Percobaan 4 Kesetimbangan: Hasil Kali Kelarutan
Percobaan 4 Kesetimbangan: Hasil Kali Kelarutan
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah membuat larutan jenuh suatu garam
dan BaCO3; serta menentukan hasilkali kelarutan garam MgCO3, CaCO3, dan
BaCO3.
Pada umumnya zat elektrolit larut sempurna dalam air, tetapi beberapa
garam dan basa tertentu juga larut dalam air. Zat elektrolit yang sukar larut
dalam air akan membentuk kesetimbangan dinamis antara ion-ion yang terlarut
diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa
kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan
penyaringan atau pemusingan (sentrifuge). Endapan terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang yang bersangkutan. Kelarutan (s) suatu
endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
(Svehla. 1990)
bergantung pada jenis zat terlarut. Ada zat yang mudah larut, tetapi banyak juga
yang sukar larut. Dalam larutan jenuh yang mengandung kristal zat padat tak
larut terdapat kesetimbangan antara zat padat dengan larutannya. Khusus untuk
larutan elektrolit (asam atau basa), kesetimbangan itu terjadi antara zat padat
Banyak senyawa anorganik yang sebenarnya tidak dapat larut dalam air,
Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan suatu ukuran kelarutan dari
senyawaan yang sedikit dapat larut seperti itu. Untuk dua garam apa saja
dengan angka banding stoikiometri kation dengan anion yang sama, garam
yang tetapan hasil kali kelarutannya lebih rendah akan kurang dapat larut
dalam air murni. Namun kelarutan relatif senyawa dapat diubah lewat
mengendapkan berbagai ion dari larutan sebagai garam tak dapat larut,
seringkali sampai konsentrasi sebuah ion yang tertinggal dalam larutan dapat
dipisahkan dengan filtrasi. Sifat endapan yang sedemikian rupa hingga mudah
pengotor. Umumnya larutan endapan dilakukan pada larutan yang panas, sebab
1. Perubahan konsentrasi
jenis perubahan.
2. Perubahan suhu
4. Pengaruh katalis
jenuhnya, biasanya dinyatakan dalam banyaknya mol zat terlarut per liter
larutan jenuh. Seperti halnya kesetimbangan asam basa, akan kita ketahui
serentak oleh reaksi asam basa. Inilah sebabnya, mengapa beberapa zat terlarut
yang tidak larut dalam air mudah larut dalam larutan asam. Masih ada pula
faktor lain yang meningkatkan kelarutan zat terlarut, ialah pembentukan ion
Kelarutan bergantung pada sifat dan konsentrasi zat-zat lain terutama ion-
ion, dalam campuran itu. Ada perbedaan yang mencolok antara efek dari apa
yang disebut dengan ion sekutu dengan ion asing. Ion sekutu adalah suatu ion
yang juga merupakan salah satu bahan endapan. Dengan perak nitrat misalnya,
baik ion perak maupun ion klorida merupakan ion sekutu, tetapi semua ion
endapan berkurang banyak sekali jika salah satu ion sekutu yang berlebihan itu.
Dengan adanya ion asing, kelarutan endapan bertambah, tetapi penambahan ini
kompleks atau reaksi asam basa) antara endapan dengan ion asing. (Svehla.
1990)
sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (solubility product constant) dan
mol N+ (n H2O) dan 1 mol B- (n H2O). Dengan demikian, jika kelarutan itu s
mol, maka dalam larutan itu juga akan terbentuk N+/ N+ (n H2O) sebanyak s
mol dan B-/ B- (n H2O) sebanyak s mol pula, sehingga apabila larutan yang
2
N N n H O sM
B B n H O sM
2
Ksp = N B s s s 2
s = Ksp
Jika garam itu terbentuk dari kation dan anion yang muatannya tidak
sama, misalnya NB2 atau N2B, maka secara umum ditulis NdBw, sehingga
Ksp = N B 2s 2 s 4s3
1
s3 = Ksp
4
1 3
s = 2 Ksp
2
Untuk reaksi:
Jika kelarutan N2B3 adalah s mol, maka akan terbentuk 2s mol N3+ (n
2 3
Ksp = N 3 B 2s 2 3s 3 4s 2 27s3
= 2 2 33 s5
1
s5 = Ksp
22 33
1 5 3 2
s = 2 3 Ksp
23
Untuk reaksi:
d w 1
s = Ksp
dd w w
1 d w d w
s = . d w Ksp
d w
jenuh atau larutan yang terbentuk disebut larutan jenuh. Pada senyawa ionik
hasilkali kelarutan pada suhu tertentu merupakan nilai dari perkalian ion-
ionnya dalam larutan di mana pada suhu tertentu tersebut terjadi kesetimbangan
larutan jenuh. Dengan demikian jika nilai tetapan hasilkali kelarutan belum
dilampaui, padatan masih dapat larut. Jika yang dilarutkan banyaknya ion-ion
tersebut, perkaliannya persis sama dengan Ksp akan membentuk larutan jenuh
non kesetimbangan katalis dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dan
meminimalkan efek gangguan itu. Pada asas ini tersirat bahwa jika tekanan
Dua kation yang terlarut yang membentuk endapan serupa yang dengan
konsentrasi anion yang diperlukan, yang sering kali dapat dikendalikan dengan
memanfaatkan pengaruh ion sekutu. Analog dengan itu, dua endapan yang
serupa dengan larutan yang cukup berlainan dalam suatu larutan dengan jangka
melibatkan anion dari endapan itu.banyak endapan dapat juga dilarutkan secara
logam pusat adalah ion atau molekul yang berprilaku seperti basa Lewis.
III. METODOLOGI
Alat
100 ml, pipet volume 25 ml, 10 ml, dan 5 ml, buret, corong, dan
botol semprot.
Bahan
merah.
Prosedur Kerja
dari buret. Titrasi dihentikan jika larutan berubah warna dari merah
Tabel Pengamatan
No PROSEDUR HASIL
V2 = 25,7 ml
∆V = 3,3 ml
Titrasi (2)
V1 = 30,6 ml
V2 = 31,9 ml
∆V = 1,3 ml
Warnanya Jingga
Perhitungan
berikut:
Maka:
0,001 mol
HCl yang bereaksi dengan NaOH sisa = 2,3 ml
1000 ml
0,001 mol
NaOH yang ditambahkan = 10 ml
1000 ml
= 10 . 10-6 mol
NaOH yang bereaksi dengan HCl sisa = |10 . 10-6 – 2,3 . 10-6| mol
= 7,7 . 10-6 mol
0.001 mol
HCl yang ditambahkan = 5 ml
1000 ml
= 5 . 10-6 mol
= - 5,4 . 10-5 M
= 2,916 . 10-9 M2
(Keenan. 1992)
V. PEMBAHASAN
Dari percobaan untuk larutan BaCO3 dan MgCO tidak dilakukan karena
bahannya tidak ada. Yang digunakan hanya CaCO3 sebanyak 25 ml, lalu
dengan HCl, setelah itu ditambahkan NaOH dan 3 tetes fenol merah. Akibat
adanya penambahan ini warna larutan berubah menjadi merah muda. Setelah
terbentuk warna merah muda larutan lalu dititrasi dengan HCl yang berada
dalam buret. Adapun reaksi yang terjadi pada seluruh proses adalah:
Setelah dilakukan titrasi, dimana tercapai titik akhir kesetaraan yaitu pada
saat terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi jingga, titrasi
dihentikan. Volume HCl yang ditambahkan ke dalam larutan dicatat, hal ini
dilakukan lewat pembacaan miniskus di buret untuk volume awal dan volume
kali. Dari tiap titrasi yang dilkukan ternyata hasilnya beragam. Untuk itu, hasil
Dari hasil ini merupakan HCl yang bereaksi dengan NaOH sisa. NaOH
Nilai 7,7 x 10-6 sama dengan nilai HCl sisa dari reaksi dengan CaCO3. jadi HCl
yang bereaksi adalah banyaknya HCl yang ditambahkan dikurangi HCl sisa.
Ternyata hasilnya negatif -2,7 x 10-6 mol. Jumlah mol CaCO3 adalah -1,35 x
persamaan reaksi. Nilai yang didapatkan negatif, padahal nilai ini setara dengan
nilai kelarutan CaCO3, nilai kelarutan tidak mungkin terjadi meskipun nantinya
kesetaraan titrasi yang tidak jeli, karena hal itu ditentukan berdasarkan oleh
hasil kalinya positif, sedangkan nilai ksp teoritis CaCO3 adalah 4,8 x 10-9
berarti pada percobaan ini terjadi perbedaan nilai ksp yang disebabkan oleh hal
di atas.
VI. KESIMPULAN
1. Kesetimbangan kimia adalah suatu reaksi di mana zat hasil reaksi kembali
majunya.
2. kelarutan adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam sejumlah pelarut.
padatannya.
5. kelarutannya CaCO3 dari hasil percobaan ialah -5,4 x 10-5 sedangkan Ksp
CaCO3 adalah 2,916 x 10-9 M2, namun Ksp CaCO3 secara teori ialah 4,8 .
10-9 M2.
DAFTAR PUSTAKA
KIMIA DASAR I
Jawab:
volume titrasi, yang disebabkan oleh mungkin kesalahan dalam melakukan titrasi
(mengocok larutan dan atau memperhatikan perubahan warna pada larutan), yang
harga Ksp; serta karena bahan yang tidak sesuai ketentuan percobaan.
Jawab:
a. Larutan jenuh adalah suatu larutan yang dalam keadaan di mana ion-ion yang
b. Kelarutan adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam sejumlah pelarut.
c. Larutan lewat jenuh ialah suatu larutan dalam keadaan di mana Ksp telah
masing.
3. Apa sebab kelarutan dan hasilkali kelarutan beragam antar senyawa ionik?
Jawab:
4. Jika kelarutan kalsium sulfat 0,209 gr tiap ml pada suhu 30OC, berapa kepekatan
Jawab:
0,209 gr
Diketahui: CaSO 4 = = 0,0015 M
136 gr/mol
- Kepekatan = ... ?
Penyelesaian:
Ksp CaSO4 = s2
= ( 0,0015 M )2
= 2,25 . 10-5 M2
5. Ada larutan terdiri atas Pb(NO3)2 0,012 M dan Sr(NO3)2 0,2 M. Ke dalam
Jawab:
Karena besarnya kepekatan SO42- tidak diketahui, maka dapat dilihat dari
s = 8,8 . 10-7 M