Anda di halaman 1dari 39

BAB 5

Kesetimbangan Kimia
Next
BAB 5 Kesetimbangan Kimia
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya,
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dengan melakukan percobaan
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan
3.5 Menjelaskan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Indikator
1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan berdasarkan asas Le
Chatelier.
3. Menerapkan asas Le Chatelier melalui percobaan.
4. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tetapan kesetimbangan.
5. Menjelaskan, memformulasikan, dan menghitung tekanan parsial gas dalam hubungannya dengan
reaksi kesetim­bangan.
6. Menjelaskan penerapan konsep kesetimbangan dalam industri, khususnya pada proses Haber-
Bosch dan proses kontak.
Close Next
Daftar Materi Pokok

Pengertian Kesetimbangan Kimia Tetapan Kesetimbangan


(Halaman 195 – 200) (Halaman 208 – 220)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Tekanan Parsial Gas
Pergeseran Kesetimbangan
(Halaman 220 – 223)
(Halaman 201 – 207)

Pengaruh Katalis dalam Reaksi


Kesetimbangan Kimia dalam Industri
Kesetimbangan
(Halaman 323 – 231)
(Halaman 207 – 208)

Back Next
A. Pengertian Kesetimbangan Kimia

Reaksi Kimia

Reaksi
Reversibel
Reaksi
Irreversibel • Reaksi dua arah (bolak-balik)
• Dapat dibalik (Zat hasil reaksi
• Reaksi satu arah dapat membentuk zat pereaksi)
(ke arah zat hasil reaksi)
• Tidak dapat dibalik (Zat hasil reaksi
tidak dapat membentuk zat pereaksi)

Home Back Next


 Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi reversibel,
dimana zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali
membentuk zat-zat asalnya (pereaksi).

aA+bB  cC+dD

 Pada reaksi kesetimbangan terdapat dua proses reaksi, yaitu


reaksi maju dan reaksi balik.
• Reaksi maju menggambarkan reaksi pembentukan produk.
• Reaksi balik menggambarkan reaksi penguraian produk
menjadi zat-zat pereaksi.
 Pada keadaan kesetimbangan, reaksi tidak berhenti, tetapi
berlangsung dalam dua arah dengan laju yang sama. Oleh
karena itu, kesetimbangan bersifat dinamis.
 Pada keadaan setimbang dinamis, komposisi zat-zat tidak
berubah, sehingga reaksi tersebut dianggap selesai.
Home Back Next
 Contoh reaksi kesetimbangan:
Reaksi antara uap iodium dan gas hidrogen menghasilkan gas
hidrogen iodida.
H2(g) + I2(g) 2HI(g) 

Keadaan awal Keadaan setimbang

Home Back Next


 Sistem tersebut dikatakan setimbang dinamis, apabila gas H2
dengan I2 bereaksi secara berkesinambungan membentuk gas HI.
Di lain pihak, gas HI terurai secara berkesinambungan membentuk
gas H2 dan I2 dengan laju yang sama.
 Grafik laju reaksi terhadap waktu pada reaksi kesetimbangan
dinamis dari reaksi gas H2 dengan I2 membentuk gas HI:

v maju
H2(g) + I2(g)  2HI(g)
Laju reaksi

Kesetimbangan
v maju = v balik

v balik
2HI(g)  H2(g) + I2(g)
Waktu
Home Back Next
Kesetimbangan

Kesetimbangan
Heterogen

Kesetimbangan
Homogen  Kesetimbangan heterogen:
zat-zat yang terlibat dalam
reaksi memiliki fasa berbeda
 Kesetimbangan homogen: (lebih dari satu)
zat-zat yang terlibat dalam Contoh:
reaksi memiliki fasa yang sama CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)
Contoh: N2(g) + H2(g)  2NH3(g)

Home Back Next


B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergeseran Kesetimbangan

Asas Le Chatelier:
Jika terhadap suatu
kesetimbangan dilakukan suatu
gangguan dari luar, maka sistem
kesetimbangan akan bergeser
untuk menghilangkan atau
mengurangi pengaruh dari
gangguan luar tersebut.
Henry Louis Le Chatelier
(1850 – 1936)

Home Back Next


Pergeseran
Kesetimbangan

hi oleh Volume
e nga ru
di p

Suhu Tekanan

Konsentrasi

Home Back Next


Pengaruh Suhu
terhadap Pergeseran Kesetimbangan

Suhu dinaikkan:
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
Suhu diturunkan:
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.

Contoh:
Reaksi kesetimbangan 2NO2 (g)  N2O4 (g)
• Reaksi maju (eksoterm):
2NO2 (g)  N2O4 (g) ΔH = –58,8 kJ
• Reaksi balik (endoterm):
N2O4 (g)  2NO2 (g) ΔH = +58,8 kJ
Home Back Next
Suhu dinaikkan:
Keadaan Suhu diturunkan:
• Warna berubah jadi
cokelat kemerahan
kesetimbangan • Warna cokelat memudar
(menandakan (menandakan
bertambahnya NO2) bertambahnya N2O4)
• Artinya, kesetimbangan • Artinya, kesetimbangan
bergeser ke arah reaksi bergeser ke arah reaksi
endoterm. eksoterm.

Home Back Next


Pengaruh Konsentrasi
terhadap Pergeseran Kesetimbangan

Konsentrasi pereaksi ditambah:


kesetimbangan bergeser ke arah hasil reaksi.
Konsentrasi pereaksi dikurangi:
kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi.

Contoh:
Reaksi kesetimbangan N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)
• Jika konsentrasi H2 ditambah, kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga NH3 yang terbentuk lebih banyak.
• Jika konsentrasi H2 dikurangi, kesetimbangan bergeser ke kiri
sehingga NH3 yang terbentuk lebih sedikit.
Home Back Next
Pengaruh Tekanan/Volume
terhadap Pergeseran Kesetimbangan

Tekanan diperbesar (Volume diperkecil):


kesetimbangan bergeser ke arah
jumlah mol gas yang lebih kecil.
Tekanan diperkecil (Volume diperbesar):
kesetimbangan bergeser ke arah
jumlah mol gas yang lebih besar.

Contoh:
Reaksi kesetimbangan N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)
• Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetimbangan
bergeser ke kanan, sehingga NH3 yang terbentuk lebih banyak.
• Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), kesetimbangan
bergeser ke kiri sehingga NH3 yang terbentuk lebih sedikit.
Home Back Next
C. Pengaruh Katalis
dalam Reaksi Kesetimbangan

 Katalis dapat menurunkan harga


energi aktivasi, sehingga tanpa
mempercepat laju reaksi maju katalis
maupun laju reaksi balik dengan
laju yang sama besar. dengan
katalis
 Katalis dapat mempercepat
terbentuknya keadaan
kesetimbangan.
 Penambahan katalis tidak dapat
menggeser kesetimbangan
karena katalis dianggap tidak ikut
bereaksi.
Home Back Next
D. Tetapan Kesetimbangan

Jika hasil kali


konsentrasi zat hasil reaksi yang
dipangkatkan koefisiennya
dibandingkan dengan
hasil kali konsentrasi zat pereaksi
yang dipangkatkan koefisiennya,
maka akan diperoleh
perbandingan yang tetap

Cato Maximilian Guldberg (1836 – 1902)


Peter Waage (1833 – 1900)
Home Back Next
 Untuk reaksi berikut

aA+bB  cC+dD
berlaku tetapan kesetimbangan
[A] = konsentrasi pereaksi A
[B] = konsentrasi pereaksi B
[C] = konsentrasi hasil reaksi C
[D] = konsentrasi hasil reaksi D
a, b, c, d = koefisien reaksi

 Tetapan kesetimbangan tersebut hanya berlaku untuk


sistem kesetimbangan “gas (g)“ dan “larutan (aq)”.
 Contoh:
Untuk reaksi 3Fe(s) + 4H2O(g)  Fe3O4(s) + 4H2(g)
[H2 ]4
Tetapan kesetimbangannya: K c 
[H2O]4
Home Back Next
Perhitungan Tetapan Kesetimbangan

 Jika konsentrasi masing-masing zat sudah diketahui, maka


perhitungan secara langsung dengan memasukkan nilai
konsentrasi zat pada persamaan sebagai berikut.

Contoh Soal
Pada reaksi penguraian gas N2O4 menjadi gas NO2 terjadi keadaan
setimbang yang dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut.
N2O4(g)  2NO2(g)

Jika konsentrasi N2O4 dan NO2 berturut-turut 1,71 M dan 0,58 M,


hitung harga Kc pada keadaan tersebut!
Home Back Next
Penyelesaian
N2O4(g)  2NO2(g)
[NO2 ]2 (0,58)2
Kc    0,2
[N2O4 ] (1,71) 2

Jadi, nilai Kc untuk reaksi tersebut adalah 0,2.

 Jika konsentrasi masing-masing zat belum diketahui


seluruhnya, maka informasi yang ada digunakan untuk
menentukan konsentrasi masing-masing zat dan hasilnya
digunakan untuk menentukan harga Kc.

Contoh Soal

Jika 0,8 mol gas HI dimasukkan ke dalam wadah 1 liter pada suhu
458C, campuran dalam kesetimbangan ditemukan mengandung
0,088 mol gas I2, hitung harga Kc untuk reaksi kesetimbangan
2HI(g)  H2(g) + I2(g) pada suhu tersebut!

Home Back Next


Penyelesaian
Reaksi kesetimbangan:
2HI(g) H2(g)
 + I2(g)
Awal 0,8 0 0
Terurai –2x +x +x
Kesetimbangan 0,8 – 2x x 0,088

Pada kesetimbangan:
mol I2 = mol H2 = 0,088 mol
[I2] = [H2] = 0,088 mol = 0,088 M
1 liter
mol HI = 0,8 – 2x = 0,8 – 2(0,088) = 0,623 mol
[HI] = 0,623 mol = 0,623 M
1 liter
[H ] [I ] (0,088)(0,088)
Kc  2 2 2   0,02
[HI] (0,623)2

Jadi, tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah 0,02.

Home Back Next


 Jika konsentrasi masing-masing zat belum diketahui
seluruhnya, tetapi diketahui harga derajat disosiasi
(penguraian) zat, maka harga konsentrasi masing-masing zat
ditentukan berdasarkan harga derajat disosiasi tersebut (α).

mol yang terurai



mol mula-mula

Contoh Soal

Sebanyak 0,4 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter, sehingga


terjadi kesetimbangan menurut persamaan berikut.
2HI(g) H2(g) + I2(g)
Jika derajat disosiasi HI diketahui sama dengan 0,25, hitung harga Kc
pada suhu tersebut!

Home Back Next


Penyelesaian
mol HI mula-mula = 0,4 mol
mol HI yang terurai = α × mol HI mula-mula
= 0,25 × 0,4 mol = 0,1 mol
Reaksi kesetimbangan:
2HI(g) H2(g) + I2(g)

Awal 0,4 0 0
Terurai –0,1 +0,05 +0,05
Kesetimbangan 0,3 0,05 0,05
Pada kesetimbangan:
[HI] = 0,3 mol [H2] = [I2] = 0,05 mol
 0,3 M  0,05 M
1 liter 1 liter
[H2 ] [I2 ] (0,05)(0,05)
Kc    0,028
[HI]2 (0,3)2
Jadi, tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah 0,028.

Home Back Next


Makna Tetapan Kesetimbangan
 Berdasarkan harga tetapan kesetimbangan, suatu reaksi dapat
diketahui secara kualitatif bagaimana reaksi tersebut berlangsung.

• Kc > 1
Pada reaksi kesetimbangan tersebut dihasilkan zat
hasil reaksi yang cukup banyak, bahkan melebihi
jumlah pereaksi,
• Kc < 1
Pada reaksi kesetimbangan tersebut diperoleh zat
hasil reaksi yang sedikit, bahkan lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah pereaksi,

 Harga Kc hanya dipengaruhi oleh suhu.


Pada reaksi endoterm, harga Kc berbanding lurus dengan suhu,
Pada reaksi eksoterm, harga Kc berbanding terbalik dengan suhu.
Home Back Next
Manipulasi Tetapan Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (Kc) dapat dimanipulasi apabila pada reaksi
kesetimbangannya diberikan perlakuan tertentu.

• Jika beberapa reaksi dijumlahkan:


Kc’ = Kc1 × Kc2 × ... Kcn
• Jika suatu reaksi dibalik:
1
Kc’ = K
c

• Jika suatu reaksi dikali dengan bilangan n:


Kc’ = Kcn
• Jika suatu reaksi dibagi dengan bilangan n:
K
n
Kc’ = c

Home Back Next


Contoh Soal

Diketahui dua reaksi kesetimbangan dan harga Kc sebagai berikut.


a. H+(aq) + NO2–(aq)  HNO2(aq) Kc1 = 2,2 × 103
b. H O  H+ + OH–
2 (l) (aq) (aq) K = 1 × 10–14
c2

Hitung harga Kc untuk reaksi kesetimbangan berikut.



NO2 (aq) + H2O(l)

HNO2(aq) + OH–(aq)

Penyelesaian
H+(aq) + NO2–(aq)  HNO2(aq) Kc1 = 2,2 × 103
H2O(l)  H+(aq) + OH–(aq) Kc2 = 1 × 10–14

NO2–(aq) + H2O(l)  HNO2(aq) + OH–(aq Kc’

Kc’ = Kc1 × Kc2


= (2,2 × 103) × (1 × 10–14)
= 2,2 × 10–11
Jadi, harga tetapan kesetimbangannya adalah 2,2 × 10–11.

Home Back Next


E. Tekanan Parsial Gas

 Tekanan parsial adalah tekanan yang dikerjakan oleh


komponen gas dalam suatu campuran gas.
 Pada reaksi-reaksi kesetimbangan yang melibatkan gas,
tekanan parsial gas berbanding lurus dengan konsentrasinya.
 Untuk reaksi berikut

a A(g) + b B(g)  c C(g) + d D(g)


berlaku tetapan kesetimbangan
Kp = tetapan kesetimbangan
tekanan parsial
P = tekanan parsial gas

Home Back Next


Contoh Soal

Tuliskan pernyataan tetapan kesetimbangan reaksi berikut


berdasarkan tekanan parsial gas!
a. N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
b. CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)

Penyelesaian
(PNH )2
a. K p  3

(PN )(PH )3
2 2

b. Kp = PCO2

Home Back Next


 Harga Kp dapat dinyatakan dalam Kc berdasarkan
hubungan tekanan (P) dengan konsentrasi dengan
menggunakan persamaan gas ideal, yaitu PV = n RT.
[C]c [D]d
Kc 
[A]a [B]b
Δn = (c + d) – (a + b)

Contoh Soal

Pada suhu 25 oC harga Kp untuk reaksi


2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)
adalah 3 × 1024
Hitung harga Kc bila diasumsikan reaksi berlangsung pada
suhu yang sama! (R = 0,082)

Home Back Next


Penyelesaian

Kp = Kc (RT)Δn
Kp
Kc  = Kp (RT) –Δn

(RT )n
Δn = (2) – (2 + 1) = –1
sehingga
Kc = (3 × 1024) {0,082 × 298}– (–1)
= 7 × 1025
Jadi, harga Kc pada suhu 25oC tersebut adalah 7 × 1025.

Home Back Next


F. Kesetimbangan Kimia dalam Industri

 Konsep reaksi kesetimbangan banyak diterapkan dalam


bidang industri.
 Beberapa industri yang menerapkan konsep reaksi
kesetimbangan adalah industri amonia (NH3) dan asam
sulfat(H2SO4).
 Penerapan konsep kesetimbangan dalam bidang industri
digunakan untuk memperoleh hasil produksi sebanyak-
banyaknya melalui rekayasa pergeseran kesetimbangan ke
arah hasil reaksi (produk).

Home Back Next


Industri Amonia
N
 Amonia (NH3) merupakan gas yang tidak H H
berwarna, berbau menyengat, dan sangat
mudah larut dalam air. H

 Penggunaan amonia:

Pupuk
Peledak Pelarut Pembersih
Home Back Next
 Reaksi pembuatan amonia:

 Berdasarkan asas Le Chatelier:


• Pada suhu rendah,
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm (ke kanan),
NH3 yang dihasilkan semakin banyak.
• Pada tekanan tinggi,
kesetimbangan bergeser ke jumlah mol yang lebih kecil (ke kanan),
sehingga jumlah NH3 yang dihasilkan semakin banyak.
 Pada kenyataannya, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat.
Oleh karena itu, pada reaksi pembuatan amonia:
• Dilakukan pada suhu tinggi (500 C) untuk mempercepat reaksi.
• Dilakukan pada tekanan tinggi (200 – 400 atm) untuk meningkatkan
jumlah NH3 yang dihasilkan.
• Digunakan katalis Fe dengan promotor Al2O3 dan K2O untuk
mempercepat reaksi.
Home Back Next
Reaksi pembuatan amonia: Proses Haber-Bosch

Tabung Pompa bertekanan


pemurnian tinggi
gas

Reaktor katalisis

Fritz Haber (1868-1934)

Gas H2 dan N2
Kondensor didaur ulang

Gas H2 dan N2
Amonia yang dihasilkan (3 : 1)
Karl Bosch(1874-1940)
Home Back Next
Industri Asam Sulfat
O
O
 Asam sulfat (H2SO4) merupakan zat asam kuat
S
yang tidak berwarna dan bersifat korosif H
O
O
 Penggunaan asam sulfat H

DETERG
EN

Pewarna
Akumulator Deterjen
Home Back Next
 Pembuatan asam sulfat: Proses Kontak

Pembentukan Belerang
Dioksida (SO2)

Tahapan Proses Pembentukan Belerang


Kontak Trioksida (SO3)

Pembentukan Asam
Sulfat (H2SO4)

Home Back Next


 Tahap 1: Pembentukan belerang dioksida (SO2)
Bijih belerang dipanaskan dalam suatu dapur pemanasan sehingga
dihasilkan gas belerang dioksida

 Tahap 2: Pembentukan belerang trioksida (SO3)


Belerang dioksida (SO2) yang dihasilkan pada Tahap 1 kemudian
dialirkan ke dalam reaktor yang diberi katalis vanadium oksida
(V2O5) dan kemudian dipanaskan, sehingga terjadi reaksi
kesetimbangan yang bersifat eksoterm.

Home Back Next


Prinsip kesetimbangan diterapkan dalam Tahap 2.
 Reaksi pembentukan gas SO3 merupakan reaksi eksoterm,
sehingga untuk memperoleh gas SO3 sebanyak-banyaknya
(menggeser kesetimbangan ke arah kanan) harus dilakukan pada
suhu yang rendah.
 Akan tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat.
 Oleh sebab itu:
• Reaksi dilakukan pada suhu yang tinggi
Tujuan: agar reaksi berlangsung cepat.
• Reaksi dilakukan pada tekanan yang tinggi
Tujuan: agar gas SO3 yang dihasilkan banyak.

Home Back Next


 Tahap 3: Pembentukan asam sulfat (H2SO4)
Gas belerang trioksida (SO3) dilarutkan dalam larutan asam sulfat
pekat yang membentuk oleum atau asam pirosulfat yang korosif

Karena oleum sangat korosif, maka oleum tersebut kemudian


diencerkan dengan menambahkan air yang menghasilkan
larutan asam sulfat.

Home Back Next


 Skema pembuatan asam sulfat melalui Proses Kontak

Oksigen Oksigen
dari udara dari udara

Belerang Belerang dioksida Belerang trioksida


Dipanaskan dalam Dipanaskan
dapur pemanasan dengan katalis

Dicampur dengan
Asam sulfat pekat
(98%) asam sulfat

Diencerkan
Asam sulfat Oleum

Air

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai