Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KEGIATAN

PRATEK KULIAH LAPANGAN

Analisis Kebijakan Transportasi Berbasis Online


(Studi Tentang Kebijakan Pembatasan Sementara Zona
Operasi Transportasi Daring (Online) di Kota Malang)

DEPARTEMEN ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2017
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

I. Latar Belakang
Fenomena perkembangan teknologi saat ini yang paling ramai dibicarakan dan menjadi
bahan diskusi banyak kalangan adalah mengembangkan teknologi ke arah bisnis
transportasi yang modern dengan menggunakan kecanggihan aplikasi di dunia virtual.
Masyarakat saat ini sangat dimudahkan dengan adanya sarana transportasi ini terutama
untuk pemesanannya. Dimanapun dan kapanpun juga secara cepat dan real time,
masyarakat mudah melakukan mobilisasi kemana saja dengan memiliki aplikasi ini. Bisnis
yang memanfaatkan aplikasi virtual untuk memudahkan pemesanan sarana transportasi ini
contohnya bisnis Gojek dan Grab Bike.
Selain itu, fenomena Transportasi Online ini menjawab kekhawatiran masyarakat
tentang jaminan keamanan di dalam transportasi umum. Transportasi Online ini menjawab
kekhawatiran masyarakat dengan kelebihan aplikasi berbasis data, dimana masyarakat bisa
mengetahui identitas drivernya. Dengan kelebihan ini, masyarakat bisa mengetahui siapa
yang akan menjadi driver ojek pesanannya, lengkap dengan data diri driver bersangkutan.
Dalam aplikasinya, Transportasi Online ini sangat mengedepankan faktor keamanan si
pengguna. Biasanya di dalam aplikasi sudah tersedia informasi lengkap tentang pengendara
seperti nama, kontak, dan foto pengendara. Kemudian layanan transportasi ini hanya bisa
didapatkan melalui pemesanan via aplikasi, sehingga pelanggan dapat memastikan
keamanan dan akuntabilitasnya.
Pada Desember 2015, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan larangan
operasi bagi kendaraan bermotor bukan angkutan umum yang berbasis aplikasi online
karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak memenuhi ketentuan regulasi angkutan
umum. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor
UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan tertanggal 9
November 2015. Tidak sampai 24 jam, larangan tersebut dicabut kembali setelah mendapat
intervensi dari Presiden Joko Widodo. Hanya berjarak beberapa bulan kemudian, tepatnya
22 Maret 2016, giliran sejumlah sopir taksi konvensional berdemo di jalan-jalan di Jakarta
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

untuk menuntut pelarangan beroperasinya angkutan umum berbasis online. Yang lebih
menyedihkan, terjadi bentrokan antara pengemudi taksi reguler dan pengemudi
Transportasi Berbasis Online (selanjutnya disingkat TBO).
Berdasarkan aturan yang ada, TBO dinilai tidak memenuhi ketentuan sebagai angkutan
umum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang
Angkutan Jalan. Walau tidak sesuai dengan regulasi, fenomena TBO tetap marak di
perkotaan. Maraknya TBO menunjukkan adanya keinginan masyarakat mencari alternatif
transportasi yang murah dan cepat sebagai respons terhadap buruknya layanan transportasi
umum yang disediakan pemerintah. Harus diakui, perkembangan teknologi ala TBO
semakin mempermudah konsumen dalam memilih angkutan yang sesuai dengan keinginan
mereka.
Aksi demo pengemudi taksi konvensional pada 22 Maret 2016 menuntut diblokirnya
layanan transportasi berbasis online berakhir dengan kerusuhan. Dalam perpektif akademis,
fenomena ini disebut revolusi industri tahap keempat yang ditandai saling terhubungnya
antarindividu dan perubahan struktur bisnis konvensional. Dalam jangka pendek, polemik
ini harus diselesaikan dengan cara membuat atau memperbarui regulasi yang adil bagi
kedua pihak. Cara lain adalah dengan memaksa perusahaan penyedia transportasi berbasis
online untuk tunduk pada aturan yang ada. Dalam jangka panjang, pemerintah harus
mempersiapkan segala pranata sosial akibat penggunaan aplikasi daring yang berpotensi
merambah pada semua bidang kehidupan, tidak hanya transportasi.
Beberapa saat kemudian, pada 20 Februari 2017, kembali terjadi aksi demonstrasi yang
dilakukan sopir transportasi konvensional di salah satu kota besar di Jawa Timur, yaitu
Kota Malang. Aksi tersebut memprotes keberadaan angkutan online di Kota Malang yang
berlangsung di depan Pemkot Malang dan Kantor Dinas Perhubungan Kota Malang
(reportasemalang.com). Aksi ini sangat mengganggu ketertiban umum dan merugikan
publik, hal ini dikarenakan pada supir angkutan konvensional selain berdemontrasi juga
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

memilih untuk mogok kerja selama seharian. Sehingga banyak warag Kota Malang yang
kesusahan mencari angkutan umum untuk bermobilisasi. Pemkot Malang melalui Dinas
Perhubungan (Dishub) bersama Organda (Organisasi Angkutan Darat) kemudian berdialog
bersama mencarikan solusi untuk masalah transportasi online versus koncensional di Kota
Malang. Hasil dari dialog tersebut diputuskan pada Senin, 27 Februari 2017 dimana Dinas
Perhubungan Kota Malang mengeluarkan kebijakan/maklumat tentang pembatasan daerah
operasional angkutan berbasis aplikasi online (Kompas.com). Pembatasan itu dianggap
sebagai solusi dari konflik antara angkutan online dan angkutan konvensional.
Sebelum menetapkan pembatasan operasional melalui zona larangan, antara Pemerintah
Kota Malang, perwakilan angkutan online, dan perwakilan angkutan konvensional telah
melakukan mediasi yang berlangsung lama di Balai Kota Malang. Hasilnya, mereka
menyepakati adanya zona tertentu yang terlarang bagi angkutan online untuk menarik
penumpang. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Kusnadi, "Angkutan
berbasis online dilarang mengambil dan atau menarik penumpang pada lokasi perhotelan,
mal, stasiun, terminal, tempat hiburan, pasar, rumah sakit, jalan yang dilalui angkutan
kota," (Kompas.com). Keputusan itu hanya bersifat sementara sambil menunggu ketentuan
lebih lanjut.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis
kebijakan sementara yang dikeluarkan oleh Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan
Kota Malang mengenai pembatasan zona operasi angkutan online (TBO). Penelitian ini
mengambil lokasi pada Dinas Perhubungan Kota Malang dengan fokus analisis pada
kebijakan sementara transportasi berbasis online (TBO).

II. Tujuan
Tujuan Praktek Kuliah Lapangan Analisis Kebijakan Publik yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan matakuliah Analisis Kebijakan Publik Departemen
Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara.
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

2. Agar mahasiswa dapat memperoleh aktivitas yang berguna dilapangan dan mampu
menganalisis implementasi kebijakan pada kota yang bersangkutan, serta dapat
mempergunakan teori yang ada dan telah dipelajari sebelumnya.
3. Agar mahasiswa mampu mengamati dan kemudian membandingkan sejauh mana
relevansi antara teori-teori yang diterima di bangku kuliah dengan realita yang ada
(empiris).

III. Perumusan Masalah


Perumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah :
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya kebijakan pembatasan sementara zona operasi
transportasi berbasis online di Kota Malang?
2. Bagaimanakah implementasi kebijakan pembatasan sementara zona operasi transportasi
berbasis online di Kota Malang?
3. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dari implementasi kebijakan pembatasan
sementara zona operasi transportasi berbasis online di Kota Malang?

IV. Kerangka Teori


1. Otonomi daerah

Dalam pemerintahan yang berazaskan desentralisasi tentu tidak asing lagi


dengan istilah otonomi.Hal ini merupakan dimensi ketatanegaraan yang mengacu pada
urusan-urusan pemerintahan pusat terhadap daerah.Jadi otonomi daerah dapat berarti
keleluasaan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan dengan potensidan
kekuatan sendir serta mengatasi masalah dengan kemandirian tertentu.Penyerahan
Kewenangan dari Pusat ke daerah berisi 18 urusan, antara lain pendidikan, investasi
daerah, pertanian, koperasi, infrastruktur. Hal ini ditegaskan pula pada Pasal 18
Undnag-Undang Dasar 1945 yang pada intinya menyebutkan Indonesia adalah Negara
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

kesatuan yang desentralisasi (otonom). Otonomi daerah perlu dilakuakn karena sebagai
sarana demokratisasi, kualitas dan efisiensi pemerintahan, stabilitas pemerintahan dan
persatuan, pembangunan daerah dan partisipasi.

Menurut Dennis Rondinelli, Otonomi daerah adalah proses pelimpahan


wewenang dan kekuasaan : perencanaan, pengambilan keputusan ldari pemerintah
pusat kepada lpemerintah daerah (organisasi-organisasi pelaksana daerah, unit-unit
pelaksana daerah) kepada organisasi semi-otonom dan semi otonom (parastatal) atau
kepada organisasi non-pemerintah. Menurut M.Masud SaidDalam konteks Indonesia,
otonomi daerah adalah proses pelimpahan, wewenang dan kekuasaan dari pemerintah
pusat di Jakarta kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota (dalam koridor
UU 32/2004 dan UU 33/2004, UU No. 18/2001 untuk DI Aceh, UU No. 21/2001, untuk
Papua).

Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diamandemen


dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah juga
mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: Daerah otonom, selanjutnya disebut
daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah 12
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Contoh daerah otonom (local self-
government) adalah kabupaten/kota dan desa (UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa).

Undang-undang ini memberikan otonomi secara utuh kepada Pemerintah


Daerah untuk membentuk dan melaksanakan kebijakanberdasarkan aspirasi
masyarakat.Mulai dari perencanaan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi kebijakan-kebijakan otonomi daerah yang telah diimplementasikan.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
merupakan landasan pengembangan otonomi daerah dengan memperhatikan prinsip-
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

prinsip otonomi daerah yang demokratis, dan peran serta masyarakat serta keadilan dan
pemerataan.

2. Analisis Kebijakan

Kebijakan merujuk pada suatu rangkaian tindakan tertentu. Sedangkan analisis


adalah suatu proses kebijakan yang tepat dan mampu memecahkan masalah public serta
mampu mencapai apa yang menjadi tujuannya karena setiap tahapan dan proses
kebijakan perlu dilakukan analisis. Menurut beberapa ahli analisis kebijakan adalah an
activity creating problems that can be solved(Wildasky) dan menurut Dunn analisis
kebiajakn sebagai process of producing knowledge of and in policy process. Analisis
kebijakan memiliki beberapa ciri, yaitu pertama, sebagai aktivitas kognitif, kedua
sebagai bagian dari proses kebijakan secara kolektif, ketiga sebagai disiplin ilmu
intelektual terapan dan yang ke empat adalah berkaitan engan masalah-masalah public.
Dalam hal ini tidak semua masalah menjadi masalah public bahkan ketika melibatkan
orang banyak, sebab masalah public adalah masalah yang memiliki dampak besar bagi
masyarakat.

3. Angkutan Umum
Angkutan adalah sarana untuk memindahkan orang atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang
menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki, atau mengirimkan barangdari
tenmpat asalnya ketempat tujuannya. Prosesnya dapat dilakukan menggunakan
sarana angkutan berupakendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut oleh orang).
Angkutan Umum adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan
sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang
adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan angkutan
udara (Warpani , 1990).
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan


Jalan dijelaskan angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Sedangkan kendaraan
umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan
oleh umum dengan dipungut bayaran. Pengangkutan orang dengan kendaraan
umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil penumpang dilaya ni
dengan trayek tetap atau teratur dantidak dalam trayek.
Tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang adalah
menyelenggarakan pelaya nan angkutan yang baik dan laya k bagi msyarakat.
Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan
nyaman. Selain itu, keberadaan angkutan umum penumpang juga membuka
lapangan kerja.
Ditinjau dengan kacamata perlalu-lintasan, keberadaan angkutan umum
penumpang mengandung arti pengurangan volume lalu lintas kendaraan pribadi,
hal ini dimungkinkan karena angkutan umum penumpang bersifat angkutan
massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih banyak orang atau
penumpang. Banyaknya penumpang menyebabkan biaya penumpang dapat ditekan
serendah mungkin ( Warpani, 1990).
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 35 tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum, ada
beberapa kriteria yang berkenaan dengan angkutan umum. Kendaraan umum
adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh
umum dengan dipungut bayaran baik langsungmaupun tidak langsung. Trayek
adalah lintasan kendaraan untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang
mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun
tidak terjadwal.
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

V. Lokasi Kuliah Lapangan


Lokasi yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan kuliah lapangan adalah Dinas
Perhubungan Kota Malang.

VI. Teknik Pengumpulan Data


Data dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data
Primer diperoleh dari wawacara dengan informan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
lembaga (bukan dari sumber langsung), institusi-institusi yang menunjang kelengkapan
data dan untuk menggali informasi tersebut dibutuhkan intrumen penelitian. Instrumen
penelitian yang kami pakai adalah pedoman wawancara (interview guide) yang memuat
daftar pertanyaan yang bersifat umum. Ada pun teknik pengumpulan data yang kami
gunukan adalah :
a. Wawancara langsung dengan informan sesuai interview guide
b. Data Sekunder : data yang diperoleh dari instansi terkait, surat kabar, internet, dan
lain-lain yang menunjang terlaksananya kegiatan kuliah lapangan ini
c. Observasi lapangan

VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : XXXXX 2017
Tempat : di Kota Malang

VIII. Nama dan Bentuk Kegiatan


Nama Kegiatan : Praktik Kuliah Lapangan Analisis Kebijakan Publik
Bentuk Kegiatan :
1. Wawancara dengan informan
2. Diskusi dan Kerja Kelompok
3. Penyusunan Laporan Kegiatan
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

IX. Peserta Kegiatan


Peserta kegiatan ini meliputi seluruh Mahasiswa peserta mata kuliah Analisis
Kebijakan Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Negara beserta staf Dosen
Pembimbing, sejumlah 17 orang.

X. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

XI. Susunan Panitia


(terlampir)

XII. Anggaran Dana


(terlampir)

XIII. Susunan Acara


(terlampir)

XIV. Penutup
Demikian proposal ini kami susun dengan harapan semoga kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar dan memberikan manfaat bagi perkembangan disiplin ilmu Admisistrasi
Negara pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
DI KABUPATEN JOMBANG

No NIM Nama
1 071111064 Meidy Carlinda
2 071311133009 Muhammad Hasbi Assiddiqi
3 071311133023 Ardian Putra Pebrianto
4 071311133033 Ivan Ananda Istnaini
5 071311133037 Achmad Amiruddin
6 071311133038 Arief Kurnia Fahmi
7 071311133046 Bayu Iman Iswara
8 071311133051 Yudi Bowo Prasetya
9 071311133060 Adrian D J Pandia
10 071311133066 Septian Rio Bramana
11 071311133068 Hutrimas Wipaguna Sumarjan
12 071311133073 Achmad Novan Budi Setiawan
13 071311133094 Dimas Luqito Chusuma Arrozaaq
14 071311133101 Aulia Tiara Anggraini
15 071311133108 Zahra Madina Hirnima
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

Lampiran 2
SUSUNAN KEPANITIAAN
KEGIATAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN

Penanggung jawab : Dr. Erna Setijaningrum, S.IP., M.Si.


Dosen Pembimbing : Dr. Erna Setijaningrum, S.IP., M.Si.
Gitadi Tegas Supramudyo, Drs., M.Si.

Ketua Panitia :

Wakil :

Sekretaris :

Bendahara :

Sie Acara :

Sie Perijinan :

Sie Akomodasi :

Sie Pub Dokumentasi :

Sie Konsumsi :

Sie Perlengkapan :
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

Lampiran 3
SUSUNAN ACARA KEGIATAN
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN

Hari 1, ................ 2017


Waktu Kegiatan Tempat
14.00-15.00 Persiapan Keberangkatan FISIP
15.00-19.00 Perjalanan ke .......... -
19.00-19.30 Check In Penginapan
19.30-22.00 Breafing dan Ishoma Penginapan
22.00-04.30 Istirahat Penginapan

Hari 2, ................ 2017


Waktu Kegiatan Tempat
06.00-08.30 Sarapan dan diskusi Penginapan
08.30-16.00 Kegiatan pengumpulan data di lapangan Lokasi
16.00-17.00 Kembali ke penginapan Penginapan
17.00-20.00 Ishoma Penginapan
20.00-22.00 Evaluasi dan Breafing Penginapan
22.00-04.30 Istirahat Penginapan

Hari 3, ........ 2017


Waktu Kegiatan Tempat
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

04.30-06.00 Bangun Penginapan


06.00-08.30 Sarapan dan diskusi Penginapan
08.30-16.00 Kegiatan ke DISPORAPABUD Lokasi
16.00-17.00 Kembali ke penginapan Penginapan
17.00-20.00 Ishoma Penginapan
20.00-22.00 Evaluasi dan Breafing Penginapan
22.00-04.30 Istirahat Penginapan
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

Lampiran 4
ANGGARAN DANA
KEGIATAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN

Pemasukan :
Dana dari Fakultas 15 X Rp. 75.000,- Rp. 1.125.000,-
Iuran Mahasiswa 15 X Rp.200.000,- Rp. 3.000.000,- +
Jumlah Rp. 4.125.000,-

Pegeluaran :
Transportasi Minibus 4 X Rp. 500.000,- Rp. 2.000.000,-
Penginapan 6 X 3 X Rp. 100.000,- Rp. 1.800.000,-
Konsumsi 5 X 22 X Rp. 15.000,- Rp. 1.650.000,-
Plakat 1 X Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- +
Jumlah Rp. 5.500.000,-
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
PROPOSAL KEGIATAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PRAKTEK KULIAH LAPANGAN
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017

LEMBAR PENGESAHAN

Dosen PJMK Ketua Panitia


Analasis Kebijakan Publik Praktik kuliah lapangan

Dr. Erna Setijaningrum, S.IP., M.Si. XXX


NIP. 197005032000032001 NIM. XXXX

Mengetahui,

a.n Dekan
Wakil Dekan I FISIP Universitas Airlangga Ketua Departemen
Ilmu Administrasi Negara

Prof Budi Sulikah Asmorowati, M.Devst.,Ph.D


NIP. XXXX NIP. XXXXX

Anda mungkin juga menyukai