Anda di halaman 1dari 113

VITAMIN

Widawati SP, MHSc, MSSc


Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
BAHASAN :

 Vitamin K
 Biotin (vitamin H)
 Vitamin B6
 Vitamin A
 Vitamin D
 Niasin
 Tiamin

2
VITAMIN K
PENDAHULUAN
 Vitamin larut lemak
 Sintesa protein dalam pembekuan darah (cloot-
ing/coagulation)
 Terdapat beberapa protein yang tergantung vitamin K
 Protein yang tergantung vit K
 Terdapat pada pertumbuhan tulang (osteocalcin)
 Di dalam pertumbuhan
 Vitamin K sebagai kofaktor vitamin K-dependent
karboksilase
 Mengkatalisa konversi residu tertentu dari asam
glutamat ke -carboxyglutamic acid

4
5
PHYLLOQUINONE & MENAQUINONE
 Di tubuh
 Vitamin K direduksi menjadi dihidrovitamin K.
 Phylloquinone (vitamin K1)
 Disintesa oleh tanaman.
 Menaquinone (vitamin K2)
 Disintesa oleh bakteri.
 Pada tanaman & bakteri, vitamin K berperan dlm
transport elektron & produksi energi.
 Sintetik
 Menadione (vitamin K3)
 Dapat dialkilasi di dalam hati oleh enzim yang
menempelkan rantai poliisoprenoid.
6
STRUKTUR VITAMIN K

K1 = 2-methyl-3-phytyl-1,4-
naphtoquinone

K2 = memiliki ekor
poliisoprenoid yang
mengandung 5-13 unit
isoprenoid

7
 RDA Vitamin K
 Dewasa 80 g
 Anak-anak 5-10 g

 Sumber pangan
 Bayam, selada, brokoli, taoge, kol  8 mg/kg
 Susu sapi 20 g/l.

 ASI 10x lebih rendah  hanya menyumbang 20%


angka kecukupan vitamin K.

8
 Vitamin K
 Diserap di usus halus
 Dalam bentuk kilomikron masuk ke dalam limfa.

 Defisiensi vitamin K dialami oleh penderita fat


malabsoption syndromes
BLOOD CLOTTING
 Trombosit pecah  mengeluarkan
tromboplastin
 Dengan bantuan tromboplastin, ion Ca dan
vitamin K, protombin diubah menjadi trombin
 Dengan bantuan trombin, fibrinogen diubah
menjadi fibrin
 Fibrin berupa benang-benang halus yang akan
menutup luka.
 Plasma:
 Darah dimana sel darah merah telah dikeluarkan.
 Biasanya plasma diperoleh dengan menambahkan
antikoagulan.
 Serum:
 Plasma setelah terjadi pembekuan darah
 Gumpalan yang tersusun oleh protein koagulasi telah
dikeluarkan.
 Cara kerja antikoagulan:
 Warfarin = Heparin.
 Heparin hanya mengganggu aliran darah, meningkatkan
kecepatan inaktivasi trombin di plasma.

11
OBAT PENYAKIT JANTUNG KORONER

 Warfarin
 Bekerja di hati
 Menghambat enzim epoksida reduktase di dalam
siklus vitamin K
 Sehingga terjadi penurunan di dalam kecepatan
sintesis GLA-containing blood protein 
berkurangnya penggumpalan darah.
 Wafarin oral.
 HEPARIN
 Memperkuat aliran darah dan menghambat reaksi
terbentuknya trombin
 Reaksi ini normal terjadi sehari-hari.

 Mempercept pembentukan antitrombin


III/kompleks trombin.
 Diberikan disuntik.
 ASPIRIN
 Bekerjadi dalam platelet
 Mencegah perubahan asam arakhidonat ke
tromboksan.
KELAINAN & DEFISIENSI
 Hemophilias :
 Perdarahan yang tidak berhubungan dengan status
vitamin K  genetic disease.
 Defisiensi vitamin K terjadi pada bayi baru lahir:
 Simpanan vitamin K rendah
 ASI mengandung rendah vitamin K

 Saluran alat pencernaan steril.

 Menyebabkan hemorrhagic disease of the newborn

 Bayi disuntik phylloquinone (1,0 mg) pada hari


kelahirannya.

15
PENILAIAN STATUS VITAMIN K
 Prothrombin time test:
 Waktu yang diperlukan untuk terjadi pembekuan darah.
 Sampel darah ditambah asam sitrat (=chelator).
 Mencegah interaksi Ca dengan protein pembekuan darah.
 “Citrated blood” ditaruh di fibrometer yang mengukur kenaikan viskositas darah
 Pembekuan yang terjadi pada beberapa saat menunjukkan status
vitamin K normal.
 Penghambatan pembekuan menunjukkan defisiensi vitamin K.
 Test ini tidak akurat untuk defisiensi sedang.
 Perubahan nilai baru dapat terlihat jika konsentrasi prothrombin
darah contoh turun 50% atau kurang
 Nilai normal: 12 detik (Sokoll et al. 1997).

16
BIOTIN (VITAMIN H)
PENDAHULUAN
 Vitamin larut air.
 Kofaktor untuk
 4 ATP-dependent carboxylases
 acetyl-CoA carboxylase,
 pyruvate carboxylase,
 propionyl-CoA carboxylase
 -methylcrotonyl-CoA carboxylase.

18
 Biotin mengikat secara kovalen ke enzim via
terminal gugus amino dari lysine.
 Di dalam tubuh enzim-enzim tersebut
mengalami pergantian normal & terus menerus
 Biotin dilepaskan kemudian digunakan kembali
sebagai kofaktor pada saat enzim di sintesis
kembali.
 RDA biotin belum ada.
 Kebutuhan biotin 30-100 g/hr.
 Biotin dihasilkan oleh mikroflora di usus,
diperkirakan jumlahnya ½ dari kebutuhan.
 Transport biotin bebas :
 Jejunum >ileum>colon.
 Proses pencernaan protein menghasilkan senyawa
asam amino & biotin, dalam bentuk lysil-biotin.
 Lysil-biotin lebih lanjut diuraikan menjadi lisin
& biotin oleh biotinidase, enzim pada mukosa
usus.
 Enzim ini ada di susu & di aliran darah.
 Konsentrasi biotin
 Pada plasma darah manusia : 4 nM.
 Biotin di dalam ASI terdapat dalam keadaan bebas
tidak terikat ke protein
DEFISIENSI BIOTIN
 Defisiensi biotinidase (genetik)
 1 dalam 40.000 bayi dengan gejala
 Bintik-bintik pada alis mata, leher
 Gangguan syaraf (nyeri, lelah yang sangat hebat, mati rasa).
 Konsumsi telur mentah (6 btr/hr selama beberapa bulan)
 Avidin mencegah penyerapan.
 Rusak saat pemasakan.
 Pasien yang diberi total parenteral nutrition dalam jangka
panjang.
 Orang yang minum antibiotik atau yang ususnya
mengalami pembedahan untuk dibuang
 Pada hewan percobaan:
 Alopecia,
 Scaly dermatitis
 Anorexia
 Kematian

22
PENGUKURAN BIOTIN
 Metode mikrobiologi
 Lactobacillus plantarum.
 Medium pertumbuhan mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan namun tidak mengandung zat gizi yang
ingin diperiksa, misalnya : biotin.
 HPLC.
 Produk hasil penguraian vitamin seperti bisnor-biotin
cenderung akan mengganggu interpretasi hasil
pengukuran dg HPLC
 Tetapi hal ini tidak terjadi jika menggunakan metode
mikrobiologi.

23
VITAMIN B6
VITAMIN B6

 Vitamin larut air.


 RDA
 Orang dewasa 2,0 mg
 Bayi 0,3 mg.
 Piridoksin, piridoksal, piridoksamin, & bentuk
terfosforilasi.
 Piridoksin : bentuk suplemen.
 Bentuk aktif koenzim: piridoksal fosfat (PLP) &
piridoksamin fosfat (PMP).
 PLP > kuat mengikat PMP.
 Katabolit utama & metabolit vitamin B6 di urin :
asam piridoksat.

25
SUMBER VIT B6
 Unggas, ikan, hati & telur
 Daging & susu mengandung jumlah lebih sedikit.
 Pada tanaman
 50-75% berbentuk piridoksin glukosida
 Kacang-kacangan, wortel, jus jeruk, brokoli.
 Pada biji-bijian (grain & nut) bentuk ini hanya
dalam jumlah sedikit.
 Studi di tikus availibilitas piridoksin glukosida < 50
%, pada manusia belum jelas.

26
BIOKIMIA VITAMIN B6
 PLP:
 Kofaktor untuk sejumlah besar enzim yg digunakan dalam
metabolisme asam amino & komponen terkait.
 Pada aminotransferase, bentuk kofaktor bergiliran antara PLP
& PMP.
Glu + enz-PLP -ketoglutarat + enz-PMP
Oksaloasetat + enz-PMP asam aspartat + enz-PLP
 PLP :
 Kofaktor glycogen phosphorylase.
 Gugus fosfat ikut dalam transfer inorganik fosfat ke unit
glukosa dari glikogen  bebasnya glu-1-fosfat.
 Otot mengandung kebanyakan glikogen tubuh dan
kebanyakan glikogen fosforilase.
 Kebanyakan vitamin B6 di otot berikatan dengan enzim ini.

27
DEFISENSI VIT B6
 Terjadi pada peminum alkohol
 80% energi dari wiski hanya 20% RDA vitamin B6
 Sama seperti pada protein, folat & thiamin.
 Gejala tidak khas, meliputi depresi, kacau, kejang.
 Selama tahun 1950 bayi yang mengkonsumsi
makanan formula kaleng menderita
kekejangan.
 Akibat dari rendahnya vitamin B6 di dalam formula.
 Bayi memperoleh vitamin B6 <0,1 mg per hari.
 Masalah pada syaraf
 Akibat terganggunya aktivitas PLP-requiring enzyme
glutamate carboxylase mengkatalisa sintesa neurotransmitter
-aminobutyric acid (GABA).

28
PENILAIAN STATUS VIT B6
 PLP plasma
 Persentase stimulasi sel darah merah glutamate-
oxaloacetate aminotransferase,
 Asam piridoksat di urin
 Tryptophan load test
PLP PLASMA
 Komponen vitamin B6 dipisahkan
 Dideteksi dengan fluorescence kemudian diukur
dengan HPLC
 Apoenzyme stimulation test
 Menggunakan apotyrosin decarboxylase  tyrosin
decarboxylase yang tidak memiliki kofaktor PLP.
 Ada 3 komponen yang diperlukan
 Apoenzim
 Contoh yang mengandung PLP
 Substrat enzim: tirosin.
TOKSISITAS VITAMIN B6

 Konsumsi 1000 x RDA.


 Dosis 2-5 g piridoksin per hari
 Sulit berjalan, perasaan perih di kaki & bagin bawah
telapak kaki.
 Jika konsumsi dilanjutkan pada dosis toksik
 Berjalan tidak mantap, kesulitan menangani barang
kecil, mati rasa & kekakuan di tangan.
 Jika suplementasi B6 dihentikan
 Maka pemulihan dimulai setelah 2 bulan.
 Pemulihan menyeluruh terjadi setelah 2-3 tahun
penghentian konsumsi suplemen vitamin B6.
31
VITAMIN A
PENDAHULUAN

 Vitamin larut lemak


 RDA vit A = 1,0 mg retinol atau setaranya.
 International Unit (IU) digunakan untuk
membandingkan aktivitas biologis pangan
sumber vitamin A.
 Satu IU vitamin A dapat dipasok oleh
 0,3 g all-trans-retinol
 0,344 g all-trans-retynil acetate
 0,60 g all-trans--karoten.
 1 IU = 0,3 g retinol. Jika 1 g retinol = 1 RE 
1 IU = 0,3 RE atau 1 RE = 3,33 IU retinol
33
PENDAHULUAN
 Dalam pangan hewani seperti telur, susu, mentega &
hati kebanyakan ditemui dalam bentuk retinil ester
 Molekul retinol yang teresterifikasi dengan molekul asam
lemak seperti asam palmitat.
 Asam lemak terikat pada gugus hidroksil dari retinol.
 Pangan nabati tidak mengandung vitamin A, tetapi
mengandung previtamin A (karotenoid).
 Ada > 500 karotenoid, tapi hanya 50 karotenoid yang
dapat berfungsi sebagai prekursor vitamin A (all-trans--
karoten).
 Terdapat pada sayuran hijau tua, oranye, & kuning kaya
koretoid.

34
35
36
 Bentuk lain previtamin A:
 Cryptoxanthine
 -karoten.
 Beberapa karoten tidak dapat dirubah ke vitamin A
oleh mamalia
 Lutein
 Likopen
 Canthaxanthine.
 Makanan yang kaya vitamin A
 Susu, keju, mentega, telur, hati & ikan (herring, sardin & tuna)
 Paling kaya vitamin A
 Liver oil dari ikan hiu & halibut serta beruang es.
 Konsumsi berlebihan dari hati beruang es menyebabkan keracunan
vitamin A.

37
 Makanan yang kaya akan previtamin A
 Bayam, wortel, pepaya, jeruk, ubi jalar & blewah.
 Makanan yang miskin vitamin A & previtamin A
 Minyak goreng, white lard, jagung putih, serealia,
daging sapi & kacang-kacangan.
 Aktivitas biologis relatif bentuk vitamin A (vitamin A &
previtamin A) di dalam tubuh manusia tdk sama utk per
basis berat.
 6,0 mg -karoten ≈ 1,0 mg retinol.
 12 mg karotenoid lainnya ≈ 1,0 mg retinol.

 Hal ini karena


 Inefisiensi konversi mereka ke retinol
 Rendahnya avaibilitas ketika terdapat di dalam pangan.
 Ketika -karoten terdapat dalam bentuk murni (larut di
dlm minyak) nilainya tetap kurang dari vit A, yaitu : 2,0
mg -karoten ≈ 1,0 mg retinol.

39
 1 RE = 1 g retinol = 6 g -karotene atau
2 g -karotene = 12 g prekursor karotenoid lainnya
 Jika vitamin A dalam bentuk satuan IU maka
1 RE = 3,33 IU retinol = 10 IU -karoten
 Konversi :
1 RE = 1 g retinol
3,33 IU = 1 g retinol
1 IU = 1/3,33 g retinol = 0,3003 g retinol = 0,3 g
retinol
1 RE = 6 g -karoten
3,33 IU = 6 g -karoten
1 IU = 6/3,33 g -karoten = 1,8 g -karoten
 Aktivitas biologis relatif bentuk vitamin A & previtamin A
dalam tubuh manusia
 Konversi -karoten menjadi vit A terjadi di enterosit.
 Konversi pemutusan di tengah menghasilkan 2 molekul retinal yang
sama.
 Pemutusan ini dapat asimetris menghasilkan 8’-apocarotenal, rantai
isoprenoid yang ekstra panjang  hasil samping yang tidak berguna.
 Apocarotenal secara enzimatis dipotong menghasilkan molekul tunggal
retinal.
 Pemutusan -karoten menjadi retinal, diikuti reduksi retinal
menjadi retinol.
 Retinol kemudian diubah menjadi retinil ester dibungkus ke dalam
kilomikron & masuk ke dalam sistem limfatik.
ABSORPSI & PENYIMPANAN
 Retinil ester muncul pertama kali di kilomikron.
 Material ini diambil oleh hati.
 -karoten dikirim ke jaringan lainnya, terutama
terakumulasi di deposit lemak.
 -karoten & karotenoid lainnya menambah warna
merah-kuning pd lemak.
 Hewan yang tidak menyerap -karoten: tikus, kelinci,
babi disebut dengan binatang “lemak putih”.
 Retinil ester dilepaskan & dihidrolisa ke retinol.
 Retinol mengikat protein, retinol-binding protein (RBP)
& diangkut ke sel stellate.
 Sel stellate (sel Ito)
 Terdapat di hati, ruang antara kapiler dan hepatosit
(space of disse)
 Sel-sel ini menyimpan lemak
 Vitamin A dikirim ke sel stellate diubah kembali ke
retinil ester untuk disimpan
 Droplet lemak atas sel ini:
 40% retinil ester
 13% kolesterol
 26% TAG
 4 % fosfolipid
DEFISIENSI VITAMIN A

 Defisiensi vitamin A berkepanjangan


 Kandungan vitamin A di hati langsung turun secara
linier menurut waktu
 Dalam 4 minggu vitamin A 0% dari normal

 Kandungan vitamin A di darah & rhodopsin


(protein yang mengandung vitamin A di mata)
 Normal hingga 4 minggu
 Kemudian kandungan di plasma turun secara drastis,

 Pada kadar rhodopsin turun lebih bertahap.


 Pemeliharaan kadar vitamin A pada plasma &
rhodopsin menyebabkan mobilisasi vitamin A
yang disimpan di hati.
 Istilah bentuk tersimpan untuk zat gizi berarti
bahwa zat ini secara selektif dapat
dimobolisasi & digunakan pada saat makanan
yang dikonsumsi defisien akan zat gizi tsb.
BIOKIMIA VITAMIN A : RETINOL–BINDING PROTEIN
 Vitamin A disimpan di hati sebagai retinil ester.
 Mobilisasi vitamin, retinil ester  retinol dan masuk ke
aliran darah sebagai kompleks RBP.
 Kompleks RBP terdiri atas 1 molekul retinol & 1
molekul protein.
 RBP akan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah hanya
jika mengandung retinol.
 Berbagai sel tubuh mempunyai reseptor RBP, yaitu
protein terikat pd membran  pengambilan vitamin
oleh sel.
 RBP tidak akan masuk ke dalam sel apabila tidak
mengandung retinol.
47
FUNGSI & BENTUK VITAMIN A
 Ada 3 fungsi
 Membantu diferensiasi sel epitel
 Membantu kelangsungan sistem reproduksi (pertumbuhan janin &
daya tahan, testes)
 Pemanfaatan dalam siklus penglihatan.
 Asam retinoat berfungsi pada fungsi pertama.
 Hewan yang ransumnya hanya mengandung vitamin dalam
bentuk asam retinoat  kehilangan kemampuan melihat dalam
cahaya yang remang-remang & menjadi steril.
 Pada laki-laki produksi sperma berhenti, sedangkan pada wanita
fetus diserap kembali.
 Asam retinoat tidak dapat disimpan di hati, ketiadaan gugus
hidroksil memerlukan penempelan asam lemak.
 Retinil ester, retinol & retinal dapat saling dipertukarkan.
 Retinal dioksidasi menjadi asam retinoat.

48
VITAMIN A & DIFERENSIASI SEL
 Sel pada lapisan epitel tubuh berasal dari sel basal.
 Sebagian sel basal berdiferensiasi menjadi mucus-secreting
cells
 Sebagian lainnya berdiferensiasi menjadi keratinizing cells.
 Permukaan tubuh terutama mengandung mucus-
secreting cells yang lunak & basah  sel goblet.
 Permukaan yang mengandung keratinizing cells yang
keras & bersisik.
 Kekurangan vitamin A,
 Sel basal cenderung berdiferensiasi menjadi keratinizing
cells membentuk “squamous” scalelike ephitelium.
 Adanya vitamin A sel basal berdiferensiasi menjadi
cuboidal, clumnar & sel goblet.
 Defisiensi vitamin A
 Mempengaruhi diferensiasi sel epitel.
 Sel pada saluran pernafasan berubah menjadi
keratinizing cells  resistensi permukaan terhadap
infeksi  pneumonia & kematian.
 Sel epitel di mata rusak, scars di kornea.
 Conjunctiva berpigmen & mengeras.
 Sel epitel pada kelenjar olfactori menjadi keratinized
sehingga hilang kepekaan penciuman.
 Jumlah sel goblet di usus  menurunkan kemampuan
saluran usus terhadap mikroorganisme patogen
BAHAYA ASUPAN YANG TINGGI
 Konsumsi vit A > 10 x RDA oleh wanita hamil
 Menyebabkan kerusakan otak pada bayi lahir.
 Pada anak-anak & orang dewasa
 Gangguan neurological & kerusakan pada mata.
 Konsumsi -karoten tidak bersifat toksik tetapi
kadar -karoten di plasma tinggi tidak
berpengaruh terhadap kadar vitamin A plasma.
 Asupan vitamin A tinggi yang lama sebanyak 30-
300 mg per hari -karoten
 Peningkatan penyimpanan  komponen di dalam lemak
di mana kulit (subkutan lemak) bewarna oranye.

51
VITAMIN D
 Vitamin larut lemak
 Tergantung pada cahaya matahari untuk mengkonversi
prekursor menjadi vitamin.
 RDA vitamin D
 Normal: 5 g.
 Bumil & buteki : 10 g.
 Prekusor di tubuh: 7-dehydrocholesterol.
 Konversi terjadi di kulit dibantu sinar matahari.
 Fungsi utama:
 Memelihara konsentrasi Ca plasma  sistem syaraf,
 Pertumbuhan tulang & memelihra massa tulang.
 Secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tulang
 Menstimulasi absorpsi Ca dari makanan di usus, tapi tidak
deposit Ca di tulang.

53
DEFISIENSI VITAMIN D
 Kadar Ca plasma rendah
 Konsumsi makanan tinggi Ca akan menjaga kadar Ca
plasma normal.
 Kebutuhan akan vitamin mungkin dikesampingkan, jika
disediakan makanan yang mengandung Ca tinggi.
 Fisiologis yang penting bentuk 1,25-
dihidroksivitamin D3 (1,25-OH-D3) adalah sebagai
hormon.
 Hormon lainnya : hormon paratiroid (PTH)
digunakan sebagai kontrol metabolisme vitamin D
& kadar Ca.
BIOKIMIA VITAMIN D
 Tanaman mengandung steroid ergosterol = provit D
 Sinar UV mengkonversi menjadi ergocalciferol (vit D2).
 Hewan dapat mengkonversi kolesterol menjadi
provitamin D (7-dehidrokolesterol)
 Sinar UV merubah menjadi cholecalciferol (vit D3).
 Sinar UV membuka cincin steroid.

55
 Vitamin D2 & D3 tidak mempunyai fungsi
langsung di dalam tubuh.
 Setelah diubah dengan dihidroksilasi baru dapat
digunakan oleh tubuh.
 1-hidroksilasi & 25-hidroksilasi terjadi pada D2 &
D3.
 Kedua vitamin berpotensi pada manusia.

 D2 tidak banyak terdapat dalam makanan


 D2 bentuk kebanyakan supplemen makanan & vitamin.
57
PENILAIAN STATUS VITAMIN D : LANGSUNG
 Konsentrasi normal vitamin D2 & D3 plasma: 1-2
ng/ml.
 25-OH-D3 normal : 8-40 ng/ml
 Cutoff point : 12 ng/ml.
 Bentuk aktif hormonal 1,25-(OH)2D3 pada kadar 15-45 pg/ml.
 Status vitamin dapat dianalisa dengan analisa
langsung kadar 25-(OH)D3 di serum.
 Competitive binding test melibatkan 3 komponen :
 Serum contoh
 Radioaktif 25-hydroxyl vitamin D3
 Vitamin D-binding protein.
 Uji fungsional untuk penentuan vitamin D termasuk uji
diagnostik untuk ricket & osteomalacia.
 Uji osteomalacia pengukuran lebar osteoid dalam bone
biopsy.

58
VITAMIN D & REGULASI KALSIUM PLASMA
 Milk fever  kadar Ca plasma induk sapi yang
melahirkan <5,0 mg/100 ml  stop makan.
 Perubahan mendadak (cukup Ca dari makanan
ke tidak) menyebabkan sapi tidak cukup waktu
untuk penyesuaian & memobilisasi Ca tulang
pada kecepatan yang sesuai  drop Ca
plasma, coma & mati.
 Pencegahan
 Sapi bunting ransum rendah Ca (100g/hr).
 Induk yang sakit diinjeksi 1,25-(OH)2D3.

59
 Pengaruh status vitamin D & kadar Ca ransum terhadap kadar
Ca plasma tikus menyusui (kandungan Ca plasma normal=9
mg/100 ml)
 Tikus defisien vitamin D + diet Ca tinggi: kadar Ca plasma normal.
 Tikus defisien vitamin D + diet Ca rendah: kadar Ca plasma di bawah
normal.
 Tikus cukup vitamin D + diet Ca tinggi: kadar Ca plasma normal.
 Tikus cukup vitamin D + diet Ca rendah: kadar Ca plasma normal
 Kesimpulan :
 Kandungan Ca plasma dapat dijaga normal dengan diet tinggi Ca
dengan tiadanya vitamin D
 Namun vitamin D dibutuhkan untuk menjaga Ca plasma dengan diet
rendah Ca.

60
HORMON PARATIROID
 Regulasi 1,25-(OH)2D3 di plasma dipengaruhi oleh kadar Ca
plasma.
 Ca dapat masuk melalui 3 sumber:
 Diet
 Skleton
 Glomerular filtarte
 Hubungan yang sangat kuat antara PTH dengan regulasi Ca
 Hasil
 Aktvitas 1-hidroksilase turun secara dramatis akibat dibuangnya
kelenjar paratiroid
 Aktivitas enzim dapat dipulihkan dengan pemberian hormon paratiroid
(PTH).
 Hal ini membuktikan peranan PTH dalam menjaga konsentrasi Ca di
plasma.

61
 Hubungan antara perbedaan kadar vitamin D plasma
dengan konsumsi Ca
 Subyek manusia diberi diet rendah Ca (2,0 g/hr) & tinggi
Ca (3,0 g/hr) selama 4 minggu.

Metabolisme Ca pada Diet Rendah & Tinggi Ca


Diet rendah Ca Diet Tinggi Ca

Ca plasma (mg/dl) 9,4 9,4


PTH plasma (units/ml) 17 15
1,25-(OH)2D3 (pg/ml) 44 27
Absorpsi Ca (mol Ca/30 mnt) 200 110

62
PENYERAPAN CA DI GINJAL
 Pada laki-laki dewasa setiap hari sekitar 11 g Ca
dari plasma masuk ke ruang Bowman di glomeruli
& masuk ke renal tubule.
 Hanya <1 % Ca hilang melalui urin & kebanyakan
Ca diserap kembali melalui tubule masuk ke aliran
darah.
 Penyerapan ini dikontrol oleh 1,25-(OH)2D3 & PTH.
 Peningkatan kehilangan Ca di urin terjadi akibat
defisiensi vitamin D atau rusaknya kelenjar
paratiroid.

63
DEFISIENSI VITAMIN D
 Konsentrasi 25-hydroxyvitamin D < 12 ng/ml.
 Rickets di anak-anak & osteomalacia di org dewasa.
 Orang yang tidak cukup mendapat sinar matahari
 Orang yang makanannya tidak cukup mengandung vit D.
 Bayi yang tidak pernah dibawa ke luar terhindar dari sinar
matahari  ricket , ditambah tidak diber susu formula
yang difortifikasi.
 Lansia: tidak mau keluar maka kemampuan sintesa
vitamin D menurun
 Tinggal di dataran utara
 Berkulit gelap berasal dari Afrika & India  tinggal di Kanada,
 Secara eksklusif memberikan ASI & tidak pernah susu formula
fortifikasi

64
 Kulit tertutup rapat karena agama.
 Meskipun tinggal di daerah bersinar matahari tapi gadis Arab di
Kuwait & Israel menderita osteomalacia
 Menderita retak tulang, nyeri tulang, lemah otot & jalan tertatih-tatih.
 Vegetarian & menghindari makanan fortifikasi
 Defisiensi Ca
 Gangguan penyerapan lemak seperi cystic fibrosis & cholestatic
liver disease (kekurangan garam empedu).
 Gagal ginjal
 Epilepsi  obat seperti dilantin (anticonvulsant) menstimulasi
enzim di retikulum endoplasmik yang mengkatabolik &
menginaktfkan vitamin.
 Penyakit genetik yg menganggu konversi vitamin D3 ke bentuk
aktif hormon akibat terganggunya enzim 1-hidroksilase

65
NIASIN
PENDAHULUAN
 Vitamin larut air
 RDA untuk laki-laki dewasa 19 mg.
 Di dalam tubuh niasin diubah menjadi
 Kofaktor nikotinamida adenin dinukleotida (NAD).
 NAD juga terdapat dalam bentuk terfosforilasi NADP.
 NAD & NADP digunakan mengkatalisa reaksi redoks.
 Siklus NAD antara bentuk teroksidasi:
 NAD dengan tereduksi NADH + H+
 Niasin: asam nikotinat & nikotinamida.
 Niasin dalam makanan: NAD & NADP serta bentuk
tereduksinya.
67
Di mukosa usus :
NAD  nikotinamida
NAD  niktoinamida nukleotida

Di usus dan hati


Nikotinamidadan nikotinamida nukleotida diubah
menjadi asam nikotinat
NAD digunakan dalam reaksi yang
menghasilkan energi.
NADP terlibat dalam reaksi biosintesa.
68
SEJARAH GIZI NIASIN
 Defisiensi Niasin terjadi sudah lama
 Sejakjagung dibawa ke Spanyol oleh Columbus.
 Jagung rendah Niasin.

 Budidaya jagung meluas menggantikan rye


 Jagung menjadi popular di Eropa, Rusia selatan
dan Mesir
 Pellagra dengan karakterisasi:
 Penyakit kulit yang parah, kudis, diare & depresi
mental.
 Penyakit ini berhubungan dengan 4D: dermatitis,
diarrhea, dementia & death
69
 Pellagra pada 1760 diduga
 Akibat keracunan dari jagung yang tidak bersih,
terkontaminasi jamur
 Konsumsi minyak sayur yang sudah tengik.

 Joseph Goldberger di Amerika membuktikan


 Pellagra bukan merupakan penyakit menular
 Anjing yang mengkonsumsi makanan penderita
pellagric akan menderita “black tongue”
dapat sembuh dengan minum susu.

70
 1930-an
 Niasin ditemukan sebagai koenzim
 Niasin dapat menyembuhkan black tongue  niasin
menyembuhkan pellagra.
 Orang Meksiko tidak pellagra meski pun makan
jagung.
 Pengolahan jagung  tortilla dengan Ca-alkali (Ca-
hidroksida) niasin terikat  bebas.
 Hopi of Arizona memanen jagung pada saat belum
masak – milky stage.

71
 Susu: triptofan yang akan dibiosintesa ke NAD.
 60 mg triptofan ≈ 1mg niasin.
 Susu & telur 1,4 % triptofan
 Jagung 0,6% triptofan.
PENILAIAN STATUS NIASIN
 Kebutuhan niasin
 Disebabkan oleh kehilangan niasin dari tubuh baik dalam bentuk utuh
maupun produk uraiannya.
 Setara dengan 90% dari asupan sehari-hari dikeluarkan sebagai N-
metil-2-piridon-5-karboksiamida (piridon) & N-metil-nikotinamida.
 Pengukuran metabolit niasin di urin menunjukkan status
niasin.
 Jika keluar dalam jumlah normal menunjukkan statusnya normal.
 Manusia dewasa sehat mengeluarkan 4-6 mg N-metil-nikotinamida per
hr.

73
PENILAIAN STATUS NIASIN
 Avaibilitas niasin rendah
 Vitamin terdapat dalam bentuk terikat.
 Eksresi piridon tdk hanya tergantung dari absorpsi
niasin dari makanan tapi juga konversinya dari NAD
ke NADP, kemudian diikuti oleh katabolisme ke
metabolit.
 Pengukuran rasio NAD/NADP di sel darah
merah.
 Penderita defisien niasin mengakibatkan NAD
intraseluler menurun, tapi mempertahankan kadar
NADP.

74
PENGGUNAAN ASAM NIKOTINAT (PHARMACOLIGICAL)

 Asam nikotinat dosis tinggi : 1,5-4,0 g per hari digunakan


dalam pengobatan aterosklerosis & kolesterol
 Asam nikotinat
 Kolesterol-LDL rendah
 Kolesterol-HDL tinggi
 Trigliserida plasma rendah
 Efek samping:
 Kerusakan pd hati, pening & diare.
 Kulit memerah (karena arteri membesar) muncul pada awal terapi tapi
akan hilang.
 Bersama-sama dengan obat statin & resin yang mengikat garam
empedu,
 Niasin sebagai obat penting dalam menjaga atau mencegah penyakit
kardiovaskular.
75
THIAMIN
PENDAHULUAN
 Vitamin larut air.
 RDA : 1,5 mg.
 Sumber pangan: tanaman, hewan & yeast
 Kelompok beresiko:
 Peminum alkohol kronik pada negara barat
 Pengkonsumsi beras sosoh di negara berkembang.
 Pengkonsumsi pangan laut dalam jumlah banyak.
 Beriberi
 Penyakit akibat defisiensi dengan beragam bentuk
& akibat pada anak-anak, orang dewasa &
alkoholik.

77
ABSORPSI DAN METABOLISME
 Bentuk thiamin sebagai kofaktor:
 Thiamin pirofosfat (TPP).
 TPP dilepaskan dari protein diet selama
hidrolisis di dalam saluran pencernaan &
kemudian dihidrolisa menjadi thiamin  diserap
& diangkut ke dalam berbagai jaringan.
 Di jaringan
 Kembali dikonversi ke TPP dengan bantuan
thiaminokinase.
 Sebagian kecil thiamin tubuh terdapat dalam
bentuk thiamin monofosfat (TMP) & thiamin tri-
fosfat (TTP).
78
Thiaminokinase

TPP
ATP AMP

79
BIOKIMIA THIAMIN

 TPP sebagai kofaktor bagi enzim :


 Piruvatdehidrogenase
 -ketoglutarat dehidrogenase

 Transketolase

80
DEFISIENSI THIAMIN
 Anoreksia dan kehilangan berat badan
 Masalah jantung dan gejala syaraf
 Pelemahan jaringan & edema
 Jika terdapat edema, maka pelemahan tidak terihat di mata
 Gejala pada jantung
 Tachycardia (irama detak jantung tidak normal)
 Pembesaran jantung dan kegagalan cardiac
 Gejala pada sistem syaraf
 Gangguan mental
 Anorexia
 Ataxia (tangan dan lengan gemetar)
 Nystagmus (gangguan gerakan mata, kelumpuhan pada otot
mata)
 Beri-beri:
 Akibat konsumsi beras sosoh.
 Tiga jenis:
 Beri-beri kering
 Beri-beri basah
 Beri-beri pada bayi.
 Beri-beri kering
 Dewasa (lemah & lumpuh pada kaki)
 Neuropathies terjadi akibat degenerasi syaraf inderawi & gerak.
 Tidak melibatkan jantung
 Beri-beri basah
 Ditandai oleh edema & kegagalan jantung.
 Kebocoran sepanjang kapiler menyebabkan edema.
 Jantung meningkatkan output agar tekanan darah terjaga.
 Kulit hangat, ketika jantung mulai gagal kulit menjadi dingin & biru.
82
 Beri-beri pada bayi
 Terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu defisien
thiamin
 Meskipun ibunya terlihat sehat.
 Kejadiannya sangat cepat & mati akibat kegagalan
jantung dalam waktu beberapa jam.
 Penyakit ini mengakibatkan kematian sebelum
edema atau fungsi gerak hilang.
 Terjadi kejang & koma.

 Konsumsi ikan mentah: thiaminase  merusak


vitamin
83
DEFISIENSI & PENANGANAN
 TPP terdapat dalam jumlah kecil di otak.
 Peran dalam defisiensi thiamin masih belum jelas.
 Baboon yang diberi kedipan cahaya maka kadar TPP di otak
berubah.
 Defisiensi thiamin pada alkoholik disebabkan
 menurunnya asupan,
 menurunnya absorpsi
 gangguan kemampuan untuk penggunaan vitamin yang diserap.
 Ataxia & gangguan mata dihubungkan oleh defisiensi
thiamin pada alkoholik (Wernicke’s disease).

84
 Terapi vitamin bagi alkoholik
 Membebaskan dari nystagmus dalam beberapa jam
 Ataxia dalam beberapa minggu.
 Juga dilakukan pemberian zat gizi lain: folat, vitamin B12
& protein.
 Jika kondisi defisien berlanjut
 Penyakit pasien akan berkembang menjadi Korsakoff’s
psychosis (amnesia & bingung)
 Kondisi keseluruhan itu disebut Sindroma Wernicke-
Korsakoff.
 Terapi thiamin: 10 mg thiamin atau 50 mg thiamin
propyl disulfida.
85
PENILAIAN STATUS THIAMIN
 Uji langsung:
 Pengukuran kadar thiamin darah atau urin dengan
HPLC.
 Metode thiochrome atau pengukuran
mikrobiologis.
 Kerugian: kadar thiamin pada orang normal dapat
sangat berbeda.
 Lactobacillus viridescens atau Lacto-bacillus
fermenti.
 Metode thiochrome :
 Menambah alkalin ferisianida  teroksidasi
menjadi thiochrome
 Diukur dengan fluoroscence.

86
RIBOFLAVIN
 Riboflavin = vitamin B2
 Sifat:
 Mudah dicerna
 Larut dalam air
 Rusak karena paparan cahaya
 Memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan
 Sumber:
 Hewani: susu, keju, hati, ginjal
 Nabati: sayur hijau, kacang-kacangan (kacang kedelai)
 Ragi, jamur
RUMUS BANGUN

89
 Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi
 FMN (flavin mononukleotida) atau
 FAD (flavin adenina dinukleotida).

 FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi


redoks dalam tubuh
 FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim
 Berikatan dengan enzim-enzim oksidoreduktase
sebagai gugus prostetik.
 Bentuk aktif riboflavin
 Flavin mononukleatida (FMN)
 Dibentukoleh reaksi fosforilasi riboflavin yang
tergantung pada ATP
 Flavin adenin dinukleotida (FAD)
 Disintesis
oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana
bagian AMP dalam ATP dialihkan kepada FMN.
PERANAN RIBOFLAVIN
 Merupakan salah satu koenzim
 Berperan dalam berbagai metabolisme energi di dalam
tubuh
 Terutama dalam pemecahan senyawa karbohidrat
menjadi gula sederhana.
 Senyawa kompleks lainnya, seperti lemak dan protein,
juga dapat dikonversi menjadi energi.
 Beberapa metabolisme vitamin dan mineral
 Berperan dalam respirasi jaringan tubuh,
pertumbuhan badan, dan produksi sel darah
merah.
 Berfungsi mengikat asam fosfat menjadi
bagian dua jenis koenzim FMN dan FAD.
 FMN digunakan untuk mengubah pridoksin
(Vitamin B6) menjadi koenzim fungsionalnya
 FAD berperan dalam perubahan triptofan menjadi
niasin.
DALAM TUBUH

 Riboflavin
 Bebas terdapat didalam bahan makanan
 Larut didalam air, sehingga mudah diserap dari
rongga usus kedalam mukosa.
 Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas
mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP
dan sebagai FMN dialirkan melalui vena portale
kehati.
DEFISIENSI
 Berpengaruh pada produksi energi tubuh
 Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan
karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan
dengan efisien.
 Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari
 Warna mata yang cenderung merah
 Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya matahari
 Peradangan di mulut dan bibir pecah-pecah
 Kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah
 Gejala awal defisiensi
 Sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah.
 Bila telah parah, penderita akan mengalami
anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah.
 Defisiensi vitamin B2 ini sering dialami oleh
para pecandu alkohol
ASAM ASKORBAT
PENDAHULUAN
 Ascorbic acid (AA):
Merupakan donor elektron (reducing agent)
 Ascorbic acid  semi-dehydro-ascorbic acid 
dehidro-ascorbic acid (DHA)
 Dehydro-ascorbic acid (DHA): merupakan bentuk
oksidatif ascorbic acid paling stabil
 Oksidasi meningkat dengan adanya
 Fe & Cu
 Superoksida
 Radikal hidroksil
 Dehydro ascorbic acid & semi-dehydro-ascorbic
acid memiliki aktivitas vitamin C (anti scurvy)
 Aktivitas vit C AA >>> DHA

 Isoascorbic-acid = erythorbic acid:


 Merupakan isomer ascorbic acid
 Aktivitas vitamin C: hanya 5%
SINTESIS
 Pada beberapa jenis hewan, Vitamin C (ascorbic
acid) dapat disintesis dari glukosa dengan
bantuan enzim gulono-lactone oxidase
 Sintesis terjadi pada hati (mamalia pada umumnya)
 Ginjal (burung & reptil)

 Manusia & beberapa jenis hewan lain (primata,


kelelawar, ikan)
 Sangat rendah kandungan gulono-lactone oxidase 
tidak dapat mensintesis vitamin C  harus didapatkan
dari makanan
VITAMIN C PADA PANGAN
 Ascorbic acid & dehydro-ascorbic acid dapat
ditemukan secara bersamaan dalam pangan
 Vitamin C dalam pangan
 AA: 80-90%
 DHA : 10-20%

 Erythorbic acid:
 Biasadigunakan sebagai food additive
 bahan pengawet daging
asap/minuman
VITAMIN E
PENDAHULUAN
 Vitamin E: pada awalnya disebut antisterilitas
 Tidak dapat disintesis dalam tubuh  harus
didapatkan dari makanan nabati
 4 jenis tokoferol:
 α  bentuk paling aktif
 Β, γ, δ tokoferol atau tokotrienol
 Tokotrienol memiliki 3 ikatan rangkap  kurang
aktif secara biologik
 Karakteristik kimia terutama berperan sebagai
antioksidan
STRUKTUR BANGUN
 Alur Pergerakan Tokoferol antar Organ dan Sel
TOCOPHEROL BINDING PROTEIN (TBP)
 TBP = α-tocopherol-binding protein
 Hanya ditemukan dalam organ hati
 TBP
 Meningkatkan transfer antar membran
 Berperan dalam transport intraseluler dan
distribusi menjadi jaringan, khususnya membran
mitokondria dan retikulum endoplasma
 Juga berperan dalam mengangkut tokoferol
menjadi plasma sebagai VLDL
VITAMIN E SEBAGAI ANTIOKSIDAN
LIPID PEROKSIDASI
 Vitamin E dalam membran  mencegah membran lipid dari
kerusakan oksidatif
 Peroksidasi lemak terutama terjada akibat radikal peroksil
yang diturunkan dari asam lemak tidak jenuh
 Proses lipid peroksidasi terdiri dari 3 tahap :
 Inisiasi: Radikal lemak (R•) yang berasal inisiator radikal bebas
(O*) yang menyerang ALTJG
 Propagasi: radikal lemak bereaksi dengan molekul oksigen 
membentuk radikal peroksil  dapat bereaksi dengan ALTJG
lainnya  membentuk hidroksiperoksida (ROOH) & radikal lemak
baru.
 Terminasi: Propagasi terjadi sampai semua ALTJG diserang atau
rantai karbon menjadi terputus
ANTIOKSIDASI
 Radikal bebas dapat ditangkap dan reaksi menjadi terhenti
dengan cara diserang oleh dirinya sendiri (self-quenching,
reaksi IV), atau dengan adanya antioksidan (reaksi V)
 (I) RH  R•
 (II) R• + O2  ROO•
 (III) ROO• + R’H  ROOH + R•
 (IV) R• (atau ROO•) + R’•  R-R’ (atau ROOR’)
 (V) R• (atau ROO•) + AH  RH (atau ROOH) + A•
 Aktivitas antioksidan tokoferol ditentukan dengan
 Reaksi kimianya dengan molekul oksigen/radikal
superoksida/radikal peroksil
 Mencegah autooksidasi lemak/minyak

Anda mungkin juga menyukai