Pengukuran Biokimia-Protein
Pengukuran Biokimia-Protein
Pengukuran biokimia
• Dilakukan menggunakan reaksi biokimia
• Bebas dari bias yang bersifat subyektif dari
observer
Lebih obyektif
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengukuran biokimia
• Konsentrasi zat gizi yang ada dalam spesimen harus
benar-benar merefleksikan status gizi
• Tempat simpanan zat gizi harus merupakan yang paling
sensitif apabila ada deplesi dari zat gizi tersebut
• Spesifik dalam rantai reaksi pada proses metabolisme
Macam pengukuran biokimia
• Pengukuran statis
• pengukuran dari konsentrasi zat gizi spesifik (zat gizi tersebut,
metabolitnya atau produk dari zat gizi tersebut) dalam specimen
• Misal: cairan biologis (darah, urin, saliva, ASI) atau sampel
biologis lain (rambut, kuku, hepar, otot, lemak atau tulang)
• Pengukuran fungsional
• Pengujian terhadap peranan fisiologis dari zat gizi spesifik pada
proses atau reaksi metabolisme khusus
• Meliputi produk metabolisme abnormal, tes in vitro, tes
toleransi, respon in vivo, fungsi pertumbuhan dan kognitif
Variasi specimen dan zat gizi yang dinilai
Darah (serum, • Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral
plasma, sel)
• Protein, vitamin, natrium, kalium, yodium, selenium,
urin
kromium
Saliva • Protein, zinc
ASI • Vitamin A, yodium, selenium
Keringat • Kalium
Rambut • Zinc, selenium, kromium, mangan
Kuku • Selenium
Usapan mukosa • Lemak, folat, alpha-tokoferol
Feses • Lemak, besi
Tulang • Asam lemak, vit. A, vit. E, besi, kalsium
Kekurangan dan kelebihan pengukuran
biokimia
1. Dapat mendeteksi defisiensi 1. Pemeriksaan ini hanya bisa
zat gizi lebih dini dilakukan setelah timbulnya
2. Hasil pemeriksaan biokia gangguan metabolisme
lebih objektif, penggunaan 2. Membutuhkan biaya yang
alat yang sesuai dan cukup mahal
dilakukan oleh tenaga ahli. 3. Dalam melakukan
3. Dapat menunjang hasil pemeriksaan diperlukan
pemeriksaan metode lain tenaga yang ahli
dalam PSG 4. Kurang praktis dilakukan
dilapangan.
Kekurangan dan kelebihan pengukuran
biokimia
5. Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit untuk diperoleh, misal
penderita tidak bersedia diambil darahnya.
6. Membutuhkan peralatan dan bahan yang lebih banyak
dibandingkan pemeriksaan lain
7. Belum ada keseragaman dalam memilih referensi/terinci dari gol
usia.
8. Keterbatasan lab, tempat/ terbatas.
Faktor perancu dalam pengukuran
biokimia
• Metode yang dipilih
Protein visceral
• jaringan organ yang solid
seperti liver, ginjal, pancreas,
jantung dan serum protein,
eritrosit, granulosit dan
limfosit komponen utama
• Indikator untuk defisiensi
jangka pendek protein tubuh
Pemeriksaan status protein
• Protein merupakan komponen tubuh yang penting
• Tubuh akan kehilangan elemen struktur dan akan
mempengaruhi fungsinya
• Munculnya tanda & gejala dari defisiensi protein akan berbeda-
beda
Serum albumin
Keseimbangan nitrogen
• Mengukur batas status metabolisme protein, bukan
status gizi atau simpanan protein
• Asumsi dasarnya asupan nitrogen yang adekuat
mampu untuk mengganti nitrogen yang dikeluarkan
• Defiensi energi nitrogen banyak diekskresikan
sebagai protein karena protein dipecah untuk
mengkompensasi defisiensi energi
Pertanyaan?
Tugas
• Kelompok 1 pemeriksaan biokimia vitamin larut lemak (A,
D)
• Kelompok 2 pemeriksaan biokimia vitamin larut lemak
(E,K)
• Kelompok 3 pemeriksaan biokimia vitamin larut air (B, C)