Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : URT
Demi keadilan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka segala
sesuatunya kita akan selalu sebagai manusia biasa dan umat yang beragama
memohon doa dan petunjuk kepada Allah SWT, serta memanjatkan puji syukur
kepada-Nya, dan karena-Nya pula sidang pada hari ini dapat dilaksanakan.
Kebenaran dan keadilan merupakan segenap manusia, untuk itu setiap orang
yang diduga atau didakwa tersangkut dalam suatu tindak pidana akan dituntut oleh
Jaksa Penuntut Umum dan diselesaikan perkaranya melalui pemeriksaan di muka
Pengadilan Negeri Pinrang apabila perkaranya cukup bukti atau didukung oleh alat-
alat pembuktian yang cukup untuk diajukan di muka persidangan pengadilan negeri,
terdakwa Yuyu binti Haedar di muka sidang ini adalah salah satu dari mereka
pencari keadilan, apakah keadilan itu diperolehnya?
Setelah terdakwa mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada hari, Selasa,
tanggal, 02 Februari 2016, ia menyerahkan untuk kepentingan pembelaannya
kepada kami selaku penasihat hukum bagi terdakwa. Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 54 KUHAP.
Atas dasar kesempatan sidang pada tanggal 9 Februari 2016, maka
ditetapkanlah pada hari ini untuk disampaikan pleidooi/pembelaan dari terdakwa
Yuyu binti Haedar, melalui kami penasihat hukum terdakwa.
Dalam persidangan perkara pidana terdakwa telah diperiksa oleh beberapa orang
saksi, termasuk terdakwa sendiri.
1. Keterangan saksi-saksi
Saksi Suardi bin Nurdin dan Nita Audina binti H. Nurdin adalah anggota res.
Narkoba, sebelum memberikan keterangannya diambil sumpah terlebih dahulu.
Pada pokoknya, saksi menerangkan, bahwa benar pada hari kamis tanggal 8
Oktober 2015 sekitar pukul 16.30 wita, bertempat di kampung Ulu Tedong, Kec.
Watang Sawitto, Kab. Pinrang terdakwa melakukan suatu tindak pidana
penyalahgunaan Narkotika yaitu memiliki narkotika sejenis shabu-shabu, setelah
sergap dan digeledah oleh Nita Audina bersama rekannya dan menemukan 2
sachet plastik kecil yang berisi kristal kecil bening yang diduga Narkotika jenis
shabu-shabu yang ditemukan di kantong celana bagian belakang Terdakwa.
Terdakwa memang benar telah melakukan tindak pidana penyalahgunaan
narkotika yaitu memiliki narkotika namun tidak bermaksud mengambil
keuntungan atau menjadi bagian daripada pekerjaannya yang menjanjikan
keuntungan besar akan tetapi terdakwa hanya semata-mata untuk bersikap baik
terhadap temannya lel. Takdir karena meminta tolong sama terdakwa untuk
dicarikan barang haram tersebut, sebelum terdakwa menyerahkan narkotika
tersebut kepada lel. Takdir, terdakwa sudah di sergap oleh sekelompok orang
yang belakangan diketahui bahwa mereka adalah anggota polisi yang
berpakaian preman dan terdakwa tidak melakukan perlawanan tidak ada niat
sama sekali untuk melarikan diri dan baru tersadar kalau dirinya hanya dijebak
oleh lel. Takdir lagipula menurut kesaksian saksi Suardi, terdakwa bukan target
berdasarkan informasi dari masyarakat atas penyalahgunaan narkotika.
Saksi Hamka sebelum memberikan keterangannya diambil sumpahnya terlebih
dahulu. Pada pokoknya menerangkan di muka persidangan, bahwa terdakwa
memang benar tedakwa melakukan penyalahgunaan Narkotika dengan cara
membeli narkotika tersebut sejenis shabu-shabu dengan menyerahkan uang
sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah). Akan tetapi terdakwa
memiliki narkotika tersebut bukan dengan maksud untuk dikonsumsi atau dijual
untuk mendapatkan keuntungan besar dari hasil penjualan narkotika tersebut
tetapi terdakwa hanya bersikap baik terhadap temannya lel. Takdir yang ternyata
hanya untuk menjebak terdakwa, sebelum terdakwa menyerahkan narkotika
pesanan lel. Takdir dan tidak berhasil menemui lel. Takdir untuk diberikan
narkotika pesanannya, berselang beberapa menit di depan pintu rumah kost lel.
Takdir terdakwa sudah di sergap oleh Anggota Polres Pinrang Res. Narkoba
yang berpakaian preman kemudian terdakwa digeledah dan ditemukan 2 sachet
narkotika dari saku celana bagian belakang namun dengan niat baik dan secara
sadar terdakwa tidak melakukan perlawanan atau melarikan diri dari sergapan
Anggota Polres Res. Narkoba.
2. Keterangan Terdakwa
Di muka persidangan terdakwa ini menerangkan bahwa ia benar membawa
narkotika sejenis shabu-shabu yang diketemukan Anggota Polres Pinrang Res.
Narkoba di kantong celana bagian belakang, secara tidak sadar terdakwa
ternyata di jebak oleh lel. Takdir yang sudah tidak ada lagi di rumah kostnya
setelah beberapa kali mengetuk pintu dan memanggil lel. Takdir namun
berselang beberapa menit kemudian dirinya disergap oleh sekelompok orang
yang berpakaian preman dan belakangan diketahui mereka adalah Anggota
Polres Pinrang Res. Narkoba, Terdakwa baru sadar kalau kalau dirinya dijebak
oleh lel. Takdir, atas niat baik dari terdakwa, terdakwa membiarkan dirinya
digeledah dan tidak melakukan perlawanan serta tidak berupaya untuk melarikan
diri. Terdakwa menyadari bahwa dirinya melakukan perbuatan yang melanggar
hukum namun dengan niat baik kepada teman terdakwa rela melakukan
perbuatan tersebut walaupun hal itu merugikan dirinya. Nyatanya terdakwa
tersebut menyesali perbuatan yang ia lakukan itu.
Perlu kami uraikan di sini, sehubungan dengan perkara pidana terdakwa dalam
perlindungan hukum dan hak asasi terdakwa. Bahwa hukum berfungsi sebagai
pengayom dan mengatur hubungan manusia dalam masyarakat dan mempunyai
tujuan melindungi kepentingan manusia dalam bernegara dan bermasyarakat.
Hukum yang adil adalah hukum yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah
hidup bangsanya. Jadi hukuman yang dirasakan adil oleh masyarakat itulah yang
harus diterapkan dalam pemberian keadilan dan penegakan hukum.
Sehubungan dengan perkara terdakwa, walaupun terdakwa terbukti melanggar
Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) atau Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat
(1). Namun dalam hal ini sadar dan menyadari, bahwa terdakwa teritikad baik
dengan tidak melakukan perlawanan terhadap penyergapan yang dilakukan oleh
anggota kepolisian serta menyerahkan dan mengakui narkotika itu miliknya.
Kesimpulan
1. Mohon pada majelis hakim dapat menjadikan pembelaan ini sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan terhadap perkara terdakwa.
2. Mohon, agar biaya perkara terdakwa diibebankan pada negara.
3. Mohon pada majelis hakim membebaskan hukum terdakwa.
Hormat kami,
Penasehat Hukum
Bakri Remmang, SH
Rudiy, SH.,MH.
Bahtiar, SH.,MH.
Ruslan, SH.,MH
Darwis. K, SH