Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS REFORMASI BIROKRASI

DALAM KEBIJAKAN TRANSPORTASI UMUM


DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh Kelompok II
ABSTRAK

Kota Bandar Lampung merupakan wilayah terpadat di Provinsi Lampung. Berdasarkan


data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung pada Januari
tahun 2020 adalah sebanyak 1.068.982 Juta Jiwa.1 Dengan demikian, kota Bandar
Lampung memiliki mobilisasi penduduk yang tinggi setiap harinya. Permasalahan
mobilisasi menjadi permasalahan yang sangat serius dan kompleks, sehingga memerlukan
upaya penyelesaian yang serius dari Pemerintah Kota Bandar Lampung. Dalam kajian ini
akan dibahas mengenai kondisi birokrasi perundang-undangan yang mengatur berjalannya
transportasi publik di Kota Bandar Lampung, yang diharapkan dapat menambah prespektif
baru dalam kajian reformasi birokrasi perundang-undangan di tingkat daerah.

2
POKOK PEMBAHASAN

Demografi realita
01 04
Kondisi Kependudukan Realita Implementasi Kebijakan Transportasi Publik

Di Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung, Apakah Sudah Sesuai Regulasi?

regulasi komparasi
02 05
Peraturan Transportasi Publik Daerah Membandingkan Kebijakan Transportasi
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung dan DKI Jakarta

Reformasi kebijakan
implementasi transportasi
03 06
Pelaksanaan Kebijakan Transportasi Sudah Sejauh Mana Birokrasi Transportasi
Publik Kota Bandar Lampung Publik Kota Bandar Lampung Berkembang?

3
1
DEMOGRAFI
PENDUDUK
BAGAIMANA KONDISI DEMOGRAFI
KOTA BANDAR LAMPUNG?

KONDISI KEPENDUDUKAN

Kota Bandar Lampung merupakan wilayah terpadat di Provinsi Lampung. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung pada Januari tahun 2020 adalah sebanyak 1.068.982
Juta Jiwa.1 Dengan jumlah penduduk yang sangat besar ini, artinya kota ini memiliki tingkat mobilisasi
penduduk yang cukup besar setiap harinya.

Berdasarkan data Kepolisian Daerah (POLDA) Kota Bandar Lampung terdapat sebanyak 945.449 Unit
Kendaraan Bermotor yang teregristrasi menggunakan plat Kota Bandar Lampung (Misal; BE 1111 AXX) atau
sebanyak 23.91% dari total kendaraan bermotor yang teregristrasi menggunakan plat Provinsi Lampung (BE). 2
Kepadatan penduduk di Kota Bandar Lampung semakin bertambah sesak karena banyaknya penduduk
pendatang dari luar kabupaten dan provinsi Lampung, yang turut membawa kendaraan mereka kesini. Keadaan
ini menyebabkan kemacetan yang cukup serius di beberapa ruas jalan raya di Kota Bandar Lampung, karena
selain jumlah kendaraan yang besar, daya tampung jalanan kota masih tergolong kurang untuk menampung
seluruh kendaraan. Sehingga kemacetan tidak bisa terelakan setiap harinya di Kota Bandar Lampung.

5
BAGAIMANA KONDISI DEMOGRAFI
KOTA BANDAR LAMPUNG?

MENGAPA KONDISI INI MENJADI PERMASALAHAN?

Transportasi merupakan permasalah strategis di kota besar seperti Bandar Lampung, karena berpengaruh langsung
terhadap proses mobilisasi penduduk. Untuk itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung berupaya memberikan solusi
dalam permasalahan transportasi melalui pengadaan pelayanan transportasi publik yang diatur dalam Peraturan
Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Transportasi Umum di kota Bandar
Lampung,3 dan Peraturan Wali Kota Bandar Lampung Nomor 22 Tahun 2018 tentang Angkutan Orang dan Barang
di Kota Bandar Lampung.4 Namun realita pelaksanaan peraturan transportasi publik ini cenderung berbanding
terbalik karena terjadi penyelewengan dari implementor kebijakan yang bertugas yaitu Dinas Perhubungan
(Dishub) Kota Bandar Lampung serta besarnya pengaruh swasta dalam pelaksanaanya, sehingga orientasi dari
pengadaan transportasi umum ini adalah keuntungan semata. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan sistematis
yang menghambat manfaat dari transportasi publik di Kota Bandar Lampung.

6
BAGAIMANA KONDISI DEMOGRAFI
KOTA BANDAR LAMPUNG?

KALO TRANSPORTASI PUBLIK


TIDAK BISA MENJADI SOLUSI
MOBILISASI, MASYARAKAT
HARUS GIMANA?

Biasanya tidak ada strategi tunggal yang bisa mengatasi masalah transportasi, karena kita tidak mampu memprediksi
efektifitas dari sebuah strategi manajemen transportasi atau antisipasi seluruh kondisi di masa datang. Sehingga diperlukan
juga pembaharuan sumber daya manusia yang menjadi implementor kebijakan tersebut. Dengan adanya pembaharuan sistem
atau reformasi birokrasi dalam peraturan kebijakan transportasi tersebut, diharapkan pembaharuan ini juga dapat berjalan
seiringan dengan pembaharuan kualitas birokrat implementor yaitu Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung. Dengan
adanya kolaborasi tersebut, permasalahan transportasi di kota besar seperti Bandar Lampung dapat teratasi dengan baik.
7
2
REGULASI
TRANSPORTASI
PUBLIK
REGULASI TRANSPORTASI PUBLIK
DI KOTA BANDAR LAMPUNG

PERDA No. 10 Tahun 2017

Menimbang transportasi merupakan sarana strategis yang mempengaruhi roda perekonomian,


memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara, DPRD Kota Bandar Lampung bersama Wali Kota Bandar Lampung memutuskan dan
menetapkan PERDA No. 10 Tahun 2017. Peraturan Daerah ini mengatur antaralain; 1) Pembinaan
Transportasi; 2) Rencana Induk Jaringan Transportasi; 3) Angkutan Orang dan Barang.

9
REGULASI TRANSPORTASI PUBLIK
DI KOTA BANDAR LAMPUNG

PERWALI No. 22 Tahun 2018

Menimbang perlunya pelaksana teknis lanjutan terkait PERDA Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Transportasi di Kota Bandar Lampung, maka perlu disusun pengaturan teknis
Angkutan Orang dan Barang di Kota Bandar Lampung dengan membentuk Peraturan Walikota Bandar
Lampung Nomor 22 Tahun 2018 tentang Angkutan Orang dan Barang di Kota Bandar Lampung, yang
mengatur antaralain; 1) Angkutan Orang; 2) Retribusi dan Izin Trayek.

10
Pengamatan Lanjutan
PERWALI No. 22 Tahun 2018
Dalam Pasal 3 menyatakan bahwa angkutan perkotaan yang melayani trayek utama yang
terhubung dengan angkutan perkotaan yang melayani proyek penumpang. Dalam Pasal 4
trayek angkutan pengumpan (feeder) yang terhubung dengan angkutan perkotaan yang
melayani trayek utama. Pasal 19 mengenai angkutan orang di kawasan tertentu, harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

• Angkutan orang di kawasan tertentu tidak diperkenankan menaikkan dan menurunkan


penumpang disepanjang koridor maupun trayek angkutan umum.

• Angkutan orang di kawasan tertentu wajib mematuhi peraturan terkait kelas jalan yang
akan dilaluinya kecuali memiliki izin tertulis dari dinas.

• Angkutan orang di kawasan tertentu yang berdomisili dalam daerah wajib diregistrasi/
didaftarkan di Dinas terkait operasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Uji Layak
Jalan dengan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

11
3
REALITA
IMPLEMENTASI
REGULASI
Trayek angkot
kota bandar lampung

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Rilisid Lampung, jumlah


mobil angkot di Kota Tapis Berseri pada 2016-2017 sekitar
1.500 unit yang kemudian pada tahun 2018 menyusut menjadi
900 unit. Pada tahun 2015, terdapat 14 trayek angkot namun
5

jumlahnya kian menyusut setiap tahunnya seperti yang dikutip


dari Peraturan Wali Kota Bandar Lampung No. 22 tahun 2018
(Pasal 6), hanya tersisa 6 trayek yang diakui secara resmi.
Berikut kami lampirkan daftar trayek angkot yang masih
berjalan secara resmi di Kota Bandar Lampung :

13
Trayek angkot
kota bandar lampung
Trayek Rute Perjalanan

Berangkat : sepanjang 20,85 km

Terminal Rajabasa – Jl. Z.A. Pagar Alam – Jl. Soemantri Brojonegoro (Unila) – Jl. Teuku Umar – Kotaraja – Jl. Raden Intan – Jl. P.
Diponegoro – Jl. Sultan Hassanudin – Jl. WR. Supratman – Jl. Yos Sudarso – Terminal Panjang.
Rajabasa – Panjang Pulang : sepanjang 22,45 km

Terminal Panjang – Jl. Yos Sudarso – Jl. Laks. Malahayati – Jl. Ikan Kakap – Jl. Ikan Tenggiri – Jl. W.R. Supratman – Jl. Pattimura –
Jl. P. Diponegoro – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. R.A. Kartini – Jl. Teuku Umar – Jl. Z.A. Pagar Alam – Jl. Soemantri Brojonegoro (Unila)
- Terminal Rajabasa.

Berangkat : sepanjang 20,17 km

Rajabasa – Panjang (Via Terminal Rajabasa Jl. Kapten Abdul haq – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Teluk Ambon – Jl. Yos Sudarso – Terminal Panjang.
Bypass) Pulang : sepanjang 20,17 km

Terminal Panjang – Jl. Yos Sudarso – Lap. Baruna – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Kapten Abdul Haq – Terminal Rajabasa.

Berangkat : sepanjang 22,90 km

Jl. Letjen Rya Cudu – Jl. Sultan Agung – Jl. Teuku Umar – Kotaraja – Jl. Raden Intan – Jl. Jend. A. Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl.
Dr. Warsito – Jl. Hassanudin – Jl. Laks. Malahayati – Jl. Ikan Tenggiri – Jl. Ikan Sepat – Jl. RE. Martadinata – Terminal PPI
Perum Korpri – PPI Lempasing.
Lempasing
Pulang : sepanjang 20,49 km

Terminal PPI Lempasing – Jl. RE. Martadinata – Jl. Ikan Sebelah – Jl. Ikan Tenggiri – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. RA. Kartini – Jl.
Teuku Umar–Jl. Sultan Agung – Jl. Letjen Rya Cudu – Kampus ITERA.

14
Trayek angkot
kota bandar lampung
Trayek Rute Perjalanan

Berangkat : sepanjang 21,94 km

SLB Kemiling – Jl. Imam Bonjol – Jl. RA. Kartini – Kotaraja – Jl. Raden Intan – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Gajahmada – Jl.
Pangeran Antasari – Jl. P. Tirtayasa.
Kemiling – Ir. Sutami
Pulang : sepanjang 22,59 km

Simpang Ir. Sutami – Jl. P. Tirtayasa – Jl. P. Antasari – Jl. Gajahmada – Jl. Jend. Sudirrnan – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl.
Kartini – Jl. Imam Bonjol– l. T. Cik Ditiro - Terminal Kemiling.

Berangkat : sepanjang 23,53 km

Terminal Rajabasa – Jl. Z.A. Pagar Alam – Jl. Sumantri Brojonegoro ( UNILA ) – Jl. Pramuka – Terminal Kemiling – Jl.
Teuku Cik Ditiro – Jl. Raden Imba Kesuma – Jl. Prof. Hi. Agus Salim – Jl. Cut Nyak Dien – Jl. P. Emir M. Noer – Jl. Basuki
Rahmat – Jl. W.R. Supratman – Jl. Kiyai Hasyim Ashari – Jl. R.E. Martadinata – Jl. Ikan Sebelah - PPI Lempasing.
Rajabasa – PPI Lempasing
Pulang : sepanjang 25,45 km

PPI Lempasing–Jl. RE. Martadinata – Jl. Kiyai Hasyim Ashari–Jl. W.R. Supratman– Jl. Basuki Rahmat – Jl. P. E.M. Noer –
Jl. Cut Nyak Dien – Jl. Prof. Hi. Agus Salim – Jl. Raden Imba Kesuma – Jl. Teuku Cik Ditiro – Terminal Kemiling – Jl.
Pramuka – Jl. Z.A. Pagar Alam – Terminal Rajabasa.

Berangkat : sepanjang 18,18 km

SLB Kemiling – Jl. Imam Bonjol – Jl. R.A. Kartini – Kotaraja – Jl. Raden Intan – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Jend. Gatot
Subroto– Jl. Yos Sudarso – Terminal Panjang.
Kemiling – Panjang
Pulang : sepanjang 23,55 km

Terminal Panjang – Jl. Yos Sudarso – Jl. Jend. Gatot Subroto – Jl. Jend. Sudirman– Jl. Jend. A. Yani – Jl. R.A Kartini – Jl.
Imam Bonjol – Jl. Teuku Cik Ditiro – SLB Kemiling.

15
Mengapa Trayek angkot
kian hari semakin berkurang?
Angkot merupakan angkutan umum yang dimiliki oleh swasta, pengoprasian trayeknya
berlandaskan pada regulasi Peraturan Daerah dan Peraturan Wali Kota, yang wewenang
pelaksanan dan pengawasannya diberikan kepada Dinas Perhubungan Kota Bandar
Lampung. Penyusutan jumlah trayek angkot bermula dari permasalahan sistem
manajemen angkutan kota, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung
menyebut banyak angkutan umum kota (Angkot) yang ada di Bandar Lampung tidak
resmi atau illegal, dan tidak sesuai trayek yang ditentukan.6 Selain itu juga terdapat
penumpukkan trayek angkot berbeda yang melewati Jalan Soemantri Bojonegoro, Jalan
Kartini, sampai menuju ke Tugu Adipura, yang mengakibatkan ketimpangan
ketersediaan infrastruktur yang membuat sebagian daerah tidak dapat mengakses
angkot dengan mudah sehingga sebagian orang akan mencari solusi untuk permasalahan
mobilisasi dengan memiliki kendaraan pribadi dan transportasi online.

Dengan kata lain, angkot merupakan kendaraan umum yang berporos pada swasta
karena selain mobilnya yang dimiliki oleh swasta trayek angkot pun dikelola oleh swasta.
Hal itu menyebabkan proyek-proyek yang dibuat adalah trayek yang berpotensi
menghasilkan uang bukan mengutamakan efektivitas mobilisasi masyarakat karena
fokus pembuatan trayek angkot adalah untuk kepentingan bisnis bukan layanan
masyarakat. Akibatnya angkot tidak lagi menjadi solusi yang relevan dalam memecah
permasalahan transportasi di Kota Bandar Lampung

16
Mengapa Trayek angkot
kian hari semakin berkurang?

MENYUSUTNYA TRAYEK
ANGKOT SALAH SIAPA?

Meskipun keadaan transportasi ini kurang ideal, kita tidak bisa menjadikan pengusaha angkot sebagai kambing hitam atas
permasalahan ini karena mereka hanya menjalankan bisnisnya. Bandar Lampung merupakan kota yang dinamis dimana beberapa
wilayah Kota Bandar Lampung berkembang dari daerah yang tidak terjamah menjadi daerah padat penduduk dan pusat keramaian,
namun sayangnya perkembangan trayek angkot di kota Bandar Lampung tidak bisa mengikuti perkembangan kebutuhan
masyarakat. Tambah lagi lemahnya pengawasan dari regulasi transportasi publik, semakin membuat masyarakat yakin untuk
meninggalkan angkot dan beralih ke transportasi online.
17
4
Komparasi
Kebijakan
transportasi
jak lingko

“Ketika supir
angkot mampu
diberdayakan oleh
kebijakan”
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam perbaikan moda transportasi publik
di Jakarta yaitu melalui program mikrotrans Jak Lingko/ Transportasi Antar Moda
Jak Lingko DKI Jakarta. Program ini mempunyai harapan untuk menaikkan jumlah
pengguna transportasi umum di Jakarta.

19
Jak lingko

Terintegrasi Variasi Jaminan Pelayanan

Merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Transportasi yang disediakan oleh jaringan Memberikan jaminan pelayanan yang aman,
Jakarta dalam mengintegrasikan seluruh JAK Lingko meliputi transjakarta, angkot, nyaman, efektif dan efisien. Karena supir
angkutan umum di Jakarta dengan sistem bus sedang hingga transportasi berbasis rel tidak lagi bergerak secara swasta, namun
Jak Lingko sejak akhir 2020 lalu. (MRT dan LRT). berada dalam manajemen PT. Trans Jakarta.
Sehingga supir memiliki hak dan kewajiban
yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

20
SISTEM
PEMBAYARAN
TERINTEGRASI
“ONE TAP FOR ALL”
Agar memudahkan masyarakat dalam
menggunakan angkutan umum. PT
JakLingko Indonesia mengeluarkan kartu
pembayaran berbasis elektronik yang
dapat digunakan oleh masyarakat untuk
pembayaran seluruh moda transportasi
JAK Lingko. Kartu ini adalah alat transaksi
pembayaran yang memberikan layanan
kepada masyarakat untuk menikmati
antarmoda transportasi dengan tarik dan
rute yang terintegrasi dengan satu kali tap
dan satu tarif.
jak lingko

“Ketika supir
angkot mampu
diberdayakan oleh
kebijakan”
paradigma pembangunan yang dikaitkan dengan program JakLingko adalah paradigma
pembangunan berkelanjutan. Program JakLingko hadir tidak hanya untuk generasi masa kini
saja, melainkan untuk kebutuhan di masa depan. Program Jak Lingko merupakan sistem
terpadu yang mendukung kebijakan peningkatan penggunaan angkutan umum massal dan
pembatasan kendaraan bermotor perseorangan di Provinsi DKI Jakarta.

22
5
reformasi
Kebijakan
Transportasi
Bandar lampung
APA YANG HARUS
PEMKOT BANDAR
LAMPUNG LAKUKAN?
KEPEKAAN PEMERINTAH
Tingginya jumlah penduduk Bandar Lampung
mendongkrak kurva permintaan transportasi publik
yang aman, nyaman, dan tepat sasaran.

TERINTEGRASI
Harus ada sistem transportasi yang terintegrasi
dengan baik, sehingga minat masyarakat untuk
menggunakan transportasi publik meningkat.

TRAFFIC DEMAND MANAGEMENT


Merupakan strategi manajemen lalu-lintas dengan dengan
meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi yang bertujuan
untuk mengendalikan kepadatan lalu-lintas. Sehingga fokus
perhatiannya adalah bagaimana mengelola permintaan
perjalanan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan transportasi
alternatif yang dapat meningkatkan kapasitas di daerah lain di
kota Bandar Lampung.
POLICY ADJUSTMENT MANAGEMENT SPREADING
Angkot harus mendapatkan perluasan rute dan fungsi.
Angkot perlu disesuaikan kembali Harus ada KEPASTIAN HUKUM yang
Pemerintah dapat menggunakan angkot sebagai
serta diintegrasikan dengan moda mengelola transportasi publik di Kota feeder bagi angkutan umum yang lebih besar seperti
transportasi lain, sehingga angkot Bandar Lampung. Sehingga angkot dan bus dan keret, karena angkot berukuran lebih kecil
dapat menjamah daerah-daerah yang tidak dapat
tetap menjadi relevan dengan kondisi supirnya dapat hidup lebih layak
dijangkau oleh angkutan umum berukuran besar.
masyarakat hari ini karena adanya kepastian kesejahteraan

25
simpulan

PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PENGEMBANGAN REGULASI INFRASTRUKTUR
mengembangkan proses pembuatan kebijakan transportasi
publik partisipatif sejak awal dengan melibatkan stakehoder
yang merepresentasikan unsur pemerintah, masyarakat, dan
swasta, agar dapat menghasilkan kebijakan yang menyentuh
1 3 Percepatan penyelesaian pembangunan fasilitas untuk
operasionalisasi transportasi terintegrasi seperti halte,
dan rambu-rambu. Agar publik tau bahwa kebijakan ini
memang serius akan dilaksanakan.
akar masalah kemacetan saat ini dan mendatang

TRANSPARANSI REORIENTASI KEBIJAKAN


Menerapkan pemerintahan terbuka (open government)
dan menyelesaikan berbagai polemik seputar proses
kebijakan Transportasi Bandar Lampung yang tidak
2 4 Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Angkot dan BRT
dalam rangka keberhasil dari tujuan penyediaan moda
transportasi teintegrasi yang bertujuan mengatasi
transparan, elitis, sarat pungli, dan tidak adil dalam hal kemacetan yang ada di Bandar Lampung. Orientasi
retrisbusi angkutan kota. kebijakan juga harus diubah dari keuntungan maksimal
menjadi pelayanan optimal.

26
TERIMAKASIH
SEMOGA APA YANG KAMI SAMPAIKAN

DAPAT BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai