Berlangsung dari 19 Juli 1870 hingga 28 Januari 1871, konflik ini terutama
disebabkan oleh tekad Prancis untuk memulihkan posisi dominannya di benua
Eropa, yang telah hilang setelah Prusia menang telak atas Austria pada 1866.
Manuver Bismarck terhadap Prancis
Kanselir Prusia Otto von Bismarck dengan sengaja memprovokasi Prancis untuk
menyatakan perang terhadap Prusia untuk menarik empat negara bagian selatan
Jerman—Baden, Württemberg, Bavaria, dan Hesse-Darmstadt—untuk bergabung
dengan Konfederasi Jerman Utara; sejarawan lain berpendapat bahwa Bismarck
mengeksploitasi keadaan pada saat itu. Namun, tidak ada yang membantah bahwa
Bismarck kemungkinan besar mengakui potensi aliansi baru Jerman pada saat itu,
mengingat situasinya secara keseluruhan.
Jalannya pertempuran
Prancis memobilisasi tentaranya pada 15 Juli 1870, memaksa Konfederasi Jerman
Utara untuk merespons dengan mobilisasinya sendiri pada hari itu juga. Pada 16
Juli 1870, parlemen Prancis memilih untuk menyatakan perang terhadap Prusia;
Prancis menginvasi wilayah Jerman pada 2 Agustus.
Militer Jerman
Koalisi Jerman memobilisasi pasukannya jauh lebih efektif daripada Prancis dan
menyerbu Prancis timur laut pada 4 Agustus. Pasukan Jerman lebih unggul dalam
jumlah, pelatihan, dan kepemimpinan, serta memanfaatkan teknologi modern
dengan lebih efektif, khususnya kereta api dan artileri.
Akhir Perang
Serangkaian kemenangan cepat Prusia dan Jerman di Prancis timur, yang
berpuncak pada pengepungan Metz dan Pertempuran Sedan, tertangkapnya Kaisar
Prancis Napoleon III dan tentara Kekaisaran Prancis Kedua dikalahkan secara telak;