“ORIENTALIS”
Di Susun Oleh :
Subur Pranoto
Dosen Pengampu,
Ustadzah Badrah Uyun, MA.
“SEJARAH ORIENTALISME”
Tidak bisa dipastikan, siapa dan kapan sebenarnya orang Barat pertama yang tertarik
untuk mempelajari ketimuran. Namun bisa diyakini ialah bahwa Sebagian Pendeta Barat
pernah pergi menuju Spanyol (Andalusia) di masa kejayaannya. Mereka belajar di sekolah-
sekolah Islam Spanyol. Menterjemahkan Al-Quran dan buku-buku Arab ke dalam bahasa
mereka. Juga mereka berguru kepada para sarjana Islam dalam berbagai ilmu pengetahuan,
terutama filsafat, kedokteran dan ilmu pasti.
Diantara periode pertama dari pendeta-pendeta itu adalah Pendeta Prancis Jerbert.
Setelah belajar di Andalusia dan pulang ke negerinya, ia terpilih menjadi Paus Gereja
Romawi tahun 999 M. Begitu pula Piere Le Venerable (1092 - 1156) dan Gerald de Gremona
(1114 - 1187).
Setelah pulang ke negeri masing – masing, mereka menyebarkan kebudayaan Arab
dan buku-buku karangan sarjana Arab yang termasyhur. Selanjutnya mereka mendirikan
Lembaga-lembaga Pendidikan/studi Arab sama dengan sekolah-sekolah Arab.
Sekolah-sekolah ini mengajarkan ilmu-ilmu Arab yang telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin, bahasa ilmu pengetahuan di negara-negara Eropa Barat pada waktu itu. Dan
hampir selama enam abad perguruan-perguruan tinggi di Eropa mengambil buku-buku Arab
sebagai kepustakaan utama.
Sejak saat itu selalu terdapat orang-orang Barat yang mempelajari Islam dan Bahasa
Arab. Dan menerjemahkan Al-Quran dan buku-buku Arab, baik sains maupun sastra, hingga
datang abad XVIII, dimana bangsa Barat mulai menjajah negara-negara Islam dan menguasai
kekayaannya.
Maka sejumlah sarjana-sarjana barat mulai menyelidiki tentang ketimuran. Dan untuk
itu mereka menerbitkan majalah-majalah di seluruh negara Barat dan memboyong
manuskrip-manuskrip Arab, baik dari negara Arab maupun dari negara Islam lainnya, dengan
cara membeli dari pemiliknya yang masih bodoh atau mencurinya dari perpustakaan-
perpustakaan umum yang saat itu sedang dalam keadaan kacau, untuk dibawa pulang ke
negerinya dan disimpan di perpustakaan-perpustakaan mereka. Akhirnya sejumlah besar
manuskrip-manuskrip Arab itu berhasil dipindahkan ke berbagai perpustakaan di Eropa,
sehingga pada awal abad XIX jumlah buku-buku yang berhasil mereka boyong tidak kurang
dari 250.000 jilid. Jumlah tersebut sampai saat ini semakin bertambah.
Pada tahun 1873 untuk pertama kalinya diadakan kongres orientalisme di Paris.
Kongres semacam itu terus diadakan sampai sekarang ini, guna mengkaji agama dan
kebudayaan timur.
LAPANGAN ORIENTALISME
Seperti kita lihat pada mulanya orientalisme hanya mempelajari bahasa Arab dan
Islam, tapi akhirnya setelah meluasnya kolonialisme Barat di negara-negara Timur,
orientalisme mulai mempelajari ketimuran yang meliputi agama, adat istiadat, kebudayaan,
geografi dan bahasa-bahasa yang populer.
Dan dewasa ini perhatian orang-orang orientalis terhadap Islam, sastra Arab dan
kebudayaan Islam sangat besar. Motif-motif keagamaan dan politislah yang mendorong
mereka mengkaji ketimuran, seperti yang akan dijelaskan nanti.
1. Motif Keagamaan
Rasanya tidak terlalu sulit untuk mengetahui motif mereka yang pertama ini, yaitu
motif keagamaan. Sebab hal itu sudah dimulai oleh pendeta-pendeta Barat, seperti kita
ketahui, dan berlangsung terus hingga sekarang ini.
Mereka sangat ambisi untuk dapat menghancurkan Islam, memalsukan segi-segi
kebaikannya dan menodai kesuciannya. Hal itu untuk meyakinkan kaumnya (orang-
orang Barat) yang patuh kepada pemimpin keagamaan mereka yang memandang Islam,
saat itu merupakan satu-satunya musuh bebuyutan kaum nashrani, sebagai agama yang
tidak berhak berkembang, dan kaum muslimin adalah orang-orang biadab, pencuri dan
penumpah darah. Agama Islam mendorong umatnya mencari kepuasan nafsu jasmani,
dan menjauhkan mereka dari keinginan jiwa dan moral, kata mereka menuduh.
Dewasa ini hantaman mereka terhadap Islam semakin sengit, setelah mereka tahu
bahwa peradaban modern telah menggoncangkan sendi-sendi kepercayaan mereka, dan
telah menyepelekan pendidikan yang mereka peroleh dari kalangan agamawan mereka di
masa lampau.
Serangan dan hantaman keras mereka itu terhadap Islam ternyata tidak berhasil
membelokkan atau menghentikan kritikan-kritikan orang Barat terhadap agama dan
kitab suci mereka sendiri.
Mereka menyadari kecemasan orang-orang Barat dan kebenciannya terhadap kaum
muslimin, sebagai akibat pengaruh penyebaran Islam pertama, perang salib dan
kemudiaan perluasan wilayah Osmaniyah di Eropa. Nah, dengan jiwa yang penuh takut
dan benci itulah mereka lebih giat lagi menyelidiki Islam.
Selain itu ada juga tujuan yang tidak pernah dilupakan dalam penyelidikan ilmiyah
itu, yaitu kristenisasi. Umumnya yang menangani bidang ini adalah rohaniawan-
rohaniawan Kristen.
Mereka berusaha mengaburkan dan menodai kecemerlangan dan keberhasilan Islam.
Usaha mereka ini banyak ditujukan kepada para cendekiawan Muslim yang berfikiran
barat, guna melemahkan akidah mereka dan meragukan terhadap adanya peninggalan-
peninggalan kebudayaan, ilmu pengetahuan Islam dan segala yang berhubungan dengan
Islam.
2. Motif Penjajahan
Setelah perang salib usai dan kekalahan tentaranya, yang pada lahirnya merupakan
perang agama, tapi pada hakikatnya perang penjajahan, orang-orang Barat tidak berputus
asa untuk menguasai dan menjajah negara-negara Arab khususnya, dan negara-negara
Islam umumnya.
Mulailah mereka menyelidiki negara-negara tersebut dari berbagai segi: agama,
tradisi, akhlak dan kekayaan alamnya, guna mengetahui dimana letak basis-basis
kekuataan negara-negara tersebut untuk kemudian dilemahkan dan dirampasnya.
Setelah kekuatan politik dan militer mereka mantap, maka factor-faktor yang
menggalakkan orientalisme adalah usaha melemahkan mental dan rohani umat Islam.
Hal itu mereka lakukan dengan cara meragukan arti peninggalan-peninggalan
kebudayaan, akidah dan nilai-nilai kemanusiaan yang kita miliki. Akhirnya kita
kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri dan terlempar dalam pelukan Barat. Sampai-
sampai norma-norma akhlak dan akidah keimanan kita berkiblat kesana.
Dengan demikian sempurnalah sudah usaha mereka untuk membuat kita bertekuk
lutut mengikuti kebudayaan dan peradaban Barat.
Bisa dilihat misalnya bagaimana mereka menggalakkan timbulnya ide-ide nasionalisme
Arab yang sudah dilupakan oleh sejarah itu, dan sudah punah sejak bangsa Arab
mengibarkan panji-panji Islam sehingga bersatulah bahasa, akidah dan negeri mereka.
Dikibarkannya panji-panji ini ke seluruh dunia, kemudian diperkokohkannya
pertalian-pertalian kemanusiaan, sejarah dan kebudayaan dengan bangsa setempat. Maka
dengan begitu makin kuatlah posisi orang-orang Arab itu dan semakin tinggi pula
keluhuran dan kejayaannya.
Sejak setengah abad yang lalu, orang-orang Barat selalu berusaha untuk
menghidupkan kembali chauvinisme-chauvinisme seperti fir’aunniyah di Mesir,
Phonesia di Syria, Libanon dan Palestina, Asyur di Irak dan lain-lain. Hal itu dilakukan
untuk mempermudah penghancuran kesatuan kita sebagai satu umat. Juga untuk
menghalangi-menghalangi usaha kita dalam menguasai tanah dan kekayaan kita serta
merebut Kembali kejayaan kita dalam memimpin lajunya peradaban, Begitu pula untuk
mencegah persatuan kita Kembali dalam akidah, norma-norma keluhuran, sejarah dan
kepentingan yang sama.
3. Motif Komersial
Diantara motif-motif yang mendorong orang-orang orientalis giat menjalankan
misinya adalah keinginan mereka untuk mengadakan kerja sama dengan kita. Hal ini
untuk memperlancar pemasaran barang-barang produksi mereka dan membeli hasil-hasil
alam kita dengan harga serendah mungkin. Begitu juga untuk membuat gulung tikar
industri-industri setempat yang pernah berkembang pesat di negara-negara Arab dan
Islam.
4. Motif Politis
Motif ini merupakan yang paling menonjol saat itu, setelah Sebagian besar negara-
negara Arab dan Islam merdeka. Setiap kedutaan negara-negara barat di negara-negara
Islam memiliki sekretariat atau atase kebudayaan, dimana stafnya fasih berbahasa Arab
dan bahasa setempat. Ini untuk memungkinkan mereka dapat berhubungan dengan para
pemikir, pers dan politikus setempat untuk menjajaki arus pemikiran mereka. Dalam
pada itu mereka juga menyebarkan paham-paham politik yang cocok dengan kemauan
negaranya.
Kegiatan-kegiatan seperti ini mempunyai pengaruh besar dan amat berbahaya. Dulu,
Ketika duta-duta besar negara-negara Barat – yang sebagian masih berada di negara-
negara Islam – menyebarkan fitnah-fitnah untuk memecah kesatuan negara-negara Arab
dan Islam dengan dalih memberikan advis dan bantuan. Hal demikian mereka lakukan
setelah mempelajari dan mengetahui sepenuhnya watak dan segi-segi kelemahan politik
para penguasa setempat. Sebagaimana juga mereka tahu terhadap paham-paham
kebangsaan yang membahayakan kepentingan kolonial.
5. Motif Ilmiyah
Sedikit sekali orientalis-orientalis yang melakukan tugas-tugas orientalisme dengan
tujuan semata-mata cenderung mengadakan penelitian terhadap berbagai peradaban
bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
Dibanding dengan yang lain, kelompok yang bermotif ilmiyah ini lebih sedikit
kekeliruannnya dalam memahami Islam dan peninggalannya. Hal itu disebabkan karena
mereka memang tidak sengaja membuat pemalsuan dan penodaan terhadap Islam.
Karenanya hasil penelitian dan penyelidikan mereka nampak lebih mendekati kebenaran
disamping lebih sesuai dengan metode ilmiah yang benar, dibanding dengan hasil
penelitian orientalis-orientalis pada umumnya.
Diantara mereka, bahkan ada yang mendapat hidayah Allah, memeluk Islam dan
beriman. Namun orientalis-orientalis seperti ini sangat jarang didapati, kecuali apabila
mereka memiliki biaya sendiri untuk mengadakan penelitian ketimuran dengan jujur dan
ikhlas.
Hal itu disebabkan karena hasil-hasil penulisan mereka yang jujur tidak mendapat
sambutan dari kalangan orang-orang Barat sendiri, baik kalangan agamawan dan politisi
maupun para cendekiawan. Karena itu mereka tidak memperoleh keuntungan material,
sehingga jarang kita dapati kelompok orientalis semacam ini.
TUJUAN ORIENTALISME
1. A.J. Arberry
Berkebangsaan Inggris, terkenal fanatic dan sangat anti Islam. Termasuk editor
Encyclopedia of Islam. Sekarang menjadi guru besar di Universitas Cambrige. Dan
disayangkan dia juga menjadi guru besar para mahasiswa Mesir yang lulus dalam
Islamic Studies dan Linguistiek di Inggris. Diantara buku-bukunya yang penting
ialah:
a. Islam To Day, terbit tahun 1943.
b. Muqaddimah li tarikhat-tasauf, terbit 1947.
c. Al-Tashauf, terbit 1950.
d. The Holly Koran: An Introduction With Selection and Revelation, terbit tahun
1950.
2. Geom
Asal Inggris dan terkenal sangat anti Islam. Ia mengajar di berbagai
universitas di Inggris dan Amerika. Semangat missionarisnya sangat menonjol dalam
ide-ide dan tulisannya. Diantara bukunya yang terkenal adalah ‘Islam’. Banyak
mahasiswa-mahasiswa utusan Pemerintah Mesir yang mempelajari bahasa-bahasa
timur menjadi anak didiknya. Suatu hal yang patut disayangkan.
3. Baron Cara De Vaux
Asal Prancis. Dan juga terkenal sangat fanatik dalam memusuhi Islam dan
umatnya. Dia punya andil besar dalam penulisan Encyclopedia of Islam.
4. H.A.R. Gibb
Orientalis Inggris modern. Pernah menjadi anggota Lembaga Bahasa di Mesir.
Sekarang menjadi Guru Besar Islamic & Arabic Studies di Universitas Harvard
Amerika. Termasuk tokoh penting editor Encyclopedia of Islam. Karya-karyanya
yang paling berbahaya adalah:
a. Studies on the Civilization of Islam, 1969, ditulis bersama-sama orientalis lain
dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan judul “Thorikul Islam”.
b. Modern Trend in Islam. Terbit pada tahun 1947 dan sudah dicetak ulang.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan judul “Al-Ittijahatul Hadistah fil
Islam”.
c. Mohammedanisme, terbit tahun 1947 dan sudah dicetak ulang.
d. Al Islam wal Mujtama’ al-Arabi, terbit dalam beberapa jilid. Dikerjakan
bersama-sama rekannya.
e. Dan beberapa makalah lainnya.
5. Ignace Goldziher
Asal Hongaria. Terkenal sangat anti Islam. Tulisan-tulisannya sangat
berbahaya, termasuk editor Encyclopedia of Islam. Juga menulis tentang Al-Quran
dan Hadits Nabi. Diantara buku-bukunya ialah: Mohammadische Studien dan sudah
diterjemahkan kedalam bahasa Arab dengan judul “Tarikhul Madzahibit Tafsiril
Islami”.
6. John Maynard
Berkebangsaan Amerika. Dan sangat fanatik dalam memusuhi Islam. Ia
berperan dalam redaksi majalah Amerika “Journal of the Oriental Studies Society”.
Terutama dalam bab-bab buku-buku baru yang berhubungan dengan Islam
khususnya, atau ketimuran umumnya (lihat misalnya hal. 22 dan seterusnya dari
majalah tersebut No. II Jilid VIII, April 1924).
7. Samuel M. Zweimer
Orientalis dan missionaris ini terkenal sangat anti Islam. Pendiri majalah “The
Muslim World” dan penulis buku “The Moslem Dartrime of God” terbit tahun 1980.
Ia adalah penyusun buku “Islam”, yaitu kumpulan makalah yang diajukan pada
kongres missionary II tahun 1911 di Lucknow India.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam menjalankan tugas missionary,
orang-orang Amerika mengabdikan Namanya pada Sekolah Theology dan Calon
Missionaries.
8. Aziz Athia Soryal
Seorang Kristen Mesir yang pernah menjadi Guru Besar Universitas
Iskandaria. Sekarang mengajar pada sebuah Universitas di Amerika.
Ia sangat dendam terhadap Islam dan kaum muslimin. Banyak memalsukan
ajaran Islam. Kedengkian dan pemalsuannya itu ditunjang oleh karena tinggalnya
yang jauh dari Mesir dan kalangan Islam.
Dia juga menulis beberapa buku tentang Perang Salib.
9. Von Grunebaum
Yahudi asal Jerman yang sangat anti Islam ini didatangkan ke Amerika untuk
menjadi pengajar di berbagai universitas disana dan sebagai guru besar pada
Universitas Chicago. Hampir semua buku-bukunya mengandung serangan terhadap
Islam dan kaum muslimin. Ia produktif dalam menulis dan sangat dikagumi di
kalangan orientalis sendiri. Diantara karya-karya nya:
a. Al-Islami fi ‘Usur al Wushtha terbit tahun 1946.
b. Al-A’yadul Muhammadiyah, terbit tahun 1947.
c. Muhawalat fi Syarah al-Islam Al-Mu’ashir, terbit tahun 1954.
d. Dirasat fi Tarikh As-Saqafah Al-Islamiyah, terbit tahun 1957.
e. Al Islam, terbit 1957.
f. Unity and Variety of Moslem Civilization, terbit tahun 1955.
10. Philip K. Hitti
Kristen Libanon yang berwarganegara Amerika. Menjadi guru besar pada
jurusan Oriental Studies di Universitas Princeton Amerika. Kemudian menjabat
Ketua Jurusan dan sekarang sudah pension. Ia termasuk orang yang sangat anti Islam
dan berlagak sebagai pembela persoalan Arab di Amerika. Penasihat tidak resmi
pada Departemen Luar Negeri Amerika dalam urusan Timur Tengah.
P.K. Hitti selalu berusaha meremehkan peranan Islam dalam membangun
peradaban manusia. Dan sangat benci setiap hal yang berkaitan dengan kaum
muslimin. Seperti nampak dalam tulisannya di Encyclopedia Americana terbitan
tahun 1948 di bawah judul “Sastra Arab”, halaman 129. Ia menulis sebagai berikut:
“Tanda-tanda kehidupan sastra Arab modern tidak nampak kecuali pada bagian akhir
abad XIX. Pada umumnya pelopor gerakan pembaharuan ini adalah orang-orang
Kristen Libanon yang belajar dan mengambil inspirasi dari semangat missionaris-
missionaris Amerika”.
Usaha-usaha Hitti dalam meremehkan keutamaan Islam dan kaum muslimin
tidak hanya terbatas pada abad baru, tetapi tercermin hampir pada semua fase sejarah
Islam sebagaimana tercantum dalam buku-buku berikut:
a. History of the Arab, terbit dalam bahasa Inggris dan telah beberapa kali dicetak
ulang. Buku ini penuh dengan kecaman terhadap Islam dan hinaan terhadap Nabi
Muhammad, dendam, racun, dan kebencian. Lihat misalnya majalah “Islam”
edisi bahasa Inggris yang terbit di Karachi Pakistan, halaman 138, edisi April
1958 dan halaman 146 edisi awal Mei 1958.
b. Tarikh Suria.
c. Ashlu Adruz wa Dianatihim (1928).
11. A.J. Wensink
Musuh bebuyutan Islam dan Nabi Muhammad. Anggota Lembaga Bahasa di
Mesir, kemudian keluar dari keanggotaan karena konflik dengan Dr. Thoyib Husen
Al-Hawari pengarang buku “Al-Mustarsyrikun wal Islam”, terbit tahun 1936. Krisi
situ terjadi setelah tersebarnya pendapat Wensink mengenai Al-Quran dan
Rasulullah. Ia menuduh bahwa Rasulullah adalah penyusun Al-Quran dari ringkasan
kitab-kitab agama dan filsafat sebelum Nabi Muhammad, lihat “Al-Mustasyrikun
wal Islam” halaman 71 dan seterusnya. Buku Wensink yang terkenal berjudul
‘Theology of Islam’, terbit tahun 1932.
12. K. Cragg
Orang Amerika yang sangat anti Islam ini pernah bekerja sebagai guru besar
di Universitas Amerika Cairo. Sekarang menjadi Pimpinan Majalah “The Moslem
World”, missionaris Amerika dan Ketua Jurusan Theology Kristen di Hartford dan
tokoh missionaris. Diantara buku-bukunya yang terkenal “Da’watul Muazhinah”
terbit tahun 1956.
13. Louis Massignon
Tokoh terbesar orientalis modern Perancis dan Penasihat Departemen Koloni
Perancis Urusan Afrika Selatan. Ia merupakan pimpinan Spiritual Perkumpulan-
Perkumpulan Missionaris Perancis di Mesir. Sering mengunjungi dunia Islam.
Pernah bekerja sebagai tantara Perancis selama lima tahun pada waktu Perang Dunia
Pertama. Ia juga anggota Lembaga Bahasa di Mesir dan Lembaga Ilmiyah Arab di
Damaskus. Spesialis dalam filsafat dan tasauf Islam. Bukunya yang terkenal adalah
“Al-Hallaj Marteir Mistique de I’Islam”, terbit tahun 1922 dan buku-buku serta
makalah-makalah lainnya tentang filsafat dan tasauf. Ia juga termasuk editor
Encyclopedia of Islam.
14. D.B. Macdonald
Orientalis Amerika yang fanatik dan sangat memusuhi Islam dan kaum
muslimin. Dalam buku-bukunya ia selalu menonjolkan semangat kristenisasi yang
orisinil. Termasuk tokoh editor Encyclopedia of Islam. Bukunya yang terkenal antara
lain :
a. Development of Moslem Theology, Yurisprudence and Constitutional Theory,
terbit tahun 1903.
b. Mauqifuddini wal-Hayat fil-Islam, terbit tahun 1908.
15. M. Green
Sekretaris redaksi majalah “Midle East Magazine”.
16. Majid Kaduri
Seorang Kristen Irak, Ketua Jurusan Midle East Studies Universitas Jhon
Hopkins Wasington dan Direktur Lembaga Penelitian dan Pendidikan Timur Tengah
di Wasington. Ia sangat mendendam terhadap Islam dan pemeluknya. Diantara
bukunya yang mengandung kecaman terhadap Islam ialah ‘War and Peace in The
Law Islam’, terbit tahun 1955.
17. D.S. Margoliouth
Orang Inggris yang juga sangat anti Islam ini adalah anggota editor Encyclopedia
of Islam, anggota Lembaga Bahasa di Mesir dan anggota Lembaga Ilmiyah di
Damaskus. Diantara buku-bukunya yang terkenal:
a. The Early Development of Islam, terbit tahun 1913.
b. Muhammad wa-Muthali’ Al-Islam, terbit tahun 1905.
c. Al-Jami’atul Islamiyah, terbit tahun 1912.
18. R.A. Nicholson
Adalah tokoh orientalis modern Inggris terbesar dan editor Encyclopedia of
Islam. Spesialis dalam bidang tasauf dan filsafat Islam dan anggota Lembaga Bahasa
di Mesir. Termasuk penentang bahwa agama Islam itu agama ruh dan
menggambarkan Islam secara materialistis dan tidak memiliki keluhuran insaniyah.
Buku-bukunya yang terkenal :
a. The Mystics of Islam, terbit tahun 1910.
b. A Literary History of The Arabs, terbit tahun 1930.
19. Harfley Hall
Pimpinan Redaksi ‘Midle East Magazine’ Amerika. Ia mengarahkan polise
majalahnya sebagai majalah yang paling penting yang mengamati masalah politik
dan kebudayaan Timur Tengah abad modern ini.
20. H. Lammens
Orang Perancis beraliran Yesuit ini termasuk editor Encyclopedia of Islam.
Terkenal sangat anti Islam yang keterlaluan. Membuat pemalsuan-pemalsuan
terhadap Islam dengan kasar, sehingga menggoncangkan kalangan Orientalis sendiri
(lihat halaman 15 – 16 vol. I, 9 Januari 1925 majalah ‘Society of Oriental Studies’
Amerika). Buku-bukunya yang termasyhur dalam bahasa Perancis adalah:
a. Islam.
b. Thaif.
21. J. Schacht
Orientalis Jerman yang sangat memusuhi Islam dan kaum muslimin. Banyak
buku-bukunya tentang fikih Islam dan usul fikih. Termasuk editor Encyclopedia of
Islam dan Encyclopedia of Social Science. Bukunya yang paling terkenal ialah
‘Ushul Fiqh Al-Islami’. Sedangkan buku-bukunya yang dianggap penting oleh
beberapa kalangan dari segi ilmiyah adalah:
a. Encyclopedia of Islam, terbit dalam berbagai bahasa dan telah dicetak ulang dan
telah terbit beberapa bagian cetakan baru.
b. Shorter Encyclopedia of Islam.
c. Encyclopedia of Religion and Ethics (kumpulan makalah yang berhubungan
dengan obyek Islam).
d. Encyclopedia of Social Science (judul bagian yang berhubungan dengan Islam
dan Arab).
e. A Study of History (satu bagian yang berhubungan dengan Islam dan Nabi
Muhammad) dalam karangan Arnold Toynbee.
DAFTAR PUSTAKA
As-Siba’I, Dr.Musthafa. Tipu Daya Orientalis. Cetakan Pertama. 1404/1904. Media Da’wah.