Abstrak
S:-rtng dengan pelaksanaan program otonomi daerah, pada umumnya, orang mengharapkan pening-
'.=:an kesejahteraan dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik, dan partisipasi masyara-
r.:i vang lebih luas di masyarakat pembuatan kebijakan. Masyarakat kota Payakumbuh di pemerin-
::1 umum dan lokal Payakumbuh khususnya mendambakan adrninistrasi cerdas, dan profesional
':.am pemerintahan, baik untuk masa sekarang dan masa depan. Pemerintah akan terwujud, jika se-
...r melibatkan partisipasi masyarakat, khususnya yang berkaitan langsung dengan kebutuhan yang
=::, di masyarakat. Tujuan dari rnakalah ini adalah, melihat partisipasi aktif dan partisipasi pasif ma-
. .:rakat dalam pembentukan peraturan daerah dan apa masalah masyarakat dalam berpartisipasi da-
-: pembentukan peraturan daerah. Dapat disirnpulkan, bahwa di Payakumbuh, bentuk partisipasi
:.:svarakat dalam pembentukan peraturan daerah adalah dengan patisipasi aktif dan partisipasi pa-
'": \fasalah publik untuk berpartisipasi dalam pernbcntukan peraturan daerah adalah, faktor dalam
::nbentukan peraturan dan faktor dari Payakumbuh perkotaan itu sendiri lokal. Saran penulis ingin
-.;':'l)'amp4ikan, yaitu, bahwa dalam pembentukan rancangan peraturan daerah, kota Payakumbuh
-.::ls memprioritaskan partisipasi masyarakat.
Abstract
-. ng with the irnplementation oJ'regional autononly program, in general, people are expecting an
':)'ectse in weffure in the
form of improving the quality oJ'public servicel;, and the broajer
: -',tmunil)t participcttictn in public policy-mcrking. Pcryahtmbuh city community in general and local
:- 'ernmenls Payakumbuh in particular crave intelligent adntinistration, and proJbssionals in the
:..ernment, both,/br the present and the./uture. The governmcnt will be realized, ijulways irtvolt,es
': oarticipatiott o/'people, particularly tho,se reluted directly to the ne.eds thal exist in soc:iety. The
::,''Dose d'this poper is, see the active participation and passive participation of the public in the
'. '''ttcttion o/'local regulations and what the pultlic problems in participating
in the establishment o.f
-il regulation,s. It can be concluded, that in Poyakumbtth,.fbrms tf'pubtic participation in th,e
" '''rttttion o/' local regulations is wilh the active participation and passive participation.
Public
: ',tlents in participating in the.fttrmation of local regulation,s i,s, cr/'actor in theformation oJ'local
',:trlutions and.fac'tors of urban Pal,akumbuh itself. Suggestions outhor wanted to convey, iamely,
"';i itt the,/brmation of a dra.ft local regulations, the city Payahtmbuh should prioritize pubiic
- .:,'iit'ipation.
1.-
.lurnsl Lex Lihrum, l1tl, ll, No, l, l)escmher 2l)15, hnl, 227 - 238
228
Partisipasi Aktif dan Pasif Publik Dalant pembentukan peraruran Duerah...
Laurensius Arliman S,
:ran. walaupun akhimya secara tiba-tiba memili- Atas pemaparan diatas maka penulis men-
"\'CI'13-
i-.ntah ''t naskah akademik. Sementara di dalam tahap dapatkan dua rumusan masalah yang sangat me-
i serta :3mbahasan dilakukan oleh unit kcrja dinas dari narik untuk dibahas dalam tulisan ini, yaitu:
.1 Jf\l- :.n.ierintah atau oleh pansus dari DpRD. Meski- l, bagaimanakah partisipasi aktif dan parti-
:rn pada taliap ini kemungkinan melibatkan sipasi pasif publik dalam pembentukan
=iademisi atau pakar-pakar yang berkopeten di- peratllran daerah?
::dangnya. Namun didalarn realitasnya tnasya- 2. Apa sajakah permasalahan publik dalam
:,kat umum yang berkepentingan tidak memili- berpartisipasi dalam pembentukan pera-
:.- pintu masuk untuk ikut serta didalamnya. turan daerah? yang akan coba penulis di-
Kemudian dalam tahap pembahasan di bawah ini.
IPRD, rnasyarakat yang sudah terlanjur mewa-
:...kan kekuasaannya pada wakil rakyat di METODE PENELITIAN
IPRD tidak lagi mendapatkan hak suara. Si-
:"ng paripuma anggota DPRD yang terhormat l. Sifat Penulisan
r.:ntang memiliki sifat yang terbuka, tetapi ke_ Penulisan bersifat deskriptif, yaitu rneng-
::1 kritik karena protokol dan tata tertib sidang. gambarkan secara menyeluruh mengenai proses
j:nrentara rakyat yang tidak puas, harus cukup
dan prosedural tata cara pembentukan peraturan
: -.as dengan meneriakkan aspirasinya dan ke- daerah, yaitu melihat bentuk peran aktif dan pa-
::rtingannya dengan cara demo dan unjuk rasa sif publik dalam pembentukan peraturan daerah
rrs tidak pernah efektifa. serta apa kendala publik dalarn berpartispasi da-
Kota Payakurnbuh sebagai salah satu ba- lam pembentukan peraturan daerah.
_..=n dari daerah Provinsi Sumatera Barat aclalah
,--aru daerah yang tunduk pada aturanIJIJ 121 2.
Pendekatan Masalah
-. .1 dan UU 2312014 dalam rnengeluarkan pe- Metode pendekatan masalah yang diguna-
-::uran Daerah. Peraturan yang dihasilkan oleh
kan berdasarkan permasalahan yang dirumuskan
IPRD Kota Payakumbuh, berguna untuk ke- adalah penelitian yuridis nonnatif' berupa pen-
:::rtingan masyarakat daerah Kota payakurn- dekatan masalah melalui kajian pustaka dan pe-
: -:. namult beberapa Peraturan Daerah yang di- raturan perundang-undangan yang berlaku sefta
-.si1kan masih belum menggambarkan
-:r masyarakatnya. Contohnya saja padakebutu-penu_
bahan-bahan dan literatur-literatur yang berhu-
bungan dan menggambarkan keadaan yang se-
--:an masa sidang dan masa reses' I (satu) De-
bagaimana mestinya berdasarkan perumusan
,
=:r Perwakilan Rakyat Daerah Kota payakum_ masalah diatas.
: yang dipirnpin oleh Ketua DPRD paya-
-r.
, -nbuh (Wilman Singkuan) memberikan lapo-
TEORI PENELTTIAN
-,:. bahwa DPRD telah menghasilkan 8 (dela-
Teori yang dipakai dalam tulisan ini ada-
. .: r Perda, 2 (dua) peraturan dewan, I (satu) lah teori perundang-undangan. Undang-unclang
. ::ltusan dewan, dan (5) lima keputusan pim- (gezets) adalah dasar dan batas bagi kegiaran pe-
: :ln. Dalam proses menelurkan perda tersebut, merintahan, yang menjamin tuntutan-tuntutan
r. . :a Payakumbuh selama ini selalu mendengar- negara berdasar atas hukum, yang menghendaki
.:. aspirasi masyarakat dalam pembentukkan dapat diperkirakannya akibat suatu aturan hu-
kum dan adanya kepastian dalam hukum. Me-
- ,r Bakti Setiawan, Suatu Gagttsan Tentang penve_ nurut pendapat Peter Badura8, dalam pengertian
-..ti'oan Pemililtan Kepola Dcrerah, Jurnal konstitusi,
l. No. 2, Edisi November 2009, Jakarta: Mahkamah
, -.:itr.rsi Republik lndonesia, hhn. 1 14. o Antarasumbar, "DPRD
Kota payakumbuh Telurkan
l,sa Reses adalah rnasa dimana DpR melakukan ke_ Delapan Perda" dilihat dalam: http:i/www.antar.asum-
- ,:,: dj luar rnasa sidang, terutama di luar gedung DpR. bar.com. diakses pada tanggal l6 Januari 2015,
.: nva untuk nrelakukan kunjungan kerja, baik yang ' Zainuddin Ali, 2009, Metode penelitian Hukum. Jakarta.
- '-..:kan anggota secara perseorangan maupltn secara Sinar Grafika,hln.24.
'::, j.rrlrpok. Masa reses ditiadakan pada persidangan 8
A. I{amid S. Attamimi, 1990, peranan Keputu.san presi-
:-r..:ir dari satu periode keanggotaan DpR. den Indonesiq Dalam Penyelenggaraon penterinrah _\-e-
T.9
,lurnal Le-r Librum, Vol. II, No. 1, Dcsemlter 2015, hal. 227 - 238
230
Fartisipasi Aktif tlan Pasif Publik Dalam pembenrukan peraturan Doetah..,
Laurensius Arliman S.
,.. LL \-'sesuaian antar jenis dan materi muatan, dapat mcmperoleh dukungan suara;
--,aksanakan, kedayagunaan, dan hasil guna ser- 6) Tcrsedianya sumber-sumber informasi
::lanr ., kejelasan rumusan dan keterbukaan. Asas ke- alternatif;
q-'
I !
.;':bukaan mcnghendaki agar dalam proses pem- 7) Tcrselenggaranya pernilihan umum yang
I .- : ::rtukan peraturan perundang-undangan terma- bebas danjujur;
:, -."1. . *i dalanl pcnetapan peraturan daerah mulai da- 8) Adanya lembaga-lernbaga yang menja-
:. rahap perencanaan, persiapan, penyusunan min agar kcbijakan publik tergantung
-rn pen-rbahasan liamslah bersifat transparan pada suara dalarn per:rilihan umum dan
:---,-^.
-'-N.1[. -:- tcrbul(a. Dengan demikian masyarakat pada cara-cara penyampaian pendapat.
: .i -- :entpunyai keser"npatan yang seluas-luasnya Delapan konc'lisi tersebut di atas akan me-
-:tuk berpartisipasi dalan-r proses pembentukan ngimplikasikan pada terbukanya ruang partipasi
:.ratul'an daerah. publik dalam penyelengaraan pemerintahan se-
Jaminan dan scbagai dasar hukum masya- cara luas. Dengan terbukanya ruang partisipasi
l:.--::: -..,at dapat berpartisipasi dalanl proses perxben-
tersebut nlaka pengambilan keputusan yang n7e-
-- :.r:r pcloturan pcrundang-undangan
, l:, - dipertegas nyangkut masyarakat tidak dapat dirnonopoli
: a:,-: - ,:. dalanr BAB XI Pasal 96 tJtJ l2lz0l1 yang oleh pejabat pengarnbil keputusan maupun ang-
:,:: - -;:sr.aratkan partisipasi masyarakat dalam gota lembaga perwakilan, melainkan harus di-
: -:\,-- : lk3 per-ryiapan rancangan unclang-undang buka secara luas dalam iklim keterbukaan. Ke-
:r -j mengatur bagaimana cata masyarakat beradaan lembaga perwakilan tidak akan pernah
-:.:rrerikan masukan. Pasal tcrsebut berbunyi " mampu mendengarkan sernua tuntutan warga
. :',tu'crkol berhttk memberikon nlasukan seca- masyarakat, banyak keputusan-keputusan pen-
;crn tlan/otau tertulis dttlam Pembentukan ting dalarn penyelengaraan pemerintahan yang
.
' -;itu'cltt Perundang-undangan". Berdasarkan harus melibatkan rnasyarakat secara lansung. l6
: -.,i tersebut di atas telah dinyatakan dengan
Warga masyarakat adalah pihak yang
:::s bahwa masyarakat harus dilibatkan dalam mungkin akan dirugikan oleh sebuah kebijakan
- .p tahapan pcmbentukan peraturan perun- tersebut. Terhadap keberatan warga masyarakat,
-.::-undangan, dan itu merupakan hak dari se- pernerintah perlu ntendengarkan kelLrhan dan
,: -apisan masyarakat. harapan warga atas kebijakan yang diambil oleh
Proses partisipasi rakyat dalarn penyeleng- pengllasa. Selain itu pelibatan masyarakat seca-
-:::ln pemelintahan daerah akan sangat diten- ra lansung akan memberikan makna pada kepas-
-,":: oleh kualitas hubungan antara pemerintah tian hukum atas keputusan penguasa agar kepu-
' -. \\'3rg&. Pemerintah
' sebagai lernbaga yang tusan tersebut tidak digugat oleh warga masya-
- .:liiki kekuasaan yang lebih superior harus rakat di kemudian hari. Melalui proses partisipa-
::.,1a11 tulus membuka ruang dan kesempatan si yang tulus maka warga akan menerima kebi-
:;:- \\arga.untuk ikut dalam proses penentuall jakan pengllasa secara tulus pula.
.::takan.ra M. Budairi Idjehar menlmukakan
:r.',\ 3 kesempatari bagi rakyat hanya mllngkin B. Partisipasi Aktif dan Partisipasi pasif
.:'edia kalau lernbaga-lembaga dalam_masya- Publik dalam Pembentukan peraturan
-::.:i rnenj&min adanya 8 kondisi. yaituls :
Daerah
i ) Kebcbasan untuk membentuk dan berga- Undang-Unclang Pembentukan peraturan
bung dalam organisasi; Perundang-undangan dalam Pasal 5 menyebut-
-) Kebcbasan mengungkapakan pendapat; kan bahwa dalarn membentuk peraturan perun-
1
-1 Hak untuk rnemilih dalam pemilihan dang-undangan yang baik meliputi: kejelasan
LlrTlullll tujuan; kelembagaan atau pejabat pernbentuk
+) Hak untuk menduduki jabatan politik; yang tepat; kesesuaian antarujenis, hierarki, dan
5) Hak para pemimpin untuk bcrsaing materi muatan; dapat dilaksanakan; kedayagu-
naan dan kehasilgunaan; kejelasan rLlmLlsan: dan
:: S Tisnanta, 2005, Partispasi Puhlik Sehagui Hak keterbukaan. Dalam penjelasan Undang-Undarrg
si Warga Dalam Penyelengaraan Pemerintah Dae-
, Jakarta, PT. Refika Aditama, hlm 78.
bid. tb
Ibid, hhnic).
Jurna! l.e.r Lihrum, Vol. II, No, l,I)csember 2015, hal. 227 - 2-18
Nomor 12 Tahun 20ll dilelaskan maksud-urak- paralt dan terbuka. Dcngan demikian la-
sud dari asas-asas yang discbritkan daiam Pasal pisan rnasyaral<at mernpunyai kcsempa-
5 tersebut. yakni : tan yang selnas-luasnytr untuk memberi-
a) Asas kcjclasalr tujuan aclalah bahwa se- kan nrasul<an dalarn lrernbcntul<an pera-
tiap pcrrrbcntrikan pcrturan perundang- tu rali pcl'Lrncl an g-Lrnclau gan.
ttttdartgitn irlrri-r: n.'rrilttrrrya i tujuan yang
r Matcri ntrratan peratllran perunclang-unda-
jcitrs yang hcnclak dicaltai. ngan juga ditcntukan cialam ketcntuan pasal 6.
b) Asas kcicnrbagalut atau pcjabat yang tc- mcnycbutkiur bahwa rnatcri nruatan pcraturan
pat arlalair bahwasetiap jenis peratlrrari perundang-undangan harus rlenccrrninkan asas:
pcrundang-r-rnclangan I-rarLrs dibuat oleh a. Asas pengavoman. Makstrdnya adalah
iernbaga negara atar-r ltejabat pernbentuk bahwa setiap materi muatan peraturan
perturrin perundarre-undangan yarrg bcr- perLrndang-undangan han-rs berfungsi
wenang. Pcratnran iterundang-undangan mentbcrilcan pcrlindungan untuk men-
tersebut dapat clibatalkan atau batal dcmi ciptakan ketcntraman masyarakat.
hukutn apabila dibuat olch lcrnbaga ne- b. Asas kemanusiaan. Maksudnya adalah
gara atau pe.jabat vang ticlak berwenang. bahwa sctiap materi lnuatarl peraturan
c) Asas kesesuaian antara jenis, hierarki, perunciar,g-undangau haus menccrmin-
dan materi ntuatan ac{alah baltwa dalam kan perlindungan dan penghonnatan hak
pembcntukan peraturan perundang-unda- asasi t-nannsia serta harkat dan mafiabat
ngan harus benar-benar memperhatikan setiap warga negara dan penduduk Indo-
materi muertan yang tepat sesuai dengan nesia sccara proporsional.
jenis dan hierarki pcraturan perundang- c. Asas kebangsaan. Mal<sudnya adalah
undangan. bahwa setiap rnate'ri ntuatalr peraturan
d) Asas dapat diiaksanakar-r adalah bahwa perundang-undangan harus mencerrnin-
setiap pcmbentukan peraturan pe run- kan sif'at dan watak bangsa Indonesia
dang-undangan harus rncmperhitungkan yang majcmuk dcngan tetalr menjaga
ef-cktivitas pcraturan peruridang-unda- prinsip Ncgara Kesatuan Rcpublik Indo-
ngan tersebut cli cialam masyarakat, bail< nesia.
secata iliosofis. sosiologis, maupun lmri- d. Asa-s kckcluargaan. Maksutlnya aclalah
dis. bahwa sctiap i
ntrrittillt peraturan
lnatr-r
e) Asas l<cdayaglulaaan dan kehasilgunaarr perunclang-undangan harr:s rncncermin-
adalah bahrva sc.tiap peraturan pcrult- kan nrusvawarah untuk rncncapai mufa-
dang-undangan rlibuat karcna rrctnang kat dalant sctiap pcngambilan kcputusan.
bcnar-bcnar dibutuhkan cian bcrrnamlaat c. Asas kcnr"rsantaraan. Maksudnya adalah
dalaln mcngatur kchidLrpan bennasyara- bahr.l,a sctiap lnateri rnuatan peraturan
kat, berbangsa, dan bcrnegara. pcrundang-Lrndangan sonantiasa lrem-
0 Asas kcjclasan rumlrsan adalah bahwa pcrhatikan kcpcntingan sciuruh wilayah
setiap peraturan perr-rndang-undangan Indonesia clau rnateli rnuatan peraturan
hanrs mcmenuhi pcrsyaratan teknik pe- pcrLrnclang-undangan yang dibuat di dae-
nyusunan peraturan perundang-unda- rah menrpakan bagian dari sistcm hu-
rugan, sistematika, pilihan kata atau isti- kum nasionai yang berdasarkan pancasi-
lah, serta bahasa hukum yang jelas dan la dan UUTI iq45.
rnudah ciirr;cngerti schingga tidak nie- f. Asas bhincka tunggal ika. Maksudnl.a
nintbuikarr bcrbagei ntacalx intetprctasi adalah iriihtva rnateri rnuatan peratnran
dalant pelaksanaannya. pcrundang-undangan lrarus tnemperhati-
g) Asas keterbukaan adalali bahr,va dalam kan keragaman pendudnk. agama, suku.
pembentukiur pcraturan perunclang-unda- dan golongan, korrdisi khusus daeral-.
ngan mulai dari llcrcltcanaall, l)cr.lyusu- scrta budaya dalam kehidupan berrna-
nan, pernbahasan. pengesahan atau prene- syarakat. herbangsa, dan berncgara.
tapar-r. dan pcngLrnclangan be-rsifht trans- g Asas kcaililan. Maksudnya adalah setiap
232
?arrisipasi Aktif dan Posif Publik Dalam Pentbentukan Peraturan Daerah ... Laurensius Arliman S,
s,-:1itI a -
dangan harus mencerminkan keadilan Partisipasi masyarakat dalarn pembentu-
secara proporsional bagi setiap warga kan peraturan daerah di kota dapat dilakukan se-
negara. cara aktif maupun pasif2O. Hal ini diatur dalam
h. Asas kesamaan kedudukan dalarn hukum konstitusi negara kita. Laica Marzuki mengata-
dan pemerintahan. Maksudnya adalah kan Konstitusi merupakan naskah legitimasi pa-
bahwa setiap materi muatan peraturan ham kedaulatan rakyat. Naskah dimaksud meru-
perundang-undangan tidak boleh memu- pakan kontrak sosial yang mengikat setiap war-
at hal yang bersifat membedakan berda- ga dalam membangun paharn kedaulatan rak-
sarkan latar belakang antara lain, agama, yat2r. Partisipasi aktif dalam arti adalah masya-
sukrr, ras, golongan, gender, atau status rakat memiliki inisiatif sendiri untuk berperan
sosial. serta dalam pernbentukan Peraturan Daerah.
1. Asas ketertiban dan kepastian hukum. Partisipasi aktifdapat dilakukan dengan cara an-
Maksudnya adalah bahwa setiap materi tara lain mengikuti debat publik, rapat umum,
muatan peraturan perundang-undangan demonstrasi, atau melalui surat terbuka di media
harus dapat mewujudkan ketertiban da- massa. Partisipasi pasif, berarti inisiatif partisi-
lam masyarakat melalui jaminan kepas- pasi datang dari luar diri masyarakat. Inisiatif
tian hukum. bisa datang dari lembaga legislatif atau ekseku-
Asas keseimbangan, keserasian, dan ke- tif dengan nrengadakan dengar pendapat (hea-
selarasan. Maksudnya adalah bahwa se- ring), dralog publik, kunjungan kerja, mau-
tiap materi muatan peraturan perundang- pun wawancara penelitian dalam rangka pe-
undangan harus mencerminkan keseim- rencanaan atau perancangan peraturan daerah".
bangan, keserasian, dan keselarasn, anta-
ra kepentingan individu, masyarakat dan l. Partisipasi Aktif Publik
kepentingan bangsa dan negara. Partisipasi aktif dalam arti adalah masya-
Peraturan daerahlT sebagai salah safurjenis rakat Kota Payakumbuh memiliki inisiatif sen-
: :. ::urar1 perundang-nndangan rnemiliki kedu- diri untuk berperan serta dalam pembentukan
- -...:i.r konstitusional di dalam Undang-Undang Peraturan Daerah di Kota Payakumbuh. Partisi-
, ..,i Negara Republik Indonesia 1945 yang di- pasi aktif dapat dilakukan dengan cara antara
-
=:,:*k bersama kepala daerah dan DPRD.l8 lain mengikuti debat publik, rapat umum, de-
: .:.srpasi Masyarakat dalarn pembentukan pe- monstrasi, atau melalui surat terbuka di rnedia
-:--::in daerah dapat diartikan sebagai keikutser-
::r r1laS)arakat, baik secara individual maupun
-.-npok, secara aktif dalarn penentuan kebija-
'' Delfirra Gusman, Prcblentatika Dttlaru Pcmbenfirkan
. , publik atau peraturan perundang-undangan. Peratttran Perundang-IIndangan Di Indonesia. Jurnal
:.::gai sebuah konsep yang berkembang dalam Yustisia, Vol. 19, No. l, Edisi .Tanr.rari-Juni 20 12, Padang:
,:--:l politik modem, partisipasi merupakan Universitas Andalas, hlrn. 25.
20
--::g bagi masyarakat untuk melakukan negoi- Marzuki, Eksi.sten"si Tanah Ulayat Nagari cli Sumatera
Barat (Studi Kasus Pcrdtt Tiga Nagari), Jurnal Advokasi,
::. dalam proses perlrmusan kebijakan teruta- Vol. l, No. 1, Edisi 2007, Padang: Sekolah Tinggi Ilmu
-: \ ang berdarnpak lansung terhadap kehidu- Hukum Padang. hlm. 67.
I Laica Marzuki,.lurnal Konstitr.rsi, Vol. 7, No. 4 Jakarta:
Mahkarnah Konstitusi Republik Indonesia, Edis Agustus
2010, hhn.2.
i:sal I ayat 8 Urrdang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll 22
Banclingkan dengan Khunti Tridewiyanti yang menya-
:---::rs Pembentukkan Peraturan Pcrurrdang-Undangan takan bahrva partisipasi mcmperhatikan apakah peraturan
:.-: -rvi: Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah perudang-undangan memberikan kesempatan yang setara
::'::-ran Perundang-undangan yang ditrentuk oleh De- untuk ikut berpartisipasi bagi laki-laki cian pcrenrpuan
, :- Perwakil:rn Rakyat Daerah KabupatenlKota dengan dalarn mclaksanakan hak clan kewajibannyu clalam setiap
: : -i e:ir j uan bersama Bupati/Walikota. kebiiakan dau program pembagunan. Klrunti Tridewiyan-
l:.arn Pasal ltl ayat (6) UUD 1945, dinyarakan " Pe- ti, Kesetaraan dan Keadilan Cender di ttidang Politik
-::.:.rahan Daerah berhak menetapkan peraturan daerah (Pentingnya Partispasi dan Keterwakilan Perernpuan di
-r :eraturan-peratulan lain untuk nrclaksanakan otonorni Legislatif) Vol. 9, No.2, Edisi April 2012. Jakarta; Ke-
' ,- :rgas pembantuan, rnenterian Hukum dan Hak Asasi Manusia, hlm. 35
.lrrrnni l.r:t Lihrum, Vol. Il, No. I, I)esember 2015, hal. 227 - 238
234
Ptrrisipasi Aktif dtn Pusi/'Publik Dakun Pembentttkutt Perataran Daeruh ... Laurensius Arliman S.
.eh Tim Peny.usun Rancangan Peraturan Dae- buh, maka anggal'an dana itu tidak
D;*- ::h bersarna Panitia Khusus Dewan Penvakilan cukup untuk sampai ke kantor De-
?,aky'at Daerah Kota Payakumbuh. sesuai de- wan Perwakilan Rakyat Kota Paya-
:.nal1 ketentuan dan peraturan pcrutldang-unda- kumbuh, sehingga undangan tersebut
:.]an yang berlaku.2T tidak hadir, dan tak bisa didengar as-
- D.-
pirasinya. Maka dalam pembentukan
B, Permasalahan Publik Dalam Berpartisi- Peraturan Daerah, akan terdapat kc-
)?R.D pasi kurangan masukan terhadap kebutu-
- . -.-:.
Menurut pengamatan, penulis menemukan han masyarakat terhadap aturan se-
r3berapa kendala terhadap partisipasi masyara- buah Peraturan Daerah.
- -.t^ :.:t dalam pembentukkan Perda di Kota Paya- 2. Faktor Dari Masyarakat
r::mbuh. Penulis dapat mengelornpokkan per- Faktor dari Masyarakat Kota Payakum-
:.asalahan terhadap kendala-kendala parlispasi buh ini menurut penulis berasal dari luar
:.asvarakat dalam pernbentukkan Peraturan Dewan Perlvakilan Rakyat Daerah Kota
laerah yaitu: Payakumbuh, yaitu berasal dari Masya-
1. Faktor Dalam Pernbentukan Peraturan rakat Kota Payakumbuh itu sendiri, ada-
---
--\: _ Daerah pun yang termasuk terhadap faktor dari
Faktor dalam Pembentukan Peraturan Masyarakat Kota Payakumbuh ini ada-
Daerah ini menurut penulis berasal dari lah:
) -- DPRD Kota Payakumbuh itu sendiri, a. Rapat Dengar Pendapat (Hearing\
adapun yar.rg tennasuk terhadap faktor Dalarn rapat dengar pendapat (hea-
I I __ Peraturan Daerah ini adalah: ring) yang dilakukan Pansus pem-
a. Persoalan Teknik Pembentukan Ran- bentuk peraturan daerah Dewan Per-
-\! .i
cangan Peraturan Dacrah wakilan Rakyat Kota Payakumbuh
3 r:"- Merrurut penulis masalah tektiik pe- dengan pernerintah, lembaga masya-
rancangan ini bertalian dengan per- rakat ataupr"ut dengan masyarakat.
soalan-persoalan teknis dalam pe- Terkadang dalam rapat clengar pen-
r1).usunan Rancangan Peraturan Dae- dapat, masyarakat rnasih kurang pa-
rah, artinya bagaimana seorang atau ham dengan maksud dan tujuan dari
kelompok yang akan mengatur suatu Pansus pembentuk peraturan daerah
objek kchidupan dalam sistematika terscbut. selain itu kehadiran masya-
dan fonrrat aturan hukurn yang baku. rakat setenrpat dalam rapat dcngar
) -<:- Dengan kata lain rnenurnt pcnulis pendapat ini masih terlalu kecil, me-
pcrsoalan teknik pcrallcangan ini ngingat masyarakat lcbih rrlemen-
nrerupakan tennuat pcnuangan ide tingkan pergi berladang, bertani, bcr-
! -_-.*
atau gagasan yang rnemuat dasar fi- jualan ke pasar atau aktivitas masya-
losofls, yuridis dan sosiologis dalarn rakat setempat yang berkaitan de-
suatu fbnnat dan bahasa hukum yang ngan pemenuhan kehidupan ekonomi
baku. mereka.
b. Anggaran Dana Pembentukan Pera- b. Sosialisasi Peraturan Daerah
turan Daerah Sosialisasi Peraturan Daerah sangat-
Dalarn pemberian anggaran dana un- lah penting, dimana Peraturan Dae-
tuk para undangan dalam Pemben- rah yang telah dibentuk akan diper-
tLrkkan Peraturan Daerah terkadang kenalkan kepada masyarakat Kota
-lr tidak cukup, misalkan yang diundang Payakurnbuh. Sehingga ini berman-
adalah tokoh masyarakat di sebuah faat bagi masyarakat dan clapat de-
,-'.-. daerah yang jauh dari kantor Dewan ngan cepat dikcnal dalam memper-
Perwakilan Rakyat Kota Payakum- kenalkan peraturan-peraturan .yan,s
_ :, -
baru di Kota Payakurnbuh.
-aporan Hasil Pembicaraan Tingkat II (dua) Terhadap
-' .rma) Rancangan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh.
,f atr:{tl [.ex L.ihrum, l/ol. II, Na. I, Descmher 2015, hal. 227 - 238
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A. Hamid S. Attamimi, 1990, Peranan Keputusan Presiden Indonesia Dalam Penyelenggaraan
Pemerintah Negara, Disertasi, Jakafta, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
H.S Tisnanta,2A05, Partispasi Publik Sebagai Hak Asasi Warga Dalam Penyelengaraan Peme-
rintcth Daerah, Jakarta, PT. Refika Aditama,
Maria Farida Indrati, 1998, Ilmu Perundang-Undangan (Dasar-dasar dan Pembentukannya), Yogya-
karta, Kanisus.
Zainuddin AIi, 2009, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika.
Jurnal
Delfina Gusman, Problematilra Dalam Pembentulcan Peraturan Perundang-Undangan Di Indone-
sia, Jurnal yustisia, Vol" 19, No. 1, Edisi Januari-Juni 2AI2, Padang: Universitas Andalas.
Dian Bakti Sctiawan, Suatu Gngasan Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah, Jumal
konstitnsi, Vol. 2, No. 2, Edisi November 2009, Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik In-
donesia.
Gokma Toni Situmorang, Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah, Jurnal
Advokasi, Vol. 3, No. 1, Edisi 2012, Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang.
Hengki Andora, Pelalcsanaan Kewenangan Pemerintah Nagari Dalam Mengatur Pemanfaatan
Sumber Daya Air,Iwnal konstitusi, Vol. 1, No. 1, Edisi November 2008, Jakarta: Mahka-
28
Karol Teovani Lodan lMenggugat Partispasi Masyarakat Dalam Pelayanan PublikJ Junal Ipteks Terapan, Vol. 7,
No.l, Edisi Maret 2013, Padang: Kopertis Wilayah X, hlm. 115.
236
? ; nisiposi ,lkti/ dan Pasif Publik Dulan Pemhentukan Peraturan Daerslt .,. Laurensius Arliman S.
kum I'lasional dan Perubahan Kurikulum Pendiclikan Hukum" Jurnal (Jltintaturn, Yol 2,
Edisi September 2008, Jakarta: Sekolah Tinggi Ihnu Hukurn lblam.
r rliandri, lv[embentuk Undang-Uttdang Yang Berkelanjutan, Jurnal konstitusi, Vol. 2, No. 2, Edisi
Novembcr 2009. Jakarta: Mahkarlah Konstitusi Republik Indonesia.
\askah Internet
-":tarasumbar, "DPRD Kota Payakumbuh Teh.rrkan Delapan Perda" dilihat dalarn: http://www.
antarasumbar.com, diakscs pada tanggal 16 Januari 2014.
Fcraturan Perundang-Undangan
- -dang-Undang Republik Indonesia Nomor l2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
- :dang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
Laporan Pansus
-.:oran Pansus t (satu) DPRD Kota Payakumbuh, dalarn pembahasan 4 (ernpat) Buah Rancangan
Peraturan Dacrah Kota Payakurnbuh.
-::oran Pansus III (tiga)DPRD I(ota Payakurnbuh. dalarn pernbahasan 3 (Tiga) Buah Rancangan
Peraturan Daerah Kota Payakurnbuh.
-iporan Flasil Pembicaraan Tingkat II (dua) Terhadap 5 (lima) Rancangan Peraturan Daerah Kota
Payakumbuh.