Biokimia (Laboratorium)
Tahapan kekurangan gizi dan cara penilaiannya
b) Eritrosit.
Kadar zat gizi dalam eritrosit dapat
merefleksikan status gizi kronik, hal ini
karena waktu paruh (half-life) eritrosit
cukup lama (60 hari).
Analisis ini secara teknis sulit, sehingga
jarang dilakukan.
Eritrosit juga hanya mengandung
persentase kecil dari kandungan zat gizi
tubuh total, sehingga sulit untuk menjadi
indeks status gizi yang valid.
Uji Biokimia Statis (lanjut)
c) Leukosit.
Leukosit atau jenis-jenis sel spesifik,
seperti limfosit atau neutrophil dapat
digunakan untuk memonitor perubahan
status gizi dalam jangka pendek, sebab
waktu paruhnya relatif pendek.
d) Simpanan jaringan.
Hati dan sumsum tulang merupakan
jaringan penyimpanan besi, jaringan adiposa
merupakan jaringan penyimpanan vitamin E,
dan tulang merupakan jaringan penyimpan
kalsium.
e) Rambut.
Bahan biopsi ini biasanya digunakan untuk menapis
kelompok penduduk dan individu yang beresiko
terhadap defisiensi mikromineral tertentu, atau
beresiko terhadap paparan logam berat yang
berlebihan.
e) Rambut.
Kelebihan analisis mikromineral rambut dibanding
darah dan urin :
Mikromineral lebih terkonsentrasi di rambut dibanding di
darah dan urin, karena itu analisisnya lebih mudah;
sehingga analisis trace element, spt chromium dan mangan
lebih konsisten.
Kadar mikromineral di rambut lebih stabil, dan tidak
berfluktuasi cepat dalam kaitannya dengan diet atau
variasi diurnal.
Sampel rambut mudah dikumpulkan, tanpa pengawet
khusus, serta dapat disimpan tanpa kerusakan.
Kelemahan : mudah terkontaminasi dari lingkungan, spt
poluai udara, alat kosmetik, dll.
Uji Biokimia Statis (lanjut)
f) Kuku.
Sampel kuku juga mudah diambil dan disimpan,
tetapi lambat tumbuhnya (0,025 mm/hr utk kuku jari
kaki sampai 0,1 mm/hr utk kuku jari tangan).
Normal 20-40
Marginally deficient 10-17
Deficient <10
Elevated >40
Penilaian Biofisik
Penilaian biofisik merupakan metode
non-biokimia untuk mengukur :
kemampuan fungsional dari
jaringan-jaringan biologi (fisik,
fisiologi, atau selular),
Perubahan struktur-struktur tubuh
yang tidak dapat dilakukan dengan
pengujian klinis, khususnya
skeleton.
Penilaian Biofisik (lanjut)
Kemampuan Fungsional
Banyak uji yang telah
dikembangkan untuk
menilai perubahan-
perubahan fungsi yang
berhubungan dengan
berbagai bentuk
ketidakcukupan gizi.
Uji kemampuan
kerja fisik.
Uji ini mengukur potensi
seseorang bekerja pada
aktivitas-aktivitas yang
melibatkan kerja otot.
Penilaian ini tidak mudah
apalagi pada anak-anak.
Penilaian Biofisik (lanjut)
Kemampuan Fungsional (lanjut)
Metode yang sudah dikembangkan :
Pengukuran fisik langsung, menggunakan : Step Test,
yang memakai penggunaan energi (respirometer) dan
denyut jantung ketika melakukan tugas-tugas yang
berbeda (secara alamiah misal turun naik bangku atau
secara mekanis menggunakan bicycle ergometer atau
treadmill),
Pengamatan terus-menerus (metode alokasi waktu),
yaitu berapa waktu yang dihabiskan selama sehari pada
berbagai aktivitas yang pengeluaran energinya sudah
diketahui (misal: duduk, berjalan, mencangkul, dll)
Perubahan Struktur
• Jaringan yang dapat diambil secara klinis.
Misal : pada KEP dinilai kekerasan kuku jari tangan,
kekuatan rambut, menurunnya elastisitas tulang
rawan telinga, fungsi otot skeletal.
Untuk menduga aktivitas selular, dapat dilakukan
dengan respon imun, morfologi akar rambut, ocular
impression cytology, dll.
• Jaringan yang tidak dapat diambil secara klinis.
Contoh : pengujian radiografik, seperti pada beri-beri
terjadi pembesaran jantung, pada osteomalasia
(deformitas dan kehilangan densitas tulang),
osteoforosis (penurunan calcifikasi).