Anda di halaman 1dari 18

Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.

,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

PERAN DPRD DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI


MASYARAKAT DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Adianto dan Hasim As’ari

Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIPOL Universitas Riau,


Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Panam – Pekanbaru 28293,
adi_ perfisi@yahoo.co.id

ABSTRACT

The purpose of this study is to identify and analyze the role of Kepulauan Meranti Regency in building
participation through public aspirations implementation pattern. This research was conducted with
qualitative methods, the data collection is done by interviews and field observations. The interview
process conducted by the informant is set, then the data were analyzed with descriptive qualitative. The
research found that the role of parliaments in building a people's aspirations conducted through formal
and informal, basically has been running pretty well. This means that the efforts of local legislators in
building civic participation by absorbing aspirations articulated already running, either through formal
activities such as recess, working visits or spot checks or through informal activities such as blusukkan
done by the members of the board.

Key Words : The role of Parliament, Aspirations and Participation

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran DPRD Kabupaten Kepulauan
Meranti dalam membangun partisipasi melalui pola penerapan aspirasi masyarakat. Penelitian ini
dilakukan dengan metode kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara dan
observasi lapangan. Proses wawancara dilakukan dengan informan yang sudah ditetapkan, kemudian data
dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa peran DPRD dalam membangun
aspirasi masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan formal dan informal, pada dasarnya sudah berjalan
dengan cukup baik. Artinya upaya yang dilakukan anggota DPRD dalam membangun partisipasi
masyarakat dengan menyerap aspirasi yang disampaikan sudah berjalan, baik melalui kegiatan formal
seperti reses, kunjungan kerja atau sidak atau melalui kegiatan informal seperti blusukkan yang dilakukan
oleh para anggota dewan.

Kata Kunci : Peran DPRD, Aspirasi Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat

PENDAHULUAN Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, yaitu :
Kedudukan DPRD merupakan lembaga a. Fungsi legislasi
perwakilan rakyat daerah dan Fungsi legislasi dilaksanakan dengan
berkedudukan sebagai unsur cara : Pertama, membahas bersama
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kepala Daerah dan menyetujui atau
Ketentuan ini menegaskan bahwa DPRD tidak menyetujui rancangan peraturan
merupakan salah satu unsur penting daerah. Kedua, mengajukan usul
dalam penyelenggaraan pemerintahan rancangan peraturan daerah dan Ketiga,
daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menyusun program pembentukan
(DPRD) adalah salah satu lembaga yang peraturan daerah bersama Kepala Daerah.
mewakili seluruh lapisan masyarakat Program pembentukan peraturan daerah
dalam pemerintahan. Sehingga dalam dilakukan dengan memuat daftar urutan
pelaksanaan tugasnya, DPRD memiliki tiga dan prioritas rancangan peraturan
fungsi dan peran penting berdasarkan daerah yang akan dibuat dalam 1 (satu)

30
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

tahun anggaran. Kemudian dalam menyatakan bahwa teknis penjaminan hak


menetapkan program pembentukan masyarakat ini diatur dalam Tata Tertib
peraturan daerah, DPRD melakukan DPRD. Kendati ini membantu transparansi
koordinasi dengan Kepala Daerah. dan akuntabilitas pemerintah dalam
b. Fungsi anggaran implementasi kebijakan nantinya, ia tidak
Fungsi anggaran diwujudkan dalam memadai untuk memastikan lahirnya
bentuk pembahasan untuk persetujuan kebijakan yang aspiratif.
bersama terhadap rancangan Perda Partisipasi seharusnya menjadi arus
tentang APBD yang diajukan oleh utama dalam merepresentasikan perubahan
Kepala Daerah. Fungsi anggaran dalam proses pembangunan di daerah. Sebab
dilaksanakan dengan cara : Pertama, hakekat otonomi daerah antara lain adalah
membahas KUA dan PPAS yang disusun semakin dekatnya proses pengambilan
oleh Kepala Daerah berdasarkan RKPD. kebijakan dengan masyarakat dan semakin
Kedua, membahas rancangan Perda besar peluang partisipasi masyarakat di
tentang APBD daerah. Ketiga, membahas dalam perencanaan pembangunan, yang
rancangan Perda tentang perubahan lebih penting lagi sebenarnya adalah sejauh
APBD daerah. Keempat, membahas mana masyarakat peduli dan mempunyai
rancangan Perda tentang rasa memiliki atas kegiatan pembangunan di
pertanggungjawaban APBD daerah. wilayahnya. Rasa memiliki akan terbangun
c. Fungsi pengawaasan ketika aspirasi yang mereka sampaikan
Fungsi pengawasan diwujudkan dalam diakomodasi di dalam APBD. Dan lebih
bentuk pengawasan terhadap : Pertama, jauh lagi sebenarnya bukan hanya persoalan
pelaksanaan Perda dan peraturan Kepala besaran persentase aspirasi masyarakat yang
Daerah. Kedua, pelaksanaan peraturan diakomodasi, tetapi juga adalah besaran
perundang-undangan lain yang terkait porsi anggaran yang dialokasikan untuk
dengan penyelenggaraan Pemerintahan kegiatan rutin bagi kepentingan aparat
Daerah. Ketiga, pelaksanaan tindak lanjut seperti belanja aparatur, perjalanan dinas,
hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh belanja barang dan jasa; dan alokasi dana
Badan Pemeriksa Keuangan. untuk kegiatan pembangunan atau pelayanan
publik, yang berdampak langsung pada
Implementasi ketiga fungsi dan peran masyarakat.
DPRD ini harus mampu menjaring aspirasi Berubahnya sistem pemerintahan dan
masyarakat dalam upaya mendekatkan penyempurnaan mekanisme dan proses
penerapan kebijakan sesuai dengan penjaringan aspirasi belum menjamin tidak
kebutuhan masyarakat. Aspirasi masyarakat adanya peluang terjadinya penyimpangan
adalah harapan dan tujuan dari masyarakat dalam pembuatan kebijakan terutama
untuk keberhasilan pada masa yang akan fenomena elite capture. Dalam hal ini elite
datang berkaitan dengan hajat hidup mereka, capture dipahami sebagai suatu sikap atau
baik secara individu maupun secara tindakan yang dilakukan orang atau
kelompok. Masyarakat harus dijadikan sekelompok orang untuk mempengaruhi
sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau keputusan agar
menyusun rencana dan kebijakan oleh hasilnya memberikan keuntungan bagi
pemerintah daerah dan DPRD, dan bukan mereka sendiri. Bentuknya dapat berupa
hanya merupakan hasil dari interaksi materi ataupun non materi, seperti informasi
pemerintah daerah dan DPRD. Dan juga dan bantuan pembangunan lainnya. Bagian
diperlukan penguatan peran kelompok yang seharusnya sampai kepada masyarakat
kepentingan dan pers di daerah untuk yang paling bawah dan yang paling berhak
mendorong DPRD lebih aspiratif. Pasal 53 menjadi tidak lagi utuh diterima. Selain itu,
UU 10/2004 menjamin hak masyarakat lemahnya SDM daerah juga sangat
dalam memberikan masukan penyusunan berpengaruh terhadap produk kebijakan
kebijakan tanpa memerinci implikasinya daerah. Hal ini terlihat misalnya dari
bagi pemerintah, karena penjelasan UU ini banyaknya produk Perda yang bermasalah.

31
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

Pada konteks inilah, dalam penyelenggaraan berkaitan dengan posisi status tertentu.
pemerintahan yang demokratis, penyusunan Berdasarkan kepada pendapat diatas maka
Perda perlu mengikutsertakan masyarakat dapat disimpulkan bahwa peran adalah
dengan tujuan agar dapat mengakomodasi seperangkat tingkah laku yang diharapkan
kepentingan masyarakat. Peran serta oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
masyarakat tersebut akan mempermudah kedudukannya dalam suatu sistem. Peran
sosialisasi dan penerapan substansi apabila dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
Perda ditetapkan dan diundangkan. dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Mekanisme yang memungkinkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
pelibatan aktif masyarakat harus menjamin (DPRD) adalah sebuah lembaga perwakilan
terlaksananya hak masyarakat minimal harus rakyat di daerah yang terdiri atas anggota
mengatur penyampaian informasi tentang partai politik peserta pemilihan umum
kebijakan yang akan diambil termasuk (pemilu) yang dipilih berdasarkan hasil
jadwal dan prosedur pelibatan, tanggapan pemilihan umum. Berdasarkan Undang-
terhadap aspirasi, hasil akomodasi, dan undang No. 23 Tahun 2014 tentang
keberatan masyarakat. Pemerintahan daerah Pemerintahan Daerah, DPRD merupakan
(pemerintah daerah dan DPRD) secara fisik lembaga perwakilan rakyat Daerah yang
lebih dekat dengan masyarakat, sehingga berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
masyarakat lebih mudah mengetahui Pemerintahan Daerah. Sebagai Legislatif
kebijakan yang diambil pemerintahan Daerah, DPRD mempunyai fungsi
daerah. Dan apabila ada kebijakan yang sebagaimana tercantum Undang Nomor 23
kurang sesuai dengan segera mengajukan Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
keberatan pada kebijakan tersebut, yang menyebutkan bahwa DPRD memiliki
pemerintahan daerah terutama DPRD harus fungsi antara lain : (a) fungsi legislasi, (b)
menanggapi aspirasi masyarakat. Pelibatan fungsi pengawasan, dan (c) fungsi anggaran.
peran serta masyarakat harus dijadikan Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka
kebutuhan bersama, agar penyelenggaran DPRD dilengkapi dengan tugas, wewenang,
pemerintahan daerah lebih dinamis dan kewajiban dan hak.
dapat mewujudkan aspirasi masyarakat. Istilah perwakilan rakyat seringkali
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu digantikan dengan istilah legislatif atau
bagaimana peran DPRD Kabupaten sebaliknya. Dalam sejarahnya lembaga
Kepulauan Meranti dalam membangun perwakilan berkembang dalam dua tahap.
partisipasi melalui pola penerapan aspirasi Pertama, pengertian sebagai pembuat
masyarakat ?. Undang-Undang, yang dalam pengertian itu
Landasan teoritis yang dikemukakan oleh lembaga perwakilan sudah ada sejak abad
Goffman, sebagaimana yang dikutip oleh ke-14 di Inggris, namun demikian peran
Hartono dan Chester, mengatakan peran legislatif atau pembuat Undang-Undang
adalah prilaku yang diharapkan seseorang baru berkembang sepenuhnya kurang lebih
yang mempuyai suatu status. Setiap orang pada 5 abad terakhir. Kedua, Pengertian
mempunyai sejumlah status yang diharapkan legislatif lebih mengacu pada pengertian
mengisi peran yang dengan status tersebut. klasik tentang kekuasaan Negara. Kekuasaan
Peran yang berkaitan dengan pekerjaan akan Negara dalam pengertian itu dibagi dalam
menimbulkan perubahan pribadi, sehingga tiga kelompok yaitu : a). Kekuasaan
terdapat pengaruh timbal balik dari manusia perundang-undangan (legislatif power). b).
terhadap pekerjaan dan dari pekerjaan Kekuasaan penyelenggara pemerintahan
terhadap manusia (Fitriani, 2013). (eksekutif power). c). Kekuasaan peradilan
Kemudian Ali (2002) menjelaskan peranan (judicial power).
adalah perilaku yang berlangsung atau Perkembangan lebih lanjut para anggota
tindakan yang berkaitan dengan kedudukan legislatif tidak hanya sebagai pembuat
tertentu dalam sturuktur organisasi. Undang-Undang, tetapi bertambah
Selanjutnya beliau menambahkan bahwa fungsinya sebagai badan perwakilan rakyat
istilah peranan dipakai untuk menunjukan (representatif) untuk mewakili dan
gabungan pola-pola kebudayaan yang memperjuangkan segala kepentingan rakyat

32
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

dari berbagai aspek. Seorang wakil rakyat akuntabilitas anggota DPRD terhadap rakyat
dituntut berkemampuan : 1). Menampung yang diwakilinya.
dan merumuskan kepentingan rakyat. 2). Secara umum istilah partisipasi dapat
Agregasi berbagai kepentingan yang akan diartikan sebagai keikutsertaan seseorang
disalurkan. 3). Menyalurkan dan atau sekelompok anggota masyarakat dalam
memperjuangkan kepentingan tersebut. 4). suatu kegiatan. Pengertian partisipasi seperti
Evaluasi dan pertanggungjawaban kepada ini juga didukung oleh pengertian dari para
rakyat. (LIPI, 2007) ahli, seperti : Bornby yang mengatakan
Ryaas Rasyid (2001) menilai perlunya bahwa partisipasi sebagai tindakan untuk
penguatan peran DPRD, baik dalam proses mengambil bagian yaitu kegiatan dengan
legislasi maupun atas jalannya maksud untuk memperoleh manfaat.
pemerintahan, termasuk konsekwensi Kemudian pendapatan Theodorson
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran mengatakan partisipasi merupakan
pembiayaan dan belanja daerah. Fungsi keikutsertaan seseorang didalam kelompok
legislasi yang dimaksud adalah fungsi sosial untuk mengambil bagian dari kegiatan
DPRD untuk membentuk peraturan daerah masyarakatnya di luar pekerjaan atau
bersama kepala daerah. Kemudian yang profesinya sendiri. Beal berpendapat bahwa
dimaksud dengan fungsi anggaran adalah partisipasi tumbuh karena pengaruh atau
fungsi DPRD bersama-sama dengan adanya rangsangan dari luar yang
pemerintah daerah menyusun dan merupakan gejala dan indikasi dari proses
menetapkan APBD yang didalamnya perubahan sosial yang eksogen (exogenous
termasuk anggaran untuk pelaksanaan change). (Aprillia Theresia, dkk, 2014)
fungsi, tugas dan wewenang DPRD. Karakteristik dari proses partisipasi
Selanjutnya yang dimaksud dengan fungsi adalah semakin mantapnya jaringan sosial
pengawasan adalah fungsi DPRD untuk (social network) yang baru dan membentuk
melakukan pengawasan terhadap suatu jariangan sosial bagi terwujudnya
pelaksanaan undang-undang, peraturan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
daerah, dan keputusan kepala daerah serta diinginkan. Karena itu, partisipasi sebagai
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah proses akan menciptakan jaringan sosial
daerah. baru yang masing-masing berusaha
Sehingga secara teoritis untuk melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan
mengetahui hubungan masyarakat dengan demi tercapainya tujuan akhir yang
DPRD atau hubungan wakil dengan yang diinginkan masyarakat atau struktur sosial
diwakili dapat dilihat dari tipe wakil rakyat. yang bersangkutan. Sebagai suatu kegiatan,
Oleh karenanya ada empat tipe wakil rakyat Verhangen menyatakan bahwa partisipasi
menurut Lili Romli (2007), yaitu tipe wali, merupakan suatu bentuk khusus dari
tipe delegasi, tipe politico dan tipe partisan. interaksi dan komunikasi yang berkaitan
Sehingga apabila dikaitkan dengan sistem dengan pembagian kewenangan, tanggung
pemilu di Indonesia yang menggunakan jawab dan manfaat. Tumbuhnya interaksi
sistem proposional, maka akan melahirkan dan komunukasi, dilandasi oleh adanya
tipe wakil rakyat yaitu tipe wali dan tipe kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat
partisan. Dengan melahirkan tipe wali dan yang bersangkutan. (Aprillia Theresia, dkk,
tipe partisan, maka wakil rakyak (DPRD) 2014)
akan jauh dengan rakyat. Hal ini Kemudian Mubyarto dalam Rahayu
dikarenakan anggota DPRD akan bertindak (2008) mendefinisikan partisipasi sebagai
atas nama sendiri atau partai, bukan atas ketersediaan membantu berhasilnya setiap
nama rakyat yang diwakilinya. Dampaknya program sesuai kemampuan setiap orang
hubungan antara rakyat dan DPRD akan tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri
jauh dan renggang, tidak ada ikatan yang sendiri. Selanjutnya menurut Ali (2007)
kuat dari hubungan tersebut. Efek domaian keterlibatan masyarakat secara aktif, meski
dari dampak ini adalah tidak adanya disadari merupakan elemen kunci dalam
pembangunan, dipengaruhi oleh kondisi

33
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

kontekstual tempat program pembangunan aparatur pemerintah sendiri, tetapi juga


dilaksanakan. Terlebih lagi, partisipasi juga menuntut keterlibatan masyarakat yang akan
beragam menurut kondisi dasar (nature) diperbaiki mutu hidupnya. Menurut Slamet
proyek pembangunan. Disejumlah Negara (2003) bahwa partisipasi masyarakat dalam
besar, partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai ikut sertanya
pembangunan terjabar pada sebuah masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam
rangkaian jajaran dari partisipasi tingkat kegiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut
tinggi sampai partisipasi nominal. serta memanfaatkan dan menikmati hasil-
Keragaman ini tergantung pada banyak hasil pembangunan. Hal senada juga di
faktor, termasuk model pembangunan, gaya ungkapkan Adisasmita (2006) bahwa
manajemen, tingkat pemberdayaan, dan partisipasi anggota masyarakat dalam
konteks sosio-cultural suatu masyarakat. pembangunan, meliputi kegiatan dalam
Kemauan politik pihak pelaksana perencanaan dan pelaksanaan
(implementator) program guna mendulang (implementasi) program/proyek
partisipasi dan potensi kelompok sasaran pembangunan yang dikerjakan di dalam
agar berpartisipasi juga merupakan faktor masyarakat lokal.
penentu. Perlu disadari bahwa adanya
Dalam kegiatan pembangunan, kesempatan-kesempatan yang disediakan /
partisipasi masyarakat merupakan ditumbuhkan untuk menggerakkan
perwujudan dari kesadaran dan kepedulian partisipasi masyarakat akan tidak banyak
serta tanggung jawab masyarakat terhadap berarti, jika masyarakatnya tidak memiliki
pentingnya pembangunan yang bertujuan kemampuan untuk berpartisipasi. Menurut
untuk memperbaiki mutu hidup meraka. Mardikanto (2003) faktor-faktor yang
Artinya, melalui partisipasi yang diberikan berpengaruh terhadap tumbuh
berarti benar-benar menyadari bahwa berkembangnya partisipasi masyarakat,
kegiatan pembangunan bukanlah sekedar dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

Gambar 1
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap
Tumbuh Berkembangnya Partisipasi

PARTISIPASI

SIKAP

KEBUTUHAN /
KEPENTINGAN MANFAAT / REWARDS

34
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

Partisipasi masyarakat (public semakin sukses pelaksanaan otonomi


participation) pada tatanan pemerintahan daerah. Namun kenyataan dilapangan tidak
yang demokratis menghendaki adanya selalu masyarakat berpartisipasi secara aktif
keterlibatan publik dalam proses dalam proses penyelenggaraan
pengambilan keputusan (decision-making pemerintahan. Menyadari pentingnya
process) yang semakin penting di era aspirasi masyarakat, maka diperlukan
otonomi daerah. Keterlibatan masyarakat langkah startegis agar partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan pembangunan, bisa berjalan secara kondusif. Salah satu
perencanaan pembentukan kebijakan, upaya yang bisa dilakukan adalah
pemantauan dari hasil pembangunan dan mengoptimalkan peran dari lembaga
keberlakuan suatu kebijakan, adalah suatu institusi lokal non pemerintahan seperti
hal yang mendorong suksesnya suatu lembaga swadaya masyarakt (LSM), media
pembangunan yang efektif dan efisien. masa, organisasi kemasyarakatan dan partai
Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi politik. (Sopanah dan Isa wahyudi, 2012).
dalam proses pembangunan itu sendiri Partisipasi masyarakat dalam
merupakan permasalahan yang perlu dicari pembentukan peraturan perundang-
pemecahannya. Mendorong, bukan undangan dapat diartikan sebagai partisipasi
mengharuskan partisipasi masyarakat seperti politik, oleh Huntington dan Nelson
halnya mendorong rakyat untuk mau partisipasi politik diartikan sebagai kegiatan
berkorban, juga membutuhkan insentif- warga negara sipil (pivate citizen) yang
insentif sendiri. Tidak cukup kita bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan
mengatakan bahwa karena pembangunan keputusan oleh pemerintah (Iza Rumesten
tersebut untuk masyarakat, maka adalah RS, 2011). Partisipasi dan pelibatan
mutlak apabila rakyat harus mau masyarakat dalam proses rencana
berpartisipasi dalam pembangunan. pembuatan kebijakan publik, program
Pengalaman pembangunan membuktikan kebijakan publik, proses pengambilan
bahwa sering kali pembangunan yang keputusan publik dan alasan dari
dikatakan untuk kepentingan rakyat ternyata pengambilan keputusan publik merupakan
tidak sesuai dengan harapan masyarakat. salah satu ciri dari penyelenggaraan negara
Dalam hal ini hambatan yang ditemui atau demokratis. (Saut P. Panjaitan, 2010).
dihadapi di lapangan dalam usaha Berkaitan dengan hal ini Muhammad
melaksanakan proses pembangunan yang Aziz yang mengutip pendapat bagir maman
partisipatif adalah belum dipahaminya mengatakan bahwa kebebasan politik
makna sebenarnya dari konsep partisipasi ditandai dengan adanya rasa tentram, karena
oleh pihak perencana dan pelaksana setiap orang merasa dijamin keamanannya
pembangunan. (Tomy M. Saragih, 2011). atau keselamatannya. Bentuk partisipasi
Penjaringan aspirasi masyarakat masyarakat dalam pemerintahan, khususnya
merupakan bagian integral dari upaya untuk dalam pembentukan peraturan daerah sangat
memberdayakan masyarakat, menumbuhkan bervariasi, tergantung pada situasi dan
prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran kondisi disuatu tempat dan waktu. Dalam
serta masyarakat, mengembangkan peran negara demokrasi dengan sistem perwakilan,
dan fungsi DPRD yang merupakan misi kekuasaan pembentukan undang-undang
utama dikeluarkannya Undang-undang atau Peraturan Daerah hanya ada ditangan
tentang pemerintahan daerah. Oleh karena kelompok orang-orang yang telah dipilih
itu, partisipasi merupakan kunci sukses dari melalui pemilihan umum. Dalam hal ini,
pelaksanaan otonomi daerah karena dalam setiap wakil itu akan bertarung di parlemen
partisipasi menyangkut aspek pengawasan demi kepentingan umum dan bila mereka
dan aspirasi. Pengawasan yang dimaksud bertindak sebaliknya, maka kursi yang
disini termasuk pengawasan terhadap pihak didudukinya akan hilang dalam pemilihan
eksekutif melalui pihak legislatif. Semakin umum yang akan datang, digantikan oleh
aktif masyarakat dalam proses orang lain dari partai yang sama ataupun
penyelenggaraan pemerintahan akan berarti dari partai yang berbeda. Disinilah letak titik

35
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

kontrol yang utama dari rakyat kepada pemahaman akan permasalahan dan tujuan
wakilnya di parlemen. Alat kontrol lain yang penelitian. Setalah data terkumpul dari
dipergunakan masyarakat adalah setiap sasaran dan objek kajian, kemudian
demonstrasi atau bentuk-bentuk pengerahan akan digunakan metode triangulasi dengan
massa lainnya, atau bisa juga melalui cek and cross cek terhadap hasil tanggapan
prosedur hukum. (Muhammad aziz, 2010). yang diberikan sasaran dan objek kajian.
Pemerintahan yang baik dan demokratis Sasaran dan objek kajian yang ditetapkan
harus menjamin terealisasinya prinsip- melalui tehnik purposive sampling, yaitu :
prinsip tersebut. Bentuk upaya menjaring 1). Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan
partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan Meranti. 2). Wakil Ketua DPRD Kabupaten
oleh pembentukan perda yaitu melakukan Kepulauan Meranti. 3). Komisi-komisi di
penelitian terpadu sebelum perancangan DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti. 4).
perda, menggelar rapat dengar pendapat Media massa atau pers di Kabupaten
umum materi yang akan diajukan dan Kepulauan Meranti. 5). LSM dan organisasi
memberi kesempatan warga mengikuti masyarakat di Kabupaten Kepulauan
persidangan di Kantor DPRD (dengan Meranti. 6). Tokoh masyarakat, tokoh
membuka informasi jadwal sidang pemuda dan tokoh pendidikan di Kabupaten
pembentukan perda). Apabila pemerintah Kepulauan Meranti.
telah memenuhi kewajiban untuk Kemudian untuk memperoleh data yang
memfasilitasi partisipasi masyarakat, maka akurat tentunya diperlukan pula teknik
masyarakat harus mampu secara aktif dan pengumpulan data yang tepat, cepat, efisien
efektif menggunakan haknya untuk dan ekonomis, diantaranya : Pertama,
melakukan pengawasan, memantau DPRD wawancara yaitu teknis penggalian data dan
atau Partai politik sehingga masyarakat informasi secara lebih mendalam, dalam
dapat menjadi kekuatan kontrol tersendiri. upaya pemahaman secara komprehensif,
(Suwidi Tono. 2003) dengan cara melalui tanya jawab secara
langsung yang ditujukan secara lisan
METODE terhadap informan, yang berisikan sejumlah
pertanyaan pokok yang telah dipersiapkan,
Penelitian ini dilaksanakan dengan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti
pendekatan kualitatif, dimana pendekatan dalam melakukan wawancara, karena
kualitatif memiliki tahapan penelitian yang pertanyaan telah terstruktur sehingga
melampaui berbagai tahapan berfikir kritis mendapat hasil yang sesuai dengan yang
ilmiah, yang mana seorang peneliti mulai diharapkan. Kedua, observasi yaitu
berfikir secara induktif yaitu menangkap observasi partisipan (active participation)
berbagai fakta atau fenomena-fenomena adalah suatu teknik untuk mendapatkan data
sosial melalui pengamatan di lapangan, dari tempat kegiatan penelitian yang
kemudian menganalisisnya dan berupaya diamati, dimana peneliti ikut terlibat dalam
melakukan teorisasi berdasarkan apa yang kegiatan tersebut.
diamati itu. Dimana peneliti diarahkan oleh Penelitian ini menggunakan analisa data
produk berfikir induktif untuk menemukan kualitatif, yaitu prosedur pemecahan
jawaban logis terhadap apa yang sedang masalah yang diteliti dengan menggunakan
menjadi pusat perhatian dalam penelitian cara memaparkan data yang diperoleh dari
dan akhirnya produk berfikir induktif pengamatan kepustakaan dan pengamatan
menjadi jawaban sementara terhadap apa lapangan, kemudian dianalisa dan
yang dipertanyakan dalam penelitian dan diinterprestasikan dengan memberikan
yang menjadi perhatian itu. (Burhan Bungin, kesimpulan. Penelitian kualitatif proses
2011). penelitiannya berbentuk siklus, yang artinya
Sasaran dan objek kajian sebagai sumber kegiatan pengumpulan data dan analisa data
informasi untuk memperoleh data yang langsung secara simultan. Untuk itu sangat
dibutuhkan diperoleh melalui tehnik diperlukan kepekaan teoritik dalam proses
purposive sampling yaitu sebuah tehnik pengumpulan data dan analisa data di
penentuan sumber informasi berdasarkan lapangan, karena itu peneliti sendirilah yang

36
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

bertindak sebagai instrumen utama. Dengan kebijakan pembangunan yang ada di daerah
menggunakan pendekatan kualitatif berjalan sesuai dengan kebutuhan
diharapkan peneliti dapat menyajikan masyarakat yang ada di daerah. Oleh karena
gambaran maupun hasil analisa yang tidak itu, untuk menilai peran DPRD dalam
hanya berbentuk angka-angka, melainkan membangun partisipasi masyarakat atau
gambaran yang lebih mendalam ssuai penyerapan aspirasi masyarakat yang
dengan fokus penelitian yang telah dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten
ditetapkan. Kepulauan Meranti dapat diuraikan sebagai
berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. SECARA FORMAL
Peran DPRD harus mampu menjaring Pengaduan dan/atau aspirasi masyarakat
aspirasi masyarakat dalam upaya dapat ditindaklanjuti dengan rapat dengar
mendekatkan penerapan kebijakan sesuai pendapat umum, rapat dengar pendapat,
dengan kebutuhan masyarakat. Aspirasi kunjungan kerja atau rapat kerja alat
masyarakat adalah harapan dan tujuan dari kelengkapan DPRD dengan mitra kerjanya.
masyarakat untuk keberhasilan pada masa Kemudian tata cara penerimaan dan tindak
yang akan datang berkaitan dengan hajat lanjut pengaduan dan/atau aspirasi
hidup mereka, baik secara individu maupun masyarakat diatur oleh sekretaris DPRD
secara kelompok. Masyarakat harus dengan persetujuan pimpinan DPRD. Oleh
dijadikan sebagai bahan pertimbangan karena dalam upaya melaksanakan perannya
dalam menyusun rencana dan kebijakan oleh DPRD untuk membangun partisipasi
pemerintah daerah dan DPRD, dan bukan masyarakat, dilakukan dengan cara :
hanya merupakan hasil dari interaksi
pemerintah daerah dan DPRD. Dan juga a. Reses
diperlukan penguatan peran kelompok Reses merupakan kegiatan yang diatur
kepentingan dan pers di daerah untuk dalam perundang-undang untuk menyerap
mendorong DPRD lebih aspiratif. Pasal 53 aspirasi masyarakat yang menjadi
Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang konstituennya pada daerah pemilihan
pembentukkan peraturan perundang- anggota dewan masing-masing. Masa reses
undangan, telah menjamin hak masyarakat dilaksanakan paling lama 6 (enam) hari
dalam memberikan masukan penyusunan kerja dalam 1 (satu) kali reses. Masa reses
kebijakan tanpa memerinci implikasinya dipergunakan oleh anggota DPRD secara
bagi pemerintah, karena penjelasan UU ini perseorangan atau kelompok untuk
menyatakan bahwa teknis penjaminan hak mengunjungi daerah pemilihannya guna
masyarakat ini diatur dalam Tata Tertib menyerap aspirasi masyarakat. Anggota
DPRD. Kendati ini membantu transparansi DPRD secara perseorangan atau kelompok
dan akuntabilitas pemerintah dalam wajib membuat laporan tertulis atas hasil
implementasi kebijakan nantinya, ia tidak pelaksanaan tugasnya pada masa reses yang
memadai untuk memastikan lahirnya disampaikan kepada pimpinan DPRD dalam
kebijakan yang aspiratif. rapat paripurna.
Salah satu tuntutan pemekaran dalam Kegiatan reses ini dilakukan oleh DPRD
upaya meningkatkan kesejahteraan untuk menyerap aspirasi masyarakat baik
masyarakat dilakukan melalui percepatan secara perorangan maupun kelompok di
pertumbuhan kehidupan demokrasi didalam daerah pemilihan masing-masing yang telah
masyarakat. Menumbuhkan dan membangun ditentukan. Hal ini juga seperti yang
kehidupan demokrasi dilakukan dengan dikatakan salah seorang anggota DPRD
membuka ruang partisipasi bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, Bapak
yang harus dapat diperankan oleh wakil Ardiansyah, SH, M.Si sebagai berikut :
rakyat yang ada di daerah yaitu DPRD. “Peran DPRD dalam membangun
Peran DPRD dalam membangun partisipasi partisipasi masyarakat dilakukan
masyarakat perlu dilaksanakan, supaya berdasarkan UU MD3, yang dilakukan

37
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

melalui pola reses yang setiap tahunya dinotulenkan oleh staf ahli atau pegawai
dilakukan 3 kali pada bulan april, agustus Sekretariat Dewan yang ikut serta dalam
dan desember. Hasil reses yang diperoleh kegiatan reses. Setelah aspirasi masyarakat
akan dijadikan usulan pada anggaran dicatat dan dinotulenkan, nantinya akan
APBD pada tahun berikutnya. Dalam diseleksi untuk menjadi pokok-pokok fikiran
kegiatan reses, biasanya masyarakat yang yang akan diusulkan kepada SKPD atau
hadir cukup banyak sekitar 50 – 150 pemerintah daerah.
orang, hal ini dilakukan dengan Pernyataan yang sama juga diberikan
mengundang masyarakat pada waktu oleh anggota DPRD Kabupaten Kepulauan
sebelum dilakukannya reses. Dalam Meranti yang lainnya, seperti Bapak
kegiatan reses aspirasi yang disampaikan Asmawi, S.Ap, Bapak H. Nursyahruddin,
berupa keluhan masyarakat akan SE dan Bapak Azni Safri, sebagai berikut :
infrastruktur, pelayanan pemerintah, “Reses dilakukan 3 kali dalam setahun,
ekonomi, sosial dan sebagainya. Setiap dimana dalam kegiatan ini anggota
keluhan yang disampaikan nantinya DPRD berusaha untuk menyerap aspirasi
dicatat atau dinotulenkan oleh staf ahli masyarakat. Aspirasi yang disampaikan
untuk kemudian dibahas untuk menjadi nantinya akan diusulkan kepada SKPD
usulan program atau skala prioritas”. untuk dijadikan program kegiatan”.

Hasil wawancara ini memberikan Pendapat yang senada juga disampaikan


penjelasan bahwa peran DPRD Kabupaten oleh Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan
Kepulauan Meranti dalam membangun Meranti, yaitu Bapak Fauzi Hasan, SE
partisipasi masyarakat dilakukan melalui sebagai berikut :
pola reses. Kegiatan reses merupakan “Kegiatan reses dilakukan DPRD
kegiatan rutinitas yang dilakukan oleh bertujuan untuk menampung aspirasi
anggota DPRD dalam upaya menampung masyarakat dari bawah yang bersifat
aspirasi masyarakat yang berada di daerah button up. Yang mana aspirasi yang
pemilihannya masing-masing. Pelaksanaan disampaikan nantinya akan dijadikan
kegiatan reses yang dilakukan oleh anggota pokok-pokok fikiran bagi dewan yang
DPRD dalam setiap tahunnya selama 3 kali akan diusulkan kepada pemerintah
yaitu pada bulan April, Agustus dan daerah”.
Desember, yang bertujuan untuk
menampung aspirasi masyarakat yang ada di Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa
daerah pemilihan anggota DPRD. pola reses yang dilakukan oleh anggota
Masyarakat yang hadir dalam kegiatan reses DPRD merupakan salah satu cara untuk
yang dilakukan anggota DPRD, biasanya membangun partisipasi masyarakat dengan
mendapat undangan dari pihak Sekretariat menyerap aspirasi yang disampaikan oleh
Dewan melalui kecamatan dan desa. Tetapi masyarakat. Kegiatan reses yang dilakukan
tidak semua masyarakat yang ada di desa dengan mengundang seluruh stakeholders
dapat mengikuti kegiatan reses yang yang ada di lingkungan masyarakat, seperti
dilakukan oleh anggota DPRD. Karena RW, RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda
biasanya undangan yang dibuat hanya akan dan tokoh perempuan. Pengundangan
diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat, seluruh komponen stakeholders ini
pemuda dan kaum ibu yang ada di desa dilakukan supaya seluruh aspirasi
tersebut. Sehingga dalam kegiatan reses masyarakat dapat tersampaikan kepada
yang dilakukan anggota DPRD, hanya wakil masyarakat di pemerintahan yaitu
dihadiri oleh masyarakat yang berjumlah ± anggota dewan. Sebab aspirasi yang
50 – 150 orang saja. Dalam kegiatan reses disampaikan oleh masyarakat merupakan
ini, anggota DPRD akan berusaha bentuk kebutuhan yang diperlukan untuk
menampung seluruh aspirasi yang menyelesaikan permasalahan yang ad di
disampaikan oleh masyarakat. Dimana lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh dalam kegiatan reses yang dilakukan setiap
masyarakat nantinya akan dicatat atau undangan diberikan kesempatan untuk

38
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

menyampaikan aspirasinya kepada anggota dapat ditampung, karena harus


dewan. Aspirasi yang disampaikan disesuaikan dengan program yang dibuat
merupakan bentuk upaya membangun oleh SKPD...hal inilah yang banyak tidak
partisipasi masyarakat dengan cara button dimengerti oleh masyarakat. Sehingga
up. Sebab aspirasi yang dibangun dari mereka berharap aspirasi yang
bawah ini, diharapkan benar-benar mewakili disampaikan pasti dipenuhi oleh anggota
kebutuhan masyarakat dalam mengatasi dewan”.
permasalahan didalam lingkungannya.
Setiap aspirasi yang disampaikan nantinya Pernyataan ini didukung oleh pendapat
akan dijadikan pokok-pokok fikiran bagi tokoh masyarakat dan pemuda Kabupaten
para anggota dewan, sebagai bahan untuk Kepulauan Meranti, Bapak Edi M. Nur,
mengajukan usulan program kepada S.Sos, M.Si sebagai berikut :
pemerintah daerah atau SKPD. Karena “Reses yang dilakukan anggota dewan
setiap aspirasi yang diserap akan diseleksi dalam menampung aspirasi masyarakat
untuk menjadi skala prioritas yang nantinya pada dasarnya efektif. Pola penyerapan
akan diusulkan melalui kegiatan-kegiatan aspirasi dewan melalui reses ini
pemerintah daerah, seperti musrenbang desa, dilakukan untuk menampung semua
musrenbang kecamatan dah musrenbang usulan yang disampaikan oleh
kabupaten. Setelah aspirasi masyarakat masyarakat. Tetapi tidak semua aspirasi
masuk kedalam program yang disusun oleh yang disampaikan dapat diusulkan
pemerintah daerah, maka aspirasi tersebut menjadi program kepada pemerintah
dapat diimplementasikan sesuai dengan daerah”.
kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu,
kegiatan reses memang merupakan pola Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa
yang efektif bagi para anggota dewan untuk kegiatan reses memang dilakukan oleh
menyerap dan menampung aspirasi anggota DPRD dalam upaya untuk
masyarakat yang berada di daerah menampung aspirasi masyarakat yang
pemilihannya. Karena dengan kegiatan reses berada di wilayah pemilihannya. Bahkan
ini, anggota dewan akan berusaha memenuhi pola reses yang dilakukan oleh DPRD pada
janji politik yang sudah pernah disampaikan dasarnya sudah efektif sebagai salah satu
pada waktu kampanye pemilihan anggota wadah untuk menampung aspirasi
dewan. Sehingga pada periode berikutnya, masyarakat. Upaya yang dilakukan dewan
masyarakat akan memberikan kesempatan untuk dapat menampung seluruh aspirasi
yang sama bagi anggota dewan mewakili yang disampaikan oleh masyarakat, dengan
masyarakat di pemerintahan. mengundang masyarakat secara resmi untuk
Untuk mendapat penilaian yang berbeda menghadiri kegiatan reses yang
tentang reses, maka penelitan ini mengcross dilaksanakan anggota dewan. Setiap
cek tanggapan kepada stakeholders yang ada masyarakat yang memperoleh undangan
di Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti biasanya menghadiri kegiatan reses yang
dengan Ketua PWI Kabupaten Kepulauan dilakukan oleh anggota dewan. Masyarakat
Meranti yaitu Bapak Ahmad Yuliar S.Ikom yang datang dalam kegiatan reses, biasanya
sebagai berikut : akan diberikan kesempatan untuk
“Pola reses memang dilakukan oleh berpartisipasi untuk menyampaikan
dewan kepada masyarakat sebagai aspirasinya yang mewakili masyarakat yang
konstituennya. Bahkan kehadiran ada disekitar lingkungannya. Pada saat
masyarakat dimobilisasi oleh anggota masyarakat diberikan kesempatan untuk
dewan dengan memberikan undangan. menyampaikan aspirasinya, maka
Masyarakat yang memenuhi undangan masyarakat akan mengeluarkan seluruh
reses anggota dewan, biasanya permasalahannya kepada anggota dewan
menyampaikan aspirasinya dan menuntut yang melakukan reses. Permasalahan yang
anggota dewan untuk mengawal aspirasi disampaikan terkadang bukan saja
mereka. Tetapi tidak semua pula aspirasi kebutuhan kelompok masyarakat, tetapi juga

39
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

keinginan individu dari masyarakat itu masyarakat yang diharapkan dapat dipenuhi
sendiri. Setiap aspirasi yang disampaikan oleh wakil masyarakat di pemerintahan.
oleh masyarakat akan ditampung dan dicatat Setiap aspirasi yang disampaikan akan
oleh tim reses yang ikut hadir dalam dicatat dan dinotulenkan, yang nantinya
kegiatan reses tersebut. Hasil catatan yang akan diseleksi untuk menjadi pokok-pokok
diperoleh nantinya akan diseleksi untuk fikiran yang akan disampaikan kepada
dijadikan usulan prioritas kepada pemerintah pemerintah daerah atau SKPD. Namun
daerah. Namun banyak masyarakat yang hendaknya dalam upaya menampung
tidak mengetahui bahwa tidak semua usulan aspirasi yang sudah disampaikan oleh
atau aspirasi yang disampaikan akan masyarakat yang menjadi konstituennya
direaliasikan atau dipenuhi oleh anggota dewan, harus memperhatikan orientasi
dewan. Sebab anggota dewan perlu aspirasi tersebut. Dimana sebaiknya aspirasi
memilah-milah setiap usulan yang yang disampaikan berorientasi kepada hasil
disampaikan oleh masyarakat, mana yang atau output, yang artinya usulan yang
merupakan kebutuhan bersama dan mana ditampung dan dijadikan skala prioritas
yang merupakan keinginan bersama. Kriteria harus merupakan kebutuhan masyarakat dan
ini menjadi dasar bagi anggota dewan untuk bukan keinginan masyarakat. Sehingga
menindaklajuti setiap usulan masyarakat apabila hal ini dapat terlaksana, maka setiap
yang sudah ditampung dalam kegiatan reses. aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat
Tetapi akibat ketidaktahuan masyarakat dan ditampung oleh dewan serta diwujudkan
akan proses penjalanan aspirasi yang dalam sebuah program oleh pemerintah
disampaikan, membuat masyarakat selalu dapat benar-benar mengatasi permasalahan
menuntut aspirasi yang disampaikan harus didalam kehidupan masyarakat.
dipenuhi. Kondisi inilah yang perlu
disosialisasikan kembali oleh anggota dewan b. Kunjungan kerja atau sidak
setiap kegiatan reses yang dilakukan. Agar Kunjungan kerja atau sidak merupakan
masyarakat memahami dan mengetahui kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat
bahwa setiap usulan atau aspirasi yang yang dilakukan untuk menyelesaikan
disampaikan tidak semuanya dipenuhi oleh permasalahan-permasalahan khusus yang
anggota dewan. Karena perlu dipilah-pilah dihadapi oleh masyarakat. Sehingga anggota
untuk dijadikan skala prioritas dan dewan yang turun untuk melakukan sidak
disesuaikan dengan program kegiatan yang atau kunjungan kerja tidak harus anggota
sudah disusun oleh pemerintah daerah. dewan yang berasal dari daerah
Dari penjelasan wawancara yang telah pemilihannya. Bisa saja anggota dewan yang
dilakukan kepada stakeholders yang sudah berasal dari daerah pemilihan yang berbeda,
dipilih, maka dapat disimpulkan bahwa yang penting bertujuan untuk menampung
kegiatan reses yang merupakan pelaksanaan aspirasi masyarakat guna menyelesaikan
peran DPRD dalam membangun partisipasi permasalahan khusus yang dihadapi.
masyarakat sudah berjalan dengan cukup Pernyataan ini dibenarkan oleh anggota
baik. Artinya kegiatan reses yang dilakukan DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti,
oleh anggota DPRD dalam setahun 3 kali, Bapak Asmawi, S.Ap, Bapak Azni Safri dan
memang untuk menampung aspirasi Bapak H. Nursyahruddin, SE sebagai berikut
masyarakat yang ada di wilayah :
pemilihannya. Pada dasarnya kegiatan ini “Kegiatan kunjungan kerja atau sidak
memang efektif untuk menampung segala memang dilakukan dewan untuk
bentuk aspirasi dan usulan yang permasalahan-permasalahan khusus,
disampaikan oleh masyarakat. Sebab dalam seperti tentang pembangunan turap,
kegiatan reses, anggota DPRD bertemu pembangunan jalan bes yang bersifat
langsung dengan masyarakat sebagai mengawasi proses pelaksanaan
konstituennya untuk menampung setiap pembangunan yang dilakukan. Apakah
keluhan-keluhan dari masyarakat. Keluhan- pembangunan sudah sesuai dengan
keluhan yang disampaikan oleh masyarakat aturan dan perencanaan yang sudah
dapat merupakan kebutuhan atau keinginan ditetapkan, apakah kontraktor yang

40
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

melaksanakan pembangunan telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah.


mematuhi aturan yang ditetapkan dalam Setelah dilakukan penelusuran dan
melaksanakan proyek pembangunan yang pencarian informasi dari pihak pemerintah
dilimpahkan ?”. daerah dan masyarakat, ditemukan titik
permasalahannya tentang biaya pembebasan
Pendapat senada juga disampaikan oleh lahan yang akan dijadikan akses menuju
aparatur yang bertugas di Sekretariat Dewan pelabuhan dan pasar modern yang sedang
Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabid dibangun. Berangkat dari informasi dan
Humas dan Protokoler Dewan Bapak M. permasalahan yang dihadapi, dewan dapat
Thoha, S.Sos, M.Si sebagai berikut : berperan sebagai mediator bagi pemerintah
“Kegiatan kunjungan kerja merupakan daerah dan masyarakat untuk menyelesaikan
kegiatan pengawasan dan penyerapan permasalahan yang dihadapi. Ruang mediasi
aspirasi oleh dewan terhadap kegiatan biasanya akan diprakarsai oleh anggota
pembangunan yang dilakukan oleh dewan, agar pemerintah daerah dan
SKPD. Apakah dalam proses masyarakat dapat duduk bersama dalam
pembangunannya ada permasalahan yang membicarakan penyelesaian permasalahan
dihadapi, seperti pembangunan yang ditemukan. Kemudian kegiatan sidak
pelabuhan dan pembangunan pasar atau kunjungan kerja tidak hanya dilakukan
modern yang kedua-duanya punya dewan pada masalah-masalah pembangunan
permasalahan tentang pembebasan jalan saja, terhadap permasalahan lain seperti
menuju fasilitas tersebut”. konflik lahan, abrasi dan sebagainya juga
dilakukan oleh anggota DPRD. Realitas ini
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa membuktikan bahwa anggota DPRD
kegiatan kunjungan kerja atau sidak juga memang sangat berperan dalam membangun
dilaksanakan oleh anggota dewan selain partisipasi masyarakat, bukan hanya melalui
reses dalam upaya menampung aspirasi kegiatan reses saja tetapi juga melalui
masyarakat. Kegiatan kunjungan kerja atau kegiatan kunjungan kerja atau sidak.
sidak ini dilakukan memang untuk Untuk mendapat penilaian yang berbeda
menyelesaikan permasalahan-permasalahan tentang kunjungan kerja atau sidak, maka
khusus yang berhubungan dengan penelitan ini mengcross cek tanggapan
pembangunan yang dilaksanakan oleh kepada stakeholders yang ada di Kabupaten
pemerintah daerah. Sehingga dengan adanya Kepulauan Meranti, seperti Pengurus LAM
kunjungan kerja atau sidak ini, para anggota Kabupaten Kepulauan Meranti Bapak H.
dewan dapat mengetahui permasalahan Ridwan Hasan, Bapak Abdul Gafar Murad
sesungguhnya yang dihadapi dalam dan Bapak Abdullah sebagai berikut :
pelaksanaan pembangunan yang dilakukan “Kegiatan kunjungan kerja atau sidak dan
oleh pemerintah daerah. Dari permasalahan reses dilakukan oleh anggota dewan,
yang dihadapi, nantinya anggota dewan akan tetapi belum maksimal menjangkau
menggali informasi dari masyarakat yang seluruh permasalahan yang dihadapi
berada dilokasi pembangunan yang berjalan dalam lingkungan masyarakat. Untuk
untuk memberikan solusi terhadap saat ini sidak dan kunjungan kerja hanya
permasalahan yang dihadapi. Tidak jarang dilakukan kepada pemasalahan
juga anggota dewan menjadi ruang mediasi pembangunan yang urgen-urgen saja,
bagi masyarakat dan pemerintah daerah belum mengakomodir seluruh
yang memiliki permasalahan dalam permasalahan yang dihadapi
perlaksanaan pembangunan. Misalnya dalam masyarakat”.
pembangunan pelabuhan dan pembangunan
pasar modern yang dilakukan di Selat Pendapat senada juga dikemukakan oleh
Panjang. Anggota dewan melakukan sidak tokoh masyarakat Tionghoa yang
dan kunjungan kerja untuk mengetahui apa merupakan Sekretaris Yayasan Umat Budha
pemasalahan sebenarnya yang membuat Bapak Tjuan Ann sebagai berikut :
terhambatnya pembangunan yang

41
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

“Kegiatan reses, kunjungan kerja atau Proses ini dapat dijadikan masukan untuk
sidak sudah dilakukan oleh anggota evaluasi terhadap program pembangunan
dewan tetapi belum maksimal. Artinya yang sudah dilakukan oleh pemerintah
untuk masyarakat Tionghoa sendiri daerah dan buah fikiran bagi para dewan
belum ada kunjungan yang dilakukan untuk melakukan kegiatan reses yang sudah
oleh anggota dewan, kecuali hanya diatur dalam perundang-undangan.
kepada konstituennya saja. Padahal Dari penjelasan wawancara yang telah
seharusnya anggota dewan harus berani dilakukan kepada stakeholders yang sudah
untuk bertemu dengan masyarakat dalam dipilih, maka dapat disimpulkan bahwa
upaya shering untuk menggali aspirasi kegiatan kunjungan kerja atau sidak yang
langsung dari masyarakat”. merupakan pelaksanaan peran DPRD dalam
membangun partisipasi masyarakat pada
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa dasarnya sudah berjalan tetapi belum
kunjungan kerja atau sidak sudah dilakukan maksimal. Artinya kegiatan ini sudah
oleh anggota dewan, tetapi belum maksimal dilakukan oleh anggota dewan dalam
dilaksanakan. Kegiatan kunjungan kerja atau melakanakan tugas dan fungsinya, namun
sidak hanya dilakukan pada permasalahan- belum berjalan optimal keseluruh
permasalahan yang urgent atau penting- masyarakat yang ada di Kebupaten
penting saja, tidak mengakomodir seluruh Kepulauan Meranti. Hal ini terjadi bisa saja
permasalahan yang sedang dihadapi oleh disebabkan oleh banyaknya permasalahan
masyarakat. Seharusnya dalam upaya yang masuk dan dilaporkan kepada pihak
mendekatkan diri dengan masyarakat secara dewan, sehingga para anggota dewan harus
umum, anggota dewan harus dapat benar-benar menseleksi setiap permasalahan
melakukan sidak atau kunjungan kerja ke yang timbul di lingkungan masyarakat
setiap lingkungan masyarakat. Sebab setiap akibat pelaksanaan program pemerintah
masyarakat sangat membutuhkan perhatian daerah. Selain melaksanakan kegiatan
dari anggota dewan dalam upaya kunjungan kerja atau sidak dan reses,
menyampaikan aspirasinya kepada wakil anggota dewan juga memiliki tugas dan
masyarakat di pemerintahan. Oleh karena itu fungsi lain yang harus dijalankan dalam
kegiatan kunjungan kerja atau sidak perlu melaksanakan kinerjanya. Oleh karena itu,
ditingkatkan atau ditambah waktunya oleh pihak masyarakat juga harus mulai
para anggota dewan secara keseluruhan memahami setiap aktivitas, tugas dan fungsi
kepada masyarakat yang ada di Kabupaten anggota dewan dalam melaksanakan
Kepulauan Meranti tanpa membeda-bedakan tugasnya. Sehingga tidak semua
suku, agama dan ras yang ada. Apabila permasalahan yang dilaporkan dapat segara
kondisi ini dapat dilakukan oleh dewan, ditanggapi atau dijawab oleh para anggota
maka masyarakat sangat terayomi dengan dewan. Untuk itu perlu disosialisasikan
keberadaan anggota dewan sebagai wakil kepada masyarakat tentang tugas dan fungsi
masyarakat di pemerintahan. Untuk itu dewan kepada masyarakat, agar masyarakat
dalam meningkatkan kinerja dewan dalam mengetahui kinerja dewan dan kesibukkan
upaya menampung aspirasi masyarakat, anggota dewan dalam setiap pelaksanaan
maka perlu dilakukan kunjungan kerja dan tugas yang dibebankan.
sidak yang terjadwal kepada seluruh lapisan
masyarakat. Hal ini dilakukan supaya 2. SECARA INFORMAL
masyarakat mengenal siapa saja wakil- Implementasi peran DPRD dalam
wakilnya yang duduk di pemerintahan dan membangun partisipasi masyarakat tidak
disiap mengawal aspirasi yang sudah hanya dilakukan secara formal saja seperti
disampaikan. Maka dari itu dalam kegiatan yang sudah diatur dalam peraturan
kunjungan kerja atau sidak, hendaknya perundang-undangan. Tetapi juga dilakukan
anggota dewan harus mampu shering atau secara informal dalam upaya menggali
dengar pendapat dengan masyarakat untuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang
menggali informasi tentang permasalahan dilakukan dalam pemerintahan daerah.
yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan anggota dewan

42
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

dalam menggali aspirasi dan partisipasi keagamaan, coffee morning, kegiatan di


masyarakat melalui kegiatan secara informal ranting partai di kecamatan dan acara dewan
style masing-masing. pulang kampung. Semua kegiatan informal
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh melalui blusukan dilakukan oleh anggota
Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti dewan dalam rangka menampung semua
Bapak Fauzi Hasan, SE sebagai berikut : aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
“Selain reses, sidak dan kunjungan kerja Bahkan dengan begitu terbukanya anggota
yang diatur dalam peraturan perundang- dewan dalam kegiatan blusukan yang
undangan secara formal, kami juga dilakukan kepada masyarakat, membuat
melakukan penyerapan aspirasi secara masyarakat tidak ada rasa ragu untuk
informal, seperti kegiatan blusukkan. menyampaikan seluruh keluhannya.
Kegiatan blusukan yang cenderung Keluhan-keluhan masyarakat semuanya
dilakukan seperti menghadiri acara akan disampaikan kepada setiap anggota
kondangan, menghadiri acara keagamaan dewan yang melakukan blusukkan, baik
dan sebagainya”. keluhan yang bersifat kelompok ataupun
pribadi. Realitas ini terkadang membuat para
Pendapat senada juga disampaikan oleh anggota dewan kewalahan menampung
anggota dewan dari Komisi C, Bapak setiap keluhan yang disampaikan oleh
Ardiansyah, SH, M.Si sebagai berikut : masyarakat. Apalagi masyarakat yang masih
“Blusukan untuk menampung aspirasi berfikir pragmatis bahwa setiap keluhan
masyarakat kami lakukan, dalam upaya yang disampaikan kepada anggota dewan
mendekatkan diri kepada masyarakat. pasti akan ditanggapi dan diwujudkan,
Kegiatan blusukan yang dilakukan membuat setiap masyarakat yang bertemu
seperti ngopi bersama (coffee morning), langsung dengan anggota dewan memiliki
menghadiri acara kondangan dan harapan untuk dapat menyelesaikan
pemakaman serta menghadiri acara masalahnya. Misalnya seperti keluhan
keagamaan seperti Maulid Nabi”. tentang keluarga yang sedang sakit dan
membutuhkan pembiayaan untuk
Hal yang sama juga disampaikan oleh perawatannya, tidak jarang anggota dewan
anggota dewan yang lain dari Komisi B harus mengeluarkan anggaran pribadinya
Bapak Asmawi, S.Ap dan dari Komisi A untuk membantu masyarakat yang
Bapak Azni Safri dan Bapak H. menyampaikan keluhan tersebut. Bantuan
Nursyahruddin, SE sebagai berikut : yang diberikan anggota dewan terkadang
“Blusukan kami lakukan kepada juga tidak dapat membantu sepenuhnya,
konstituen kami dengan difasilitasi oleh namun cukup untuk memberikan spirit
anak ranting partai yang ada di kepada masyarakat bahwa wakil mereka
kecamatan. Selain itu juga disaat kami memiliki perhatian terhadap permasalahan
pulang ke kampung halaman ada saja yang dihadapi oleh masyarakat. Fakta inilah
masyarakat yang datang ke rumah untuk yang membuat anggota dewan terkadang
menyampai keluhannya”. juga jarang melakukan blusukkan ke seluruh
wilayah pemilihannya, disebabkan aspirasi
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa yag disampaikan oleh masyarakat memiliki
kegiatan penyerapan aspirasi yang dilakukan harapan yang tinggi untuk direalisasikan.
dewan kepada masyarakat tidak hanya Padahal setiap aspirasi yang disampaikan
melalui jalur formal saja seperti reses, harus ditelaah terlebih dahulu untuk
kunjungan kerja dan sidak, tetapi juga dijadikan pokok-pokok fikiran yang
dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang kemudian disusun skala prioritas dan
bersifat informal yang sering disebut dengan dilanjutkan diusulkan kepada pihak
blusukkan. Kegiatan blusukan yang pemerintah daerah agar dapat dimasukkan
dilakukan anggota dewan meliputi menjadi program kegiatan yang akan
menghadiri acara kondangan, menghadiri dikerjakan pada tahun berikutnya.
acara pemakaman, menghadiri acara

43
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

Untuk mendapat penilaian yang berbeda dihadiri masyarakat seperti pasar,


tentang kegiatan informal dalam pelabuhan, kedai kopi dan sebagainya.
melaksanakan peran DPRD untuk Kegiatan blusukkan yang dilakukan anggota
membangun partisipasi masyarakat, maka dewan tidak lain hanyalah untuk menyerap
penelitan ini mengcross cek tanggapan aspirasi masyarakat yang ingin disampaikan.
kepada stakeholders yang ada di Kabupaten Dalam prakteknya juga tidak semua aspirasi
Kepulauan Meranti, seperti Ketua PWI dapat disampaikan kepada anggota dewan,
Kabupaten Kepulauan Meranti Bapak karena setiap aspirasi yang diterima nantinya
Ahmad Yuliar, S.Ikom sebagai berikut : akan dijadikan pokok-pokok fikiran dewan
“Penyerapan aspirasi secara informal yang akan dibawa dalam kegiatan reses
juga dilakukan oleh anggota dewan, ada dewan. Namun tidak jarang pula dalam
yang melakukan di kedai-kedai kopi, kegiatan blusukkan yang dilakukan
pelabuhan, pasar dan rumah anggota masyarakat menumpahkan seluruh keluh
dewan itu sendiri. Hal ini dilakukan oleh kesahnya kepada anggota dewan dari mulai
anggota dewan dalam upaya menampung permasalahan yang umum sampai kepada
aspirasi yang ingin disampaikan oleh permasalahan yang khusus. Misalnya saja
masyarakat”. dalam kegiatan blusukkan yang dilakukan,
ada masyarakat yang tidak ragu meminta
Pendapat senada juga disampaikan oleh bantuan terhadap kebutuhan keluarganya,
Sekretaris BOTS (becak ojek terminal selat seperti kebutuhan untuk menikahkan anak,
panjang) yaitu Bapak Hendra sebagai mengobatkan anak, menyunatkan anak dan
berikut : sebagainya. Penyampaian aspirasi seperti ini
“Anggota dewan sudah melaksanakan suka tidak suka harus ditampung oleh
perannya dalam menyerap aspirasi anggota dewan yang melakukan blusukkan
masyarakat, pada organisasi kami yang kepada konstituennya. Oleh karenanya
dibina oleh anggota dewan juga telah dalam kegiatan blusukkan yang dilakukan
diserap aspirasi organisasi dan anggota anggota dewan, setiap anggota harus
melalui kegiatan yang tidak formal bersedia untuk menerima setiap keluhan dari
seperti melakukan pertemuan bersama permasalahan masyarakat. Sehingga
dirumah salah satu anggota untuk dibutuhkan kemampuan anggota dewan
menyampaikan aspirasi kepada dewan untuk menseleksi aspirasi yang diterimanya
pembina yang merupakan anggota dengan teliti, agar implementasi aspirasi
dewan”. yang dilakukan benar-benar merupakan
kebutuhan masyarakat.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Dari penjelasan wawancara yang telah
salah seorang tokoh masyarakat dan pemuda dilakukan kepada stakeholders yang sudah
yang berdomisili di Selat Panjang yaitu dipilih, maka dapat disimpulkan bahwa
Bapak Edi M. Nur S.Sos, M.Si sebagai pelaksanaan peran DPRD dalam
berikut : membangun partisipasi masyarakat yang
“Blusukkan juga dilakukan anggota dilakukan secara informal pada dasarnya
dewan dalam menyerap aspirasi sudah berjalan. Artinya anggota dewan
masyarakat. Blusukkan yang dilakukan memang telah melakukan penyerapan
anggota dewan terjadi tanpa aspirasi masyarakat melalui kegiatan yang
direncanakan. Karena memang ada informal. Pelaksanaan penyerapan aspirasi
keinginan dari anggota dewan tersebut yang dilakukan secara informal meliputi
untuk menyapa para konstituennya”. menghadari undangan masyarakat dalam
acara kondangan, acara kematian, coffee
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa morning, duduk bersama di pelabuhan dan
stakeholders juga berpendapat bahwa pasar, acara pulang ke kampung halaman
kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dan menerima masyarakat di rumah anggota
yang dilakukan ada yang melalui jalur dewan yang bersangkutan. Upaya ini
informal, yaitu dengan melakukan dilakukan oleh anggota dewan bertujuan
blusukkan ke tampat-tempat yang ramai untuk menampung aspirasi masyarakat

44
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

dengan sebanyak-banyaknya sesuai dengan tetapi ada juga yang dilaksanakan secara
kebutuhan masyarakat. Namun terkadang sungguh-sungguh dalam upaya menampung
pandangan pragmatis masyarakat yang aspirasi masyarakat. Pola reses yang formal
membuat anggota dewan merupakan sosok biasanya dilakukan dengan mengundang
yang mampu untuk membantu masyarakat atau mengumpulkan masyarakat di wilayah
dalam hal apa saja, membuat anggota dewan tempat reses, seperti aparatur kecamatan,
tidak sedikit mengeluarkan pembiayaan dari aparatur desa, RW, RT, tokoh masyarakat,
anggaran pribadi untuk memenuhi aspirasi tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh cerdik
masyarakat yang sudah diterimanya. Oleh pandai dan sebagainya. Partisipasi
karena itu perlu dibangun suatu pola masyarakat dalam menyampaikan
penyerapan aspirasi yang ideal, sehingga aspirasinya pada waktu reses umumnya
masyarakat yang menyampaikan aspirasi sangat tinggi, karena ini menjadi suatu
tidak langsung menagihnya kepada anggota kesempatan bagi masyarakat untuk ketemu
dewan yang ditemui. Untuk itu menjadi wakilnya dalam menyampaikan aspirasi.
sebuah keperluan dalam menyusun model Kehadiran masyarakat dalam kegiatan reses
penyerapan aspirasi masyarakat, hal ini akan itu di mobilisasi oleh anggota dewan. Tidak
dapat dijadikan informasi bagi masyarakat jarang pula dalam reses masyarakat ada
bahwa setiap aspirasi yang disampaian harus yang menuntut keberadaan dan fungsi
berproses sampai ditetapkan menjadi sebuah dewan sebagai wakil masyarakat untuk
program. mengawal aspirasi yang mereka miliki.
Berdasarkan penjelasan tentang peran Namun tidak semua aspirasi masyarakat
DPRD dalam membangun aspirasi juga bisa ditampung, hal ini tentunya harus
masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan disesuaikan dengan program yang dibuat
formal dan informal, pada dasarnya sudah oleh SKPD. Realitas ini yang banyak
berjalan dengan cukup baik. Artinya upaya masyarakat tidak mengerti, sehingga mereka
yang dilakukan anggota DPRD dalam berharap usulan yang disampaikan pasti
membangun partisipasi masyarakat dengan akan terpenuhi oleh dewan. Kemudian pola
menyerap aspirasi yang disampaikan sudah penyerapan aspirasi masyarakat secara
berjalan, baik melalui kegiatan formal informal merupakan suatu pola yang tanpa
seperti reses, kunjungan kerja atau sidak direncanakan oleh anggota DPRD untuk
atau melalui kegiatan informal seperti menampung aspirasi masyarakat, tetapi
blusukkan yang dilakukan oleh para anggota kegiatan ini dapat menyerap aspirasi
dewan. Pola penyerapan aspirasi masyarakat masyarakat. Seperti pada saat anggota
yang dilakukan oleh anggota DPRD ada dewan pulang kampung atau pulang ke
yang formal, semi formal dan tidak formal. dapilnya, tanpa sengaja masyarakat datang
Pola penyerapan aspirasi masyarakat secara untuk menyampikan aspirasinya. Bentuk
formal dilakukan seperti yang diatur dalam aspirasi yang disampaikan dapat berupa
aturan perundang-undangan yaitu reses. Pola cerita keluhan kepada dewan atau ada juga
penyerapan aspirasi semi formal dilakukan yang sudah menyiapkan proposal
dengan mengumpulkan massa ditempat- permohonan.
tempat tertentu, seperti di rumah, kedai kopi, Dalam melaksanakan peran DPRD untuk
pelabuhan, mesjid dan sebagainya. membangun partisipasi masyarakat yang
Sedangkan pola penyerapan aspirasi tidak dilakukan melalui penyerapan aspirasi
formal dilakukan dengan blusukan-blusukan sering tidak berjalan dengan sebagaimana
atau masyarakat yang secara pribadi atau mestiya. Dimana penyaluran aspirasi
kelompok langsung menemui anggota masyarakat kepada dewan sangatlah tinggi,
DPRD. Pola reses yang dilakukan oleh bahkan anggota dewan sering kewalahan
dewan pada dasarnya merupakan pola yang menampung aspirasi masyarakat. Padahal
efektif dalam upaya menampung aspirasi masa reses belum datang, tetapi masyarakat
masyarakat. Namun dalam melaksanakan sudah menyampaikan aspirasinya dengan
pola reses ada yang dilakukan dengan mendatangi rumah atau kediaman anggota
serimonial saja oleh sebagian oknum dewan dewan. Bentuk aspirasi yang disampaikan

45
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

kepada dewan dapat berupa kepentingan disampaikan melalui demonstrasi ini


umum, kelompok, keluarga bahkan pribadi. melibatkan permasalahan umum seperti
Aspirasi yang disampaikan biasanya akan upah, kejelasan status honor kerja, konflik
diseleksi oleh dewan untuk dijadikan dengan perusahaan dan sebagainya.
prioritas dan akan diteruskan kepada SKPD. Keempat, SMS atau telepon merupakan
Apabila aspirasi yang sifatnya bantuan bentuk aspirasi yang disampaikan secara
pembiayaan langsung, biasanya diatasi lisan dengan menggunakan media
langsung oleh dewan dan aspirasi yang telekomunikasi kepada anggota dewan.
sifatnya butuh rekomendasi biasanya akan Penyampaian aspirasi seperti oleh
direkomendasikan kepada SKPD yang masyarakat pada dasarkan karena sudah
bersangkutan. Aspirasi yang umumnya terjalin silaturahmi yang baik antara anggota
diteruskan kepada SKPD melalui dana dewan yang bersangkutan, sehingga aspirasi
aspirasi yang tersedia berupa pembangunan yang disampaikan dapat melalui telepon atau
infrastruktur, seperti jalan, rumah ibadah, SMS.
fasilitas olahraga, fasilitas umum. Ada juga
bantuan yang berupa bantuan sosial seperti KESIMPULAN
PAH yaitu tempat penampungan air bagi
masyarakat, bantuan jaring bagi nelayan, Berdasarkan hasil penelitian dan
sumur bor dan sebagainya. Bentuk aspirasi pembahasan yang telah lakukan, maka dapat
yang biasa disampaikan, berbentuk : disimpulkan bahwa Peran DPRD dalam
Pertama, lisan merupakan bentuk aspirasi membangun partisipasi masyarakat yang
yang disampaikan secara langsung kepada dilakukan melalui kegiatan formal dan
dewan, baik berupa keluhan-keluhan informal, pada dasarnya sudah berjalan
ataupun perencanaan-perencanaan yang dengan cukup baik. Artinya upaya yang
akan dibuat oleh masyarakat. Hal ini bisa dilakukan anggota DPRD dalam
merupakan kebutuhan umum, kelompok membangun partisipasi masyarakat dengan
atau pribadi. Bahkan penyampaian aspirasi menyerap aspirasi yang disampaikan sudah
secara lisan dan langsung ini terkadang berjalan, baik melalui kegiatan formal
meliputi masalah pribadi masyarakat, seperti seperti reses, kunjungan kerja atau sidak
keluhan anak sakit, orang tua sakit, biaya atau melalui kegiatan informal seperti
untuk melahirkan, biaya untuk pernikahan blusukkan yang dilakukan oleh para anggota
atau sunatan bahkan sampai kepada masalah dewan. Oleh karena itu kedepannya peran
ekonomi secara pribadi. Sehingga terkadang DPRD dalam membangun partisipasi
anggota dewan sering kewalahan dalam masyarakat perlu ditingkat dengan lebih
mengatasi aspirasi masyarakat yang bersifat komprehensif. Sehingga setiap bentuk
pribadi ini. Bahkan muncul sebuah partisipasi masyarakat yang disampaikan
anggapan bahwa dewan itu adalah segala- dalam kegiatan-kegiatan penampungan
galanya, sehingga setiap membutuhkan aspirasi dapat dikawal dan dijadikan pokok
bantuan masyarakat mengaduh ke dewan. fikiran sebagai modal awal untuk
Persentase keluhan yang cenderung terwujudkan program dan public policy yang
disampaikan oleh masyarakat adalah memihak kepada kebutuhan masyarakat di
keluhan tentang sakit, bahkan ada anggota daerah, khususnya Kabupaten Kepulauan
dewan yang menjadikan rumahnya sebagai Meranti.
penampungan orang sakit yang berasal dari
dapilnya dan itu juga menjadi komitmennya
sebagai dewan. Kedua, tertulis merupakan
bentuk aspirasi yang sampaikan secara
tertulis oleh masyarakat yang berupa usulan
kebutuhan secara umum, kelompok ataupun
pribadi. Ketiga, demonstrasi merupakan
bentuk aspirasi yang disampaikan langsung
dengan mendatangi anggota dewan ditempat
kerjanya, biasanya bentuk aspirasi yang

46
Adianto-Hasim As’ari PUBLIKa.,Vol 2,No 1,April,hal 30-47 (2016)

DAFTAR KEPUSTAKAAN dan Berkomunikasi, Jurnal Simbur


Cahaya, No. 42 Tahun XV.
Buku Slamet, M., 2003., Membentuk Pola
Perilaku Manusia Pembangunan., IPB
Aprillia Theresia, dkk., 2014., Press., Bogor.
Pembangunan Berbasis Masyarakat., Sopanah Dan Isa Wahyudi., 2012.,
Penerbit Alfabeta., Bandung. Pengaruh Akuntabilitas Publik,
Fitriani., 2013., Peran DPRD Provinsi Partisipasi Masyarakat Dan
Kepulauan Riau dalam Konteks Good Transparansi Kebijakan Publik
Governance., Naskah Publikasi. Terhadap Hubungan Antara
Iza Rumesten., 2012., Model Ideal Pengetahuan Anggaran Dengan
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah
Pembentukan Peraturan Daerah., (APBD)., Jurnal Ilmiah Sosial, Vol.13,
Jurnal Simbur Cahaya. No.2.
Lili Romli., 2007., Potret Otonomi Daerah Tomy M. Saragih., 2011., Konsep
dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokal., Partisipasi Masyarakat dalam
Pustaka Pelajar., Yogyakarta. Pembentukkan Peraturan Daerah
Muhammad Aziz., 2010., Pengujian Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Perundang-undangan dalam Kawasan., Jurnal Sasi Volume 17 No.3.
Sistem Peraturan Perundang-undangan
Indonesia., Jurnal Konstitusi, Volume 7 Dokumentasi
Nomor 5.
Saut P. Panjaitan., 2010., Jaminan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Konstitusional Hak Tiap Pemerintaha Daerah.
Orang Untuk Memperoleh Informasi

47

Anda mungkin juga menyukai