Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR TRANSPORTASI

Nama Taruni Muda : Jalilah Hanun

Notar : 22.01.180

Kelas : Td 1.9

Dosen Pengampu : Dr. Gede Pasek Suardika, M. Sc

Tp. 2022/2023
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Manajemen Rute Angkutan Umum

Manajemen merupakan ilmu yang memberikan Guide Line bahwa melalui fungsi
perencanaan, pengorganisasian dan pembinaan serta pengawasan maka pengurusan
sumberdaya transportasi jalan khususnya angkutan umum dapat berjalan secara efisien dan
efektif. Pada umumnya permasalahan Angkutan Umum yang timbul terkait dengan beberapa
aspek manajemen yaitu Antara Lain : 1. Perencanaan Trayek Angkutan Umum2.
Keterpaduan antar moda angkutan umum seperti fider fider Bus Way di DKI Jakarta sampai
saat ini masih menemui banyak 6 kendala tidak hanya persoalan teknis tetapi juga persoalan
otoritas dan juga kelembagaan. 3. Kinerja Pelayanan Angkutan Umum4. Pembinaan dan
Pengawasan Angkutan Umum.

(MANAJEMEN ANGKUTAN UMUM TRANSPORTASI JALAN DI INDONESIA


Subarto, ATD, MM Dr. Bambang Istianto, MSi Arif Anwar, ST, Msc - Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian)

Ganjil Genap

Ibu kota Indonesia memang ratunya macet. Istilah ‘padat merayap’ dan ‘tua di jalan’
sering terdengar saat menggambarkan kondisi jalanan di Jakarta. Setelah melihat dampak
dari aturan 3-in-1 tidak efektif , seperti muncul joki-joki jalanan, lahirlah
kebijakan pembatasan kendaraan bernomor plat ganjil genap.

Kebijakan ini lahir bukan tanpa alasan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan
Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah, proporsi jumlah kendaraan yang
platnya diakhiri nomor ganjil dan genap relatif seimbang, yaitu 50,05% dan 49,95%. Sebagai
catatan, angka nol (0) dianggap genap. Karena itu, peraturan Ganjil Genap ini
diharapkan dapat memberi solusi dari kemacetan kota Jakarta sehari-hari.
High-Occupancy Vehicle

HOV lane merupakan lajur khusus untuk kendaraan dengan okupansi tinggi, kecepatan
tinggi, aman, nyaman, dan tarif terjangkau seperti angkutan umum bus.
bijakan ini di Indonesia dan di luar negeri

(https://ekonomi.bisnis.com/read/20170801/98/677153/pemerintah-perlu-subsidi-tarif-bus-
umum-hov-lane 01 Agustus 2017, 20.39)

B. SISTEMATIKA

Laporan ini terdiri dari tiga bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

 Bab 1 terdiri dari pendahuluan yang berisi latar belakang yang memuat penjelasan
mengenai transportasi, tujuan dari penulisan laporan, ruang lingkup, dan bab ini diakhiri
dengan sistematika penulisan laporan.
 Bab 2 terdiri dari penjelasan atau pembahasan mengenai materi yang disampaikan
berkaitan dengan kebijakan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Serta
menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kebijakan yang ada
dan bagaiaman keberhasilannya dalam mengatasi masalah kemacetan.
 Bab 3 terdiri dari penutup yang berisi kesimpulan dari penjelasan dan diambil garis besar
maksud dari penulisan laporan ini serta opini dari materi yang disampaikan.

C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya report ini :
1. Untuk mengetahui tentang manajemen rute angkutan umum, genap-ganjil, dan HOV
2. Untuk mengetahui penerapan 3 kebijakan ini di Indonesia dan di luar negeri

D. RUANG LINGKUP
Hal yang dibahas :
1. Pengertian
2. Penerapan 3 kebijakan ini di Indonesia maupun di luar negeri
BAB II

PEMBAHASAN
Ganjil Genap

Masyarakat Transportasi Indonesia menilai sistem ganjil genap gagal mengurai kemacetan
lalu lintas di ibu kota setelah berjalan sejak 27 Juli lalu atau berlangsung selama dua pekan.
Sistem itu hanya sekedar memindahkan kemacetan dari satu ruas jalan ke ruas jalan yang lain.

Penerapan sistem ganjil genap berlaku di sejumlah ruas jalan utama di Jakarta yaitu Jalan
Sisingamangaraja, Jenderal Sudirman, MH Thmarin, Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan
Gatot Subrot. Uji coba itu akan diterapkan pada 27 Juli sampai dengan 26 Agustus.

Hasil pantauan MTI, kemacetan atau volume kendaraan di jalan-jalan tersebut memang
mengalami penurunan. Namun, penurunan volume kendaraan di jalan-jalan tersebut telah
mengakibatkan kemacetan parah di jalan-jalan yang tidak menerapkan sistem ganjil genap

"Di Jalan Thamrin, misalnya, kemacetan dan volume kendaraan memang berkurang. Tapi
mengakibatkan peningkatan volume kendaraan di jalan lain hingga 30 persen. Akhirnya, sistem
ini seperti zero sum game, Pemprov DKI Jakarta menang di Thamrin, tapi kalah di tempat lain,"
kata Danang kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/8).

Danang mengatakan seharusnya Pemprov DKI Jakarta lebih dulu menjamin keberadaan
moda transportasi publik yang nyaman dalam jumlah yang banyak. Hal tersebut, sambungnya,
penting agar masyarakat yang daya geraknya terbatas akibat sistem ganjil genap bisa
menyiasatinya dengan beralih ke transportasi public

MTI menilai pemerintah belum memberikan jaminan tersebut sehingga masyarakat tetap
menggunakan mobil pribadi. Caranya, menyiasatinya dengan mencari rute lain untuk mengakes
tempat tertentu yang berlokasi di wilayah ganjil genap.

"Kami memantau tidak ada peningkatan dalam jumlah pengguna transportasi publik. Jadi
ini hanya perpindahan rute mobil pribadi saja. Jalan Thamrin tidak macet, tapi menimbulkan
kemacetan di jalan-jalan yang terletak di belakang Jalan Thamrin yang tidak menerapkan aturan
ganjil genap," kata Danang.
YLKI menilai kebijakan itu memiliki sejumlah kelemahan mendasar karena akan sulit
diawasi kecuali menggunakan teknologi. YLKI juga menilai sistem ganjil genap berpotensi
memicu pemalsuan pelat nomor polisi, serta berpotensi mengganjal pertumbuhan ekonomi
karena menghambat mobilitas warga.

(cnnindonesia.com_ Kamis, 11 Agu 2016 10:34 WIB

cerita sukses dan gagal beberapa kota di dunia ketika mempraktikkan kebijakan ini:
1. Mexico City

Seperti yang dilansir Spinny, pada tahun 1989 di Mexico City pernah memprakarsai
kebijakan ganjil-genap. Kebijakan ini dinamai Hoy no Circula, yakni larangan mengemudi satu
hari per minggu dari jam 5 pagi hingga 10 malam. Mobil dilarang selama satu hari dalam
seminggu tergantung pada nomor pada plat nomornya.

Pengendara yang melanggar aturan ini didenda sebesar $ 23 hingga $ 69. Hasilnya, pada
awalnya kebijakan ini berhasil menekan tingkat polisi. Namun, pada tahun 1992 aturan ini tak
lagi efektif.

Alih-alih patuh pada aturan ganjil-genap, penduduk setempat justru mengakali aturannya
dengan membeli mobil baru. Akibatnya udara Kota Meksiko kembali tercemar. Bahkan ketika
itu PBB menobatkan Kota Meksiko sebagai kota paling tercemar di planet ini.

2. Bogota

Kebijakan ganjil-genap juga pernah diterapkan di kota Bogota, Kolombia. Seperti dikutip
dari BBC, kebijakan ganji-genap merupakan kebijakan yang sudah diterapkan sejak 1998.
Kebijakan ini dinamakan 'Pico y Placa'.

Di Bogota, jika pelat mobil berakhir dengan angka ganjil dibatasi pada hari-hari bernomor
ganjil dari pukul 6:00 hingga 8:30 dan 15:00 hingga 19:30. Kendaraan dengan pelat yang
diakhiri dengan angka genap dilarang pada jam yang sama pada tanggal genap. Sementara untuk
taksi, berlaku ganjil-genap khusus.
Hasil penerapan kebijakan ini, Bogota berhasil mengatasi tingkat kemacetan lalu lintasnya
dan tingkat polusinya. Tetapi, yang perlu diingat kebijakan dijalankan bersamaan dengan sistem
Bus Rapid Transit (BRT) alias busway.

Di samping itu jalur sepeda juga diperluas sampai 180 mil, penggunaan sepeda dan
transportasi umum dipromosikan. Di samping itu penegakan hukum juga dilaksanakan, seperti
pengenaan denda yang tinggi. Kecenderungan masyarakat untuk membeli mobil pun telah
dikecilkan.

3. Paris

Di Paris ibukota Perancis, kebijakan ganjil-genap juga diberlakukan pada tahun 2014.
Kebijakan ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi emisi mobil di Kota Paris. Kebijakan
ini diberlakukan untuk satu hari saja dalam seminggu.

Hanya mobil dengan pelat nomor bernomor ganjil yang bisa berada di jalan Rues et
boulevards, pada hari Senin. Sedangkan pada hari Selasa, jalan-jalan kota harus dibuka hanya
untuk mobil dengan plat bernomor genap. Mulanya banyak yang melanggar aturan ini dan
mendapat denda $ 30.

Namun, akhirnya, perlahan tapi pasti kebijakan ini berbuah hasil. Kebijakan ganjil-genap
telah berkontribusi mengurangi asap polusi di Paris.

4.Beijing

Kebijakan ganjil-genap juga pernah diterapkan oleh Beijing Ibukota Tiongkok. Kebijakan
ini diberlakukan pada tahun 2008. Seperti dilansir BBC, mobil berplat ganjil dan genap dilarang
melintasi jalan Beijing pada hari-hari tertentu.

Selain memberlakukan kebijakan ganjil-genap, sejak 2011 Beijing juga membatasi


penjualan mobil menjadi 20.000 mobil setiap bulan. Kebijakan ini juga didukung dengan fasilitas
transportasi bus dan metro yang memadai. Hasilnya, Beijing bisa menurunkan tingkat polusinya
hingga 20 persen.
5. Athena

Athena Ibu Kota Yunani juga pernah memberlakukan sistem ganjil-genap. Kebijakan ini
sudah diberlakukan sejak tahun 1982. Seperti dilansir dari laman Living In Greece, Pembatasan
kendaraan ini untuk wilayah pusat Kota Athena dalam radius tertentu, yang disebut Lingkar
Athena (Daktilios Athenon), seluas 13 km persegi. Awalnya taksi juga dilarang pada 2 tahun
pertama, namun sekarang diizinkan kembali. Pembatasan ini tak berlaku untuk bus umum,
sepeda dan sepeda motor, mobil hibrid, ambulans, mobil dinas pemerintah dan mobil diplomat.

Hasilnya, pada tahun 2012 menurut Studi dari Cambridge Systematic Inc, aturan ini justru
membuat warga Athena membeli kendaraan kedua untuk menghindari batasan ini.

Kepemilikan mobil meningkat, penggunaan taksi meningkat dan kepadatan lalu lintas
beralih ke pinggiran Kota Athena di luar Lingkar Athena. Strategi ini kemudian dipadukan
dengan Electronic Road Pricing (ERP) dan strategi lain untuk menambal kelemahan sistem ini.

6. New Delhi

New Delhi ibukota India juga pernah menerapkan kebijakan ganjil genap. Cara ini ialah
bagian dari upaya untuk menekan tingkat polusi di New Delhi yang sangat mengkhawatirkan.

Sebagaimana dilansir BBC, selama 15 hari pertama Januari 2016, pelat nomor mobil yang
diakhiri dengan angka ganjil akan diizinkan pada tanggal ganjil. Sementara pelat nomor berakhir
dengan angka genap akan diizinkan pada tanggal genap.

Pembatasan berlaku dari jam 8 pagi sampai 8 malam dari hari Senin hingga Sabtu. Aturan
harus diikuti oleh semua orang, kecuali mereka yang telah diberikan pengecualian.

Hasilnya, kebijakan ini gagal dalam menekan angka polusi di New Delhi secara signifikan.
Kebijakan ini hanya berlaku selama beberapa hari saja. Penduduk New Delhi menolak kebijakan
ini lantaran alasan kenyamanan. Dalam hal ini, jaringan transportasi publik di New Delhi belum
cukup memadai.

Sumber : news.detik.com
High-occupancy Vehicle

Jalur High-Occupancy Vehicle (HOV), juga dikenal sebagai carpool atau jalur berlian,
adalah manajemen strategis lalu lintas untuk mempromosikan dan mendorong
ridesharing; sehingga mengurangi kemacetan dan memaksimalkan kapasitas pengangkutan orang
di jalan raya California.

 Jalur HOV biasanya terletak di jalur dalam (kiri) dan ditandai dengan rambu-rambu di
sepanjang jalan bebas hambatan dan simbol berlian putih yang dicat di trotoar.
 Di California Utara, jalur HOV hanya beroperasi pada hari Senin sampai Jumat selama jam
kemacetan puncak yang dicatat, misalnya: antara pukul 06.00 - 10.00 dan 15.00 - 19.00
Semua kendaraan lain dapat menggunakan jalur tersebut di luar jam sibuk. Ini disebut
sebagai operasi "paruh waktu".
 Di California Selatan, jalur HOV umumnya dipisahkan dari jalur lain oleh zona
penyangga. Jalur HOV berlaku 24 jam sehari, 7 hari seminggu, disebut sebagai operasi
"penuh waktu".

Praktik operasional berbeda antara California Utara dan California Selatan karena volume
lalu lintas dan pola komuter di kedua wilayah tersebut. Jalan raya California Utara biasanya
mengalami dua periode kemacetan di hari kerja selama jam perjalanan puncak pagi dan sore
diikuti dengan periode non-kemacetan yang lama. Menggunakan operasi penuh waktu akan
membuat jalur HOV relatif kosong selama jam-jam di luar jam sibuk dan bukan merupakan
pemanfaatan jalan raya yang efisien. California Selatan mengalami kemacetan yang sangat
panjang, biasanya antara enam hingga sebelas jam per hari, dengan jam lalu lintas pendek di luar
jam sibuk; operasi paruh waktu di bawah kondisi ini tidak akan layak.

Mengapa Membangun Jalur HOV?

Menurut undang-undang negara bagian California, tujuan jalur HOV adalah untuk
mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Sistem Jalan Raya Negara
Bagian. Undang-undang menyatakan bahwa jalur HOV digunakan "untuk merangsang dan
mendorong pengembangan cara dan sarana untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan raya
California dan, pada saat yang sama, untuk mendorong warga negara mengumpulkan sumber
daya kendaraan mereka dan dengan demikian menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas
buang. polutan udara."

Jalur HOV adalah alternatif yang layak, dan dalam banyak kasus merupakan satu-satunya
alternatif, dalam memenuhi standar kesesuaian kualitas udara federal untuk proyek peningkatan
peningkatan kapasitas di wilayah metropolitan. Fasilitas HOV merupakan salah satu pendekatan
yang digunakan di wilayah metropolitan di seluruh negara bagian untuk menanggapi
meningkatnya kemacetan lalu lintas, penurunan tingkat mobilitas, kualitas udara, dan masalah
lingkungan.

Siapa yang Dapat Menggunakan Jalur HOV?

Sepeda motor, angkutan massal, dan kendaraan dengan dua atau lebih (2+) penumpang
diperbolehkan mengakses jalur HOV selama jam operasionalnya. Seorang "penghuni"
didefinisikan sebagai setiap orang yang menggunakan alat penahan keselamatan, yaitu sabuk
pengaman.

Rute tertentu di San Francisco Bay Area I-80 dan I-880, Los Angeles I-10 El Monte Bus
Way (selama jam sibuk) dan San Diego I-5 San Ysidro memerlukan tiga atau lebih (3+) orang
per kendaraan untuk mengakses jalur HOV. Tanda di sepanjang jalan raya akan menentukan
kebijakan penegakan untuk setiap rute. Untuk San Francisco Bay Area SAJA, kendaraan
rancangan pabrik dengan kapasitas maksimal dua kursi dapat mengakses jalur HOV (3+) selama
ada dua penumpang di dalam kendaraan.

Kendaraan hibrida plug-in, bahan bakar alternatif, dan udara bersih (ILEV/ULEV/SULEV)
tertentu dikecualikan dari persyaratan hunian. Kendaraan ini dapat dibedakan dengan stiker hijau
(plug-in hybrid) atau putih (udara bersih) yang dikeluarkan oleh Departemen Kendaraan
Bermotor .
Departemen Perhubungan California (Caltrans) telah menetapkan, sebagaimana
disyaratkan oleh subdivisi (g)(1) Bagian 21655.5 Kode Kendaraan, bahwa kendaraan pengangkut
darah sekarang dapat menggunakan jalur HOV tanpa memenuhi persyaratan hunian saat
mengangkut darah antara titik pengumpulan dan rumah sakit atau pusat
penyimpanan. Surat penetapan tersebut dibagikan kepada California Highway Patrol dan
Departemen Kendaraan Bermotor pada 14 Juli 2022.

Sepeda motor, angkutan massal umum, dan kendaraan paratransit juga dibebaskan dari
persyaratan hunian berdasarkan Kode Kendaraan California §§21655.5 . Layanan bus lainnya,
seperti bus sekolah, charter, atau angkutan wisata, tidak dikecualikan dan harus membawa
jumlah penumpang minimum agar memenuhi syarat.

Bagaimana jalur HOV diberlakukan?

California Highway Patrol (CHP) bertanggung jawab atas penegakan jalur


HOV. Tujuannya adalah untuk menjaga tingkat pelanggaran HOV kurang dari 10%. Setelah
jumlah pemantau mendeteksi tingkat pelanggaran di atas 10%, personel distrik akan memberi
tahu CHP local tentang perlunya peningkatan penegakan hukum di koridor HOV tertentu. Tiket
pelanggaran jalur HOV didenda minimal $490. Denda mungkin lebih tinggi untuk pelanggar
berulang. Selain itu, atas kebijaksanaan Dewan Pengawas kabupaten, kabupaten setempat dapat
menilai biaya administrasi tambahan.

Sumber : https://dot-ca-gov.translate.goog/programs/traffic-
operations/hov?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
BAB III

KESIMPULAN

Hasil

Manajemen rute angkutan jalan, ganjil-genap, dan HOV adalah salah satu cara untuk
mengatur jalannya suatu system transportasi. Tiga system ini tidak hanya diterapkan di Indonesia
saja, tetapi ternyata juga diterapkan di beberapa Negara selain Indonesia dengan berbagai aturan
yang disesuaikan dengan aturan negaranya masing-masing.

Opini / pendapat

Menurut saya, 3 bentuk manajemen transportasi ini meiliki fungsi yang sangat bagus,
namun dalam penerapannya setiap orang belum bisa menerapkan tiga manajemen ini dengan
baik. Contohnya ada oknum-oknum tertentu yang tetap menemukan celah untuk menghindari
ganjil genap dengan berkendara melalui jalan tikus. Pemerintah memang memiliki maksud baik
dengan memberlakukan tiga manajemen ini untuk mengurangi kemacetan di jalan raya, namun
pembahasan lebih mendalam tentang manajemen ini belum dilakukan baik itu dari segi
teknologi, maupun pengkajian terkait solusi terhadap permasalahan yang muncul dlam
penerapan tiga menajamen ini.

Anda mungkin juga menyukai