Anda di halaman 1dari 23

JURNAL

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DESA DI DESA KERTAK HANYAR II KECAMATAN
KERTAK HANYAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PADA TAHUN 2022

Disusun oleh:
1. Kevin Setiawan (1910413210047)
2. Marcus Haposan Pakpahan (1910413210039)
3. Muhammad Rizky Ramadhani (1901413210035)

ABSTRAK
Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, mewajibkan kepada
Pemerintah Desa untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa). Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa,
kebijakan umum dan program, dengan memperhatikan RPJMD, program Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai
dengan rencana kerja. Selanjutnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun
2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, pasal 2 (ayat 3) menyatakan bahwa
RPJMDes memuat arah kebijakan keuangan desa, strategi pembangunan desa, dan
program kerja desa (PP Nomor 72 tahun 2005 dan Permendagri Nomor 66 Tahun 2007).
Berdasarkan permasalah dan tujuan penelitian, maka tipe penelitian yang digunakan
adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. penelitian ini, penulis
berfokus pada proses Musrenbangdes Desa Kertak Hanyar IIKecamatan Kertak Hanyar
Kabupaten Banjar pada tahun 2022. Tahapan awal Musrenbang adalah tahap persiapan
yang sebelum Musrenbang dilaksanakan. Tahap pra Musrenbang desa merupakan
kegiatan mengkaji ulang dokumen RPJM Desa dan RKP Desa tahun sebelumnya. Pasca
musrenbang desa, Tim penyusun RKP Desa harus merevisi draft Rancangan Awal RKP
Desa denga menggunakan hasil kesepakatan-kesepakatan kegiatan prioritas dan alokasi
anggaran yang dihasilkan di Musrenbang desa. Tahap pasca Musrenbang desa merupakan
proses pengesahan dokumen RKPDes dalam Peraturan Kepala Desa.
Kata Kunci: Musrenbangdes, RKPDesa, Desa, Partisipasi

1
ABSTRACT
The process of decentralization and village autonomy then restarted when the Indonesian
state began a new chapter of reform. The Village Development Planning Deliberation
(Musrenbangdes) is an annual forum for village stakeholders to agree on the Village
Article 63 of Government Regulation Number 72 of 2005 concerning Villages obliges the
Village Government to draw up a Village Medium Term Development Plan (RPJMDes)
and a Village Development Work Plan (RKP Desa). The Village Medium-Term
Development Plan (RPJMDes) is a planning document for a period of 5 (five) years that
contains the direction of village development policies, village financial policy directions,
general policies and programs, taking into account the RPJMD, Regional Apparatus
Work Unit (SKPD) programs, cross SKPD , and regional priority programs,
accompanied by a work plan. Furthermore, the Minister of Home Affairs Regulation
Number 66 of 2007 concerning Village Development Planning, article 2 (paragraph 3)
states that the RPJMDes contains the direction of village financial policies, village
development strategies, and village work programs (PP Number 72 of 2005 and
Permendagri Number 66 of 2007) . Based on the problem and research objectives, the
type of research used is descriptive research type with a qualitative approach. In this
research, the author focuses on the Musrenbangdes process in Kertak Hanyar IIVillage,
South Teweh District, North Barito Regency in 2022. The initial stage of the Musrenbang
is the preparation stage before the Musrenbang is carried out. The village pre-
Musrenbang stage is an activity to review the previous year's Village RPJM and Village
RKP documents. After the village musrenbang, the Village RKP drafting team must revise
the draft of the Village RKP Preliminary Draft using the results of the priority activity
agreements and budget allocations generated at the village musrenbang. The post-village
Musrenbang stage is the process of ratifying the RKPDes document in the Village Head
Regulation.
Keywords: Musrenbangdes, RKPDesa, Village, Participation

PENDAHULUAN berbagai organisasi dan asosiasi yang


Konsep ruang publik yang membentuk masyarakat sipil. Model ini
dikemukakan Habernas memunculkan memandang bahwa setiap kebijakan
model baru dalam menyelenggarakan publik harus diuji terlebih dahulu
pemerintahan, yaitu berupa model melalui konsultasi publik atau lewat
Demokrasi Deliberatif. Model diskursus publik dengan keberadaan
demokrasi deliberatif ini merupakan titik “ruang publik” (publik sphere).
awal proses demokrasi berada di luar Habermas ingin membuka ruang yang
lembaga-lembaga formal sistem politik lebih lebar bagi masyarakat dalam proses
dan terletak di wilayah publik yang lebih pembentukan kebijakan publik.
bersifat informal yang berfungsi sebagai Dalam pandangan Habermas,
jembatan yang menghubungkan konsep deliberasi adalah prosedur

2
sebuah keputusan dapat dihasilkan. Indonesia sebagai negara
Dengan kata lain, sebuah konsensus atau berkembang yang saat ini usianya belum
keputusan memiliki legitimasi jika sudah sampai satu abad, masih banyak
melalui proses pengujian atau diskursus, permasalahan yang belum dapat
dimana semua isu dibahas bersama diselesaikan hingga saat ini, salah
khususnya oleh pihak-pihak yang satunya yaitu pada pembuatan kebijakan.
terlibat langsung dengan isu tersebut Bahkan di era otoriter Soeharto maupun
dalam posisi yang setara dan tanpa reformasi ini seringkali kebijakan yang
tekanan pihak lain. diambil pemerintah Indonesia masih
Dalam konteks kenegaraan di tidak berpihak kepada masyarakat.
Indonesia, Ruang publik yang dimaksud (Setiawan, 2015)
Habermas belum mendapatkan tempat di Demokrasi perwakilan yang
Indonesia, karena sistem keterwakilan telah dilaksanakan di pemerintahan
yang menjadi ciri khas demokrasi Indonesia hanyalah berupa demokrasi
perwakilan dapat dikatakan sebagai perwakilan prosedural, yang mana
keterwakilan yang semu (pseudo) karena hubungan keterwakilan antara rakyat
tidak ada posisi tawar (bargaining (konstituen) dengan wakil rakyat hanya
position) yang proporsional antara bersifat semu. Tidak ada bargaining
konstituen dengan wakil rakyat. Kondisi position (posisi tawar) yang proporsional
ini menyebabkan ruang publik sulit antara konstituen dengan wakil rakyat.
untuk diciptakan dalam sistem DPR dipilih oleh rakyat untuk melayani
keterwakilan yang seperti itu. Ruang kepentingan rakyat dan dalam
publik bukan semata-mata kehadiran pembentukan Undang-Undang pun
forum-forum sejenis rapat dengar, seharusnya berdasakan represesentasi
diskusi publik atau rumah aspirasi saat dari keinginan atau aspirasi rakyat.
masa reses. Ruang publik yang ideal Namun, sayangnya Undang-undang di
belum dapat diciptakan jika 3 (tiga) hal Indonesia masih banyak yang dilahirkan
berikut, yaitu sistem kepartaian, sistem tanpa melalui ruang publik, dan tentunya
keterwakilan, kesadaran politik akan menjadi undang-undang yang
masyarakat masih menjadi permasalahan melanggar hak konstitusional warga
yang utama. negara. (Farihah & Wahyuni, 2015)

3
Melihat hal-hal tersebut, burgerlichen Geselchaft (Perubahan
masyarakat ingin melakukan recall Struktural Ruang Publik; Sebuah Kajian
kepada wakil rakyat yang dipilihnya. Tentang Kategori Masyarakat Borjuis).
Namun, sayangnya sistem recall hanya Ruang publik baginya adalah suatu
tersedia untuk partai politik. Pada ruang yang menjembatani antara negara
akhirnya, mekanisme yang bisa dengan masyarakat sipil. Ruang ini
ditempuh masyarakat untuk menuntut adalah ruang universal, dimana orang-
hak mereka yang hilang akibat orang berkumpul untuk mendiskusikan
pengaturan undang-undang adalah apa saja yang perlu didiskusikan. , jika
mengajukan judicial review (uji materiil) ditilik lebih teliti, konsep “ruang publik”
ke Mahkamah Konstitusi. yang dimaksud Habermas bukan sekedar
Jumlah uji materiil yang masuk ketersediaan forum untuk
ke Mahkamah Konstitusi sejak tahun mendiskusikan setiap kandidat kebijakan
2003 sampai saat ini. Terdapat 807 publik. Habermas memandang
permohonan uji materiil yang masuk ke keberadaan ruang publik dengan
Mahkamah Konstitusi menyoal 213 menyatakan bahwa ruang publik bukan
undang-undang. Realita ini menjadi satu hanya tempat melainkan sebuah kondisi
bukti bahwa masyarakat merasa undang- yang memungkinkan konstituen untuk
undang yang dibuat DPR belum selalu berperan sebagai pengeras suara
representatif dan belum mengakomodasi (sounding board) dalam menyuarakan
kepentingan rakyat. kepentingan publik untuk pembuatan
Dalam menghadapi kebijakan publik. Ruang publik yang
permasalahan di atas, terdapat sebuah dapat menunjukkan diskursus antara
konsep atau teori yang mungkin dapat konstituen dan wakilnya yang berujung
memecahkan berbagai permasalahan pada kebijakan publik yang benar-benar
mengenai tidak dilibatkannya partisipasi berpihak pada kepentingan publik.
masyarakat pada perencanaan Demokrasi di Indonesia tidak
pembangunan dan pembuatan kebijakan. hanya dipahami sebatas politik elektoral
Konsep Jürgen Habermas tentang ruang dan keterwakilan, namun juga secara
publik terdapat dalam karyanya budaya mengacu pada musyawarah
Strukturwandel der offentlichkeit ; mufakat. Artinya, ada jaminan bagi
Untersuchungen zu einer Kategorie der warga untuk berpartisipasi lebih luas

4
secara sosial dan ekonomi. Meski Musrenbang adalah forum rapat
demikian, indeks demokrasi Indonesia desa dalam rangka perumusan rencana
sebagaimana dievaluasi oleh Economist pembangunan nasional dan rencana
Intelligence Unit (EIU) pada 2018 masih pembangunan daerah. Musrenbang Desa
berada dalam kategori tidak sempurna. adalah forum pertemuan masyarakat
Sebagaimana laporan EIU, terbatasnya yang diselenggarakan untuk membahas
kebebasan individu dalam berpendapat masalah dan potensi desa agar
dan budaya berpolitik di Indonesia masih teridentifikasi dengan baik, memberikan
kurang matang. Terlihat dengan nilai petunjuk yang jelas untuk tindakan yang
indeks demokrasi yang menurun pada tepat pada skala prioritas dan untuk
2020. Maka, terdapat beberapa hal yang mengatasi masalah atau memaksimalkan
perlu diperbaiki dari deliberasi di potensinya sebagai dasar untuk rencana
Indonesia. (Pratiwi, 2021) kerja pemerintah desa dalam
(Elissa, 2022) Demokrasi melaksanakan anggaran dan kegiatan
deliberatif, negara tidak lagi menentukan tahunan Desa. Musyawarah perencanaan
undang-undang dan kebijakan politik pembangunan desa diikuti oleh
lainnya dalam ruang tertutup (great pemerintah desa, Badan
isolation), tetapi masyarakat dapat Permusyawaratan Desa, dan unsur
berpartisipasi dalam membentuk masyarakat. Unsur masyarakat terdiri
kebijakan politik dan hukum apa pun. atas tokoh adat, tokoh agama, tokoh
Partisipasi tersebut dapat terjadi melalui masyarakat, tokoh pendidikan,
media atau organisasi tertentu. Ruang perwakilan kelompok tani, perwakilan
publik menjadi panggung di mana kelompok nelayan, perwakilan
hukum disusun dan diarahkan secara kelompok perajin, perwakilan kelompok
diskursif. Di Indonesia gagasan perempuan, perwakilan kelompok
mengenai Ruang Publik dan Demokrasi pemerhati dan perlindungan anak, dan
Deliberatif mulai digaungkan pada perwakilan kelompok masyarakat
tingkat pemerintahan desa yaitu berupa miskin.
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan atau biasa kita kenal Pada perkembangannya,
dengan sebutan Musrenbang. kedudukan politik desa terus
berkembang mulai dari masa penjajahan

5
Belanda, pendudukan Jepang, hingga mulai dilakukan. Upaya tersebut diawali
Indonesia merdeka. Hal ini dengan diterbitkannya UU No. 1 tahun
menunjukkan bahwa sejak dulu kala, 1945 tentang pemerintah daerah. Dalam
peran desa bagi bangsa dan negara undang-undang tersebut menyatakan
Indonesia sangatlah besar. bahwa otonomi terbawah ada di tingkat
Proses perkembangan desa desa, dan berdasar hukum, desa berhak
dalam konteks politik tidak berjalan dan berwewenang mengatur rumah
alami sebagaimana proses tangganya sendiri. Karena tidak berjalan
perkembangan desa menjadi kota dalam efektif, undang-undang tersebut
konteks ekonomi. Sebagai bagian yang akhirnya dicabut pada tahun 1948 dan
menjadi subordinan - bagian terendah diganti dengan UU No. 22 tahun 1948.
dalam “kasta” sistem pemerintahan, desa Dalam undang-undang ini desa dijadikan
seringkali mendapat perlakuan yang sebagai daerah tingkat III yang memiliki
tidak adil. Pada masa penjajahan otonomi sendiri yang diatur dalam
Belanda, desa mendapat hak otonomi undang-undang. Upaya untuk
dengan diterbitkannya IGO dan IGOB. melaksanakan desentralisasi desa dan
Selain itu, pemerintah kolonial Balanda otonomi desa terus disempurnakan pada
juga memberikan hak otonom untuk masa orde lama. Penyempurnaan
memilih kepala desanya melalui RR. desentralisasi dan otonomi desa
Namun, semua kebijakan tersebut dilakukan dengan merevisi undang-
dimaksudkan untuk kepentingan undang sebelumnya yaitu dengan
penjajah belanda pada kala itu. Demikian ditebitkannya UU No. 1 tahun 1957 dan
pula pada masa pendudukan jepang. UU No. 19 tahun 1965 tentang
Pada masa pendudukan jepang, sistem Desapraja.
pemerintahan Indonesia dibuat sangat Agar otonomi daerah dapat
sentralistis dengan pemerintahan militer dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang
jepang. Akhirnya desa hanya dijadikan hendak dicapai, pemerintah wajib
alat untuk memenangkan perang pasifik melakukan pembinaan, berupa
bagi pemerintah militer jepang. pemberian pedoman seperti dalam
Pada masa awal kemerdekaan penelitian, pengembangan, perencanaan
Indonesia, upaya untuk melakukan dan pengawasan dalam melaksnakan
desentralisasi dan otonomi pada desa berbagai bentuk pembangunan yang

6
dilaksanakan di seluruh wilayah yang menitikberatkan pada pembahasan
nusantara yang tercinta ini. Maka untuk mengsinkronisasikan rencana
pemerintah pusat mengeluarkan UU kerja antar Satuan Kerja Perangkat
No.25 tahun 2004 tentang Sistem Daerah (SKPD) dan Pemerintah Daerah
Perencanaan Pembangunan Nasional. serta masyarakat dalam pencapaian
Dalam rangka pelaksanaan tujuan pembangunan.
amanat Undang-Undang No. 25 Tahun Musyawarah Perencanaan
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
Pembangunan Nasional dan Undang- adalah forum musyawarah tahunan para
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemangku kepentingan (stakeholder)
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat desa untuk menyepakati Rencana Kerja
dan Pemerintah Daerah diwajibkan Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun
untuk menyusun Rencana Pembangunan anggaran yang direncanakan. RKP Desa
Jangka Panjang (RPJP/D), Rencana diturunkan dari RPJM Desa atau Renja
Pembangunan Jangka Menengah kelurahan yang diturunkan dari Renstra
(RPJM/D) dan Rencana Kerja Kelurahan/RPJM Kelurahan terutama
Pemerintah (RKP/D) sebagai rencana yang termasuk urusan pembangunan
tahunan. Setiap proses penyusunan dengan masa berlaku 5 tahun.
dokumen rencana pembangunan tersebut Musrenbangdes dilakukan setiap bulan
memerlukan koordinasi antar instansi Januari dengan mengacu kepada
pemerintah dan partisipasi seluruh dokumen Rencana Pembangunan Jangka
pelaku pembangunan, melalui forum Menengah Desa (RPJM Desa). Pasal 63
yang disebut dengan nama Musyawarah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
Perencanaan Pembangunan atau 2005 tentang Desa, mewajibkan kepada
Musrenbang. Pemerintah Desa untuk menyusun
Musyawarah Perencanaan Rencana Pembangunan Jangka
Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Menengah Desa (RPJMDes) dan
yang diselenggarakan setiap tahunnya Rencana Kerja Pembangunan Desa
adalah merupakan forum untuk (RKP Desa). Rencana Pembangunan
menghasilkan kesepakatan antar pelaku Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
pembangunan tentang Rancangan Kerja adalah dokumen perencanaan untuk
Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan periode 5 (lima) tahun yang memuat arah

7
kebijakan pembangunan desa, arah tujuan strategis dan pembentukan komisi
kebijakan keuangan desa, kebijakan pelaksana. Musrenbangdes dilakukan
umum dan program, dengan cukup sekali dalam 3 – 5 tahun dan
memperhatikan RPJMD, program dituangkan ke dalam Dokumen RPJM
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), desa.
lintas SKPD, dan program prioritas Dalam Pelaksanaan Musyawarah
kewilayahan, disertai dengan rencana Perencanaan Pembangunan Desa
kerja. Selanjutnya Peraturan Menteri (Musrenbangdes) yang diselenggarakan
Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 oleh Pemerintah Desa Kertak Hanyar II
tentang Perencanaan Pembangunan beserta seluruh komponen masyarakat,
Desa, pasal 2 (ayat 3) menyatakan bahwa tentunya diharapkan kesepahaman dan
RPJMDes memuat arah kebijakan persatuan seluruh komponen untuk
keuangan desa, strategi pembangunan membuat menyelenggarakan
desa, dan program kerja desa (PP Nomor musrenbang ini dengan baik dan sesuai
72 tahun 2005 dan Permendagri Nomor dengan harapan masyarakat. Sehingga
66 Tahun 2007). hasil dari Musrenbang tingkat Desa
Pembangunan desa tersebut Kertak Hanyar II ini bisa diusulkan serta
nantinya dibicarakan dan dirapatkan terealisasi oleh pihak Kecamatan pada
dalam Musyawarah Rencana Musrenbang tingkat Kecamatan Kertak
Pembangunan Desa. Musrenbangdes Hanyar.
merupakan tahap musyawarah Tujuan yang ingin dicapai dalam
perencanaan untuk menyusun agenda- penelitian ini adalah untuk
agenda pembangunan dan gerakan mendiskripsikan proses Musrenbangdes
swadaya masyarakat. Agenda dan di Desa Kertak Hanyar IIKecamatan
gerakan pembangunan yang akan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar pada
disusun harus dipastikan mengutamakan Tahun 2022.
kekuatan dan asset/ potensi masyarakat.
Pada tahapan ini mulai dirancang
program-program rencana pembangunan TINJAUAN PUSTAKA
untuk mewujudkan visi dan misi desa. 1. Musrenbangdes
Pada tahapan ini juga dirumuskan isu-isu Musyawarah Perencanaan
strategis, tujuan strategis, indikator Pembangunan (Musrenbang) desa

8
adalah forum musyawarah tahunan masyarakat, swasta) tidak berperan
para pemangku kepentingan atau berfungsi. Karena itu,
(stakeholders) desa untuk Musrenbang juga merupakan forum
menyepakati Rencana Kerja pendidikan warga agar menjadi
Pembangunan Desa (RKP Desa) bagian aktif dari tata pemerintahan
tahun anggaran yang direncanakan. dan pembangunan.
Musrenbang desa dilakukan setiap Musyawarah Perencanaan
bulan Januari dengan mengacu Pembangunan desa yang selanjutnya
kepada dokumen Rencana disingkat Musrenbangdes adalah
Pembangunan Jangka Menengah forum musyawarah tahunan
Desa (RPJM Desa). Setiap desa stakeholder desa (pihak yang
diamanatkan untuk menyusun berkepentingan untuk mengatasi
dokumen rencana 5 tahunan yaitu permasalahan desanya dan pihak
RPJM Desa dan dokumen rencana yang akan terkena dampak hasil
tahunan yaitu RKP Desa. musyawarah) untuk menyepakati
Musrenbang adalah forum rencana kegiatan tahun anggaran
perencanaan (program) yang berikutnya (Hanif Nurcholis dkk
diselenggarakan oleh lembaga 2009:97)
publik, yaitu pemerintah desa, Musrenbang desa
bekerjasama dengan warga dan para dilaksanakan dengan memperhatikan
pemangku kepentingan lainnya. rencana pembangunan jangka
Musrenbang yang bermakna akan menengah desa, kinerja
mampu membangun kesepahaman implementasi rencana tahun berjalan
tentang kepentingan dan kemajuan serta masukan dari nara sumber dan
desa, dengan cara memotret potensi peserta yang menggambarkan
dan sumber-sumber pembangunan permasalahan nyata yang sedang
yang tersedia baik dari dalam dihadapi. Musrenbang Desa
maupun luar desa. diadakan sekali dalam setahun yaitu
Pembangunan tidak akan pada bulan januari setiap tahunnya.
bergerak maju apabila salah satu saja Musrenbang desa diselenggarakan
dari tiga komponen tata dengan tujuan antara lain:
pemerintahan (pemerintah,

9
a. Menampung dan menetapkan (Musrenbang) pada tingkat Desa
prioritas kebutuhan masyarakat atau Kelurahan merupakan hal yang
yang diperoleh dari musywarah sangat substansi dalam pelaksanaan
perencanaan pada tingkat Musrenbang pada tahap Kecamatan
dibawahnya, sampai pada tahap daerah dan
b. Menetapkan prioritas kegiatan nasional. Sehingga dengan demikian
desa yang akan dibiayai melalui pelaksanaan Musyawarah
alokasi dana desa yang berasal Perencanaan Pembangunan Desa
dari APBD Kabupaten/Kota (Musrenbangdes) ditingkat desa
maupun sumber pendanaan haruslah dilaksanakan dengan sebaik
lainnya; dan mungkin sehingga aspirasi
c. Menetapkan prioritas kegiatan masyarakat desa dapat diakomodir
yang akan diajukan untuk dalam pembangunan nasional. Dapat
dibahas pada musrenbang dikatakan juga musrenbang tingkat
kecamatan. desa atau kelurahan merupakan
d. Pelaksanaan Musyawarah ujung tombak dalam perencanaan
Perencanaan Pembangunan pembangunan disuatu daerah bahkan
diatur dalam Undang-Undang nasional.
Nomor 25 tahun 2004 tentang Keluaran yang dihasilkan
Sistem Perencanaan Musrenbang Desa adalah dokumen
Pembangunan Nasional (SPPN). rencana kerja desa yang berisikan:
Penyelenggaraan Musrenbang a. Prioritas kegiatan pembangunan
dalam rangka menyusun skala desa yang akan didanai
Rencana Kerja Pembangunan oleh dana alokasi desa dan atau
Daerah (RKPD) selain diikuti swadaya;
oleh unsur Pemerintah Daerah b. Prioritas kegiatan pembangunan
juga mengikiutsertakan dan yang yang akan dilaksanakan melalui
tak kala pentingnya menyerap SKPD yang dilengkapi dengan
aspirasi masyarakat desa yang kode desa dan kecamatan dan
terkait. masih akan dibahas pada forum
Pelaksanaan Musyawarah Musrenbang Kecamatan; dan
Perencanaan Pembangunan c. Berita acara Musrenbang Desa

10
Musyawarah Perencanaan dan RKPD yang menitikberatkan
Pembangunan (Musrenbang) pada pembahasan untuk sinkronisasi
merupakan juga forum antar pelaku rencana kerja antar satuan kerja
dalam rangka menyusun rencana perangkat pemerintah dan
pembangunan daerah dalam bentuk masyarakat dalam pencapaian tujuan
Rancangan Pembangunan Jangka pembangunan daerah.
Panjang Daerah (RPJP-D) dan Peserta Musrenbang Desa
Rancangan Pembangunan Jangka adalah seluruh komponen
Menengah Daerah (RPJM-D). masyarakat (individu atau
Kepala satuan kerja perangkat kelompok) yang berada di desa
daerah yang bertanggungjawab seperti Ketua RT/RW, ketua adapt,
terhadap pelaksanaan tugas dan kelompok perempuan, kelompok
fungsi perencanaan di daerah adalah pemuda, organisasi masyarakat,
Kepala Badan Perencanaan pengusaha, kelompok tani/nelayan,
Pembangunan Daerah (BAPPEDA). komite sekolah, kepala sekolah,
Pemerintah daerah wajib kepala puskesmas dan lain-lain.
menyusun dokumen rencana kerja Sedangkan narasumber Musrenbang
pemerintah daerah sebagai landasan desa adalah kepala Desa, ketua dan
dalam penyusunan RAPBD tahunan. anggota Badan Permusyawaratan
Penyusunan RKPD dilakukan Desa (BPD), Camat dan Aparat
melalui proses pembahasan yang Kecamatan, Kepala Sekolah, Kepala
terkoordinasi antara BAPPEDA Puskesmas, Pejabat Instansi yang
dengan seluruh Satuan Kerja berada di desa dan LSM yang bekerja
Perangkat Daerah (SKPD) melalui di desa yang bersangkutan.
penyelenggaraan Musrenbang Pada saat Musrenbang Desa
didaerah masing-masing. diupayakan interaktif dialogis,
Musyawarah Perencanaan sehingga membuka peluang warga
Pembangunan Desa untuk menyampaikan aspirasi
(Musrenbangdes) berfungsi sebagai mereka dalam rangka identifikasi
forum untuk menghasilkan masalah maupun potensi yang ada di
kesepakatan dan kesepahaman antar masyarakat. Untuk memperjelas
pelaku pembangunan tentang RKP gambaran situasi yang ada di

11
masyarakat, masalah dan potensi pelaksanaan penyelenggaraan
inikemudian dikelompokkan Musrenbangdes, agenda
berbagai bidang yaitu bidang sosial pembahasan, tim penyelenggara
budaya, ekonomi, sarana dan dan calon peserta
prasarana, serta pelayanan umum. Musrenbangdes.
Pada pasal 1 Undang-Undang b. Tahapan Pelaksanaan adalah
Nomor 25 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan Musyawarah
Sistem Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan yang
Nasional SPPN) menyebutkan meliputi perumusan visi dan
bahwa pelaksanaan Musrenbang misi, perumusan tujuan dan
meliputi 5 (lima) tahapan strategi desa, perumusan
pelaksanaan yaitu sebagai berikut: kebijakan dan program desa,
a. Pelaksanaan Musrenbang perumusan kegiatan- kegiatan
Desa/Kelurahan, pembangunan, pemaparan
b. Pelaksanaan Musrenbang rencana kerja oleh masing-
Kecamatan, masing narasumber, pembahasan
c. Pelaksanaan Musrenbang Daerah rencana kerja dan penyampaian
Kabupaten/Kota, perkiraan-perkiraan kemampuan
d. Pelaksanaan Musrenbang pendanaan dari narasumber serta
Provinsi dan, penetapan skala prioritas
e. Pelaksanaan Musrenbang kegiatan Pembangunan sesuai
Nasional. dengan plakfon besar Anggaran
Dalam Undang-undang Pendapatan dan Belanja Daerah
Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 4 ini (APBD).
juga mengatur mekanisme
pelaksanaan Musrenbang yang 2. Partisipasi Masyarakat dalam
diselenggarakan dengan 4 (Empat) Musrenbang Desa
tahapan-tahapan yaitu sebagai Konsep “musyawarah”
berikut: menunjukkan bahwa forum
a. Tahapan Persiapan adalah Musrenbang bersifat partisipatif dan
kegiatan penetapan jadwal dialogis. Musyawarah merupakan
pelaksanaan dan tempat istilah yang sebenarnya sudah

12
mempunyai arti yang jelas a. Prioritas kegiatan desa yang
merupakan forum untuk akan dilaksanakan oleh desa
merembugkan sesuatu dan berakhir sendiri dan dibiayai melalui
pada pengambilan kesepakatan atau dana swadaya
pengambilan keputusan bersama, desa/masyarakat;
bukan seminar atau sosialisasi b. Prioritas kegiatan desa yang
informasi. Proses Musrenbang akan dilaksanakan oleh desa
jangan sampai disusun sebagai suatu sendiri yang dibiayai melalui
acara seremonial yang separuh atau Alokasi Dana Desa (ADD)
sebagian besar dari waktunya diisi yang berasal dari APBD
dengan sambutan- sambutan atau kabupaten/kota atau sumber
pidato-pidato. Inti dari Musrenbang dana lain;
adalah partisipasi aktif warga. c. Prioritas masalah daerah
Musrenbang desa adalah yang ada di desa yang akan
forum dialogis antara pemerintah diusulkan melalui
desa dengan pemangku kepentingan Musrenbang kecamatan
lainnya untuk mendiskusikan dan untuk menjadi kegiatan
menyepakati program pembangunan pemerintah daerah dan
yang dapat memajukan keadaan dibiayai melalui APBD
desa. Dalam Musrenbang desa, kabupaten/kota atau APBD
pemerintah desa dan berbagai provinsi;
komponen warga bekerjasama 2. Menyepakati Tim Delegasi desa
memikirkan cara memajukan yang akan memaparkan
desanya melalui program persoalan daerah yang ada di
pembangunan desa. desanya pada forum Musrenbang
1. Menyepakati prioritas kecamatan untuk penyusunan
kebutuhan/masalah dan kegiatan program pemerintah
desa yang akan menjadi bahan daerah/SKPD tahun berikutnya.
penyusunan Rencana Kerja
Pembangunan Desa dengan 3. Dasar Hukum
pemilahan sebagai berikut: Undang Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah

13
Daerah merupakan kerangka dasar Rencana Pembangunan Jangka
otonomi daerah yang salah satunya Menengah Desa (RPJM Desa) 5
mengamanatkan pelaksanaan tahunan dan Rencana Kerja
perencanaan pembangunan dari Pembangunan Desa (RKP Desa)
bawah secara partisipatif. Peraturan tahunan.
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Perencanaan dan
tentang Pemerintahan Desa penganggaran merupakan suatu
menjabarkan lebih lanjut mengenai kesatuan konsep dan proses yang
posisi desa dalam konteks otonomi tidak terpisahkan. Rencana
daerah –termasuk kewajiban desa pembangunan tidak dapat dijalankan
untuk membuat perencanaan- tanpa anggaran atau sumber
dengan mengacu pada UU Nomor 32 pembiayaannya. Di tingkat desa
Tahun 2004 tersebut. disusun dokumen anggaran yang
Payung hukum untuk disebut Anggaran Pendapatan dan
pelaksanaan Musrenbang diatur Belanja Desa (APB Desa). Payung
dalam Undang-Undang Nomor 25 hukum yang digunakan adalah UU
Tahun 2004 tentang Sistem Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Pembangunan Perimbangan Keuangan antara
Nasional, yang secara teknis Pemerintah Pusat dan Pemerintah
pelaksanaannya diatur dengan Surat Daerah, PP Nomor 58 Tahun 2005
Edaran Bersama (SEB) Menteri tentang Pengelolaan Keuangan
Negara Perencanaan Pembangunan Daerah, serta Permendagri Nomor 37
Nasional/Kepala Bappenas dan Tahun 2007 tentang Keuangan Desa.
Menteri Dalam Negeri tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan 4. Perencanaan Pembangunan
Musrenbang yang diterbitkan setiap Perencanaan adalah suatu
tahun2. Untuk Musrenbang desa, proses untuk menentukan tindakan
kemudian diterbitkan Permendagri masa depan yang tepat, melalui
Nomor 66 Tahun 2007 tentang urutan pilihan dengan
Perencanaan Desa yang memuat memperhitungkan sumber daya yang
petunjuk teknis penyelenggaraan tersedia. Sedangkan pembangunan
Musrenbang untuk penyusunan nasional merupakan upaya yang

14
dilakukan oleh semua komponen rencana tersebut dapat
bangsa dalam rangka mencapai dilaksanakan dan,
tujuan bernegara. e. Pengawasan (control) adalah
Menurut Handayaningrat menentukan prosedur apa yang
(1981: 127) dalam melakukan akan dilakukan dalam
perencanaan terdapat tata bagian atau menentukan kesalahan,
unsur perencanaan yang merupakan kegagalan daripada rencana dan
sistematika berpikir dalam untuk mencegah atau
perencanaan yaitu: memperbaiki kesalahan untuk
a. Hasil akhir (the end) yaitu selanjutnya.
spesifikasi dari tujuan-tujuan Sedangkan Pembangunan
atau sasaran target perencanaan. dapat diartikan sebagai suatu
Disini ditentukan apa yang ingin perubahan tingkat kesejahteraan
dicapai, bilamana kita akan secara terukur dan alami, baik dari
mencapainya, segi ekonomi, sosial politik atau
b. Alat-alat (the means) yaitu hokum (Nugroho 2006:10).
meliputi pemilihan dari Lebih lanjut Nugroho
kebijaksanaan, strategi, prosedur (2006:141) mengatakan dalam
dan prakteknya. Disini penyelenggaraan pemerintahan
ditentukan bagaimana sasaran yang ingin dicapai dalam
menyelesaikan rencana, penyelenggaraan pembangunan
c. Sumber-sumber (the resources) antara lain:
adalah meliputi kuantitas, a. Terciptanya koordinasi, integrasi
mendapatkan dan dan sinkronisasi antara sektor
mengalokasikan bermacam- ruang dan waktu serta sesuai
macam sumber antara lain tenaga kepentingan masyarakat
kerja, keuangan, material, tanah b. Menjamin konsistensi
dan sebagainya, perencanaan pembangunan yang
d. Pelaksanaan (implementation) disepakati.
yaitu menentukan prosedur c. Menghormati fungsi
pengambilan keputusan dan cara kelembagaan dan keterlibatan
mengorganisasikannya sehingga penyelengga dan masyarakat.

15
d. Menjamin tercapainya tujuan b. Bagaimana caranya membentuk
penyelenggaraan pemerintahan serta mengembangkan sumber
secara efisien dan efektif. daya yang berkualitas
Lebih lanjut Mubyarto (2000: c. Bagaimana caranya
246) mengatakan permasalahan mengupayakan peningkatan
dalam penekanan terhadap kegiatan ekonomi disektor
ketimpangan ekonomi sosial suatu pertanian
daerah sangat bergantung kepada d. Bagaimana caranya mengurangi
kebijakan pemerintah yang jumlah penduduk yang berada
memperlihatkan keberpihakan dibawah garis kemiskinan
kepada masyarakat khususnya e. Bagaimana caranya
melalui program-program meningkatkan, memeratakan dan
pembangunan sistem ekonomi memperluas jangkauan dan mutu
kerakyatan. pelayanan kesehatan, pendidikan
Menurut Mukhtar dan dan pelayanan sosial lainnya.
Sajogjo (2001: 36) dikatakan bahwa Menurut Mustofo djaya
untuk menjawab tantangan (2002:115) proses pembangunan
pembangunan khususnya ditentukan oleh sistem pemerintahan
ketimpangan pembangunan dan yang dianut dan dipengaruhi oleh
ketimpangan antara golongan the sejumlah faktor yaitu sebagai
have dengan the have not maka berikut:
sekurang- kurangnya pemerintah a. Ideologi dan pandangan hidup
harus memperhatikan: bangsa dan negara yang
a. Bagaimana caranya bersangkutan
meningkatkan kesempatan kerja b. Kebudayaan dan kebiasaan hidup
yang selaras dengan upaya untuk di dalam masyarakat yang
memperluas landasan ekonomi bersangkutan
daerah yang didukung oleh c. Tingkat kemajuan sosial
peningkatan ekspor non-migas, ekonomi yang telah dicapai
terutama hasil laut dan pariwisata bangsa tersebut Dalam
pelaksanaan pembangunan
perlu mangadakan interpensi

16
kebijaksaan terhadap terbuka kesempatan atau peranan
lingkungan, khususnya dalam yang dapat dilaksanakan baik
kehgidupan sosial ekonomi oleh instansi pemerintah maupun
masyarakat. organisasi kemasyarakatan
Ada tiga jenis dasar pelaksanaan ataupun campuran keduanya
pembangunan (Mustofa dijaja 2001:120) untuk melaksanakan
yaitu: pembangunan secara bersama-
a. Pelaksanaan pembangunan sama.
secara langsung untuk mencapai Lebih lanjut dinyatakan
tujuan yang dimaksudkan, Mustofa djaya (2002:121-122)
dimana pemerintah melakukan dalam melaksanakan pembangunan
sendiri berbagai keputusan, disuatu wilayah dapat dilakukan
ketentuan dan aturan yang dengan dua cara:
mendukung pelaksanaan a. Penyelenggaraan pembangunan
pembangunan fasilitas fisik adalah
b. Pelaksanaan pembangunan tidak melaksanakan pembangunan
langsung adalah berbagai fisik bagi prasarana dan sarana
keputusan atau perundang- pedesaan untuk kemakmuran
undangan, pemerintah tidak seluruh masyarakat seperti
melakukan sendiri pelaksanaan penyelenggraan pembangunan
pembangunan tersebut tetapi jalan, gedung/aula, fasilitas
hanya mengeluarkan ketentuan umum, pendidikan, kesehatan,
dan aturan yang dapat ekonomi dan lainnya.
mempengaruhi prilakuk atau b. Penyelenggaraan fasilitas umum
tindakan masarakat sehingga adalah penyelenggaraan
bergerak kearah yang sesuai pembangunan fasilitas umum
dengan tujuan untuk mencapai seperti pemeliharaan ketertiban,
pembangunan keamanan, menjalin hubungan
c. Pelaksanaan pembangunan yang selaras dan harmonis.
campuran adalah pelaksanaan Dari uraian diatas jelaslah
dimana untuk mencapai tujuan- bahwa peningkatan pelaksanaan
tujuan yang dimaksudkan pembangunan yang dilakukan secara

17
universal berfungsi melakukan program pembangunan. Sehingga
analisa kebijaksanaan untuk setiap pembangunan yang akan
mengatasi berbagai persoalan dilaksanakan maupun yang telah
kemasyarakatan yang luas, terlaksana akan sangat dirasakan
berkesinambungan serta terus oleh masyarakat dan pembangunan
meningkat. tersebut akan terpelihara oleh
Pelaksanaan pembangunan masyarakat
dari berbagai bentuk pelaksanaan Perencanaan pembangunan
tersebut memerlukan pengendalian merupakan suatu proses perumusan
yang dapat diartikan sebagai upaya alternatif-alternatif atau keputusan-
menjaga agar keseluruhan aturan keputusan yang didasarkan pada
ataupun rencana kegiatan dalam data- data dan fakta-fakta yang akan
melaksanakan sebagaimana yang digunakan sebagai bahan untuk
ditentukan dengan cara mengikuti melaksanakan suatu rangkaian
atau memantau setiap perkembangan kegiatan/aktifitas kemasyarakatan,
pelaksanaan, menilai permasalahan baik yang bersifat fisik (material)
yang terjadi, kemudian mengatasi maupun non fisik (mental dan
permasalahan-permasalahan tersebut spiritual) dalam rangka mencapai
secara efektif yang didukung oleh tujuan yang lebih baik (Riyadi dan
partisipasi masyarakat setempat. Supriyadi,2005).
Menurut SP Siagian Ciri-ciri perencanaan
(2000:35) Partisipasi adalah pembangunan menurut
keikutsertaan masyarakat dalam Tjokroamidjojo (1996) diuraikan
pelaksanaan pembangunan fisik, sebagai berikut:
baik dalam menyumbang uang, a. Suatu perencanaan
pemikiran atau ide maupun dalam pembangunan adalah usaha yang
bentuk sumbangan tenaga. diceminkan dalam rencana untuk
Sejalan dengan pelaksanaan mencapai perkembangan sosial
perencanaan pembangunan ekonomi yang tetap (steady
masyarakat desa diharapkan sosial economy growth). Hal ini
berperan aktif dengan pemerintah dicerminkan oleh dalam usaha
desa dalam menyusun program- peningkatan produksi nasional,

18
berupa tingkat laju pertumbuhan j. Dalam menjalankan
ekonomi yang positif. pemerintahannya, Desa
b. Usaha yang dicerminkan dalam Sumbersewu telah menerapkan
rencana meningkatkan adanya perencanaan disetiap
pendapatan perkapita. Laju pembangunan baik
petumbuhan ekonomi yang pembangunan fisik maupun
positif, yaitu setelah dikurangi pembangunan nonfisik, agar
dengan laju pertumbuhan segala sesuatu yang menjadi
penduduk menunjukkan pula kebutuhan masyarakat dapat
kenaikan pendapatan per kapita. terpenuhi.
c. Usaha mengadakan perubahan
struktur ekonomi yang 5. Pemerintahan Desa
mendorong peningkatan struktur Pemerintahan desa adalah
ekonomi agraris menuju struktur kegiatan pemerintahan yang
industri. dilaksanakan oleh Pemerintah Desa
d. Adanya perluasan kesempatan dan Badan Permusyawaratan Desa
kerja (BPD). Menurut pasal 202 Undang-
e. Adanya pemerataan undang Nomor 32 Tahun 2004
pembangunan yang meliputi dijelaskan bahwa pemerintah desa
pemerataan pendapatan dan terdiri dari:
pembangunan antara daerah. a. Kepala Desa dan Perangkat Desa
f. Adanya usaha pembinaan b. Perangkat Desa terdiri dari
lelmbaga ekonomi masyarakat sekretaris desa dan perangkat
yang lebih menunjang kegiatan desa lainnya
pembangunan. c. Sekretaris Desa atau Pegawai
g. Upaya membangun secara Negeri Sipil yang memenuhi
bertahap dengan berdasar persyaratan.
kemampuan sendiri/nasional. Kemudian pada Pasal 208
h. Usaha terus menerus menjaga menjelaskan tentang tugas dan
stabilitas ekonomi. kewajiban kepala desa dalam
i. Jenis Perencanaan. memimpin penyelenggaraan
pemerintahan desa diatur lebih lanjut

19
dengan Peraturan Daerah (Perda). f. Mengusahakan terus menerus
Menurut Talizudulu Ndraha agar segala pereturan yang
(2001:76) tugas kepala desa adalah dikeluarkan oleh pemerintah
sebagai berikut: ditaati oleh penduduk desanya.
a. Membina ketentraman dan Dari uraian tugas –tugas
ketertiban diwilayahnya sesuai diatas jelas betapa besarnya peranan
dengan kebijksanaan yang kepala desa dan tanggungjawabnya
ditetapkan oleh pemerintah yang harus dijalankan sebagai kepala
b. Melaksanakan segala usaha dan pemerintahan dan pembangunan
kegiatan dibidang penghayatan desa. Dalam hal perencanaan
dan pengamalan pancasila, pembangunan pemerintah desa harus
pembinaan politik dalam negeri lah bersinergi dengan masyarakat
dan pembinaan kesatuan bangsa supaya hasil dari pembangunan
yang sesuai dengan garis dapat dirasakan sepenuh hati oleh
kebijaksanaan pemerintah masyarakat desa.
c. Memimpin pemerintahan desa Pemerintah desa merupakan
dan melaksanakan segala tugas juga simbol formil kesatuan
yang dibebankan oleh masyarakat desa sebagai kesatuan
pemerintah yang lebih luas penduduk, pemerintah desa memiliki
d. Menyelenggaraakan koordinasi wewenang untuk mengatur rumah
terhadap segala usaha dan tangganya sendiri(wewenang
kegiatan masyarakat baik dalam otonomi/ pemerintah sendiri) serta
perencanaan maupun dalam wewenang dan kesatuan sebagai
pelaksanaan pembangunan, pelimpahan serta bertahap dari
untuk menciptakan daya guna pemerintah diatasnya.
sebesar-besarnya Partisipasi masyarakat dan
e. Membimbing dan mengawsi kemampuan masyarakat untuk
segala usaha dan kegiatan berkembang secara mandiri
masyarakat da atau organisasi- (swadaya) dapat ditumbuhkan
organisasi serta lembaga melalui partisipasi masyarakat
kemasyarakatan dengan pemerintah desa dimana
semangat adalah suatu sikap dari

20
keputusa untuk melanjutkan dan dengan hak yang setara untuk
kemampuan untuk menuntut cita-cita menyampaikan pendapat,
dari kelompok atau organisasi. berbicara, dan dihargai meskipun
Jelaslah bahwa peran terjadi perbedaan pendapat.
pemerintah desa yang sangat penting Sebaliknya, juga memiliki
adalah timbulnya kesatuan gerak dan kewajiban yang setara untuk
kerjasama yang baik natar sesama mendengarkan pandangan orang
aparat serta dalam suatu organisasi lain, menghargai perbedaan
pemerintah desa. Terutama lagi pendapat, dan menjunjung tinggi
dalam pelaksanaan musrenbang (menghormati) hasil keputusan
ditingkat desa yang sangat forum meskipun tidak
menentukan kelanjutan sependapat.
pembangunan dimasa yang akan b. Prinsip musyawarah. Peserta
datang. Musrenbang desa memiliki
keberagaman tingkat pendidikan,
5. Prinsip-prinsip Musrenbang Desa latar belakang, kelompok usia,
Prinsip-prinsip Musrenbang jenis kelamin, dan status sosial-
desa, berlaku bagi semua pihak yang ekonomi. Perbedaan dan
terlibat dalam pelaksanaan berbagai sudut pandang tersebut
Musrenbang, baik untuk pemandu, diharapkan menghasilkan
peserta, maupun narasumber. keputusan terbaik bagi
Prinsip-prinsip ini tidak boleh kepentingan masyarakat banyak
dilanggar agar Musrenbang desa dan desa di atas kepentingan
benar-benar menjadi forum individu atau golongan.
musyawarah pengambilan keputusan c. Prinsip anti-dominasi. Dalam
bersama dalam rangka menyusun musyawarah, tidak boleh ada
program kegiatan pembangunan individu/ kelompok yang
desa. mendominasi sehingga
a. Prinsip kesetaraan. Peserta keputusan-keputusan yang
musyawarah adalah warga desa, dibuat tidak lagi melalui proses
baik laki- laki, perempuan, kaya, musyawarah semua komponen
miskin, tua maupun muda, masyarakat secara seimbang.

21
d. Prinsip keberpihakan. Dalam
proses musyawarah, dilakukan 6. Musyawarah Rencana
upaya untuk mendorong individu Pembangunan Desa
dan kelompok yang paling Musyawarah Perencanaan
’diam’ untuk menyampaikan Pembangunan desa adalah forum
aspirasi dan pendapatnya, musyawarah tahunan yang
terutama kelompok miskin, dilaksanakan secara partisipasif oleh
perempuan, dan generasi muda. pemangku kepentingan desa (pihak
e. Prinsip anti-diskriminasi. Semua berkepentingan untuk mengawasi
warga desa memiliki hak dan permasalahan desa dan pihak yang
kewajiban yang sama dalam akan terkena dampak musyawarah)
menjadi peserta Musrenbang. untuk menyepakati rencana kegiatan
Kelompok marjinal dan di desa lima dan satu tahun
perempuan, juga punya hak (Permendagri No. 66 tahun 2007
untuk menyatakan pendapat dan pasal 11). Musyawarah rencana
pikirannya dan tidak boleh pembangunan desa (musrenbangdes)
dibedakan. adalah forum musyawarah tahunan
f. Prinsip pembangunan desa para pemangku kepentingan
secara holistik. Musrenbang desa (stakeholder) desa untuk
dimaksudkan untuk menyusun menyepakati Rencana Kerja
rencana pembangunan desa, Pembangunan Desa (RKP Desa)
bukan rencana kegiatan tahun anggaran yang direncanakan.
kelompok atau sektor tertentu Musyawarah rencana pembangunan
saja. Musrenbang desa dilakukan desa dilakukan setiap bulan januari
sebagai upaya mendorong dengan mengacu kepada dokumen
kemajuan dan meningkatkan Rencana Pembangunan Jangka
kesejahteraan desa secara utuh Menengah Desa (RPJM Desa).
dan menyeluruh sehingga tidak Setiap desa diamanatkan
boleh muncul egosektor dan untuk menyusun dokumen rencana
egowilayah dalam menentukan lima tahun yaitu (RPJM Desa)
prioritas kegiatan pembangunan Rencana Pembangunan Jangka
desa. Menengah Desa dan rencana tahunan

22
desa yaitu (RPK Desa) Rencana
Kerja Pembangunan Desa.
Musyawarah rencana pembanunan
desa adalah forum perencanaan yang
diselenggarakan oleh lembaga
publik, yaitu pemerintah desa,
bekerjasama dengan masyarakat dan
para pemangku kepentingan lainnya.
Musyawarah rencana pembangunan
yang bermakna akan mampu
membangun kesepahaman tentang
kepentingan dan kemajuan desa
dengan cara memotret potensi dan
sumber-sumber pembangunan yang
tersedia baik dari dalam maupun
luar. Pembangunan tidak akan
bergerak maju apabila salah satu dari
tiga komponentata pemerintahan
yaitu pemerintahan, masyarakat dan
swasta tidak berperan atau berfungsi.
Karena itu, musyawarah rencana
pembangunan desa juga merupakan
forum pendidikan masyarakat agar
menjadi bagian aktif dari tata
pemerintahan dan pembangunan.
(Djohan, 2008:2)

23

Anda mungkin juga menyukai