MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapasitas Pemerintahan Daerah
Disusun Oleh:
CIMAHI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Teori kepemimpinan berdasarkan ciri (traits theory) memberi petunjuk tentang ciri-ciri
pemimpin yaitu (Siagian, 2003):
D. Jenis Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Pemerintahan
Ada 3 hal dalam kepemimpinan pemerintahan yang boleh diputuskan berbeda dengan
organisasi maupun didunia swasta yaitu mendirikan rumah tahanan bagi masyarakat (disebut
dengan penjara) mebunuh masyarakatnya (hukuman mati), merampas harta masyarakatnya
(pajak). Pemerintah juga perlu melayani masyarakatnya, yang berbeda dengan organisasi swasta
yang pelayanannya mencari keuntungan, maka pemerintah memberikan pelayanan gratis.
2. Kepemimpinan Swasta
Kepemimpinan swasta adalah barang tertentu bermacam-macam diantaranya adalah
administrasi niaga yang berkonotasi dagang, artinya kegiatan yang dilakukan mereka agar dapat
bertahan hidup dalam masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup oleh karena itu
kegiatan tersebut bersifat khusus karena bertujuan untuk mendapatkan uang sebanyak-
banyaknya dan mampu mengeluarkan biaya dengan harapan memperoleh kemudahan,
kenyamanan, dan kenikmatan.
Pada umumnya daerah menghadapi kendala dalam pelaksanaan otonomi daerah, misalnya
sumber daya manusia yang masih belum memadai; Pendapatan asli daerah yang rendah; dan
struktur organisasi yang belum memadai.
Oleh karena itu di era otonomi daerah diperlukan kepemimpinan daerah yang mampu
mengelola sumberdaya yang dimiliki, dan mempunyai kemampuan dan kreativitas dalam
menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Pemimpin menciptakan kebijakan yang
memungkinkan lahir dan berkembangnya prakarsa sendiri, baik dari masyarakat maupun dunia
usaha dalam berperan aktif dalam proses pembangunan.
Peranan mayarakat dan swasta dalam pembangunan daerah akan semakin besar dan
menentukan. Perlu disadari bahwa tanpa meningkatkan partisipasi mayarakat dan swasta,
otonomi akan kehilangan makna dasarnya. Melalui otonomi, pemerintah daerah mempunyai
peluang yang lebih besar untuk mendorong dan memberi motivasi membangun daerah yang
kondusif, sehingga akan munculnya kreasi dan daya inovasi masyarakat yang dapat bersaing
dengan daerah lain.
Pemberdayaan masyarakat dan swasta sama pentingnya dengan peningkatan pengetahuan ,
perluasan wawasan, dan peningkatan aparatur/birokrat bagi pelaksana tugas. Pemberdayaan
tersebut, agar daerah semakin mampu dan mandiri, otonomi, tidak semata-mata dalam
penyerahan urusan akan tetapi lebih jauh lagi yaitu seberapa jauh kewenangan yang telah
dilimpahkan itu memberi kontribusi terhadap kemampuan mengambil prakarsa sendiri.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 29 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah dandirevisi menjadi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, dan direvisi kembali menjadi
UU Nomor 23 Tahun 2015, pimpinan daerah (Bupati/Walikota) adalah figur yang bertanggung
jawab atas maju mundurnya di wilayahnya. Seorang pemimpin wajib menyampaikan visinya
secara jelas ke masyarakat/rakyatnya, sehingga rakyat dapat menerima dan memahami secara
jelas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Unsur penting yang perlu diperhatikan kepemimpinan dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah
pentingnya mendorong kreativitas pegawai, agar mampu menciptakan sesuatu yang baru yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat; melakukan perubahan cara kerja yang tradisional menuju manajemen modern,
pemerintahan bersih, akuntabilitas, dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan; adanya
kemampuan pemimpin untuk meningkatkan kemandirian daerah; pengembangan kebersamaan antara semua
elemen masyarakat; peningkatan kualitas dalam berkomunikas; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
setiap pembangunan. Semua ini akan tergantung pada seorang pemimpin yang akan menjadi motor penggerak
di daerahnya.
Daftar Pustaka
Syafi’ie, Inu Kencana. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, Penerbit PT. Refika Aditama,
Bandung 2009.
Hersugondo, Soliha (2008), Kepemimpinan yang efektif dan perubahan
Irawati,Nisrul (2004). Kepemimpinan Efektif, Kepemimpinan yang mampu mengambil keputusan
tepat