Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DHANECA CACSANA WICESA

NOTAR : 2201085
KELAS : TD 1.9
MATA KULIAH : PENGANTAR TRANSPORTASI

DOSEN : Dr. GEDE PASEK SUARDIKA M.Sc


BAB I
1. Latar belakang
Sistem transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari infrastruktur setiap daerah, baik
daerah perkotaan maupun pedesaan, negara maju ataupun negara sedang berkembang.Sejak lama
telah disadari bahwa kegiatan angkutan, baik berupa angkutan penumpang maupun barang merupakan
salah satu aspek yang penting dari kegiatan manusia. Oleh karena itu, sejalan dengan majunya jaman,
maka kebutuhan akan kegiatan angkutan ini dirasakan semakin mendesak. Hal inidapat dilihat dengan
adanya upaya-upaya yang sedang maupun yang telah dilakukan di banyak negara, baik berupa
pembangunan prasarana transportasi,sarana angkutan maupun aspek legalitas lainnya.Salah satu
upaya penyediaan jasa angkutan bagi masyarakat adalah dengan dioperasikannya angkutan
penumpang umum. Berbicara masalah angkutan penumpang umum, sebenarnya meliputi angkutan
udara, kereta api, kapal laut,bus kota dan bus antar kota, taksi dan berbagai jenis angkutan umum
lainnya.Pada kesempatan ini yang akan dibahas lebih difokuskan pada manajemen rute angkutan
umum dan beberapa sistem yang berlaku di Indonesia

2. Tujuan
Taruna diharapkan dapat menjelaskan pengertian angkutan sebagai suatu sistem, mampu menjelaskan
faktor teknik yang berperan dalam mempengaruhi angkutan, dapat menjelaskan faktor fisik yang
mempengaruhi dan menentukan dalam sistem angkutan.
BAB II
2. Pembahasan

2.1. Manajemen rute angkutan umum

Fenomena pengembangan kota besar dengan kota kecil disekitarnya menuntut suatu
perencanaan transportasi yang terintegrasi . Apabila perencanaan transportasi tersebut kurang
terintegrasi maka berakibat pertumbuhan kota tidak teratur , semrawut dan dapat
menimbulkan stagnasi terhadap mobilitas penduduk . Fenomena tersebut sudah terbukti jika
melihat dua kasus kota besar yakni Jakarta dan Surabaya . Dimana hampir semua kota
disekitarnya sebagai daerah penyangga memiliki masalah yang sama yakni kemacetan lalu
lintas jalan raya . Seperti di wilayah Jabodetabek mengalami kemacetan yang semakin
meluas bahkan 2 pemandangan sehari hari di jalan TOL terjadi kemacetan yang melawati
perkotaan. Oleh karena itu dalam rangka melakukan pembangunan transportasi di wilayah
Jabodetabek yang terintegrasi telah dibentuk kelembagaan yang baru disebut Badan
Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Melalui kelembagaan yang diharapkan
perencanaan dan pembangunan transportasi terintegrasi akan dapat diwujudkan berdasarkan
Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) . Terkait dengan penjelasan diatas persoalan
pokok di kota besar yaitu rendahnya kinerja pelayanan angkutan umum . Seperti diketahui
bersama bahwa di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan
Makassar sangat terlambat dalam melakukan penataan transportasi perkotaan. Ketika
Manajemen Transportasi Perkotaan kurang terurus dengan baik oleh Pemerintah maka
dampaknya sangat besar bagi masyarakat luas. Fenomena Kota besar pada umumnya
lemahnya -Manajemen Angkutan Umum Transportasi Jalan . Seperti diketahui bahwa
beberapa fenomena yang terkait dengan Manajemen Angkutan Umum yaitu antara lain :
Perencanaan Trayek yang kurang memperhatikan suplay dan dewand , koordinasi magang
dan antar moda yang lemah , pembinaan kepengusahaan terhadap para operator yang lemah
serta kinerja pelayanan angkutan umum yang belum memuaskan masyarakat umum .
Fenomena tersebut membenarkan bahwa penyelengaraan transportasi jalan terutama angkutan
umum belum efisien dan efektif . Padalah Manajemen merupakan ilmu yang memberikan
Guide Line bahwa melalui fungsi perencanaan , pengorganisasian dan pembinaan serta
pengawasan maka pengaturan sumber daya transportasi jalan khususnya angkutan umum
dapat berjalan secara efisien dan efektif . Terjadinya mis manajemen dalam pengurusan
Angkutan Umum menimbulkan dampak sosial , ekonomi , dan budaya seperti yang diuraikan
diatas , untuk itu kajian relevansi mengenai rute manajemen
2.2 Sistem ganjil genap
Sistem genap ganjil adalah satu konsep pembatasan kendaraan yang mengacu pada dua
nomor terakhir pelat nomor kendaraan. Dengan begitu, nantinya setiap kendaraan yang
melintas akan bergantian sesuai hari pemberlakuan dua digit angka terakhir pelat nomornya.
Diterapkan pertama kali di Mexico City pada 1989, regulasi ganjil genap kini sudah diadopsi
berbagai ibu kota negara, seperti Beijing, Paris, Bogota, dan New Delhi. Sebagian kota
berhasil memperbaiki kualitas udara, sementara yang lainnya gagal karena terdapat celah
dalam aturan ganjil genap. Di Indonesia sistem ganjil genap diberlakukan untuk
menggantikan sistem 3 in 1 yang sudah dihapuskan. Sistem ganjil genap perlu diterapkan
karena memang pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) masih panjang hingga 2018.
Namun, belakangan volume lalu lintas terus bertambah seiring dengan pelonggaran
pembatasan aktivitas di Ibukota.
2.2.1 Penerapan Sistem Ganjil Genap di berbagai negara :

 Jakarta, Indonesia
Di Indonesia kepolisian mengeklaim bahwa penerapan ganjil genap di 13 ruas jalan di Jakarta
cukup berhasil. Salah satu parameternya adalah kendaraan-kendaraan di 13 ruas jalan ini bisa
melaju lebih cepat, sehingga memangkas waktu perjalanan. Namun, belakangan volume lalu
lintas terus bertambah seiring dengan pelonggaran pembatasan aktivitas di Ibukota.
(Kompas.com)

 Beijing,China
Beijing termasuk salah satu kota yang berhasil mengurangi polusi udara dengan penerapan
sistem ganjil genap. Berbeda dengan Indonesia, China hanya menerapkan sistem ini saat
tingkat polusi udara mencapai taraf buruk sampai tiga hari berturut-turut. Selama sistem ini
berlaku, jam operasional sejumlah modal transportasi publik diperpanjang untuk
mengakomodasi pergerakan warga. Berkat regulasi ini, Beijing keluar dari daftar kota
berpolusi pada Januari 2017. South China Morning Post memberitakan bahwa saat itu,
kualitas udara Beijing mencapai titik 482.

 Paris,Prancis
Layaknya Beijing, Paris juga hanya menerapkan aturan ganjil genap selama kualitas udara
memburuk. Namun, jenis kendaraan yang dianggap bersih, seperti bus, taksi, dan mobil
kepolisian, masih diizinkan melintas di ruas-ruas jalan Paris. BBC melaporkan bahwa warga
yang kedapatan melanggar aturan ini dapat didenda hingga 22 euro, setara Rp351 ribu, atau
mobilnya diderek. Berkat penerapan regulasi ini pada Maret 2014 lalu, polusi di Paris
berkurang 2 persen pada siang hari. Di jalan-jalan yang rawan macet, tingkat polusi bahkan
menurun hingga 20 persen.

 NewDelhi,India
Berkaca pada Beijing dan Paris, New Delhi juga menerapkan program ganjil genap saat
polusi udara mulai melingkupi kota. Saat pertama kali memberlakukan aturan ini selama 15
hari pada 2016 lalu, India tak terlalu puas dengan penurunan polusi udara yang dianggap
sangat rendah. Menteri Kepala India, Arvind Kejriwal, mengakui bahwa penerapan aturan ini
memang tidak berpengaruh banyak pada polusi, tapi mengurangi kemacetan. Kejriwal
menjabarkan bahwa pengguna transportasi publik di New Delhi pun meningkat 2,5-3 persen
pada saat pertama kali aturan itu diimplementasikan. Dalam jajak pendapat beberapa bulan
setelahnya, 64 persen warga ingin aturan ini kembali diterapkan. NDTV melaporkan bahwa
India akhirnya memberlakukan kembali sistem ganjil genap pada April 2016. Kali ini, 99,6
persen warga mematuhi aturan tersebut. Namun, kemacetan tetap merajalela karena saat itu,
banyak pembangunan, termasuk stasiun kereta bawah tanah.

 MexicoCity,Meksiko
Sebagai kota yang pertama kali menerapkan aturan ganjil genap, Mexico City langsung dilirik
banyak pihak karena berhasil mengurangi polusi hingga 11 persen. Aturan yang dikenal
dengan sebutan "Hoy no Circula" itu juga berhasil mengurangi sirkulasi kendaraan hingga 20
persen dari Senin hingga Jumat. Awalnya, warga bebas menggunakan kendaraan pada hari
Sabtu setiap pekan. Namun sejak 2008, sistem ganjil genap juga diterapkan pada akhir pekan.
Di tahun-tahun awal pemberlakuan aturan ini, Mexico City sangat bersih. Keadaan mulai
berubah dalam beberapa tahun terakhir karena para warga mulai membeli dua mobil untuk
mengakali regulasi ganjil genap.

 Bogota,Kolumbia
Mencampur formula aturan ganjil genap dari berbagai negara, Kolumbia menerapkan
aturan serupa di Bogota. Sistem ini hanya berlaku selama jam sibuk, dua hari dalam
sepekan. Untuk menghindari kecurangan warga seperti di Mexico City, Bogota
mengganti kombinasi hari dan nomor pelat kendaraan setiap hari. Agar jera, para
pelanggar regulasi diwajibkan membayar denda hingga 15 persen dari upah minimum
regional. Meski demikian, Bogota dianggap tak berhasil mencapai tujuan penerapan
ganjil genap karena para warga justru berkendara di jam-jam yang tak masuk dalam
aturan.

 Bogota, Kolombia
Peraturan serupa juga diterapkan di ibu kota Kolombia, Bogota, dengan istilah "Pico y Placa".
Lewat sistem ini, kendaraan berpelat tertentu dilarang turun ke jalan saat jam-jam sibuk, yaitu
pukul 06.00-09.00 dan pukul 17.00-18.00 pada hari Senin-Jumat. Namun, mulai tahun 2009,
Wali Kota Samuel Moreno mengubahnya menjadi pukul 06.00-20.00. Berkat sistem
penjatahan jalan ini, kepadatan lalu-lintas, terutama pada jam-jam sibuk, menjadi berkurang.
(CNN.com)

2.3 High-Occupancy Vehicle lane


Jalur High-Occupancy Vehicle (HOV), juga dikenal sebagai carpool atau jalur berlian, adalah
strategi manajemen lalu lintas untuk mempromosikan dan mendorong ridesharing; sehingga
mengurangi kemacetan dan memaksimalkan kapasitas pengangkutan orang di jalan raya
California. Jalur HOV biasanya terletak di jalur dalam (kiri) dan ditandai dengan rambu-
rambu di sepanjang jalan bebas hambatan dan simbol berlian putih yang dilukis di trotoar. Di
California Utara, jalur HOV hanya beroperasi pada hari Senin sampai Jumat selama jam
kemacetan puncak yang dicatat, misalnya: antara pukul 06.00 - 10.00 dan 15.00 - 19.00
Semua kendaraan lain dapat menggunakan jalur tersebut di luar jam sibuk. Ini disebut sebagai
operasi "paruh waktu". (Wikipedia)

2.3.1 Mengapa Membangun Jalur HOV?


Menurut undang-undang negara bagian California, tujuan jalur HOV adalah untuk
mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Sistem Jalan Raya Negara
Bagian. Undang-undang menyatakan bahwa jalur HOV digunakan "untuk merangsang dan
mendorong pengembangan cara dan sarana untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan
raya California dan, pada saat yang sama, untuk mendorong warga negara mengumpulkan
sumber daya kendaraan mereka dan dengan demikian menghemat bahan bakar dan
mengurangi emisi gas buang. polutan udara."

Jalur HOV adalah alternatif yang layak, dan dalam banyak kasus merupakan satu-satunya
alternatif, dalam memenuhi standar kesesuaian kualitas udara federal untuk proyek
peningkatan peningkatan kapasitas di wilayah metropolitan. Fasilitas HOV merupakan salah
satu pendekatan yang digunakan di wilayah metropolitan di seluruh negara bagian untuk
menanggapi meningkatnya kemacetan lalu lintas, penurunan tingkat mobilitas, kualitas udara,
dan masalah lingkungan.
2.3.2 Siapa yang Dapat Menggunakan Jalur HOV?

Sepeda motor, angkutan massal, dan kendaraan dengan dua atau lebih (2+) penumpang
diperbolehkan mengakses jalur HOV selama jam operasionalnya. Seorang "penghuni"
didefinisikan sebagai setiap orang yang menggunakan alat penahan keselamatan, yaitu sabuk
pengaman. Tanda di sepanjang jalan raya akan menentukan kebijakan penegakan untuk setiap
rute. Untuk San Francisco Bay Area SAJA, kendaraan rancangan pabrik dengan kapasitas
maksimal dua kursi dapat mengakses jalur HOV (3+) selama ada dua penumpang di dalam
kendaraan. Kendaraan hibrida plug-in, bahan bakar alternatif, dan udara bersih
(ILEV/ULEV/SULEV) tertentu dikecualikan dari persyaratan hunian. Kendaraan ini dapat
dibedakan dengan stiker hijau (plug-in hybrid) atau putih (udara bersih) yang dikeluarkan
oleh Departemen Kendaraan Bermotor .

Departemen Perhubungan California (Caltrans) telah menetapkan, sebagaimana disyaratkan


oleh subdivisi (g)(1) Bagian 21655.5 Kode Kendaraan, bahwa kendaraan pengangkut darah
sekarang dapat menggunakan jalur HOV tanpa memenuhi persyaratan hunian saat
mengangkut darah antara titik pengumpulan dan rumah sakit atau pusat penyimpanan. Surat
penetapan tersebut dibagikan kepada California Highway Patrol dan Departemen Kendaraan
Bermotor pada 14 Juli 2022. Sepeda motor, angkutan massal umum, dan kendaraan
paratransit juga dibebaskan dari persyaratan hunian berdasarkan Kode Kendaraan California
§§21655.5 . Layanan bus lainnya, seperti bus sekolah, charter, atau angkutan wisata, tidak
dikecualikan dan harus membawa jumlah penumpang minimum agar memenuhi syarat.

2..3.3 Bagaimana Jalur HOV Diberlakukan?

California Highway Patrol (CHP) bertanggung jawab atas penegakan jalur HOV. Tujuannya
adalah untuk menjaga tingkat pelanggaran HOV kurang dari 10%. Setelah jumlah pemantau
mendeteksi tingkat pelanggaran di atas 10%, personel Distrik akan memberi tahu CHP lokal
tentang perlunya peningkatan penegakan hukum di koridor HOV tertentu. Tiket pelanggaran
jalur HOV didenda minimal $490. Denda mungkin lebih tinggi untuk pelanggar berulang.
Selain itu, atas kebijaksanaan Dewan Pengawas kabupaten, kabupaten setempat dapat menilai
biaya administrasi tambahan. ( https://dot.ca.gov/programs/traffic-operations/hov )
BAB III

3.1 Kesimpulan
Pengembangan sistem transportasi harus terus diciptakan , karena dengan sistem yang baru
akan membuat kota maju dan berkembang , harus dibuat tim atau bagian pengembangan kota
agar bekerja tanpa henti demi perkembangan kota DKI Jakarta yang kita cintai ini . Riset
kedepan nya . adalah dengan mengkondisikan penelitian ke jalur berbayar dengan
menggunakan ERP akan membuat jalur yang harganya mahal akan mengurangi kemacetan
yang ada, selain ada penutupan untuk pemerintah daerah juga mengurangi kemacetan yang
ada. Selain itu jika penerapan ganjil genap di Indonesia ingin berjalan dengan baik maka ,
penjualan mobil di Indonesia harus dibatasi , dan bagi pengendara yang jelas melarang
kebijakan ganjil genap supaya bisa dedenda , demikian jika kebijakan ganjil - genap di
Indonesia berhasil maka polusi udara di Indonesia juga membaik.

Anda mungkin juga menyukai