DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT JIWA
Jl. Kusuma Yudha No. 29, Telp. (0366) 91073-91074
Bangli 80613
Website : www.rsjiwa.baliprov.go.id
Email : .admin-rsjiwa@baliprov.go.id
TELAAH STAF
Lampiran :-
I. Pendahuluan
1. Pelayanan gizi merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medik
yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara
keseluruhan.
2. Salah satu ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi gizi
adalah penyelenggaraan makanan.
3. Penyelenggaraan makanan RS merupakan suatu rangkaian kegiatan
perencanaan penerimaan bahan makanan, penyimpanan, persiapan,
pengolahan serta pendistribusian makanan.
4. Dalam kegiatan persiapan, pengolahan dan pendistribusian diperlukan
tenaga yang memadai serta mempunyai kecakapan dibidang tata boga.
5. Pelayanan yang dilaksanakan di Instalasi Gizi adalah pelayanan 24 jam
yang terdiri dari 3 shif yaitu pagi, sore dan malam.
II. Permasalahan
1. Dalam kegiatan penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi, tenaga
pengolah yang ada sekarang berjumlah 15 orang, sedangkan jumlah
pasien yang dilayani rata-rata 260 pasien.
2. Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, diambil
patokan untuk setiap 5 – 6 tempat tidur dibutuhkan 1 orang tenaga
pengolah.
3. Dari data diatas dapat diketahui bahwa Instalasi Gizi masih kekurangan
tenaga pengolah, untuk itu perlu adanya tambahan tenaga pengolah
sehingga kegiatan penyelenggaraan makanan dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
III. Fakta yang mempengaruhi
1. Instalasi Gizi hanya memiliki 15 orang tenaga pengolah.
2. Tenaga pengolah yang ada sekarang, 3 orang diantaranya dalam kondisi yang
kurang baik untuk dapat melakukan kegiatan penyelenggaraan makanan.
3. Untuk mendapatkan tambahan tenaga pengolah, Instalasi Gizi sudah
mengajukan permohonan tambahan tenaga namun sampai sekarang belum
terpenuhi.
IV. Analisis
1. Agar penyelenggaraan makanan dapat berjalan dengan baik dan lancar, perlu
didukung oleh tenaga yang memadai dan cakap dibidangnya.
2. Dengan adanya tenaga tata boga maka makanan yang diproduksi diharapkan
menjadi lebih baik.
3. Perhitungan kebutuhan tenaga pengolah terlampir.
V. Kesimpulan
1. Perlu adanya tambahan tenaga pengolah khususnya tata boga secara bertahap,
sehingga penyelenggaraan makanan berjalan lebih baik.
2. Dengan adanya peningkatan kualitas tenaga pengolah akan berpengaruh pada
kualitas penyelenggaraan makanan.
Tembusan :