Anda di halaman 1dari 14

MASALAH GIZI

BERHUBUNGAN
DENGAN VITAMIN B-6
Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH.
Pendahuluan
• Bentuk Vit-B6 ada tiga: piridoksin, piridoksal, dan
piridoksamin selanjutnya akan dikonversi setelah
penyerapan menjadi piridoksal-5’ fosfat (PLP) atau
piridoksamin-5’-fosfat (PMP) yang berfungsi sebagai
koenzim pada sistem enzim tubuh

• Kebutuhan Vit B6 berkaiatan dengan asupan protein


dan peranannya pada metabolisme asam amino.

• Tersimpan di tubuh dalam jumlah kecil (manusia


dewasa) 20-30 mg, dan akan cepat berkurang jika
asupan kurang.
Fungsi Vit-B6
• PLP sebagai koenzim penting dalam tubuh (>100 enzim -
metabolisme protein dan asam amino. Contoh enzim:
dekarbosilase, aminotransferase, rasemase, dehidratase

• Metabolisme karbohidrat —- produksi glukose

• Sistem imun (kekebalan)

• Aktifitas berkaitan dengan hormon steroid - pencegahan


penyakit endokrin

• PLP koenzim untuk sintesa aminolevulinase merupakan enzim


yang terlibat dalam sintesis heme, sehingga jika kekurangan Vit
B6 berat bisa menyebabkan anemia mikrositik hipokromik
Kekurangan Vit B6
• Kekurangan piridoksin menyebabkan pusing-pusing dan
mual (tahap awal)

• Lebih lanjut: dermatitis seborreic, kerusakan organ mulut


(glossitis/imflamasi lidah, cheilosis/inflamasi/robek ujung
bibir), angular stomatitis/inflamasi ujung bibir/lidah),
depresi, epilepsi convulsions/hilangnya kesadaran

• Anemia mikrositik, hipokromik

• Kelainan genetik berkaitan dengan ketergantungan enzim


PLP (gangguan metebolisme metionin/homocystinuria,
kelebihan sistationin dalam urine/cystathionuria)
Kekurangan Vit B6
• Kadar vit B6 berubah berhubungan dengan
ketergantungan alkohol, terapi estrogen, uremia, dan
penyakit lever. Pasien dengan rheumatoid arthritis
(inflamasi kronis penyebab kelainan sendi) dan HIV
memerlukan asupan Vit B6 yang adekuat.

• Pemberian obat memperberat kerja lever seperti


pengobatan TBC, cycloserine, penicillamine dan
hydrocortisone dipengaruhi metabolisme Vit B6

• Penyakit jantung koroner - metabolisme homosistin

• Defisiensi riboflavin karena riboflavin perlu koenzim PLP


Kelebihan Vit B6
• Keracunan Vit B6 jarang terjadi jika asupan hanya
dari makanan

• Suplemen Vit B6 yang berlebih (2-6 gr) berkaitan


dengan menurunnya sensor/kepekaan tubuh
(sensory neuropathy) dan penyakit kulit, kuku,
rambut (dermatological lesions)

• Batas maksimum konsumsi ibu hamil dan menyusui


100 mg/hari (piridoksin)
Sumber Makanan dan
Asupan Diet
• Vitamin B6 banyak terdapat dalam makanan sehingga jarang terjadi
kekurangan

• Makanan nabati paling banyak mengandung piridoksin, sedangkan piridoksal


dan piridoksamin banyak terdapat pada makanan hewani

• Contoh bahan makanan kaya vit B6 seperti ikan, daging, daging ayam, jamur,
biji-bijian dan cereal

• Proses pemanasan untuk pengeringan dapat menurunkan kadar Vit B6 contoh


dioven atau dipanggang

• Cereal di negara maju sering difortifikasi vit B6 sehingga seperti daging dan
olahannya kaya vit B6

• Bioavailabilitas vit B6 pada makanan campuran 75%, faktor pembatas


termasuk serat makanan yang tidak dicerna
Indikator Status Vit B6
• Pengujian biokimia untuk penentuan status Vit B6 sangat
diperlukan, sebab tanda-tanda klinis dan gejala kekurangan Vit B6
sangat tidak spesifik.

• 3 uji biokimia yang sering digunakan adalah 1)koefisien aktivasi


enzim eritrosit aspartat aminotransferase, 2)konsentrasi plasma
PLP, dan 3)penurunan kadar Vit B6 pada urin (urinary pyridoxic
acid). Jika hanya dilakukan uji tunggal, Plasma PLP terbaik dapat
menggambarkan simpanan pada jaringan, namun penggunaan
ketiga uji sangat dianjurkan ditambah penilaian asupan Vit B6 dan
protein.

• Di masa depan, dapat digunakan uji fungsi vit B6 berkaitan dengan


sistem saraf (neurological) dan sistem imun (immunological)
1) Erythrocyte aminotransferases
• Enzim alanine aminotransferase (AlAT) yang disebut juga glutamate
pyruvate transaminase dan aspartate aminotransferase (AsAT) atau disebut
juga glutamate oxaloacetate transaminase membutuh koenzim PLP

• Faktor yang mempengaruhi aktivitas erythrocyte aminotransferases adalah


umur, konsumsi alkohol, status pase akut, beberapa obat dan penyakit
yang mempengaruhi hati dan jantung.

• Kriteria interpretasi vit B6 berdasarkan koefisien aktifitas erythrocyte AsAT


adalah deficit: >1,8; marginal:1,70-1,85 dan Baik: <1,70

• Metode lama pengukuran aktivitas erythrocyte AlAT dan AsAT: kalorimeter


dan spektrophotometri enzim berpasangan

• Metode baru: metode automasi yang mengukur tingkat oksidasi dari


koenzim pyridine nucleotide berpasangan dengan reaksi aminotransferase
2) Plasma PLP
• PLP bentuk utama vit B6 dalam plasma sekitar 70-90%
total vit B6 dalam plasma.

• Metode uji coba eksperimen depletion-repletion


menggunakan plasma PLP sebagai marker asupan vit
B6 dan kadar pada jaringan

• Faktor mempengaruhi kadar plasma PLP: perubahan


umur, kehamilan, konsumsi alkohol, aktifitas alkalin
fosfat, merokok, olahraga aerobik, infeksi, lama puasa,
kondisi penyakit, obat-obatan, dan faktor lain
(kontrasepsi oral)
• Kriteria interpretasi: cutoff poin: <20 nmol/L plasma
PLP dikategorikan kurang (The U.S. Food and
Nutrition Board, 2000)

• Pengukuran Plasma PLP: normal prosedur


menggunakan tyrosine apodecarboxylase

• Metode High Performance Liquid Chromatography


(HPLC) untuk memisahkan dan menghitung
plasma PLP
3) Urinary 4-pyridoxic acid
• Bila intake vit B6 1-5 mg, sekitar 40-60% dikeluarkan
sebagai 4-pyridoxic acid, proporsi dapat berubah
tergantung umur dan diet. Konsentrasi 4-pyridoxic acid
pada urin lebih memberi gambaran intake makanan
saat ini dibandingkan cadangan pada jaringan.

• Kriteria interpretasi: 4-pyridoxic acid pada urin <= 3,0


umol/hari menggambarkan status vit B6 kurang

• Pengukuran 4-pyridoxic acid: HPLC dengan deteksi


fluorometric
Kesimpulan
• Vit B6 pada makanan berupa piridoksal, piridoksil dan piridoksamin
selanjutnya akan dikonversi setelah penyerapan menjadi piridoksal-5’
fosfat (PLP) atau piridoksamin-5’-fosfat (PMP). Kedua ini adalah
bentuk koenzim aktif Vit B6 yang membantu berbagai sistem enzim
pada metabolisme protein dan asam amino, dan sebagian karbohidrat
dan lemak.

• Terdapat beberapa uji biokimia untuk Vit B6, dimana pemilihannya


tergantung tujuan penelitian dan karakteristik sampel. Uji yang paling
sering digunakan koefisien aktivasi enzim eritrosit aspartat
aminotransferase (AsAT), konsentrasi plasma PLP, dan penurunan
kadar Vit B6 pada urin (urinary 4-pyridoxic acid excretion).

• Aktifitas dari eritrosit AsAT menggambarkan status Vit B6 satu bulan


terakhir. Kosentrasi plasma PLP memberikan gambaran pengukuran
langsung koenzim aktif dan gambaran asupan diet dan status Vit B6
pada jaringan.
• Akan tetapi pada penelitian epidemiologi, kadar plasma PLP
dipengaruhi banyak faktor yang dapat mengganggu interpretasi
hasil. Sedangkan kadar ekskresi urin bebas vit B6 dan 4-
pyridocic acid lebih menggambarkan asupan makanan sumber
vit B6 saat ini dibandingkan kadar pada jaringan.

• Uji Kadar Tryptophan merupakan uji biokimia yang sensitif yang


digunakan pada penelitian klinik untuk memberikan gambaran
pengukuran tidak langsung rendahnya kadar vit B6 pada
jaringan.

• Saat ini, penilaian status vit B6 harus menggunakan kombinasi


asupan makanan dan tiga uji biokimia (plasma PLP, eritrosit
AsAT AC dan metabolit urin)

• Uji tahap lanjut dapat menggunakan uji fungsi limposit


berdasarkan limposit proliferasi sebagai tambahan tiga uji
biokimia yang direkomendasi.

Anda mungkin juga menyukai