Psikis Fisik
Perlu energi
yang lebih besar
Tujuan pengaturan gizi atlet periode latihan
(Sedyarti, 2000)
Menyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan energi, zat gizi makro dan
mikro sesuai dengan kebutuhan, program latihan dan jenis olahraga yang
ditekuninya.
Memberi konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal ataupun informal
terhadap atlet atau official maupun pengelola makanan atlet
Pola makan 5-6 kali sehari dengan 3 kali waktu
makan utama disertai selingan
Aktivitas Fisik
Faktor Pertumbuhan
Makanan sebelum pertandingan
harus dirancang agar tidak
mengganggu penampilan potensi
maksimal para atlet
Team Sport
Tim vs tim kompetitor
Tergantung pada kemampuan fisik
Powerfull muscle activity, quick burst of
intense Contoh : sepak bola, basket, hoki
KARBOHIDRAT 60 %
LEMAK 25%
PROTEIN 15%
KARBOHIDRAT 50-55 %
LEMAK 30 %
PROTEIN 16 – 18%
KARBOHIDRAT45 – 50 %
LEMAK 30 – 35 %
PROTEIN 20%
KARBOHIDRAT 50 – 55%
LEMAK 30 – 35 %
PROTEIN 17 – 20 %
PRESTASI ATLET
DIPENGARUHI OLEH 4 FAKTOR UTAMA :
1. BAKAT (T ALENTA)
2. LATIHAN YANG OPTIMAL
3. KESEHATAN & GIZI YANG BAIK
4. PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI (IPTEK)
27
Di dalam dunia olahraga, tidak hanya metode
latihan atau juga bakat yang akan menentukan
prestasi yang dapat diraih oleh seorang atlet
namun konsumsi nutrisi yang tepat dalam sehari
hari secara langsung juga akan memberikan
pengaruh yang positif terhadap peningkatan
performa serta prestasi yang dapat diraih oleh
seorang atlet.
Oleh karena itu, atlet yang memiliki tingkat
kegiatan aktivitas fisik yang tinggi akan
membutuhkan konsumsi zat gizi yang tepat
komposisinya agar ketersediaan sumber energi di
dalam tubuh dapat tetap terjaga baik untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari maupun saat
akan menjalani program latihan maupun saat akan
bertanding
Mengkonsumsi makanan yang bervariasi
Dapat mengendalikan berat badan (BB) / Tidak
berlebih
Hindari makan yang banyak mengandung jenis
lemak
Hindari makan terlalu banyak gula/manisan
Membiasakan mengkonsumsi makanan yang
lebih banyak sumber padi-padian, sayuran dan
buah-buahan (Guna kecukupan dalam
metabolisme)
Atlet harus menghindari minuman beralkohol
dan merokok
KARBOHIDRAT KOMPLEKS
Gula, Permen, dsb
Teh mengandung
tanin : menghambat
penyerapan zat besi
1. Aliran air dari lambung ke dalam usus
halus bergantung seberapa banyak cairan
yang ada di lambung.
2. Untuk mempertahankan kecepatan
gerakan cairan dalam usus selama latihan
berat
3. Minum sepanjang hari tidak
meningkatkan resiko pada sistem tubuh.
Minuman yang mengandung kalori, vitamin,
mineral dan elektrolit menghindari
dehidrasi, mengganti zat gizi.
Pada keadaan ini dapat diberikan minuman
jus buah dan sayur
Bersifat korosif
(Negatif)
Berdampak pada
penurunan
penampilan atlet
Berdampak pada
Penurunkan
penyerapan zat
gizi
Berdampak
perpengaruh pada
kognitif dan emosi
1. Lakukan Timbangan berat badan sebelum
sesudah latihan
2. Minum air putih, pada 45 menit sebelum
melakukan latihan
3. Minum sport drink / jus buah
4. Bila terjadi Kehilangan berat badan selama
latihan, akan dipenuhi kembali sebanyak 1 liter
air / jam (yang terbagi)
5. Memperbanyak konsumsi buah- buahan dan
sayur-mayur
6. Bila warna urine bertambah gelap, minumlah
lebih banyak air. Usahakan mencapai jumlah
yang sama dengan jumlah air yang diminum
dengan warna yang lebih bening.
Olahraga endurance merupakan olahraga yang
dilakukan dengan intensitas rendah sampai sedang
(submaksimal) dan berlangsung dalam waktu lama.
Olahraga dengan intensitas rendah dan sedang
serta dilakukan dalam jangka waktu lama, energi
yang dibebaskan kebanyakan berasal dari lemak,
ketika energi yang dihasilkan dari karbohidrat mulai
habis.
Namun, pada awal dan akhir melakukan olahraga
endurance kebanyakan energi berasal dari
glukosa dan glikogen.
Ketika habis, Glikogen dalam otot dan hati harus
diisi kembali. Zat gizi dalam makanan yang dapat
mengisi kembali glikogen terutama berasal dari
karbohidrat. Oleh karena itu, atlet olahraga
endurance dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan tinggi karbohidrat terutama karbohidrat
kompleks.
Penting mengganti keringat yang terbuang
(dalam kondisi lingkungan / suhu yang panas)
Latihan > 2 jam Dibutuhkan kembali KH +
Elektrolit
Bertujuan untuk :
1. Mencegah Hipoglikemia
2. Mencegah kelelahan
3. Mempertahankan daya kerja otot
Makanan padat tinggi KH + seperti
Pisang, Juice Buah
Konsumsi makanan Mudah di cerna dan
mudah serap
Segera setelah bertanding, pemberian
makanan ditujukan untuk memulihkan
cadangan glikogen, mengganti cairan
tubuh yang hilang, mengkonsumsi
vitamin, mineral, dan elektrolit yang
terpakai selama latihan/ bertanding.
Atlet juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi lemak
berlebihan karena alasan-alasan lain (Lama proses
cerna dan pengosongan lambung) Hal ini dimaksudkan
agar atlet mengkonsumsi karbohidrat yang adekwat
agar supaya penggantian glikogen otot dan hati
berlangsung dengan baik.
Pengosongan lambung menjadi lambat akibat
mengkonsumsi lemak yang berlebihan sehingga perut
terasa penuh. Rasa kenyang dan penuh yang terjadi
akibat makan lemak yang berlebihan dapat mengurangi
konsumsi karbohidrat yang adekwat.
Anjuran untuk seorang atlet dalam konsumsi lemak
yaitu kurangi konsumsi lemak secara berlebihan dan
tidak lebih dari 30% total energi. Setiap makanan tidak
harus digoreng, tetapi dibakar atau direbus. Atlet juga
dianjurkan untuk mengkonsumsi kolesterol tidak
melebihi 300 mg per hari.
Bila minyak atau lemak yang ditambahkan pada
makanan seperti mentega pada roti, cream saus harus
dikurangi jumlahnya dalam menu makanan atlet.
Pilihlah daging tidak berlemak tinggi dan ayam tidak
berlemak. Beberapa makanan yang khusus mempunyai
kadar lemak dan kolesterol yang tinggi, misalnya coklat,
cake, ice-cream, dan juga jeroan, sop kaki, sop buntut,
harus dihindari.
Nasi 1 gelas (125 gr) Pisang 2 buah sedang
Roti 4 iris (90gr) Mangga 3 buah sedang
Mie Kering 60 gr Nenas 1 buah sedang
Bihun 60 gr Pepaya 4 Potong Sedang
Singkong 1 ptg besar Kismis 4,5 sdm
Krakers 6 buah besar Pepaya 4 potong besar
Muffin 1,5 sedang Madu 2 sdm
Pancakes 3 buah Selai 3 sdm
Susu skim 12 sdm Jus Jeruk 600 ml
Yoghurt – buah (skim) 400 gr Getuk Singkong 100 gr
Sayuran Bika Ambon 100 gr
Jagung Dodol Bali 75 gr
Kentang 2,5 sedang Yangko 10 gr
Bayam 5 gelas
Daun Singkong 5 Gelas
Hal- hal yang perlu diperhatikan :
1. Penyediaan energi adekuat dan asupan
makanan
2. Pengaturan Berat badan
3. Status Hidrasi
20 - 30 menit sebelum dan sesudah latihan
dianjurkan segera mengkonsumsi karbohidrat
porsi kecil, seperti sport drink, pisang, jus buah,
krakers.
Contoh 66 gr KH :
500 ml Sport Drink + Pisang
1 gelas (250 gr) Sport Drink 1 – 1.5 gr/ kg BB
1 gelas jus buah
15 krakers
Untuk mengurangi rasa lapar dengan Makan
malam tinggi KH dan Snack Sebelum Tidur
Lemak merupakan sumber energi yang penting
untuk kontraksi otot selama olahraga yang
mengutamakan power.
Makanan mengandung KARBOHIDRAT 45 – 50 %,
LEMAK 30 – 35 % PROTEIN 20%
Sumbangan lemak sebagai energi untuk
kontraksi otot tergantung dari intensitas dan
lamanya latihan olahraga. Olahraga dengan
intensitas rendah dan sedang serta dilakukan
dalam jangka waktu lama, energi yang
dibebaskan selain karbohidrat, kebanyakan
berasal dari lemak.
Saat mengkonsumsi energi adekuat, protein dapat
digunakan untuk menjadi tambahannya (1,2 – 1,7
gr/ kg BB)
Konsumsi Energi, Protein, Thiamin, Zat Besi,
Calsium, Mg, Vitamin A, C menjadi penunjang.
Karbohidrat dan Protein memperkuat sintesis otot.
Terutama protein akan meningkatkan kekuatan.
Konsumsi protein yang tinggi menurunkan
produksi urine
Sebelum pertandingan tidak dianjurkan
mengonsumsi minuman dengan glukosa
sederhana, misalnya madu, minuman ringan,
dan larutan glukosa.