Anda di halaman 1dari 1

Kenaikan BPJS kesehatan

BPJS telah mengalami kerugian yang sangat besar hingga mencapai 3 kali lipat dari
tahun sebelum nya. Apalagi dimasa sekarang, maraknya kejadian pandemic COVID-19 tentu
saja akan memperburuk kerugian defisit ini. Setidaknya sekitar 1,9 juta pekerja di Indonesia
sudah tidak memiliki pekerjaan lagi (diberhentikan) selama masa pandemi ini. Masalah ststus
ekonomi menjadi alasan utama penunggakan pembayaran BPJS dimasa pandemi ini. Untuk
makan saja sudah susah bagaimana jika untuk membayar iurab BPJS.

Pemerintah memutuskan untuk menaikan iuran BPJS, layanan kelas 1 sebanyak 87,5%
atau Rp. 150.000 untuk setiap orang, layanan kelas 2 sebanyak 96% menjadi Rp. 110.000 dan
untuk layanan kelas 3 hanya dinaikan sebanyak 65% yaitu menjadi Rp. 35.000. Sebenarnya
kenaikan iuran BPJS bukan solusi untuk kerugian yang terjadi melainkan menambah beban
masyarakat, bahkan ada yang berpindah kelas agar masih mampu membayar iuran tanpa
menunggak. Pemerintah membuat program BPJS ialah untuk mewujudkan derajat kesehatan
setinggi tingginya, sebelum iuaran naik saja banyak yang tidak menggunakan BPJS apalagi
sekarang dengan tarif yang lumayan tinggi di masa pandemi.

Anda mungkin juga menyukai