Anda di halaman 1dari 12

“STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA DPRD KABUPATEN SINJAI

DALAM MENJALANKAN FUNGSI LEGISLASI”


 
 
PROPOSAL
Diajukan Untuk Mengikuti Syarat Dalam Menyusun Skripsi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP)
Muhammadiyah Sinjai

AKBAR
NIM : 11.21.026

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH SINJAI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semenjak era otonomi daerah (otoda) bergulir, telah menempatkan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada posisi strategis dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah melalui fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Namun
pada kenyataan nya kinerja anggota DPRD tersebut belum berjalan secara maksimal.
Salah satunya dalam bidang legislasi, terbukti dengan minimnya peraturan daerah
yang menjadi inisiatif wakil rakyat dan Selain dari pada itu kebijakan politik yang lahir
di DPRD tidak begitu di ketahui oleh masyarakat.
Kemungkinan ini disebabkan karna Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dalam melakukan komunikasi Politik tidak terlalu massif dalam
menyebarluaskan kebijakan politik sehingga masyarakat tidak mengetahui setiap
kebijakan yang lahir di Daerah maupun di pusat. Hal ini perlu dilakukan penelitian
guna melihat sejauh mana anggota Dewan telah benar-benar melaksanakan tugasnya,
mewakili warga atau konstituen yang diwakilinya. Justru setelah dipilih dan terpilih
sebagai wakil rakyat lah, anggota Dewan harus lebih aktif bergerak serta jeli melihat
persoalan yang di hadapi rakyat yang di wakilinya. Sehingga lahirlah sebuah kebijakan
politik yang tentunya pro rakyat.
Terdapat penelitian yang juga mengkaji tentang fungsi legislasi DPRD yaitu
penelitian yang di lakukan oleh Anita Badjo. Kinerja DPRD dalam Menjalankan Fungsi
Legislasi di Kabupten Halmahera Utara Periode 2009.
usulan atau hak inisiatif DPRD, Alat kelengkapan DPRD dalam hal ini Badan
Legislasi belum menjalankan fungsi secara maksimal, anggota DPRD Kabupaten
Halmahera Utara belum sepenuhnya memahami tahapan dan mekanisme serta materi
dan bahasa hukum dalam proses pembuatan rancangan perundang-undangan
sehingga mempengaruhi pada nilai kualitas produk hukum yang tidak aspiratif dan
DPRD Kabupaten Halmahera Utara masih berada di posisi yang lemah jika
dibandingkan dengan eksekutif, Karena DPRD sendiri hanya berada pada posisi
menetapkan dan mengesahkan sebuah regulasi sementara rancangan dan usulan
peraturan itu berasal dari eksekutif. Dari hasil penelitian tersebut belum
mengungkapkan strategi komunikasi politik dalam menunjang fungsi legislasi DPRD.
Oleh sebab itu sebagai Anggota DPRD yang duduk dalam lembaga yag memiliki sebuah
kewenangan dalam merumuskan dan menentukan kebijakan politik harus melakukan
komunikasi politik yang efektif.
Selanjutnya Berdasarkan hal tersebut, penulis mengambil studi kasus di DPRD
Kabupaten Sinjai, karena penulis merasa tertarik dengan melihat latar belakang anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Sinjai sangat beragam. Latar belakang
anggota dewan antara lain pekerjaan, pendidikan,usia, rekam jejak, latar belakang
motivasi, pengetahuan, organisasi yang pernah diikuti, dan tentu saja latar belakang
partainya. Latar belakang tersebut akan berdampak pada cara mereka menempatkan
dirinya sebagai wakil rakyat, pemahaman mereka terhadap tugas-tugas mewakili rakyat,
dan mempengaruhi keberpihakan mereka. Bila latar belakang anggota dewan adalah
pengusaha, besar kemungkinan mereka lebih memihak pada kepentingan para pengusaha,
bila mereka berlatar belakang petani, mereka akan berpihak kepada kepentingan sektor
pertanian. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut, bagaimana komunikasi politik para anggota
DPRD Sinjai dengan mengangkat judul “Strategi Komunikasi Politik Anggota DPRD
Kabupaten Sinjai Dalam Menjalankan fungsi legislasi”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian tersebut adalah
sebagai berikut :
Bagaimanakah Strategi Komunikasi Politik Anggota DPRD Kabupaten Sinjai
Dalam Menjalankan fungsi legislasi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Politik DPRD Kabupaten Sinjai Dalam
Menjalankan Fungsi Legislasi
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1.Bagi ilmu pengetahuan
Kajian dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang
mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan.
2.Bagi instansi terkait dan masyarakat
Sebagai bahan masukan bagi lembaga DPRD Kabupaten Sinjai dalam hal
Komunikasi Politik yang efektif bagi Anggota DPRD Kabupaten sinjai Strategi
Komunikasi Politik DPRD Kabupaten Sinjai Dalam Menjalankan Fungsi Legislasi
dapat di ketahui oleh masyarakat setiap kebijakan yang lahir di DPRD.
 
 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Komunikasi Politik


 
Strategi Komunikasi Politik adalah rencana yang meliputi metode, teknik dan tata
hubungan fungsional antara unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi guna
kegiatan operasional antara unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi guna
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan dan sasaran (Abdullah 2008).
Menurut Harold Y. Pattiasina (2015), Faktor-faktor dari proses komunikasi politik
adalah meliputi :
1.Komunikator Politik
Komunikator politik adalah Partisipan yang dapat menyampaikan atau memberikan
informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot politik .
2.Pesan Politik
Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan , baik secara tertulis maupun tidak
tertulis , baik secara verbal maupun non-verbal, tersembunyi maupun terang-terangan,
baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung bobok politik. Yaitu
bagaimana agar setiap pesan politik yang disampaikan dapat dimengerti oleh setiap
anggota ataupun masyarakat.
 3.Saluran atau Media politik
Saluran atau media Politik adalah alat atau sarana yang dipergunakan oleh para
komunikator politik dalam menyampaikan pesan politik nya. Dimana setiap kegiatan
ataupun pesan yang ingin disampaikan oleh politisi di tampilkan disetiap media politik.
4.Sasaran atau Target Politik
Sasaran atau target politik adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberi
dukungan atau masukan dari apa yang di sampaikan kepada masyarakat.
5.Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik
Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman terhadap sistem
pemerintahan dan kebijakan politik, dimana nuansanya akan bermuara pada pemberian
dukungan kepada anggota Dewan dalam menjalankan fungsinya di parlemen.
B.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Berdasarkan Rancangan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR,
DPD dan DPRD (UU MD3) menjadi undang-undang. Dalam peraturan yang baru ini
beberapa pasal dihapus dan ada juga yang mengalami perubahan. Pasal yang
mengalami perubahan itu antara lain terkait dengan tugas dan wewenang DPR,
komposisi pemimpin komisi dan Badan Legislasi (Baleg), Badan Anggaran (Banggar),
dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Revisi yang telah disahkan ini disetujui 10
fraksi di parlemen. Berikut pasal-pasal yang mengalami perubahan:
Sedangkan Strategi komunikasi politik menurut Cutlip dkk (2006 : 288) yaitu sebagai
berikut :
A.Perencanaan
B.Pelaksanaan
C.Evaluasi
C.Fungsi Legislasi
Fungsi DPRD yang sangat penting dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi
luas di daerah adalah fungsi legislasi. Untuk melaksanakan fungsi legislasi DPRD diberi
bermacam-macam hak yang salah satunya ialah “hak mengajukan rancangan peraturan
daerah dan hak mengadakan perubahan atas Raperda” atau implementasi dari fungsi
legislasi harus ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda). Istilah perwakilan rakyat
seringkali digantikan dengan istilah legislatif atau sebaliknya. Dalam sejarahnya lembaga
perwakilan berkembang dalam dua tahap. Pertama-tama dalam pengertian sebagai
pembuat Undang-Undang, yang dalam pengertian itu lembaga perwakilan sudah ada sejak
abad ke-14 di Inggris, namun demikian peran legislatif atau pembuat Undang-Undang baru
berkembang sepenuhnya kurang lebih pada 5 abad terakhir. Pengertian legislatif lebih
mengacu pada pengertian klasik tentang kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara dalam
A.pengertian itu dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
B.Kekuasaan perundang-undangan (legislatif power)
C.Kekuasaan penyelenggara pemerintahan (eksekutif power)
D.Kekuasaan peradilan (judicial power)
B.Kerangka Anggota DPRD Kabupaten.
Konseptual Sinjai

Strategi Komunikasi Politik DPRD Kabupaten Sinjai:


Keberadaan Pemimpin Politik
A.Ketokohan dan Kelembagaan
B.Menciptakan Kebersamaan
C.Negosiasi
D.Membangun Konsensus
 

fungsi Legislasi

Produk PERDA

Gambar : Skema Kerangka


Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN

Lokasi dan Teknik


Tipe Dasar Informan Teknik
Jadwal Pengumpulan
Penelitian Penelitian Analisis Data
1. InformanKetua data
DPRD Kabupaten 1 Observasi
Kantor Dewan Sinjai. 1.Pengumpulan
Kualitatif 2. Anggota Alat
2. Wawancara
Perwakilan data
Kelengkapan 3. Dokumentasi
Rakyat Daerah 2.Reduksi Data
DPRD Kabupaten 3.Penyajian
(DPRD) Sinjai.
Kabupaten 3. Anggota DPRD
Sinjai. waktu Kabupaten Sinjai
penelitian 4. Sekretaris Dewan
dilaksanakan Kabupaten
selama 1 (satu) Sinjai.
5. Pengamat Politik
bulan. Kabupaten Sinjai.
6. Masyarakat di
Kabupaten Sinjai
Sekian
Dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai