PEMBAHASAN
1. Inventarisasi
Inventarisasi digunakan sebagai sarana dan sumber informasi baik bagi pemimpin, staf dan
para pengawas.
Dalam inventarisasi kegiatan-kegiatan yang telah dapat kita identifikasi mencakup hal-hal
sebagai berikut :
Menyediakan data untuk menrencanakan kebutuhan peralatan dan perlengkapan
Memberikan informasi untuk dijadikan bahan pengarahan dalam pengadaan peralatan dan
perlengkapan
Memberikan pedoman dalam fungsi penyimpanan dan penyaluran
Memberikan petunjuk dalam rangka pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
Menyediakan data atau informasi dalam menentukan barang lebih dan menghapus dari
pertanggungjawaban administratif
Dengan menerapkan dan mengembangkan klasifikasi dan kodefikasi untuk menuju
sasaran katalogisasi dan standardisasi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
2. Expediting
“Expediting” diartikan “Aggresively Expediting” yang diartikan mempercepat dan
memperlancar secara agresif.
Tujuan utama daripada tindak lanjut expediting ini ialah optimasi monitoring secara agresif
dengan menggunakan sarana-sarananya agar dapat menunjang pelaksanaan operasi hingga
sasaran dapat tercapai dalam waktu yang tepat.
Bidang-bidang pada Expediting yaitu :
Bidang pembelian bertanggungjawab dalam jaminan pengedalian, konsistensinya dan
ekonomisnya pelaksanaan pembelian.
Bidang expediting
Bidang angkutan bertanggungjawab pelayanan kebutuhan dan peralatan maupun tenaga
Bidang pengawasan bertanggungjawab akan mutu barang yang dibeli apakah sesuai
dengan teknis yang diminta oleh pembeli.
1. Sarana pengendalian
Struktur organisasi yang baik dan mendukung.
Sistem informasi yang memadai dan ditunjang oleh prosedur yang diterapkan.
Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
Pendidikan dan pelatihan sesuai dengan manajemen logistik sehingga masing-masing
fokus pada bidang yang diminati dan di geluti.
Anggaran yang cukup memadai sehingga cukup dalam pelaksanaan kegiatan dan
kebutuhan lainnya.
Penggunaan perangkat keras dan lunak seperti computer, alat komunikasi dan
sebagainya yang dibutuhkan guna mempermudah penyimpanan data dan komunikasi.
Efektifitas dan efisiensi dalam pengendalian harus dapat memenuhi kriteria sebagai
berikut(astuti,2010):
Keakurata dalam informasi sehingga dapat memberikan gambaran tindakan
yang tepat
Tepet waktu dalam penyampian informasi dan evaluasi kerja agar dapat
secepatnya mengambil tindakan koreksi
Objektif dan menyeluruh karena informasi harus bersifat apa adanya dan
lengkap
Pengawasan harus dipusatkan pada penyimpanan barang yang sering terjadi
penyimpangan dan sering mengalami penyimpangan serius atau fatal sehingga
menyebabkan kerugian.
Realistik secara ekonomi,biaya pelaksanaan informasi harus lebih rendah atau
sama dengan manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan sistem tersebut.
Realistik secara organisasional, sesuai dengan keharmonisan atau sesuai
pengawasan lingkup kerja dan hubungan personal maupun dengan satuan unit
Terkoordinasi dengan aliran kerja
Fleksibelitas dalam menganggapi ancaman di lingkungan kerja
Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
Sistem pengendalian harus mampu melaksanakan pelaksaaan para pekerja di
organisansi dengan mendorong otonomi,tanggung jawa,dan berprestasi.
Dafpus:
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-05/S55277-Ria%20Ardiyanti
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, Vol.7, No.1, 2017
Lolong, L.A. 1990,Pengawasan pengendalian di lingkungan departemen kesehatan
RI : konsep dan prinsip manajemen rumah sakit
Soenoesoebrata,soeyatna. 2001 ,pengawasan,kaitan pengawasan
atasan langsung,pengawasan melekat dengan
pengawasan fungsional. Seminar audit jakarta
https://www.konsultanbisnissurabaya.com/keadaan-dan-beberapa-permasalahan-
sistem-manajemen-logistik-di-indonesia/
astuti,ika dewi. 2010. Gambaran pelaksanaan pengendalian pengelolaan logistik
umum rumah sakit umum daerah budi asih jakarta. Skripsi
Depok:program sarjana kesehatan masyarakat ,FKM UI