B A H A N
P D KDK
INDOKTRINftSI
D ik e lu a rk a n oleh J a ja s a n Prapantja
BAH A N - B A H A N POKOK IN D OKT RIN A SI
BAHAN-BAHAN POKOK
IND O KTHINA SI
- -V; iz
OiK.MJahkan Oleh k e|Ufll-
^ of. O r. TJAN TJOt SOM^almarhum j
gpada Pakultas Sastra. O.l, I
•:/ - /
.■//
''" I K
T .n S, . l - ^ ...
no ............................................
.c .
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar J.M. Menko Hubungan dcngan Rak-
jat/Ketua Panitia Pembina Djiwa Rcvolusi
Dr. H. Roeslan Abdulgani............................ 11
Bahagian I.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN N EG A RA SER-
TA 5 PEDOM AN PELAKSANAANNJA.
A. H A LU A N N E G A R A :
1. PENETAPAN PRESIDEN No. 1 TAHUN
1960 TENTANG GARIS-GARjIS BESAR
‘DARTPADA HALUAN NEG ARA ........... 19
dengan pendjelasannja ................................ 22
2. MANIFESTO POLITIK R.I. (Penemuan
Kembali Revolusi Kita), jang diutjapkan pada
tgl. 17 Agustus 1959 oleh Presiden/Pane-
lima Tertinggi Angkatan Perang ............... 25
5
HaJaman
B. 5 PEDOM AN PELAKSANAANNJA :
6
V
Halaman
Bahagian II.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN PEMBANGUN-
AN SERTA PEDOMAN PELAKSANAAN DIBI-
DANG EKONOMI.
A. HALUAN PEMBANGUNAN : ;
AM ANAT PRESrDEN TENTANG PEM BA
NGUNAN SEMESTA BERENTJANA :
a. Amanat 'Presiden jang diutjapkan pada Si-
dang Pleno Depcrnas tanggal 28 Agustus
1959 .............................................................. 531
b. Amanat Presiden bagian tertulis jang di-
sampaikan kepada Depernas tanggal 28
Agustus 1959 .............................................. A 547
c. Amanat Penegasan Presiden Didepan Si-
dang Istimewa Depernas tanggal 9 Dja-
nuari 1960 .................................................. 621
d. Keputusan DPA tentang perintjian Amanat ]
Pembangunan Presiden tanggal 28 Agustus
1959 (No. 4/K pts/Sd/II/’o l) ................. 653
e. Lampiran Keputusan DPA tentang perintjian
Amanat Pembangunan Presiden tanggal 28
Agustus 1959 ................................................ 655
Bahagian III.
LANDASAN KERDJA PELAKSANAAN KONSEP-
SI PEMBANGUNAN.
1. A M BEG PA R A M A ARTA, Amanat Pengantar
laporan berkala Pemerintah, diutjapkan oleh Pre-
siden/Mandataris MPRS pada tanggal 15 Mei
1903 ........................................................................ 735
7
Halaman
2. Ichtisar Tahunan tentang Pelaksanaan Kctetapan
MPRS No. II Tahun 1960 ................................ 783
Bahagian tV .
KETETAPAN-KETETAPAN MJP.R.S. DAN RESO-
LUSI-RESOLUSI PADA SIDANG UMUM KE -1
DAN KE - II.
8
Halamav
8 Amanat Sambutan Presiden Sukarno pada
penutupan Sidang Umum ke - 1 tanggal 7
Desember 1960 .......................................... 1145
9
--x
M tN ftR I K00RD IN A 10R
K O M PARTlM EN PERHUBUNGAN DENGAN RAKJAT
REPU3UK INDONESIA
KA T A - PENGAn TAR
F A K U L T A 9 S A S T R ?
... - • - 'V
' V Vs.-
Bahagian I.
TENTANG
G A R IS - G A R IS B E S A R D A R IP A D A H A L U A N NEGARA
P E N E T A P A N P R E S ID E N No. 1 T A H U N 1960
TENTANG
G A R IS - G A R IS B E S A R D A R IP A D A HALUAN NEGARA
P R E S ID E N R E P U B L IK IN D O N E S IA
Menimbang :
19
Indonesia 17 Agustus 1959 adalah garis-garis besar haluan
Negara;
M e m u t u s k a n :
Mcnetapkan :
Pasal 1.
20
undancyan Pcnetapan Presiden ini dengan penempatan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Djakarta
pada tanggal 29 Djanuari 1960.
Presiden Republik Indonesia.
SOEKARNO.
Diundangkan di Djakarta
p:ida tanggal 29 Djanuari 1960
Menteri M uda Kehakiman
S A H A R D JO
21
4
P E N D J E L A S A N
ATAS
P E N E T A P A N P R E S ID E N No. 1 T A H U N 1960
TENTANG
G A R IS - G A R IS B ESA R D A R I P A D A H A L U A N NEGARA
22
menunaikan tugasnja, adalah garis besar haluan Negara.
Seluruh Rakjat Indonesia -ternjata menerima dengan baik M an i
festo Politik itu sebagai garis-garis besar haluan Negara.
Pernjataan Dewan Perantjang Nasional, Dewan Pertimbangan
Agung dan Kabinet Kerdja serta penerimaan R akjat itu sejogjnnja
diberi bentuk resmi, jang berarti djuga disahkan dan dikuatkan.
Garis-garis besar daripada haluan Negara termasuk wewenang
Madjelis Permusjawaratan Rakjat untuk menentuknnnja.
Sebelum Madjelis Permusjawaratan Rakjat dibentuk maka me-
nurut pasal IV Aturan Peralihan Undang-undang Dasar wewenang
itu mendjadi wewenang Presiden.
Bentuk peraturan tentang garis-garis besar daripada haluan
Negara ialah Penetapan Presiden.
Penetapan Presiden ini berlaku sarapai Madjelis Permusjawarat
an Rakjat menentukan lain.
23
M ANIFESTO POLITIK REPUBLIK IN D O N ESIA
Saudara-Saudara sekalian !
Hari ini adalah „Hari 17 Agustus".
17 Agustus 1959.
17, Agustus, — tepat empatbelas tahun scsudah kita mengada-
kan Proklamasi.
27
1945 — 1950. Tingkatan physical Revolution. Dalam tingka-
tan ini kita merebut dan mempertahankan apa jang kita rebut itu,
jaitu ‘kekuasaan. dari tangaiinja fihak imperialis, kedalam tangan
kita sendiri. Kita merebut dan mempcrtahanknn -kekuasaan itu de
ngan segenap tenaga rohaniah dan djasmaniah jang ada pada kita,
— dengan apinja kitapunja djiwa dan dengan apinja kitapunja bedil
dan meriam. Angkasa Indonesia pada wn-ktu itu adalah laksana
angkasa kobong. bumi Indonesia laksana bumi tersiram api. Oleh
karena itu maka periode 1945 ■— 1950 adalah periode Revolusi phi-
sik. Periode ini, periode merebut dan mempertahankan kekuasaan,
adalah priode Revolusi politik.
1950 -— 1955, Tingkatan ini saja namakan tingkatan survi
v a l'. Survival artinja tetap hidup, tidak mBti. Lima tahun physical
revolution tidak xnembuat kita rebah, lima tahun bcrtempur, mende-
rita, berkorban-badaniah, lapar. kedjar-kedjaran dengan maut,
tidak membu'at kita binasa. Badan pciiuh dengan luka-luka, tctapi
kita tetap berdiri. Dan antara 1950 — 1955 -kita sembuhkanlah
luka-luka itu, kita sulami mana jang bolong, kita tutup mana jang
djebol. Dan -dalam tahun 1955 kita dapat berkata, bahwa tertebus-
lah segnla penderitaan jang kita alarm dalam periodenja Revolusi
phisik.
1956- Mulai dengan tahun ini kita ingin memasuki satu pe
riode baru. Kita ingin memasuki periodenja Revolusi sosial-cko-
nomis, untuk mentjapai tudjuan terachir daripada Revolusi kita.
jaitu satu roasjarakat adil dan makmiir, ,,tata-tentrem-kerta-
rahardja". Tidakkah demikian, saudara-saudara ? Kita berrevolusi,
kita berdjoang, kita berkorban, kita berdansn dengan maut, toh
bukan hanja untuk menaikkan bendera Sang Merah Putih, bukan
hanja untuk melepaskan Sang Garuda Indonesia terbang diangkasa?
MKita bergerak". — demikian saja tuliskan dalam risalah ,,Men-
tjapai Indonesia Merdeka” hampir tigapuluh tahun jang lalu — :
„Kita bergerak karena kesengsaraan kita, kita bergerak karena
ingin hidu'p lebih lajok dan sempurna. Kita bergerak tidak karena
28
..ideal” , sadja, kita bergerak karena ingin tjukup makanan, ingin
tjukup pakaian, ingin bjukup tanah, ingin tjukup perumahan, ingin
tjukup pendidikan, ingin tjukup meminum seni dan cultuur, —
pendek kata kita bergerak 'karena ingin perbaikan nasib didalam
segala bagian-bagiannja dan tjabang-tjabangnja. Perbaikan nasib
ini hanjalah bisa datang seratus procent, bilamana masjarakat
sudah tidaJc ada kapitalisme dan imperiajisme. Sebab stelsel inilah
jang sebagai kemladean tumbuh diatas tubuh kita, hidup dan subur
daripada tenaga kita, rezeki kita, zat-zatnja masjarakat kita. —
Oleh karena itu, malqa pergerakan kita djanganlah pergerakan jang
ketjil-ketjilan. ■
— Pergerakan kita itu haruslah suatu pergerakan
jang ingin merobah samasekali sifatnja masjarakat**...................
Pendek-kata, dari dulu-mula tudjuan kita ialah satu masjara
kat jang adil dan makmur.
Masjarakat jang demikian itu tidak djatuh begitu-sndja dari
langit, laksana embun diwaktu malam. Masjarakat jang demikian
itu harus kita perdjoangkan, masjarakat jang demikian itu hams
kita bangun. Sedjak tahun 1956 kita ingin memasuki alam pemba
ngunan. Alam pembangunan Semesta. Dan saudara-saudara telah
sering mendengar dari mulut saja, bahwa untuk pembangunan
Semesta itu kita harus mengadakan perbekalan-perbekalan dan
peralatan-peralatan lebih dahulu, -
— dalam bahasa asingnja : me
ngadakan ’’investment-investment” lebih dahulu. Sedjak tahun
1956 mulailah periode investment. Dan sesudah periode investment
itu seleSai, mulailah periode pembangunan besar-besaran. Dan se
sudah pembangunan besar-besaran itu, mengalamilah kita Insja-
Allah subhanahu wa ta'ala alamnja masjarakat adil dan makmur,
alamnja masjarakat „murah sandang murah pangan”, ,,subur kang
sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku .
Saudara-saudara! Djika kita menengok kebelakang. maka
tampaklah dengan djelas, bahwa dalam tingkatan Revolusi phisik,
segala perbuatan kita dan segala tekad kita, mempunjai dasar dan
tudjuan jang tegas-djelas buat kita-semua; melen'japkan kekuasaan
29
Belanda dari bumi Indonesia, mengnjahkan bendera tiga warna
dari bumi Indonesia.' Pada satu detik, djam sepuluh pagi,
tanggal 17 Agu&tus, tahun 1945, Proklamasi diutjapkan, — tetapi
lima tahun lamanja Djiw a Proklamasi itu tetap berkobar-kobar,
tetap bcrapi-api, -tetap murni mendjiwai segenap fikiran dan rasa
kita, tetap murni inenghikmati segenap tindak-tandu-k kita, tetap
murni mewahjui segenap keichlasan dan kerelaan kita untuk men-
derita dan berkorban. Undang-undang-Dasar 1945, ^ Undang-
undang Dasar Proklamasi — , benar-benar ternjata Uodang-undang-
Dasar Perdjoangan. benar-benar ternjata satu pelopor dari
pada alat-perdjoangan / Dengan Djiw a Proklamasi dan dengan
Undang-undang-Dasar Proklamasi itu, perdjoangan berdjalan
pesat, malah perdjoangan berdjalan laksana lawine jang makin
lama makin gemuruh dan ta'tertahan, menjapu bersih segala peng-
halang !
30
lebih longgar, Angkatan Perang kita tidak tjompang-tjamping lagi;
kekuasaan politik kita diakui oleh sebagian besar dunia interna-
sional; kekuasaan de facto kita melebar sampai daerah dimuka
pintu-gerbang Irian Barat. Tetapi dalam arti modal mental, maka
modal-perdjoangan kita itu mengalamj satu kemunduran. Apa
sebab ? '
i
itu sedikitnja adalah orang-orang jang bekit, orang-orang jang tidak
mcngcrti ruaknanja „taktik'\ orang-orang jang mentjampur-bawur-
kan taktik dan ttidjuan, orang-orang jang djiwanja ..xnandek".
32
dan oleh karenanja harus kita gempur-hantjur habis-habisan, sam-
pai hilang-lenjap P.R .R .I. Permesta itu sama sekali!
33
disana-sini, terutama sekali dikalangan kaum intellektuil. Padahal
serauanja sebenarnja adalah akibat daripada kompromis!
Masuk kita kedalam periode investment. Didalam periode
inilah, periode voorbereidingnja revolusi sopial-ekonomis — ,
makin tampaklah akibat-akibat-djelek daripada kompromis 1949
itu. Terasalah oleh seluruh masjarakat — ketjuali masjarakatnja
orang-orang pcmakan nangka tanpa -terkena getahnja nangka,
mnsjarakatnja orang-orang jang ^arrives , masjarakatnja sipcmim-
pin mobil sedan dan sipemimpin penggaruk liseiisi — , terasalah oleh
seluruh Rakjat bahwa djiwa, dasar, dan tudjuan Revolusi jang kita
mulai dalam tahun 1945 itu kini dihinggapi oleh penjakit-penjakit
dan dualisme-dualisme jang berbahaja sekali.
Dimana djiwa Revolusi itu sekarang? Djiw a Revolusi sudah
mendjadi hampir padam, sudah mendjadi dingin ta ada apinja.
Dimana Dasar Revolusi itu sekarang ? Dasar Revolusi itu sekarang
tidak keruan mana letaknja, oleh karena masing-masing partai
menaruhkan dasarnja sendiri. sehingga dasar Pantja Sila pun su
dah ada jang meninggalkan. Dimana tudjuan Revolusi itu seka
rang? Tudjuan Revolusi. —* jaitu masjarakat jang adil dan mak-
mur _ f kini oleh orang-orang jang bukan putera-revolusi diganti
dengan politik liberal dan ekanomi liberal. Diganti dengan politik
liberal dimana suara rakjat-banjak dieksploatir, ditjatut, dikorrup
oleh berbagai golongan. Diganti dengan ekonomi liberal, dimana
berbagai golongan menggaruk kekajaan hantam-kromo. dengan
mengorbankan kepentingan Rakjat.
Segala penjakit dan dualisme itu tampak menondjol terang
djelas dalam periode investment itu! Terutama sekali penjakit dan
dualisme empat rupa jang sudah saja sinplir beberapa kali : dua
lisme antara Pemerintah dari pimpinan Revolusi; dualisme dalam
outlook kemasjarakatan: masjarakat adil dan makmurkah, atau
masjarakat kapitaliskah?; dualisme ,.Revolusi sudah selesaikah"
atau Revolusi belum selesaikah?” ; durdisme dalam demokrasi. —
demokrasi untuk Rakjatkah, atau Rakjat untuk demokrasikah ?
34
i
Dan sebagai saja katakan, segala kegagalan-kegagaLan,
segala keseratan-keseratan, segala kematjetan-kematjetan ’dalam
uSaha-usaha kita jang kita alami dalam periode survival dan invest
ment itu, tidak semata-mata' disebabkan oleh kekurangan-keku-
rangan atau ketololan-ketololan jang inhaerent melekat kepada
bangsa Indonesia sendiri, tidak disebabkan oleh karena bangsa
Indonesia memang bangsa jang tolol, atau bangsa jang bodoh,
atau bangsa jang tidak mampu apa-apa, ■ — tidak! — segala
kegagalan. keseratan, kematjetan itu pada po»koknja adalah disebab
kan oleh karena kita, sengadja atau tidak sengadja, sedar atau
tidak sedar, telah metljeleweng dari D jiw a, dari Dasar, dan dari
Tucljuan Revolusi !
Dan kalau 'kita sudah insjaf, marilah kita, sebagai sudah saja
andjurkan, memikirkan mentjari djalan-keluar, memikirkan men-
tjari way-out, — think and re — think, make tand re-make, shape
and re-shape. Buanglah apa jang salah, bentuklah apa jang harus!
Beranilah membuang apa ‘jang harus dibuang, beranilah memben-
tuk apa jang harus dibentuk! Beranilah membongkar segala alat-
alat jang ta’ tepat, — alat-alat materiil dan alat-alat mental — ,
beranilah membangun alat-alat jang baru untuk meneruskan per
djoangan diatas Rel Revolusi. Beranikah mengadakan Retooling
for the f u t u r e Pendek-kata, beranilah meninggalkan alam-per-
djoangan setjara sekarang, dan beranilah sama-sekali kepada Djiwa
Revolusi 1945.
35"
t
jang tjotjok dengan Djiwa Proklamasi, buatlah Undang-undang
Dasar jang tjotjok dengan Djiwa Revolusi”. Pada Konstituante
itu padh hakekatnja saja meminta satu ketegasan, satu keberanian
satu kemampuan-fantasi. Satu keberanian dan kemampuan-fantasi
untuk raeninggalkan samasekali alam-fikiran jang lama, memasuki
samasekali satu &lam-fikiran jang baru. Satu keberanian dan ke
mampuan-fantasi jang revolusioner. Sebab seluruh Rakjat merasa
bahwa Undang-undang-Dasar 1950 menekan djiwa Revolusi
menghambat-mengendorkan djalannja arus Revolusi, mematikan
t'ara-berfikir revolusioner, memberikan bumi-subur kepada tum-
buhnja segala matjam aliran konvensionil dan konservatif. Pada
hal, 'dengan tandas saja peringatkan kepada Konstituante, bahwa
'T h e Constitution is made for men, and not men for the Constitu
tion", — Konstitusi dibuat untuk mengabdi kepada manusia, dan
tidak manusia dibuat untuk mengabdi Konstitusi.
36
segenap Rakjat Indonesia dengan Amanat Presiden pada tanggal
22 April 1959, tidak memperoleh keputusan dari Konstituante se-
bagaimana ditentukan dalam Undang-undang Dasar Sernentara;
37
golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Semen-
tara, akan diselenggarakan dalam waktu jang sesingkat-singkatnja.
Ditetapkan di Djakarta
pada tanggal 5 D juli 1959.
Atas nama Rakjat Indonesia :
P R E S ID E N R E P U B L IK IN D O N E S IA /P A N G L IM A
T E R T IN G G I A N G K A T A N P E R A N G .
SUKARNO
A pa artinja ini ?
Apakah ini berarti semata-mata pcrgantian Undang-undang
Dasar 1950 dengan Undang-undang Dasar 1945 ? Tidak!
38
Perobahan-perobahan batin, kesadaran tentang penjelewengan
ini, dengan sendirinja nanti a'kan membawa perobahan-perobahan
dan perbaikan-perbai'kan dialam lahir*
Sekarang hai Bangsa Indonesia, bangkitlah kembali ! Bang-
kitlah kembali dengan Djiwa Proklamasi didalam kalbu ! Tinggal-
kan alam jang lampau ! Tetapi djangan mengeluh ! Keluh adalah
tanda kelemahan djiwa. Ja, alam jang lampau memang salah. Alam
jang lampau itu kini kita rasakan seperti satu pembuangian-waktu
sepuluh tahun lamanja. Tetapi djangan mengeluh ! Berbesarlah hati
bahwa kita sekarang ini sadar, dan berdjalanlah terus!'
Dji'kalau kita mempeladjari revolusi-revolusi bangsa lain, maka
selalu kita melihat penjelewengan-penjelewengan. A-da jang penje-
lewengannja sementara, ada jang penjelewengannja terus menerus.
Penjelewengan sementara kemudian dikoreksi, tetapi penjelewengan
terus-menerus menjebabkan dekadensi. Penjelewengan terus-me-
nerus inilah jang berbahaja. Ia kadang-kadang membuat Revolusi
itu kandas dan mati samasekali, atau ia menumbuhkan dekadensi
jang berpuluh-puluh tahun lamanja, dan ini menjebabkan menga-
muknja suatu revolusi baru. Revolusi Perantjis pada hakekatnja
kandas dan mati oleh penjelewengan terus-menerus, revolusi Sun
Y at Sen diselewengkan terus-menerus oleh Kuo M in Tang mendjadi
satu kontra-revolusi,
Bagaimana dengan penjelewengan kita ? Kita sangat bersju-
kur kepada Tuhan, bahwa penjelewengan kita itu b'elum sampai
mendjetma sebagai satu dekadensi. Tepat pada waktutlja, kita ter-
perandjat sadar, dan kita mengadakan koreksi. Tepat pada waktu-
aja, kita mendjalankan think and re-think, dan kita melihat penje
lewengan itu, dan kita bongkar penjelewengan itu, dan kita banting
stir kembali Icedjalan jang benar. Tepat pada waktunja, rakjat-
djelata memukul tjanang. Tepat pada waktunja, si Marhaen dan
si Sarinah, si Dadap dan si W aru, berteriak: Hai pemimpin! Eng-
kau njeleweng! Engkau njeleweng!,t Memang sebagai saja kata
kan tempohari, kesadaran-sosial dan kesadaran politik Rakjat
39
Indonesia, djikalau dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, boleh
dibanggakan Sociaal-bewustzijn-nja dan politiek-bewustzijn-nja
adalah tidak kalah dengan banjak bangsa-bangsa lain, Dan memang
Revolusi kita adalah satu Revolusi -Rakjat, Revolusi kita bukan satu
revolusi-istana, bukan satu ’’palace-revolution”, — bukan satu
revolusi jang oleh seorang penulis bangsa asing dinamakan satu
revolution which is the prelude of the prc-revolutionnary days”.
40
ini tidak boleh djuga dan tidak bisa djuga bcrobah ? Apakah kea-
dilon sosial tidak boleh ditawar-tawar lagi? Apakah perdjoangan
anti kolonialisme tidak boleh dimodulir lagi? Apakah hai jang kita
niatkan pada tanggal 17 Agustus '45 itu tidak boleh diamendir
lagi ?
41
ini ditindas, di ,,onderdruk" dan di,,uitgebuit” oleh sebagian jang
lain, schingga achirnja ,,kaum proletar ta' akan kehilangan barang
lain daripada rantai-belenggunja sendiri. Mereka sebaliknja akan
memperoleh satu dunia baru. Hai Proletar seluruh dunia, bersatu-
lah"? ................................
43
1
Itulah kcjakinan saja dari dulu, dan itulah pula jang saja lihat
dimana-mana. Tuntutan-tuntutan ini keluarnja seperti meledak
dalam abad keduapuluh, tetapi sebenarnja ia telah terkandung
berabad-abad dalam kalbu, oleh kiarena tuntutan-tuntutan itu pada
hakekatnja adalah ta* lain ta‘ bukan pengedja-wantahan daripada
,,Budi-Nurani Kemanusiaan", pengedja-wantahan daripada Con
science of M an",
44
Sekarang, sesudah kita memasu'ki lagi Djiw a Revolusi,
dengan Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar ketatanega-
raan, apakah selandjutnja jang akan ikita hadapi, apaktfh selandjut-
nja jang harus kita perbuat ?
45
kini sudah 88.000.000, tetapi terus bertambah pesat, sehinggn da
lam waktu singkat Indonesia akan mempunjai manpower jang
100.000.000, 120.000.000, 150.000 000 orang !
46 1
Malahan kita akan raemperbesar wilajah-kekuasaan kita itu, *de-
ngan memasukan kembali Irian Barat! Matahan kita akan mem-
persatukan kembali Bangsa Indonesia itu, dengan membebaskan
Irian Barat. M alahan kita akan mengutuhkan kembali djiwa In^
dones'n itu, dengan memerdekakan Irian Barat. Dunia-luarf!run harus
tahu, bahwa mengenai pembebasan Irian Barat itu kita tidak main-
main dan tidak mengenni kompromis !
•
47
berupa bukti-keuletan-dan-bukti-kemampuan bangsa kita, dan
modal kepertjajaan. Modal ,,geloof\ Modal "faith”. Amat pen-
tinglah kepertjajaan ini! Kong H u Tju berkata bahwa ta* ada satu
bangsa dapat berdiri tegak tanpa kepertjajaan kepada diri sendiri,
dan kenjataannja memang begitu.
48
tatkala lautan-lautan kita boleh dikatakan sunji-senjap karena ber-
sih ditinggalkan oleh kapal-kapal K .P.M . — kita tetap survive.
Dihantam oleh D.I.-T.I.I., dihantam oleh P.R.R.I.-Perraesta dengan
bantuannja jaksa-jaksa djin-peri-perajangan dari luar, —■Tci-ta tetap
survive. Sungguh, achievement kita jang paling besar dalam Revo
lusi kita ini ialah bahwa kita tetap survive. Palu-godamnja kesuli-
tan-kesulitan jang bagaimanapun djuga ta' mampu mematahkan
kita, gempurnja krisis-krisis jang segelap-gelapnjapun djuga ta'
mampu meremuk-redamkan kita. Njata kita ini bangsa jang tahan-
udji. N jata kita ini Bangsa jang besar kemnmpuarmja, Bangsa jang
ulet, Bangsa jang vital!
Kenjataan ini hendaknja mendjadi modal-kepertjajaan kita
untuk mampu menempuh perdjoangan jang masih akan datang.
M odal kepertjajaan jang begini ini amat tinggi harganja, — ta*
dapat dinilai dengan berlian, ta' dapat dibeli dengan emas, ta*
dapat ditukar dengan ratna mutu manikam. Ja, masih banjak kesu-
litan dihadapan kita, tetapi mari kita terdjang kesulitan-kesulitan
itu. Bangsa lain barangkali akan mengkerut hatinja kalau melihat
gunung-kesulitan dihadapannja, tetapi Bangsa kita tidak akan gen-
tar, dan ia tetap mendaki terus. Insja Allah subhanahu wa ta’ala.
Bangsa kita, mengingat pengalaman-pengalaman jang sudah-sudah,
akan dapat menjelesaikan Revolusi ini setingkat demi setingkat,
sampai tudjuan jang terachir tertjapai. Tudjuan djangka-pendek
tertjapai, tudjuan djangka-pandjangpun tertjapai !
Apakah tudjuan kita djangka-pendek, dan apa tudjuan kita
djangka pandjang itu ?
Tudjuan djangka-pendek jang saja hadapkan 'kepada saudara-
saudara ialah: Program Kabinet Kerdja jang amat sederhana itu,
— sandang-pangan, keamanan, melandjutkan perdjoangan anti-
imperalisme , ditambah dengan mempertahankan kepribadian
kita ditengah-tengah tarikan^tankan kekanan dan kekiri, jang se
karang sedang berlaku kepada kita dalam pergolakan-dunia
menudju kepada satu imbangan baru.
\
49
Dnn tudjuan kita djangka-pandjang ialah: masjarakat jang adil
dan makmur, melenjapkan imperialisme-dimana-mana, dan mentja-
pai dasar-dasar bagi perdamaian-dunia jang kekal dan abadi. Maka
untuk menanggulangi segala mas'alah-mas’alah berhubung dengan
tudjuan-tudjuan djangka-pendek dan djangka-pandjang tersebut,
njatalah kita ta' dapat mempergunakan sistim jang sudah-sudah
dan alat-alat ("tools") jang sudah-sudah. Sistim liberalisme harus
kita buang djauh-djauh, demokrasi terpimpin dan ekonomi terpim-
pin harus kita tempatkan sebagai gantinja. Susunan peralatan jang
ternjata ta* effisien dulu itu, harus kita bongkar. kita ganti dengan
susunan peralatan jang baru. Ordening baru dan herordenitig
baru harus kita adaknn, agar demokrasi terpimpin dan ekonomi
terpimpin dapat berdjalan. Inilah arti dan isi perkataanku menge-
nai "retooling for the future", jang tempo hari saja utjapkan dimu-
ka Dewan Perwakilan Rakjat.
50
Dasar 1945 dikeluarkan dari D.P.R.; siapa jang ikut pemberontak-
an, dipctjat dari D .P .R . dan akan dihukum. Siapa jang tidak me-
ngarti apa makna ..kembali kepada Undang-undang Dasar 1945*’.
sebenarnja sebaikn;n ia keluar sadja dari D.P.R. !
v
52
Sekali lagi ; retooling disemua lapangan ! Dan apakah makna
dari kata retooling itu ? Retooling itu berarti mengganti sarana-
sarana, mengganti alat-alat dan apparatur-apparatur jang tidak
Sesuai lagi dengan pikiran Demokrasi Terpimpin, dengan sarana-
sarana baru, dengan alat-alat dan apparatur-apparatur baru, jang
lebih sesuai dengan outlook baru. Retooling berarti djuga meng-
hemat segala sarana-sarana dan alat-alat jang masih dapat diper-
gunakan, asal sadja alat-alat itu masih mungkin diperbaiki dan di-
pertadjam kembali.
53
I
revolusioner, akan kita tolak dan malahan kita tentang. Tenitga-
tenaga dan modal jang tidak memenuhi sjarat pokok kita itu, hen-
daknja minggir sadja, dan sckali-kali djanganlah menghalang-hala-
ngi kita. Sebab setiap penghalangan akan kita tcrdjang, setiap
rintangan akan kita singkirkan, sesuai dengan sembojan (.Rnwe-ra\ve
rantas, malang-malang putung".
Sekali lagi, segala tenaga dan segala modal jang terbukti pro-
gressif akan kita adjak dan akan kita ikut-sertakan dalam pemba-
ngunan Indonesia. Dus djuga tenaga dan modal bukan-asli jang
sudah menetap di Indonesia dan jang menjetudjui, lagi pula sang-
gup membantu terlaksananja program Kabiilet Kerdja, akan men-
dapat tempat dan keseinpatan jailg w&djar dalam usaha-usaha kita
untuk memperbesar produksi dilapangan perindustrian dan perta-
nian. "Funds and forces" bukan-asli itu dapat disalurkan kearah
pembangunan perindustrian, misalnja dalam sektor industri mene-
ngahr jnng masih terbuka bagi inisiatif partikelir. Dalam hal ini
maka kini waktunja sudah tiba, untuk mempeladjari dan. menjuSun
peraturan cliusus jang mcmuat sjarat-sjarat dan tjara-tjara mem
pergunakan "funds and forces" tersebut.
54
demikianlah boleh diibaratkan makna dentuman Dekrit Presiden
itu.
55
dizaman Belanda, hanjia sekarang werver suara, tetapi Demokrasi
Terpimpin menitik-beratikan kepada :
56
Ketjuali herordening politik dan herordening ekonomis, kitapun
harus mengadakan herordening sosial. Sedjak petjahnja Revolusi
kita, saja sudah menandaskan. pentingnja ,.kesedaran sosial". Lima
kesedaran saja tandaskan pada waktu itu. Kesedaran nasional,
kesedaran bernegara, kesedaran berpemerintah, kesedaran berang-
katan Perang, kesedaran sosial, — deinikianlah kusebutkan soko-
garu-soko-gum bagi kehidupan Bangsa, pada waktu itu. Ternjata
kesedaran sosial ini dalam wa'ktu survival dan investment bukan
makin subur dan makin kokoh, tetapi makin mundur. Badji yberia-
lisrae dan individualisme telah menggerogotinja dalam-dalam. A pa
kah pengedjawantahan kesedaran sosial daripada Bangsa Indone
sia ? Pengedja-wantahan kesedaran sosial itu ialah persatuan,
gotong-rojong, semangat jang saja mamakan semangat „ ho lopis
kuntul baris . Semangat persatuan, semangat gotong-rojong, sema
ngat „ho lopis kuntul baris'’ itu adalah sjarat mutlak bagi terseleng-
garanja masjarakat adil da^n makmur. Tetapi apa jang kita lihat
sedjak kita meninggalkan alam Revolusi phisik, masuk kedalam
wilajah Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat dan
Undang-undang Dasar 1950? Liberalisme meratjuni kesedaran
sosial kita ini, individualismenja meretakkan dan merekahkan se
mua kohesinja persatuan'kita, kegotong-rojongan kita, keholopiskun-
tuibarisan kita, sehingga kita mendjadi satu Bangsa jang penuh
dengan kankernja daerahisme, kankernja sukuisme, kankernja multi-
partyisme, kankernja golonganisme, dan lain-lain. Individualisme,_
itu musuh terbesar dari pada idee keadilan sosial— , menjelinaplah
kedalam kalbunja Bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia jang dari
d jlu terkenal sebagai satu Bangsia gotong-rojong, dan jang didalam
Revolusi phisik memang benar-benar bersikap sebagai satu Bangsa
jang kompak bergotong-rojong.
/
Undang-undang Dasar '45 fasal 33 bahwa perckonomian disusun
sebagai usaha bersarna berdasarkan azas kekeluargtaAn.
58 I
jang mendjiwai Revolusi. Pendek-kata dan gampangnja-kata,
segala apa jang mendjadi tjita-tjita Revolusi '45 itu, — itulah auto-
riteit jang tertinggi, itulah hoogste gezagdrager, itulah Tjakrawarti:
Itulah jang harus dilaksanakan, itulah jang harus kita ta’ati, itulah
jang harus kita kawulani. Segala susunan kehidupan Nasional kita
harus kita tudjukan dan tuadukkan kepada realisasi tjita-tjita Re
volusi itu. D an siapa tidak mau ditudjukan kesitu, siapa tidak mau
cEtundukkan kesitu, din adalah penghalang Revolusi.
59
ngan itulah memaksa kepadia saja untuk mengadakan Dekrit itu.
Sungguh, saja ulangi lagi: saja tidak main diktator, dan saja
pun tidak menjesal bahwa saja telah mengadakan Dekrit itu. ,
Geweten saja, budi-nurani saja, malahan m eraSa puas, bahwa saja
dengan mengadakan Dekrit itu, — artinja : dengan mengembalikan
Republik Indonesia kepada Undang-undang Dasar Proklamasi
telah mengembalikan pula Bangsa Indonesia kepada relnja Revolusi.
Dengan Undang-undang Dasar 1945 itu kita sekarang dapat
bekerdja sesuai dengan dasar dan tudjuan Revolusi.
60
perdjalanannja dari Neraka, melalui Tempat Pensutjian. kepada
Sorga: dari Inferno, melalui Purgatorio, ke Paradiso.
61
Seknli lagi biar mereka gcger ! Undang-undang Dasar 1945
bukan „bikinan Djcpang", Undang-undang-Dasar '45 bukan
"Japanese-made". Undang-undang Dasar 1945 adalah asli tjer-
minan kepribadian (indentity) Bangsa Indonesia, jang sedjak dja-
man purbakala-mula mendasarkan sistim pemerintahannja kepada
dan mufakat dengan pimpinan satu kekuasaan-sentral
ditangan seorang Msesepuh”, — seorang- tetua — , jang tidak men-
diktatori, tetapi ..memimpin", „mengajomif\ Demokrasi Indonesia
sedjak djanmn purbakala-mula adalah Demokrasi Terpimpin, dan
ini adalah karaktcristik bagi semua demokrasi-demokrasi asli dibe-
nua Asia.
63
/
64
t
hanja mengerdjakan tiga hai itu sadja, dan tidak mengerdjakan hal-
hal lain jang bersangkutan dengan tjita-tjita Revolusi. Ambillah
hasilnja sandang-pangan. Apakah dus Kabinet Kerdja hanja be-
kerdja mengichtiiarkan supaja Rakjat dimana-mana bisa membeli
eras garam gula-kopi-minjak-ikan-asin sadja, plus sekian meter
ain setiap orang-setiap tahun, .— dan tidak memikirkan hal-
3 ekonomi jang lain ? Kita tidak sesempit itu. Program adalah
penondjolan Schtiar jang paling mendesak. penondjolan ichtiar jang
paling urgent. Disamping program itu, adalah banjak lagi hal-hal
jang harus dikerdjakan. Memang persoalan-persoalan kita sebagai
Bangsa jang ber-revolusi adalah persoalan-persoalan jang djalin-
mendjalin, persoalan-persoalan jang amat kompleks, persoalan-
persoalan jang ta’ dapat dipisahkan satu daripada jang lain. Kita
hanja dapat menondjolkan sesuatu persoalan daripada persoalan-
persoalan jang lain, sebagai satu persoalan jang paling urgent,
tetapi kita tidak dapat melepaskannja dari persoalan-persoalan jang
lain.
M isalnja persoalan ekonomi kita bukan hanja persoalan
„sandang-pangan” sadja. Persoalan ekonomi kita adalah persoalan
jang lebih luas daripada itu. Kini benar-benar sudah tibalah wa'ktu
nja untuk mulai mcmpvaktekkan beberapa sembojan ekonomi.
Misalnja sembojan ..merombak ekonomi kolonial mendjadi ekonomi
nasional”, sekarang harus dinaikkan kepada tingkat jang lebih
tinggi. Sembojan „merombak ekonomi kolonial mendjadi ekonomi
nasional" harus kita naikkan tingkat dari sembojan jang diseru-
kan, mendjadi sembojan jang mulai dipcaktekkan! Pengambilan-alih
perusahaan-perusahaan Belanda dalam rangka perdjoangan pem-
bebasan Irian Barat adalah satu langkah jang amat penting sekali.
Tetapi belum semua modial Belanda diambil-alih, belum semua
perusahaan Belanda dinasionalisir. Padahal sikap Belanda dalam
hai Irian Barat tetap membandel ! Saja lantunkan sinjalemen disini,
bahwa djika Belanda dalam soal Irian Barat tetap membandel, djika
mereka dalam persoalan claim nasional kita tetap berkepalia batu,
maka semua modal Belanda, termasuk jang berada dalam perusa-
65
haan-perusahaan-tjampuran, akan habis-tammat riwajatnja sama
sekali dibumi Indonesia !
D an bergandengan dengan ini, kepada alap-alap kapitalis
bangsa sendiri pun saja lantunkan penegasan bahwa sesuai dengan
fasal 33 Undang-undang Dasar 1945 ajat 2 dan ajat 3, tjabang-
tjabang produksi jang penting bagi Negara dan jang menguasai
hadjat-hidup orang banjak, akan dikuasai oleh Negara, dan tidak
akan dtpartikelirkan !
Dan terhadap kepada modal asing bukan Belanda saja tegas-
kan disini bahwa mereka harus mentaati ketentuan-ketentuan
Republik. D;angan mereka mendjalankan peranan jang negatif.
Djangan mereka mentjoba-tjoba memperdajakan Republik. D ja
ngan mereka membantu gelap-gelapan kepada kontra-revolusi, dja
ngan mereka mendjalankan sabotase-sabotase ekonomi. Meski kita
berdiri diatas prinsip, bahwa untuk pembangunan kita memberikan
prioritet kepada modal sendiri, dan bahwa djika toh diperlukan
modal dari luar, kita mengutamakan kredit daripada penanaman.
modal asing, — dan prinsip ini saja tandaskan lagi disini — , meski
demikian, kita toh tjukup toleran terhadap kepada modal-asing-
bukan-Belanda jang sudah berada disini dan jang mungkin akan
ada disini. Tetapi sjar-at" mutlak bagi bolehnja modal-asing itu
bekerdja disini jalah bahwa mereka mentaati semua ketentuan-
ketentuan Republik. Djika mereka tidak mentaati ketentuan-keten
tuan itu, djika mereka mendjalankan peranan jang negatif, djika
mereka misalnja diam-diam mendjalankan sabotase ekonomi atau
setjara gelap-gelapan memberi bantuan kepada kontra-revolusi,
maka djanganlah knget. djika nanti Rakjat Indonesia memperlaku-
kan mereka sama dengan modal jang asalnja dari negeri Belanda
itu.
Saudara-saudara melihat, bahwa dus tidak benar, kalau dikira
bahwa kita hanja mengichtiarkan ,,sandang-pangan" sadja. Dem-
kian pula tidak benar, kalau orang mengira, bahwa, karena fasal 3
Program Kabinet berbunji ..melandjutkan perdjoangan menentang
66
imperialisme ekonomi dan imperialisme politik", maka kita tidak
akan mengambil pusing hai imperialisme-imperialisme lain, misalnja
imperialisme kebud.aja.an. Saja telah member! instruksi kepada
Menteri-muda Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan untuk
mengambil tindakan-tindakaii dibidang kebudajaan ini, untuk
melindungi kebudajaan nasional dan mendjamin berkembangnja
kebudajaan nasional.
67
tanah Indonesia, ingatlah kepada utjapan saja tadi, bahwa djika
Belanda tetap membandel dalam persoalan Irian Barat, maka akan
habis-tammatlah samasekali riwajat semua modal Belanda di Indo
nesia. Tjoba lihat nanti. fihak Belanda dan kontjo-kontjoaja
imperialis tentu akan geger-marah oleh keputusan-keputusan kita
ini, dan kegegeran mereka itu pun harus dan akan kita lajani di-
dunia internasional. Pemerintah berpendapat lebih baik mengkon-
sentrir enersinja diluaraegeri pada pelajanan kegegeran inilah, dan
tidak memetjah-metjah enersinja itu antara pelajanan kegegeran
ini + perdjoangan di P.BjB. Dan bagi P.B.B. sendiripun, sikap kita
sekarang ini (untuk tidak memasukkan Irian Barat dalam atjara
P .B .B .), harus diberi arti jang langsung mengenai P.B.B. Saja
harap P.B.B. dengan sikap kita sekarang ini mengarti, bagaimana
perasaan kita terhadap kepada P.B.B. ! Mengenai Front Nasional
Pembebasan Irian Barat. dengan terus ferang saja katakan disini.
bahwn saja kurang puas dengan aksinja F.N.P.I.B. itu. Djanganlah
F.N .P.I.B . itu makia lama makin mendjadi badan jang djustru
paling sedikit minatnja mengenai Irian B arat! Djanganlah ia
mengurusi hal-hal lain jang tidak langsung mengenai perdjoangan
Irian Barat, misalnja perusahaan perkapalan dan pelajaran, dan
totalisator ! F.N.P.I.B. harus mengkonsentrir dirinja pada meng-
getorakan massa untuk perdjoangan Irian Barat!
Mengenai fasal 2 daripada Program, jaitu Keamanan, saja
bisa memberitahukan kepada saudara-saudara sebagai berikut:
Dalam melaksanakan program keamanan Negara dan ke
amanan Rakjat harus diinsjafi, bahwa masih luas dan berat tugas
kita. Keamanan Negara masih njata menghadapi gerombolan-
gerombolan pemberontakkan D.I., P.R.R.I./Permesta dan sisa-sisa
R .M .S. dan K.R.J.T. dari Jalam, dengan aksi-aksi subversif asing
dari dalam dan dari luar.
Beleid keamanan Pemerintah tetap tegas. Pemerintah raenerus-
kan dan memperhebat operasi-operasi keamanan dengan pengerahan
kekuasaan alat-alat negara dan rakjat setjara maximal. Pemerintah
68
tidak matt mengadakan perundingan atau kompromis dengan pern-
berontak. Disamping itu, setiap usaha dan cijaian lain jang mem-
bantu operasi-operasi tersebut, untuk mempertjepat hasil-hasil, dan
mengurangi korban-korban, sudah tentu dipergunakan. Pemberontak
jang insjaf-kembali dan menjerah tanpa sjarat, dan ichlas ingin
kembali kepangkuan Republik Indonesia ’45, mendapat perlakuan
jang wadjar.
69
Harus diakui, bahwa dimasa jang lalu masih kuranglah koor-
dinasi antara alat-alat Negara dan Kementerian-kementerian, baik
didalam negeri maupun diluar negeri, untuk memungkinkan kesem-
purnaan usaha-usaha keamanan. Dengan struktur Undang-undang
Dasar 1945, dan adanja Menteri-inti Keamanan/Pertahannn, di-
rantjangknnlah untuk menjempurnakan koordinasi tersebut. Usaha-
usaha jang disebut "follow-up**, aknn lebih dikoordinir dan lebih
diintensivir.
70
Pemerintah mengenai militerisasi Kepolisian Negara, chususnja
Mobrig.
71
daripada R akjat. Oleh karena itu, maka Kabinet Kerdja merasa
dirinja beruntuilg, bahwa Undang-undang-Dasar '45 menentukan
bahwa Republik Indonesia harus mempunjai Dewan Pertimbangan
Agung, jang ..berkewadjiban memberi djawab atas pertanjaan Pre
siden. dan berhak memadjukan usul kepada Pemerintah". Oleh
karena itu pula, maka Presiden telah membentuk satu Dewnn Per
timbangan Agung Sernentara, dan malahan telah melantiknja pula
pada hari kemarin dulu. Presiden telah membentuk Dewan Per
timbangan Agung Sernentara ini atas prinsip perlu-mutlaknja
bantuan Rakjat buat segala urusan ke-Negaraan dan ke-Masjara-
\ katan, dan atas sifat-hakekat kepribadian Bangsa Indonesia jang
berinti gotong-rojong. Bantuan Rakjat dan gotong-rojong ini
sedjauh-mungkin ditjorkan oleh Presiden dalam susunan keang-
gautaan Dewan Pertimbangan Agung Sernentara itu : segala aliran-
faham. segala golongan, segala tjorak-fikir jang progressif, dalam
rangka Undang-undang-Dasar '45, dimasukkan dalam Dewan Per
timbangan Agung Sernentara itu. Demikian puln dalam Dewan
Perantjang Nasional jang djuga sudah dilantik kemarin dulu, demi
kian pula Insja Allah dalam Madjelis Permusjawaratan Rakjat
Sernentara nanti, demikian pula Insja Allah dalam Front Nasional
jang perlu pula dibangunkan.
72
Ja, Idee ke-Gotong-Rojongan ini dipegang-teguh dalam pem-
bantukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara dan Dewan
Perantjang Nasional, dan akan dipegang teguh pula dalam pem-
bentukan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara nanti,
Madjelis Permusjawaratan Rakjat, sebagai saudara-saudara ke-
tahui, adalah amat-amat penting sekali, oleh karena ia menurut
Undang-undang-Dasar '45 „menetapkan garis-garis besar,daripada
haluan Negara". Ia adalah menurut fasal 1 ajat 2 Undang-undang
Dasar *45 pendjelmaan Kedaulatan Rakjat, pengedja-wantahan
daripada Kedaulatan Rakjat, oleh karena fasal 1 ajat 2 itu berbunji :
„Kedaulatan adalah ditangan Rakjat, dan dilakukan sepenuh-
nja oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat".
Ia terdiri dari anggauta-anggauta D.P.R. ditambah dengan
utusan-utusan dari daerah dan golongnn. Buat Madjelis Permusja
waratan Rakjat Sementara, maka anggauta-anggauta D.P.R.-nja
adalah D .P .R . jang sekarang, dan anggauta-anggauta-daerah dan
anggauta-anggauta-golongannja harus diangkat oleh Presiden.
M aka djelas dan teranglah bahwa Presiden dalam pengangkntannja
itu harus merealisasikan pengumpulan seluruh tenaga-tenaga-daerah
dan seluruh tenaga-tenaga-golongan jang representatif. Ini adalah
sesuai dengan prinsip ke-Gotong-Rojongan, dan saja Insja Allah
akan pegang teguh prinsip ke-Gotong-Rojongan itu. Sudah barang
tentu ke Gotong-Rojongan dalam melandjutkan dan menjelesaikan
Revolusi ! Orang-orang jang reaksioner, orang-orang kontra revo
lusioner, tidak akan saja angkat djadi anggauta Madjelis Permusja
waratan Rakjat Sementara itu !
Idee Front Nasional sebenarnjn djugalah keluar daripada
prinsip Gotong-Rojong ,,Ho-Iopis-kuntuI-baris" itu. Seluruh tenaga
Rakjat harus digalang dan didjadikan satu gelambang-tenaga jang
mahasjakti, menudju kepada terbangunnja satu masjarakat jang
adil dan makmur, menudju kepada penjelesaian Revolusi. Dan
penggalangan itulah tugasnjn Front Nasional. Mendjadi, Front
Nasional itu adalah satu hai jang prinsipil-fundamentil: sebab
73
pembangu'nan 3emesta ta* mungkin bcrhasil tanpa mobiliSasi tenaga
semesta pula, Revolusi ta' mungkin berdjalan penuh kearah
tudjuannja tanpa ikut-ber-Revolusinja seluruh Rakjat. Front N a
sional nanti diadakan untuk menggalang seluruh tenaga daripada
seluruh Rakjat, Ia harus menggalang seluruh ke-Gotong-Rojongan
Rakjat. Front Nasional itulah dus jang harus m enggahng semangat
dan tenaga latent dikalangan Rakjat, didjadikan satu gelombang
„k‘e-ho-lopis-kuntul-baris" untuk menjelesaikan Revolusi.
Oleh karena itulah maka terkandung dalam niat Pemerintah
untuk membangunkan Front Nasional itu selekas mungkin, sebagai-
mana dalam pidato saja dihadapan Konstituante 22 April jang Ialu
sa;u telah katakan, bahwa ^Pembentukan Front Nasional baru
terutama dimaksudkan untuk mengadakan alat penggerak masja
rakat setjara demokratis, jang diperlukan pertama-tama dibidang
pembangunan” .
74
adil dan makmur.Garis-garis besar daripada pembuatan pola itu
Insja Allah akan saja utjapkan dalam amanat pada pembukaan
sidangnja jang pertama. Pokok daripada segala pokok daripada
tugas Dewan Perantjang Nasional ialah, bahwa ia harus membuat
blueprint daripada suatu masjarakat Indonesia jang berkeadilan
sosial, suatu masjarakat Indonesia sebagai jang dimaksudkan oleh
mukaddimah Undang-undang-Dasar, dan fasal 33 Undang-undang-
Dasar, — suatu masjarakat Indonesia jang betul-betul adil dan
makmur, betul-betul makmur dan adil pula. Tidak Dewan Peran
tjang Nasional disuruh membuat pola masjarakat Indonesia jang
makmur tetapi tidak adil; tidak Dewan Perantjang Nasional harus
membuat blueprint jang adil tapi tidak makmur. „Tata-tentrem-
kerta-rahardja, gemah-ripah loh-djinawi, subur kang sarwa tinan-
dur, murah kang sarwa tinuku", itulah harus djelas tampak nanti
dalam pola Dewan Perantjang Nasional itu
D an djikalau nanti pola Dewan Perantjang Nasional itu sudah
diterima oleh lS^ad'jelis Permus'jawaratan Rakiat. maka djadilah ia
Pola Nasional. jang harus kita laksanakan dengan meng-,,ho-lopis-
kuntul-baris”kan seluruh tenaga Rakjat, seluruh sarana-sarana
Bangsa jang telah retooled, seluruh semangat dan daja-kerdja jang
berada diantara Sabang dan Merauke, ,,Lir gabah den interi kita
semua harus melaksanakan pola Dewan Perantjang Nasional itu.
Mendakilah kita sesudah mengalami Purgatorio kini, kepuntjaknja
Gunung Paradiso jang telah sekian lamanja melambai-lambai.
75
Presiden" Undang-undang-Dasar 1945 tak pernah mati, melainkan
hanja terpaksa berbaring diam diatas ombang-ambingnja gelombang
Renville, gelombang Linggardjnti, gelombang K .M .B., gelombang
konstitusi Republik Indonesia Serikat dan konstitusi 1950, gelom
bang Uni Indonesia-Belanda, — jang semuanja telah hilang amblas
berkat semangat kepatriotan Bangsa Indonesia dan tenaga per
djoangan Rakjat Indonesia. Demikian pula maka demokrasi-liberal
jang dilahirkan sebagai buih daripada gelombang-gelombang kom
promis jang djahat itu, dan jang membendung dan mengatjau
Revolusi Indonesia itu, kini telah ditiup-lenjap oleh semangat ke
patriotan dan tenaga-perdjoangnn Rakjat Indonesia itu, dan mulai-
lah kini dikibarkan bendera Demokrasi Terpimpin, milik-ash
daripada Bangsa Indonesia.
76
Kedua : Pembentukan satu masjarakat jang adil dan makmur
materiil dan spirituil dal-am wadjah Negara Kesatuan Republik
Indonesia itu.
77
Ja, mau-ta'-mau kita harus ikut-serta! D an ikut-serta m assal!
Dalam abad ke X X ini, dengan iapunja teknik-perhubungan jang
tinggi, tiap revolusi adalah revolusi R akjat, revolusi M assa, bukan
sebagai diabad-abad jang lalu, jang revolusi-revolusinja adalah
sering sekali revolusinja segundukan manusia-atasan sadja, ^ the
revolution of the ruling few". Dalam Risalah ,,M entjapai Indonesia
Merdeka" hampir tiga puluh tahun jang lalu saja sudah berkiata :
..Tidak ada satu perobahan besar didalam riwajat-dunia jang
achir-achir ini, jang lahirnja tidak karena massa-actie. Massa-actie
adalah senantiasa mendjadi penghantar pada saat masjaraknt-tua
melangkah kedalam masjarakat jang baru. MaSsa-actie adalah
senantiasa-mendjadi paradji (bidan) pada saat masjarakat-tua jang
hamil itu melahirkan masjarakat jang baru".
78
asing, jang mengatakan bahwa Revolusi Indonesia sekarang ini
adalah "a summing-up of many revolutions in one generation", —-
atau "the revolution of many generation in one” .
79
isme manapun, kita kritik, kita tentang. kita gasak, kita hantam.
Meskipun demikian, Revolusi kita tidak ditudjukan untuk memusuhi
sesuntu bangsa jang manapun djuga. Kita mengulurkan tangan-
persahabatan kepada semua bangsa didunia ini, untuk memperkokoh
kesedjahteraan-dunia, dan memperkokoh perdamaian-dunia. *
Teristimewa kepada 2.500.000.000 ummat-manusia jang ber-
revolusi sekarang ini, tiga-perempat lebih dari seluruh penduduk
bumi. kita serukan adjakan untuk saling membantu, Saling memberi
inspirasi, saling kasih-mengasih dalam mengguli konsepsi-konsepsi-
baru jang dibutuhkan oleh Revolusi-semesta sebagai jang saja
terangkan dimuka tadi !
80
gar, asa! kita tetap mendjaga djangan sampai perdjoangan kita ini
dihinggapi oleh pen'jakit-penjakit jang sesat, asal kita tetap berdju-
lan diatas relnja Proklamasi, — Insja Allah subhanahu wa ta'ala,
kita pun akan atasi segala kesulitan jang akan mengadakan, kita pun
aknn 9anian9 kesulitan jang akan menghaiang !
81
I
Kita bukan bangsa jang temp£, kita adalah Bangsa jang Besar, de
ngan Ambiei jang Besar, Tjita-tjita jang Besar, Daja-Kreatif jang
Besar, Keuletan jang Besar. Kita sekarang dengan kembali kepada
Undang-undang-Dnsar *45 sudah menemukan kembali Djiwa Re
volusi, sudah mentjapai suatu momentum mental, jang memungkin-
kan kita bergerak madju terus dengan tjepat untuk mentjapai suatu
momentum pula dibidang pembangunan-semes^a untuk inerealisasi-
kan tjita-tjita sosial-ekonomis daripada Revolusi, Hantjur-leburlah
segala rintangan dan kesulitan oleh geloranp momentum mental itu!
82
mampu memetjahkan kesulitan-kesulitan bangsa jang demikian
itu akan mendjadi bangsa jang gemblengan Bangsa jang Besar,
bangsa jong Hatjakrawarti-hambaudenda. Bangsa jang demikian
itulah hendaknja Bangsn Indonesia!”
83
KEPUTUSAN DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
TENTANG PERINTJIAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1959
(No. 3/Kpts/Sd/II/59)
P R E SID E N
R E P U B L IK INDONESIA
K A T A - P S N G A N T A R
80EKARN0.
\
KEPUTUSAN D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G
T E N T A N G P E R IN T JIA N M A N IF E S T O P O L IT IK
R E P U B L IK IN D O N E S IA 17 A G U S T U S 1959
D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G D A L A M S ID A N G II
T A N G G A L 23, D A N 25 S E P T E M B E R 1959.
' M EM UTUSKAN :
89
2. M enjetudjui perintjian persoalan-persoalian pokok dan program
umum Revolusi Indonesia, jang diambil dari Manifesto Poliiik
teisebui sebagai bahan pertimbangan bagi Presiden jang urut-
annja terdiri dnri :
I. PR EA M B U L.
A. Bidang Politik,
B. Bidang Ekonomi,
C. Bidang Sosial,
D. Bidang Mental dan Kebudajaan,
E. Bidang Keamannn,
F. Pembentukan badan-badan baru.
G. Pelaksana.
90
)
L A M P I R A N
K E P U T U S A N '' D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G T E N
T A N G P E R IN T J IA N P E R S O A L A N - P E R S O A L A N P O K O K
D A N P R O G R A M U M U M R E V O L U S I IN D O N E S IA JA N G
D IA M B IL D A R I M A N IF E S T O P O L IT IK R E P U B L IK
IN D O N E S IA T A N G G A L 17 A G U S T U S 1959.
I. PR E A M B U L
91
•t
92
Konstitusi tersebut, (Manifesto-Politik halaman 37). Perwudjudan
daripada realisasinja tidak mengurangi ketentuan-ketentuan jang
termaktub dalam Undang-undang Dasar fasal 29 ajat (2) jang
berbunji: Negara mendjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanja masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanjn dan kepertjajaannja.
Sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 Republik Indonesia
adalah Negara jang berkedaulatan Rakjat dengan berdasar kepada:
Ketuhanan Jang M aha Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat
kebidjaksanaan dan permusjawaratan/perwakilan, serta dengan
mewudjudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh Rakjat Indonesia
(„Pantjasila” ).
Manifesto Politik adalah dokumen Revolusi Indonesia jang
monumental dari jang bersedjarah, hasil penarikan peladjaran-pela-
djaran jang pandai dari pengalaman-pengalaman jang pahit selam.i
14 tahun Revolusi Indonesia. Dengan berhasilnja menarik peladja-
ran-peladjaran dari pengalaman-pengalaman jang sudah-sudah,
maka tidak sia-sialah segala korban jang telah diberikan oleh
putera-putera Indonesia jang terbaik untuk kemegahan Revolusi
Indonesia.
i
(1) Tentang Dasar/Tudjuan dan Kewadjiban-kcwadjiban
Revolusi Indonesia.
Tentang Dasar dan Tudjuan Revolusi Indonesia, Manifesto
Politik menegaskan :
Dasar dan tudjuan Revolusi Indonesia adalah kongruen
dengan Social Conscience of M an itu J Keadilan Sosial,
Kemerdekaan individu, Kemerdekaan bangsa, dan lain sebagai-
nja itu, adalah pengedja-wantahan daripada Social Conscience
of Man itu. Keadilan Sosial dan Kemerdekaan adalah tuntu-
tan budi-nurani jang universil. Karena itu, djanganlah ada
diantara kita jang mau mengamendir atau memodulir dasar
dan tudjuan Revolusi kita ini." (Manifesto Politik hjal 43).
Adapun untuk merealisasikan Dasar dan Tudjuan Revolusi
Indonesia tersebut diperlukan dua landasan, jakni :
a. landasan idiil, jakni Pantja-Sila, dan
b. landasan strukturil, jakni Pemerintahan jang stabil.
Kedua-dua landasan ini terdapat dalam Undang-undang Dasar
1945. Tentang hal ini. Manifesto Politik mendjelaskan : (M ani
festo Politik hal. 60).
Dengan Undang-undang Dasar 1945 itu kita sekarang dapat
bekerdja sesuai dengan dasar dan tudjuan Revolusi. Landasan
idiil dan landasan strukturil untuk bekerdja sesusai dengan
dasar dan tudjuan Revolusi itu, terdapatlah dalam Undang-
undang Dasar 1945 itu. Landasan idiil, jaitu Pantja-Sila, dan
landasan strukturil, jaitu Pemerintahan jang stabil. — kedua
duanja terdapatlah setjara tegas dalam Undang-undang
Dasar 1945 itu. Baik mukaddimahnja, maupun 37 pasalnja,
maupun 4 aturan peralihannja, maupun aturan tambahannja,
memberi landasan jang kuat idiil dan strukturil, jaitu Pantja-
Sila dan Pemerintahan jang stabil, untuk bekerdja Setingkat
demi setingkat merealisasikan dasar dan tudjuan Revolusi !"
Kewadjiban-kewadjiban Revolusi Indonesia jang terpenting
jalah membebaskan Indonesia dari semua imperialis dan menegak-
94
kan tiga segi kcrangka seperti disebut dalam Manifesto Politik.
jaitu :
„KeSatu : Pembentukan satu Negara Republik Indonesia jang
berbentuk Negara-Kesatuan dan Negara-Kebangsaan, jang
demokratis. dengan wilajah kekuasaan dari Sabang sampai ke
Merauke” .
„Keduo : Pembentukan satu masjarakat jang adil dan makmur
materiil dan spirituil dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia itu” .
,,K etiga: Pembentukan satu pcrsahabatan jang baik antara
Republik Indonesia dan semua negara didunia, terutama sekali
dengan negara-negara Asia-Afrika, atas dasar hormat-meng-
hormati satusama lain, dan atas dasar bekerdjasama mem-
bentuk satu Dunia Baru jang bersih dari imperialisme dan
kolonialisme, menudju kepada Perdamaian Dunia jang sem-
purna” (Manifesto Politik han 76*—77).
Sesuai dengan jang telah ditulis oleh Bung Kamo tigapuluh
tahun p n g lalu dalam risalah ,,Mentjapai Indonesia Merdeka .
Rakjat Indonesia bergerak tidak karena Jdeal tetapi bergerak
karena ingin tjukup makanan, ingin tjukup tanah, ingin tjukup pe-
rumahan, ingin tjukup pendidikan, ingin tjukup meminum seni dan
kultur (Manifesto Politik hai, 28^-29).
D jadi, djelaslah. bahwa kewadjiban-kewadjifcan Revolusi Indo
nesia bukanlah untuk mendirikan Negara Federal, kekuasaan dik-
tator atau Republik Kapitalis. Kewadjiban-kewadjiban Revolusi
Indonesia jalah untuk membentuk satu Republik Kesatuan jang de
mokratis, dimana Irian Barat djuga termasuk didalamnja. dimana
Kedaulatan ada ditangzn R a k ja t dan dilakukan sepenuhnja oleh
Madjelis Permusjawaratan Rakjat (U .U .D . '45. fasal 1 ajat 2),
dimana hak-hak azasi dan hak-hak warga-negara didjundjung
tinggi dan membentuk masjarakat adil dan makmur, tjinta damai
dan bersahabat dengan semua negara didunia gutia membentuk satu
Dunia Baru.
/
' 95
(2) Tentang Kekuatan-kekuatan Sosial daripada
Revolusi Indonesia.
96
>
97
(3) Tentang sifat Revolusi Indonesia.
98
kapitalisme dan sama sekwli bukan raenudju kc feodalisme.
Tentang hal ini Manifesto Politik mendjelaskan bahwa hari
depannja Revolusi Indonesia didahului oleh penentuan tudjuan-
dianka-pendek dan tudjuan-d'jangka-pandjang; pendjelasan itu
berbunji sebagai berikut: (Manifesto Politik hal. 49-50).
f,Tudjuan djangka-pendek jang saja hadiapan kepada saudara-
saudara iialah : program Kabinet Kerdja jang amat sederhana
itu, — Sandang-pangan, keamanan, melandjutkan perdjoangan
anti-imperalime - — , ditambah dengan mempertahankan ke
pribadian kita ditengah-tengah tarikan-tarikan kekanan dan
kekiri, jang sekarang sedang berlaku kepada kita dalam per-
golakan-dunia menudju kepada satu imbangan baru.
Dan tudjuan kita djangka-pandjang ialah: masjarakat jang
adil dan makmur, melenjapkan imperialisme dimana-mana, dan
mentjapai dasar-dasar bagi perdamaian-dunia jang kekal dan
abadi’\
D jadi : hari depan Revolusi Indonesia adalah masjarakat adil
dan makmur, atau sebagai sering dikatakan oleh Presiden Soekarno
..Sosialisme a la Indonesia", jaitu Sosialisme jang disesuaikan
dengan kondisi-kondisi jang terdapat di Indonesia,dengan ahm
Indonesia, dengan Rakjat Indonesia, dengan adat-istiadat. dengan
psikologi dan kebudajaan Rakjat Indonesia.
Tentang hari depan Revolusi Indonesia, sebagai kelandjutan
dari Dasar dan Tudjuan Revolusi Indonesia dalam Manifesto
Politik dikatakan sebagai berikut:
,,Rakjat dimana-mana dibawah kolong langit ini, tidak mau
ditindas oleh bangsa-bangsa lain, tidak mau dieksploatir oleh
golongan-golongan apapun, meskipun golongan itu adalah dari
bangsanja sendiri.
„Rnkjat dimana-mana dibawah kolong langit ini menuntut
kebebasan dari kemiskinan. dan kebebasan dari rasa-takut,
baik jang karena antjaman didalam-negeri, maupun jang
karena antjaman dari luar negeri.
99
,,Rakjat dimana-mann dibawah kolong langit ini menuntut
kcbebasan untuk menggerakkan setjara konstruktif iapunja
aktivitet-sosial, untuk mempertinggi kebahagiaan individu dan
kebahagiaan masjarakat.
..Rakjnt dimana-mana dibawah kolong langit ini menuntut
kcbebasan untuk mengeluarkan pendapat, jaitu menuntut hak-
hak jang lazimnja dinamakan demokrasi’'. (hai, 43).
,,Tuntutan-tuntutan Rakjat Indonesia adnlah demikian djuga-
la h r . (hai. 44).
Dasar dan Tudjuan dari pada Revolusi. seperti didjelaskan
diatas, tidak boleh diamendemen atau dimodulir.
100
dajakan Republik Indonesia, jang membantu kaum kontra-revolusio-
ner dan mendjalankan sabotase.
Tentang ini dikatakan dalam Manifesto Politik : ,,Terhadap
modal asing jang bukan Belanda ditegaskan bahwa mereka harus
mentaati ketentuan-ketentuan Republik. Djangan mereka mendja
lankan peranan jang negatif. Djangan mereka mentjoba-tjoba mem-
perdajakan Republik. Djapgan mereka membantu gelap-gelapan
kepada kontra-revolusi, djangan mereka mendjalankan sabotase-
sabotase ekonomi (hal. 66). Djadi imperialisme mana sadja jang
mentjoba-tjoba memperdajokan Republik, jang membantu kontra-
revolusi atau mendjalankan sabotase-sabotase ekonomi adalah mu-
suh-musuh Rakjat Indonesia.
Dalam Manifesto Politik djuga didjelaskan, sebagai musuh-
mi’suh Rakjat Indonesia termasuk „golongan-golongan blandis",
golongan golongan reformis, golongan-golongan konservatif, golo-
ngan-golongan kontra revolusionerf golongan-golongan bunglon
dan tjutjunguk" (hal 31).
Dengan demikian djelaslah, bahwa jang mendjadi musuh-
musuh Revolusi Indonesia adalah: kaum imperialis Belanda dan
kaum imperialis lainnja jang bersikap bermusuhan terhadap Repu
blik serfa pembantu-pembantu imperialis.
*
**
Dengan ditetapkannja apa jang mendjndi Persoalan-persoalan
Pokok Revolusi Indonesia berdasarkan isi Manifesto Politik, maka
ada pegangan resmi bagi tiap-tiap orang revolusioner Indonesia
dalam oktivitetnja sehari-hari. Ini adalah rel tempat revolusi kita
berdjalan, ini adalah pegangan untuk menjusun Program Revolusi.
Ini sesuai dengan maksud kembali ke Undang-undang Dasar Pro
klamasi, jaitu untuk mengembalikan „Bangsa Indonesia kepada
relnja Revolusi* (Manifesto Politik hal, 60).
101
promis, penjelewengan-penjelewengan daripada djiwa, dasar dan
tudjuan Revolusi, Bumi mendjadi subur untuk bertumbuhnja segala
matjam aliran konvensionil, konservatif, reaksioner dan kontra-
revolusioner serta liberalisme. Dan karena empat dualisme jang
sudah berkali-kali disinjalir Presiden Soekarno:
102
A. Bidang Politik
B. Bidang Ekonomi :
C. Bidang sosial :
104
4. Kita harus berdjuang menentang imperialisme kebudajaan
dan Pemerintah harus melindungi dan mendjomin berkem
bangnja kebudajaan nasional.
Bidang Keamanan :
G. Pelaksana :
106
PENDJELASAN
MANEPOL DAN USDEK
oleh
Dr. H. ROESLAN ABDULGANI
Wakil Kctua Dewan Pertimbangan Agung
sclaku
Ketua Panitia Pembina Djiwa Revolusi
I
107
f
P « E S IO C N
M PU B U K IN D O N E S IA
»ATA P E H G A B TAB
Di s a n p l n g M a n i p o l . Pida t o •‘
D j a r e k ” , dan Pid a t o saja di
Sid a n g O a u m P.B.B. j a n g b a r u lalu. m a k a r a n g k a i a n pidato- ratflo
Hakil K e t u a D e w a n P e r t i m b a n g a n Agung Sdr. R o e s l a n Abdulgani,
jane t e r l a m p i r ini, perlu di b a t j a dan dipah a m i oleh s e l u r u h
a p a r a t u r N e g a r a d a n ce l u r u h l a p i s a n masjar a k a t , k a r e n a Eemtxjrlfcan
k a l a n d j u t a n p o n d j e l a a a n - p e n d j e l a a a n d i s * k i t a r Manipol/Oadek.
Wari kita s e o u * h i d u p b e n a r - b a n a r dalara alam dan djiwa
Manipol/U»dek.
Djakarta, 1 D j a n u a r i 1961.
SOEZARSO.
f
j
M AN IPO L D A N USDEK
Pe d aih u laa n *
111
dan setjara sadar memiliki inti-sarinja, memiliki semangat dan
djiw anja; dan untuk kemudian dipantjarkan dan disebarkan terus
kepada masjarakat Bangka dan Rakjat sekitarnjia, jang sedang
bergulat mengatur penghidupannja ketingkat-tingkat jang lebih
tinggi daripada sekarang.
112
/. M A N IPO L SERTA LATAR BELAKANGNfA.
113
5 D juli 1959, jaitu pada waktu beliau menjatakan dua hak
1, pembubaran konstituante, dan
2. berlakunja kembali U .U .D . 1945.
Dekrit 5 Djuli iiu adalah suatu tindakan luar biasa dan sangat
revolusioner dan akibatnja djauh sekali.
Pada hakekatnja pidato 17 Agustus 1959 itu adalah sematjam
..verantwoording". sematjam „pertanggungan djawab' daripada
Presiden/Piunglima Tertinggi kita langsung ditudjukan kepada
Rakjat mengenai apa jang beliau tindakkan pada tanggal 5 Djuli
1959.
Dewan Pertimbangan Agung menamakannja Manipol itu
sebagai ,’pendjelasan resmi" daripada Dekrit Presiden 5 D juli 1959.
dan karena itu Manipol tidaklah dapat dipisahkan dari Dekrit. Siapa
ingin mengetahui tentang Manipol mesti mengetahui arti Dekrit.
Tanpa menjadari arti Dekrit 5 Djuli oranj. tak akan mengerti
maksud Manipol.
c. Manipol adalah garis-garis besar Haluan Negara.
Adapun perkataan ..Manifesto" pada permulaannja tidak di-
gunakan oleh Presiden. melainkan oleh Menteri Penerangan Maladi,
djauh sebelum pidato itu sendiri selesai disusunnja. Pada tanggal
30 Djuli 1959 kita dapat membatja sebuah keterangan Menteri
Penerangan Maladi itu, jang berbunji :
..bahwa bertepatan dengan ulang tahun Republik Indonesia
jang ke-H Presiden/Panglima Tertinggi Dr. Ir. Soekarno akan
mengumumkan kebidjaksanaan umum beliau jang akan me-
rupakan ..Manifesto Politik Republik Indonesia". Manifesto
politik itu, jang kini masih sedang disusun konsepSinja oleh
Presiden. akan merupakan pedoman bagi pelaksanaan program
Kabinet Kerdja sesuai dengan perobahan-perobahan funda-
mentil jang telah terdjadi didalam sendi-sendi ketata-negaraan
di Indonesia, dari azas dan faham liberalisme mendjadi
Demokrasi Terpimpin sedjak pengumuman Dekrit Presiden/
Panglima Tertinggi 5 Djuli 1959".
114
Demikian keterangan pcrs Mcnteri Penerangan Maladi.
Djelas kiranja bahwa kwalifikasi Manipol digunakan sebelum
Manifesto itu selesai disusun, sehingga tak benarlah anggapan
sernentara orang jang berkata bahwa perkataan Manipol adalah
pemberian nama oleh sesuatu golongan politik tertentu, sesudah
Presiden mengutjapkan pidatonja.
D an waktu Dewan Pertimbangan Agung dalam sidangnja
pertama dan kedua bulan-bulan Agustus dan September tahun 1959
itu, mempeladjari dan membahasnja setjara mendalam dan meluas
keseluruhan isi pidato itu, maka Dewan Pertimbangan Agung
dengan suara bulat berpendapat. bahwa Manipol itu tidak hanja
sekedar merupakan pedoman bagi pelaksanaan program Kabinet
Kerdja sadja — seperti diujapkan oleh Menteri Malad; — melain-
kan lebih djauh dari itu M anipol adalah garis-garis besar \hahtan
Negara.
Sebab-sebabnja jalah karena didalam pidato tersebut terdapat
kedjelasan tentang persoalan-persoalan pokok daripada 'revolusi
Indonesia dan program umum atau uso.ha-usa.ha pokok daripada
revolusi kita.
Dan seperti Saudara-saudara sekalian ketahui, U .U .D . '45
pasal 3 — saja ulangi U .U .D . '45 pasal 3 harap Saudara-saudara
periksa — menentukan keharusan adanja suatu ,,garis-garis besar
haluan Negara*' jang ditanamkan oleh M .P.R. Dan dimana M .P.R.
pada waktu itu belum terbentuk, sedangkan Dewan Pertimbangan
Agung berpendapat, bahwa dengan adanja Manipol itu untuk
pertama kalinjo Republik Indonesia, setelah berumur 14 tahun.
mengumumkan lewat Kepala Negaranja sebuah dokumen berse-
djarah jang mendjelaskan persoalan-persoalan pokok dan program
umum Revolusi jang bersifat menjeluruh, maka mendafiului terben-
tuknja M .P .R .. dan berpegangan pada pasal IV Aturan Peralihan
U.U .D. 1945, Dewan Pertimbangan Agung dengan Suara bulat
mengusulkan kepada Presiden supaja Manipol itu didjadikan garis-
garis besar haluan Negara. Usui itu diterima baik oleh Presiden/
115
Panglima Tertinggi/Perdana Menteri jang kemudian disetudjui pula
oleh Depernas dan Kabinet Kerdja pleno setjara bulat.
Ini berarti bahwa garis-garis besar haluan Negara itu merupa-
kan langkah-Iangkjah dan arah daripada penglaksanaan Dasar
Negara kita, jakni Pantja Sila; dan haluan itu tidak hanja mengikat
Dewan Pertimbangan Agung, Depernas atau Kabinet, tetapi pula
keseluruhan alat-alat perlengkapan Negara, baik dibidang adminis-
trasi maupun dibidang pembangunan dan pertahanan, dan ...........
djuga Presiden kita sendiri,
116
\
Lima hal itu jalah: U .U .D , '45, dan kalau kita pro U .U .D . '45,
maka kita menjinglqat kepada jang kedua jaitu Sosialisme Indonesia:
dan kalau kita setudjui Sosialisme Indonesia maka kita harus ber-
DemokraSi Terpimpin, dan kalau kita ber-Demokrasi Terpimpin,
maka Ekonomi jang kita djalankan mesti Ekonomi Termimpin pula;
dan kesemuanja ini adalah mentjerminkan Kepribadian dan Kebuda-
jaan Bangsa dalam keseluruhannja.
Atau dengan lebih gamblang dan tandas lagi, maka Presiden kita
pada waktu itu berkata :
..Kalau pemuda-pemuda seluruh Indonesia memang benar-benar
melaksanakan Manipol, maka lebih dahulu sadari dan jakini:
U .U .D . Revolusi kita, jakni U .U .D , 45; dan kalau kita sudah
berdiri teguh-teguh atas U .U .D . '45 ini maka konsekwensinja
jalah Sosialisme Indonesia; dus kita harus pro Sosialisme Indo
nesia; konsekwensi kelandjutannja jalah Demokrasi Terpimpin;
dus kita harus pro Demokrasi Terpimpin, konsekwensi seterus-
nja jalah Ekonomi Terpimpin: dus kita harus pro Ekonomi
117
tentang rangkaian urut-urutan lima hai tadi. Djadi siapa jang pro
M anipol, ia adalah pro U .U .D , ’45; dan siapa jang pro U .U .D . '45
tak boleh dan tak mungkin anti ^osialisme atau anti Demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin, Sebab dengan begitu ia akan
mengingkarj Kepribadian Bangsa.
Saudara-saudara sekalian.
118
U R A IA N K E 1L
119
\
itu dinamika Revolusi mulai meninggalkan tingkat jang lama untuk
memasuki tingkat jang lebih tinggi. Dan djikalau kita pandai meng
gunakan analisa jang mendalam -dan pandangan jang tadjam, ma'ka
kita akan dapat mengatakan dari setiap Revolusi didunia ini apa
lang kita katakan diatas tadi; jaitu pembagian dalam beberapa pe
riode: periodisasi atau pembabakan.
120
I
terus sebagai Bangsa. Tahun 1955 adalah ibarat tahun-puntjaknja
Republik kita; sebab tidakkah padp iahun 1955 itu Indonesia men
djadi sponsor-penggerak dan tuan rumah daripada konperensi A-A
di Bandung; dan bukankah pada tahun 1955 itu kita mengadakan
pemilihan umum, setjara tcrtib dan teratur diluar dugaan dan diluar
harapan kekuatan-kekuatan reaksioner?
# Saudara-saudara sekalian,
Benar tahun 1955 itu adalah tahun jang memuntjak, tapi pada
tahun itulah pula kelihatan adanja gedjala-gedjala baru, gedjala-
gedjala mana adalah pentjerminan daripada tuntutan Rakjat kita
dimana-mana untuk mengadakan pembangunan.
A pa arti pembangunan?
121
memasuki periode-pembangunan. Djadi pembangunan menuntut
djua persiapan-persiapan dalam segala bidang: bidang mental,
modal dan ketjakapan tehnik.
Dan untuk dapat menanggulangi segala tuntutan-tuntutan ini,
Presiden Soekarno sedjak tahun 1957 mengandjurkan suatu pe-
rombakan total, tidak hanja dalam alam pikiran kita, tapi djuga
didalam sistim^politik, atau dengan Iain perkataan, dimana sistim-
liberal mungkin masih dapat dibela dalam periode survival, tetapi
didalam periode sosial-ekonomis, sistim demokrast-liberal tidak
hanja merupakan Suatu Halangan. tapi djuga merupakan suatu
'bahaja bagi kclandjutan Revolusi kita.
Lahirlah diwaktu itu GagaSan Demokrasi Terpimpin, jang
dengan lahirnja istilah itu timbul pula dua pertanjaan. jnkni per
tama :
122
Pendengar-pendengar sekalian,
123
pula fraksi-fraksi P.N.I., P.K.I., N.U., Gerakan Pembela Pantja-
Sila d.l.I. lagi, jang pro-andjuran Presiden dan Pemerintah untuk
kembali ke U .U .D . '45. dan jnng merupakan djumlah terbesar dari
anggauta-anggauta Konstituante. tidak bersedia lagi uiluk meng-
hadliri Sidang-sidang Konstituante, maka dengan begitu Konstitu
ante tidak mungkin dapat bersidang kembali. Timbullah apa jang
dikenal oleh ahli-ahili hukum suatu keadaan darurat, suatu nood-
toestand; dan a.i. berpegang kepada staatsnoodrecht maka pada
tanggal 5 Djuli 1959 Presiden/Panglima Tertinggi mengambil
keputusan untuk :
124
U R A IA N K E ///.
125
v
\!
Tapi djustru pada waktu itu oleh beberapa fraksi dalam Konsti
tuante malahan diadjukan amendemen; dan amendeinen itu me
ngenai Pembukaannja, jaitu mengenai Pantja Sila-nja.
M ari Saudara-saudara sekalian, saja djelaskan sedikit kata-kata
usul amendemen itu. Seperti Saudara-saudara ketahui, perumusan
Pantja Sila dalam U .U .D . '45 berbunji : bahwa Negara kita ini ber
dasarkan :
126
Sebab apa sampai dihilangkan ?
127
Tanuh Air kita didalam bulan-bulan Djuni, D juli dan Agustus ter
sebut, memang terbagi-bagi serta terpisah-pisah oleh kekuatan pen-
dudukan Angkatan Perang Djepang. Ada beberapa bagian seperti
Pulau Djawa diduduki oleh Angkatan Darat (Rikugun); pulau Su-
matera tunduk pada Rikugun Djepang di Singapura; sedangkan
daerah-dtaerah Nusatenggara, Kalimantan. Sulawesi. Maluku dan
Irian-Barat diduduki oleh Angkatan Laut Djepang. jaitu Kaigun
Djepang.
128
Dan kita tidak dapat dan tidakjbersedia merobahnja, baik di
dalam maupun diluar Konstituante!
Kesemuanja ini perlu kita teliti kembali; dan perlu pula kita
sadari kembali.
Sebab apa? Ta lain dan ta' bukan jalah karena persoalan ini di-
singgung pula didalam Manipol. Batjalah halaman 36 daripada
brosur M anipol. jang diterbitkan oleh Departemen Penerangan,
Penerbitan chusus No. 76. *)
Saudara-saudara sekalian,
130
L IR A IA N K E I V .
II. IS I M A N IP O L
a. Kcsatuan tafsir penting dan perlu.
Setelah tign kali berturut-<turut mendjelaskan beberapa pokok
tentang M anipol serta latarbelakangnja, maka datanglah saatnja
saja mengadjak Saudara-saudara pada malam ini untuk meneliti
isinja M anipol itu.
Isi keseluruhan Manipol itu oleh Dewan Pertimbangan Agung
dalam sidangnjia dibulan-bulan Agustus dan September tahun 1959
telah diperintji. D an perintjian itu dilakukan menurut sesuatu
sistematika jang merupakan kesatuan tafsiran daripada Manipol.
D an kesatuan tafsir ini memang selalu penting dan selalu perlu.
Hampir dengan segala m-a'tjam dokumen-dokumen jiang historis
kita Selalu menghadapi kesulitan, bila sudah timbul ma'tjam-matjam
tafsir. D an djustru untuk mentjegah djangan sampai ada simpang-
siur dalam tafsir inilah, Dewan Pertimbangan Agung menganggap
perlu menjusun sistematika dalam perintjian ini, perintjian mana
kemudian. scpenuhnja disetudjui oleh Presiden Soekarno dalam
kedudukannja pula sebagai Panglima Tertinggi/Perdana Menteri
dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung.
Berhubung dengan hal ini, maka dialam pendjelesan-pendjelas-
an saja kepada para pendengar sekaliian, saja akan mengikuti
sistematika perintjian ini. Dan untuk mempermudah hubungan lang
sung dari kamar studio R R I Pusat ini, dengan Saudara-saudara
pendengar dimuka pesawat penerima radio masing-masing, miaka
saja minta supaja Saudara-saudara selalu menjediakan dihadapan
Saudara penerbitan chusus No. 76 dari Departeraen Penerangan,
jang memuat keseluruhan Manipol itu beserta keseluruhan perin-
tjiannja. *:) .
Perintjian itu terdiri dari tiga Bab.
Bab pertama jalah berisi Preambul, sematjam kata pembukaan
atau kata pengantar.
*) Lihat hal. 25 sampai 106.
131
Bab kedua berisi persoalan-persoalan pokok daripada Revolusi
kita.
132
b. Tiap Revolusi mengenai Dinamik, Romantik dan Logik.
Para pendengar sekalian,
Memang kita dengan tegas ingin menang dalam Revolusi kita
ini. Kita ingin supaja Rakjat jang berdjoang dapat memetik buahnja
dari segala perderitaan dan pengorbanannja. Revolusi harus kita
menangknn. Dan untuk itu perlu ada pimpinan jang sadar dan
revolusioner; ini adalah lumrah, wadjar atau logis.
Adalah satu kenjataan bahwa Revolusi disamping ia mengenai
Dinamik, dan disamping ia djuga mengenai Romantik, ia mengenai
pula Logik. D an logika revolusi dimana-mana-pun. djuga jalah:
Pertama : Sekali Revolusi kita tjetuskan, ia harus diselesaikan.
Dengian Iain perkataan ia tidak boleh kita tinggalkan,
apalagi ditinggalkan ditengah djalan, diwaktu tudjunn-
tudjuan Revolusi itu belum tertjapai sama sekali.
Kedua : Pimpinan Revolusi seharusnja terus ditangan orang-
orang atau golongan-golongan serta kekuatan-kekuatan
jang revolusioner; artinja jang berdjiwa, berpikir dan
bertindak revolusioner; dan tidak mungkin Revolusi akan
berhasil dalam tudjuannja kalau pimpinnnnja sampai
djatuh ketangan pihak-pihak jang sama sekali tidak
mengerti akan hakekat Revolusi, apa'lagi ketangan pihak-
pihak jang kontra dan anti-revolusioner.
Ketiga : Ba.hu>a setiap Revolusi akan bergerak lantjar, bila ge-
rakan itu benar-benar didasari oleh teori-teori jang
revolusioner; hal ini selaras dengan apa jang selalu
didengungkan oleh Bung Kamo sedjak 40 tahun jang
lalu sampai sekarang sebagai Pemimpin Besar Revolusi
kita, jaitu bahwa tanpa teori jang revolusioner tak
x mungkin lada gerakan jang revolusioner.
Saudara-saudara pendengar sekalian. Tjamkanlah sekali lagi.
Tiap revolusi mengenai ia punja Dinamik, tiap Revolusi kenal ia
punja Romantik, dan tiap Revolusi kenal ia punja Logik.
133
i
Demikian djuga dengan revolusi kita. Pun revolusi kita adalah
ibarat gelombang jang penuh dengan gerak dinamiknja pasang-
naik dan pasang-surut gelombang itu. Revolusi kita mengenai pula
tjahaja-tjahaja bulan purnama, tapi pula mengenai gelap-gelitanja
serta suasana samar-samarnja magrib, jang seringkali menjebabkan
kita semua seakan-akan terpakau dalam alam romantik, dimana
alam-perasaan kita silih berganti di-isi dengan perasaan-perasaan
gembim-tjinta terhadap kemenangan-kemenangan Revolusi, tapi
djuga sedih-bentji terhadap kekalahan-kekalahan dalam perdjoang
an kita.
Tapipun Revolusi kita mengenai logiknja, kewadjibannja
seorang pedjoang jang penuh dengan djiwa dinamik dan romantik,
fang ingin bahwa perdjoangan Rakjat kita menang. D an Logikn
daripada Revolusi kita jalah bcrtjabang tiga, seperti jang saja
katakan tadi, jaitu:
134
revolusioner dibentrokkan dengan kekuatan-kekuatan revolusioner
lainnja. Dengan menghindarkan ini, maka akan lebih menondjol
pertentangan jang wadjar antara kekuatan-kekuatan jang revo'lusio-
ner dengan kekuatan-kekuatan jang anti dan kontra-revolusioner;
dan dalam pertentangan ini kekuatan-kekuatan revolusi-lah jang
harus memang.
135
c. Sifat, ivatak dan hakekat Revolusi Indonesia.
Manipol disusun atas pengalaman-pengalaman jang sudah-
sudah. Maksudnja jalah djangan sampai kita menjia-njiakan segala
korban jang telah diberikan oleh Rakjat kita kepada perdjoangan
kemerdekaan ini.
Karena itu, maka Manipol lebih dulu menegaskan apakah per-
soalan-persoalan pokok jang dihadapi oleh Revolusi kita. Rangkaian
persoalan-persoalan pokok ini meliputi 5 hai, jaitu:
136
/
137
Pantja Sila, jang oleh Presiden Soekarno sedjak 1 D juni 1945 dulu
itu selalu ditandaskan, bahwa Pantja Sila dapat kita peras men
djadi Tri-Sila, jaitu Ketuhanan r.ng Maha Esa, sosio-nasionalisme
dan sos'o-demokrasi. dan bila Tri-Sila ini kita peras lagi, maka
mendjadilali ia Eka-Sila, jaitu: Gotong-rojong.
Para pendengar sekalian, pcrr.nglah teguh sifat Revolusi Indo
nesia ini. Tjamkanlah benar-benar, dan sadarilah benar-benar. Saja
ulangi lagi, bahwa sifat Revolusi kita ini adalah nasional: dan
dimana bidang nasional itu racliputi banjak bidang, maka Revolusi
Indonesia bergerak dibanjak bidang itu: dus karena i«tu tampaknjo:
multi kompleks.
D an bila kita scdjadjarkan Revolusi kita ini d e n g a n revolusi-
revolusi jang sedang bergelora diseluruh benua Asia-Afrika, maka
tepat r.pa jang dikatakan oleh Presiden kita di Sidang Umum PBG
jang baru lalu, bahwa kita dewasa ini hidup dalam "era of nation
building", jaitu revolusi pembentukan-pembentukan bangsa-bangsa,
dimana natives mend r .d i "nationals", dimana si-inlander-pribumi
— menurut istilahnja kolonialis Belanda — mendjadi bangsa-bangsa.
P i n keinginan untuk mendjadi bangsa-bangsa jang mcrdeka inilah
merupakan sa!ah satu dorongan jang kuat bagi kemadjuan ummat
manusia.
138
dan didjadjah itu, serta djuga menurunkan martabat manusia.
menurunkan "human-dignity".
Dan djiwa manusia-manusia inilah jang scbenarnja mendjadi
''pokok dari pokokirn Revolusi; mendjadi Sumber dari segala sum-
bernja Revolusi; mendjadi awalnja segala awal daripada dorongan
Revolusi.
D an djiwa manusia berpusaf pada „Budi Nurani Manusia" :
Budi Nurani Manusia, dalam bahasa Inggrisnja " The social Con-
scicnce of M a n " /
Inilah jang sebcnarnja mcnginginkan keadilan dan kemerdeka-
an. M alahan lebih daripada sekedar „menginginkan" sadja. Ia me
nuntut. dan tuntutan itu bersifat universil. artinja dimana-mana
manusia itu oleh Tuhan Jang Maha Kuasa dititahkan untuk
mendiami bumi ini, dan dibawah kolong langit manapun ia berada,
maka^ manus.n jang ditindas dan dihisap akan bangun dan bangkit.
Demikian diuga bangsa kita! Kita banpkit berrevoltisi karena
ttndasan dan hisapan kolonialisme dan Imperialisme, Ini adalah
tuntutan Budi-Nurani Manusia, dan pengedja-wantahannja dari
pada budi-nurani ini atau "materialization of social conscience of
M an" ini, jalah berbentuk: Keadilan sosial, kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa dan lain sebagainja.
Karena itu, pendengar-pendengar sekalian, Mnnipol dengan
tegas mengatakan, bahwa (priksa dan batja berulang-ulang halaman
12 dan 41 penerbitan chusus Deppen No. 76 *):
,,Dasar dan tudjuan Revolusi Indonesia nd'hlah kongruen
(sama dan sebangun) dengan Social Conscience of Man itu.
Keadilan sosial, kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa,
dan lain sebagainja itu# adalah pengedja-wantahan daripada
Social Conscience of Man itu. Kci.dilan sosial dan kemerde
kaan adalah tuntutan budi-nurani jang universil. Karena itu
djanganlah ada diantara kita jang mau meng-amendir atau
memodulir dasar dan tudjuan Revolusi kita ini".
139
Saudara-saudara pendengar sekalian,
240
U RA J A N K E V I.
Dan bila boleh saja ulangi sebentar, maka Dasar dan Tudjuan
Revolusi kita itu ndalah kongruen atau sama sebangun dengan
Social Concsience of M an atau Budi-Nurani Manusia; kalau lebih
kita konkritkan lagi Tudjuan. Revolts! kita itu, maka kita datang
pada tiga-kerangka-tudjuan, jakni: Negara Kesatuan. Masjnrakat
adil-makmur. dan Persahabatan dan perdamaian dunia, chususnja
dengan negara-negara A .A .
»
Para pendengar sekalian.
r 141
Indonesia, dari seluruh aliran'dan lapisan masjaralr:t kita; setidak-
tidaknja Bahtera-Negara tersebut harus dapat memuat majoritet
dari Bangsa kita, jang menjetudjui sepenuhnja Dasar Revolusi k;ta,
dan jnng ingin berdjoang bersama untuk mentjapai Labuhan-
tudjuannja Revolusi kita ini.
142
liberalisme, seperti jang telah kita nlami dalam waktu jang sudah-
sudah.
143
perumusan-asli pada waktu memuntjaknja gelombang Revolusi pada
tanggal 18 Agustus 1945 itu, maka saja berpendapat tidak ada
perumusan jang dapat mengalahkan itu, baik dalam kedjelasannja,
iramanja maupun kata-katanja.
144
.k
2. bahwa wewenang M .P .R . jalah memilih Presiden dan W akil
Presiden; menetapkan U .U .D . dan menetapkan garis-garis
besar haluan Negara;
145
bacji Nachodanja serta pembantu-pembantunja tersedia kompas-
nja sudah, jaitu kompas Manipol. jang harus pula diketahui oleh
seluruh penumpang-penumpangnja jr.kni seluruh Rakjat kita, agar
supaja Presiden serta pembantu-pembantunja benar-benar berlajar
sesuai dengan kompas itu.
URAIAN I<E V II .
147
Rakjat dimana-raana dibawah kolong langit ini menuntut
kebebasan untuk menggerakan setjara konstruktif ia pun/a
aktivitet-sosial, untuk mempertinggi kebahagiaan individu
dan kebahagiaan masjarakat.
Rakjat dimana-mana dibawah kolong langit ini menuntut
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat jaitu menuntut
hak-hak jang lazininja dinamakan demokrasi.
Tuntutan-tuntutan ini keluarnja seperti meledak dalam
abad ke-20, tetapi sebenarnja ia terkandung berabad-abad da
lam kalbu, oleh karena tuntutan-tuntutan itu pada hakekat
nja adalah tak lain dan tak bukan pengedjawantahan daripada
Budi Nurani Kemanusiaan.
Berabad-abad ia terbenam latent. Berabad-abad ia „mulek"
dalam budi-pekerti Manusia, seperti api didalam seknm.
Achirnja ia meledak. setjara revolusioner, setjara historis-
revolusioner.
Tuntutan-tuntutan Rakjat Indonesia adalah demikian djuga-
lah!"
Demikianlah Manipol.
Dan bila kita teliti benar bacpan-bagian dari M anipol jang men-
djelaskan tentang Hari Depan Revolusi kita, maka beberapa ke
bebasan jang ditekankan oleh Presiden Soekarno didalam M anipol
ini, seperti kebebasan dari kemiskinan, kebebasan dari rasa-takut
dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat kebebasan untuk
menggerakkan aktivitet sosial dan lain-lain, itu adalah mirip sekali
dengan 4 matjam kebebasan jang dulu ditcngah-tengah berkobar-
nja pcrang-dunia kedua didengungkan oleh almarhum Presiden
Amertka Serikat Roosevelt keseluruh pendjuru benua dan samu-
dra didunia ini.
148
J
tarung melawan negara-negara demokrasi dibawah pimpinan per-
sekutuannja Amerika-Serikat dan Sovjet-Uni.
Apakah the four freedoms itu? Apakah ke-enipat kemerde
kaan itu ? 1
Ia adalah freedom of Speech ; "freedom of religion” dan ia
adalah "freedom from fear dan "freedom from want",
la adalah kemerdekaan berbitjara, kemerdekaan agama; dan
pula ia adalah kebebasan dari rasa-takut; dan kebebasan dari ke-
miskinan.
Dan memang, para pendengar sekalian. kita sebagai Bangsa
jang pada waktu tahun 1939-1945 merintih dibawah tindasan
fascisme dan kolonialisme, terbakar pula hati kita oleh "the four
freedoms" itu.
Sebab apa?
149
V.
"Freedom of speech and freedom of relegion’*. kemerdekaan
berbitjara dan kemerdekaan agama, adalah pada hakekatnYi ber-
intisari pula kebebasan untuk menggerakkan setjara konstruktif
aktivitet-sosial, untuk mcmpcrtinggi kebahagiaan individu dan ke-
bahagiann masjarakat; dencrn menolak sama-sekali kebebasan-ke-
bebasan berbitjara dan mengeluarkan pendapat itu jang tanpa
tudjuan dan tanpa moral.
' Dalam menudju kearah Hari Deparmja Revolusi kita itu, kita.
semua tcntunja menginsjafi. balw a tudjuan itu adalah termasuk
sc agai apa jang kita katalun Tudjuan djangka pandjang \ Dan
ini memang benar. Tirr.-kerangka-tudjuan Revolusi kita termasuk
tudjuan djangka-pandjang. .
Para p e n d e n g a r Sekalian.
*) Lihat hai. 49 . )
151
U RA IA N KE VIII.
152
tt
Tetapi seperti saja katakan tadi, djustru dalam kata-kata dan
tuntutan-tuntutan kehidupan jang perumusannja sederhana ini, ter-
dapat alam pikiran dan talam niat dan alam amal jang sangat luas
sekali. Karena itu perlu sekali kita tekankan pentingnja dua hai ini.
Sebelum program memang dimaksud untuk dikerdjakan. Ini
tidak hanja tanggung-djawab formil sadja, tapi tanggung-djawab
moril djuga. M alahan sebuah program itu tidak hanja suatu penon
djolan sadja, tapi pula suatu usaha untuk mendahulukan satu
rangkaian amal daripada amal-omal lainnja; dengan maksud agar
supaja amal jang kita lakukan itu membuka dan melantjarkan usaha-
usaha lainnja, sehinggia dengan demikian ia meratakan djalan
pelaksanaan tudjuan djangka-pandjang daripada Revolusi kita.
Didalam menilai pelaksanaan tudjuan-tudjuan djangka-pendek
tersebut, maka tidak djarang terdengar suara-suara jang mengedjek
atau jang setjam cynis mentjoba menimbulkan keragu-raguan di
dalam masalah ini. Setjara objektif nada suara-suara ini dapat
kita fahami, dan kitapun setjara objektif pula dapat mengemukakan
situasi-situasi objektif jang menghambat pelaksanaan sandang-pa-
ngian itu. Tetapi dengan mengadu-adukan alasan-alasan masing-ma-
sing sadja, saja kira kita semua tidak akan memperoleh kemadjuan-
kemadjuan jang setjara subjektif dapat dirasakan oleh seluruh Rakjat
kita dibidang sandang-pangan dan keamanan ini.
153
ke seluruhannja bernafas adjakan-adjakan kepnda seluruh Rakjat kita
u n tu k berSama-sama m elaksanakan Manipol itu. M alahan nafas
adjakan itu ditundjitkan pula kepada seluruh aparatur-aparatur
serta alat perlengkapan Negara kita semuanja, untuk selalu meng-
ikut-scrtakan Rakjat kita. Dan hai ini adalah berSumber pada
pendirian kita bahw a Negara itu adalah sekedar alat sadja. Dan
didalam situasi kita dewasa ini, m aka Negara Republik Indonesia
adalah alat pclaksana dan alat penjelamat Revolusi.
Didalam inenempatkan Negara sebagai alat kemutlakan Re
volusi dan dengan mendjadikan pula Rakjat kita sebagai sumber
kekuatan Revolusi kita, maka Manipol telah menghitung-hitung
pula apa jang pada dewasa ini, jaitu sesudah kita ber-revolusi
selama 15 tahun lebih itu, mendjadi milik kita bersama. Dalam hai ini
Manipol membuat sematjam balans-opname dan stock-opname; dan
balans itu menundjukkan tudjuh kekuatan sosial jang sudah men
djadi milik kita bersama.
155
I
156
U R A IA N K E I X .
157
jang lapuk harus diganti dengian nilai-nilai baru, untuk itu tim-
bullah revolusi.
Pendorongnja jalah segala duka derita puluhan ribu dan puluh-
an djuta Rakjat kita jang ditindas oleh sistim kolonialisme dan
sistim imperialisme itu. Inilah diibaratkan sebagiai suatu amanat
sutji dan amanat keramat daripada djeritan dan rintihan sebagai
akibat penindasan dan penghisapan itu, jang dewasa ini lebih ter-
kenal dengan nama A .P.R. , jaitu Amnnat Penderitaan Rakjat.
Amanat Penderitaan Rakjat inilah pendorong utama bagi Revo
lusi Indonesia, baik dibidang politik maupun dibidang sosial-eko-
nomi, kebudajaan dan Iain-lain lagi. Ini harus kita pegang teguh
lebih dahulu.
Permintaan saja jang kedua jalah bahwa kita harus sadar bahwa
kewaspadaan dan keprihatinanlah jang mengharuskan kita mcnja-
dari setiap sant adanja musuh-musuh Revolusi jang setjara objektif
tentu akan timbul dari masjarakat itu sendiri. Ini adalah kewaspa
daan don keprihatinan revolusioner dan ini perlu agar supaja Rakjat
jang sedang berdjoang dan berkorban didalam gelombangnja Re
volusi itu mendjadi sadar siapa lawan dan siapa kawan. D an djuga
158
dengan segera tahu dimana lawan-lawan itu berada dan dimana
kawan-kawan itu berada. ,
159
atau jang belum punja apa-apa menginginkan pembagian kembali
dari kotoni-koloni itu, jang ditentang oleh negara-negara lain jang
sudah memilikinja, dan lahirlah peperangan.
A bad ke-XX ini menjaksikan dua kali pcperangan akibat
daripada pertentangannja imperialisme.
Para pendengar sekalian, apa jang saja terangkan dengian
singkat mengenai kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme ini
seberoarnja bukan keterangan-keterangan baru, melainkan sedjak
lahirnja pergerakan kemerdekaan di Indonesia disini mulai tahun
1908 S am pai tahun 1942 waktu Djepang masuk, sudah mengisi
kader-kader kursus dari partai-partai politik, baik jang berdasar
kan Islam, Komunisme maupun Nosionalisme. sebagai suatu usaha
untuk menjadarkan Rakjat kita akan sebab-sebab kemelaratan kita
dan akan sumber-sumber dari penderitaan kita.
Dengan kurSus-kursus kader tersebut maka para pemimpin kita
dulu itu terang-terangan hendak menaburkan benih, jnitu benih ke
sadaran akan nasibnja Rakjat kita, akan kelemahan Rakjat kita,
tetapi djuga kesadaran akan kekuatan-kekuatannja.
Disamping itu pergerakan Rakjat memang menanamkan dengan
tegas dalam hati-sanubari dan didalam kalbu Rakjat kita ketjintaan
kepada Tanah Air, ketjintaan kepada Bangsanja sendiri, ketjintaan
kepada kebudajaannja sendiri, dan djuga ketjintaan kepada ke-
merdekaan jang harus kita perdjoangkan bersama.
Tetapi, seperti dalam tiap kehidupan pribadi, tjinta melahirkan
seketika 'itu djuga adik kembarnja; jang saja maksud jatah ke-
bentjian.
160
rasa bentji terhadap orang-orang Belanda, ataupuii seseorang
bangsa asing lainnja. Tegas-tcgas didalam pandji-pandji pergera-
kan nasional kita dulu itu dikibarkan sembojail tjiilta kepada ke-
mcrdeka dan bent ji kepadta sistim kolonialisme bcntji kepada
stelsel imperialisme.
Para pendengar sekalian, M anipol mengibarkan didalam pandji-
pandjinja ketjintaan kepada kemerdekaan dan keadilan, dan djuga
kebentjian kepada sistim kolonialisme dan sistim imperialisme. Dan
didalam masa sekarang ini djuga kepada sisa-sisanja kedua sistim
itu jang masih bcrtjokol didalam tubuh masjarakat kita.
Dan oleh karena itu Manipol dihalaman 31 *) menjebut sebagai
musuh-ni usuh pula daripada Revolusi Indonesia adalah ,.golongan
Blandis, golongan-golongan re/orm/s, golongan-golongan konsec-
ratif, golongan-golongan kontra revolusioner, golongan-golongan
bunglon dan tjetjunguk". _
Semua golongan-golongan ini adalah bukan bersumber kepada
Rakjat kita; Rakjat kita tidak berwatak sedemikiaa. Dan bila ada
beberapa golongan itu nanipaknja bersifat nasional, maka itu adalah
suatu lapisan tipis jang setjara tak wadjar tergabung dengan Rakjat
banjak. Karena. itu golongan-golongan musuh Revolusi itu sumber-
nja mesti a-nasional, dan wataknja pun mendjadi a-nasional pula.
Dan menghadapi golongan-golongan ini maka kita tidak usah kuatir
akan menimbulkan perpetjah-belahan jang luar biasa dikalangan
Rakjat banjak kita. Malahan dengan menghadapi mereka dengan
tegas dan bidjaksana, maka kita lebih mendjernihkan lagi Rakjat
dan masjarakat kita: dan kedjemihan ini akan lebih mengeratkan
persatuan tenaga Rakjat kita.
Sekian dulu para pendengar sekalian tentang musuh-musuh rc-
volusi kita.
161
URA1AN K E X .
III. P E L A K S A N A A N N JA .
162
,,U.U.D. tidak pernah mati, melainkan hanja terpaksa ber-
baring diam diatas ombang-ambingnja gelombang Linggardjati,
gelombang Renville, gelombang K.M.B., gelombang konstitusi
R.I.S. dan konstitusi 1950, gelombang Uni Indonesia-Belanda,
— jang semuanja itu telah hiliang ambles berkat semangat
kepatriotan Bangsa Indonesia dan tenaga perdjoangan Rakjat
Indonesia” .
Memang U .U .D . '45 dimasa i*tu terpaksa berbaring diam. Tapi
djiwanja tidak pernah diiam. Djiwa 45-lah jang mendorong kita
untuk bertempur dalam periode "physical Revolution dari tahun
1945 — 1950 dan djhva 45-lah jang mendorong kita untuk meng-
gulung N^gara-^negara federal-federalan dizaman periode survival
dari tahun 1950 — 1955; dan djiwa 45-lah jang mendorong kita
untuk mengganti sistim demokrasi-liberal mendjadi sistim Demo
krasi terpimpin, mendjelang fase sosial-ekonomis daripada revolusi
kita, jang kemudian memuntjak dengan Dekrit Presiden
5 Djuli 1959.
Dan kini berlandasan djiwa dari U .U .D . 45 itulah kita harus
pcindai menjusun suatu Program-Umum bersamja, Program-Umum
Revolusi, dan memang tevserak dldalajii M anipol terdapat usaha-
usaha itu, jajig kalau disistimatisir merupakari suatu rangkaian
program jang djelas dan togis.
Dan D .P .A . telah mensistimatisir usaha-usaha pokok itu, se-
hingga dialam perintjian D .P .A . tentang isi-Manipol itu, terdapat
pula suatu rangkaian program-umum jang saudara-saudara sekali
an dapat membatjanja dalam penerbitan chusus Deppen No. 76,
dihalaman 19-23, *)
Program-umum Revolusi kita itu meliputi 7 bidang, jaitu:
163
5. Bidang Keamanan.
6. Bidang pembentukan Badan-badan baru, dan
7. Bidang para pelaksana.
164
Manipol sendiri berkata tentang makna retooling jalah, bahwa
"retooling berarti mengganti sarana-sarana, mengganti alat-
alat dan aparatur-aparatur jang tidak sesuai lagi dengan
pikiran Demokrasi Terpimpin dengan sarana-sarana baru,
dengan alat-alat dan aparatur-aparatur baru, jang lebih se
suai dengan outlook baru. Retooling berarti djuga menghemat
segala sarana-sarana dan alat-alat jang masih dapat diper-
gunakan, asal, sadja alat-ala't itu masih mungkin diperfcaiki
dan dipertadjam kembali”.
165
Selain disegala-bidang. maka retooling merupakan pula suatu
tindnkan jang berdjalan terus, tidak mengenai berhenti; karena itu
merupakan suatu ,.proses”. Bukan suatu proses jang berdiri sendiri.
melainkan proses jang “overall".
166
U R A IA N K E X L PENUTUP.
*) L ih a t h a . 17 3
** ) L ih a t h a i. 2 6 3 .
167
Dibidang dalam negeri umpamanja kita melihat kelandjutan
daripada garis-garis-pimpirian jang tegas dilapangan pcriibangitnan-
scmesta, dengan sclesainja Rentjana pembangunan tahap-pertama
8 tahun. berdasarkan Amanat Pembangunan Presiden tgl. 28 Agus
tus 1959. sebagai tebusan-pertama daripada Amanat Pcnderitaan
Rakjat. Kita melihat pula garis-garis-permulaan daripada land-
reform dart landtt$e'\ perombakan hukum-agraria dan tjara peng-
gunaan tanah, sebagai suatu bagian jang mutlak dari Revolusi kita.
Kita melihat pula kelandjutan bimbingall daripada usaha untuk
menggalang seluruh tenaga revolusioner dalam bentuk kerdja-sama
J^asakom*
168
to 17 Agustus 1960 itu sebenarnja adalah Pedoman-pelaksana ke-1
dari Manifesto Politik; sedangkan untuk mempermudah tjara-mem-
peladjiarinja, maka oleh Presiden/Ketua D .P.A. telah dibentuk dua
panitya jang dalam waktu singkat harus sudah selesai dengan
memperintji isi kedua pidato itu, sehingga dengan demikian diper-
mudah nantinja follow-up daripada kedua pidato itu, baik jang
menjongkut bidang dalam negeri, maupun jang menjangkut bidang
luar negeri dan kedjelasan-kedjelasan dibidang ideologi.
169
c. Pantja Sila adalah djuga suatu moral dan
suatu tuntunan pergaulan >hidup.
170
kekuasaan, penjalah-guna-kekuasaan. anti-bangsa, anti-rakjat, anti-
muS;nwarah dan mupakat, anti-demokrasi dan anti-sosialisrae. Djiw a
pemain-pemain dan pelaku-pelaku demikian akan terl.hat sebagai
bajangan gelap dan lukisan-hitam atas tabir-putih. bersih dan sutji-
n;n Pantja Sila.
171
B.
5 Pedoman Pelaksanaan
/
PEDOMAN PERTAMA
PELAKSANAAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA
175
Sebetulnja tiap hari 17 Agustus adalah hari istimewa. Pada
hari 17 Agustus selalu kita memperingati Proklamasi Nasional.
Pada hari 17 Agustus kita memperingati djasa-djasa pedjoang
Kemerdekaan. Pada hari 17 Agustus kita menundukkan kepala
memohon berkat-rachmat Tuhan bagi pahlawan-pahlawan kita jang
telah gugur. Pada hari 17 Agustus kita mengadakan introspeksi
kepada diri sendiri, sudahkah kita melakukan segala kewadjiban-
kewadjiban jang harus kita lakukan? Pada hari 17 Agustus kita
menjelidiki apa jang sudah kita tjapai, dan apa jang masih harus
dikerdjakan. Pendek-kata pada hari 17 Agustus kita mengadakan
balans daripada kita punja Perdjoangan Nasional.
176
kan tiga tahun jpng lalu: bahwa investment-investment itu hanja
dapat kita lakukan dalam satu suasana-politik jang tjotjok, jang
favourable, bagi melakukan investment itu: bahwa alam demokrasi
liberal samasekiali ta tjotjok, bahkan djahat, bagi investment itu:
bahwa demokrasi liberal dus harus kita bongkar samasekali; bahwa
Demokrasi Terpimpin harus kita pantjangkan teguh-teguh diatas
puing-puingnja demokrasi liberal itu.
177
i
ngunannja sendiri-sendiri. Pendjcbolan-pendjebolan dan pemba-
ngunan-pembangunan itu adalah ibarat geloranja gelombang-
gelombang Lautan jang Besar. Tidak seorangpun dapat menentang
gelombang-gelombang itu, sebab menentang gelombang berarti
menentang Lautan itu sendiri. Shpa menentang gelombang lautan,
(dus menentang Lautan itu sendiri), ia akan lenjap-binasa oleh
dahsjatnja tenaga Loutan itu sendiri!
Ja, saja ulangi, saja ingin tetap seirama dengnn gelombangnja
Revolusi. Karena itu saja tidak menentang gelombang, tetapi
sebaliknja saja malahan sebagai Presiden berusaha mengemudikan
bahtera Negara sahaluan dengan gelombangnja Revolusi. Dan
haluan itu adalah Haluan Negara jang terwedar dalam Manifesto
Politik.
Kaum Reaksioner jang saja sebut tadi itulah menentang
gelombang. Nasib mereka telah tertulis diatas dahi mereka masing-
masing. Sekarang mereka masih mentjoba segala tjoba untuk
merem Kereta Djagnnnatnja Revolusi, tetapi nanti mereka akan
digilas oleh Kereta Revolusi itu!
Mereka memang orang jang bukan-bukan! Dalam usahanja
untuk membelokkan Revolusi kearah kepentingan mereka, mereka
berkata bahwa Revolusi Indonesia gagal. Saudara-saudara masih
ingat apa jang dikatakan oleh Knrtosuwirjo dulu? Untuk mcmbuat
landasan bagi proklamasi daripada ia punja N.I.I. (,,Negara Islam
Indonesia'*), ia lebih dulu mengatakan bahwa Revolusi Indonesia
gagal! Nah presis demikian pulalah apa jang diperbuat oleh
pendjerit-pendjerit dan pemetjitjil-pemetjitjil model baru ini.
Mereka pun mencntakan bahwa Revolusi Indonesia gagal!
Apa jang agal ? ! ! Revolusi Indonesia tidak gagal, dan tidak
akan gagal, selama Rnkjat Indonesia setia kepada tudjuan Revolusi
dan setia kepada Amanat Penderitaan Rakjat. Revolusi Indonesia
tidak gagal, karena kita berdjoang terus untuk melaksanaknn tjita-
tjita Revolusi Agustus '45, ja'ni untuk Indonesia jang merdeka-
penuh bersih dari imperialisme, — untuk Indonesia jang demokratis
178
bersih dari sisa-sisa feodalisme, — untuk Indonesia bersosialisme
Indonesia, bersih dari kapitalisme dan „explotation de l’homme par
I'homme”.
179
Ada jang mendjawab : Toh sudah limabelas tahun Revolusi
kita ini ? Tidakkah limabelas tahun tjukup lama untuk membuat
pernilaian ?
Saudara-saudara ^ 1 Dalam perdjcpngan penghidupan ses(uatu
bangsa, dalam pertumbuhannja dan konsolidasinja, 15 tahun sebe
narnja baru merupakan suatu pennulaan sadja. Sering sudah saja
katakan. bahwa Revolusi djangan diukur dengan hari dan dengan
tahun. Revolusi harus diukur dengan windu-windu atau dengan
penggandaan-penggandaan daripada windu. Limabelas tahun baru-
lah merupakan satu phase pertama, — paling-paling merupakan
achirnja phase pertama, paling-paling "the end of the begin
ning", — jang harus disusul dengan phase-phase lain jang tidak
kurang hebatnja dan dahsjatnja. Terus-menerus usaha Revolusi itu
berdjalan. terus-menerus satu phase disusul oleh phase jang Iain,
sesuai dengan utjapan saja bahwa "for a fighting nation there is no
journey’s end/'
Inilah jang tempohari saja namakan dinamikanja Revolusi !
D an bagi siapa jang mengerti djalan Revolusi, bagi siapa jang ikut-
serta dalam maha arusnja setjara aktif, bagi siapa jang setjara
positif dan konstruktif memberi sumbangan kepadanja, (tidak
menentangnja, atau menghambatnja, atau gelagepan memutar-
balikknnnja, seperti kaum reaksioner itu tadi), bagi mereka jang
ikut-serta dalam maha-arus Revolusi itu tadi. maka dinamika
Revolusi itu mendjadilah satu Romantik jang amat menggiurkan
djiwa, — menarik, menggandrungkan, inspirerend, fascinerend.
W ell, dengan terus-terang saja berkata: saja tergolong dalam
golongnnnja orang-orang jang tergandrung oleh Romantik Revolusi
itu, saja inspired olehnja, saja fascinated olehnja, saja habis-habisan
tergendam olehnja, — saja tergila-gila, saja krandjingan Roman-
tiknja Revolusi itu! Dan untuk itu saja mengutjapknn Alham-
dulillah kepada Tuhan Seru Sekalian Alam ! *
180
selesai. Padahal Revolusi belum selesai, dan masih berdjalan teras,
terus dan sekali lagi terus, Logika Revolusioner ialah, bahwa: sekali
kita menjetuskan Revolusi, kita harus meneruskan Revolusi itu,
sampai segala tjita-tjitanja terlaksana. Ini setjara mutlak merupakan
Hukum Revolusi, jang_ ta' dapat dielakkan lagi dan ta’ dapat
ditawar-tawar lagi ! Karena itu, djangan. berkata „revolusi sudah
selesai” padahal Revolusi sedang berdjalan, dan djangan mentjoba
membendung atau menentang atau menghambat sesuatu phase
Revolusi padahal phase itu adalah phase-kelandjutan daripada
Revolusi !
181
(
dan lekas, maka Kesedaran baru ini akan meledak laksana dinamit,
meledak laksana Gunung Rakata dalam tahun 1S83, dan akan bcr-
kobar-kobar mendjadi pcrgolakan jang mahadasjat, jang malahan
dalam abad kc X X ini mungkin pula mengantjam perdamaian dunia
dan perimbangan ekwilibrium diseluruh dunia.
182
Dan kita mau uler-kambang-uler-kambangan? M au ,,alon-alon
asal kelakon”? M au memeteti perkutut-manggung, sambil minum
air teh jang nasgitel, sebagai jang diemat-ematankan oleh itu orang-
orang jang mengadakan konkoers-konkoers burung perkutut?
183
bangsa-bangsa lain jang sedang berada dalam masa peralihan dan
pertumbuhan. —■ini mengenai segala bangsa. Djuga negiara-negara
dan bangsa-bangsa jang sudah kawakan, djuga negara-negara dan
bangsa-bangsa jang merasa dirinja sudah "gesettled", achirnja nanti
digempur oleh Taufan Revolusi Universil itu, djika mereka tidak
mensesuaikan dirinja dengan perobahan-perobahan dan pergolakan-
pergolakan kearah pembentukan satu Dunia-Baru, jang tiada kolo-
nialisme didalamnja, tiada exploitation de I'homme par I'homme,
tiada penindasan, tiada penghisapan, tiada diskriminasi warna kulit,
tiada dingkik-memdingkik satu sama lain dengan bom atom dan
scndjata thermo-nuclear didalam tangan.
Saudara-saudara !
184
Sebaliknja penindjauan saja itu saja lakukan dengan memakai
katjamata :
185
Dan apa akibat daripada dualisme itu ? Bukan sadja Rakjat
mendjadi bingung, bukan sadja Rakjat kadang-kadang mendjadi
putus-asa karena ta' mengerti mana pimpinan jang harus diikut,
— misalnja disatu fihak dikatakan Revolusi belum selesai, dilain
fihak dikatakan Revolusi sudah selesai; disatu fihak dikatakan
Irian Barat harus diperdjoangan setjara machtsaanwending jang
revolusioner, dilain fihak dikatakan Irian Barat harus diperdjoang-
kan setjara ,.perundingan baik-baik" dengan Belanda —, bukan
sadja dualisme ini membuat Rakjat mendjadi bingung, tetapi lebih-
lebih lagi keadaan sematjam itu makin lama makin membahajakan
Revolusi sendiri.
Nah, untuk menjelamatkan Revolusi itulah, maka dualisme
ini harus selekas mungkin dihapuskan. Dan untuk menjelamatkan
Revolusi itu djuga, maka satu ideologi nasional jang membakar
menjala-njala dalam kalbu, perlu sekali ditegaskan. Untuk menje
lamatkan Revolusi itulah maka pimpinan Revolusi dan pimpinan
Pemerintahan dipersatukan, untuk menjelamatkan Revolusi itulah
maka Manifesto Politik dengan intisari USDEKnja, didengung-
dengungkan.
Ada orang menanja ; „Kenapa Manifesto Politik ?" „Kan kita
sudah mempunjai Pantja Sila?"
186
Masih sadja ada orang jang menanja: „Apakah Pantja Sila
s^adja tidak tjukup?"
187
jang ..kepala-panos". Sajang sekali ia kexnudian zoogenaamd
dipimpin oleh orang-orang jang „kepalanja tcrlalu dingin', jang
saking dinginnja kepala, mendjalankan segala matjam kompromis
Jan keuterkambanganl Sekarang, meski agak tcrlambat. tibalah
saatnja jang pimpinan Revolusi itu dilakukan oleh ,,orang-orang
revolusioner jang sedjati". dengan berpegang kepada Proklamasi
’45. kepada Pantja Sila, kepada Manifesto Politik, kepada USDEK.
188
mungkin Revolusi lantas kembali kepnda keadaan-keadaan sebe-
lum Revolusi!
Tahukah Saudara-saudara apa jang dikatakan oleh seorang
bangsa asing waktu melihat revolusi dipimpin oleh orang-orang
nhli kompromis ? Do not be afraid of that kind of revolution!
It is just the prelude of the pre-revolutionay ’’days" — "Djangan-
Inh takut kepada revolusi sematjam itu ! Itu hanjalah babak-per-
tama sadja daripada kembali kepada keadaan sebelum revolusi !**
189
Manifesto Politik-USDEK adalah mengabdi kepentingian masjara-
kat-banjak. Manifesto Politik-USDEK adalah mengabdi kepada
penjelenggaraan tjita-tjita ke-Rakjatan, Manifesto Politik-USDEK
mengabdi kepada panggilan abad ke X X , jang sebagai saja kata
kan tadi penuh mengeletar dengan aliran listrik!
Jiang belakangan inipun membuat hati kita mongkok dan besar.
Kita menduduki tempat terhormat dalain Revolusi Universil jang
kini bergelora dimuka bumi! Kita bahkan menduduki salahsatu
tempat kepemimpinnn dalam Revolusi Universil itu. kita mendu
duki salahsatu "leading position" dalam this great Revolution of
M ankind".
Ahli sedjarah dan ahli fikir berkata: "The superior peoples
ire those who understand the times . ,,Bangsa unggul adalah
bangsa jang mengerti kehendaknja zaman \ Saja bangga, bahwa
bangsa Indonesia mengerti kehendaknja zaman. Meski kita belum
bisa membanggakan kemadjuan teknik, meski kita belum dapat
mempertundjukkan kekuatan ekonomi Indonesia, meski kita belum
menduduki satu leading position dalam hal-hal materiil, saja toh
bangga bahwa bangsa Indonesia merasa dirinja unggul karenia
mengerti tuntutan zaman dan mengabdi kepada tuntutan zaman!
190
aliran-aliran progressif dimana-mana mulailah berdjalan pesat.
Tetapi pada kira-kira tahun 1950, sebagai salah satu pendjelmaan
daripada perang-dingin jang menghebat itu, laliran-aliran progresif
mudah sekali ditjap ,,KomumV . Segala apa sadja jang menudju
kepada angan-angan baru ditjap ..Komunis". Anti kolonialisme —
Komunis. Anti exploitation de Thomrae par l'homme — Komunis.
Anti feodalisme — Komunis. Anti kompromis — Komunis. Kon-
sekwen revolusioner Komunis. Ini banjak sekali mempengaruhi
fikiran orang-orang, terutama sekali fikirannja orang-orang jang
memang djiwanja kintel. Dan inipun terus dipergunakan (diambil
manfaatnja) oleh orang-orang Indonesia jang memang djiwanja
djiwa kapitalis, feodalis, federalis, kompromis, blandis, dan lain-
lain sebagainja.
191
Politik dan U S D E K itu lebih dulu dengan darah, dengan hurta
banjak. dengan korbanan-korbanan jang maha pedih. Luhirnja
Manifesto Politikk dan U S D E K dilambatkan dan dUwmbat oleli
sebab-sebab jang saja sebutkan tadi itu. Pemberontakan P .R .R .l/
Permesta — antara lain — adalah buatan dari scbab-sebab objektif
dan subjektif itu, dan mendjadi adjang dari peranaii kekuasaan
asing. oleh karena kekuasaan asing itu mengetahui bahwa kita
ini hendak mendjalankan politik-ekonomi jang progressif.
Bagi kita sekarang sudah djelas:
Progressif. itulah mengabdi kepada kepefltingan Rakjat Banjak.
Kouservatif-kompromistis-rcakstoner, itulah mengabdi kepada
kepentingan scgolongan-kctjil sadja, — atau mendjadi kaki-tangan
kepentingan as<ng.
Sekarang, Saudara-saudara ' sekali lagi dan sekali lagi :
peladjarilah dengan tjcrmat djuva dan is* daripada Manifesto
politik itu. Mempeladjari adalah sjarat mutlak untuk mengerti aknn
isinja. Dan pengertian itu adalah sjarat mutlak pula untuk usaba
pelaksanaannja.
Dalam mempeladjari dan melaksanakan Manifesto Politik
itu kita-semua tidak boleh setengah-setengah. Aparatur Pemerin
tah, alat-alat Negara, Dcpartemen-departemen, Universitas-univer-
sitas. Rakjat seluruhnja. semua, semua, tidak boleh setengnh-sc-
tengah. Sebab Manifesto Politik adalah Program Perdjoangan
Negara, Program Perdjoangan Masjarakat, Program Perdjoangan
Kita Semua. Dan Program Perdjoangan Besar tidak bisa mendjadi
realitet djika dilajani dengan djiwa jang setengah-setengah.
Momentum-momcntnm besar dalam sedjarah Dunia adalah djustru
momentum-momentum, jang disitu manusia bekerdja atau ber-
djoang ,.seperti bukan manusia lagi". (Utjapan Mazzini).
192
sajang waktunja tidak tada. Terpaksa nanti hanja beberapa hal
sadja dapat Saja tegaskan. Tapi sjukur Dewan Pertimbangan Agung
dalam sidangnjta bulan September tahun jang lalu dengan suara
bulat berpendapat bahwa Manifesto Politik itu adalah garis-garis
besar daripada haluan Negara, dan telah membuat pula perintjian
dari pada isi Manifesto Politik itu. Malah keputusan dan perintjian
Dewan Pertimbangan Agung ini telah disetudjui pula oleh Kabinet
dan Depernas. Batja dan peladjarilah perintjian oleh Dewan
Pertimbangan Agung itu, jang telah diterbitkan pula oleh Depar-
temen Penerangan.
194
jang Baru. Tanpa Haluan Negara jang ttegias revolusioner ta’
mungkin Negara itu didjadikan alat penjelenggara segenap tjita-
tjita Revolusi.
Saudara-saudara ! Apa hakekat Revolusi ? Revolusi adalah,
sebagai saja katakan dimuka ta d i: perombakan, pendjebolan,
penghantjuran, pembimasaan dari semua apa jang kita tidak sukai,
dan membangun segala apa jang kita sukai. Revolusi adalah perang,
melawan keadaan jang tua untuk melahirkan keadaan jang baru.
Tiap-tiap Revolusi mempunjai musuh, jaitu orang-orang jang
hendak mempertahankan atau mengembalikan keadiaan jang tua.
Tiap-tiap Revolusi menghadapi orang-orang jang „kontra” kepada-
nja. Karena itu baik sekali kita ketahui, dengan djelasnja Manifesto
Politik dan U S D E K itu, siapa kawan siapa lawan, siapa sahabat
siapa musuh, siapa pro siapa kontra. Siapa pro Manifesto Politik
dan U S D E K adalah kawan. Siapa kontra Manifesto Politik dan
U S D E K adalah lawan. Didalam tiap-tiap perdjoangan, ■ — apalagi
dalam Revolusi! — , maka adalah satu keharusan mengetahui siapa
kawan dan siapa lawan. Berbahaja sekali untuk tidak mengetahui
siapa-kawan-siapa-lawan itu. Berbahaja sekali untuk tidak menge-
tahui kutu-busuk~kutu-busuk didalam selimut/.
Tetapi berbahaja sekali pula djika penetapan siapa-kawan-
siapa-lawan itu dilakukan setjara subjektif. Sebab penetapan setjara
subjektif itu mudah sekali ,,salah wissel", sehingga menimbulkan
pertentangan-perteiltangan jang tidak perlu dikalangan Rakjat.
Tetapi dengan adanja Manifesto Politik — U S D E K ini maka pene
tapan siapa-kjawan-siapa-lawan itu terdjadi atas dasar pro dan
kontra satu program jang objektif. Maka — demikian kata Dewan
Pertimbangian Agung — „ jang akan timbul dan menondjol hanjalah
pertentangan-pertentangan antara kekuatan revolusioner dan ke
kuatan imperialis, dan pertentangan-pertentangan ini harus diachiri
dengan kemenangan kekuatan revolusioner".
Saudara-saudara ! Pengialaman selama satu tahun dengan
Manifesto Politik — U S D E K membuktikan, bahwa Manifesto
195
Politik — U S D E K itu sampai batas-batas tcrtcntu sudah dapat
menjatukan fikiran Rakjat Indonesia mengenai soal-soal pokok
Revolusi. Pula ia membuktikan, bahwa Manifesto Politik - —
U S D E K adalah sendjata ditangan Rakjat untuk mengachiri impe
rialisme dan feodalisme sampai keakar-akarnja, sebagai sjarat
pertama jang mutlak, untuk kemudian mengnchiri exploitation de-
I’homme par I'homme, penghisapan atas manusia oleh manusia.
untuk S O S IA L IS M E IN D O N E S IA .
196
kambang-uler-kambangan, saja ta* senang kepada setengah-
sctengahan. Sajapun berkejakinan, — sebagai pernah pula dikata
kan oleh seorang pemimpin-besar revolusi lain bangsa —, bahwa
tidak bisa Revolusi berdjalan dengan alat-alat jang lama. Alat-alat
jang lama harus diganti. Oleh karena itu mutlak perlunja retooling.
Dengan alat-alat jang lama sajfa maksudkan terutama lembaga-
lembaga, apparat-apparat, orang-orang pengabdi kolonialisme dan
kapitalisme, orang-orang jang otak dan hatinja tehh berdaki-
berkarat ta’ dapat mensesuaikan diri dengan Manifesto Politik —
U S D E K . Sungguh, alat-alat jang lama itu harus kita retool! Dalam
tahun ke-II Manifesto Politik — U S D E K ini kita harus sungguh-
sungguh ,,aanpakken” soal retooling ini benar-benar!
197
telah memerintahkan bubarnja Masjumi dan P .S .L I Djikalau satu
bulan sesudah perintah ini diberikan, Masjumi dan P.S.I. belum
dibubarkan, maka Masjumi dan P.S.I. adalah partai-partai jang
terlarang!
Djangmnlah mengira, bahwa dengan ini Pemerintah memusuhi
Islam. Memang ada orang-orang jang dengan tjara jang amat litjin
sekali menghasut-hasut. bahwa „Islam berada dalam bahaja".
Hasutan jang demikian itu adalah hasutan jiang djahat. Sebab
Pemerintah tidak membahajakan Islam, sebaliknja malah meng-
agungkan semua agama. Pemerintah bertindak terhadap partai
jang membahajakan Negara !
Saudara-saudara tahu, bahwa antara Iain, dalam Penetapan
Presiden No. 7 itu ada fatsal No. 9, jang berbunji : *
198
berpendapat bahwa Masjumi dan P.S.I. ,,terkena'# oleh fatsal itu,
dan saja beberapa hari jang lalu memerintahkkan bubarnja Masjumi
dan P.S.I. itu. Dan Insjah Allah segala ketentuan-ketentuan dalam
Penetapan Presiden No, 7 *59, segala ketentuan-ketentuan dalam
Peratuan Presiden No. 13 ’60, akan saja kerdjakan dalam tahun
ini, sehingga misalnja partai-partai jang biasanja saja tjap dengan
perkataan „partai gurem", tidak akan diakui, atau partai-partai
lain jang njata kontra-revolusioner akan disapubersih karena
dikenakan kepadanja sapu pembubaran. Dengan demikian maka
segala keburukan sebagai akibat maklumat Pemerintah 3 Nopember
1945, maklumat liberalisme itu, dapat dikikis. Dengan demikian
maka Dekrit 5 D juli 1959, jaitu Dekrit kembali kepada Undang-
undang Dasar r45, mendjumpai kewadjarannja. Dengan demikian
maka akan tinggallah partai-partai jang benar-benia’r mendukung
Undang-undang Dasar '45, Manifesto Politik dan U S D E K . Dengan
demikian maka retooling dalam alam kepartaian, jiang mutlak perlu
untuk pelaksanaan Manifesto Politik dan U SD EK , akan berdjalan
^ebagaimana mestinja. Dengan demikiian pula akan terang-djelas
ditarik garis antara revolusioner dan kontra-revolusioner!
Saja ulangi lagi, bahwa dengan demikian akan tinggallah
partai-partai jang mendukung Undang-undang Dasar 45. Manifesto
Politik dan U S D E K . Dengan tegas saja katakan disini, bahwa
partai-partai itu, dengan memenuhi semua sjarat-sjarat perundang-
uildang\an kepartaian, diberi hak hidup, diberi hak bergerak, diberi
hak perwakilan, - sudah barang tentu dalam rangka Demokrasi
Terpimpin. Partai-partai jang demikian itu dapat memberi sum-
bangan besar kepada terlaksananja Amanat Penderitaan Rakjat.
Sebaliknjia kita harus berusaha djangan sampai ada partai jang
tidak diakui tetapi djuga tidak dilarang, tapi bisa bergerak dalam
segala bidang untuk setjara sembunji-sembunjian menentang M ani
festo Politik dan U S D E K . Terhadap partai-partai jang demikian
itu kita harus waspada, Garis harus kita tarik dengan terang: pro
Manifesto Politik/U SD E K , atau anti Manifesto Politik/U SDEK .
199
I
Partai hanja bisa bcrsifat satu diantara dua: atau dilarang, atau
Pro Manifesto Palitik U SD EK . Tidak boleh ada partai jang main
bulus-bulusan. Tidak boleh ada partai jang main bunglon-
bunglonan !
200
kehidupan politiknja kadang-kadang mendurhakai prinsip Gotong
Rojong itu, seperti bangsa Indonesia !
Dan kita toh ingin menang ? Dan kita toh harus menang ?
Karema itu maka saja selalu mengandjurkan Gotong Rojong djuga
dilapangan politik. Karena itu Manifesto Politik — U S D E K berse-
mangat ke Gotong Rojongan-bulat dilapangan politik. Karena itu
di Solo beberapa pekan jang lalu saja tegaskan perlunja persatuan
dan ke Gotong Rojongian antara golongan Islam, Nasional, dan
Komunis. Ini adalah konsekwensi-politik jang terpenting bagi
semuia pendukung Manifesto Politik dan U SD EK , satu konsekwen-
si-politik jang tidak plintat-plintut atau plungkar-plungker bagi
semua orang jang setia kepada Revolusi Agustus 1945,
201
belaka. Salah satu tjiri daripada orang jang bctul-bctul revolusioner
ialah satunja kata dengan perbuatafl, satunja mulut dengan
tindaknn. Orang ..revolusioner" jang tidak bersatu kata dan per-
buatan, orang ..revolusioner'* jang demikian itu adalah orang
revolusioner gadungan !
202
Marxisme. Saja membuka topi kepada Saudara Kijai H adji Muslich.
tokoh olim-ulama Islam jang terkemuka, jang menjatakan beberapa
pekan jang lalu persetudjuannja kepada persatuan Islam-Nasional-
Komunis itu, oleh karena persatuan itu memang perlu. memang
mungkin, memang dapat.
203
Komunis, jang kata orang ta* mungkin dipcrsatukan satu-snma-
lain — , didalam beberapa Lembaga, misalnja didalam DEN AS,
didalam D .P .A ., selalu berhatsil mentjapai mufakat dengan suara
bulat diatas dasar musjawarah, — tanpa tjakar-tjakaran satu-
sama-lain, tanpa ngotot-ngototan mentjpri kebenaran sendiri dan
menjalahkan pihak lain, tanpa setem-seteman pemungutan suara?
204
segala "funds and forces" itu, haruslah kita letakkan satu sjarat
pokok, jaitu: modal dan tenaga jang hendak kita ikut-sertakan itu,
haruslah bertjorak progressif. Segala modal dan segala tenaga jang
memenuhi sjarat itu, akpn kita sambut dengan kedua belah tangan.
Sebaliknja "funds and forces" jang tidak progressif (jang dus
hanja memikirkan keuntungan sendiri), tenaga-tenaga jang reak-
sioner dan an.ti-revolusioner, akan kita tolak dan malahan kita
tentang. Tenaga-tenaga dan modal jang tidak memenuhi sjarat
pokok itu, hendaknja minggir sadja, dan sekali-kali djanganlah
menghalang-halangi kita. Sebab setiap penghalangan akan kita
terdjang, setiap rintangan akan kita singkirkan, sesuai dengan
sembojan ,,rawe-rawe rantas, malang-malang putung".
vSekali lagi, segala tenaga dan. segala modal jang terbukti
progressif akan kita adjak dan akan kita ikut sertakan dalam pem
bangunan Indonesia. Dus djuga tenaga dan modal bukan asli jang
sudah menetap di Indonesia dan jang menjetudjui, lagi pula
sanggup membantu terlaksananja program Kabinet Kerdja, akan
mendapat tempat dan kesempatan. jang wadjar dalam usaha-usaha
kita untuk memperbesar produksi dilapangan perindustrian dan
pertanian. "Funds and forces" bukan-asli itu dapat disalurkan
kearah pembangunan perindustrian, misalnja dalam sektor industri
menengah, jang masih terbuka bagi inititetief partikelir".
Saudara-saudara !
Kabinet Kerdja bekerdja keras untuk melaksanakan p r o g r ^
nja jang termasjhur: sandang-pangan, keamanan, Irian Barat
. ’ *05
perdjoangan anti-impcrialis. Program ini merupakan usaha djangka
pendck dalam rangka garis-garis besar Haluan Negara, dan karena-
tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan Haluan Negara tersebut,
jaitu Manifesto Politik-USDEK.
206
disemua pemsahaan-perusahaan Negara, disemua P.T.-P.T. N e
gara, dibentuk dewan-dewan, jang bcrkewadjiban membantu
pimpinan perusahaan untuk mempertinggi kwantitet dan kwalitet
produksi, dan — untuk mengnwasi kaum pentjoleng-pentjoleng,
kaum korruptor-korruptor, kaum penipu-penipu, kaum pentjuri-
pentjuri kekajaan Negara!
207
H arus dilajani, oleh karena soal Sandang-pangan adalah satu
soal "th e stom ach cannot w a it” (perut ta* bisa m enunggu) bukan
sad ja, tetapi d ju g a karena soal itu adalah satu bagian daripada
P e rsoalan Besar ,,m endjelm akan m asjarakat adil dan m akm ur”
sesuai dengan A m a n a t Penderitaan Rakjat.
Depernas bekerdja keras. Saja buka topi kepada Depernas itu .'
Pada tanggal 13 Agustus jang baru lalu saja sudah menerima
resmi dari Depernas itu mereka punja blueprint tahapan pertama.
Blueprint ini akan saja teruskan kepada Madjelis Permusjawaratan
Rakjat, jang susunan anggautanja pun sudah selesai saja b'angun.
Bahagialah Rakjat Indonesia, kalau ia nanti, dengan diterimanja
blueprint Depernas oleh M.P.R.S., telah mempunjai iapunja Pola
Pembangunan Tahapan Pertama. Bahagialah ia, karena ia, dengan
adanja Pola Pembangunan itu, merasakan adanja pimpinan cA*ono-
mis, — merasakan adanja economisch leiderschap, disamping adanja
208
politick leiderschap jang terpantjar dalam Manifesto Politik dan
U SD EK .
209
Pada taraf sekarang ini, demikianlah D .P .A ., Landreform
dfsatu fihak berarti penghapusan segala hak-hak asing dan konsesi-
konsesi kolonial atas tanah, dan mengachiri penghisapan feodal
setjara berangsur-angsur, — dilain fihak Landrcform berarti
mcmpcrkuat dan memperluas pemitihan tanah untuk seluruh'Rakjat
Indonesia terutama kaum tani. Dan Rantjr.ngan Undang-undang
Pokok Agraria berkata t tanah tidak boleh mendjadi alat peng
hisapan, ajvilagi penghisapan dari modal-asing terhadap Rakjat
Indonesia. Karena itu harus dihapuskan „hak eigendom , ,,wet-wet
agraris" bikinan Belanda, ^Domeinverklaring", dan lain scbagainja.
210
PERPU STA KAA IS
S&STR?
in the standard of living of small fanners and agricultural labourers,
and impede economic development” . (Keburukan-keburukan dalam
susunan pertanahan, dan terutama sekali keburukan-keburukan
dalam tjara-tjara pengolahan tanah, menghalangi naikn^i tingkat
hidup sitani-ketjil dan siburuh pertanian, dan menghambat ke-
madjuan ekonomis). _
211
X
masih bertjokol di Irian Barat, maka selama itu, sengketa ini akan
tetap merupakan sumber pengatjauan terhadap Republik. Demikian
pula maka perang dingin pntara blok Barat dan blok Timur akan
tetap mengganggu keamanan Indonesia.
212
Negara sipil dan militer, baik teknis maupun ideologis, sebagai jang
telah ditcntukan dalam Manifesto Politik.
Kecmpat : Dengan makin hebatnja dail makin sempurnpnja
operasi-operasi ke I, ke II, dan ke III tadi, maka akan lebih banjak
pula djumlah gerombolan jang „kembali kepangkuan Republik"
sebagaimana dimungkinkan dan disjaratkan dalam Manifesto
politik.
213
litan-kcsulitan jang telah diderita oleh alat-ialat-Negara dan Rakjat:
kesulitan-kesulitan jrmg berupa penderitaan pribadi jang pedih-
pedih: kesulitan-kesulitan materiil — personil — finansiil; kesulitan-
kesulitan keluarga jang terpisah berbulan-bulan: kesulitan-kesulitan
perasramaan: kesulitan-kesulitan sosial; 'kesulitan-kesulitan keku-
rangan ini kekurangan itu schari-hari; dan scribu-satu kesulitan-
kesulitan lagi. Bahkan pradjurit-pradjurit kita sedjak saat Prokla
masi lima belas tahun jang lalu sampai sekarang masih belum
pernah mengenai istirahat jang sebenarnja sedikitpun, karena
panggilan tugas jang terus-menerus dan tiada berhenti !
214
Republik dengan tjara jang benar-benar ichlas dan bukan untuk
belakangan raenggarong Republik lagi, terhadap mereka itu diada-
kan „politik terbuka”. Merel:n akan diterima dengan baik, dan
akan diperlakukan dengan wadjar. Setiap djalan jang mempertjepat
keamanan dan mengurangi korban-korban, Jiarus kita pergunaknn!
215
D i Tunis, di Konakry, di Bukarest dan di Budapest saja tempohari
dengan semangat mengatakan, bahwa Afrika kini adalah laksana
kantjah jang berkobar menjala-njala, bahwa Africa is ablaze
like a burning fire**! Mesiu telah meledak disana, kena tjetusan
..Semangat Bandung” ! Sekarang saja mengulangi lagi salam dan
d o a selamat saja atas nama bangsa Indonesia kepada para pemim-
pin* dan bangsa-bangsa Afrika jang baru sadja hidup-kembali ke
dalam alam Kemerdekkaan. Salam-kemerdekaan dan salam revolu
sioner kcpadamu. hai Saudara-saudara di Afrika ! Salam hangat
dan do*a selamat kepada Kamerun, kepada Togo, kepada Federasi
M ali, kepada Konggo, kepada Somali, kepada Malagasi, kepada
Pantai Gading! Dan saja jakin: tidak lama lagi pun kepada bangsa-
bangsa Afrika jang lain, jang djuga pasfei menang, pasti menang,
dalam perdjoangan kemerdekaannja. Dan saja jakin pula, bahwa
seperti djuga Bangsa Indonesia, dengan segala keteguhan. dengan
segala ketabahan hati, dengan segala kebulatan tekad untuk mene-
ruskan perdjoangan mati-matianf, Saudara-saudara kita di Afrika
itu achirnja akan dapat mcmatahkan segala rintangan, menghan-
tjur-leburkan Segala halangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Berdjoanglah terus, hai Saudara-saudara di Afrika, kemenanganmu
pasti nanti datang ! Kami di Indonesia sendiri masih mengalami
berbagai kesulitan, tetapi setjara sederhana kami bersedia memberi
bantuan sedapat mungkin bilamana dibutuhkan. Saudara-saudara
tidak berdiri sendiri dalam perdjoangan Saudara-saudara menen
tang imperialisme dan kolonialisme ! Kcmenangan Saudara-saudara
adalah kemeilangan kami, kcmenangan kami adalah kemenangan
Saudara-saudara!
/
D an bukan hanja untuk nienghimpun segala kekuatan Nasional
dan Internasional menentang imperialisme dan kolonialisme sadja-
lah politik luar-negeri kita itu. Politik luar-negeri kita, djuga kita
tudjukan kepada persahabatan dengan semua bangsa. sesuai de
ngan adjaran Pantja Sila. Ia kita tudjukan kepada menjumbang
kepada terwudjudnja perdamaian dunia, sesuai pula dengan adja-
216
ran Pantja Sila, Ia, sebagai semua orang telah mengetahui, ber-
wudjud satu politik-luar-negeri jang diluar-negeri orang namakan
independent policy atau polici of non-alignment". Kadang-
kadang orang diluar-negeri menamakannja djuga "policy of neu
tralism , — satu politik jang netral. Sebutan jang belakangan ini
adalah sebutan jang tidak benar. Sebutan jang belakangan itu ada
lah sebutan jang salah dan melzset, saima sekali. Sebab kita tidak
netral, kita tidak penonton-kosong daripada kedjadian-kedjadian
didunia ini, kita tidak tanpa prinsipe, kita tidak tanpa pendirian.
Kita mendjalankan politik bebas itu tidak sekedar setjara „tjutji
tangan , tidak sekedar setjara defeiisif, tidak sekedar setjara apo-
logetis, Kita aktif, kita berprinsipe, kita berpendirian! Prinsipe
kita iialah terang Pantja Sila, pendirian kija ialah aktif menudju
kepada perdamaian dan kesedjahteraan dunia, aktif menudju kepa
da persahabatan segala bangsa, aktif menudju kepada lenjapnja
exploitation de I'homme par I'homme, aktif menentang dan meng-
hantam segala matjam imperialisme dan kolonialisme dimanapun
ia berada.
Pendirian kita jang ,,bebas dan aktif" itu, setjara aktif pula
setapak demi setapak harus ditjerminkan dalam hubungan ekonomi
dengan luar-negeri, agar supaja tidak berat sebelah ke Barat atau
ke Timur. Manakala pada saat sekarang ini keberat-sebelahan itu
nampaknja masih ada, maka usaha kita ialah untuk menghilangkan
keberatsebelahan itu. Hanja djikalau kita tidak beratsebelah, maka
kita benar-benar boleh menuliskan Pantja Sila diatas dada kita,
dan kita dipertjaja orang dalam usaha kita mendamaikan dunia.
Hanja djikalau kita benar-benar tidak „pilih kasih", maka kita bisa
menghindarkan jang tanah-air kita jang tjantik-molek, kaja-raja,
strategis ini, didjadikan padang perebutan pengaruh politik inter-
nasional, didjadikan arena perang-dingin dan mungkin arena
perang-panns dari dunia luaran!
217
kita sesuai dengpn Pantja Sila itu mendjalankan politik „adjakan
manis” kepada Belanda. Bertahun-tahun lamanja kita mentjoba
mejakinkan Belanda bahwa tuntutan kita adalah adil. Bertahun-
tahun lamanja kita mentjoba mempengaruhi public opinion
dinegeri Belanda, -dan djuga public opinion didunia, untuk
memberi desakan kepada Belanda. Sebenarnja sedari tadinja
kita harus sudah mengerti bahwa politik ,,adjakan mants
itu nistjaja tidak akan berhasil. Djuga dalam pergerakan
nasional kita dahulu, dalam m a n a .pemimpin-pemimpin kita dua
puluh tahun lamanja mendjalankan politik mohon-mohonan, rekes-
rekesan, jakin-jakinan, cooperatie-cooperatiean dengan Belanda, ter-
buktilah bahwa ..politik adjakan manis" itu tidak direwes. Baru
sesudah kita mendengungkan politik non-cooperation, baru sesudah
kita memformulir dengan tegas bahwa politik kita harus berupa
..machtsvorining dan machtsaanwending", baru sesudah kita
menjembojankan dengan tjara jang menjudul-langit bahwa kita
harus menudju kepada Indonesia Merdeka 100% lepas dari Belan
da dengan menggerakkan revolusionaire massa-actie jang tidak
njembah-njembah dan tidak bercooperatie-cooperatiean dengan
Belanda, baru sesudah pergerakan nasional kita itu benar-benar
berdiri atas dasar belangentegenstellingen dan machtstegenstel-
lingen dengan Belanda, — baru sesudah itulah matahari-kedjajaan
kita mulai menjingsing.
219
rintah akan memberikan perhatian scpenuhnja kepada usul Dewan
Pertimbangan Agung itu.
Didalam pidato 17 Agustus tahun jang lalu saja berkata :
f,Chusus mengenai perdjoangan Irian Barat, saja menjatakan disini
bahwa benar Pemerintah tidak akan memasukkan soal Irian Barat
itu ke P.B.B. tahun ini. Tetapi ini tidak berarti bahwa Pemerintah
kendor dalam perdjoangmnnja mengenai Irian Barat. Tidak! Sama
sekali tidak ! Sebaliknja ! Pemerintah memperhebat perdjoangan
Irian Barat itu dilapangan lain daripada P.B.B. Pemerintah mem
perhebat perdjoangannju itu dilapangan ekonomi. Pemerintah mcng-
akui bahwa perdjoangan Irian Barat harus dilakukfin disegala
lapangan, ja didalam negeri, ja diluar negeri, tetapi buat tahun ini
Pemerintah mengkonsentrir perdjoangannja melawan Belanda itu
dilapangan ekonomi. Ingatlah kepada pemindahan pasar ke
Bremen, ingatlah kepada keputusan kita untuk tidak mengakui
ada hak eigendom Belanda lagi (sekarang semua hak-hak agraris-
Belanda dihapuskan), ingatlah kepada utjapan saja bahwa djika
Belanda tetap membandel dalam persoalan Irii3n Barat, maka akan
habis-tammatlah samasekali riwajat semua modal Belanda diburai
Indonesia. Tjoba lihat nanti, fihak Belanda dan kontjo-kontjonja
imperialis tentu akan geger-marah oleh keputusan-keputusan kita
ini. dan kegegeran mereka itu pun harus dan akan kita lajani
didunia internasional. Pemerintah berpendapat lebih baik meng
konsentrir enersinja diluar-negeri pada pelajanan kegegeran inilah.
dan tidak memetjnh-metjah enersinja itu antara pelajanan ke
gegeran ini + perdjoangan di P.B.B, Dan bagi P.B.B. sendiripun.
sikap kita sekarang ini (untuk tidak memasukkan Irian Barat
dalam atjara P.B.B.), harus diberi arti jang langsung mengenai
P.B.B. Saja harap P.B.B. dengan sikap kita sekarang ini mengerti.
bagaimana perasaan kita terhadap P.B.B.!"
220
Dewan Pertimbangan Agung sendiri dalam salah satu kalimat
pendjelasan usulnja itu menulis : (boleh saja ungkap sedikit):
,.Berdasarkan pengalaman-pengalaman politik pembebasan Irian
Barat dari Kabinet-Kabinet jang lalu, disamping kenjataan sikap
kepalabatu kolonialis Belanda jnng makin memperkuat pendudukan
militernja di Irian Barat, dan berhubung dengan penemuan kem
bali Revolusi Indonesia pada garis U .U .D . *45, maka adalah satu
keharusan, bahwa Kabinet Kerdja melaksanakan politik pembe
basan Irian Barat setjara revolusioner menurut bahasa tersendiri
Revolusi Nasional Indonesia
221
militer dalam bangsa dan Negara jang dalam ketotalannja kita
kotifrontir dengan kekuatan imperialis Belanda! Sebab didalam
konfrontasi itulah nanti akan ternjata siapa jang kuat, siapa jang
menang !
222
massa-phobi dan Rakjat phobi, jaitu takut kepada massa dan takut
kepada Rakjiat. Djiwa ndoro dan djiwa den-aju itu harus kita tjutji
samasekali dan harus kita kikis samasekali, agar supaja Revolusi
dapat berdjalan benar-benar sebagai Revolusi Rakjot, dan oleh
karenanja berdjalan seeffisien-effisiennja pula !
Saudara-saudara !
Banjak telah kita kerdjakan dalam tahun jang lalu. Kita telah
meretool badan legislatif dan membentuk D .P.R.G .R. Kita sedang
meretool dunia-kepartaian, dan telah memerintahkan pembubaran
partai-partai jang anti-revolusioner. Kita telah mempersiapkan
Landreform. salah satu bagian mutlak daripada Revolusi. Kita
telah menjusun Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Kita telah
menjusun pimpinannja Front Nasional. Kita telah memetjahkan
sedikit persoalan Sandang Pangan. Kita telah memutuskan
hubungan dipjpmatik dengan Belanda. Kita telah membasmi
sebagipn jang lumajan daripada gerombolan-gerombolan pengatjau.
Kita telah membangun Bank Pembangunan., sedang membangun
Bank Koperasi, Tani dan Nelajan, sedang membangun Bank-bank
Pembangunan Daerah. Kita telah mulai membangun beberapa
industri-dasar, dan lain sebagainja, dan lain sebagainjia. Pendek-
kata: kita telah ini, kita telah itu! Tetapi sekali-kali djanganlah
223
ruendjadi puas karena kita telah-ini telah itu. Banjak sekali hal-hal
investment jang masih harus kita kerdjakan. Misalnja belum semua
warganegara bisa membatja dan menulis. meski djumlah jang
melek-huruf sekarang sudah lebih dari 60c/o , padahal dimasa
pendjadjahan hanja 6c/c .
Dapatkah sosialisme diselenggarakan oleh bangsa jang buta-
huruf ? S a ja komandokan sekarang, supaja buta-huruf itu habis
samasekali pada achir tahun 1964! D an saja komandokan kepada
semua sekolah-sekolah dan Univcrsitas-universitas, supaja semua
murid maihasiswa di USDEK~kan dan di Matlipolkan!
Sekali lagi saja tandaskan disini, bahwa masih banjak sekali
hal-hal investment jang masih harus kita kerdjakan. D an pertjaja-
lah: bulan-purnama masih beratus-ratus kali -lagi h'arus bersinar,
tahun masih harus berkali-kali lagi berganti tahun, sebelum kita
boleh berkata bahwa sebagian besar karya investment teloh kinarja.
Masih lama lagi kita harus membanting tulang, masih lama lagi
kita harus memeras keringat, m'asih lama lagi kita harus berdjoang
habis-habisan, kalau perlu berdjoang mati-matian. Apa jang sudah
kita kerdjakan itu barulah sekadar putjuk dari permulaan sadja,
sekadar "the beginning of the beginning0, paling-paling "the end
of the beginning !” Tetapi masih tetap the beginning, masih tetap
permulaan! Ja tentu, kita bangga telah mempunjai Manifesto
Politik.
Tetapi Manifesto Politik hanjalah satu Manifesto, satu pernja-
taan, satu Konsepsi, satu ideologi, — katakanlah satu pembakar
semangat. Sebagai pembakar semangat ia boleh ditempatkan dalam
trilogi kita jang termasjhur: semangat nasional — kemauan
nasional — perbuatan nasional, sehingga trilogi itu mendjadi
tjaturlogi jang berbunji :
Semangat nasioilal
Konsepsi nasional
Kemauan nasional
Perbuatan nasional
224
i
Tetapi program atau pernjiataan, konsepsi atau ideologi, —
jang menentukan ialah pclaksartaannja. Mengenai pelaksanaan ini.
Dewan Pertimbangan Agung dengan tepat berkjata: ,,W alaupun
Manifesto Politik adalah sangat penting karenn telah mendjawab
persoalan-persoalan-pokok Revolusi, dan telah mengemukakan
usaha-usaha-pokok untuk menjelesaikan Revolusi Indonesia, tetapi
realisasinja sangat tergantung pada orang-orang jang diberi tugas
untuk melaksanakjannja” .
Benar sekali: tergantung pada orang-orang jang harus melak
sanakan! Chususnja orang-orang jang diberi tugas, umumnja
orang-orang 90.000.000 djiwa jang bernama Rakjat Indonesia, dari
Sabang sampai Merauke. ,,Ten slotte beslist de mens”, inilah sipat
dari Fritz Sternberg jang sajia gemar sekali mensitirkannja. ,,Pada
achirnja, manusialah jang menentukan”.
225
berdjiwa banteng, Pantas kita bangga atas Proklamasi itu, karena
kita telah mendjadi pengambil inisiatif (initiatiefnemer) daripada
pernjataan-pernjataan kemerdekaan diloin-lain negeri di Asia,
seperti di India, di Pakistan, di Burma, di Vietnam, di Philipina
dan lain-lain. jang semuanja menjatakan kcmcrdckaannja sesudah
Proklamasi kita itu.
Nam un demikian, djanganlah sckali-knli 'kita hanja bangga
sadja. djanganlah sekali-kali kita hanja mengagul-agulkan kedjan-
tanan kita sadja ! Seperti djuga dengan halnja konferensi Asia-
Afrika lima tahun jang lalu. Bcnar kita salah-satu initiatiefnemer
dari konferensi itu, bcnar kita motor daripada Konferensi itu,
bcnar Konferensi itu diadakan dikota Bandung kota Indonesia,
tetapi djangan sekali-kali kita selalu menondjol-nondjolkan „Ban-
dung" itu seolah-olah kita ingin melanggengkan djasa. Tidnk ! Kita
bangsa Indonesia, kita pcmimpin-pemimpin Indonesia, tidak boleh
berbenti, tidak boleh dtiduk diam bersenjum-simpul diatas dam-
p im ia kemasihuran dan damparnja djasa-diasa dimasa jang lampau.
Kita tidak boleh ,.terei op oud roem", tidak boleh hidup dari ke
masjhuran jang liwat. oleh karena djika kita „teren op oud roem'\
kita nanti akan mendjadi satu bangsa jang „ngglenggem’\ satu
bangsa jang gila-kemuktian, Satu bangsa jang berkarat.
Djanganlah kita ,.ngglenggcmM atas kemasjhuran Prokla
masi *451 Dinamikannja Revolusi menuntut, bahwa kemasjhuran
dan d*asa-djasa jang lamp™ itu hanjalah merupakan pantjatan-
pan'jatcn pertama sadja dan batu-lontjatan-batu-lontjatan-pertama
sadja daripada djasa-djasa dan kemasjhuran-kemasjhuran jang
baru. Djasa-djasa itu kita butuhkan dcmi kemadjuan nasional, dcmi
progressnja Revolusi, tetapi djuga untuk mcnambah kepertjajar.n
kepada diri sendiri. Selandjutnja terscrah kepada Sedjarah
nanti, menondiollcan atau tidak, djasa-djasa atau kemasjhuran-
kemasjhuran i t u !
TeruS-terang sadja, saja persoonlijkpun bcrfalsafah demikian !
Siang dan malam kegandrungan saja hanjalah ingin mengabdi
226
kepada Tuhan, mengabdi kepada tanah-air dan bangsa, menjum-
bang kepada Revolusi, menjumbang, kepada pelaksanaan Amanat
Penderitaan Rakjat. Ditjatji-maki musuh saja tidak ambil perduli,
diagul-agulkan kawan saja tidak membusungkan dada. Saja berdja
lan terus dengan tenang djika diserang musuh dari kiri dan dari
kanan, sa p berdjalan terus tanpa meminta sandjurtgan kawan.
Saja menolak orang spesial membuat biografi (riwajat-hidup) dari
saja. saja menolak orang membuat patung Soekarno atau monumen
Soekarno.
227
makelar-makelar-gelap daripada D.I.-T.I.I., P.R.R.I.-Permesta, jang
malahan selalu mcndurhakni demokrasi, dan selalu mentjoba untuk
mengadakan "coup d’etat” dengan kekerasan sendjata. Mereka
berlagak membcla demokrasi oleh karena mereka ta pernah dengan
terang-teranoin menghukum atau mengutuk perbuatan-perbuatan
itu jang menjalahi demokrasi.
D an sekarang mereka mengatakan bahwa saja melakukan coup
d'etat ? Mereka, jang selalu hendak mentjoba mengadakan coup
d'etat ? Mereka, jang selalu menghambat dan merem Revolusi ?
Mereka, jang berkata bahwa Revolusi sudkah selesait dus tidak boleh
ada Revolusi lagi ? Saja kok ingat kepada tjerita pentjuri jang
berteriak ,,maling! maling! Bangunlah, ada maling 1 Alangkah
bedanja dengan mereka itu pendapat Mahkamah Agung Republik
Indonesia, jang misalnjo berkata bahwa Penpres No. 7/1959
(mengenai kepartaian) adalah sjah, karena ,,dalam keadaan jang
bersifat memaksa ini, maka Kepala Negara berwenang mengambil
tindabtm jang menjimpang dari segala peraturan jang ada, termasuk
djuga Undang-undang Dasar".
Sekali lagi saja bertanja: siapa jang melakukan coup d'etat,
sajakah, atau mereka ? Sedjarah akan mend;owab, bahkan Rakjat
sekarang telah mendjawab, bahwa saja tidak melakukan coup
d'etat dengan tindakan-tindakan Saja jang achir-achir ini, Sedjarah
dan Riakjat itu akan mendjawab, bahwa saja bersama dengan
kawan-kawan revolusioner malahan ielah melakukan pcnjclamatan
daripada Negara, penjelamatan daripada Revolusi. Zonder tin-
dakan-tmdakan kami-bersama itu, zonder pembasmian free-fight-
liberalisme, zonder mengadakan demokrasi terpimpin, zonder pem-
bubaran Konstituante, zonder dekrit 5 D juli 1959 untuk kembali
kepada U .U .D . '45, zonder pembubaran D.P.R.-liberal, zonder
pembentukan D .P.R .G .R ... zonder Manifesto Politik dan U S D E K .
zonder Pen. Pres. No. 7 jang menjcderlianakan kepartaian, zondcr
penggempuran habis-habisan kepada kaum pemberontak serta
makelar-makelar-gelapnja kaum pemberontak, maka Negara kita
228
sudah lama akan petjah, Sudah lama akan berantakan, sudah lama
Revolusi akan kandas. Apa jang kami-bersama telah perbuat,
bukanlah perebutan kekuasaan, bukanlah coup d'etat, melainkan
penjelamatan Negara dan pcnjclamatan Revolusi: Apa jang kami-
bersama telah perbuat bukanlah coup d'etat, melainkan sauvetage
d'etai, souvetage de la Revolution! '
■s.
Saja ulangi lagi : Insja Allah sa;a berdjalan terus. Insja Allah
kita-semua berdjalan terus tanpa merabusungkan dada atas djasa-
djasa jang lalu, sekadar sebagai memenuhi kewadjiban kita dalam
Revolusi, meratakan djalan bagi landjutan Revolusi itu, meratakan
djalan dan ikut menarik Kereta, agar supaja Kereta itu achirnja
mentjapai apa jang mendjadi tudjuan Revolusi dan kewadjiban
Revolusi, jaitu (saja mengambil perintjian Dewan Pertimbangan
Agung):
229
A pa jang ditulis dalam Declaration of Independence, dan apa
jang ditulis dalam Manifesto Komunis ? Declaration of Indepen
dence menuntut "life, liberty, and the pursuit of happiness , jaitu
,.hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengedjar kebahagiaan” bagi
semua manusia, padahal pursuit of happiness (pengedjaran keba-
hagiaan) belum berarti reality of happiness (kenjataan kebaha-
giaan), •— dan Manifesto Komunis menulis, bahwa djikalau kaum
proletar diseluruh dunia bersatu-padu dan menghantjurkan kapi-
talisme, mereka ,,ta' akan kehilangan barang lain daripada rantai-
belenggunja sendiri", dan ,.sebaliknja akan memperoleh satu dunia
jang baru*'.
230
dasar jang dapat dipakai oleh semua bangsa, satu dasar jang dapat
mendjamin kesedjahteraan-dunia, perdamaian-dunia persaudaraan-
dunia. Pant'd Sila, tidak salah lagi, adalah satu hogere optrekking
/daripada Declaration of Independence dan Manifesto Komunis.
Dan Manifesto Politik Republik Indonesia dan U S D E K adalah
refleksi daripada Pantja Sila itu, sehingga benarlah konklusi
Dewan Pertimbangan Agung, bahwa Revolusi Indonesia ,.bukanlah
revolusi bordjuis model tahun 1789 di Perantjis, dan bukan pula
revolusi proletar model tahun 1917 di Rusia”. Revolusi Indonesia
adalah satu Revolusi jang dasar dan tudjuannja „kongruen dengan
Social Conscience of M ari', kongruen dengan Budi Nurani
Manusia, sebagai kukatakan setahun jang lalu,
231
j
sekadar batu-batu-lontjatan sadja kepada djasa-djasa jang masih
harus berdentam-dentam kita usulkan. Atau hendakkah kamu men
djadi bangsa jang ..ngglenggem" ? Bangsa jang tidak bergerak,
tetapi adem-anteng ,,teren op oud roem ? Bangsa jang zelfgenoeg-
zaam ? Bangsa jang angler memeteti burung perkutut dan minum
teh nastelgi? Bangsa jang demikian itu pasti nanti hantjur-lebur
terhimpit dalam desak-mendesaknja bangsa-bangsa lain jang be-
rcbut-rebutan hidup!, •— "verpletterd in hct gedrang van mensen
en volken, die vechten om hct b e s t a a n — sebagai jang dikatakan
oleh pemuda-pemuda kita 40 tahun jiang lalu.
232
„Men moet zich geheel gcven : geheel ! De heme! verwerpt
het gesjacher met meer of minder!'’
Terima kasih !
233
KEPUTUSAN DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
TENTANG PERINTJIAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1959
(No. 3 /Kpls/Sd/II/59)
P R E S ID E N
R E P U B L IK I N D O N E S I A
SOEKARNO
K E P U T U S A N D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G
T E N T A N G P E R IN T JIA N P E D O M A N P E L A K S A N A A N
M A N IF E S T O P O L IT IK R E P U B L IK IN D O N E S IA
DEW AN P E R T IM B A N G A N A G U N G D A L A M S ID A N G I
T A N G G A L 19 D JA N U A R I 1961
M EM HTUSKAN :
Perintjian ..D JA L A N N JA R E V O L U S I K IT A ” sbb.:
I. P R E A M B U L E .
II. P E N E G A S A N B E R B A G A I S E G I P O K O K REVOLUSI
IN D O N E S IA :
1. Hakekat Daripada Tiap-tiap Revolusi;
2. Revolusi Indonesia adalah Bagian Daripada Revolusi
Dunia;
3. Satu Pimpinan Dan Satu Konsepsi Revolusi;
4. Landreform adalah Bagian Mutlak dari Revolusi Indo
nesia.
241
III. P E N E G A S A N T E N T A N G T JA R A - T JA R A M ELAKSA
N A K A N M A N IP O L ;
1. Gotong-Rojong;
2. Front Nasional;
3. Retooling;
4. Irian Barat:
5. Keamanan;
6. Politik Luar Negeri;
7. Mempertinggi peradaban dan indoktrinasi Manipol;
8. Tanah untuk Tani;
9. Pelaksana.
Perintjian tentang I. II, III dilampirkan bersama' ini.
242
LAMPIRA N
K E P U T U S A N D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G T E N
T A N G P E R IN T JIA N „D JA L A N N JA R E V O L U S I K IT A "
JA N G D IU T JA P K A N O L E H P R E S ID E N S O E K A R N O
P A D A T A N G G A L 17 A G U S T U S 1960
I. P R E A M B U L E
243
penqalaman-pengalamari jang pedih dan pahit itu, maka pada
tahun 1959 bangsa Indonesia menemukan kembali revolusinja, dan
dengan demikian djuga djalan jong benar untuk menjelesaikan
Revolusi itu. Penemuan kembali Revolusi itu diutjapkan oleh
Pemimpin Besar Revolusi/Presiden/Panglima Tertinggi Soekarno
dalam Pidato Negara pada 17 Agustus 1959, jang terkenal dengan
naina Manifesto Politik, jang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan
diteriina oleh Rakjat diseluruh tanah air sebagai H aluan Negara
dan telah diperkuat pula oleh M P R S dalam sidangnja 19 Nopem
ber 1960.
244
Dengan perintjian ini diharapkan supaja pelaksanaan M ani
pol — dan demikian pelaksanaan Pantja Sila dan penjelesaian
Revolusi — akan terhindar dari usaha-usaha orang-orang dan
golongan-golongan jang berusaha dan mentjoba membureng-
burengkan dan menjalah-tafsirkan Manipol dengan maksud
menghambat atau menjelcwengkan Revolusi untuk kepentingan diri
sendiri.
II. P E N E G A S A N B E R B A G A I SEG I P O K O K
R E V O L U S I IN D O N E S IA
Tentang penegasan berbagai segi pokok Revolusi Indonesia,
Djarek dengan djelas mengemukakan tentang :
1. Hakekat daripada tiap-tiap Revolusi;
2. Revolusi Indonesia adalah bagian daripada Revolusi Dunia;
3. Satu pimpinan dan satu konsepsi Revolusi;
A. Landreform adalah bagian mutlak Revolusi Indonesia.
1. H A K E K A T D A R IP A D A TIA P-T IA P R E V O L U S I
2. R E V O L U S I IN D O N E S IA A D A L A H B A G IA N
D A R IP A D A R E V O L U S I D U N IA
,,Tiga-perempat dari seluruh ummat manusia dimuka bumi
ini ............... berada dalam alam revolusi. Belum pernah sedjarah
245
ummat manusia mengalami suatu revolusi seperti sekarang ini.
maha-hebat dan maha-dahsjat, maha-luas dan universil, — satu
Revolusi Kemanusiaan jang setjara serentak-simultan menggelora-
menggeledek-mengguntur dihampir tiap pelosok dari permukaan
bumi". (Djarek h a i 182).
. ..Apulagi djika kita insjafi. bahwa Revolusi Indonesia ini ada
lah merupakan bagian daripada Revolusi Besar jang menghikmati
% daripada ummat manusia itu!"
..Lihat dan perhatikan ! Suatu Negara jang tidak bertumbuh
setjara revolusioner. tidak sadja akan(digilas oleh R akjatnja sendiri.
tetapi djuga nanti aknn disapu oleh Taufan Revolusi Universil
jang merupakan phenomena terpenting daripada dunia dewasa ini.
Ini tidak hanja mengenai Indonesia, ini djuga tidak hanja mengenai
bangsa-bangsa lain jang sedang berada dalam masa-peralihan dan
pertumbuhan, — ini mengenai segala bangsa. D juga negara-negara
dan bangsa-bangsa jang sudah kawakan, djuga negara-negara dan
bangsa-bangsa jang merasa dirinja sudah ,,gesettled", achirnja nanti
digempur oleh Taufan Revolusi Universil itu, djika mereka tidak
menjesuaikan dirinja dengan perobahan-perobahan dan pergolakan-
pergolakan kearah pembentukan satu D unia Baru. jang tiada
kolonialisme didalamnja, tiada exploitation de I'homme par
I’homme, tiada penindasan, tiada penghisapan, tiada diskriminasi
warna kulit, tiada dingkik-mendingkik satu sama lain dengan bom
atom dan sendjata thermonuclear didalam tangan”. (Djarek
hai. 183 — 184). '
Zam an sekarang adalah zaman menghantjurnja sistim kolo-
niialis-imperialis. zaman sekarang adalah zaman peralihan-ke-
sosialisme.
Karena itu djalannja revolusi kita harus seirama dan serasi
dengan tuntutan zaman. Dalam hubungan ini sesuai dengan Djarek
kita harus membebasknn diri dari pengaruh negatif perang dingin.
jaitu „kiri-phobi dan komunisto-phobi" jang banjak sekali mem-
pengaruhi fikiran orang-orang. terutama orang-orang jang memang
246
V
berdjiwa kintel, karena hal itu merugikan revolusi. Bagi orang-
orang revolusioner sedjati tidak perduli bila ada jang meng-tjap
„kirP' atau meng-tjap f,komunis", asal sadja baik bagi Rakjat
Indonesia kita laksanakan. Dan semua orang revolusioner adalah
orang kiri.
Sesuai dengan hakekat revolusi jang mendjebol dan mem
bangun, apakah jang harus kita djebol dan bangun dewasa ini
dan dimasa datang ! Djarek mendjawab bahwa apa jang kita djebol
sekarang adalah imperialisme dan feodalisme untuk membangun
Indonesia Merdeka penuh jang demokratis. Dan ini merupakan
sjarat pertama jang mutlak guna selandjutnja mendjebol peng-
hisapan atas manusia oleh manusia untuk membangunkan Sosialis-
me-Indonesia.
„Pula ia membuktikan, bahwa Manifesto Politik-Usdek adalah
sendjata ditangan Rakjat untuk mengachiri imperialisme dan
feodalisme sampai keakar-akarnja, sebagai sjarat pertama jang
mutlak, untuk kemudian mengachiri exploitation de l'homme par
l'homme, penghisapan atas manusia oleh manusia. untuk S O S IA L
IS M E IN D O N E S IA ”. (Djarek hat 196).
Manipol dengan djelas menjatakan, bahwa tudjuan djangka
pendek ialah pelaksanaan Program Kabinet Kerdja, jaitu sandang-
pangan, keamanan, melandjutkan perdjoangan anti-imperialisme.
Sedangkan tudjuan djangka-pandjang ialah: masjarakat jang adil
dan makmur, melenjapkan imperialisme dimana-mana, dan men
tjapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia jang kekal dan abadi.
Djelaslah ada dua tudjuan dan dua tahap Revolusi Indonesia.
Pertama, tahap mentjapai Indonesia jang merdeka penuh,
bersih dari imperialisme -
—■dan jang demokratis ■ bersih dari
sisa-sisa feodalisme. Tahap ini masih harus diselesaikari, dan
diaempurnakan.
Tri-program Kabinet Kerdja terutama untuk menjelesaikan
tahap pertama sebagai sjarat mutlak untuk dengan Sepenuhnjia
dapat masuk ke-tahap kedua.
247
Kedua. tahap mentjapai Indonesia ber-Sosialismc Indonesia,
bersih dari kapitalisme dan dari ’'exploitation de l'homme par
l'homme". Tahap ini hanja bisa dilaksanaknn dengan sempurna
setelah tahap pertama sudah diselesaikan seluruhnja.
Perentjanaan, Pola. atau Planning, adalah sjarat mutlak bagi
pelaksanaan Sosialisme! Planning itu nanti dalam pengknrjaannja
mendjadilah wahananja Ekonomi Terpimpin dan Demokrasi
Terpimpin, itu dua penghela kearah Sosialisme atau Masjarakat
A dil dan Makmur. (Djarek hal. 208).
3. S A T U P IM P IN A N D A N S A T U K O N S E P S I R E V O L U S I
248
Manifesto Politik-Usdek adalah mengabdi kepada kepentingan
masjarakat banjak.
Manifesto Politik-Usdek mengabdi kepada panggilan abad
ke-XX, jang sebagai saja katakan tadi penuh menggeletar dengan
aliran listrik! (djarek yhal 189 ~ 190). '
III. P E N E G A S A N T E N T A N G T JA R A - T JA R A
* M E L A K S A N A K A N M A N IP O L
Untuk mentjapai maksud dan tudjuan Revolusi, pidato
Pemimpin Besar Revolusi/Presiden/Panglima Tertinggi pada
tanggal 17 Agustus 1960, telah memberikan beberapa penegasan
tentang tjara-tjara melaksanakan Manipol.
1. G O T O N G - R O JO N G
„Gotong-rojong bukan sekedar satu sifat kepribadian Indo
nesia ! Gotong-Rojong bukan sekedar tjorak daripada Indonesian
Identity! Gotong-Rojong adalah djuga sai:u keharusan dalam
perdjoangan melawan imperialisme dan kapitalisme, baik dizaman
dulu maupun dizaman seloarang !
\
249
..Tanpa mempraktekkan samenbundeling 'van alle rcvolu-
tionairc krachten untuk digcmpurkan kepada imperialisme dan
kapitalisme itu. djaoganlah ada harapan perdjoangan bisa m em ng!"
Karena itu Manifesto Politik-Usdek bersemangat ke Gotong-
Rojongan-bulat dilapangan politik. Karena itu di Solo beberapa
pekan jang lalu saja tcgaskan perlunja persatuan dan ke Gotong-
Rojongan antara golongnn Islam. Nasional, dan Komunis. Ini
adalah konsckwensi-politik jang terpenting bagi semua pendukung
Manifesto Politik dan Usdek, satu konsekwcnsi-politik jang tidak
plintat-plintut atau plungkar-plungker bagi semua orang jang setia
kepada Revolusi Agustus 1945,
D jika tidak, maka semua omongnn tentang Gotong-Rojong,
Manifesto Politik. Usdek, Front N a s lo id , Setia kepada Revolusi".
dan lain sebagainja, hanjalah omong-kosong belaka, lipservice
belaka. Salah satu tjiri daripada orang jm g betul-betui revolusioner
ialah satunja kata dengan perbuatan, satunja mulut dengan tin
dakan. Orang ,,revolusioner jang tidak bersatu kata dan perbuatan,
orang „revolus:oner * jang demikian itu adalah orang revolusioner
godungan!” (Djarek hai. 201 202J.
„D i Indonesia ini memang telah ada tiga golongan. besar
revolutionaire krachten”, jaitu Islam, Nasional, dan Komunis.
Senang atau tidak senang, ini tidak bisa dibantah lagi! Dewa-dewa
dari Kajanganpun tidak bisa membantah kenjataan ini!
Djikalau benar-bennr kita hendak melaksanakan Manifesto
Politik-Usdek.
djikalau benar-benar kita setia kepada Revolusi,
djikalau benar-benar kita setia kepada djiwa Gotong-Rojong,
djikalau kita benar-benar tidak kekarnk-kanakan tetapi sedar
benar-benar bahwa Gotong-Rojong, Persatuan, Samenbundeling
adalah kaharusan dalam perdjoangan anti imperialisme dan kapital
isme, maka kita iharus mewudjudkan persatuan antara golongan
Islam, golongan Nasional, dan golongan Komunis itu.
250
/.Maka kita tidak boleh menderita penjakit Islamo-phobi,
Nasionalisto-phobi, atau Kamunisto-phobi ?” (Djarek hah 202).
„Persatuan itu bukan harus diadakan hanja antara golongan-
golongan Islam, Nasional dan Komunis sadja melainkan antara
semua kekuatan-kekuatan revolusioner.
„Di Dewan Nasional ada orang-orang Islamnja, ada orang-
orang Nasionalnja, ada orang-orang Komunisnjo, dan Dewan
Nasional berdjalan baik. D i Dewan Pertimbangan Agung malah
bukan „orang-orang” lagi, melainkan ada gembong-gcmbong Islam
dan gcmbong-gembong Nasional dan gembong-gembong Komunis,
dan Dewan Pertimbangan Agung berdjalan baik. D i Depernas ada
banjak sekali wakil-wakil tiga golongan itu, dan Depernas berdjalan
baik. D i D P R - G R saja himpunkan wakil-wakil dari tiga golongan
itu, (bahkan dalam pembitjoraan-pendahuluannja di Tampaksiring
saja hadapkan Saudara gembong Idham Chalid, gembong Suwirjo,
gembong Aidit berhadapan-muka satu sama lain), dan D PR-GR
saja pertjaja pun akan berdjalan baik. D i Panitia Persiapan Front
Nasional jang dipimpin oleh Saudara Arudji Kartawinata terhim
punlah pentol-pentol tiga golongan ini, dan Panitia Persiapan
Front Nasional itu berdjalan baik, bahkan berdjalan amat-amat
baik. Dan didalam Madjelis Permusjawaratan Rakjat jang susunan
anggautanja telah saja umumkan beberapa hari jang lalu itu,
terhimpunlah wakil-wakil tiga golongan itu, dan Madjelis Permu
sjawaratan Rakjat pun, saja jakin, akan berdjalan baik.
251
dengan suara bulat diatas dasar musjawarah, — tanpa tjakar
tjakaran satu-saxna lain, tanpa ngotot-ngototan mentjari kebenaran
sendiri dan menjalahkan. pihak lain, tanpa setcm-seteman pemu-
ugutan suara?" (Djarek hai. 203 ■ 204).
Semua partai jang pro Manipol dan pro Usdek harus bersatu.
Semua suku-bangsa harus bersatu.
Semua warga-negara, Djawaknh ia, Sundakah ia, Minangka-
baukah ia. Mirohasakah ia, Batakkah ia, Bugiskah ia, — semua
warganegara harus bersatu, dengan tidak pandang perbedaan suku-
bangsa, tidak pandang perbedaan agama, tidak pandang keturunan
zsli atau tidak asli" (Djarek hai. 204).
Ke-gotong-rojongan seluruh potensi nasional supaja diprak-
tekknn dibidang ekonomi, sosial, kebudajaan dan politik.
Hanja musuh-musuh Revolusi, kaum imperialis dan kaum
kontra revolusioner PRRI-Permesta-DI-TII, hanja mereka jang
anti Manipol, kita tempatkan diluar-ke-gotong-rojongan nasional
Ke-gotong-rojongan seluruii potensi nasional merupakan sen-
djata jang ampuh untuk mengatasi segala kesulitan Negara dan
Rakjat dewasa ini, serta akan dapat menunaikan tugas tuntutan
Revolusi.
2. F R O N T N A S IO N A L
252
hal. 222). Dilapangan perdjoangan bangsa kita harus meng
gembleng dan menggempurkan persatuan daripada segala kekuatan-
kekuatan revolusioner. — menggembleng dan menggempurkan '*de
samenbundeling van alle revolutionaire krachten in de natie” .
(Djarek hal. 201).
3. R E T O O L I N G
A. A l a t - a l a t Negara.
253
— Pelaksanaan retooling ini sebagai salah satu prinsip pclak-
sanaan Revolusi dari atas dan dari bawah mempunjai peranan jang
menentukan.
B. L e m b a g a - l e m b a g a Negara.
254
C. Kepartaian dan Organisasi - Organisasi
massa.
255
— Maksud retooling diperusahaan-perusahaan Negara dan
disemua PT-PT Negara'dengan membentuk dewan-dewan jang
berkewadjiban membantu pimpinan perusahaan untuk memper-
tinggi kwantitet dan kwalitet produksi dan untuk mengawasi kaum
pentjoleng-pentjoleng, kaum koruptor-koruptor. kaum pempu-
penfpu kaum pentjuri-pentjuri kekajaan Negara, adalah sesuai
dengan tuntutan knum buruh dan seluruh rakjat serta sesuai pula
dengan tugas nasional daripada perusahaan-perusahaan Negara.
(Djarek h a i 206 ~ 207).
4. I R I A N - B A R A T
256
Indonesia dapat melakukan tindakan setjara sepihak terhadap Be
landa mengenai soal Irian-Biarat.
5. K E A M A N A N
257
Keempat : Dengan makin hebatnja dan makin sempumanja
operasi-operasi ke I t ke II, dan ke III tadi, makja akan lebih banjak
pula djumlah gerombolan 'jang ,,kembali kepangkuan Republik"
sebagaimana dimungkinkan dan disjaratkan dalam Manifesto
Politik.
6. P O L IT IK L U A R N E G E R I
258
Prinsipe kita ialah terang Pantja Sila, pendirian kita ialah aktif
menudju kepada perdamaian dan kesedjahteraan dunia, aktif me
nudju kepada persahabatan segala bangsa, aktif menudju kepada
lenjapnja exploitation de I'homme par I’homme, aktif menentang
dan menghantam segala matjam imperialisme dan kolonialisme
dimanjapun dia berada.
Pendirian kita jang ,,bebas dan aktif” itu, setjara aktif pula
setapak demi setapak harus ditjerminkan dalam hubungan ekonomi
dengan luar negeri, agar supaja tidak berat sebelah ke Barat atau
ke Timur". (Djarek h a i 217).
7. M E M P E R T IN G G I P E R A D A B A N D A N IN D O K T R IN A S I
M A N IP O L
259
Mclupakan tugas melawan keterbelakangan feodal, berarti
tidak membebaskan kaum tani dari penghisapan kaum lintah-darat
dan tuan-tanah, berarti t'dak menarik sebagian besar dari Rakjat
Indonesia kedalam geloranja revolusi. Djralan ini adalah djalan
jang salah, ibarat orang bertarung memakai satu tangan.
9. P E L A K S A N A
260
„Benar seknli : tergantung pada orang-orang jang harus me
laksanakan ! ChuSusnja orang-orang jang diberi tugas, umumnja
orang-orang 90.000.000 djiwa jang bernama Rakjat Indonesia, dari
Sabang sampai Merauke. „Tenslotte beslist de mens", inilah sitat
dari Fristz Sternberg jang saja gemar sekali mensitirkannja. Pada
achirnja manusialah jang menentukan". (Djarek ihai 225).
261
PEDOMAN KEDUA
PELAKSANAAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA
M E M B A N G U N D U N IA K EM B A LI
(TO BUILD T H E W ORLD ANEW )
265
i i
Saja sungguk-sungguh merasa sangat terharu melepaskan
pandangan paja atas Madjelis ini. Disinilah buktinja akan kebena-
ran perdjuangan jang berdjalan bergenerasi. Disinilah buktinja,
bahwa pengorbanan dan penderitaan telah mentjapai tudjuannja.
Disinilah buktinj'a, bahwa keadilan mulai berlaku, dan bahwa
beberapa kedjahatan besar sudah dapat disingkirkan.
Selandjutnja, sambil melepaskan pandangan saja kepada
Madjelis ini, hati saja diliputi ''dengan suaai kegirangan jang besa~
dan hebat. Dengan djelas tampak dimata saja menjingsingnja
suatu hari jang baru, dan bahwa matahari kemerdekaan dan eman-
sipasi. matahari jang sudah lama kita impikan, sudah 'terbit di-
Asia* dan Afrika.
267
tersedialah dana-dana jang diperlukan untuk membantu bangsa-
bangsa jang sangat memerlukan bantuan itu.
268
Kita semua, dimanapun didunia ini, hidup didalam zaman
pembangunan bangsa-bangsa dan runtuhnja imperium-imperium.
Inilah zaman bangkitnja bangsa-bangsa dan bergolaknja nasional-
jsme. Menutup mata akan kenjataan ini adalah membu*.a terhadap
sedjarah, tidak mengindahkan takdir dan menolak kenjataan.
Sekali lagi saja katakan, kita hidup dizaman pembangunan bangsa-
bangsa. t
269
belum selesai. Kini Afrika, itupun merupakan suatu proses jang
belum selesai.
Lugi pula' belum semua bangsa-bangsa Asia dan Afrika
diwakili disini. Organisasi bangsa-bangsa ini telah dilemahkan
selama ia masih menolak penvakilan sesuatu bangsa, dan teristime-
\va suatu bangsa jang tua dan bidjaksana serta kuat.
271
djialannja sedjarah, dan tidak mentjoba untuk membendung atau
mengalihkan ataupun menghambat djalannja itu.
H al itu dapat kita lakukan, tetapi hanja bila kita 'tidak mem-
perlukan sidang ini sebagai Suatu sidang routine. Kita harus
mengakui, bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadapi suatu
penimbunan masalah-masalah, masing-masing mendesak, masing-
masing mengandung kemungkinan antjaman terhadap perdamaian
dan kemadjuan setjara damai.
272
sekarang ini djuga. Disin.i berkumpul Kepala-Kepala Negara dan
Kepala-Kepala Pemerintah. Itulah rangka Organisasi kita. Saja
sangat mengharapkan agar soal-soal protokol* jang kaku serta
perasaan sakit-hati jang pit j ik, -
— perasaan-perasaan perseorangan
maupun nasional, - ■ tidak akan menghalangi dipergunakannja
kesempatan itu sebaik-baiknja. Kesempatan seperti ini tak akan
sering ada. Hal itu harus dipergunakan sebaik-baiknja. Kita pada
saat ini mempunjai kesempatan unik untuk menggabungkan
diplomasi perseorangan dengan diplomasi umum. Marilah kita
pergunakan kesempatan itu. Kesempatan itu mungkin tak akan
kembali lagi !
273
tidak menjambut panggilan M a r in i? A dakah seorang warga
Ametika Latin jang tidak lagi mendengar gemanja suara San
M artin?
Benar, adakah seseorang waroo dunia jang tidak menjambut
panggilan dan suara-suara itu? Kita semua tergentar, kita semua
menjambut, karena suara-suara itu adalah universil, baik
mengenai waktu maupun tempatnja. Suara-suara itu a a a suara
ummat manusia jang menderita, suara masa-depan, dan kita masih
mendengarnja, mendengung scpandjang zaman.
Tidak, saja jakin sejakin-jakinnja bahwa didalam kedaulatan
dan kemerdekaan nasional ada sesuatu jang kekal, sesuatu jang
sekeras dan setjemerlang permata, dan djauh lebih berharga.
Banjak Bangaa-bangsa didunia ini telah lama memiliki per
mata ini. Mereka tehh biasa mcmilikinja, tetapi saja jakin, bahwa
mereka masih tetap menganggapnja jang paling ditjintai diantara
milik-miliknja, dan mereka akan lebih baik mati daripada mele-
paskannja. .
Bukankah begitu? Apakah bangsa saudam sendiri akan pernah
bersedia melepaskan kemerdekaannja? Setiap bangsa jang patut
dinamakan bangsa, akan memilih mati! Setiap pemimpin jang patut
disebut pemimpin dari bangsa manapun, djuga akan memilih mati!
Betapa lebih berharga hai itu bagi kami jang pernah suatu waktu
memiliki permata kemerdekaan dan kedaulatan nasional itu, dan
kemudian merasakan dirampasnja dari tangan kami oleh bandit2
jang bersendjata lengkap, dan jang kini telah kami rebut kembali
274
Ini adalah suatu badan internasional. Badan ini belumlah
super-nasional ataup&n supra-nasional. Badan ini merupakan Suatu
organisasi Negara-Negara Bangsa, dan hanja dapat bekerdja se-
pandjang Neg'ara-Negara Bangsa mengheiidakinja.
275
saja ulangi ini karena merupakan dasar dari pengertian terhadap
dunia dewasa ini — kita hidup dalam zaman pembangunan bangsa.
Kenjataan ini djauh lebih penting daripada adanja sendjata-
Sendjata nuklir. lebih eksplosif daripada bom-bom hidrogen, dan
mempunjai harga potenslel jang lebih besar untuk dunia daripada
pemetjahan atom. .
Keseimbangan dunia telah berobah sedjak hari itu dalam bulan
Djuni, limabelas tahun jang lalu, ketika Piagam ditandatangani
dikota San Francisco di Amerika, pada saat manusia sedang bangkit
kembali dari neraka peperangan.
Nasib ummat manusia tidak dapat lagi ditentukan oleh bebe
rapa bangsa besar dan kuat. Djuga kami, bangsa-bangsa jang lebih
muda , bangsa jang sedang bertunas, bangsa-bangsa jang lebih
ketjil, kamipun berhak bcrusaha dan suara itu pasti akan berku-
mandang disepandjang zaman.
Jah, kami insjaf akan pertanggungan-djawab kami terhadap
masa-depan semua bangsa, dan kami dengan gembira menerima
pertanggung-djawab itu. Bangsa saja berdjandji pada diri sendiri
untuk bekerdja mentjapai suatu dunia jang lebih baik, suatu dunia
jang bebas dari sengketa dan ketegangan, suatu dunia dimana anak-
anak kita dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, suatu dunia
dimana keadilan dan kesedjahteraan berlaku untuk semua orang,
Adakah sesuatu bangsa akan menolak djandji sematjam itu?
Beberapa bulan jang lalu, sesaat sebelum pemimpin-pemimpin
Negara-Neganj Besar bertemu sesingkat itu di Paris, tuan
Khruschov mendjadi tamu kami di Indonesia, Saja djelaskan
padanja sedjelas-djelasnja. bahwa kami menjambut baik Konperensi
Tingkat Tertinggi, jang kami harapkan berhasil, tetapi bahwa kami
skeptis.
276
puiijai hak moril, baik setjara sendirian maupun bersama-sama,
untuk mentjoba menentukan hari-depan dunia.
Selama lima belas tahun ini Barat telah mengenai perdamaian
atau sekurang-kurangiija ketiadaan perang. Tentu sadja, ada kete-
gangan-ketegangan.,Memang, ada bahaja, Tetapi tetap merupakan
kenjataan, bahwa ditengah-tengah suatu revolusi jang meliputi tiga
nerempat dari dunia, Barat tetap dalam keadaan damai. Kedua blok
besar, sebetulnja, telah berhasil mempraktekan ko-eksistensi
selama tahun-tahun itu, sehingga dengan demikian membantah
mereka jang menjangkal kemungkinan adanja ko-eksistensi.
277
Selain dari pada itu, saja tahu bahwa gaudara-saudara saja di
Asia dan Afrika mempunjai pendirian jang sama tegasnja, walau-
pun saja tid^k berani berbitjara atas nama mereka.
Madjelis Umum ini tentunja akan menghadapi banjak hal-hal
jang penting. Tetapi tidaklah ada hal jang lebih penting dari pada
perdamaian. Mengenai ini, saja pada saat ini tidak membitjarakan
soal-soal jang timbul antara Negara-Negara Besar didunia. Soal-
soal demikian itu sangat vital bagi kami. dan saja nanti akan kem-
bali pada soal-soal tersebut. Tapi tengoklah sekeliling dunia
kita ini. Dibanjak tempat ierdapat ketegiangan-ketegangan dan
sumber-sumber sengketa potensiil. Pehatikanlah tempat-tempat
itu dan tuart akan djumpai, bahwa hampir tanpa perketjualian,
imperialisme dan kolonialisme didalam salah satu‘dari banjak ma-
nifestasinja adalah sumber ketegangan atau sengketa itu. Imperia
lisme dan kolonialisme dan pcmisahan terus-menerus setjnra paksa
dari bangsa-bangsa merupakan sumber dari hampir semua kedja-
hatan internasional jang mengantjam didunia kita ini.
278
pengplaman itu, saja katakan pada tuan-tuan bahwa berlandjutnja
imperialisme dalam setiap beatuknja merupakan sfratu bahaja jang
besar dan jang berlarut-larut.
' 279
besar. Mereka jang berdjuang untuk kemerdekaan akan mentjari
sokongan dan ^ekutu-sekutu dimana sadja dapat diperolehnja;
alangkah baiknja bilamana merekn berpaling kepada badan ini
dan kepada Piagam kita daripada kepada sesuatu kelompok atau
bagian dari badan ii)i.
* Lenjapkanlah sebab-sebab peperangan, dan kita akan merasa
damai. Lenjapkanlah sebab-sebab ketegangan dan kita aknn merasa
tenang. D jangan ditunda-tunda. W aktunja singkat. Bahajanja
besar.
Ummat manusia diseluruh dunia berteriak minta perdamaian
dan ketenangan, dan hal-hal itu adalah dalam kekuasaan kita.
D jangan mentjegahnja, karena nanti badan ini rckan ditjemarkan
namanja dan ditinggalkan. Tugas kita bukannja untuk memper-
tahanan dunia ini, akan tetapi untuk membangun dunia kem bali!
Hari depan —■ adai-kata ada hari depan — akan menilai kita
berdasarkan berhasilnja tugas kita ini.
Saja minta kepada bangsa-bangsa jang sudah lama berdiri,
djanganlah mengatlggap rcmeh kekuatan nasionalisme. D jika tuan
menjangsikan kekuaiannja, tengoklah disekitar Madjelis ini dan
bandingkanlah dengan San Francisco lima belas tahun jang lalu.
280
Bukankah dengan demikian duilia mendjadi suatu tempat jang lebih
baik dan lebih kaja ?
Memang, saja tidak perlu membentangkan kepada tuan-tuan,
bahwa kami dari Asia dan Afrika menentang kolonialisme dan
imperialisme. Lebih daripada itu, siapakah dalam dunia Sekarang
ini masih akan membela hal-hal itu? Setjara universil hal-hal itu
telah dikutuk, dan sudah sepantasnja, dan alasan-alasan sinis jang
usang itu tidak terdengar lagi. Pertentangan sekarang berpusat
pada persoaIan"kapnnkah daerah-daerah djadjahan akan merdeka,
dan bukan pada persoalan apakah mereka akan merdeka.
Tetapi saja hendak menegaskan soal ini. Oposisi kami terha
dap kolonialisme dan . imperialisme timbul baik dari hati maupun
dari kepala kami. Kami menentangnja atas dasar kemanusiaan,
dan kami menentangnja pula dengan alasan bahwa hai ini me
rupakan suatu antjaman jang besar dan makin besar lagi terhadap
perdamaian. -
Tiadanja persesuaian. pendapat dengan kekuatan-kekuatan
kolonial berkisar pada soal-soal waktu dan keamanan, karena
sekarang setidak-tidaknja mereka berontong-kosong tentang tjita-
tjita kemerdekaan nasional.
^Oleh karena itu reilungkanlah dalam-dalam mengenai nas;o-
nalisme dan kemerdekaan, mengenai patriotisme dan mengenai
Imperialisme. Renungkanlah dalam-dalam, demikian permohonan
saja, djangan sampai arus sedjarah melanda tuan-tuan.
Dewasa in i,‘ kita banjak mendengar dan membatja mengenai
perlutjutan sendjata. Perkataan itu biasanja dipakai dalam
hubungan perlutjutan sendjata nuklir dan atom. Maafkanlah saja.
Saja seorang sederhana dan seorang jang tjinta damai. Saja tidak
dapat bitjara mengenai detail-detail perlutjutan sendjata. Saja tidak
dapat memberikan penilaian mengenai pendapat-pendapat jang
bersaingan tentang pengawasan, mengenai pertjobaan-pertjobaan
dibawah tanah dan mengenai tjatatan-tjatatan seismografik.
Mengenai pesoalan-persoalan imperalisme dan aasjonalisme
saja seorang ahli, sesudah seumur hidup mempeladjarinja dan
berdjuang, dan mengenai soal-soal ini saja bitjara dengan kewiba-
waan. Tetapi mengeniai persoalan-persoalan peperangan nuklir,
saja hanja seorang biasa sadja, mungkin seperti tetangga tuan atau
seperti saudara tuan atau bahkan seperti ajah tuan. Saja ikut mera
sakan kengerian mereka, saja ikut merasakan ketakutan mereka,
Saja ikut merasakan kengerian dan ketakutan, itu karena saja
adalah bagian dari dunia ini. Saja punja anak-amak, dan hari-
depan mereka terantjam bahaja. Saja seorang Indonesia, dan bangsa
itu terantjam bahaja.
Mereka jang mempergunakan sendjata penghantjuran masai
Itu sekarang harus menghadapi hati-nurani mereka sendiri, dan
achirnja mungkin dalam keadaan hangus mendjadi debu radio-
aktix, mereka harus menghadapi A1 Chaliknja, Saja tidak iri-
ferhad3p mereka,
Mereka jang mempersoalkan perlutjutan sendjata nuklir
djangan lupa bahwa kami, jang dalam hal ini sebelumnja tidak
dapat bersuara, Sedang memperhatikan dan mengharap-harap.
Kami sedang memperhatikan dan mengharap-harap, toh kami
dilipuM oleh ketjemasan, karena djika perang nuklir menghantjur-
kan dunia kita ini, kami djuga ikut menderita.
Tidak seorang machlukpun berhak untuk menggunpkan hak-hak
prerogatif dari Tuhan Jang Maha Kuasa, Tidak seorangpun berhak
mempergunakan bom-bom hidrogin. Tidak satu bangsa pun berhak
untuk menjebabkan kemungkinan hantjurnja semua bangsa-bangsa,
Tiada suatu sistim politik, tiada suatu organisasi ekonomi
jang lajak untuk menjebabkan musnahnja dunia, termasuk sistim
maupun organisasi sendiri.
282
*
dan Afrika tidak akan menghiraukannija, Kami hanja akan melihat
sadja sambil mendjauhkan diri, dengan perasaan. heran mengapa
negara-negara, darimana kami beladjar sedemikian banjaknja itu,
serta jang sangat kami kagumi itu, pada dewasa ini harus tenggelam
dalam rawa immoralitet, Kami akan dapat berseru: ,,Terkutuklah
kalian! , dan kami akan dapat kembali kedalam dunia kami sendiri
jang lebih berimbang dan damai.
Tetapi kami tak dapat berbuat demikian, Kami bangsa Asia
telah menderita akibat bom atom, Kami bangsa Asia terantjam lagi
dan selain itu kami merasa sebagai suatu kewadjiban moral untuk
memberikan bantuian dimana mungkin, Kami bukanlah musuh
Timur maupun Barat. Kami merupakan suatu bagian dari dunia
ini dan kami ingin membantu. *
Ini adalah suatu djeritan dari hati-sanubari Asia, Biarkanlah
kami membantu memetjahkan masalah-masalah ini. Mungkin tuan-
tuan memperhatikannjia terlampau lama, dan tak lagi melihatnja
setjara djelas. Biarlah kami membantu tuan-tuan, dan dalam
membantu tuan-tuan, kami bantu diri kami sendiri, dan semua
generasi jang akan datang diseluruh dunia ini.
Djelaslah, bahwa masalah perlutjutan sendjata bukan hanjia
perselisihan pendapat tentang dasar-dasar tehnis jang sempi't. Ini
adalah pula persoalan saling mempertjajai. Sebetulnja teiah djelas,
bahwa dalam bidang tehnik dan dalam tjara-tjara berunding dan
berdiplomasi, sesurigguhnja antara kiami dari Asia-Afrika dan
kedua blok itu tidaklah banjak berbeda. Soalnja sebenarnja lebih
merupakan soal saling tidak mempertjajai. Ini adalah suatu masalah
jang dapat dipetjiahkan dengan tjara-tjara itu, Negara-negara lain
jang hendak tergabung dalam suatu blokt bisa memberi bantuan
dalam hal ini ! Kami tidak kurang pengalaman dan kepandaian
untuk mengadakan pembitjaraan-pembitjaraan, Mungkin peranta-
raan kiami dapat djuga berharga. Mungkin kami dapat pula mem
berikan bantuan dalam mentjari suatu penjelesaian. Mungkin ~
Siapa tahu kami dapa't memperlihatkan kepada tuan-tuan.
283
djalannja menudju kearah satu-satunjia perlutjutan sendjata jang
sesungguhnja, jaitu perlutjutan sendjata didalam hati manusia,
perlutjutan ketidak-pertjajaan dan kebentjian manusia,
Tidak sesuatupun lebih mendesak daripada hai ini. D an per
soalan-ini adalah demikipn vital bagi seluruh ummat manusuia,
sehingga seluruh ummat manusia harus diikut-sertakan dalam
pemetjahannja. Saja kira pada saat ini kita boleh berkata, bahwa
sebenarnja hanjalah desakan dan usaha dari negara-negara non-
blok akan memberikan hasil p n g diperlukan seluruh dunia.
Pembitjaraan jang sungguh-sungguh tentang perlutjutan sendjata,
didalam rangka organisasi ini, dan didasarkan pada suatu harapan
jang sungguh-sungguh akan suksesnja, adalah jang essensiil se-
kinrang ini.
Saja tekankan „dalam rangka organisasi ini", karena hanja
Madjelis inilah jang mulia mendekati suatu tjerminan jang sebe-
nnrnja dari dunia dimana kita hidup.
Rcmincjkan, renungkan sedjenak, apa jang mungkin terdjadi
djika kita dapat mclctakkan suatu dasar bagi perlutjutan sendjaEa
jang sedjati. Ingatlah aknn dana-dana jang sangat besar jang dapat
digunakan untuk perbaikan dunia dimana kita hidup ini. Ingatlah
akan daja gcrak jang maha hebat jang dapat diberikan kepada
perkembangnn mereka jang kurang madju, sekalipun hanja seba
gian sadja dari anggaran belandja pertahanan dari Negara-Negara
Besar disalurkan kearah itu. Ingatlah akan bertambahnja setjara
lebat kebahagiaan .manusia, produktivitct manusia dan kcsedjah-
teraan manusia, djika hai itu diselenggarakan.
Perlu saja tambahkan sesuatu lagi pada hai ini. D jik a ada suatu
immoralitet jang lebih besar daripada memperagakan sendjata-
i,endjata hidrogen, maka hai itu adalah melakukan pertjobaan-
pertjobaan dengan sendjata-setidjata sersebut. Saja tahu bahwa ada
suatu perbedaan pendapat ilmiah tentang mkibat genetik daripada
pertjobaan-pertjobaaii itu. Akan tetapi perbedaan ini hanja menge-
nai djumlah korban-korban. Tentang adanja akibat genetik jang
284 c
buruk terdapat persesuaian pcndapat. Pernahkah mereka jang me-
ngerahkan pertjobaan-pertjobaan itu membajangkan akibat-alfibat
perbuatan mereka? Pernakah mereka melihat kepada anak-anak
mereka sendiri dan merenungkan akibat-akibat itu? Pada dewasa
ini pertjobaan-pertjobaan dengan sendjata-sendjata nuklir ditanq-
guhkan, ^ perhatikan ‘tidak dilarang, tetapi hanja ditang-
guhkan. Maka, marilah kita pergunakan kenjataan ini sebagai
permulaan. Marilah kita pergunakan kenjataan ini sebagai dasar
untuk melarang pertjobaan, dan kemudian untuk perlutjutan sen
djata jang sungguh-sungguh.
285
bahaja. Sekali lagi saja berbitjara berdasarkan pengalaman.
Begitulah keadaannja di Irian Barat. Begitulah keadaan diseperlima
wilajah nasional kami jang pada dewasa ini masih tetap membung-
kuk dibawah belenggu imperialisme.
286
memberikan ahernatif lainnja, ketjuali memperkeras sikap kami.
Djika mereka gagal untuk setjara tepat menilai arus sedjarah,
maka kita tidaklah dapat dipersalahkan. Akan tetapi akibat dari
pada kegagalan mereka ialah timbulnja antjaman terhadap per
damaian dan, sekali lagi, hal ini menjangkut pula Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
287
Saja tabu bahwa djikn saja kenmkakan hai ini. banjak pikirai
akan beralih kepada keadaan di Konggo. Tuan-tuan mungkin
bertailja. bukankah imperialisme telah diusir dari Konggo dengan
akibat bahwa didaerah itu sekarang terdjadi persengketaan dan
pertumpahan darah ? Tidak demikian halnja ! Keadaan di Konggo
jang sangat disesalkan adalah langsung disebabkan oleh imperial
isme. dan tidak disebabkan oleh berachirnja imperialisme itu.
Imperialisme berusaha untuk mempertahankan kedudukannja di
Konggo. berusaha untuk dapat memutuiigkan dan melumpuhkan
Negara baru itu. Itulah sebabnja Konggo berkobar.
288
Ja, memang bangsa itu akan membuat kesalahan-kcsalahan,
kita semua membuat kesalahan-kesalahan dan kita semua beladjar
dari kesalahan-kesalahan. Ja, pergolakan aknn timbul, akan tetapi
itupun biarlah berlangsung, karena ini merupakan tanda bagi per*
tumbuhan dan perkembangan jang tjepat. Sampai mana pergolakan
itu adalah soalnja bangsa itu sendiri/
289
Sebelum meninggalkan persoalan-persoalan mi, saja hendak
menjinggung pula suatu persoalan besar lain jang kira-kira sama
$ifatnj:i. fann saja maksud ialah Aldjazair. Disini tcrdnpa* suatu
gambaran jang menjedihkan, dimana kedua belah fihak sedang
berlumuran darah dan dihantjurkan karena ketiadaan penjelesaian
Itu merupakan suatu tragedi !
Sudah djelas sekali bahwa rakjat Aldjazair menghendaki
kemerdekaan. Hal itu tidak dapnt dibantah lagi. Andaikata tidak
demikian. maka perdjuangan jang lama dan pahit dan berdarah
itu m dah c.!;an berachir bertahun-tahun ja m W ’t. Kch?usan akan
kemerdekaan serta kctabahan untuk mcmperoleh kemerdekaan
itu merupakan faktor-faklor pokok daiam siiuas; ini.
A pa jang belum ditentukan, hanjalah bctapa akrab dan
selaras suatu kerdja-sama dihari-depan dengan Perantjis seharus-
aja. Kerdja sama jang sangat akrab dan sangat selaras tidak akan
sukar ditjapnf. bahkan pada taraf sekarang ini, meskipun barancj-
kali ia akan bcrtambah sukar ditja'painja dengan terus berlangsung-
nja perdjuangan itu.
M aka. adakanlah suatu plebisit dibawah pengawasan Perseri-
katnn Bangsa-Bangsa di Aldjazair untuk menentukan kehendak
caV’r t okan betapa akrab dan selaras hubungan-hubungan itu seha-
rusa:a. Plcbisl itu hendaknja djangan m cngenn soal kemerdekaan
Kemerdelnan itu sudah ditentukan dengan darah dan air mata.
d m pastilah aknn berdiri su-tu A ldjazair jang merdeka.
290
bangsa itu bcrpegang teguh pada „memben terlalu sedikit dan
meminta terlampau banjak". Baru ketika hai itu tak fertahankan
lagi, hubungan-hubungan tersebut diputuskan.
291
manapun djugn pergolakan itu adalah merupakan arusan kami
sendiri dan tidak merupakan suatu antjaman bagi siapapun, meski-
pun hai Ita sering cicmberi kesempatan-kesempatan umuk men-
tjampuri urusan kami.
D i Asia dan Afrika pada dewasa ini masih hidup. masih ber-
plkir, masih bcrtindak. taercka jang memimpin bangsanja kearah
kemerdekaan, mereka ring mengembangkan tcori-teori ekonomi
jang agung dan membebaskau, mereka jang telah menumbangkan
kejalixnan. mereka jang ncmpersatukau bangsanja dan merely jang
menaklukkan pertjahan bangsanja
292
Oleh karena itu dan memang selajaknja, kami dari Asla-Afriiia
aaling mendekati untuk memperolch bimbingan dan inspirasi dan
kami mentjari pada diri sendiri pengalaman dan ke&djaksanaan
jang telah terhimpun pada bangsa-bangsa kami.
A paluh tuan-tuan tidak berpendapat bahwa Asia dan Afrika
mungkin mempunjai suatu amanat dan suatu tjara untuk seluruh
dunia ?
Ahli Llsafat Inggeris Bertrand Russell jang ulung itulah jang
pernah iw kuta bahwa ummat manusia sekarang terbagi dalam dua
golongan. Jang satu menrnnut adjaran Declaration of American
Independence d 3 ri Thomas Jefferson, Golongan lainnja menganut
adjaran Manifesto Komunis.
Maafkan, Lord Russell, akan tetapi saja kxa tuan melupakan
sesa'tu. Saja kira tuan melupakan adanja lebih dari pada scribu
djuta rakjat, rakjat Asia dan Afrika, dan mungkin pula rakjat-rakjat
Amerika Latin, jang tidak menganut adjaran Manifesto Komunis
ataupun Declaration of Indcnpcnicncc. Tjankan]ah, kami mengr.-
gumi kedua adjaran itu# dan kami tebh banjak beladjar dari
keduanja itu dan kami telah diilhami oleh keduan,'n itu.
294
kabur dan usang, maka bangsa itu adalah dalam bahaja. Sedjarah
Indonesia knmi sendiri memperlihalkannja dengan djelas, dan
demikian pula halnja dengan sedjarah seluruh dunia,
' 296
Latin, nasionalisme adalah gerakan pembebasan, suatu gerakan
protes terhadap imperialisme dan koloninlisme, dan suatu djawaban
terhadap penindasan nasionalisme-chauvinis jang bersumber di
Eropah. Nasionalisme Asia dan Afrika serta nasionalisme Amerika
Latin tidak dapat ditindjau tanpa memperhatikan inti sosialisnja
297
fr
membutuhkan suatu badan internasional, dimana setiap bangsa
mempunjai kedudukan jang sederadjat. Internasionalisme sama
sekali bukan kosmopolitanisme, jang merupakan penjongkalan ter
hadap nasionalisme, jang anti-nasional dan memang bertentangan
dengan kenjataan.
298
I
299
bahwa fadjar tjerah dari kemerdekaan kami diliputi oleh awan
radio-aktif. Tidak satupun diantara bangsa-bangsa Asia atau Afrika
akan bersedia menerima hal itu. Kami memikul pertanggungan-
djawab terhadap dunia, dan kami siap menerima serta memenuhi
pertanggungan-djawab itu. D ...ika itu berati turut-tjampur dalam
apa jang tadinja merupakan urusan-urusan Negara-Negara Besar
jang didjauhkan dari kami, maka kami akan bersedia melakuknn-
nja. Tidak ada bangsa Asia dan Afrika manapun djuga jang akan
menjingkiri tugas itu.
300
Lihat, lihatlah dclcgasi jang mendukung saja 1 Delegasi itu
bukan terdiri dari pegawai-pegawai negeri atau po'litikus-politikus
profesionil- Delegasi ini mewakili bangsa Indonesia Dal'am Delega'si
ini ada pradjurit-pradjurit Mereka menerima Pantja Sila, ada
seorang ulama-Islam jang besar, jang merupakan soko guru bagi
agamanja. Ia menerima Pantja Sila, Selandjutnja pda pemimpin
Partai Komunis Indonesia jang kuat. la menerima Pantja Sila.
Seterusnja ada wakil-wakil dari Golongan-golongan Katolik dan
Protestan, dari Partai Nasionalis dan organisasi-organisasi buruh
dan tani, ada pula wanita-wanita, kaum tjendekiawan dan pe-
djabat-pedjabat pemerintahan. Semuanja, ja semuanja menerima
Pantja Sila.
301
kita menolak nasionalisme, maka kita harus menolak kebangsaan
kita sendiri dan menolak pengorbanan-pengorbanan jang telah
diberikan oleh generasi-generasi. Akan tetapi saja peringatkan
tuan-tuan : djika tuan-tuan menerima prinsip nasionnlisme, maka
tuan-tuan harus menolak Imperialisme. Tetapi pada peringatan itu
saja ingin menambahkan peringatan lagi: Djika tuan-tuin menolak
imperialisme, maka setjara otomatis dan dengan segera tuan-tuan
lenjapkan dari dunia p n g dalam kesukaran ini sebab terbesar jang
menimbulkan ketegangan dan bentrokan.
K etiga: Internasionalisme. Apakah perlu untuk berbitjara
dengan pandjang lebar mengenai internasionalisme dalam badan
internasional ini? Tentu tidak! Djika bangsa-bangsa kita tic'rJc
"Internationally minded", maka bangsa-bangsa itu tidak akan
mendjadi anggauta organisasi ini. Akan tetapi, internasionalisme
jang sedjati tidak selalu terdapat disini. Saja menjesal harus
mcngatakan demikian, akan tetapi hal ini adalah suatu kenjataan.
Terlalu sering perserikatan bangsa-bangsa dipergunakan sebagai
forum untuk tudjuan-tudjuan nasional jang sempit ntau tudjuan-
tudjuan golongan sadja. Terlalu Sering pula tudjuan-tudjuan jang
agung dan tjita-tjita jang luhur dari piagam kita dikaburknn oleh
usaha untuk mentjari keuntungan nasional atau prestige nasional.
Internasionalisme jang sedjaiti harus didasarkan atas kenjataan
persamaan nasional. Internasionalisme jang sedjati harus didasar
kan atas persamaan kehormatan, persamaan penghargaan dan atas
dasar penggunaan setjnra praktis dari pada kebenaran, bahwa
semua orang adalah saudara. Untuk mengutip piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa — dokumen jang sering kali dilupakan orang itu ~
internasionalisme itu harus ,.meneguhkan kembali kejakinan
........... ........... berdasarkan hak-hak jnng sama bagi ........................
bangsa-bangsa, baik besar maupun ketjil'*.
302
Keempat: Demokrasi. Bagi kami bangsa Indonesia, demokrasi
mengandung tiga unsur jang pokok. Demokrasi mengandung per-
tama-tama prinsip jang kami sebut Mufakat ja k n i: kebulatan
pendapat. Kedua, demokrasi mengandung prinsip Perwakilan.
303
resolusi-resolusi dan resolusi-resolusi balasan, tidak ada pemihakan
pemihakan, melainkan hanja usaha jang teguh untuk mentjari dasar
umum dalam memetjahkan sesuatu masalah. Dari musjawarah
sematjam ini timbullah permufakatan, suatu kebulatan pendapat,
p n g lebih kuat dari pada suatu resolusi jang dipaksakan melalui
djumlah suara majoritet, suatu resolusi jang mungkin tidak di
terima, atau jang mungkin tidak disukai oleh minoritet.
304
jang kedjam. Tjara satu-satunja untuk menjelenggarakan perte-
muan internasional ialah tjara jang dipergunakan dalam menjeleng
garakan Perserikatan Bangsa-Bangsa, jaitu dengan resolusi-resolusi,
amendemen-amendemen, suara-suara majoritet dan minoritet”.
Perkenankanlah saja menegaskan sesuatu. Kami tahu dari
pengalaman jang sama pahitnja, sama praktisnja dan sama realistis-
nja, bahwa tjnra-tjara musjawarah kami dapat pula diselenggarakan
dibidang internasional. Dibidang itu tjara-tjara itu berdjalan sama
baiknja seperti dibidang nasional.
305
I
306
Selandjutnja, diterimanja oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
kendilan sosial sebagai suatu tudjuan, akan berarti diterimanja
pertanggungan-djawab dan kewadjiban-kewadjiban tertentu.
Ini akan berarti usaha jang tegas dan berpadu untuk meng-
achiri banjak dari kedjahatan-kedjahatan sosial, jang menjusahkan
dunia kita. Ini akan berarti bahwa bantuan kepada negara-negara
jang belum madju dan bangsa-bangsa jang kurang beruntung akan
disingkirkan dari suasana Perang Dingin. Ini akan berarti pula
pengakuan p n g praktis bahwa semua orang adalah saudara dan
bahwa semtn orang mempunjai tanggung-djawab terhadap sau-
daranja .
Apakah ini bukan tudjuan jang mulia ! Apakah ada jang berani
menjangkal kemuliaan dan keadilan dari pada tudjuan ini? Djika
ada jang berani menjangkalnja, maka suruhlah ia menghadapi
kenjataan ! Suruh ia menghadapi si-lapar, suruh ia menghadapi
sibuta huruf, suruh ia menghendaki si-sakit dan surulah ia kemudian
membenarkan sangkalannja !
307
Oleh karena itu marilah kita pertimbangkan apakah lima sila
jang telah saja kemukakan. dapat memperkuat dan memperbaiki
piagam kita.
Saja akan adjukan satu soal lagi dalam hubungan ini. Adalah
suatu kehormatan besar bagi suatu negara bahwa Perserikatan
Bangsa-Enngsa berkedudukan didalam wilajahnja. Kita semua
benar-benar bersjukur bahwa Amerika Serikat telah memberi
tempat jang tetap bagi Organisasi kita. Tetapi mungkin dapat
dipersoalkan apakah itu memang tepat.
308
memberi tempat jang permanen kepada kita, jang djauh dari Perang
Dingin, tidak terikat pada salah suatu blok dan dimana para Dele-
gasi dapat bergerak dengan leluasa dan bebas sekehendak mereka.
Dengan demikian, mungkin akan diperoleh pengertian jang lebih
luas tentang dunia dan masalah-masalahnja.
Saja jakin, bahwa suatu negara Asia atau Afrika, mengfngat
akan kejakin/an dan kepertjajaannja, dengan senang akan mengur-
djukkan kemurahan hatinja kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa,
mungkin dengan menjediakan suatu daerah jtang tjukup luas.
dimana Organisasi itu sendiri akan berdaulat *dan dimana
perundingan-perundingan jang penting bagi pekerdjaan vital itu
dapat dilaksanakan setjara aman dan dalam suasana persaudaraan.
309
musjawarahkan, Akan tetapi, telah mendjadi djelas, bahwa
masalah-masalah jang vital ini tidak dapnt dibitjarakan setjara
memuaskan oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa jang se
karang ini. Sedjarah badan ini menundjukkan kebenaran jang
menjedihkan dan jnng djelas daripada apa jang telah saja katakan.
310 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS S\STPi
/
bisa merasa tenang didalam Organisasi ini dan mempunjai keper
tjajaan penuh jang diperlukan terhadapnja.
Sedjak perang kita telah menjaksikan tiga gedjala-gedjala
besar jang permanen.
312
Kami menghormati dan mengagumi sistim itu. Kami telah di-ilhami
oleh kata-ka^a Lincoln dan Lenin, oleh perbuatan-perbuatan
Washington, dan oleh perbuatan-perbuatan Garibaldi. Bahkan,
mungkin, kami melihat dengan irihati kepada beberapa d:antara
hasil-hasil fisik jang ditjapai oleh Barat. Tetapi kami berekad
bahwa bangsa-bangsa kami, dan dunia sebagai keseluruhan, tidak
akan mend;ndi permainan dari satu bagian ketjil dari dunia.
Kami tidak berusaha mempertahank&n dunia jang kami kenal;
kami berusaha membangun suatu dunia jang baru, jang lebih baik!
Kami berusaha membangun suatu dunia jang sehat dan aman.
Kami berusaha membangun suatu dunia, dimana setiap orang dapat
hidup dalam suasana damai. Kami berusaha membangun suatu
dunia, dimara terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua
orang. Kami berusaha membangun suatu dunia dimana kemanusiaan
dapat mentjapai kedjajaannp jang penuh.
313
Generasi-generasi jang akan datang akan memudji atau mengutuk
kita atas djawaban kita terhadap tantangan ini.
Kita tidak berani gagal. Kita tidak berani membelakangi
sedjarah. Djika kita berani, kita sungguh tidak akan tertolong lagi.
Bangsa saja bertekad tidak akan gagal. Saja tidak berbitjara kepada
tuan-tuan karena lemah; saja berbitjara karena kuat. Saja sampai
kan kepada tuaiHtuan salam dari sembilail puluh dua djuta iukjat
dan saja sampaikan kepada tuan-tuan tuntutan bangsa itu. Kita
mempunjai kesempatan untuk bersama-sama membangun suatu
dunia jang lebih baik. suatu dunia jang lebih aman. Kesempatan
itu mungkin tidak akan ada lagi. Maka peganglah, genggamlab
kuat-kuat. dan pergunakanlah kesempatan itu.
Tidak seorangpun jang mempunjai kemauan baik dan kepri-
badian, akah menolak harapan-harapan dan kejakinan-kejakinan
jang telah saja kemukakan atas nama bangsa saja. dan sesungguhnja
atas nama seluruh ummat manusia. Maka marilah kita berusaha,
sekarang djuga dengan tidak menunda lagi, mewudjudkan harapan-
harapan itu mendjadi kenjaiaan.
Sebagai suatu langkah jang praktis kearah ini, maka mcrupa-
kan kehormatan dan tugas bagi saja untuk menjampaikan suatu
Rantjangan Revolusi kepada Madjelis Umum ini.
Atas nama Delegasi-Delegasi Ghana, India, Republik Per
satuan Arab, Yugoslavia dan Indonesia, saja sampaikan dengan
ini resolusi sebagai berikut:
.,M A D JE LIS U M U M .
M E R A S A S A N G A T T JE M A S berkenaan dengan mem-
buruknja hubungan-hubungan internasional achir-achir ini, jang
mengantjam dunia dengan konsekwensi-konsekwensi berat;
,,M E N JA D A R I harapan besar dari dunia ini bahwa Madjelis
mi akan membantu dalam menolong mempersiapkan djalan kearah
keredaan ketegangan dunia; •
314
„M E N JA D A R I tanggung djawab jang berat dan mendesak
jang terletak diatas bahu Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk meng-
ambil inisiatif dalam usaha-usaha jang dapat m e m b a n t u ;
315
anggauta baru dari Organisasi ini, Ingatlah bahwa usaha keras
kita telah disebabkan dan diperpandjang oleh penolakan dasar-dasar
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami bertekad agar hai itu tidak
akan terdjadi lagi. -
316
KEPUTUSAN DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
TENTANG PERINTJIAN PEDOMAN PELAKSANAAN
MANIFESTO POLITIK REPUBLIK INDONESIA
(No. 2/Kpts/Sd/I/61).
KEPUTUSAN D E W A N P E R T IM B A N G A N AGUNG
TENTANG P E R IN T J IA N PEDOM AN PELAKSANAAN
M A N IF E S T O P O L IT IK R E P U B L IK IN D O N E S IA
319
\
/■
BERPENDAPAT : a. .M E M B A N G U N D U N IA KEM-
B A LI” (To Build the W orld Anew)
adalah garis-garis besar daripada po
litik Luar Negeri Republik Indonesia.
M E M U T U S K A N :
J. P R E A M B U L E .
II. G A R IS - G A R IS BESA R P O L IT IK L U A R N E G E R I R E
P U B L IK IN D O N E S IA :
1. Berdasarkan U .U .D . '45.
320
3. Bertudjuan : a. mengabdi pada perdjuangan untuk ke
merdekaan Nasional Indonesia jang pe
nuh.
IV. U S A H A - U S A H A P O K O K :
4. Retooling P.B.B.
V. K E S IM P U L A N
i
Perintjian tentang. I, II, III. IV dan V dilampirkan bersama
ini.
321
L A MP I R AN
K E P U T U S A N D E W A N P E R T IM B A N G A N A G U N G T E N
T A N G P E R IN T JIA N G A R IS B E S A R P O L IT IK LU A R
N E G E R I SEBAGAI P E D O M A N PELA K SA N A A N
M A N IF E S T O PO LIT IK R E P U B L IK IN D O N E S IA
I. P R E A M B U L E
322
berlandaskan adjaran Pantja Sila, sesuai dengan perkembangan
dunia dewasa ini.
323
%
, .Amanat Presiden tanggal 37 Agustus jang terkena dengan
nama ..D JA L A N N JA REV O LU SI K IT A " dan pidato Pre
siden tanggal 30 September 1960 dimuka Sidang Medjelis
Umum P.B.B. ke-XV jang berdjudul 'T O B U ILD T H E
W O R L D A N E W " adalah pedoman pelaksanaan Manifesto
Politik Republik Indonesia".
i
Karenanja .M E M B A N G U N D U N IA K E M B A LI" adalah
merupakan pedoman pelaksanaan ke-II Manifesto Politik Republik
Indonesia jang harus mendjadi pegangan dan pedoman Rakjat dan
Bangsa Indonesia dalam mendjalanJcan Politik Luar Negeri Repu
blik Indonesia.
324 '
Sifat politik Luar Negeri Republik Indonesia adalah bebas dan
aktif, anti imperialisme dan kolonialisme, bertudhian :
Pendirian kita jang ,.bebas dan aktif" itu, setjara aktif pula
setapak demi setapak harus ditjerminkan dalam hubungan ekonomi
dengan luar-negeri, agar supaja tidak berat sebclah ke Barat atau
ke Tiinur. Matiakala pada saat sekarang ini kebarat-sebelahan itu
nampaknja masih ada, maka usaha kita ialah untuk menghilangkan
326
keberat-sebelahan itu. H anja djikalau kita tidak berat-sebelah,
maka kita benar-benar boleh menuliskan Pantja Sila diatas dada
kita, dan kita dipertjajiai orang dalam usaha kita mendamaikan
dunia. Hanja djikalau kita benar-benar tidak „pilih-kasih’\ maka
kita bisa menghindarkan tanahair kita jang tjantik-molek, kaja-raja,
stategis ini, didjadikan padang perebu'tari pengaruh politik inter
nasional, didjadikan arena perang dingin dan mungkin arena pe
rang panas dari dunia luaran!" (djarpk hal. 217).
327
I
328
. djandji itu harus dipenuhi. Dalam hal ini kita hanja berdjuang
untuk kepentingan kita sendiri, melainkan kita berdjuang untuk
kepentingan ummat manusia seluruhnja, ja, perdjuangan kita bah
kan untuk kepentingan mereka jang kita tentang*'. (M .D .K . hal.
269). '
,,Ini saja kemukakan : bagi suatu bangsa jang baru lahir atau
suatu bangsa jang baru lahir-kembali milik jang paling berharga ada
lah kemerdekaan dan kedaulatan”. (M .D .K . hal. 273).
„Betapa lebih berharga hal itu bagi kami, jang pernah suatu
waktu memiliki permata kemerdekaan dan kedaulatan nasional itu,
dan kemudran merasakan dirampasnja dari tangan kami oleh
bandit-bandit jang bersendjata lengkap. dan jang kini telah kami
rebut kem bali!" (M .D .K . hal. 274).
329
,,Rakjat dimana-mana dibawah kolong langit ini, tidak mau
ditindas oleh bangsa lain, tidak mau dieksploatir oleh golongan-
golongan apapun. meskipun golongan itu adalah dari bangsanja
sendiri".
330
djahtera diatas bumi diantara orang jang diperkenanNja". (M .D .K .
hai. 265)' ‘ .
Rakjat Indonesia teah ikut serta dan akan terus ambil bagian
dalam memperkuat dan mengembangkan perdjuangan Nasional
bngsa-bangsa Asia-Afrika seperti ditegaskan oleh Presiden/ Pang-
lima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ■ —• Bung
Karno dalam M E M B A N G U N D U N IA K E M B A L I" sebagai
berikut :
331
seluruh Ummat Manusia seperti ditegaskan oleh Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia — Bung Karno se
bagai berikut *
332
Untuk membitjarakan soal perdamaian dunia iharus diikutserta-
kan seluruh bangsa-bangsa didunia seperti ditegaskan olah Presiden/
Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia — Bung
Karno sebagai berikut ;
III. P A N T JA S IL A S E B A G A I D A S A R P IA G A M JA N G
U N IV E R S IL U N T U K K E S E D JA H T E R A A N
U M M A T M A N U S IA
333
berbitjara dalam bahasa-bahasa tuan-tuan dan membatja buku-buku
tuan-tuan. Kami telah diilhami oleh Lincoln dan Lenin, oleh
Cromwell dan Garibaldi, Dan memang masih banjak jang harus
kami peladjari dari tuan-tuan dibanjak bidang. Tetapi pada dewasa
ini bidang-bidang jang kami harus peladjari lebih banjak lagi dari
tuan-tuan, adalah bidang tehnik dan ilmiah, dan bukan faham-
faham atau gerakan jang didiktekan oleh ideologi” (M .D .K .
h a i 292).
334
ngetahuan kami sendiri, sintese itu telah kami sering dan kami
sesuaikan.
Djadi, dengan minta maaf kepada Lord Russell jang saja hor-
mati sekali, dunia ini tidaklah seluruhnja terbagi dalam dua fihak
seperti dikiranja.
335
dangannja masing-masing. Akan tetapi saja diberi kuasa — bahkan
ditugaskan — untuk berbitjara atas nama bangsa saja jang ber-
djumlah sembilan puluh dua djuta itu”. (M^D.K. hai. 294)*
337
Latin, nasionalisme adalah gerakan pembebasan, suatu gerakan
protes terhadap imperialisme dan kolonialisme, dan suatu djawab-
an terhadap penindasan nasionalisme-chauvinis jang bersumber di
Eropah. Nasionalisme Asia dan Afrika serta nasionalisme Amerika
Latin tidak dapat ditindjnu tanpa memperhatikan inti sosialnja.
D i Indonesia kami menganggap inti sosial itu sebagai pendorong
untuk mentjapai keadilan dan kemakmuran. Bukankah itu tudjuan
baik jang dapat diterima oleh semua orang ? Saja tidak berbitjara
hanja tentang kami sendiri di Indonesia, djuga tidak hanja tentang
saudara-saudara saja di Asia dan Afrika serta Amerika Latin.
Saja berbitjara tentang seluruh dunia, Masjarakat jang adil dan
makmur dapat merupakan tjita-tjita dan tudjuan semua orang.
Mahatma Gandhi pernah berkata: ,,Saja seorang nasionalis,
akan tetapi nasionalisme saja adalah perikemaiiusiaan". Kamipun
uerkata demikian. Kami nasionalis, kami tjinta kepada bangsa
kami dan kepada semua bangsa. Kami nasionalis karena kami
pertjaja bahwa bangsa-bangsa adalah sangat penting bagi dunia
dimasa sekarang ini, dan kami akan tetap demikian, sedjauh mata
dapit memandang kemasadepan. Karena kami nasionalis, maka
kami mendukung dan mengandjurkan nasionalisme. dimana sadja
kami djumpainja.
338
nasionalisme. Sama sekali bukan kosmopolitanisme jang merupakan
pcnjangkalan terhadap nasionalisme, jang anti-nasional dan me
mang. bertentangan dengan kenjataan.
339
,.Mereka bukannja menerima Pantja Sila semata-mata sebagai
konsepsi ideologi belaka, melainkan sebagai suatu pedoman jang
praktis sekali untuk bertindak. Mereka diantara bangsa saja jang
berusaha mendjadi pemimpin tetapi menolak Pantja Sila. ditolak
pula oleh bangsa Indonesia". (M .D.K. hai 301).
340
internasional ini ? Tentu tidak ! Djika bangsa-bangsa kita tidak
,,Internationally minded”, maka bangsa-bangsa itu tidak akan inen-
djadi anggota organisasi ini. Akan tetapi, internasionalisme jang
sedjati tidak selalu terdapat disini. Saja menjesal harus mengatakan
demikian, aka’n tetapi hal ini adalah suatu kenjataan. Terlalu sering
Perserikatan Bangsa-Bangsa dipergunakan sebagai forum untuk
tudjuan-tudjuan nasional jang sempit atau tudjuan-tudjuan golongan
sadja. Terlalu sering pula tudjuan-tudjuan jang agung dan tjita-
tjita jang luhur dari piagam kiia dikabarkan oleh usaha urUuk
mentjari keuntungan nasional atau prestige nasional. Internasional
isme jang sedjati harus didasarkan atas kenjataan persamaan
nasional. Internasionalisme jang sedjati harus didasarkan atas
persamaan kehormatan, persamaan penghargaan dan atas-dasar
penggunaan setjara praktis daripada kebenaran, bahwa semua orang
adalah saudara. Untuk mengutip Piagam Perserikatan Bangsa-
BangSa ■ — dokumen jang seringkali dilupakan orang itu ■ —1 inter
nasionalisme itu harus ..meneguhkan kembali kejakinan ...............
berdasarkan hak-hak jang sama bagi ........... bangsa-bangsa. baik
besar maupun ketjil".
Achirnja, dan sekali lagi, internasionalisme akan berarti ber-
achirnja imperialisme dan kolonialisme, sehingga dengan demikian
berachirnja banjak bahaja dtfn ketegangan.
Kecm pat: Demokrasi. Bagi kami "bangsa Indonesia, demo
krasi mengandung tiga unsur jang pokok. Demokrasi mengandung
pertama-tama prinsip jang kami sebut M ufakat ja n i : kebulatan
pendapat, Kedua, demokrasi mengandung prinsip Perwakilan.
Achirnja demokrasi mengandung, bagi kami, prinsip M u sja
warah. Ja, demokrasi Indonesia mengandung ketiga prinsip itu,
ja'ni : mufakat,^ perwakilan dan musjawarah antara wakil-wakil.
Prinsip-prinsip daripada tjara kehidupan demokrasi kami ini
dikandung sedalam-dalamnja oleh rakjat kami dan sudah ada se
djak berabad-abad lamanja. Prinsip-prinsip ini menguasai kehidupan
demokrasi kami ketijca suku-suku jang liar dan biadab masih
341
mengembara di Eropah. Prinsip-prinsip ini membimbing kami
ketika feodalisme mendjadikan dirinja kekuatan jang progresif dan
jang memang revolusioner di Eropah. Prinsip-prinsip ini memberi
kan kepada kami. ketikp feodalisme melahirkan kapitalisme, dan
v ketikan kapitalisme mendjadi bapak imperialisme jang memperbudak
kami. Prinsip-prinsip ini'memberikan kekuatan kepada kami selama
gcrhana kcgelapan pendjadjahan dan selama (nhun-tahun jang
berdjalan lambat, ketika bentuk-bentuk lain dan berbeda-beda dari
praktek-praktek demokrasi timbul Setjara perlahan-lahan di Eropah
dan Amerika.
Demokrasi kami tua, tetapi djaja dan kuat, sama djajanjp dan
kuatnja seperti bangsa Indonesia jang mendjadi sumbernjn".
(M .D .K . h ai 301 ~ 303).
Ini akan berarti usaha jang tegas dan berpadu untuk meng-
achiri banjak dari kedjahatan-kedjahatan sosial, jang menjusahkan
dunia kita. Ini akan berarti bnhwa bantuan kepada negara-negana
jang belum madju dan bangsa-bangsa jang kurang beruntung akan
disingkirkan dari suasana Perang Dingin. Ini aknn berarti pula
pengakuan jang praktis bahwa sennia orang adalah saudara dan
bahwa semun orang mempunjai tanggung-djawab terhadap sau-
daranja.
342
i
Marilah kita selidiki apakah hal-hal ini Sebenarnja merupakan
suatu sintese jang dapat diterima oleh kita semua, Marilah kita
bertanja pada diri sendiri, apakah penerimaan prinsip-prinsip itu
aknn memberikan suatu pemetjahan persoalan-persoalan jang di-
hadapi oleh organisasi ini” . (M .D.K. hal. 306 — 307)•
IV . USAHA-USAHA POKOK
343
.Kami telah berusaha untuk menjelesaikan masalah Irian
Barat. Kami telah berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh kesabaran dan penuh toleransi dan penuh harapan".
(M .D .K , h a i 286).
244
jang sebenarnja. Organisasi bangsa-bangsa ini sangat dilemahkan,
djustru karena ia menolak keanggautaan bangsa jang terbesar di
dunia.
345
siksaan terhadap kami ? Herankah tuan-tuan, bahwa kini suara
saja diperdengarkan sebagai protes ?
346
Kami di Indonesia mengenalnja djuga. Kami adalah ahli-ahli
dalam soal ini ! Berdasarkpn pengetahuan itu dan berdasarkan
pengalaman itu, saja katakan pada tuan-tuan bahwa berlandjutnja
imperialisme dalam setiap bentuknja merupakan suatu bahaja jang
besar dan jang berlarut-larut”. {M.D.K. hal. 278 — 279).
d. Masalah Kongo.
Rakjat Indonesia menjokong penuh perdjuangan kemerdekaan
Rakjat Kongo menuntut dihormatinja kedaulatan dan kemerdekaan
Kongo dan menentang tjampnr-tangan asing seperti ditegaskan
oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi
Indonesia — Bung Karno sebagai berikut :
347
..Keadaan di Kongo jnng sangat disesalkan adalah langsung
disebabkan oleh imperialisme, dan tidak disebabkan oleh berachir-
nja imperialisme itu, Imperialisme berusaha untuk mempertahankan
kedudukan di Kongo, berusaha untuk dapat memutungkan dan
melumpuhkan Negara baru itu, Itulah sebabnja Kongo berkorbar’ .
(M .D.K, h ai 288). '
e. Masalah Aldjazalr.
348
f. Masata\h Kuba dan Laos.
kan salah satu negara terkuat dalam dunia ini, tidak diturut-sertakan
dalam musjawarah-musjawarah itu?". (M.D.K. hai. 270 ~ 271).
Dewasa ini. kita banjpk mendengar dan membatja mengenai
perlutjutan sendjata. Perkataan itu biasanja dipakai dalam hubungan
perlutjutan sendjata nuklir dan atom"- (M .D.K. hai. 281).
350
jang sedjati. Ingatlah akan dana-dana jang sangat besar jiang dapat
digunakan untuk perbaikan dunia dimar.p kita ini. Ingatlah
akan daja gerak jang maha hebat jang dapat diberikan kepada
perkembangan mereka jnng kurang madju, sekalipun hanja se-
bahagian sadja dari anggaran belandja pertahanan dari Negara-
Negara Besar disalurkan kearah itu. Ingptlah akan bertambahnja
setjara hebat kebahagian manusia, produktivitet manusia dan
kesedjahteraan manusia, djika hal itu diselenggarakan”. {M .D .K ,
h a i 284).
Rakjat Indonesia mengutuk dan menuntut dilarangrija pern-
buatan dan pertjobaan bom Atom dan bom Hydrogin, menudju-
kepada perlutjutan sendjata jang sungguh-sungguh seperti ditegas
kan oleh Presiden/Panglima Tertinggi - Pemimpin Besar Revolusi
Indonesia — Bung Karno sebagai berikut :
,-Tidak seorang machlukpun berhak untuk menggunakan
hak-hak preogatif dari Tuhan Jang Maha Kuasa. Tidak seorang
pun berhak mempergunakan. bom-bom hydrogin, Tidak satu
bangsapun berhak untuk menjebabkan kemungkinan hantjurnja
semua bangsa-bangsa.
Tidak suatu sistim politik, tiada suatu organisasi ekonomi jang
lajak untuk menjebabkan musnahnja dunia, termasuk sistim maupun
organisasi itu sendiri” . {M.D.K. hal. 282).
,,Kami bangsa Asia telah menderita akibat bom atom” .
(M .D .K . hai. 283).
Djika ada suatu immoralitet jang lebih besar daripada raem-
peragakan sendjata-sendjata hydrogin, maka Hal itu adalah melaku
kan pertjobaan- dengan sendijata tersebut (M .D .K * hal. 284).
,,Pada dewasa ini pertjobaan-pertjobaan dengan sendjata-
sendjata nuklir ditangguhkan, — perhatikan tidak dilarang, tetapi
hanja ditangguhkan. Maka, marilah kita pergunakan kenjataan ini
sebagai permulaan. Marilah kita pergunakan kenjataan ini sebagai
dasar untuk melarang pertjobaan, dan kemudian untuk perlutjutan
sendjata 'jang sungguh-sungguh. (M .D .K . ihat 285).
351
*1 Tentang Retooling P.B.B.
352
ditegaskan oleh Presiden/Panglima Tertinggi - Pemimpin Besar
Revolusi Indonesia Bung Karno sebagai berikut :
353
akan meajebabkan hari-depan mati dalam knndungan". (M .D .K .
h a i 289).
„Kita hidup ditengah-tengah Revolusi Tuntutan Jang Mening
kat.
Mereka jang dahulunja tanpa kemerdekaan, kini menuntut
kcmerdekcnn. Mereka jang dahulunja tanpa suara, kini menuntut,
agar suaranja didengar.
Mereka jang dahulunja kelaparan, kini menuntut beras,
banjak-banjak dan setiap hari. Mereka jang dahulunja buta huruf,
kini menuntut pendidikan.
Seluruh dunia ini merupakan suatu sumber-sumber tenaga
Revolusi jang besar, suatu gudang mcsiu revolusioner jang besar.
Tidak kurang dari tiga-pcrempat ummat manusia terlibat di
dalam Revolusi Tuntutan Jang Meningkat, dan ini adalah Revolusi
Mahahebat sedjak manusia untuk pertama kalnvja berdjalan dengan
tegak disuatu dunia jang murni dan menjenangkan.
Berhasil atau gagalnja Organisasi ini akan dinilai dari
hubungannja dengan Revolusi Tuntutan Jang Meningkat itu.
Generasi-generasi jang akan datang akan memudji atau mengutuk
kita atas djawaban kita terhadap tangtangan ini”. (M .D .K . hal.
313 ~ 314). ' ’
c. Rakjat Indonesia sangat kewatit terhadap P.B.B. deufcsa ini
jang ternjata tidak mampa menjclesaikan masalah-masalah intcr-
nasional, tidak mampu menjclesaikan pcrscngkctaan-pcrsengketaan
internasional atas prinsip musjawarah, tidak mampu memenuhi
tuntutan zaman pembangunan bangsa-bangsa, tidak mentjerminkan
keadaan dunia sekarang ini seperti jang ditegaskan oleh Presiden/
Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia — Bung
Karno sebagai berikut :
,,Djanganlah memperlakukan masalah-masalah jang akan tuan-
tuan perbmtjangkan sebagai masalah routine, Bila diperlakukan
demikian, maka Organisasi ini jang telah memberikan, kita suatu
354
harapan untuk masa-depan, suatu kemungkinan-baik akan adanja
persesuaian internasional, mungkin akan petjah. Ia mungkin akan
Ienjap pcrlahan-lahan dibawah gelombang pertikaian, sebagaimana
dialami oleh organisasi jang digantikannja. Bila hai tu terdjadi,
maka ummat manusia sebagai keseluruhan aknn menderita. dan
Suatu impian jang agung, sua'i\i tjita-tjita jang agung, akan hantjur.
Ingatlah : bukanlah hanja kata-kata jang tuan-tuan hadapi. Bukan-
lah pion-pion diatas papan tjatur jang tuan-tuan hadapi. Jang tuan-
tuan hadapi adalah manusia, impian-impian manusia, tjita-tjita
manusia, dan hari-depan semua nranusia”. (M .D .K . hai, 271).
„Sedjak hari bersedjarah ditahun Sembilanbelas Empat-
puluh Lima dunia telah berobah, dan diia telah berobah kearah
perbaikan. Dari zaman pembangunan bangsa-bangsa ini telah
muntjul kemungkinan — ja, keharusan —- akan suatu dunia jang
bebas dari ketakutan, bebas dari kekurangan, bebas dari penindasan-
penindasan nasional’'. (M .D .K . hai. 272).
..Pergolakan-pergolakan kolonial, perkembangan jang tjepat
dari dnerah-daerah jang belum madju dilapangan tehnis, dan
masalah perlutjutan sendjata, semuanja merupakan masalah-masalah
jang tepat dan mendesak untuk kita pertimbangkan dan musjawa-
rahkan. Akan tetapi, telah mendjadi djelas, bahwa masalah-masalah
jang vital ini tidak dapat dibifjarakan sefljara memuaskan oleh
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa jang sekarang ini.
Sedjiarah badan ini menundjukkan kebenaran jang menjedihkan
dan jang djelas daripada apa jang telah saja katakan’*. (M *D.K.
ihai 309 — 310).
,,Kami memandangnja dengan kechawatiran besar, karena
kami telah mengadjukan suatu masalah nnsional jang besar, masalah
Irian Barat, kehfcldapan Madjelis ini, dan tia‘da suatu penjelesaian
dapat ditjapai. Kami memandangnja dengan kechawatiran, karena
Negiara-Negara Besar didunia telah memasukkan permainan Perang
Dingin mereka jang berhabaja itu kedalam ruang-ruangannja",
(M .D .K . h a i 312).
' 355
\
d. Prinsip musjatvarah bukanlah sesuatu jang idzaliiis, tetapi
prinsip jang memang dapat dilaksanakan seperti ditegaskan oleh
Presiden/Panglima Tcrtinggi-Pemlmpln Besar Revolusi Indonesia
— Bung Karno sebagai berikut :
„Satu-satunja tjara bag! orrnnisasi ini untuk dapat mendia-
lankan fungsinja setjara memuaskan, ialah dengan djalan mttfakat
jang dipcroleh dalam musjawavah. Musjawarah harus dilakukan
sedenikian rupa. sehingga tidak ada saingnn antara pendapat-
pcndapN :ang bertentangnn. tidak ada resolusi-resolusi dan resolusi-
resolusi balasan. tidak ada pemiha’rn-pemlhaknn. melainkan hanja
usaha fang teguh mituk mentjari dasar umum dalam mcmet:ahkan
Sesuatu masalah. D iri musjawarah sematiam ini timbullah permu-
fakatan, sua-fu kebulatan pendapat, jang lebih kuat daripada suatu
rcsoiu.3! jang d.pnksakan mclahi; diumlah suara masjarakat suatu
f^oltisr jang nnnoVn I'dak diferma. ctau jang mungkin tidak
d.sukai minoritct". (M. D K . hah 303 — 304).
..Kami tahu dari pengalaman Jang sama pahitnn. sama prak-
fisnia dan sama rcalistisnja, bahwa tiara-tjara m u ^ w n m h kami
dapat pula diselerggarakan dibidang internasional. Dibidang itu
tinra-tinra itu berdjalan sama baiknja seperti dibidang nasional"
(M .D .K . hah 305).
356
organisasi internasional ini. ja, barangkali tjara ini akan memung-
kinkan pekcidjaan jang sebenarnja dari organisasi ini. Tjara musja-
warah ini akan menundjukkan djalan untuk menjelesaikan banjak
masalah-masalah( jang mallin bertuinpuk bertahun-tahun. T jara
musjawarah ini akan memungkinkan tcrselesaikaiinja masalah-
masalah jang tainpaknja tidak lerpetjahkan \ (M .D .K * hai. 306)
c. Derhubung dengan kenjataan-kenjataan tersebut diatas Pre-
den/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ■ —
Bung Karno mendesak:
1. Supaja Markas Besar P.B.B. dipindahkan ketempat jang
bebas dari suasana perang-dirigin seperti ditegaskan oleh Presiden/
Panghma I ectinggi/ Pem-.mpin Besar Revolusi Indonesia — Bung
Kamo sebagai berikut :
„Bahwasanja kedudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa berada
dalam wilajah salah satu negara jang terkeraoka dalam Perang
D.ngin, berarti Perang Dingin teiuh merembes bahkan sampai ke-
pekerdjaan dan a-dmimslrasi serta rumah-tangga Organisasi kita ini.
Sedemikian luasnja perembesan itu, sehingga hadiinja pcm.mpin
sesuatu bangsa jang besar dalam sidang Pcrserikatan Bangsa-
Bangsa ini sadja sudah mendjadi persoalan Perang D ingin dan
sendjata Perang Dingin, serta alat untuk mcmpertadjam t,t.ra
kehidupan jang berbahaja serta jang sia-sia iiu.
357
djukukan kemurahan hatinja kepada Perserikatan Bcingsa-Bangsa,
mungkin dengan menjediakan suatu daerah jang tjukup luas-
dimana Organisasi itu sendiri akan berdaulat dan dimana
perundingan-perundingan jang penting bagi pekerdjaan vhal itu
dapat dilaksanakan setjara aman dan dalam suasana persaudaraan”,
( M .D .K . hai 308 - 309).
358
Sedjak perang kita telah menjaksikan, tiga gedjiala-gedjala
besar jang permanen,
Pertama ialah bangkitnja negara-negara Sosialis. H al ini tidak
disangka dalam tahun SembilanbelaS Empatpuluh Lima. Kedua
ialah gelombang besar daripada pembebasan nasional dan ernansi-
pusi ekonomi jang melanda Asia dan Afrika serta saudara-saudara
kita di Amerika Latin, Saja kira bahwa hanja kita,, jang langsung
terlibat didalamnja, dapat menduganja. Ketiga ialah kemadjuan
ilmiah besar, jang semua bergerak dilapangan persendjataan dan
peperangan, akan tetapi jang dewasa ini berpindah kelapangnn
rintangan dan perbatasan ruang angkasa. Siapakah jang dapat
meramalkannja ketika itu ?
Benar. Piagam kita dapat dirobah. Saja raenjadari, bahwa
ada prosedure untuk melakukan hal ini dan akan tiba waktunja
ini dapat dilakukan. Akan tetapi persoalan ini mendesak. H al ini
mungkin merupakan persoalan mati atau hidup bagi Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Djanganlah sampai pandangan legalistik jang
pitjik dapat menghalangi dikerdjakannja usaha itu dengan segera".
(M .D .K . h a i 311).
3. Supaja organisasi dan keanggautaan Dewan Keamanan
dan Lembaga-Lembaga P.BJ3. lainnja mentjerminkan bangkitnja
Negara-Negaraf Sosialis ataupun berkembangnja dengan tjepat
kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika seperti ditegaskan oleh
Presiden/Panglima Tertinggi-Pemimpin Besar Revolusi Indonesia
— Bung Karno sebagai berikut:
^Organisasi dan keanggautaan Dewan K eam anan.— , badan
jang terpenting itu mentjerminkan peta ekonomi, militer dan
kekuatan daripada dunia tahun Sembilanbelas empatpuluh Lima,
ketika Organisasi dilahirkan dari inspirasi dan angan-angan jang
besar.
Demikian jDula halnja dengan sebagian besar daripada Lem-
baga-Lembaga lainnja. Mereka itu tidak mentjerminkan bangkitnja
359
negara-negara Sosialis ataupun berkembangnja dengan tjepat
kemerdekaan Asia dan Afrika". (M.D.K. hai 310).
360
,-Kami tidak berusaha mempertahankan dunia jang kami
kenal; kami berusaha membangun suatu dunia jang baru, jang
lebih baik ! Kami berusaha membangun suatu dunia jang sehat
dan aman. Kami berusaha membangun suatu dunia, dimana setiap
orang dapat hidup dalam suasana damai. Kami berusaha mem
bangun suatu dunia, dimana terdapat keadilan dan kemakmuran
untuk semua orang. Kami berusaha membangun suatu dunia, di
mana kemanusiaan dapat mentjapai kedjajaannja jang penuh".
(M .D .K . hal. 313).
V. K E S I M P U L A N
361
Politik Luur Negeri Republik Indonesia ialah perdjuangan
untuk tertjapainja persamaan kodaulatan bagi semua bangsa
dengan penggunaan hak-hak azasi manusia dan hak-hak azasi
nasional.
Pantja Sila sebagai dasar Politik Luar Negeri Republik Indo
nesia dapat dipakai sebagai dasar Piagam P.B.B. karena Pantja
Sila memberikan djaminan kepada pemetjahan soal-soal antara
manusia dan manusia, bangsa dengan bangsa.
R E - S O - P IM
(Revolusi-Sosialism e Indonesia-Pim pinan N a s io n a l)
17 X 17 AGUSTUS
Saudara-saudara sekalian !
365
k e to ta la n n ja itu la h m aka kita bisa bertahan sampai sekarang, dan
In s ja A lla h , d ju g a akan bertahan sampai keachir zaman. Pernah,
lebih d ari lim abelas tah un jang lalu, fihak Belanda berkata, bahw a
R e p u b lik In done sia tidak akan mengalami iapunja 17 Agustus jang
ke d u a , karena a k a n h antjur, dengan sendirinja berantakan disebab-
k a n ia p u n ja ,,innerlijke conflicten” , tetapi kenjataannja iaiah. bahwa
R e p u b lik In done sia berkat iapunja „kclotallanM itu, telah bertahan
sam p ai sekarang m em punjai iapunja 17 X 17 Agustus,— 17 kali
ia p u n ja 17 A g u stu s jang keramat.
D an sinar suryanja ! Pada waktu kita berdjalan, Proklamasi'
menundjukkan arahnja djalan- Pada waktu kita lehh, Proklamasi
memberikan tenaga-baru kepada kita. Pada waktu kita berputus-asa,
Proklamasi membangunkan lagi semangat kita. Pada waktu diantara
kita ada jang njeleweng, Proklamasi memberikan alat kepada kita
untuk memperingati sipenjeleweng itu bahwa mereka telah njele
weng. Pada waktu kita menang, Proklamasi mcngadjak kita untuk
tegap berdjalan terus, oleh karena tudjuan terachir memang belum
tertjapai,
Bahagialah Rakjat Indonesia jang mempunjai Proklamasi itu,
bahagialah ia, karena ia mempunjai pengajoman, dan diatas kepala-
nja ada sinar surya jang tjemerlang! Bahagialah ia, karena ia de
ngan adanja Proklamasi jang perkataan-perkataannja sederhana itu,
tetapi jang pada hakekatnja ialah penjetusan daripada segala pera-
saan-perasaan jang dalam sedalam-dalamnja terbenam didalam
iapunja kalbu, sebenarnja telah membukakan-keluar iapunja Pan-
dangan-Hidup, iapunja Tudjuan-Hidup, iapunja Falsafah-Hidup,
iapunja Rahasia-Hidup, sehingga selandjutnja dengan adanja Prok
lamasi beserta anak-kandungnja jang berupa Pembukaan Undang-
Undang-Dasar 1945 itu, ia mempunjai Pegangan Hidup jang boleh
dibatja dan direnungkan setiap djam dan setiap menit. Tdak ada
satu bangsa didunia ini jang mempunjai Pegangan Hidup begitu
djelas dan indah, seperti bangsa kita ini. Malah banjak bangsa di-
muka bumi ini, jang ta* mempunjai pegangan hidup sama sekali !
366
Dengarkan sekali lagi bunji Naskah Proklamasi itu: „Kami Bang
sa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindajian kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja”.
Dan dengarkan sekali lagi Pembukaan Undang-Undang D a
sar '45:
„Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa,
dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapus-
kan, karena tidak sesuai dengan. peri-kemanusiaan dan peri-keadilan
D an perdjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sam-
pailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausa me-
ngantarkan rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan mak
mur.
Atas berkat rachmat Allah jang Maha Kuasa dan dengan dido-
rongkan oleh keinginan luhur, supaja ’berkehidupan kebang^aan jang
bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdeka-
annja.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memadjukan kesedjah
teraan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melak
sanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perda
maian abadi dan keadilan. sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar
Negara Indonesia, jang berbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia jang berkedaulatan rakjat dengan berdasar
kepada: Ketuhanan Jang Maha Esa, Kemanusiaan jang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakjatan jang dipimpin oleh
hikmat kebidjaksanaan dan permusjawaratan/perwakilan, serta
dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat
Indonesia”.
367
Demikianlah bunji Proklamasi beserta anak-kandungnja jang
berupa Pembukaan Unldang-undang Dasar '45. Alangkah djelas
nja! Alangkah sempurnanja ia ©elukiskan kita punja Pandangan-
H idup sebagai bangsa, — kita punja Tudjuan-Hidup, kita punja
Falsafah-Hidup, kita punja Rahasia-Hidupf kita punja Pegangan-
H id u p ! '
Karena itu maka Proklamasi dan Undang-Undang Dasar *45
adalah satu .,pengedja-\vantahan" daripada kita punja i$i-djiwa
jang sedalam-dalamnja, satu Darstellung daripada kita punja
deepest inner self.
17 Agustus 45 nientjetuskan-keluar satu Proklamasi Kemerde
kaan beserta satu Dasar Kemerdekaan. Proklamasi 17 Agustus *45
adalah sebenarnja satu Proclamation of Independence dan satu
Declaration of Independence. Bagi kita, maka naskah Proklamasi
dan Pembukaan Undang-Undang Dasar ’45 adalah satu. Bagi kita,
maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar
45 ta dapat dipisahkan satu dari jang lain. Bagi kita, maka naskah '
Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar '45 adalah
loro-loroningatunggal. Bagi kita, maka Proclamation of Independen
ce berisikan pula Declaration of Independence. Lain bangsa, hanja
mempunjai Proklamation of Indepence sadja. Lain bangsa lagi,
hanja mempunjai Declaration of Independence sadja. Kita mempu
njai Proclamation of Independence dan Declaration of Independence
sekaligus !
Proklamasi kita memberikan tahu kepada kita-sendiri dan kepada
seluruh dunia, bahw a R ak jat Indonesia telah m endjadi satu Bangsa
jang merdeka.
Declaration of Independence kita, jaitu terlukis dalam Undang-
Undang Dasar '45 serta Pembukaannja, mcngikat Bangsa Indonesia
kepada beberapa prinsip sendiri, dan memberi tahu kepada seluruh
dunia apa prinsip-prinsip kita itu.
Proklam asi kita adalah sumber kekuatan dan sumber tekad dari
p ada perdjoangan kita, oleh karena seperti tadi saja katakan.
368
Proklamasi kita itu adalah ledakan pada saat memuntjaknja
kerahtotal daripada semua tenega-'tenaga nasional badaniah dan
bathiniah — physik dan moril, materiil dan spirituil.
Declaration of Independence kita, jaitu Pembukaan Undang-
Undang Dasar ’45, memberjkan pedoman-pedoman tertentu untuk
mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke Nega-
raan kita, untuk mengetahui tudjuan dalam memperkembangkan
kebangsaan kita, untuk setia kepada suara-batin jang hidup dalam
kalbu rakjat kita.
Maka dari itulah saja tadi tandaskan, bahwa Proklamasi kita ta'
dapat dipisahkan dari Declaration of Independence kita jang berupa
Undang-Undang Dasar '45 dengan pembukaannja itu.
^Proklamasi” tanpa ^Declaration” berarti bahwa kemerdekaan
kita tidak mempunjai falsafah, Tidak mempunjai Dasar Pengidup-
an Nasional, tidak mempunjai pedoman, tidak mempunjai arah,
tidak mempunjai ,,raison d’etre,” tidak mempunjai tudjuan selain
daripada mengusir kekuasaan asing dari bumi Ibu Periiwi.
Sebaliknja, d e c la ratio n ’* tanpa „Proklamasi”, tidak mempunjai
arti. Sebab, tanpa kemerdekaan, maka segala falsafah, segala dasar-
dan-tudjuan, segala prinsip, segala Jsm e”, akan merupakan chajal-
an belaka, ■
— angan-angan kosong-melompong jang terapung-apung
diangkasa raja,
Tidak, saudara-saudara! Proklamasi kemerdekaan kita bukan
hanja mempunjai segi negatif atau destruktif sadja, dalam arti
membinasakan segala kekuatan dan kekuasaan asing jang berten-
tangan dengan kedaulatan bangsa kita, mendjebol sampai keakar-
akarnja segala pendjadjahan dibumi kita, menjapu-bersih segala
kolonialisme-^dan imperialisme dari tanah-air Indonesia, — tidak,
Proklamasi kita itu, selain melahirkan kemerdekaan, djuga melahir
kan dan menghidupkan kembali Kepribadian Bangsa Indonesia
dalam arti seluas-luasnja: Kepribadian politik, kepribadian ekonomi,
kepribadian sosial, kepribadian kebudajaan., pendek-kata Kepriba
dian Nasional.
369
Kemerdekaan dan Kepribadian Nasional adalah laksana dua anak-
kembar jang 'melengket satu sama lain, jang ta’ dapat dipisahkan
tanpa membawa bentjana kepada masing-masing.
Saudara-saudara sekalian !
Dengan sengadja saja pada hari keramat ini membeberkan
kembali dimuka saudara-saudara semangat dan arti jang dalam
daripada Proklamasi 17 Agustus M5. Buat apa? Oleh karena saja
ingin, supaja saudara-saudara semuanja terutama sekali para
pemimpin, ■
— baik pemimpin-pemimpin ketjil maupun pemimpin-
pemimpin jang berkaliber gembong, pemimpin-pemimpin didaerah
maupun pemimpin-pemimpin diibu-kota, pemimpin-pemimpin par-
tai, organisasi karya, Angkatan Bersendjata, pemimpin-pemimpin
pemuda dan pemudi, pemimpin-pemimpin wanita, pemimpin-
pemimpin jang bertingkat Menteri sekalipun, — supaja semuanja
menjadari semangat dan arti Proklamasi.
Sebab, kesadaran inilah merupakan sumber u’tama daripada
pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakjat, Kesadaran inilah merupa
kan sumber maha-agung jang mendeburkan sosialisme Indonesia.
Kesadaran inilah merupakan sumber Tirta-Kentjana jang meman-
tjurkan Manipol-USDEK, jang sekarang sedang kita laksanakan dan
pertumbuhkan.
Kesadaran inilah dapat kita pakai sebagai sumber untuk meng-
hindari dan menghantam penjelewengan-penjelewengan setjara
besar-besaran, atau untuk mengkoreksi penjelewengan setjara
ketjil-ketjilan jang kadang-kadang terdjadi disana-sini,
Kesadaran inilah dapat dipakai untuk mengetahui (onderkennen)
penjelewengan-penjelewengan-besar dimasa jang lampau, jang ham
pir sadja membawa Republik kedalam kehantjuran. *
Kesadaran inilah dapat dipakai sebagai perisai-djiwa, agar kita
tidak djatuh lagi kedalam ulangan penjelewengan-penjelewengan
tadi,
Dan, — ini penting 1 — , kesadaran inilah dapat dipakai sebagai
sumber-ilham, sumber-fikiran, sumber-tekad, sumber-tenaga, untuk
370
V
memberikan sumbangan positif dalam memperkembangkan konsep-
si-konsepsi baru dalam Penghidupan Nasional kita jang sekarang
sedang tumbuh-hebat dan kita pertumbuhkan itu.
Sekali lagi, semua kita, terutama sekali semua pemimpin-pemim-
pin, harus menjadari sangkut-paut antara Proklamasi dan Pembu-
kaan Undang-Undang Dasar ’45: Kemerdekaan untuk ..bersatu”;
kemerdekaan untuk ..berdaulat''; kemerdekaan untuk ,,adil dan
makmur” ; kemerdekaan untuk „memadjukan kesedjahteraan
umum” ; kemerdekaan untuk ,,mentjerdaskan kehidupan bangsa” ;
kemerdekaan. untuk ..ketertiban dunia”; kemerdekaan untuk „per-
damaian abadi” ; kemerdekaan untuk „keadilan sosial” ; kemerdekaan
jang ..berkedaulatan rakjat”; kemerdekaan jang ..berketuhanan
jang maha-esa” ; kemerdekaan jang ,.berkemanusiaan jang adil dan
beradab’*; kemerdekaan jang berdasar „persatuan Indonesia” ;
kemerdekaan jang berdasar ..kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat-
kebidjaksanaan dalam permusjawaratan/perwakilan”; kemerdekaan
jang ..mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat Indo
nesia” ; — semua ini tertjantum dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar ’45, anak-kandung atau saudara-kembar dari pada Proklamasi
17 Agustus '45. ,
Bagi orang jang benar-benar sadar kita punja ,.proclamation” dan
sadar kita punja ,.declaration”, maka Amanat Penderitaan Rakjat
tidaklah chajalan atau abstrak. Bagi dia. Amanat Penderitaan Rak
jat terlu'kis tjeto-welo-welo dalam Proklamasi dan Undang-Undang
Dasar *45. Bagi dia. Amanat Penderitaan Rakjat adalah konkrit-
mbahnja-konkrit. Bagi dia. — dus bukan bagi orang-orang gadung-
an — , melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat adalah berarti
setia dan ta’at kepada Proklamasi. Bagi dia. mengerti Amanat
Penderitaan Rakjat berarti mempunjai orientasi jang tepat terhadap
Rakjat. Bukan Rakjat sebagai kuda-tunggangan. tetapi Rakjat seba
gai satu-satunja jang berdaulat di Republik Proklamasi. sebagai
tertulis didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar ’45. Menerima
Amanat Penderitaan Rakjat berarti: mentjintai Rakjat. memper-
V 371
hatikan kepentingan-kepentingan Rakjat, mcngabdi Rakjat, men-
dahulukan kepentingan Rakjat daripada kepentingan diri sendiri,
atau kepentingan kantong sendiri, atau kepentingan pundi-pundian
sendiri, Ada pula pemimpin-pemimpin jang menjerukan kepada
Rakjat, supaja Rakjat „awas-awaslah terhadap orang-orang jang
memakai Manipol, Djarek, Usdek, dan Amanat Penderitaan Rakjat,
hanja sebagai mcrk sadja", tetapi jang kenjataannja mereka sendiri-
lah mendahulukan kepentingan dewek, mensalah gunakan kekuasa
an untuk menggendutkan kantong dewek. Hai Rakjat awas
terhadap pemimpin-pemimpin” jang demikian itu! Tidak semua
..ketjap-nomor-satu” adalah benar-benar nomor satu! Banjak jang
tiruan. bung, banjak jang palsu!
Dwi-tunggal Proklamasi dan Undang-llndang Dasar '45! Alan^-
kah hebatnja, alangkah niengagumkannja !
Memang selalu saja dengang-dengungkan, bahwa Revolusi Indo
nesia adalah Revolusi jang „unik’\— satu Revolusi jang lain dari
pada jang lain", Selalu saja katakan, bahwa Revolusi Indonesia
adalah Revolusi Multicomplex, Revolusi Pantja-Muka, Revolusi
jang ,,a summing up of many revolutions in one generation”. Sudah
barang tentu pada waktu itu banjak golongan diluar-negeri menga-
takan bahwa saja ini ,,a little confuced”, — sedikit bingung, barang-
kali sedikit tidak, waras otak. Tetapi didalam negeri pun saja pada
waktu itu „kena tjap”. Sebagian dari kaum intelek kita, jaitu golong
an intelek jang saja namakan kaum cynici, atau golongan intelek jang
tidak mempunjai kesadaran politik, tidak mempunjai ,,politiek be-
wustzijn”, — mereka kadang-kadang saja namakan ..politlek
bewustelozen” — mengatakan bahwa perkataan saja tadi ,,omong-
kosong” belaka, atau ..ngawur"! Ada djuga jang mengatakan bahwa
saja ini seorang ,,demagog’', dan ada pula jang menjebutkan saja
seorang Mfraseolog" jang pandai memakai perkataan muluk-muluk
seperti ,,unik*\ ,,multicomplex7 „pantja-muka” dan lain sebagainja
itu, Tapi jang paling menjedihkan ialah adanja pada waktu itu
kaum intelek-cynici jang mengatakan bahwa saja membelokkan
372
Revolusi Indonesia kearah ,,Kiri”, kearah Rakjat — djembel, ke-
arah „complex-complexan,\kearah „A.P.R.-A.P.R.-an”, dan lain se
bagainja (A .P .R . = Amanat Penderitaan Rakjat). Mereka, kaum
cynici ini, rupanja tidak pernah memperhatikan benar-benar isi
dan arti Pembukaan Undang-Undang Dasar *45! Mereka rupanja
tidak mengerti, bahwa Revolusi kita ini memang sedari asal-mula
nja ,,Revolusi Kiri”, Revolusi Rakjat, Revolusi A .P.R.! Mereka
malah memberi titel kepada saja „badjing lontjat”. — sebentar
begini sebentar begituM. Mereka, ja apa jang harus saja katakan
lagi tentang mereka itu! Mereka lebih baik batja sadja Pembukaan
Undang-Undang Dasar *45 setjara mendalam, dan mereka saja an-
djurkan pula membatja kumpulan tulisanj tulisan saja ,,Dibawah
bendera Revolusi”, jaitu tulisan-tulisan saja sedjak 35 tahun jang
lalu. Dan saja kemudian akan menanja kepada mereka: Apakah
saja mentjla-mentjle dalam 35 tahun itu, mem-,,badjing lontjat ,
ganti warna sebagai bunglon, ataukah djustru ada benang-
merah jang mendjeludjuri garis-politikku dalam 35 tahnu itu ?
Terserah kepada Rakjat, siapa badjing lontjat siapa b u n g lo n !
Saja ulangi lagi: pada permulaan saja berkata bahwa Revolusi
Indonoesia adalah satu Revolusi jang „unik” dan lain-lain sebagainja
maka diluar negeri dan didalam negeri ada golongan-golongan jang
mengatakan jang bukan-bukan. Tetapi sekarang! Sekarang sesudah
Revolusi kita ini berusia lebih dari 15 tahun, saja kira golongan-
golongan diluar-negeri dan didalam-negeri jang saja maksudkan
tadi itu sudah banjak mulai insaf tentang kebenaran tafsiran saja
mengenai-Revolusi Indonesia dibandingkan dengan revolusi-revolusi
bangsa lain. Sekarang, dalam perdjalanan saja keberbagai negara
baru-baru ini, nampaklah dengan djelas, bahwa Revolusi kita ini
dipeladjari dengan saksama oleh dunia luar. Ada jang mempeladjari-
nja sebagai satu fakta fenomen jang amat penting. Ada jang
mengambilnja sebagai sumber-pengalaman positif bagi perdjoangan
mereka sendiri. Bahkan ada jang mengambil Revolusi Indonesia itu
sebagai sumber inspirasi I
373
f
374
\
*
keadilan antar-bangsa, bebas dari penghisapan dan penindasan,
bebas dari exploitation de I'homme par I’homme dan dari
exploitation de nation par nation. Inilah refleksi mutlak daripada
Kepribadian Indonesia, jang hidup kembali sedjak Proklamasi
17 Agustus '45.
Sekarang saudara-saudara mengarti mengapa kita njeleweng
sedjak kita meninggalkan Undang-Undang Dasar *45 dan memakai
„Undang-Undang Dasar Sementara''.
Sekarang saudara-saudara mengarti dan dapat menilai penjele
wengan daripada beberapa ariggota Konstituante dahulu, jang ingin
merobah bendera merah-putih, ingin merobah lagu kebangsaan
Indonesia Raja, ingin merobah dasar-dasar Negara.
Sekarang saudara-saudara dapat mengarti pertumbuhan Revolusi
kita dimasa datang, pertumbuhan Revolusi kita selandjutnja, dan —
bahwa Penghidupan kita selandjutnja ta' dapat dipisahkan dari
sedjarah Perdjoangan Nasional, dus ta* dapat dipisahkan dari
Amanat Penderitaan Rakjat jang sedari mulanja tertjermin dalam
Perdjoangan Nasional itu, malahan ta' dapat dilepaskan dari
sedjarah Indonesia dari zaman jang lebih lampau daripada Per
djoangan Nasional itu.
Ja benar, ada kalanja warisan-warisan pemikiran dan warisan-
warisan sosial dari nenek-mojang kita itu tidak sesuai lagi dengan
tuntutan zaman. Tetapi tidak mengapa! Apa jang harus kita
kesampingkan, kesampingkanlah, dan apa jang dapat kita perbaiki,
robahlah menurut sjarat-sjaratnja zaman! Tetapi apa jang berbaha-
ja ialah anggapan, bahwa segala apa jang asli-Indonesia itu sudah
lapuk dan tidak baik lagi. Sikap jang demikian ini berbahaja, 1
oleh karena ia menjebabkan bahwa kita ini nanti hidup diatas
kekosongan, hidup tanpa landasan nasional, hidup ontworteld tanpa
akar, hidup "uprooted from our origin , — hidup ,,klejang-klejang
gumantung, tanpa tjantelan", Bangsa jang demikian itu tidak hanja
kehilangan dasar jang sehat untuk bertumbuh, — tanpa bumi,
tanpa sumber — , akan tetapi lebih daripada itu: ia, mau taf mau,
375
r
besok pagi atau besok lusa, nistjaja akan mendjadi permainan dan
adjang - kelananja kekuatan-kekuatan asing, baik dilapangan
politis maupun dilapangan ekonomis, dilapangan sosial maupun
dilapangan kebudajaan. Bangsa jang demikian itu disegala lapangan
tidak mempunjai roman-muka sendiri. Roman-mukanja bukan satu
tjerminan daripada Isi Sendiri, tetapi saftt peringisan daripada
Asing.
Alangkah ierharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu
museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Per
djoangan Nasional Mexico, Saja terharu, tidak hanja oleh karena
tiap hal di museum itu tersusun amat rapih dan bermutu-kesenian
tinggi, akan tetapi oleh karena saja, tatkala hendak keluar dari
museum itu, tertarik oleh kata-kata salam-perpisahan jang dituliskan
pada gerbang-penutup daripada museum itu. Pada waktu itu, saja
minta kepada anggota-anggota rombongan saja, supaja memper
hatikan djuga kata-kata jang indah dan berma'na-dalam itu.
Bunjinja ialah sebagai berikut :
-W e leave the museum behind, but not history, because
history continues with our life. The motherland is a continuity,
and we are all labourers toiling for its greatness. Out of the
past we receive the strength required for the present, out of
the past we receive the purpose and the encouragement for
the future. Let us then realise the responsibilities for freedom,
in order to deserve more and more the honour of being
Mexicans".
Terdjemahannja adalah sebagai berikut :
"Kita meninggalkan museum, akan tetapi tidak meninggal-
kan sedjaraht oleh karena sedjarah berdjalan terus dengan
penghidupan ki'ta* Tanah tumpah darah merupakan suatu
kelangsungan, dan kita semua adalah karyawan jang bekerdja
untuk kebesarannja. Dari zaman lampau kita menerima
kekuatan jang dibutuhkan untuk zaman sekarang, dari zaman
lampau kita menerima niat dan dorongan buat hari depan.
376
%
Marilah kita menjadari rasa tanggung-djawab jang bersang-
kutan dengan kemerdekaan, agar kita makin patut menerima
kehormatan bernama warga bangsa Mexico”.
Saudra-saudara, perhatikan kebidjaksanaan bangsa Mexico ini
dalam mentjari kekuatan untuk perdjoangannja. Memang! Sumber
kekuatan kita bukan hanja kekajaan alam jang berlimpah-limpah
ditanah air kita ini Sumber kekuatan kita bukan hanja djumlah
Rakjat kita jang berpuluh-puluh djuta. Sumber kekuatan kita bukan
hanja letak geografis negeri kita jang strategis diantara dua benua
dan dua samudera. Sumber kekuatan kita bukan hanja ilmu technik
jang sedang kita tumbuhkan. Sumber kekuatan k*ta adalah dida
lam Semangat dan Djiwa Bangsa. Sumber kekuatan kita tertimbun
dalam sedjarah perdjoangan Bangsa, dalam semangat Proklamasi,
bahkan djuga dalam sedjarah nasional jang kita warisi dari nenek-
naojang jang telah mangkat. Segala kebidjaksanaan jang ditinggal-
kan oleh sedjarah, segala tekad, segala semangat jang mendjadi api-
pembakar daripada perdjoangan kita jang telah lampau, ini semua
harus didjadikan tulang-punggung daripada Kepribadian Nasional
Indonesia.
Djika saudara sudah merdeka, ingatlah kepada pahit-pedihnja
perdjoangan menentang pendjadjahan dimasa lampau, agar saudara
tetap ichlas memberikan segala bantuan kepada perdjoangan bangsa-
bangsa jang masih ditindas.
Djika saudara sudah kaja, ingatlah kepada pahitnja kemiskinan
sendiri dimasa silam, agar saudara tetap mendjalankan keadilan
terhadap orang jang masih melarat.
Djika saudara sudah terpeladjar, ingatlah kepada keadaan sedih
tatkala saudara masih bodo, agar saudara dapat merasakan keseng-
saraan orang-orang jang buta-huruf.
Atji dan sari daripada perkataan saja ini ialah, bahwa meresapkan
sedjarah perdjoangan jang penuh dengan korbanan-korbanan jang
pahit-pedih itu berarti djuga meresapkan keadilan, dan dengan
meresapkan keadilan, meresapkan adilnja Amanat Penderitaan
R akjat dan dengan meresapkan adilnja AmanLt Penderitaan Rakjat,
I 377
/
9,
378
Berilah bangsa kita satu demokrasi ,,met leiderschap” kearah
keadilan sosial! ■
Berilah bangsa kita satu demokrasi terpimpin !
Sebab demokrasi jang membiarkan seribu matjam tudjuan
bagi golongan atau perseorangan, akan menenggelamkan
kepentingan Nasional dalam arusnja malapetaka !"
Demikian bunji suara saja tatkala saja membentangkan stop !
Tidak tanpa sengadja saja menamakan pidato 17 Agustus 1957 itu
,,Satu tahun penentuan", — A year of Decision".
Ja!, kalau kita ingin menjelamatkan Revolusi pada waktu itu,
kita harus berani mengambil penentuan. Kalau kita ingin hidup
terus sebagai Bangsa dan Negara pada waktu itu, dan tidak mati
konjol ditengah djalan, kita harus berani mengambil penentuan.
Dan musuh tahu penentuan apa jang hendak kita ambil, dan
orang-orang Indonesia jang keblinger dan kontra-revolusioner pun
mengetahui penentuan apa jang akan kita adakan. Maka mereka
mengadakan tentangan dan tantangan terhadap penentuan itu,
mereka mengadakan challenge dan re-challenge terhadap penentuan
itu* Mereka achirnja mengadakan pennberontakan P.R.R.I, — Per-
mesta, dengan, disokong oleh subversi asing.
Bagaimanakah djawaban kita pada challenge jang amat hebat ini?
Seluruh dunia pada waktu saja mengutjapkan pidato 17 Agustus
1958 memasangkan telinga, untuk mendengar suara apa jang akan
datang dariTndonesia, jang baru sadja mendapat pukulannja chal
lenge jang dahsjat itu? Mereka seluruh dunia itu. dan sudah barang
tentu musuh, dan orang-orang Indonesia jang keblinger, ingin tahu,
apakah suasana kita ,,suasana keadaan jang tertekan, suasananja
rakjat jang baru sadja dapat pukulan-pukulan dibadannja, babak-
belur, babak-bundas? Apakah suara kita suara rakjat jang telah
remuk-redam dalam djiwanja, suara rakjat jang telah megap-
megap ?" '
Tidak! Kita tidak dalam keadaan tertekan, kita tidak remuk-redam
dalam djiwa, kita tidak megap-megap! Kita dalam pidato 17
379
Agustus 1958 itu malahan menjatakan tekad kita jang tegas-keras
laksana badja. Dalam pidato 17 Agustus 1958 itu, jang dengan se*
ngadja beri djudul ,,Tahun Tantangan”, — "Ayear of Challenge*',
— ,saja berkata :
380
tus 1959 saja mengutjapkanlah satu pidato, jang berhubung dengan
hidup kembalinja djiwa Revolusi itu, saja namakan ,.Penemuan
kembali Revolusi kita”, ■
— "The rediscovery of our Revolution” .
382
nasional, tetapi tidak mempunjai konsepsi atau ideologi nasional,
— revolusinja ta* tahu arah, dan mendjadi tele-tele. Ada bangsa
jang berrevolusi, dan mempunjai konsepsi atau ideologi nasional,
tetapi tidak mempunjai pimpinan nasional, disitu revolusinja seper
ti tentara tanpa djendral, dan revolusinja mendjadi seper
ti sekadar api-mengangah didalam sekam dan ta' mentjapai apa-
apa ketjuali asap jang mengepul kesana-sini.
Ada bangsa jang mau mengadakan perobahan besar jang ter-
perintji rapih dan mempunjai pula pimpinan nasional, tapi
tidak hendak mengadakan perobahan besar itu setjara radikal revolu
si, — dan ..perobahan besar" jang dikehendakinja itu berupalah se-
kadar hanja reform-reform ketjil disana-sini.
Kita sekarang tidak begftu! Kita sekarang, — lagi saja bitjara
lcpas dari sudut pribadi — . mempunjai Tritunggal itu. Tritunggal
„rir. Tritunggal R. — I- L. Tritunggal Revolution, Ideology,
Leadership. Atau Tritunggal ,,Revolusi, Sosialisme,
Pimpinan Nasional**,
Dengan ini, boleh kita merasa bangga. Tetapi djangan kita me
rasa puas* Sebab Tritunggal itu baru berupa pemenuhan satu sjarat.
Hasil masih harus diperdjoangkan. Kemenangan masih harus dipcr-
djoangkan. Tritunggal hanjalah satu sjarat untuk lantjarnja dan
nanti berhasilnja perdjoangan. Djikalau perdjoangan tidak didja-
lankan, djikalau kesulitan-kesulitan tidak kita hantam, djikalau rin-
tangan-rintangan tidak kita gempur, djikalau segala potensi-phisik
kita dan segala energi-mental kita itidak kita kerahkan, djikalau
segala keuletan kita tidak kita pentangkan sampai mentjapai span
ning jang setinggi-tingginja, djikalau keringat kita tidak kita peras
sampai ketes-ketes membasahi bumi, maka kemenangan tidak akan
tertjapai, perdjoangan tidak akan berhasil.
Djanganlah puas djika mentjapai sesuatu kemenangan! Tiap
kemenangan dalam satu tingkat perdjoangan, hanjalah merupakan
satu tambahan modal, satu tambahan-alat bagi perdjoangan dalam
tingkat jang kemudian!
383
Tetapi bagaimanapun djugar bolehlah kita bergembira dengan
situasi Revolusi kita sekarang ini. Rajakanlah 17 Agustus sekarang
ini dengan meriah dan gembira, sebab situasi Revolusi sekarang ini
memberi Hacapan bagi masa-masa jang akan datang- Djika keme-
riahan tadi -ta* dapat ditjapai setjara lahir, namun kita, karena
Harapan jang baik itu, bisa merasa meriah setjara batin. Dan ke*
meriahan batin memberi kesegaran kepada semangat dan kepada
tekad untuk melandjutkan perdjalanan mendaki gunung.
Saudara-saudara! Pandjang-lebar saja beberkan lukisan per
djoangan kita jang telah lampau. Pandjang-lebar saja mengadjak
saudara-saudara menoleh kebelakang, melihat sedjarah dan peng
alaman-pengalaman dalam perdjalanan jang telah liwat. Sekarang
kita menghadapkanlah mat a kemuka, sebab kita hendak berdjalan
terus, melandjutkan perdjalanan mendaki gunung.
Jang lampau, jang sekarang, jang dimuka, — ketiga-tiganja
bcrsangkut-paut satusamalain. Perdjoangan Nasional merupakan
satu kelangsungan (satu Continuiteit), sebagaimana djuga Sedjarah
Nasional merupakan satu kelangsungan atau continuiteit- Karena
itu maka saja selalu mengadjak menoleh kebelakang, menilai keada
an sekarang, mengarahkan mata kehari depan.
Bagaimana situasi sekarang? Persjaratan perdjalanan kita
sekarang sudah lengkap: Ril R.I.L. — ^Revolution, Ideology,
Leadership”. Atau Re-so*pim, jaitu „ Revolusi, Sosialisme, Pimpinan
Nasional”. Dengan lengkapnja persjaratan perdjalanan itu, seka
rang kita boleh berdjalan terus- Malah alat-alat perdjalananpun
sudah kita miliki semuanja a la kadarnja:
Kesatu : Sudah barang tentu RIL — Revolution, Ideology,
Leadership, — atau Re-so-pim, Revolusi, Sosialisme,
Pimpinan Nasional,
Kedua : Alat-alat technis, jang berupa skill dan alat-alat
industri.
Ketiga : Modal, jang berupa kekajaan materiil, manpower,
dan lain sebagainja.
384
Keempat : Angkatan bersendjata jang lumajan.
Kelima : Kerdja-sama dengan dunia luar.
Dan sebagainja lagi, dan sebagainja lagi.
Dengan adanja alat-alat ini, maka perdjalanan kita itu, asalkan
penggerakan tekad dan energi tjukup, bisalah berlangsung dengan
tidak nguler-kambang.
Maka djagalah djangan sampai ada kemerosotan dalam pema-
kaian alat-alat itu:
a* Konsolidirlah selalu segala alat perdjoangan.
b. Maksimalkanlah dan perluaskanlah selalu pemakaian alat per
djoangan.
c. Perbaikilah dan sempurnakanlah selalu mutunja alat perdjoang
an.
d. Koreksilah selalu djikalau ada kesalahan atau k:keliruan dalam
pemakaian alat perdjoangan.
Apa artin.ja ini? Artinja ialah: bahwa dalam keaktivan kita
sehari-hari mendjalankan Perdjoangan Nasional jang pada pokoknja
ialah melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat, tidak ada hai atau
tidak banjak hai jang dapat dilaksanakan setjaca routine. Buanglah
djauh-djauh „semangat routine” ini, buanglah djauh-djauh amtena?-
isme, buanglah djauh-djauh pegaivaiisme jang ta' berdjiwa dan ta*
berinitiatif* Buanglah djauh-djauh semua „ndoro-isme”, dan sebalik-
nja: buanglah djauh-djauh pula semua ..sumuhun dawuh-isme" !
Tiap-tiap alat harus dioertumbuhkan, oleh kp.rena mas'alah-mas'alah
pun terus-menerus muntjul dan bertumbuh. Tiap-tiap tjara-kerdja
jang statis harus ditinggalkan, oleh karena kestatisan akan mem
bawa kita terbentur pada satu realitet dalam masjarakat jang amat
dinamis. Tiap-tiap Konsepsi, apa lagi Konsepsi sosialisme, jang
sekarang sudah ditetapkan oleh Madjelis Tertinggi daripada N e
gara , sekarang harus dilakukan didaerah-daerah, dikabupaten-
kabupaten, diketjamatan-ketjamatan, dikota-kota, didesa-desa.
Ini minta sain approach jang dinamis dan dialektis, satu tjara-
kerdja jang dinamis dan dialektis.
385
Dinamis, oleh karena masjarakat bertumbuh setjara dinamis.
Misalnja taraf pendidikan bertunibuh setjara dinamis, djumlah
murid bertumbuh setjara dinamis, kemudian technis bertumbuh
setjara dinamis, djumlah penduduk bertumbuh setjara dinamis,
kesadaran rakjat bertumbuh setjara dinamis, tuntutan-tuntutan-
hidup bertumbuh setjara dinamis. Tidakkah saja menamakan Revo
lusi kita ini „Revolusi-tuntutan-meningkat’\ atau taggeri'snfa" a
Revolution of rising demands”? Siapa jang tidak dinamis, ta
mungkin akan dapat meladeni pertumbuhan masjarakat jang amat
dinamis itu!
Dan dialektis ?
Dialektis, oleh karena segala pertumbuhan selalu mendjadi
dialektis dengan timbulnja persoalan-persoalan-penentang, jaitu
dengan timbulnja con trad icties, Kemadjuan, perbaikan, kemenang-
an, pun menimbulkan persoalan-persoalan-penentang, atau contra-
dicties, jang segera harus dihadapi dan dipetjahkan, agar tidak
mendjadi rintangan bagi pertumbuhan selandjutnja. Siapa jang
tidak dialektis, ta' mungkin dapat meladeni dengan segera segala
contradicties itu!
Lebih-lebih dalam penjelenggaraan sosialisme! Tjara-pemikiran
dan tjara-kerdja jang dinamis dan dialektis sangatlah dibutuhkan
dalam penjelenggaraan sosialisme itu; ta' boleh kita dalam penje
lenggaraan sosialisme itu berfikir dan bekerdja setjara statis; ta’
boleh kita bekerdja tanpa initiatif, jaitu setjara routine. Dalam
penjelenggaraan sosialisme taf ada tempat bagi anUenarisme dan
pegawai-isme, ta’ ada tempat bagi burokratisme dan uler-kambang-
isme. Tiap hari harus melahirkan inspirasi; tiap hari harus melahir-
kan konsepsi; tiap hari harus melahirkan idee jang lebih baik dari
pada idee kemarin, sebagai kelandjutan daripada hasil-hasil-karya
hari kemarin!
Saudara-saudara !
Pemerintah dalam rapat-pleno D.P.R.G.R* pada tanggal 5 Djuli
jang lalu telah memberi keterangan mengenai situasi Negara pada
386
dewasa ini. Chusus dalam hai keuangan, keterangan itu agak-agak
bernada mineur. Tetapi djanganlah heran! Sebab, dimasa jang
lampau, kegiatan nasional kita terpaksa terbagi-bagi:
Ketjuali membangun, kita harus menjelamatkan Negara dari
pemberontakan dan subversip asing.
Ketjuali membangun, kita harus mengamankan daerah-daerab
dari gerombolan-gerombolan jang menggarong dan mengganas.
Ketjuali membangun, kita masih harus mendjebol sisa-sisa lama
dari alam kolonial, jang membikin golongan-golongan bersikap
reformistis, konservatif, liberal, kadang-kadang kontrarevolusioner.
Ketjuali membangun, kita harus menanam dasar-dasar baru jang
merupakan sjarat mutlak bagi suatu Negara Merdeka seperti
Indonesia, dengan penduduk 92 djuta, begitu luas dalam daerahnja.
begitu kaja-raja dalam alamnja.
Ketjuali membangun, kita harus berdjoang menjelesaikan per
soalan Irian Barat.
Pendek-kata, dalam masa jang lampau, perhatian dan kegiatan
kita terpaksalah terbagi antara apa jang tempohari saja namakan
destruksi dan konstvuksi* Disatu [ihak mendjebol dan menghan
tjurkan anasir-anasir fikiran-fikiran, kekuatan-kekuatan jang me-
ngantjam keselamatan Negara, — mendjebol dan menghantjurkan
kolonialisme dan imperialisme, dilain [ihak membangun dilapangan
materiil, organisatoris-materiil, phisik, mental dan lain sebagainja.
Maka djika saja lihat dari Anggaran Belandja dan Anggaran
Perusahaan, saja kira lebih dari 50% dari kegiatan nasional kita
masih harus kita tudjukan kepada „penghantjuran" itu: penghan-
tjuran segala hai jang membahajakan keselamatan Negara atau
melambatkan perdjoangan nasional, baik jang berupa penjeleweng-
an-penjelewengan, maupun pemberontakan-pemberontakan, mau-
pun subversip asincj, maupun i$i'sa-,sisa fikiran konvensionil atau
kontrarevolusioner dari zaman kolonial dan liberal.
Artinja: Lebih dari 50% kegiatan nasional masih harus diper-
untukkan perdjoangan destruksi, jang memang perlu! Berapa
387
prosen dinegara-negara jang sudah „djadi" atau jang sudah aman?
Umumnja dinegara-negara jang sudah „djadi** itu, lebih dari 90%
kegiatan nasionalnja dipakai untuk konstruksi, rekonstruksi, dan
maintenance, dan hanja 5 a 10c/o sadja dipakai untuk menghantjur-
kan gedjala-gedjala jang berbahaja. Tetapi kita di Indonesia?
Kita di Indonesia terpaksa harus mensekaliguskan destruksi dan
konstruksi, mensekaliguskan penghantjuran dan pembangunan!
Tetapi itupun satu keharusan, — keharusannja Revolusi. Sebab
Revolusi adalah, sebagai jang sudah sering saja katakan, djustru
kelana-bersama-nja destruksi dan konstruksi didalam satu kiprah
jang simultan !
Itulah pula sebabnja saja selalu berkata bahwa bangsa Indonesia
ingin setjara sekaligus melaksanakan satu Revolusi jang bermatjam-
matjam warna, satu Revolusi pantjamuka, satu Revolusi jang
multicomplex. Dan memang kesekaligusan itulah djalan jang paling
djitu dan paling tjepat untuk mentjapai satu Negara jang kuat
dan sentausa, dengan ber~isikan satu masjarakat jang adil dan
makmur tanpa penghisapan dan penindasan.
. /
Tentu sadja. ada orang-orang didalam-negeri jang menperitik saj&
tentang ..kesekaligusan'' ini. Tetapi djumlah mereka sedikit sekali.
Althans mereka tidak dari kalangan progressif, dan tidak
seorangpun dari mereka itu dari kalangan proletar atau kalangan
djembel, Mereka, beberapa gelintir manusia itu, adalah orang-orang
jang zoogenaamd intellektuil, jang setengah konjol karena terlalu
banjak minum tjekokannja buku-buku tentang Milmu ketata negara-
an”, — sudah barang -tentu ilmu ketatanegaraan burdjuis dan
liberal dan . . . . . . . Belanda !
Diluar-negeri saja mendapat pengalaman lain! Saudara-saudara
mengetahui, bahwa beberapa bulan jang lalu saja telah mengadakan
perdjalanan keluar-negeri dua setengah bulan lamanja, satu perdja
lanan jang biasanja orang disebutkan perdjalanan muhibbah, tetapi
jang sebenarnja ialah satu perdjalanan muhibbah + perdjoangan 4*
testing.
388
Tiap-tiap kali saja sebagai Presiden mengadakan perdjalanan
keluar-negeri, maka saja membawa bekal, — membawa „sangu" — f
jang berupa modal nasional. Dan terutama sekali ^ini kali, maka
modal nasional itu saja pergunakan untuk bermatjam-matjam hai.
Saja pergunakannja untuk diperlihatkan, diperkenalkan. Saja per-
gunakannja pula untuk diperdagangkan, seperti misalnja kekajaan
alam Indonesia. Dan saja pergunakannja pula untuk diperdjoangkan,
seperti misalnja pembebasan Irian Barat. Dan saja pergunakannja
pula untuk diudji, ditest diluar-negeri, tentang kebenarannja atau
kesalahannja.
Saudara-saudara mengerti: Makin berhasil perdjoangan kita di-
dalam-negeri, makin besar Modal Nasional jang bisa saja bawa
keluar-negeri. Sebagai tadi saja katakan: Untuk diperlihatkan, untuk
diperdagangkan, untuk diperdjoangkan, untuk ditest-
Dahulu, modal apa jang saja bawa keluar-negeri ?
Dulu saja membawa:
Keindahan alam Indonesia.
Kekajaan alam Indonesia.
Kebudajaan bangsa Indonesia.
Aspirasi dan Tekad daripada Perdjoangan Indonesia.
Tetapi ini kali saja djuga sudah dapat membawa hasil-hasil-
pertama daripada Perdjoangan Bangsa Indonesia, jaitu tertjapainja
dasar-dasar. Konsepsi buat Revolusi kita, Kenegaraan kita, dan
Kebangsaan kita- Disitulah saja tondjolkan-kemuka Kesekaligusan
Revolusi kita itu, multicomplexiteit daripada Revolusi kita, — jaitu
Ideologi Nasional kita jaitu Pantja S ila/M an ipol/U S D E K , Kon
sepsi Ril jaitu Revolution Ideilogy-Leadership, Demokrasi Terpim
pin, dan lain sebagainja, dan saja tondjolkan-kemuka bahwa Kon-
sepsi-konsepsi ini bukan masih dalam taraf diperdjoanganf atau
hanja dimiliki oleh berbagai golongan — tidak ! Konsepsi itu sudah
mendjadi Konsepsi Nasional sudah mendjadi milik Bangsa Indone
sia setjara keseluruhan, sudah mulai dUaksanakan, dengan hasil jang
389
amat baik. Pendek-kata saja tondjolkan, bahwa sudah mendjadi
kenjataan :
Satu: Bahwa Indonesia, djuga sesudah merdeka sebagai Republik,
akan tetap bertumbuh atas dasar Revolusi, — jaitu Revolusi jang
multicomplex.
Dua: Bahwa penghidupan Nasional didasarkan atas Pantja Sila,
djelasnja M anipol/U SDEK = Sosialisme Indonesia.
Tigo: Bahwa Amanat Penderitaan Rakjat dilaksanakan dibawah
satu Pimpinan Nasional.
Konsepsi ini, dan pelaksanaannja, saja test kebenarannja ketika
saja berada diluar-negeri, melalui matjam-matjam djalan. Ada
dengan djalan observasi, jaitu dengan djalan membuka mata dan
memasang telinga saja sendiri* Ada dengan djalan pertukar-fikiran
mendalam dengan pemimpin-pemimpin jang tertinggi. Ada dengan
djalan sekedar mengotjeh seperti seorang dalang wajang kulit, dan
melihat reaksi-reaksi atas pendalangan itu.
Dan Kebenaran dari djalan jang kita tempuh tampaklah benar
dari pertukar-fikiran-pertukaran-fikiran, reaksi atas* pendalangan-
pendalangan, observasi-observasi itu.
Banjak sekali pemimpin-pemimpin diluar-negeri — pemimpin
perdjoangan rakjat dan bukan orang-orang setengah konjol jang
sudah mblenger tjekokan ilmu ketatanegaraan burdjuis dan liberal ,
— mengutjapkan terima kasih atas pengartian-pengartian baru jang
kita kemukakan, jang mereka anggap sebagai kekajaan-kekajaan
baru. Memang, baik negara-negara jang sudah tua, maupun negara-
negara jang anjar merdeka, ataupun negara-negara jang masih
terbelakang dalam lapangan technik dan ekonomi, diantara mereka
itu tadinja banjak jang mengira bahwa sjarat mulak untuk kema-
djuan Negara dan Bangsa ialah kemadjuan technik dan modal uang
semata-mata.
Mereka tidak tahu, bahwa dalam abad kc-XX salah satu dasar
bagi kemadjuan nasional ialah Konsepsi ideologi jang progressif
revolusioner, berdasarkan atas kepribadian nasional
390
V
Dan apa jang saudara lihat pula dizaman sekarang? Saudara lihat
dari djauh pula, jaitu dari sini, kebenaran Konsepsi kita jang singkat-
annja R il atau Resopim itu. Saudara lihat bahwa ada negara-negara
jang tadinja tampaknja seperti 'tentram dari luar, bahkan seperti
adem-ajem-marem, — sekarang terlibat dalam revolusi, dan para-
pemimpinnja pun sekarang merasa bangga bahwa negaranja meng
adakan proses Revolusi. Saudara lihat, bahwa dimana dulu seorang
pemimpin nasional dianggap sebagai diktator, kini ada negara-ne*
gara jang dikemudikan oleh seorang Pemimpin Nasional, dan dia
tidak lagi dinamakan diktator.
Dan Saudara lihat dari djauh, bahwa ada negara-negara jang kini
sedang mentjari ideologi-nasionalnja jang progressif berdasarkan
kepribadian nasional, seperti misalnja Republik Persatuan Arab,
jang kini menjusun ia punja konsepsi sosialisme a la Arab!
Saja mengemukakan hal-hal tersebut samasekali bukan untuk
membual atau menjombong. Djauh daripada itu! Saja hanjalah
berbitjara kepada Rakjat sendiri, menundjukkan kepada Rakjat
sendiri bahwa djalan jang kita tempuh adalah djalan jang benar,
l— satu-satunja djalan jang benar untuk mentjapai Negara Indo
nesia jang kuat-sentausa, berisikan satu masjarakat jang adil dan
makmur, tempat kebahagiaan bagi seluruh warga, si Tjokro maupun
si Dullah, si Dadap maupun si W aru, si Ningsih maupun si Siti.
Teuserah kepada bangsa-bangsa lain untuk memperhatikan atau
mempeladjari sistim kita itu, membenarkannja atau menjalahkan-
nja. Memang banjak permintaan telah masuk untuk mempeladjari
sistim kita itu. Dan sebagai saja katakan tadi: Alhamdulillah, dari
observasi, pertukar-fikiran, pendalangan diluar-negeri itu, saja
mendapat kesimpulan dan peneguhan-batin, bahwa kita adalah di-
djalan. jang benar ! '
Saudara-saudara, atas dasar benarnja djalan jang kita tempuh itu,
maka kita boleh mengharap bahwa dalam tahun 'jang dimuka ini,
kita Insja Allah akan melihat kemadjuan-kemadjuan jang lebih
nampak lagi.
A sal 1 .............. ..
392
begitu, sebenarnja lebih baik, minggir sadja, atau lebih tegas, orang-
orang jang begitu itu lebih baik dipinggirkan sadja!
Kedua: Adakanlah terus-menerus — frappez, frappez toujours
retooling mental dan retooling organisasi, sesuai dengan M anipol/
U SD EK .
Ketiga: Resapkan dalam R IL atau Resopim ’sampai keplosok-
pelosok, 'sampai kedesa-desa, sampai kegunung-gunung. Sosialisme
harus mendjadi darah-daging seluruh Rakjat Indonesia, M anipol/
U S D E K harus mendjadi saraf dan sungsum semua warga Indonesia,
sipemimpin atau sipegawai, sipemuda atau situa, siburuh atau
sitani, siorang-biasa atau si J.M. Menteri, siorang preman atau
similiter, Ja, djuga similiter! Negara dan Rakjat sudah menerima
Manipol dengan ketetapan M.P.R.S.-nja maka semua warga seka-
tang harus dipimpin oleh Manipol. Rakjat sudah dipimpin oleh
Manipol, militer djuga sekarang harus dipimpin oleh Manipol.
Bukan militer atau bedil jang memimpin M anipol, tetapi Manipol
jang memimpin militer atau bedil!
Saja ulangi lagi: resapkan sosialisme Indonesia sampai kemana-
mana! Tjamkanlah, bahwa tulang-punggung, darah-daging sosialis
me Indonesia ialah pelaksanaan didaerah. Disanalah harus bertum-
buh pertjobaan sosialisme Indonesia, disanalah harus berkembang
pengalaman sosialisme Indonesia. Disanalah- kita akan melihat
setjara pragmatis prakteknja pelaksanaan sosialisme Indonesia, dan
dari para pemimpin didaerah-daerah, didesa-desa, diploksok-ploksok
diminta segala kemampuan (vindingrijkheid) untuk menemukan
tjara-tjara jang baik dalam pelaksanaan M anipol/U SD E K . Karena
itu maka tiap kegiatan kita harus kita dasarkan atas Konsep Sosial
kita jang djelas, jaitu Konsep M anipol/U SDEK , Konsep Sosialisme
Indonesia. Djika tidak, maka sebelum kita sadar, kita hanja meng
ganti madjikan-madjikan Belanda atau madjikan-madjikan asing
jang lain, dengan ndoro-ndoro madjikan Indonesia, — itupun
sebagai satu uitgave jang lebih djelek, — satu uitgave van ve*l
slechtere kwaliteit!
Aduh, Saudara-saudara, saja tahu, dan Saudara-saudarapun tahu,
bahwa segala pertumbuhan kearah perbaikan selalu melalui kesu
litan-kesulitan. Saja tahu xnisalnja, bahwa dibidang penjeleng
garaan program Sandang Pangan, — pasal pertama daripada
Triprogram Pemerintah — /kesulitan-kesulitan ' bertimbun-timbun,
meskipun, sebagai telah dikatakan oleh Menteri Pertama Djuanda
dalam laporannja, situasi Sandang Pangan boleh dikatakan lumajan
djuga. Saja tahu, disanasini Rakjat harus antri beras, antri gula,
antri minjak kelapa, antri minjak tanah. Saja tahu disana-sinl harga
barang-barang kebutuhan-hidup naik agak tinggi.
Apakah kita, pemimpin-pemimpin, sampai lebur-kiamat harus
terus sadja minta kesabaran daripada Rakjat, — kesabaran, dan
sekali lagi kesabaran? Ketahuilah, bahwa Rakjak memang sabar, '
tetapi perut ta dapat menunggu lama, "the stomach does not
wait kata Soong Ching Ling. Kesabaran Rakjat itu hanjalah ada,
djika R-akjat melihat bahwa ada prospect (harapan-kedepan) ke
arah terlaksananja tjita-tjita politik-nasional atau tjita-tjita sosial-
nasional. Maka dari itu, penting-maha-pentinglah bahwa kita se
lalu mendasarkan segala kegiatan kita atas Konsep M anipol/
U S D E K atau Konsep Sosialisme dalam pertumbuhannja, oleh ka
rena Konsep itu adalah Konsep Rakjat untuk kebahagiaan Rakjat.
Dan sebagai tadi saja katakan, maka penting-maha-penting pula kita
mengikut-sertakan kaum pekerdja dalam produksi dan alat-pro-
duksi, sehingga mereka merasa diiku't-sertakan dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan jang saja maksudkan tadi.
Dengan meresapnja Konsepsi kita disemua kalangan, maka ke-
sulitan-kesulitan dilapangan pelaksanaan program Sandang Pangan
dapat dimengerti oleh Rakjat dan dapat diatasi, dan program ini
bisa berdjalan lebih lantjar.
Lihat ampuhnja sendjata Manipol/USDEK dibidang keamanan !
Pada waktu saja mengutjapkan pidato Manipol (17 Agustus
1959), maka saja berkata: „Beleid keamanan tetap tegas. Peme
rintah meneruskan dan memperhebat operasi-operasi keamanan
394
dengan pengerahan kekuatan alat-alat Negara dan Rakjat setjara
maksimal. Pemerintah tidak mau mengadakan perundingan atau
kompromis dengan pemberontak. Tetapi disamping itu, setiap usa
ha dan djalan lain jang membantu operasi-operasi tersebut, untuk
mempertjepat hasil-hasil dan mengurangi korban-korban, sudah
tentu dipergunakan. Pemberontak jang insaf kembali, dan menje-
rah tanpa sjarat, dan ichlas ingin kembali kepangkuan Republik
Indonesia 1945 mendapat perlakuan wadjar".
Itu jang saja katakan dalam Manipol. Ketjuali itu, dalam pidato
saja pada 17 Agustus 'tahun jang lalu, — jaitu pidato ,,Djarek" ,
saja katakan/bahwa dalam su'ksesnja pelaksanaan Manifesto Politik
disegala bidang, iterletak pula suksesnja pemulihan keamanan.
Maka dasar kebidjaksanaan Pemerintah, kembali kepada Undang-
Undang Dasar 1945 dan Haluan Negara jang tegas jang dinamakan
Manipol itulah menjebabkan kaum pemberontak tidak mempunjai
dasar pegangan lagi, tidak mempunjai alasan. lagi untuk terus mem-
bangkang.
Dengan dasar garis kebidjaksanaan dibidang keamanan, sebagai-
mana jang dinamakan dalam Manifesto Politik jang telah men
djadi garis besar Haluan Negara itulah, maka pada waktu ini kita
mengh^dapi suatu kenjataan, bahwa telah beribu-ribu pemberontak
menjerah tanpa sjarat. *
Dari djumlah kekuaitan pemberontak dan gerombolan diseluruh
daerah Republik Indonesia, jang pada permulaan tahun 1958 ada
disekitar seratus ribu orang tenaga^tempur, dengan sendjata tidak
kurang dari tiga puluh ribu pu'tjuk, ringan dan berat, pada waktu
mana hampir seper-enam daripada luas wilajah kita ada dibawah
pengaru'h mereka, sekarang ini djumlah kekuatan mereka itu tidak
lebih dari sepuluh ribu orang, dengan sendjata tidak lebih dari
lima ribu putjuk.
Saudara-saudara! Keamanan phisik jang sekarang telah kita
tjapai ini, memang menggembirakan. Beratus-ratus putjuk mortir
395
berat, beratus-ratus bazooka dan recoillcss gun, beribu-ribu mortir
ringan, senapan dan senapan-mesin, berton-ton peluru, mesiu dan
alat-alat peledak dari segala matjam ukuran dan bentuk, telah
djatuh ditangan kita dalam pertempuran-pertempuran dan melalui
penjerahan-penjerahan.
Atas dasar keamanan phisik jang lebih luas lagi itu, maka
Pemerintah bersedia memberikan perlakuan jang wadjar terhadap
mereka, sebagaimana jang diamanatkan oleh Manifesto Politik.
dan jang setjara praktis telah diartikan sebagai suatu pengampunan
dan pengajoman serta kebesaran dan kemurahan Negara dan
Kepala Negara terhadap mereka jang telah melakukan pemberon
takan itu.
396
kan, kita ko,nsolidirkan. Keamanan politik bukan berarti kesepian
politik, atau kematian politik, tetapi keamanan politik berarti bah
wa segala kegiatan daripada seluruh Rakjat menudju, mengkonver-
gir, kepada satu usaha, tanpa tentang-menentang satu-sama-lain,
tanpa djegal-djegalan, tanpa tladung-tladungan. Kita sekarang
sedang menjusun keamanan politik itu. Kita sedang berusaha keras,
agar supaja segala kegiatan daripada seluruh Rakjat dipusatkan, di-
tudjukan, dikonvergirkan kepada pelaksanaan, penumbuhan,
pengkonsolicTasian Ordening Baru itu, Maka keamanan politik ini
harus kita djaga. Keamanan politik ini harus kita djaga dengan
waspada sekali, djangan sampai ia diganggu dan digontjangkan
oleh orang-orang jang tadinja ta* setudju bahkan menentang
dengan kekerasan kepada Ordening Baru itu !
Kini, Pemerintah dan Bangsa Indonesia sudah menundjukkan
kebesaran-djiwanja, sudah menundjukkan kemurahan-hati dan peng-
ajomannja kepada mereka jang tadinja memberontak. Kini kita
mengharap, 'supaja mereka pun ichlas menjambut uluran-tangan
kita ini, dan supaja mereka pun dengan ichlas bersedia memahami
terlebih dahulu tudjuan-'tudjuan-asli dan upaja Revolusi.
Dari dalam „karantina politik' itu, dari mereka saja harapkan
kepulihan-kembali kesetiaan mereka ‘terhadap Revolusi* D an ini
tidak hanja tjukup dinjatakan dengan penanda-tanganan surat sum-
pah setia sadja, melainkan harus diikuti pula dengan amal perbuat
an.
Dalam hubungan ini, Pemerintah merasa wadjib untuk memberi-
kan indoktrinasi kepada mereka mengenai Konsepsi R.I.L. atau
Resopim. Dengan demikian. diharapkanlah, agar keamanan politik
setjara maksimal dapat terdjamin.
Dilapangan sosial, Pemerintah akan berusaha menjalurkan mereka
kepelbagai lapangan hidup jang bermanfaat bagi Bangsa dan
Negara, dengan mengindahkan keseimbangan susunan sosial ter
hadap golongan jang selalu setia kepada Revolusi dan Pemimpin
Besar Revolusi.
397
Sudahkah, djikalau semua pemberontak atau gerombolan menje-
rah, atau dihantjurkan mana jang tidak menjerah, sudahkah dengan
demikian tugas kita dilapangan keamanan selesai? Tidak! Dihadap-
an kita masih banjak pekerdjaan jang harus ditempuh, jang meng-
hendaki ketekunan jang ulet, tekad jang keras, kemauan jang ta’
kenal putus-asa, semangat-kenegaraan jang amat tinggi. Masih
banjak kerdja harus kita hadapi mengenai stabilisasi territorial
daripada daerah-daerah jang telah kita bebaskan. Sebab keamanan
berarti keamanan Rakjat, dan bukan sekadar keamanan beberapa
orang. Semua hai harus kita kerdjakan, agar supaja keamanan tidak
hanja sekadar berarti penjerahan pemberontak dan kembali mereka
kepada Republik, melainkan benar-benar keamanan jang dirasakan
oleh Rakjat-djelata sebagai Keamanan jang bersemajam didalam
hati.
D an apa tentang ^SOB”? Pemerintah bermaksud mengachiri
„S O B itu setapak-demi-setapak selekas mungkin* Tetapi berhubung
dengan tugas kewaspadaan kita, mendjaga djangan sampai ke
amanan phisik merupakan pengantar bagi terganggunja keamanan
politik, maka mungkin persoalan ,,SOB ’ ini harus dipertimbangkan
lagi setjara mendalam. Tetapi bagaimanapun djuga, dengan diper-
olehnja hasil-hasil-baik dalam penjelesaian keamanan dibeberapa
daerah, maka „keadaan perang” jang pada tanggal M Maret 1957
dinjatakan untuk seluruh wilajah Republik sewaktu menghadapi
pemberontakan, tidak perlu lagi dipertahankan dalam keseluruhan-
nja. Mulai bulan April tahun ini sudah banjaklah daerah jang
diturunkan tingkatan keadaan-bahajanja, dari tingkatan jang berat
ketingkatan jang lebih ringan. Bahkan telah ada daerah-daerah
jang tidak lagi dalam keadaan bahaja, karena telah dihapuskan
keadaan bahajanja samasekali*
Ja, Saudara-saudara, setapak-demi-setapak kita madju. Kita me-
ngutjap sjukur kehadlirat Allah ta ala bahwa kita madju.
Hanja kaum cynici dan kaum jang sengadja anti kepada Republik
dan kaum jang sedari tadinja mau membelokkan Revolusilah
398
I
mengatakan bahwa kita ini akan tenggelam atau ,,naar de bliksem
zullen gaan". Saja kira bukan Republik jang akan tenggelam, bukan
Republik jang akan „naar de bliksem”, itetapi merekalah jang oleh
arusnja Revolusi Rakjat ditenggelamkan megap-megap !
Hajo kawan-kawan, hajo kontjo-batur, hajo bung, hajo rek, kita
berdjalan terus didjalan Manipol! Hajo bung, hajo rek, kita djalan
terus menjelenggarakan Ordening Baru. Banjak manfaat kita telah
peroleh dengan adanja Ordening Baru itu. Segi-segi jang mengun-
tungkan kepada Negara, sekarang mulai menampak djelas, antara
lain dibidang politik. Free-fight-liberalism sudah kita tendang dari
padangnja praktek. Hanja didalam kepalanja orang-orang jang ta
djudjur atau individualists, orang-orang jang ta' mengarti Revolusi
dan hukum-hukumnja Revolusi, free-fight-liberalism itu masih
mulek sebagai asap hitam jang bau busuk. Tetapi fakta inipun harus
kita terima setjara dialektis. Kalau kita berdjoang terus. -
—■satu hari
nanti akan datang jang free-fight-liberalism itu akan amblas sama
sekali dari bumi kita!
Lihat kemadjuan-kemadiuan dibidang politik dibawah sinamja
Ordening Baru itu! Kita melihat sekarang Penjederhanaan partai-
partai. Kita melihat sekarang Pertumbuhan goloncjan karya sebagai
alat politik. Kita melihat Pertumbuhan dalam D P-R.G.R. Kita me
lihat Pertumbuhan dalam M .P .R .S. Kita melihat tepatnja sistim
Musjawarah dalam D.P.A. Kita melihat hasil-hasil jang amat ber
harga daripadanja Depernas.
Inilah Ordening Baru dibidang politik setjara organisatoris. jang
didasarkan atas semangat Gotong Rojong, Musjawarah dan Mu-
fakat. Organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga Negara tersebut,
semuanja mengedjar satu tudjuan ufcama, jaitu melaksanakan Ama
nat Penderitaan Rakjat berdasarkan Resopim.
Ja, memang ratusan kali telah saja katakan bahwa demokrasi kita
bukanlah demokrasinja free-flight-liberalism. Demokrasi kita adalah
Demokrasi Terpimpin. Demokrasi kita bukanlah adu suara dalam
pemungutan, bukan tempat untuk mentjari popularitet dikalangan
399
/
masjarakat, bukan alat untuk memperkuda Rakjat untuk kepenting
an seseorang atau sesuatu partai. Demokrasi kita mengadjak kita-
semua dan memberi kesempatan kepada kita-semua untuk bermu-
sjawarah atas dasar terang-gamblang jaitu bagaimana melaksanakan
Amanat Penderitaan Rakjat, bagaimana memperbaiki nasib peng
hidupan Rakjat sehari-hari, bagaimana memberikan Harapan dan
nanti Kenjataan kepada Rakjat tentang nasib bahagia dikemudian
hari.
D an demokrasi kita jang begini ini adalah satu unsur utama dari
pada Ordening Baru! Demokrasi kita bukan Majoriteit melawan
Minoriteit. Bukan opposisi melawan jang berkuasa, bukan pun jang
berkuasa melawan. opposisi. Bukan madjikan melawan buruh, dan
madjikan melawan tani. Bukan golongan politici melawan golongan
karya. Bukan golongan Angkatan Bersendjata melawan Rakjat.
Bukan! Demokrasi kita bukan medan-pertempuran antara oppo
nent-opponent satusamalain, medan-hantam-hantaman antara anta-
gonismen, medan untuk mentjari kemenangan satu golongan atas
golongan jang lain, medan untuk merebut kekuasaan oleh satu
golongan terhadap golongan jang lain.
Demokrasi kita <tidak lain tidak bukan. ialah mentjari sintese,
mentjari akkumulasi fikiran dan tenaga untuk melaksanakan Amanat
Penderitaan Rakjat, semuanja atas pedoman Ordening Baru jaitu:
Revolusi-Manipol/USDEK-Pimpinan Nasional. Dus Demokrasi
Terpimpin tidak mentjari menghasilkan kemenangan sesuatu golo
ngan atau ke'kalahan sesuatu golongan, — ia hanja menghasilkan
akkumulasi maksimal daripada fikiran-fikiran-baik, tjara-tjara-baik,
kemadjuan-kemadjuan positif untuk Rakjat setjara Keseluruhan
tidak untuk sesuatu golongan atau partai.
Inilah apa jang tadi saja namakan djuga ,,Kegiatan politik”,
„Keamanan politik” !
Kegiatan politik dan Keamanan politik di Indonesia ialah: setjara
aktif simultan (artinja: aktif bersama-sama) melaksanakan Amanat
Penderitaan Rakjat atas dasar-dasar Ordening Bant, Kegiatan poli-
400
tik dan Keamanan politik di Indonesia ialah: aktif simultan mem-
pertumbuhkan Ordening Baru, Kegiatan politik dan Keamanan po
litik di Indonesia ialah: aktif simultan ikut memperintji pelaksanaan
Ordening Baru. Kegiatan politik dan Keamanan politik di Indonesia
ialah: aktif simultan memberikan konsep-konsep-baru dalam pelak
sanaan Ordening Baru. Kegiatan politik dan Keamanan politik di
Indonesia ialah: aktif simultan menghantam dan menghantjur-
leburkan sisa-sisa kolonialisme, imperialisme, dan feodalisme. Ke
giatan poli'tik dan Keamanan politik di Indonesia ialah: aktif simul
tan berdjalan-terus diatas rel-asli daripada Revolusi, — bukan me-
njelewengkan Revolusi. Pendek-kata Kegiatan politik dan Keama
nan politik di Indonesia bukanlah kegiatan djegal-djegalan, melain
kan kegiatan aktif simultan, aktif bersama-sama mempertumbuhkan
dan melaksanakan Ordening Baru !
Maka, djikalau demikian Kegiat’an politik dan Keamanan politik,
djikalau demikian Demokrasi Terpimpin, maka Demokrasi Terpim
pin kita itu tegas-njata mempunjai dua unsur: unsur ,,demokrasi” ,
dan unsur ,,terpimpin’*. Kita tidak boleh hanja melihat satu unsur
sadja, jaitu demokrasi tok atau terpimpin tok. Kedua-dua unsur itu
adalah dua unsur jang ta’ terpisah-pisahkan, dua unsur jang bergan-
dengan mutlak satusamalain, dua unsur loro-loroning-atunggal.
Demokrasi tok bisa njeleweng ke-liberalismet terpimpin tok bisa
menjeleweng ke-diktatur fasis.
Demokrasi terpimpin Joro-loroning-atunggar, berarti: ada
demokrasinja dian ada terpimpinnja, ada terpimpinnja dan ada
demokrasinja, oleh karena ia adalah demokrasi pelaksana daripada
A.P.R., jaitu Amanat Penderitaan. Rakjat. Ia harus diharmonisir
dengan A.P.R., ia adalah satu bagian mutlak, satu integrerend deel
daripada pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakjat. Djika tidak, dia
akan kehilangan dasar, kehilangan tudjuan. Demokrasi terpimpin
karena itu, harus pula ditudjukan untuk melindungi dan menambah
hak-hak bagi si Rakjat, — si Djelata, si Marhaen, si Murba, si Tani,
si Proletar. Bersamaan dengan itu, dia harus ditudjukan pula untuk
401
\
•
niengurangi atau mcnghapuskan hak-hak jang berlebih-Iebihan
daripada kaki-tangan-kaki-tangan imperialis dan kaum kontra
revolusioner, kaum anti progressi dan kaum penghisap Rakjat.
Djangan diputar! Djangan dibalik! Kalau dibalik, nanti A.P.R.
bukan berarti Amanat Penderitaan Rakjat, tetapi Amanat Penindas
Rakjat !
Atas dasar Kegiatan Politik dalam arti aktif simultan melaksana
kan bersama-sama Amanat Penderitaan Rakjat atas dasar-dasar
R.I.L. atau Ordening Baru itulah, maka kita memasukkan Angkatan
Bersendjata dalam penghidupan politik. Atas dasar itulah kita mele-
paskan Trias Politica, — itu pepunden-keramatnja kaum ilmu-ke-
tata-negaraan tjekokan Barat. Dalam alam Demokrasi Terpimpin
kita ta' usah takut bahwa bajonet akan merebut kekuasaan, oleh
karena politik dalam Demokrasi Terpimpin bukanlah untuk merebut
kekuasaan, Dalam alam Demokrasi Terpimpin kita mengambil segala
manfaat dan mengumpulkan segala kemampuan-politik dari
Angkatan Bersendjata, jang memang dilahirkan didalam Revolusi
Rakjat, dan jang didalam guerrilla menghantam kebuasan Belanda
dan didalam operasi-operasi militer menghantam pemberontak dan
gerombolan, selalu harus hidup dan berdjoang berdampingan dengan
Rakjat. Mereka tentunja tjukup mengarti djeritnn Rakjat, tjukup
mengerti penderitaan Rakjat, tjukup mengerti Amanat Penderitaan
Rakjat !
Mereka adalah alat Revolusi, mereka adalah Angkatan-Bersendja-
tanja Revolusi. Mereka harus setia kepada sumbernja, jaitu Revo
lusi, jaitu Rakjat. Mereka harus mengabdi kepada Rakjat, menda-
hulukan kepentingan Rakjat daripada kepentingan Iain-lain. Mere
ka ta* boleh melukai perasaan dan hati Rakjat, mereka harus men
djadi Angkatan Bersendjata jang disukai dan ditjintai Rakjat. Se
bagai dimuka sudah saja katakan. Rakjat sudah menerima Manipol
sebagai pimpinan politiknja, maka Angkatan Bersendjatapun harus
menerima Manipol djuga, dan menerimanja dengan sepenuh-
penuhnja hati. Rakjat sudah dipimpin oleh Manipol, maka Angka-
402
tan Bersendjatapun harus dipimpin oleh Manipol. Sekali lagi saja
ulaiigi disini: bukan Angkatan Bersendjata atau bedil memimpin
Manipol, tetapi M anipol jang memimpin Angkatan Bersendjata dan
bedil !
Djangan diputar, djangan dibalik! Pembalikan berarti penjele-
wengan kepada fasisme. Bedil ditangan Angkatan Bersendjata harus
ibarat bedil ditangan Rakjat, untuk melindungi hak-hak Rakjat dan
untuk mempertahankan Negaranja Rakjat dian Revolusinja RakjcU
Dalam Revolusi kita sekarang ini, dan seterusnja, tidak boleh ada
antagonisme atau Kontradiksi antara Angkatan Bersendjata dan
Rakjat !
Ingat sekali lagi, kita semua dipimpin oleh Manipol, kita semua
harus menudju kepada sosialisme! Tentang pengertian sosialisme
dan pelaksanaan sosialisme inipun ta' boleh ada antagonisme dan
Kontradiksi dikalangan pemimpin-pemimpin kita, baik pemimpin
preman maupun pemimpin militer, Sering dibidang ini timbul
kontradiksi-kontradiksi, antagonisme-antagonisme mental, konfiik-
konflik mental, malahan kadang-kadang timbul pertentangan-
pertentangan sengit jang bersifat materiil.
Mengertilah, bahwa :
403
Kata mereka :
Nas ............... Nasionalis ........... P.N.I. !
A ................... Agama ................. Nahdatul Ulama !
Kom ............... K om unis............... P.K,I. !
Dus Nasakom hanja berarti PNI, N U , dan P.K.I, sadja! Itu Sal&hi
404
tenaga revolusioner didalam Bangsa”! Dus: segala penggolongan
termasuk swasta (asal revolusioner) dalam masjarakat kita persa-
tukan. Dus: ,,Nasakom . Sebab Nasakom adalah kenjataan-
kenjataan-hidup jang ta dapat dibantah, — living realistis ■
—■
didalam masjarakat Indonesia wnktu ini. Mau tidak mau senang
atau tidak senang, kita harus menerima kenjataan-kenjataan itu.
Mau tidak mau, senang atau tidak senang, kita harus mengga-
bungkan tenaga mereka itu. Mau tidak mau, senang atau tidak
senang, kita harus mempergunakan tenaga gabungan dari mereka
itu. . ’
405
Terus-terang sadja: Jang anti persatuan itu sebenarnja kekanak-
kanakan! Mereka menderita penjakit phobi, seperti kanak-kanak
takut kepada momok disiang hari. Katanja pro Manipol, katanja
pro U SD E K , katanja pro Djarek, itetapi mereka tidak mau ingat
bahwa didalam Djarek ada tertulis bahwa kita „tidak boleh
menderita penjakit Islamo-phobi, atau Nationalisto-phobi, atau
Komunisto-phobi’\ — dan — bahwa Djarek itu (begitu djuga
pidato-New York ^Membangun Dunia Kembali**) telah disahkan
oleh M .P.R.S.
406
lagi ada sesuatu organisasi jang mau ,,main luas-luasan" lagi seakan-
akan menjaingi Front Nasional, sehingga nanti perlu saja beri
djeweran pula!
Demikian pula m3ka pembentukan dan penggerakan Pramuka
harus berdjalan lantjar. Pramuka adalah penting bagi pembangunan.
M aka djanganlah pembentukan dan penggerakan Pramuka ini
terhambat oleh adanja phobi-phobian ! ,
Kembali lagi kepada soal persatuan:
Kalau benar-benar merasa pendukung Revolusi Indonesia, kalau
benar-benar pendukung M anipol/U SDEK , pendukung Djarek, pen
dukung Undang-Undang Dasar '45, pendukung Pantja Sila, dja
nganlah bekerdja anti persatuan-revolusioner, djangan bekerdja
buat perpetjahan.! Sebab bekerdja buat perpetjahan berarti bekerdja
buat musuh-musuh Revolusi. Bekerdjalah buat persatu'an, sebab
hanja liwat persatuan, liwat kegotongrojongan, liwat keholopis-
kuntulbaris, maka Tanah-Air, Rakjat, Revolusi dapat diselamat-
kan!
Pantja Sila adalah alat pemersatu! Pantja Sila bukan alat peme-
tjah'-belah! Dengan Pantja Sila, kita djuga mempersatukan tiga
aliran besar jang bernama Nasakom itu. Djadi djangan memper
gunakan Pantja Sila untuk mengadu-domba antara kita dengan kita.
Djangan mempergunakan Pantja Sila untuk memetjahbelah Nasa
kom, mempertentangkan kaum nasionalis dengan kaum agama,
kaum agama dengan kaum komunis, kaum nasionalis dengan kaum
komunis. Siapa jang main-main dengan Pantja Sila untuk maksud-
maksud pengadu-dombaan itu, — ia adalah orang jang sama sekali
ta’ mengarti Pantja Sila, atau orang jang durhaka kepada Pantja-
Sila, atau orang jang ........... kepalanja sinting !
Dan apa jang saudara katakan tentang orang-orang jang bukan
sadja main-main dengan Pantja Sila, tetapi djuga main-main de
ngan Proklamasi? Sekarang ada orang-orang jang' mau ,,mensemi-
narkan" Proklamasi! Lho, Proklamasi kok mau „diseminarkan"!
Apa lagi jang mau dikutik-kutik mengenai Proklamasi? Apa lagi jang
407
mau dikutik-kutik mengenai dua kalimat djelas-tegas terang-gam-
blang daripada Proklamasi itu? Sungguh, djalan untuk mengchianati
Revolusi banjak, tetapi mengapa kok djalan jang bodoh ini jang
ditempuh? *
408
Kekolotan, kedogmatisan, ketidak-toleranan dari semua aliran,
selamanja mendjadi bahaja, Di Indonesia begitu, diluar Indonesia
djuga begitu. Sekarang begitu, dizaman Nabi djuga begitu. Apa
lagi di Indonesia sekarang! Indonesia sekarang membutuhkan pro
gressif, membutuhkan maksimalnja persatuan, Sebab Indonesia se
karang sedang bertjantjut-taliwanda mendirikan masjarakat „semua
buat semua , bukan masjarakat ,,engkau untuk dewek", bertjantjut,
taliwanda menggegap-gempitakan iapunja perdjoangan konstruksi
dan destruksi, Konstruksi melaksanakan sosialisme Indonesia
destruksi menghapuskan segala rintangan disegala bidang, termasuk
kolonialisme di Irian Barat. Dan didalam kegegap-gempitaan ini
tidak ada hal jang lebih dibutuhkan daripada persatuan, — ,,de
samenbundeling van alle revolutionaire krachten in de natie".
Melemahkan persatuan berarti memperkuat musuh, bekerdja buat
perpetjahan berarti bekerdja buat musuh!
409
\
410
sedjak hari Proklamasi itu. Jang belum ialah berkibarnja Bendera
Sang Merah-Putih di Irian Barat itu. Dan tidak berkibarnja Sang
Merah-Putth disana itu ialah oleh karena imperialisme Belanda
masih bertjokol disi'tu. Artinja oleh karena kekuasaan Belanda masih
sombong-nongkrong didaerah itu. Artinja lagi: oleh karena kekuasa
an kita belum berdjalan didaerah itu. Dus jang harus kita kerdjakan
ialah: menanam kekuasaan kita didaerah itu. Itylah sebabnja maka
saja selalu mengatakan: ,,memasukan Irian Barat kedalam wilajah
kekuasaan Republik".
411
karena kita berdiri dipihak jang benar, dan oleh karena kita tidak
berdiri sendiri. Dibelakang kita berdirilah kawan-kawan kita jang
djumlahnja seperti semut, — kawan-kawan kita disemua benua,
jan^g djumlahnja puluhan miljun, bahkan ratusan miljun, bahkan '
ribuan miljun !
Namun djanganlah mengira, bahwa perdjoangan ini tidak berat.
Perdjoangan Irian Barat adalah pada waktu ini berada dalam taraf
jang menentukan, taraf jang beslissend. Dalam taraf jang demikian
itu, perdjoangan selalu berat Peribahasa asing berkata: "de
laatste loodjes wegen het zwaarst". Tetapi bersatu-padu, dan tekad
bulat-kuat laksana badja, akan meringankan beban jang berat, jang
harus kita holopiskuntulbariskan sampai tudjuan kita tertjapai.
Rakjat Indonesia menunggu dengan hati jang berdebar-debar hari
berkibarnja Sang Merah-Putih di Irian Barat, dan hari itu Insja
Allah telah mendekat, asal kita bersatu-padu dan bertekad bulat,
ta* mundur selangkah ta' berkisar sedjari.
Bagaimanakah sesuatu perdjoangan harus didjalankan? Dalam
perdjoangan, peganglah teguh segala apa jang sudah didapat, dan
*' perdjoangkanlah setjara teratur apa jang belum tertjapai. Kedaula
tan atas Irian Barat sedjak hari Proklamasi 45 sudah ditangan kita,
dan tentang pendirian ini kita tidak ragu-ragu lagi, malah kita
pegang teguh mati-matian dengan segala matjam perdjoangan.
Tingkat pendirian jang akan datang ialah: memantjangkan Sang
Merah-Putih di Irian Barat, dan pemantjangan Sang Merah-Putih
itu pasti akan terdjadi apabila kekuasaan Pemerintah didaerah itu
ditangan kita. Oleh sebab itu maka apa jang telah dalam genggzman
kita, kita genggam teguh, dan apa jang belum tertjapai* jaitu ke
kuasaan pemerintah, marilah kita perdjoangkan.
Politik, — ini adalah difinisi Iain adalah memungkin apa
jang ta' mungkin diwaktu jang lampau. Perdjoangan pembebasan
Irian Barat pada hari-hari jang akan datang tidaklah lagi berupa
persitega^gan-uratleher tentang sesuatu istilah juridis jang bernama
„Kedaulatan*\ jang sudah berada ditangan kita, melainkan sedjak
412
\
i
413
Belanda, segera sesudah persoalan Irian-Barat selesai".
Demikianlah isi surat uluran tangan saja itu.
Dengan demikian, maka saja bawalah pemetjahan soal Jrian-Barat,
jang mendjadi duri antara kedua bangsa, kedalam taraf baru, dengan
membuka segala kemungkinan jang baik bagi kedua bangsa dan
perdamaian dunia. Terbukalah pintu bagi bangsa Belanda dibawah
Oranje-Huis, jang beberapa kali memimpin perdjoangan kemerde
kaan Nederland terhadap pendjadjahan asing, untuk meninggal-
kan nama jang terhormat dalam sedjarah internasional dimasa jang
akan datang.
Saja tidak melihat banjak manfaat dari persitegangan-uratleher
tentang penjerahan kedaulatan atau tentang hak mcnentukan-nasib-
diri-sendiri, oleh karena kedaulatan dan hak sclfdetermination itu
sudah dalam tangan Bangsa Indonesia sedjak Proklamasi Kemerde
kaan 17 Agustus 1945.
Dengan terbentuknja Pemerintah Republik di Irian Barat, maka
barulah dapat berdjalan pembangunan-semesta djuga di Irian Barat,
untuk menaikkan kesedjahteraan badaniah dan rochaniah daripada
saudara-saudara kita didaerah itu, menurut rantjangan jang telah
sedia ditangan Pemerintah Republik. Rakjat Indonesia, dan bukan
Belanda dan bukan djuga orang lain, bukan si Willem atau si John,
jang dituqaskan oleh Sedjarah untuk bertanggung-djawab menaik
kan taraf kesedjahteraan Irian Barat, karena bumi Irian Barat
adalah tumpah-darah kita sendiri, penduduk Irian Barat ada’ah
Banqsa kita sendiri. Perdekatlah waktunja bendera Sang Merah-
Putih berkibar di Irian Barat itu, ditengah-tengah Pemerintah
Nastonal Indonesia jang merdeka berdaulat, dari Sabang sampai
Merauke!
Ja, perdekatlah! Saja harap Rakjat Belanda mengarti keadrengan
kita ini, oleh karena kita sampai kepuntjak-puntjaknja saraf kita
dan sampai kedasar-dasarnja djiwa kita merasakan bahwa Irian
Barat adalah bagian dari tanah-air kita dan bagian dari Banqsi kita,
sebagaimana Limburg adalah bagian daripada Nederland dan
\
i
414 ji
Friesland adalah bagian daripada Nederland. Adakah satu orang
Belanda, ja satu orang sadja sekalipun, jang membiarkan Limburg
diduduki bangsa asing, atau Friesland didjadjah orang lain? Ke-
tjuali daripada itu, maka segala persjaratan kita, —■persjaratan
kenegaraan, persjaratan keselamatan, persjaratan pembangunan,
persjaratan internasional dan lain sebagainja menuntut lekasnja
Irian Barat itu masuk kedalam wilajah kekuasaan Republik.
Harap fihak Belanda memahami dan menjadari hal ini. Saja
sendiri mungkin bisa sedikit sabar lagi, tetapi Rakjat Indonesia
mungkin tidak bisa sabar terlalu lama lagi. Rakjat Indonesia tidak
bisa disuruh menunggu sampai lebur-kiamat, ja mungkin tidak bisa
disuruh menunggu beberapa tahun. lagi! Kalau kesabaran sudah
menetap sampai kepala garis perbatasan, maka saja chawatir politik
Konfrontasi itu harus disusul dengan politik jang lebih gegap-
gempita lagi!
Saja ulangi lagi: Kita bertekad bulat, kita mendesak terus. Kita
merasa kuat, oleh karena kita memang kuat, dan oleh karena kita
difihak jang benar, dan oleh karena kita tidak berdjalan sendiri.
Ja, kita tidak berdjalan sendiri! Kawan-kawan kita ada dimana-
mana, keadaan internasional umumnja menguntungkan kepada kita.
Didalam pidato-pidato saja jang terdahulu sudah saja katakan,
bahwa imbangan dunia beberapa tahun jang lalu didasarkan a*as
hegemoni, pendjadjahan, penindasan, penghisapan lebih dari 2000
djuta manusia oleh kurang daripada 500 djuta manusia, dan bahwa
kini sebagai reaksi terhadap ketidak adilan itu tiga-perempat
(sedikitnja) daripada ummat manusia dimu'ka bumi ini berada dida
lam satu Revolusi-Besar jang saja namakan Revolusinja Kemanu-
siaan, — the Revolution of Mankind — dan bahwa Revolusi kita
ini adalah sebagian sadja daripada Revolusi Kemanusiaan itu
Tjita-tjita Revolusi kita adalah, kataku, kongruen dengan „the social
conscience of M an". Itulah sebabnja maka Revolusi Indonesia amat
populer dikalangan tiga-perempat ummat manusia itu, dan bahwa
sembojan-baru „freedom to be free”, ,.bebas untuk merdeka", jang
415
saja lansir diluar-negeri dalam perdjalanan muhibbah jang achir ini,
disambut amat baik sekali oleh mereka itu, terutama sekali oleh
rakjat-rakjat Asia, Afrika, dan Amerika Latin. /
Ja, "freedom to be free”, — ,.bebas untuk merdeka"! Sebab, buat \
apa ada ..freedom of speech, freedom of creed, freedom from want,
freedom from fear" — buat apa „.bebas bitjara. bebas berkepertja-
jaan. bebas dari kemiskinan. bebas dari ketakutan" — , djikalau
tidak ada kebebasan untuk merdeka, tidak ada ,,freedom to be
free"? Berapa bangsakah jang tidak, sudah mempunjai Negara jang
merdeka. lantas diganggu atau diintervensi kemerdekaannja uleh
sesuatu kekuasaan asing? Berapa bangsakah jang tidak, ingin me-
'•lemparkan pendjadjahan atas dirinja, ingin mendjadi bangsa jang
merdeka, lantas dihalang-halangi tertjapainja kemerdekaan itu
dengan segala matjam? Bagi bangsa-bangsa jang sedang berdjoang
untuk mentjapai kemerdekaan, atau bangsa-bangsa jang kemerde
kaannja sedang diganggu-ganggu, atau bangsa-bangsa jang sedang
ketakutan bahwa kemerdekaannja akan diganggu-ganggu, bagi me
reka itu sembojan ''freedom to be free" „bebas untuk merdeka" itu
terdengarnja laksana satu bunjian-'terompet dari Kajangan.
Itulah sebabnja bahwa tatkala saja mendengungkan suara ..free
dom for West Irian to be free' — „bebaslah hendaknja Irian Barat
untuk merdeka" — , suara saja itu disambut oleh pendengar-pende
ngar dengan persetudjuan jang gegap-gempita, dan disambut di
dalam batin oleh segenap rakjat progressif dimuka bumi dengan
persetudjuan jang luar-biasa. Dan persetudjuan ini bukan hanja
timbul pada waktu perdjalanan-muhibbah saja itu sadja, melainkan
satu persetudjuan jang memang dari tadinja. Perdjalanan-muhibbah
saja itu, jang sebagai sudah saja katakan djuga satu perdjalanan
perdjoangan dan perdjalanan testing, menambah tebalnja persetudju-
an itu, dan menambah kesediaan bangsa-bangsa itu untuk mem-
tan fa kita.
Karena itu saja ulangi kepada saudara-saudara disini: Hajo ber
djalan terus, hajo desak 'terus, kita tidak berdjalan sendiri, kita
416
tidak berdjoang sendiri! Kawan-kawan kita itu mengerti pula, bah
wa perdjoangan pembebasan Irian Barat bukan hanja perdjoangan
adil daripada Bangsa Indonesia, sadja, tetapi adalah satu bagian
daripada perdjoangan-umum mengubur kolonialisme dan imperial
isme diseluruh muka bumi. Dan mereka mengerti pula, bahwa per-
damaian-dunia ta mungkin datang, selama masih ada kolonialisme-
imperialisme dibawah kolong langit, dan bahwa dus perdjoangan
mengubur kolonialisme-imperialisme di Irian Barat adalah satu ba
gian daripada perdjoangan-umum untuk perdamaian dunia. Kepada
semua kawan-kawan kita diseluruh muka bumi itu saja menjampai-
kan salamnja Rakjat Indonesia jang berdjoang, salamnja satu Bang
sa, jang telah lahir-kembali dalam kantjahnja perdjoangan, satu
Bangsa jang da'lam Undang-Undang Dasarnja dan dalam api-hati-
nja telah bersumpah bahwa i,pendjadjahan diatas dunia harus di-
hapuskan, dan bersumpah untuk „ikut melaksanakan ketertiban dunia
jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial”, ■
— salamnja satu Bangsa jang pada saat-saat sekarang ini
sedang gegap-gempita bertjantjut-taliwanda mengerahkan segala
semangat dan tenaganja untuk melaksanakan sumpah itu. Hidup
kesetia-kawanan perdjoangan, hidup kesetia-kawanan progressif
hidup kesetiakawanan Revolusi Kemanusiaan dan Peri-Kemanusiaan!
Dengan salam itu pula nanti achir bulan. ini Insja Allah saja akan
menudju Beograd di Yugoslavia untuk mewakili Bangsa Indonesia
dalam Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara jang berpolitik
bebas dan aktift jang akan dimulai pada tanggal I September jang
akan datang. Saja akan pergi kesana itu dengan mengemban se-
genap Amanat Bangsa Indonesia, amanat jang saja pikul dengan
sepenuh ketjintaan dan sepenuh tanggung-djawab, jaitu amanat
Kemerdekaan, amanat Perdamaian, amanat Kesedjahteraaan dan
Kebahagiaan bagi seluruh ummat manusia diseluruh muka bumi.
Apalagi dimana Indonesia adalah salah satu sponsor daripada
Konferensi Tingkat Tinggi ini! Bersama-sama dengan Yugoslavia
417
i
dan Republik Persatuan Arab, Indonesia telah mensponsori Kon
ferensi itu. Maka mendjadi kewadjiban Indonesialah membuktikan
perlunja Konferensi itu, dan dapat-bcrhasilnja Konferensi itu- Saja
minta do’a saudara-saudara semua kehadlirat Tuhan, agar saja dapat
mendjalankan pengerabanan amanat saudara-saudara itu dengan
baik.
Ja, perlunja Konferensi. Barangkali diantara saudara-saudara ada
jang menanja, apakah Konferensi ini tidak mendesak Konferensi
Asia-Afrika kebelakang? Tidak merugikan hasil-hasil Konferensi
Asia-Afrika itu? Tidak melemahkan solidaritet Asia-Afrika jang
tadinja selalu kita piipuk dan kita gcmbleng?
Tidak, saudara-saudara, sama sekali tidak! Sebab pada hakekat-
nja, Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Bebas dan Konfe
rensi Asia-Afrika itu adalah konplementer satu sama lain, artinja
..mengkomplitkan satu sama lain. Dua Konferensi ini isi-rnengisi
satu sama lain,
Dipidato Medan beberapa minggu jang lalu itu telah saja uraikan,
bahwa dua Konferensi ini pada hakekatnja berdiri diatas dua bidang
jang berlainan satu sama lain, tetapi toh mengisi dan mem&utuhkan
satu sama lain!
418
Saudara lihat: Konferensi Tingkat Tinggi dan Konferensi Asia-
Afrika tidak merugikan satu sama lain, 'tidak Mmendjegal" satu sama
lain, Dua Konferensi itu malah mengkomplitkan satu' sama lain.
Dengan mensponsori K.T.T. dan ikut dalam K.T.T. maka Indo
nesia merasa setia kepada kepribadiannja, setia kepada sumbernja
jang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar, setia kepada
garis-azasi daripada politik-luar-negerinja.
Apakah garis-azasi politik-luar-negeri kita itu?
Pertama : Babas dan Aktif.
Kedua : Solidariteit Asia Afrika.
Ketiga : ,,Tetangga baik”, good neighbour policy.
Untuk apa ?
Untuk Perdjoangan menentang Kolonialisme-imperialisme: fper-
tama ).
Untuk mempertumbuhkan Kepribadian Nasional (kedua).
Untuk Persahabatan dan Perdamaian antar-bangsa (ketiga).
Indonesia pergi ke K.T.T. nanti dengan mengcmban garis-garis-
azasi dan tudjuan-tudjuan ini, sebagaimana Indonesia duiu pergi ke
K.A.A. pun dengan mengcmban garis-garis-azasi serta tudjuan-
tudjuan itu. K.T.T. dan K.A.A. adalah satu sama lain komplementer.
Indonesia tidak melupakan K.A.A., Indonesia tidak bersikap ,,ma-
sa bodo” kepada solidariteit Asia-Afrika. Indonesia malahan selalu
masuk dibarisan paling depan daripada solidariteit Asia-Afrika itu.
Dan Indonesia sekarang ini, bersama-sama dengan beberapa Negara
Iain, malahan sedang sibuk mempersiapkan Konferensi Asia-Afrika
jang ke II. Malah dalam angan-angan Indonesia, alangkah baiknja
djikalau A.A. mendjadi A.A.A., K.A.A. mendjadi K .A.A .A ., —
Konferensi Asia-Afrika mendjadi Konferensi Asia-Afrika-Amerika-
latin! Dengan demikian maka samenbundeling daripada rasa-rasa-
nasionalisme anti imperialisme itu mendjadi lebih k<j>mplit!
Saudara-saudara! Lama saja meminta keuletan saudara-saudara
mendengarkan pidato saja ini. Sekarang saja sudah hampir tiba ke
pada kata-kata-penutup. Kata-kata-penutup ini adalah amat penting
419
sekali bagi hubungan antara saja dengan saudara-saudara, hubungan
antara saudara-saudara dengan saja, jang saudara-saudara cjalam
M .P.R.S. telah angkat mendjadi Pemimpin Besar Revolusi. Karena
itu saja masih meminta lagi kesabaran dan keuletan saudara-saudara
untuk mendengarkan dan memperhatikan kata-kata-penutup pidato
saja ini.
Saudara-saudara, dimuka telah saja gambarkan kepada saudara-
saudara djalannja perdjoangan kita pada masa jang lampau, — de
ngan kemadjuan-kemadjuannja dan kemundurannja, dengan kegem-
biraan-kegembiraannja dan kesedihannja, dengan harapan-harapan-
nja dan kadang-kadang keputus-asaannja, dengan senjum-simpul
peradjurit dan tetesan air matanja —, sampai kita datang pada
hari sekarang ini, 17 Agustus 1961, dimana kita merasa, bahwa
kita sungguh sudah meletakkan dasar-dasar jang sehat bagi perdjo
angan kita itu, dan sudah mulai melaksanakan dasar-dasar sehat
itu, dan telah memetik hasil disana-sini jang menggembirakan.
Dasar-dasar-sehat itu ialah R.l.L. atau Resopim. — Revolusi,
M anipo l/U S D E K /U U D *45, satu Pimpinan Nasional.
Apa jang kita lihat? Kita melihat bahwa dasar-dasar-baru itu
memberikan kegiatan dimana-mana, memberikan action dimana-
mana, — disegala bidang, dibidang mental, dibidang organisatoris.
dibidang mengerahkan tenaga. Tidak seperti dulu sebchim adanja
dasar-dasar-baru itu, dimana kelesuan-perdjoangan adalah selalu
meringkuk didjiwa kita, dimana kematjetan selalu kita lihat disemua
pelosok, dimana „tidak berbuat’’ dianggap bidjaksana untuk meng-
hindarkan kesalahan, dimana falsafah ,,alon-alon asal kelakon*’ di
anggap satu kebidjaksanaan jang paling tinggi. Semuanja itu oleh
karena tidak ada pedoman jang djelas jang njata jang tegas, sehing
ga kesimpang-siuran selalu mcmbingungkan kita, dan tidak ada
begeestering (pembakaran semangat) jang menjala-njala.
Sekarang berkat adanja dasar-dasar-baru, maka begeestering dan
action itu telah ada, dan hasilnja kadang-kadang telah memberikan
kebanggaan nasional dan kepertjajaan nasional, dan kebanggaan
nasional dan kepertjajaan nasional itu memberikan lagi pembakaran
420
semangat setjara baru. Dengan begeestering itu, sekali lagi begees
tering, selalu begeestering, — sebagai dikatakan oleh Danton :
audace, encore de l’audace, toujours de Taudance — , maka kita me
landjutkan perdjoangan jang masih pandjang ini, dan menghantam
menundukkan segala rintangan, segala kesulitan, segala keketjewa-
an, segala keputus-asaan jang mengadang ditengah djalan !
Ja, gembiralah kita dengan Ordening Baru ini! Ja, Alhamdu-
lillah kita sekarang mempunjai Ordening Baru itu! Malah ada
saudara-saudara jang setia jang menanja: ,,Kenapa Bapak tidak
sedari dulu-dulu* mulai memimpin Ordening Baru ini?
Saudara-saudara tentu dapat menerima, djikalau saja katakan,
bahwa saja setjara mendalam telah mempeladjari Revolusi Indo
nesia ini dalam bandingan dan hubungan dengan revolusi-revolusi
bangsa lain. D an apa jang saja lihat? Revolusi Indonesia ini tadinja
benar boleh disebutkan ^Revolusi jang paling tertib”, tetapi djuga
harus saja sebutkan ,,Revolusi jang paling kurang rentjana”, The
most orderly, but also -the least planned. Sebenarnja dari tahun
1945 mula kita berrevolusi tanpa rentjana, melainkan hanja menu-
rutkan adrengnja hati belaka. Dan terbawa oleh beberapa hal jang
saudara-saudara telah ketahui, maka pelaksanaan Revolusi itu seba
gai satu keseluruhanpun berdjalan tanpa pimpinan nasional.
Kini dirasakan Pimpinan Nasiona'l itu perlu. Tetapi sebelum
menerima pimpinan, saja harus memperdjoangkan Konsep terlebih
dulu, jang Konsep: Revolusi, dan Ideologi Nasional Progressif.
Dialektik perdjoangan menjatakan, bahwa sebelum mengoper pim
pinan nasional, menangkanlah konsepsi-konsepsi nasional terlebih
dahulu. Memang Pimpinan Nasional — dan disini saja bitjara lagi
lepas dari pribadi sendiri — ta* boleh berlangsung buat sebentaran
waktu sadja seperti misalnja pimpinan sesuatu Kabinet Koalisi atau
pimpinan sesuatu partai. Pimpinan Nasional bukan pimpinan sesu
atu partai atau pimpinan sesuatu Kabinet Koalisi. Pimpinan
Nasional harus memimpin satu Bangsa, dan Bangsa bukan seperti
satu kabinet koalisi, bukan seperti satu partai, melainkan adalah
421
satu kelangsungan, satu continuity, seperti tertulis diatas tembok
museum Mexico jang saja tjeritakan tadi.
Pimpinan Nasional harus menanam dasar-dasar Kebangsaan
dan dasar-dasar Kenegaraan, dan harus memimpin pelaksanaan dari
pada dasar-dasar Kebangsaan dan Kenegaraan itu sampai tertjapai-
lah tjita-tjita nasional, — ketjuali djikalau ia ndlewer. ketjuali
djikalau ia menjeleweng, ketjuali djikalau ia durhaka dan chianat.
Djikalau ia ndlewer, djikalau ia njeleweng, djikalau ia chianat,
harus ia ditendang mentah-mentah oleh Revolusi.
Sebenarnja, sedjak tahun 1950 sudah, saja inemperdjoangkan
Konsepsi-konsepsi-nasional-progressif itu, oh, kadang-kadang men-
dapat tjertjaan-tjertjaan dan maki-makian terang-terangan, kadang-
kadang dibisik-bisikkan bahwa saja telah mendjual Indonesia ke
pada sesuatu' Negara besar, kadang-kadang merasa seperti „single
fighter" tersendiri dan terpentjil dikalangan atasan, malah kadang-
kadang hendak dibunuh orang, disabot dan digranat, — akan tetapi
Alhamdulillah selalu dengan insaf dan sadar bahwa Rakjat mem-
benarkan saja dan mengikuti saja. Persetudjuan dan dukungan
Rakjat itulah jang selalu memberikan kekuatan-batin kepada saja
untuk berdjoang terus.
Tahun 1957 saja namakan tahun penentuan, dan saja mintakan
penentuan-penentuan; tahun 1958 saja namakan tahun tantangan,
dan saja mintakan djawaban-djawaban-tegas atas beberapa tantang
an; tahun 1959 kita kembali kepada Undang-Undang Dasar *45., dan
saja tondjoli tahun 1959 itu dengan pidato ..Penemuan Kembali
Revolusi kita", jaitu dengan penegasan setegas-tegasnja daripada
Konsepsi Nasional jang kemudian oleh Rakjat dinamakan Manipol/
USDEK.
422
jaitu Konsepsi Tritunggal R.I.L., (..Revolution, Ideology, Leader
ship") — atau' Konsepsi Resopim: „Revolusi, Sosialisme, Pimpinan
Nasional”,
Sedjak itulah saja memegang pimpinan Ordening Baru, dan
dengan keterangan ini saja telah memberi djawaban atas pertanjaan
apa sebab saja tidak dari setadi-tadinja memimpin Ordening Baru.
Bagaimanapun djuga, saudara-saudara, kita bisa merajakan dua
windu kemerdekaan kita ini dengan rasa gembira karena telah men
tjapai satu hasil jang njata: jaitu landasan-landasan jang teguh dan
djelas bagi perdjoangan kita, jang tadinja tidak kita mempunjainja
tetapi jang sekarang djelas-tegas berada dibawah telapak kaki kita
untuk diatasnja kita berderap-madju kearah realisasi Amanat Pen
deritaan Rakjat. Allahu' Akbar, Revolusi Indonesia sekarang bukan
lagi satu Revolusi jang ngawur, tetapi satu Revolusi jang tahu
benar apa jang di Revolusikannja!
Maka dengan do’a jang ta' putus-putus kehadlirat Allah Subha-
nahu wata'ala, marilah kita berdjalan terus!
Ja, berdjalan terus, tetap berdjalan terus! dengan ta’ mau kalah
kalau mendapat pukulan, ulet-maha'-ulet kalau terpaksa mandek
sebentaran, selalu waspada dalam kemadjuan, bidjaksana dalam
segala kemenangan.
Tetap berdjalan terus, menudju Matahari, sebab Matahari itu
sudah terbit, dan djalan sudah terang-benderang!
Bangsa jang berdjalan terus akan Besar.
Bangsa jang mandek, akan kerdil.
Bangsa jang mundur,. akan hantjur.
Hantjur-lebur, tidak tahan sinarnja Matahari !
423
PEDOMAN KEEMPAT
PELAKSANAAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN KEMENANGAN
(A Y E A R OF TRIUMPH)
Dengarkan, Saudara-saudara !
Hari ini adalah hari 17 Agustus 1962, Pada hari ini Republik
kita genap berusia 17 tahun ! Lebih dari tahun jang sudah-sudah,
kita pada hari ini mempergunakan perkataan ..keramat".
Hari-keramat, oleh karena pada 17 Agustus lah kita mem-
proklamirkan kemerdekaan kita, jang merupakan landasan bagi
kehidupan nasional Bangsa Indonesia.
Hari-keramat, oleh karena pada 17 Agustus dimulai lahimjn
Undang-undang Dasar ’45, jang sebagai saja katakan dulu, merupa^
kan satu ’'Declaration of Independence”, jang menghidupkan ke-
pribadian Bangsa Indonesia dalam arti jang seluas-luasnja : kepri-
badian politik, kepribadian ekonomi, kepribadian sosial kepribadi-
an budaja, — pendek-kata kepribadian Nasional.
Hari-keramat pula, oleh karena tiap 17 Agustus mendorong kita
wvtuk masing-masing menempatkan diri kita pada tjita-tjita asli
perdjoangan Bangsa Indonesia jang sedjak berpuluh-puluh tahun
itu, ialab a Amanat Penderitaan Rakjat.
Djuga Hari-keramat, oleh karena tiap 17 Agustus memberikan
tekad baru kepada kita, ilham baru, inspirasi baru, untuk melan-
djutkan perdjoangan kita jang masih tetap berat dan penuh rin-
tangan ini.
Hari-keramat lagi, oleh karena tiap 17 Agustus "kita mentjari
titik-pertemuan nasional jang seluas-luasnja, jang dapat kita pakai
42?
sebagai alat koreksi terhadap penjelewengan-penjelewengan dalam
Rcvolusi kita ini, jang kita kctahui masih lama belum selesai.
D an Hari-keramat pula, oleh karcna tiap 17 Agustus merupakan
suatu saat jang terbaik untuk mengadakan stock-opname dari hasil
jang tclah ditjapai dalam tahun jang baru lampau : Kemadjuan
dan kemunduran. harapan dan keketjewaan, kor-t>anan dan ke-
untungan, kemalangan dan kcmudjurant — itu-semua kita registrir
setjara integral pada tiap 17 Agustus, sebagai modal, sebagai
peringatan, sebagai dorongan, bagi perdjoangan dalam tahun-tahun
jang akan datang.
Ini, saja kira, inilah arti setjara integral dari tiap hari ulang
tahun 17 Agustus. — sedjak 17 Agustus 1946 sampai kepada
17 Agustus 1962 sekarang ini, sampai kepada 17 Agustus 17 Agustus
jang akan datang.
Karena pentingnja hari 17 Agustus sebagai jang saja katakan
malahnn pernah saja namakan Hari-maha-keramat. Apalagi 17
itulah, maka saja selalu menamakan hari 17 Agustus Hari-keramat,
Agustus sekarang ini ! Apa sebab?
Pada hari .ini Republik kita genap berusia 17 tahun !
Saudara-saudara !
428
Mengenai rasa hati saudara-saudara, saja dapat mengikuti dan
mengarti perasaan saudara-saudara dan harapan saudara-saudara
itu. Bahkan lebih dari itu : saja dapat membenarkan hati berdebar-
debar jang sekarang mengisi kalbu saudara-saudara itu. Sebab hati
saudara-saudara jang berdebar-debar itu membuktikan bahwa
djiwa saudara-saudara adalah djiwa jang berkobar-kobar, djiwanja
orang-orang jang berdjoang, dan bukan djiwa orang-orang jang
mlempem atau mati kutu,
Saja sendiripun menghadapi hari 17 Agustus sekarang ini dengan
hati jang berdebar-debar! Dan saja menulis pidato jang saja batja
sekarang ini dalam kesunjiannja alam Tampaksiring di Bali dengan
hati jang berdebar-debar, jang laksana merobek kesunjian Tam
paksiring itu mendjadi penuh dengan gelora, merobek angkasa jang
sedjuk itu mendjadi angkasa jang penuh dengan tanja~dan djawab
jang bertubi-tubi. Ja! Saja menulis pidato ini sebagaimana biasa
dengan perasaan tjinta jang meluap-luap terhadap tanah-air dan
bangsa, 'tetapi ini kali dengan perasaan terharu jang Jebih daripada
biasa terhadap keuletan Bangsa Indonesia, dan. kekaguman jang
amat tinggi terhadap kemampuan Bangsa Indonesia. Dengan terus-
terang saja katakan disini, bahwa beberapa kali saja harus ganti
kertas, oleh karena air-mataku kadang-kadang ta* dapat ditahan lagi.
Ta* dapat ditahan lagi, oleh rasa gembira pada diri sendiri, dan
rasa terimakasih kepada seluruh Bangsa Indonesia jang telah me-
nundjukkan keuletan jang sedemikian itu, dan rasa sjuku'r alham-
dulillah kepada Tuhan jang Maha-Adil, jang telah mengkaruniai
perdjoangan jang ulet itu dengan pahala jang maha-tinggi.
Dengan penuh rasa haru, tetapi pula dengan penuh kejakinan,
saja menamakan dalam pidato ini tahun 1962 sebagai T A H U N
K E M E N A N G A N , — A Y E A R O F T R IU M P H !
Dan dengan menamakan tahun 1962 ini Tahun Kemenangan.
maka sekaligus saudara-saudara dapat mengarti apa sebab saja
terharu, dan sekaligus pula dapat menangkap nada dari isi pidato
ini.
429
Bandingkanlah nada-nada pidato-pidato saja pada pelbagai hari
17 Agustus :
Pada pidato Resopim tahun jang lalu, saja berkata pada pem-
bukaannja :
..Alangkah bahagianja kita pada hari ini! Pada hari ini, kita
merajakan hari ulang-tahun Proklamasi Kemerdekaan kita jang
ke X V I. Pada hari ini, Republik kita gcnap berusia dua windu.
Pada hari ini, kita boleh mcnjebutkan angka kcramat 17 dua kali.
Dua kali! Sebab pada hari ini, kita mengalami 17 Agustus ketudjuh-
bclas kalinja. Pada hari ini kita mengalami 17 X 17 Agustus! Dus
pada hari ini, kita mengalami 17 Agustus tingkat maha-keramat!”
Demikian pada pidato Resopim. Nada bahagia. Bahagia dalam
arti simbolik. Bahagia karena mengalami 17 X 17 Agustus.
Nada pidato 1959 (pidato ,,Penemuan Kembali Revolusi kita” )
adalah lain. Nadanja nada memperingatkan. Dalam pidato itu saja
minta rakjat mcngtjamkan Proklamasi kita jang keramat itu. Saja
pada waktu itu berkata: ,.Dengan tegas saja katakan ..meng-tjam-
kanM, Sebab, hari ulang-tahun keempatbelas daripada Proklamasi
kita itu harns benan-benar membuka halaman bant dalam sedjarah
Revolusi kita, halaman baru dalam sedjarah Perdjoangan Nasional
kita*'.
Nada 17 Agustus 1957 dan 17 Agustus 1958 lain Iagi. Nadanja
dua pidato itu ialah nada jang sangat mineur, nada ta' gembira, nada
jang menggambarkan perasaan ketjewa.
17 Agusius 1957 saja berkata: ,,Hati kita amat terharu. Terharu
bahwa Republik kita tetap berdiri. Terharu, karena mengingati
penderitaan-penderitaan dan korbanan-korbanan kita untuk mendiri-
kan dan mempertahankan Republik ini. Terharu pula, bahwa kita
diberi oleh Tuhan kcmampuan untuk menjadari penjakit-penjakit
dan keburukan-kcburukan jang menghinggapi tubuh masjarakat
kita dalam masa duabelas tahun itu, terutama sekali dimasa jang
nchir-achir ini".
430
Tidakkah ini satu nada jang ta' gembira ?
Datang 17 Agustus 1958. Lagi nada pidato saja amat mineur.
Malah nada jang menggambarkan perasaan letih-sedih. Hampir-
hampir dengan suara jang bikin-bikinan saja berkata: ,,Ini adalah
salah satu ulang-tahun Republik Indonesia jang paling diperhatikan
orang. D.perhatikan orang didalam dan diluar negeri, Bagaimana
suasana di Djakarta pada hari ini? Apakah suasananja suasana jang
tertekan, suasananja Rakjat jang baru' sadja dapat pukulan-pukulan
dibadannja, — babak-belur, babak-bundas? Apakah suaranja suara
Rakjat jang telah remuk-redam dalam djiwanja, suara Rakjat jang
telah megap-megap?"
Ja, Saudara-saudara, perka-aan-perkataan ini memang menggam
barkan isi-hati jang amat sedih pada waktu itu, waktu dimana
pemberontakan P.R.R.I.-Permesta scdang memuntjak, waktu, dimana
orancj-orang bangsa Indonesia sendiri menikam-nikam tubuhnja
Negara bangsanja sendiri, laksana anak menikam tubuh Ibunja
sendiri.
Buat apa saja mengadjukan sekali lagi nada pidato-pidato jang
lampau? Agar saudara-saudara dapat mengikuti gelombang naik-
turunnja Revolusi kita ini. Agar saudara-saudara dapat menjadari
setjara sungguh-sungguh pasang-surutnja Revolusi kita itu. Agar
saudara-saudara dapat mendjangkau masa jang lalu itu dalam ia-
punja mudjur dan iapunja nialang. Dan achirnja, agar saudara-
saudara dapat mengerti nanti djika sudah saja uraikan — apa
sebab pidato saja jang sekarang ini, (pidato 17 Agustus 1962),
saja beri djudul f,Tahun Kemenangan", — "A Year of Triumph
Ja, dulu kita pernah mengalami * a year of decision", dan pernah
mengalami "a year of challenge'', — sekarang kita berada dalam
"a year of triumph"! A year of triumph, satu tahun kemenangan,
atau lebih tegas satu tahun permitlaan kemenangan dalam Rodanja
Revolusi, jang tidak sadja dirasakan oleh Rakjat Indonesia, tetapi
diakui pula oleh dunia-luar, bahkan mungkin dikaguminja djuga.
431
Apakah kemenangan ini kemenangan jang pertama dalam Revo
lusi kita? Adakah kemenangan-kemenangan lain? Adakah sebclum
kemenangan tahun 1962 ini, kemenangan-kemenangan kesatu, kedua,
ketiga, keempat? Djawaban atas pertanjaan ini adalah agak sukar.
Revolusi selalu mengalami pasang-pasang-mudjur dan pasang-
pasang-malang. Revolusi adalah Revolusi, oleh karena ia adalah
satu bandjir jang mengalir, jang tidak diam, jang tidak beku. Selalu
didalamnja ada saat-saat menang, tetapi ada pula saat-saat babak-
belur. Ketjuali itu, pengcrtian ,,kemenangan" adalah sangat relatif.
Apa jang kita ketahui dengan pasti ialah, bahwa Revcflusi kita
pemah mengalami beberapa saat jang mcnentukan.
Pertama, tcntu saat 17 Agustus 1945 sendiri, saat kita memulai
dengan Revolusi formil.
432
djalannja Revolusi kita kedjurusan jang benar, — dicisive in the
right direction — , ja, decisive in the right direction, sehingga tahun
1962 boleh saja namakan satu Tahun dalam mana kita mentjapai
satu kemenangan. Mentjapai satu Kemenangan, dimungkinkan oleh
karena sedjak tahun 1959, Revolusi kita bukan lagi satu Revolusi
jang ,,gumantung tanpa tjantelan*\ tetapi satu Revolusi jang ber-
ideologi, satu Revolusi jang berkonsepsi, satu Revolusi jang berlan-
dasan, — satu Revolusi jang berlandasan M anipol-USDEK!
Baik saja tandaskan disini, bahwa 1962 membawa hasil-baik
kepada kita, oleh karena kita ber~ManipoUUSDEK. Ja!, oleh karena
kita bcr-Manipol-USDEK! Artinja: Kemenangan itu tidak mungkin
kita tjapai, kalau umpamanja kita tidak ber-Manipol-USDEK, me-
lainkan tetap ber-liberalis, tetap ber-multipartysystem. tetap tanpa
kemudi, tetap tanpa bimbingannja idee Sosialisme.
Oh tentu, saja jakin, saja sadar tentang semangat perdjoangan
Bangsa Indonesia, saja sadar tentang keuletan dan kemampuan
Bangsa Indonesia, tetapi Bangsa Indonesia jang tidak berkepribadi-
an Nasional, Bangsa Indonesia jang tidak ber-Revolusi. Bangsa
Indonesia jang tidak ber-Manipol-USDEK, Bangsa Indonesia jang -
tidak benar-benar ber-Pantjasila, Bangsa Indonesia pendek-kata
jang tidak ber-RESOPIM, Bangsa Indonesia jang demikian itu tidak
akan mentjapai hasil-hasil perdjoangan sebagai jang ditjapainja
dalam tahun 1962 ini. Artinja: Bangsa Indonesia jang hanja ber-
djoang tok, atau hanja ulet tokt atau hanja bersemangat tok, atau
hanja-ridla-berkorban tok, atau hanja membanting tulang tok, —
Bangsa Indonesia jang hanja demikian itu tok, tidak akan mentjapai
hasil perdjoangan jang maksimal. Tetapi Bangsa Indonesia jang
berdjoang setjara ulet, setjara habis-habisan, setjara mati-matian,
berdasarkan R E S O P IM , baru dapat mentjapai hasil-perdjoangan
setjara maksimal jang mengagumkan seluruh dunia!
Saja tidak melebih-Iebihi arti kata! Saudara-saudara dapat gojang-
kepala dan berkata, bahwa pengakuan kedaulatan pada 27 Desena-
ber 1949 dapat djuga dipakai sebagai alasan untuk menjebutkan
433
tahun 1949-1950 satu Tahun Kemenangan. Benar, saudara-saudara!
Kita djuga dapat menamakan tahun 1949-1950 satu Tahun Keme
nangan. Kita djuga tidak dapat menjangkalnja, dan tidak seorang-
pun mau menjangkalnja. Akan tetapi dapat segera saja tambahkan
disini, bahwa kemenangan tahun 1949 itu adalah satu kemenangan
dari Revolusi phisik semata-mata, dan satu kemenangan jang kita
peroleh dengan babak-belur, dedel-duwel babak-bundas.
Revolusi kita pada waktu itu belum meliputi Revolusi Mental.
Bclum berpidjak kepada ManipoI-USDEK! Revolusi kita pada wak
tu itu belum merupakan benar-benar satu Revolusi Multi-complex,
jang meliputi Revolusi phisik, Revolusi mental, Revolusi sosial-eko-
nomis, Revolusi kebudajaan. Revolusi kita pada waktu itu boleh
dikatakan semata-mata ditudjukan kepada mengusir kekuasaan Be-
landa dari Indonesia. Maka sesudah kekuasaan Belanda terusir, se-
sudah chususnja kekuasaan politik Belanda lenjap dari bumi Indo
nesia. mendjadilah Revolusi kita satu Revolusi jang tidak mempu-
njai pegangan jang tertentu. Mendjadilah Revolusi kita satu Revo
lusi jang oleh seorang fihak Belanda dinamakan ,,Een Revoloutie op
drift . Mendjadilah Revolusi kita satu Revolusi jang tanpa arah.
Mendjadilah Revolusi kita satu Revolusi jang penuh dengan dua-
lisme. Mendjadilah Revolusi kita satu Revolusi jang tubuhnja bo-
long-bolong dan dimasuki kompromis-kompromis dan penjeleweng-
an-penjelewengan. Hampir-hampir sadja kemenangan 1949 itu
merupakan satu Kemenangan Bohong, — satu Pyrrhus-ovenvinning
— . satu kemenangan sementara, satu kemenangan satu hari, jang
merupakan satu permulaan daripada Keritntuhan Total!
Dan djikalau umpamanja kita pada tahun 1957 tidak mcnggun-
turkan kitapunja „stop pcnjeletvkngan"!, ..stop pengchianatan!'*.
,,kembali kepada kesadaran"!, djikalau kita tidak mcmbuat tahun
1957 "a year of decision9\maka kita nistjaja tidak akan dapat mem-
peringati tahun 1959 sebagai tahun pencnutan kembati Revolusi
kita, — the Year of the Rediscovery of our Revolution! Djikalau
434
tidak penjelewengan-penjelewengan sedjak hampir-Pyrrhus-over-
winning 27 Desember 1949 itu lekas-lekan dicorrigir, — sebagai
jang memang kita corrigirkan — , maka saja kira Revolusi Indone
sia akan mempunjai gambaran jang sangat berlainan daripada se
karang, jaitu gambaran: pentjideraan, rcaksionerisme, dekadensi,
disintegrasi, mungkin keruntuhan total.
Tetapi Alhamdulillah!
Saudara-saudara!
435
Landasan-kerdja itu ialah Tviptogram Pemerintah jang ter-
masjhur: sandang-pangan, keamanan, anti imperialisme termasuk
pembebasan Irian Barat. Tjekak-aos, kompak-padat, terang-gam-
blang, tegas-djclas! Anak ketjil dapat menghafalkan Triprogram
ini! Dan saja tcntukan djangka waktu tidak lebih dari tiga tahun
untuk mentjapai hasil maksimal-lajak daripada pelaksanaan Tri
program itu!
W a h . banjak orang, baik didalam maupun diluar negeri, meng-
edjek Triprogram itu. Mcngcdjek isinja bagi scsuatu program Pe-
merintah 4-kok tjuma itu", kata mereka), dan tcrutama sekali
mengcdjek djangka waktu penjelenggaraannja jang hanja tiga
tahun itu. ,/Tiga tahun. mana bisa’*! kata mereka.
Memang ditahun-tahun jang lampau Indonesia terkenal sebagai
satu negara jang banjak niat, tetapi hasil sedikit. Bangsa jang
pandai sekali meletakkan batu pertama, tetapi djarang sekali da
lam waktu lajak meletakkan batu terachir. Bangsa jang selalu me-
nundjukkan djurang lebar antara idee dan perbuatan. "A nation
with a large gap between ideas and acts"..................
Edjekan-edjekan tadi merupakan satu tantangan bagi saja. Tan
tangan bagi saja pribadi sebagai putera Indonesia. Tantangan bagi
saja sebagai Presiden Republik Indonesia. Tantangan bagi saja
sebagai pembentuk kabinet dan penjusun Triprogram. Tantangan
bagi saja malahan, sebagai Pemimpin Besar Revolusi.
Saja tahu bahwa potensi kekuatan dan kemampuan Bangsa In
donesia adalah amat besar, dan bahwa Bangsa Indonesia suka ber-
djoang.
Saja tahu bahwa kekajaan alam Indonesia boleh dikatakan ta'
ada batasnja.
Tetapi namun demikian, saja sadar, bahwa Triprogram Peme-
rintah ta dapat terlaksana hanja dengan perdjoangan hebat semata-
mata atau hanja dengan membanting-tulang memeras-keringat
semata-mata. Triprogram Pemerintah hanja dapat terlaksana dengan
perdjoangan hebat dan pemcrasan keringat plus satu hal jang lain.
436
Apn ,,plus" itu? Plus itu ialah landasan Nasional. Plus ltu ialah
Djurusan Djiwa Nasional. Triprogram Pemerintah dapat dilaksana-
kan dalam djangka waktu jang ditentukan, djika segala kekuatan,
segala tenaga materiil dan spirituil, segala funds and forces dike-
rahkan setjara serentak, setjara gotong-rojong, setjara ho-lopis-kun-
tul-baris! Dan ini hanja dapat diwudjudkan, djika Revolusi kita
mempunjai Landasan Nasional jang kokoh, raempunjai Landasan
Sosial jang bersinggasana dalam hatinja Rakjat, mempunjai Kepri
badian politik-sosial-ekonomis-kulturil jang benar-benar berbenteng
dalam api-djiwa Rakjat.
Dengan pendek-kata, djika perdjoangan Bangsa Indonesia dida-
sarkan atas R E S O P IM , maka nistjaja Triprogram dapat dilaksana-
kan, bahkan tidak ada satu tugas jang tidak dapat diselesaikan oleh
Bangsa Indonesia jang kini hampir 100.000.000 itu, dan berkekaja-
an-alam jang tiada taranja dimuka bu'mi itu, gemah-ripah-loh-
djinawi. Dengan dasar R E S O P IM itu Bangsa Indonesia akan selalu
dapat menjelesaikan tugas-adil jang bagaimanapun, dan akan selalu
dapat mengungguli njanjian penjair asing jang berdendang:
"The difficult jobs we finished today.
The impossible we tackle tomorrow".
(Jang sukar-sukar, kita selesaikan sekarang.
Jang ta' mungkin, kita selesaikan besok.)
Atas dasar pengartian jang saja uraikan dimuka itulah, saja ta’
pernah ketjil-hati atas hasil karya Bangsa Indonesia dalam rang-
kaian Triprogram, meski ditertawakan dari kanan dan Viri. meski
diedjek dari muka dan belakang.
Karena kita mempunjai R E S O P IM !
Dus, saudara-saudara!: Kepertjajaan saja adalah teguh atas daja-
penggeraknja R E S O P IM itu. Maka dari itu sekarang saudara dapat
mengarti, apa sebab sedjak 1959, tiap pidato 17 Agustus saja selalu
berpangkal dan berputar sekitar indoktrinasi. Sedjak tahun 1959
itu, maka boleh dikatakan tiap pidato 17 Agustus, dari halaman
437
pertama sampai kehalaman terachir, mengandung wzdjangari. We-
djangan mcngcnai Revolusi; wedjangan mengenai Pantja Sila dan
progressivisme; wedjangan tcntang kepribadian Indonesia jang ber-
pusat kepada gotong-rojong, musjawarah dan mufakat; wedjangan
tentang pcrsatuan Nasional Revolus.'oncr; wedjangan membrantas
komunisro-phobi; wedjangan mutlak-perlunja poros Nasakom; we
djangan mengenai djahatnja liberalisme; wedjangan mengenai per-
lunja Satu Pimpinan Nasional,; wedjangan mengenai sosialisme, so-
sialisme, sosialisme, dan sekali lagi sosialisme. Hanja djika landa-
san-landasan ini mendjadi milik-bersama daripada Rakjat, milik-
bersama daripada para pemimpin, milik-bersama pun daripada
seluruh Angkatan Bersendjata* maka dapatlah ditjapai hasil-hasil
yemilang dalam Revolusi Indonesia* hasil gemilang pula dalam pe-
laksanaan Triprogram. ^
Bagainana saudara dapat mempcrsatukan segala funds and forces,
kalau saudara menganut liberale parlementaire dcmocratie ? Djus-
tru liberale parlcmenta're democratic sendiri mengandung prinsipe-
adu-domba antara golongan dengan golongan, antara individu de
ngan indivrdu. Dan lebih-Iebih dalam abad turunnja kapitalisme
sekarang ini, — abad Kapitalismus in Niedergang — , lebih-lebih
dalam abad sekarang ini maka prinsipe adu-domba dari liberale
parlementaire democratic itu dieksploitir oleh subversi asing guna
kepentingannja sendiri.
Bagaimana saudara dapat mengadjak Rakjat memperdjoangkan
sesuatu keadilan, kalau saudara hendak membawanja keekonomi
liberal jang mengandung unsur exploitation de I'homme par
Thomme ?
Bagaimana saudara dapat mengadjak Rakjat-djelata mcmper-
tahankan Negara, membebaskan Irian Barat knlau perlu dengan
darah dan djiwanja, kalau Negara itu tidak menjangqupkan ke
pada Rakjat-djelata si Dadap si W aru si Suta si Naja satu
kehidupan jang adil dan makmur, satu kehidupan jang taia-ten-
trem-karta-rahardja ?
438
Pengartian-pengartian inilah jang harus meresap dihati-sanubari
Rakjat dan seluruh pemimpin-pemimpinnja setjara meluas dan
mendalam. Pengartian-pengartian inilah merupakan satu-satunja
landasan jang dapat membawa Homo Indonesiensis kepada pengor-
banan-pengorbanan dan aktivitas-aktivitas kearah kemakmuran,
keadilan, kebesaran. Tanpa landasan ini, maka segala aktivitas
warga Indonesia, segala pertumbuhan di Indonesia, hanja meru
pakan ..kemadjuan tambal-sulam" belaka, diombang-ambingkan
oleh nafsu ketamaan dan pertjektjokan, tersandung tersungkur
tiap-tiap kali oleh nafsu djegal-djegalan, nabrak kesini nabrak ke-
situ oleh karena tidak tahu harus berdjalan kearah mana.
Inilah jang selalu saja utamakan dalam memberi pimpinan
kepada Revolusi Indonesia. Karena itu saja selalu mewedjang.
Karena itu saja selalu mengadjar. Rakjat perlu diwedjang, agar ia
tahu benar-benar bahwa Revolusi ini adalah Revolusin/a. Pemim-
pin dari segala matjam tjorak perlu diwedjang, agar ia tahu benar-
benar bahwa Revolusi ini bukan ,,Revolusi Pemimpin", tetapi
Revolusi Rakjat dengan tenaga Rakjat dan dengan tudjuan jang
menguntu’ngkan kepada Rakjat. Tidak boleh lagi ada pemimpin-
pemimpin gadungan ! Tidak boleh lagi ada pemimpin jang mulut-
nja berkemak-kemik Manipol, tapi sebenarnja ta’ meirgarti apa?
Manipol ! Tidak boleh lagi ada pemimpin jang pura-pura pro-
Manipol, tetapi sebenarnja anti-Manipol ! Dengan Rakjat jang
sudah masak indoktrinasi M anipol maka pemimpin-pemimpin
gadungan itu nanti semuanja akan disapu bersih oleh Rakjat sen
diri !
Ja ! Saja mengutamakan apa jang saja namakan ..Landasan" itu!
Saja tahu, bahwa menamakan Landasan itu adalah sulit, chususnja
pada waktu-waktu permulaan, Dari kanan can kiri (kiri bukan
dalam makna haluan politik) saja mendapat tentangan-tentangan,
terutama sekali dari kalangan-kalangan ’'vested material inrerest"
dan "vested political interest", baikdari dalam maupun dari luar
439
negeri. Dari kanan dan dari kiri saja ditjemoohkan dan ditertawa-
kan, dan disebutkan jang bukan-bukan. Sampai sekarang pun tje-
moohaa itu masih ada jang berdjalan terus. Djuga dalam kalangan
hyperintellektuil Indonesia masih ada sadja terselip aisana-sini
orang-orang jang begitu berkarat otaknja dengan adjaran-adjaran
staatsrecht Barat. liberalisme, dan Jiberale parlemenlaire demo-
cratie, sehingga mereka ta’ mampu lagi menganggap artinja ,.Lan
dasan" itu, dan lantas bisak-bisik menggrundel, mentjemooh, meng-
edjek.
Tetapi. djustru "Revolution rejects yesterday"! Revolusi raem-
buang orde tua, diganti orde baru, Djustru Revolution bukan Re
volution, kalau tidak ada tentangan dari vested interest vested
interestnja orde tua itu, berserta tentangan dari hyperintellektuelen-
dom jang memang ,.geboren en getogen in de oude orde" — „di-
lahirkan dan dibesarkan dalam orde jang tua" jang hendak kita
bongkar dan kita rombak dan kita ganti samasekali itu. Karena itu,
apapun orang katakan dari dalam dan dari luar, — kita berdjalan
terns! Kita berdjalan terus atas Landasan MANIPOL-USDEK-RE-
S O P IM ! Dan Landasan itu akan tertanam subur, akan tumbuh
subur! Sekali Landasan itu bermahkota dalam kalbunja Rakjat,
sekali ia laksana W ahju Tjakraningrat bermahligai dalam apinja
djiwa Rakjat, maka Indonesia jang Djaja Raja, Indonesia jang Adih
Makmur, akan mendjadilah kenjataan sampai keachir zaman. Dan
tidak akan ada satu kekuatan duniawipun jang dapat mcrongrong
atau menghantjurkan Indonesia dalam bentuk jang sematjam itu!
Karena itu sekali lagi saja berkata : Kita berdjalan terus ! Ber
djalan terus atas dasar R E S O P IM ! Berdjalan terus atas dasar Lan
dasan : Revolusi — Sosialisme Indonesia — Satu Pimpinan Nasio
nal ! Seperti jang saja katakan tahun jang lalu : kita ta’ perlu
mendjiplak orang lain. Kita melalui djalan kita sendiri. Kita tahu,
—* demikian saja katakan tahun jang lalu: ,,baik negara-ncgara
jang sudah tua, maupun negara-ncgara jang anjar merdeka, atau-
pun negara-negara jang masih terbelakang dalam lapangan teknik
440
dan ekonomi, diantara mereka itu banjak jang mengira bahwa
sjarat mutlak untuk kemadjuan Negara dan Bangsa ialah kema-.
djuan teknik dan modal uang semata-mata. Mereka tidak tahu,
bahwa dalam abad ke X X salah satu dasar bagi kemadjuan nasional
ialah konsepsi ideologi jang progressif revotusioner, berdasarkan
atas kepribadian nasional !"
Apa. jang saja katakan tahun jang lalu itu, merupakan dasar
daripada pimpinan saja dalam melaksanakan perdjoangan Nasional.
Tiga kali berturut-turut pada tiap-tiap 17 Agustus, — 17Agustus
1959, 17 Agustus 1960, 17 Agustus 1961 — , saja selalu sadja tandas-
tandaskan dasar kepribadian Nasional, dasar Revolusi, dasar pro
gressivisme, dasar sosialisme, dasar pertumbuhan baru dari dunia
jang sedang bergolak, dan sedikit sekali tentang soal-soal jang teknis
materiil. Oleh karena itu, maka ada 'sementara orang jang berkata:
,,Bung Karno pandai pidato politik, akan tetapi ta* memperdulikan
samasekali soal-soal ekonomi”. Saja tahu adanja kritik-kritik jang
demikian. itu! Akan tetapi saja berkata kepada saudara-saudara:
Strategi pimpinan saja sudah memperhitungkan makna dari kritik-
kritik tersebut! Strategi pimpinan saja sudah mengkopjok pro-pro-
nja dan kontra-kontranja kritik-kritik sematjam itu. Bagaimanapun
tahun jang lalu saja sudah naikkan lagi puntjak strategi itu, dan
sudah saja mentjapai puntjak Landasan jang saja maksudkan.
Tahun jang lalu saja sudah inentjapai Kulminasi daripada Landasan
perdjoangan Nasional. Tahun jang lalu saja gelarkan Landasan*
Betonnja R E S O P IM !
441
lebih daripada itu! Selama keamanan masih terganggu, sclama te-
naga-tenaga anti-Republik masih bebas berkeliaran kesana-sini, ma
ka selalu Kesatuan Indonesia dalam bahaja, selalu Kemerdekaan
Indonesia dalam keadaan iterantjam. Gangguan-gangguan keamanan
dan uknum-uknum pengganggu keamanan itu selalu mendjadi alat
subversi asing untuk melakukan peranan jang bermaksud menekan
kemadjuan kita atau keruntuhan kita sama sekali. Karena itu maka
saja berikan prioritas kepada pemulihan keamanan itur penggem-
puran dan penghantjuran daripada golongan-golongan gerombolan
jang ta' mau menjerah. Sebagai jang saja katakan tahun jang lalu,
maka lebih dari 50% dari seluruh kegiatan nasional kita, kita
tudjukan kepada penghantjuran daripada gangguan-gangguan ke
amanan itu. Dan Angkatan Bersendjata setjara keselurulian ditugas-
kan untuk melenjapkan segala gangguan keamanan itu selambat-
Iambatnja achir 1962.-
Dan Angkatpn Bersendjata, dengan bantuan Rakjat, telah melak-
sanakan tugas ini dengan baik.
Dapat saja beritahukan bahwa berkat lindungan Tuhan Jang
M aha Esa, berkat tepat dan ampuhnja politik keamanan jang telah
saja gariskan dalam Manifesto Politik, berkat djerih-pajah serta
darah para pradjurjt dan Rakjat jang bersatu-padu, maka Program
Keamanan itu dapat disclesaikan pada waktunja. Sekarang lebih
kurang 95% telah selesai, dan Angkatan Perang kita kegiatannja
sudah dialihkan titik-beratnja kepada fasal ketiga dari Triprogram,
jaitu Irian Barat.
Atas hasil pelaksanaan tugas dibidang Keamanan ini, maka saja
atas nama Pemerintah dan Rakjat manjatakan rasa terima kasih
dan penghargaan sctinggi-tingginja kepada segcnap anggauta Ang
katan Bersendjata, jang telah menunaikan tugas Darina Baktinja
dengan penuh keinsjafan dan keichlasan pengorbanan. Terima kasih
ini djuga saja tudjukan kepada alat-alat Negara lainnja, serta
Rakjat, jang membantu Angkatan Bersendjata hingga dapat mclak-
sanakan tugasnja dengan baik.
442
Namun hasil-hasil jang telah kita tjapai itu perlu dikonsolidasi , *
dan distabilisasi. Usaha-usaha konsolidasi dan Stabilisasi itu meliputi:
A. Rehabilitasi dari Aparatur Negara jang telah rusak dan katjau
sebagai akibat dari gangguan keamanan, dan usaha itu' dilandas-
kan pada djiwa U SD EK .
B. Rehabilitasi Materiil, Personil, Mental dan Phisik, Sosial-Eko-
nomi, didaerah-daerah jang bertahun-tahun telah menderita
akibat gangguan keamanan.
C. Mengsukseskan Triprogram dan Manipol pada umumnja.
Ini semuanja adalah usaha-usaha jang disebut dengan „operasi
follow-up keamanan \
Hasil-hasil selama tiga tahun, dimana pada permulaan pemberon-
takan dari apa jang disebut Gerombolan D.I.T.I.I. Kartosuwirjo dan
P.R.R.I.-PERM EST A pada tahun mulainja Kabinet Kerdja, mereka
telah menguasai seperenam dari wilajah Republik Indonesia dengan
perkiraan kekuatan lebih kurang 125.000 orang tenaga tempur.
dengan sendjata 45.000 putjuk, berat dan ringan, kini hampir se-
luruh (95% ) dari wilajah Republik Indonesia telah dibebaskan
dari Gerombolan Pemberontak. Hingga kini telah dapat ditewaskan
23.495 orang, dan 133.365 orang jang kembali kepangkuan Republik
Indonesia, sedangkan sendjata jang telah kita rampas adalah 40.317
putjuk, berat dan ringan. Djuga kegiatan subversif mereka selama
ini sebagian besar telah dapat kita patahkan atau kita gagalkan.
Ini semua tidak akan dapab berhasil djikalau tidak ada pengor-
banan-pengorbanan dari kita. Selama ini segala usaha-usaha dalam
pemulihan keamanan telah meininta korban dari kita, jaitu 3.736
orang gugur dari pradjurit-pradjurit Angkatan Bersendjata dan
O.K.D.; dan. 6.213 orang dari Rakjat; luka-luka 5.164 orang dari
pradjurit Angkatan Bersendjata dan O.K.D., dan 4.375 orang dari
Rakjat.
Puntjak dari segala usaha-usaha jang telah kita selenggarakan
seperti jang saja sebutkan tadi ^'alah tertangkapnja Kartosuwirjo
443
pada tanggal 4 Djuni tahun 1962 jang lalu, jang kcmudian disusui
dengan penjerahan diri dari beratus-ratus pengikutnja setjara ber-
/
angsur-angsur.
Ini adalah satu kenjataan jang harus diterima oleh seluruh
Bangsa Indonesia dengan rasa lega dan gembira. Rasa lega dan
gerabira karena penderitaan-penderitaan jang selama ini dirasakan
oleh Rakjat telah dihentikan.
Rasa lega dan gembira, karena dengan pulihnja keamanan, Ne
gara akan dihindarkan dari pemborosan lebih landjut daripada dji-
v'a, harta-benda. dan kekajaan-alam, dan daDatlah ootensi tiasi^n^l
dikerahkan dan diputuskan kepada usaha-usaha Iain, jaitu Pelak-
sanaan Pembangunan Semesta Berentjana serta usaha-usaha besar
dibidang lain-lain, dan — Pembebasan Irian Barat.
444
i
Pun kita tidak membebaskan Irian Barat untuk menambah djum-
lah penduduk ! Djumlah pcnduduk dalam daerah kekuasaan Re
publik sekarang ini sudah hampir 100.000.000 orang, dan apa arti
tambahan 750.000 putera Irian Barat kepada djumlah 100.000.000
itu ?
Pertimbangan untuk mentjari keuntungan ekonorai ? Atau tam-
bahkan kekajaan alam ? Itupun tidak! Daerah jang dalam kekua
saan Republik sudah mempunjai kekajaan alam jang berlimpah-
limpah, baik jang sudah dieksplorir dan dieksploitir, maupun jang
belum dieksplorir dan dieksploitir, sehingga semua imperialis ngiler
ketes-ketes melihat kekajaan alam kita itu, Ada imperialis jang
mengatakan bahwa tidak adil 90.000.000 manusia diberi kekajaan
alam sebanjak itu !
N ah apakah gerangan sebabnja kita begitu mati-matian mem
bebaskan Irian Barat ? T a’ lain ta* bukan, oleh karena kita zdalah
satu Bangsa jang mempunjai dasar-djiwa, satu 'Bangsa jang mem
punjai, prinsipe, satu Bangsa jang mempunjai karakter, Pembebasan
Irian Barat, sebagian daripada tanah-air kita, sdalan bagi kita satu
soal prinsipe, satu Kewadjiban-Sutji daripada Djiwa Indonesia. —
luas atau tidakkah Irian Barat itu, kaja atau tidakkah Irian Barat
itu, berpenduduk banjak atau sedikitkah Irian Barat itu. Perdjo
angan membebaskan Irian Barat merupakan satu dasar fundamentil
daripada Nationbuilding kita, bahkan djuga satu dasar funda
mentil daripada characterbuilding Indonesia. Sedjak dari dulu mula
kita menjubur-njuburkan karakter-tulen kepada Bangsa Indonesia,
djauh daripada opportunisme, djauh daripada djiwa pendjiplak,
djauh daripada Sklavengeist, atau djiwa budak-belian jang tidak
mengenai kehormatan. Kalau belakangan ini ada seorang moralis-
politiku's berkata ”A nation with character is worth to live for, is
worth to sacrifice for", — ,,satu bangsa jang berkarakter pantas
kita sadjikan hidup dan korbanan kepadanja” — , maka kita telah
mentjam-tjamkan keagungan-djiwa jang demikian'itu kepada Rak-
445
jat Indonesia djauh sebelum "Sturm iiber Asien" menderu-deru
diangkasa T im ur! Itulah sebabnja kita djuga membantu per
djoangan lain-lain bangsa jang menentang kolonialisme, dengan
tidak memperdulikan bangsa itu apa warnakulitnja atau apa tjorak
agamanja. Misalnja perdjoangan bangsa Aldjazair kita bantu keras,
dan kita turut amat gembira sekali bahwa perdjoangan mereka itu
telah berhasil. Hidup Aldjazair! Hidup kemerdekaan dimanapun
djuga ! Matilah kolonialisme seterusnja !
Saja kira lambat-laun tudjuan Indonesia membebaskan Irian
Barat itu diniengerti oleh dunia-luaran, — djuga oleh mereka jang
dulunja menganggap kita tidak akan betjus mengurus Irian Barat,
dan mengatakan bahwa kita ini hanja ekspansionis belaka, atau
irredentis, atau imperialis, atau kolonialis, atau lain-lain sebutan
jang segar-segar. hantam-kromo lidah1ta’ bertulang.
Saudara-saudara tentu masih ingat kcnapa saja jang dulu begitu
sabar terhadap Belanda, dalam memperdjoangkan pembebasan
Irian Barat itu' achirnja seperti tidak sabar dan melansir politik
Konfrontasi. Konfrontasi disegala bidang. Dibidang politik, dibidang
ekonomi, ja djuga kalau perlu gempur-gempuran dibidang meliter.
Sebab-musababnja politik Konfrontasi itu ta' perlu saja ulangi lagi
disini. Masih segar dalam ingatan kita sikap Belanda bertahun-tahun
jang mendjengkelkan, jang treiterend, jang achirnja memaksa kita
mendjalankan politik Konfrontasi itu, Dan saudara-saudara menge-
tahui djuga, bahwa politik Konfrontasi itu bukan sekadar politik
gertak-sambel. Sehari demi sehari, seminggu demi seminggu, sebulan
demi sebulan, kita pertinggi persiapan dan pelaksanaan politik
Konfrontasi itu dengan njata. Lidah kita mendjadi tindju, tindju
kita mendjadi palu-godam jang maha hebat! '
Disamping itu, saudara-saudara ingat ,saja mengeluarkan djuga
uluran-tangan kepada fihak Belanda, Uluran-tangan untuk menje-
lesaikan sengketa setjara damai, dengan djalan menjerahkan pcmc-
rintahan atas Irian Barat kepada kita setjara ichlas, agar selandjut-
nja hubungan antara Indonesia dan Belanda dapat dinormalisir.
446
Kataku dalam pidato tahun jang lalu: ,,Dengan demikian, maka
saja bawalah pemetjahan soal Irian Barat kedalam ftjraf baru,
dengan membuka segala kemungkinan jang baik bagi kedua bangsa
dan perdamaian dunia. Terbukalah pintu bagi bangsa Belanda di-
bawah Oranje Huis, jang beberapa kali memimpin perdjoangan
kemerdekaan Nederland terhadap pendjadjahan asing, untuk
meninggalkan nama jang terhormat dalam sedjarah internasional
dimasa jang akan datang’\
Inilah jang saja utjapkan satu tahun jang lalu pada 17 Agustus
1961 : politik Konfroritasi disertai dengan uluran-tangan. Palu-
godam disertai dengan adjakan bersahabat.
447
dan mulai diperdengarkan, tjalon presidennja, tjalon perdana men-
terinja, tjalon panglima-besarnja sudah mulai dibisik-bisikkan.
Kita tidak mau biarkan kekurang-adjaran in i! Menteri Luar
Negcri Subandrio saja kirimkan kesidang P.B.B. di New York
dengan hanja satu instruksi sadja ; (,GagaIkan usaha Belanda untuk
mendirikan Negara Papua melalui P.B.B.!" Dan Menlu Subandrio
raasuk gelanggang pertempuran. Dengan sengit ia berdjoang, dan
achirnja usaha Belanda tadi buat sementara dapat digagalkan.
Dengan sengadja saja berkata „buat sementara*’, Sebab Luns
berniat untuk tiap tahun sclandjutnja memadjukan resolusi "self
determination" bagi Rakjat Irian Barat dimuka sidang P.B.B. Djika
„Negara Papua" ta' dapat dibentuk, — paling sedikit tiap tahun
Indonesia akan diseret olehnja sebagai terdakwa (beklaagde) di
forum P.B.B, Demikinlah djalan-fikiran Luns. Demikianlah dja-
lan-fikiran fihak Belanda.
Sekembalinja Menlu Subandrio dari sidang P.B.B., maka saja
beritahukan kepadanja, (jang selandjutnja djuga mendjadi kepu-
tusan Kabinet), bahwa untuk menanggulangi segala akal-bulus
Luns dtu, politik Konfrontasi harus diperhebat lagi sehcbat-
hebatnja hams dipuntjakkan kepada ( putjaknja jang terachir!
Irian Barat harus dibebaskan dari kolonialisme Belanda dalam
tafmn 1962 : Irian Barat harus dibebaskan dari kolonialisme Belanda
sebelum ajam djantan bcrkokok pada tanggal 1 Djanuari 1963.
Saja tidak sudi untuk tiap tahun memperdebatkan soal Irian Barat
di P .B .B .!
Maka atas dasar keputusan ini, lahirlah T R IK O R A . Lahirlah Tri
Komando Rakjat, jang saja atas nama Rakjat Indonesia utjapkan
di Djokjakarta pada tanggal 19 Desember 1961, hari peringatan
penjerbuan Djokjakarta setjara chianat oleh Belanda presis tiga-
belas tahun jang lalu. *
Gagalkan pembentukan „Negara Papua"! Kibarkan Sang Merah
Putih jdimana-mana di Irian Barat !, siap-sedialah untuk komando
\
448
mobilisasi-umum ! — demikianlah isi Trikora itu. Ketjuali itu
Angkatan Perang diperintahkan untuk siap menerima perintah
menggempur kolonialisme Belanda di Irian Barat setiap waktu,
membebaskan Irian Barat dengan djalan kekerasan sendjata setiap
saat. ^
449
evakuasi warga Belanda setjara besar-besaran telah terdjadi, djuga
ekonominja djadi lumpuh atau kotjar-katjir didaerah-daerah itu.
Dalam beberapa minggu kita dapat mengembangkan Kantong-
kantong De Fakto itu diseluruh daratan Irian Barat, djika diperlu-
«
kan lagi.
Ini semua dilaksanakan tanpa menggerakkan induk tenaga dari
Angkatan Perang Republik Indonesia. Kita telah sedia pula dengan
pasukan-pasukan lengkap guna membasmi Westerling-Westerling
dan lain-lain bom-waktu jang akan ditinggalkan oleh Kolonial Be
landa di Irian Barat. Dan kita telah sedia dengan berpuluh-puluh
Bataljon untuk mendjamin keamanan diseluruh Irian Barat, se-
hingga Dunia Internasional tidak usah takut akan timbul sesuatu
suasana seperti di Kongo, kalau kita mengoper administrasi di
Irian Barat.
Seluruh Rakjat harus menundjukkan setia kawannja kepada
Geriljawan-geriljawan kita jang penvira-perwira itu. jang berdjoang
mati-matian di Irian Barat, dan saja utjapkan terima kasih dan
penghargaan jang setinggi-tingginja kepada mereka jang telah gugu'r
dalam menunaikan Tugas Sutji guna melaksanakan Tri Komando
Rakjat.
450
Datanglah dalam suasana inemu'ntjaknja politik Konfrontasi itu
dalam bulan Maret apa jang dinamakan ..Rentjana Bunker*'\
451
jang lalu) fihak Belanda mulai berkutik meiifleluarkan suara ja, dan
sementara itu sudah barang tentu Trikora telah berdjalan tcrus :
Kantong-kantong gerilja di Irian Barat telah mendjalar kemana-
mana. Di Sansapor, di Sorong, di Klamono. di Taminabuan, di Fak-
fak, di Kaimana, di Kokonao, di Marauke, disemua tempat-tempat
itu geriljawan-geriljawan kita telah mendjedjakan kakinja dan
menanamkan kakinja teguh-teguh. Dan telah digerakkan pula Tri
Komando Rakjat oleh Rakjat disekitar Manokwari, Serui, Kotabaru.
dan lain-lain. Pendek kata daerah-daerah De Fakto kita telah ter-
sebar di Irian Barat dimana-mana.
Saudara-saudara!
Oleh karena Pemerintah Belanda menjatakan menerima prinsip-
prinsip Bunker sesudah Trikora menerdjunkan beberapa ribu para-
troep didaratan Irian Barat, dan sesudah Trikora membangunkan
kantong-kantong-gerilja dimana-mana, maka sudah barang tentu
suasana pembitjaraan Rentjana Bunker itu sekarang agak bertainan
daripada suasana ketika Rentjana Bunker baru dilahirkan. jaitu
pada bulan Maret.
Sebagai tindakan pertama dari penerimaan Rentjana Bunker
oleh Belanda, maka saja mengutus saudara Adam Malik ke W ash
ington dengan tugas minta keterangan dari wakil Belanda, apakah
penerimaan Rentjana Bunker oleh mereka itu mengandung perigee-
tian jang sama dengan pengertian kita? Pengertian jang sama ini
perlu disiarkan dimuka umum, agar kelak dapat dihindarkan kesalah
fahaman antara Indonesia dan Belanda.
Sesudah Indonesia dan Belanda mempunjai pengertian jang sama
mengenai prinsip Rentjana Bunker, — jaitu lebih dulu penjerahan
Pemerintahan di Irian Barat kepada Indonesia, dan baru kemudian
daripada itu apa jang dinamakan selfdctermination kepada Rakjat
Irian Barat, — maka saja mengutus Mcnteri Luar Negeri Dr, Su-
bandrio, didampingi oleh Djenderal Hidajat, pergi ke Washington,
untuk ^mendjadjagi’' isi-hati jang sebenar-benarnja dari fihak Be-
452
landa, dan saudara Subandrio saja beri kuasa-penuh untuk meng-
ambil segala kebidjaksanaan agar prinsip Rentjana Bunker merea-
lisir pengembalian Irian Barat kedalam kekuasaan Republik terlak-
sana sesitai dengan tuntutan Rakjat Indonesia dalam taraf per*
djoangan sekarang ini.
453
dalam pengawasan P.B.B,, dan tidak boleh dipakai untuk opt-
rasi-operasi militer*
5. Antara Irian Barat dan daerah Republik Indonesia lainnja, ada
lah lalu-lintas bebas.
6. Tanggal 1 Djanuari 1963, atau 31 Desember 1962, bendera
Sang Merah Putih setjara resmi akan dikibarkan disamping
beridera P.B.B.
454
Barat setjara resmi pada tanggal 31 Desember 1962, jaitu se
belum ajam djantan berkokok pada tanggal 1 Djanuari 1963.
Terimalah, saudara-saudara, hasil ini dengan rasa terima kasih
kepada Tuhan!
Nah, sekarang satu soal jang perlu saja terangkan kepada Sau
dara-saudara.
455
Maka sesudah Irian Barat masuk kedalam kekuasaan Republik,
artinja: sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945 in realitas terleksana
setjara lengkap dari Sabang sampai Merauke, maka kita bersedia
untuk menundjukkan sikap bidjaksana. Sikap bidjaksana jang sesuai
dengan keadaan dan pertumbuhan di Irian Barat sendiri, jang sela-
ma 12 tahun terpisah dari kita. selama 12 tahun terus sadja didjadjah
oleh Belanda. selama 12 tahun disuguhi garam bikinan Belanda.
Saja jakin, bahwa meskipun pendjadjahan Belanda meradjalela
di Irian Barat itu 12 tahun lamanja, toh' masih banjak disana itu
patriot-patriot Indonesia jang ta’ mau luntur. pentjinta-pentjinta
kemerdekaan jang tetap setia kepada Proklamasi, pentjinta-pentjinta
kemerdekaan jang tetap setia kepada Kemerdekaan Nasional dari
Sabang sampai Merauke. Meskipun Rakjat di Irian Barat itu dua
belas tahun lamanja tiap hari tiap malam ditjekoki dengan propa
ganda Belanda, tiap hari tiap malam disuruh menguntal fitnahan-
fitnahan terhadap kepada Republik Indonesia, maka toh tidak
kurang-kurang patriot Irian Barat jang tetap patriot. Sebagian
besar dari patriot-patriot itu meringkuk dalam pendjara, sebagian
besar hidup sebagai bu'ruan jang sengsara, diuber, ditangkap, di-
siksa, — tetapi bagaimanapun sengitnja penindasan atas mereka
itu, selfdetermination '45 masih tetap hidup menjala-njala dalam
kalbu mereka itu.
O h ja tentu, disamping itu tentu Belanda berhasil memparadirkan
boneka-boneka serta para pengikutnja, jang setjara sistematis didi-
dik oleh Belanda untuk membentji dan mentjemoohkan Republik.
Dimana ada perdjoangan kemerdekaan tanpa bertemu dengan bo-
neka-boneka7 Di Cuba? Tidak! Di Aldjazair? Tidak! D i Vietnam?
Tidak! Di Guinee? Tidak! Di Indonesia sendiri dulu? Tidak! Malah
di Indonesia dulu itu, boneka-boneka itu, saking banjaknja, ta' dapat
kita hitung djumlahnja dengan djari dua tangan kita! Pasar impe
rials penuh dengan boneka-boneka itu. dan engkau bisa beli mereka
dengan harga setalen sepotong! ,,Ze waren bij bosjes op de impe-
456
rialistische passer te koop, en je kunt ze kopen voor ecn kwartje
per stuk!"
✓
Ja,'dimana ada perdjoangan Kemerdekaan jang tidak mendjumpai
boneka? Tetapi djuga, dimana ada kaum boneka jang dapat ber-
tahan lama? Semua sedjarah perdjoangan Kemerdekaan bangsa-
bangsa menu'ndjukkan, bahwa achirnja kemerdekaan toh dapat
direbut oleh patriot-patriot kemerdekaan. Achirnja patriot-patriot
inilah jang menang! Achirnja boneka-boneka itulah jang disapu-
bersih oleh perdjongan, atau ditendang masuk kedalam timbunan
sampahnja sedjarah!
457
Republik, bahkan ingin merupakan bagian daripada Revolusi, akan
tetapi mereka ingin mengambil keputusan ini (atau lain keputusan)
atas dasar kesadaran sendiri dan kejakinan sendiri, dan tidak oleh
bisikan atau desakan dari siapapun djuga atau golongan manapun
djuga.
Saja kira, kita harus menghargai pendirian mereka itu. Biar
mereka melihat sendiri apa Republik itu, apa tudjuan Republik.
apa isi Republik! Sekali mereka melihat dan mengenal Republik,
kita jakin, pasti merekapun akan mendjadi patriot Indonesia jang
tjinta kepada Republik. Dan — patriot karena kejakinan, bukan
patriot buat-buatan!
458
X
459
dengan Belanda, sudah berabad-abad hidup „op gesp-annen voct
dengan fihak Belanda, dan setjara Negara dengan Negara sudah
pula 17 tahun lamanja bersengketa, dengan segala inatjam pengor-
banan djiwa dan pengorbanan harta dari kedua belah fihak. Rasa
pertanggungan-djawab dari Rakjat kita masing-masing, Rakjat
Indonesia dan Rakjat Belanda, meminta kebidjaksanaan setinggi-
tingginja dari para pemimpin kedu'a belah fihak. Kami dari fihak
Indonesia, kami tidak ada maksud lain ketjuali tidak mau didjadjah,
tidak mau dikungkung, tidak mau dieksploitir, Kami tidak ada
maksud Iain ketjuali mau hidup merdeka dan mau dibiarkan hidup
merdeka, merdeka dari pendjadjahan, merdeka untuk menjusun
Negara dan niasjarakat kami sendiri menurut kehendak kami sen
diri. Kami tjinta damai, kami ingin hidup bersahabat dengan segala
bangsa. tetapi kalau kemerdekaan kami diganggu atau kalau kami
didjadjah, maka kami akan melawan, kami akan menghantam, ka
mi akan tidak takut mati, kami akan bertempur sampai tetes darah
jang penghabisan!
460
Bangsa Indonesia, bahwa kami setjara aktif mentjari persahaba-
tan dengan setiap bangsa, djika dari fihak mereka itu ada ke-
inginan djudjur kearah itu, Memang inilah termaktub dalam Ke-
rangka nomor tiga daripada Revolusi Indonesia itu, jaitu Kerang-
ka persahabatan dari semua bangsa.
Maka kepada Bangsa Indonesia sendiri saja berseru supaja se-
landjutnja kita tidak usah merasa sombong terhadap Belanda, ti
dak usah bersikap tjongkak karena merasa menang. Peladjaran
jang saja sendiri sedjak pemuda peroleh dari almarhumah Ibu saja
ialah: ,,Uletlah dalam kekalahan, tetapi ber budilah dalam keme
nangan"* Saja kira peladjaran jang saja terima dari Ibu ini, berla-
ku pula bagi kita-semua dalam menghadapi penjelesaian sengketa
antara Indonesia dan Belanda.
461
Adil, maka atjara Keamanan dan atjara Irian Barat dapat pada
waktunja terlaksana berkat keuletan-hati dan tekad kesatuan Bangsa
Indonesia, Keuletan-hati jang laksana tali-badja, dan tekad-kesatuan
jang laksana gunung-batu itu, 'sebagai tadi kukatakan, hanjalah
mungkin diwudjudkan djika kita mempunjai Landasan. bersama
jang hidup mewahjui kita sebagai suatu kenjataan jang hidup,
suatu living reality, — suatu Landasan jang benar-benar menghik-
mati seluruh faset kehidupan Bangsa, baik ideologis, maupun sosial,
maupun politis, maupun mengenai Pimpinan, pendek kata: suatu
Landasan jang benar-benar Nasional dalam arti jang seluas-luasnja.
Dan Landasan jang begitu itulah Landasan R E S O P IM . Dengan
Landasan R E S O P IM itu kita dalam waktu jang telah ditetapkan
dapat menjelesaikan persoalan-berat Keamanan dan persoalan-
berat Irian Barat. Dengan Landasan R E S O P IM itu kita dapat men
tjapai tahun 1962 ini sebagai satu Tahun Kemenangan. Lihat !
Berapa umur Manipol-USDEK ? Berapa umur R E S O P IM ? Sudah
pandjangkah umur Manipol-USDEK-RESOPIM itu? Manipol-
U S D E K baru berumur tiga tahun! R E S O P IM baru berumur satu
tahun! En toch kita dengan Landasan Manipol-USDEK dan
R E S O P IM itu telah mentjapai hasil jang gilang-gemilang! Satu
tanda apa? Tanda bahwa Manipol-USDEK-RESOPIM adalah
Landasan jang Sakti! Karena itu, hajo berdjalan terus!, — biar
andjing menggonggong, hajo berdjalan terus! — diatas Landasan
Manipol-USDEK dan R E S O P IM !
Melihat hasil-hasil dari perdjoangan kita dalam waktu belaka*
ngan ini, — djuga dilapangaa pembangunan — , sebenarnja, —*
siapa jang masih ingin terus bersikap pessimistis atau sinis, ketju
ali tentu musuh dari Revolusi, golongan gadungan atau golongan
Kontra-revolusioner, jang selalu hanja pandai mengeritik sadja atas
dasar texbook-thinking, atau golongan jang selalu hanja memakai
Republik untuk mengedjar keuntungan diri sendiri atau golongan-
nja sendiri, atau golongan jang memang anti Republik karena Re
publik adalah Republik Kemerdekaan dan Republik Kerakjatan?
462
Maaf djikalau saja berkata, bahwa mereka selalu melarikan diri
dari kesulitan-kesulitan jang harus dihadapi oleh Republik, — ke-
sulitan-kesulitan jang memang selalu inJiaerent pada tiap-tiap Re
volusi. Mereka belum pemah dapat membanggakan diri menjura-
bangkan tenaga atau pikiran atau pengorbanan, dalam saat-saat
Republik dan Revolusi dalam kesulitan atau diantjam oleh bahaja.
463
Revolusi harus melempar djauh-djauh, bahkan menghantam han-
tjur-lebur, fikiran-fikiran kuno, dan harus menegakkan, menggem-
blengkan, mengkobar-kobarkan fikiran-fikiran baru, tjara-tjara baru.
konsepsi-konsepsi baru, tjipta-tjipta baru, landasan-landasan baru,
tindakan-tindakan baru, pentjantjut-taliwandaan baru.
Revolusi adalah *'a do-it-yourself-outfit”, Revolusi adalah suatu
hal jang harus didjalankan dengan aksimu dan ideemu sendiri,
ta* dapat Revolusi itu didjalankan dengan mempergunakan text-
book-textbooknja orang lain, apalagi textbooknja orang-orang jang
tidak revolusioner, apalagi textbook-textbook jang kontrarevolusio-
ner! .
Saja dengan sengadja menguraikan persoalan ini agak pandjang,
— maaf! kataku — , oleh karena diwaktu-waktu belakangan ini saja
lihat menggiatnja sesuatu aksi subversif. Ada jang ditudjukan kepa
da diri saja pribadi, — saja pernah digranat dimitrailjir, ditembak
pistul, pendek kata hendak dibunuh — , — , ada jang diarahkan
kepada kawan-kawan patriot lain, ada jang dibidikkan kepada
Republik An Sich. Pemerintah dalam hal ini tidak hanja akan lebih
waspada, akan tetapi malahan ada kalanja telah mengambil initiatif
bertindak, sebelum aksi subversif itu dapat mendjalankan rolnja jang
lebih besar. Ja, apa boleh buat! "A Revolution is not a very polite
thing", — „Revolusi bukanlah suatu hal jang amat ramah-tamah",
■
— Revolusi adalah Revolusi! Saja sudah pernah berkata dua tahun
jang lalu: Revolusi terpaksa mengenal garis-pemisah. Garis-pemisah
antara kawan dan lawan. Garis-pemisah antara kaxvan-Revolusi dan
lawan-Revolusi. Kawan-Revolusi harus kita pupuk, Lawan-Revolusi
harus kita hantam, kita gempur, kalau perlu kita binasakan sama-
sekali. Kalau tidak, Revolusi sendiri akan binasa!
Saudara-saudara! Dengan selesainja soal keamanan, dengan sele-
sainja soal Irian Barat, maka modal kita untuk memetjahkan soal
ckonomi akan sangat bertambah. Dulu pernah saja katakan, bahwa
untuk menjelesaikan tugas keamanan sadja, 50% dari seluruh ke-
giatan Nasional kita tjurahkan kepada itu, dan kemudian, ditambah
464
dengan tugas T R IK O R A , djumlah ini mendjadi lebih besar lagi!
Hampir-hampir % dari kegiatan Nasional kita, kita pergunakan
untuk menjelesaikan keamanan dan mendjalankan Trikora itu.
Djelasnja lebih dari 70% dari Kegiatan Nasional kita, kita tumplek-
kan kearah itu! Perhatikan sekali lagi: Lebih dari 70% !! Meng-
artikah saudara-saudara, bahwa inilah salah satu sebab jang ter-
besar jang membawa kesulitan dalam kehidupan ekonomi ? Meng-
artikah saudara-saudara, bahwa dengan ditumplekkannja lebih
daripada 70%. Kegiatan Nasional itu, program „Sandang Pangan"
belum samasekali terleksana dengan tjara jang memuaskan?
465
kepada imperialisme Belanda di Irian Barat. Artinja: tahun 1962
adalah tahun jang objektif menentukan bagi kita (beslissend,
decisive) dalam hal menghantam hantjur-lebur sisa-sisa terachir
dari kaum pemberontak, dan menghantam hantjur-lebur imperialis
me Belanda di Irian Barat. Tahun lain, kcsempatan lainf tidak
segera akan datang lagi! Sama dengan misalnja: Agustus 1945, sc-
gera sesudah peperangan dunia jang ke-II berachir, adalah saat
jang menurut strategi-waktu, objektif satu-satunja saat, untuk meng-
adakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1929 saja
sudah berkata: „pada achir peperangan-dunia jang akan datang,
pada achir peperangan Pasific. pada waktu itulah Indonesia akan
merdekaP Dan karena utjapan saja ini. saja oleh Belanda didjc-
bloskan bertahun-tahun kedalam pendjara!
466
lah anggauta daripada Satu Bangsa jang bukan lagi bangsa tjeniooh-
an dunia, tetapi satu Bangsa jang dihormati dan dikagumi orang?
Dan lebih lagi daripada itu: bahwa ia adalah anggauta dari satu
Bangsa jang tidak mandek, tetapi satu Bangsa jang berdjalan, — ja,
berdjalan! — , berdjalan pesat kearah pembentukan satu Negara
jang besar dan utuh dan kuat dari Sabang sampai Merauke, berdja-
lan pesat kearah satu kehidupan jang mulia, jang dihormati oraag,
jang adil, jang makmur, jang mendjadi mertju-suar bagi orang lain,
jang tiada exploitation de I'homme par I'homme, jang pesat men-
djadi salah-satu pendekar daripada new emerging forces, — satu
bangsa jang berdjalan kearah realisasi daripada sosialisme berdasar-
kan Kepribadiannja Nasional!
467
kan, dan malahan sudah berapa lama lahir Undang-undangnja,
supaja perdjandjian Bagi Hasil jang agak menguntungkan kaum
tani dan Landreform dilaksanakan dengan sungguh-stingguh, tetapi
sampai sekarang belum dilaksanakan betul-betul sebagaimana mes-
tinja. Semuanja ini djika diteliti sebab-sebabnja, akan terbukti
bahwa jang mcndjadi penghalang ialah Komunisto-phobi, kiri-
phobi, Rakjat-phobi, dan sebagainja ! Sipenderita penjakit ini takut
raembentuk Dewan-Dewan Perusahaan, Dewan-Dewan Produksi,
demikian pula Dewan-Dewan Distribusi dan Panitia Pembelian
Padi, dan lain sebagainja, karena mereka tahu, bahwa djika ini di-
bentuk, maka akan berarti mengangkat dan mengikut-sertakan wakil-
wakil buruh atau tani, dan diantaranja terdapat orang-orang Komu-
nis jang mereka takuti. Mengenai Landreform, misalnja, masih ada
sadja orang-orang jang suka menegas-negaskan bahwa Landreform
Indonesia, adalah ,,bukan Landreform Komunis”, malah lebih dari
pada itu : mereka mentjoba-fejoba mentjotjok-tjotjokkan Landreform
Indonesia dengan ,,Landreform* di Taiwan atau di Vietnam Selatan
Dengan demikian, mereka bukannja mengurangi, tetapi malah
mempertebal komunisto-phobi, sekurang-ktirangnja mereka sendiri
masih komunisto-phobi. Dengan demikian, masih tepat apa jang
pernah saja katakan dalam Djarek, bahwa ,,masih ada sadja orang-
orang jang tidak bisa berfikir setjara bebas apa jang baik bagi
Rakjat Indonesia, dan apa keinginan Rakjat Indonesia, melainkan
a priori telah bentji dan menentang segala apa sadja jang mereka
sangka adalah kin dan adalah ,,Konnmisf\
468
segala gerak bangkit — tidak bisa ,,kiprah" sehebat-hebatnja,
selama itu kita tidak bisa habis-habisan-tenaga inenghandjut stelsel
kapitalisme dan imperialisme. Selama itu maka kapitalisme dan im-
perialisme akan tetap berkuasa sebagai jang mahasakti, bertachta v
diatas singgasana kerezekian Indonesia, tidak bisa digugurkan dari
pada singgasana itu hingga mati menggigit debu..............."
Djika sekarang ini dialam Indonesia Merdeka, bagian terbesar
dari Rakjat, jaitu kaum buruh dan kaum tani, belum bisa berleluasa
bertjantjut-tali-wandat masih terhalang dalam segala gerak-bangkit-
nja, sehingga tidak bisa ,,kiprah” sehebat-hebatn.ja untuk setjara
habis-habisan menghandjut kaum imperialis dan kaki-tangan-kaki-
tangannja didalam negeri, maka semuanja ini adalah karena seba
gian kita-ini masih hidup seperti dialam kolonial, terutama belum
lepas dari komu'nisto-phobi.
Masih terlalu banjak instruksi-instruksi dan tindakan-tindakan
Presiden jang ditudjukan untuk memobilisasi, mempersatukan dan
mengikut-sertakan kekuatan-kekuatan Rakjat jang revolusioner,
tidak dileksanakan dengan sunggu'h-sungguh, atau malahan diam-
diam kadang-kadang ..didjegal” atau ..disrimpung" oleh alat-alat
negara sendiri, Satu tjontoh sadja misaln-ja mengenai pengerahan
dan pemersatuan Rakjat melalui Front Nasional. Pekerdjaan Front
Nasional sekarang ini kadang-kadang digerowoti dan dipetjah-belah
oleh orang-orang jang masih menderita sesuatu phobi. Malahan ma
sih ada satu daerah, jang disitu itu belum dapat dibentuk Front N a
sional daerah, karena adanja orang-orang jang komunisto-phobi!
Tetapi sekali lagi saja katakan, saja tidak segan dan menunduk-
kan kepala kalau Rakjat memarahi saja, dan saja akan terima
kemarahan itu dengan tenang. Tetapi sebaliknja saja pun tidak
segan untuk menudingkan djari saja kepada golongan-golongan jang
selalu mentjari keuntungan dari keadaan inflasi, atau dengan senga-
dja mendjalankan subversi ekonomi untuk menjulit-njulitkan dan
mendjegal-djegal segala gerak-gerik Republik atau pimpinan Re
publik. Kepada mereka itu saja berkata: Satu hari akan datang
469
jang engkau melihat segala usahamu gagal. Dan mungkin satu hari
akan datang, jang engkau harus menebu's kedjahatanmu itu di
dalam pendjara, atau ditiang penggantungan!
Saudara-saudara ! W aktu tidak mengizinkan saja untuk mem-
bitjarakan hal-hal lain jang penting-penting pula. Kepada para
menteri pun saja menjatakan penjesalan saja, bahwa tidak semua
laporan mereka itu dapat saja masukkan dalam pidato ini. Tadi
sudah saja katakan bahwa hari ini adalah hari Djuin’at. T api harap-
lah saudara-saudara tetap mendengarkan saja sampai habis. Tepat
pada waktunja, saudara-saudara boleh pulang.
Saudara-saudara! Saja sekarang tiba pada kata penutup.
Kata pembukaan, sebagai tadi saudara dengarkan, menguraikan
irama dari perdjoangan kita ditahun jang lampau.
Kata jyenutup harus memberikan pcdoman dalam menghadapi
masalah-masalah ditahun jang akan datang.
Apakah pedoman itu?
Peganglah teguh-teguh dalam ingatan saudara-saudara: Perdjo
angan kita atas dasar ManipoI-USDEK dan R E S O P IM sudah mu-
lai membawa hasil jang menjenangkan. Lihatlah pada hasil-hasil
besar daripada perdjoangan kita itu jang sekarang sudah tertulis
dengan bintang-bintang diangkasa, lihatlah hasil-hasil lain jang be-
rupa stadion-stadion didalam kalbunja Rakjat, lihatlah hasil-hasil
lain besar-ketjil jang saudara dapat lihat dengan mata dan raba
dengan tangan dikanan-kiri saudara! Kewadjiban kita ialah terus
bersatu-padu dan terus bercjotong-rojong sambil memegang teguh
Manipol-USDEK dan R E S O P IM itu, dan memperluas dan mem-
perdalam peleksanaan Manipol-USDEK dan R E S O P IM itu.
Mengenai ini saja memperingatkan kepada satu hal jang kita harus
waspada: Jaitu, kepada adanja orang-orang jang dalam perkataan
mengikuti Manipol-USDEK dan R E S O P IM , akan tetapi dalam
prakteknja bertentangan dengan Manipol-USDEK dan R E S O P IM .
Waspadalah terhadap orang-orang jang demikian itu! Waspadalah!
470
Sebab djikalau tidak, maka nanti mudah tumbuh pengrongrongan
Revolusi dari dalam.
Djagalah supaja Revolusi kita ini tetap murni dan segar! Lihat,
ia sudah mulai mendafangkan hasil-hasil jang baik. Revolusi kita
sekarang ini bukan lagi hanja mendatangkan kesulitan-kesulitan dan
pengorbanan-pengorbanan belaka. Ia djuga sudah mulai mendatang
kan kelczatan-kelezatan, Sifat ,,negatif", sifat „destri|ksi", sifat
,,mendjebol", daripada Revolusi kita-ini sekarang sudah raulai ber-
kurang, — sifat ,,positifM, sifat ,,konstruksi", sifat ,,membina" sudah
mulai berkembang. Apa jang sudah ditanam dalam Revolusi kita
ini, sekarang sudah mulailah berkembang atau berbuah. Boleh di-
kata, bahwa Revolusi kita sekarang ini sudah meningkat kepada
taraf ,,tumbuh" sendiri, jaitu sudah meningkat kepada tingkat se//-
sustaining growth atau selfpropelling growthu —■bertumbuh sendiri
atas dasar hasil Revolusi sendiri, laksana tanaman jang sudah
,,djadi", ta’ perlu dirabuk-rabuk, ta’ perlu disiram-didangir s£tiap
hari.
Dan hasil-hasil Revolusi kita ini tidak hanja kita sadja jang mera-
sakan lezatnja, seperti ternjata dalam ,,year of triumph” ini, tidak,
akan tetapi seluruh dunianja "new emerging forces*'-pun mengakui
konso.lidasi dan kemadjuan kita-ini, dan merejca ikut kagum, dan
mereka ikut gembira. Memang Revolusi kita adalah sebagian dari
pada Revolusi-dunia jang besar, sebagai sudah saja uraikan dalam
salahsatu pidato 17 Agustus beberapa tahun jang lalu. Revolusi
Indonesia, kataku tempohari, adalah ^congruent dengan social cons
cience of man", ,,kongruen dengan budi-nurani kemanusiaan", dan
sekarang njata benar bahwa Revolusi Indonesia itu sungguh-sungguh
mempunjai suara jang mengumandang keempat pendjuru daripada
dunia. Revolusi Indonesia mempunjai Universal Voice, — Revolusi
Indonesia mempunjai Suara Sedjagad ! Dimana-mana, di Kongo, di
Aldjazair, di Angola, di Mesir, di Afrika Baratdaja, di Cuba, di
Amerika Latin jang lain, dinegara-negara sosialis, dimana-mana
orang mendengarkan Suara Degungannja Revolusi Indonesia, di-
471
mana-mana orang mendengarkan the Universal Voice daripada
Revolusi Indonesia. Karena itulah maka Indonesialah dipersilahkan
oleh negara-negara Asia-Afrika untuk mengambil inisiatif meng-
adakan Konperensi Asia-Afrika jang kedua. Insja Allah, achir
tahun ini kita mengadakan Konperensi Asia-Afrika ke II, di
Bandung lagi !
472
Kita tidak boleh sombong, tetapi kita mempunjai alasan-alasan
dan dasar-dasar jang njata untuk menghadapi masa-datang dengan
penuh kepertjajaan !
Sekian!
Terimakasih !
473
PEDOMAN KELIMA
PELAKSANAAN MANIFESTO POLITIK
REPUBLIK INDONESIA
GENT A SUARA
REVOLUSI INDONESIA
Kita semua jang berdiri dan duduk disfni harus merasakan diri
kita sebagai Pengemban Amanat Penderitaan R ak jat! Saja bcr-
tanja, sudahkah engkau semua, hai saudara-saudara !, engkau.......
engkau....... engkau....... engkau, sudahkah engkau-semua benar-
benar mengerti dirimu sebagai Pengemban -Amanat Penderitaan
Rakjat, benar-benar menjadari dirimu sebagai Pengemban Amanat
Penderitaan Rakjat. benar-benar menginsjafi dirimu sebagai Peng
emban Amanat Penderitaan Rakjat, benar-benar merasakan dirimu,
477
sampai ketulang-tulang-sungsummu, sebagai Pengemban Amanat
Penderitaan Rakjat ? Amanat Penderitaan Rakjat. jang mcndjadt
tudjuan perdjoangan kita, tjita-tjita perdjoangon kita, peiljcmangat
perdjoangan kita, pengilham perdjoangan kita, — sumber kekuatan
dan sumber keridlaan-berkorban daripada perdjoangan kita jnng
maha-dahsjat ini ? Sekali lagi engkau-semua. - engkau-semua
dari Sabang sampai Merauke ! sudahkah engkau-semua benar-
benar sadar akan hal itu 7
478
Manusia, Amanat Penderitaan Ummat Manusia mendjalin kepada
Amanat Penderitaan Rajat kita. Revolusi Indonesia mendjalin ke
pada Revolusi Ummat Manusia, Revolusi Ummat Manusia men-
djalin kepada Revolusi Indonesia. Pernah saja gambarkan hal ini
dengan kata-kata: "there is an essential humanity in the Indonesian
Revolution Pernah pula saja katakan bahwa Revolusi Indonesia
mempunjai suara jang mengumandang sedjagad", ja’ni bahwa Re
volusi Indones-ia mempunjai "universal voice".
Tjoba bandingkan,
Golongan Negro di Amerika sekarang sedang dalam Revolusi,
— Revolusinja Social Conscience of Man. Adakah mereka menun
tut sandang-pangan ? Tidak ! Mereka menuntut perlakuan sofaagal
Manusia Jang Sama, perlakuan jang "congruant dengan social
conscience of Man".
Maka dari itu, saudara-saudara!. djanganlah sekali-kali lupa
bahwa tjita-tjita kita ini adalah luhur. Tjita-tjita luhur jang
479
memang tjita-tjitanja scluruh Kemanusiaan, tjita-tjita luhur jang
mengumandang didalam kalbuiija scluruh Kemanusiaan!
Disinilah letaknja sumber semangat kita! Disinilah lctaknja
sumber sirapati seluruh New Emerging Forces kepada kita. Disini
lah letQknja sumber Ridho Tuhan kepada kita, — Ridho Tuhan
jang selalu menolong kepada kita kalau kita hendak dibinasakan
musuh, Ridho Tuhan jang selalu menolong kepada kita kalau kita
hendak ditumpes oleh lawan. Ridho Tuhan jang membuat kita
tetap tegak meski dihudjani api dan geledek dan guntur dalam
aksi-aksi-militer jang maha dahsjat. Ridho Tuhan jang membuat
kita tetap djaja meski kita hendak diod£l-odel oleh pemberon-
takan-pemberontakan seperti D.I.-T.I.I., P.R.R.I. dan Permesta.
Ridho Tuhan jang membuat kita tetap berdiri meski digerogoti oleh
segala matjam subversi, Ridho Tuhan jang membuat kita tfdak
rubuh meski tiap-tiap kali musuh kita mengatakan bahwa kita se-
bentar lagi pasti mengalami keruntuhan ekoiiomis, jiaitu pasti meng
alami satu "economic collapse”. Setjara kebatinan saja berkata:
..Kita tidak akan runtuh. kita tidak akan binasa, kita tidak akan
tumpes, karena don seluruh Kemanusiaan mendukung kepada kita!"
480
Bcnar demikian, saudara-saudara ! Pembukaan pidatoku sekarang
ini memang lain daripada pembukaan pidatoku jang sudah-sudah.
Tahun jang lalu, misalnja. saja buka pidatoku dengan pembukaan
jang mengungkapkan tabir jang menutupi djiwaku dalam memper-
siapkan pidato jang kemudian sap namakan ,.Taliun Kemenangan"
itu. Dalam katn pembukaan pidato ..Tahun Kemenangan” itu saja
berkata:
..Saja menulis pidato ini sebagaimana biasa dengan perasaan
tjinta jang meluap-Iuap terhadap tanah-air dan bangsa, tetapi ini
kali dengan perasaan terharu jang lebih daripada biasa terhadap
kepada keuletan Bangsa Indonesia, dan kekaguman jang amat tinggi
terhadap kemampuan Bangsa Indonesia. Dengan terus-terang saja
katakan disini, bahwa beberapa kali saja harus ganti kertas, oleh
karena air-mataku kadang-kadang ta* dapat ditahan lagi. Ta* dapat
ditahan,lagi, oleh rasa gembira pada diri sendiri, dan rasa terima
kasih kepada seluruh Bangsa Indonesia jang telah menundjukkan
keuletan jang sedemikian itu, dan rasa Sjukur Alhamdulillah ke
pada Tuhan Jang Maha-Adil, jang telah mengkurniai perdjoangan
jang ulet itu dengan pahala jang maha-tinggi. Dengan penuh rasa
haru, tetapi pula dengan penuh kejakinan, saja menamakan dalam
pidato ini, tahun 1962 sebagai Tahun Kemenangan. Dan dengan
menamakan tahun 1962 ini Tahun Kemenangan, maka sekaligus
saudara-saudara dapat mengerti apa sebab saja terhant, dan sekn-
ligus pula dapat mejlangkap nada dari isi pidato’ in f' .......
Demikianlah sebagian daripada kata-pembukaan pidato Tahun
jang lalu.
Memang. — Allahu Akbar! — tiap-tiap kalii kita mendekati 17
Agustus, tiap' kali saja mempersiapkan sesuatu pidato 17 Agbstus,
saja selalu merasa djiwaku ini laksana dalam pintu-gerbangnja pe-
lctusan. —■pintu-gerbangnja Peledakan!
Hendak meledak, meraung, menangis, membahak, menjanji, oleh
karena djiwa sap laksana tergempa oleh emosi-emosi jang maha-
dahsjat, — emosi tjinta dan cmosi terharu terhadap tanah-air dan
481
bangsa, emosi penuh dengan idealismenja Revolusi jang seiraraa
dengan Revolusinja Kemanusiaan. Maka segenap fikiran saja, se
genap pemasakan jang keluar dari otak saja, segenap isi pidato
jang keluar dari geraknja tangan saja itu. sebagian besar, atau
kadang-kadang seluruhnja, sainasekali didasarkan atas perasaan-
perasaan atau emosi itu, didasarkan atas dasar perasaan tjinta-ke-
randjingan atau haru-tersedu-sedu terhadap tanah-air dan bangsa,
emosi jang menggempa karena idealismenja Revolusi jang me-
njakar bintang-bintang dilangit. malahan mungkin menjakar lebih
tinggi lagi daripada bintang-bintang dilangit raja!
Ja! sudah barang tentu Menteri Pertama^ selalu mem'beri bahan.
Ketua M .P.R.S. selalu memberi bahan. Wakil-wakil Menteri Per-
tama memberi bahan. Semua Menteri-Menteri memberi bahan
dalam berkas laj/orannja jang penuh dengan anglca-angka, penuh
dengan fakta-fakta, penuh dengan pemandangan-pemandangnn
dan usul-usul, penuh dengan statistik-statistik jang menundjukkan
kemadjuan atau kemunduran dalam berbagai bidang. Bahan-bahan
itu am3t bcrguna. dan mutlak-perlu untuk mengetahui progressnja
kitapunja usaha.
i
483
Itulah seb^bnja maka sa;n( tiap kali saja mempersiapkan pidato
17 Agustus. — di Djokjakah. di Djakartakah, di Bogorkah, di Tam-
pak Siringkah ■— lantas mendjadi seperti dalam keadaan keran-
djingan. Segala jang gaib dalam tubuh saja lantas meluap-luap !
Fikiran meluap-luap, rasa meluap-luap, saraf meluap-luap, emosi
meluap-luap. Seluruh r.lam halus didalam tubuh saja ini lantas se
perti menggetar dan berkobar dan menggempa, dan bagiku, api
lantas seperti masih kurangpanas, samudra lantas seperti masih
kurang dalam. bintang dilangit lantas seperti masih kurang tinggi!
Sebab pidato 17 Agustus bagiku haruslah mendjadi satu dialoog
dengan kamu. Pidato 17 Agustus harus benar-benar mendjadi pe-
njambungan lidahmu, hai saudara-saudara digubug-gubug, hai
saudara-saudara dibengkel-bcngkel, hai saudara-saudara disawah-
sawah dan diladang-ladang. hai saudara-saudara *nng lidahmu tidak
bisa berbitjara sendiri- Pidato \7 Agustus sebagai dialoogni3 Pemim
pin Be?ar Revolusi dengan Revolusi, — Revolusimu, Revolusiku —,
tidak boleh sckadar dialoog kosong, tetapi hartis pula pertu'mbuhan
fikiran-fikiran-baru dan konsepsi-konsepsi-baru jang bernr-benar
dapat memberikan bimbingan kepada rcnlisasinja aspirasi-aspirasi
daripada Rakjat. Pidato 17 Agustus harus pula tidak segan meng-
ojag-ojag orang jang alpa. mendjewer orang jang bersalah ketjil.
menempiling orang jang bersalah bcsaran, menghantam, menendang
orang jang bersalah besar. Petundjuk, naschat, korreks; retooling.
* andjuran, konsepsi, zelfkritiek, pencrangan, pembakaran semangat,
penggarisan strategic penetapan taktik, pendorongan dan sekali
lagi pendorongan. — semua itu harus meluap-luap dalam dialoog
jang saja adakan dengan Rakjat pnda tiap-tlap tanggal 17 Agustus.
Dan — tambahan pula harus mcngadakan stockopnamc daripada
keadaan Revolusi pula! Dan — peneropongan daripada kelandjut-
annja Revolusi, jaitu prognose daripada Revolusi! Mengertiknh
saudara-saudara, bahwa saja lantas mendjadi seperti kerandjingan?
Satu hal adalah paling penting dikatakan. Satu hal adalah njata.
Jaitu. bahwa djalan jang kita tempuh dalam Revolusi ini adalah
184
djalan jang benar: Strategi dan taktik kita dalam ReVolusi ini
adalah tepat, — karena ia mcncljamin kemenangan terachir daripada
perdjoangan Rakjat Indonesia. Strategi dan taktik jang tepat# kare
na meiiggcrakkan seluruh potensi dan kekuatan Bangsa Indonesia,
menggerakkan seluruh funds and forces jang ada pada Bangsa
Indonesia, tanpa perketjunlian, tanpa diskriminasi. ketjuali tentunja
tenaga-tenaga anti-progressif dan anti-revolusioner, tenaga-tenaga
kontra-revolusioner. v
Nah, semua-ini harus saja tumplekkan dalam dialoog ini,
dialoog jang djuga didengarkan oleh seluruh dunia. Saja
harus memformulir segala fikiran kita itu, mengkristalisir
* segala kifiran kita itu, mengkondensir segala fikiran kita itu.
D an harus djuga memformulir perasaan, mengkristalisir pera-
saan, mengkondensir perasaan. Sebab Revolusi mengandung Pera-
saan ! Sekali lagi saja katakan, Revolusi mengandung Perasaan !
Revolusi mengandung Emosi ! Revolusi mengandung kegandrungan
kepada bintang dilangit ! Revolusi mengandung inspirasi. „Revglusi
adalah Inspirasin;h Sedjarah laksana taufan” , demikianlah pernaii
dikatakan oleh Trotzky. „RcvoIutie is razende inspiratie van de
geschiedenis*’.
Ja !, saja tahu bahwa saja sering ditjemooh orang jang tidak
senang kepada saja bahwa saja adalah katanja ,,manusia perasaan*'.
— gevocls-mens — , dan bahwa saja didalam politik terlalu bcrsifat
,.manusia-seni'\ — terlalu bersifat artis. A langkah senangnja Saja
dengan tjemoohan itu ! Saja mengutjop Sjukur Alham dulillah ke-
hadirat Tuhan Jang M aha Kuasa, bahwa saja dilahirkan dengan
sifat-sifat gevoels-mens dan artis, dan saja bangga bahwa Bangsa
Indonesiapun adalah satu „Bangsa-perasaan*' (satu gevodsvolk)
dan „Bangsa Artis", — satu ortistenvolk.
A pa sebab ? Oleh karena sifat-sifat tcrscbut adalah sangat
penting dalam sesuatu Revolusi, tidak terutama sekali dalam men-
tjetuskan Revolusi, tetapi sangat penting dalam membimbing Re
volusi, dalam memberikan konscpsi-konsepsi kepada Revolusi, da
' 485
lam memberi Revolusi itu satu Kumandajig Sedjagtad, member!
Revolusi itu satu ‘‘Universal Voice", mengisi Revolusi itu dengan
"essential humanity" — pendek-kata dalam menjelesaikan Revolusi
itu dan mengiramakan Revolusi itu dengan the Social Consciencc
of Man. Revolusi adalah perombakan dan pembangunan, Pem-
bangunan meminta daja-tjipta, pembangunan meminta s'atu djiwa
arsithk! Dun salah satu unsur djiwa arsitek adalah djiwa perasaan
dan djiwa artis ! Malahan ada orang berkata : "The art to guidr
a revolution is to find inspiration in everything, —• everything you
everything you feel". Dapatkah orang find inspiration in every
thing. kalau orang itu tidak Sedikit gevoelsmens, tidak sedikit artis?
Revolusi Indonesia bukan hanja mengedjar keunggulan mirteri. *
bukan hanja mengabdi kepada pemuasan benda sadja. Dan Re
volusi Ummat Manusia pun bukan hanja mengedjar keunggulan
xnateri atau hanja mengabdi kepada pemuasan benda sadja. Tidak.
Revolusi Indonesia dan Revolusi Ummat Manusia adalah lebih tinggi
daripada itu ! Revolusi Indonesia ditjetuskan untuk menuntut pe
muasan daripada Rasa Bangsa Indonesia, — Rasa Keadilan disegnla
lapangan. Rasa Ke-Insanan. Rasa "dignity of man", — dan Revolusi
Manusia pun mengarahkan diri kepida Rasa-Rasa itu.
Karena itulah maka ta’ mungkin orang-orang ber-revolusi tanpa
rasa. •
]a. ini adalah satu dialoog. Dan karena ini satu dialoog, satu
pembitjaraan darrhati ke hati antara kamu dengian aku, antara aku
dengan kamu, maka saja bertanja kepadamu : sudahkah tepat, bahwa
kamu terapohari menetapknn aku mendjadi Presiden Republik Indo
nesia seumur hidup ? Saja menjampaikan terimakasih kepadamu
atas penetapan itu. tetapi saja masih menanja: sudahkah tepat
penetapanmu itu ? Engkau jang harus mendjawab, sebab aku sendiri
tidak bisa menilai, apaknh keputusanmu itu tepat. Aku sendiri tidak
bisa menilai kwalitet pekerdjaanku sendiri selama ini. Aku hanja
dapat raengatakan, bahwa aku selalu tjinta kepada Tanah-Air dan
Bangsa, bahwa aku telah mengabdikan djiwn-ragnku kepada Tanah-
*186
Air dan Bangsa itu berpuluh-puluh tahun lamanja, bahwa akupun
bermaksud djika diizinkan oleh Tuhan untuk mengabdi kepada
Tanah-Air dan Bangsa itu sampai kepada saat T uhan memanggil
aku pulang kembali ketempat asal. Kwalitet daripada pekerdjaanku
selama ini. aku tidak dapat menilai sendiri. Engkau jang harus
menilai. Sedjarah, sedjarah nanti akan menilai, sedjarah nasional .
dan sedjarah internasionl.
Tetapi, bagaimanapun djuga, — keputusan saudara-saudara itu
menentukun. bahwa selama saja masih hidup dan dapat bekerdja,
kedudukan dan tugas Presiden dan Pemimpin Besar Revolusi tidak
dapat dipisafi-pisahkan satu sama lain. Dan karena Revolusi masih
lama berdjalan terus, maka ini berarti bahwa tidak ada harapan
bagi saja untuk mengurangi aktivitas sedikitpun, atau mengaso
sedikitpun, meski usia bertambah tinggi tiap hari, tenaga bertambah
kurang tiap tahun. Tetapi dengan ridho T uhan Jang M aha Kuasa
saja terima keputusan saudara-saudara itu, dan semoga Tuhan se
lalu memberikan- kekuatan dan kemampuan kepadaku untuk meme-
nuhi kepertjajrnn jang saudara-saudara letakkan dipundak saja
jang dhaif ini.
Sekarang, marilah saja teruskan dialoog saja dengan saudara-
saudara, dalam kwalitet Pemimpin Besar Revolusi. dan tid&k teru-
tania sekali dalam kwalitet Perdana Menteri atau Panglima T er
tinggi Angkatan Bersendjata. x
Saja mau mengadakan ,,pemandangan dari udara" dengan sau-
dara-saudara mengenai Revolusi kita ini, D an apa jang saja lihat ?
Saja melihat bahwa Revolusi kita sekarang ini sudah mengindjak
kepada satu Phase Baru. Revolusi kita sekarang sudah mentjapai
kemadjuan demikian rupa, sehingga boleh saja katakan sudah
menudju kepada sasaran. Dulu kan belum ! D ulu sebenarnja kita
ini masih harus terus-terusan berdjoang sadja mempertahankan
hidup. Dulu sebenarnja kita-ini masih harus terus-menerus ” fight'
to survive". Sudah n p ta antara tahun 1945 dan 1950 ! D alam
periode jang dulu saja namakan periode „revolusi physik" itu kita
487
/
'fight to Survive", „babak-bundas, dcdel-duel". Dialam periode 1950
— 1955 pun kita "fight to survive". Ingat R.M.S., ingat D .I./T .I.l.
Dalam periode 1955 — 1960 jang dulu saja namakan periode invest
ment. kita sambil menginvest, masih sadja ’ fight to Survive”.
Ingat P.R.R.I., ingat Permesta. ingat D .I./T .I.l. lagi. Dan .ingat
penjelewengan-penjelewencpn lain dari Revolusi. Ingat hebatnja
subversi dari luar negeri. Maka sebenarnja saja harus membuat
pemeriodean Revolusi kita sebagai berikut :
1945 — 1950 ............... periode survival ke-I;
1950 — 1962 ............... periode survival ke-II.
Dalam achir periode survival ke-II ini malahan kita me’nbebani
diri kita sendiri dengan perdjoangan membebaskan Irian Barat, jang
membawa kita "at the brink of war", artinja jang hampir-hampir
sadju mentjemplungkan kita dalam satu peperangan jang maha-
dahsjat.
Tetapi ini pun belum begitu membahajakan kita, sehingga kita
boleh memakai perkataan "survive". P.R.R.I. belum begitu raem-
bahajakan kita. Permesta belum begitu- membahajakan kita. D-I./
T .I.I. belum begitu membahajakan kita, hampir petjahnja peperang
an dangan Belanda belum begitu membahajakan kita. Semua itu
bisa kita ganjang, meski tentunja dengan tidak setjara menjanji
dibawah sinarnja bulan-purnama. Bahasa lnggerisnja, Saudara-
saudara. we could take it all, we can take it all. and if need be. v/e
shall take it all again, -
Tetapi jang paling berbahaja bagi Revolusi kita dalam periode
ini halah kompromis-kompromis jang telah kita djalankan. Saudara-
saudara masih ingat dari pidato saja' beberapa tahun jang lalu.
bahwa dalam K.M.B. dan dalam periode sesudah K.M.B. kita
mendjalankan kompromis. Dan kompromis-kompromis ini jang lahir
dalam K.M.B. dan sesudah K.M .B:itulah jang amat membahajakan
kepada Revolusi.
Ja benar, memang ada kalanja sesuatu Revolusi Besar harus
menelan sesuntu kompromis, — tetapi kompromis, jang kelak dalam
488
perdjoangan selandjutnja dapat dan harus dikorreksi kembali, di-
hapus kembali, kata orang D jaw a „dilepeh” kembali. Setiap Revo-
lusi jang Besar memang kndang-kadang mengalami keharusan
kompromis jang demikian itu.
Tetapi apa sebabnja kita hampir-hampir sadja tenggelam sendiri,
hampir-hampir' sadja binasa sendiri karena kompromis-kompromis
itu, sehingga kemudian saja memakai perkataan "survive"?
Bukan oleh karena kompromis jang kita adakan itu adalah kom
promis politis. Bukan pula oleh karena kita mengadakan kompromis
ekonomis. Bukan 1 Kompromis politis dan kompromis ekonomis,
dengan taktiek perdjoangan jang djitu, dapat diatasi dan dilenjapknn
dalam waktu jang pendek. Tetapi tjelakanja ialah. bahwa kita pada
waktu itu mengadakan kompromis dalam hal ja^g lebih fundamentil.
Kita mengadakan kompromis mental. H a itu jang tjelaka saudara-
saudara. Kita mengira bahwa kita dapat melaksanakan dan menje-
lesaiknn Revolusi Indonesia dengan Hollands denken, melaksana
kan dan menjelesaikan Revolusi dengan alam-berfikir tjekokan
Belanda. Kita memakai sistim liberal, kita memakai demokrasi
parlementer untuk melantjarkan Revolusi. K ita ngglenggem dan
m e n g an g g u t- an g g utk a n kitapunja kepala, kalau orang berkata
bahwa partijensystcem adalah perlu untuk mendjalankan demokrasi. •
Kita menerima multiparty system sebagai satu kesenangan. K ita
malahan sampai menganggap partai-ketjil-ketiil. partai gurem partai-
gurem. sebagai "Mouthpieces of democracy , ■ —■tjorong-tjorongnja
demokrasi, katanja. ■
Semua itu, katanja, ,,demi Revolusi". Semua itu, katanja, ,,untuk
kepentingan Revolusi .
Revolusi apa! Jo, Revolusi apa ? Revolusinja kaum jang keblingei
oleh buku-bukunja Thorbecke dan Kranenburg dan van K a n dao
entah siapa la g i! .
Mereka ini, mereka jang saja namakan k e b lin g e rjn i, mungkin
sekali gagah-berani dalam mengiisir setjara phisik k<fum kolonialis,
tetapi mereka adalah penuh dengan minderwaardigheids-complexen
489
dalam menghadapi konfrontasi mental dengan dunia Barat atau
dengan dunia imperialis-kolonialis. Oleh pengaruh mereka itulah
Revolusi kita hampir-hampir sadja ikut keblinger. Oleh pengaruh
mereka itulah Revolusi kita hampir-hampir sadja kehilangan Revo
lusi. Oleh pengaruh mereka itulah Revolusi kita hampir-hampir
sadja musna samasekali sebagai Revolusi dari muka bumi. Oleh
pengnruh mereka itulah Revolusi kita disebutkan oleh seorang pe-
nulis Belanda ,,eenyrevolutie op drift”. — satu revolusi klejar-klejor,
satu revolusi tanpa arah.
Oleh kompromis mental itulah kita lantas mengalami segala
matjam gangguan dalam periode 1950 —■1962. Kompromis politik
jang tadinja m ungki^dapat diatasi dengan taktik jang di itu, men-
djadilah Satu tjelaka, mendjadilah fatal, karena berlandaskan kom
promis mental. Kompromis finansiil-ekonomis mendjadi satu tjelaka
jang fatal, karena berlandaskan konpromis mental. Divide et impera
Belanda dapat berdjalan terus, karena kompromis politik itu ber-
landasan kompromis mental; penggarukan finansiil-ekonomis ke-
kajaan Indonesia oleh Belanda berdjalan terus, karena kompromis
finansiil-ekonomis itu berlandaskan kompromis mental.
Tjoba saudara-saudara, tahukah saudara-saudara, bahwa misal-
nja keunfungan bersih jang dibuat oleh Belanda dari Indonesia
antara tahun 1952 dan ahun 1956 adalah melebihi banjaknja ke-
untungan bersih dalam empat tahun sebelum perang ?
490
Pemimpin Nasional jang satu", jaitu Resopim. Lalu.......... lalu ..........
lalu........... Alham dulillah, ........... ja lalu kita bisa mentjapai T ahun
Kemenangan!....................
491
Revolusi Indonesia sekarang sudah mendjalankan dua hal itu:
Konfrontasi terus-menerus. disiplin dibawah satu pimpinan. Tetapi
lebih pula daripada itu ! Revolusi Indonesia ja mendjalankan Kon
frontasi terus-menerus, ja mendjalankan disiplin dibawah satu pim
pinan nasional, ja mempunjai ideologi nasional-progressif jang kuat
dan gamblang, ja berpegang teguh kepada kepribadian nasional. Ia
minuni dari sumber. sumber Indonesia sendiri. Ia minum dari sum-
ber sendiri, tidak minum air import dari luaran ! Djustru inilah jr.ng
membuat Revolusi Indonesia itu satu Revolusi jang unik, satu
Revolusi jang dikagumi oleh seluruh bangsa jang progressif, satu
Revolusi jang dipandang tinggi oleh semua anggauta daripada New
Emerging Forces. Bahkan dikalangan Old Established Forces pun
banjak orang p n g mulai ,,memandang" kepada Revolusi Indonesia
itu. dan mengakui Revolusi Indonesia itu sebagai satu Kenjataan
jang amat kuat, satu "living reality jang ta' dapat diabaiknn”.
Saudara-saudara !
Tadi saja katahin, bahwa Revolusi Indonesia kini sudah meng-
indjak pada satu Phase Baru, dan bahwa ia sudah mulai „menudju
kepada sasarannja".
Tahun jang lalu, dalam pidato „Tahun Kemenangan", sudah
saja singgung bahwa ,,Revolusi Indonesia sudah menaik kepada
tingkat "selfpropelling growth”: kita madju otas dasar kemadjuan,
kita mekar atas dasar kemekaran".
Ja, Revolusi kita sekarang ini tidak lagi dalam keadaan defensif.
jaitu tidak lagi hanja repot mempertahankan diri sadja terhadap
kepada serangannja Kontra-revolusi. serangannja subversi asing,
atau serangannjn fihak liberal. Revolusi kita sekarang ini sudah
tidak lagi hanja "fight to survive". Revolusi sekarang ini sudah
berdjoang untuk mentjapai kemadjuan-kemadjuan setjara positif,
kemadjuan-kemadjuan jang bisa mendjadi modal dan batu lon-
tjatan untuk kemadjuan-kemadjuan bagi hari jang berikut. Inilah
arti selfpropeling growht". Inilah arti "selfgenerating growht".
492
Inilah arti madju atas dasar kemadjuan. Inilah arti mekar atas
dasar kemekaran.
Landasan-landasan Revolusi. — jaitu a. konfrontasi terus-me-
nerus. b. disiplin dibawah sntu pimpinan, c. ideologi nasional-
progressif. d. kepribadian nasional. — landasan-landasan itu tidak
perlu kita perdjoangkan lagi. Landasan-landasan itu sudah berada-
mendukung tubuh kita. landasan-landasan itu sudah mendjadi milik
perdjenngan kita. Diatas landasan-landasan itu kita berdjalan.
diatas landasan-landasan itu kita bisa berderap kemuka setjara
positif menudju kepada sasaran Revolusi jang sesungguhnja: jaitu
masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantja Sila. T idak lagi
seperti dulu. waktu kita tidak berderap madju', melainkan hari-
hari kita tjuma mengobat-abitkan sadja pedang kesekeliling kita
sadjn setjara defensif, untuk mempertahankan diri kita terhadap
serangan musuh. Tidak lagi seperti dulu, tatkala kita punja kegiatan
sehari-hari melulu hanjalah "fight a Iife-and-death struggle". —
”to survive"!
To survive! Physically and mentally! To survive! A gar tetap
hidup! Setjara badaniah dan mental!
Sekarang "struggle to survive ’ itu sudahlah lampau. Sekarang
kita sudah masuk phase baru. Revolusi kita sudah masuk phase
baru. Kita masih dalam Revolusi itu, hanja sadja Revolusinja sudah
berada dalam phase baru. Kalau Revolusi sudah keluar dari periode
survival, itu tidak berarti bahwa kita keluar dari Revolusi. Tidak!
Kita keluar dari sesuatu periode Revolusi, tetapi kita tidak keluar
dari Revolusi. Sebagaimana tertulis diatas pintu Museum Mexico-
City bahwa "History is a continuity" (sedjarah adalah satu ke-
landjutan), maka kita djuga berkata bahwa "Revolution is a con
tinuity", — Revolusi adalah satu kelandjutan.
Orang tidak bisa meninggalkan Sedjarah; orang djuga tidak bisa
mewinggalkan Revolusi, You cannot leave History: Y o u also cannot
leave a Revolution!
493
Nah, saudara-saudara, engkau tetap dalam Revolusi! Merasakah
engkau. bahwa engkau tetap dalam Revolusi ?
Misalnja, unsur pertama dari Revolusi ialah Konfrontasi terus-
menerus kataku. Merasakah engkau Konfrontasi terus-menerus itu?
D an ikut sertakah engkau dalam konfrontasi terus-menerus itu ?
Revolusi adalah satu rentetan-pandjiang dari satu konfrontasi
kelain konfrontasi. Konfrontasi jang satu selesai. konfrontasi jang
lain muntjul hendak menerkam. Satu selesai, satu lagi muntjul! M a
lahan kadang-kadang Konfrontasi-konfrontasi itu datangnja setjara
Simultan. setjara berbarengnn, setjara „mengkerojok*\ < —■dari muka.
dari belakang dari kiri, dari kanan, dari bawah, dari atas. Itulah Ha-
muk-TabuIa-Rasanja Konfror.tasi dalam sesuatu RevoIusiJ Aku
menanja, sudahkah engkau merasakan hal itu, dan ikut-serta meng-
hadapi semua konfrontasi itu ?
Barangkali lantas kau mananja : Konfrontasi-konfrontasi apa ?
Tjoba saja perintjikm sedikit : ,
Konfrontasi terhadap segala rintangan-rintangan jang meng-
halang-halangi djalannja Revolusi, sampai kepada konfrontasi ter
hadap kepada bom dan meriam dan dinamit.
Konfrontasi terhadap Kontra-revolusi.
Konfrontasi terhadap kepada Subversi, baik dari dalam, maupun
dari luar.
494
i a,ii nroces konfrontasi sematjam ini. maka kita punja Revolusi
inqkat kepada tingkat "Selfpropelling grow ht". Tetapi djuga
Survival ? Sudah ! !
D iakui oleh dunia luaran sebagai satu reahtas J* 9 '
sebagai satu "living reality", sebagai satu established f a « ,ang
ta’ dapat dibantah dan diabaikan ? Sudah 1 .
frrS iS H s
Dianggop oleh banjak bangsa New Emerging.^ ForcesJ ebaf
B afcsa Pelopor” dalam Revolusi Um m at M anusia ? Sudah 1 1
S
kT ’’rfa b
n T h fflba'nTak bangsa’ dianggap sebagai satu tjontoh ja n ,
hidup, -ipii h'iniak banqsa progressif sebagai satu
b a ik " u S PD .E .K . dianggap sebagai satu tjontoh jang
S S p i» < > tg g a p sebagai satu tjontoh jang baik.
Kepribadian Nasional. jang dulu dianggap sebaga, satu ke-
S kaka nasional. dianggap sebagai satu t]ontoh ,ang bad,
Gotong Rojong. Musjawarah. Mufakat. soko-guru-soko-gurun,.
t o o L s i kita, dianggap sebagai satu tlontoh ,a n , b a d .
495
Gengsi-Revolusi Indonesia diluar negeri membubung setinggi
langit ! ! Banjak orang diluar negeri sekarang ini menganggap Re
volusi Indonesia itu, _ sesuai dengan anggapan kita sendiri
sebagai salah satu Revolusi jang Terbesar dikalangan Ummat M a
nusia sepandjang masa, satu Revolusi jang paling modern dalam
arti progressivitet jang dinamis dan dialektis, dalam gegap-gcmpita-
n^n dunia modern zaman sekarang. .
496
lusa, jakinilah ini ! — tetapi sesudah kita berderap setjara ulet,
membanting tulang setiap hari, memeras tenaga terus-menerus,
mendjalankan konfrontasi matjam baru tanpa putusnja. Pendek-
kata kita masih harus terus ber-Revolusil
Sjarat-sjarat dan alat-alat untuk melantjorkan Revolusi gaia-
baru ini sudah kita adakan.
A pa sjarat-sjarat dan alat-alat itu ?
497
Mendakilah terus atas pendakian sendiri. madjulah terus ntas ke-
madjuan sendiri, mekarlah terus atas kemekaran sendiri . Dan
mendakilah bersama ! Madjulah bersama ! Mekarlah bersama 1
Think and rethink, shape and reshape, bukanlah tugas dari Pernim-
pin Besar Revolusi sendiri sadja, tidak !, melainkan adalah tupas
kokktif dari semua pemimpin, semua tokoh politik. semua politike
denkers der natie. bahkan tugns kollektit dari seluruh Rakjat Indo
nesia. .
Kemaren saja katakan di Gedung Pola :
498
Ingat apa jang saja katakan dalam rapat raksasa Front Nasional
»di Senajan tempohari ? W a k tu itu saja berkata: ,,D jik alau ump'.ma-
nja sekarang'turun satu M alaikat dari langit, dan berkata kepada
saja: ,,Hai Sukarno, akan nku beri kemu'djizatan kepadamu, untuk
memberi satu masjnrakat adil dan makmur kepada R akjat Indonesia
sebagai hadiah> sebagai persenan” , sebagai cadeau maka saja
akan mendjawab: ..saja tidak mau diberi mu'djizat jang demikian
itu, saja menghendaki jang masjnrakat adil dan makmur itu adalah
hasil perdjoangan daripada R akjat Indonesia sendiri 1"
499
baik jang tergabung dalam organisasi2 politik, maupun jang terga-
bung dalam organisasi-organisasi Karya, agar supaja mendjadi satu
kegiatan simultan pembantu Revolusi. Iapun harus menjusun Kader-
kader baru, menjusun golongan-golongan baru, agar semua funds
and forces dapat ikut serta dalam kegiatan politik guna kelantjaran
Revolusi. Dan ia harus menggembleng semua tenaga politik, semua
tenaga Karya, semua tenaga-tenaga lain-lain, agar supaja mereka
mendjadi satu gelombang jang maha-sjakti daripnda aktivitas De
mokrasi Terpimpin meladeni Revolusi.
Front Nasional, pendek-kata. diwadjibkan untuk membentuk
satu ..insan politik baru’\ — politik-wezen jang baru, satu „insan
politik*' jang selalu mengabdi kepada Revolusi Indonesia, kepada
kepribadian Indonesia kepada alam-fikiran Indonesia -kepada
sumber-sumber Indonesia, — satu ,,insan politik baru" sebagai
dimaksudkan oleh Manipol/U.S.D.E.K. dan Resopim. Seluruh
warga Indonesia, seluruh ibu-bapa-putera-puteri Indonesia, althans
sebagian besar daripadanja. harus digembleng oleh Front Nasional
itu mend/idi apa jang saja namakan ^patriot komplit” !
500
pendjualan djamu dipasar Tanah Abang atau di Pasar Senen, politik
bukan pendjualan ketjap. Politik ialah mengabdi Revolusi memper-
tumbuhknn M anipol. memperkembangkan U .S .D .E .K .. menghidup-
hidupkan Resopim dikalangan Rakjat. Politik ialah menjelamatkan
dan menjelesaikan Revolusi Indonesia, menjelamatkan Revolusi
Dunia.
501
Pantja Program Nasional! Apakah Pantja Program itu ?
Satu: ..MengkonSolidasi Kemenangan-kemenangan dibidang ke
amanan dan Irian Barat1', ja saja terima!; dua: ,.Menanggulangi
kesulitan-kesulitan ekonomi dengan mengutamakaii kenaikan pro-
duksi", ja saja terima!; tigai Meneruskan perdjoangan melawan
imperialisme dan neo-kolonialisme dengan memperkuat kegotong-
rojongan nasional revolusioner”, ja saja terima!; empat: „Meratakan
dan mengamalkan indoktrinasi", ja, saja terima djuga!; timai ,,Me-
laksanakan rituling aparatur negara, termasuk bidang pemerintahan
dari pusat sampai kedaerah-daerah", ja! Saja terima djugn!
D an sebagai dalam pidato saja dimusjawarah besar Front Nnsi-
onal tempohari. maka disinipun saja berkata: ,,Hajo Front Nnsional,
djalankan Pantja Program itu, saja menjetudjuinja, —* hajo
Rakjat Indonesia, djalankon Pantja Program itu, saja menjetudjui-
nia!*'
Dengan mendV.Iankan Pantja *Program itu, engkau madju
selangkah lagi diatas Rilnfa Revolusi, dan engkau akan bertambah
mendjadi massa revolusioner jang otot-kawat-bahmg-wesi!
Sedikit mengenai-nomor pertama daripada Pantja Program Front
Nasional itu. Taitu jang berbunji: ..MengkonSolidasi kemenangan-
kemenangan dibidang keamanan dan Irian Barat*’.
Pun ini saja ja-kan kataku! Betapa tidak! Musuh-musuh kita
masih berat. M usuh-m uSuh kita masih belum masuk lobang kubur.
Ia masih ada, ia masih berdiri, ia masih sap-sedia, T d a k hosan2,—
boleh dikatakan sampai mulut saja ini meniren — saja mentjanang-
kan dari hubungan-hubungan rumah dari puntjak-puntjaknja pohon.
bahwa imperialisme belum mati, bahwa neo-kolonialisme belum
mati. Kalau kemenangan-kemenangan kita dibidang keamanan dan
Irh n Barat tidak kita konsolidasi, maka musuh-musuh kita setiap
saat siap-sedia untuk menerkam kembali kemenangan-kemenangan
jang telah kita peroleh itu.
D i Irian Barat misalnja, disebar-sebarkan kampanje-bisik-bisik.
bahwa katanja ,.dibawah Republik keadaan adalah mundur diban-
502 '
dingkan dengan dibawah bendera merah-putih-biru” . M undur? Lho,
mundur dalam hal apa ? D an kalau kita sudah menanja Setjara
konkrit demikian itu, jaitu pertanjaan — ,,mundur dalam hal apa?”
— , maka tarnjata soalr.ja ialah: bir kalengan sekarang di Irian
Bafat kurang! W ahw ahw ahw ahw ah, demikianlah moral kolonial!;
mengukur harkat sesuatu' bangsa dengan banjaknja bir kalengan!
Saudara-saudara di Irian B arat!, hai saudara-saudara d Irian
Baiat! H ai mudara-sar.dara di Kotabaru, di Sorong, di Merauke,
— hai satldara2 dilereng Gunung Trikora, Gunung Sukarno, G unung
Sudirman, Gunung Yamin!. — Republik memang tidak pernah
mendjandjakan bir-kalengan kepada Rakjat di Irian Bara4-! Republik
Indonesia mendjandjikan dan melaksanakan kemerdekaan, Republik
mendjandjikan dan mendatangknn Sinar Terang dan Tjahaia! Sinar
Terang dan T jahaja. —■bersama-sama dengan saudara-saudaramu
dilain-lain pulau di NuSantara. — bersamaku. bersamamu. bersama
kita, bersama seluruh Rakjat Indonesia!
D an bagaimana sikap musuh mengenai keamanan jang telah kita
tjrpai ? Bukan ?. Irian Barat telah kita tjapai. keamanan telah kita
tiapai, -
— dari Triprogram Pemerintah tinggal sadja Srindang
Pangan jang masih haruas kita tjapai, —- bagaimana sikap musuh
mengenai keamanan ?
D ibidang iriipun mereka tidak djera-djera. Kaum reaksi dan knum
Kontra-revolusioner memang ulet. Atau lebih tegas: Kaum reaksi
dan kaum Kontra-revolusioner memang tambeng! A da sadja tjaranja
mereka mengganggu keamanan! Dari subversi-subversi besar-ketjil
jang berupa pemberontakan-pemberontakan atau badjinganisme-
badjinganisme dilapangnn ekonomi, sampai menghasut bakar-bakar
m obil bakar-bakar toko, petjahkan djendela-djendela katja, —
sampai pentjobaan-pentiobaan pembunuhan, — sampai kampanje-
kampanie-bisik-bisik terhadap dirinja Bung Karno. — ini semua
merekn djalankan.
Saking djengkelnja kawan-kawan kita melihat ketambengan
kaum reaksi dan kaum kontra-revolusi ini. maka kmvan-kawan itu
503
mengusulkan supaja Panglima Tertinggi memaklumkan sadja lagi
berlakunja „S O B ". Djalankan kembali SOB, Pak. Saja mendjawab;
Tidak! Saja sebagai Panglima Tertinggi tidak akan memak
lumkan lagi berlakunja SOB, tetapi saja Panglima Tertinggi Insja
Allah akan tidak ragu-ragu memberikan komando supaja setiap
kontra-revolusi dibekuk batanglehernjal. — dibekuk batanglehernja,
sampai patah sama sekali ! 1
Ada lagi satu punt dari Pantja Program Front Nasional jang
mau saja teropong. Jaitu punt kedua: ,,menanggulangi kesulitan-
kcsulitan ekonomi dengan mengutamakan kenaikan produksi .
Satu! Kekajaan alam kita, jang sudah digali dan jang belum
digali, adalah melimpah-limpah.
D ua! Tenaga-kerdja pun melimpah-limpah, dimana kita berdjiwa
100.000.000 manusia! '
504
Tiga! Rakjat Indonesia sangat radjin, dan memiliki ketrampilan
jang sangat besair; ini diakui oleh orang di luar negeri.
Em patl Rakjat Indonesia memiliki djiwa Gotong-rojong, dan ini
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengumpulkan segala funds and
forces. '
Lim a! Ambisi daja-tjipta Bangsa Indonesia sangat tinggi, - —-
dibidang politik tinggi, dibidang sosial tinggi, dibidang kebudajaan
tinggi • , tentunja djuga dibidang ekonomi dan perdagangan; .
Enam ! Tradisi^ Bangsa 'Indonesia bukan tradisi „tempe*\ Kita
dizaman purba pernah 'menguasai perdagangan diseluruh Asia
Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke
Arabia atau Afrika atau Tiongkok.
505
namakan nations arrivees”, barangkali diperlukan orang-orang
jang mahir dalam routine ekonomi, diperlukan pengetahuan ilmu
ekonomi jang amat ndjlimet, diperlukan pengetahuan ekonomi jang
amat technis. amat ,,ah]f’, amat "expert".
506
A pa itu Dekon sebenarnja 1
Dengarkanl
507
Bersendjata sekarang sedang diperintahkan untuk djuga mendjalan
kan apa jang’dinamaknn”civic missions". Mengenai Civic Missions
ini adalah laporan baik dari W am pa K A SA B Djendera! Nusution
ditangan saja, tetapi berhubung dengan waktu, tidak dapatlah lapor
an itu saja batjakan disini. Laporan itu akan saja lampirkan sadja
sebagai Lampiran jang menjusul.
Demikian pula hporan jang diberikan kepada saja oleh Menteri
Veteran Djenderal Sambas.
Saja sekarang sedang memberikan perhatian penuh kepada suara-
suura Rakjat mengenai pelaksanaan daripada Dekon. Sudah sering
kali saja katakan, — malahan di Manilapun saja katakan_, bahwa
saja ini sekadar penjambung lidahnja Rakjat. Setelah nanti aku
jakin sejakin-jakinnja akan suara-sedjati dari Rakjat_djelata, maka
Insja Allah lidahku sendiri akan menjuarakan suara-hati dari Rakjat-
djelata itu.
Aku gembira sekaji, bahwa achir-achir ini makin santer kehendak
untuk memmbangun ekonomi nasional kita diatas kaki kita sendiri.
Inilah jang saja namakan patriotismc ekonomi dan saja gembira
sekali atas hal itu, Sesuatu bangsa hanjalah bisa m endpdi kuat,
kalau patriotismenja djuga meliputi pntriotisme ekonomi. Ini me-
mang djalan jang benar kearah kekuatan bangsa, djalan jang djitu,
djalan jang tepat.
Dalam Konferensi Rentjana Kolombo di Djokjakarta beberapa
tahun jang lalu, saja telah katakan kepada utusan-utusan konfe-
rensi itu:
..Ekonomi Indonesia akan bersifat Indonesia; sistim politik In mi
akan bersifat Indonesia; masjarakat kami akan bersifat Indonesia.
— dan Semuanja itu akan didasarkan kokoh-kuat etas warisan
kulturil dan spiritual bangsa kami sendiri. W arisan itu dapat dipupuk
dengan bantuan dari luar, dari seberang lautan. akan tetapi buah
dan bunganja akan memiliki sifat* kami sendiri. M aka djanganlah
tunn-tuan mengharapkan. bahwa setiap bentuk bantuan jang tuan
berikan akan menghnsilkan tjerminan dari diri tuan-tuan sendiri”.
» 508
Demikianlah patriotisme ekonomi jang saja Iukiskan dalam pidato
saja di Konferensi R entjara Kolombo di D jokja. Ja, dunia sekarang
memang dunia jang tidak bisa hidup tanpa bantu-membantu. Tetapi
kita tidak mau dan tidak! akan mengemis bantuan dari
siapapun. Kita Bangsa Besar. kita bukan bangsa tempe. Kita tidak
akan mengemis, kita tidak akan meiiiinta-minta, apalagi djika bantu
an itu diembel-embeli dengan sjarat ini sjarat itu! Lebih baik makan
gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tetapi budak! 0
Satu punt lagi, saudara-saudara, dari Pantja Program Front
Nasional: Jaitu punt jang menjebutkan „meneruskan perdjoangan
melawan imperialisme dan neo-kolonialisme dengan memperkua?
kegotong-rojongan nasional revolisioner” .
Sebetulnja ini sudah djelas, Hanja hal neo-kolonialisme itu sadja
nanti perlu saja teropong sedikit. H al ..kegotong-rojongan nasional
revolusioner" sebetulnja sudah gatnblang segablang-gamblangnja.
Namun masih ada sadja orang jang kena penjakit phobt, jnng puta-
para tidak mengerti akan perlunja kegotong-rojongan nasional
revolusioner dalam perdjoangan anti imperialisme itu. D jclasnja
sadja, masih ada orang-orang jang menderita Komunisto-phobi.
Karena berkomunisto-pliobi, maka mereka bzv-nasakomo-phobi!
Padahal beratus-ratus kali saja tehh terangkan, bahwa kegotong-
rojongan nasional revolusioner ta’ mungkin terselenggara tanpa
berporoskan Nasakom, — N as—A —-Korn, — tiga penggolongan
objektif daripada kesadaran politik R akjat Indonesia. Pun sering
sudah saja terangkan, bahwa anti-nasakom sama dengan anti
Undang-undang Dasar '45, sama dengan anti Pantja Sila, sama
dengan anti pemusatan tenaga, sama dengan anti ..samenbundeling
van alle revolutionnaire krachten". sama dengan ............ kepala
sinting 1 i *" ■^ H
Kita sekarang ini njata menang mapan" terhadap kepada impe
rialisme. M akanja kita menang dalam perdjoangan kita melawan
imperialisme dibeberapa bidang. M isalnja kita menang dalam per-
509
djoangan merebut kembali Irian Barat. Dimana letaknja ..menang
mapan kita terhadap kepada imperialisme itu ?
Imperialisme dunia itu, disatu fihak mempunjai persatuan atau
persekutunn, tetapi dilain fihak mempunjai djuga perpetjahan.
pertjektjokan, innerlijke conflicten. Kita. sebaliknja, tidak pcrlu
mempunjai perpetjahan, dan kalau ada perpetjahan. kita harus
..mempersatukan ' perpetjahan itu. Disinilah sendinja. maka sa|a
dalam perdjoangan melawan imperialisme itu selalu berichtiar meng-
gembleng kegotong-rojongan nasional revolusi oner, menggem-
bleng samenbundeling \nn alle revolutionnaire krachten in de
natie. menggembleng pcrsattinn revolusioner berporoskan Nasakom.
— djangan phobi-phobian. djangan nasionalisto-phobi. djangan
Islamophobi, djangan komunisto-phobi, djangan nasakomo-phobi.
djangan tani-phobi, djnngan buruh-phobi. djangan rakjat-phobj.
djangan Iain-lain phobi lagi jang mengakibatkan kekurangkompak-
an. Sebab kekurangkompakan nasional revolusioner berarti ,,kalah
mapan terhadap kepada imperialisme. dan ini berarti rnermngnja
imperialisme, dan menangnja imperialisme berarti gagalnja kitapunja
Revolusi. dan gagalnja kitapunja Revolusi berarti kita mendjadi
bangsa tempe. Nauzubilhhi minasjsjaitonirrodjim!
Ketjuali itu. kesatuan dan persatuan jang saja maksudkan itu
adalah satu tuntutan daripada Nationbuilding dan Characterbuil-
ding. Dapatkah Nation terbentuk djikalau dikalangan Nation itu
sengadjn dipupuk phobi-phobian antara kita dengan kita? Saja
telah membentuk L.P.K.B.. - Lembaga Pembinaan Kesatuan
Bangsa — , untuk mempertjepat Nationbuilding dan Character-
building itu. dan pi'mpinannja hari-hari saja serahkan kepada W am-
pa Rocslan Abdulgaai. Salah satu pesanon saja kepada Sdr.
Roeslan ialah, untuk memberi pengertian tentang salahnja phobi-
phobian itu.
510
Apakah neo-kolonialisme itu? Neo-kolonialisme adalah kolonial
isme ,.model baru . Didepan hakim kolonial di Bandung, tatkala
atas nama Bangsa Indonesia aku menelandjangi kolonialisme, aku
berkata sebagai berikut: *
,,Imperialisme bukan sadja sistim atau nafsu menaklukkian negeri
dan bangsa lain, tapi imperialisme bisa djuga hanja nafsu atau
sistim mempcngavuhi ekonomi negeri dan bangsa lain. Ia ta’ usah
didjalankan dengan pedang atau bedil ntau meriam atau kapal
perang, ta usah berupa pengluasan daerah negeri dengan kekerasan
sendjata sebagai jang diartikan oleh van Kol, -
— tetapi ia bisa djuga
berdjalan hanja dengan ,,putar lidah” atau tjara ..halus-halusan”
sadja, bisa djuga berdjalan dengan tjara "penetration pacifique”.
Demikian kataku di Bandung, Aku tahu bahwa sekarang ini ada
kaum jang tidak suka Republik berdiri tegak laksana batukarang
ditengah-tengah hamuknja pergolakan dunia. Tetapi ini memang
sudah logikanja dan dialektikianja sedjarah ! Aku tahu. bahwa
mereka jang tidak sukn kepada kita itu mengadakan bermatjam-
matjam usaha untuk melemahkan kita, mulai dari "penetration
pacifique sampai kepada usaha pengepungan militer terhadap ke
pada Republik.
511
to survival is -to believe that you can survive”. (Sjarat pertama
untuk survival ialah kepertjajaan bahwa kita bisa survive).
Maka, kepertjajaan itu ada pada kita! Insja Allah, kita akan sur
vive! Insja Allah, kita akan terus berdiri. Insja Allah, kita tidak
akan lenggelam!
Tjukup sekian sadja mengenai Pantja Program Front Nasional.
Marilah saja sekarang mentjeritakan sedikit tentang Irian Barat.
Saudara-saudara! Tepat pada tanggal 1 Mei 1963 Irian Barat
masuk kembali dalam wilajah kekuasaan Republik. Dengan demi
kian, maka Revolusi Nasional kita geografis telah selesai: seluruh
tanah-air kita, dari Sabang sampai Merauke, sedjak 1 M ei 1963
itu telah bernaung dibawah Sang Salca Merah Putih. Terima kasih
saja utjapkah kepada semua pedjoang jang telah menjumbang ke
pada suksesnja perdjoangan pembebasan Irian Borat ini — do*a
saja saja pandjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta*ala semoga
Allah memberi tempat jang baik kepada arwach pedjonng-pedjoang
kita jong telah gugur.
Irian Barat! Astagha, saudara-saudara. astagha, keadaan disana!
Apa jang kita warisi dari Belanda di Irian Barat itu. samasekali
tidak bisa dipakai sebagai modal untuk membangun, Irian Barat.
Rakjat disana oleh Belanda samasekali tidak diadjar untuk mem-
produsir barang-barang jang paling sederhana pun! M isalnja kesed
(voetenvegers) mereka import dari Nederland, sapu, sapu mereka
import dari Nederland, areng, ja masja Allah, <ir&ng, mereka import
dari entah mana lagi* In elk geval, areng pun barang import
bukan bikinan Rakjnt Irian Barat sendiri. Apa lagi bir kalengan!
Itu import besar. Dat hoort er 2 0 bij!
Akan tetapi apa boleh buat! Bagi kita, semua-itu malah mendjadi
satu challenge, satu tantangan! Seperti sudah saja serukan terapo-
hari dengan pemasuknn Irian Barat dalam wilajah kekuasaan Re
publik, maka Trikora belum selesai! Teruskan Trikora,itu! Djangan
berhenti Trikora ftu ! Saja tegaskan disini, bahwa pembangunan
512
pun terinasuk dalam Trikora itu, langsung dibawah sajta, sedangkan
pimpintan sehari-hari saja serahkan kepada W a m p a Urusan Irian
Barat Sdr. D r Subandrio.
Tjamkan! Pembangunan Irian Barat bukan masuk dalam persoal-
an lokal Irian Barat sadja, bukan sekadar persoalan orang Irian
Barat sahadja, melainkan ndalah persoalan seluruh Bangsa Indo
nesia, malahan adalah satu tantangan, Satu challenge terhadap
kepada Revolusi kita seluruhnja! Pembangunan Irian Barat adalah
djuga persoalanmu, persoalanku, persoalan kita semunnja, persoalan
seluruh Revolusi Indonesia, — persoalan seluruh Bangsa Indonesia!
Hajo kita bangun Irian Barat bersama-sama, hajo kita bertjantjut-
taliwanda bersama-sama memhuat Irian Barat itu satu zamrud jang
indah dalam Sabuk Indonesia jang melingkari Chatulistiwa in^!,-—
Indonesia, die zich daar slingert om den evenaar als een gordel van
smaragd! v
Saudara-saudara! Dalam tahun jang lalu Indonesia beberapa kali
berada dalam focusnja perhatian luar-negeri, focusnja perhatuan
Internasional. Kongres P .A .T .A . terdjadi di Indonesia dengan
sukses. Konferensi W artaw an A.-A. terdjadi di Indonesia, Sidang
Komite Eksekutif Konferensi Pengarang A.-A. terdjadi di Indonesia.
Asian Games terdjadi di Indonesia, — tahun muka mungkin Kon-
lerensi Buruh A.-A., Konferensi Pengarang A.-A. jang ke III,
Festival Film A.-A., Konferensi A.-A. jang ke-II. D an Insja Allah
buI'ati November ini nan.ti -
—- Games of the New Emerging Forces.
— Ganefo iakan terdjadi Hi Indonesia.
M akin lama makin djelas kedudukan Indonesia dalam Revolusi
of M ankind ini. M alahan ia ikut berdiri dalam berisan jang depan!
Bukan membuntut, tetapi berdiri dibarisan jang depan! H ubungan
Indonesia dengan dunia internasional tidak semata-mata didasarkan
atas~keuntungan materiil belaka. tidak, melainkan djuga menjangkut
hubungan Revolusi Indonesia dengan Revolusi Um m at M anu sia .
Dalam hubungan ini kita bergabung dalam apa Jang saja namakan
"New Emerging Forces", — kita adalah satu anggauta jang dina-
513
mis dan militan dalam gobungan New Emerging Forces itu. Apa
jang saja namakan New Emerging Forces itu? New Emerging
Forces adalah satu kekuatan raksasa jang terdiri dari bangsa-bangsa
dan golongan-golongnn progressif jang hendak membangun satu
Dunia Baru jang penuh dengan keadilan dan persahabatan antar-
bangsa, Satu Dunia Bant jang penuh dengan perdamaian dan ke-
sedjahteraan, — satu Dunia Baru tanpa imperialisme dan kolonialis
me dan exploitation de l'homme par l'homme et de nation par nation.
New Emerging Forces terdiri dari bangsa-bangsa jang tertindas
dan bangsa-bangsa jang progressif. New Emerging Forces terdiri
dari bangsa-bangsa A sh, bangsa-bangsa Afrika, bangsa-bangsa
Amerika Latin, bangsa-bangsa negara-negara sosialis, golongan-
golongan jang progressif dalam negara-neg'ara kapitalis. New
Emerging Forces sedikitnja terdiri dari 2,000.000.000 manusia.
Tindakan ia satu tenaga raksasa, asal setjara effektif tersusun dan
terhimpun? Saja gandrung kepada Konferensi A.-A. jang ke II,
saja. gandrung kepada Konferensi A .A .A ., jcing pertama, saja
gandrung kepada Konferensi New Emerging Forces jang pertama,
di Indonesia!
514
mBok biar dia ada! mBok biar dia hidup! Leven en laten levenll
Live and let live!!
515
manusia atau bangsa dalam sedjarah jang djuga selalu berdjalan,
menurut hukum panta rei.
D a h m hubungan ini baiklah saja uraikan perdjoangan kita menen
tang Malaysia.
Mengapa kita menentang Malaysia ? Apakah kita menghalangi
sesuatu daerah menggabungkan diri kepada daerah lain? Apakah
kita takut kepada kekuatan rakjat Malaysia jang hanja berdjumlah
10.000.000 itu ?
Pertanjaan ini saja adjukan, oleh karena sebagian dari dunia
luaran masih sadja belum mengerti duduknja perkara, atau tidak
mau mengerti duduknja perkara. Masih sadja saja disebut "troub
lemaker" malah masih sadja ada orang jang menjebutkan saja ini
expansionist .
Saudara-saudara ! Pada permulaan pidato saja, dan pada tiap-tiap
pidato 17 Agustus, saja selalu mengatakan bahwa Revolusi kita
ini banjak musuhnja, <— baik musuh dari dalam, maupun musuh
dari Iuar. Malah tahun jang lalu saja mengatakan, bahwa tiap
Revolusi mempunjai musuh. Ingat perkataan tsaja tentang garis
nntara kawan dan lawan? Kawan harus dirangkul, tetapi lawan
harus dihantam. Hantam sampai dia hantjur-lebur. Apa lagi buat
kita !
Sebab kita ini sungguh-sungguh ber-Revolusi. Revolusi kataku
selalu, adalah satu "kiprah pendjebolan dan pembangunan” , satu
kiprah simultan jang destruktif dan konstruktif. Disatu fihak mem-
bina, fihak menghantam, menggempur, membinasakan”.
Ja, kalau kita-ini umpamanja tidak ber-Revolusi betul-betulan,
tjuma Revolusi main-mainan, — barangkali tidak kita harus „kiprah
dua djurusan” itu. Barangkali tidak kita-ini selalu harus meng
hantam, menggempur, membinasakan sadja, disamping membangun.
Barangkali kita tidak mempunjai musuh, barangkali kita tidak
mempunjai lawan. Kalau kita-ini umpamanja mau mendjadi satu
bangsa satelit, atau satu negara satelit, — jaitu satu bangsa bebek
atau satu negara bebek —-, jang selalu wekwekwek membeb6k sadja
516
— , barangkali kita tidak mempunjai musuh. Tetapi, — kita tidak
mau mendjadi satu bangsa satelit, tidak mau mendjadi satu
bangsa bebek, tidak mau mendjiadi satu bangsa kambing.
Kita mau mendjadi satu Bangsa Besar jang bebas-mer-
deka, berdaulat penuh, bermasjarakat adil dan makmur, —• satu
Bangsa Besar jang Hianjakrawarti Hambaudenda, gemahripah Ioh
diinawi, tata tentrem kerta rahardja, otot-kawat-balungwesi, ora
tedas tapak palune pande, ora tedas sisane gurindo!
Kita satu bangsa jang benar-benar ber-Revolusi, •— karena itu
maka kita kena hukumnja Revolusi, jaitu mempunjai kawan dan
mempunjai lawan. Kalau kita bangsa satelit, kalau kita berdjiwn
budak, kalau kita berdjiwa kambing, kalau kita berdjiwa bebek,
— jah, nistjaja kita tidak mempunjai lawan, nistjaja kita tidak akan
dirongrong, nistjaja kita tidak akan disubversi, tetapi sebaliknja,
kita akan diindjak-indjak sebagai sedia kala, diingkel-ingkel sebagai
sedia kala, disumbat dan ditaleni hidung kita sebagai sedia kala.
didikt£. disuruh nurut sadja seperti sedia kala.
Tetapi, sekali lagi saja katakan, kita ini bukan bangsa model be
gitu! Karena itu kita dirongrong, karena kita disubversi, karena kita
diintai, karena kita digerogoti dengan segala matjam djalan.
517
M alahan, apalagi djika daerah-daerah jang akan digabung itu
mempunjai tapal-batas-darat-bersama dengan Indonesia? Apalagi
— dianggiap ...................
djikalau suara Indonesia tidak digubris, ■
hra hm, seolah-olah Indonesia tidak mempunjai hak untuk me
nilai sesuatu kedjadian jang akan terdjiadi dimuka pintu- rumahnja
sendiri? Dikatakan kepada kita: "Hands off Malaysia!", dan selan-
djutnja Basta ! Lho, seolah-olah kita-ini anak-ketjil, seolah-olah
kita-ini anak jang masih umbelen!
518
Indonesia mengutamakan djalan damai, mengutamakan perundingan,
untuk mempertahankan kepentingannja.
Saudara-saudara sudah mengetahui hasil K.T.T. M anila. M e
ngenai persoalan Malaysia, hasilnja adalah sebagai berikut:
Satu. Malaysia tidak akan dibentuk, sebelum hak penentuan nasib
sendiri dari Rakjat Kalimantan Utara (Sabah dan Serawak) di
laksanakan.
D u a . Sekdjen P.B.B. mengambil tindakan baru dalara penentuan
hak selfdetermination ini sesuai dengan resolusi P.B.B. 1541
pasal 9.
Tiga. Hasil dari pemilihan jang sudah (jaitu jang diadakan oleh
Inggeris tempohari) mendjadi bahan-pertimbangan, sesudah men-
dapat penjelidikan jang saksama oleh Sekdjen P.B.B. mengenai
segala segi.
Empat. Tawanan-tawanan, dan penduduk Sabah/Serawak jang
mengungsi kedaerah luar Kalimantan Utara harus diberi hak pula
untuk mengeluarkan suara dalam penentuan selfdetermination ini.
Lima, P.B.B. akan mengirimkan team-tenm-pekerdja untuk me-
laksanakan selfdetermination ini, sedangkan Indonesia, M alaya dan
Philipina dnperbolehkan mengirim peilindjati-penindjciu ke K ali
mantan Utara pada waktu berdjalannja hak selfdetermination itu.
Demikianlah lima pokok hasil K.T.T. M anila mengenai Malaysia.
Apapun djuga akan terdjadi di Kalimantan Utara nanti, dua
hal mendjadilah djelas:
1. Indonesia tidak lagi diperlakukan sebagai bangsa Togog jang
hanja boleh menonton sadja perobahan-perobahan status quo di
- daerah sekitarnja, chususnja djika perobahan itu menjangkut ke-
selamatannja;
2. Indonesia diakui mempunjai hak dan kewadjiban utama
untuk mendjaga keselamatan dan perdamaian didaerah itu, bersama-
sama dengan negara-negara-tetangganja Philipina dan M alaya.
519
Dcmikianlah hasil K.T.T. Manila mengenai pembentukan M alay
sia itu. Alhamdulillah, Indonesia ternjata bukan negeri-tempe jang
mudah ditempekan orang!
Saudara-saudara !
520
Terutama sekali sedjarahnja Abad ke X X .
Sedjarah jang pernah saja namakan sedjarah ,,bangkitnp budi-
nur'ani manusia", sedjarah jang oleh M ao Tse T ung dinnmakan
„Sedjarah meniupnja angin Timur".
Sedjarahnja M anusia dalam nbad ke X X . Dalam abad ke X X
ini Indonesia naik, Asia naik, Afrika naik, Amerika Latin nnik,
negara-negnra sosialis naik. A da jang menamakan abad ke X X
ini Asian Century, jaitu abadnja Asia. A da jang menamakannja
African Century, ada jang mer.nmakannja Latin American Century,
ada jang menamakannja Socialist Century. Semuanja adalah benar-
M alah kita menamakannja djuga "the Century of the New Emer
ging Forces". D an terutama sekali bagi kita ■
— jn bagi kita -
—,
abad ini adalah abad kita, Abad jang kita naik. A bad jang kita
merdeka. Abad jang kita ber-Revolusi. Abad jang kita kembali lagi
mend'odi satu Bangsa otot-kawat-balung-wesi.
Itu semuanja adalah Sedjnrah. Tetapi Sedjarah adalah buatan
manusia. Kita tidak bisa menghindari Sedjarah, tetapi Sedjarah
itu adalah buatan kita djvo. Kita tidak bisa menghindari badan
kita, tetapi badan kita itupun adalah buatan kita sendiri.
Karena itu, hai Bangsa Indonesia, bangkitlah terus, berdjoang-
lah terus, gemblenglah d'irimu terus-menerus.
Fadjar telah menjingsing, Mntahari akan terbit.
Gemblenglah dirimu terus-menerus, dadarlah tubuhmu terus-
menerus, /agar supaja tubuhmu itu nanti tahan menerima sinarnja
Sang Surya p n g Mahasjakti!
Dalam pidato Tahun Kemenangan sudah saja djelaskan bahwa
kemenangan kita tahun jang lalu itu barulah permulaan Kemenang
an". A pa gunanja satu permulaan kalau tidak diladjutkan? Bahkan
sebenarnja, ,,Kemenangan terachir" pun tidak ada! D juga djikalau
kita sudah memasuki tamansarinja masjarakat adil dan makmur,
kita masih harus melandjutkan perdjcnngan. Sebab jang adil masih
harus diusahakan mendjadi lebih adil, jang makmur masih harus
521
\
diperdjoangkan mendjadi lebih makmur! Lebih adil, lebih makmur,
lebih luhur, lebih indah, lebih bahagia, — tiada hentinja rantai
perdjoangan sesuatu Bangsa jang benar-benar Bangsa jang Ber-
djcnng! Dan hanja bangsa jang berdjoanglah, bisa mendjadi bangsa
jang Besar. Apa lagi Revolusi kita ini selalu minta lebih-ini lebih-itu
sadja. Revolusi kita adalah satu "revolution of rising deman".
malah djuga boleh disebut "revolution of exploding demands".
Tuntutan-tuntutannja Revolusi kita selalu bertambah. tiintutan-
tuntutannjn Revolusi kita selalu meledak! Karena itu berdjoanglah
terus hai Eongsa Indonesia! Terus-menerus, tanpa berhenti, sebagai
satu Gerodjogan jang mahasjakti! Sang Surya akan terbit, sambut-
lah Sang Surya itu sebagai satu bangsa jang Berdjoang!!
Terimakasih ! '
522
Lampiran mengenai " Civic Missions"
523
sediakan dalam tahun '63 dan '64 sebanjak 22.1% dari seluruh
anggaran routine dan untuk rou’tine + pembangunan sebanjak
22.8% dari seluruh onggaran routine + pembangunan Negara.
Ini sesuai dengan jang saja amanatkan dalam Ambeg Parama
Arta, jakni mendahulukan apa jang penting, sesuai dengan taraf
revolusi kita.
2. Dan mengenai kelandjutan tugas-tugns Angkatan Bersen
djata kita sebagai alat keamanan, sebagai alat revolusi, saja telah
tegaskan dalam order hannn Hari Angkatan Perang tahun jang
lalu, bahwa kita masih terus diantjam oleh kolonialisme/imperial-
isme, dan karena itu kita harus terus waspada dan menggenggam
sendjata. Dan konfrontasi terhadap neo-kolonialisme Malaysia,
projek Inggris, telah membuktikan bahwa kita tak boleh lengah.
524
sudah digiatkan diberbagai sektor pembangunan dan rehabilitasi.
Pradjurit kita tidak boleh hanja mahir memanggul bedil, tapi
djuga harus mahir memanggul patjul. Demikianlah pradjurit jang
sesuai sebagai alat revolusi.
D an saja menjatakan penghargaan atas hasil-hasil karja A n g
katan Bersendjata kita dalam berbagai rehabilitasi daerah jang ta'
sedikit nilainjra dan dalam hal berbagai projek pembangunan jang
■sedang kita laksanakan. s
4. D alam pada itu tak boleh pula kita terhenti dalam menjem-
purnakan Angkatan Bersendjata kita, sebagai kekuatan jang effi-
sien diwilajah Asia-Tenggara ini untuk mendjamin kestabilan
wilajah ini guna perdamaian dunia umumnja dan g u m pengaman-
an revolusi kita chususnja.
Pada taraf program djangka pendek Dekon ini, dan dalam
tahapan ke I pembangunan semesta, kita sedang membangun pula
infrastruktur bagi pertahanan/keamanan kita, sambil terus mening-
katkan mutu kwalitatif dari Angkatan Bersendjata kita. .
Adanja fasilitas-fasilitas perueliharaan sendiri dengan sekedar
perindu^trian jang minimal untuk itu adalah sjarat jang mutlak
untuk pembinaan kekuatan pertahanan kita Itu. .
5. D an dibidang perorangan, sesuai dengan perundang-undang-
an kita jang telah ada dan terus dilengkapkan kita terus membina
* Pertahanan Rakjat Semesta jang berlandaskan potensi rakjat
semesta, sebagaimana ditentukan dalam Ketetapan M P R S . Di-
samping penjempurnaan kemampuan Angkatan Bersendjata sendiri,
kita terus membina pertahanan dan ketahanan rakjat kita, baik
dalam hal pertahanan jang aktif maupun dalam hal 'jang passif atau
pertahanan sipil.
D an perlu saja tekankan, bahwa kita tidak mengadakan demo-
bilisasi sebagaimana lazim diartikan. Jang penting ialah membuat
Angkatan Bersendjata kita djuga produfctif melalui tugas-tugas
civic atau mengalihkan kegiatan-kegiatan ke-bidang-bidang pro-
duktif.
525
Dan para Veteran serta para demobilisan djangan sampai
mempunjai sikap sebagai bekas pedjoang, djangan, bahkan djustru
sebagai alat revolusi, harus terus berdjoang dimana revolusi kita
memerlukannja, jang dalam taraf ini berarti bergiat dan berman-
faat dibidang sosial-ekonomi. t
\
A.
H aiuan Pembangunan
/•
Bahagian II
Ekonomi
527
AMANAT PRESIDEN
TENTANG
PEMBANGUNAN SEMESTA BERENTJANA
. \
>
AMANAT PRESIDEN
tentang
PEMBANGUNAN SEMESTA BERENTJANA
(jang diutjapkaa pada sidang Pleno Depernas 28 Agustus 1959)
Saudara-saudara sekalian,
531
I \
bcrpuluh-puluh tahun ini hidup didalam suasana jang gegap gem-
pita, kita sebagai bangsa Indonesia, kita sebagai satu bangsa-jang
tadinja beratus-ratus tahun tidak mcrdeka, beratus-ratus tahun di
djadjah orang lain, masjarakat beratus-ratus tahun dikotjar-katjir
kan, beratus-ratus tahun didjadikan suatu bangsa jang papa-sengsara,
iita jang kemudian daripada itu mcngadakan satu gerakan nosional
jang te.ah minta korban seberat-beratnja daripada bangsa Indonesia
dan jang achirnja sjukur alhamdulillah pada tanggal 17 Agustus 1945
lelah mentjapai Kemerdekaan daripada bangsa Inuoncsia. Dan Sauda-
ra-saudara mengetahul bahwa Kemerdekaan daripada bangsa Indonesia
itu sekedar hanjalah, sebagai saja katakan beruiang-ulang, satu djem-
batan untuk menudju dan achirnja mentjapai kepaua tjita-tjita bangsa
Indonesia jang pokok, jaitu satu masjarakat jang adil dan makmur, satu
masjarakat jang tiap-tiap warganegara Japat hidup sedjahtera didalam-
nja, satu masjarakat tanpa penindasan, satu masjarakat tanpa explo
tation de I'homme par J’homme, satu masjarakat jang memberi kebaha-
giaan kepada seluruh rakjat Indonesia dari S a b a n g sampai Merauke,
satu masjarakat jang berulang-ulang mendjadi inspirasi penegak se-
semangat daripada segenap pedjoang-pedjoang bangsa Indonesia dan
telah memberikan korbannja diatas persada perdjoangan bangsa Indo
nesia itu.
532
Sesudah 5 Djuli itu, maka dengan segera Kabinet Karya menje
rahkan mandatnja dan Tuhan Jang Maha Esa amat bermurah kita
tidak lama kemudian daripada itu dapat membentuk Kabinet baru
diatas dasar U.U.D. ’45, Kabinet baru jang terkenal dengan nama Ka
binet Kerdja. Pada tanggal 12 Djuli jang lalu, Dcwan Nasional dibu-
barkan, sebagai kelandjutan daripada Dckrit 5 Djuli incasu sebagai
]andjutan kembalinja kita kepada U.U.D. ’45. Dan pada tanggal 22
Djuli jang lalu dengan setjara simultanierbitlah 4 penetapan. Pertama
penetapan jang mengenai D.P.R. Dengan penetapan itu dinjatakan
bahwa D.P.R. sekarang bekerdja terus didaiam rangka U.U.D. ’45,
terbitlah pula pada tanggal 22 Djuli itu penetapan mengenai Madjelis
Permusjawaratan Rakjat Sementara, djuga sebagai akibat dan kelan-
djutan daripada Dekrit oleh karena didaiam U.U.D. ’45 dengan mutlak
disebmkan adanja Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Sebagai nomor
3 dalam tindakan tanggal 22 Djuli telah terbitnja penetapan mengenai
Dewait Pertimbangan Agung Sementara dan nomor 4 penetapan menge
nai Depernas, jang Depernas itu pada tanggal 18 Agustus, satu hari
sesudah kita memperingati Proklamasi, bersidang di Istana Negara ini
untuk membitjarakan beberapa pokok tata-tcrtib dan urusan tehnis
dan sekarang pada tanggal 28 Agustus kita berkumpul kini, Depernas,
mengadakan sidang p’.enonja jang pertama, disaksikan oleh pembesar2
daripada Negara kita, d:saksikan oleh para Menteri Inti dan para
Menteri Muda dan Kabinet Kerdja, disaksikan oleh anggota2 Dewan
Pertimbangan Agung, disaksikan oleh anggota-anggota jang terhor-
mat pada Perwakilan-perwakilan Asing di Djakarta, disaksikan oleh
Saudara-saudara wakil-wakil D.P.R., disaksikan, boleh dikatakan,
oleh seluruh masjarakat Djakarta, dan didengarkan, diperhatikan oleh
seluruh masjarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan saja
iakin pula d'perhatikan oleh seluruh umat manusia didunia ini jang
berminat kepada segala sesuatu jang terdjadi di .Indonesia ini. Sehingga
pada tempafcnjalah pada ini hari, setjara seremonil saja sebagai Pre-
siden Republik Indonesia memberi pctundjuk, amanat kepada sidang
Republik Indonesia memeberi petundjuk, amanat kepada sidang
Depernas, agar supaja sidang Depernas itu, berdjalan lantjar bisa
berdiri tetap diatas rel-relnja jang ditugaskan kepadanja, jaitu mem-
533
buat po’a daripada masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantja
■sila, jang hendaknja dengan selekas mungkin dalam batas-batas ke^,
immgkinan harus kita sclenggarakan bersama agar supaja tjita-tjita
daripada Bangsa Indonesia jang sudah diperdjoangan dengan korban
berpulub-puluh tahun itu, lekas dapat diketjap, dirasakan oleh selu-
ruh bangsa Indonesia. Saja mcngharap agar supaja pola itu lekas
tersusun dan sebagai saja katakan didalam pidato 17 Agustus iang
lalu, saja bermaksud Insja Allah S.w.t., membawa pola itu, melewati
Kabinet ke Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Olch karena M.P.R.
raja anggap sebagai Madjelis jang tertinggi daripada Negara Republik
Indonesia dan Rakjat .Indonesia. Pola jang akan Saudara susun se
bagai sering saja katakan, hendaknja mendjadi satu pola nasional,
milik bukan lag* daripada Depernas. milik bukan lagi daripada Pe-
nierinrah, tetapi mL’ik daripada segenap rakjat Indonesia. Milik dari
pada selumh bangsa Indonesia, milik nasional.
Maka oleh karena itulah saja berpendapat bahwa pola itu sedianja
dibawa kepada Madjelis Permusjawaratan Rakjat oleh karena M.P.R.
itu adalah Madjelis kita jang terleagkap c|an tertinggi. Dan sebagai saja
katakan pada pidato 17 Agustus 1959, djikalau pola ini nanti sudah
djterima oleh M.P.R., artinja djikalau pola itu sudah mendjadi satu
milik nasional, mendjadi satu national property, mendjadi satu natio
nal besit, maka pola itu harus diselenggarakan oleh segenap rakjat
Indonesia agar supaja ia mendjadi satu reaUtet. Didalam pidato 17
Agustus 1959, maka saja katakan segenap ininat, segenap tenaga,
segenap keringat dari Bangsa Indonesia harus di holopiskuntulbaris-
kan, untuk menjelenggarakan, mclaksanakan apa jang tergores diatas
pola itu. Saudara-saudara, dus mengerti bahwa Depernas mengha-
dapi satu pekerdjaan jang amat besar sekali Amat berat, tetapi Sau
dara-saudara mcngetahui, amat mulia, djikalau pola ini sudah dite-
nm a oleh M.P.R., djikalau pola ini, dus, sudah mendjadi satu national
property, djikalau pola ini sudah mendjadi national bezit, tidak boleh
satu ora-ngpun merobahnja. Tidak boleh Pemerintah merobah pola ini.
T idak boleh seseorang Menteri merobah pola ini. Tidak boleh Pre-
534
siden merobah pola ini. T idak boleh Panglima Tertinggi merobah
pola ini, oleh karena sebagai tadi saja katakan, pola ini telah diteri-
ma oleh Madjelis Tertinggi daripada seluruh bangsa Indonesia, an
tara Sabang dan Merauke.
535
kedalam pendjara, dengan muka tersenjum masuk kedalam pendjara.
Ada jang satu tahun, ada jang dua tahun, ada jang dua puluh tahun.
Saja mclihat ribuan pemimpin-pemimpin dibuang ketempat pengasi-
ngan jang djauh daripada tempat ibu dan bapaknja. Merekapun pcrgi
kesana dengan muka jang berscri-seri, oleh karena mereka mengctahui
memberi korbanan kepada tjita-tjita masjarakat adil dan makmur. Saja
melihat wadjahnja orang-orang jang hidup didalam kemiskinan terus,
tak lain dan tak bukan ialah agar supaja ia punja anak dan tjutju nnn-
tinja hidup didalam satu masjarakat jang adil dan makmur.
536
jang adil dan makmur jang telah lama ditjita-tjitakan oleh rakjat Indo
nesia itu. Kesulitan, karena memang keadaan-keadaan objektif meni-
bawa kesulitan-kesulitan itu.
537
;>atu fase kelain fase minta pengerahan daripada segenap tenaga-tena-
ga dinamik jang ada didalam masjarakat, dan tidak — sebagai saja
ladi katakan — aliran sebagai aJirannja air sungai jang tenang.
Kita baik melihat kedunia luaran. Apa jang kita lihat didunia
luaran, terutama sekali dialain Barat, dimana berdjalan dengan leluasa
icbih dari satu abad lamanja liberalisme, baik liberalisme politik dan
liberalisme ekonomi. Kita lihat bahwa liberalisme selalu membawa
konflik. Konflik disegala bidang. Konflik dilapangan politik, konflik
dilapangan ekonomi, konflik dilapangan sosial, konflik jang achirnja
semuanja meng-udjung kepada exploitation de rhomme par l’homme,
baik exploitation ekonomis ^maupun exploitation politik, maupun
exploitation moral. Ini adalah semuanja akibat daripada liberalisme.
Konflik antara sikaja dan simiskin, konflik siterpeladjar dan si-bukan
terpeladjar, konflik antara satu golongan produsen dengan golongan
piodusen. Semuanja konflik adalah anak-anak kandung daripada ibu
imperialisme itu. Dan itu semuanja harus kita hindari. Semuanja harus
kita hindari agar supaja kita dengan — saja tidak berkata dengan
senang — agar supaja kita dengan effisien dapat merealisasikan ma
sjarakat adil dan makmur jang kita tjita-tjitakan itu.
538
Lihat didunia Barat, konflik jang achirnja memuntjak didaiam
alam industriil kapitalisme; demikian besar konflik ini jang ditimbul-
kan, sehingga achirnja terdjadilah revolusi sosial. Konflik jang amat
besar tabrakannja antara industriil kapitalismc^dengan tenaga-tenaga
revolusioner jang menghendaki satu masjarakat adil dan makmur
sehingga mendjadi revolusi pertumpahan darah. Revolusi jang ber
djalan berpuluh-puluh tahun jang achirnja baru bisa mendatangkan
satu masjarakat menurut tjita-tjita ditempat itu, tjita-tjita daripada
bangsa itu.
Hal jang demikian itu harus kita hindari. Maka oleh karena itu
dalam pada kita — sebagai tadi saja katakan mengadakan planning,
mengadakan pimpinan, mengadakan pengerahan tenaga — kita harus
bekerdja demikian rupa sehingga konflik-konflik jang besar ini
dihindari.
Opgave kita memang sangat sulit. Saja tadi berkata, bahwa kita
tidak bisa menganut theori fasensprong jang kita sekonjong-konjong
daripada alam agraris-- sekarang ini sudah tjampur agrarts dengan
sedikit industrialisme — masuk kedalam alam masjarakat adil dan
makmur sebagai jang kita tjita-tjitakan.
Tetapi didaiam pada kita bekerdja jang demikian itu dengan
planning, dengan pimpinan, dengan pengerahan tenaga, kita bisa
membawa masjarakat Indonesia ini ketudjuan kita jang terachir
dengan menghindari konflik-konflik sebagai tadi saja katakan.
Tugas kita berat sekali. Pertama, tugas kita apa ? Didaiam alam
pendjadjahan kita punja ekonomi adalah ekonomi kolonial dan eko
nomi koloniai ini harus kita robah mendjadi ekonomi nasional jang
bersih daripada imperialisme, bersih daripada penghisapan, daripada
exploitasi oleh tenaga-tenaga luaran. Ekonomi nasional ini harus kita
robah mendjadi ekonomi jang sesuai dengan apa jang ditulis dalam
U.U.D. ’45 fasal 33 jaitu dengan kata gampangnja, masjarakat adil
dan makmur.
Ini bukan opgave jang ketjil. Ekonomi kolonial pindah ke ekonomi
nasional, pindah ke-ekonomi sebagai jang kita tjita-tjitakan bukan suatu
opgave jang ketjil, malahan salahlah kita djikalau kita mengertikan tiga
539
golongan ini sebagai terpisah satu sama jang lain. Djanganlah kira
bahwa kita dengan proklamasi 17 Agustus 1945 telah membuat satu,
telah bisa membuat satu dinding daripada besi atau daripada betan
jang samasekali meniadakan ekonomi kolonial itu dan kita sekaligus
dengan 17 Agustus ’45 memasuki fase ekonomi nasional dan bahwa
nanti ekonomi nasional inipun dengan sekaligus dengan mudah
kita bisa transformir mendjadi satu masjarakat jang adil dan makmur
Djangan kita berfikir a la kotak-kotak jang demikian itu. Tetapi
kita — dan ini kita alami semuanja — melihat bahwa dengan se
genap tenaga kita ekonomi kolonial ini lambat laun telah kita bisa —
bclum seratus person tetapi buat sebagian besar — transformir men
djadi satu ekonomi nasional. Didalam pidato 17 Agustus 1959 jang
lalu telah saja meng-indikasi hal ini, misalnja bahwa kekuatan eko-
nomi kita sedjak misainja pengambilan alih daripada perusahaan-peru-
sahaan Belanda, sedjak adanja tindakan-tindakan kita jang lain-lain
telah buat 70 person ditangan kita. Tetapi ingat, apa jang harus kita
perbuat dan telah kita kerdjakan didalam transisi ekonomi kolonial
mendjadi ekonomi nasional. Tidak berdjalanlah hal ini dengan litjin,
ddak berdjalanlah hal ini dengan mudah? Tetapi dengan banjak sekali
keringat dan dengan banjak sekali kepedihan dan banjak sekali pen-
deritaan, achirnja kita bisa, jah 70 persen transformeren ekonomi
kolonial ini mendjadi ekonomi nasional. Dan nantipun antara ekonomi
nasional dan, ekonomi masjarakat adil dan makmur inipun kita harus
mengadakan banjak pekerdjaan banjak keringat, banjak pendcritaau
barangkali. Mcmang tidak mudah untuk merobah sesuatu bcntuk kc-
hidupan ekonomi. Tatkala didjaman pendjadjahan maka ekonomi ber-
bentuk : Indonesia pcrtama mendjadi pasar pendjualan daripada pro-
ciuk produk negeri pendjadjahan atau negeri- luaran ditanah air kita.
Satu. Nomor dua: Indonesia mendjadi tempat pengambilan bahan2
pokok bagi industriil kapitalisme dincgcri pendjadjah atau negeri-ne
geri Iain. T ig a; Indonesia mendjadi tempat investasi daripada modal-
modal pendjadjah dan modal-modal asing jang lain, Tiga pokok ini
telah bcheersen hidup bangsa kita kalau tidak beratus-ratus tahun,
scdikitnja berpuluh-puluh tahun. Indonesia mendjadi pasar pendjualan
540
barang-bara.ng produksi dari ncgara sana. Indonesia mendjadi tcmpat
pengambilan bahan-bahan pokok bagi industriil kapitalisme disana.
Indonesia mendjadi investasi-gebicd daripada modal asing. Dan tiga
tenaga ini bekerdja exploitasi demikian rupa sehingga kita — dan ini
sudah saja katakan berpuluh-puluh kali — telah mendjadi satu bangsa
jang hidup dari dua setengah sen satu orang satu hari. „Een natie
van koelies en een koelie onder de naties*' " A nation of coolies and a
coolie amongst nations*’. Ini utjapan orang Belanda, bukan utjapan
kita sendiri. Proses jang berdjalan berpuluh-puluh tahun jang telah
membuat kita mendjadi ”A nation of coolies and a coolie amongst
nations” ini. Sedjak 17 Agustus 1945 dengan banjak kesulitan, dengan
banjak rintangan, dengan banjak perdjoangan, dengan banjak mengatasi
tantangan-tantangan dan konflikten didaiam negeri sendiri, achirnja
bisa transformir mendjadi satu keadaan jang sekarang, jang sebagai
tadi saja katakan, lebih daripada 70 persen dari pada hidup pereko-
r.omian itu didaiam tangan kita. Dan sekarang kita harus merobah ini
pula didaiam alam sosialisme a la Indonesia dan Saudara-saudara harus
mengadakan planning untuk itu. Tanpa planning tak dapat lagi kita
bekerdja.
Kita hidup didaiam abad ke-20, abad ke-20 penuh dengan tur-
bulensi abad ke-20 jang segala hal menimpa kepada umat manusia
ini setjara simultan. Abad ke-20 jang telah melemparkan kita keda-
lam satu revolusi jang djuga simultan. Tidaklah berulang-ulang saja
katakan bahwa revolusi kita ini satu revolusi jang multi kompleks.
Tidakkah didaiam pidato 17 Agustus 1959 saja katakan bahwa revo
lusi kita adalah ”A summing up of many revolutions in one genera
tion ?”Tidakkah saja berkata bahwa seorang sardjana asing menga
takan bahwa kita punja revolusi ini adalah satu ’’revolution of many
generations in one”. Revolusi kita ini adalah satu ’’telescoped revo
lution”, satu revolusi di-telescoopkan, „een getelescopeerde revolutie”
Ja revolusi politik-k(ataku-ja revolusi ekonomi, ja revolusi sosial. Ja
revolusi kluturil — bahkan sa’ja berkata, ja revolusi jang mengenai
idee manusia — ini revolusi jang multi kompleks. Dan agar supaja tiap-
tiap revolusi kita, ja jang politik, ja jang ekotiQpii, ja jang sosial, ja
541
jang meatal, ja jang kulturil, ja jang mengenai isi manusia berdjalan
dengan sebaik-baiknja, maka kita harus mengadakan pimpinan dan
planning. Tanpa pimpinan dan planning maka revolusi kita jang multi
kompleks ini mendjadi satu kompleksitet daripada kekatjauan. Kita
harus mengadakan ’’planned policy”, politik jang terentjana. Tidak
bisa lagi kita mendjalankan politik libcralisme jang kita serahkan po
litik itu kepada, sudah, maunja sadja daripada masjarakat. Tidak, saja
tadi telah berkata bahwa revolusi kita ini adalah satu revolusi jang
multi-kompleks, ”a summing up of many revolutions in one genera
tion”, jang semuanja membawa pergolakan-pergolakan, konflikten.
Djikalau tidak diberi pimpinan, tidak memberi planning dimasing-ma-
sing bidang dari konpliksitet daripada revolusi ini maka kita achirnja
sebagai tadi sudah saja katakan, datang kepada kompleksitet kekatjau-
ran. Kita harus mengadakan ’’planned policy”, politik jang terentjana.
Dan inilah pokok daripada demokrasi terpimpin. Kita harus mengadfr-
kan ekonomi jang terentjana untuk memberi pimpinan kepada revolusi
ekonomi. Planned economy, ekonomi terpimpin. Kita harus mcngada-
kan revolusi sosial jang terpimpin, planned political activity, planed
economic activity, planned social activity, planned cultural activity,
plan- mental activity, semuanja planned, semuanja terentjana. Dan
kalau Saudara mengerti hal ini, maka Saudara mengerti inti pokoknja,
maka diadakan Depernas. Sebab pekerdjaan Saudara-saudara bukan
hanja mengurus planning daripada satu bidang sadja. Tidak ! Depernas
mengadakan ”overal planning”, planning semesta, planning jang meli-
puti semua bidang, planning jang mengenai ja ekonomi, ja kulturil, ja
mental, planning diatas segala bidang. Planning overall. Maka oleh
karena itulah Depernas disusun demikian rupa sehingga dianggap De-
pcraas mampu mengadakan planning overall jang saja maksudkan itu.
Maka djikalau Saudara-saudara mulai bekerdja untuk mcng-
adakan planning jang demikian itu, sebagai tadi saja katakan, seluruh
rakjat melihat kepada Saudara-saudara, seluruh rakjat mcnunsgu-
r.unggu kepada pola pembangunan semesta jang kita djandjikan seba-
£ai hasil daripada Depernas. Seluruh rakjat mengharap agar supaja
Saudara-saudara bekerdja dengan tjepat dan tidak bertele-tele. Saja
542
tadi berkata bahwa kita menjaksikan rakjat telah berpuluh-puluh
tahun berdjoang untuk tjita-tjita kita ini. Didalam bebcrapa pidato saja
katakan, bahwa rakjat sekcdar mempunjai angan-angan, sckedar mem-
punjai tjita-tjita. Didalam bebcrapa pidato saja katakan, bahwa tjita-
tjita rakjat itu sekedar tampak dengan rcmeng-remeng. Dimuka pan-
dangan rakjat tampak dengan rcmeng- suatu masjarakat jang adil dan
makmur. Dengan remcng- dilihatnja : Ha, didalam masjarakat jang
demikian itu aku akan tjukup sandang dan tjukup pangan, didalam
masjarakat jang demikian itu anakku tidak lagi menderita, didalam
masjarakat jang demikian itu aku tidak lagi basah djikalau hudjan
turun, dan tidak lagi kcpanasan djikalau matahari terik. Didalam ma
sjarakat jang demikian itu aku mudah sekali bergerak dari satu tempat
kelain tempat. Didalam masjarakat jcj. demikian itu aku mudah sekali
menghirup segala udara segar daripada kebudajaan jang tinggi. Dida
lam masjarakat jang demikian itu aku hidup bahagia menurut tjita-
tjita orang tua djaman dahulu ,,tata tentrcm kerta rahardja”. Remeng-
rcmeng dilihatnja, remeng-remeng dengan maksud — kata saja — ti
dak djelas apa jang mendjadi bagian-bagian daripada apa jang mereka
lihat itu. Maka sebagaimana jang saja katakan didalam beberapa pidato,
orang jang memcrlukan atau jang berhadjat membuat rumah pun, bia-
sanja pun tidak tahu dengan djelas bagaimana rupanja rumah itu.
Sekedar dengan remeng-remeng didalam tjita-tjita orang mengingini
suatu rumah tinggal dimana ia dapat hidup dengan anak-istrinja, di-
mana dia bisa bernaung daripada hudjan, dimana ia bemaung daripada
teriknja matahari, dimana dia bisa menghadapi hari kemudian dc-
rgan tenteram dan sedjahtcra. Tetapi djikalau ditanja kepadanja :
„Hc Saudara, apakah cngkau mengetahui persis dan bagaimana rumah
jang kau tjita-tjitakan itu harus diselcnggarakan ?” Ia akan mer.dja-
wab : „Saja tidak tahu. Saja sekedar berpuluh-puluh tahun mengum-
pulkan uang untuk nantinja uang ini aku bikinkan rumah bagiku,
bagi istcriku, bagi anakku, bagi tjutjuku”. Maka orang jang demi
kian itu memanggil seorang arsitek, kataku didalam pidato-pidato
jang populer, dan kepada arsitek itu diwadjibkan, diminta, ditugaskan
untuk membuat blueprint daripada rumah itu. „Saudara arsitek, saja
543
ada uang sckian. Saja ingin dengan uang sekian ini membuat rumah
mempunjai suatu rumah untuk anak saja, untuk isteri saja, untuk
tjutju-tjutju saja, untuk hari kcmudian saja, rumah jang berisi sekian
kamar, bidang tanahnja sekian. Saja tidak bisa membuat rumah jang
demikian itu. Saja minta kepada Saudara arsitek untuk membuat
blueprint bagi rumah jang demikian itu”. Maka sang arsiteklah mem
buat blueprintnja. Dan djikalau blueprint ini sudah diterima baik oleh
opdrachtgever, maka blueprint ini harus diselenggarakan. Dan penje-
lenggaraan blueprint ini tidak dapat berdjalan dengan tanpa pimpinan.
Saja sendiri adalah seorang insinjur-arsitek. Saja mengetahui bahwa
penjelenggaraan sesuatu pola, sesuatu blueprint tidak dapat didjalan
kan dengan tjara melepaskan sadja semua orang-orang pekerdja. Ti
dak! Tetapi harus dengan pimpinanku sebagai insinjur-arsitek, dengan
pimpinanku atau dengan pimpinan overseer, opseter-opseter blueprint
ini terselenggara mendjadi suatu rumah jang baik.
544
nakan, disclenggarakan oleh seluruh rakjat Indonesia jang 88 djuta,
dengan mcng-holopiskuntulbariskan segenap ia punja minat dan tenaga
pekerdja. Blueprint jang achirnja, Saudara-saudara, harus membawa
kita kepada paradiso jang tertulis didalam kitab Divina Commedia-nja
Dante Alighieri.
Sekian.
Terima kaiih.
545
AMANAT PRESIDEN
BAGIAN TERTULIS JANC, DISAMPAIKAN KEPADA
DEPERNAS TANGGAL 28 AGUSTUS 1959
A M A N A T P R E S ID E N
tentang
P E M B A N G U N A N S E M E S T A B E R E N T JA N A
PEDAHULUAN.
549
D E P E R N A S torus menggariskan gambarnja dengan djiwa
pelukis jang tegas, kuat, terpng. Gambarkanlah sesuatu dengan
garis-garis jang fors, sehingga gambar itu berkata kepada Bangsa
Indonesia. Gambar itu harus mengandung harapan bagi Bangsa
Indonesia, sebagai U.U.D.-45 djuga memberi harapan kepada kita
semua. Gambar itu harus dapat mengadjak Bangsa Indonesia untuk
mengerdjakan pola jang dimaksud.
U .U .D . kita adalah tepat hagi Bangsa Indonesia. Pola jang
saudara tjiptakan harus sesuai dengan irama, rasa, kepribadian dan
tindjauian hidup Bangsa Indonesia.
Pola jang membuat Bangsa Indonesia mendjadi mirip kebangsa
lain tidak pkan dapat memikat hati bangsa Indonesia.
U.U.D.-1945 kita mengandung sifat tjepat. D E P E R N A S
djangan bertele-tele dalam pekerdjaannja. Procedure-prosedur£
jang berlangsung di Konstituante diwaktu jang lampau harus men
djadi tjermin bagi Saudara-saudara. Masjarakat mengingini
tindakan jang tjepat.
Djika Saudara-saudara dapat memahami dan melaksanalqan apa
jang saja andjurkan diatas, maka saudara telah dapat menangkap.
Djiwa U,U.D.-'45 dan Insja Allah saudara akan dapat memenuhi
keinginan nuaa dan bangsa. Kemudian saja mengharapkan supaja
Program Kabinet Kerdja mendapat perhatian pula dari D E P E R
N A S. Apa jang harus kita perbuat dalam djangka pendek dan
djangkta pandjang untuk melaksanakan program terSebut.
Chusus untuk pokok pertama dari program Kabinet, jaitu jang
mengenai sandang-pangan, masjarakat mengharapkan sangat aaran
D E P E R N A S . Tindakan apa jiang harus kita adakan untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan dilapangan sandang-pangan. dan
bagaimana achirnjia tindakan kita untuk menguasai persoalan ini
seluruhnja.
Saja akan uraikjan sekarang garis-garis besar pembangunan
jang harus mendapat perhatian D E P E R N A S .
550
BAB I
D A N B E R E N T JA N A
551
Hollands denken dalam tjara kita berpikir dan dalam dunia per-
uivdang-undang serta dalam tingkah-laku orang Indonesia,jang di-
pikulkan oleh pendjadjahan Belanda selama 350 tahun kepada pun-
dak kita. Likwi'dasi masjarakat kolonial ada’b h sjarat mutlak untuk
merintis d'jalan menudju pembentuknn masjarakat jang mengenal
ekonomi nasional-
552
kesanggupan m em beri isi dan tu d ju a n kepada Proklam iasi ja n g
ltihur d an m egah . A ta u lebih tegas la g i d a p a t saja u la n g i d e n g a n
memakai p e rk a ta a n lain; f
553
sanakan pembangunan semesta, perlu adanja suatu perentjanaan
overall, suatu perentjanaan semesta, jang didasarkan kepada ke-
butuhan dan kepribadian Rakjat Indonesia, tanpa mengabaikan
tjontoh pengalaman-pengalaman dalam pembangunan diluar negeri
dengnn perpaduan pengalaman dan keadaan jang konkrit didaiam
negeri.
Perlu kiranja kita meng&mbil perbandingan dari pada penga
laman pembangunan jang dilaksanakan oleh beberapa negara-
negara jang kita ambil sebagai bahan-bahan perbandingan, ke-
semuanja menudju kepembangunan sosialisme. Tidaklah sadja
kemadjuan pembangunan diluar negeri kita harus perhatikan, tetapi
djuga bidang-bidang pembangunan jang menemuai kegagalan diluar
negeri karena bersifat individualisme harus diperhatikan. Dengan
berpokok kepada kebutuhan dan kepribadian Bangsa Indonesia,
maka tjontoh pembangunan diluar negeri jang sesuai ntau sedjadjar
dengan kebutuhan dan kepribadian nasional itu dnpat dipertimbang-
kan untuk diteladani.
554
naganja untuk ikut membangun dengan melihatkan tendens untuk
^ enlat penibiajaan. waktu dan tenaga, hendaklah diperhatikan
ben<tr-benar. supaja ditimbiilkan puhi pada R akjat membangun:
berhemat biaja, waktu dan bahan.
555
lapancyan ekonomi dan keuangan ialah meumdjudkan keadilan,
melcnjapkan pendjadjahan dalam-bentuk apapun, memberantas
penindasan dan perbudakan, jang memandang manusia hanja
sebagai alat untuk kepentingan sendiri atau golongan sendiri.
2. Supaja mengarahkan segala usaha dalam lapangan ekonomi
dan-keuangan kesnatu masjarakat jang adil dan makmur ber-
dasarkan Pantjasila, dan jang sesuai dengan kepribadian dan
kebutuhan bangsa Indonesia„ Kepribadian bangsa Indonesia
mengenai sifat gotong-rojong dan azas kekeluargaan. H al ini
perlu diperkembang dan diatur dalam lapangan ekonomi dan
keuangan.
3. Supaja Pembangunan mewudjudkan dengan tegas apa jang
ditentukan oleh Pasal 33 Undang-undang Dasar.
4. Supaja Pembangunan menjempurnnkan ekonomi terpimpin
sedjalan dengan tjita-tjita demokrasi terpimpin, untuk melenjap-
kan sisa-sisa ekonomi kolonial, bahaja-bahaja paham kapital
isme dan free fight liberalism, baik dari luar negeri maupun
dari dalam negeri.
A. Produksi.
556
dilakukan intensifikasi pertanian untuk menaikkan produicsi
dalam negeri berupu hasil-hasil bahan makanan dan bahan
pakaian, supaja dalam waktu jang pendek produksi sandang-
pangan mendjadi selfsupporting,
557
Supaja Pembangunan Semesta menindjau dalam rangka indus-
trialisasi dan mehanisasi masalah penduduk, transmigrasi besar-
* \
2. Mengenai Koperasi:
Menjempurnakan bimbingan dan mengawasi perkoperasian
Rakjat dibidang produksi, distribusi dan industri.
559
politik dalam struktura ketata-negaraan Indonesia, jaitu suatu
susunan jang pada hakekatnja bukan merupakan barang baru bagi
masjarakat Indonesia jang disebut pelaksanaan Demokrasi Terpim
pin atau jang disebut dengan kata-kata jang sederhana oleh Rakjat
kita, ialah masjarakat Gotong-rojong, sebagai satu-satunja djalan
keluar menudju kepada Pembangunan semesta atau pembangunan
sosialisme a [a Indonesia,
a. Faktor politis,
560
b. Faktor psychologis,
c. Faktor Pendidikan,
561
kembali dan diarahkan kepada penanaman tenagia pembangunan
jang ahli dan berdjiwa 1945.
562
ada ditanah lair kita, dan sesudah itu apabila tak tjukup baru di-
fikiran pentjarian tenaga-benda dari luar-negeri. Begitu pula,
untuk menaikkan potensi Rakjat, supaja dapat berhemat-tenaga
dan berhemat-waktu dalam melaksanakan pembangunan, maka
haruslah Dewai) Perantjang Nasional menindjau sedalam-dalamnja
dan menundjukkan djalan setjara konkrit, bagaimana pada hari
depan tenaga R akjat dapat dikerahkan untuk pelaksanaan Pem
bangunan jang harus berhasil baik itu.
563
sosial dan hal ini membawakan kesempatan bagi negara-ncgara
im perialls un tu k m engad akan tja m p u rta n g a n p n g la n g su n g ter
h a d a p persoalan d alam negeri dari negara-negara tersebui.
D em oknasi T erp im pin dan Ekonom i T e rp im p in a k a n m e m im pin
pem bentukan m asjarakat adil dan m akm ur, ja n g lepas d a ri p a d a
tin d a k a n Im perialism e dan kolonialism e beru'pa ap ap un .
564
Akan tetapi untuk menjalurkan uang itu kearah produksi, perlu
pentjegnhan akan adanja spekulasi. Bahan-bahan perdagangan jang
penting harus dikuasai oleh negara, sebagai taraf pertama bahan-
bahan kebutuhnn rakjat sehari-hari (beras, gula, ikan asin, bahan
pakaian).
d. B ank.
565
diantara mana harus ada jang bekerdja aktip sebagai pelopor
pembangunan (Bank Pembangunan), dan lainnjia mengerdja-.'
kan onderhoud dan spesialisasi.
Bank-bank Negara ialah:
Bank Industri.
Bank Negara.
Bank Rakjat.
Bank Tani Nelajian.
Selainnja dari pada itu ada pula bank asing jang baru diambil
alih. Bank-bank Nasional partikelir mengadakan gabungan-
gabungan sehingga merupakan Bank-ba,nk besar jang mudah
diawasi oleh Pemerintah. Sesuai dengan politik pada sektor
usaha nasional partikelir masih dibolehkan untuk bekerdja jang
Iambat-laun. akan menjesuaikan diri dengan rentjama Peme
rintah sesuai dengan perkembangannja masjarakat jang adil
dan makmur. Sesuai dengnn tudjuan pokok, maka seharusnja
Bank-bank itu bekerdja menudju kemasjarakat jang adil dan
makmur.
Sesuai dengan tudjuan. maka pembiajaan hendaknja ditudju-
kan kepada:
1. Usaha-usaha masjarakat desa.
2. Usaha Negara (Industri berat, pertanian, perkebunan.
perhubungan, dan sebagainja).
3. Sedang usaha nasional partikelir (dalam masa peralihan,
dus masa sebelum 1 dan 2 bertumbuh) dapat dibantu oleh
negara dalam bidang-bidang jang sifatnja membantu
usaha-usaha, satu dan dua dengan diberi keuntungan
tertentu.
567
Mengingat pentingnja pembangunan, tidak dibenarkan
pemakaian pampasan untuk kcperluan konsumptief,
Dalam masa peralihan, pindjaman luar negeri melalui
partikelir pun dipermudah dengan mengadakan modus :
dapat menggunakan hasilnja untuk kepentingan pem
bangunan sesuai dengan rentjana Pemerintah. Pindjaman
luar negeri untuk kepentingan partikelir dibawah peng-
awasan dan djominan Republik Indonesia hendaklah
dimungkinkan.
Sektor-sektor: a. import. j
b. export. > dikuasai negara.
c. distribusi. \
3. Standard Kebutuhan.
Untuk rakjat dibuat standard kebutuhan, dan selebihnja
dikenakan pembajaran mohal.
Hal ini mendjadi inti-sari dari ekonomi terpimpin in a nut
shell.
568
4, Ketjepatan.
569
DAD. II
PERANAN DEPERNAS.
A. Tugas D E P E R N A S .
Pelaksanaan menjusun blue-print dari rentjana ovcrall-plan-
ning itu tidaklah dapat dikerdjakan dengan sambil b lu . Haruslah
semua fikiran dengan kesedaran dikonscntrir pada pekerdjaan tcr-
sebut. Penjusunan oleh pembangunan adalah guna mendapatkan
suatu rentjana overall disegala bidang kehidupan Negara dan Rak
jat, menudju kepembangunan sosialisme a la Indonesia atau kema-
sjarakatan gotong rojong.
Bcluni- tjukup sampai .disana nndja tugas itu, Dewan Pe-
rantjang Nasional sesuai dengan namanja, bertugas pula meng-
gembleng semangat kerdja serta daja dari pada Rakjat jang 85
djuta djiwa djumlahiija ini dengan mengumpulkan semua faktor-
faktor positif menudju tertjiptanja pembangunan sosialisme dengan
tepat, berhasil baik dan datam waktu jang sesingkat-singkatnja,
dengan tidak mclupakan sumber keramat dari pada kepribadian
bangsa Indonesia, ialah Proklamasi 17 Agustus 1945 D E P E R
N A S bertugas tneranijang, mcnindjatt, menilai dan niengatvasi
Pembangunan.
570
special projects diseluruh Indonesia. D juga pertebaran atau-sprei-
ding dari °bjck pembangunan itu (hendaklah pula ditindjau dari
sudut strategi dan defence).
B. Pengaruh D E P E R N A S ,
571
BAB Ul.
P E M B E N T U K A N POLA PE M B A N G U N A N SEM E ST A D A N
B E R E N T JA N A .
572
pengusaha nasional. Oleh karena itu disamping angan-angan
untuk mendirikan industri berat, industri2 pokok, tidak boleh dilu-
pakan adanja keharusan untuk menguasai sektor-sektor ekonomi
jang mendjamin kelantjaraii pembangunan sebndjutnja.
573
dengan gairah oleh Rakjat, apabila dengan demikian dengan njata
dapat nningkin mcngurangi dan achirnja melenjapkian pengangguran
574 i
2. Blue-print pada Dewan Perantjang Nasional jang mengandung
rantjangan semesta, harus dibunt dengan bcntuk jang saksama,
_ dan harus pula dibuat hanja demi kepentingan bersama.
Kepentingan suatu golongan atau dacrali harus dimasukkan
dalam blue-print itu. Salah apabila blue-print itu diperuntukkan
hanja bagi suatu golongan jang tertentu. Salah karena tidak
semesta dan tidak adil.
575
golongan-golongan jang bersangkutan, supaja sebanjak mungkin
mereka membantu dengan pengartian dan suka hati.
3. Sebanjak mungkin supaja diberikan kesempatan kepada Dew an
Pcrwakilan Rakjat dan chalajak ramai untuk mcngikuti djalannja
pelaksanaan rentjana, dan keseropaitan untuk memberikan kritik
dan koreksi.
4. Objck atau projek pembangunan supaja meliputi kokajaan
nasional jang pada umumnja belum dapat perhatian, bahan-bahan
sandang-pangan dan untuk obat-obatan, bahan pertarabangan jang
terdapat di Indonesia, keradjinan tangan dan sebagainja.
Oleh sebab itu haruslah dimasukkan pula kedalam pola pem
bangunan pekerdjaan penjelidikan jang berentjana atau research
kekajaan alam, dalam bumi atau diatas permukaan alam.
Research berentjana mendjadi sjarat mutlak bagi pembangunan
semesta, Kita hartis menjelidiki logam dan minjak jang terpendam
dalam tanah kita. Kita harus mengetahui tersebarnja bahan-bahan
penting, volumina bahan-bahan tersebut dan tjara-tjara mengolah
bahan-bahan itu. .
Achirnja saja meminta perhatian, supaja ditindjau pokok-pokok
pembangunan scperti tersebut dibawah ini.
Tudjuan perentjanaan ialah membentuk susunan masjarakat
baru. jang mendjamin terlaksananja masjarakat jang adil dan
makmur berdasarkan Pantjasila.
Masjarakat jang demikian, adalah masjarakat sosialis a la
Indonesia. Dalam masjarakat ini, negara memegang peranan jang
penting dalam pembangunan dan kemadjuan masjarakat. D alam
ha] itu Undang-undang Dasar Republik Indonesia pasal 33 harus
dilaksanakan dalam rantjangan Pembangunan semesta. Hendaklah
diperhitungkan bahwa selainnja nasionalisasi perusahaan Belanda,
hak eigendom ditangan Belanda telah dihapuskan. Masjarakat
Indonesia, bekas negeri djadjahan jang belum pernah berkesem-
patan membangun sendiri dan baru berlatih berdiri, sendiri, meng-
576
alami beberapa kekurangan-kekurangan. Antara lain, kekurangan-
kekurangan ini melipufci masalah-masalah:
a. modal,
b. tenaga-itenagia ahli,
c. tenaga kedjuruan,
d. pengalaman-pengalaman.
Kekurangan-kekurangan itu harus diisi selekas mungkin.
T undjukanlah rantjangan atau pola untuk melaksanakan
pembangunan dibidang itu.
M aka sebab itu, harus dipikirkan pelaksanaan masa peralihan
seperti teliah didjelaskan pada permulaan amanat ini. M asa ini ialah
masa sebelum terlaksananja masjarakat adil dan makmur berdasar-
Pantjasila.
2. POKOK-POKOK P E R E N T JA N A A N .
Kader Pembangunan.
Untuk mendidik kader-kader itu setjara biasa, sebagai di-
negeri-negeri jang telah madju, tidak mungkin. Dalam hal ini sambil
melaksanakan pembangunan harus ditempuh djaian-djalan:
577
a, mempercjunaka tenaga-tenaga ahli dan kedjuruan dari
negara-negara jang tidak memusuhi Republik Indonesia
untuk memberi didikan kepada pemuda-pemuda kita dan
tjalon tenaga-tenaga lahli pembangunan kita.
b. Mengadakan sistim pendidikan: „ bekerdja sambil bcladjar\ /
Pcladjar-peladjar kedjuruan, dalam tingkat klas atas, di-
wadjibkan berpraktek dilapangan-Iapangan pekerdjaan ber-
matjam-matjam menurut kedjuruian jang diambilnja, Misal-
nja. dipabrik-pabrik, diperkebunan, dilaboratorium dan
sebagainja. Sehabis lulus, diharuskan bekerdja pada negara
untuk waktu jang ditentulcian bekerdja itu dengan menerima
upah.. >
Ditempat-tempat pekerdjaan terutama jang vitaal, bagi
buruh-buruh diberi kesempatan untuk menambah penge-
tahuannja, ditempat itu. Djiadi misalnja, disuatu pabrik, di-
adakan tempat dan waktu bagi pekerdja-pekerdjanja, untuk
mengikuti (5eladjaran, jang mcmpermahir mereka, mendja-
lankan tugiasnja. Bagi mereka jang telah lulus, jang baik,
diharuskan mendidik kader-kader lainnja dibawahnja.
Dengan tjara ini, maka tenaga-tenaga kedjuruan akan ber-
tambah, dan biajn akan lebih murah„ Dalam sistim peng-
adjaran dari P.P. & K. selekas mungkin diadakan bidang
pendidikan jang baru a*tau sistim pendidikan jang sudah
ada disesuaikan dengian kebutuhan pembangunan. Sekolah-
sekolah kedjuruan harus lebih diperbanjak. melebihi dari se-
kolah umum. Bagi mereka jang sudah lulus dari sekolah
kedjuruan tingkat bawah, diberi kesempatan untuk melan-
djutkan- kesekolah tingkat menengah. SeteruSnja jang dari
tmgkia.t menengah, diberi kesempatan untuk melandjutkan
ketingkat tinggi. Mengenai kesukaran-kesukaran atau ke-
kurangan-kekurangan para siswa itu dalam beberapa mata-
petedjaran jang bersifat umum, hendaknja diadakan
schiakelklas, atau klas perantara (penghubung) dimana
peladjar-peladjar itu diberi kesempatan untuk mengedjar
kekurangannja, sehingga mutu peladjarannja, mengenai vak
urnum, tidak kalah deingan mereka jvang dari sekolah umum,
Sebagai tjontoh, misalnja, adanja sekolah pertanian tingkat
rendah dari (S .R .), tingkat menengiah (dari S-M.P.) dan
tingkat atas (dari S .M .A .). D jika kedjuruan-kedjurtuan ini
diadakan setjara banjak, mulai dari tingkat bawah, maka
kesempatan untuk aniak2 petani dan buruh lebih banjak
untuk memasuki sekolah-sekolah kedjuruan. D an anak-anak
petani dan buruh akan lebih baik hasilnja dalam lapangan
pertanian dan industri-dari pada anak-anak jang selamanja
tak pernah berhubungan dengan pengolahan tanah atau
industri. Begitu djuga dalam lapangan tehnik dan sebagai-
nja. Tjara-tjara ini bisa mengatasi adanjta birokrasi jang
tidak sehat dalam beberapa lapangan usaiha.
Pendidikan setjara masal, mengenai sistim masjarakat a la
Indonesia, haruslah sudah ditanamkan mulai sekarang.
Ini bisa dimasukkan dalam peladjaran-peladjaran disekolah-
sekolah, mulai dari sekolah rendah sampai sekolah tinggi.
D juga dimaksukkan melalui kursus-kursus, penerangan-pe-
nerangan, baik liwat surat kabar, madjalah, maupun Iiwat
R .R .I., seminar-semiruar dan sebagainja.
Rentjana masjarakat soSyalis a la Indonesia tidak akan djadi.
bila masjarakat tidak berkesadaran sosialisme.
Disamping itu, perlu diinsafi, bahwa pelaksanaan kearah
itu, membutuhkan ketjakapan, pengalaman dan ketabahan
Soal jang penting, iialah adanja pelaksana-pelaksana jang
tjakap, ahli, bersemangat, suka bekerdja dan selalu mem-
pergunjakan ratio-nja dalam bertindak.
Pengusdha-pengusaha nasional. j
579
Mereka ini bisa mendorong kegiatan dan kegembiraan bekerdja,
mendorong adanja penerauan-penemuian baru dilapangan peng-
usahaan, mendorong tjara-tjara bekerdja jang zakelijk.
Lain dari pada itu, dimasa peralihan, dimana aparatuur negara masih
belum mentjukupi dialara arti djumlah dan nilainja, maka
mungkin lakan timbul birokrasi-birokrasi jang tidak seihat, jang
dalam hakekatnja menghambat pembangunan dan menghambat
lantjarnja lalu lintas peruaahaan.
A danja bfrokrasi jang tidak schat itu memudahkan timbuln'ja ko-
rupsi, manipulasi dan sebagainja jang merugikan negara dan
masjarakat. M aka adanja pengu'saha-pengusahia nasional, adalah
mendjadi salah satu saluran untuk membentuk ekonomi nosional
dengan mentjegah timbulnja birokrasi jang tidak sehat. Pengusaha-
pengusaha nasional itu djiangan berkembang mendjadi kapitalis-
kapitalis nasional. Usaha-us(aha kearaih bentuk-bentuk kopeuasi
dalam lapangian-Iapangan pengusaha nasional ini harus diutama
kari. Lambat-laun mereka akan termasuk kepada uaaha besar jang
diadakan dan dikuasai oleh Negara. Untuk menghidupkan peng-
usaha-pengusaha nasional setjara sehat itu, Pemerintah memberikan
fasiliteit-fasiliteit jang wadjar. Bantuan-bantuan kepada mereka
mesti bersifat mendidik, Bantuan dengan djangka waktu jang ter-
tentu, sehingga pada mereka timbul kegiatan untuk berdiri sendiri.
Parasit negara harus ditjegah.
3. Kenjataten kenjataan.
Haruslah D E P E R N A S dalam mendjalankan tugasnja berdiri
atas kenjabaan-ketjataan, bahwa:
1. Kehidupan dan penghidupan rakjat dan negara dibidang per-
ekonomian dan keuangan umumnja sedjak Proklamasi Kemer
dekaan tanggal 17 Agustus 1945, dan chususnja setelah peng-
akuan kedaulatan Republik Indonesia sampai sekarang belum
mendapat kemadjuan jang meringankan penderitaan rakjat
dan Negara; '
580
2. kctiadaan kestabilan politik akibat sistim free fight liberalism
jang berlandaskan kebebasan, kepartaian tanpa kendali sangat
menjukarkan pembangunan;
581
9. untuk melaksanakan perbaikan dalam lapiangan ekonomi dan
keuangan perlu diikut-sertakan dan dikoordinasikan seluruih
teniaga rakjat dan pedjabat-pedjabat, baik sipil ataupun militer.
4, Pembcntiikan Pola,
a. W atak Pembangunan.
M engingat pengalaman sedjarahnja sendiri dan bahwa
seperlima wilajah '(Irian Barat) masih didjadjah Belanda serta
mengingat sisa-sisa kekuasaan kolonialisme, terutama dilapangan
582
ekonomi, masih mentjekam kehidupan dan penghidupan nasional
Indonesia, maka pembangunan ekonomi Indonesia per-tama2 mem-
punja tjiri anti-imperialisme bermaksud mengikis terus sisa-sisa eko
nomi kolonial dengan tudjuan membangun Ekonomi nasional jang
kuat to n bebas (berdiri-sendiri dan tidak tergantung).
b. Tentang Struktur. ,
583
oleh karena itu mempunjiai tempat jang terhormat dalam perdjuang-
an anti-imperiaiis dan untuk menghapuskan sisa-sisa feodalisme.
c. Sifat Pembangunan.
i
Kekuasaan kolonial jang berlangsung lama, tjara berfikir
kolonial dan liberal jang sudah benakar dan berkarat dan sebaliknja
kunangnja persiapan mental dan materiil dari pada Rakjat, membikin
mudah dan tetap merasuknja semangat dan mentaliteit reaksioner
didaiam tubuh dan saluran-saluran birokrasi Pemerintahan jang
bekerdja menghambat settop usaha kemadjuan dan pembangunan.
584
d. Kornbinasi dan penjetarasan.
D alam pelaksanapn pembangunan harus diperhatikan sjarat2
mental dan materiil jang belum bisa dipenuhi dengan sepenuhnja.
Perlu diambil pcrtirnbangan kemampuan R akjat jang didalam per-
djoancnn untuk kemerdekaan sudah terlalu banjak menderita dan
oleh karena itu tidak bisa dibebani terlalu berat.
Hal-hal itu membawa kita kepada kesimpulan, bahwa priori-
teits prinsip pada pembangunan dasar (industri berat) jang me
rupakan investasi semesta dan baru bisa diambil buahnja sesudah
masa berpuluih tahun, pelaksanaannjn harus dikombinasikan dan
diselaraskan dengan pembangunan industri-ringan, pertanian dnn
lain-lainnja jang bisa langsung dan lekas dapat dirasakan oleh
Rakjat, sedangknn masa akumulasi modalnja dapat beredar dengan
lebih tjepat dan berakib*it tidak terlalu memajahkan.
O leh sebab itu selfsupporting dalam bidang sandang-pangan
meminta perhatian jang sangat pending dalam perantjangan dasar
Undang-undang Pembangunnn jang pertama.
e. M o d a l Pembangiinan. ^
585
Djuga hasil alam Indonesia jang melimpah-limpah jang terus
dibutu'hkan dan mengalir ke-negeri-negeri industri, merupakan
sumber kekajaan nasionnl jang tak akan habis-habisnja. Dengan
merobah oricntasi politik perdagangan luar negeri kepada pasar
dunia sosialis jang mendjamin harga jang baik untuk bahan-bahan
ekspor kita itu, akan didapat dana jnng tjukup guna mengatasi
kesukaran-kesukaran pembiajaan pembangunan. Pembukaan ke
kajaan alam dan bumi Indonesia hendaknja dilaksanakan dengan
research jang berentjana.
Keradjinan, keuletan dan keainggupan bekerdja Rakjat Indo
nesia jang djumlahnja kini 85 djuta itu dalam front ekonomi, djuga
merupakan modal jang tak ternilai jang pasti akan mendjamin ter-
laksonanja rentjana pembangunan dengan sebaik-baiknja.
Setiakawan Asia-Afrika dan kerdjasama jang sehat dalam
lapangan ekonomi merupakan faktor-faktor jang penting jang dapat
membantu usaha itu.
586
>
Pimpinan dan garis sentral tidak bisa ada dan tidak djadi
dengan sendirinja. D ia harus dibangun dari sjarat-sjarat objektif
masprakat Indonesia jang dibadjakan dalam pengalaman Revolusi
dan Pembangunan. Oleh karena itu, ketjuali penguasaan tehnis dia
harus diperlengkapi djuga dengan semangat patriotisme, dengan
unsur-unsur . demokratis (dalam komposisi, perantjangan) jang
mudah diterima dan difahamkan oleh massa R akjat jang luas. Itu
turut menentukan disiplin dan kepatuhan masjarakat didalam
pelaksanaannja.
Pembentukan-pembentukan badan-badan penjelenggara di-
daerah banjak-sedikit akan memenuhi sebagian dari kebutuhan ini.
A. P O L A P R O JE K P E M B A N G U N A N .
1. Umum.
587
lisasi, jaitu supaja pembangunan itu pada hari depan berakibat
memperluas pasar dalam negeri dengan m emnggikan dnja-beli
Rakjat dan berakibat pula supaja Indonesia tjukup mempunjai
bahan-bahan mentah jang digali dalam bumi Indonesia.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka A m anat ini mentjurah-
kan perhatikan kepada empat unsur penting dalam sektor agraris
dan pertanian, jaitu :
1. meninggikan daja-beli Rakjat,
2. menjediakan bahan mentah hasil pertanian, hasil perairan, hasil
pcrtambangan dan peternakan.
Kcnaikan produksi
Keamanan
Sjarat-sjarat untuk dapat membangun, sudah barang tentu
faktor keamananlah jang merupakan sjarat penting. T anpa ke
amanan tak mungkin pembangunon dapat berdjalan dengan w adjar.
T udjuan Pemerintah dan angkatan bersendjata hendaknja selekas-
lekasnja mengatasi keadaan, dan untuk segera dapat mengamankan,
daerah-daerah sangat dihargai. Didaerah-daerah jang sudah aman,
maka peraturan-peraturan jang diadakan dengan maksud baik,
tetapi dapat membikin keruh, pkan ditiadakan. Didaerah jang aman
tanpn pelanggaran-pelanggaran lalu lintas dan tapa infiltrasi
hendaknja masjarakat dapat merasakan benar-benar adanja ke
amanan lahir dan bathin.
Sebaliknja kewaspadapn Nasional diperkuat dengan memper-
lengkapi dan menjempurnakan alat-alat Negara sebegitu rupa,
hingga tiap-tiap information tidak bersimpang-siur. H endaknja
dipikirkan tjnra-tjara jang praktis hingga dapat bekerdja dengan
diam-diam tetapi memetik hasil jang baik.
589
Potensi sendiri.
Sebagai negara jang 3ikatakan underdeveloped, maka hendak
nja djanganlah kita terlalu silau kepada pembangunan dinegara-
negara jang telah madju. Seharusnja kita tetap kepada kepribadian
kita sendiri. tidak perlu menunggu-nunggu bantuan dari mereka itu,
sedangkan didaiam negeri sendiri masih banjak bahan-bahan jang
dapat kita pnkai sebagai modal pembangunan, Fikiran-fikiran jang
selalu menekan kita hendaknja dapat kita buang sedjauh-djauhnja
dan berfikir^a la Indonesia dengan berpendirian: kita membangun
dengan apa sadja jang didapat didaiam negeri biar setjara seder-
hanapun, disamping tjara-tjara modern dengan bantuan luar negeri.
Dengan demikian pembangunan akan dapat berdjalan Iantjar.
Potensi nasional maka dapntlah kita bangunkan untuk membangun
2. Rentjana Bertahun
Untuk pelaksanaan usaha seperti tersebut diatas, dibutuhkan
adanja rentjana jang dilaksanakan dengan konsekwen (rentjana
1 tahun). Tiap-tiap habis rentjana diadakan koreksi dan balans.
590
c. penjcsuaian perbaikan tehnis, pengairan dan lain-Iain,
d. memberikan stimulans dan penghargaan setjara w ad jar
(memberikan subsidi, dan hadiah-hadiah atau penghargaan
lain terhadap perintis dan penemuan usaha kemadjuan tani,
umpamanja penemuan djenis tanaman, pemberantasan hama,
djenis ikan (mudjair, hewnn dan lain-Iain).
a M asjarakat Desa:
Didalam taraf pertama perlu kita perhatikan masjarakat desa,
karena desa adalah landasan dari masjarakat negara kita.
Kita semua maklum, bahwa masjarakat desa dari dahulu sampai
13 tahun merdeka tetap rendah tingkat hidupnja. Terutama di
D jaw a dimana penduduk sangat padat, pembagian tanah sangat
ketjil, rakjat hidup dalam kemiskinan. Masjarakat desa masih
hidup dalam zaman prae-kapitalisme. Produksi hanja ditudjukan
kepada mentjukupi kebutuhan sendiri; motief ekonomi tidak dikenal;
berfikir setjara tradisional dan unsur-unsur tradisi masih terlalu
besar mempengaruhi hidup perekonomian masjarakat desa, Pem-
bentukan modal tidak mungkin, paling tinggi kekajaan berupa ta
nah, ternak dan perhiasan jang manti terpetjah-petjah kepada waris-
nja kalau suatu keluarga meninggal. Maka mudah mereka m endjadi
mangsa lintah darat, warung-warung asing. sistim idjon dan lain-
Iain. Selamatan-selamatan dan rupa-rupa upatjara tradisional me-
nambah lemahnja hidup ekonomi masjarakat desa. Aspek physik,
sjarat-sjarat kesehatan (makan, pakaian dan perumahnn) jang ser-
ba kurang, melumpuh'kan mereka. ^
B e rlaw an an dengan itu h id u p subur p e ru sah a an - p e ru sah a an
besar asing ja n g s ifa tn ja kapitalistis jan g tak m em beri k e se m p atan
591
untuk t u m b u h n j a masjarakat desa. Keadaan ini telah berubah. te
tapi hanja sedikit dan tidak seimbang dengan tambahan penduduk
hingga tingkat hidup tetap rendah.
Dengan adanja desa jang tetap melarat dengan daja-beli jang
rendah tidak mungkin pembangunan berdjalan lantjar. Itulah
sebabnja maka kemakmuran harus ditudjukan kepada masjarakat
desa . Perlu koperpsi-koperasi dibangun, misalnja:
b. Usaha Negara :
592
1. menampung tenaga buruh sebanjak-banjaknja (pasal 36 Un-
dang-undang Dasar Sementara),
2. mengganti kekurangan-kekurangan tenaga kita sementara
(modal, tehnisi dan lain-Iain) sambil menunggu modernisasi
jang memakan waktu.
In te n s ifik a n /E x f e n s i f i k a s i :
Terhadap;
1. perusahaan-perusahaan jang tidak berdjalan,
2. Perusahaan-perusahaan/pabrik-pabrik jang belum bekerdja
dengan full capacity.
3. mendirikan pabrik-pabrik komplomenter disamping pnbrik-
pabrrk jang sudah ada (pabrik tebu, pabrik beras, dan lain-
lain). ! ' <1
Disamping tjara-tjara mekanis untuk sementara perlu tjara
scderhana asal mentjukupi kebutuhan m k jal banjak. D juga kwaliteit
jang tjukup untuk kebutuhan rakjat misalnja tekstil.
Mekanisasi tanpa pembangunan industri hanja akan menambah
import belaka dan memperberat devisen negara. Industri mem-
perkuat dasar atau sendi-sendi sektor pertanian, perlambangan,
transport dan pula Angkatan Perang kita. Industrialisasi akan
membebaskan negara kita dari terus-menerus mengantungkon diri
pada import dari luar negeri. Kemadjuan sektor agraria diimbangi
dengan kemadjuan sektor industri akan mendjadikan Indonesia
satu negara jang betul-betul kuat dan sentausa.
c. Usaha Partikelir:
593
pembangunan perusahaan-perusahaan negara, djadi untuk umum
D jik a perlu dengan orang-orang partikelir sebagai pimpinan dan
atau perusahaan tjampuran. Penguasa-penguasa partikelir jang da
pat berdiri sendiri, memiliki perusahaan industri dengan hanja ban
tuan kredit usaha, dibolehkan berdiri terus. ■
Pengusaha-pengusaha partikelir jang tidak tjukup modal, tetapi
banjak inisiatip dapat disalurkan keperusahaan negara untuk
megabdiknn kepada kepentingan umum menurut sjarat U .U .D .S .
pasal 28: Pengusaha-pengusaha partikelir jang hanja dapat hidup
atas perlindungan Pemerintah senantiasa, hanja merugikan rakjat
banjak.
Untuk golongan ketjil ini, rakjat seluruhnja djadi diru'gikan.
Pemerintah nasional manakah jang dapat membangun dengan tjara
demikian itu? Telah d :teri skan, bahwa kapitalis Indonesia sudah
ketinggalan djaman. Kalau toch golongan ini masih getolereerd
maka lambat-laun harus menjesuaikan diri dengan rentjana Peme
rintah
594
mur, Untuk melaksanakan itu perlu faktor-faktor tersebut dibawah
ini mendapat perha'tian.
4. Pimpinan management.
Didalam pelaksanaannja perlu pimpinan jang tegas sebagai-
mana diterangkan diatas. Tanpa pimpinan tegas pembangunan tak
akan lantjar, malahan dapat menggagalkan rentjana jang teratur
rapi. Kedjudjuran dan sifat' patriotik perlu dimiliki oleh mereka
jang diserahi tugas serta tanggung d jiw a b pelaksanaan rentjana.
Pimpinan dalam segala lapangan harus diadakan setjara terbuka
agar kesempatan menjalah-gunakan djabatan ditjegak. Fungsi demi-
kian selajaknja diatur dencrm peraturan jang tegas. Dalam mana
gement harus ada desentralisasi dan demokratis-sering dalam kon-
trole. Disamping faktor management untuk effriency kerdja perlu
faktor penggunaan tenaga dan faktor tempo mendapat perhatian.
Perlu p u la faktor-faktor :
a. K om posisi k e rd ja
b. H u b u n g a n kerdja.
D id a ia m m asa p e m b a n g u n a n d isa m p in g p e n d id ik a n u m u m m e
lalui sistim p e n d id ik a n biasa,, perlu d ip erh ebat p e m b e n tu k a n kader-
kad e r p e m b an g u n an . R e n tja n a p e n d id ik a n h a ru s se im b an g d e n g a n
re n tja n a p e m b a n g u n a n semesta. P e n d id ik a n te ch n ical d a n m anage-
» ria l skill d a p a t d ip erhebat dengan d ja la n m e n g a d a k a n kursus-kursus
a p iik as i, korrespondensi d a n lain-lain. S istim p e rp a d u a n sekolah
d a n k e rd ja (teori d a n p rak te k ) d a p a t m e n g e ra h k a n p e m b e n tu k a n
kader-kader p e m b a n g u n a n . P u n p e ru sah aan - p e ru sah a an b a ik ke-
p u n ja a n P e m erintah , m aupun p a rtik e lir dapat m e n d id ik kader-
k a d e rn ja . D e n g a n d ja la n de m ikian k e k u ra n g a n te n a g a a h li a k a n
segera d a p a t d iatasi g u n a m o d al p e m b a n g u n a n sem esta. D ja n g a n
d ilu p a k a n m e n d id ik kader-kader koperasi, oleh kare n a koperasi
596
adalah salah satu landasan jang sangat penting untuk pemba-
ngunan. masjarakat Indonesia seperti jang kita tjita-tjitakan-
5. Pokok-pokok keselarasan.
597
tehnik dan pindjaman-uang dari negara apapun, dengan sjarat
supaja djangan mengikat Indonesia.
Tahun ini dan dalam waktu depan politik luar negeri Indonesia
akan mendapat warna ekonomi untuk kepentingan pembangunan
dan kesedjahteraan Rakjat Indonesia.
B. P O L A P E N D JE L A S A N P E M B A N G U N A N
598
Pada b a g ia n ini, A m anat in i m e m b eri p e n d je la s a n kepada
uraian ten tan g p o la p ertam a. B a g i p e n d je la sa n in i h e n d a k la h
D E P E R N A S m e n tju ra h k a n p e rh atian k e p ad a nask ah- n aska h:
1. Unsur Pokok
599
b. Meningkatkan daja tjipta karena tani jan.g merupakan bagian
terbesar dari massa Rakjat.
c. M entjukupi (menjediakan) bahan mentah hasil pertanian
untuk industri dalam negeri,
d. Supply bahan makanan untuk seluruh Rakjat, Termasuk kota
kota dan daerah-daerah industri (bahan hidup primair).
c. Bahan export hasil pertanian untuk pembelian barang-barang
modal, bahan-bahan baku dan lain-lain.
Lima unsur pokok ini adalah mutlak dibutuhkan untuk industri
alisasi industri itu sendiri dan untuk menstabillisasi pada
umumnja kalau perbaikan politik agraris ini berhasil, maka bi
sa didjamin :
a. Kelangsungan hidupnja industri.
b. Mengh^mat devisen untuk pembelian raw material (umpama,
kapas dan lain-lain) serta bahan makanan beras,
c. Menambah devisen untuk pembelian barang-barang modal dan
bahan-bahan baku untuk keperluan industri.
2. Menaikkan Produksi.
600
T e ta p i p e n in g k a ta n penghasilian buat seluruh k a u m ta n i b e lu m
m e ru p ak an d ja m in a n bahw a kaum tani sebagai p e rse orang an a t o n
n a ik p u la tin g k a t h id u p n ja .
a. Sektor agraris,
b. Sosial ekonomi.
D alam sektor agraris diperlukan adanja:
1. Pemberian tanah (Transmigrasi, lokal, regional atau kelain
pulau).
2. Penentuan batas luas pemilikan dan pembagian tanah-tanah
kelebihan (t.t. kosong, tjadangan) kepada buruh tani dan tani
tak bertanah.
D alam sektor sosial ekonomi:
1. Perlindungan terhadap buruh tani, penaikan upah mengada
kan perdjandjian kerdja (lebih baik setjara kolektif).
601
2. Penurunan/Purubahan sistim deelbouw dan upah dengan sewa
atau upah uang*
3. Perlindungan terhadap pengihisapan woeker, ngidjo dengan
bantuan kredit jang mudah dan murah.
M asalah kredit.
Tentang sistimnja jang terutama dititik-beratkan kepada sistim
Kredit dengan djaminan produksi".
Tetapi perlu didjelaskan sekali lagi bahwa pokok-pokok ter-
penting dalam kredit ini ada 3 ialah:
1. Besarnja kredit sesuai dengan hasil jang akan dikeluarkan
D ja d i tentu harus ada perbedairm antara pananaman fanili,
tembakau, padi, polowidjo dan lain-lain. Pun didaiam djam i
nan pembajaran kembali hal ini dapat dipertanggung-dja-
wabkan, sediang djuga sipetani hanja mempunjai kemung
kinan ketjil untuk menggunakan setjara tidak wadjar.
2. M u r a h , m u d a h dan d ja n g k a p a n d ja n g . In i perlu u n tu k mem-
bebaskan kaum tani d ari h utang baru, ja n g d id a p a tn ja dari
w oeker. K re d it jan g kaku h a n ja akan m e n a m b a h b e b a n , se
b ab sipetani tetap akan m e n djad i la n g g a n a n ja n g setia dari
Iintah-darat,
602
1
603
3. Industrialisasi,
604
4. A graria
pertanian Negara,
*— dikerdjakan sendiri. 1
— didjadikan pertanian Rakjat (sebagai masa peralihan diadakan
kontrak kolektif dengan para penggarap).
Dengan keterangan sebagai diatas ini maka pembatasan
maximum pemilikan tanah pertanian, selalu disesUaikan tiap achir
jaarplan :
а. taraf hidup dalam waktu itu;
б. kemadjuan productiviteii:
c. tebal-tipisnja petani dalam sesuatu daerah.
Pemilikan atas tanah bukan tanah pertanian (perchewanan atau
perikanan dll. sedjenis) disesuaikan dengan pendirian bahwa itu
sangat perlu untuk lainnja (untuk tempat tinggal dan pabrik-pabrik)
dengan sendirinja dibatasi sesuai dengan keperluan.
5. Pimpinan.
I
Idee tersebut adalah suatu I djalan guna mentjegah penjalah-
gunaan jang terus-menerus dan d'jalan jang dapat menjelamatkan
keadaan untuk selekns-Iekasnja menudju ketjita-tjita rakjat sebagai
telah diamanatkan pada Proklamasi 17 Agustus 1945. W alau p u n
Indonesia berlainan ideologi misalnja dengan R .R .T , (Indonesia-
Pantjasila; R.R.T.-Komonis), tetapi dengan pimpinan tegas, seperti
termaktub dalam demokrasi terpimpin dan pembangunan terpimpin,
maka Indonesia akan mentjiapai tjita-tjitanja. Kita perlu untuk men
tjapai tudjuan itu mendidik kader-kader Pantjasila, untuk melak
sanakan tudjuan itu dengan tegas.
Pertanian Negara.
Harus selalu lebih baik dari pertanian Rakjat untuk tjontoh.
Dari uraian-uraian tersebut diatas djelaslah adanja tudjuan
jang mutlak jang harus kita pakai sebagai pedoman didaiam kita
membangun, jaitu menudju ke-masjarakat adil dan makmur berdta-
sarkan Pantjasila atau sosialis a la Indonesia; pembangunan jang
dapat memberi kemakmuran kepada djustru bagian rakjat Indonesia
jang terbanjak, jaitu jang 95%, bukan jang 5% sadja jang nota
bene termaSuk dalam orang-orang jang berada dan terdiri dari se
bagian besar orang-orang using.
C. P O L A P E M B IA JA A N .
606
>
Dibentuknja Dewan Perantjang Nasional tidak sadja merupa
kan kedjadian jang sangat penting, melainkan djuga adalah Satu ke-
djadian jang bersedjarah bagi Anggaran Belandja Republik Indo
nesia. Dengan terbentuknja Dewan Perantjiang Nasional kita
memasuki taraf baru dalam tata-tjara pembangunan negara dan
bangsa. Ini berarti, bahwa pengalaman dimasa jang lalu dengan
pembuatan rentjana pembangunan tidak boleh terulang lagi satu
plan pembangun jang tidak mendjadi plannja massa, tapi hanja
merupakan suntu plan akademis belaka jang tidak difahami oleh
sebagian besar Rakjat Indonesia. Bukan itu sadja, rentjana pem
bangunan dimasa jang lalu bukan untuk pembangunan semesta,
dan dialam perentjanaannja dan pelaksanaannja tidak ada pula koor-
dinasi satu daerah dengan daerah lainnja, antara satu Kementerian
dan Kementerian lainnja, mala'han tidak ada koordinasi antara satu
dengan lain Djaw atan didalam satu Kementerian. Keadaan jang
demikian ini adialah satu keadaan jang harus diatasi bersama. D ari
angka-angka dalam pola pembiajaan, Parlemen akan dapat melihat
rangkaian Anggaran Pembangunan dengan Anggaran Negara dan
Alokasi daerah.
Berbeda dengan diwaktu jang lalu, kini kita telah membangun
kan Dew an Perantjang Nasional jang komposisi keanggotaannjo
terdiri dari ahli-ahli akademisi bersama dengan wakil-wakil
golongan Fungsionil buruh, tani dll. Dengan begitu Dewjan Peran
tjang Nasional akan dapat mengkombinasikan dibidang perentjan-
an Pembangunan dua pengalaman dari para ahli Angganan Belandja
Pembangunan dipusat dan daerah dengan pengalaman pembangunan
dari golongan fungsionil sebagai sjarat penting untuk berhasilnja
menjusun blue-print masjarakat adil dan makmur berdasarkan
Pa-ntjasila.
D ew an Perantjang Nasional, mempunjai tugas membuat blue
print masjarabai adil dan makmur, satu masjarakat jang berten-
tangan dengan struktur ekonomi, politik dan sosial dari padva
masjarakat liberal Indonesia pada waktu sekarang. Blue-print itu
607
\
diwudjudkan dalam Undang-undang Pembangunan Nasional jang
berentjana. Dengan begitu rentjana pembangunan dalam pelak-
sanaannja tidak bergantung pada silih bergantinja Kabinet. Setiap
Kabinet harus melaksanakan Undang-undang Pembangunan N a
sional, karena Undang-undang itu jang pada mulanja dibuat oleh
Dewan Perantjang Nasional harus disahkan oleh M adjelis Per
musjawaratan Rakjat sebagai badan legislatief tertinggi dalam tata-
kenegaraan Republik Indonesia.
Sebagai badan perentjanaan, maka Dewan Perantjang Nasio
nal dan setiap anggotanja harus terpimpin oleh idee masjarakat
adil dan makmur. Karena itu setiap tindakan kita dan setiap peren
tjanaan jang dibuat oleh Dewan Perantjang Nasional harus men-
djurus pada satu titik pada idee jang memimpin kita, idee masjarakat
adil dan makmur, tjita-tjita dari seluruh Rakjat Indonesia sebagai
tersirat dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Blue-print pembiajaan Pembangunan harus dibuat oleh Dewan
Perantjang Nasional meliputi seluruh segi kehidupan dan peng-
hidupan bangsa, baik usaha untuk memperbaiki R akjat sehari-hari
maupun usaha pembangunan besar-besaran, misalnja pembangunan
dalam bidang agraria, industrialisasi, transmigrasi, angkatan-perang,
pendidikan, kebudajaan, kesehatan, perundang-undangan, ibukota
dan sebagainja. Memang sangat berat tugas Dew an Perantjang
Nasional dalam menjusim tripola pembangunan itu, tapi tugas itu
adalah amapat dan djeritan seluruh bangsa Indonesia jang djutaan
itu untuk membina Indonesia jang merdeka penuh, lepas dari ke
kuasaan politik, ekonomi dan kebudajaan asing, satu Indonesia
jang Rakjatnja bebas dari sistim penghisapan kapitalis dan feodal,
satu Indonesia jang Rakjatnja 100% mendjadi tuan atas rumah
halamannja sendiri.
Atas adjaran filsafat Pantjasila maka dalam pergolakan Re
volusi selama 14 tahun jang lampau maka R akjat Indonesia telah
berdaja membangun negara-kesatuan Republik Indonesia. Dihari
depan Rakjat Indonesia bertekad penuh hendak memberi isi kepada
608
\
. 609
/
Anggaran Belandja, sehingga rentjana pembangunan djangka pen-
dek jang sesuai dengan urgensinja dapat dibpajai sebaik-baiknja
dan diselesaikan se-'.jepat-tjepatnja sebagai starting-point unuk
perent;anan dan pelaksanaan pembangunan semesta jang melij*ufci
segala segi kehidupan dan penghidufon bangsa. Penggunaan A ng
garan Belandja setjara effektif hendaknja dilakukan disatu fihak
mengintensifkan penghematan terhadap pengeluaran jang tidak
perlu, pembasmian korupsi, pemborosan dan penjelundupan, dan di
lain fihak mengusahakan sumber-sumber penghasilan baru serta
mengadakan kredit-kredit luar negeri jang bebas dari ikatan politik
dan militer.
M.asa persiapan atau kita namakan pembangunan djangka
pendek, harus berhasil baik dengan sukses, supaja menimbulkan
antusiasme dikalangan Rakjat sebagai djaminan untuk mensukses-
kan pelaksanaan pembangunan semesta. D jadi pada hari depan.
cmka pembangunan akan dapat dibatja dalam Undang-undang
Pembangunan semesta dan dalam Undang-undang Anggaran
Belandja untuk pembangunan routine.
A gar plan ini bisa mendjadi miliknja Rnkjat Indonesia, maka dalam
pembikinannja plan Itu harus bersandarkan kepada kepentingan
massa R akjat Indonesia dan buhan untuk kepentingan kaum impe-
rialis asing.
610
Perlu sekali ditegaskan, bahwa Dewan Perantjang Nasiomal
dalam menjusun plan pembangunan harus selalu ingat, tidak boleh
berorientasi pada kepenlingan modal asing. lapi harus berorientasi
pada kepentingan nasional Rakjat Indonesia jang berdjuta-djuta
banjaknja.
Dihadapan Dawan Penantjang Nasional tersedia kesempatan
jang sangat luas untuk berbuat kebadjikan bagi pembangunan
tanah-air kita. Sekarang bergantung kepada kita dan terutama
kepada Dewan Peranljang Nasional untuk bekerdja sebaik-baiknja
guna terselenggaranja dan tertjiptanja pola masjarakat adil dan
makmur, masjiarakat sosialis Indonesia, jang dirindukan oleh se
luruh Rakjat. Segala pentjurahan tenaga dan pikiran dalam Dewan
Perantjang Nasional dan dikombinasi dengan sanan-saran dari
massa Rakjat luas, Dewan Perantjang Nasional menggodog segala
pendapat itu dan djiadilah plan pembangunan jang mendjadi milik-
nja R akjat Indonesia. Dengan demikian akan tertjapai pula dengan
pelaksanaan Undang-undang Pembangunan semesta tjita-tjita
Rakjat Indonesia dalam bidang ekonomi dan sosial sebagai tersirat
dalam Proklamasi 17 Agustus 19-45.
Pembangunan membutuhkan suatu keseluruhan Anggaran
Pembiajaan misalnja untuk lima tahun, jang akan dibagi-bagi
menurut besarnjia prosentasi bagi pembangunan projek. Kita ambil
lah beberapa misalnja angka-angka ini belumlah tetap, dan dinja-
takan sekedar untuk mengarahkan fikiran para anggota jang
terhormat.
Pembangunan I membutuhkan pembiajaan kira-kira 15 miljard
rupiah, djadi kira-kira 15 ribu djuta rupiah dalam harga rupiah kira-
kira 5 tahun dahulu, jaitu ketika rupiah mempunjai valuta lebih
tinggi dari pada sekarang. Harga rupiah dahulu djauh lebih tinggi
dari waktu sekarang, adalah sekian kali lebih tinggi dari pada seka
rang. Sekiranja Pembangunan II membutuhkan Anggaran Pebia-
jaan kira-kira 200 ribudjuta rupiah sekarang pada tahun 1959, maka
^ 611
angka 200 ribu-djuta rupiah ini akan dibagikan menurut prosenta-
sinja kedalam bidang-bidang pembangunan jang memperlukannja,
Rantjangan sementara ini adalah disusun hanja sebagai tjontoh.
dan Dewan Perantjang Nasional hendaklah menetapkan dengan
diberi beralasan, manakah gabungan-projek pembangunan, dan
berapa besar prosentasi pembijaannja, dihitung dari djumlah
Anggaran Pebiajaan.
D juga harus diperhatikan. bahwa Anggaran Pebiajaan
Pembangunan II itu adalah lepas dari pada Anggaran Pembiajaan
Pembangunan route oleh Kementerian-kementrian pusat, lepps
dari pada pembangunan oleh Pemerintah daerah dan oleh partikelir
Selain dari pada Dewan Perantjang Nasional diharapkan, supaja
harus berhati-hati dalam menentukan anggaran-pembiajaan itu,
karena mengenai angka djumlah jang konkrit, tetapi djuga hendak
lah D ^w an Perantjang Nasional dalam menetapkan angka-nngka itu
djangan herasa inferior kepda besarnja pembangunan diluar negeri,
Segala pekerdjaan Dewan Perantjang Nasional dalam mengolah
dan menetapkan pembijaan, hendaklah dilaksanatem dengan teliti.-
scksama serta penuh rasa tanggung djawab kepada uang Rakjat
dan kepentingan Rakjat.
PENU TUP
PEM BANGUNAN M A S JA R A K A T A D IL D A N MAKMUR
Tidak adalah bentjana suatu perentjanaan Pembangunan-
semesta lebih besar daripada djikalau pekerdjaan menjusun ran
tjangan itu sudah kelihatan akan bertele-tele. Oleh sebab itu
kemungkinan akan bertele-tele itu harus sedjak dari mulanja di-
singkirkan. Ini perlu saja tegaskan dengan Amanat ini. Dewan
Pem ntjang Nasional harus bekerdja menjelesaikan tugasnja me
nurut rantjangan waktu, supaja terdjamin mendapat pola pem
bangunan jang berisi, padat dan tertentu.
Pembangunan II mendapat tempat dalam sebagian zaman-
perahhan sedjak dari sekarang sampai terbetuknja masjarakat jang
adil makmur berdasarkan Pantjasila.
612
Belum dapat diramalkan dalam bebcrapa kali pembangunan be
rentjana Rakjat Indonesia akan sampai ketempat jang ditudjui itu.
Tetapi nilai tiiap-tiap rantjangan pembangunan adalah suatu faktor
penting untuk mendjamin sampai ketudjuan itu,
Jang dapat dipastikan seperti djuga dengan tegas dihanapkan
oleh peraturan Pembangunan kepada Dewan Perantjang Nasional,
supaja pada pertengahan tahun 1960 rantjangan Dasar Undang-
undang Pembangunan texnpaan Dewan Perantjang Nasional sudah
sampaii ke Kabznet untuk dimincakan peisetudjuan M adjelis Permu
sjawaratan Rakjat. Oleh setob itu Dewan Perantjang Nasional
harus bekerdja sekuat tenaga, supaja sebelum pertengahan tahun
1960 Dewan Perantjang Nasional telah berhasil menjelesaikan
iiantjangan Pembangunan semesta II. Ada termaksud, supaja begitu
Pembangunan pertama selesai, maka Pembangunan kedua lalu ber-
djalannja memutar rodanja.
Oleh sebtab itu maka dalam rangka v/aktu kira-kira selama 17
bulan pekerdjaan Dewan Perantjang Nasional sudah selesai melalui
seksi, panitia kenchlian dan sidang pleno Dewan Perantjang
Nasional, jang memberi pengesahan kepada hasil final dari Dewan
Perantjang Nasional seluruhnja setelah rantjangpn pembangunan,
dibahas, disusun dan dirundingkan masak-masak oleh para anggota
jang terhormat. /
Pimpinan Dewan Perantjang Nasional membagi-bagi waktu
selama 12 bulan itu atas bebcrapa djangka waktu pendek untuk
bekerdja bagi seksi, panitia dan sidang-pleno seksi atau sidang-pleno
D E P E R N A S . Dengan demikian para anggota D E P E R N A S harus
menjumbangkan tenaga dan memeras keringatnjia menurut bakat-
dan keachlian jang ada padanja, supaja rantjangan Pembangunan
dapat selesai dalam mntjangan waktu jang lebih dahulu telah dite-
tapkan. Tiak ada kesempatan bagi D E P E R N A S akan bertele-tele
selainnja harus bekerdja keras penuh rasa tanggung - djaw ab
dengan mendjamin hasil baik dan sempurna, baik formil ataupun
materil. Pembangunan tak boleh gagal karena pembangunan adalah
teras dan inti-sari kemerdekaan.
613
Pembangunan harus dapat dilaksanakan dengan segala kesem-
purnaan rantjangan dalam rantjiangan waktu untuk kepentingan
Rakjat jang hendak memasuki masjarakat jang diidam-idamkannja.
Haruslah D E P E R N A S merenungkan hal-hal tersebut.
Apakah nama Pembangunan Semesta Berentjana, jang akan
mulai memutar rodanja pada tahun 1961 ? Dalam hal ini dasar dan
tudjuan Pembangunan berentjana sudah menundjukkan djalan,
nama apa jang baik diletakan, Dalam pertanjaian sudah tersimpul
djawabannja.
614
( ' -
615
jang Maha-Esa Jang Maha Penjajang dan Mahja Pemurah, maka
perdjuangan Riakjat jang hendak menegakan sila jang lima telah
berhasil alhamdulillah membangun susunan Negara Republik In
donesia. Kini telah datang wiaktunja menjusun kemerdekaan-nasi-
onal dengan membangun masjarakat adil dan makmur, melandjut-
kan tekad perdjuangan jang telah kita miliki sedjiak hari Permak-
luman Proklamasi jang luhur mengisi kemerdekaan jang telah
ada dalam genggaman Rakjat Indonesia jang bergolak dalam kan-
tjah Revolusi jang belum selesai. Setelah mengolah kemerdekaan
mendjadi susunan ketata-negaraan Republik Indonesia sebagai pen-
djelmaan adjaran Pantjasila, maka kini telah datang w aktunjn Re
volusi Indonesia dalam suasana Demokrasi Terpimpin melandjut-
kan oengotahan kemerdekaan membangun susunan masjarakat adil
dan makmur djugs berdasarkan adjaran Pantjasila. Revolusi Ke
merdekaan Indonesia atas dasar Proklamasi 17 Agustus 1945 ber-
tekad bulat menjusun negara dan masjarakat berdasarkan tindjauan
hidup Ptintjasila. Pekerdjaan membangun masjarakat adil dan m ak
mur berdasarkan Pantjasila dilakukan dengan tekad jang bulat
oleh para anggota Dewan Perantjang Nasional dibawah sumpah,
supaja senantiasa bekerdja dalani suasana rochani jang meng- )
gemakan tekad jnng bulat. Itulah alasannja mengapa Pembangu-
nan semesta dan berentjana menurut pola olahan Dewan Peran
tjang Nasional jang saja amanati pada hari ini bernjama: Pemba
ngunan Masjara'kat Pantjasila,
Sekianlah!
617
A M A N A T PENEGASAN
PRESID EN D ID E PA N SID A N G
ISTIM EW A DEPERNAS
Saudara-Saudara sekalian,
621
Saja mau membatja beberapa bagian daripada laporan-laporan
dan terutama sekali jang nomor tiga: ,.Rantjangan Bidang Pokok
Project Pembangunan Nasional Semesta Berentjiana”.
D idalam Rantjangan Bidang Pokok Project Pembangunan N a
sional Semesta Berentjana ini, untuk penegasan amanat jang sajia
berikan kepada Saudara-saudara pada tanggal 28 Agustus tiahun
jang lalu, beberapa hal jang benar-benar mendapat persetudjuan
saja. Saja tadi telah berkata bahwa pokok amanat jang saja beri
kan kepada Saudara-saudara didalam bulan Agustus tahun jang
lalu itu ialah agar supaja Saudara-saudara menjusun satu plan
overall, satu plan, satu rentjana 'jang meliputi segala bidang u’n tuk
menjusun masjarakat sosialis Indonesia, satu masjarakat adil dan
makmur. Didalam pagina 16 daripada laporan ini, saja batja bah
wa Saudara-saudara, Dewan Perantjang Nasiomal memberi pen
djelasan tentang masjarakat sosialis Indonesia dan sebagai tadi
saja katakan, penegasan jang Saudara-saudara 'berikian itu men
dapat persetudjuan saja sepenuhnja.
Saja batja: Piagina 16:
Masjarakat sosialis Indonesia mengandung unsur pokok seba
gai berikut:
Pertama: Mendjamin tjukup makanan, pakaian dan perumahan
p n g lajak bagi warga negaranja sehingga tidak senantiasa
hidup didalam ketjemasan menghadapi hari besok.
Kedua: mendjamin pemeliharaan kesehatan dan pendidikan se-
tiap warga negaranja supajia tidak perlu menderita dan dapat
m endpdi warga jang tjerdas untuk dapat menunaikan tugas
dan haknja terhadap negaranja 'dengan sdbaik-baiknja.
Ketiga: M endjamin hari tua setiap warganja, sehingga tidak hidup
didalam ketakutan dan kemelaratjan djika tidak berdaja lagi
untuk mentjari nafkahnja.
Empat: Mendjamin agar setiap warga negaranja dapat menik
mati dan memperkembang'kan kebuda'jaannja serta menjem-
622
purnakan kehidupan kerochaniannja sehingga tidak sadja ke
hidupan lahir terpelihara tetapi djuga kehidupan batin setiiap
warganja.
623
kan kepida pengabdian pada memenuhi kepentingan rakjat
banjak, terutama kebutuhan-kebutuhan hidup primer agar se
tiap warga negara dapat hidup lajak sebagai manusia jang
merdeka.
Politik Self-supporting dilapangan bahan penting untuk hidup
sehari-hari harus mendjadi tudjuan dari seluruh kegiatan pro
duksi;
D un : Seluruh kegiatan distribusi diatur sedemikian rupa sehingga
barang-barang keperluan hidup sehari-hari sampai dengan
tjepat, merata dan murah ketangan rakjat. H al ini dapat di
tjapai dengan tjampur tangan Pemerintah dan usaha-kooperasi
rakjat:
Tigia. Segala kegiatan pertanian dan industri dibawah pada tingkat
sehingga eksport Indonesia meningkat kepada eksport barang-
barang, djadi jang berafti menambah kesempatan bekerdja
bagi rakjat Indonesia dan menambah keuntungan bagi negara;
E m p a t: Segala kegiatan import ditudjukan kepada barang-barang
jang dapat menambah produksi dalam negeri sehingga ke- “
sempatan bekerdja bertambah. import berkurang dan tertjapai
penghematan devizen;
624
bangsa Indonesia pada achirnja me-mechanisir alat produksi-
nja
Saudara-saudara, gambaran macro-ekonomi Indonesia jang de
mikian ini, sebagai tadi saja katakan, mendapat persetudjuan raja
sepenuhnja, dan sebagai tadi saja katakan inilah jang harus se
tjara tahap-bertahap kita realisir.
Ada lagi jang mendapat persetudjuan saja "penuh dari la-
poran ke-3 ini, pagina 28, jang mengenai modal dan pembiajaan
pembangunian. Disini tertulis: ,,Presiden didaiam Manifesto Po-
liti'knja^ telah menundjukkan beberapa sumber modal untuk me-
lantjarkan pembangunan. Diantaranja:
a. Undang-undang Dasar 1945 dan djiwa Revolusi;
b. Kepertjajaan, kemampuan, keuletan bangsa Indonesia;
c. Tenaga kader baru; -
d. Angkatan Penang;
e. Perusahaan-perusahaan nasional, jaitu negara, daerah dan
swasta;
f. Kekajaan alam.
625
A tau dilain tempat saja berkata : ,.technical and managerial
know-how". T anpa, technical and managerial know-how” , tanpa
..human skill", kita tidak dapat mendjalankan pembangunan, se
hingga saja bergembira sekali bahwa Saudara-saudara didalam
sidang-sidang p n g lalu telah memperhatikan persoalan ini dan
memnsukkan persoalan pembangunan t,technical and managerial
know-how” . ..human skill” dalam perhatian Saudara-saudara jang
istimewa.
Saudara-saudara, maka sesudah saja menjatakan persetudjuan
saja terhadap kepada apa jang telah Saudara-sauduara formulir-
kan, tekadkan didalam sidang-sidang Saudara jang lalu dan Sau-
dara-saudara mengerti, bahwa utjapan persetudjuan ini mengan
dung arti pula ,,ere saluut” kepada Saudara-saudara atas kegiatan
dan pengertian Saudara-saudara dalam menghadapi tugas-tugas
Saudara-saudara jang berat menjusun satu overall planning bagi
tertjapainja masjarakat sosialis a la Indonesia, maka saja seka
rang hendak memberi sekadar penegasan. Agar supaja nianti Sau
dara-saudara dapat bersiaang seterusnja diatas pengertian-penger-
tian jang sesuai dengan pengertian-pengertian saja, sehingga pada
pertengahan tahun 1960, Saudara saudara dapat mempersembah-
kan, via saja, kepada M adjelis Permusjawaratan Rakjat, Plan
tahapan pertama sehingga kita Insja Allah pada tahun 1961 telah
dapat menjingsingkan lengan badju kita semuanja untuk melak-
sanakian plan tahapan jang pertama itu. t
Saja tekankan bahwa didalam Plan tahapan pertama ini Sau
dara-saudara harus istimewa1<an soal sandang-pangan rakjat. Ini
adalah kebutuhan kita jang primer. A palagi Kabinet Kerdja telah
mentjantumkan hal sandang-pangan itu diatas programnja, sebagai
program punt jang pertama. Tetapi meskipun umpamanja tidak
ada Kabinet Kerdja, meskipun umpamanja ada Kabinet lain jang
mungkin mempunjai program jang lain, saja tetap berkata dan
mengharapkan tekad daripada Saudara-saudara untuk memperha-
tikan, -
— bukan sadja memperhatikan — tetapi memetjahkan soal
626
sandang-pangan bagi rakjat ini Hengan tjara jang selekas-Iekas-
nja. Sehingga saja minta kepada Saudara-saudara sekalian agar
supaja persoalan sandang-pangan ini Saudara masukkan didaiam
plan tahapan jang pertama.
Sebenarnja Saudara-saudara. saja ingin sekali agar supajia,
djikalau kita nanti pada achir tahun 1955. 1966, jaitu achir dari
pada tahapan pertama jang akan Saudara plan-kan. bahwa pada
waktu itu sandang-pangan rakjat sudah terpenuhi. Saja meng-
hendaki agar supaja sandang-pangan rakjat itu bukan sadja sudah
tertjapai pada achir tahapan jang pertama tetapi mendjelang ber-
djalannja tahapan jang pertama ini, sudah rakjat tertjukupi ia
punja sandang-pangan.
Sebagai Saudara-saudara mengetahui, maka saja berulang-
ulang bilang kepada rakjat bahwa Kabinet Kerdja akan bekerdja
demikian supaja sehingga didialam dua a tiga tahun. Insja Allah,
sandang-pangan rakjat telah terdjamin, didaiam arti bahwa segala
kebutuhan sandang-pangan dimana-mana dapat terbeli oleh rakjat
dengan harga jang lajak dan pantas.
Saja ulangi Saudara-saudara, tjurahkan Saudara-saudara punja
perhatian, focus-kan Saudara punja perhatian bagi tahapan jang
pertama ini kepada sandang-pangan rakjat. Saudara-saudara me
ngetahui bahwia kita memetjahkan soal sandang-pangan rakjat ini
dengan beberapa tjiara jang nanti akan saja singgung sedikit-
sedikit, djangan melupakan salah satu tjara. Semua tjara jang
bisa kita kerdjakan, masukkan kedalam plan tahapan jang per
tama itu. lagar supaja kita benar-benar bisa Iekas mentjapai san
dang-pangan rakjat didaiam waktu dua-tiga tahun. Apalagi pada
achir tahapan jang pertama.
Bergandengon erat dengan persoalan sandang-pangan Saudara-
saudara mengerti adalah persoalan distribusi, bergandengan erat
dengan perscialan distribusi adalah persoalan pengangkutan Nah,
itu hal distribusi, hal pengangkutan saja mintakan Saudara sau
dara punj»a perhatian istimewa pula, sebab persoalan sandang-
627
pangan tidak dapat kita pisahkan dari pada persoalan distribusi
dan pengangkutan, maka djikalau kita menghendaki agar supaja
persoalan sandang-pangan tcrpetjahkan didalam waktu tahapan
pertama itu, maka persoalan pengangkutan dan distribusipun harap
kita petjahkan pula.
Saudara-saudara, sebagai telah saja utjapkan beberapa kali,
maka sebenarnja kita ini sudah masuk didalam satu alam jang
..favourable" bagi pembangunan. Didalam pidato 17 Agustus, satu
setengah tahun jang lalu, saja. telah berkata . bahwa ketjuali kita
harus mengadakan mental investment untuk pembangunan, ke
tjuali kita harus mengadakan investment of human skill atau tech
nical and managerial know-how, untuk pembangunan. kita harus
mengadakan satu suasana politik jiang ,,favourable” untuk pem
bangunan itu.
Dan sekarang kita bertanja apakah suasana politik jiang „ fa
vourable” itu sudah ada, sudah tertjapaikah suasana politik jang
..favourable" untuk pembangunan? Saja mendjawab atas perta-
njaan jang demikian kepada Saudara-saudara: pada dasarnja
sudah. Kami dari pihak Pemerintah telah menggarap tanah untuk
membuat tanah politik ,,favourable" bagi pembangunan.
D;adi tentang hal itu Saudara-saudara sudah berdiri diatas
bumi jang menguntungkian.
Apakah keadaan atau suasana politik jang ,,favourable" bagi
pembangunan itu? Suasana politik jang ,.favourable" pertama
tama telah terselenggarakan dengan kembali kita kepada Undang-
undang Dasar 1945. Dengan kembali kita ke Undang-undang
Dasar 1945 kemungkimtm untuk membangun setjara besar-besaran,
telah terbuka. Pintu untuk memasuki gedung alam pembangunan.
^salah satu pintu itu telah kita buka, bahkan pintu pokok sudah
^ kita buka, jaitu kembali kita ke Undang-undang Dasar 1945.
Berlainan dengan masa jang dahulu, masa sebelum kita kem
bali ke Undang-undang Dasar 1945 itu, tatkala kita terlambat
terhalang, terganggu oleh keudaan-keadaan jang dilahirkan oleh
628
Undang-undang Dasar Sementara, berlainan dengan keadaan jang
demikian itu, kita sekarang berdiri diatas bumi Undang-undang
Dasor 1945. Berlainan daripada keadaan jang demikian itu. kita
sekarang berdiri diatas bumi jang „ favourable”.
Kemudian Saudara-saudara, pun sudah djelas bagr kita bahwa
sebagai akibat daripada Dekrit Presiden jang diutjapkan oleh
Presiden pada tangal 5 D juli 1959, Dekrit Presiden jang men-
bawa kita kembali kepada Undang-undang Dasar 1945 itu, se
bagai akibat liandjutan, logisch gevolg daripada dekrit itu kita
dapat mengemukakan Manifesto Politik. Manifesto Politik jang
sudah disjahkan mendjelang Madjelis Permusjawaratan Rakjat oleh
Dewan Pertimbangan Agung, sebagai garis besar daripada haluan
negara. Manifesto Politik jang oleh Dewan Perantjang Nasional
disahkan mendjelang pula berdirinja Ma'djelis Permusjawaratan
Rakjat sebagai garis haluan negara. Manifesto Politik
jang oleh Pemerintah, oleh Kabinet Kerdja ditetapkan pula
mendjelang Madjelis Permusjawnratan Rakjat sebagai haluan
negara.
D an jang lebih menggembirakan, Manifesto Politik jang di
terima oleh 99% daripada rakjat Indonesia sebagai dasar daripada
usaha kerdja hangkit negara Indonesia ini.
Ini Saudara-saudara, persetudjuan daripada segenap rakjat,
kegembiraan dari padia segenap rak'jat, pembenaran oleh segenap
rakjat daripada Manifesto Politik ini, itupun Saudara-saudara mem
beri bumi jiang ^favourable” bagi Dewan Perantjang Nasional
punja planning tahapan jang pertama.
Ketjuali daripada kembali kita kepada Undang-undang Dasar
1945, ketjuali M anifesto Politik, Saudara-saudara pun telah
mengetahui bahwa seluruh rakjat, praktis seluruh rakjat telah menje-
tudjui Demokrasi Terpimpin, dan bahwa praktis seluruh rakjat
telah menjetudjui idee ekonomi terpimpin. Ini semuanja mendjadi
bahan atau bumi jang „favourab'le” bagi Saudara-saudara.
629
/
630
saudara, saja sudah berkata, U .U .D . 1945, djiw a revolusi jang
sekarang sudah berkobar-kobar lagi, djiwa revolusi itupun men-
berikan kebesaran hati kepada kita bahwa semua rentjana bisa
kita selenggarakan, Nomor dua kepertjajaan akan kemampuan dan
keuletan bangsa Indonesia itupun bahan pembesar hati. Tenaga
kader baru jang didaiam waktu lima-enam tahun ini sudah kita
bangunkan, tetapi tadi sudah aaja akui memang kurang, tetapi
dengan kader itu dan jang akan kita tambah, itupun Saudara-
saudara, kita akan dapat menjelenggarakan pembangunan. Lan
tas dengan adanja perusahaan-perusahaan nasional, baik,negara
maupun daerah, maupun swasta dan terutama sekali kataku tadi
kekajaan alam jang berlimpah-limpah jang didaiam pidato
17 Agustus 1959 saja berkata tiada taranja diseluruh muka bumi
ini, dengan bahan-bahan jang demikian itu Saudara-saudaia.
Saudara-saudara tidak perlu chawatir bahwa Rentjana tahapan
pertama, dan jang kedua, dan jang ketiga, tidak akan dapat di-
selenggarakan..
Kemudian Saudara-saudara, sudah tegas bagi Saudara-saudara
dengan bahan-bahan pembesaran hati jang demikian ini, Saudara-
saudara akan menjusun satu rentjana bertahap-tahap untuk mentjpai
masjarakat adil dan makmur, masjarakat sosialis Indonesia.
631
approach kita untuk pembangunan semesta dan nasional ini ia
lah meninggalkan sedjarah, alam pikiran jang usang, alam pikiran
jang tidak tepat lagi bagi pembangunan semesta menudju kepada
sosialisme a la Indonesia, meninggalkan alam pikiran jang libejralistis
meninggalkan alam pikiran jang kolonialitis, meninggalkan alam
pikiran jang feodalistis semua alam-alam pikiran jang usang, jang
tidak sesuai lagi dengan masjarakat baru sosialisme a la Indonesia,
semua alam-alam pikiran jang demikian itu harus kita tinggalkan
hingga saja minta, pun bukan sadja kepada mahasiswa-maha-
siswa, bahkan kepada mahaguru-mahaguru untuk meretool dia
punja alam pikiran dan pendapat, saja minta kepadn seluruh
rakjat untuk meretool dia punja alam pikiran. Saja minta pula
kepada Saudara-snudara anggota-anggota daripada Dewan Pe
rantjang Nasional untuk pula meretool pikiran-pfkiran meskipun
Saudara -saudara sudah berketetapan hati untuk memenuhi apa
jang saja minta kepada Saudara-saudara jaiitu menjusun ren
tjana overall planning tahapan kesatu, tahapan kedua, tahapan ke-
tiga, etc,, etc,, untuk mentjapai masjarakat jang adil dan makmur
sosialisme a la Indonesia, meskipun Saudara-saudara telah berke
tetapan hati jang demikian itu. Saudara-saudara tidak akan dapat
mendjalankan tugas Saudara-saudara sebngai anggota-anggota
D E P E R N A S , djikalau Saudara-saudara masih mempergunakan
atau dihinggapi oleh pikiran-pikiran liberaal, oleh pikiran-pikiran
politik dan ekonomis'liberalisme oleh pikiran-pikiran jang sebenarnja
masih berakar kepada politik kolonial dan ekonomi kolonial, oleh
pikiran-pikiran jang sebenarnja masih menggantung — kata orang
daerah Djawa Tengah. ngg-andol, — kepadia feodalisme!
Pikiran-pikiran jang sudah usang harus lebih dahulu Saudara-
saudara enjahkan dari Saudara punja otak dan kalbu, baru Sau
dara-saudara bisa. dengan pengertian jang penuh mentjurahkan
tenaga kepadn menjusun rentjana-rentjana jang kita kehendaki
632
,, ons eigen maken”, bemar-benar kita lantas membikin bagi kita,
darah, daging. tulang-sumsum, tulang-sumsum darah, daging,
kepada alam pikiran baru. Alam pikiran sosialis, alam pikiran
demokrasi terpimpin, alam pikiran ekonomi terpimpin, alam pikiran
disiplin nasional, ialam pikiran mementingkan kepentingan umum
dan kepentingan negara diatas kepentingan kepribadiap, alam
pikiran, sebagai jang saja katakan dikuliah umum saja terhjadap ke
pada mahasiswa-mahasiswa, dan jang perryah saja tuliskan didaiam
risalah saja ,,Mentjapai Indonesia Merdeka” ■
— Insan masjarakat
Manusia masjarakat, bukan lagi Manusia indivindu,. M anusia jang
bekerdja untuk masjarakat, manusia jang bekerdja untuk negara.
Djikalau kita demikian, biaru kita bisa meraenuhi apa jang tadi
dikatakan oleh J.M. Ketua ..approach” daripada pembangunan
semesta ini.
633
bertahap-tahap mentjapai sosialisme £ la Indonesia. D an sosialisme
tidak berarti sekechr ekonomis sosialisme, sosialisme tidak sekedar
berarti tiap-tiap orang bisa makan dan bisa minum dan bisa mem
punjai rumah, tidak. Sosialisme adalah satu begrip pula jang
overall. Sosialisme adalah satu begrip jang meliputi segala bidang
peri-kehidupnn manusia* 'baik 'jang economis, maupun jang
politis, maupun jang kulturil, maupun jang mentaal, bahkan saja
tarik terus garis ini sampai kepada qua manusia.
M aka oleh karena itu saja menjetudjui benar Saudara-saudara
bahwa Saudara didalam memberi sistemntik kepada pembangunan
memasukkan 4 matjam lapangan: lapangan mentaal, lapnngan ma
sjarakat, lapangan ketatnnegaraan, lapangan ekonomi-keuangan
Nah, sekarang lapangan mentaal; lapangan mentaal, ja sudah
djelas bahwa terutama sekali saja memberi arti jang sebesar
besarnja bagi lapangan mentaal itu. Saja jang dir.nmakan orang
propagandist jang pertama daripada Republik Indonesia ini. Saja
jang selplu berhadapan dengan rakjat, saja jang selalu berhadapan
dengan kader-kader, saja jang selalu berhadapan semua massa,
saja selalu menitik beratkan aktivitet saja kepnda pembangunan
pendidikan mentaal ini, sebagai saja katakan berulang-ulang,
mentaal investment adalah amat penting! M aka inipun djangan
dilupakan oleh Saudara-saudara, masukkan didalam Saudara
punja lapangan itu, dibidang mentaal itu misalnja bahwa segenap
qnkjat Indonesia harus berdjiwa Pantjasila, oleh karena P antja
sila adalah emanatie daripada idee sosialisme Indonesia, sehingga
Saudara-saudara, djakalau Saudara-saudara mengindjak alam la
pangan mentaal ini .Saudara tidak boleh tidak memasukan faktor
Faktor gotong-rojong; Gotong-rojong, jang didalam pidato
sajia ,,Lahirnja Pantjasila" malahan saja katakan adalah pemerasan
daripada Pantjasila mendjadi Trisila, Trisila m endjadi Ekasila,
dan Ekasiln itu adalah gotong.-rojong. Pembangunan semesta
Saudara-saudara sebagai tadi saja katakan, dan saja katakan
djuga saja besar hati oleh karena memang faktor-faktor objectief
634
demikian, pembangunan semesta itu bisa didjalankan oleh karena
adanja djiwa gotong-rojong dikalangan rakjat. Tetapi sebaliknja-
pun, Saudara djangan melupakan hal kegotong-rojongan ini didaiam
memberi roman muka kepada Plan tahap pertama, plan tahap kedua,
dan ketiga dan seterusnja daripada usah;* Dew an Perantjang,
Nasional.
Demikian pula demokrasi terpimpin, demikian pula ekonomi
terpimpin. Demikian pula discipline nasional etc-etc* kemudian
sesuduah bidang mentaal Saudara mengadalqan lapangan sistematik
masjarakat. ,
Sebagai tadi saja katakan. lapangan sistimatik kemasjarakatan:
hilangkan structurr feodalisme, hilangkan structuur kolonial, ma-
suklah kedalam masjarakat jang membuat rakjat ini, rakjat jang
ber-Tuhan, masuklah didaiam lapangan masjiarakat jang benar-
benar demokrasi jang bersandarkan kepada musjawarah, demokrasi
terpimpin adalah pula demokrasi musjawarah, .— .masukkan hal
masjarakat kekeluargaan didaiam Saudara-saudara punja pikiran
dan sistimatik, masukkan hal masjarakat jang bertanggung djaw ab
atas keselamatan dan kemadjuan negara, masukkan hal masjarakat
jang mengakui kepentingan umum sebagai tadi sudah saja katakan.
Jang demikian itu semuanja Saudara-saudara harus pikirkan dan
Saudara perhatikan dan Sinudara masukkan didaiam plan-plan jang
Saudara akan susun.
Kemudian Ketua tadi mengatakan lapangan jang ketiga ialah
lapangan ketatanegaraan atau lapangan pemerintahan. Ja* itupun
Saudara-saudara harus kita masukkan, sebab achirnja kita ini me-
njelenggarakan masjarakat jang adil dan makmur itu dengan alat
utama jang dinamakan Negara. Negara adalah sekadar satu alat
kataku berulang-ulang, negara bukanlah satu tudjuan an sich,
tetapi negara adalah satu alat mentjapai sesuatu tudjuan jang
lebih tinggi dan tudjuian jang lebih tinggi itu ialah satu masjarakat
jang adil dan makmur, masjarakat a la Indonesia, dan negara
inipun harus kita retool. W ilajah ini Saudara harus masuki pula.
635
t
M isalnja Saudara-saudara. Pemerintahan jang bersifat Nasio
nal jang sampai Sekarang ini masih sadja mempunjai sisa-sisa
daripada sifat-sifat kolonial itu, harus retool sama sekali sehingga
mendjadi pemerintahan nasional 100%. Pemerintahan jang tadinja
adalah alat — jaitu didaiam djaman kolonial Nederlands Indisch
Governement. Pemerintahan itu adalah satu alat untuk mengun-
tungkan aandeelhouders, untuk menguntungkan imperialisme. untuk
menguntungkan kolonialisme, untuk menguntungkan investant dari
luar negeri, untuk menguntungkan si importeur dari luar negeri,
pendek. pemerintah jang demikian jtu harus kita retool mendjadi
satu pemerintahan jang bertudjuan mengabdi kepada kepentingan
rakjat.
Demikian pula oleh karena pegawai-pegawai adalah bagian
daripada Pemerintah, pegawai-pegawai pun harus diretool dan
peretoolan pegawai-pegawai ini djangan Saudara tidak masukkan
pula didaiam planning Saudara-saudara. plan tahapan jang per
tama. Pegawai-pegawai harus diretool, njata, sebab persentage
pegawai-pegawai kita jang masih berdiri dengan satu setengah
kjakinja didaiam alam kolonial masih banjak sekali. Mereka harus
diretool. Dengan matjam-matjam djalan. Saudara-saudara misal
nja mengetahui bahwa saja achir bulan ini akjan mengumpulkan
sebagian daripada pegawai jang berupa polisi- jang berupa djaksa-
djaksa. jang berupa hakim-hakim. akan saja kumpulkan di Istana
Negara dan mereka akan saja tjoba saja beri pengertian daripada
alam baru, pengertian daripada apa tugas kewadjiban pegawai
apa jang mendjadi isi kepegawaian. Hal jang demikian itu adalah
sebagian jang ketjil Saudara-saudara dari apa jang okan saja
kerdjakan Insja Allah pada achir bulan ini, sebagian ketjil dari
pada retooling besar-besaran daripada seluruh kepegawaian kita.
D an saja minta Saudara-saudara mentjurahkan perhatian Saudara-
saudara djuga diatas lapangan itu.
Kita harus membangun apparaat pusat jang sanggup menge-
rahkan daerah untuk memibangun. Nah, ini timbal balik, daerah dan
636
pusat, daerah pusat, pusat-daerah, timbal-balik, ada daerah'daerah
jang tjuma ja, minta dari pusat, minta dari PusJt tunggu dari Pusat
minta dari pusat. tunggu dari pusat. Sebaliknjapun banjak orang-
orang di Pusat.'jang selalu perlu drdorong oleh daerah. untuk mem-
pcrhatikan pembangunan semesta jang meliputi seluruh wilajah
Republik Indonesia nntara Sabang dan Merauke. pemerintah Pusat
jang sanggup mengerahkan daerah ikut membangun, sebaliknjapun
apparaat daerah jang harus ikut memikul tanggung djawab untuk
pembangunan-
638
privaat tozit itu. Batas-batas jang tertentu harus kita adakan, dan
privaat bezit kita njatakan berfungsi sostal.
Saudara-saudara saja minta masuk didalam alam pikiran jang
demikian itu agar supap nanti Saudara-saudara betul-betul bisa
menudju kepada perentjanaan menudju kepada sosialisme a la
Indonesia.
Kedua: Tjatatan saja jang kedua: Kegiatan produksi ter
utama ditundjukan kepada memenuhi kebutuhan vitaal rakjat. Djelas
tadipun sudah saja njatakan.
Tign: Segala kegiatan pengangkutan dan distribusi diarahkan
supaja barang-barang tiba dengan tjepat, merata dan murah di-
tangan rakjat. Djelas tadipun sudah saja katakan.
Empat: Segala kegiatan eksport, dibawah kepada tingkatan
eksport banmg djadi, Djelas Tadipun sudah saja katakan.
Lima: Segala kegiatan import dibawah kepada tingkatan import
barang modal- Djelas, Tadipun sebenarnja sudah saja kataknn.
Enam: ■ — Industri berat dan Industri dasar harus dibangun
sebagai dajnr^ perkembangan industri menengah dan rumah dan
sebagai sjarat mutlak untuk menambah praduksi dan memperbaiki
tingkatan hidup rakjat dengan tjepat.
Tudjuh: Produksi, pengangkutan. distribusi daripada fcohan
penting diselenggaraknn oleh negara, Sekurang-karangnja dikuasai
oleh negara. Undang-undang Dasar kita berkata hahwa semua
perusahan jang menguasai hadjat hidup rakjat banjak dikuasai
oleh negara. ,
DeVipan: Pemerintah daerah diandjurkan bergerak didalam
tiga lapangan itu tadi.
Sembilan: Kooperasi diandjurkan bergerak didalam ketiga
lapangan tersebut, Didalam masa pergolakan ini terutama sekali
didalam lapangan distribusi.
Sepuluh: Pihak swasta diberi kesempatan didalam lapangan
produksi, terutama sekali lapangan produksi bahan vital dan tidak
didalam lapangan distribusi bahan vital.
639
Saja ulangi: Pihak swasta diberi kesempatan luas dalam
lapangan produksi, lerutama sekali lapangan produksi bahan-bahan
vitaal dan tidak dalam lapangan distribusi bahan vitaal.
Sebelas: Plan Dewan Perantjang Nasional, djikalau keadaaii-
nja sekarang masih memberi lapangan kepada swasta untuk ikut
tjampuran dida’nm lapangan distribusi bahan vitaal, saja minta ke
pada Dewan Perantjang Nasional, untuk menjusun Plan tahapan
pertama demikian rupa sehingga nanti swasta itu hanja bergerak
dilapiangan distribusi bahan vitaal, tidak didaiam lapangan swasta
lagi. (Saja melihat ada dua menteri jang berbisik, satu saina
lain ........... )
Duabelas: Pengangkutan ........... Saja tadi berkata dalam
tahapan pertama djangan lupa pengangkutan dan distribusi. Peng
angkutan nasional diselelnggiarakan oleh Pemerintah. Kalau seka
rang keadaan belum demikian tjobalah robah Saudara-saudara
didaiam Saudara-saudara punja plan, agar supaja pengangkutan
nasional didjalankan oleh Pemerintah. Pengangkutan antar daerah
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. djikalau perlu bersama-
sama dengan pihak swasta.
Tigabelas. Pihak swasta diberi kesempatan bergerak didaiam
sektor pengangkutan dalam satu daerah, Saja melihat saja men
dapat persetudjuan daripada Sdr. Menteri Muda Pelajatan.-
Empatbelas: Import dan eksport dikuasai seluruhnja oleh
Negana. Kalau sekarang belum demikian- saja minta kepada Dewan
Perantjang Nasional untuk mengadakan planning jang demikian.
Import dan export dikuasai seluruhnja oleh Negara.
Saudara-saudara masih ada lagi beberapa hal, tetapi Saudara-
saudara bisa memikirkan hal itu sendiri. Kemudian, perlu saja
beritahukan, saja unaikan sedikit kepada Saudara-saudara apa jang
tersilap didaiam hati saja mengenai sjarat-sjarat minimum daripada
pembangunan sebetulnja. Saudara-saudiara sudah tahu semuanja
sjarat-sjarat minimum daripada pembangunan, jaitu harus diadakan
640
sjarat-sjarat minimum daripada pembangunan pgar supaja pem
bangunan itu berdjalan.
Bukafl sadja buat penjelenggaraan Plan tahapan pertama tetapi
djuga tahapan kedua, Bahkan saja berkata, didalam tahapan per
tama ini Saudara-saudara harus mempersatukan sudah segala
batu-batu lontjntan bahan-bahan, „springplanken bagi tahapan
jang kedua. D an harus Saudara pikirkan sjarat-sjarat minimum
pembangunan dilapangan keamanan — Ada Saudara-saudara dari
angkatan perang, dari polisi, entah duduknja dimana ■
— Saudara-
saudara mengetahui bahwa pembangunan tidak dapat berdjalan
tanpa kea^ianan. Dus sjarat-sjarat minimum itupun harus Saudara-
saudara andjurkan didalam Saudara punja planning. Sjarat
minimum dilapangan ekonomi- sjarat minimum dilapangan ke-
uangan, sjarat minimum didalam lapangan penerangian tentang
potensi-potensi didalam negara dan masjarakat. Penting sekali
adanja Penerangan dan keterangan tentang potensi-potensi didalam
negara dan masjarakat. •
Saja sudah berkata, bangsa Indonesia ini menderita penjakit
inferioteits complexen, menderita penjakit merasa dirinja tidak
mampu ini, tidak mampu itu, padahal sebagai sudah saja katakan
pidato 17 Agustus 1959, bahan untuk pembangunan baik jang
mentaal maupun jang berupa kader, maupun jang berupa alam
melimpah-limpnh. Kader ini bisa kita tambah sampai mendjadi
melimpah-limpah, mentaal harus kita perbaiki demikian rupa se-
hinggn orang penuh kepertjajaan kita membangun dan dapat
menjelengarakan segala apa jang ditjita-tjitakan. Bahan-bahan
dari alam, — sajn tadi sudah berkata — , tidak ada taranja dimuka
bumi ini.
Itu Saudara-saudara harus masukkan didalam Saudara punja
Plan tahapan dengan tjara minimaal- ini mesti ada, ini mesti ada.
ini mesti diselenggarakan, ini mesti diselenggarakan.
Kemudian hal bidang-bidang pembangunan, tadi Saudara
Ketua menjebutkan beberapa bidang, 8 kalau tidak salah :
. \ ' ' '
641
P e m b ang unan m entaal dan rochani,
Pem bangunian kesedjahteraan,
P em b ang u nan bidang produksi,
B id ang D istribusi,
B id a n g P em erintahan,
B id ang keuangan,
B idang keam anan/pertahanan,
B idang research.
642
Djangan Saudara hanja memikirkan, oh, disfni ada iron ore, disini
ada bidjih besi, disini ada hutannja, dus mungkin ini haju bisa di-
pcrgunakan untuk perusahaan itu; atau disini ada air terdjunnja.
sehingga bisa nanti tenaga listrjknjia kita pergunakan untuk itu,
djangan hanja Saudara pikirkan didalam wilajah pikirkan itu siadja.
Tetapi Saudara pikirkan misalnja, kepada persoalan, „spreiding” ,
penjebaran rakjat Indonesia ini keseluruh wilajah Republik Indone
sia. Saudara gandengkan dengan persoalan putau D jaw a ini satu
pulau jang terlalu padat penduduknja, sehingga penduduknja perlu
disebar kelain-lain pulau, kelain-lain tempat. Saudara hubungkan
dengan soal ini, sehingga mungkin, meskipun dipulau ini memang,
ada faktor-faktor objeetief jang bark untuk membnngunkan perusa
haan besi dan badja, tetapi kurang bisa memberi tempat kepada, —
katau dihubungkan ini, dengan persoalan transmigrasi — , tempat
kepada penjebaran penduduk situ, Saudara tidak mengambil tempat
ini, tetapi mengambil tempat ini. Tempat ini ada bidjih besinja. ada
faktor2 objectief-nja jang lain, jang mungkin sedikit kurang dari
pada ini, tetapi djikalau perusahaan besi dan badja itu Saudara
tempatknn disini, maka tempat itu akan memberi kesempatan jang
hebat sekali kepada transmigrasi, kepada hubungan dengan lain
pulau ketempat itu dan lain-Iain sebagainja.
. Kita semuanja menghadapi persoalan menjusun bangsa, menju
sun nation, persoalan, pekerdjaan nation-building dan segala hal
harus kita tindjau didalam rangka nation-building ini. Karena itu
Saudara-saudara manaknla kita memasuki bidang, delepan bidang,
jang dikemukakan oleh Jang M ulia Ketua tadi, djangan melupakan
hal ini.
643
saudara, d ja n g a n lupa um pam anja persoalan strategis militair.
Soviet U n ie m em etjahkan persoalan ini dengan hubungan erat
dengan transmignasi dan strategis militair.
A m erik a m enghadapi dan memetjahkan persoalan ini di-
h u b u n g k a n dengan persoalan strategis militair.
K ita p u n harus m em etjahkan persoalan hal perusahaan besi dan
badjta itu didaiam hubungan jang transmigrasi, ja strategis-militair,
pada umu'mnjn didaiam persoalan nation-building sebagai tadi saja
katakan.
K a la u saja m em bitjarakan bidang jang delapan ini Saudara-
saudara. m aka pada pokoknja ■ — pokok lo ■—• saja ingat kepada
apa jang pernah saja kemukakan didaiam salah satu pidato di —
kalau tidak salah pada waktu saja membuka, meresmikan gedung
B a n k Ind ustri N egara, B .N .I. Pada waktu itu saja tjeriterakan
bah w a tatkala pemerintah kolonial Belanda m enghadapi persoalan
kem iskinan rakjat, jang didaiam Tweede Kamer dan Eerste Kamer
van de Staten Generaal mendapat gugiatan hebat daripada bebe
rapa 'pemimpin kaum buruh Belanda, kemiskinan rakjat dihantam
oleh beberapa pemimpin sosialis, baik didialam Tweede Kamer.
terutam a sekali didaiam Tweede Kamer, maupun Eerste Kamer.
O le h desakan jang demikian ini,. Pemerintah Belanda untuk meng
h adapi persoalan kemiskinan ini, membangunkan satu komisi.
Komisi jang dinam akan ..Mindere W elvaarts Commissie” . D an M in-
dere W e lv a a rts Commissie ini jang dibangunkan kalau tidak salah
didaiam tahun 1905, (Prof. Djokosutono ................ tahun 1905).
M indere W e lv a a rts Commissie ini antara lain duduk didalamnjia
M r. C . T h. van Deventer, M r. Conrad Theodoor van Deventer.
M a k a M r. C. T h . van Deventer, sebagai Anggota daripada M in
dere W e lv a a rts Commissie, mengandjurkan :
Pertama: kepada Pemerintah Belanda dan H india Belianda
untuk m em bajar kembali apa jang ia nainakian hutang kehormatan,
„erechuld . Dikatakian bahwa pemerintah H in dia Belanda dan
pemerintah Belanda djuga sesudah diadakan W e t Comtabilteit,
644
Comtabilitetswet jang memisahkan keuangan Nederlands-Indie
daripada keuangan Negeri Belanda, djuga sesudah diadakan W et-
comtabiliteit itu, negeri Belanda masih sadja mengambil uang dari
Indonesia, dari Nederlands-Indie, Miaka dihitung oleh M r. Conrad
Th. van Deventer hahwa djumlah daripada uang illegal menurut
comtabiliteitswet itu, ialah kalau tidak salah antara 800 ■
— 900
miliun Nederliandsche Gulden. N a ini jang oleh M r. Conrad Th.
van Deventer dinamakan hutang kehormatan, ereschuld, jang harus
diakui oleh pemerintah Belanda dan jang harus dibajar kembali
oleh pemerintah Belanda.
Liantas M r. Conrad Th. van Deventer mengandjurkan agar
supaja pembajaran kembali daripada hutang kehormatan ini di-
petjahkan, dibagikan kepada tiga lapangan, kepada tiga bidang.
Pergunakanlah uang 800 a 900 djuta gulden itu buat tiga bidang
ini, agar supajia djikalau tiga bidang ini terbangun, artinja terlak-
sana hal pembangunannja maka kemiaskinan, mindere welaart akan
lenjap.
Apakah tiga bidiang ini? Sebagai diandjurkan oleh M r. Conrad
Th. van Deventer tiga bidang ini ialah irigantie, educatie, emigratie.
Irigasi, edukasi, emigrasi. Malahan dia memberi tjorak psychologis
kepada tiga bidang ini. Dip katakan inilah trilogi pembajaran hutang
kehormatan, trilogi pembajaran eresechuld irigasi. edukasi, emigrasi
dan Saudara merasa benar, psychis memang perkataan tiga ini
hampir bersamaan permulaannja, sehingga betul-betul bisa dirasa-
kan sebagai satu trilogi: irigasi, edukasi, emigrasi.
' Dalam menghadapi persoalan agar supaja kita dari Republik
Indonesia jang merdeka dan berdaulat mengachiri kemiskinan dan
mindere welvaart daripada rakjat Indonesia, saja perluas trilogi
ini mendjadi apa jang didalam pidato dipabrik Semen Gresik, saja
ingat, apa jang saja namakan pantja-logi. Bukan tign bidang pokok,
tetapi lima bidang pokok pantja-logi dan setjara psycholigis
saja ikuti sistimatik van Deventer — sistimatik van Deventer, jang
mempergunakan huruf e atau i sebagai permulaan kata — , saja
645
katakan irig\asi, edukasi, emigrasi, intensifikasi, — Intensifikasi
dan m ekanisasi, m ekanisasi masuk dalam intensifikasi •— , industria
lisasi. S ehingg a pantja-logi saja ialah : irigasi. edukasi, emigrasi,
intensifikasi, industrialisasi.
S aud ara m engetahui intensifikasi tidak dimasukkan oleh van
D eventer did aiam usaha m engachiri kemiskinan.
Industrialisasi tidak dimasukkan oleh van Deventer dalam
usaha m emberantas kem iskinan. Tetapi kita dalam Republfk
Indonesia ini, ’’extend” , meluaskan usaha ini djuga dilapangan
intensifikasi bertalian dengan itu mekanisasi djuga dilapangan
industrialisasi. , .
Saudara-saudara m aka djikalau Saudara membitjarakan per-
bidangan-perbidangian dan mengisi tiap-tiap bidang jang telah
S audara susun itu, saja minta Saudara-saudara mcmperhatikan betul
akan kelima-kelima ini : A dakanlah ke-irigasian kita demikian rupa
sehingga dalam tahapan pertama telah bisa memenuhi hal sandang-
pangan rakjat. M is a ln ja dengan gembira saja bisa beritahu bahwa-
pem erintah K abinet K erdja sekarang dengan full energy, bekerdja
dengan pelaksanaan D jatiluhur, dan pelaksanaan membuat ben-
dungan-bendungan jang nanti bisa memberi pengairan kepada
daerah D ja w a Barat bagian utara, sehingga dengan itu bisa di-
tam bah larial sawah, <— berapa Sdr. DipokuSumo ....... berapa ? ~—
240 ribu hektar! 240 ribu hektar, djikalau kita memakai sistim
Jagus : 240 ribu hektar kali. — katakanlah sedikitnja sudah 100
kwintal — jaitu berapa Saudara-saudara 240 ribu kali 100, 2.4 djuta
ton atau kwintal ? ....... ton — 2.4 djuta ton ....... Itu sadja sudah
m enutupi kita punja ketekoran akan beras.
Nah, dari bidang ini djangan Saudara lupakan bidang irigasi
Sajia tidak mengatakan bahwa Saudara harus memperKatikan hanja
bidang irigasi D ja w a Barat sadja oh, tidak, Lain-lain daerah
dju ga, ini kan semesta Saudara-saudara. Harus Saudara perhatikan
bidang irigasi ini, dengan tudjuan sebagai tadi saja katakan, saja
m enghendaki agar supajia didaiam tahapan jang pertama, didaiam
646
tahapan pertama, bukan pada achir tahapan pertama, soal sandang-
pangan jang telah mendjadi "lightstar” daripada Kabinet Kerdja,
sekarang ini, sudah terpetjah. ,
647
tersendiri. Sebab betul-betul kita tidak 'bi'sa menjelenggiarakan. satu
m asjarakat jang adil dan makmur, sosialiis a la Indonesia, kalau
kita tidak bisa memampung tam bahnja djum lah penduduk Indonesia,
tam bahn ja d ju m lah rakjat Indonesia jang seperti marm ut ini, jang
m enurut katcv J .M . Ketua diantara 1 ^ % dan 2 % tiap-tiap tahun.
S alah satu tjara m enam pung hal ini, tidak lain hanja dengan djalan
em igrasi dan industrialisasi, dan natuurlijk intensifikasi.
K em udian persoalan intensifikasi. Intensifikasi pertanian,
intensifikasi dan mekanisasi daripada pertanian itu, intensifikasi
d an m ekanisasi dengan meninggalkan segala methode-methode jang
tidak m em ungkin intensifikasi dan mekanisasi itu.
T a d i telah saja katakan bahwa mekanisasi disebagian tempat
ditentang oleh pemerintah desa jang masih berfikir kolot, tentang
oleh pemilik-pemilik tanah jang masih berfikir kolot, Itu semuanja
harus kita atasi.
Industrialisasi : industrialisasi jang terutama sekali harus kita
selenggarakan didaiam tahapan jang kedua, tetapi jang didaiam
tahapan pertama, bases-bases daripada industrialisasi kita, harus
sudah kita letakkan, agar supaja nanti djikalau berachir tahapan
jang pertam a ini kita telah bisa membangun dengan full speed and
full energy kepada industrialisasi daripada tanah air dan bangsa
kita.
D id aiam persoalan-persoalan ini, baik irigasi maupun edukasi,
m aupun emigrasi, maupun intensifikasi, maupun industrialisasi,
kita tidak boleh Iepas daripada persoalan nation-building. Kita
tidak boleh lepas daripada persoalan politik. D jan g an lupa segala
hal ini ada hubungannja dengan persoalan politik pula, misalnja
politik perdjuangan kita untuk memasukkan Irian Barat kedalam
w ilajah kekuasaan Republik. D ja d i Saudara-saudara harus misal
nja mem ikirkan hal irigasi; bukan sadja untuk memberi misalnja
irigasi kepada satu daerah jang memang tanahnja subur, airnja
tada, tetapi djuga Saudara pikirkan daerah jang berdekatan Irian
Barat, harus kita beri irigasi, agar supaja rakjat disana makmur.
648
agar supaja rakjat disana bcnar-benar mendjadi tjontoh bagi se
luruh dunia, bahwa didnerah Republik dekat Irian Barat ada .
pembangunan jang lebih besar, dan lebih hebat dari pada di Irian
Barat sendiri. Kita perbesar potensi daripada rakjat, terutama
sekali rakjat perbatasan dekat Irian Enrat itu, kita pertinggikan ia
punja potensi, agar supaja perdjoangan kita, kita seluruhnja untuk
memasukkon Irian Barat kedalam wilajah kekuasaan Republik
mendjadi tinggi.
Terima kasih.
649
KEPUTUSAN DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
TENTANG PERINTJIAN AMANAT PEMBANGUNAN
PRESIDEN TANGGAL 28 AGUSTUS 1959
(Jang diutjapkan dan jang tertulu)
No. 4/Kpts/Sd/ni/61.
KEPUTUSAN DEW AN P E R T IM B A N G A N AGUNG
TENTANG PERIN T JIA N A M A N A T PE M B A N G U N A N
PRESID EN T AN G G A L 28 AGUSTUS 1959
Menimbang:
Bahwa perlu sdanja pcrintjian dari pada A M A N A T PEMBANGUiN-
AN PRESIDEN tersebut;
Berpendapat:
Bahwa perlu disusun pcrintjian jang merupakan kesatuan tafsiran
daripada A M A N A T PEMBANGUNAN PRESIDEN;
Memutuskan:
Perintjian ’’A M A N A T PEMBANGUNAN P R E S ID E N ” sebagai
berikut :
I. P R E A M B U L E .
II. D A SA R DAN TUDJUAN PE M B A N G U N A N SEM ESTA
B E R E N T JA N A : ‘
653
b. H ubungan Pembangunan dengan Demokrasi Terpimpin dan
E konom i Terpimpin.
c. Faktor-faktor pengham bat Pembangunan sedjak tahun 1950.
d. Faktor-faktor pelantjar pembangunan.
V. PENU TUP.
D JA K A R T A . 27 D JU L I 1961
654
L A M P I R A N
I. P R E A M B U L E
\
I
• 655
katan heroic, tingkatan jang penuh kepahlawanan, tingkatan jang
kita bertindak dan bersikap sebagai satu bangsa jang kompak: tapi
ada tingkatan jang menundjukkan gedjala-gedjala dan keadaan-ke-
adaan jang tidak selaras dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
D an kita sama-sama mengetahui pula Dekrit Presiden tertang-
gal 5 D ju li 1959 jang masjhur itu, jakni berlakunja kembali U.U .D.
1945, sehingga dengan demikian tegaklah kembali Djem batan Emas
diatas tiang-tiang U .U .D . 1945 jang menudju ke masjarakat adil
dan m akm ur, masjarakat sosialis Indonesia.
Sebagai kelandjutan dari pada Dekrit Presiden 5 D juli 1959 itu
m aka disempurnakanlah perlengkapan Negara sesuai dengan Keten-
tuan-ketentuan dalam U .U .D . 1945 seperti: Kabinet Kerdja, Dewan
ertimbangan Agung Sementara, Madjelis Permusjawaratan Rakjat
Sementara dan Dewan Perwakilan Rakjat jang ada dan bekerdja
terus dalam rangka U.U .D. 1945.
D an achirnja ditetapkan Dewan Perantjang Nasional jang di-
serahi tugas untuk membuat pola dari pada masjarakat adil' dan
m akm ur berdasarkan Pantjasila, jang selekas mungkin dalam b*tas-
atas kemungkinan harus diselenggarakan bersama oleh seluruh
Bangsa Indonesia agar tjita-tjita jang sudah diperdjuangkan dengan
korban berpuluh-puluh tahun itu, lekas dapat diketjap, dirasakan
oleh seluruh Bangsa .Indonesia.
656
itu aku tidak lagi basah djikalau hudjan turun dan tidak lagi
kepaqgsan djikalau matahari terik; didalam masjarakat jang de-'
mikian itu aku mudah sekali bergerak dari satu tempat kelain
tempat; didalam masjarakat jang demikian itu aku mudah sekali
menghirup segala udara segar dari pada kebudajaan jang tinggi;
didalam masjarakat jang demikian itu aku akan hidup bahagia
menurut tjita-tjita orang tua didjaman dahulu „tata tcntrem
kerta rahardja”.
657
economic activity), kegiatan sosial berentjana (planned social acti
vity), kegiatan kebudajaan berentjana (planned cultural activity),
kegiatan m ental berentjana (planned mental activity), sekali lagi
tegasnja semuanja berentjana. Perentjanaan-perentjanaan tersebut harus
m endjadi m ilik dari/d an harus dilaksanakan oleh seluruh R akjat In
donesia.
M oga2 T uhan Jang M aha Esa memberkahi pekerdjaan kita !
Semoga kita dengan pim pinanN ja dapat mewudjudkan pola pemba
ngunan dengan sebaik-baiknja menudju masjarakat adil dan makmur
berdasarkan Pantiasila I
658
liputi masjarakat Indonesia jang adil dan makmur jang djuga berdasar
kan adjaran Pantjasila. Berapa lamanja zaman-peralihan itu, adalah
tergantung kepada djajanja dan lekas putar rodar.ja Revolusi Kemer-
dekaan Indonesia dihari dcpan dan lekas terbentuknja masjarakat adil
dan makmur itu.
659
\
Kemerdekaan jang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945 itu mengandung pesanan luhur supaja diisi dengan pembangunan.
membangun dalam
M em bangun m em punjai arti jang sangat luas, jaitu
segala bidang kehidupan Negara dan masjarakat, membangun dalam
bidang ekonomi, dalam politik dan sosial, dalam bidang pendidikan
dan kebudajaan dan jang tidak kurang pentingnja dalam bidang spiritu-
il, guna mentjapai penghidupan jang berbahagia bagi seluruh Rakjat In
donesia. Oleh karenanja mendjadhah kewadjiban bagi setiap warga-
negara tanpa perketjualian, karena Proklamasi Kemerdekaan Indo
nesia 17 Agustus 1945 itu adalah manifestasi daripada perdjuangan
seluruh Bangsa Indonesia jang penuh dengan pengorbanan.
660
Perlu kiranja kita mengambil perbandingan dari pada penga
laman pembangunan jang dilaksanakan oleh beberapa negara-negara
jang kita ambil sebagai bahan-bahan perbandingan, kescmuanja me
nudju kepembangunan sosialisme. Tidaklah sadja kemadjuan pern-
bangunan diluar negeri kita harus pcrhatikan, tetapi djuga bidang-
bidang pembangunan jang menemui kegagalan diluar negeri karena
bersifat individualisme harus diperhatikan. Dengan berpokok pada
kebu-uhan dan kepribadian Bangsa Indonesia, maka tjonioh pemba
ngunan diiuar negeri jang sesuai atau sedjadjar dengan kebutuhan
dan kepribadian nasional itu dapat dipertimbangkan untuk ditcladani.
661
katnja bukanlah barang baru bagi kita, jang telah dirumuskan de
ngan kata-kata jang bersahadja, jaitu gotong-rojong dan dilengkapi
dengan pengalaman-pengalaman pembangunan jang baik diluar negeri.
662
Pantjasila, dan jang sesnai dengan kepribadian dan kebutuhan
bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa Indonesia mengenai sifat gotong-rojong dan
azas kekeluargaan harus diperkembang dan diatur dalam la
pangan ekonomi dan keuangan.
663
3. a) Inventarisasi dan penggunaan industri-industri jang sudah
ada setjara efficient.
b) M endahulukan pendirian industri-industri pcngolahan bahan-
bahan mentah hasil Indonesia mendjadi bahan-bahan jang 2
siap untuk dipakai. ^
c) Memperluas/mengusahakan industri-industri bcsar/ketjil dan
sedang jang menghasilkan barang-barang kebutuhan kon-
sumsi Rakjat sehari-hari.
d) Mengusahakan industri-industri, jang menghasilkan bahan un
tu k keperluan pertanian dan pcrkebunan.
e) Mempergiat dan memperluas pertambangan bahan-bahaji ga-
lian dan bahan-bahan tenaga nuklir.
f) M em ulai research jang berentjana dan usaha-usaha Kearah
pendirian industri-industri berat.
4. Harus diadakan pembangunan jang akan berakibat adanja per-
ubahan jang radikal dalam peraturan hak agraria, sebagai sjarat
untuk meninggikan taraf hidup dan daja-beli rakjat, sehingga
memberikan Kcmungkman pcnmggian p'cuuapaian nasiOxiai,
menghidupkan pasar industri dalam negeri. Peraturan Agraria ter
sebut terutama harus berisi djaminan pemilikan dan penggunaan
tanah setjara lajak dan adil untuk petani, perdjandjian kerdja
jang pantas antara pemilik dan penjewa atau pemaro serta
penguasaan negara atas tanah untuk memudahkan penjebaran
penduduk dan herverkaveling, sesuai dengan semangal Pasal 33
U .U .D .
5. Dalam rangka industrialisasi dan mekanisasi Pembangunan Se
mesta mengatur masalah penduduk, transmigrasi besar-besaran
teristimewa jang akan berakibat perentjanaan dan pelaksanaan
penjebarannja dari daerah jang padat kedaerah jang masih tipis
penghuninja setjara integral, massal, rasionil dan tegas, sehing
ga faktor tanah dan ruang sekitarnja mendjadi sumber-sumber
positip dari keperluan hidup sehari-hari chususnja, perekono-
m ian dan kesedjahteraan umumnja.
66 4
(b) Distribusi dalam Pembangunan Semesta
a. Konsentrasi import dan export ditangan Pemerintah.
b. Distribusi Pemerintah disalurkan melalui alat-alat perdagangan
jang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.
c. Menjcmpurnakan koperasi untuk mendjalankan distribusi.
a. Mcnguasai alat-alat komunikasi jang vital dan mengawasi ko-
munikasi partikelir.
665
d) Menghargai serta menggunakan ketjakapan berdasarkan pres-
tasi kerdja.
2. Mengenai Koperasi :
666
(a) F a k to r p o litis
667
(c) F a k to r P e n d id ik a n
668
Icbih-lcbihan jang meradjalcla di-instansi Pemerintah mengakibat-
kan pekerdjaan jang seharusnja dapat diselcsaikan dalam waktu se-
han, mendjadi berbulan-bulan.
669
alisme. Ketenangan jang ditimbulkan oleh stabilisasi ini hanja untuk
sementara sadja, karena kedua belah pihak selalu bertentangan antara
satu sama lain. Kalau stabilisasi kapitalisme jang ditudjukan untuk
kepentingan finans-kapitalis mengandung pcrtentangan diantara se-
sama negara-negara imperialisme dan diantara negara-negara imperia-
lismc dengan rakjat-rakjat djadjahan, maka stabilisasi sosialisme me
ngandung konsolidasi kedalam dan keluar. Untuk mengimbangi stabi-
lisasi sosialisme ini, m aka negara- imperialis dengan berbagai matjam
djalan telah berusana mempengaruhi negara-negara setengah djadja
han dan jang baru mendapatkan kemerdekaannja, terutama dengan
menanamkan modal monopolinja dan mengikatnja dengan pakta-pakta >
militer jang tidak boleh tidak mengandung kerugian besar dipihak
negara setengah djadjahan atau jang baru mendapatkan kemcrdckaan-
nja. Timbullah kekatjauan-kekatjauan dibidang ekonomi, politik dan
hal ini membawakan kesempatan bagi negara-negara imperialis untuk
mengadakan tjampur-tangan jang langsung terhadap persoalan dalam
negeri dari negara-negara tersebut.
Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin akan memimpin
pembentukan masjarakat adil dan makmur, jang lepas dari pada tin-
dasan imperialisme dan kolonialisme berupa apapun.
a. National saving.
Menaikkan national saving dengan djalan:
670
1. pengliematan sektor-sektor Pemerintah maupun partikelir.
2. intensifikasi sumber-sumbcr jang sudah ada: menggali sum-
ber-sumbcr baru. \
1. langsung.
2. progrcssip.
3. penjempurnaan aparat.
4. mentjari objek-objek baru, tjontoh : mobil jang lebih dari
satu lebih berat padjaknja : rumah jang melebihi jang normal
dikenakan padjak jang berat, dan sebagainja.
d. Bank
671
I
Pada prinsipnja modal asing (modal import) dapat ditcrma hanja
sebagai pindjaman.
Bank-bank dan bahan-bahan kredit jang banjak djumlahnja di
Indonesia ini perlu diatur dan dikonsentecr oleh Pemerintah (sentra-
lisasi keuangan).
Bank Indonesia baik dipusat maupun didaerah hanja bekerdja
sebagai Bank sentral. Bank-bank milik Negara lainnja diberi lungsi
jang tertentu sesuai dengan rentjana pembangunan semesta, diantara
mana harus ada jang bekerdja aktif sebagai pclopor pembangunan
•'Bank Pembangunan), dan lainnja mengerdjakan onderhoud dan
spesialisasi.
Selainnja daripada itu ada pula bank asing jang baru diam bil
alih.
Bank-bank Nasional partikelir hendaknja mengadakan gabungan-
gabungan sefiingga merupakan Bank-bank besar jang mudah diawasi
oleh Pemerintah.
Sesuai dengan haluan politik negara pada dewasa ini usaha na
sional partikelir masih dibolehkan untuk bekerdja jang lambat laun
akan menjesuaikan diri dengan rentjana Pemerintah sesuai dengan
berkembangnja masjarakat jang adil dan makmur. Sesuai dengan
tudjuan pokok, maka Bank-bank itu harus bekerdja menudju masja
rakat adil dan makmur, dan pembiajaan ditudjukan kepada :
/
1. Usaha-usaha'masjarakat desa.
672
3. Usaha nasional partikelir (dalam masa peralihan, dus masa se
belum 1 dan 2 bertumbuh) dibantu oleh negara dalam bidang-
bidang jang sifatnja membantu usaha'-usaha tersebut pada a jat
1 dan 2 dengan diberi keuntungan tertentu.
«
Dalam rentjana pembiajaan perlu didjaga :
1. Penafsiran modal.
2. ' Penentuan produksL
3. Djumlah modal pembangunan djangka pandjang.
4. Faktor tempo.
5.. Penggunaan tenaga.
6. Penggunaan transport.
673
6. Nntsbedrijven jang hanja bersifat sosial sadja dan merugikari
negara perlu ditindjau lebih dalam dan diatur setjara komersill
biasa jang harus menguntungkan bagi negara dengan tidak me-
ninggaikan sifat-sifat sosialnja.
Tjontoh . air, tipon, listrik. -
Sektor-sektor: a. import. )
b. export. ) dikuasai negara.
c. distribusi. )
kebutuhan penting rakjat (beras, gula, ikan asin, bahan pakaian) harus
dikuasai oleh negara.
674
/ /
(3-) S t a n d a r d Kebutuhan
(
4) Ketjepatan
Rentjana-rentjana harus setjepat-tjepatnja dilakukan.
675
I
pada suasana pendjadjahan. Banjak sektor ekonomi jang belum se
penuhnja dikuasai oleh Negara atau oleh pengusaha-pengusaha na
sional. Oleh karena itu disamping angan-angan untuk mendirikan
industri berat, industri pokok, tidak boleh dilupakan adanja keharusan
untuk menguasai sektor-sektor ekonomi jang mendjamin kelantjaran
pembangunan selandjutnja.
Sebagai akibat daripada politik pendjadjahan dalam bidang eko
nomi, m aka Indonesia mendjadi sumber bahan-bahan mentah untuk
diexport dan telah membuktikao, bahwa kehidupan ekonomi Belanda
didasarkan kepada bahan-bahan mentah. Oleh karena itu, m aka pen-
ting sekali memberikan legalisasi dan pelaksanaan kepada pengambil-
aiihan perusahaan-perusahaan milik kolonialis Belanda, sebagai salah
satu dasar untuk menghimpun modal menudju pembentukan ekonomi
nasional. Dan supaja perusahaan-perusahaan milik kolonialis Belanda
jang diambil-alih itu dikuasai oleh Negara. Supaja dalam soal modal
ini Negara dan R a k j 2 t kita tidak tcrgantung dari modal asing semata-
m ata apa'agi jang didapatnja dengan berbagai matjam sjarat jang me-
ngikat, adalah penting sekali adanja politik untuk memobillsasi potensi
dan m odal nasional.
676
bodoh terhadap pekerdjaan pembangunan, malahan sebaliknja R ak
jat dari segala lapisdn akan menjambut baik scraua rentjana pem
bangunan dan akan mcngambil bagian jang aktif, asal dipcnulu sjaraf-
sjarat minimum un2.uk menggerakkau mereka.
Usaha untuk benar-benar mcringankan beban hidup R akjat dari
segala golongan tcrmasuk sesuatu jang harus dilaksanakan teriebih ,
dahulu, karena itu adalah sjarat utama untuk membangkitkan se-
mangat Rakjat guna meningkatkan produksi.
Didaiam pelaksanaan peralihan menudju kemasjarakat adil dan
makmur ditekankan pcrlunja tjara kerdja setapak demi setapak. Tjara
kerdja setapak demi setapak itu sangat penting untuk dipsrliatikan,
supaja selalu menjesuaikan perentjanaan dengan perkembangan ma
sjarakat jang makin madju dan agar supaja hasil jag ditjapa; itu
sesuai dengan harapan jang telah dapat dibaugun dikalangan Riikjat
dan supaja tidak mengetjewakan Rakjat,
Amanat jang diutjapkan mempcrdjclas pcrlunja tjara kerdja se
tapak demi setapak sebagai berikut :
„Kita harus menggo’ongkan diri kita kepada golongan jang tidak
setudju dengan golongannja orang-orang jang menjebutkan golongan
evolutionist. Goiogan jang mengikuti evolusi, golongan jang mengata
kan, bahwa masjarakat sosialis a la Indonesia atau bukan a la Indonesia
dengan sendirinja nanti akan datang. Saudara-saudara iAengct^hui,
bahwa dalam evolusi-theori dikatakan, bahwa masjarakat ini ber^um-
buh dari satu tingkat setjara evolutionair — tjepat atau tidaknja
evolusi ini tergantung daripada keadaan — kelain tingkat. Dikatakan,
bahwa misalnja masjarakat manusia jang dulunja agraris, setjara evo
lutionair dengan sendirinja masuk kedalam tingkat fase industri ketjil.
Dan bahwa tingkat industri ketjil, bertjampur dengan tingkat agraris
ini, dengan sendirinja masuk dalam tingkatan industrieele kapitalisme.
Dan dari tingkatan industrieele kapitalisme itu setjara evolutionair
dengan sendirinja masuk didaiam alam sosialis”.
,Kita hendaknja djangan masuk didaiam go!ongannia orang-orang
jang berthcorie evolusi ini. Sebab njaia bahwa thcorie jang demikian
itu adalah salah”.
677
,/Tetapi djuga djangan masuk didalam golongan orang-orang
jang bcrtheorie fasen-sprong. Tidak ada satu masjarakat jang me-
lompati fase. Satu fase di-ikuti lain fase tetapi pertumbuhan, peiali-
ha«, perpindahan, transi daripada satu fase kelain fase itu minta
pengerahan daripada segenap tenaga-tenaga dinamik jang ada didalam
masjarakat, dair tidak — sebagai saja tadi katakan — aliran sebagai
alirannja air sungai jang tenang!”
Didjelaskan lebih djauh: „Maka oleh karena itu, kita dengan tegas,
saja ulangi sekali lagi, dengan tegas harus menudju ke masjarakat adil
dan m akmur atau dengan lain perkataan, masjarakat sosialis Indo
nesia. Dan kita harus merealisasikan masjarakat adil dan matcmur
itu, tidak boleh tidak k ita harus mengadakan planning, dan kita harus
mengadakan pimpinan dan harus kita mengadakan pengerahan ten<<ga.
Tanpa planning, tanpa pimpinan, tanpa pengerahan tenaga tak mung
kin masjarakat jang ditjita-tjitakan oleh Rakjat Indonesia itu bisa
tcrtjapai dan ter-realisasi” .
D alam melaksanakan tjara kerdja tahap demi tahap dengan
menjusun planning, perlu diperhatikan. bahwa kita sekarang berada
dalam masa peralihan. Masa peralihan itu adalah „masa sebelum'
terlaksananja masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila” .
678
rakat. Maka adanja pengusaha-pengusaha nasional, adalah mendjadi
__satu saluran untuk membaotu ekonomi nasional, dengan mentjegah
timbulnja birokrasi jang tidak sehat.
679
b. Mengadakan sistim pendidikan : „Bekerdja sambii beladjar”.
Peladjar-peladjar kedjuruan dalam tingkat kelas atas, diwadjib-
kan berperaktek dilapangan-dilapangan pekerdjaan bermatjam-
matjam menurut kedjuruan jang diambilnja. M isalnja dipabrik-
pabrik, diperkebunan, dilaboratorium dan sebagainja. Sehabis
lulus, diharuskan bekerdja pada negara untuk waktu jang diten-
tukan bekerdja itu dengan menerima upah.
c. Ditempat-tempat pekerdjaan terutama jang vitaal, bagi buruh-bu-
ruh diberi kesempatan untuk menambah pengetahuannja, ditempat
itu.
680 ,
djalannja pelaksanaan rentjana dan kesempatan untuk mcm-
bcrikan kritik dan koreksi.
Kcnjataan-kenjataan
681
7. Perlu diadakan retooling dan herorientasi, bahkan perobahan-
perobahan radikal dalam segi politik ekonomi dan keuangan dan
dalam pcrundang-undangan dibidang agraria, jang bcrbentuk
suatu rentjana jang semesta dan jang mengandung kemungkinan
pelaksanaan suatu ekonomi terpimpin.
8. Perentjanaan, perbaikan dan herorientasi dilapangan ekonomi '
dan keuangan sukar terlaksana, djika tidak disertai dengan ke
mungkinan perobahan-perobahan radikal dalam segi politik
dengan mematikan demokrasi liberal dan menghidupkan demo
krasi terpimpin.
9. U ntuk melaksanakan perbaikan dalam lapangan ekonomi dan
keuangan perlu di-ikutsertakan dan dikoordinasi seluruh tenaga
R a k ja t dan pedjabat-pedjabat, baik sipil maupun militer.
Peinbentukan Pola
682
lainnja menggalang djalannja sendiri, suatu masjarakat adil dan mak
mur berdasarkan Pantjasila atau sosialisme Indonesia.
683
rangnja persiapan mental dan materiil daripada Rakjat, membikin
mudah dan tetap merasuknja semangat dan mentaliteit reaksioner di
dalam tubuh dan saluran-saluran birokrasi Pemerintahan jang beker
dja menghambat setiap usaha kemadjuan dan pembangunan. 1
Perang dunia ke-I.I, pendudukan fasisme Djepang, perang kemer
dekaan dengan bumihangusnja banjak sekali merusak materiil pem
bangunan, jang sampai sekarang belum dipulihkan sepenuhnja. Tidak
tepatnja politik pembangunan selama ini membikin banjak sekali pro
jek pembangunan masih terbengkalai.
Keadaan itu menentukan tugas dan sifat pembangunan, bahwa
pembangunan haruslah overall, semesta, tidak sadja meliputi seiuruh
daerah, tetapi djuga mengenai semua djenis dan semua tingkat pem
bangunan: industri berat, ringan, pertambangan, pertanian, perkebu-
an, saluran irigasi dan sungai, perhubungan dan lain-Iain.
Hal-hal jang perlu dilaksanakan ialah rehabilitasi u n tu k . men-
djamin langkah permulaan sehat dan transmigrasi untuk menjebarkan
dan meratakaan penduduk. Kegembiraan bekerdja, perasaan bangga
kepada pembangunan bidang spirituil dan mental harus pula dipenting-
kan.
(d) K o m b i n a s i dan p e n je la ra s a n
(e) M o d a l P e m b a n g u n a n
Politik luar negerinja jang bebas dan aktif serta dalam semangat
684
membina perdamaian dan persahabatan antar-bangsa, membikin In
donesia) mempunjai kedudukan jang menguntungkan untuk incm-
bangun dengan bantuan modal kredit luar negeri, jang berdjangka
pandjang, berbunga rendah dan jang tidak disertai sjarat-sjarat politik,
dan militer. Kedudukan negara-negara sosialis dan politik ncgerinja
jang berdasarkan ko-eksitensi memungkinkan sepenuhnja hal itu.
Pampasan Djepang dan tindakan-tindakan jang konsekwen ter
hadap perusahaan-perusahaan Belanda jang dinasionalisi sebagai dja
lan menjelesaikan kontradiksi pokok antara imperialisme dan Rakjat
Indonesia, akan membantu kita dalam masalah pembiajaan pembang
unan. '
Hasil alam Indonesia jang berlimpah-limpah jang terus dibutuh-
Kan dan mengalir kenegeri-negeri industri, merupakan sumber kekaiaan
nasional penting. Dengan merobah orientasi politik perdagangan luar
negeri kepada pasar dunia sosialis, akan diperoleh dana untuk me-
ngatasi kesukaran-kesukaran pembiajaan pembangunan. Pembukaan
kekajaan alam dan bumi Indonesia hendaknja dilaksanakan dei.gan
research berentjana. .
Keradjinan, keuletan dan kcsanggupan bekerdja Rakjat Indo
nesia merupakan modal jang tak ternilai dan pasti mendjamin terlak-
sananja rentjana pembangunan dengan sebaik-baiknja.
Setiakawan Asia-Afrika dan kerdjasama jang sehat dalam lapang
an ekonomi merupakan faktor-faktor penting jang dapat membantu
usaha itu. *
Dengan menggunakan sepenuhnja faktor-faktor tersebut dan di
sertai politik keuangan jang tepat jang mengabdi dan bersandar pada
kepentingan Rakjat serta pembangunan, masalah modal dan pembiaja
an pada dasarnja sudah dapat diatasi.
685
Garis sentral adalah garis jang teguh dan ulet dalam soal prinsip-
prinsip umum pembangunan.
Pimpinan dan garis sentral tidak bisa ada dan lidak djadi de
ngan sendirinja. Dia harus dibangun dari sjarat-sjarat objektif masja
rakat Indonesia jang dibadjakan dalam pengalaman revolusi dan pem
bangunan. Oleh karena itu, ketjuali penguasaan telinis dia harus di-
perlengkapi djuga dengan semangat patriotisme, dengan unsur-unsur
demokratis (dalam komposisi, Jjerantjangan) jang mudah diterima dan
difahamkan oleh massa Rakjat jang luas. Itu turut menentukan disiplin
dan kepatuhan masjarakat didaiam pelaksanaannja.
686
4. meninggikan export pertanian untuk membeli barang-barang
modal.
1. menaikkan produksi.
2. distribusi tenaga dan tanah, pcninggian produktiviteit
tenaga dan modal.
3. kelantjaran peredaran barang sambil memberantas pengba-
lang pembangunan, jaitu manipulasi konkurensi jang tak
berguna sistim tengkulak dan penghisapan woeker. ^
Kenaikan produksi
' 687
\
Kelantjaran distribusi dan perdagangan dapat d itja p a i:
K e a m a n a n
P o t e n s i s e n d i r i .
688
Titik berat dan susunan utama pembangunan.
Sesuai dengan tudjuan pokok, bahwa pembangunan harus mem
berikan kemakmuran kepada 95% dari Rakjat, maka seharusnja titik
berat pembiajaan diarahkan kesitu.
a. Masjarakat desa
Didalam taraf pertama perlu kita perhatikan masjarakat desa,
karena desa adalah landasan dari masjarakat negara kita.
Dengan adanja desa jang tetap melarat dengan daja beli jang
rendah tidak mungkin pembangunan berdjaten lantjar. Itulah sebab-
aja maka kemakmuran harus ditudjukan kepada masjarakat desa. Per
lu koperasi-koperasi dibangun, misalnja :
1. koperasi penggarapan tanah.
2. koperasi pembclian alat-alat pertanian.
3. koperasi pembelian rabuk.
4. koperasi transport.
5. koperasi kebutuhan sehari-hari.
6. koperasi kredit, lumbung.
Sistim kredit untuk membantu koperasi harus disederhaLakan
dan dipermudah.
b. Usaha negara.
Kalau masjarakat desa sebagai landasan masjarakat Indonesia
perlu pembangunan setjepat-tjepatnja maka untuk mengimbangi itu
perlu usaha-usaha negara dalam projek-projek besar dan betul-'oetul
untuk kepentingan Rakjat dipcrgiat guna mempertjepat proses kemak
muran Rakjat jang merata. •
689
a. menampung tenaga buruh sebanjak-banjaknja.
b. mengganti kekurangan tenaga kita sementara (modal tech-
nisi dan lain-lain) sam bil' menunggu modernisasi jang me-
makan waktu.
Intensifikasi/extensifikasi terhadap :
c. Usaha Swasta
Pengusaha-pengusaha swasta jang dapat berdiri sendiri, memiliki
perusahaan-perusahaan/industri dengan hanja bantuan kredit-usaha.
c’iboiehkan berdiri terus.
Pengusaha-pengusaha swasta jang tidak tjukup m odal tetapi
banjak initiatief dapat disalurkan keperusahaan negara untuk mengab
di kepada kepentingan umum menurut UU D pasal 28. Pengusaha-
pengusaha swasta jang hanja dapat hidup atas perlindungan Pemerin
tah senantiasa, hanja merugikan Rakjat banjak.♦
Sektor partikelir nasional dapat bergerak dalam funksi mcm-
bantu usaha-usaha pembangunan. Demikian pula usaha-usaha parti
kelir asing harus membantu usaha-usaha pembangunan, tetapi lambat
laun harus meninggalkan Indonesia.
Dengan madjunja masjarakat desa dan usaha-usaha negara, usaha-
usaha swasta nasional dengan sendirinja akan menempatkan funksinja
dalam masjarakat Jndonesia setjara Jvomplementer. Dengan demikian
achirnja tiap-tiap anggota masjarakat Indonesia akan menempatkan
dirinja dengan funksi tertentu didaiam masjarakat jang adil dan m ak
mur.
690
Pimpinan management
Unsur pokok
691
1. Meninggikan taraf hidup dan meninggikan daja-beli Rakjat
banjak. t
2. Meninggikan daja-tjipta kaum tani, jang merupakan bagian
terbesar dari massa Rakjat. .
3. M entjukupi (menjediakan) bahan mentah hasil pertanian un
tuk industri dalam negeri.
4. Supply bahan makanan untuk seluruh Rakjat. Termasuk kota-
kota dan daerah-daerah industri (bahan hidup primair).
5. Bahan export hasil pertanian untuk pembelian barang-barang
modal, bahan-bahan baku dan lain-lain.
Lim a unsur pokok ini adalah mutlak dibutuhkan untuk industri-
£■lisasi itu sendiri dan untuk stabilisasi pada umumnja.
Kalau perbaikan politik agraris ini berhasil, maka bisa didjamin :
1. Kelangsungan hidup industri. . '
2. M enghem at devizen untuk pembelian raw material (umpa-
ma kapas dan lain-lain) serta bahan makanan beras.
3. M enambah deviren untuk pembelian barang-barang modal
dan bahan-bahan baku untuk keperluan industrL
<i
Menaikkan Produksi
692
Dalam sektor sosial ekonomi :
1. Perlindungan terhadap buruh-tam, penaikan upah, menga-
dakan perdjandjian kerdja (lebih baik setjara kolektiD-
2. Penurunan/perubahan sistim deelbouw dan upah dengan
sewa atau upah uang.
3. Perlindungan terhadap penghisapan woeker, ngidjo dengan
bantuan kredit jang mudah dan murah.
M a s a l a h k r e d i t
Tentang sistimnja jang terutama dititik-bcratkan kepada sistim
,.kredit dengan djaminan produksi”.
Tetapi perlu didjelaskan adanja 3 pokok terpenting, ialah :
1. Besamja kredit sesuai dengan hasil jang akan dikeluarkan.
2. Murah, mudah dan djangka pandjang.
3. Pemberian kredit tepat pada waktu dibutuhkan. Umumnja
ada 3 kali keperluan dalam \Vaktu-waktu :
a. Waktu mulai garap (untuk biaja pertanian)
b. Waktu petjeklik (untuk biaja hidup).
c. Waktu panen, untuk menghindari desakan kaum tengkulak.
I n d u s t r i a l i s a s i
Industrialisasi dilaksanakan dengan memperluas dan memper-
kuat industri negara sebagai tulang punggung dan pemimpin per-
kembangan ekonomi negeri.
Industrialisasi didasarkan atas dua pokok, jaitu :
1. Pasar dalam negeri diperkokoh dengan meningkatkan daja-
beli Rakjat terbanjak.
2. Bahan mentah dipcroleh \ dari sumber dalam negeri, jaitu
' hasil pertambangan atau sumber alam lainnja dan pertanian.
Industrialisasi Indonesia memang tidak mungkin terlaksana
dengan tidak ada pemetjahan soal-soal agraris, jang membuka ke-
mungkinan untuk menaikkan daja-beli Rakjat terbanjak.
693
I
A g ra ri a ’ ,
Tanah pertanian hanja ada dua :
C. Pola pembiajaan
Pola ketiga tentang anggaran-belandja untuk membelandjai
pembangunan seperti direntjanakan dalam pola pertama dan kedua
adalah berisi angka-angka rupiah jang sangat penting.
594
Plan Pembangunan harus mendjadi plannja massa, bukan me
rupakan plan akademis belaka jang tidak dapat difahami oleh sebagian
besar Rakjat Indonesia. Dalam pelaksanaan plan itu harus mendjamin
koordinasi jang sempurna dari Dcpartemcn jang satu dfcngan Depar-
temen jang lain dan dari Djawatan jang satu dengan Djawatan jang
lain.
695
/
asing, satu Indonesia jang Rakjatnja bebas dari sistim penghisapan
kapitalis dan feodal, satu Indonesia jang R akjatnja 100% mendjadi
tuan atas rum ah halam annja sendiri.
IV . P E N E G A SA N T E R H A D A P B E B E R A P A
P O K O K PE R SO A LA N
696
K etiga, m e nd jam in h a r itu a scdap warganja, sehingga tid a k h id u p
d a l a m ' ketakutan kem claratan d jik a tid a k berdaja lagi u n tu k
m entjari n a fk a h n ja ;
Marco-Ekonomi Indonesia ■
G am baran Marco-Ekonom i Indonesia u n tu k m asa depan ad alah
sebagai b e r ik u t:
Sandang-Pangan
698
ta h u n sandang-pangan dapat d ib e li d im ana- m ana oleh ra k ja t dengan
harga jang lajak dan pantas.
Industrialisasi
Pem usatan perhatian terhadap pem enuhan sandang-pangan dan
bcrgandengan dengan itu pemusatan perhatian terhadap distribusi dan
pengangkutan d alam pem bangunan tah ap an p e rta m a , sebenarnja sudah
p u la m eletakkan batu-batu lontjatan untuk tah ap an kedua, ja k n i untuk
m em usatkan u?aha d ibidang industrialisasi.
699
E n a m , in d u s tr i b e ra t d a n in d u s tri dasar h aru s d ib a n g u n sebagai dasax
p e r k e m b a n g a n in d u s tri m e n e n g ah d a n ru m a h d a n sebagai sjarat
m u t la k u n tu k m e n a m b a h p ro d u k s i d a n m e m p e rb a ik i tin g k a t h id u p
r a k ja t d e n g a n t j e p a t ;
T u d ju h , p r o d u k s i p e n g a n g k u ta n , distribusi d a r i p a d a b a h a n pe n tin g
d ise le n g g a ra k a n o le h N e g a ra , sekurang-kurangnja d ik u a s a i oleh
N e g a ra .
U ndang-undang D asar m engatakan bah w a sem ua perusahaan-
p e ru s a n a a n ja n g m e n g u sa i h a d ja t h id u p r a k ja t b a n ja k d ik u a s a i
o le h N e g a r a ; '
D e la p a n , P e m e r in ta h D a e ra h d ia n d ju rk a n bergerak d a la m ke tig a la p a
n g a n te r s e b u t: p ro d u k s i pengangkutan u a n distrib u si ;
700
V. P E N U T U P
D J A K A R T A , 27 D J U L I 1961
70 1
B.
i Pedoman Pelaksanaan
Dibidang Ekonomi
DEKLAKASI EKONOMI
*
Diutjapkan oleh Presiden Sukarno; di Istana N rgara
Djakarta, tanggal 28 Maret 1963. djam 20XX)
I
KATA PENGANTAR I
707
I
»
M a k a d e m ik ia n p u la d ib id a n g e konom i, S a u d a ra - s a u d a ra . T e h h
s a ja k a t a k a n , d ja n g a r ila h r a k j a t m e n g a n g g a p P e m e r in t a h itu seba ga i
S in te r k la a s , d ja n g a n l a h r a k ja t m enganggap bahw a P e m e rin ta h
h a r u s m e m b e r i. T i d a k ! S e rin g saja u tja p k a n s u d a h , b a h w a su su n
a n e k o n o m i ta h a p s e k a ra n g , ja it u susunan e ko n o m i n a s io n a l d e m o
k r a t is ta n p a sisa-sisa im p e ria lis m e d a n feodalism e, su s u n a n e ko
nom i ja n g s e k a ra n g in i a d a la h h asil dan h a ru s la h h asil dan
h a n ja l a h b is a te r la k s a n a se b a g a i hasil d a rip a d a p e rd jo a n g a n selan-
d j u t n j a r a k ja t In d o n e s ia d ib a w a h p im p in a n P e m e rin ta h .
M a k a d e m ik ia n p u la tu d ju a n ja n g s e la n d ju tn ja . S o s ialism e In d o
n e s ia b u k a n se s u a tu h a s il h a n ja dari P e m e rin ta h sa d ;n , — P e m e
r in t a h sebagai S in te r k la a s kepada ra k ja tn ja ja n g 100 d ju ta
m a n u s ia — , sosialism e h aru s dise len ggarakan oleh se luruh ra k ja t.
S o s ia lis m e , s e b a g a i k u k a ta k a n beberapa h a ri ja n g la lu , tid a k la h
d ja t u h d a r i la n g it se b ag a i air-em bun d iw a k tu m a la m , sosialism e
a d a la h h a s il d a r ip a d a k e rin g n t, sosialisme a d a la h h a s il d a r ip a d a
p e m b a n tin g a n tu la n g , sosialism e a d alah hasil d a r ip a d a p e n g u lu r a n
te n a g a . H a n j a d jik a la u seluruh ra k ja t ja n g m e n g h e n d a k i S osialism e
itu m e m b a n tin g tu la n g , m e n g u lu rk a n te naga, m em eras p u n ja
k e r in g a t d ib a w a h p im p in a n P em e rintah , sosialism e a k a n terseleng-
gara.
708 -
M aka saja memohon kepoda Allah Subhanahu \Vata ala, agar
supaja benar-benar kita berdjalan damping-mendamping satu sama
lain, bersama-sama mengerahkan kita punja tenaga, mengerahkan
kita punjn kesediaan untuk berkorban, untuk mendatangkan semua
tjita-tjita jang memang telah termaktub didaiam Am anat Penderi
taan Rakjat itu.
Terima kasih.
709
DEKLARASI E K O N O M I
Saudara-saudara sekalian,
713
jang dem ikian inilah jang harus mendjadi tudjuan segenap kegiatan
ekonom i kita, jang harus mendjadi tudjuan tiap-t:ap putera Indo
nesia.
4. K ita sekarang sedang berada dalam tahap pertama Revolusi
kita. K e w a d jib a n kita dibidang ekonomi dalam tahap ini jalah me-
ngikis habis sisa-sisa imperialisme dan sisa-sirn feodalisme dibidang
ekonomi, menggerakkan semua potensi nasional untuk meletakkan
dasar c'nn m em pertumbuhkan suatu ekonomi nasional jang bebas
dari imperialisme dan feodalisme sebagai landasan menudju ke
m asjarakat Sosialis Indonesia. '
5. D a la m perdjoangan untuk menjelesaiknn tahap nasional dan
demokrasi ini, m aka sudah tibalah w aktuiija untuk mengerahkan
Segenap potensi, baik potensi Pemerintah maupun potensi koperasi
dan swasta (nasional dan demokratis) dalam kegiatan ekonomi dan
pem bangunan untuk meningkatkan produksi dan menambah peng-
hasilan Negara.
6. Karena itu jang harus diselenggarakan sekarang jalah inem-
pcrbesar produksi berdasarkan kekajaan alam jang berlimpah-
lim pah dan meletakkan dasar-dasar untuk industrialisasi. Dalam
tingkatan sekarang ini harus disadari bahwa modal terpenting bagi
pem bangunan nasional jalah menggali dan mengolah kekajaan alam
kita itu.
Ini berarti bahwa kita harus mengutamakan pertanian dan per-
kebunan, kita harus mementingkan pertambangan, jang tentunja
hanja dapat memberiknn hasil sebesar-besarnja djika dikerdjakan
atas dasar kegotong-rojongan antara massa rakjat dan Pemerintah,*
sebagai sjarat untuk menimb'ulkan dan menjalurkan daja kerdja dan
daja kreatif rakjat setjara maksimal.
7. U ntuk mentjapai kegotong-rojongan itu saja peringatkan
bahw a dimasa lampau potensi dan kekuatan rakjat merupakan
tulang-punggung dari alat perdjoangan dan alat Revolusi Indonesia.
H a l ini terbukti umpamanja:
714
a. Dalam melaksanakan Revolusi physik, menghadapi kekuatan
dan kekuasaan Belanda, kita menang karena melandaskan
perdjoangan kita pada potensi dan kekuatan rakjat;
b. Dinlam menghadapi pemberontakan dan subversi-asing jang
setjara simultan berlangsung dengan politik konfrontasi terha
dap Belanda, kita menang djuga karena melandaskan per
djoangan kita pada potensi dan kekuatan rakjat;
c. Dalam menemukan kembali Revolusi kita jang dapat melahirkan
M anipol/Usdek sebagai ideologi nasional progresif, kita djuga
memakai sumber potensi dan kekuatan rakjat sebagai landasan;
d. Tri-Komando Rakjat, sebagai tingkat terachir dalam perdjo
angan merebut Irian Barat, berhasil dengan gemilang djuga
karena kita melandaskan perdjoangan kita pada potensi dan
kekuatan rakjat.
715
10. D a la m m enghadapi masalah ekonomi, kita sadar bahwa
sisa-sisa ko lo nial dan sisa feodal dan demik'r.n pula sifat-sifat
hubungan ekonomi dan perdagangan dengan dunia luar masih
d ju g a mem berikan rintangan dalam pcrtumbuhan kearah Sosialisme
Indonesia. C h ususn ja blok-blok ekonomi menimbulkan diskriminasi
d ila p a n g a n perdagangan antar-nerr.ra, dan dengan demikian mem-
perkuat dom inasi ekonomi dari "the old established forces”. Ber-
hubung dengan itu m aka Pemerintah berusaha untuk menghi'angkan
diskrim inasi itu, jang tidak hanja menghambat kelantjaran per-
danganci'.n internasional, akan tetapi jang disamping itu terlebih-
lebih menekan perkembangan pembangunan ekonomi dinegara-
negara jang baru sadja memasuki alam kemerdekaan.
716
Usaha-usaha Pemerintah dan rakjat jang sudah ditempuh setjara
konsepsionil, organisatoris dan strukturil jalah misalnja: ,
1) Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana Tahapan
Pertama jang sudah disjahkan oleh M .P .R .S .
2) Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Per-
djandjian Bagi-Hasil,
3) Peranan Pemerintah dalam industrialisasi dan perdagangan
internasional, dan
4) Penjusunan PN , P D N . B P lX Dewan Perusahcan, O P S ,
Koperasi dsb.
12. Semua ini merupakan modal bagi kita untuk merxing-
gulangi persoalan ekonomi setjara integral. Dengan modal itu
maka baru sekaranglah kita dapat menggerakkan segala potensi
dan kekuatan rakjat.
Disamping itu perlu diperhatikan sedalam-dalamnja, bahwa kita
harus mennrik peladjaran dari pengalaman-pengalaman dimasa
jang lampau, chususnja pengalaman-pengalaman jang tidak mem-
•berikan hasil seperti jang ditjita-tjitaknn. Selandjutnja perlu diper
hatikan pengalaman-pengalaman dari negara-negara dan bangsa-
bangsa lain, jang djuga menempuh djalan pertumbuhan kcarah
sosialisme setjara revolusioner.
13. Disamping modal positif ini, sebagai akibat dari perdjoang
an untuk menanam setjara teguh alat-alat Revolusi, kita sekarang
menghadapi persoalan-persoalan sosial ekonomis jang agak men-
desak seperti inflasi, kekurangan devisen jang mengokibatkan
pembatasan impor bahan-bahan baku sehingga kegiatan alat-alat
produksi menurun. Keadaan jang mendesak ini tidak dapat diatasi
sebagai maSalah jang berdiri sendiri, lebih-lebih tidak mungkin kita
atasinja hanja dengan tindakan moneter konvensionil belaka. Se-
baliknja, tidak ada djalan mudah jang dapat mengangkat kita dari
impasse sekarang ini, ketjuali atas dasar menggerakkan segennp
potensi dan kekuatan rakjat sesuai dengan konsepsi integral
menanggulangi persoalan ekonomi nasional kita.
717
14. In i berarti bah w a segala perhatian, segala usaha dan segala
aktivitet u ntuk m em etjahkan persoalan ekonomi sekarang ini harus
berlandaskan pada kelengkapan konsepsi, organisasi dan struktur
setjara integral, dalam rangka kewadjiban kita menumbuhkan R e
volusi jang perspektifnja tidak ada lain jalah Sosialisme Indonesia.
15. Potensi rakjat jang telah saja sebutkan beberapa kali dan
jang selalu tum buh dan m eningkat itu antara lain berupa:
a. kesadaran sosial jang sangat mendalam,
b. kesadaran akan pentingnja dilaksanakan prinsip-prinsip
ekonomi.
c. penam bahan ketram pilan dan keahlian,
d. keradjinan dan tjinta-kerdja rakjat serta
e. semangat patriotiSme. -
16. P ad a hakekatnja dasar ekonomi terpimpin jalah meiljalurkan
dan memperkokoh potensi rakjat tsb. agar Supaja dapat berkembang
sepenuhnja, berdasarkan perentjanaan dan pelaksanaan setjara ter-
atur dan perhitungan (kalkulasi) jang seksama. Segala tindakan,
baik dari fihak-fihak Exekutif dan Legislatif maupun dari fihak
alat-alat Negara, harus ditudjukan kepada perkembangan potensi
rakjat sesuai dengan sifat ekonomi terpimpin menudju ke Sosialisme
Indonesia.
17. Berhubung dengan keadaan dan titik dari perdjoangan
kita maka dimasa jang lampau sebagian besar dari bimbingon
ekonomi terdesak oleh ketentunn-ketentuan jang berhubungan
dengan pemulihan keamanan dan pembebasan Irian Barat. Pada
waktu itu diberikan prioritet setinggi-tingginja kepada tindakan-
tindakan untuk menghadapi bahaja-bahaja terhadap kesatuan
Negara dan bahaja-bahaja terhadap keanranan politis dan physik
bangsa kita.
18. D alam menilai aktivitet ekonomi nasional kita jang meliputi
aktivitet Pemerintah, aktivitet koperasi dan aktivitet swasta, perlu
disadari bahwa peranan rakjat pada waktu ini, rakjat sebagai tani,
rakjat sebagai buruh, pendeknja rakjat sebagai produsen, jang
71-8
4
719
9
720
d. dalam penentuan nktivitet ekonomis jang setjara mutlak harus
dipegang oleh Pemerintah;
72 1
Dekonsentrasi dalam management bidak dim asukkan dalam
otonomi lokal, sebagaim ana halnja dengan beberapa urusan Peme
rintah Pusat jang telah diserahkan kepada daerah-daerah otonomi.
722
dan lalu-lintas barang; peraturan-peratur-an jang dibuat dalam hal
ini harus luwes (flexibel), tidak boleh kaku. Selandjutnja perlu
diperhatikan bahwa perangsang tidak hanja perlu difikirkan bagi
perseorangan atau golongan, akan tetapi djuga sebagai gandjaran
setjara chusus oleh Pemerintah untuk kegiatan ekonomi daerah.
723
29. Setelah m enguraikan strategi dasar ekonomi Indonesia,
saja sekarang akan memberi keterangan kebidjaksanaan djangka
pendek jang hendak ditem puh oleh Pemerintah.
724
\
Semua kegiatan harus di-konscntrir pada kedua usaha tersebut,
sehingga usaha-usaha itu mempengaruhi bidang-bidang dan tinda-
kan-tindakan lainnja.
Pembiajaan untuk kedua usaha itu ditjapai :
a. dengan kekuatan kita sendiri;
b. bilamana itu tidak mentjukupi, maka barulah ditjarikan kredit-
kredit luar negeri dengan sjarat-sjarat sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Ketetapan M .P .R .S. No. II tahun 1960.
Disamping mengadakan djaminan pangan itu, maka alat-alat
produksi, jang sudah kita miliki, harus mendapat djaminan bahan-
bahan baku dan penolong serta spare-pmts, supaja dapat memper-
besar daja-produksinja, sehingga dengan demikian didaiam waktu
djangka pendek itu dapat didjamin bertabahnja peredaran barang
didaiam masjarakat sebagai imbangan daripada ber-edarnja uang.
Paralel dengan penjediaan „iron-stock” beras tersebut, maka
dalam djangka waktu jang bersamaan (± 2 tahun), harus digerak-
kan penambahan produksi bahan makanan (beras, djagung dsb.),
setjara besar-besaran dengan djalan :
a. meng extensifkan pertanian dengan menambah areal dan
transmigrasi.
b. ' meng-intensifkan pertanian dengan makanisasi dan memper-
baiki tjara-tjara bertjotjok-tanam.
v c. mempergunakan Civic-missions Angkatan Bersendjata.
d. menjempurnakan penjelenggaraan Landreform, agar dapat
diselesaikan pada waktunja sebagaimana ditetapkan oleh
M .P.R .S.
e. mendjamin supaja projek-projek jang berhubungan langsung
dengan usaha mempertinggi produksi pnngan (seperti projek
Djatiluhur dan projek-projek pabrik pupuk) selesai pada
waktu jang direntjanakan.
f. mengurangi sedjauh mungkin impor bahan-bahan lux.
Front Nasional harus segera melaksanakan social supportnja
dan social controle-nja untuk men-sukseskan politik-ekonomi
725
djang k a pendek ini, dengan pengertian bahw a Pemerintah Pusat
dan Pemerintah D aerah membuka kesempatan seluas-luasnja untuk
itu.
Selandjutnja transport dan komunikasi, sebagai urat-nadi per
ekonomian um um nja, chususnja per-edaran barang, harus diperbaiki
dan dipelihara dengan baik, guna m elantjarkan distribusi.
726
berdasarkan Memorandum Pimpinan M .P .R .S . tgl. 5 Djanuari 1963
dengan menetnpkan prioritet-prioritet jang lebih tjermat.
Dalam pembangunan itu perlu segera dilaksanakan inzet potensi
Angkatan Bersendjata g u m membantu pembangunan ,,infra
structure" terutama didaerah-dnerah terpentjil. seperti perbaikan/
pembukaan djalan-djalan, djembatan dan pembukaan tanah tanpa
mengurangi kesempatan bekerdja bagi buruh dan menghindarkan
dua kali untuk sesuatu projek. -
34. A gar tertjapai kegotong-rojongan nasional berporoskan
NaSakom untuk menanggulangi kesulitan-kesulitan ekonomi, maka
perlu diadakan peng-integrasian antara Pemerintah dan Rakjat jang
ter-organisasi, dalam bidang administratif maupun exekutif, dipusat
maupun didaerah-daerah, begitu pula antara PemerirKah Pusat
dan Pemerintah-pcmerintah Daerah dengan badan-badan legislatif.
Peng-integrasian tsb. harus pula ditjapai dengan melaksanakan
Pontja Program Front Nasional dalam rangka penjelesaian T ri
program Kabinet Kerdja.
Peng-integrasian seperti jang dimaksudknn selandjutnja dapat
ditjapai dengan meng-intensifkan retooling disegala bidang dan
dari Pusat sampai ke Daerah-daerah. menurut persjaratan jang
lebih' sempurna jang ditentukan lebih dulu, dibawah pimpinan saja
Sendiri.
Untuk melaksanakan kebidjaksanaan djangka pendek ini, harus
segera dimulai dengan secr.la keberanian untuk merombak struktir,
dan kebiasann jang hingga kini merupakan hanibatan-hambatan,
sambil meratakan dan meng-amalkan indoktrinasi dibidang pem
bangunan mental nasional. Berhubung dengan uraian saja tadi.
maka Pemerintah selandjutnja akan mengambil tindaknn-tindakan
sebagai berikut:
Pertama:
Akan diusaliakan perbaikan/penjempurnaan organisasi dan
management Perusahaan Negara, dan diadakan penegasan tentang
729
tugas-tugas D e w a n Perusahaan sebagai alat, social support dan
social control.
U n tu k dapat m entjapai maksud pengerahan funds and forces,
m aka berbagai mat jam organisasi pengusaha swasta ak an ditertib-
k an oleh Pemerintah.
B a d a n M us]nw arah Nasional Swasta jang representatif perlu
segera dibentuk, diharapkan supaja badan ini a.i. dapat menggerak-
kan m odal dalam masjarakat dan ..domestic capital kepunjaan
bangsa asing untuk pembangunan (jang terachir ini tidak diberikan
fasilitas m em indahkan keuntungan keluar negeri).
K e d u a : <
Perlu m enindjau kembali dan dimana perlu mengubah berbagai
peraturan, proces serta prosedur administratif jang komplex untuk
dapat m entjapai effisiensi, menghindarkan pemborosan dan doub-
lures.
K e t i g a :
Perlu terus-menerus berichtiar untuk mentjapai perbaikan dan
penjem purnaan pada Lembaga-lembaga Keuangan, seperti aparatur
fiskal. perbankan, chususnja Bank-bank Pem bangunan daerah
dan Swasta.
Keempat:
U saha penjempurnaan labour forces harus terus-menerus dila-
kukan dengan menjempurnakan statistics, technical dan managerial
skill, serta berbagai matjam job-training.
K c I i m a :
730
Khrcna prosedur, proses dan administrasi jang bertalian dengan
ekspor con impor ternjata sangat komplex, maka kepada Komando
Operosi Ekonomi akan diberikan tugas untuk segera mengadakan
penelitian dan tindakan-tindakan guna mentjapai perbaikan/penje-
derbanaan prosedur-prosedur jang bersangkutan.
Saudara-saudara sekalian,
Demikian kebidjaksanaan ekonomi djangka pendek jang
segera akan ditempuh oleh Pemerintah.
731
I
Bahagian III
Landasan Kerdja Pelaksanaan
Konsepsi Pembangunan
s -1
„AMBEG PARAMA - ARTA” !
(B E R W A T A K P A N D A I M E N D A H U L U K A N
U R U S A N J A N G P E N T IN G )
A m a n a t- P e n g a n ta r L aporan- B e rkala P e m e r in ta h
p ada S id a n g U m u m ke-U
M a d je lis P e rm u s ja w a ra ta n R a k ja t S e m e n ta ra
T anggal 15 M c i 1963, d i B a n d u n g
735
' S a u d a ra K e tu a M a d je lis P e rm u s ja w a ra ta n R a k ja t S e m e n ta ra
d a n S au d ara - sau d ara p a ra A n g g o ta M .P .R .S . se k a lia n , ^
S e p e rti d ik a ta k a n oleh S a u d a ra K e tu a , m a k a p a d a in i h a r i
sa ja s e la k u P re s id e n /M a n d a ta ris M .P .R .S ., In s ja A lla h akan
m e n g u tja p k a n A m an at- p e n g an tar PROGRESS-REPORT a ta u
Ic h tis a r p e la k s a n a a n K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I dan II ta h u n
1960, s e d ja k ta n g g a l d ite ta p k a n n ja h in g g a k in i.
P a d a w a k tu saja m e n u tu p S id a n g P e r ta m a M .P .R .S . pada
ta n g g a l 7 D e sem b er 1960, saja te la h m enandaskan, bahw a
M .P .R .S . a ta u M .P .R . ad alah su a tu M a d je lis ja n g d it u n t u t
adanja oleh U nd ang- und ang D a sa r 1945. O le h sebab itu ,
, se s u d ah S id a n g U m u m Pertam a-nja itu d itu tu p , M .P .R .S . t id a k
d ib u b a r k a n , te ta p i M .P .R .S . berdjalan-terus. H a n ja
se te lah S id a n g U m um P e rtam a itu d itu tu p , S a u d ara - sau d ara
m e n u n g g u p a n g g ila n la g i u n tu k h a d ir p a d a S id a n g U m u m ke - II
ja n g a k a n datang.
a. persiapan-persiapan p elaksanaan K e te ta p a n M .P .R .S . m e
n g e n a i P o la P e m b a n g u n a n N asio na l S e m e sta B e r e n tja n a ;
I
. P u la s a ja m e n j e t u d j u i d ju g a u s u l P im p in a n M .P .R .S ., a g a r
s a ja s e b a g a i M a n d a t a r is d a p a t m e n u n d ju k k a n b a g ia n - b a g ia n m a n a
d a r i P o l a P e m b a n g u n a n N a s io n a l S e m e s ta B e r e n t ja n a it u p e r lu
m endapat p e r u b a lia n , k are n a t e r n ja t a k u ran g te p a t m e nurut
p e n g a la m a n p e la k s a n a a n .
S a j a t e la h m e n e t a p k a n , b a h w a Ic h tis a r P e la k s a n a a n te r s e b u t
a k a n s a ja u t j a p k a n d ih a d a p a n S id a n g P le n o M .P .R .S . p a d a tia p - tia p
t a n g g a l 3 D e s e m b e r , d a n d im u la i p a d a ta n g g a i 3 D e s e m b e r 1962.
D engan K e p u tu s a n P re s id e n te r s e b u t s a tu - k a lig u s s a ja
m e n g a d j a k s a u d a r a - s a u d a r a A n g g o ta M .P .R .S . u n t u k m e la k s a n a
kan s u a tu p r a k t e k - k e t a t a n e g a r a a n b a r u d a la m k it a
m e r e a lis a s ik a n U n d a n g - u n d a n g D a s a r 1945.
A p a s e b a b s a ja n a m a k a n p ra k te k - k e ta ta n e g a ra a n b a r u ?
M e nurut k e te n tu a n U ndang-undang D asar 1945 s e n d ir i,
M . P . R . b e r s id a n g s e k u r a n g - k u ra n g n ja lim a t a h u n s e k a li. M .P .R .S .
sebagai p re - re a lisa si d a r ip a d a M .P .R . it u , s a ja a d ja k u n tu k
m e n e m p u h p ra k te k - k e ta ta n e g a r a a n , ja n g In s ja A l l a h d a p a t m e n
d ja d i tr a d is i- k e ta ta n e g a ra a n b a ru , u n tu k setiap t a h u n
b e r s id a n g g u n a m e n d e n g a r k a n Ic h tis a r T a h u n a n d a r i M a n d a t a r is
n ja .
D engan d e m ik ia n k it a m e n in g g a lk a n p r a k te k - d a n tra d isi-
k e ta t a n e g a r a a n lib e r a lis m e , d im a n a s u a tu M a d je lis s e p e r ti M .P .R .
it u , s e te la h m e m b e r ik a n m a n d a tn ja , te ru s t in g g a l d ia m d a n h a n j a
m enunggu s a h a d ja s a m p a i d ja n g k a - w a k tu p e la k s a n a a n m a n d a t
n j a i t u se le sai, u n t u k k e m u d ia n b a r u m e n e r im a p e r ta n g g u n g a n -
d ja w a b d a r i M a n d a ta r is n ja .
A p a to h m a k n a d a r ip a d a p rak te k - d an tr a d is i- k e ta ta n e g a r a a n
b a r u ja n g s a ja la n t ja r k a n i t u ?
D e n g a n m e n g a d ja k S a u d a ra - sa u d a ra p a r a A n g g o t a M .P .R .S .
b e r s id a n g tia p - tia p t a h u n u n t u k m e n d e n g a r k a n Ic h t is a r T a h u n a n
a t a u P ro g re s s - R e p o rt te n ta n g p e la k s a n a a n d a r ip a d a m a n d a t ja n g
S au d ara- sau d ara serah kan kepada M a n d a ta r is , h e n d a k n ja ter-
s e le n g g a r a la h p e n g in te g r a s ia n a n ta r a s i- P e m b e ri M a n d a t
d a n M a n d a t a r is n ja , a n ta r a M a d je lis P e r m u s ja w a r a t a n R a k j a t d a n
P e m e r in t a h , m e n g in g a t b a h w a k e d u a - d u a n ja a d a la h a la t R e v o lu s i
u n t u k m e n je le s a ik a n R e v o lu s i N a sio n a l k ita !
738
(
S u d a h b e r u la n g k a li, d a n p a d a setiap k e s e m p a ta n s a ja u la n g i
lagi, b a h w a segala u s a h a k it a h a n ja akan dapat m e m b e r ik a n
h a s il ja n g sebesar-besai'nja, d jik a k it a k e r d ja k a n atas d asa r
ke go to n g- rojo ng an N a s io n a l a n ta ra P e m e r in ta h dan M assa
R a k ja t! D e m ik ia n la h , Saudara- saudara seb agai w a k il R a k ja t ,
saja a d ja k u n tu k selalu m e n g ik u ti p e la k s a n a a n d ari
m a n d a t ja n g S au d ara- sau d ara b e rik a n k e p a d a M a n d a ta r is itu , a g a r
k it a se la lu d a p a t bergotong-rojong m e n u n a ik a n T U G A S N A S I O
NAL, tugas-sedjarah setjara bersama-sania a n ta ra
P e m e r in ta h d a n segenap R a k ja t Indonesia.
D a la m m e n g ik u ti pelaksanaan m andat it u ,
S au d ara - sau d ara sebagai w a k il R a k ja t dan sebag ai exponen-
e x p o n e n d a rip a d a R a k ja t sendiri, d ap at m e m b e r ik a n s u m b a n g a n
S au d ara - sau d ara k e d a la m kegotong-rojongan N a s io n a l itu , k a r e n a
se p e rti te la h sa ja ta n d a s k a n d a la m A m a n a t P e m b u k a a n S id a n g
P e r ta m a M .P .R .S . d a la m ta h u n 1960 d a h u lu , m a n d a t ja n g h a r u s
S a u d a r a p u tu s k a n d a n b e rik a n k e p a d a M a n d a ta ris itu , h a r u s la h
tia d a la in d arip ad a MANDAT AMANAT P E N D E R IT A A N
R A K JA T ! •
S a ja te la h m e m p e rin g a tk a n k e p a d a S au d ara- sau d ara s e k a lia n
u n tu k senantiasa m e n a n ja kep ad a diri-sendiri, in s ja fk a h k it a
se la lu k e p a d a A m a n a t P e n d e ritaan R a k ja t itu ! In s ja fk a h k it a ,
b a h w a A m a n a t P e n d e rita a n R a k ja t itu b u k a n s a d ja d ie m b a n o le h
p ah law a n - p a h la w a n ja n g m en d erita d id ja m a n ja n g la m p a u ?
In s ja fk a h k ita , b a h w a Am anat P e n d e rita a n R a k ja t itu h aru s
di-em ban ole h k i t a s e m u a , oleh p a ra A n g g o ta M .P .R .S ., o le h
p a ra A n g g o ta d a rip a d a L em baga-lem baga N e g ara la in n ja , o le h
p a ra A n g g o ta P e m e rin ta h , oleh P re sid e n , dan te g a s n ja o le h
kita semua, segenap R a k ja t'In d o n e s ia d a r i S a b a n g s a m p a i
M erauke ?
739
P a d a P e m b u k a a n S id a n g U m u m P e r ta m a M .P .R .S . it u d ju g a ,
dengan te g a s t e l a h s a ja m in t a k e p a d a S a u d a ra - s a u d a ra s e b a g a i
A n g g o ta M .P .R .S ., bahw a p e rta m a- tam a dan le b ih
d a h u l u h e n d a k n ja se m ua A n g g o ta M .P .R .S . m e n ja d a r i
s e d a la m - d a la m n ja , m e n g in s ja fi s e d a la m - d a la m n ja , b a h w a k it a in i
m a s i n g - m a s i n g dan k o 1e k t i p m eng-em ban A m anat
P e n d e r ita a n R a k ja t i t u !
N a h , d j u s t r u A m a n a t P e n d e r ita a n R a k ja t i t u la h ja n g t e la h
S a u d a r a - s a u d a r a p u t u s k a n d a la m S id a n g U m u m P e r t a m a s e b a g a i
MANDAT M . P . R .S . d a la m w u d ju d K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I
d a n I I t a h u n 1960. '
D a la m k e in s ja f a n m eng-em ban A m a n a t P e n d e r it a a n R a k j a t
itu la h , m aka p e la k s a n a a n S id a n g U m um k e - II M .P .R .S . ja n g
s e d ia n ja h aru s d is e le n g g a ra k a n p a d a ta n g g a l 3 D e s e m b e r 1962
j a n g l a lu , s a ja m in t a d ita n g g u h k a n s a m p a i p a d a h a r i in i, d e n g a n
m aksud agar dapat tetap utuh d ig a la n g d a n d ip e r s a t u k a n
s e g e n a p p e r h a t ia n d a n segenap potensi k e g o to n g - ro jo n g a n N a s io n a l
k i t a d a l a m m e n g h a d a p i p e nje lesaian p e r d ju a n g a n T r ik o r a , u n t u k
m e m b e b a s k a n w ila ja h T a n a h A ir k ita Ir ia n B a r a t d a r i t je n g k r a m
a n k o lo n ia lis B e la n d a .
S a u d a r a - s a u d a r a s e k a lia n d ju g a ta h u d a n m e r a s a k a n s e n d ir i,
b a g a im a n a p a d a w a k t u itu m e m u n tja k n ja p e r d ju a n g a n p e m b e b a s a n
Ir ia n B a ra t, d a la m m ana k ita m e la k s a n a k a n P O L IT IK KON-
FRONTASI d ls e g a la b id a n g te rh a d a p B e la n d a . U n tu k tid a k
m e n tje r a i- b e r a ik a n k e k u a ta n N asio n a l k it a s e b a g a i B a n g s a , m a k a
s a ja sarank an k e p a d a P im p in a n M .P .R .S . agar S id a n g U m um
k e - II it u d ila n g s u n g k a n p a d a w a k tu , se te lah k i t a m e m e t ik h asil-
p e r d j u a n g a n t o ta l s e lu r u h R a k ja t In d o n e s ia u n t u k m e m a s u k k a n
I r i a n B a r a t k e d a la m w ila ja h R e p u b lik In d o n e s ia .
740
saja k ira , d ju g a o le h S au d a ra - sa u d a ra p a r a A n g g o ta M .P .R .S .
s e k a lia n ! D e n g a n d e m ik ia n k it a te la h m e m b u k tik a n , b a h w a k it a
n jata- n jata p a n d a i m e n e ta p k a n k e b id ja k s a n a a n d a la m p e r d ju a n g a n
d e n g an s e la lu „ m e n d a h u lu k a n m a n a ja n g p e n tin g ” , a ta u „m em -
p e rta m a- kan u ru s a n - u ru s a n ja n g p e n tin g ” , a ta u d a la m kata-
is tila h n ja d a h u l u : se la lu „B E RW A T A K PARAM A-ARTA” !
Saudara-saudara sekalian.
M a n d a ta r is M .P .R .S ./ P c m im p in B e sar R e v o lu s i.
D a la m S id a n g U m u m P e rta m a ta h u n 1960, S a u d a ra - sa u d a ra
te la h m e r u m u s k a n M a n d a t A m a n a t P e n d e r ita a n R a k ja t it u d a la m
w u d ju d K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I dan II dan m e n je r a h k a n
P E L A K S A N A A N - n ja p a d a M a n d a ta ris M .P .R .S . d a la m p r ib a d i
P r e s id e n /P a n g lim a T ertin g g i A n g k a ta n P e r a n g / P e m im p in B e s a r
R e v o lu s i In d o n e s ia d e n g a n K E K U A S A A N P E N U H .
74 1
>
M a k a s u d a h la h s e p a n ta s n ja , ja n g s a ja s e k a r a n g m e n g u la n g i
la g i rasa t e r im a k a s ih s a ja ja n g s e d a la m - d a la m n ja dan peng
h a r g a a n s a ja ja n g s e tin g g i- tin g g in ja k e p a d a M .P .R .S . d ih a d a p a n
S id a n g P a r ip u r n a i n i atas k e p e r t ja ja a n n ja k e p a d a d ir i saja.
D a l a m p a d a it u , s a ja sedar, b a h w a h a l i n i b a g i s a ja m e m b a w a
k o n s e k w e n s i jan g am at berat!, o le h k a r e n a se p e rti
S a u d a r a - s a u d a r a d ju g a m e n g e ta h u i, P I M P I N A N m e m b a w a per-
t a n g g u n g a n - d ja w a b ja n g a m a t b e r a t s e k a l i ! !
„M e m i m p i n” a d a la h le b ih b e rat d a r ip a d a se k e d a r
„ m e la k s a n a k a n ” . *
„ M e m im p in ” a d a la h le b ih berat d a r ip a d a se k e d a r „m e -
n j u r u h m e la k s a n a k a n ” !
S a ja se d ar, lebih d a r ip a d a ja n g su d a h - s u d a h , se te lah
M .P .R .S . m e n g a n g k a t s a ja m e n d ja d i „ P e m im p in B e s a r R e v o lu s i” ,
bahw a k e w a d jib a n s a ja a d a la h a m a t b e r a t s e k a li, te ta p i In s ja
A lla h S .w .t. saja te rim a p e n g a n g k a ta n se b a g a i „ P e m im p in
B e s a r R e v o lu s i” it u d e n g a n rasa ta n g g u n g - d ja w a b ja n g setinggi-
t in g g in ja !
S a ja , In s ja A lla h , a k a n b e r i p im p in a n k e p a d a In d o n e s ia ,
k e p a d a R a k ja t In d o n e s ia , k e p a d a S a u d a ra - s a u d a ra s e k a lia n , s e tja ra
m a k s im a l d ib id a n g p e i'ta n g g u n g a n - d ja w a b d a n k e m a m p u a n saja.
M oga-m oga T uhan Jang M aha K u a s a , ja n g M aha M urah dan
M a h a A s ih , s e la lu m e m b e r ik a n b a n tu a n k e p a d a s a ja s e tju k u p -
tju k u p n ja !
S e b a lik n ja , k e p a d a M .P .R .S . dan kepada R a k ja t In d o n e s ia
s e n d ir i, h a l in ip u n m em baw a k o n s e k w e n s i! T e m p o h a ri sa ja
b e rk a ta : "
„ D ji k a l a u b e n a r d a n d jik a la u d e m ik ia n la h K e p u t u s a n M .P .
R .S ., ja n g s a ja d ia n g k a t m e n d ja d i P e m im p in Besar R e v o lu s i
In d o n e s ia , R e v o lu s i R a k ja t In d o n e s ia , m aka s a ja m e n g ha rap
d a r ip a d a s e lu r u h Rakjat, te r m a s u k d ju g a segenap
A n g g o t a M .P .R .S ., u n t u k s e la lu m e n g ik u t i, m e la k s a n a k a n ,
m e n fi ilk a n se g a la a p a ja n g sa ja b e r ik a n d a la m p im p in a n it u !
Ib a r a tn ja , d jik a la u -s a ja d id ja d ik a n D je n d e r a l d a r ip a d a s u a tu
t e n ta r a , m a k a s a ja m e n u n tu t, agar s e lu r u h te n ta r a it u
m e n g ik u t i p im p in a n D je n d e r a l- n ja it u ” !
742
S e b ag a i M a n d a ta r is M .P .R .S ., saja m e n ja d a r i s e d a la m - d a la m n ja
apa ja n g p a d a w a k tu itu saja k a ta k a n , b a h w a : „ p e rta n g g u n g a n -
d ja w a b ja n g M .P .R .S . sebagai Lem baga T e rtin g g i R e p u b lik
In d o n e s ia le ta k k a n d iatas p u n d a k saja, a d a la h s u a tu p e rtang g un g -
an-djaw ab ja n g b e r a t se k ali, te tap i d en g an r id la A lla h S .w .t. d a n
dengan b a n tu a n seluruh R a k ja t In d o n e s ia , te r m a s u k di-
d a la m n ja d ju g a S au dara- sau dara p a ra A n g g o ta M .P .R .S . s e n d iri,
sa ja p e rtja ja , b a h w a In s ja A lla h , ap a ja n g d ig a r is k a n o le h P o la
P e m b a n g u n a n itu d a la m 8 ta h u n a k a n te rla k s a n a ” !
D e m ik ia n la h h e n d a k n ja Saud ara- saud ara in g a t k e m b a li a k a n
p e n d iria n - p e n d iria n ja n g te g u h , p e n d iria n ja n g tegas, p e n d ir ia n
ja n g d je las se d ja k a w a l sa ja m e n e rim a m a n d a t S au d ara - sau d ara ,
k a r e n a d ju s tr u p e n d iria n itu la h ja n g m e r u p a k a n lan d asan
pokok u n tu k m e la k s a n a k a n m andat ja n g S a u d ara - sau d ara
p ik u lk a n d iatas p u n d a k saja.
M engenai garis p im pin an saja d a la m m e la k s a n a k a n
kedua K e te ta p a n M P .R .S . itu , d a la m p id ato sa ja ta n g g a l 17
A g u s tu s 1961 ja n g b e r d ju d u l „ R E S O P IM ”, d a n d a la m p id a to sa ja
ta n g g a l 17 A g u s tu s 1962 ja n g b e r d ju d u l „ T A H U N K E M E N A N G
A N ” , te la h sa ja u r a ik a n dengan djelas-tandas.
B e g itu p u la strategi p im p in a n saja, te la h s a ja u r a ik a n
seterang-terangnja, agar m e n d ja d i g a m b la n g b a g i s e lu r u h R a k ja t
ja n g h a ru s m e n g ik u ti p im p in a n saja itu .
D e n g a n „R e so p im ” d a n „T ahu n K e m e n a n g a n ” , saja m e n g a d ja k
d a n m e m im p in R a k ja t In done sia u n tu k m e la k s a n a k a n p e r d ju a n g a n
N a s io n a l k i t a !
D e n g a n „R e so p im ” d a n „T ahu n K e m e n a n g a n ” , saja m e n g a d ja k
d a n m e m im p in R a k ja t Indonesia u n tu k m e la n g k a h - m a d ju d a la m
m e n je le s a ik a n R e v o lu s i N asio na l k i t a !
D e n g a n ,.R e so p im ” d a n „T ah u n K e m e n a n g a n ” , saja m e n g a d ja k
dan m e m im p in s e lu ru h R a k ja t In d o n e s ia u n tu k m e la n d ju t k a n
N A T IO N - B U IL D IN G k i t a !, bahkan d e n g an „ R e s o p im ” dan
„ T a h u n K e m e n a n g a n ” , saja m e n g a d ja k dan m e m im p in R a k ja t
In d o n e s ia d an Saudara-saudara se k alia n u n t u k m e la n d ju t k a n d a n
m e n je m p u r n a k a n C H A R A C T E R - B U IL D IN G In d o n e s ia.
743
It u la h in ti dan sa ri- p a ti p im p in a n s a ja d a la m m e m im p in
PEM BANGUNAN M A N IP O L - U S D E K , d a la m m e m i m p in dan
m e m b in a R e v o lu s i In d o n e s ia k e - a rah p e n je le s a ia n n ja ja n g d j a j a !
D a la m p id a to s a ja ta n g g a l 17 A g u s t u s 1962 ja n g b e r d ju d u l
„ T a h u n K e m e n a n g a n ” it u , s a ja te la h m e n g u r a ik a n d a la m b a g ia n
p e m b u k a a n , I R A M A d a r ip a d a p e r d ju a n g a n k it a p a d a t a h u n
j a n g la m p a u , te r u ta m a b e r k a t l a n d a s a n - k o k o h „ R e s o p im ”
k ita itu !
D a la m b a g ia n penutup, s a ja r e n t ja n a k a n PEDOM AN
d a la m m enghadapi m a sa la h - m a s a la h d it a h u n - t a h u n ja n g akan
d a ta n g !
T e r u t a m a d a la m p id a to „ T a h u n K e m e n a n g a n ” it u la h , R a k ja t
s e lu r u h In d o n e s ia , d a n te r m a s u k d ju g a S a u d a ra - s a u d a ra A n g g o ta
M .P .R .S . s e k a lia n , te la h m endengar dari m u lu t s a ja s e n d ir i
g a r is - p im p in a n s a ja dan s tra te g i- p im p in a n s a ja b e r ik u t hasil-
p e la k s a n a a n K O N S E P S I P E M B A N G U N A N k it a d a la m w a k t u 2
t a h u n ja n g lam pau.-
Sekedar u n tu k m e n g u la n g i d a n m e n je g a r k a n in g a ta n k ita ,
in g in s a ja m e n u n d ju k k a n la g i P O K O K - P O K O K T E R P E N T IN G
d a la m K o n s e p s i P e m b a n g u n a n k ita itu .
S a u d a ra - s a u d a ra t a h u b e n a r, b a h w a ja n g te la h d ip u t u s k a n
o le h M .P .R .S . d a la m S id a n g - U m u m n ja P e rta m a it u a d a la h
K e t e t a p a n M .P .R .S . N o. I, ja n g m e n g a n d u n g ’d id a la m n ja : G A R IS -
G A R I S B E S A R D A R I P A D A H A L U A N N E G A R A , d a n K e te t a p a n
M .P .R .S . N o . I I ja n g m e jn g a n d u n g : G A R I S - G A R I S B E S A R P O L A
PEM BANGUNAN N A S IO N A L SEM ESTA B E R E N T JA N A
TAHAPAN PERTAM A 1961 — 1969.
S a ja te g a s k a n s e k a li lagi, bahw a ja n g S a u d a ra - s a u d a ra
p u tu s k a n a d a la h :
G A R IS - G A R IS BESAR!
D a n m e m a n g d e m ik ia n k e w a d ji b a n dan w e w e n a n g
M . P . R . it u m e n u r u t k e te n tu a n U n d a n g - u n d a n g D a s a r s e n d i r i !
S e t ja r a tegas h a l it u te la h d ju g a s a ja p e r in g a t k a n kepada
S a u d a r a - s a u d a r a s e k a lia n p a d a w a k tu P e m b u k a a n S id a n g P e r ta m a
74 4
itu, b a h w a h e n d a k n ja S a u d ara - sau d ara p a ra A n g g o ta M .P .R .S .
se k a lia n d ja n g a n m e n g in g k a r i tu g a s- k o n stitu s io n iln ja , h in g g a
te rd ju n - h a n ju t k e d a la m soal-soal detail, kepada soal-soal
tetek-bengek d a n soal-soal perperintjian, k a r e n a h a l it u
b e rte n ta n g a n d e n g a n k e te n tu a n d a rip a d a U n d a n g - u n d a n g D a s a r
se nd iri.
K e m u d ia n d a rip a d a itu , d a la m K e te ta p a n M .P .R .S . N o . I I ,
S a u d ara - sau d ara te la h m e n e tap k an , b a h w a R a n tja n g a n P o la P e m
b a n g u n a n N a s io n a l Sem esta B e re n tja n a hasil-karya D E P E R N A S
se p e rti te r m u a t d a la m B u k u k csatu D jilid I , I I d a n I I I pada
u m u m n j a sesuai de ngan 1 A m a n a t Pem bangunan P re s id e n
te rse b u t, d a n o leh k a r e n a n ja Saudara-saudara te r im a n ja se b ag a i
G A R IS - G A R IS BESAR POLA PEM BANGUNAN N A S IO N A L
SEM ETA B E R E N T JA N A , dengan k e te n tu a n - k e te n tu a n se p e rti
te r m u a t d a la m p asal:pasal d an la m p ir a n A d a rip a d a K e te ta p a n
M .P .R .S . N o. I I itu .
D a la m k it a m e n g h a d a p i pelaksanaan d a r ip a d a k e d u a
K e te ta p a n M .P .R .S . itu , h e n d a k n ja k it a se lalu sad a r d a n in s ja f,
b a h w a s e k a lip u n d a la m w u d ju d n ja m e ru p a k a n dua K e te ta p a n ,
te ta p i d a la m is i dan m a t e r i n j a , d a la m sem angat dan
d j i w a n j a, d a la m lcomposisi dan sistem atiknja,
kedua K e te ta p a n M .P .R .S . itu s e s u n g g u h n ja m e r u p a k a n h a n ja
satu K o n se p si s a d ja !
K ita tid a k m u n g k in m e ntje rai- b eraik an K o n s e p s i N a s io n a l
ja n g satu itu . K it a tid a k boleh m e m e tjah - m e tjah k e s a tu a n d a r ip a d a
K o n se p si ja n g satu itu , s e k a lip u n ’ d a la m b e n tu k h u k u m n ja
m e ru p a k a n d u a K e te ta p a n .
745
O le h sebab itu , b e r b itja r a te n ta n g p e la k s a n a a n P e m b a
n g u n a n , a d a la h b e r b itja r a te n ta n g p e la k s a n a a n d a r ip a d a
H a l u a n Negara. S e b a lik n ja , b e r b itja r a te n ta n g p e la k s a n a a n
d a r ip a d a H a lu a n N e g a ra , a d a la h m e m b it ja r a k a n p e la k s a n a a n
d a r ip a d a H a l u a n P e m b a n g u n a n .
In ila h d ju s t r u s a la h sa tu t jir i ja n g te r p e n tin g , tjir i ja n g
p o k o k , ja n g h a r u s s e la lu k ita tandaskan, ja n g s e la lu h a r u s
k ita d j e la s k a n dan ja n g se lalu h aru s k it a tana m k a n
s e d a la m - d a la m n ja k e d a la m p e n g e rtian d a n k e s a d a ra n k it a s e r ta
R a k j a t In d o n e s ia s e lu r u h n ja . , v
M A N IP O L - U S D E K sebagai isi-m ateri d a r ip a d a K e te ta p a n
M .P .R .S . N o . I it u la h ja n g m e ru p a k a n la n d a s a n d a la m k it a
m e n je le s a ik a n R e v o lu s i N asio na l k i t a ! S e d a n g „ G a ris- g a ris B e s a r
H a l u a n P e m b a n g u n a n ” itu h a n ja m e r u p a k a n s e b a g ia n s a d ja
d a r ip a d a isi-konsepsi M anipol-U sdek k it a it u !
O le h sebab itu la h , saja selalu b e r b itja r a te n ta n g PEM BA
NGUNAN M A N I P O L - U S D E K !, j a i t u : P e m b a n g u n a n In d o n e s ia
ja n g a d il- m a k m u r b e rd a s a rk a n P a n tja s ila , p e m b a n g u n a n In d o n e s ia
b e rd asarkan P o la Pem bangunan N a s io n a l S e m e sta B e r e n t ja n a ,
p e m b a n g u n a n In d o n e s ia ja n g d ja ja — k u a t — s e n ta u s a !
K ita s e m u a te la h p u la ta h u , te la h p u la h a fa l, t e la h h a fa l
s a m p a i n g lo to k , b a h w a Garis-garis B e s ar H a lu a n N e g a ra k ita :
M a n ip o l- U s d e k itu , m engandung d id a la m n ja dua m a tja m
f
p ro g ra m , ja itu :
a. p r o g r a m djangka-pendek ;
b. p r o g r a m djang ka- pandjang.
P ro g ram d jan g k a- p e n d e k M a n ip o l- U sd e k a d a la h T R IP R O
GRAM P E M E R IN T A H ja n g te rm a sh u r, j a i t u : s a n d a n g - p a n g a n ,
k e a m a n a n , a n t i im p e ria lis m e te rm a s u k p e m b e b a s a n I r i a n B a r a t !
D a n u n t u k m e la k s a n a k a n T rip ro g ra m it u s a m p a i m e n t ja p a i
h a s il m a k s im a l- la ja k , sa ja te n tu k a n d ja n g k a w a k t u t id a k le b ih
dari t i g a t a h u n . .
A dapun PROGRAM D JA N G K A - P A N D JA N G M A N IP O L -
USDEK b e r u p a la h „ P e m b a n g u n a n M a s ja r a k a t- a d il- d a n - m a k m u r
b e r d a s a r k a n P a n tja s ila setahap d e m i s e ta h a p ” , ja n g p e m b a n g u n a n
746
itu k it a m u la i dengan m e la k s a n a k a n ,,G aris-garis Besar P o la
Pem bangunan N a s io n a l S e m e sta B e r e n tja n a ta h a p a n P e rta m a :
1961 1969 ’, se p e rti S au d ara - sau d ara p u tu s k a n d a la m K e te ta p a n
M .P .R .S . N o. I I .
D a la m m e n g h a d a p i p e l a k s a n a a n k e d u a m a tja m p ro g ra m
itu , a d a la h STRATEGI P IM P IN A N S A JA u n tu k se n an tiasa
m e n e ta p k a n , ,,soal-soal m a n a ja n g h a ru s k it a d a h u l u k a n ”,
a ta u „k e p e n tin g a n - k e p e n tin g a n m a n a ja n g h a ru s k it a dahul-
k an d id a ia m r a n g k a ia n k e p e n tin g an - k e p e n tin g a n ja n g in g in
k ita k e d ja r. D e m ik ia n la h m e n d ja d i s u a tu k e h a ru s a n m u tla k ,
b a h w a d jik a k it a m e n g in g in k a n h asil ja n g sebesar-besarnja d a la m
u saha p e m b a n g u n a n k it a itu , m a k a k ita h a ru s p a n d a i „ m e n d a h u lu -
k a n ap a ja n g p e n tin g ”, „m em -pertam a-kan u ru s an - u ru s a n ja n g
p e n tin g ” . D engan k a ta k u n o : k ita h aru s b e r d jiw a dan ber-
s e m a n g a t: P A R A M A - A R T A !!
„ A m b e g p ara m a - arta” a ta u p a n d a i „ m e n d a h u lu k a n ap a ja n g
p e n tin g ” , a d a la h se la lu m e ru p a k a n tjita- tjita lu h u r ja n g
m e ra n g san g h a ti s a n u b a ri R a k ja t d an B a ng sa In d o n e s ia se d ja k
d a h u lu k a l a !
747
b. P e m b e n tu k a n m a s ja r a k a t a d il- m a k m u r d a la m w ila ja h
n e g a r a - k e s a tu a n R e p u b lik In d o n e s ia ja n g w ila ja h n ja
u t u h le n g k a p dari S abang sam p ai M e ra u k e it u ,
c. P e m b e n tu k a n p e rsa h a b a ta n a n ta ra B a n g s a - b a n g s a d is e lu -
r u h d u n i a , t e r u t a m a d ia n t a r a B a n g s a - b a n g s a A s i a - A f r i k a
u n t u k m e n t j a p a i p e r d a m a ia n j a n g s e m p u r n a a b a d i.
N a h , s e d ja k k it a m e m p r o k la m a s ik a n k e m e r d e k a a n In d o n e s ia ,
k it a s e la lu m enum pahkan segala p e rh a tia n , se g a la k e k u a ta n ,
s e g a la kem am puan k it a u n tu k p e m b e n tu k a n n e g a ra - k e s a tu a n
R e p u b lik In d o n e s ia itu . S e la lu k ita m enum pahkan se g a la
p e r h a t ia n , s e g a la k e k u a ta n , segala kem am puan k it a u n tu k
m eng- u t u h k a n w ila ja h R e p u b lik In d o n e s ia it u d a r i S a b a n g
s a m p a i^ M e r a u k e ! K it a se lalu m e n u m p a h k a n se g a la pex-hatian,
s e g a la k e k u a t a n d a n segala k e m a m p u a n s e lu r u h R a k ja t In d o n e s ia
u n t u k „ N A T I O N - B U I L D I N G ” k ita i t u !
D a n k i n i k it a la n d ju tk a n lagi, k it a t in g k a t k a n la g i n ation-
b u ild in g k it a it u k e ta r a f „ C H A R A C T E R - B U IL D IN G ” , dengan
pem bangunan W ATAK-BANGSA IN D O N E S IA , dengan pem
b a n g u n a n d a n p e n je m p u r n a a n W atak- B angsa In d o n e s ia - tu le n !
S a la h s a tu d a rip a d a sifat-luhur W a ta k - B a n g s a In d o n e s ia
ja n g t u l e n itu , a d a la h „ A M B E G P A R A M A - A R T A ” , w a t a k ja n g
t a h u d a n p a n d a i „m em -pertam a-kan u ru s a n - u ru s a n ja n g p e n t in g ” ,
w a t a k ja n g t a h u d a n p a n d a i ,,m e n d a h u lu k a n u r u s a n - u r u s a n ja n g
p e n t in g ” !
In ila h S au d a ra - sa u d a ra sekalian, la n d a s a n - k e rd j a
d a la m k it a m e la k s a n a k a n K onsepsi P e m b a n g u n a n k it a , s e p e rti
t e r k a n d u n g d a la m K e te ta p a n . M .P .R .S . N o . I d a n I I t a h u n 1960.
D a la m m e n e ta p k a n strategi- pim p inan p e la k s a n a a n dengan
„ m e n d a h u lu k a n u r u s a n ja n g p e n tin g ” , m a k a s e b a g a i M a n d a t a r is
M .P .R .S . s a ja a d a la h sengadja d an d a la m ke sad ara n se d alam -
d a la m n ja , k e t ik a s a ja m e n e ta p k a n u n tu k m e m b e r ik a n p r i o r i t a s
u t a m a kepada p e lak san aan p ro g ra m P E M U L IH A N KE
AMANAN d a n P ro gram M E M B E B A S K A N I R IA N B A R A T d a ri
t je n g k r a m a n k o lo n ia lis m e B eland a.
S e p e r t i te la h S audara-saudara k e ta h u i, atas d a s a r p e n e n t u a n
s tr a te g i- p e la k s a n a a n itu la h , m a k a s e l u r u h k e k u a t a n dan
748
kemampuan N asional k ita saja k e ra h k a n , — saja
„tuiTiplekkan” se p e rti k a ta sa ja d a la m p id a to „ T a h u n K em enang-
an” — u n tu k m e n je le s a ik a n k e d u a p ro g ra m itu te r lc b ih d a h u lu ,
sebelum k ita m e la n d ju tk a n p e la k sa n a a n p rogram -program la in n ja .
K in i m a s ja r a k a t d a n negara k ita m e la n g s u n g k a n k e h id u p a n n ja
d a la m a la m T E R T IB S IP IL , tertib-biasa, d im a n a R a k ja t dan
P e m e r in ta h d a p a t m e n g e m b a n g k a n daja-kreasinja d a n daja-ke-
m a m p u a n n ja u n tu k pem bangunan k e a ra h p e m b e n tu k a n tata-
m a s ja ra k a t a d il- d an - m ak m u r b e rd asark an P a n tja s ila . S e b a g ia n
d a rip a d a k e m a m p u a n d a n k e g ia ta n A n g k a ta n B e rs e n d ja ta k ita ,
k in i d a p a t k it a a lih k a n k e p a d a p e lak san aan p ro je k- pro je k p e m b a
ngunan bersam a-sam a d e n g a n segenap A p a r a tu r P e m e r in ta h a n
d an s e lu r u h te n a g a R a k ja t Indonesia.
K e m u d ia n p ro g ra m P E M B E B A S A N I R I A N B A R A T !
74 9
T e r la k s a n a la h k i n i T U N T U T A N N A S IO N A L k it a , d a n ter-
w u d ju d la h k i n i P R I N S I P KESATUAN R e p u b l ik In d o n e s ia d a r i
S abang sam pai M e ra u k e !
S a u d a r a - s a u d a r a a n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n m a s ih in g a t ap a
ja n g te la h s a ja tja n a n g k a n d a la m p id a to s a ja „ T a h u n K e m e n a n g a n ”
m engenai p ro g ram pem bebasan Ir ia n B a rat in i! Pem bebasan
I r i a n B a r a t, se b a g a i d a r i ta n a h - a ir k it a , a d a la h b a g i k it a s a tu soal
prinsip, SATU K E W A D JIB A N S U T JI d a r ip a d a D jiw a
I n d o n e s ia ! P ro g ram pem bebasan I r ia n " B a r a t m e r u p a k a n s u a tu
dasar f u n d a m e n t il d a r ip a d a N A T IO N B U IL D IN G k ita ,
bahkan d ju g a s u a tu d a s a r f u n d a m e n t il d a r ip a d a CHARACTER
B U IL D IN G IN D O N E S IA !
S a u d a ra - s a u d a ra m a s ih in g a t, b a h w a d a h u lu s a ja sungguh
b e g itu s a b a r te r h a d a p B e la n d a , te ta p i a c h ir n ja s a ja t id a k s a b a r
la g i dan m e la n s ir p o lit ik K o n fro n tasi. Ja , K o n fro n ta s i
d is e g a la b i d a n g ! B a ik d ib id a n g p o litik , m a u p u n d ib id a n g e k o n o m i,
b a h k a n d ju g a d ib id a n g m ilit e r dengan k e te k a d a n k a la u p e r lu
g e m pu r- g e m pu ran !
D e n g a n p o litik - k o n fro n ta s i in ila h s a ja b a w a s o a l p e m e tja h a n
I r i a n B a r a t k e d a la m t a r a f - b a r u !
T e la h s a ja ta n d a s k a n pada ta n g g a l 17 A g u s tu s 1961 :
„p o 1i t i k k o n fr o n ta s i disertai d e n g a n u lu r a n
t a n g an ! P a lu godam d is e rta i a d ja k a n b e rs a h a b a t!
S a u d a ra - s a u d a ra d ju g a m a s ih in g a t p e la k s a n a a n dan per-
d ja la n a n p o lit ik k o n fr o n ta s i k it a it u !
U saha B e la n d a u n tu k m e m is a h k a n I r ia n B a rat s e tja r a
p e r m a n e n d a r i R e p u b lik In d o n e s ia d e n g a n p e i’m a in a n r e v o lu s i
d i P .B .B . k it a ta n g g u la n g i d e n g a n p e r d ju a n g a n d ip lo m a s i ja n g
a m p u h p u la , h in g g a g a g a lla h u s a h a B e la n d a it u ! T e r h a d a p usaha-
u s a h a B e la n d a d i Ir ia n B a r a t s e n d ir i d e n g a n p e m b e n t u k a n ap a
ja n g m e re k a n a m a k a n „N e g a ra P a p u a ” , k it a d ja w a b la h dengan
p e n g u m u m a n „ T R I K O R A ” p a d a ta n g g a l 19 D e s e m b e r 1961. D a n
S a u d a r a - s a u d a r a p a r a A n g g o ta M .P .R .S . s e n d ir i m e n ja k s ik a n d a n
m e n je r t a i g e r a k - k e b a n g k ita n R a k ja t k it a u n tu k m e la k s a n a k a n
„ T r ik o r a ” itu . B e r ib u - r ib u s u k a r e la w a n m e n d a f t a r k a n d ir i u n t u k
d id r o p d id a r a ta n I r ia n B a r a t. M e r e k a m e m b u a t „ k a n to n g - k a n to n g ”
75 0
d an m e lip at- g an d ak an d ir i d e n g a n be rib u - rib u p e d ju a n g - p e d ju a n g
b e rsendjata d a r i P E M U D A - P E M U D A I R I A N B A R A T S E N D I R I !
Dengan „k a n to n g - k a n to n g ” it u m ere k a m em buat d a e ra h ”D e
F acto” R e p u b lik In d o n e s ia , ja n g d a la m se k e d jap m a ta s a d ja s u d a h
m eluas m e m e n u h i s e lu r u h d a ra ta n Ir ia n B a r a t !
D ite ng ah - te ng ah m e n g g e lo ra n ja se m an g at R a k ja t k it a u n t u k
m e la k s a n a k a n „ T rik o ra ” itu , d u n ia in te rn asio n a l m e n d ja d i tjem as,
d u n ia in te rn a s io n a l m e n d ja d i geger, h in g g a m e re k a t ja m p u r
tan g an tja r i p e n je le saian ja n g la in , dan la h ir la h „ R e n tja n a
B unker”.
D a la m p id a to saja „ T a h u n K e m e n a n g a n ” telah saja u r a ik a n
d e n gan djelas isi d a r i R e n tja n a Bunker itu , dan s ik a p serta
p e n d iria n k ita u n t u k d ap at m e n e rim a R e n tja n a B u n k e r itu .
A ta s dasar r e n tja n a B u n k e r itu la h , d itja p a i „ P E R S E T U D J U
A N N EW Y O R K ”. ' •
P e r s e tu d ju a n N ew Y o rk d ila k sa n a k a n m u la - m u la d e n g an
p e ristiw a 1 O k to b e r 1962. P a d a h a ri itu ben de ra B e la n d a se tjara
re sm i d itu r u n k a n d a ri angkasa Ir ia n B a ra t, d an p a d a saat itu
d ju g a k ita m u la i m a s u k berangsur-angsur d i Ir ia n B a ra t.
S e d ja k 1 O k to b e r 1962 itu , Ir ia n B a ra t berada d ib a w a h
P e m e r in ta h a n U N T E A sebagai su atu „ P e m e rin ta h a n a n ta r- w a k tu ” ,
ja n g d ise le ng g araka n oleh P .B .B . .
K e m u d ia n m e n ju s u l p e ristiw a tanggal 31 D e se m b e r 1962,
ja itu se b e lum a ja m d ja n ta n b erkokok p a d a tangg al 1 D ja n u a r i
1963, S a n g D w i- W a rn a k ita d ik ib a rk a n d i Ir ia n B a r a t setjara
resm i. D a n m u la ila h b e rd u ju n - d u ju n tenaga-tenaga P e m e r in ta h a n
R e p u b lik In d o n e s ia m em asuki Ir ia n B a ra t u n tu k m e n g g a n ti
tenaga-tenaga B e la n d a d a n tenaga-tenaga asing la in n ja .
S e m e n ta ra itu , Saudara-saudara p a ra A n g g o ta M .P .R .S .- p u n
m e n g e ta h u i se n d iri, b a g a im a n a b erg o la k n ja S au d ara - sau d ara k it a
d i Ir ia n B a ra t, ja n g tidak sabar lagi m e n u n g g u p e n je r a h a n
k e k u a sa a n P e m e r in ta h a n atas Ir ia n B a ra t d a r i U N T E A k e p a d a
R e p u b lik In d o n e s ia sam p ai tanggal 1 M e i 1963!
M e re k a be rgerak, m e re k a m e m b a n d jir i sa ja d a n P .B .B . d e n g a n
resolusi-resolusi u n tu k m e m p e rpe n d e k d ja n g k a - w a k tu
751
P e m e r in t a h a n U N T E A d a n m e m p e r tje p a t p e n je r a h a n P e m e r in t a h
a n atas I r ia n B a r a t k e p a d a R e p u b lik In d o n e s ia .
D e le g a s i m e re k a d a ta n g ke D ja k a r t a , te r b a n g ke N e g e ri
B e la n d a , te r b a n g ke N ew Y o rk u n tu k m enegaskan te k a d dan
k e h e n d a k m e re k a ! D a n m a k in b a n ja k d ia n t a r a m e re k a d a ta n g
d i R e p u b l ik In d o n e s ia , d a n m e lih a t d e n g a n m a ta - k e p a la s e n d ir i
k e a d a a n d a n m e n g h ir u p u d a r a k e m e r d e k a a n R e p u b l ik In d o n e s ia ,
m a k in m e lu a p - lu a p la h s e m a n g a t m e re k a , m a k in k u a t la h hasrat
m e r e k a , u n t u k segera m e n g g a b u n g k a n d ir i s e tja r a to ta l d e n g a n
R e p u b l ik In d o n e s ia , u n tu k m e n ja t u k a n d ir i dengan w ila ja h
R e p u b l ik In d o n e s ia ja n g te la h m e r d e k a ! K i n i te la h te r la k s a n a ,
ja n g p a d a ta n g g a l 1 M e i 1963 d ja m 12.30 w a k t u s e te m p a t, U N T E A
m e n je r a h k a n d e n gan resmi P e m e r in t a h a n atas I r i a n B a r a t
k e p a d a R e p u b lik In d o n e s ia .
D e n g a n k e g e m b ir a a n ja n g m e lu a p - lu a p S a u d a ra - s a u d a ra se-
b a n g s a k it a d i I r ia n B a r a t m e r a ja k a n p e r is tiw a p e n tin g , p e ris tiw a
b e r s e d ja ra h itu d e n g a n berpesta-ria t u d j u h h a ri tu d ju h m a la m
la m a n ja .
D an p u n t ja k d ari segala kegem bix*aan m e re k a itu , sa ja
s a k s ik a n s e n d ir i s e w a k tu saja b e r k u n d ju n g k e I r ia n B a r a t d a r i
ta n g g a l 4 s a m p a i d e n g a n ta n g g a l 6 M e i ja n g b a r u la lu .
S a ja te la h m e n ja k s ik a n se n d iri, d a n d a r i I r ia n B a r a t s e n d ir i
te la h s a ja la p o r k a n k e p a d a s e lu r u h R a k ja t In d o n e s ia , b a h w a k in i
s u d a h b e r k ib a r h a n ja s a tu b e n d e ra s a d ja d is e lu r u h w ila ja h
Ir ia n B a r a t, j a i t u : Sang Merah P u t ih !
K i n i te la h u tu h - le n g k a p la h w ila ja h R e p u b l ik In d o n e s ia ! T e la h
u tu h - k e m b a li w ila ja h R e p u b lik In d o n e s ia d ari Sabang sam pai
M e r a u k e ! T e la h u tu h - k e m b a li g a ris - w ila ja h t a n a h a ir k it a ja n g
m e m b e n ta n g dari Sabang sam pai M erauke, ja n g m e m b e n ta n g
le b ih d a r i lim a r ib u m il d ja u h n ja d a r i B a r a t s a m p a i k e T im u r !
Sungguh b e r b a h a g ia la h k ita , B a n g s a I n d o n e s ia ! S u d a h se-
w a d ja r n ja la h k it a b e r s ju k u r k e p a d a T u h a n S e r u S e m e s ta A la m
atas k a r u n ia - N ja ja n g sebesar ini.
D a la m p a d a itu , s a ja p u n te la h m e lih a t s e n d ir i, b e ta p a le b a tn ja
h u ta n - h u ta n ja n g m e n u t u p i d a r a ta n I r ia n B a ra t.. D a la m h u b u n g a n
itu , h a ti s a ja te rg e ra k u n t u k m e n g u la n g i la g i r a s a k a g u m d a n rasa
752
p e n g h arg aan saja ja n g se ting gi- tinggin ja k e p a d a p a ra p e d ju a n g ,
kepada p a ra s u k a re la w a n , k e p ad a anak-anak A n g k a ta n B e rs e n d ja ta
kita, ja n g te la h d ite r d ju n k a n d a la m h u ta n - h u ta n d a r a ta n Ir ia n
B a ra t itu d a la m r a n g k a m e la k s a n a k a n T r ik o r a !
Sau d ara - sau d ara p a ra A n g g o ta M .P .R .S . se k alian .
P e r h a tik a n la h , b e tap a lu a s n ja w ila ja h T a n a h A ir k it a itu ,
dari S a b a n g s a m p a i M e r a u k e ! P e r h a tik a n la h k e k a ja a n n ja ja n g
m e lim p a h - lim p a h itu ! D e n g a n b erib u- rib u p u la u n ja ja n g sam bung-
m e n ja m b u n g d a r i B a r a t sam p ai ke T im u r, d e n g an k e sub uran
ta n a h n ja ja n g tak-ada-taranja, dengan k e k a ja a n b u m i, a ir dan
la u ta n n ja ja n g tak- ad a- b andingannja itu , tid a k la h k ia s e lu r u h
B ang sa In d o n e s ia h a ru s m e m u d ji s ju k u r k e h a d ira t A lla h S.w .t.
atas k a r u n ia n ja ja n g sebesar itu ?
M e lih a t w ila ja h tanah-air k ita Ir ia n B a ra t, ja n g k in i te la h
bersatu k e m b a li setelah selam a tiga-belas-tahun te rpisah dari
k ita k a r e n a p e rm a in a n ko lo n ialism e d an im p e rialis m e B e la n d a ,
sungguh te rg e rak h a ti k ita u n tu k bangkit-serentak m e m
bangun Ir ia n B a ra t itu dengan setjepat m ungkin,
h in g g a segera d a p a t setaraf d an sam a dengan daerah-daerah la in
d a ri R e p u b lik Ind on esia.
O le h sebab itu , k e p ad a Saudara-saudara p a ra A n g g o ta
M .P .R .S . se k a lia n dan k e p ada seluruh R a k ja t In d o n e s ia ,
d e n g an in i saja s e ru k a n dan saja kom andokan u n tu k segera
m e m p e rh e b a t p e m b a n g u n a n Ir ia n B a ra t, agar segera d a p a t se-
d e ra d ja t dan setaraf d engan k ita sebangsa dan senegara dari
w ila ja h - w ila ja h R e p u b lik Indonesia, ja n g telah la m a m e n g e n ja m
k e m e rd e k a a n !
P e r h a tik a n la h k o m a n d o saja i n i !
D e n g a n se lesain ja soal k e a m a n a n , d a n d e n g a n se lesainja soal
Ir ia n B a rat itu , m aka m odal k it a u n tu k m e m e tja h k a n dan
m e n je le n g g a ra k a n p ro g ra m sandang-pangan dari T rip r o g r a m
P e m e r in ta h m e n d ja d i le b ih besar la g i, h in g g a m e m p e r lip a tg a n d a
k e m a m p u a n d a n k e san g g u p an kita.
S e b a lik n ja , s u d a h la h d ap at d im e n g e rti d a n d is a d a ri, b a h w a
p e n je le saian soal k e a m a n a n dan soal p e m b e b as an I r ia n B a r a t itu ,
753
m e m e r lu k a n „ b e j a ” ! S e p e r ti t e la h s a ja t a n d a s k a n d a la m p id a to
s a ja ta n g g a l 17 A g u s tu s 1962 d e n g a n d j u d u l T ahun K em enangan”
it u , m a k a u n t u k p e n je le s a ia n k e d u a p r o g r a m P e m u l i h a n K e a m a n a n
d a n P e m b e b a s a n I r ia n B a r a t it u s a d ja , k it a te r p a k s a m e n g g u n a k a n
L E B I H D A R I 7 0 % d a r ip a d a k e k u a t a n d a n k e g ia t a n N a s io n a l kita.
L e b ih dari 70% d a r ip a d a k e k u a ta n dan kem am puan N a s io n a l
In d o n e s ia k it a t u m p le k k a n u n t u k m e n je le s a ik a n k e d u a p ro g ra m
t e r s e b u t d a la m d ja n g k a - w a k tu ja n g te la h d it e t a p k a n , j a it u d a la m
t a h u n 1962 ! I t u la h strate g i w a k t u ja n g te la h s a ja tetap-
kan u n tu k m e n je le s a ik a n p ro g ram p e m u lih a n keam anan dan
p e m b e b a s a n I r ia n B a r a t d a r i tje n g k e r a m a n k o lo n ia lis m e B e la n d a ,
j a n g k i n i te r n ja t a m e m b e r ik a n h a s il s u n g g u h g e m ila n g seperti
k it a h a r a p k a n b e r s a m a !
K are na le b ih d ari 70% dari k e k u a ta n dan kem am puan
N a s io n a l d ip u s a t k a n u n tu k p e n je le s a ia n kedua p ro g ra m ja n g
u r g e n it u , m a k a s u d a h la h s e w a d ja r n ja b a h w a p r o g r a m S a n d a n g -
pangan b e lu m s a m a s e k a li d a p a t te r la k s a n a d e n g a n tja r a ja n g
m em uaskan. D ju s t r u in ila h „ b e ja ” ja n g h aru s k it a b a ja r,
karena k it t a in g in „b a s u k i” d a la m b id a n g keam anan d an
d a la m m a s a la h p e n g e m b a lia n Ir ia n B a r a t k e d a la m p a n g k u a n Ib u
P e r t iw i. S e k a lip u n d e m ik ia n , a p a b ila k it a b e tu l- b e tu l b e ra n i
d j u d j u r m e lih a t d a n m e m p e r h a tik a n k e a d a a n - k e a d a a n ja n g n ja ta
dengan fa k ta - fa k ta ja n g ada, d a p a tla h k it a k a ta k a n , bahw a
s e k a lip u n p r o g r a m P e m b a n g u n a n S a n d a n g - P a n g a n p a d a c h u s u s n ja
d a n P e m b a n g u n a n E k o n o m i p a d a u m u m n j a h a r u s te rp a k s a k ita
b e la k a n g k a n , te ta p i to h keadaan sandang-pangan m a s ih b o le h
d ik a t a k a n lu m a ja n , p e m b a n g u n a n - p e m b a n g u n a n v it a l ja n g me-
n e la n o n g k o s m ilja r d - m ilja r d d a n m a s ih d ju g a d a p a t b e r d ja la n
te r u s , s e k a lip u n t id a k dengan fu ll- c a p a c ity , ondanks k it a in i
h i d u p „se te n g a h - s e te n g ah d a la m k e a d a a n p e r a n g ” , o n d a n k s ta h u n
ja n g l a lu k it a d ih a m u k o le h „kem arau”, „ham a b a n d j ir ” , d a n
b e n tja n a - b e n tja n a a la m l a i n !
A dakah o r a n g In d o n e s ia s e k a ra n g in i, ja n g m e lih a t sukses-
sukses k ita d ila p a n g a n p o lit ik dan d ila p a n g a n pem bangunan
s e g a la m a tja m it u t id a k bangga, bahw a ia it u a d a la h o ran g
In d o n e s ia ? T id a k b a n g g a , b a h w a R e p u b lik in i a d a la h R e p u b lik -
75 4
n ja ? T id a k b a n g g a, s e k a lip u n m a sih ada k e k u ra n g a n - k e k u ra n g a n ,
b ah w a ia a d a la h s u a tu an ggota d a r i su a tu b an g sa ja n g tid a k
mandeg, te ta p i sa tu B a ng sa ja n g berdjalan, — ja n g
b e rd ja la n ! — be rdjalan- pesat k e a ra h p e m b e n tu k a n s a tu N e g a ra
ja n g besar d a n u t u h d a n k u a t d a ri S a b a n g s a m p a i M e r a u k e ?!
D e n g a n te la h p u lih n ja k e a m a n a n d an m a s u k n ja w ila ja h Ir ia n
B a ra t k e d a la m kekuasaan R e p u b lik In d o n e sia itu , b e r ta m b a h
k u a tla h m o d a l k ita u n t u k m e n je le n g g a ra k a n d a n m e n je le s a ik a n
p ro g ra m „sandang -pangan” sebagai p ro g ra m k e tig a d a la m T r i
p ro g ra m P e m e rin ta h , ja n g d a la m p id ato saja „ T a h u n K e m e n a n g a n ”
itu te la h saja g a risk a n den gan djelas d ju g a P E D O M A N - n ja ja n g
h a ru s k it a te m p u h b ersam a d alam tengah-tengah m e n g h e b a tn ja
p e rd ju a n g a n R e v o lu s i N a sio n a l dan R e v o lu s i P e m b a n g u n a n k it a
ini.
755
R e v o lu s i k it a s e k a ra n g in i b u k a n la g i h a n ja m e n d a p a tk a n
k e s u lita n a ta u p e n g o rb a na n b e la k a , t e ta p i ia sudah d ju g a
m e n d a ta n g k a n ke le zatan - k e le zata n .
D a n s a ja u la n g i s e k a li lag i, a p a ja n g s a ja t ja n a n g k a n d a la m
p id a to s a ja „ T a h u n K e m e n a n g a n ” itu , b a h w a h a s il- h a s il R e v o lu s i
k it a in i tid a k h a n ja kita sadja ja n g m era sak an le z a tn ja ,
t id a k ! a k a n te ta p i s e lu r u h d u n ia - n ja ’’n e w e m e r g in g fo rc e s ”-pun
m engakui k o n s o lid a s i dan k e m a d ju a n k it a in i! M ereka ik u t
k a g u m , d a n m e re k a ik u t g e m b ira !! M e m a n g , R e v o lu s i k it a a d a la h
s e b a g ia n d a r ip a d a R e v o lu s i d u n ia ja n g b esar. R e v o lu s i In d o n e s ia
a d a la h , k a t a k u te m p o h a r i, ’’c o n g ru e n t d e n g a n so c ia l conscie nce
o f m a n ” , d a n s e k a ra n g n ja ta b e n a r b a h w a R e v o lu s i In d o n e s ia it u
su n g g u h - s u n g g u h m e m p u n ja i su a ra ja n g m e n g u m a n d a n g ke- em pat
p e n d ju r u d a r ip a d a d u n ia . D e n g a n tegas te m p o h a r i s a ja k a t a :
R e v o lu s i In d o n e s ia m e m p u n ja i U n i v e r s a l V o ic e ,
R e v o lu s i In d o n e s ia m e m p u n ja i S u a r a S e d j a g a d !
D an le b ih - le b ih la g i, R e v o lu s i In d o n e s ia te la h d ia k u i se b ag a i
R e v o lu s i te rm od e rn s e p a n d ja n g s e d ja r a h um at m a n u s ia
sam pai k in i! ~
N a h , in ip u n a d a la h hasil - m e n in g k a t d a r ip a d a u s a h a
k it a , h a s il- m e n in g k a t d a r ip a d a p e r d ju a n g a n B angsa In d o n e s ia
ja n g g agah- be rani d a n „ A m b e g p a ra m a - a rta ” in i.
M e lih a t in i s e m u a s a ja ja k in s e ja k in - ja k in n ja , ja n g B angsa
In d o n e s ia pasti akan s e la lu „b a s u k i” , karena B angsa
In d o n e s ia a d a la h B a n g s a ja n g s u k a „m e m b a j a r b e j a” !
A ta s d asa r ’’s e lfs u s ta in in g g r o w th ” a ta u ’’s e lfp ro p e llin g
g r o w t h ” itu la h , s a ja b e r ik a n g a ris - p im p in a n s a ja d a la m
p e m b in a a n R e v o lu s i N a s io n a l k it a dan d a la m p e la k s a n a a n
P e m b a n g u n a n M a n ip o l- U s d e k s e la n d ju tn ja , se p e rti ja n g S au d ara -
sau dara h ara pk an s e w a k tu S a u d a ra - s a u d a ra m engangkat sa ja
m e n d j a d i : P e m im p in B e s a r R e v o lu s i In d o n e s ia !
D a la m k e s e d a ra n h aru s m e m b e r ik a n p im p in a n kepada
d ja la n n ja R e v o lu s i pada tin g k a ta n se k a ra n g in i, sa ja
te la h m e n g g a r is k a n dengan te g a s : STRATEGI DASAR EKO-
756
N O M I IN D O N E S IA b e r ik u t K E B I D J A K S A N A A N D JA N G K A -
PENDEK, ja n g hendak d ite m p u h o leh P e m e r in ta h u n tu k
m e n a n g g u la n g i s e tja ra k e s e lu ru h a n p e rso ala n E k o n o m i N a s io n a l
kita, seperti te rte ra d a la m D E K L A R A S I E K O N O M I , ja n g te la h
saja u m u m k a n p a d a ta n g g a l 28 M a r e t 1963 ja n g la lu .
D e n g a n D e k la r a s i E k o n o m i itu la h , saja g a ris k a n strategi-
d a s a r u n tu k m e n a n g g u la n g i persoalan-persoalan Ekonom i
N asio nal k ita , se p e rti h a ln ja d a la m w a k tu ja n g sudah- sudah saja
selalu m e m b e r ik a n garis-garis sti’ategi dasar u n t u k m e n je le s a ik a n
persoalan-persoalan ja n g sedang k ita hadapi dengan. sehebat-
h e b atn ja.
P e la d ja r ila h D e k la ra s i E k o n o m i itu d e n g an setjerm at-tjerm at-
n ja dan sesaksam a- saksam anja! H e n d a k n ja s e lu r u h R a k ja t
In d o n e sia m e n g e rti d a n m e n d a la m i garis-garis strate gi d asa r ja n g
telah saja g a ris k a n itu , ag ar d ap at te rla k sa n a la h P E N G E R A H A N
S E G A L A D A N A D A N T E N A G A d a ri s e lu ru h R a k ja t d a n A la m
In d o n e sia, guna segera m en je le saik an p ro g ra m ^A N D A N G -
P A N G A N ” d a r i T rip ro g ra m P e m e rin ta h , sebagai landasan
d a la m la n g k a h k ita u n tu k m e n je le saik an dan m e n g su k se sk a n
p e m b a n g u n a n E k o n o m i N asio na l Indonesia.
T e ru ta m a kepada Saudara-saudara p a ra A n g g o ta M .P .R .S .
sekalian, saja m in ta h e n d a k n ja Saudara-saudara d a p a t m e n d ja d i
p e l o p o r dan p e n d o r o n g d a la m p e la k s a n a a n
D e k la ra s i E k o n o m i In d o n e s ia in i sebagai garis- k e b id ja k san a an
d a la m m e la k s a n a k a n P u tu san - p u tu san M .P .R .S ., se p e rti ter-
k a n d u n g d a la m K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I d a n I I t a h u n 1960.
S e p e rti te la h saja tegaskan se w ak tu saja m engum um kan
D e k la ra s i E k o n o m i itu , k ita h aru s in s ja fla h s e d alam - d alam n ja ,
bahw a Pem bangunan Ekonom i dan p e n a n g g u la n g a n ke sulitan -
k e s u lita n ekonom i k it a itu „ tid a k la h h a n ja te r g a n tu n g d ari
P e m e r in ta h s a d ja ” , te ta p i a d alah h a sil d a rip a d a perdjuang-
an, se k a li la g i p e rd ju an g an dari se luruh R a k ja t
Indonesia jang 100 djuta m an usia ini! S e p e rti
d a la m p e rd ju a n g a n k ita u n tu k p e m u lih a n keam anan dan
p e m b e basan Ir ia n B a r a t d a ri tje n g k e r a m a n B e la n d a , c h u s u s n ja
d a la m p e rd ju a n g a n T rik o ra , b u k a n P e m e r in ta h s a d ja ja n g ber-
757
t in d a k , te ta p i dengan p im p i n a n P e m e r in t a h segenap
R a k j a t d a ri Sabang sam pai M erauke d i k e r a h k a n , se g e n ap
R a k j a t In d o n e s ia d a r i S a b a n g s a m p a i M e r a u k e ja n g b e r d ju m la h
100 d ju ta orang itu , m e m b a n t in g tulang, m e m e ra s
k e r in g a t dan m e n ju m bang u n t u k t e r t j a p a i n j a
t u d j u a n p o lit ik k it a itu , m a k a d e n g a n tja s a - k e r d ja d a n s e m a n g a t
p e r s a tu a n se p e rti itu , In s ja A lla h , p e r d ju a n g a n k it a u n tu k
m e n a n g g u la n g i k e s u lita n - k e s u lita n ekonom i dew asa in i, dan
m e n je le s a ik a n p r o g r a m S a n d a n g - P a n g a n , a k a n d ib e r k a t i d e n g a n
h a s il ja n g g ila n g - g e m ila n g d a n su kse s ja n g m e m u a s k a n p u l a !
In g in s a ja ta n d a s k a n s e k a li la g i, b a h w a d ja n g a n la h R a k ja t
m enganggap P e m e r in ta h it u se b ag a i S in te r k la a s , d ja n g a n la h
R a k ja t m e n g a n g g a p , b a h w a P e m e r in ta h it u h a ru s m em beri,
m e m b e r i, d a n s e k a li m e m b e r i s a d j a ! T i d a k ! S e r in g s u d a h s a ja
t ja n a n g k a n , b a h w a s u s u n a n e k o n o m i ja n g se k a ra n g in i a d a la h
hasil, dan h a ru s la h m e r u p a k a n h a s il, d a n h a n ja la h b is a
te r la k s a n a se b ag a i h a s il d a r ip a d a p e r d ju a n g a n se g e n ap R a k ja t
In d o n e s ia d ari Sabang sam pai M erauke d ib a w a h p im p in a n
P e m e r in ta h .
I n i la h garis-garis p im p in a n ja n g s a ja b e r ik a n
s e b a g a i P im p in a n B e s a r R e v o lu s i In d o n e s ia d a n s e b a g a i M a n d a ta r is
M .P .R .S . d a la m m e la k s a n a k a n p r o g r a m S a n d a n g - P a n g a n , se b agai
s a la h s a tu p o k o k d a la m T rip ro 'g ram P e m e r in t a h ja n g h a r u s m e n
d ja d i la n d a s a n bagi P ro gram Pem bangunan P e r e k o n o m ia n
In d o n e s ia se suai dengan tjita - tjita P r o k la m a s i K em e rd e k a an
In d o n e s ia , dan se suai p u la dengan G aris- g a ris besar A m anat
P e m b a n g u n a n P r e s id e n se rta G aris-garis B e s a r P o la P e m b a n g u n a n
N a s io n a l S e m e s ta B e r e n tja n a T a h a p a n P e r ta m a .
S e s u n g g u h n ja to h , D e k la r a s i E k o n o m i ja n g b e r is i s tra te g i
dasar Ekonom i In d o n e s ia b e r ik u t k e b id ja k s a n a a n n ja d a la m
d ja n g k a - p e n d e k itu , a d a la h tia d a la in d a r ip a d a P E N G G A R I S A N
S E T JA R A T E R P E R IN T J I DAN S E T JA R A TEGAS d a r ip a d a
k e b id j a k s a n a a n - p e la k s a n a a n p ro g ram P e m b an g u n an
P e r e k o n o m ia n In d o n e s ia se ta h a p dem i s e ta h a p , se p e rti ja n g
„g aris- g aris b e s a r ”-nja te la h S a u d a ra - s a u d a ra rum uskan d a la m
K e t e t a p a n M .P .R .S . N o . I d a n I I t a h u n 1960.
758
S e p e rti S a u d a ra - s a u d a ra p a ra A n g g o ta M .P .R .S . dapat
m e n g ik u ti d ja la n t in d ja u a n s a ja d a la m m e n g u r a ik a n p e r d ja la n a n
R e v o lu s i k it a d a n d ja la n n ja P e m b a n g u n a n N a s io n a l k it a d e n g a n
selalu m e n tja n a n g k a n k e m u tla k a n s ik a p d a n w a ta k ,,p ara m a- arta” ,
a ta u „ m e n d a h u lu k a n u r u s a n m a n a ja n g p e n tin g ” , d a la m u r a ia n
saja te n ta n g P e n g g a r is a n S tra te g i U m u m R e v o lu s i In d o n e s ia d a n
S tra te g i C h u s u s d a la m b id a n g P e m b a n g u n a n E k o n o m i In d o n e s ia ,
te la h n a m p a k d e n g a n dje las h u k u m - h u k u m dan d i a 1e k -
t i k a R e v o lu s i k ita , ja n g m e n u n tu t p e n e n tu a n - p e n e n tu a n
prio ritas- p rio ritas ja n g m u t la k p e r lu bagi k e la n g s u n g a n dan
k e la n tja r a n d ja la n n ja R e v o lu s i- k e ra k ja ta n k it a d a la m a b a d k-20
in i.
D a la m D e k la ra s i- E k o n o m i itu , te la h p u la sa ja ta n d a s k a n ,
b a h w a d a la m ic h tia r u n t u k m e n je h a tk a n e k o n o m i- k e u a n g a n k it a
se k a ra n g in i, usaha-usaha p e m b a n g u n a n a k a n k it a te r u s k a n b e r
d a s a rk a n M EM ORANDUM P IM P IN A N M .P .R .S . te rta n g g a l 5
D ja n u a r i 1963, d e n g a n m e n e ta p k a n p rio ritas- p rioritas ja n g l e b i h
tj er m a t la g i. I n ip u n a d a la h p e la k s a n a a n d a r ip a d a p r in s ip
„ p a ra m a - a rta ” , p r in s ip „ m e n d a h u lu k a n u ru s a n - u ru s a n m a n a ja n g
p e n tin g ” , p r in s ip „ m e m e n tin g k a n ap a ja n g h a ru s d id a h u lu k a n ” !
S a u d a ra - s a u d a ra A n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n te la h m e n g e ta h u i
dengan d je las , bahw a G A R IS - G A R IS BESAR d a r ip a d a P o la
Pem bangunan N a s io n a l S em esta B e r e n tja n a T ahapan P e r ta m a
seperti te r k a n d u n g d a la m K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I I itu , b e lu m la h
d a p a t d ip a k a i u n t u k la n d a s a n g u n a p e la k s a n a a n n ja in-concreto.
G aris-garis B e s a r te rse b u t m a s ih m e n g h e n d a k i pe rin tjian -
n ja d e n g a n p a s ti d a n p e n g u r a i a n - n j a d e n g a n le b ih eksak
lag i, k a r e n a tiap- tiap tin d a k a n p e la k s a n a a n m e n g h e n d a k i r e n tja n a
ja n g k o n g k r it pasti.
S u d a h la h m e n d ja d i p e n g e ta h u a n u m u m , b a h w a se tia p tata-
la k s a n a m e n u n tu t a d a n ja P L A N N IN G , te ta p i sesudah ada
p la n n in g n ja m e sti segera d ib u a t k a n prog ram m in g - n ja
759
a ta u R E N T J A N A - P E R P E R IN T J IA N - N J A , guna k e p e r lu a n
p e la k s a n a a n - n ja in - co ncre to , k a r e n a h a n ja a ta s d a s a r k e d u a - d u a
unsur p la n n in g ' d a n p r o g r a m m in g it u s a d ja la h , dapat d is u s u n
dengan te p a t O R G A N IS A S I- n ja dan d is e le n g g a r a k a n dengan
e ffe k tip P E L A K S A N A A N - n ja . K e m u d ia n t in g g a lla h m e n ju s u n
dan m e n g a tu r sistim K O N T R O L E - n ja !
H a l in i d is a d a r i o le h se tia p p e la k s a n a , d a n p u la d iin s ja f i o le h
S a u d a ra - s a u d a ra A n g g o ta M .P .R .S . s e n d ir i se p e rti t e r n ja t a d a la m
ru trtu s a n - ru m u s a n p u tu s a n S a u d a ra - s a u d a ra ja n g te i’k a n d u n g
d a la m K e te ta p a n M .P .R .S . N o . I I itu .
760
S etelah D e w a n P e r a n tja n g N a s io n a l itu m e n je le s a ik a n tugas-
n ja de n gan m e n ju s u n K o n se p si Pem bangunan sesuai dengan
garis-garis besar p e m b a n g u n a n k it a s e p e rti te rk a n d u n g d a la m
A m a n a t P e m b a n g u n a n P re sid e n b a ik ja n g t e r tu lis m a u p u n ja n g
d m tja p k a n , m a k a d a la m ta ra f p e r tu m b u h a n R e v o lu s i P e m b a n g u n a n
ita se k arang in i, k ita m e m e r lu k a n A p a r a t u r P e r e n t ja n a a n d a n
engaw asan P e m b a n g u n a n ja n g le b ih tehnis s if a tn ja . O le h
se ab itu , p e m b a h a m a n d a n p e n je m p u r n a a n D e w a n P e r a n t ja n g
rpr^AT a ra h k a n k e d a la m p e m b e n tu k a n : B A D A N P E R E N -
T J A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L , ja n g m e r u p a k a n
gian- kelengkapan la n g su n g d a ri B a d a n K e k u a s a a n E k s e k u t ip ,
Un U m e n j e e n g g arak a n p e k e rd ja a n p e r e n tja n a a n dan peng-
w ^ e m ^>anSu n a n s e lu ru h ne gara d ib a w a h p im p in a n s e o r a n g
S ta f B a d a n P e re n tja n a a n P e m b a n g u n a n N a s io n a l it u akan
e r d m atas A H L I- A H L I T E H N IS p e r e n tja n a a n d a n p e m b a n g u n a n ,
761
p e n je m p u r n a a n P o la P e m b a n g u n a n N a s io n a l S e m e s ta B e i* e n tja n a
dan p e n ju s u n a n r e n tja n a - r e n tja n a pem bangunan le b ih l a n d ju t
s e b a g a i p e la k s a n a a n d a r ip a d a p r o g r a m p e m b a n g u n a n k it a k e a r a h
p e m b e n tu k a n „ M a s ja r a k a t a d il dan m akm ur b erdasarkan
P a n t ja s ila ” a ta u S O S I A L I S M E I N D O N E S I A s e ta h a p d e m i s e ta h a p .
B e r b it ja r a te n ta n g u s a h a p e n je m p u r n a a n P o la P e m b a n g u n a n
N a s io n a l S e m e s ta B e r e n tja n a , in g in s a ja m e m p e r in g a t k a n s e k a li
la g i, a p a ja n g te la h s a ja ta n d a s k a n d a la m A m anat Pem bukaan
S id a n g U m u m P e r ta m a M .P .R .S . p a d a t a h u n 1960 d a h u lu , j a i t u
bahw a k e w a d jib a n S a u d a ra - s a u d a ra p ara A n g g o ta M .P .R .S .
a d a la h u n tu k m e n e ta p k a n garis-garis besar, s e k a li la g i
G a ris- g a ris B e s a r s a h a d ja ! S a ja a k a n t id a k d a p a t m e m b e n a r k a n
dan s ia p a p u n t id a k akan d a p a t m e n je t u d ju i, bahkan U ndang-
u n d a n g D a s a r k it a s e n d ir i m e la r a n g n ja , a p a b ila S a u d a ra - s a u d a ra
a k a n m e m a s u k i „soal-soal d e ta il” a ta u „h a l- h a l ja n g s a ja n a m a k a n
n d jlim e t ” , k a r e n a h a l it u b e rte n ta n g a n d e n g a n k e w a d jib a n d a n
tu g a s S a u d a ra - s a u d a ra seb agai A n g g o ta M .P .R .S . S e p e r ti d a la m
A m a n a t- P e m b u k a a n s a ja pada ta h u n 1960 it u s a ja k a ta k a n ,
d ja n g a n la h S a u d a ra - s a u d a ra p e rs o a lk a n dan m e m p e r d e b a tk a n
soal-soal a n g k a d a n p e rh itu n g a n - p e r h itu n g a n ja n g te r d a p a t d a la m
P o la P e m b a n g u n a n N a s io n a l Sem esta B e r e n tja n a , ja n g s ia p a p u n
te la h t a h u d a n m e n g e rti d e n g a n d je las, b a h w a a n g k a - a n g k a it u
te n tu p e r lu d ir u b a h , k a r e n a tid a k tjo tjo k la g i d e n g a n k e a d a a n
se k a ra n g . B ia r la h hal it u d ik e r d ja k a n o le h s u a tu A p a ra tu r
c h u s u s , ja n g d itu g a s k a n u n t u k k e p e r lu a n it u , a g a r p e k e r d ja a n
dapat d is e le n g g a r a k a n dengan le b ih se m p urn a, k are na u n tu k
k e p e r lu a n it u d ip e r lu k a n k e a h lia n dan w a k t u - k e r d ja
ja n g t j u k u p la m a .
Bagi S a u d a ra - s a u d a ra s u d a h la h t ju k u p , a p a b ila S a u d a ra -
s a u d a r a te la h m e n e n tu k a n garis-garis b e s a rn ja s a d ja , b a ik s e w a k tu
d a h u l u S a u d a r a m e n e ta p k a n P o la itu , m a u p u n u n t u k s e la n d ju t n ja
d a la m m e n ju m b a n g k a n garis-garis be sar p e n je m p u r n a a n
p e la k s a n a a n n ja se tia p k a li S a u d a ra - s a u d a ra m e n g h a d a p i Ic h tis a r
T a h u n a n . O le h s a b a b itu , segala S A R A N - S A R A N D A N USUL-
USUL P E N JE M P U R N A A N ja n g in g in S au d ara sum bangkan,
h e n d a k n ja dapat d ita m p u n g dan d ite r u s k a n o le h P im p in a n
762
M .P .R .S . kepada Badan P e r e n tja n a a n Pem bangunan N a s io n a l,
ja n g m e m a n g te la h d ib a n g u n k a n u n t u k k e p e r lu a n itu . D e n g a n
d e m ik ia n a k a n te r tja p a ila h tja r a k e r d ja ja n g e fe k tip , t ja r a k e r d ja
ja n g w a d ja r d a n tja r a k e r d ja ja n g p ra k tis .
D a la m h u b u n g a n in i in g in saja m e la h ir k a n h a ra p a n , h e n d a k
n ja S a u d a ra - s a u d a ra p a ra A n g g o ta M .P .R .S . d a p a t m e n d ju n d ju n g
tin g g i t ia d is in ja d a la m ta h u n 1960, dengan b e k e r d ja setjai*a
gesit, d e n g a n b e k e r d ja se tja ra la n tja r, d e n g a n b e k e r d ja s e tja ra
kilat- te p at se s u a i d e n g a n ir a m a R e v o lu s i k ita d e w a sa i n i !
S e k a li la g i s a ja m in ta , s u p a ja h e n d a k n ja p ara A n g g o ta
M .P .R .S . d ja n g a n n d jlim e t, d ja n g a n bertele-tele, te ta p i s e b a lik n ja ,
se b aga i M a d je lis T e rtin g g i R e p u b lik In d o n e s ia h e n d a k n ja M .P .R .S .
d a p a t m e la h ir k a n p e m ik ira n - p e m ik ira n ja n g terang-djelas, ja n g
luas-padat, ja n g progresip- revolusioner, dan ja n g a g u n g - a b ad i
se b a g a i g a ris - p im p in a n u n t u k k e la d ju ta n R e v o lu s i kita.
O le h se b a b itu , saja m e n g a d ja k s e l u r u h R a k ja t In d o n e s ia
d a r i S a b a n g s a m p a i M e r a u k e ja n g b e r d ju m la h 100 d ju t a m a n u s ia
itu , u n t u k m e m b a n tin g tu la n g , u n t u k m em eras-otak d a n k e rin g at-
n ja , u n tu k m e m b a k tik a n h id u p n ja , d a la m m e la k s a n a k a n
R e n tja n a Pem bangunan S em esta B e r e n tja n a itu . M ari k it a
m e n g e ra h k a n se g a la m o d a l d a n p ote nsi ja n g ad a p a d a R a k ja t d a n
M a s ja r a k a t k it a , u n tu k m e la k s a n a k a n R e n t ja n a Pem
bangunan k it a itu . B a ik p o te n si P e m e r in ta h , m aupun p o te n s i
K o p e r a s i a t a u p u n p o te n s i Sw asta, p e n d e k k a t a : p o te n s i s e lu r u h
76 3
R a k j a t d a n M a s ja r a k a t In d o n e s ia , p e r lu k it a t u m p a h k a n d e n g a n
h a b is - h a b is a n u n tu k m e la k s a n a k a n r e n t ja n a pem bangunan
Ekonom i N a s io n a l In d o n e s ia , c h u s u s n ja R e n tja n a p e n je le s a ia n
p r o g r a m S a n d a n g - P a n g a n ! S a ja a d ja k s e lu r u h R a k j a t In d o n e s ia
dan S a u d a ra - s a u d a ra s e k a lia n ik u t- s e rta d a la m „p e n g e rah an
se g a la fu n d s a n d fo rce s” ja n g a d a p a d a k it a u n t u k m e n - su k se sk a n
r e n tja n a ja n g te la h k it a te ta p k a n .
D a la m p a d a it u in g in saja m e m p e r in g a t k a n kepada a d a n ja
o ran g - o ran g ja n g s a m p a i k in i m a s ih s a d ja s e la lu d ih in g g a p i oleh
„ s ja ita n p e ssim ism e d a n s y n is m e ” d a la m m e lih a t d a n m e n je r ta i
R a k ja t In d o n e s ia b e rg e ra k - m a d ju u n t u k m e n je le s a ik a n R e v o lu s i
N a sio n a l- n ja . M e r e k a itu s e la lu u m a k - u m ik m e n g g r u n d e l dibe-
la k a n g dan m e n tja tji- m a k i p a ra PELAKSANA ja n g se d an g
m e m b a n tin g tu la n g . M ereka s e n a n tia s a h a n ja m e n tja r i- tja r i
k e s a la h a n p a r a p e la k s a n a , u n t u k d a p a t m e la n t ja r k a n k r it ik n ja
d a n m e n d je g a l p a r a p e la k s a n a , ja n g s e d a n g m e m e ras - o ta k dan
b e r m a n d i- k e r in g a t u n t u k m e n je le s a ik a n tu g a s n ja .
S a ja p e r in g a tk a n , b a h w a selera d a n p ra k te k - p r a k te k s e m a tja m
it u a d a la h sele ra dan p ra k te k - p r a k te k lib e r a l, ja n g d ju s t r u
sedang d ik ik is h a b is o le h g e ra k a n R a k ja t In d o n e s ia d a la m
R e v o lu s i N a s io n a l k it a in i.
S a ja p e r in g a tk a n p u la a k a n s ik a p d a n k e in g in a n d a r i s e m e n
ta r a o ra n g , ja n g s e la lu in g in m e n g - ko re k- ko re k ta ta - p e la k s a n a a n
R e n t ja n a P e m b a n g u n a n k ita , d a n b e r s ik a p angkuh s e la lu a k a n
m e m a n d o r i p ara p e la k s a n a !
764
S a ja ta n d a s k a n s e k a li la g i d is in i, bahw a p ra k te k - p r a k te k
s e m a tja m it u a d a la h p rak te k - p ra k te k lib e r a l, p ra k te k - p r a k te k
ja n g s u d a h u s a n g , p r a k te k d jegal- djegalan ja n g s u d a h b a s i d a r i
w a k tu ja n g la m p a u , ja n g h a ru s k ita b u a n g d ja u h - d ja u h !
K e p a d a s e k a lia n p a ra A n g g o ta M a d je lis T e r tin g g i R e p u b l ik
In d o n e s ia in i, s a ja m in ta p e n g e rtia n n ja j a n g ' t a d ja m dan ke-
s a d a r a n n ja ja n g d a la m a k a n k e p u tu s a n n ja s e n d iri, s e p e rti te r m u a t
d a la m K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I — Pasal IV dan K e te ta p a n
M .P .R .S . d a n M a n d a ta r is M .P .R .S . sad ja, sed an g p a r a P e la k s a n a /
M a n d a ta r is M .P .R .S . sebagai P E L A K S A N A p u tu s a n - p u tu s a n n ja
d e n g a n K E K U A S A A N P E N U H , K e k u a s a a n p c n u h ! A ta s d a s a r
k e te n tu a n in ila h , h u b u n g a n ja n g la n g s u n g h a n ja te r d a p a t a n ta r a
M .P .R .S . d a n M a n d a ta r is M .P .R .S . sad ja, sedang p a r a P e la k s a n a /
P e m b a n tu M a n d a ta r is itu h a n ja la h b e rta n g g u n g - d ja w a b k e p a d a
M a n d a ta r is se n d iri.
H a l in i p e r lu saja te gaskan d isin i, k a r e n a d a la m k it a a k a n
m e la n t ja r k a n p r a k te k d a n tradisi- ke tatan e garaan b a r u b e r d a s a r
k a n U n d a n g - U n d a n g D asar 1945, p e rlu k it a d e n g a n t a d ja m dan
tegas m e m p r a k te k k a n k e te n tu a n - k e te n tu a n n ja , agar k it a t id a k
m e lu n t ju r k e m b a li k e d a la m p ra k te k d a n tra d is i- k e ta ta n e g a ra a n
lib e ra lis m e d a r i w a k tu ja n g la m p a u , ja n g n ja ta n ja m a s ih b e r s a r a n g
d a la m p ik ir a n d a n k e s ad ara n b a n ja k oran g , s e k a lip u n m e re k a
m engaku te la h m enganut sistim DEM OKRASI T E R P IM P IN
b e r d a s a r k a n U n d an g - U n d an g D a sa r 1945.
S e b a g a i L e m b a g a T ertin gg i d a la m R e p u b lik In d o n e s ia , ja n g
a n ta r a la in d ju g a bertugas u n tu k m e n d ja g a d a n m e n g a m a n k a n
U ndang-undang D a s a r P r o k la m a s i k ita , s a ja m in t a agar p ara
a n g g o ta M .P .R .S . se lalu m e n e liti dan m e n e la a h kete n tu an - ke -
te n tu a n U n d a n g - u n d a n g D a s a r k ita itu , g u n a d a p a t m e m b e r ik a n
b a n tu a n d a la m m e m im p in dan m e m b in a p ra k te k dan trad isi-
k e ta ta n e g a r a a n b a r u be rd asark an D e m o k r a s i T e r p im p in m e n u r u t
U n d a n g - u n d a n g D a s a r 1945.
S e b a lik n ja , s a ja p u n sad ar b a h w a p a r a P e m b a n tu - p e m b a n tu
saja, ja it u p a r a M e n te ri, d a n p a ra P e la k s a n a l a in n ja t i d a k l u p u t
dari ke k urangan- kek urangan dan k e tid a k - s e m p u r n a a n d a la m
m e la k s a n a k a n tu g a s- k e w ad jib an n ja . B a h k a n s u d a h b e b e r a p a k a l i
765
s - 3
s a ja ta n d a s k a n d e n g a n tegas, b a h w a p a r a p e m b a n t u d a n p e la k s a n a
se rta o rg an isa si- o rg an is asi p e la k s a n a a n n ja itu , d jik a p e r lu s e l a l u
h a r u s k it a r e to o l u n t u k m e n d a p a tk a n d a ja - k e m a m p u a n p e la k s a n a
an ja n g se b e sa r- b es arn ja dan se se m p urna m u n g k in . D a la m
D e k la r a s i E k o n o m i s e n d ir i te la h s a ja te g a s k a n , b a h w a r e t o o lin g
p e r lu d iin te n s if k a n d ise g a la b id a n g , dan dari Pusat sam pai
k e d a e ra h - d a e ra h , m e n u r u t p e r s ja r a ta n ja n g le b ih s e m p u r n a dan
d it e n t u k a n le b ih d a h u lu , d ib a w a h p im p in a n s a ja s e n d i r i !
D a la m hubungan itu , sa ja in g in m e n u n d ju k k a n kepada
k e b id ja k s a n a a n ja n g te la h s a ja te m p u h dengan m e n je s u a ik a n
o rg a n is a s i T eam P e m b a n tu - p e m b a n tu s a ja m enurut S IS T IM
P E R B ID A N G A N d a r ip a d a K e te ta p a n M .P .R .S . N o. II, s e p e r ti
te la h te r la k s a n a dengan r e g ro u p in g K a b in e t K e r d ja s e d ja k
ta n g g a l 6 M a r e t 1962.
M e n g in g a t p e rtu m b u h a n dan p erk e m b an g a n p e la k s a n a a n
pem bangunan pada t i n g k a t s e k a r a n g , s a ja d ju g a
b e rm aksud akan sele kas m u n g k in m e n je m p u r n a k a n la g i dan
„ M E N JE S U A IK A N SELURUH APARATUR NEGARA
DENGAN T U G A S N JA DALAM RANGKA PELAKSANAAN
M A N IF E S T O P O L IT IK DAN AMANAT P R E S ID E N TEN-
TANG PEM BANGUNAN SE M E ST A . B E R E N T JA N A SERTA
KETETAPAN-KETETAPAN M .P .R .S ., UNTUK M E N D JA M IN
B E R H A S IL N J A PELAKSANAAN POLA PEM BANGUNAN
N A S IO N A L SEM ESTA B E R E N T JA N A DELAPAN TAHUN:
1961-1969” , se p e rti d ite ta p k a n o leh P a s a l 4 a ja t (1) K e te ta p a n
M .P .R .S . N o . I I .
D a la m h a l in i s e tja r a ch u su s sa ja m e m ik ir k a n p e n je m p u r n a a n
dan p e n je s u a ia n la g i T eam P e m b a n tu - p e m b a n tu s a ja , b a ik
o rg a n is a s i m a u p u n p e rs o n a lia n ja .
U n t u k k e p e r lu a n itu , s a ja m e n g h a r a p k a n d a p a t n ja m e m p e r-
o le h sara n - sa ra n ja n g k o n s tr u k tip d a r i S id a n g U m u m M .P .R .S .
k e - II in i, guna m enam bah dan m e n je m p u r n a k a n sara n - sa ra n
p e n g - o rg a n is a s ia n dan p e n ju s u n a n - n ja , ja n g te la h s a ja te r im a
d a r i s e k a lia n p ih a k te r le b ih d a h u lu . D a la m h a l in i, p e r lu s a ja
m e n g in g a t k a n S a u d a ra - s a u d a ra s e k a lia n a k a n k e p u t u s a n S a u d a ra -
sau dara s e n d ir i, ja n g te la h m e m b e r ik a n K E K U A S A N PENUH
766
k e p a d a sa ja u n t u k m e la k s a n a k a n K e te ta p a n - k e te ta p a n M .P .R .S .
itu . O le h seb ab itu , m a k a saja tid a k d a p a t m e m b e n a r k a n a p a b ila
saran-saran it u akan m e n d je ru m u s sam pai m e n d ja n g k a u so a l
p e rs o n alia, k a r e n a h a l itu a k a n b e rte n ta n g a n d e n g a n m a k n a d a n
isi d a r ip a d a k e p u tu s a n S audara- saudara se n d iri.
S e la n d ju tn ja saja akan m e n g h a rg a i a d a n ja k r it ik - k r it ik
ja n g d ib e r ik a n d a la m semangat ke g o to n g - ro jo n g an
N a s i o n a l , k r itik - k r itik te rh a d a p tata- p e la k s a n a a n ja n g
d it u d ju k a n u n t u k m e m b an gun dan m e n j e m p u r n a k a n
K a ry a - N a s io n a l k ita bersam a, ja n g d is a lu r k a n m e la lu i sa lu ra n -
s a lu r a n ja n g w a d ja r d an p asti m enurut k e te n tu a n - k e te n tu a n
h u k u m ja n g b e rla k u .
M e n g e n a i „ k o n tr o l” a ta u pengawasan, te la h k it a s a d a r i
s e m u a p e r lu n ja d ib e n tu k su a tu „sistim p e n g a w a s a n ” , ja n g d a p a t
m e n d ja m in e ffe k tiv ite t dan o b je k tiv ite t ja n g se b e sa r- b esarn ja.
D a la m h u b u n g a n in i in g in saja m e n u n d ju k k a n k e p a d a S a u d a ra -
767
sau d ara A n g g o ta M .P .R .S . ap a ja n g te la h s a ja k a ta k a n d ia ta s
d a la m h u b u n g a n d e n g a n tu g a s B a d a n P e r e n t ja n a a n P e m b a n g u n a n
N a s io n a l.
S e la in B a d a n it u b e r k e w a d jib a n u n t u k m e n ju s u n r e n t j ana-
re n tj ana pem bangunan, Badan it u d it u g a s k a n d ju g a u n tu k
m e la k u k a n p e n g a w a s a n atas d ja la n p e m b a n g u n a n d a n a ta s
p e la k s a n a a n r e n tja n a - r e n tja r ia p e m b a n g u n a n itu .
K e m u d ia n d a r ip a d a itu , d ib id a n g a d m i n i s t r a s i
k e u a n g a n Negara, d a la m D a k la r a s i E k o n o m i te la h s a ja
g a r is k a n akan d is e m p u r n a k a n n ja BADAN P E M E R IK S A KE
UANGAN, s e p e rti d it u n t u t a d a n ja o le h U ndang-undang D asar
1945.
K e t j u a l i h a r u s d it ju k u p in ja a la t- k e le n g k a p a n n ja , p e r lu d j u g a
d ite g a s k a n dengan d je la s k e d u d u k a n dan w e w e n a n g
d a r i B a d a n P e m e r ik s a K e u a n g a n itu , a g a r k it a d a p a t m e m i l i k i
s u a tu A p a ra tu r Pengaw asan K euangan N e gara ja n g sungguh
b e r w ib a w a d a n e fe k tip d a la m segala k e r d ja - k a r y a n ja .
S e p e r ti p e m ik ir a n d a la m p e m b a h a r u a n d a n p e n je m p u r n a a n
A p a ra tu r P e r e n tja n a a n Pem bangunan, d ju g a Badan Pengaw as
K e u a n g a n i n i d ip ik ir k a n u n t u k d is u s u n atas T E N A G A - T E N A G A
A H L I a d m in is tr a s i d a n k e u a n g a n d is a m p in g te n a g - te n a g a
ja n g m e m p u n j a i d u k u n g a n m a s ja ra k a t, agar
t e r t ja p a ila h p e la k s a n a a n p en g- integrasian a n ta r a P e m e r in t a h d a n
R a k ja t d a la m b e n tu k K e g o to n g - ro jo n g an N a s io n a l ja n g ter-
o rg a n isa si.
D is a m p in g kedua A p a r a tu r Pengaw asan ja n g t e la h s a ja
s e b u tk a n d ia ta s , d a la m lin g k u n g a n i n t e r n o r g a n is a s i
p e la k s a n a a n s e n d ir i, d ifik ir k a n p e m b e n tu k a n dan p e n ju s u n a n
A p a r a tu r - a p a r a tu r P engaw asan bagi lin g k u n g a n n ja m a sin g -
m a s in g .
S e la in d a r ip a d a A p a r a tu r - a p a r a tu r P e n g a w a s a n d a r i o r g a n is a s i
N egara se n d iri. it u , S a u d a ra - s a u d a ra A n g g o ta M .P .R .S . dan
s e lu r u h R a k j a t In d o n e s ia te la h m e n g e n a l d a n t a h u b e n a r -akan
p e n d ir ia n s a ja , ja n g s e la lu m e n g a n d ju r k a n S O C I A L CONTROL
d a r i m a s ja r a k a t r a m a i. B e r u la n g k a li s a ja a n d ju r k a n , b e r u la n g
k a li s a ja p e r in t a h k a n dengan tegas, b a ik d a la m p id a to s a ja
768
„T ahu n K em enangan” m aupun d a la m „ D e k la r a s i E k o n o m i” ,
a g a r social c o n tro l itu se lalu d itu m b u h k a n , s e la lu d ik e m b a n g k a n ,
k a r e n a d a la m social c o n tro l itu la h t R a k ja t d a p a t m e n u n d ju k k a n
k e a k t ip a n n ja d a n m e m b u k tik a n ikut-serta-nja d a la m se gala u s a h a
d a n k a r y a k it a d a la m p e m b a n g u n a n B a n g sa d a n N e g a ra.
i
’’S o c ia l C o n tr o l” dan „ikut-serta-setjara-aktip” d a la m
p e la k s a n a a n Pem bangunan M a ja r a k a t dan B a n g sa , b u k a n la h
se k a li- k a li b e r a r ti m e rib u ti dan m e m u s in g k a n p ara
P e la k s a n a , ja n g te la h d ib e b a n i p e rta n g g u n g a n - d ja w a b p u la o le h
M a n d a ta r is .
D it a m b a h la g i d e n g a n a d a n ja in s titu t P E M I M P I N BESAR
R E V O L U S I b e rd a s a rk a n K e te ta p a n M .P .R .S . N o . I d a n N o . I I
te r d a p a tla h k e le n g k a p a n d a la m K E S A T U A N P I M P I N A N Revo
lu s i, N e g a ra d a n P e la k s a n a K e te ta p a n - k e te ta p a n M .P .R .S . d a la m
satu orang ja itu P re side n sen d iri.
769
D a la m m e n g a tu r dan m e n je le n g g a r a k a n p ra k te k dan
tr a d is i- k e ta ta n e g a r a n baru dengan te r d a p a tn ja In s t it u t - in s t it u t
k e ta t a n e g a r a a n s e p e r ti s a ja s e b u tk a n d ia ta s it u , p e r lu k ita
m e n ja d a r i s e d a la m - d a la m n ja dan m e n g e rti s e te r a n g - te r a n g n ja
t e n ta n g „ S p e 1 r e g e 1” d a la m k it a m e n je le n g g a r a k a n k e h id u p a n
N egara m e nurut p rin s ip - p rin s ip k it a s e n d ir i. D ju s t r u d is i n ila h
te r le ta k P E R S O A L A N JA N G P O K O K , p e rs o a la n ja n g asasi
d a la m k it a m e n je le n g g a r a k a n D E M O K R A S I T E R P I M P I N !
S a ja m in t a h e n d a k n ja p a r a A n g g o ta M .P .R .S . s e b a g a i A n g g o t a
d ari Lem baga T e r tin g g i d a la m N e g a ra k it a , m e re n u n g k an
d a la m - d a la m m a s a la h in i, d a n m e la h ir k a n p e m ik ir a n - p e m ik ir a n n ja
s e p e r ti s e n a n tia s a d ih a r a p k a n d a r ip a d a n ja o le h R a k ja t dan
M a s ja r a k a t s e lu r u h n ja .
770
«
keharum an prak tek- p ersid an gan M .P .R .S .- P e rta m a d a la m ta h u n
1960 d a h u lu .
D a la m p a d a itu , in g in sa ja se k e dar m e n o n d jo lk a n b e b e r a p a
a tja r a p e n tin g , ja n g in g in sa ja m in ta k a n p e r h a tia n c h u s u s d a r i
p a ra A n g g o ta M .P .R .S . sekalian.
a ). P e rta m a - ta m a in g in saja m e n o n d jo lk a n s e k a li la g i m a s a
la h k e s u lita n - k e s u lita n ekonom i-m oneter, ja n g k in i k it a d e rita .
D a la m b a g ia n p id a to saja d im u k a , te la h sa ja g a m b a r k a n b a h w a
k e k u rang an- kek urang an d a la m b id a n g p e n je le n g g a ra a n kese-
d ja h te r a a n k it a dew asa ini, a d a la h „b e j a ” ja n g h aru s k it a
b a ja r k a n u n t u k m e n tja p a i „ b a s u k i ” d a la m m a s a la h p e m u lih a n
keam anan dan p e n g e m b a lia n Ir ia n B a rat k e d a la m kekuasaan
R e p u b lik In d o n e s ia . T etapi Saudara-saudara-pun t a h u b e n a r , d a n
s e lu r u h R a k ja t In d o n e s ia d ju g a te la h m e n g e rti, b a h w a sesung guh-
n ja keadaan ekonom i- m oneter N e g ara k it a sudah k u r a n g
sehat d a n s u d a h m u la i m e lu n tju r ke - k e su ram a n s e d ja k d ari
m u la i t a h u n 1951. D a la m berbagai k e te ra n g a n P e m e r in t a h ja n g
d a h u lu - d a h u lu d a n d a la m b e rm a tja m - m a tja m t in d ja u a n e ko n o m i-
k e u a n g a n N e g a ra k ita , te la h te rg a m b a r d e n g a n d je la s m e ro s o tn ja
d a n m u n d u r n ja k e ad aa n ekonom i- keuangan k ita .
771
d e n g a n k e r in g a t d a n p e r d ju a n g a n . S o s ia lis m e h a r u s d ib in a . K i t a
se k ara ng b e rad a d a la m p e r d ju a n g a n m e n u d ju s o s ia lis m e , k it a
b e lu m b e r a d a d a la m a la m sosialism e ! '
S e t ja r a c h u s u s s a ja m in ta k a n p e r h a tia n d a r i S a u d a r a - s a u d a r a
a n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n , u n t u k m e n d a la m i d e n g a n b e n a r - b e n a r
D e k la r a s i E k o n o m i, a g a r d a p a tla h S a u d a ra - s a u d a ra m e n e m u k a n
p e m ik ir a n - p e m ik ir a n d a n gagasan-gagasan ja n g s u n g g u h o b je k t ip ,
j a n g s u n g g u h d j u d ju r , ja n g s u n g g u h d ja n ta n , d a n ja n g s u n g g u h
s e g a r- p ro g re ssip u n tu k segera m e n g a ta s i dan m e n a n g g u la n g i
k e s u lita n - k e s u lita n e konom i- m one te r k it a dew asa in i dengan
p e r s a t u a n te n a g a ja n g k o m p a k d a la m k e g o to n g - ro jo n g a n N a s io n a l
a n t a r a P e m e r in t a h d a n R a k ja t !
b ). D a l a n i h u b u n g a n itu , in g in p u la s a ja m in t a k a n p e r h a t ia n
chusus dari S a u d a ra - s a u d a ra p a ra A n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n ,
t e r h a d a p m a s a la h p e la k s a n a a n p rojek- projek N A T I O N B U I L D I N G
d a n C H A R A C T E R B U I L D I N G itu .
P r o je k - p r o je k A s ia n G am es, M onum en N a s io n a l, M e s d jid
I s t iq la l, D ja k a r t a By-Pass d a n se b a g a in ja a d a la h tjo n to h - tjo n to h
p r o je k N a t io n B u ild in g dan C h a ra c te r B u ild in g , ja n g p e r lu
m e n d a p a t p e r h a tia n chusus d a r i k ita s e k a lia n , d a r i s e lu r u h B a n g s a
In d o n e s ia ja n g se d a n g b e r d ju a n g m e n je g a r k a n k e m b a li K E P R I
B A D IA N N A S IO N A L k ita .
S a j a t a h u , d a n s a ja m e n g e rti b e n ar, b a h w a a d a s e m e n ta r a
o rang ja n g t id a k m e n g e rti sam a s e k a li te n ta n g a r t i dan
m a k n a a ta u p u n f u n g s i d a rip a d a p ro je k - p ro je k N a t io n
B u i l d i n g d a n C h a r a c te r B u ild in g itu .
M ereka m e n g e r itik dan m engom el d ib e la k a n g , apa sebab
p r o je k - p r o je k te r s e b u t d ib e r i p rio ritas, d a n m e n e la n b a n ja k b ia ja .
M e n u r u t p e n d a p a t m e re k a le b ih b a ik b ia ja te r s e b u t d ig u n a k a n
u n tu k pem bangunan dan p e lak san aan p ro je k - p ro je k Sandang-
Pangan t e r le b ih d a h u lu , k a re n a m e re k a h a n ja t e r t ja n a n g
p e r h a t ia n d a n p e n g e r tia n n ja k e p a d a soal-soal S a n d ^ n g - P a n g a n in i.
K e p a d a o ran g - o ran g ja n g d e m ik ia n itu , in g in s a ja ta n d a s k a n ,
bahw a p r o je k - p r o je k S an d an g - P an g an t id a k k it a a b a ik a n , dan
bahw a d ju s tr u d a la m m e n g h e b a tn ja R e v o lu s i N a s io n a l k it a in i, ,
R a k ja t In d o n e s ia d ju g a m e m e r lu k a n „PA N G A N S P IR IT U IL ”
772
u n t u k d a p a t d e n g a n m u d a h m e n e m u k a n k e m b a li K e p r ib a d ia n n ja ,
d a n m e n e g a k k a n sik a p - la g a k n ja d a la m p e rg a u la n d e n g a n B angsa-
b a n g sa la in . S ia p a k a h ja n g tid a k ta h u , b a h w a d e n g a n t e r la k s a n a n ja
p ro je k - p ro je k N a tio n B u ild in g d a n C h a ra c te r B u ild in g itu , R a k ja t
In d o n e s ia , te r u ta m a R a k ja t M a rh a e n , m e n ja d a r i kem egahan
k e m b a li, d a n m e n e m u k a n K e p r ib a d ia n n ja k e m b a li d ite n g a h - te n g a h
p e i'g a u la n dengan Bangsa-bangsa la in ja n g sudah te rs o h o r
k e m a d ju a n n ja ? S ia p a k a h ja n g tid a k ta h u , bahw a tia p - tia p
B a n g s a d is e lu r u h d u n ia in i d ju g a se la lu m e n g u s a h a k a n la m b a n g
k e m e g a h a n , d a n la m b a n g ke be saran d jiw a n ja ? In g a t k a h S au d ara -
f s a u d a r a k e p a d a p e rk a ta a n seorang p e m im p in b e sar b a n g s a la in
kepada saja, bahw a m onum en-m onum en a d a la h m u tla k - p e r lu
bagi pem bangunan d jiw a ra k ja t, m u tla k p e r lu s e p e rti tje la n a
(d a n b u k a n d asi) b a g i seseorang ja n g te la n d ja n g ?
773
S e p e r t i S a u d a ra - s a u d a ra k e ta h u i, P o la P r o je k d a la m K e t e t a p
a n M .P .R .S . N o . I I it u te r d ir i atas 335 P r o je k A d a n 8 P r o j e k B
s e b a g a i tjo n to h .
S u d a h l a h d je la s b a g i s ia p a p u n d ju g a , b a h w a d e n g a n d j u m l a h
P r o je k - p r o je k it u s a d ja , k it a tid a k m u n g k in akan m e n t ja p a i
tu d ju a n k it a u n tu k m e la k s a n a k a n P e m b a n g u n a n S e m e s ta , j a n g
m e lip u t i s e m u a daerah d a n s e lu r u h segi k e h id u p a n dan peng-
h id u p a n B A N G S A . O le h sebab itu , d is a m p in g d j u m la h P r o je k -
p r o je k it u d it u n t u t a d a n ja d an d ib u a t n ja P R O JE K - P R O JE K
PELENGKAP a ta u P r o je k k o m p le m e n te r.
A p a b il a P ro je k - p ro je k d a ri P o la Pem bangunan S e m e s ta
d ila k s a n a k a n o le h P e m e r in ta h P u s a t d e n g a n A p a r a tu r - a p a r a tu r -
n ja , m aka P r o je k - p ro je k P e le n g k a p itu - la h d ju s t r u d is e d ia k a n
k e p a d a P e m e r in ta h D a e r a h , K o-operasi d a n p ih a k S w a s ta , a g a r
m e re k a dapat s e la lu m engem bangkan d a ja - k re a s in ja dan m e-
n u m b u h k a n d a ja - k e m a m p u a n n ja . D e n g a n d e m ik ia n a k a n te r tja p a i-
l a h p e m e k a r a n s e lu r u h p o te n si N asio na l, s e lu r u h d a ja - k e m a m p u a n
R a k j a t d a n B a n g s a In d o n e s ia.
U n tu k k e p e r lu a n p e la k s a n a a n n ja , p e r lu d ite g a s k a n dengan
p a s ti batas-batas u s a h a n ja , d a n batas-batas k e w e n a n g a n n ja , a g a r
t e r d a p a t la h k e p a s tia n d a n k e te n te ra m a n d a la m u s a h a .
D a la m hal in i, sugguh akan b e sar pei*anan dan b a n tu a n
B A D A N K O O R D I N A S I P E M B A N G U N A N D A E R A H , ja n g p e r lu
d ig ia t k a n d a n d im a n a p e r lu h a ru s segera d is e m p u r n a k a n b e rsa m a -
s a m a d a n s e d ja la n d e n g a n u sah a u n t u k m e m p e r b a h a r u i d a n me-
n j e m p u m a k a n A p a r a t u r P e r e n tja n a a n P e m b a n g u n a n N a s io n a l k it a .
M e m p e r h a t ik a n p e la k s a n a a n P r o je k A ja n g b e r d ju m l a h 335
b u a h , s e k a lip u n k it a s e m u a ta h u d a n sa d a r, b a h w a b e r h u b u n g
dengan p e n je le s a ia n p ro g ra m , p e m u lih a n keam anan dan pem
bebasan Ir ia n B a r a t, le b ih d a ri 70% dari pada p o te n s i dan
kem am puan N a s io n a l k it a k e r a h k a n u n t u k p e la k s a n a a n kedua
p r o g r a m it u , n a m u n a p a b ila k it a s u n g g u h d ju d ju r , m a u - tid a k - m a u
k it a h a r u s m e n g a k u i, b a h w a s e k a lip u n k it a b e lu m dapat puas,
t o h k it a m e n t ja t a t k e m a d ju a n - k e m a d ju a n s e la m a 2 t a h u n 5 b u la n
j a n g la lu .
774
M u la i dengan A ju n a n T ja n g k u l P e r ta m a pada ta n g g a l
1 D ja n u a r i 1961, k in i k ita te la h m e n je le s a ik a n a la t u n tu k
m e m b e r ik a n p e n e ra n g a n setjara v is u il kepada R a k ja t te n ta n g
konsepsi dan isi d a rip a d a P o la Pem bangunan S e m e s ta k ita ,
d e n g a n se tia p t a h u n m e n je le n g g a ra k a n P am e ran P ro je k - p ro je k
P e m b a n g u n a n d i G e d u n g Pola.
S e d ja la n de n g an penerangan v is u il itu , p ro g ra m in d o k t r in a s i
M a n ip o l- U s d e k te ru s g ia t d ila k sa n a k a n d a n te la h p u la m e nam -
pakkan h asil- h asiln ja d a la m w u d ju d m a k in t e r a r a h n j a
p e r h a tia n d a n p e n g e rtia n M a s ja ra k a t a k a n konsepsi N a s io n a l k it a
d a n k o n s e p s i serta tu d ju a n R e vo lusi Ind on e sia.
K i n i te la h terasa d an n am p a k d e n g a n djelas, bahw a b a ik
d ik a la n g a n P e m e r in ta h m aupun d ik a la n g a n M a s ja r a k a t m u la i
t u m b u h d e n g a n k u a tn ja kesadaran a k a n p e r lu n ja p e r e n t j a n a
an, se b ag a i u n s u r asasi darip ad a D e m o k ra s i T e r p im p in d a la m
p e n je le n g g a r a a n n ja .
D a la m B id a n g P e n d id ik a n dan K e b u d a ja a n , k it a m e n g e n ja m
k e m a d ju a n - k e m a d ju a n , ja n g sekali la g i — s e k a li la g i — s e k a lip u n
b e lu m m e m u a s k a n , te tap i toh d ap at d ik a ta k a n agak lu m a ja n ,
m is a ln ja h a s il p em b e ran tasan b u ta h u r u f, p e n d id ik a n k a d e r- k a d e r
pem bangunan d ib id a n g P e rg u ru a n T in g g i d a n P e n d id ik a n Me-
n e n g a h , p e n je le n g g a ra a n U niversitas-universitas d a n p e n je g a r a n
s e rta p e n g g ia ta n k e h id u p a n K e b u d a ja a n dan K e s e n ia n , ja n g
k in i n ja ta - n ja ta m enam pakkan garis m e n in g k a t d a la m per-
k e m b a n g a n n ja .
D a la m B id a n g K e ro h a n ia n dan H id u p - K e a g a m a a n , k it a
m e ra sak an p e rk e m b a n g a n n ja ja n g d ju g a m e n in g k a t, s e p e rti
t e r b u k t i d a la m h asil k a ry a d arip ada Instan si- in stan si se rta p ih a k
ja n g b e rs a n g k u ta n .
D a la m B id a n g P e n e litian , k ita m e lih a t p e r tu m b u h a n n ja d a la m
segi konsepsionil-organisatoris de ngan d ib a n g u n k a n n ja D e p a r te m e n
te rs e n d iri, ja it u D e p a rte m e n Research N a s io n a l, u n t u k m e n g u r u s
dan m e n g - k o o rd in ir segala k e g ia tan N a s io n a l d a la m B id a n g
P e n e litia n , ja n g k in i njata-njata te lah m u la i m e n e m u i p e n g e r tia n
d a n k e s a d a ra n ja n g s u n g g u h m e n g g e m b ira k a n d ik a la n g a n M a s ja
r a k a t luas.
775
D a la m B id a n g K e s e d ja h te r a a n , s e k a lip u n k ita m e n g a k u i,
b a h w a m a s ih b a n j a k h a l- h a l ja n g sege ra p e r lu d is e le n g g a r a k a n
t e t a p i m e n g in g a t s u a s a n a d a n k e a d a a n t e r u t a m a d a la m h u b u n g a n
m e m u n t j a k n j a p e r d ju a n g a n T r ik o r a d a la m t a h u n - t a h u n j a n g la lu ,
to h k e a d a a n n ja t id a k m em benarkan a p a b ila k it a m e n d ja d i
p e s s im is tis .
I
D a la m B id a n g P e m e r in ta h a n dan K e a m a n a n /P e rta h a n a n ,
t e la h b a n ja k S au d ara dengar d ari m u lu t s a ja s e n d ir i d a la m
p id a to - p id a to s a ja ja n g la lu te n ta n g k e m a d ju a n - k e m a d ju a n ja n g
t e la h k ita tja p a i. S e k a lip u n d e m ik ia n , k it a m a s ih s e la lu h aru s
m e m p e r g ia t d a n m e m p e r h e b a t usaha- usaha k it a u n t u k m e la k s a n a
k a n g a r is - k e b id ja k s a n a a n p a s ti d a la m B id a n g i n i s e p e r ti d i t u n t u t
o le h M a n ife s to P o lit ik d a n P o la P e m b a n g u n a n N a s io n a l S e m e s ta
B e r e n t ja n a .
D a l a m B id a n g P r o d u k s i d a n D is tr ib u s i se rta K e u a n g a n / P e m -
b ia ja a n , t e la h d je la s dan g am b lan g - te ran g s a ja u r a ik a n d a la m
D e k la r a s i- E k o n o m i.
a ). D a l a m h u b u n g a n i n i in g in s a ja m e m p e r in g a t k a n k e p a d a
p ara A n g g o ta M .P .R .S . se k a lia n , b a h w a d jy istru d a la m m e n je
le n g g a r a k a n P r o je k B in ila h akan t e r lih a t dengan d je la s
p e la k s a n a a n P a s a l 33 U n d a n g - U n d a n g D a s a r 1945.
D e n g a n m e n e g a s k a n , b a h w a s e k a lia n k e k a ja a n a la m b a ik ja n g
t e r d a p a t d ia ta s m a u p u n d id a la m b u m i, a ir d a n u d a r a In d o n e s ia ,
a d a la h m i l i k B angsa In d o n e s ia s e n d ir i, nam un d e m ik ia n ,
d a la m m e n g u s a h a k a n n ja , k ita- p u n tid a k m e n o la k k e rd ja - s a m a
d e n g a n p ih a k A s in g !
776
T e tap i, k it a sebagai B a n g sa ja n g m e rd e k a d a n N e g a r a ja n g
b e r d a u la t, te la h m e n e ta p k a n prinsip-prinsip k it a s e n d ir i
s e s u a i d e n g a n K e p r ib a d ia n N a sio n a l k i t a !
D a la m kerdja- sam a d e n g a n p ih a k asin g it u , dengan tegas
k it a t e la h m e n o la k investasi k o n v e n sio n il. K i t a te la h b e r te k a d
u n tu k m engusahakan segala p e m b ia ja a n bagi pem bangunan
N a s io n a l k ita , pertam a- tam a atas dasar k e k u a ta n d a la m n eg eri
s e n d ir i dengan m e n g e ra h k a n segala m odal dan p o te n s i ja n g
p ro g re s ip , d e n g a n m e n g h in d a ri ta m b a h n ja b e b a n R a k j a t ! B a r u
d jik a m odal N a s io n a l itu tid a k m e n tju k u p i, k it a m engadakan
k e rd ja - sa m a e k o n o m i d a n te h n ik d en g an L u a r N e g e ri b e r d a s a r k a n
k e te n tu a n se p e rti te la h d ig a ris k a n d e n g an ta n d a s dan d je la s
d a la m M a n ife s to P o litik d an A m a n a t P e m b a n g u n a n P re s id e n .
D a la m hubungan in i, in g in sa ja m e m p e r in g a tk a n kepada
s e k a lia n p a r a A n g g o ta M .P .R .S ., b a h w a d a la m soal k e rd ja- sam a ,
c h u s u s n ja d is in i kerdja-sam a dengan L u a r N e g e ri, s e la lu te r d a p a t
dua p ih a k ja n g b e rh a d a p a n sa tu s am a la in .
D ju s t r u d a la m k ita m e n g h a d a p i p ih a k L u a r N e g e r i in ila h ,
a k a n s e la lu k e lih a ta n p e rd ju a n g a n d a n p e r g u la ta n k it a d e n g a n
k e k u a ta n - k e k u a ta n ja n g sungguh-sungguh m e m p u n ja i ke p e n tin g -
a n - k e p e n tin g a n s e n d iri p u la .
b ). T jo n to h n ja ta k ita ala m i d a la m B id a n g P e r m in ja k a n ,
b a h w a k it a h a n ja d a p a t m e n e rim a p ih a k L u a r N e g e ri se b a g a i
’’C o n t r a c to r ” a ta u sebagai ’’P ro d u c tio n s h a re r” d a la m m e n g u s a h a
k a n m in ja k k it a sendiri.
S u n g g u h b u k a n soal ja n g g am p an g, d a n bukan so a l ja n g
se d e rhana u n tu k m e n g a tu r d an m e n je le n g g a r a k a n k e rd ja - s a m a
e k o n o m i d a n te h n ik de n g an L u a r N egeri d a la m B id a n g P e r m in ja k
a n in i.
S a ja m in t a p e rh a tia n chusus d a r i s e k a lia n p ara A n g g o ta
M .P .R .S . a k a n m a s a la h kerdja-sam a e k o n o m i d a n t e h n ik d e n g a n
p ih a k L u a r N e g e ri d a la m B id a n g P e r m in ja k a n in i, k a r e n a so a l
m in j a k s u d a h la h m e n d ja d i soal p o litik in te rn a s io n a l, ja n g peng-
a t u r a n n ja s u d a h d e n g a n s e n d irin ja m e n ja n g k u t soal-soal p o lit ik
d u n ia , se p e rti b e r k e m b a n g d a n m e n g h e b a t d e w a s a in i.
D a la m hubungan in i, m a k a s a ja b e r p e n d a p a t p e r lu segera
777
d i l a k u k a n p e n d i t i a n k e m b a li te n ta n g m a s a la h s u m b e r P e m b ia ja a n
d a n p e r in t j ia n P r o je k - p r o je k B in i se p e rti d ig a r is k a n d a la m P o la
P e m b a n g u n a n N a s io n a l S e m e sta, a g a r d a p a tla h k it a m e n g h a r a p k a n
akan m e m p e r o le h r e n tja n a r iil d a la m w a k tu ja n g se s in g k a t-
s in g k a t n ja . D a n tu g a s p e n e litia n in i a k a n s a ja p e r in t a h k a n k e p a d a
B a d a n P e r e n t ja n a P e m b a n g u n a n N a s io n a l. v
c ). S e h u b u n g a n d e n g a n p e rs o a la n p ro je k - p r o je k p e r m in j a k a n
it u , d a p a t s a ja kem ukakan d is in i p e rs o a la n - p e rs o a la n p r o je k B
l a i n n j a ja n g b e r u s a h a d a la m b id a n g p e r ta m b a n g a n , p e r h u t a n a n ,
d a n p e r ik a n a n , ja n g m e n g h a d a p i p e rs o a la n d a n k e s u k a r a n j a n g
sam a!
d ). S e tja r a c h u s u s p u la sa ja m in ta p e r h a t ia n S a u d a r a - s a u d a r a
A n g g o t a M .P .R .S . s e k a lia n a k a n m a s a la h T o u r is m e , s e b a g a i s a la h
s a tu p r o je k B , ja n g q uick yielding.
O le h s e b a b itu , p r o je k to u ris m e p e r lu k it a la k s a n a k a n d e n g a n
s e k u a t te n a g a , m e n g in g a t m e m a n g a la m d a n t a n a h a ir In d o n e s ia
m e m i lik i u n s u r - u n s u r ja n g t a k te r n ila i t in g g in ja u n t u k m e m p e r-
tu m b u h k a n dan m e m perkem bangkan in d u s t r i to u r is m e . D a la m
ran g k a p e m ik ir a n in ila h h e n d a k n ja d a p a t d im e n g e r t i p rio rita s -
p r io r it a s u t a m a ja n g te la h d ib e r ik a n u n t u k m e la k s a n a k a n p r o je k
to u r is m e in i.
e ). D a la m se g a la h a l, k it a p e rlu m e n t ju r a h k a n p e r h a t ia n
k it a u n tu k m e la k s a n a k a n P o la Pem bangunan k it a in i d a la m
k e r d ja - s a m a a n ta r a P e m e r in ta h d a n R a k ja t , d a n a n ta r a B a n g s a
In d o n e s ia d e n g a n B angsa-bangsa la in atas d a s a r p r in s ip - p r in s ip
k it a d a n K e p r ib a d ia n k ita , a g a r te ta p te r p e lih a r a d a n te ta p u t u h
kem enangan-kem enangan R e v o lu s i N a s io n a l k it a , s e p e r ti te la h
k it a t ja p a i d e w a s a in i u n t u k k e m u d ia n k it a p e rb e s a r d a n k it a
s e m p u m a k a n se s u a i d e n g a n tjita - tjita k ita .
778
S e p e rti S au d ara - sau d ara m a k lu m i, soal p e n a fs ir a n K e te t a p a n
M .P .R .S . itu te la h d ite ta p k a n d a n d ia tu r d e n g a n P E R A T U R A N
P R E S I D E N N o. 4 T A H U N 1961.
,S a ja m in ta , h e n d a k n ja k e te n tu a n h u k u m in i, d a p a t s e la lu
d ip e g a n g te g u h d a n te rtib , agar k ita d a n s e lu r u h R a k ja t In d o n e s ia
m e m p u n ja i pegangan p asti b erd asark an hukum ja n g te la h
b e r la k u , d e n g a n d e m ik ia n a k a n te rla k san alah azas-azas D e m o k r a s i
T e r p im p in d e n g a n In s titu t S E S E P U H - n ja . D a n d e n g a n d e m ik ia n ,
d a p a tla h d ih in d a r i dan d id ja u h i p e rtje k tjo k a n - p e r tje k tjo k a n
PERANG T A F S I R , seperti d a h u lu d a la m a la m lib e r a l s u n g g u h
m e r a d ja le la !
S e te la h s a ja u r a ik a n m asalah-m asalah ja n g p e r lu k it a
d ah u lu k an , ja n g p e rlu k ita pentingkan, se suai d e n g a n
tu n tu ta n w a ta k „A m beg P aram a-arta”, ja n g s e la lu m e n d ja d i
t j ir i chas d a rip a d a karakter- Indonesia tu le n , m aka d a la m
S a u d a ra - s a u d a ra p a ra A n g g o ta M a d je lis T e r tin g g i R e p u b lik
In d o n e s ia akan m em bahas dan m e m p e rso a lk a n , m e m p e la d ja r i
dan m e re n u n g k an , m e n e liti dan m e n g u d ji p e rso ala n - p e rso a lan
pem bangunan N e g a ra d a n B angsa k ita , sa ja m in t a d ja n g a n la h
h e n d a k n ja p a r a A n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n lu p a s e k e d ja p m ata-
p un akan s it u asi dan suasana, d im a n a k it a b e r a d a !
Sudah b e r u la n g k a li sa ja ta n d a s k a n d a la m ra p a t- ra p a t
t e r tu t u p m a u p u n d a la m R apat-rapat U m u m , b a ln v a k in i k it a h id u p
d ite n g a h - te n g a h d u n ia ja n g sedang b e r g o la k ! D ite n g a h - te n g a h
d u n ia ja n g se d an g b e rg o la k itu , k it a m e n g e rti b e tu l a d a n ja
p ih a k - p ih a k ja n g sa lin g b e rte n g k a r m a ti- m a tia n , ja n g s a lin g
b e r m u s u h - k e b u ju ta n , h in g g a m e re k a t id a k segan-segan akan
m e n g o r b a n k a n bagian - bagian la in d a r i d u n ia in i m a s u k d a la m
779
✓
k a n tja h - p e p e r a n g a n ja n g m a h a - d a h sja t, d a la m a p i- p e p e r a n g a n
n u k lir ja n g akan m em baw a m aut dan k e h a n t ju r a n bagi um at
m a n u s ia .
780
v
O le h sebab itu , k ita harus. tetap setia p a d a p r in s ip k it a , k it a
h aru s te ta p m e n e n ta n g u sah a dan g e ra k a n n e o - k o lo n ialis m e
M a la y s ia i t u ! '
S u d a h la h m e n d ja d i garis-politik ja n g k it a te ta p k a n b e rsa m a ,
bahw a a p a b ila ' p e m b e n tu k a n M a lay sia itu d ila n g s u n g k a n , k it a
la n d ju t k a n p o litik k o n fro n ta s i k ita !
P e r h a tik a n la h garis-m eningkat d a la m p e r d ju a n g a n k it a in i,
dan d ja n g a n la h h e n d a k n ja para A n g g o ta M .P .R .S . s e k a lia n
se b a g a i A n g g o ta d a rip a d a L e m baga T ertin g g i R e p u b lik In d o n e s ia ,
s a m p a i le n g a h te rh a d a p b a h a ja i n i !
M a r i k it a p e rs a lu k a n segala k e k u a ta n N a s io n a l R e v o lu s io n e r
k i t a ! M a r i k ita p e rte g u h k e k o m p a k a n N a s io n a l k i t a ! M a r i k it a
p e rh e b a t p e r d ju a n g a n k it a u n tu k m e la w a n im p e r ia lis m e dan
m e n ja p u b e rsih k o lo n ialism e d ari m u k a b u m i ! !
S e k a li lag i, sa ja m in ta h e n d a k n ja p a ra A n g g o t a . M .P .R .S .
s e k a lia n d ja n g a n alpa, d jan g an le n g ah te rh a d a p b a h a ja ja n g
m e n g e p u n g k i t a ! D ju g a k ed jad ian - k ed jad ian d ih a ri- h a ri b e la k a n g
in i h a r u s m e m b u k a m a ta k i t a !
H e n d a k n ja s e lu ru h R a k ja t In do ne sia d a ri Sabang sam pai
M erauke ja n g 100 d ju ta d ju m la h n ja in i, b e r d ir i te g a k dan
b e rg e ra k- se re ntak m e n g g u g u rk a n im p e r ia lis m e ! A ta s dasar
p r in s ip in ila h p u la , k ita tetap b e rsim p a ti besar te r h a d a p p e r
d ju a n g a n R a k ja t K a lim a n ta n U tara, ja n g b e r d ju a n g d e n g a n g ig ih
m e r e b u t k e m e rd e k a a n tanah-airnja d a n m e n g u s ir im p e r ia lis m e
d a r i W ila ja h Asia-Tenggara. A tas dasar p rin s ip in ila h p u la , k it a
te ta p m e m b a n tu dan m en jo k o ng g e ra k a n R a k ja t K a lim a n t a n
U t a r a u n t u k m e m e rd e k a k a n ta n a h - a irn ja ! D a n atas d a sa r p r m s ip
in ila h p u la , k ita b e rd ju a n g m ati-m atian m e n g g a la n g k e k u a ta n
p ro g re s ip d u n ia T he N e w E m e rg in g Forces, u n t u k m e n g g u g u r k a n
im p e r ia lis m e sa m p a i keakar-akarnja.
D an atas dasar p rin s ip d an solid aritas k e k u a ta n - k e k u a ta n
p ro g re s ip ^d ise luruh w ila ja h dan a la m T he N e w E m e r g in g F o ic e s
it u la h , k it a akan m e n je le n g g a ra k a n ’’G A M E S OF THE NEW
E M E R G I N G F O R C E S ” a ta u G A N E F O ! !>
D e m ik ia n la h , A m a n a t P e n g a n ta r saja, d a n d e n g a n i n i s a ja
m e n je r a h k a n dengan re sm i N askah Ic h tis a r T ahunan a ta u
781
S - 4
L a p o r a n B e r k a la d a r ip a d a p e la k s a n a a n K e t e t a p a n M .P .R .S . N o . I
dan N o. I I u n t u k S a u d a ra - s a u d a ra p e la d ja r i d a n te la a h , s a m b il
s a ja m e n a n t ik a n la h ir n ja p e m ik ir a n - p e m ik ir a n p r o g r e s ip dan
gagasan-gagasan k o n s tr u k tip dari L e m b a g a T e r tin g g i R e p u b lik
I n d o n e s ia k ita in i u n tu k p e n je m p u r n a a n p e la k s a n a a n Pem
bangunan N a s io n a l S e m e s ta B e r e n tja n a i n i d im a s a d e p a n .
H e n d a k n j a s e k a lia n p a r a A n g g o ta M .P .R .S . s e la lu d a p a t d a n
m am pu „ m e m e n t in g k a n apa ja n g p e r lu ” , d a n „ m e n d a h u lu k a n
a p a j a n g p e n t in g ” d a la m segala p u tu s a n n ja , h in g g a d ip e r k e n a n -
k a n la h h e n d a k n ja M .P .R .S . k ita in i d ih ia s i dengan s if a t dan
w a ta k „A M B E G PARAM A-ARTA” ! '
H a j o m e n e r u s k a n R e v o lu s i!
H a j o h a n t ju r k a n k o n tr a - R e v o lu s i!
T e r im a k a s ih !
782
ICHTISAR TA HUNAN TERTULIS
TENTANG PELAKSANAAN
KETETAPAN M .P .R .S . N o . I I T H . 1960
M ENGENAI POLA
D is a m p a ik a n oleh
P .J .M . P re s id e n R .I./M a n d a ta r is M .P .R .S . k e p a d a S id a n g P le n o
M .P .R .S . d i B a n d u n g tanggal 15 M e i 1963.
783
J .M . P im p in a n M .P .R .S .,
S a u d a ra - s a u d a ra se k alia n .
A ta s u s u l P im p in a n M .P .R .S . m a k a d e n g a n K e p u tu s a n P r e s i
d e n te r ta n g g a l 13 A p r il 1961 N o. 124 k e m u d ia n d ite ta p k a n b a h w a
pada tia p - tia p ta n g g a l 3 D esem ber, te r h itu n g m u la i ta n g g a l 3
D e s e m b e r 1962, P re s id e n /M a n d a ta ris M .P .R .S . a k a n m e m b e r ik a n
ic h tis a r ta h u n a n d ih a d a p a n sidang p le n o M .P .R .S . te n ta n g
p e rs iap a n - p e rsiap an p e lak san aan dan tin g k a t p e n je le s a ia n pe
la k s a n a a n , te r m a s u k p e lak san aan ja n g sudah selesai, d a r ip a d a
K e te ta p a n M .P .R .S . tadi.
i I
D ia n ta r a hal- hal ja n g m e m p e n g a ru h i d a n a k a n m e m p e n g a r u h i
p e la k s a n a a n P o la P e m b a n g u n a n selam a in i a d a p e r is tiw a p e n t in g
ja n g in g in s a ja se b u t disini, ja itu d ip e r in ta h k a n n ja T r i- K o m a n d o
R a k ja t pada ta n g g a l 19 D esem ber 1961 dan d in ja t a k a n n ja
D e k la r a s i E k o n o m i p a d a tanggal 28 M a r e t 1963.
S a u d a ra - sa u d a ra sekalian,
B e r h u b u n g d e n g an k e te n tu an - k e te n tu an ja n g s a ja s e b u t t a d i
m a k a k it a se k ara n g berada d ig e d u n g in i u n t u k m e n g h a d ir i s id a n g
p le n o M .P .R .S . ja n g te rh o rm a t ini.
785
M e s tin ja , s id a n g in i h a ru s d ia d a k a n p a d a ta n g g a l 3 D e s e m b e r
t a h u n ja n g la m p a u .
A k a n te ta p i b e r h u b u n g d e n g a n k e s ib u k a n - k e s ib u k a n kenegara-
,a n l a in d a n m e n g in g a t p e rk e m b a n g a n p o lit ik d a n k e m a s ja r a k a ta n ,
b a ik n a s io n a l m a u p u n in te r n a s io n a l d iw a k t u j.l., m a k a s id a n g itu
b a i'u d a p a t d ia d a k a n te r h :!u n g m u la i h a r i in i, ta n g g a l* 15 M e i
1963.
A d a p u n Ic h tis a r T a h u n a n ja n g p e r ta m a m e n g e n a i p e la k s a n a a n
P o la Pem bangunan N a s io n a l S e m e sta B e r e n t ja n a T ahapan
P e rta m a 1961 — 1969 ja n g sa ja s a m p a ik a n kepada s id a n g
M .P .R .S . ja n g te r h o r m a t p a d a h a r i in i, t id a k s a ja tu tu p pada
t a n g g a l 3 D e s e m b e r 1962, m e la in k a n p a d a ta n g g a l 1 M e i 1963.
H a l it u t id a k h a n ja d is e b a b k a n , k a r e n a d a la m w a k t u 5 b u la n
b e la k a n g a n in i te la h terVjapai la g i k e m a d ju a n - k e m a d ju a n d a la m
p e la k s a n a a n P o la Pem bangunan k it a ja n g te r k e n a l itu , te ta p i
d ju g a kare na ta n g g a l 1 M e i 1963 m e r u p a k a n h a r i ja n g s a n g a t
p e n t in g d a la m S e d ja r a h N e g a ra d a n B a n g s a In d o n e s ia , b e r h u b u n g
dengan k e m b a lin ja Ir ia n B a rat k e d a la m w ila ja h K ekuasaan
R e p u b l i k In d o n e s ia , u n c o n d itio n a l a n d ir re v o c a b le , t a n p a s ja r a t
d a n t id a k b is a d it ja b u t lagi.
S e la in d a r ip a d a itu p a tu tla h d ip e r in g a tk a n d is in i b a h w a p a d a
ta n g g a l 1 M e i 1963 b e r a c h ir la h k e a d a a n b a h a ja , ja n g b e r la k u d i
N egara k it a s e m e n d ja k 14 M a r e t 1957 d ja d i s e la m a 6 ta h u n
t e r a c h ir in i.
K i t a m e l? jid ju t k a n p e m b a n g u n a n se m e sta m u l a i h a r i 1 M e l
1963 d id a ia m k e a d a a n te r tib s ip il s e b a g a im a n a d ip e r lu k a n u n t u k
m e n je le s a ik a n R e v o lu s i N a s io n a l k ita , d e n g a n te ta p m e m e lih a r a
kew aspadaan u n tu k m enghadapi b a h a ja n e o - k o lo n ia lis m e dan
n e o - im p e ria lis m e , ja n g m a s ih m e n g a n tja m k it a b a ik d a r i lu a r
m aupun d ari d a la m negeri.
786
B ID A N G M E N T A L /A G A M A /K E R O C IIA N IA N /P E N E L IT IA N .
«
S a u d a ra - s a u d a ra se k alian .
S e te la h m e n ja m p a ik a n k ata p e n d a h u lu a n in i, m aka s a ja
s e k a ra n g akan m e m b e r ik a n k e te ra n g a n m engenai P o la Pem
bangunan d ib id a n g m e n ta l, agam a, k e r o c h a n ia n d a n p e n e litia n ,
s e b a g a im a n a d ite n tu k a n d a la m pasal 2 K e te ta p a n M .P .R .S . N o . I I
t a h u n 1960.
P e r ta m a - ta m a sa ja in g in m e n g e m u k a k a n h a l- h a l ja n g te la h
d ik e r d ja k a n d ila p a n g a n p e m b in a a n m e n ta l.
D ja u h s e b e lu m K e te ta p a n M .P .R .S . N o . I I ta h u n 1960 i t u
d ite ta p k a n m a k a te la h d ite n tu k a n b e b e ra p a d a sa r d a n la n d a s a n
k e r d ja d ib id a n g in d o k trin a s i sbb.
D e n g a n K e p u tu s a n P resid en R e p u b lik In d o n e s ia N o . 10 t a h u n
1960 ta n g g a l 1 D ja n u a r i 1960, d ib e n tu k „ P a n it y a P e m b in a D ji w a
R e v o lu s i” a ta u „ P a n ity a In d o k trin a s i” ja n g b e rtu g a s :
a. D id a la m w a k tu ja n g sing kat d a n d e n g a n p e t u n d ju k - p e t u n d ju k
d a r i P re s id e n m e n jia p k a n pedom an- pedom an u n t u k k e s e lu r u h
a n p e n d id ik a n , kursus-kursus d a n tje ra m a h - tje r a m a h d is e m u a
D e p a rte m e n , A lat-alat N egara, sekolah-sekolah d a n s e b a g a i
n ja , m e n g e n a i h a k e k a t dan. p e rd jo a n g a n R e v o lu s i In d o n e s ia ,
atas dan tu d ju a n N e gara d an M a n ife s to P o lit ik R e p u b l ik
In d o n e s ia ta h u n 1959 ;
b. M e m b im b in g d a n m engaw asi setjara te r a t u r p e n d id ik a n ,
k u rs u s- k u rsu s d an tjeram ah - tje ram ah terse b ut.
D e n g a n a d a n ja Instruksi- instruksi P re s id e n N o . 4 d a n N o . 5
t a h u n 1960 ta n g g a l 23 Septem ber 1960 te n ta n g R e to o lin g A p a r a t u r
N egara, m aka P a n ity a P e m b in a D jiw a R e v o lu s i a ta u P a n it y a
In d o k t r in a s i d ih a r u s k a n b e k e rd ja be rsam a d e n g a n Sub B id a n g
M e n t a l d a r i P a n it y a R e to o ling A p a r a tu r N e g a r a d id a la m m en-
d ja la n k a n usaha-usaha in d o k trin asi d a r i M a n ife s to P o l i t ik dan
U sdek. '
U n tu k m e n d ja g a keseragam an d a la m penggunaan su m b e r-
s u m b e r in d o k trin a s i d an u n tu k m e n tje g a h p e n s a la h ta fs ir a n , m a k a
dengan In s tr u k s i P resid en tertang g al 22 F e b ru a ri 1961 t e la h
d ite ta p k a n 7 — b a h a n p o k o k in d o k trin a s i, t e r d ir i d a r i :
787
1. „ L a h ir n ja P a n t ja S ila ” , p id a to B u n g K a r n o ta n g g a l 1 D j u n i
1954. • '
2. U n d a n g - u n d a n g D a s a r 1945 beserta P e n d je la s a n n ja .
3. M a n ife s to P o lit ik ta n g g a l' 17 A g u s tu s 1959, b e s e rta p e rin tjia n -
n ja d a r i D .P .A .
4. A m anat P r e s id e n ta n g g a l 17 A g u s tu s 1960, ja n g te r k e n a l
d e n g a n n a m a „ D ja r e k ” , beserta p e r in t jia n n ja d a r i D P A .
. 5. A m a n a t P r e s id e n d id e p a n S id a n g U m u m P .B .B . ta n g g a l 30
S e p te m b e r 1960, beserta p e r in tjia n n ja d a r i D P A .
6. P e n d je la s a n M a n ip o l d a n U sdek, r a n g k a ia n p id a to - ra d io K e t u a
P a n it y a P e m b in a D jiw a R e v o lu s i, D r . H . R o e s la n A b d u lg a n i. *
7. A m anat Pem bangunan P re sid e n pada S id a n g D e pe rnas
ta n g g a l 28 A g u s tu s 1959, beserta b u k u r in g k a s a n P e m b a n g u n - ’
a n S e m e sta .
K e m u d ia n , berhu bu ng d e n g an k e la n d ju t a n p e rk e m b an g a n
R e v o lu s i k it a , m a k a 7-bahan p o k o k in d o k t r in a s i t a d i d ile n g k a p i
d e n g a n R e s o p im d a n T ake m .
D e m ik ia n la h S au d a ra - sa u d a ra s e k a lia n u s a h a - u s a h a P a n it y a
P e m b in a D ji w a R e v o lu s i a ta u P a n ity a In d o k tr in a s i, ja n g # p e n tin g
a r t in ja u n t u k m e m b a n g u n w a ta k a ta u c h a ra c te r b u ild in g m a n u s ia
In d o n e s ia , dan ja n g m e ru p a k a n p e n in g k a ta n d a r ip a d a usaha
p e m b a n g u n a n N e g a r a d a n bangsa a ta u n a tio n - b u ild in g R e p u b l ik
In d o n e s ia .
U n t u k m e m b e r i p e n e r a n g a n d a n p e n g e r tia n k e p a d a m a s ja r a k a t
m engenai usaha P e m e r in ta h d a la m hal in i m a k a k in i sedang
d ib a n g u n a.i. M onum en N a s io n a l dan M onum en Ir ia n B a ra t,
sedang d a la m G edung P o la Pem bangunan d ib e r i p enerangan
s e tja r a .v is u il te n ta n g pem bangunan n a s io n a l s e m e s ta pada
u m u m n ja .
S a u d a r a - s a u d a r a s e k a lia n .
788
t id a k ik u t serta, a p a b ila w a li m u r id a ta u m u r id dew asa
m e n ja t a k a n k e b e r a ta n n ja . ;
K e t e ta p a n it u te la h d ila k s a n a k a n d e n g a n s e b a ik - b a ik n ja , d a n
u n tu k k e p e r lu a n p e m b e r ia n p e la d ja r a n agam a, D e p a r te m e n
A gam a te la h m e n jia p k a n tenaga-tenaga p e n g a d ja r n ja dengan
d ib u k a n ja S e k o lah - se k o lah G u r u A g a m a d a r i t in g k a t r e n d a h a ta u
d a s a r s a m p a i m e n e n g a h , b e g itu p u la d e n g a n d ib u k a n ja F a k u lta s -
f a k u lt a s d a n S eko lah - sekolah T inggi A g a m a .
S a m p a i ta h u n 1962 k it a telah m e m ilik i 15 b u a h F a k u lt a s
A g a m a N e g e r i ja n g terseb ar d is e lu ru h In d o n e s ia , d e n g a n p e r in t jia n
sebhgai b e r ik u t : ,
1. F a k u lt a s T a rb ija h 4 buah, .
2. F a k u lta s S ja r ia h 7 buah,
3. F a k u lta s U s h u lu d d in 2 b u a h dan
4. F a k u lta s A d a b ( 2 buah,
d it a m b a h d e n g a n S e k o la h P e rsiap an In s titu t A g a m a Is la m N e g e r i
s e b a n ja k 5 b u a h .
789
D is a m p in g it u te r d a p a t p u la M a d r a s a h - m a d r a s a h S w a s ta ja n g
m e n d a p a t b a n t u a n m a te r iil d a n te n a g a g u r u d a r i P e m e r in ta h .
S e la n d ju t n ja , u n t u k m e la k s a n a k a n K e t e t a p a n M .P .R .S . m e
ngenai p e n d id ik a n agam a itu k in i sedang d is ia p k a n s u a tu
r a n t ja n g a n U n d a n g - u n d a n g te n ta n g P e n d id ik a n d a n P a n g a d ja r a n ,
A gam a d ise k o la h - s e k o la h ja n g n a n t i a k a n m e n g g a n t i P e r a t u r a n
bersam a M e n te r i Agam a dan M e n te r i P .P . & K. ta n g g a l 20
1 4 3 3 /K a b , , , ,
D j a n u a n 1951 no. ---------- ja n g b e r la k u s e k a ra n g .
K i/6 5 1
M engenai p e la k s a n a a n p e n te r d je m a h a n K ita b - k it a b S u t ji
A1 Q u r ’a n , I n d j i l d a n W e d a , ja n g m e n u r u t K e t e t a p a n M .P .R .S .
h aru s d ib e a ja i dengan ta rg e t sebesar Rp. 1.554 d ju t a , d a la m
A ng g aran B e la n d ja ta h u n 1962 b a r u d is e d ia k a n k r e d it sebesar
R p . 11 d ju ta .
B erhubung dengan soal-soal te h n is, m a k a p e r s e d ia n k r e d it
te rs e b u t t id a k dapat d ig u n a k a n se s u ai dengan apa ja n g
d ir e n t ja n a k a n .
U n tu k m e n je le s a ik a n p e n te r d je m a h a n K ita b - k ita b S u t ji
A 1 Q u r ’a n , I n d j i l d a n W e d a , te la h d ib e n tu k s e b u a h L e m b a g a o le h
M e n te ri A g a m a .
B e r h u b u n g d e n g a n k e a d a a n k e u a n g a n s e b a g a im a n a d iu r a ik a n
ta d i dan k e s u lita n - k e s u lita n la in , te r u ta m a d a la m m e n g im p o r t
k e r ta s d a n b a h a n - b a h a n la in ja n g d ip e r lu k a n d a r i l u a r N e g e ri,
m a k a sam pai sa a t in i b a r u d a p a t d is e le s a ik a n p e n t e r d j e m a h a n :
1. K i t a b S u t j i A1 Q u r ’a n 40% selesai,
2. K i t a b S u t ji I n d j i l 40% s e le s a i,d a n
3. K i t a b S u t ji W e d a 10% selesai,
P e m e r in t a h b e r h a r a p a n u n t u k m e n je le s a ik a n se le k as m u n g k in
p e n - te r d je m a h a n K ita b - k ita b S u t ji in i, dengan m e n g in g a t ke
a d a a n k e u a n g a n N e g a ra .
790
I
Saudara-saudara sekalian. I
D ila p a n g a n p e n g a d ja r a n d a n p e n d id ik a n tin g g i, te la h d il a k u k a n %
u s a h a - u sa h a se b a g a i b e r i k u t :
1. D is e m u a D a e r a h tin g k a t I te la h d a p a t d is e le s a ik a n p e m b u k a
an sebuah U n iv e rs ita s , In s titu t a ta u F a k u lt a s ja n g akan
b e r k e m b a n g m e n d ja d i U n iv e rsita s, k e tju a li d i D a e r a h t in g k a t
I K a lim a n t a n T en g ah . D e n g a n d e m ik ia n m a k a p a d a w a k t u
i n i k it a te la h m e m ilik i 22 b u a h 1 U n iv e rs ita s N eg eri d a n 2
b u a h I n s t it u t N e ge ri, ja n g p a d a ta h u n 1962 s e m u a n ja h a n ja
b e r d ju m la h 11 b u a h .
K i n i te r d a p a t 12 U n iv e rsita s d a n F a k u lta s S w a s ta , ja it u :
1. U n iv e rs ita s P a ra h iy a n g a n ,
2. S a n a th a d h a rm a ,
3. >> Is la m Indonesia,
4. M S a ty a w a tja n a ,
5. »» N asio na l D ja k a r ta ,
6. 11 17 A g u stu s 1945,
7. if Is la m D ja k a rta ,
8. K r is te n Indonesia,
9. K ris n a d w ip a y a n a ,
10. >> N om ensen,
11. F a k u lta s P u b lis is tik dan
12. F a k u lta s K e d o k te r a n G ig i U n iv e rs ita s P r o f. M u s to fo .
791
4. A f f ilia s i a n ta r a P e r g u r u a n T in g g i d i In d o n e s ia d e n g a n Per-
guruan T in g g i d ilu a r N e g e ri d ia tu r d e m ik ia n rup a h in g g a
t id a k m e r u g ik a n k e p e n tin g a n n a s io n a l, t id a k m e r u g ik a n
p o lit ik lu a r n e g e ri ja n g be bas- aktif dan se s u a i dengan
k e p e r lu a n p e m b a n g u n a n In d o n e sia.
A f f ilia s i in i p a d a ta r a f se k ara n g d it u d ju k a n t e r u t a m a u n t u k
p e n je m p u r n a a n d itin g k a t s a rd ja n a d a n u n t u k t in g k a t d o k to r a l
(g e la r u n t u k p r o m o s i/g e la r doctor) d a n d a la m b id a n g e k s a k ta .
A f f ilia s i d a la m b e n tu k „te c h n ic a l assistan ce ” ( ta n p a pem-
b e a ja a n d a r i P e m e r in ta h R e p u b lik In d o n e s ia ) h in g g a sa a t in i
h a n ja d ite r im a d ari Negara-negai*a B a r a t, kare na d ari
N e g a ra - n e g a ra B lo k T im u r b e lu m a d a p e n a w a r a n s e m a tja m
itu .
5. P e n d ir ia n F a k u lta s - fa k u lta s I lm u E k s a k ta d a n T e k n ik ja n g
b a r u m u l a i d ila k s a n a k a n d a la m t a h u n 1962 d e n g a n t u d j u a n
m e r o b a h p e r b a n d in g a n d ju m la h F a k u lta s I l m u E k s a k t a d a n
T e h n ik te r h a d a p d ju m la h F a k u lta s Ilm u S o s ia l h in g g a
m e n d ja d i 7 : 3, s e k u ra n g - k u ra n g n ja 2 : 1, b e r d ja la n d e n g a n
la n t ja r .
B a n d in g a n 2 : 1 in i d ih a ra p d a p a t t e r t ja p a i d a la m ta h u n
p e la d ja r a n 1964/1965.
B a n d in g a n te r s e b u t pada p e r m u la a n ta h u n 1962 pada
U n iv e rs ita s - u n iv e rs ita s d a n In s titu t- in s titu t a d a la h 1 : 1, ja it u
s e lu r u h n ja a d a 47 F a k u lta s - fa k u lta s I l m u E k s a k ta d a n T e h n ik
dan 49 F a k u lta s - fa k u lta s I lm u S osial. P a d a sa a t in i k it a
m e m p u n ja i 57 F a k u lta s I lm u E k s a k ta dan T e h n ik dan 69
F a k u lt a s I l m u S osial.
6. P e n g ir im a n m a h a s is w a k e lu a r N e g e ri u n tu k m em enuhi
k e p e r lu a n a k a n te n a g a a h li, h in g g a s e k a ra n g d il a k u k a n d e n g a n
b e a s is w a d a r i l u a r N e g e ri d a n b e asis w a P e m e r in t a h s e n d iri,
b a ik k e n e g e ri- n e g e ri b lo k T im u r m aupun k e n e g e ri- n e g e ri
b lo k B a r a t. P e n g ir im a n M a h a s is w a k e n e g a ra - n e g a ra B a ra t
d i t u d j u k a n u n t u k ilm u ek sak ta d a n te h n ik , t id a k u n t u k ilm u
e k o n o m i.
B a r a t d i t u d j u k a n u n t u k ilm u e k s a k ta d a n t e h n ik , t id a k la g i
u n tu k il m u e k o n o m i.
792
\
Pada A n g g aran B e la n d ja ta h u n 1962 te la h d ip e r h it u n g k a n
b a h w a u n t u k m e n g h a s ilk a n seorang s a r d ja n a d id a ia m N e g e r i
o le h s e s u a tu U n iv e rs ita s a ta u In s titu t N e g e ri d ip e r lu k a n
b e a ja k u ran g le b ih Rp. 600.000, s e d a n g k a n ' b e a ja u n tu k
m e n g h a s ilk a n seorang s a rd ja n a d ilu a r N egeri m e n urut
p e r h itu n g a n M .P .R .S . a d a la h le b ih k u r a n g U S . $ 15.000.—
P e n g ir im a n m a h a s is w a k e lu a r N e g e ri, te r u ta m a d ib id a n g
e k s a k ta / te h n ik , m a s ih d ian g g a p p e rlu , k are na k a p a s ita s
p ro d u k si te n a g a s a r d ja n a U n iv e rsita s dan I n s t it u t N egeri
d ib id a n g it u m a s ih d ib a w a h d ju m la h ja n g d ip e r lu k a n .
Sebagai tjo n to h d is in i d ik e m u k a k a n bahw a d a la m w a k tu
a n ta r a t a h u n 1962 d a n ta h u n 1970 d ip e r l u k a n :
a. S a r d ja n a T e h n ik d a r i p elb ag a i d ju r u s a n s e d ju m la h 8.000
o ra n g sedang k ap asitas p ro d u k s i a d a la h 4.000 o ra n g .
b . S a r d ja n a P e r ta n ia n , K e h u ta n a n d a n P e r ik a n a n s e d ju m la h
5.000 o ra n g sedang kapasitas p ro d u k s i a d a la h 2.500 o ra n g .
7. U n t u k m e n a m b a h a ta u m e re m a d ja k a n te n aga- te n aga d o se n
dan tenaga-tenaga a h li la in n ja te la h d it u n d j u k sebagai
in s ta n s i u n t u k m e n d id ik tenaga p e n g a d ja ra n :
a. U n iv e rs ita s In d o n e s ia : F a k u lta s K e d o k te r a n
„ Ekonom i
„ P e r ta n ia n
„ K e d o k te r a n H e w a n /
P e te r n a k a n
_ I .
b. U n iv e rs ita s A ir la n g g a : F a k u lta s K e d o k te r a n
c. U n iv e rs ita s P e d ja d ja r a n : F a k u lta s K e g u r u a n
d. In s t it u t T e h n o lo g i: sem ua tenaga T e h n ik
D is a m p in g it u d ila n d ju tk a n p e n g ir im a n te n a g a p e n g a d ja r a n
k e lu a r N e g e ri u n t u k spesialisasi d ib id a n g il m u e k s a k ta dan
k e g u ru an .
793
P a d a sa a t in i k e a d a a n staf p e n g a d ja r p a d a 24 U n iv e r s ita s d a n
In s t it u t N e g e r i a d a la h sebagai b e r i k u t :
a. D j u m l a h d o se n te ta p 4.500 o ra n g
b. „ „ t id a k tetap 5.000 „
c. „ „ asin g d e n g a n k o n tr a k A 59 „
d. „ „ asin g lu a r b ias a 73 „
e. ,, „ a ffilia s i d a n k o n tr a k la in 155 „
D j u m l a h te n a g a p e n g a d ja r 9.787 o ra n g
D a la m ran g ka usaha In d o n e s ia n isa si s ta f p e n g a d ja r , m aka
p e n g a n g k a ta n tenaga-tenaga asin g d e n g a n k o n ti’a k A sangat
d ib a ta s i. /
794
dengan b e a ja Rp. 10.684.000.— P e n e litia n in i d ila k u k a n
d e n g a n k e r d ja s a m a a n ta ra D e p a rte m e n P .T .I.P . d a n D e p a r t e
m e n U r u s a n R e se a rc h N asio nal. .
Saudara-saudara sekalian,
B e r h u b u n g d e n g a n p e satn ja p e rk e m b a n g a n d ju m la h p e n d u d u k
In d o n e s ia , keadaan p e rk e m b a n g a n p e n d id ik a n dan k e b u d a ja a n
d i In d o n e s ia , k e s u lita n - k e s u lita n u n tu k m e n d a p a tk a n b e a ja d a n
k e s u lita n - k e s u lita n u n tu k m e n d a p a tk a n bahan-bahan bangunan,
m a k a d a r i p r o je k te rse b u t d a la m K e te ta p a n M .P .R .S ., ja n g digo-
l o n g k a n p a d a D e p a rte m e n P e n d id ik a n D a s a r d a n K e b u d a ja a n , b a r u
s e b a g ia n k e t jil dapat diselesaikan, seb agian la g i m a s ih d a la m
p e la k s a n a a n d a n se b ag ian ja n g terbesar m a s ih d a la m p e r e n tja n a a n
a ta u p e r s ia p a n u n t u k d ilak sa n ak an .
4. A k a d e m i S e n i R u p a In do ne sia dan S e k o la h M u s ik d ib e b e r a p a
te m p a t.
795
4. T a r u n a K a r y a u n t u k m e n g g e r a k k a n m a s ja r a k a t, s u p a ja s e la lu
d a la m s itu a s i r e v o lu s i p e m b a n g u n a n b e r d a s a r k a n s e m a n g a t
k e s a tu a n d a n gotong- rojong.
5. U s a h a - u s a h a u n t u k m e m b im b in g k a u m w a n it a a g a r s u p a ja
s a n g g u p m e n ju m b a n g k a n te n a g a u n t u k p e m b a n g u n a n , se suai
d e n g a n sifat-sifat, se rta k e d u d u k a n n ja .
6. U saha m e n je d ia k a n te m p a t u n tu k m e n d id ik p ara p e tu g a s
P e m e r in t a h s e rta la p a n g a n u n t u k p e n e litia n u s a h a b e r d a s a r
k a n p e n g e r tia n ilm ija h .
H a s il- h a s il ja n g te la h d itja p a i ia la h :
1. P e m b e ra n ta s a n . b u ta h uruf te la h m e m b e r ik a n h a sil- h asil
k o n k r it . s e b a g a i b e r i k u t :
a. h a s il p a e d a g o g is d e n g an t im b u ln ja d in a m ik a m a s ja r a k a t
k e a r a h k e s e d a ra n b e k e rd ja ja n g p r o d u k t if d a n e ffe k tif.
b. h a s il p o litis , dengan s ia p n ja d a e ra h - d a e ra h ja n g te la h
b e b a s b u t a h u r u f m e n a m p u n g g e ra k p e m b a n g u n a n m a s ja
rakat dengan se m a n g a t p e rs a tu a n , k e k e lu a r g a a n dan
g oton g- ro jon g. .
c. h a s il m a te r iil, dengan te la h b e b a s n ja d ari b u ta h uruf
d a e ra h - d a e ra h s e lu r u h D ja w a , B a li, Lom bok T im u r ,
S u m a t e r a U ta r a , S u m a te r a B a r a t, 3 K a b u p a t e n d id a e r a h
R ia u , S u m a t e r a S e la ta n d a n 5 K a b u p a t e n d i S u la w e s i, se
h in g g a p ro s e n ta s i b u ta h u r u f d i In d o n e s ia s e k a r a n g tin g g a l
k .l. 1 4 % s a d ja .
2. Sebagai usaha-usaha follo w - up p e m b e r a n ta s a n b u ta huruf
d a n p e m u lih a n k e a m a n a n m a k a didesa-desa t e la h d ia d a k a n
K ursus P e n g a n ta r Pem bangunan, K ursus K e m a s ja r a k a t a n
o rang dew asa, K ursus Rum ah T angga, K ursus K ader
M a s ja r a k a t , Pam a-pam i ( P a g u ju b a n m aos dan P a g u ju b a n
M ir e n g a k e n ) , T a m a n P u s ta k a P e n g a n ta r d a n P a p a n b e rita .
S e m e n ta ra in i d ir a s a k a n k e m u n d u r a n s e d ik it d a la m usaha-
usaha te r s e b u t, a k ib a t k e s u lita n k e r ta s dan alat- alat
p e n g a n g k u ta n .
3. D ju m la h te n a g a kader sudah b e r ib u - r ib u te r s e b a r sam pai
k e p e lo k s o k - p e lo k s o k , b e r k a t p e n je le n g g a r a a n K u rs u s - k u rs u s
K a d e r M a s ja r a k a t d a n K e d ju r u a n .
796
K esuk aran ja n g d ih a d a p i ja la h bahw a m e re k a it u k u ran g
dapat m e m p r a k te k k a n k e tja k a p a n n ja , karena kekurangan
m o d a l, b ia ja d a n alat-alat.
U sa h a - u s a h a ja n g m udah dan m urah ja n g dapat se g e ra
d ila k s a n a k a n ja la h p e r w u d ju d a n g e r a k a n k e b e r s ih a n .
4. B e r k a t b e r h a s iln ja p e m b e ra n ta s a n b u ta ^ h u r u f m a k a m a s ja
r a k a t d a p a t m e n g e rti p e n tin g n ja b u k u - b u k u d a n te la h m u la i
m e r a s a k a n k e p e r lu a n n ja .
H a n j a s a ja n g b a h w a k e p e rlu a n itu b e r h u b u n g d e n g a n k e a d a a n
h a n ja d a p a t d ila ja n i se k e d a rn ja oleh P e m e r in ta h .
P r o je k - p ro je k b a r u ja n g p e rlu m e n d a p a t p e r h a tia n j a l a h :
1) F o llo w - u p p e m b e ra n ta s a n b u ta h u r u f m e r u p a k a n u s a h a ja n g
sangat p e n tin g u n tu k m e m e lih a ra k e m a d ju a n m a s ja r a k a t,
ja n g h a r u s d is a m b u t de ngan d ja la n m e m p e r k a ja d a n m em -
p e r lu a s b a h a n b a tja a n , ja n g d e n g a n s e n d ir in ja m e n g h a r a p k a n
p r io r ita s p e ra la ta n u n tu k p e n e rb ita n d a n p e n g a n g k u ta n .
2) D a la m m e n g h a d a p i p e rk e m b a n g a n usaha-usaha p e n d id ik a n
m a s ja r a k a t ja n g m a k in la m a m a k in m e lu a s d a n m e n d a la m
d ip e r lu k a n s e k a li:
a. m e m p e r b a n ja k d an m e m p e rtin g g i u s a h a p e n d id ik a n dan
la tih a n - la tih a n pegaw ai.
b. m e n g a d a k a n „research-stations” ja n g sem purna u n tu k
p e n e litia n d a n p en ilaian .
c. te r w u d ju d n ja gagasan u n tu k m e m b e n tu k le m b a g a pen
d id ik a n , d a n a p e n d id ik a n daw p a n ti p e n d id ik a n d itia p - tia p
k e tja m a ta n , b a h k a n sam p ai didesa-desa.
• V
S a u d a ra - sa u d a ra sekalian,
D a la m k e o la h ra g a a n ada d u a p rin s ip ja n g p e n tin g , ja n g h a r u s
d ip e r h a tik a n , ja itu :
(1) O la h r a g a m e r u p a k a n satu b a g ia n ja n g p e n tin g d a r ip a d a
N a tio n - b u ild in g In don esia, ja itu m e m b a n g u n M a n u s ia I n d o
n e sia b a r u ;
(2) D e d ic a tio n of life tia p o la h ra g a w a n a d a la h u n t u k m e n g h a r u m -
kan nam a In d o n e s ia dan u n tu k m e la k s a n a k a n A m anat
P e n d e r ita a n R a k ja t Indonesia.
D a la m ran g k a in i p e rlu d is e b u t pem bangunan S ta d io n
G e lo r a Bung K arno , ja n g se m u la d ip e r g u n a k a n u n tu k A s ia n
G am es ke IV d a la m ta h u n 1962, ja n g be sar a r t in ja d a la m u s a h a
n a t io n b u ild in g b a n g s a k ita .
P e n je le n g g a r a a n A s ia n G am e s k e I V d i D ja k a r t a p a d a t a h u n
1962 te la h m e m b e r ik a n b u k ti- b u k ti ja n g d je la s , b a h w a o la h ra g a
m e ru p ak an a la t p e rh b a n g u n a n bangsa ja n g am at p o te n s iil dan
a la t R e v o lu s i ja n g m engandung k e k u a ta n - k e k u a ta n ja n g am at
b e s a r u n t u k p e r d jo a n g a n d ib id a n g in te m a s io n a l b a n g s a In d o n e s ia .
A s ia n G am es k e - IV ja n g te la h d ila k s a n a k a n o le h bangsa
In d o n e s ia d e n g a n b e rp e d o m a n p ad a p o litik b e b as a k t if In d o n e s ia ,
t e r n ja t a m e ru p a k a n sa tu re vo lusi d a la m d u n ia in te r n a s io n a l
o la h ra g a , s e h in g g a m e n g a k ib a tk a n k e g o n tja n g a n d a n r e a k s i ja n g
a m a t h e b a t d a la m k a la n g a n organisasi-organisasi o la h r a g a in t e r
n a s io n a l, ja n g m a s ih d ik u a s a i oleh n egara- negara d a r i ’’th e o ld
e s ta b ilh e d fo rce s” , sep e rti' In te r n a tio n a l O ly m p ic C o m m itte e
( I .O .C .) d a n fe d e ra si a th le tik sed u nia, te ta p i s e b a lik n ja m e n d a p a t
d u k u n g a n ja n g a m a t besar d a ri negara-negara ’’the n e w e m e rg in g
fo rc e s” .
U n t u k m e m b e n d u n g p e n g a ru h In d o n e s ia te r s e b u t d a la m d u n ia
in te r n a s io n a l o la h ra g a I.O .C . te la h m e n g a m b il k e p u tu s a n ja n g
p a lin g k e d ja m d a la m se d ja ra h olah raga, ja it u m e m e t ja t In d o n e s ia
d a r i I.O .C ., te ta p i se b ag a i d ja w a b a n In d o n e s ia te la h m e la n t ja r k a n
gagasan m engadakan gam es ja n g baru, ja n g te rk e n a l se b a g a i
G a m e s o f th e n e w E m e r g in g Forces a ta u G A N E F O .
^ G a g a s a n G A N E F O te rse b ut te r n ja ta m e n d a p a t s a m b u t a n ja n g
h e b a t d a r i ne g ara- n e g ara ’’the n e w e m e rg in g fo rc e s ” , s e h in g g a
p a d a ta n g g a l 29 A p r il 1963 oleh 12 n e g a ra d a r i A s ia , A f r i k a d a n
E u ro p a ja n g h a d ir d a la m m u s ja w a ra h p e n d a h u lu a n GANEFO
d i D ja k a r t a te rs e b u t, d is e tu d ju i d e n g a n b u la t b e r d ir in ja G A N E F O
ja n g a k a n d ir a ja k a n tia p 4 ta h u n sekali.
H a s il te r s e b u t a d a la h s a tu k e m e n a n g a n ja n g b e s a r d a r ip a d a
p o lit ik l u a r n e g e r i In d o n e s ia .
D a la m b u l a n N o p e m b e r 1963, G A N E F O ja n g p e r t a m a a k a n
d is e le n g g a r a k a n di D ja k a r ta , ja n g m enurut p e r h it u n g a n akan
t
798
d iik u t i o le h s e d ik it- d ik itn ja 20 negara d a r i A s ia , A f r ik a , A m e r ik a
L a t in d a n E u r o p a .
, B e r h u b u n g d e n g a n itu , m ^ k a s u d a h p a d a t e m p a tn ja a p a b ila
kepada b id a n g o la h ra g a d ib e r ik a n p e r h a tia n ja n g b e sar, agar
s u p a ja k e k u a ta n - k e k u a ta n ja n g d a p a t d ib a n g k itk a n dan d ib in a
d a r i k e g ia ta n - k e g ia ta n o lah raga, d a p a t b e r k e m b a n g d a n d ik e m -
b an g k a n . m e n d ja d i k e k u a ta n R e v o lu s i ja n g se h e b a t- h e b a tn ja .
P r o je k o la h ra g a s e b a ik n ja d im a s u k k a n d a la m P e m b a n g u n a n
N a s io n a l S e m e sta B e re n tja n a .
S a u d a ra - s a u d a ra se k alian ,
M e n g e n a i usaha-usaha d ib id a n g p e n e ra n g a n d a p a t d ik e m u k a -
k a n b a h w a p e m b a n g u n a n k a n to r b e rita n a s io n a l ja n g k u a t d a n
le n g k a p te la h d ila k s a n a k a n de ngan p e m b e n tu k a n L e m b a g a K a n t o r
B e r ita N a s io n a l „ A n ta r a ” dengan K e p u tu s a n P re s id e n n o m o r 307
t a h u n 1962.
799
M engenai p e n ju s u n a n U n d an g - u n d a n g P e rs te la h d it ja p a i
ta r a f p e n ju s u n a n r a n tja n g a n n ja , ja n g d a la m w a k t u ja n g t id a k la m a
la g i d ih a r a p k a n d a p a t d is a m p a ik a n k e p a d a D .P .R .- G .R .
S e m e n ta r a it u te la h te r tja p a i k e m a d ju a n - k e m a d ju a n d a la m
u s a h a m e n g e r a h k a n pers In d o n e s ia k e p a d a fu n g s i- fu n g si sebagai-
m a n a d im a k s u d d a la m K e te ta p a n M .P .R .S .
M e n g e n a i p r o je k televisi, ja n g u n t u k ta h a p a n p e r ta m a h a r u s
d ib a n g u n d ite m p a t- te m p a t U niversitas, d a p a t d ite r a n g k a n b a h w a
pem bangunan d ja r in g a n televisi d i D ja k a r ta te la h selesai p a d a
t a h u n 1962, se d a n g d i B a n d u n g te lah selesai p u la d a la m t r iw u la n
p e r ta m a t a h u n 1963.
U s a h a - u s a h a p e n je m p u rn a a n ptrs, b e g itu p u la r a d io , f ilm d a n
la in - Ia in s e b a g a in ja d ila n d ju tk a n oleh P e m e r in ta h d a la m batas-
b a ta s k e m u n g k in a n k e u a n g a n N egara.
S a u d a ra - s a u d a ra sek alian,
Sesuai dengan K e te ta p a n M .P .R .S . m engenai b id a n g Pe-
n e lit ia n m a k a k e p a d a M a d je lis Ilm u P e n g e ta h u a n In d o n e s ia a ta u
M .I .P .I . te la h d is e r a h k a n tu g a s m e m b a n g u n 7 le m b a g a P e n e lit ia n
N a s io n a l, j a it u :
1. L e m b a g a K im ia N asio na l
2. L e m b a g a F is ik a N asio na l
3. L e m b a g a G e o lo g i d a n P e rta m b a n g a n
4. L e m b a g a M e ta lu r g i N asio nal
5. L e m b a g a E le k tr o n ik a N asio nal
6. L e m b a g a B io lo g i N asio na l
7. L e m b a g a E k o n o m i d a n K e m a s ja r a k a ta n N a s io n a l.
U n t u k p e la k s a n a a n K e te ta p a n M .P .R .S . ta d i m a k a te la h m u la i
d ip e r ik s a ta n a h se lu a s 72,5 h a d i T jib in o n g d a n te la h d ia d a k a n
p e m b e lia n sebuah rum ah d i D ja la n R a n g g a m a le la 7 Bandung
u n tu k d ip a k a i sebagai k a n to r D ir e k to r iu m dan k o o r d in a t o r ;
s e la n d ju t n ja te la h d ib e li se bu ah r u m a h d i D ja k a r t a ja n g akan
d ip a k a i s e b a g a i k a n t o r se m e n tara dari L e m b a g a Ekonom i dan
K e m a s ja r a k a t a n N a s io n a l sa m p a i g e d u n g te ta p d i T jib in o n g selesai
d ib a n g u n .
D ju m la h m a h a s is w a ja n g te lah m endapat bea-sisw a d ari
800
/
' M .I.P .I. b e r d ju m la h 17 orang d an te rd iri alas : *
9 o r a n g d ju r u s a n F is ik a
2 o r a n g d ju r u s a n F is ik a te h n ik
(x o r a n g d ju r u s a n k im ia te h n ik .
O le h L e m b a g a B io lo g i N asio n a l d a n L e m b a g a K i m ia N a s io n a l
te la h d ik i r im k e lu a r negeri m asing-m asing 14 o ra n g d a n 2 o r a n g
d a la m rangka kerdja-sam a dengan A gency fo r In t e r n a t io n a l
D e v e lo p m e n t ( A . I . D ) , F o rd F o u n d a tio n , R e n t ja n a C o lo m b o dan
In t e r n a t io n a l A to m ic E n e rg y A ssociatioop ( I A E A ) .
Pada ta n g g a l 1 D ja n u a r i j.l. M .I.P .I. s e tja ra re s m i te la h
m e n e r im a se b u a h kapal p e n e litia n b e rn a m a „ JA L A N ID H I”
d e n g a n p e rle n g k a p a n n ja , sehingga M .I.P .I. s e k a ra n g te la h m e m
p u n ja i 3 k a p a l p e n elitia n .
B ID A N G K E S E D JA H T E R A A N .
S a u d a ra - s a u d a ra se k alian, ,
D a la m m e m b a h a s p en jelenggaraan p ro je k- pro je k d ib id a n g
K e s e d ja h te r a a n se bagaim ana te rm ak su d p a d a p a s a l 3 K e te ta p a n
M .P .R .S . N o . I I ta h u n 1960 saja m e n d a h u lu k a n h asil- h asil ja n g
te r t ja p a i o le h D e p a rte m e n Sosial.
801
I
II. P r o je k L e m b a g a S o s ia l Desa. *
S a m p a i s a a t in i te la h d ap at d ib e n tu k 22.756 L e m b a g a S o s ia l
D esa ( L .D .S .) , ja it u di ± 30% dari d ju m la h 56.110 desa
d is e lu r u h In d o n e s ia , d a n se b an jak 1.323 B a d a n P e r m u f a k a t a n
L e m b a g a S o s ia l D esa.
D i D a e r a h t in g k a t I D jaw a- T engah te la h d ib e n t u k L e m b a g a
S o sial. D e s a d is e m u a (8.471) desa. P e r t u m b u h a n Lem baga-
le m b a g a S o s ia l D e s a sebagai organisasi ja n g d ig e r a k k a n o le h
m a s ja r a k a t desa d a n u n tu k m a s ja r a k a t desa te la h m e n a r ik
p e r h a tia n e x p e rt P .B .B . Prof. T hom as M . B r ig h a m dengan
r is a la h n ja ’’T he L .S .D . Ind on esia V o lu n t a r y le v e l self-helf
p r o g r a m ” d a n m e n d a p a t n am a b a ik d a la m lin g k u n g a n L em -
b ag a- le m b ag a P .B .B . ja n g m e m p u n ja i T ja b a n g n ja d i D ja k a r t a .
D a la m t a h u n 1963 in i d ire n tja n a k a n u n t u k m e m u la i d e n g a n
p e la k s a n a a a n p r o je k L e m b ag a Sosial D e sa d i I r ia n B a r a t.
I I I . U s a h a M e n a m b a h K a d e r.
D a la m K e p u tu s a n P resid en N o. 107 t a h u n 1961 m e n g e 'n a i
p e n g g o lo n g a n p ro je k- pro je k p e m b a n g u n a n k e d a la m m asin g-
m a s in g b id a n g dan de p artem e n p e m e r in ta h a n , 'u s a h a m e
n a m b a h k a d e r d is e b u t sebagai Usaha p e la k s a n a a n R e h a b ilit a s i
P e n d e r ita T ja tja d .
D a la m r a n g k a u s a h a it u d ia d a k a n k u rs u s t ja lo n S t a f u n t u k
L e m b a g a R e h a b ilita s i P e n d e rita T ja tja d T ja b a n g M akassar
d a n P a le m b a n g .
S e la n d ju t n ja te la h d ise le n g g araka n k u rs u s - k u rs u s O r ie n t a s i/
A p lik a s i d a la m b id a n g after-care u n t u k p a ra p e n d e r ita t ja t ja d
d a n p a r a p e lu g a s .
B e g itu p u la s e b a g a i u s a h a u n tu k m e n a ik k a n b a ik d j u m la h
m aupun k w a lit e t p a r a tenaga k a d e r L e m b a g a 1 S o s ia l D e sa ,
d ib e b e r a p a D a e r a h tin g k a t I te la h d is e le n g g a r a k a n T r a in in g
C e n tr e K a d e r L e m b a g a Sosial D esa, b a ik u n t u k p a r a a n g g o ta
Lem baga S o s ia l D e sa m aupun u n tu k p ara p e tu g a s sosial
s e n d ir i.
802
(e m p a t) d a r i 9 R a n tja n g a n U n d a n g - u n d a n g ja n g d ip e r lu k a n
d a la m h a l in i j a i t u :
1. te n ta n g P e m b e r a n ta s a n P e rg e la n d a n g a n d a n P e n g e m is a n ,
2. te n ta n g P e m b e r a n ta s a n P e la tju r a n d a n P e r d a g a n g a n M a
n u s ia ,
3. te n ta n g P e m a s ja r a k a ta n F a k ir M is k in d a n
4. te n ta n g P e m b e r ia n D ja m in a n P e n g h id u p a n d a n P e r a w a ta n
O r a n g D jo m p o .
K in i se d a iig d is ia p k a n R a n tja n g a n U n d a n g - u n d a n g te n ta n g
K e s e d ja h te r a a n A n a k , ja n g m e n g a n d u n g p u la a t u r a n te n ta n g
p e r lin d u n g a n A n a k .
S e b e n a r n ja p ro je k in i m e lip u ti 9 m a tja m m a s a la h dan
p e ru n d a n g - u n d a n g a n ; ag ar su p aja target le b ih p o s itif d a n d je
las se h in g g a m e m u d a h k a n p e re n tja n a a n p e m b e a ja a n n ja , m a k a
s e b a ik n ja m asing- m asing m asalah d a n p e ru n d a n g - u n d a n g a n
it u d id ja d ik a n p ro je k tersendiri ja itu p roje k- pro je k p e la k s a n a
an U ndang-undang:
1) te n ta n g P e m b e ra n ta sa n P e rg e la n d a n g a n d a n P e n g e m is a n ,
2) te n ta n g P e m b e ra n ta sa n P e la tju r a n d a n P e r d a g a n g a n M a
n u s ia ,
3) te n ta n g P e m b e ra n ta sa n P e r m a in a n /P e r d ju d ia n ,
4) te n ta n g P e m b e ra n ta sa n P e m a d a ta n /P e m a k a ia n o b a t b iu s ,
5) te n ta n g P e m b e ra n ta s a n P e n g h isap an (W o e k e r ),
6) te n ta n g P e r lin d u n g a n A n a k ,
7) te n ta n g P e m e lih a ra a n A n a k T erlan tar,
8) te n ta n g P e m e lih a ra a n F a k ir M is k in dan
9) te n ta n g P e m e lih a ra a n O ra n g T u a /D jo m p o ,
m asing- m asing beserta usaha-usaha k e la n d ju ta n n ja .
S a u d a ra - sa u d a ra sekalian,
R e a lis a s i p e m b a n g u n a n projek-projek ja n g d ig o lo n g k a n p a d a
D e p a te m e n K e s e h a ta n a d a la h sebagai b e r ik u t :
(1) P e m b a n g u n a n R u m a h S a k it U m u m K e t jil d a n P e m b e r a n ta s a n
P e n ja k it R a k ja t , ja n g m e n u r u t r e n tja n a h a ru s d id ir ik a n d it ia p
K ew edanaan, baru d ap at disele saikan sam pai ta ra f pe
r e n tja n a a n dan p e n e m p atan sesuai d e n g an p e r t im b a n g a n
u rg e n s i ja n g d ia d ju k a n oleh daerah-daerah.
803
(2 ) U n l u k p e m b a n g u n a n P o lik lin ik ja n g b e r fu n g s i P u s a t K eseliat-
a n , ja n g m e n u r u t r e n tja n a h a ru s d id ir ik a n d is e tia p K e t ja m a t a n
dengan d ju m la h 2 sam pai 5 buah, baru dapat d is e d ia k a n
b e a ja se b e sa r R p . 6 d ju t a sebagai u s a h a p e r m u la a n ( p ilo t
p r o je k ) . O le h karena b a n ja k n ja K e t ja m a t a n d is e lu r u h
In d o n e s ia , m a k a p r o je k in i b e lu m d a p a t d ila k s a n a k a n ; o le h
kare na it u P e m e r in ta h te la h m em bangunan P u s a t- p u s a t
T r a in in g dan H e a lth C e ntre te rle b ih d a h u lu dengan pe-
r u m a h a n S t a f s e b a n ja k 10 b u a h , ja n g s e m u a n ja h a m p ir selesai.
(3 ) U n t u k pem bangunan R u m a li S a k it U m um Pusat b e lu m
d is e d ia k a n p e m b e a ja a n n ja , k a r e n a m e n u r u t k e t e n t u a n b a r u
a k a n d ila k s a n a k a n m u la i ta h u n 1965.
D a la m p a d a it u te la h d im u la i usaha- usaha p e rs ia p a n k e a r a h
p e r e n tja n a a n d a la m b id a n g su rv e y, p la n o lo g i d a n la in - Ia in .
Akan te ta p i karena se b e lu m itu P e m e r in t a h t e la h m u la i
m e m b a n g u n b e b e ra p a R u m a h S a k it U m u m P u s a t d a n R u m a h
S a k it U m um d idaerah- daerah, m aka d id a la m ta h u n 1962
d is e d ia k a n b e a ja u n tu k 7 ( t u d ju h ) Rum ah S a k it U m um
P u s a t/R u m a h S a k it U m u m ja n g te la h m u l a i d ib a n g u n d a n
u n tu k 5 ( lim a ) ja n g m e n g a la m i p e r b a ik a n b erat a ta u
p e rlu a s a n .
H a l in i d ila k u k a n k a r e n a te r u ta m a t id a k d a p a t d is e d ia k a n
t j u k u p b e a ja d a n b a d a n b a n g u n a n ja n g v it a l o le h P e m e r in t a h .
U n t u k m e n g a ta s i k e s u lita n itu d iu s a h a k a n d ip e r k e m b a n g k a n -
n ja s w a d a ja (a u to - a c tiv ite t) d a r ip a d a m a s ja r a k a t , agar s u p a ja
m a s ja r a k a t s e tja r a goton g- ro jon g d a n d e n g a n k e in s ja f a n m e m b a n t u
P e m e r in t a h d a la m m e m a d ju k a n k e s e h a ta n r a k ja t , hal m ana
m e m a n g m e r u p a k a n s u a tu k e b id ja k s a n a a n ja n g s e h a t d a n p a d a
t e m p a t n ja .
D a l a m h a l i n i b a n t u a n ja n g d ib e r ik a n o le h m a s ja r a k a t ja la h
u s a h a g o to n g - ro jo n g d a la m m e n d ir ik a n b a n g u n a n - b a n g u n a n ja n g
804
d ip e r lu k a n , s e d a n g k a n P e m e r in ta h m e m b a n tu d a la m m e m b e r ik a n
ten ag a- ten aga k e s e h a ta n d a n alat-alat ja n g tid a k d a p a t d is e d ia k a n
o le h m a s ja r a k a t.
H a s il d a r ip a d a u s a h a in i a n ta ra la in ja la h b a h w a :
— d a la m ta h u n 1960 d a p a t d ib a n g u n 856 R u m a h S a k it , 4.265
B a la i P e n g o b a ta n d a n 2.552 B a da n - b ad an K e s e d ja h te r a a n I b u
dan A nak,
— d a la m ta h u n 1961 d a p a t d ib a n g u n 868 R u m a h S a k it , 4.396
B a la i P e n g o b a ta n d a n 2.889 B adan- badan K e s e d ja h te r a a n I b u
dan A n ak , dan
— d a la m ta h u n 1962 d a p a t d ib a n g u n 871 R u m a h S a k it , 4.517
B a la i P e n g o b a ta n d a n 3.332 B a da n - b ad an K e s e d ja h te r a a n I b u
dan A nak.
D is a m p in g kegiatan-kegiatan terseb ut ta d i te la h te r tja p a i
sukses d ib id a n g p re v e n tif, ja itu d a la m p e m b a s m ia n p e n ja k it
m a la r ia d a n p e n tje g a h a n m e lu a s n ja w abah- w ab ah (T ja tja r , E lt o r ) ,
b e r k a t p e m b u a ta n obat-obat v ak sin d id a ia m n e g e ri, ja n g s u d a h
m e n tja p a i k e m a d ju a n sehingga d ap at m e n g h a d a p i se g ala k e m u n g
k in a n .
D ib id a n g F a rm a s i te rdapat k e m a d ju a n - k e m a d ju a n ja n g a g a k
p esat, ja it u :
— d a la m t a h u n 1958 ada 146 A p o tik d a n 18 P a b r ik o b at,
— d a la m ta h u n 1959 ad a 160 A p o tik d an 27 P a b r ik o b a t,
— d a la m ta h u n 1960 ad a 177 A p o tik d a n 31 P a b r ik o b a t,
— d a la m ta h u n 1961 ada 218 A p o tik d a n 54 P a b r ik o b at,
— d a la m t a h u n 1962 ada 240 A p o tik d a n 63 P a b r ik o b a t,
P r o d u k s i 900 d ju ta b u tir tablet d ita h u n 1958 te la h m e n in g k a t
m e n d ja d i 1.800 d ju ta b u tir tab let d ita h u n 1962, m e s k ip u n d ju m la h
in i b e lu m m e n t ju k u p i k e b u tu h a n ja n g se be n arn ja.
P ro d u k s i g aram k in a n a ik d a r i 80 to n d a la m ta h u n 1957
s a m p a i rata-rata 150 ton .tia p ta h u n .
P e n d a p a ta n - p e n d a p a ta n b a ru , te r u ta m a u n t u k m e n g g a n t ik a n
b a h a n d a s a r ja n g di-im port, djenis-djenis ob at b a r u d a n pro se s
p r o d u k s i ja n g b a r u , k e s e m u an ja itu d a p a t d itja p a i d e n g a n dan
o le h tenaga- tenaga In d o n e s ia de n g an tia d a b a n tu a n d ari lu a r
n e g e ri.
805
A c h ir n ja d a la m h a l m e m p e r k e m b a n g k a n k e m b a li tja r a peng-
o b a ta n s e tja r a ’’tr a d is io n il” a ta u asli, te la h d ib e n t u k b a d a n - b a d a n
ilm ija h , ja n g k i n i te la h m e m u la i d e n g an p e n je lid ik a n - p e n je lid ik a n
te r h a d a p bahan-bahan obat b erasal dari t u m b u h - tu m b u h a n ,
b in a ta n g - b in a ta n g , g alian - g a lia n d a n ten aga- tenaga a la m l a in n ja
dan te la h d im u la i dengan p e n g 'g u na an n ja s e tja r a t k lin is dan
ilm ija h .
B ID A N G P E M E R IN T A H A N DAN K E A M A N A N /P E R T A H A N -
AN.
S a u d a ra - s a u d a ra se k alia n , ^
, S e k a r a n g s a ja a k a n m e m b e rik a n k e te r a n g a n m e n g e n a i usaha-
u s a h a ja n g te la h d ila k u k a n d a la m r a n g k a p e la k s a n a a n p a s a l 4
K e t e ta p a n M .P .R .S . noraor II ta h u n 1960, ja it u di B id a n g
P e m e r in ta h a n d a n K e a m a n a n /P e r ta h a n a n .
B e b e r a p a b u la n se b e lu m d ik e lu a r k a n n ja K e te ta p a n M .P .R .S .
te r s e b u t, m a k a s a ja te la h m e m b e n tu k se b u a h P a n it y a R e t o o lin g
A p a r a t u r N e g a r a a ta u d e n g an sin g k a t P A R A N , ja n g te r d ir i d a r i
S a u d a ra - s a u d a ra A .H . N a s u tio n sebagai K e tu a dan S a u d a ra -
sau d ara R o e s la n A b d u lg a n i d an M uham m ad Y a m in se b ag a i
a n g g o t a : s e te la h w a fa tn ja S a u d a ra M uham m ad Y a m in m aka
S a u d a r a S a r to n o d it u n d ju k sebagai p e n g g a n tin ja .
806
I
807
3. p e m u lih a n keam anan, d e n g an m e n g ik u t- s e r ta k a n r a k ja t ,
o rg an isa si- o rg an isasi k e a m a n a n r a k ja t, w a d jib la t ih d a n m ilis i.
4. p e n e r tib a n dan p e n je h a ta n alat-alat N e g ara te k n is dan
id e o lo g i s e rta m e m p e r tin g g i d is ip lin d a n d a ja - k e r d ja n ja .
5. k o n s o lid a s i d a n sta b ilis asi k e a m a n a n d e n g a n :
— r e to o lin g d a n re h a b ilis a si a p a r a t u r ;
— r e h a b ilis a s i k e ru s a k a n - k e ru s a k a n m e n ta l, p e r s o n il dan
m a te r iil;
— m e n s u k s e s k a n T ri- program P e m e r in ta h d a n M a n ip o l.
U n t u k m e m b a n tu P A R A N d ib e n tu k la h s u a tu S e k r e ta r is d a n
3 S u b P a n it ia ja it u rhasing-m asing u n t u k b id a n g m e n ta l, b id a n g
o rg a n is a s i d a n p ro s e d u r tata- kerdja d a n b id a n g p e rs o n a lia .
S e la n d ju t n ja d i b e n t u k :
1. R e g u - re g u K e r d ja m enurut k e p e r lu a n , m is a ln ja u n tu k
r e to o lin g P e ru sa h a a n- p e ru s a h a a n N e g a ra , p e n g a w a s a n p e n g
gunaan keuangan N egara, b ia ja p e r d ja la n a n d in a s d a la m
n e g e ri, p e n je d e r h a n a a n p e rw a k ila n k it a d ilu a r negeri dan
s e b a g a in ja .
2. P a n itia - p a n itia ad hoc re to o lin g D e p a rte m e n - d e p a r te m e n d a n
d i B a n k In d o n e s ia , ja n g te ra c h ir m e n g k o o r d in ir d ju g a usaha-
u s a h a r e to o lin g d i B a n k - b a n k N e g a r a la in n ja .
3. P a n itia - p a n itia a d hoc re to o lin g d i D a e ra h - d a e ra h t in g k a t I,
ja n g d ib e r i w e w e n a n g m e m b e n tu k s u b p a n itia - p a n itia dan
re g u - re g u k e r d ja ja n g d ip e rlu k a n .
808
k a r y a s e p e rti p e m u d a agam a, k a r y a w a n pers, F r o n t N a s io n a l,
k a la n g a n U n iv e rs ita s d a n m ah asisw a, p e n d id ik d a n A n g k a t a n
B e r s e n d ja ta ;
p e m b e n tu k a n p e lb a g a i p e ra tu r a n N e g a ra b a r u , m is a ln ja :
a. P e r a t u r a n P re s id e n n o m o r 4 ta h u n 1962 te n ta n g P o k o k -
pokok O rg a n is a s i A p a r a tu r P e m e r in ta h a n N e g ara pada
tin g k a t t e r t in g g i;
b. P e r a tu r a n P re s id e n n o m o r 5 ta h u n 1962 te n ta n g P e d o m a n
k e r d ja a d m in is tra tif a ta u P e r a tu r a n T a ta te r tib bagi
A p a r a t u r P e m e r in ta h a n N e gara p a d a t in g k a t t e r t i n g g i ;
c. K e p u t u s a n P re sid e n n o m o r 188 ta h u n 1962 te n ta n g peng-
g o lo n g a n B a da n - b ad an P e m e r in ta h a n T e rtin g g i.
p e n je le s a ia n b e b e rap a soal disektor p e rs o n a lia s e p e r t i :
a. k w a lifik a s i d ja b a ta n p im p in a n sa m p a i d e n g a n p e nggolo ng-
a n ke-2 setelah M e n te ri d i D e p a rte m e n - d e p a rte m e n ;
b. k e k u a ta n ( d a n p e rb an d in g a n p e rs o n a lia di D e p a rte m e n -
d e p a rte m e n ;
c. la p o r a n h a r la k e k a ja a n p ara M e n t e r i;
d. p e m b e n tu k a n P an itia- p anitia ad hoc d i D e p a rte m e n - d e p a r
te m e n ja n g m e n g a la m i p e ru b a h a n u n t u k p e n je m p u r n a a n
susunan p e rs o n a lia n ja b e rh u b u n g dengan r e g ro u p in g
K a b in e t K e r d ja ja n g d ila k u k a n d e n g a n K e p u tu s a n P re
s id e n n o m o r 94 ta h u n 1962 ;
e. P e r a tu r a n P re side n nom or 3 ta h u n 1961 te n ta n g ’’P a n t ja
S e tia ” ;
f. U ndang-undang no. 18 ta h u n 1961 te n ta n g k e te n tu a n -
k e te n tu a n p o k o k k e p e g a w a ia n ;
g. P e r a tu r a n P e m e rin ta h nom or 239 ta h u n 1961 te n ta n g
p e m b e r ia n p en g hasila n k e p ad a pegaw ai N eg eri ja n g
d ir e t o o l;
h. In s tr u k s i P re side n n o m o r 9 ta h u n 1961 te n ta n g p e n e litia n ,
p e n ila ia n d a n p e n e n tu a n p e r s o n a lia ;
i. In s tr u k s i P re sid e n n o m o r 5 ta h u n 1962 te n ta n g k e te n tu a n -
k e te n tu a n u n tu k m e m p e rg iat re to o lin g p e g a w a i s ip il d a n
a n g g o ta A n g k a ta n B e rse n d jata serta m e m p e r tje p a t p e la k
s a n a a n re g ro u p in g A p a r a tu r N e g a r a ;
j. P e r a tu r a n P re s id e n n o m o r 6 ta h u n 1962 te n ta n g P a n t ja
D h a rm a B h a k ti sebagai pedom an h id u p bagi p a ra
m a h a s is w a ;
k. p e m b e n tu k a n R e g u K e r d ja p a d a K e t u a P A R A N dengan
tu g a s m e m b a n tu usaha-usaha dan k e g ia ta n - k e g ia ta n
d ib id a n g p e m b e r a n ta s a n d a n p e n tje g a h a n p e n je le w e n g a n -
p e n je le w e n g a n d ib id a n g e k o n o m i d a n k o r u p s i d a la m r a n g k a
pengam anan p ro g ra m sandang pangan dan p e la k s a n a a n
p o la P e m b a n g u n a n N a s io n a l S e m e sta Bex-e n tja n a .
S a u d a ra - s a u d a ra s e k a lia n ,
P r o je k - p ro je k ja n g d ig o lo n g k a n pada b id a n g D e p a r te m e n
K e h a k im a n m e n u r u t S u r a t K e p u tu s a n P r e s id e n N o m o r 107 t a h u n
1961 a d a la h p e m b a n g u n a n 7 b u a h p e n d ja r a m o d e r n , d ip e r le n g k a p i
dengan te m p a t- te m p a t p e rta n ia n , p e r t e n u n a n ,, p e r k a ju a n , per-
k u lit a n d ll. d a n L e m b a g a P e m b in a a n H u k u m N a s io n a l.
U n t u k p e m b a n g u n a n 7 b u a h p e n d ja r a m q d e r n d e n g a n p e r
u s a h a a n - p e ru s a h a a n se rb a le n g k a p itu o le h M .P .R .S . d ir e n t ja n a k a n
p e m b ia ja a n seb esar R p . 26 d ju ta .
T e r n ja ta bahw a b ia ja te rse b u t tid a k t j u k u p , s e h in g g a k in i
d ir e n t ja n a k a n m e m p e r le n g k a p i s e d ja u h m u n g k in 7 b u a h p e n d ja r a
ja n g s u d a h a d a s e k a ra n g d i T a n d ju n g r a d ja ( S u m a t e r a S e la t a n ) ,
K e b on w aru' (B a n d u n g ), W a n ita B u lu (S e m a ra n g ), Am bon,
M a k a s a r , B a n d ja r m a s in d a n K e fa m e n a n u (T im o r ).
M e n g in g a t k e a d a a n k e u a n g a n d a la m t a h u n 1962 m a k a d a la m
ta h u n an gg aran it u h a n ja dapat d is e d ia k a n Rp. 7 d ju t a ja n g
d ip e r g u n a k a n u n t u k m e m p e r le n g k a p i P e n d ja r a T a n d ju n g r a d ja
d a n P e n d ja r a K e b o n w a r u .
D a la m m e m p e r le n g k a p i P e n d ja r a T a n d ju n g r a d ja te r n ja t a
p e ilu d ia d a k a n p e ru b ah an berh u bu n g dengan p e n je le n g g a r a a n
P x o je k D je m b a t a n M u s i, se h in g g a b e a ja p r o je k p e n d ja r a in i me-
m e r lu k a n b e ja le b ih b a n ja k d a r ip a d a d ir e n t ja n a k a n s e m u la .
M e n g e n a i P e n d ja r a K e b o n w a r u d i B a n d u n g (b e k a s s ’L a n d s
O p v o e d in g s - G e s tic h t) d a p a t ditex-angkan, b a h w a p e n d ja r a te rse b u t
a d a la h u n t u k m e n g g a n ti P e n d ja r a B a n t je u j, ja n g t e m p a t n ja t id a k
s e s u a i la g i d e n g a n zam an dan ja n g akan d ip e x *g unakan u n tu k
c sh o p p in g - c e n tre - p la n K o t a p r a d ja B a n d u n g .
81 0
D a r i r e n tja n a m c m p e r le n g k a p i P e n d ja r a K e b o n w a r u B a n d u n g
u n t u k t a h u n 1962, p e k e r d ja a n le b ih k u r a n g te la h 5 0 % selesai.
S a u d a ra - s a u d a ra se k a lia n ,
D e n g a n K e p u tu s a n P re sid e n n o m o r 194 t a h u n 1961 d ib e n t u k
Lem baga P e m b in a a n H ukum N asio n a l ja n g d ib e r i tu g a s m e
la k s a n a k a n p e m b in a a n h u k u m n asio n al se b a g a im a n a d ik e h e n d a k i
o le h K e te ta p a n M .P .R .S . N o. II ta h u n 1960, dengan tu d ju a n
m e n tja p a i s u a tu ta ta - h u k u m nasional.
Usaha-u.saha u n t u k m e la k s a n a k a n tugas ta d i a n ta r a la in ja la h
m e n jia p k a n r a n tja n g a n - ra n tja n g a n p e r a t u r a n / p e r u n d a n g a n :
a. u n t u k m e le ta k k a n dasar-dasar ta ta h u k u n i n a sio n a l.
b. u n tu k m e n g g a n tik a n p e ra tu ran - p e ratu ra n ja n g t id a k se s u a i
d e n g a n t a ta h u k u m nasional.
c. u n tu k m asalah - m asalah ja n g b e lu m d ia t u r d a la m s u a tu
p e r a t u r a n p e ru nda n g an - p eru n da ng an.
1. T e r s u s u n n ja Dasar-dasar/Azas-azas T a ta h u k u m N a s in o n a l,
ja n g d isa m p ailqa n bersam a in i sebagai L a m p ir a n A ;
2. S e le sai R a n tja n g a n - ra n tja n g a n U n d a n g - u n d a n g te n ta n g :
a. Pex-aturan P e le n g k a p P e n tja ta ta n Pex-kawinan d a n
b. Pex-atux*an P o k o k m engenai Ja ja s a n .
3. T e rs e le n g g a ra k a n n ja „S e m in a r H u k u m N a s io n a l 1963” d a la m
b u la n M a r e t 1963, den gan m a k s u d - tu d ju a n m e n g u m p u lk a n
b a h a n - b a h a n ilm ia h ja n g d ip e rlu k a n g u n a p e n ju s u n a n h u k u m
n a s io n a l In d o n e s ia, sesuai d en gan tjita- tjita m a s ja r a k a t a d il
d a n m a k m u r b e rd a sa rk a n P a n tjas ila.
S e m in a r m e n g h a s ilk a n 4 b u a h R e so lu si p e n tin g , ja n g disam -
p a ik a n bex-sama in i sebagai L a m p ir a n B , d e n g a n h a r a p a n s u p a ja
d ip e r tim b a n g k a n o le h S id a n g ja n g te rh o rm a t in i u n t u k d is a h k a n .
S a u d a ra - sa u d a ra sekalian,
P e r lu k ii’a n ja d a la m h u b u n g a n d e n g an p e m b in a a n hukum
n a s io n a l itu sa ja d is in i m e n g e m u k a k a n beb e rap a h a l ja n g dikei*-
d ja k a n o le h D e p a rte m e n K e d ja k saan .
811
D ib id a n g p e rs o n il sa n g a t terasa p e r lu n ja te n aga- te n ag a ja n g
t ja k a p d a n su n g g u h - s u n g g u h m e n g e rti se rta m am pu d a la m
tu ru t m e n je le s a ik a n R e v o lu s i. •
Pada w a k t u in i b a r u te rd a p a t ± 10% te n a g a d ja k s a ja n g
m e m ilik i d a sa r p e n d id ik a n a k a d e m is d a n ± 25% ja n g ber-
p e n d id ik a n sem i-akadem is. ,
U s a h a p e n d id ik a n ja n g d ila k u k a n p a d a S e k o la h H a k im dan
D ja k s a se rta U n iv e rsita s- u n iv e rsitas a d a la h :
1) S e k o la h H a k im d a n D ja k s a ............................... 217 o ra n g
2) A k a d e m i T h e s a u ri N e g ara .................................... 2 o ra n g
3) A k a d e m i H u k u m M ilile r ........................................ 102 o ra n g
4) P e r g u r u a n T in g g i Ilm u K e p o lis ia n .................. 48 o ra n g
5) F a k u lt a s H u k u m .................................. '................. 100 o ra n g
D ju m la h : 469 o ra n g
D is a m p in g it u te la h d ila k u k a n in d o k t r in a s i d a n d ia d a k a n
la tih a n - la tih a n d ja b a ta n k e m ilite r a n d a n la in - Ia in b a g i p a ra
d ja k s a dan p e g a w a i a d m in istrasi.
U s a h a - u s a h a in i a k a n terus d ila k u k a n s e h in g g a d id a la m w a k tu
ja n g s in g k a t dapat d ib e n tu k kader- d ja k s a ' d a n pegaw ai
a d m in is tr a s i ja n g b e r m u tu .
R e to o lin g d a n r e g ro u p in g d ilin g k u n g a n K e d ja k s a a n te la h d i
la k s a n a k a n s e tja ra w a d ja r d a n tid a k m e n im b u lk a n k e m a tje ta n
d a la m p e k e r d ja a n d in a s sehari-hari.
P a r a se n io r, ja n g tid a k m e m e n u h i s ja r a t c h u s u s a k a n te ta p i
m e m e n u h i sjarat- sjarat u m u m , d ite m p a t k a n d ite m p a t- te m p a t
la in , a g a r s u p a ja d a p a t t u r u t se rta m e m b e r i b a n t u a n k e p a d a
te n a g a - te n a g a m u d a . '
D ila p a n g a n p e ru n d a n g - u n d a n g a n te la h d is e le s a ik a n U n d a n g -
undang P o k o lf K e d ja k s a a n (U n d a n g - u n d a n g Nom er 15
t a h u n -1961), se s u ai d e n g a n K e te ta p a n M .P .R .S . d a n U n d an g-
undang te n ta n g p e m b e n tu k a n K e d ja k s a a n T in g g i (U n d a n g -
U n d a n g N o m e r 16 ta h u n 1961), sedang ^U n d an g - u n d a n g A t ja r a
P id a n a dan U ndang-undang H ukum P id a n a ja n g b e r s ifa t
n a s io n a l se k a ra n g m a s ih d a la m p e re n tja n a a n .
5. D ia n t a r a p e rk a ra - p e rk a ra ja n g p e n tin g ja n g te la h d is e le s a ik a n
o le h K e d ja k s a a n b ersam a d e n g a n instansi-instansi la in d is e b u t
d is in i p e rk a ra - p e rk a ra ja n g b e r ta lia n dengan p e m u lih a n
k e a m a n a n d a n p e rk ara- perkara tin d a k p id a n a e k o n o m i, te r
u t a m a ja n g m e n g e n a i sandang-pangan.
' D a l a m p e n u n tu n a n soal h u k u m a n , ja n g — d jik a te r la lu r in g a n
— t id a k akan m e n tje g a h te ru la n g a n ja p e rb u a ta n , dan — d jik a
t e r la lu b e r a t — a k a n m e n g a k ib a tk a n d ih e n tik a n n ja a ta u d ibatasi-
n ja u s a h a - u sa h a d ib id a n g ekonom i, ja n g akan m enurunkan
v o lu m e p e re d a r a n b a ra n g , p ro d u k s i d a n export.
S e la in d ib id a n g p e ra d ila n m a k a ke p ad a' K e d ja k s a a n d ib e r i
tu g a s d ju g a d ib id a n g p e n ja lu r a n dan p e n g u m p u la n b a ra n g ,
m engenai te k s til, padi dan lain-lain, bersam a-sam a dengan
in sta n si- in s ta n si la in u n tu k m engam ankan p e la k s a n a a n d ari
b e r b a g a i tin d a k a n P e m e r in ta h dibe rb agai sektor.
S a u d a ra - s a u d a ra sekalian,
S e b a g a im a n a te lah ditegaskan d id a ia m M a n ife s to P o lit ik
R e p u b l ik In d o n e s ia , m a k a p e m b e n tu k a n F r o n t N a s io n a l te r u ta m a
d im a k s u d k a n u n t u k m e n g a d a k a n a la t p e nggerak m a s ja r a k a t s e tja ra
d e m o k r a tis ja n g d ip e rlu k a n , pertam a-tam a d ib id a n g p e m b a n g u n a n .
K a r e n a p e n tin g n ja F r o n t N asio nal itu sebagai a la t p e r d ju a n g a n
R a k ja t u n tu k p e n je lesaian R e v o lu s i N asio na l, m aka re a lisa si
p e m b e n tu k a n F r o n t N asio n a l se m ak in san g at d ip e r lu k a n d id a ia m
ta h a p R e v o lu s i In d o n e s ia sekarang in i. K e n ja t a a n in i le b ih
d ip e r k u a t o le h K e te ta p a n M .P .R .S . N o. I I ta h u n 1960 p a s a l 4.
K a r e n a it u p e m b e n tu k a n F ro n t N a sio n a l d is a m p in g m e r u p a
kan h a s il re to o ling , a d a la h p u la a lat u n t u k m e la k s a n a k a n dan
m e la n d ju t k a n p e la k sa n a a n retooling, ja itu „ R e to o lin g d ila p a n g a n
k e m a s ja r a k a ta n ” d a la m a rti ja n g p o k o k ia la h m e n g h im p u n segala
te n a g a , segala k e k u a ta n , segala saran, ja n g k in i sudah dan
b e lu m d ip e r g u n a k a n ; m e n g h im p u n segala te n ag a d a n k e k u a t a n
ja n g re sm i, setengah resm i d an ja n g sam a s e k a li t id a k re sm i.
813
S. 6
\
814
I
a. Pengurus D aerah:
D engan S u rat K e p u tu s a ri F ro n t N a s io n a l N o. 2, 3 d a n 4
t a h u n 1961, d is u s u l o leh S u r a t K e p u tu s a n F r o n t N a s io n a l N o .
9 dan 10 t a h u n 1962, te la h te r b e n tu k P e n g u ru s - p e n g u ru s <
F r o n t N a s io n a l d i 21 D a e ra h tin g k a t I, d a n h a n ja tin g g a l 1
D a e r a h ja n g h in g g a k in i b e lu m d ju g a te r b e n tu k , ja it u I r ia n
B a r a t . D ih a r a p k a n d a la m ta h u n 1963 in i d id a e ra h Ir ia n B a r a t
d a p a t segera dise le saikan p e m b e n tu k a n n ja .
b. P e n g u r u s T ja b a n g :
D e n g a n S u r a t K e p u tu s a n F ro n t N a sio n a l N o. 1, 2 d a n 3 ta h u n
1962, te la h d is ja h k a n 268 T jabang- tjabang F ro n t N a s io n a l
(D a s w a ti I I ) , b e lu m te rm asu k T jab ang- tjab an g F r o n t N a s io n a l
d id a e r a h K a lim a n t a n S e la ta n dan Ir ia n B a r a t ja n g h in g g a
s e k a r a n g b e lu m te rb e n tu k .
c. P e n g u r u s A n a k T ja b a n g :
D e n g a n S u r a t K e p u tu s a n F ro n t N a sio n a l N o. 7 t a h u n 1962,
t e la h te r b e n tu k 1.911 A n a k T jab an g F r o n t N a s io n a l (tin g k a t
K e t ja m a t a n ) .
d. P e n g u ru s R a n tin g :
D e n g a n S u r a t K e p u tu s a n F ro n t N asio na l N o. 8 ta h u n 1962,
k e lu r a h a n ) d is e lu r u h Indonesia.
D engan a d a n ja p e ro b a h a n A n g g a ra n D a s a r F r o n t N a s io n a l
p a s a l 4 te n ta n g ke an g g o taan F ro n t N asio n a l b e r d a s a r k a n K e
p u tu s a n P re s id e n N o. 658 ta h u n 1961, m a k a nam pak s e m a k in
d je la s p e ra n a n F r o n t N asio na l dalam m e n g h im p u n d a n m e m im p in
gerak s e lu r u h k e k u a ta n revolusio ner d a r ip a d a P a rta i- p a rta i
P o lit ik d a n Organisasi-organisasi M a s s a /G o lo n g a n -g o lo n g a n K arya.
815
sasi M assa/G olongan Karya untuk masuk mendjadi anggota
Front Nasional dengan pendjelasan sebagai berikut:
a. P a r ta i- p a r ta i P o l it ik ................................................ 10 org.
b. G o lo n g a n B u r u h ........................................................... 150 „
c. G o lo n g a n T a n i ..........................i .................................. 9 „
d. G o lo n g a n W a n it a ....................................... ................... 10 „
e. G o lo n g a n p e m u d a , p e la d ja r , m a h a s is w a .............. 38 „
f. G o lo n g a n k e b u d a ja a n .................................................. 9 »
g. G o lo n g a n - g o lo n g a n la in n ja ......................................... 40 „
a. S a lu r a n v e r tik a l, b e ru p a : P e n g u ru s - p e n g u ru s D a e r a h , T ja
b a n g , A n a k T ja b a n g d a n R a n t in g F r o n t N a s io n a l.
b. S a lu r a n h o r iz o n ta l, b erupa: O rg an isasi- o i'g an isasi P o litik ,
M a s s a d a n K a r y a , m u la i d a r i P u t ju k P im p in a n n ja s a m p a i ke
R a n tin g - r a n tin g n j a.
A ta s dasar it u la h , m a k a d is a m p in g n ja m emelihax-a s a lu ra n
v e r t ik a l, a d a la h s a n g a t p e n tin g p u la u n t u k s e n a n tia s a mempex--
h a t ik a n s e rta m e n g in te n s ifk a n h u b u n g a n Fx*ont N a s io n a l d e ng an
s e lu r u h k e k u a ta n - k e k u a ta n r e v o lu s io n e r d a r ip a d a golongan-
g o lo n g a n karya tex’s e b u t dengan m e la lu i k e g ia ta n - k e g ia ta n
b e r s a m a u n t u k m e la k s a n a k a n tu g a s d a n P r o g r a m Fx'ont N asio n a l
be rd asark an Sendi O rg a n is a s i Fx'ont N a s io n a l s e p e rti ja n g
816
U n d a n g N om er 16 ta h u n 1961), sedang ^U ndang-undang A tja r a
P id a n a d an U ndang-undang H u k u m P id a n a ja n g bersifat
nasional sekarang m asih dalam perentjanaan.
5. D ia n ta ra perkara-perkara jan g penting ja n g telah diselesaikan
oleh K e d ja k saan bersam a dengan instansi-instansi la in disebut
d isin i perkara-perkara jan g bertalian dengan p e m u lih a n
k e a m a n a n dan perkara-perkara tin d a k p id a n a ekonom i, te r
u ta m a jang m engenai sandang-pangan.
D a la m p e n u n tu n a n soal h u k u m a n , jang — d jik a te rlalu rin g an
— tid a k a k a n m entjegah terulanganja perbuatan, dan — d jik a
te r la lu berat — akan m engakibatkan d ih e n tik a n n ja atau dibatasi-
n ja usaha-usaha dibidang ekonom i, jang akan m e n u ru n k a n
v o lu m e peredaran barang, produksi dan export.
Saudara-saudara sekalian,
Sebagaim ana telah ditegaskan didalam M anifesto P o litik
R e p u b lik Indonesia, m aka pem bentukan F ro n t N asional te rutam a
d im a k s u d k a n u n tu k m engadakan alat penggerak m asjarakat setjara
d em okratis ja n g diperlukan, pertama-tama d ib id an g p em bangunan.
K a re n a p e ntin g nja F ro n t N asional itu sebagai alat p e rd ju an g an
R a k ja t u n tu k penjelesaian Revolusi N asional, m ak a realisasi
p e m b e n tu k an F ro n t N asional sem akin sangat d ip e rlu k a n d id alam
ta h ap R evo lusi Indonesia sekarang ini. K e n ja ta a n in i le b ih
d ip e rk u a t oleh K etetapan M .P.R.S. No. I I ta h u n 1960 pasal 4.
K a re n a itu pem bentukan F ront N asional disam ping m e ru p a
k a n hasil retooling, adalah p u la alat u n tu k m e lak sanak an dan
m e la n d ju tk a n pelaksanaan retooling, ja itu ..Retooling d ilap a n g an
k e m asjaraka tan” dalam arti jang pokok ialah m e n g h im p u n segala
tenaga, segala kekuatan, segala saran, ja n g k in i su d ah dan
b e lu m d ip e rg u n a k a n ; m en g him p un segala tenaga d an k e k u a ta n
ja n g resmi, setengah resm i dan jang sam a sekali tid a k resm i.
813
S. 6
R e to o lin g b e ra rti m o b ilisa s l total, m e n g h im p u n tenaga-tenaga
m a te r iil se tjara total, m e n g h im p u n tenaga-tenaga ro ch an iah
se tjara total, d a n m e m b u a t tenaga-tenaga itu strijd-vaarding dan
strijd- w aardig buat m e la k sa n a k a n tugas d an tanggung-djavvab
K a b in e t K e r d ja , ja n g p ad a hakeka'tnja m e ru p a k a n p ro g ram b agi
R a k ja t In d o n e s ia s e lu r u h n ja ” .
a. P e ngu ru s D a e r a h :
b. Pengurus T ja b a n g :
D en gan S u ra t K e pu tusan F ront N asional No. 1, 2 d an 3 ta h u n
1962, telah disjahkan 268 Tjabang-tjabang F ro n t N asional
(D asw ati I I ) , b elum term asuk Tjabang-tjabang F ro n t N asional
didaerah K a lim a n ta n Selatan dan Ir ia n B a ra t ja n g hingga
sekarang b e lu m terbentuk.
c. Pengurus A n a k T ja b a n g :
D engan S u rat K eputusan F ront N asional No. 7 ta h u n 1962,
telah terbentuk 1.911 A n a k Tjabang F ro n t N asional (tin g k at
K e tja m a ta n ).
d. Pengurus R a n tin g :
D engan S u ra t K eputusan F ro nt N asional No. 8 ta h u n 1962,
k e lurah an ) diseluruh Indonesia.
815
sasi Massa/Golongan K arya untuk masuk mendjadi anggota
Front Nasional dengan pendjelasan sebagai b e rik u t:
a. P arta i- p a rta i P o litik ............................................... 10 org.
b. G o lo n g a n B u r u h ....................................................... 150 „
c. G o lo n g a n T a n i ........................ : ................................. 9 „
d. G o lo n g a n W a n ita ..................................... .................. 10 „
e. G o lo n g a n p e m u d a , p e lad jar, m ahasisw a ............ 38 „
f. G o lo n g a n k e b u d a ja a n ............................................... 9 „
g. G olongan- golongan la in n ja ...................................... 40 „
816
te rtja n tu m d id aiam A n g g a ra n D asar F ro n t N asio na l pasal 7,
sehingga F ro n t N asional dapat m em e nu hi fu n k s in ja sebagai
organisasi massa revolusioner.
S ebagaim ana sudah diterangkan diatas, kegiatan-kegiatan
F ro n t N asional dalam periode pem be ntu kan dan p e m b a n g u n a n
F r o n t N asional lebih b a n ja k dititik-beratkan pada kegiatan-ke
g ia ta n ja n g bersifat kedalam . W a la u p u n d e m ikian , terdorong oleh
perk e m b an gan situasi Revolusi pada tingk at sekarang in i d a lam
ran g k a m e m b antu Pem erintah m ensukseskan T R IK O R A dan
pelaksanaan T ri Program Pem erintah, b aik oleh P e n g u ru s B esar
F ro n t N asional m a u p u n oleh Pengurus-pengurus D ae rah, T jabang,
A nak T jabang dan R a n tin g F ro n t N asional telah d ila k u k a n
k e gia tan ja n g bersifat keluar. Sudah barang te n tu dalam kegiatan-
k e gia tan in i, tid a k m elupakan faktor kekuatan-kekuatan re vo lusi
oner daripada organisasi-organisasi p olitik d an organisasi-organaissi
m assa/k ary a jan g m emegang peranan ik u t m e n e tu k an d id a ia m
p elaksanaan tugas-tugas F ro n t Nasional. ,
D e n gan d iu m u m k a n n ja T R IK O R A pada tanggal 19 D esem ber
1961 di Jo g ja k a rta dan berdasarkan In struksi Presiden tanggal
27 D esem ber 1961, Pengurus Besar F ront N asional telah meng-
in stru k sik a n kepada seluruh aparatur organisasi F ro n t N asio nal
sam pai ke Ranting-ranting u n tu k m e m b a ntu P e m e rin ta h cq
A n g k a ta n Bersendjata dengan m aksud ik u t serta m e lak san ak an
m obilisasi dengan djalan m em bangkitkan kegairah an dan d a ja
d ju a n g R a k ja t u n tu k m endaftarkan d iri sebagai Tenaga-tenaga
S u k are law an Pem bebasan Irian Barat. H asil 4.000.000 S u k a re la w a n
ja n g m e lip u ti sem ua aliran dan golongan revolusioner.
D isam p ing itu, F ron t Nasional pun telah m e la n tja rk a n
kegiatan-kegiatan:
a. M usjaw arah K e b u latan Tekad u n tu k m e n d u k u n g pelak sanaan
T R IK O R A pada tanggal 2 M aret 1962, dan jan g d ih a d ir i oleh
150 organisasi-organisasi politik dan m assa anggota F r o n t
N asional. •
M usjaw arah tersebut telah m en jatakan k e b u la ta n tekad R a k ja t
u n tu k m endukung kebidjaksanaan P .J.M . P re sid e n d a la m
perdjuan gan pembebasan Iria n B arat.
817
b. M engorganisasi rapat-rapat raksasa d i ib u k o ta P ro p in s i, d i
K a b u p a te n - k a b u p a te n di K e tja m a ta n - k e tja m a ta n dan di
Desa-desa u n tu k m e m b a n g k itk a n kesiap-siagaan d a n se m an gat
R a k ja t u n tu k m e la k s a n a k a n T R I K O R A se tjara kon se kw e n .
c. M e n je le n g g a ra k a n K u r s u s K a d e r B rig a d e P e m b a n g u n a n Ir ia n
B a ra t b e rge lom b an g d a n ja n g d iik u ti oleh le b ih 400 orang
tenaga K a d e r F ro n t N asio nal m e lip u ti b e rb a g a i a lir a n d a n
golongan, sebagai persiapan u n tu k p e n g irim a n B rig a d e P e m
b a n g u n a n Ir ia n B a ra t sesuai dengan p e rm in ta a n W a m p a D r.
S u b a n d rio selaku K o o rd in a to r U ru s a n Ir ia n B a ra t.
d. M e la n d ju tk a n aksi-aksi k a m p a n je se tjara b e rg e lo m b an g
m e la lu i m e dia pers d an radio u n tu k m e n g g e ra k k a n se m an gat
R a k ja t d i Ir ia n B a ra t d an R a k ja t d is e h m jli T a n a h A ir , d e n gan
tu d ju a n m e n u n tu t m asa — k e rd ja U N T E A d i Ir ia n B a ra t
dip e rp e nd ek dan m e n o la k plebisit.
818
k-IV d an m engatasi kesulitan-kesulitan d ib id a n g tran sp o rt
u n tu k suksesnja T R IK O R A dan la n tja rn ja d istrib u si sandang-
pangan. *
c. M u s ja w a ra h W a n ita pada tanggal 31 A gustus s / d 1 S e ptem ber
1962, jan g telah berhasil m em bahas dan m en e tapk an prog ram
aksi massa w a n ita dalam pelaksanaan follow-up p e rd ju a n g a n
pem bebasan Ir ia n B arat, pelaksanaan follow-up p e m u lih a n
keam anan dan m ensukseskan pelaksanaan prog ram sandang-
pangan. '
d. M usjaw arah K e rd ja Pengurus Besar F ro n t N asio nal pada
tanggal 17 s /d 21 Septem ber 1962 ja n g d ih a d iri oleh wakil-
w a k il Pengurus D aerah F ro n t N asional se lu ru h Indonesia
u n tu k m enetapkan Pedom an K e rd ja d an P e d o m an D asar
seluruh aktivitas F ro n t N asional d ibidang organisasi, kesatuan
aksi, indoktrinasi-propaganda dan bagian chusus.
e. M u sjaw arah K e rd ja P engu m p ulan P ad i F ro n t N asio nal pada
tanggal 20 s /d 22 N opem ber 1962, u n tu k m enetapkan langkah-
lan g k ah bagi F ron t N asional dan m e n ja tu k a n sikap b ag i
organisasi-organisasi massa tani dalam m enghadapi p elaksana
an suksesnja pem belian padi.
819
M engenai kegiatan- kegiatan F ro n t N asio nal seterusnja di-
s e b u tk a n :
3. M e n je le n g g a ra k a n Gotong-rojong m enurut k e ad a a n d an
tu n tu ta n setem pat, ja itu m e ngad akan ke rd ja- b hakti pada
hari-hari M in g g u d an hari-hari tertentu d ala m ra n g k a g e rak an
k e rd ja b h a k ti d i C o m p le x Asian-Games, pem b e ran tasan h a m a
tik u s, p e rb a ik a n s alu ran dan djem batan. .
820
U n tu k m e lak sanak an Srti p e n tin g n ja social-support dan
social-control oleh F ro n t N asional sebagai alat R e vo lusi, seperti
a d a n ja D e w a n P e rtim b an g an dan Pengaw as P e m b e lian P a d i d an
D is trib u s i Beras, dan Dewan-dewari Perusahaan, sangatlah p e n tin g
a rti kerdja-sam a antara P e m e rintah dengan F ro n t N asional.
T etapi pengertian in i b e lu m m erata d im ilik i oleh beberapa
pe d ja b at P e m e rintah , terutam a didaerah-daerah, sehingga m assa
aksi F ro n t N asional u n tu k m elaksanakan garis p o litik d an H a lu a n
N egara seperti d in ja ta k a n dalam K etetapan-ketetapan M .P .R .S .
b e lu m dapat d id jala n k an dalam arti jang sesungguhnja.
IV . S ID A N G B E R S A M A .
M engenai Sidang Bersam a P.B.F.N .-P.B.F.N . se lu ru h In d o
nesia jan g langsung pada tanggal 13 s /d 16 P e b ru a ri 1963 d i
D ja k a rta , d ik e m u k ak an bahw a m usjaw arah itu d iad ak an kare n a
terdorong oleh beberapa fa k to r :
821 V
b. L a p o r a n O rg a n is a si P B F N ja n g *disam paikan oleh Sekretaris
D je n d e r a l P B F N S d r. S u d ib jo . <
c. R a n tja n g a n „P ro g ra m k e r d ja ” F ro n t N asional ta h u n 1963.
822
b e ratkan pada kegiatan-kegiatan d alam periode 2 lk a th u n ,
ja itu sebagaim ana sudah diterangkan didepan m e ru p a k a n
periode p e m be n tu kan dan p e m b an g u nan F ro n t N asional.
Pertama:
K e p u tu sa n m engenai P A N T JA - P R O G R A M F R O N T N A S I O
N A L ta h u n 1963, jang bertindak :
1. M engkonsolidasi kem enangan-kemenangan ja n g sudah d itja p a i
dibidang keam anan dan Iria n B arat dan bidang-bidang la in n ja .
2. • Menanggulangi kesulitan-kesulitan ekonomi dengan meng-
u ta m a k a n kenaikan produksi.
3. M eneruskan perdjuangan anti-imperialisme dan neo-kolonial
isme dengan m em perkuat ke-Gotong-Rojongan nasional
Revolusioner berporoskan N A S A K O M .
4. M eratakan dan m engam alkan indoktrinasi berdasarkan
TUBAPI seperti jang sudah ditetapkan oleh Presiden,
dilengkapi dengan Resopim dan T akem , ja n g m em uat 9
W e d jan g a n Presiden.
5. M e laksanakan retooling aparatur Negara, term asuk b id an g
P em erintah an dari Pusat sampai Daerah-daerah.
K e d u a :
K e p u tu sa n tentang Pedom an K e rd ja F ro n t N asional ta h u n
1963, ja n g m e m u at pedom an kerdja bagi m asing-masing B a g ia n
F ro n t N asional jang m elip uti tugas-tugas organisasi, ke satuan aksi,
indoktrinasi, propaganda, chusus, penilaian-pengaw asan tata-
usaha, keuangan dan lain-lain.
i
Ketiga: -
K e p u tu sa n m engenai Resolusi-resolusi b a ik jan g bersifat
ke luar m a u p u n kedalam , antara l a i n :
1. M enentang M alaysia, k e luarnja Indonesia d ari IO C dan
m enjelenggarakan G A N E F O .
823
2. Protes te rh a d a p tin d a k a n P e m e rin ta h k o lo n ia l d a n feodal d i
K a lim a n ta n U ta r a te rh a d a p R a k ja t In d o n e sia d isan a, <^an
solider te rh a d a p p e rd ju a n g a n R a k ja t K a lim a n ta n U tara.
3. M e m b e rik a n p e rh a tia n chusus terhadap daerah-daerah p e r
b atasan de n g an M a la y sia d an T im o r P o rtu g is d a la m ra n g k a
m e m p e rtin g g i k e w asp ad aan nasional m e n e n tan g im p erialism e .
4. S is tim k e rd ja , keangg otaan d an kom posisi P a n it ia R e to o lin g
A p a r a tu r N e g ara d itin d ja u k e m b ali, d ari tin g k a t P u s a t sam p a i
k e tin g kat- ting kat D a e ra h (ke b aw ah ).
5. M e le n ja p k a n d u alism e ja n g m e n g h a m b at P e m e r in ta h a n d a ri
P usat sam p ai Daerah-daerah, m endesak d ik e lu a r k a n n ja
U nd an g - un da ng P o k o k tentang P e m e rin ta h a n D aerah ja n g
d e m o k ratis d a n m e n d ja m in otonom i ja n g seluas-luasnja.
6. K e p a la D a e ra h tid a k m erangkap d ja b a ta n K e tu a D P R D —
GR.
7. P e m b a n tu K e p a la D ae rah T in g kat I dan I I d ite ta p k a n p ad a
p ro p o r s i' ja n g sebenarnja sebagai B .P .H .
8. P e ra tu ra n P residen tentang lara n g an bagi p e g aw ai N e ge ri
golongan F d a n pegaw ai N egara (B .P .H .) m e n d ja d i anggota
P a r ta i P o litik d itja b u t.
9. L e b ih m enegaskan fungsi F ro n t N asional, sehingga :
a. P e m e rin ta h m e m u sja w a ra h k a n dengan F r o n t N a sio n a l
sesuatu ja n g m e n ja n g k u t P a n itia P ro gram .
b. M e m b e rik a n fungsi pada F ro n t N asio nal sebagai ajparatur
social-controle dan social-support.
K e e m p a t :
824
Kesulitan-kesulitan Front Nasional jang masih perlu diatasi
ja la h : ,
1. Pembangunan oi'ganisasi Front Nasional dan pelaksanaan
aksi-aksi Front Nasional diwaktu jang lalu masih tergantung
terutama sekali pada faktor-faktor luar Front Nasional
sendiri, termasuk iklim politik umumnja.
Baik tidaknja kerdja-sama antara anggota-anggota Pengurus
sangat terpengaruh olehnja.
2. Dalam perkembangan Front Nasional masih terdapat kesulit
an-kesulitan dalam hal kerdja-sama antara Pemerintah dengan
Front Nasional dibeberapa Daex*ah, karena adanja sikap jang
belum menjedari dari beberapa pedjabat terhadap pentingnja
ber-orientasi kepada kekuatan Rakjat.
Saudara-saudax’a sekalian, _
Bertalian dengan Ketetapan M.P.R.S. mengenai Landreform
diterangkan bahwa pada tahun 1961 sampai pertengahan tahun
1962 telah diadakan persiapan-persiapan seperti:
1. Pendaftaran tanah jang mendjadi sasaran Landreform,
2. Penjusunan organisasi pelaksanaan,
3. Pembuatan pedoman-pedoman pelaksanaan,
4. Mengadakan seminai'-seminar di Pusat dan daerah dan
5. mengadakan penerangan jang luas dan melengkapi per
siapan tehnis.
825 '
Mengenai pelaksanaan Undang-undang Perdjandjian Bagi
Hasil diterangkan bahwa kini telah ada 169 daerah tingkat II jang
melaksanakan atau 65%.
t Saudara-saudara sekalian,
Ketetapan M.P.R.S. No. II tahun 1960 telah menentukan
beberapa hal jang perlu diperhatfkan dan dilaksanakan dalam
pembangunan dibidang keamanan dan pertahanan.
Pembangunan Angkatan Perang, sesuai dengan Ketetapan
M.P.R.S. tidak dapat dilakukan berdasarkan penilaian strategi
satu kali sadja, tetapi harus dilakukan penilaian strategi jang terus
menerus.
Dalam hubungan ini maka Ketetapan M.P.R.S. telah menjerah-
kan perentjanaan pembangunan Angkatan Perang kepada Dewan
Pertahanan Nasional beserta Gabungan Kepala-Kepala Staf
Angkatan, sehingga didalam Ketetapan M.P.R.{3. tidak dapat
sesuatu perentjanaan pola pembangunan Angkatan Perang jang
dibuat setjara terperintji. f
Jang diharuskan oleh Ketetapan M.P.R.S. adalah penjusunan
dari perundang-undangannja.
Dalam penjusunan perundang-undangan dibidang pertahanan/
keamanan telah ditempuh dua djalan, jaitu :
1. Penjusunan Undang-undang Pokok Pertahanan, jang pem-
bahasan dan penjusunannja dikerdjakan oleh sebuah Panitya
Interdepartemental. ,
2. Penjusunan Undang-undang lainnja ^ilakukan oleh masing-
masing Departemen, dengan hasil antara lain Undang-undang
Pokok Kepolisian (Undang-undang No. 13 tahun 1961) dan
Undang-undang Pokok Kedjaksaan (Undang-undang No. 15
tahun 1961).
Tidak semua materi jang disebut dalam Ketetapan M.P.R.S.
perlu diselesaikan dalam bentuk Undang-undang, seperti misalnja
soal Dewan Pertahanan Nasional, jang diatur dengan Keputusan
Presiden nomor 618 tahun 1961.
Organisasi Putjuk Pimpinan Angkatan Bersendjata jang diatur
dengan Keputusan Presiden nomor 225/PLT tahun 1962, soal
826 (
O rganisasi P e rtah an an S ip il ja n g d ia tu r d engan K e p u tu s a n
P residen nom or 48 ta h u n 1962, p e nentuan A n g k a ta n m e n d ja d i
D epartem en, ja n g d ia tu r dengan P e ratu ran Presiden No. 4 ta h u n
1962.
P e k e rd jaan ini d ila k u k a n dengan m engingat keadaan d im a n a
se lu ru h p e rh atian dan usaha selam a ta h u n 1961 sam pai ach ir
ta h u n 1962 d itju ra h k a n ke dalam pelaksanaan T ri K o m a n d o R a k ja t.
P e n ju s u n a n perundang-undangan dalam bid an g p e rta h a n a n /
ke a m a n a n sekarang m asih d ila n d ju tk a n dan pada w a k tu n ja
h a siln ja a ka n segera d ia d ju k a n oleh P em erintah kepada D .P .R .-G .R .
D id a ia m K etetapan M .P .R .S . se lan d ju tn ja d itja n tu m k a n
landasan-landasan id iil m engenai m asalah p e rta h an a n /k e am an an ,
ja n g d ju g a tersim pul dalam M anifesto P o litik , ja n g an tara la in
m e n g u ta ra k a n penggunaan ra k ja t guna m e n je lam atk an N egara
d a n Bangsa serta terpim pinnja keh idup an nasional jan g d apat
d ib a w a k a n kearah penggunaan potensi total.
827
d a la m dua ta h u n te rach ir dalam p e lak san aan T ri P ro g ram
P e m e rin ta h , c h u s u s n ja m en g e nai p e m u lih a n keam anan d an
m e n g e n ai p e rd ju a n g a n pem bebasan Ir ia n B a ra t, te la h dip e role h
hasil-hasil sebagai b e r ik u t : .
1. A n g k a ta n B e rse n d ja ta telah m e n d a p a t p e rs o n il d a n m a te r iil
d a la m w a k tu ja n g sing kat. n
K e g ia ta n in i w a la u p u n sepintas d ap at d ig o lo n g k a n d a la m a rti
m ob ilisasi, n a m u n p ad a h a k e k a tn ja m e ru p a k a n p e m b a n g u n a n
A n g k a ta n B erse nd jata, apalagi k a la u d itin d ja u dari sudut
penam bahan alat-alat ja n g m o d e rn d a la m p e rle n g k a p a n
A n g k a ta n B ersen djata sekarang.
Penam bahan a lat ja n g d im a k s u d k a n itu bagi A n g k a ta n
B e rse n d jata m e ru p a k a n pe nin ggian daja-tem pur, daja-gerak
d a n daja-pendadakan.
S e bagai konsekw ensi d a ri penam bahan m a te riil tersebut,
te ru ta m a ja n g m odern, d ip e rlu k a n penam bahan p e rsonil,
te ru ta m a tenaga ahli, tenaga tehnis, d an penam bahan in i
m e n g a k ib a tk a n p e n am b a h an kegiatan d alam program -program
p e n d id ik a n u n tu k keahlian-keahlian spesifik m ilite r, ja n g
sebagian besar d ila k u k a n d ilu a r negeri a ta u d e n g an b a n tu a n
tenaga lu a r negeri.
S e la n d ju tn ja d ip e rlu k a n d jug a p e n d id ik a n u n tu k m e n g isi
k e k u rang an- ke k urang an slagorde, ja n g m e n je b a b k a n perluas-
an-perluasan d ari fasilitas p e n d id ik a n d engan alat-peralatannja.
P e n g e m b an g an d ju m la h dan kw alitas p e rla ta n m e n je b a b k a n
bahw a:
— fasilitas m ainten an ce jang su d ah ada h a ru s d is e m p u rn a k a n ;
— u n tu k m e n a m p u n g k e p e rlu a n m ain te n an ce d a r i alat-alat
b a ru itu d an p ro d u k si p ersendjataan b a r u h a ru s d ib u a t
fasilitas-fasilitas b aru.
P e n am bah an - p e n am bahan m a te riil seperti te rse b ut diatas
serta pengalam an- pengalam an d alam m o b ilisasi u n t u k Ir ia n
B a ra t m e n im b u lk a n k e ja k in a n u n tu k m e n tja ri d a n m e n d a p a t
k a n dasar-dasar b a ru g u n a m e n tjip ta k a n m a k s im u m „war-ef-
fo rt” . P engalam an-pengalam an d ala m m e n in g k a tk a n „war-ef-
fo rt”d a la m p e rd ju a n g a n jan g b a r u la lu m e m b e rik a n g am b a ran
*
828
a d an ja k e h aru san akan s u a tu sistim ja n g integral, agar
su p aja usaha-usaha m obilisasi m a te riil m a u p u n pe rson il d a p at
b e rb u a t d alam w a k tu ja n g se-singkat-singkatnja d a n d e n gan
effektivitas ja n g sebesar-besarnja.
M e n u ru t K etetapan M .P .R .S . m ak a A n g k a ta n B ersendjata
h aru s p u la d iik u t sertakan dalam proses p roduksi, dengan tid a k
m e n g u ran g i tugas u ta m an ja masing-masing A n g k atan .
829
S - 7
D a la m ra n g k a „civic-missions” in i p e rlu d ik e m u k a k a n ,
p e n g e rtian te n tan g k a r ja d ari A n g k a ta n B e rse n d jata, jan g
m e n g a n d u n g unsur- unsu r p e ng atur d a n p e m b im b in g d a la m b id an g
n o n m ilite r ke a ra h kesiap-siagaan d a la m m asa p e rsiap a n perang,
d isa m p in g ik u t sertanja A n g k a ta n B e rse n d jata d a la m penjeleng-
g a ra n d a n p e m b in a a n p e m b a n g u n a n nasional. ■
830
— p e rta h an an r a k ja t semesta dengan unsur-unsur p e rta h a n a n
k onv ensionil, p e rta h a n a n non-konvensionil d a n p e rta h a n a n
sipU ;
— k e ta h a n a n nasional dengan u n s u r- u n s u r: idiologi, m e n tal,
fisik d an personil, ekonom i dan p e rin d u strian , ilm u
penge tahuan dan tehnik, jan g m e ng hasilkan sem angat,
d a ja tah an idiologis, d aja tah an m e n ta l/fisik , d aja ta h a n
ekonom is d an industri, berlandaskan kem adjuan-kem adju-
an ilm u pengetahuan dan tehnik.
2. P e m b a n g u n a n A n g k a ta n Bersendjata ad alah inh ae rent dengan
p e m b a n g u n a n nasional semesta berentjana, karena p e rta h an an
negara harus d ila k u k a n dengan tjara „self-sufficient”, sebagai
ak ib a t dari p o litik bebas dan aktif.
„Self-sufficiency” dapat ditjapai d jik a d ib an g u n potensi
in d u s tri ja n g ke gu naan nja diarahkan u n tu k m asa d am ai d a n
u n tu k m asa perang.
P e n ila ia n sekarang, bahw a R e p u b lik Indonesia telah m e n d ja d i
potensi m ilite r jan g terkuat dibagian d u n ia in i d alam a rti
konvensionil, h a n ja dapat dipertahankan u n tu k m asa 2 a 3
ta h u n ja n g aka n datang berhubung :
a. d ala m djan g k a w a k tu tersebut, negara-negara tetangga k ita
a k a n b eralih dari sendjata-sendjata konvensionil ke sendjata-
sendjata p e lu ru k e n d a li;
b. pem e lih araan A n g k a ta n L a u t dan A n g k a ta n U d a ra k ita m asih
tergantung d ari lu a r Negeri.
B e rh u b u n g dengan itu m ak a d jik a dalam 2 a 3 ta h u n in i k ita
tid a k m e n g ik u ti perkem bangan tersebut, arti pe rtahanan ko n v e n
sio nil k ita akan beralih ketem pat nom or dua.
Sebagai 'kesim pulan d ari uraian diatas, m a k a ja n g p e rlu d an
d apat d ik e rd ja k a n dalam djangka w aktu 6 ta h u n ja n g a k a n d atan g
d ib id ang p e m b an g u nan A n g k a ta n B ersendjata ialah :
1. P e m b an g u n an A n g k a ta n Perang K onvensionil, ja itu :
a. p e m b an g u n an m ateriil, ja n g berarti m odernisasi m ate riil,
ja n g sebagian telah dike rd jakan dalam m e n ghada pi tugas
T rikora, dan dalam pada itu p e rlu segera d ire n tja n a k a n
p e m b an g u n an fasilitas-fasilitas u n tu k m aintenance p ro d u c
831
tio n , se h in gga b erangsur-angsur A n g k a ta n P e ra n g dalam
p e m e lih a ra a n m a te r iiln ja tid a k te rg a n tu n g d a ri lu a r Negeri.
D a la m h a l in i p e r lu a d a n ja kerdja-sam a d a n koordinasi
d a la m p la n n in g d en g an lain- lain D e p a rte m e n , ja n g meng-
u r u s b id a n g in d u s tri.
3. D a la m ra n g k a k e s e lu ru h a n d a r i k e ta h a n a n n a sio n a l perlu
d ia tu r koo rd inasi an tara ' D epartem en- departem en dalam
b id a n g K e a m a n a n /P e r ta h a n a n d e n g an lain - lain D epartem en
s ip il dan O rganisasi R a k ja t ja n g te r h im p u n d a la m F ro n t
N asio na l sehingga segala k e g ia ta n m aupun u sah a dapat
d itu d ju k a n p a d a sasaran k e ta h a n a n n a s io n a l, usaha-usaha
m a n a tetap m e n d a p a tk a n g uidan ce d a r i b id a n g K e a m a n a n dan
P e rta h a n a n , agar su p a ja sem ua itu te tap di-integrasikan
d a la m h a l p e n e n tu a n policies.
832
Saudara-saudara sekalian,
C h usus u n tu k A n g k a ta n K e p o lisian N e g ara d ik e m u k a k a n
b a h w a d a la m ra n g k a pelak sanaan K e te tap an M .P .R .S . n o m o r I I
ta h u n 1960 d ik e rd ja k a n 2 atjara p okok p e m b a n g u n a n ja itu :
A. M e la n d ju tk a n p rogram p e m b a n g u n a n lem baga-lem baga p e n
d id ik a n b a ru dan m e n je m p u m a k a n lem baga-lem baga p e n
d id ik a n jan g sudah ada guna m e n am b ah k e k u a ta n tenaga
manp&wer K epo lisian terdidik, ja n g telah d im u la i se d jak
A gu stus 1961.
B. M e m u la i p e m ban g u nan satuan-satuan d i ketjam atan-ketjam at-
an d alam usaha m em persiapkan d iri m en ghada pi pen ghap usan
keadaan b ah aja dise luruh T anah A ir m u la i tanggal 1 M e i
1963.
D ib id a n g p en did ik an d ila n d ju tk a n :
a. p e m b an g u n an 17 u n it sekolah p e n d id ik an dasar K e p o lisian
u n tu k p angkat baw ahan, masing-masing b erkapasita 240
siswa, tersebar di 12 K om isariat/P rop in si.
b. p e m b an g u n an 8 u n it sekolah p en did ikan u la n g a n K e p o lis ian
u n tu k p ang kat baw ahan, berkapasita 40 siswa m asing-masing
d an tersebar d i 8 K om isariat/P rop in si.
c. perluasan sekolah polisi negara di S u k a b u m i, te m p a t
p e n d id ik a n la n d ju tan , peng-chususan dan persam aan b ag i
p e rw ira kepolisian.
d.~ p em b an g u n an cam pus P e rg u ru an T inggi Ilm u K e po lisian ,
su atu lem baga p e ndidikan dasar bagi p e rw ira, tenaga
p im p in a n kepolisian bertingkat baccaloriat d an d o k to ra l d an
e. perluasan pusat p e n d id ik an B rigade M o b il d i Porong, D jaw a-
T im u r, u n tu k p en d id ik an pengchususan tenaga-tenaga B rig ad e
M o b il sem ua tingkatan.
U n tu k m em persiapkan d iri m en ghadapi tugas pengoperan
ke am anan dalam negeri d im u la ila h b a n g u n a n u n it- u n it K a n to r '
' P olisi Sektor di Ib u kota k etjam atan , b e r ik u t p e ru m a h a n bagi
833
I
p e rs o n iln ja , ja n g 70% d a ri d ju m la h s e lu r u h n ja m a sih b e lu m
m e n d a p a t p e ru m a h a n .
D a la m ta h u n p e m b a n g u n a n 1962 in i d im u la i d e n g an 200 u n it
d a ri 2963 b u a h ja n g h aru s d ib a n g u n sedjenis itu , sedang k a li in i
d iu ta m a k a n daerah-daerah bekas ge ro m b o lan d ilu a r D ja w a .
U n tu k sem entara w a k tu u n it K a n to r P o lis i Sektor. diper-
le n g k a p i de ngan 1 ru m ah K om andan S e k to r dan 10 u n it
p e r u m a h a n b a w ah an . *
S e b a g a im a n a h a ln ja dengan lain-lain p ro je k p e m b a n g u n a n .
m aka pem bangunan A n g k a ta n K e p o lis ia n m e n g a la m i d ju g a
k e s u lita n d a la m h a l bahan-bahan d an harga-harga.
U n tu k s e lu ru h p ro je k p e n d id ik a n K e p o lis ia n , ja n g dalam!
b u la n M ei 1961 anggaran b e la n d jan ja m e n u n d ju k k a n h a n ja
d ju m la h R p . 1,3 m ilja rd , pada saat in i m e n d ja d i R p . 2.448 m ilja rd ,
sedang d ju m la h itu d ip e rk ira k an m asih h a ru s d ita m b a h lagi
d e n g an k u ra n g le b ih R p . 425 d ju ta u n tu k d a p a tn ja selesai sam a
sekali.
D is e k ita r p e rlengkapan m ate rial p e m b a n g u n a n te la h d ap at
d ire alisir m e n u r u t apa ja n g d iren tja n akan .
K e sulitan- kesulitan ja n g d ialam i disektor p e m b e lia n m a te riil
d ilu a r negeri in i adalah sam a dengan ja n g d ih a d a p i oleh lain-lain
D eparte m e n.
Saudara-saudara sekalian,
M en g en ai h a l ja n g d ik e rd jak an oleh D e p a rte m e n P e m e rin ta h
an U m u m & O to n o m i D aerah d ap atlah d ite ra n g k a n sebagai
b e rik u t.
P a n ity a N egara U ru san D esentralisasi d an O to n o m i D ae rah,
ja n g d ib e n tu k dengan K e p u tu sa n P residen n o m o r 524 ta h u n 1961
te la h d ap at m e n jia p k a n :
1. r a n tja n g a n U ndang-undang tentang P okok-pokok P e m e rin ta h
an D ae rah , sesuai dengan tjita-tjita d e m o k rasi te rp im p in
d a la m ra n g k a N egara K e satu an R e p u b lik In d o n e sia, ja n g
m e n tja k u p segala pokok-pokok progresif d a ri U nd an g- un d ang
N o. 22 ta h u n 1948, U ndang-undang n o m o r 1 ta h u n 1957,
P e n e ta p a n Presiden nom or 6 ta h u n 1959 (d is e m p u rn a k a n ),
P e n e tap an P residen nom or 5 ta h u n 1960 (d ise m p u rn a k a n )
d a n P e n e tap an P residen N o m o r 2 ta h u n 1961.
834
2. r a n tja n g a n U nd an g- un dang tentang P e rim b a n g a n K e u a n g a n
an tara N egara dengan D a e ra h S w atan tra , ja n g le b ih prak tis.
3. r a n tja n g a n U n dang- undang tentang D esapradja.
D id a la m m e lak san ak an otonom i selalu d iu s a h a k a n u n tu k
m engatasi kekurangan- kek urangan akan tenaga-tenaga teknis d a n
p im p in a n a.i. dengan m e ngadakan kursus-kursus k e a h lian , serta
m e n g usa h ak an up g rad in g d ari pada tenaga-tenaga ja n g d ip a n d a n g
tja k a p u n tu k m e nem pati k e d u d u k a n p im p in an .
M e ngenai ke kuasaan eksekutif dan legislatif d i d aerah d ap at
d ite ra n g k a n b ah w a pem isahan ked ua djenis ke k uasaa n itu telah
m e n d a p a t p e n g aturan dalam rantjan g an U ndang-undang P o k o k
P e m e rin ta h a n D aerah.
D e n g an d ile ta k k a n n ja kekuasaan didae rah d id a la m satu
ta n g a n berdasarkan P enetapan Presiden nom or 6 ta h u n 1959
(d ise m p u rn a k a n ), m aka k o n flik antara petugas o tono m i dan
P a m o n g P ra d ja d apat d ik u ra n g i sam pai se m in im al- m inim alnja.
T erhadap p enjerahan kekuasaan P e m erin tah an U m u m kepada
D a e ra h berdasarkan U ndang-undang nom o r 6 ta h u n 1959,
ra n tja n g a n P e ra tu ra n P e m erintah an nja pada w a k tu in i sedang
d ala m penelaahan Pem erintah. -
D a la m b id an g keuangan daerah dapat d ib e ritah u k a n , b a h w a
U ndang-undang nom or 5 ta h u n 1962 tentang P e rusahaan D a e ra h
d ih a ra p k a n dapat m em b erik an dasar h u k u m b ag i D a e ra h u n tu k
m e n d irik a n d a n /a ta u m em perkem bangkan p e rusahaan daerah,
ja n g aka n m em be rik an penghasilan g un a ke p e rluan p e m b ia ja a n
daerah jan g bersangkutan, sedang U ndang-undang nom o r 13 ta h u n
1962 ten tang B a n k P e m b an g un an D ae rah m e m b u k a kesem patan
u n tu k m e la n tja rk a n perkem bangan didaerah serta m e m b ia ja i
perusahaan daerah d im ana perlu.
K etetap an M .P .R .S . jang b e r b u n ji:
„S u p a ja D aerah S w atan tra terdiri d a ri 3 (tiga) tin g k a ta n ,
tin g k a ta n I dan I I sebagaim ana ja n g telah ada, d an ja n g m asih
ak a n d ia d a k a n berdasarkan p erundang-undangan ja n g te lah a d a ;
tin g k a t I I I d iad ak an pada daerah k e tja m a ta n a tau daerah k e s atu a n
m asjarakat h u k u m jan g tju k u p besar atau d a ri g a b u n g a n beberapa
835
desa” te r n ja ta te la h m e n im b u lk a n ke ragu- rag uan bagi para
p e la k sa n a d a la m m e n jia p k a n p e m b e n tu k a n d a e rah tin g k a t II I.
D a la m k a r ja D e pe rn as d in ja ta k a n bahw a k e h id u p a n dan
s is tim p e m e r in ta h a n desa p ad a garis b e sa rn ja sesuai dengan
M a n ip o l, ja itu : K e tu h a n a n , gotong-rojong, ram ah- tam ah, m u s ja
w a ra h d a n m u fa k a t d e n g an k e k u asaa n se n tral d ita n g a n sesepuh
ja n g m e m im p in d a n m e n g a jo m i serta m u s ja w a ra h d a la m rapat
desa, sedang m e n g e n a i desa disa ran k an s u p a ja d ip a k a i sebagai
k e s a tu a n ja n g m e n d ja d i p e n d u k u n g d e m okrasi fu n k s io n il, d an
desa itu tid a k p e rlu d id ja d ik a n daerah sw a ta n tra tin g k a t I I I .
B erh ubung d en gan hal-hal tersebut d irasa p e rlu su p aja
M .P .R .S . m e m b e rik a n penegasan.
836
B e rh u b u n g dengan itu m a k a oleh D e p a rte m e n P e m e r in ta h a n
U m u m & O to n o m i D a e ra h d ia d ju k a n projek- projek b a r u :
1. u n tu k m e m b u a t Se ko lah R a k ja t d itia p desa, ja n g d ik e r d ja k a n
bersam a dengan D e parte m en P e n d id ik a n D asar & K e b u d a ja a n ,
sedang pelak sanaannja d ila k u k a n setjara gotong-rojong oleh
m asjarakat.
2. u n tu k m em berantas b u ta h u ru f, m e n g a d a k a n kursus-kursus
kem asjarakatan dan m e n d irik a n p e rp ustakaan d i tiap desa,
ja n g d ik e rd ja k a n bersam a dengan D e p a rte m e n P e n d id ik a n
D asar dan K e b u d a ja a n . -
3. u n tu k m e m b u a t d ja la n D aerah tin g k a t II, ja n g d ik e r d ja k a n
bersam a dengan D epartem en P e ke rd jaan U m u m & Tenaga.
4. u n tu k p e m b e n tu k an D aerah tin g k at I I I , ja n g d ik e r d ja k a n
bersam a dengan D epartem en Koperasi.
S aja harap supaja M .P .R .S . pada w a k tu n ja m e m p e rtim b a n g k a n
usul-usul in i bersama-sama dengan M enteri-m enteri ja n g
bersangkutan.
Saudara-saudara sekalian,
Sesuai dengan prinsip p o litik lu a r negeri ja n g a k tif d a n bebas,
m e n u d ju p erdam aian d u n ia dan persahabatan segala bangsa, m a k a
oleh P e m e rin tah R e p u b lik Indonesia telah d ia m b il lan g kah- langkah
ja n g n ja ta u n tu k tu r u t m engurangi ketegangan-ketegangan
internasional. '
U saha P em e rintah R e p u b lik Indonesia itu te lah k it a per-
d ju a n g k a n te rutam a dalam forum P .B .B . dan pada K o n p e re n si
K.T.T. di Beograd.
Seperti d ik e ta h u i m ak a d ik a la persoalan B e r lin m e m u n tja k
pada ta h u n 1960, masing-masing K e p a la P e m e rin ta h U ni
Sovjet dan A m e rik a S e rikat m e m u tu sk a n u n tu k m e m a p a rk a n
p e ndirian negara m ereka masing-masing d im u k a fo ru m P .B .B .
M e lih a t ketegangan ja n g dapat m e m b a h a ja k a n itu , m a k a saja
anggap p erlu u n tu k tu r u t h a d ir dan m e m b e n ta n g k a n p e n d iria n d a n
pendapat k ita u n tu k m eredakan ketegangan in te rn asio nal itu.
P ada kesem patan itu saja m e n g u tja p k a n p id ato ja n g b e r d ju d u l
„To B u ild the W o rld A n e w ” (M e m b a n g u n D u n ia K e m b a li) .
837
D e n g a n tegas saja tu n d ju k k a n p ad a fo ru m in te rn asio n a l ja n g
te rtin g g i itu a k a n k e p in tja n g a n - k e p in tja n g a n /k e k u ra n g a n - k e k u -
ra n g a n ja n g m a s ih m a n g h in g g a p i b ad an n ja.
S a ja te k a n k a n de n g an seterang-terangnja b a h w a s a n ja u n tu k
m e n je la m a tk a n d u n ia dari m alape tak a, tid a k t ju k u p h a n ja
negara-negara besar d a n b e rp e n g aru h sad ja ja n g m e n d ja la n k a n
p e ra n a n d a la m soal-soal internasional.
P a d a P .B .B . saja d je lask an b ah w a g u n a m e n je la m a tk a n d u n ia
d ju g a su a ra negara-negara b a ru d a n m u d a d e n g a n m u tla k h aru s
ik u t dip e rd e n g ark a n .
P a d a kese m p atan itu d ju g a saja p a p a rk a n p ad a organisasi
in te rn a s io n a l ja n g te rting g i itu dasar-dasar filsa fa t N e gara kita,
P a n tja S ila, ja n g telah m e n g ik at d an m e m p e rsa tu k a n bangsa
In d o n e s ia ja n g b e ran e ka s u k u itu.
D e n g a n k e ja k in a n b ah w a P a n tja S ila itu tid a k h a n ja b e rtjo ra k
n a sio n a l m e la in k a n d ap at m e n g ik at dan m e m p e rs a tu k a n s e lu ru h
u m m a t m a n u sia d id u n ia , m aka saja u s u lk a n p ad a P .B .B . u n tu k
m e n g o p er P a n tja S ila k e d alam P ia g am nja.
U saha-usaha k ita ja n g tegas dan tak habis-habisnja u n tu k
t u r u t m e re d ak an ketegangan-ketegangan in te rn asio na l d a n mem-
p e rk u a t p e rd a m a ia n d ise lu ru h d u n ia itu k ita la n d ju tk a n p u la p ad a
sa tu kesem patan ja n g bersedjarah, ja itu K o n p e re n si K .T .T . d i
B eograd.
S e b ag a im a n a d ik e ta h u i m aka in is ia tif u n tu k m engadakan
K o n p e re n si T in g k at T inggi itu d ia m b il oleh In d o n e sia bersama-
sam a d en gan Y u g o slav ia dan R e p u b lik P e rsa tu a n A ra b .
D e n g a n k e ja k in a n b ah w a N on- A lign m e n t a d a la h su a tu k e
k u a ta n ja n g n ja ta d an k ia n k u a t d id u n ia , m a k a saja u s u lk a n
pada P residen T ito dan Presiden Nasser u n t u k —m e n g a d a k a n
K o n p e re n si T in g k a t T inggi dengan tu d ju a n m e n g u sa h a k a n
k o o rd in asi d ik a la n g a n negara-negara Non-blok.
D engan koo rdinasi tersebut negara-negara N on-blok dapat
m e n d ja d ik a n N on - A lignm e nt sebagai su a tu k e k u a ta n m o r il ja n g
k okoh.
U n tu k tu d ju a n tersebut telah d ia d a k a n di-ibu k o ta R e p u b lik
P e rs a tu a n A r a b su atu K onp ere nsi P e n d a h u lu a n d a ri tan g g a l 5
838
s a m p a i/d e n g a n tanggal 12 D ju n i 1961, ja n g d ih a d ir i o le h u tu s a n
19 negara A sia- A frika- A m e rika L a tin d a n s u a tu p e n in d ja u d a r i
B rasilia . ■ .
S ebagai h asil d a ri K on p ere n si P e n d a h u lu a n itu d a p a t d ia d a k a n
K o n p e re n si T in gkat T inggi d en gan d ih a d ir i o leh K e p a la N e g a r a /
P e m e rin ta h N on-A ligned di-Beograd d a ri tan g g a l 1 s a m p a i/
d e n gan 6 Septem ber 1961.
P ad a K on p ere nsi tersebut d ua persoalan pokok m e n d ja d i
p usat p e r h a tia n :
1. Persoalan p erd am aia n dan k e a m a n a n in te rn asio nal.
U n tu k m e n tja p a i in i K onperensi m e n e k a n k a n p e rlu dienjah-
k a n n ja kolonialism e dan neo-kolonialism e d a r i m u k a b u m i ;
d ih o rm a tin ja k e d a u la ta n d an integritet in te rn a sio n a l d e n g an
tid a k m e n tja m p u ri persoalan-persoalan d a la m n e g e r i;
d ia c h irin ja disk rim ina si berdasarkan w a rn a k u l i t ;
dila k sa n a k a n n ja p e rlu tju ta n sendjata ;
p em basm ian sendjata n u k lir d an p en g h ap usan pangkalan-
p an g k a la n m ilite r a s in g ;
ko-eksistensi ;
penjesuaian k e m b a li s tru k tu r P .B .B . d an p e n je s u a ia n n ja
dengan ke adaan dewasa ini, dan lain-Iain.
2. Persoalan ke pentingan ekonom i in te rn asio nal serta tjara-tjara
u n tu k m e m a d ju k a n kerdja-sama, b a ik d ila p a n g a n ekonom i
m a u p u n d ilap a n g an te k n is ; dan lain-Iain persoalan lagi.
D e n g an singkat dapat d ik a ta k a n bahw a K o n p e re n s i ber-
pedom an pada tu d ju a n m e n tja p ai „N ew S tab le E q u ilib r iu m ”, a ta u
„K eseim bangan B a ru ja n g S tab le ”.
U n tu k m e n tja p a i keseim bangan b a r u itu oleh K o n p e re n s i
d ite k a n k an p e rlu n ja d ach iri kolonialism e, d ib e ri kebebasan p a d a
tiap-tiap bangsa u n tu k h id u p m e rde k a dan sesuai d e n g an
ke p rib ad ian m ereka sendiri berdasarkan prinsip- prinsip persam aan ,
ke ad ilan d a n saling m em b eri m anfaat.
O leh K onperensi d ite n tu k a n u n tu k m e n ja m p a ik a n keputusan-
keputusan pada Pem erintah-pem erintah k e d u a b lo k raksasa, ja itu
pada P e rd an a M e nteri U n i Sovjet K ru s c h o v d a n P re sid e n A m e r ik a
Serikat K ennedy.
i
839
U n t u k m e n ja m p a ik a n k e p u tu sa n K o n p e re n si p ad a K ru sc h o v
d it u n d ju k P re sid e n G h a n a , N k r u m a h d a n P e rd a n a M e n te ri In d ia
N e h ru .
In d o n e s ia, bersam a-sam a d engan M a li, m e n d a p a t k e h o rm a ta n
u n t u k m e n ja m p a ik a n k e p u tu sa n n ja .
U n t u k k e p e r lu a n te rse but saja bersam a-sama d e n g a n P re sid e n
M a li M o d ib o K e ite , te lah pei'gi ke W a sh in g to n , d a n m enegaska n
p a d a P re sid e n K e n n e d y p e n d iria n negara-negara N on-blok.
D a la m r a n g k a usaha tu r u t m ere d ak an ketegangan-ketegangan
in te rn a sio n a l itu , In d o n e s ia setjara a k tif te la h m e m b e rik a n
sum bangan p u la p ad a K o n p eren si K o lo m b o guna pe nje le saian
p e rs e ng k ataan d ia n ta ra In d ia d an R .R .T .
In d o n e s ia te la h ikut-serta d alam K o n p e re n si N egara-negara
A fro-A sia ja n g N on-aligned d i K o lo m b o d a ri tan g g a l 10 sa m p a i
ta n g g a l 12 D e sem b er 1962.
K o n p e re n si tersebut d ia d a k a n atas p rakarsa P e rd a n a M e n te ri
S rila n g k a , N j. S irim a v o B a n daranaike , b e rh u b u n g k e g a w a ta n ja n g
tim b u l d a la m k e ad aa n internasional d i A sia k a re n a p e tja h n ja
p e rte m p u ra n setjara besar-besaran antara p asukan- pasukan
T io n g k o k d a n In d ia d idaerah perbatasan k e d u a negara itu p ad a
ta n g g a l 20 O k to b e r 1962.
Ja n g m e n d ja d i sengketa antara In d ia d an R .R .T . ja la h
p e rbatasan m a n a k a h ja n g sebenarnja m e n d ja d i p e re b u ta n R.R.T.-
In d ia ? A p a k a h perbatasan m e n u ru t R .R .T ., a ta u k a h perb atasan
m e n u r u t In d ia ?
840
masing-masing m engadakan perem besan-perem besan didaerah-
daerah satu sam a lain .
K ead aan d ip e rb atasan R .R .T .-India m a k in la m a m a k in m e n
djadi tegang den gan a k ib a tn ja , b a h w a p ad a tanggal 20 O k to b e r
1962 meletus sengketa bersendjata antara k e d u a negara itu.
D alam p e rtem puran- pertem puran b e rik u tn ja pasuk an In d ia
terus terdesak m u n d u r oleh p asu k an R .R .T .
K egentingan ja n g d e m ik ia n itu m em aksa P e m e rin tah In d ia
untuk m en tjari b a n tu a n m ilite r dari lu a r negeri.
B antuan segera d ip erolah, a.i. dari fih a k A m e rik a S e rikat dan
Inggeris.
K arena tje p a tn ja p ertolongan tersebut, m ak a dian tara b a n ja k
negara Afro-Asia m e n g a rtik a n h a l itu sebagai pertanda bah w a
sengketa R.R .T .-India telah m em beri kesem patan pada power-
politics d alam ra n g k a perang d in g in u n tu k m erem bus ke dalam
urusan A.-A.
H a l in i dirasakan sebagai bahaja, tid a k sadja terhadap p o litik
non-alignment di A-A, ak a n tetapi d ju g a terhadap s tru k tu r
p olitik d i A sia u m u m n ja .
D a la m suasana ja n g m e ngch aw atirk an itu segera tim b u l
beberapa usaha m ediasi agar supaja R .R .T . d a n In d ia k e m b ali
kedjalan dam ai u n tu k m enjelesaikan pertikaian n ja.
P ada tanggal 26 O ktobe r 1962, P residen Nasser d a ri R P A
m e n jam p aik a n u s u ln ja kepada P e m e rin tah R R T dan P e m e rin tah
India. K e m u d ia n p ad a tanggal 7 N opem ber 1962 P e m e rin tah
T anganyika m engem ukakan usulnja, d u s u su l oleh P e m e rin tah
G ha n a pada 24 N opem ber 1962. A k a n tetapi usaha-usaha tersendiri
tersebut tid a k berhasil.
K are n a itu m aka p ad a tanggal 20 N opem ber 1962 P .M .
Sirim avo B a n d a ra n a ik e m e n g am b il inisiatif u n tu k mulai- su a tu
usaha bersam a dari beberapa negara non-aligned di A-A.
D e m ik ia n la h d ire n tja n a k a n su atu K onp ere n si tin g k a t K e p a la
N e g ara/P e rdan a M en te ri d ari R P A , Indonesia, G h a n a , B u rm a ,
K am b o d ja d an S rilahg ka.
841
B erhubung r e n tja n a k e d ata n g an tam u- tam u n egara di
In d o n e s ia tid a k m e n g id jin k a n saja h a d ir p a d a K o n p e re n si d i Ko-
lom bo , m a k a saja tu g a s k a n k e p ad a W a m p a / M e n lu D r . S u b a n d rio
u n t u k m e m im p in delegasi Indonesia. S e p e rti d ik e ta h u i K o n p e re n si
K o lo m b o itu m e n g h a silk a n , atas dasar p e rm u fa k a ta n b u la t,
usul-usul ja n g d ih a r a p k a n d ap at d ip e rg u n a k a n oleh k e d u a b e lah
p ih a k d a la m sengketa sebagai dasar u n tu k m u la i b e ru n d in g
k e m b a li.
G u n a m e n e m p a tk a n U sul-usul K o lo m b o itu d a la m p e rsp e k tif
seb e narnja, p e rlu saja tp ra n g k an bahw a pokok t u d ju a n d a ri
m asing-m asing peserta K op ere nsi K o lo m b o a d a la h m e n tja ri dasar
ja n g d ap at d ite rim a oleh k e d u a belah fih a k u n tu k , p e rta m a,
m e n g h e n tik a n b e r s e n d ja ta ; dan ked ua, k e m b a li pada m e d ja
p e ru n d in g a n g u n a m e n tja ri penjelesaian setjara d am ai.
U sah a K o n p e re n si K o lo m b o in i sekali-kali b u k a n b e rm a k su d
m e n e n tu k a n , d a la m b e n tu k a p ap u n djug a, siapa b e n a r a ta u p u n
siapa ja n g salah d a la m sengketa perbatasan R R T - In d ia tadi. J a n g
d itu d ju ja la h m ediasi, b u k a n arbitrage.
B e r h u b u n g sangat p e lik n ja k e d u d u k a n negara-negara K o lo m b o
d a la m m e m p e rta h a n k a n posisi sam a tengah a n tara k e d u a b e la h f i
h a k ja n g bersengketa, m a k a tjara m e n ja m p a ik a n d a n m e n e ra n g k a n
usul-usul K o lo m b o fihak-fihak ja n g b e rsa n g k u tan m e m e r lu k a n
ak tiv ita s dip lom asi ja n g lu a r biasa. D e m ik ia n la h m aka PM
S irim a v o B a n d a ra n a ik e d im in ta agar su p a ja se tjara p rib a d i
b e r k u n d ju n g ke P e k in g d an ke N ew D e lh i u n t u k m e n ja m p a ik a n
U sul-usul K o lo m b o k e p ad a P e m e rin tah m asing-m asing.
U n tu k m e m b a n tu N j. B a n d a ra n a ik e di P e kin g , atas perm ohon-
a n b e liau , saja tugaskan W a m p a /M e n lu D r. S u b a n d rio b e ra n g k a t
ke-ibu k o ta R R T . D r. S u b a n d rio d ju g a m e m p e ro leh ke se m p atan
setjara p rib a d i m e m u sja w a ra h k a n U sul-usul K o lo m b o itu d e n g an
P e m e rin ta h In d ia , d iw a k tu be liau d iu n d a n g oleh P M N e h r u u n tu k
m e n g u n d ju n g i N e w D e lh i dalam b u la n D ja n u a r i/ P e b r u a r i ja n g
la lu .
P a d a w a k tu in i b a ik P e m e rin ta h R R T . m a u p u n P e m e rin ta h
In d ia te lah m e m p e lad ja ri, m ende ngar keterangan-keterangan,
m eng-m terpretasi dan m e m b e ri ulasan atas 6 p asal u s u l K o lo m b o
842
itu. A k a n tetapi sajang sekali bahw a sam pai sekarang b e lu m
diperoleh sepakat an tara k e dua belah fih a k tentang tja ra b agai
m ana Usul-usul K o lo m b o dapat d ip e rg u n ak an sebagai d je m b a ta n
u n tu k m e m p e rte m u k a n T iongkok dan In d ia pada m e d ja
perundingan.
P em e rintah In d ia b ertah a n pada p endapatnja, b ah w a pe
rundingan itu b a r u dap at d im u la i d jik a ked ua fih a k m e m p u n ja i
pengertian ja n g sam a atas Usul-usul K olom b o sebagai satu
kebulatan (intoto ).
Pem erintah T iongkok berpendirian, b ahw a Usul-usul K o lo m b o
m erupakan dasar atas m a n a p erundingan dapat d im u la i. N a m u n
dem ikian, R R T merasa b ah w a usul-usul itu m en g an d un g beberapa
hal jang ku ran g djelas, ja n g dapat m e n d jad i b ahan p e m b itjaraa n
segera setelah p e ru n d in g an d im ulai. M engenai hal-hal tersebut
R R T m e m p u n ja i pengertian sendiri. In d ia p u n boleh m e m b aw a
pengertian tentang hal-hal jan g ku ran g djelas baginja. Segala
perbedaan fah am in i h e n da k n ja d iru n d in g k a n antara ke d ua belah
fihak.
D a la m pada itu , pada tanggal 21 N opem ber 1962 P e m e rin tah
T iongkok m engum um kan m aksud n ja u n tu k setjara u n ila te ra l
m u la i m en arik m undur pasukan-pasukannja sam pai 20 km .
dibelakang garis ja n g T iongkok anggap sebagai „line of actual
control” pada tanggal 7 N opem ber 1959.
P rakarsa atas kerelaan sendiri in i m em b an tu negara-negara
K o lom b o d alam m e ru m u sk a n U sul-usulnja jan g telah d iu m u m k a n
pada tanggal 19 D ja n u a r i 1963 di K olom bo.
843
k ita tja ta t bahw a d ip e rb atasan R R T - In d ia p e rte m p u ra n telah
d ih e n tik a n .
844
p o k o k ja n g te lah atau sedang k ita la k u k a n d a la m m e n tja p a i
tu d ju a n p o litik luarn eg eri itu j a la h :
1. m em beb askan w ila ja h k ita Ir ia n B a ra t d a ri sisa k o lo n ialis
me B e land a dan m e n g e m ba lik an n ja k e d alam w ila ja h
kek uasaan R .I. jan g m erdeka.
2. m en jok ong p e rdjuan gan kem erdekaan negara-negara A sia
dan A fr ik a jan g m asih terdjadjah. ,
• 3. m e m u p u k solidaritet Asia-Afrika u n tu k p e rd ju a n g a n
em ansipasi sepenuhnja dari ked ua b e n ua tersebut.
Pem bebasan Ir ia n B arat b u k a n sadja m e ru p a k a n p e ngabdian
k ita pada p e rd juangan kem erdekaan nasional ja n g b ulat, tetapi
d ju g a m e ru p ak an sum bangan k ita kearah te rd ja m in n ja p e rd am aian
d u n ia .'
A lh a m d u lilla h , dalam perdjuangan itu k ita telah m e n tja p ai
s u a tu kem enangan jan g gilang-gemilang. B e rk at p o litik ko n fro n
tasi k ita terhadap B elanda, semangat T rikora, dan k e p ah law an an
dip lom asi k ita d ilu a r dan didaiam Perserikatan Bangsa-bangsa,
m a k a p ad a tanggal 1 M ei 1963 Iria n B arat telah bebas d ari
im perialism e d an kolonialism e. Pada h a ri jan g bersedjarah itu
se lu ru h tanggung djaw ab pem erintah disana telah se p e nuh nja
diserahkan kepada R e p u b lik Indonesia. D engan d e m ik ian tu d ju a n
p o litik luarnegeri k ita u n tu k m em bebaskan Ir ia n B a ra t d a ri
k u n g k u n g a n kolonialism e sudah te rtjatat dan sedjak h a r i itu
lengkap dan sem purnalah ke m bali k e u tu h a n w ila ja h R e p u b lik
Indonesia d ari Sabang sam pai M erauke.
M e sk ip u n dem ikian, k ita p u n ja p e rdjuang an anti-im perialism e
d a n an ti kolonialism e b e lu m lah selesai. D ise k elilin g T anah-Air
k ita m asih sadja bertjokol im perialism e/kolonialism e itu , b a ik
d alam b e n tu k lam a, m a u p u n dalam b e n tu k b aru, b e n tu k neo-
kolonialism e. K are n a itu sesudah p e rdjuan gan pem bebasan Ir ia n
B a ra t k in i selesai, m ak a p e rdjuangan anti-kolonialism e k ita
d ia ra h k a n leb ih b a n ja k lagi kepada m em beri sokongan sebesar
m u n g k in kepada perd juan gan kem erdekaan d ari bangsa-bangsa
la in di A sia dan A frika. D a la m rangka in ila h orang h aru s m e lih a t
p o litik luarnegeri k ita jan g m enentang p e m b e n tu k a n M alaysia,
ja n g d ire n tja nakan oleh Inggeris dan M alaya.
S - 8
D a la m p e rs o a la n it u P e m e rin tah Indonesia b e rpendapat
b a h w a M a la y s ia itu a d a la h salah satu b e n tu k neo-kolonialism e
ja n g se tja ra azasi m e m a n g d ju g a k ita tentang sam a k u a tn ja seperti
k it a m e n e n ta n g k o lo n ia lism e . '
P e m e r in ta h te la h m e m p e la d ja ri isi re n tjan a M alay sia itu dan
m e n g a m b il k e s im p u la n b ah w a, m elih at isinja, M alay sia ad alah
d ja d ja h a n b e n t u k b a r u , m a la h a n su atu b e n tu k ekspansionism e
ja n g l it j ik bagi s ia p a p u n ja n g dapat m e lih at sam pai kep ad a
ak a r- akar genesisnja dan tjara-tjara p e m b e n tu k an n ja, seperti
d ip e r lih a tk a n n ja h in g g a sekarang.
M aka d a r i itu , saja tid a k segan-segan m e n ja ta k a n disini,
b a h w a P e m e r in ta h In d o n e sia m enentang p e m b e n tu k a n M a lay sia
itu . S e b a lik n ja k ita m e n jo k o n g perdjuangan R a k ja t K a lim a n ta n
U ta r a u n t u k m e n tja p a i kemerdekaan-nasional seperti h a ln ja k ita
m e n jo k o n g setiap p e rd ju a n g a n kem erdekaan nasional d im a n a p u n
d ju g a .
N a m u n d e m ik ia n k ita m asih berdaja-upaja terus u n t u k m e n g
a d a k a n p e m e tja h a n persoalan M alaysia in i setjara dam ai. M e la lu i
d ja la n d ip lo m a s i P em e i'in tah Indonesia telah berusaha u n tu k "
m e m u n g k in k a n d ia d a k a n n ja p em bitjaraan tin gk at te rtin g g i
d ia n ta r a In d o n e s ia, P h ilip in a , dan M alaya guna m e n g h in d a rk a n
se d ja u h m u n g k in su a tu ketegangan terus menerus, ja n g d ap at
m e m b a h a ja k a n p e rd a m a ia n di-daerah ini, d jik a p e m b e n tu k a n
M a la y s ia te la h a k a n dipaksakan.
846 \
V
Saudara-saudara sekalian,
D a la m rangka p e rdjuan gan anti-kolonialism e dan anti-
im perialism e tersebut pe m binaan solidaritet antara negara-negara
Asia A fr ik a ad alah sangat penting. P e m e rin ta h te lah t ju k u p
b an jak m engusahakan aktivitet-aktivitet ja n g k e s e m u an ja ditud ju-
k a n u n tu k m em pererat h u b u n g a n antara negara-negara A sia- A frika
atas dasar Dasa S ila B a n d u n g . D ia n ta ra aktivite t- aktivite t itu
jan g terpenting adalah usaha u n tu k terus m en d oro n g d ia d a k a n n ja
847
«
848
m e n g irim misi-misi perdagan gan dan m isi-m isi m ilite r diseleng
g a ra k a n u n tu k m a k s u d ja n g sam a.
P e rk e m b a n g a n jang sangat m en g g e m b ira k a n d alam p e m b in a a n
solid arite t A sia-A frika in i ja la h bahw a d a la m hubungan
A sia- A frika b a n ja k sekali diselenggarakan konperensi-konperensi,
b a ik ja n g bersifat p e m erin tah an m aupun organisasi-organisasi
ra k ja t sendiri, s e p e r it:
K on p ere nsi A hli- ahli H u k u m A sia-A frika, K o n p e re n si Setia-
k a w a n a n A sia-A frika, K onperensi C ham bers o f C om m erce
A sia-A frika, K onperensi W artaw an- w artaw an A sia- A frika d i
D ja k a r ta baru-baru ini.
Usaha-usaha d an kegiatan-kegiatan tersebut selalu m e n d ap a t
dorongan, b a n tu a n atau p u n sam butan b a ik d ari fih a k P e m e rin tah ,
k a re n a sem uan ja itu didorong oleh tjita-tjita ja n g sama, ja la h
t u r u t m e m u p u k kesetia-kawanan A sia-A frika disegala lap a n g a n
d an golongan ra k ja t dike du a benua tersebut.
P e m e rin ta h berpendapat bahw a dengan m a k in te r p u p u k n ja
solid aritet A sia-A frika ja n g kokoh, tidak sadja antara p e m e rin tah
an-pem erintahan tetapi d ju g a solidaritet ja n g b e rak ar p u la
d is e lu ru h lapisan ra k ja t d id u a benua tersebut, akan te rtjip ta la h
bum i ja n g su b u r d an lin g k u n g a n h id u p ja n g segar b ag i
p e rtu m b u h a n tjita-tjita m e m b e n tu k persahabatan ja n g b a ik antara
In d one sia d an sem ua bangsa d id u n ia atas dasar sam a d e rad ja t
dan kerdjasam a u n tu k m e m be ntu k d u n ia b a ru , bebas d a ri
kolo nialism e dan im perialism e, dan m e n u d ju p e rd a m a ia n d u n ia
ja n g le b ih sem purna.
Solid arite t A sia-A frika harus dipelihara baik-baik, kare n a ia
dapat m e n d ja d i landasan, ja n g k u a t b ag i penjelesaian R e v o lu s i
N asional kita.
. K in i k ita m alah an telah m e ningkat lagi d alam m e m b a n g u n
land asan ja n g ko k o h bagi penjelesaian R evolusi. S o lid arite t
A sia-A frika tersebut telah k ita perlengkapi d engan m e n ju s u n
barisan „the N ew E m ergin g Forces” .
K onsepsi Indonesia telah m u la i d ifa h a m i oleh d u n ia lu a r d a n
b a h k a n te lah berhasil k ita w u d ju d k a n dalam d u n ia olah raga,
ja la h d engan te rb e n tu k n ja organisasi G anefo (G am es of the N e w
849
E m erging F orces), te rd iri d ari inti barisan p io n ir G anefo d ari 10
negara, In s ja ’A lla h , d alam pertengahan b u la n N opem ber ta h u n in i
d juga, a k a n su dah dapat diselenggarakan G anefo P e rta m a di
D ja k a rta , d im a n a 20 negara telah m e njatakan a k a n ik u t serta.
Saudara-saudara sekalian,
D a la m m e n d ja la n k a n politik ekonom i lu a r negeri, k ita tidak
d apat m elepaskan d iri dari ketentuan-ketentuan jan g m e n d jad i
dasar darip ada p o litik lu a r negeri kita.
D ib id a n g ekonom ipun politik bebas dan a k tif harus tertjerm in-
k a n p u la d an u n tu k m entjapai dan m em elihara p o litik ekonom i
in i p e rlu usaha-usaha d itu d ju k an pada m elepaskan Indonesia
setjara ekonom is dari dependency pada sesuatu golongan negara
m a n a p u n djuga.
D a la m w aktu-w aktu jang lam pau djelas, b a h w a h u b u n g a n
ekonom i Indonesia bersifat berat sebelah dalam a rti b ah w a
Indonesia ekonom is terlam pau tergantung pada su atu golongan
negara.
S u su n an jang lam a in i perlu diubah dan sebagai n ja ta d ari
angka-angka jan g d ik u m p u lk a n dari bidang h u b u n g a n ekonom i
m a u p u n dari sektor perdagangan terbukti adanja pergeseran jan g
m e n u d ju kearah jan g dim aksud.
H arus d ia k u i bahw a keseimbangan dalam h u b u n g a n e konom i
dengan d u n ia lu a r ini belum sebagai jang d ike h e n d aki d a n usaha
u n tu k m e ntjapai taraf sebagai jang dikehendaki tetap d id ja la n k a n .
Pergeseran jan g m e n u d ju kearah merubata su sun an la m a dan
m e n tjip ta k a n susunan baru ini perlu d id jala n k an setjara bidjak-
sana dan d e m ik ian rup a hingga tid ak terlam pau m e n im b u lk a n
dislokasi serta m engakibatkan kerugian pada kepentingan-ke-
p e ntin gan ekonom i kita sendiri.
850
I
M e n g in g at b ah w a Ind on esia w a k tu in i' ad a p ad a ta ra f
m e m b a n g u n e k o n o m in ja ja n g sedapat m u n g k in h a ru s diselengara-
k a n dengan k e k u a ta n d ir i sendiri, d ah m e n g in g at p u la b a h w a
d ia n ta ra sum ber-sum ber ja n g ada g u n a p e m b a n g u n a n in i ja n g
te rpenting ja la h perdagangan lu a r negeri k ita , m aka u n tu k
m e w u d ju d k a n pergeseran sebagai ja n g d ik e h e n d a k i tad i ta n p a
m e n je b a b k a n kerugian-kerugian, sangat p e rlu k ir a n ja ap a b ila
p roduksi, lebih-lebih p roduksi b ahan ekspor d ip e rlip atg an d a.
D e n g a n d e m ik ia n h u b u n g a n e k o n o m i/p erd ag an g an k ita d e n g a n
negara-negara ja n g sehaluan dengan k ita dan ja n g d a h u lu
dianggap ekonom is tid ak m em egang p eran an p e n tin g d ap at
d ip e rtin g g i tan p a m en gurangi hubungan e k o n o m i/d ag an g k ita
ja n g tradisionil.
D e n g a n m e m p e rha tikan hal-hal jan g setjara rin gkas d iu r a ik a n
ta d i sebagai dasar m ak a d id jala n k an kegiatan e konom i te rhadap
d u n ia lu a r m aupun diforum -diforum internasional, d ib id a n g
h u b u n g a n e ko n o m i/te h n is atau p u n dilapangan perdagangan.
Saudara-saudara sekalian,
Indonesia sebagai negara jang m e n d jad i anggota P B B ik u t
m e n g h a d iri konperensi-konperensi ekonom i ja n g diselenggarakan
oleh P B B sendiri atau oleh badan-badan seperti Ecafe d an lain-lain.
D isa m p in g itu Indonesia ik u t p u la m e n d ja d i anggota G A I T ,
C olom bo P la n , P erse tu djuan T im ah Internasional, P e rse tu d ju a n
G u la Internasional, P ersetudjuan G and urn In te rn asio n al dan
baru-baru in i ik u t. m enandatangani P e rse tu d jua n K opi In te r
nasional. • -
T u d ju a n u ta m a daripada ik u t serta k ita d ala m b erbagai
konperensi internasional itu ja la h m em bela ke p e n tin g an ekonom i
k ita sendiri, d isam ping m enentang gedjala-gedjala d ilu a r ja n g
m e ru g ik a n posisi kita. D a la m perdjoangan in i Indonesia m enekan-
kan pada kerdja-sama dengan negara-negara ja n g se haluan
dengan Indonesia.
S ebagai negara jang m em egang p eran an p e n tin g d alam
perdagangan internasional, te rutam a sebagai su pp lie r bahan
m entah, d an m engingat p u la bah w a perdagangan in ternasio nal
851
kita merupakan sumber divisen jang penting, maka kita tidak
dapat mengasingkan diri dari koperensi-konperensi internasional
tersebut. _
Madju-mundurnja penghasilan ekspor kita bukan sadja
dipengaruhi oleh keadaan-keadaan didalam negeri, Uetapi ter-
gantung pula dari faktor-faktor diluar negeri jang dapat ditentang
setjara effektif dalam forum internasional bersama dengan
negara-negara jang progressif.
Harus diakui bahwa sampai waktu ini Ecafe setjara langsung
belum dapat memberikan hasil-hasil jang nampak bagi pem
bangunan ekonomi kita, ketjuali seminar-seminar jang diadakan,
jang setjara tidak langsung ada faedahnja.
Demikian pula, usaha dan andjuran supaja perdagangan
antara negara-negara anggota Ecafe diperbesar, belum me-
nundjukkan hasil jang njata. Apabila perdagangan Indonesia
dengan beberapa negara Ecafe menundjukkan kemadjuan, ini
adalah hasil usaha bilateral dan bukan karena usaha-usaha Ecafe.
Sebaliknja ikut-serta Indonesia dalam Colombo Plan me
nundjukkan hasil-hasil jang ada faedahnja dalam pembangunan
ekonomi kita. Dalam tahun 1961/1962 737 orang traines Indonesia
dikirim ke berbagai negara Colombo Plan untuk mendapat latihan
lebih landjut, dan dalam rangka Colombo Plan pula 158 orang
ahli datang di Indonesia. Ketjuali itu kl. 6 projek diselenggarakan
oleh beberapa negara Colombo Plan dan disamping itu telah
diterima pula berbagai alat dan equipment. Perlu didjelaskan
bahwa dalam kerdjasama ini Indonesia bukan sadja merupakan
negara penerima tetapi mendjadi negara penjumbang pula dalam
pengiriman export kita atau memberikan tempat latihan bagi
trainees dari luar negeri seperti halnja dengan pusat latihan
penerbang Akademi Penerbangan Indonesia di Tjurug.
Keanggotaan Indonesia dalam persetudjuan-persetudjuan
internasional mengenai berbagai Commodities seperti timah, gula,
kopi dan sebagainja ditudjukan pada menjelamatkan pasaran
diluar bagi bahan-bahan mentah kita dan pula sebagai usaha
mendapatkan stabilisasi dalam harga bahan-bahan mentah tersebut.
Fluktuasi harga bahan-bahan mentah merupakan penjakit lama
852
jang sangat merugikan ekonomi dinegara-negara jang sedang
berkembang dan segala usaha ditiap forum internasional untuk
menemukan suatu formula guna menjembuhkan penjakit ini
sampai sekarang belum berhasil dan selama belum terdapat
pemetjahan overall terhadap persoalan stabilisasi bahan mentah
ini keanggotaan perdjandjian internasional commodities tadi
masih dianggap perlu, sungguhpun hasilnja belum tjukup
memuaskan.
Untuk mengatasi kekurangan sempurnaan daripada tjara-
tjara stabilisasi harga mentah ini, mulai timbul gagasan baru jang
um um dikenal sebagai compensatory financing”. W alaupun
gagasan ini makin bertambah mendapat sokongan, tetapi per-
wudjudan daripada rentjana ini masih memerlukan waktu,
berhubung dengan belum adanja persesuaian faham mengenai
tjara-tjara pembentukan dana jang diperlukan untuk membiajai
kompensasi kelak.
Indonesia ikut giat pula dalam rapat-rapat GATT jang
achir-achir ini merupakan forum penting, terutama berkenaan
dengan pembentukan Pasaran Bersama Eropa. '
Setjara prinsipil Indonesia menentang adanja blok-t>lok
ekonomi, oleh karena adanja blok-blok ekonomi ini bukan
mengurangi malahan memperuntjingpertentangan jang telah ada
sekarang ini, dan dengan demikian menghambat tertjiptanja
perdamaian dunia pada umumnja. Dalam forum ini Indonesia
mengetjam blok-blok ekonomi jang ada sekarang ini, bukan sadja
dari sudut politis, melainkan pula karena blok-blok ini
menjebabkan kerugian-kerugian ekonomis karena sifatnja jang
diskriminatoris terhadap negara-negara bukan anggota.
Saudara-saudara sekalian,
D i Eropa Barat hanja dengan Djerman-Barat Indonesia
mempunjai perdjandjian kerdjasama ekonomi/tehnik, sedangkan
hampir dengan semua negara Eropa Timur Indonesia mempunjai
perdjandjian kerdjasama ekonomi (seluruhnja dengan tudjuh
negara).
853
Isi perdjandjian tersebut umumnja sama, jakni mengatur
pengiriman ahli-ahli, peladjar-peladjar dan trainees, pertukaran
ilmu dan pengetahuan dan kredit.
Djum lah kredit jang sampai sekarang ditawarkan oleh Rusia,
Tjekoslavakia, Polandia, Rumania, Hongaria, Yugoslavia dan
Bulgaria seluruhnja sebanjak 610.175.000 US dollar, dan dari
djumlah ini jang. baru terpakai jalah kira-kira 17% atau kl. ^
103 djuta US dollar. .
Mengenai sisanja belum/sedang dalam penjelesaian. Salah .
satu kesukaran bahwa segala tawaran kredit tersebut tidak dapat
dipergunakan sebagaimana mestinja jalah karena kesukaran-
kesukaran devisen pada waktu ini, jang menjebabkan sjarat-sjarat
sebagai jang diadjukan tidak lagi akseptabel bagi Indonesia.
Angka-angka dibawah ini memberikan gambaran tentang djumlah
tawaran kredit serta djumlah jang telah dipakai untuk membiajai
berbagai projek. Perlu ditambahkan bahwa kredit-kredit tersebut
adalah kredit untuk sektor sipil.
854
untuk paberik pertenunan jang sampai sekarang belum dapat «
dilaksanakan.
855
Berhubung dengan keputusan Pemerintah untuk mengadakan
stock-piling beras, dan mengingat bahwa keadaan devisen kita
tidak memungkinkan membeli seluruh persediaan beras tersebut
setjara tunai, dan pula karena terbatasnja djumlah beras jang
tersedia dalam rangka A C A sebagai jang kita perdapat sampai
sekarang ini, maka baik dipertimbangkan pembelian beras dengan
kredit djangka pandjang (pembajaran dengan dollar dalam djang
ka waktu 20 tahun).
Sebagai tambahan dapat dilaporkgn adanja kredit 17 djuta
US Dollar jang disediakan oleh Amerika Serikat guna pembelian
bahan baku dan spareparts, jang sekarang dalam pelaksanaan.
Menurut angka-angka jang diterima dari Perwakilan Djepang
di Djakarta, djumlah kredit seluruhnja jang dipergunakan oleh
Indonesia adalah sebesar kl. 140 djuta US Dollar. Dalam djumlah
ini dimasukkan 54 djuta kredit atas dasar production-sharing,
17 djuta deferred payment dan kl. 71 djuta kredit untuk berbagai
projek dengan djaminan Pampasan.
856
Eropa Barat ini liampir tidak pernah dirundingkan kembali
/ melainkan diperpandjang setjara otomatis. Sebab-sebabnja jalah
karena dengan keadaan sekarang ini, dalam mana negara-negara
tersebut telah mendjalankan liberalisasi dalam perdagangannja,
dan pula karena mata uang mereka telah convertible, m aka tidak
dirasa lagi keperluannja untuk memperbaiki perdjandjian-per-
djandjian tersebut dengan mengadakan rundingan-rundingan lagi.
Perdagangan-perdagangan dengan negara-negara tersebut, andai-
kata tidak ada perdjandjianpun, kiranja tetap akan dapat
berdjalan sebagai biasa.
857
Dip&ndang dari sudut volume, perdagangan kita jang
terbesar masih tetap dengan'Asia, jang dalam tahun 1960 mengambil
45% dari seluruh perdagangan kita dibanding dengan Eropa:
28,4%, Amerika Utara : 20% dan Australia: 2,9%.
858
B ID A N G P R O D U K S I l
Saudara-saudara sekalian, , -
Dalam melaksanakan ketentuan pada pasal 5 Ketetapan
M.P.R.S. No. II tahun 1960, maka dibidang produksi dilantjarkan
aktivitet setjara simultan sedjadjar dengan dinamik dan dialektika
Revolusi. Dalam rangka keseluruhan, penindjauan hasil-hasil
dibidang produksi diletakkan dalam keseimbangan hubungan
antara perentjanaan-perentjanaan jang ditetapkan oleh M.P.R.S.
dengan sifatnja jang menjeluruh dan dengan dasar-dasar pemikiran
atas kondisi-kondisi ekonomi dan politik pada waktu itu, dengan
pelaksanaan teknis jang ditentukan oleh kondisi dan sjarat-sjarat
jang berkembang kemudian dan jang menghadapkan para
pelaksana dengan realitet-realitet jang berlainan dari-pada jang
diperkirakan dalam Ketetapan M.P.R.S.
Pada umumnja dapat dikatakan bahwa pelaksanaan dalam
banjak bidang, projek-projek pembangunan tidak mentjapai
target-target jang telah ditentukan.
Hasil-hasil' jang ditjapai dibidang produksi adalah djauh
daripada memuaskan.
Mengenai penggalian/pengolahan sumber-sumber kekajaan
Negara (sebagai modal), M.P.R.S. menitik beratkan pada 3 projek
besar'jaitu kaju (hutan), ikan dan minjak-bumi.
Tetapi dilihat dari sudut processingnja, maka tampak adanja
time-lag jang besar, jaitu time-lag antara perentjanaan, investment
dan hasil-hasil jang diharapkan.
Karenanja dapat dikatakan bahwa didalam bidang ini dalam
tahun-tahun 1961 dan 1962 usaha praktis baru ditudjukan pada
perentjanaan atau pendjeladjahan kearah perentjanaan, dengan
lain perkataan projek-projek kaju, ikan dan minjak pada hakekat-
nja taraf penjelenggaraan pembangunan sekarang ini belum dapat
menghasilkan modal jang diharapkan.
Dibanding dengan pembatasan-pembatasan dalam modal,
faktor tanah tidak begitu menjulitkan, karena dasar-dasar serta
perati^ran-peraturan pergunaannja jang diperlukan bagi bidang
859
produksi telah diatur dalam Undang-undang agraria, landreform,
land use serta bagi hasil, sesuai dengan Ketetapan M.P.R.S.
Faktor manusia merupakan faktor tenaga kerdjanja dalam
produksi. Dalam faktor ini kita dihadapkan pada opgave bahwa
disamping menghadapi berpuluh-puluh djuta orang disguised
unemployment dan underemployment, berhubung dengan struktur
agraris daripada ekonomi kita, kita djuga menghadapi keharusan
memberikan pekerdjaan untuk ± 800.000 orang tiap-tiap tahunnja,
karena meningkatnja djumlah penduduk.
Selandjutnja dalam masalah mental dibidang produksi di-
hadapi rupa-rupa kesulitan dan tantangan.
Sungguh benar bahwa disana-sini 'retooling mental jang
didjalankan membawa hasil jang agak menggembirakan.
Tetapi usaha-usaha ini tetap merupakan daja-upaja jang
terus-menerus dan jang sedikit banjaknja memerlukan waktu
dan. energi, jang pada dasarnja diperlukan bagi pelaksanaan-pe-
laksanaan tehnis pekei'djaan produksi.
Hubungan timbal balik jang pengaruh-mempengaruhi terdapat
antara usaha-usaha pemeliharaan tenaga kerdja dan usaha-usaha
retooling mental, disatu fihak kita memupuk watak serta moral
tenaga kerdja jang sesuai dengan watak dan moral sosialisme
Indonesia, dilain pihak kita harus memperbaiki taraf hidupnja
sesuai dengan kemadjuan pembangunan.
Achirnja sedjalan dengan masalah-masalah jang bersangkutan
kita djumpai problematik dalam bidang management.
Kekurangan mental dan keahlian adalah kekurangan-ke-
kurangan jang masih banjak melekat pada Corps Managers, jang
mengakibatkan apa jang sering ditjanangkan jaitu: „Salah Urus”
atau „Salah D uduk”, jang turut mempengaruhi pula faktor-faktor
extern.
860
adalah tri-tunggal azas jang diletakkan pada tjara-tjara pengurus
an (management) sekarang dan diwudjudkan demgan pembentuk
an dewan-dewan perusahaan.
Kesulitan-kesulitan jang utama dan jang dihadapi pada um um
nja adalah sebagai-berikut:
1. Persoalan-persoalan infra struktur terutama didaerah-daerah
diluar Djawa, umpamanja persoalan djalan-djalan, djembatan,
pelabuhan-pelabuhan, pengangkutan, logistik dan lain seba
gainja.
2. kesulitan memperoleh bahan-bahan bangunan, terutama semen
dan besi beton, jang sangat mempengaruhi lantjarnja pem
bangunan,
3. ketidak-stabilan harga-harga bahan bangunan sehingga menga-
burkan kalkulasi ongkos-ongkos dan pembiajaan-pembiajaan
didalam negeri,
4. kekurangan devisen untuk pembelian alat-alat dan bahan-
bahan diluar negeri jang diperlukan,
5. kekurangan tenaga-tenaga ahli jang berpengalaman, dan
6. kenaikan penduduk sebesar 2,3% setiap tahun seperti
terbukti dalam hasil sensus tahun 1961.
Disamping kesulitan-kesulitan tadi maka selama 3 tahun
terachir ini telah diperoleh pengalaman-pengalaman jang berharga
bagi kelandjutan pembangunan seterusnja.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman jang sudah diperoleh
dalam melaksanakan projek-projek pembangunan dan berhubung
dengan perobahan keadaan pada waktu achir-achir ini dirasa
perlu untuk mengadakan perobahan-perobahan dalam beberapa
ketentuan, dengan tidak merobah garis-garis daripada Pola
Pembangunan Nasional Semesta.
Saudara-saudara sekalian,
Projek-projek pembangunan jang digolongkan pada Depar
temen Pertanian dan Agraria berdjumlah 36 buah.
Projek serat untuk tekstil belum memenuhi target-target
jang ditetapkan, hasil projek kedele (achir tahun 1962 mentjapai
379.000 ton bidji leering) adalah lebih baik dengan extensifikasi,
861
s - o
perbaikan tjara bertjotjok tanam dan mengusahakan djenis
unggul, sedang hasil projek djagung merupakan potensi jang
besar djika dibandingkan dengan target jang ditentukan oleh
M.P.R.S.
Hasil jang telah ditjapai hingga achir 1962 berdjumlah 3,2
djuta ton dengan daerah-daerah penghasil: Djawa Timur, Sula
wesi Selatan dan Tenggara, Djawa Tengah dan Nusa Tenggara.
Kenaikan produksi tersebut disebabkan :
— iklim jang baik
— bibit unggul
— kurangnja hama/penjakit dan perbaikan-keamanan.
Untuk mendjamin kenaikan produksi pertahanan perlu di-
pertjepat pendirian pabrik-pabrik pupuk, alat-alat pertanian,
obat-obatan dan makanan ternak.
Bagi tanaman padi tahun 1962 sudah dilepaskan djenis
unggul baru, jaitu si-dara, jang disamping djenis-djenis unggul lain
nja seperti Bengawan, si-gadis, Remadja dan Djelita, kini telah
mentjakup 50% dari areal sawah di pulau Djawa.
Dalam usaha pemulihan padi ladang a.i. telah didapat djenis
Gadjah-lampung, jaitu tahan terhadap penjakit Piricularia
Oryzae.
Sedjak tahun 1962 kebon pertjobaan di Bandjarmasin telah
menghasilkan bibit padi Bajarkuning seharga Rp. 250.000,— jang
sangat laku untuk daerah pasang-surut. •
Untuk penanaman padi telah dapat disediakan pedoman
untuk pemupukan di pulau Djawa, jang didasarkan atas hasil-
hasil pertjobaan bertahun-tahun.
Untuk mempertinggi produksi djagung telah didapat
djenis-djenis unggul Perta, Metro, Malin dan bastar Kuning.
Dengan tehnik bertjotjok tanam dan pemupukan jang
wadjar dapat diperoleh hasil 3 ton djagung pipilan tiap ha.
Dari seleksi kedelai terdapat tanda-tanda bahwa akan
diperoleh suatu djenis jang lebih baik dari djenis unggul lama,
jaitu kedele No. 29.
862
Dalam tahun 1962 telah selesai ditjetak peta tanah tindjau
(observatie terrein) pulau Djawa, sedang peta jang sama untuk
pulau Sumatera sedang disiapkan.
Penelitian tebu telah dilakukan :
a. untuk mendapatkan djenis-djenis unggul jang sesuai dengan
keadaan sekarang, tahan terhadap keadaan kering dan basah,
tahan terhadap potongan k ed ua;
b. untuk mengetahui kesuburan tanah, dengan mengadakan
pertjobaan-pertjobaan dengan urea dan Z .A .;
c. untuk memperbaiki tehnik bertjotjok tanah dan mekanisasi
diluar D ja w a ;
d. untuk memberantas hama penjakit*
863
Tentang projek rami dikemukakan bahwa dari target 20.000
ha tanaman P.N. Pusat Perkebunan Negara (P.P.N.) hanja
sanggup menjelesaikan 5.000 ha. tanaman; penelitian sudah selesai
dikerdjakan, tanah jang selesai dikerdjakan seluas 700 ha, jang
telah ditanami 100 h a .; untuk perumahan karyawan telah
diselesaikan 45 rumah, sedang pemasangan pabrik direntjanakan
selesai tahun 1963.
Peremadjaan karet P.P.N. dapat berdjalan sesuai dengan
rentjana.
Mengenai projek-projek A jang diselenggarakan Dana
Tanaman keras dikemukakan:
a. bahwa dalam peremadjaan karet rakjat telah dilampaui
target tahun 1961 — 1962 seluas 7.000 ha dengan penanaman
seluas 8.350 h a .;
b. bahwa peremadjaan kelapa diharapkan selesai tahun 1963 ;
c. bahwa pendirian pabrik-pabrik pembuatan sheets dan latex
kental pada tahun 1963 diharapkan selesai.
Mengenai Projek-projek A jang diselenggarakan oleh P.N.
Pertani dikemukakan:
a. bahwa pembangunan penggilingan-penggilingan padi diluar
Djawa dan pendirian gudang-gudang dan lumbung-lumbung
ditiap Daerah tingkat I dan desa belum dapat dilaksanakan.
b. bahwa dalam penanaman areal padi-sentra dan penaikan
produksi padi kering target areal 4 djuta ha. dapat dikirakan
akan tertjapai.
Mengenai Projek-projek B dapatlah dikemukakan sebagai
berikut.
Target tambahan export dalam projek kaju untuk masa
1961 — 1969 ditetapkan sebesar US 52,5 d ju ta ; dalam tahun
1962 nilai export berdjumlah US $ 347.246 atau 0,66% dari
djumlah target jang ditetapkan ; dalam tahun 1964 diharapkan
export kaju akan naik. ’
Target tambahan export dalam projek perikanan berdjumlah
US $ 12,5 d ju ta ; dalam tahun 1962 belum ada export.
864
r
Saudara-saudara sekalian,
Mengenai projek-projek pembangunan dalam lingkungan
Deperindra dapatlah diterangkan bahwa dalam rangka Rentjana
8 tahun dimaksudkan agar supaja kita mendjadi selfsupporting
dalam bahan mentah dan dalam peralatan industri tekstil,
berdasarkan keperluan 15 meter per capita pada tahun 1969.
Belum mendjadi tudjuan untuk menghasilkan bahan-bahan
penolong seperti tjat-tjat dan obat-obatan untuk pertekstilan.
Dalam bidang pemintalan ini berarti pembangunan sebanjak
1.7 djuta mata pintal sampai achir tahun 1969.
Djum lah pemintalan jang telah ada sebelum adanja rentjana
Depernas adalah 131.000 mata pintal.
Pada waktu sekarang telah berdjalan 205.000 mata pintal,
jang merupakan keperluan sebanjak 74.000 mata pintal.
Bisa diharapkan bahwa dalam tahun ini djuga projek
pemintalan Tjilatjap II sebanjak 30.000 mata pintal akan dapat
mengadakan. trial running. Selain .dari itu sedang diselesaikan
pendirian dari enam buah perusahaan dengan kekuatan seluruh-
865
nja sebanjak 150.000 mata pintal; perusahaan-perusahaan tersebut
untuk membeajai pendirian-pendirian baru jang sudah selesai
dan sedang dilaksanakan, jang berdjumlah seluruhnja 254.000
mata pintal, telah dikeluarkan Rupiah devisen k.l. sebanjak 1.8
miljard.
Segera sesudah persediaan devisen mengizinkan kembali, maka
perluasan atau pendirian baru dari pabrik pemintalan dapat
dilaksanakan; sampai saat ini.telah masuk tidak kurang dari 22
permohonan idzin perusahaan pemintalan dengan kesanggupan
mendirikan k .l.'400.000 mata pintal.
Dibidang penjempurnaan tekstil direntjanakan sudah harus
selesai dalam achir tahun 1969 sedjumlah 66 buah perusaan, jang
masing-masing berkapasitet 15 djuta meter setahun.
Pada waktu sekarang telah dapat direalisir 13 unit perusahaan
dengan kapasitet masing-masing 9 djuta meter setahun.
Dalam bidang perbengkelan telah dapat direalisir pendirian
5 unit perusahaan untuk membuat spareparts pertenunan sendiri
didaiam negeri. Dengan demikian dapat diharapkan, bahwa kvl.
2/3 dari keperluan gim sisir dapat disediakan didaiam negeri.
Dalam bidang pendidikan tekstil, chususnja dalam Akademi
Tekstil, maka target M.P.R.S. sebanjak 84 lulusan dalam tahun
1963 telah dapat ditjapai sebanjak k.l. 90%.
Persiapan-persiapan pelaksanaan Pola Pembangunan dengan
giat setjara terus menerus dikerdjakan dengan memperhatikan
pengalaman-pengalaman jang diperoleh dan mengikut sertakan
perusahaan pertekstilan.
Saudara-saudara sekalian,
Projek-projek pembangunan dalam lingkungan Departemen
Perdatam meliputi projek-projek sandang, pertanian/perkebunan
(kertas), perhubungan (galangan-galangan kapal, motor-motor
diesel), bahan-bahan bangunan (semen katja), ferros dan non-
ferros, industri kimia (soda, karbid, bahan-bahan peledak) dan
projek-projek penelitian (survey dan research).
Setjara umum perkembangan pelaksanaan pembangunan
projek-projek hingga sekarang adalah sebagai berikut:
866
= Projek-projek pangan:
— Projek Pupuk Urea Sriwidjaja dengan kapasitet 100.000
ton Urea setahun selesai 95% dan diharapkan m ulai
berproduksi dalam bulan September 1963.
— Projek Pupuk Superfosfat Tjilatjap dengan kapasitet
100.000 ton setahun selesai pekerdjaan-pekerdjaan persiap
an, mulai membuat fondasi-fondasi dan sebagian dari
mesin-mesin, bahan-bahan dan alat-alat telah datang (±
900 ton) dan diharapkan selesai dalam tahun 1965.
— Projek Pupuk Urea & Z.A. Surabaja dengan kapasitet 45.000
Urea dan 150.000 ton Z.A. setahun mulai dengan sita
preparation dan diharapkan selesai dalam tahun 1966.
— Dengan selesainja tiga projek pupuk ini target M.P.R.S.
sebesar 500.000 ton setahun dapat dipenuhi untuk 80%.
= Projek-projek Sandang:
— Projek Rayon Palembang dengan kapasitet 30 ton sehari
selesai penelitian dasarnja dan mulai diartikan penelitian
sita; belum ada ketentuan kapan mulai dibangun, karena
soal-soal pembinaan devisen dan bahan mentah.
— Projek Balai & Pilot projek rayon Bandung, balainja telah
selesai pembangunnja 80% dan sudah bisa m ulai melaku
kan penelitian-penelitian laboratoris, sedang pilot projeknja
mulai dengan sito preparation dan diharapkan selesai
seluruhnja permulaan tahun 1963.
— Melihat perkembangan ini dan kenjataan-kenjataan tentang
suitability bahan 'mentah, maka target M.P.R.S. sebesar
105.000 ton setahun sukar untuk dapat ditjapai dan perlu
diadakan adjustment.
<= Projek-projek Pertenunan/Perkebunan :
— Projek Kertas Banjuwangi dengan kapasitet 9.000 ton
kertas tulis setahun, telah dimulai dengan pekerdjaan-
pekerdjaan sita preparation dan diharapkan selesai pada
pertengahan tahun 1966.
— Projek Kertas Notog dengan rentjana kapasitet 15.000 ton
kertas.kraft setahun telah diselesaikan penelitian-peneliti-
867
annja, tetapi tertunda pelaksanannja karena soal-soal
pembiajaan.
— Projek Kertas Sukabumi dengan rentjana kapasitet 15.000
ton kertas tulis setahun, sedang dilakukan pekerdjaan-
pekerdjaan penelitian, jang diharapkan dapat diselesaikan
dalam tahun 1963.
— Projek-projek Kertas Pematang Siantar, Martapura,
Makasar dan Takengon belum termasuk dalam rangka
M.P.R.S. dan karenanja perlu adjustments dari rentjana
tersebut. Target M.P.R.S. sebesar 48.000 ton setahun
dengan selesaiinja pembangunan projek-projek Pematang
Siantar, Martapura, Makasar dan Banjuwangi baru bisa
ditjapai 25.000 ton (± 53%).
Projek-projek perhubungan:
— Projek Diesel dengan kapasitet 6 Djuta unit setahun
sekarang dalam taraf penelitian. '
— Projek Ban mobil Palembang dengan kapasitet 18.000
pasang sedang dalam taraf pemasangan mesin-mesin dan
diharapkan selesai dalam tahun 1964. Dengan selesainja
projek ini target M.P.R.S. sebesar 10.000 ton setahun dapat
ditjapai 50%.
— Projek Galangan-galangan kapal dengan kapasitet setahun:
Makasar — 6 buah kapal badja (2.500 ton DW T), Gresik,
Padang, Bitung masing-masing 40 kapal kaju dari
bermatajam-matjam ukuran. Mesin-mesin sebagian besar
telah datang, pembangunan sedang dalam taraf persiapan,
diharapkan selesai dalam tahun 1964/1965. Dengan
selesainja projek-projek ini nantinja target M.P.R.S.
sebagian dapat dipenuhi.
Projek-projek Bahan bangunan :
Projek Semen Tonasa (Sulawesi Selatan Tenggara) dengan
kapasitet 100.000 ton setahun telah selesai dengan
pekerdjaan, site preparation dan akan mulai dengan
pembuatan fondasi. Mesin/alat-bahan-bahan sebagian telah
datang (± 500 ton).
Diharapkan selesai achir tahun 1965.
— Projek Semen Bohorok (Sumatera Utara) dengan rentjana
kapasitet 250.000 ton/tahun, merupakan pindahan dari
rentjana projek Semen Siantar, karena menurut penelitian
projek Semen ini tidak bisa dipertanggung djawabkan. K ini
sedang dilakukan pekerdjaan penelitian jang diharapkan
selesai pada permulaan 1964.
— Semen Kalimantan masih belum dimulai penelitiannja.
— Projek Katja Djendela Djakarta dengan rentjana kapasitet
2.000.000 M- telah selesai dengan penelitiannja.
= Projek-projek ferros dan non-ferros :
— Projek Badja Trikora dan Lampung masing-masing
mempunjai kapasitet 100.000 ton setahun.
Selesai site preparation, mulai dengan pembuatan fondasi-
fondasi. Untuk Projek Badja Trikora mesin-mesin telah
m ulai datang, diharapkan selesai tahun 1965.
— Projek Besi Badja Kalimantan, kapasitet 250.000 ton
setahun. Sekarang sedang dalam taraf survey. Peralatan
dan eksper-eksper untuk survey telah datang. Diharapkan
selesai penelitiannja tahun 1967.
— Projek Alum inium Medan, kapasitet 100.000 ton setahun.
Sekarang sedang dalam taraf penelitian. Diharapkan selesai
tahun 1968.
— Dengan selesainja projek-projek besi badja ini nantinja
target M.P.R.S. dapat seluruhnja dipenuhi.
= Projek Industri Kim ia (Soda, Karbid, Al-sulfat dan Bahan
peledak).
— Projek-projek in i sedang dalam taraf p e n e litia n dan d i
h a ra p k a n selesai achir 1963 atau p e rm u la a n 1964.
Segi-segi technis pelaksanaan Projek-projek.
<= K esulitan- kesulitan ja n g d ih ad ap i d a la m p e lak san aan a d a la h :
— kurangnja koordinasi antar departemen dalam rangka
synchronisasi penetapan priorite projek.
— kurangnja fasilitet-fisilitet transport baik dalam volume,
maupun kondisi-kondisinja.
869
— kurang tersedianja tenaga-tenaga terlatih, terutama di-
daerah-daerah diluar Djawa.
Saran-saran:
— perlu adanja koordinasi dan synchronisasi antar departemen
dalam penetapan prioritet projek jang berhubungan satu
dengan jang lain (projek industri, projek tenaga listrik,
projek infra struktur dan projek-projek bahan mentah).
— mengintensifkan pendidikan dan latihan-latihan praktis
tenaga-tenaga dari jang tinggi sampai jang rendah.
Penelitian.
Survey dan Research.
Oleh Team-team , Survey telah didjalankan beberapa kali
regional surveys jang terutama bertudjuan untuk mengadakan
inventarisasi dari pada keadaan rawmaterial, djumlah kwalitet
tenaga buruh, sungai-sungai sebagai water supply, tjara transport,
water disposal dan lain-Iain overhead facilities seperti djalan-
djalan, djaringan-djaringan listrik, pelabuhan-pelabuhan, djalan-
djalan K.A. dan lain-Iain. '
870
dilakukan projek-projek perluasan. Task Orders untuk
mengadakan survey telah selesai, dan meliputi keperluan
Djuga melihat pengalaman hasil penelitian projek Rayon
Palembang rentjana Depernas untuk mendirikan 4 projek
sekaligus dalam tahap pertama perlu ditindjau kembali.
3. Projek Semen Siantar (Sumatera Utara) karena ternjata
menurut hasil penelitian tidak bisa dipertanggung djawabkan
setjara teknis-ekonomis perlu dipindahkan lokasinja ke
Bahorok dengan memulai dengan penelitian-penelitian baru.
4. Projek Semen Kalimantan mengingat kondisi persediaan
mentah perlu ditindjau lagi. Perlu dipertimbangkan memasuk-
kan projek Semen Pamotan (Djateng) dan Tjibadak
(Djabar) kedalam~rentjana, mengingat telah lebih madjunja
penelitian-penelitian jang telah dilakukan.
5. Projek A lum inium setelah diadakan penelitian teknis-
ekonomis perlu dipindah lokasinja dari Kuala Tandjung ke
Belawan. '
6. Projek pupuk Z.A. sebagai hasil penelitian teknis-ekonomis
dipindahkan lokasinja dari Tjepu ke Surabaja dan dihubung-
kan dengan rentjana perkembangan petro kimia.
7. Projek Katja Djendela mengingat telah madjunja penelitian
projek di Djakarta, perlu ditambahkan dalam rentjana tahap
pertama ; projek tersebut berkapasitet 2.000.000 m2.
K csim p uIan /S ara n - saran .
B e rd asa rk an hasil daripada regional surveys ja n g te lah
d ia d a k a n , te rn jata b ah w a p e rlu d iad ak an penjesuaian-penjesuaian
d a la m R e n tja n a P e m b a n g u n a n tah ap an I, sehingga p e n je m p u rn a a n
te h n ik p e lak san aan n ja akan b a n ja k se k ali m e m b a n tu d ala m
p e n je m p u rn a a n re n tja n a p e m b an g u n an ta h ap an II.
Dalam rangka projek-projek perluasan jang menjangkut
perusahaan-perusahaan industri, maka sebagian dari projek-projek
perluasan tadi masuk dalam Pola Pembangunan sedangkan
sebagian lainnja tidak termasuk.
Projek-projek perluasan jang tidak termasuk perlu mendapat
perhatian dan perlu diadakan penjesuaian dalam Pola Pembangun
an, mengingat projek-projek perluasan tadi sangat penting dalam
871
melaksanakan Pembangunan Semesta pada suatu fihak dan
mendjamin tingkat produksi pada lain fihak.
1. Perluasan Industri Kimia m eliputi:
a. Projek-projek perluasan pabrik-pabrik semen Gresik dan
Padang menurut A I 155/54. Rentjana perluasan kapasitet
-.375.000 ton setahun mendjadi 500.000 ton setahun dengan
menambah kiln ke 4 jang semula direntjanakan untuk
Semen Gresik dan jang akan selesai pada achir tahun
1963.
Perluasan kapasitet pabrik Semen Padang belum dapat
dilaksanakan karena kesulitan mendapatkan kredit luar
Negeri untuk pembiajaan.
b. Perluasan Pabrik Kertas menurut A I 157/56 terutama
ditudjukan pada perluasan Pabrik Kertas Letjes dengan
perluasan Pulp Plant dengan tambahan kapasitet 10
sampai 15 ton sehari, dan memperluas Paper-Plant dengan
kapasitet 4500 ton setahun ; projek perluasan ini
komplementer dengan projek lampu Pidjar di Semarang.
Projek perluasan tersebut dilakukan dengan mesin-mesin
buatan dalam negeri, sedangkan untuk sebagian lainnja
harus didatangkan dari luar negeri. Karena kesulitan men
dapatkan devisen, maka projek perluasan ini tak dapat
selesai menurut rentjana semula.
c. Projek Gram- Pemerintah dan Rakjat menurut A I 161/
"" 60 dan 162/61 baru dalam taraf survey, penelitian dan
perentjanaan akan selesai dalam tahun 1963 dan pelaksana-
nja baru dapat dimulai pada tahun 1964.
2. Projek Perluasan dalam bidang Industri Mesin/Listrik
berpusat pada: .
a. Pembuatan bola lampu menurut A I 175/74 jang sekarang
dalam pelaksanaan dan diharapkan selesai pada permulaan
tahun 1965.
b. Dalam menghadapi rehabilitasi, perluasan dan modernisasi
pabrik-pabrik Mcsin/Lislrik, maka dalam rangka kerdja
sama dengan Bell Mission dari Amerika Serikat akan
872
alat-alat, mesin-mesin, bahan-bahan, spare parts, training
tersebut, jang sekarang masih dalam pelaksanaan.
873
1. emas di Logas
2. mangan di Kliripan
3. nikkel di Sulawesi
, 4. pasirbesi di Tjilatjap
5. bauksit di Singkawang
Kemudian^ pada tahun 1961 telah dilakukan penjelidikan
delapan kali untuk melengkapi data-data jang diperoleh
pada tahun 1960.
f. Projek-projek eksplorasi/rehabilitasi/perluasan jang telah
dikerdjakan adalah :
— M injak bumi —
1. Kilang minjak di Sumatra Utara, diantaranja pembangunan
,,Bleding Plant” dan Distilasi Unit di Pangkalan Brandan
jang dilaksanakan oleh P.N. Permina.
874
— Batubara —
1. Rehabilitasi Tambang Batu Bara B ukit Asam akan me-
ningkatkan produksi sebanjak 700.000 ton/setahun.
2. Rehabilitasi Tambang Batu Bara O m bilin terdiri dari
rentjana 2 tin g k a t:
a. untuk meningkatkan produksi sekarang dari 100.000 ton
sampai k.l. 300.000 ton pada achir tahun 1964.
b. meningkatkan produksi dari 300.000 ton sampai 1.000.000
ton pada achir tahun 1969.
3. Untuk memperlantjar pengangkutan batubara ini akan
dilaksanakan suatu rentjana jang disebut:
,.Rentjana Coal Transportation”
— Tambang U m um —
1. Pertambangan nikkel di Sulawesi telah dimulai di Pomala
(Sulawesi) dengan target produksi tingkat pertama 120.000
ton/setahun jang achirnja dapat mentjapai produksi 48.000
ton/setahun.
2. Produksi asbes di M aluku Utara pada dewasa ini adalah
l.k. 150 ton/setahun, dan diharapkan dengan investasi
selandjutnja akan meningkatkan px-oduksi sampai 400 ton/
setahun.
1. Minjak Bumi
Deviseh jang diharapkan dari m injak bumi sebagai projek
B ialah sebesar:
a. hasil produksi/pengolahan .............. US $ 1.180. djuta
b. berasal dari modal kerdja .............. US $ 750. djuta
Untuk memperoleh devisen jang demikian besar itu,
Depernas/M.P.R.S. telah menentukan target produksi ber
djumlah 212 djuta ton kenaikan kum ulatif selama
Rentjana Pembangunan Nasional Semesta Berentjana tahap
an Pertama.
Dalam kontrak permina — Kobayashi, target kenaikan
produksi kum ulatif dalam tahun 1961 s/d 1968 adalah 9
djuta ton. Kenaikan produksi tahunan rata-rata selama
tahun 1956 s/d 1960 adalah 1.996.000 ton. Dengan melihat
875
trend naiknja produksi total jang hampir linear dari tahun
1956 s/d 1960 rate ini diambil sebagai dasar, tambahan
produksi kum ulatif tahun 1961 s/d 1968 adalah 71.9 ton;
jang terutama diharapkan dapat ditjapai target 212 djuta
ton tersebut adalah:
— Permina dengan adanja kerdjasama dengan perusahaan-
perusahaan minjak asing:
— Pertamin dengan lapangan baru di Riau Daratan dan
dikerdjakan bersama dengan Pan American Indonesian
Oil Company ;
— Dibukanja segera daerah eksplorasi/eksplotasi baru di
Djawa Barat, Ceram dan lain-Iain.
Sampai saat ini baru satu kontrak jang telah ditanda-
tangani dalam rangka U.U. No. 44 - 1960, jaitu antara P.N.
Pertamin dengan Pan American Indonesian Oil Company.
Sementara itu perundingan-perundingan dengan Perusaha-
an-perusahaan Minjak Asing lainnja sudah mentjapai
tingkat penentuan terachir.
Dalam pada itu Pan American Indonesian Oil Company
sebagai contractor dari P.N. Pertamin 'telah melakukan
pemotretan udara dan magnetic survey jang hasilnja
sekarang sedang dipeladjari untuk mendapatkan interpre-
tasi lebih landjut. Seismic survey sekarang sudah mulai
dikerdjakan.
2. Timah
Hasil jang diharapkan dari timah sebagai projek B adalah
sebesar US $ 15 djuta. Untuk dapat memberikan' sumbangan
sebesar jang telah ditentukan itu, maka pertambangan
produksi diusahakan melalui tjara : rehabilitasi, modernisasi
dan perluasan. Antara lain jang diusahakan dalam hal ini
jalah standarisasi dari alat-alat perlengkapan, pembelian
kapal-kapal keruk dan sebagainja.
Disamping itu djuga diperhatikan pendidikan/tambahan
tenaga-tenaga ahli jang sangat dibutuhkan dalam memper-
tmggi produksi tersebut. Pada waktu ini umpamanja BPU
Perusahaan-perusahaan Tambang Timah Negara memberi-
876
lum ikaian clinus kepada 2.'J orang inahasiswa X.T.I3.
Pembiajaan untuk projek ini berasal dari kredit-kredit luar
- negeri, pembiajaan sendiri dan bantuan technis dan
sebagainja.
Production Sharing.
Didaiam bidang pelaksanaan kredit atas dasar production
sharing, maka minat dibidang pertambangan tjukup besar
dari fihak luar Negeri. Jang telah mentjapai taraf
pelaksanaan jalah :
Px*ojek m injak bumi di Sumatra Utara, projek pengetjoran
Terak Timah, projek Nikel di Pomala di Sulawesi Tenggara.
Dalam taraf pembitjaraan dan persiapan masih ada
beberapa projek seperti: tembaga di Sulawesi, nikkel di
Malili, Sulawesi Selatan Tenggara, kaulin di Biliton dan
Bangka, timah di Bangka dan Bilittung, emas di Sumatera,
m injak di Seram dan Pulau Djawa, alum inium dan bauksit
di Pulau Bintan. -
Kesulitan-kesulitan jang dihadapi dalam melaksanakan
production sharing terutama berkisar sekitar down Payment,
djaminan Bank Indonesia, pembiajaan pre-investment,
terutama dalam valuta asing, pembiajaan rupiah, m ana
gement dan projek-projek jang bersifat penghematan
devisen.
Kalau persoalan-persoalan tersebut dapat diatasi, maka
harapan besar tahun ini djuga persetudjuan-persetudjuan
dengan fihak luar Negeri atas projek-projek tersebut m ulai
dapat dilaksanakan.
877
S - 10
Ditambah pula dengan pengaruh inflasi, maka kelambatan-
kelambatan dalam bidang pembiajaan kembali mempunjai
effek jang sangat merugikan .
Saran-saran.
1. Perlu adanja desentralisasi pembiajaan dan pelaksanaannja,
hingga pekerdjaan pembangunan dapat dikerdjakan menurut
rentjana dan tidak terlalu dirugikan oleh tendens inflasi.
t
878
Saudara-saudara sekalian,
Mengenai projek-projek pembangunan jang digolongkan pada
Departemen Pekerdjaan Um um dan Tenaga dapat dikemukakan,
bahwa pengalaman dalam pelaksanaan projek-projek pengairan
dalam tahun 1961 dan 1962 menundjukkan keharusan untuk me
lakukan tindakan-tindakan sebagai b e rik u t:
1. Mcmbuka daerah pertanian baru :
a. Pengairan perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum tanah-
nja dikerdjakan setjara kultur teknis.
b. Djum lah luas tanah jang dibuka harus diperhitungkan de
ngan mengingat angka produksi bahan makanan, luasnja
daerah-daerah pertanian jang perlu direhabilitir dan luas
daerah-daerah jang perlu dibebaskan dari bentjana bandjir.
2. Memperlantjar import bahan-bahan/alat-alatpembangunan
jang harus digolongkan dalam katagori pertama.
3. Mcmekanisir pembangunan dengan membangun bengkel-
bengkel besar untuk mentjapai self-supporting alat-alat dan
mesin-mesin pembangunan.
Usaha-usaha dibidang pengairan dalam tahun 1960 sampai
1962 meliputi projek-projek rehabilitasi, penjempurnaan, pe-
landjulan, perluasan dan projek-projek baru seluas 515.000 Ha.
Sampai achir tahun 1962 telah selesai dilaksanakan:
a. Sipil-tehnis rata-rata 80% atau 415.000 Ha.
b. Kultur-tehnis sebanjak 230.000 Ha.
Hasil dari usaha seperti tersebut tadi diperkirakan bertambah-
nja produksi dengan 206.200 ton. •
Selandjutnja projek serba-guna D jatiluhur telah menghasilkan
perbaikan serta tambahan gardu di Walahar seluas 60.000 Ha.
Mengenai listrik, gas dan kokas dapat diterangkan sebagai
berikut:
Persediaan tenaga pada waktu sekarang jalah :
Listrik: 330 M.W. (megawatt = 1.000 kilowatt), gas: 110
djuta m3/tahun.
879
Keperluan tenaga dalam masa 1961 — 1969 jalah :
Listrik: 2200 M.W. atau 6.800 djuta kwh/tahun, gas: 210
djuta m3/tahun dan kokas: 180 ribu ton metrik/tahun.
080
Disamping itu dilandjutkan pembuatan kokas dari sisa arang
batu import dan diadakan pertjobaan membuat kokas dari arang
batu dalam negeri setjara briket.
Saudara-saudara sekalian,
Pola Pembangunan merentjanakan:
1. supaja Indonesia pada achir 1969 m emiliki djalan sepandjang
82.339 K.M. .
2. supaja klasifikasi djalan disederhanakan dari 6 kelas m endjadi
3 kelas, jaitu : kelas I untuk bei'at sumbu 10 ton, kelas I I
untuk berat sumbu 7 ton dan kelas II I untuk berat sumbu
ZV2 ton.
Projek-projek lama terdiri atas :
1) Projek perbaikan djalan-djalan/djembatan diseluruh Indo
nesia, jaitu d i :
— Sumatera 488 km.
— Kalimantan 175 km.
— Sulawesi 260 km.
— M aluku 65 km.
— Nusa-Tenggara 305 km.
— Djawa 375 km.
Djumlah 1.668 km.~
(dengan bantuan kredit S.A.C.).
2) Djalan Slipi di Djakarta,
3) Djakarta by-pass (kredit A.I.D.),
4) Djalan Raya Kalimantan sepandjang 697 km. (U.S.S.R.),
5) Sokongan untuk pemugaran djalan-djalan pada daerah
Swatantra,
6) Djalan/djembatan Panitia Negara Menambah Hasil B um i
(PNM HB) seluruh Indonesia,
7) Pembelian -spare-parts road equipments,
S) Road-equipment dari Pampasan Perang,
9) Djembatan Musi (pindjaman dari Djepang),
10) Pemugaran/perbaikan berat djalan/djembatan di K alim antan
Barat (kredit Tjeko-Slowakya), dan .
11) Pengambilan pasir dan koral mekanis (kredit Italia).
881
Projek-projek baru terdiri atas:
1) Perbaikan djalan diseluruh Indonesia agar supaja keadaannja
selalu sesuai dengan keperluan lalu-lintas,
2) Modernisasi djalan-djalan aspal/Negara-negara meliputi 1930
km,
3) Perkuatan dan pengaspalan djalan krikil Negara (4750 Km)
dan propinsi (1490 Km ),
4) Djalan-djalan baru Sumatera, Djawa, Nusa Tenggara Barat
. dan Timur, Maluku, Sulawesi Utara dan lain-Iain sedjumlah
4488 Km.
882
Dalam tahuu 1961/1962 — 65 Jajasan Kas Pembangunan jang
terbesar diseluruh Indonesia menghasilkan 1.005 buah rumah
setelah menerima kredit sebesar Rp. 61.150.000,—
Dalam merealisir projek tata-kota dan tata-daerah telah
tertjapai hasil-hasil sebagai berikut,:
1. Pembangunan ehusus kota Pakanbaru telah dilaksanakan
dengan pematangan tanah seluas 85 ha., pembangunan
rumah-rumah petak koppel dan jang berdiri sendiri sebanjak
341 unit, pembangunan gedung sekolah 5 buah, pembangunan
gedung kantor 2 buah, pembangunan gudang/los 2 buah,
pembangunan djalan aspal/seluruh 5 km dan pembangunan
djalan tanah 4 km.
2. Pembangunan kola Palangka-Raya telah dilaksanakan dengan
pematangan tanah 300 ha., pembangunan i*umah 391 buah,
pembangunan gedung sekolah 5 buah, pembangunan gedung
kantor 23 buah, pembangunan gudang/los/pasar 3 buah dan
pembangunan djalan tanah/saluran sepandjang 30 km.
3. Pembangunan Slipi, telah dilaksanakan dengan pembangunan
rumah 283 unit, pembangunan gedung sekolah 1 buah
pembangunan djalan sepandjang 3,5 km.
4. Dalam menjelenggarakan projek air m inum maka Pemerintah
telah mengusahakan penambahan dan pembaharuan installasi.
Pada umumnja pekerdjaan berdjalan lantjar, ketjuali hambat-
an jang dialami karena sukarnja memperoleh bahan baku.
Usaha-usaha Pemerintah dalam hal ini seperti b e rik u t:
— Surabaja phase I,
— Semarang phase I,
— Palangka-Raya telah selesai dan menghasilkan pada tahun
1962,
— Perluasan air minum Tjirebon 90% selesai,
— Surabaja phase II 72% selesai,
— Pontianak 65% selesai,
— Padang 55% selesai,
— Semarang phase II 32% selesai,
— Padang phase II 17% selesai,
— Menado dan Bandjarmasin phase I 2% selesai.
883
Saudara-saudara sekalian,
884
Saudara-saudara sekalian,
885
D. Sub projek pembinaan norma-norma djaminan sosial;
dalam hal ini telah dilaksanakan penelitian (85%),
perentjanaan/perundang-undangan (50%) dan latihan
(35%). ,
E. Sub projek penelitian tenaga kerdja; dalam hal ini telah
dilaksanakan training.
886
dan 204 manager, selandjutnja dilatih 117 trainer, 3.762
supervisor dan 27 ahli tata karja, serta dilakukan
pertjontohan di 4 perusahaan.
Saudara-saudara sekalian,
Untuk melaksanakan djatah transmigrasi jang ditetapkan
oleh M.P.R.S. dalam waktu 8 tahun sebanjak 1.500.000 djiwa atau
lebih kurang 300.000 keluarga, maka berdasarkan pengalaman
sampai saat ini perlu diambil tjara-tjara kebidjaksanaan baru,
agar supaja rentjana tersebut dapat sepenuhnja dilaksanakan.
Sebagai gambaran dapat dikemukakan berapa beaja jang
diperlukan untuk pembeajaan projek transmigrasi itu sebagai
b e rik u t:
— Untuk 1 keluarga jang terdiri dari 4 a 5 orang diperlukan
beaja selama 1 tahun sebesar Rp. 100.000 (nilai index achir
tahun 1962).
— Untuk 300.000 keluarga = 1 500.000 djiwa diperlukan beaja
sebesar : 300.000 X Rp- 100.000.— = Rp. 30.000.000.000.—
(Tiga puluh miljard rupiah).
Melihat pertumbuhan kepadatan pendudukan dipulau Djawa,
Madura dan Bali, maka penjelesaian dengan tjara transmigrasi
telah makin mendesak.
Apabila dasar perhitungan DEPERNAS jang menjatakan
bahwa kenaikan djumlah penduduk Indonesia, terutama di
Djawa, sebanjak 2,3% setahun, maka tentu di Djawa sadja tiap
tahun ada kenaikan djumlah penduduk ± 1.500 000.
Sedangkan M.P.R.S. hanja menetapkan pemindahan penduduk
(transmigrasi) sebanjak 1.500.000 dalam 8 tahun.
Mudah untuk dimengerti seandainja transmigrasi m enurut
ketetapan M.P.R.S. itu dapat terlaksana seluruhnja, maka itu
berarti masih sangat sedikit dan tidak berarti dibandingkan
dengan tingkat kenaikan djumlah penduduk.
Oleh sebab itu, sedjalan dengan ketentuan dalam Deklarasi.
Ekonomi untuk „meng-extensifkan pertanian dengan menambah
areal dan transmigrasi”, maka masalah transmigrasi sejogianja
ditempatkan sebagai problim nasional.
887
Dengan demikian maka soal kepadatan penduduk dipalau-
pulau Djawa, Madura, Bali akan dipetjahkan setjara nasional,
kekurangan tenaga pembangunan, terutama didaerah-daerah diluar
Djawa, Madura dan Bali, akan dapat diatasi, dan dalam djangka
pendek daerah-daerah pertanian akan diperluas, jang berarti
menaikkan produksi pangan (beras, djagung dan sebagainja).
Saudara-saudara sekalian,
Dalam melaksanakan Ketetapan M .P .R .S . mengenai
pengorganisasian koperasi telah tertjapai kemadjuan jang
menggembirakan.
888
Hainpir diseliap desa telali terbentuk koperasi, dan km i telah
tertjatat 45.000 koperasi dari berbagai djenis dengan 15 djuta
anggota.
Pembentukan K.O.K.S.I. (Kesatuan Organisasi Koperasi
Seluruh Indonesia) di Pusat maupun didaerah, sebagai follow-up
dari Musjawarah Nasional Koperasi (Munaskop) ke-I di Surabaja
pada tahun 1961, menambah pula kemadjuan pengorganisasian
koperasi itu.
Dalam pelaksanaan Deklarasi Ekonomi Pemerintah akan
memperhatikan Pernjataan „Dewan Harian Dewan Nasional
K O K S I” tertanggal 4 A pril 1963, jang naskahnja akan disampai
kan kepada sidang jang terhormat ini (Lampiran C).
Saudara-saudara sekalian,
Masjarakat Desa adalah sumber potensiil dari kekuatan
Rakjat Indonesia, sehingga usaha-usaha Pembangunan masjarakat
Desa terutama ditudjukan untuk mendorong kemadjuan dibidang
sosial-ekonomi dan memadjukan daja beli Rakjat.
889
Tjara-ljara pembangunan masjarakat desa melalui djalan
koperasi adalah paling tepat, sebab sekaligus disamping koperasi
mengorganisir Rakjat, terutama dalam bidang ekonomi, djuga
setjara tidak langsung mendidik rakjat untuk dapat berdiri sendiri
dan mentjapai kemadjuan diatas kekuatan Rakjat sendiri.
890
B ID A N G D IST RIB U SI D A N riilU lU B U N G A N .
Saudara-saudara sekalian,
Belum tertjapainja tingkat perekonomian, chususnja sandang
pangan, sebagaimana jang diharapkan dalam pasal 6 Ketetapan
M.P.R.S. Nomor II tahun 1960, sebagian besar disebabkan karena
kegiatan Nasional divvaktu jang lalu dipusatkan pada penjelesaian
soal-soal dibidang keamanan serta pelaksanaan Trikora.
Akibat-akibat jang dirasakan dibidang distribusi antara lain
ja la h :
1 Terbatasnja persediaan barang, baik hasil dalam negeri
ataupun hasil import, karena:
a. terbatasnja persediaan devisa jang dapat dipergunakan
untuk mengimport bahan-bahan baku/penolong, spare-
parts dan barang-barang djadi.
b. prioritet diberikan untuk perlengkapan barang keperluan
untuk melaksanakan program keamanan dan Trikora,
dan sisanja baru dapat disediakan untuk home-front.
2. Sebagai akibat pengeluaran-pengeluaran pembiajaan, djum lah
uang jang beredar semakin besar.
3. Sebagai akibat kedua hal tersebut diatas, ja it u : semakin
besarnja djumlah uang jang beredar, jang tidak dapat
diimbangi dengan djumlah barang jang sesuai, menjebabkan
haiknja tingkat harga umum.
4. Dikerahkannja alat-alat pengangkutan didarat, laut, dan
udara menimbulkan hambatan-hambatan dalam kelantjaran
distribusi.
Untuk mengatasi soal-soal jang timbul ini, maka dalam
rangka Trikora telah dibentuk Komando Tertinggi Operasi
Ekonomi, jang bertudjuan untuk mengadakan suatu integrasi
dan koordinasi dibidang Ekonomi dan Keuangan.
Oleh Komando Tertinggi Operasi Ekonomi telah dapat
dirumuskan :
1. Garis besar Pim pinan Ekonomi Nasional dalam tahun 1962
mendjelang pembebasan Irian Barat
891
2. In s liu k s i Presiden R e p u b lik Indonesia tentang in e m p e rk u al
Front Ekonomi Nasional 1962.
2. Perhubungan Laut. ,
— perhubungan dan pengangkutan laut jang vital, dalam hal
ini pengangkutan inter-insulair, telah dikuasai dan
diselenggarakan seluruhnja oleh Pemerintah.
— djumlah tonnage kapal potensiil jang ada pada kita telah
melebihi target M.P.R.S. (jaitu berdjumlah 360.000 dwt,
sedangkan target M.P.R.S. adalah 260.000 dwt pada
permulaan tahun 1963).
3. Perhubungan Udara :
— seluruh pengangkutan udara dalam negeri untuk umum
telah diselenggarakan oleh Pemerintah, bahwa Garuda
telah pula melebarkan sajapnja keluar negeri.
«02
— selain dari itu telah diselesaikan dan sedang disiapkan
pembangunan beberapa lapangan terbang dan pembangun
an satu lapangan terbang jang baru, jang tidak termuat
dalam Rentjana Pembangunan Nasional Semesta.
4. Perdagangan:
— 80% dari pada aktivitet perekonomian telah berada
ditangan bangsa Indonesia.
— import dari barang-barang pokok telah diselenggarakan
seluruhnja oleh Pemerintah.
— untuk dapat mendjamin lebih meratanja penjaluran
barang-barang pokok keperluan sehari-hari telah dikeluar-
kan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1963 tentang
„Penjerahan tugas pembuatan dalam melaksankan pe
njaluran bahan-bahan serta barang-barang pokok keperluan
rakjat 'kepada Pemerintah Daerah tingkat I” dimana
kepada Pemerintah Daerah telah diberikan penegasan
tentang wewenang untuk mengatur distribusi bahan-
bahan pokok dalam daerahnja masing-masing.
— mengenai Perusahaan-perusahaan Dagang Negara dapat
pula dikemukakan, bahwa setjara berangsur-angsur
Perusahaan-perusahaan Dagang Negara ini m ulai berusaha
menduduki tempat ..commanding and leading position”
dalam bidang perdagangan. Disamping itu Perusahaan-
perusahaan Dagang Negara ini telah dapat pula memenuhi
kewadjibannja dalam pembiajaan pembangunan Nasional
Semesta Berentjana. %
Disamping adanja kemadjuan-kemadjuan, ini, Pemerintah
menjadari pula adanja kekurangan-kekurangan dari
Perusahaan-perusahaan Dagang Negara ini.
Untuk itu terus-menerus oleh Pemerintah diadakan
usaha-usaha untuk memperbaiki organisasi serta personil
dari Perusahaan-perusahaan Dagang Negara, disamping
pendidikan upgrading dan pendidikan mental.
Dalam hubungan ini telah diselenggarakan seminar tentang
efficiency Perusahaan-perusahaan Negara.
893
s - 11
Untuk melengkapkan aparatur distribusi sebagaimana
diharapkan dalam suatu Negara sosialis, dan untuk
mengadakan suatu aparatur jang dapat turut serta dalam
usaha menstabilisir harga, telah didirikan P.T. Depart
ment Store Indonesia „Sarinah” jang direntjanakan sudah
m ulai bekerdja achir tahun 1964.
5. Koperasi:
— berkat pengertian dari masjarakat maka koperasi telah
dapat menduduki tempat jang semakin penting, antara
lain dalam penjaluran benang, dalam produksi, simpan
pindjam dan lain-lain.
Demikianlah sekedar gambaran mengenai perkembangan-
perkembangan dibidang distribusi dalam rangka pelaksanaan
program dan kebidjaksanaan Pemerintah dalam tahun jang
berdjalan.
894
Disamping itu maka dalam Deklarasi Ekonomi telah pula
ditetapkan kebidjaksanaan Pemerintah djangka pendek, jang
menitik-beratkan politik perekonomian pada soal Sandang
Pangan.
Dari kebidjaksanaan djangka pendek tersebut jang harus
diusahakan dibidang distribusi adalah:
a. penjediaan dan penguasaan iron stock beras.
b. penjediaan bahan baku/penolong serta spare-parts untuk
■kelangsungan produksi.
c. dalam rangka penjediaan bahan baku/penolong serta spare-
parts ini, ialah pengaturan rentjana import barang-barang
dengan mengurangi atau menghentikan import barang-barang
mewah.
d. untuk menghemat devisa, maka import tekstil djadi harus
dibatasi.
e. export dan import dalam masa kebidjaksanaan djangka pendek
tersebut diatas harus diselenggarakan sesuai dengan Ketetap
an M.P.R.S. No. II tahun 1960 pasal 6 ajat 3. Dalam
melaksanakan ketentuan ini Presiden/Mandataris M.P.R.S.,
dapat mengambil tindakan-tindakan pengamanan untuk
mendjamin berhasilnja garis politik ekonomi ini, untuk
menguasai dan menjelenggarakan semua import dengan
mempergunakan pengalaman dan keahlian pengusaha-peng-
usaha swasta.
f. dekonsentrasi administrasi import dan export.
g. dalam rangka memperlantjar export c.q. penerima devisa,
diberi djaminan incentive jang menarik kepada para exportir.
h.. penjempurnaan management dari Perusahaan-perusahaan
Negara.
i. pembinaan koperasi sebagai salah satu unsur pengerahan
segenap potensi dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan
untuk meningkatkan produksi.
j. perbaikan, pemeliharaan serta pembangunan alat-alat transport
dan komunikasi guna melantjarkan distribusi.
k. penggiatan transmigrasi dalam rangka ekstensifikasi areal
pertanian.
895
B ID A N G K E U A N G A N D A N PE M B IA JA A N .
Saudara-saudara sekalian,
Dalam waktu dua tahun ini djumlah projek Depernas, jang
semula berdjumlah 368 buah, telah bertambah mendjadi 422 buah.
Diantara pengurus projek-projek ini jang telah memberikan
progress reportnja hanja 80, selama waktu dua tahun.
896
seluruhnja dibiajai dengan kredit-kredit luar negeri dan
penggunaan devisa-tunai (cash).
3. Projek-projek B.
Projek-projek B sebagai sumber-sumber Anggaran Pendapatan
Negara untuk pembiajaan pembangunan tidak atau belum
menghasilkan sesuatu jang berarti bagi pembiajaan pem
bangunan.
897
Apabila ditindjau pengalaman selama 2 tahun ini dapat
setjara singkat dikemukakan :
a. Penerimaan devisa dari maskapai-maskapai minjak, jang
dapat dikatakan sedjalan dengan harapan Depernas,
barulah terdjadi satu kali selama ini, jaitu waktu ada
pembajaran bonus dari Pan American O il Company
sebesar US $ 5 djuta atau Rp. 225 djuta.
Djelaslah bahwa penerimaan dari usaha-usaha dibidang
m injak bum i boleh dikatakan dalam Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana.
b. Pengolahan kaju hutan, jang oleh Depernas diharapkan
menambah penerimaan devisa negara dengan rata-rata
Rp. 295 djuta tiap tahunnja, ternjata pula djauh belum
tertjapai.
c. Perkiraan Depernas mengenai projek perikanan, jang
diharapkan menghasilkan rata-rata Rp. 70 djuta setahun-
nja, belum dapat dipenuhi.
d. Projek kopra, jang menurut taksiran Depernas akan
menambah penghasilan rata-rata Rp. 427 djuta setahunnja
karena pemberantasan penjelundupan, tidak terpenuhi.
e. Demikian djuga halnja dengan karet, jang diharapkan
dapat menambah penghasilan devisa karena pemberantasan
penjelundupan karet dengan hasil taksiran sebesar ±
Rp. 1800 djuta tiap tahunnja, tidaklah berhasil.
f. Penghasilan devisa dari timah dalam kenjataan bukannja
bertambah, malahan terus m enundjukkan ketjenderungan
m undur semendjak 1960.
g. Projek alum inium hingga kini belum menghasilkan devisa
dan masih memerlukan beberapa tahun lagi sampai
menghasilkan.
h. Dibandingkan dengan antjer-antjer penghasilan dari ke-
pariwisataan rata-rata sebesar Rp. 225 djuta setahunnja,
dalam tahun-tahun 1961 dan 1962 penghasilan dari
tourisme berupa devisa jang benar-benar masuk dalam
Dana Devisa adalah masing-masing Rp. 20 djuta, sedang
investasi-investasi jang besar untuk tourisme (hotel-hotel
lapangan terbang dan lain-Iain) tidak termasuk dalam
rentjana Depernas.
4. Administrasi pembiajaan projek-projek pembangunan masih
memerlukan perbaikan, sehingga terdapat kelantjaran arus
uang sampai kepada pelaksana projek-projek didaerah-daerah.
Persiapan pelaksanaan projek-projek dari planning, penelitian,
budgetting sampai kepada programming belum m enundjukkan
efficiency jang semestinja.
5. Untuk memenuhi pasal 7 ajat 3 Ketetapan M.P.R.S. No. II
tahun 1960 jaitu bahwa dalam. rangka pembangunan tata
perekonomian nasional jang kuat dan bebas diperlukan adanja
suatu sistim moneter jang sehat dan stabil guna melantjarkan
produksi, distribusi dan perdagangan, serta peredaran uang
jang berentjana, maka pada dewasa ini sedang dilakukan
pemikiran-pemikiran mengenai penjesuaian tata perbankan
di Indonesia.
Dalam mentjari sendi-sendi baru guna menjusun tata
perbankan jang sesuai dengan azas Ekonomi Terpimpin,
pemikiran diarahkan kepada ketentuan-ketentuan pokok
mengenai sifat, fungsi, sistim, struktur dan organisasi
seluruh perbankan, dengan berporos pada diadakannja A ng
garan Kredit dalam rangka suatu Anggaran Moneter jang
merupakan dasar bagi usaha dan kegiatan dibidang keuangan.
Fungsi daripada bank pada dasarnja adalah pelaksana
pengawas dan penilai dalam Irangka ipembiajaan rentjana
nasional melalui kredit jang diberikan, sehingga dalam
membiajai rentjana nasional, bank memberikan kredit dan
melakukan usajia-usaha lainnja dalam batas-batas jang
ditetapkan oleh Anggaran Kredit dalam rangka anggaran
moneter tersebut diatas.
Suatu anggaran kredit imeliputi |seluruh perkreditan oleh
lembaga-lembaga keuangan, baik kepada sektor Pemerintah,
maupun sektor swasta termasuk koperasi.
Berhubung anggaran moneter merupakan alat jang pokok
dalam mendjaga kestabilan nilai uang dan mengatur peredaran
899
uang jang berentjana, dalam mana anggaran kredit merupakan
salah satu bagian, maka dibidang perbankan harus diusaha-
kan sistim sentralisasi dalam perentjanaan, pelaksanaan,
pengawasan serta penilaian daripada pembiajaan rentjana
nasional, dengan mengindahkan spesialisasi dalam bidang
usaha daripada tiap-tiap djenis bank dan dekonsentrasi
sewadjarnja dalam soal management daripada masing-masing
bank. .
Adapun Struktur dan organisasi extern perbankan adalah
piramidal, dimana Bank Sentral memimpin, mengkoordinir,
mengawasi serta menilai semua bank dalam pelaksanaan
anggaran kredit dan anggaran devisa, sebagai bagian-bagian
jang integral daripada anggaran moneter, setelah ini
mendapat pengesahan dari Pemerintah, dan sesuai dengan
kebidjaksanaan Pemerintah dibidang Keuangan dan Pem
bangunan.
Bank-bank Negara membantu Bank Sentral dalam mengadakan
kesatuan tindakan dalam kerdja sama bank-bank jang
berusaha dalam suatu sektor ekonomi tertentu.
Dalam tata perbankan jang terpimpin, bank-bank swasta
menampung keperluan masing-masing akan djasa-djasa bank
dalam suatu sektor ekonomi tertentu sebagai pelengkap dari
Bank-bank Negara.
Dalam rangka pelaksanaan Deklarasi Ekonomi dewasa ini
perlu adanja pemikiran dan perentjanaan jang tegas tentang
penentuan prioritet projek-projek pembangunan, agar supaja
terdapat keseimbangan antara menaikkan produksi dan
mengadakan investasi-investasi baru. •
D jika hal ini tidak didjalankan setjara teratur dan
konsekwen, maka ditakutkan bahwa projek-projek pem
bangunan malahan sukar tambah dapat dilaksanakan oleh
karena makin bertambah melondjaknja tingkat harga jang
sudah tinggi sekarang, dan berkurangnja bahan-bahan jang
diperlukan untuk membangun projek-projek itu maupun
untuk running djika projek-projek tersebut nanti sudah djadi.
900
Disamping pemikiran integral jang tertjermin dalam planning
jang tegas (jang berisi prioritet-prioritet, target-target dan
sebagainja itu), dalam pelaksanaannja nanti dari pimpinan
jang teratas sampai kepada pelaksana dilapangan, hendaknja
terdapat kesatuan pendapat/interprestasi mengenai integritet
planning serta kegotong-rojongan dalam mendjalankan pe
kerdjaan. Dengan demikian maka sistematik jang hendak
ditjiptakan dalam planning dan programming itu bisa ditjapai
setjara teratur, tanpa ketegangan-ketegangan maupun
perpetjahan-perpetjahan.
Faktor lain jang tidak boleh dilupakan dalam planning
pelaksanaan pembangunan jalah adanja pemikiran dalam
pelaksanaan pembangunan dalam tahun-tahun berikutnja dalam
rangka perentjanaan djangka pandjang. Sebab djika tidak
sedemikian, maka ada kemungkinan bahwa beban-beban
ditahun-tahun berikutnja agak terlupakan dari pemandangan
kita, hingga pelaksanaan pembangunan ditahun-tahun tersebut
akan mudah menghadapi keseretan.
PENUTUP.
Saudara-saudara sekalian,
901
Selandjutnja Saudara-saudara akan menemukan pula di-
dalamnja projek-projek jang menurut pengalaman selama ini
dipandang perlu mendapat perubahan dan projek-projek baru
jang dianggap perlu untuk ditambahkan pada Pola Pembangunan
kita itu.
Saja persilahkan Sidang jang terhormat ini membahas
Ichtisar Tahunan ini sedalam-dalamnja dengan bantuan pembantu-
pembantu saja, jaitu para Menteri/Anggota Kabinet.
Dalam pada itu perlu diperingatkan pada pelaksanaan
Deklarasi Ekonomi, jang saja utjapkan pada tanggal 28 Maret
jang baru lalu, jang tersusun atas pertimbangan-pertimbangan
Musjawarah Pimpinan _ Negara dan dengan menghitungkan
Memorandum Pimpinan M.P.R.S. tertanggal 5 Djanuari 1963,
jang memuat pertimbangan-pertimbangan dan saran-saran tentang
penetapan prioritas dalam tjara melaksanakan Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana sehubungan dengan penetapan
Anggaran Pendapatan dan Belandja Negara 1963.
Demikianlah pekerdjaan jang dihadapi oleh Sidang pleno
M.P.R.S. jang terhormat ini, jang harus dilakukan dalam waktu
jang singkat.
Sekian.
Terima kasih.
902
L A M P I R A N A.
903
b. Hakim berwenang mengambil tindakan jang dipandang
patut dan adil disamping atau tanpa pidana.
9. Sistim pidana harus bersifat memberikan pendidikan kepada
terhukum untuk mendjadi warga jang bermanfaat bagi
masjarakat.
10. Dalam bidang Hukum-Atjara-Perdata diadakan djaminan
supaja peradilan berdjalan sederhana, tjepat dan murah.
11. Dalam bidang IIukum-Atjara-Pidana diadakan ketentuan-
ketentuan jang merupakan djaminan kuat untuk mentjegah :
a. seseorang tanpa dasar-hukum jang tjukup kuat ditahan
atau ditahan lebih lama dari jang benar-benar diperlukan;
b. penggeledahan, penjitaan, pembukaan surat-surat dilaku
kan se-wenang-wenang.
12. Dalam bidang Hukum-Kelteluargaan ditetapkan azas-azas:
a. Diseluruh Indonesia hanja berlaku satu sistim kekeluarga-
an jaitu sistim parental, jang diatur dengan undang-undang,
dengan menjesuaikan sistim-sistim lain jang terdapat dalam
hukum-adat kepada sistim parental.
b. Supaja sistim parental itu berlaku setjara effisien, maka
adalah conditio sine qua non, bahwa semua larangan
terhadap perkawinan antara cross-cousins dan paralel-
cousins dihapuskan.
c. Sila kerakjatan dalam Pantjasila menghendaki pula supaja
sistim parental tersebut didemokrasikan, jaitu dengan
menghapuskan tingkat-tingkat kemasjarakatan, sehingga
diantara suami-istri tidak ada lagi perbedaan martabat.
Dengan demikian maka dalam polygami semua istri sama
haknja dan kewadjibannja; demikian pula semua anak-
anak sama hak dan kewadjibannja, dengan tidak
memandang lagi siapa ibu anak-anak itu.
d. Dalam setiap perkawinan diakui ada harta-bersama antara
suami-istri mengenai harta-benda jang diperoleh dalam
perkawinan itu atas usaha suami atau istri.
904
e. (1) Dalam prinsipnja perkawinan adalah monogami.
(2) Polygami bagi golongan-golongan tertentu hanja dapat
dilakukan dalam hal-hal tertentu dan dibawah
pengawasan jang berwadjib, dengan pengertian bahwa
polygami itu tidak boleh dipaksakan terhadap istri
jang tidak mau dimadu.
(3) Undang-undang Hukum Perkawinan untuk rakjat
Islam membutuhkan beberapa penjempurnaan, antara
lain (disamping penjempurnaan peraturan mengenai
polygami djuga penjempurnaan peraturan mengenai
pertjeraian, talak dan nafkah istri sesudah pertjerai-
a n : (mendjatuhkan talak. dibawah pengawasan jang
- berwadjib, kemungkinan nafkah sesudah iddah).
f. Hukum-waris untuk seluruh rakjat diatur setjara bilateral
individuil, dengan kemungkinan adanja variasi dalam
sistim bilateral tersebut untuk kepentingan golongan Islam
jang roemerlukannja.
g. Sistim keutamaan dai> sistim penggantian dalam hukum-
waris pada prinsipnja sama untuk seluruh Indonesia,
dengan sedikit perobahan bagi hukum-waris Islam.
h. Hukum-adat dan jurisprudensi dalam bidang hukum-ke-
keluargaan diakui sebagai hukum-pelengkap disisi hukum-
perundang-undangan.
13. Hendaknja dibentuk satu djawatan jang mengurus soal-soal
wakaf, zakat, fitrah dan rumah-ibadat, chas untuk orang Islam.
905
P E N D J E L A S A N
v D ASAR-DASAR DAN AZAS-AZAS TATAHUKUM
NASIONAL.
I. U M U M . '
906
Sedang Depernas didaiam Pendjelasannja tentang ,,sosialisme
Indonesia” mengenai „Pantjasila” menjatakan seperti b e rik u t:
„Keadilan, Kerakjatan, Kebangsaan, Kemanusiaan dan
Ketuhanan adalah lima dasar tata hidup dan penghidupan
Bangsa Indonesia sepandjang masa, jang setelah digali
kembali se-dalam-dalamnja dari djiwa dan kehidupan
Bangsa Indonesia, dan dirumuskan sebagai suatu kesatuan
jang bulat, jang disebut Pantjasila, terdiri atas K etuhanan
Jang Maha Esa, Kebangsaan, Kemanusiaan, Kerakjatan
dan Keadilan Sosial.
Atas dasar Pantjasila dilaksanakan Persatuan bangsa
Indonesia dan didirikan Negara Republik Indonesia seperti
diama^atkan oleh Penderitaan Rakjat Indonesia” .
P un P.J.M . Presiden dalam amanatnja dalam Sidang Depernas
tanggal 9 Djanuari menegaskan bahw a:
„Segenap rakjat Indonesia harus berdjiwa Pantja Sila, karena
Pantja Sila adalah emanasi dari idee Sosialisme Indonesia”.
Dengan demikian maka teranglah, bahwa — sesuai dengan
pendapat Bung Karno sebagai penggali dan perumus
Pantjasila — maka Pantjasila adalah landasan idiil atau
ideologi Negara Republik Indonesia.
M aka dari itu sudah selajaknjalah bahwa Pantjasila kita
tetapkan sebagai dasar-pokok hukum nasional Republik
Indonesia.
4. Ketetapan M.P.R.S. No. 11/1960.
Dengan ketetapan M.P.R.S. No. 11/1960 tertanggal 3 Desember
‘ 1960 telah ditetapkan garis-garis besar Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana Tahapan Pertama 1961 — 1969.
Baiklah kita tjantum kan dibawah ini bagian-bagian dari
Ketetapan M.P.R.S. itu, sepandjang mengenai Lembaga
Pembinaan H ukum Nasional, beserta bagian-bagian dari
Rantjangan Depernas tentang Pola Pembangunan tersebut
jang diterima c.q. disempurnakan dalam Lam piran A dan
ditambah dengan saran-saran dalam Lam piran B Rantjangan
Depernas.
907
Lampiran A Q 402 : Perundang-undangan, Kependjaraan dan
Kepolisian.
908
(I) Diadakan peradilan a-
nak-anak dengan biaja
Rp. 5.000.000,—
No. 38 : c. ' „MengenaL huruf c 2 dan 4
Hal-hal lain jang dianggap dalam penjempurnaan hukum
perlu perkawinan dan hukum-waris
(1) Dalam Undang-undang supaja diperhatikan adanja fak-
No. 80/1958 perkataan tor-faktor agama, adat dan
D.P.R. diganti dengan lain-lainnja.
M.P.R. (pasal 4, 1).
(2) H ukum perkawinan di
atur sebaik-baiknja.
(3) Balai Harta-peninggalan
diperluas terhadap go
longan Indonesia-Asli.
(4) Mengenai Hukum Wa-
risan :
— semua warisan untuk
anak-anak dan djanda,
apabila sipeninggal
warisan meninggalkan
anak dan djanda.
— mengenai sistim peng-
gantian ahliwaris.
— tentang penghibahan.
I
Lampiran B.
. 402 : Perundang-undangan dan Kependjaraan.
r. 22. '
„Pembinaan H ukum Nasional
agar berlandaskan pada hukum
adat jang sesuai dengan per
kembangan kesadaran rakjat
Indonesia dan tidak mengham-
bat tertjiptanja masjarakat adil
dan m akmur.
909
s - 12
, • j • WotPtaDan M.P.R.S. No. 11/1960 beserta
5. B a g ia n .ta g .a n dan K e«*an IV pem bangunan
II. PA SA L D E M I PASAL.
g Pasal 1.
Dasar-pokok hukum nasional Republik Indonesia adalah
Pantjasila. '
Pendjelasan.
Lihatlah bagian Umum dan pendjelasan ini nr. 3.
7. Pasal 2.
(1) Hukum Nasional berfuksi Pengajoman.
(2) Hukum Nasional bersifat:
a. Gotong-rojong
b. Kekeluargaan
e. Toleransi /
d. Anti kolonialisme, imperialisme dan feodalisme.
Pendjelasan.
8. Hukum mempunjai funksi melindungi tjita-tjita luhur
Bangsa jang berakar mendalam di masjarakat dan men-
tjerminkan rasa keadilan rakjat.
Hukum adalah pula berfunksi melindungi Negara itu sendiri.
Kekuasaan pembentuk hukum , kekuasaan mendjalankan
hukum dan kekuasaan mengadili m enurut hu ku m , semuanja
adalah Peralatan-Negara (Staatsorganen) jang mengabdi
kepada satu tjita-tjita, jaitu mendjelmakan, menjelenggara
kan atau mendjamin pengajoman huku m u ntu k Negara dan
Rakjat, atau dengan lain pe rkataan: m enegakkan dan
melindungi Negara serta m elindungi Rakjat.
910
P residen, M e nteri K e h a k im a n d alam K e p u tu s a n n ja tan g g a l
27 D ja n u a r i 1960 m e n e tap k an ^P o h o n - B e rin g in d e n g an
p e rk a ta a n „ P e n g a jo m a n ” sebagai L a m b a n g H u k u m , selaras
d e n g an k e p rib a d ia n B angsa Indonesia.
\
912
P u n P .J.M . P residen Soe k arn o se n d iri m e n ja ta k a n d a la m
pid ato 17 A g u stu s 1961 (R esopim ) bahw a t o lc r a n s i a d a la h
su atu alat in c m p c rs a tu k a n S e lu r u h B ang sa In d o n e s ia ja n g
m e n g an u t berbagai-bagai A gam a. t
13. Pasal 3.
Sem ua hukum se ban jak m u n g k in dib e ri b e n tu k te rtu lis.
P asal 4.
S e lain h u k u m - te rtu lis d ia k u i b e r la k u h ukum - tid ak- te rtulis,
se pandjang tid a k m e n g h a m b at te r b e n tu k n ja m a s ja r a k a t
sosialis Indonesia.
913
P e n d j e la s a n .
S a la h satu persoalan ja n g k ita h ad api d ala m usaha m em bina
h u k u m n asional ia la h : '
„ H u k u m n asio n al itu harus b e rb e n tu k h u k u m - t c r t u lis
a t a u k a h h u k u m - t id a k - t e r t u lis ? ” .
« . _ _
H uk um - tid ak - te rtulis itu lazim d isebut dengan istilah
„ h u k u m - a d a t” . T entang hukum - adat d alam K e te tap a n M .P .
R .S . N o. 11/1960 terdapat dua k e te n tu a n :
1. D a la m L a m p ir a n A b ab I I I B id a n g P e m e rin ta h a n dan
K e a m a n a n /P e r ta h a n a n nom or 35 sub a 3, k e te n tu a n jang
b e r b u n ji:
,,S u p a ja azas-azas pem b in aan h u k u m nasional itu sesuai
dengan h a lu a n Negara, dan b erlan d askan p a d a h u k u m -a d a t
ja n g tid a k m engham bat P erk e m b an g an m a s ja ra k a t adil
d an m a k m u r ” .
914
Bahw a M .P .R .S . p rim a ir m enghendaki s u p a ja hukum
nasional k ita se b an jak m u n g k in h aru s d ib e ri b e n tu k h u k u m -
tertulis, a d alah te n n u a l dalam K e te ta p a n M .P .R .S . nom or
11/1960 L a m p ir a n A b ab I I NB id a n g P e m e r in ta h a n dan
K e a m a n a n /P e r ta h a n a n nom or 37 jo R a n tja n g a n D e p e rn as
Q 399 huruf (b) ja n g b e rd ju d u l „U saha-usaha u n tu k
p e n je m p u rn a a n perundang-undangan, usaha m a n a m e n u r u t
su b (2) d a ri h uruf (b) itu d ju s tru d ise rah k an kepada
L e m baga P e m b in a a n H u k u m N asio na l” .
P u n P .J.M . Presiden Soek arno d a la m a rn an atn ja w a k tu
m e la n tik B adan P e re n tjan a L .P .H .N . m enegaskan, bahw a
tugas L e m b ag a ialah :
14. Pasal 5.
H a k im m e m b im b in g perkem bangan hukum - tid ak- te rtulis
m e la lu i juris-prudensi kearah keseragam an h u k u m (honio-
g e n ita ) ja n g seluas-luasnja, dan d alam b id a n g hukum
k e k elu a rg aa n kearah sistim parental.
Pendjelasan. .
915
dengan am andem en agar dalam usaha-usaha k e a ra h homo-
genita itu dip e rh atik an ken jataan - k e n ja taan ja n g h id u p di
Indonesia.
Kenjataan jang hidup di Indonesia itu mitsalnja peibedaan
sistim dalam hukum-kekeluargaan, jang berlaku dibeibagai-
bagai daerah, ialah sistim patrilineal, sistim matrilineal dan
sistim parental.
K etetap an M .P .R .S . 11/1960 L a m p ir a n A b a b I I I B id a n g
P e m erin tah an dan K e a m a n a n /P e r ta h a n a n no. 38 h u r u f c sub
(4) m e m u at ketentuan bahw a m e n g e n ai h u k u m - w a risan ,
ap abila sipeninggal w arisan m e n in g g a lk a n a n a k d a n d ja n d a
m a k a sem ua w arisan harus d ja tu h kepada an ak - an ak dan
d janda. K e te n tu an jang sedem ikian itu h a n ja m u n g k in d a la m
sistim-parental, m aka te rn jatalah bahw a M .P .R .S . m eng
hendaki b e rla k u n ja sistim p are n ta l d is e lu r u h In d o n e sia,
sistim m ana sam a sekali tid a k b e rte n tan g an d e n g a n agam a
apapur..
M ak a dari itu b im b in g a n H a k im d a la m p e rk e m b a n g a n
hukum -adat dibidan g h uku m - k e k e lu a rg a an h e n d a k n ja di-
tu d ju k a n kearah sistim parental.
15. Pasal 6.
Pendjelasan.
D a la m zam an p e n d ja d ja h a n B e la n d a U ndang-undang
U tam a ja n g be rlak u (Ind isch e S ta a ts re g e lin g ) m em uat
k e te n tu an b ah w a h ukum - pe rd ata, hukum dagang, hukum
pidana, h u k u m atjara-perdata d an h u k u m - a tja ra - p id a n a d ia tu r
dengan .u n d an g - u n da n g d a la m k ita b - k ita b hukum, atau
dengan p e rk a ta a n lain : d alam za m a n p e n d ja d ja h a n B e la n d a
b e r b k u k e te n tu a n h aru s d ia d a k a n k o d ifik a s i d a la m bidang-
,bid an g h u k u m ja n g te rsg b u t'd ia ta s tadi.
916
• M e m an g fa h a m , k o d ifik a si p a d a u m u m n ja d ia n u t ole h
N egara E ro p a K o n tin e n ta l, sedang N egara-negara A nglo-
S axon tid a k m e n g h a ru sk an kodifikasi.
U nd an g- un dang D asar S e m e ntara R e p u b lilf In d o n e s ia
ta h u n 1960 m e m u a t d ju g a k e te n tu a n ten tan g k o d ifik a s i itu ,
akan tetapi U ndang- undang D asar 1945 tid a k m em uat
k e te n tu a n itu , sehingga sekarang k o d ifik asi tid a k d ih a ru s k a n ,
tetapi d ju g a tid a k d itolak.
. K o d ifik a s i m e m p u n ja i m anfaat bah w a d a la m b id a n g
h u k u m j ang luas norm a-norm anja tid a k tersebar d ib a n ja k
peraturan- pe ratu ran te tap i d ih im p u n d alam satu k ita b besar,
sehingga m e m u d a h k a n tjara m e n tja rin ja . ’
M a k a d a ri itu , d a la m usaha m e m b in a h u k u m n asio n al
sejogy anja d im u a t sebagai azas, bahw a hukum te rtu lis
m en g e nai bidang-bidang h u k u m tertentu sedapat m u n g k in
d ih im p u n d a la m b e n tu k kodifikasi.
16. Pasal 7.
U n tu k p e m b a n g u n a n m asjarakat sosialis In d on e sia d iu s a h a k a n
U nifika si- h uku m .
~ Pendjelasan. -
M .P .R .S . telah m e n je tu d ju i tanpa am andem en. (oleh k a re n a
itu tid a k d im u a t d ala m L a m p ira n A K e te ta p a n M .P .R .S . 11/
1960) pe ndapat Depernas, d im u a t d a la m B u k u I D jilid I- III
§ 399 sub (a) nr (1), ja n g b e r b u n ji:
„ S u p a ja d ih ila n g k a n rin tan g an ja n g b e ru p a :
1. berbagai golongan h u k u m ;
2. berbagai suasana h u k u m (rechtssferen).
J a n g d im a k s u d dengan „berbagai golongan h u k u m ” ia la h
a d a n ja golongan E ropa, golongan T ion ghw a, g olo ng an T im ur-
asing bukan T ionghw a dan golongan Indonesia-asli a ta u
B u in ip u le r a , ja n g m e n im b u lk a n p lu r a lita hukum ja n g
d id asa rk an pada pcnggolongan ra k ja t itu , sedang ja n g
d im a k s u d dengan „berbagai suasana h u k u m (rechtssferen)
ialah a d an ja p lu ra lita hukum berdasar atas p cn g g o lo n g an
daerah (rechtsringen).
' 917
Usaha-usaha kearah hom ogenita ja n g d ip e rin ta h k a n oleh
M .P .R .S . d alam K e te tap an nr. 11/1960 L a m p ir a n A nr. 34,
sep an djang m engenai p lu d a lita h u k u m berdasar atas daerah
telah k ita tin d ja u dalam pendjelasan pasal 5 (lih a tla h nr
14 d a ri P en d jelasan in i).
M e n te ri K e h a k im a n M r. S ah ard jo d a la m ra p a t B a d a n
P e re n tja n a L .P .H .N . tanggal 27 Septem ber 1961 a n tara la in
m e n ja ta k a n , bah w a :
J a n g sangat penting bagi ta ta h u k u m n asional k ita ialah
soal rechtsgroepen. T idak boleh tid a k k ita h aru s
kearah peng-homogcen-an sem ua w a rg a n eg ara” .
918
17. Pasal 8.
D a la m p e rk ara p id a n a :
a. H a k im berw enang sekaligus m e m u tu s k a n aspek-perdata-
nja, b a ik karena d ja b a ta n n ja m a u p u n atas tu n tu ta n p ih a k
ja n g berkepentingan.
b. H a k im berw enang m engam bil tin d a k a n ja n g d ip a n d a n g
p a tu t dan adil disam ping atau tanpa pidana.
Pendjelasan.
18. Pasal 0.
f
919
p a ra nara-pidana harus diperlukan sedem ikian ru p a su paja
m e re k a setelah selesai m endjalankan h u k u m a n n ja m e n d ja d i
w a rg a ja n g benar-benar bermanfaat bagi m asjarakat.
Sesuai dengan tu d ju a n tersebut p e rlulah d ib a n g u n
p e n djara- p en dja ra m odern jang diperlengkapi dengan tempat-
te m p a t u n tu k pertanian, pertenunan, perk aju an , p e rk u lita n
dan la in sebagainja, seperti term uat dalam R a n tja n g a n
D e p e rn a s B u k u I D jilid I-1II § 399 h u ru f d.
19. Pasal 10
D a la m b id ang Hukum -Atjara-Perdana d ia d ak an d ja m in a n
s u p a ja p e radilan berdjalan sederhana, tjepat d an murah..
Pendjelasan.
D a la m p raktek d jalannja peradilan perdata sekarang in i
se rin g terdengar keluh-kesah procedure agak berbelit-belit,
b a h w a pem eriksaan sering m em erlukan w a k tu la m a sekali
seb elum d ia m b iln ja keputusan, dan sesudah ada k e p u tu s a n
d ju g a la m a sekali u n tu k memperoleh pelaksanaannja, «sedang
b ia ja ja n g harus dikeluarkan oleh pihak-pihak ja n g ber-
p e rk a ra a tja p k a li sangat besar.
M a k a , u n tu k mengatasi keluh-kesah itu, b a ik la h k ir a n ja
d itja n tu m k a n sebagai azas tata-hukum nasional apa ja n g
te r m u a t d a la m pasal 10 ini.
. Pendjelasan.
T enta ng penangkapan dan penahanan sem entara d a ri
o ran g ja n g tersangka m endjalankan k e d jah atan „ R e g le m e n
B u m ip u te r a jan g d iperbaharui” (Herziene In lan d s R e g le m e n t,
d ip e rs in g k a l H. I. R .) m em uat ketentuan-ketentuan ja n g *
I
920'
I
P asal 12
921
terhadap p e rk aw in an antara cross-cousins dan parallel-
cousins dihapu skan .
922
h. H ukuin-adaL d an j u r is p r u d e n t d a la m b id an g hukum -
k e k e lu a rg a a n d ia k u i sebagai h u k u m - p e le n g k ap diisi
h u k um - perund an g- u n dan gan.
Pendjelasan.
P asal 12 in i h e n d a k n ja d ib a tja d alam h u b u n g a n d e n gan
pasal 3 d an pasal 7 chusus m engenai b id a n g k e k e lu a rg aa n ,
sesuai de n g an kete tapan M .P .R .S . 11/1960 L a m p ir a n A B a b
I I I b id a n g P e m e rin ta h a n dan K e a m a n a n / P e rta h a n a n No. 34
ja n g m e n je tu d ju i pen dapat D epernas su p a ja d ia d a k a n
usaha-usaha ke arah hom ogenita. K e te tap a n M .P .R .S . II 1960
L a m p ir a n A B a b I I I B ida n g P e m e rin ta h a n dan K e a m a n a n /
P e rta h a n a n nr. 38 h u r u f c sub (4) m e m u a t k e te n tu a n b a h w a
m e ngen ai h u k u m w arisan, ap ab ila S ip e n in g g al w a risan me-
n in g g a lk a n a n a k dan d jan d a, m ak a sem ua w a risan h arus
d ja tu h kep ad a anak-anak dan d jan d a. K e te n tu a n ja n g sede-
m ik ia n itu h a n ja m u n g k in d alam sistiin-parental, m a k a ter-
n ja ta la h b a h w a M .P .R .S . m enghendak i b e r la k u n ja sistim
p a re n ta l d ise lu ru h Indonesia, sistim m an a sam a sekali tid a k
be rte n tan gan dengan agam a apapun.
K e te tap an M .P .R .S . tersebut sesuai p u la d engan tuntutars-
tu n tu ta n d ja m a n ja itu m e nghe nd ak i sistim k ek ^uargaan
m o d e rn ja n g bei’sifat m onogam , ja n g b e rpusat p ad a
suami-istx-i anak-anak (bx-ajat), d an m em b e ri kepada w a n ita
kedudukan d an hak-hak jang sesuai dengan em ansipasi
w a n ita p ad a u m u m n ja .
M e n tja p a i kesatuan ja n g bersifat sistim k e k e lu a rg a a n
p a re n ta l tid a k p e rlu be rarti keseragam an kete n tu an - ke te n tu an
hukum , sebab sesuatu p rinsip hukum d apat m e la h ir k a n
k e te n tu an - ke te ntu an h u k u m jang berbeda-beda, tap i m e s k ip u n
d e m ik ia n se-prinsip d a n se-djiwa sifatnja.
O le h k aren a itu m a k a d ju g a variasi h u k u m seperti ja n g
d im a k s u d d a la m pen djelasan no. 16 d a p at p u la b e r la k u
d ila p a n g a n h u k u m p e rk a w in a n d a n h u k u m k e w arisan 'ja n g
te rtu lis , sesuai de ngan rasa k e a d ila n ja n g h id u p d a la m
k a la n g a n r a k ja t d a n dapat d ila k s a n a k a n d a la m satu sistim
ja n g hom ogeen, ja itu sistim p are n ta l, sehingga u n ifik a s i
923
h u k u m jan g d im aksud dalam pasal 7 sesuai dengan m aksud
M .P .R .S . harus d ila k u k a n dengan m e n g in gat k e m u n g k in a n
variasi dalam satu sistim dan k e m u n g k in a n p e rtjab an g a n
d a la m su atu prinsip kearah ketentuan-ketentuan hukum
ja n g berbeda-beda. N am un variasi tersebut tetap h a n ja
d ip e rk e n a n k a n dalam batas-batas sistim p arental.
P asal 12 h u r u f (b) m e ru p ak an penegasan d a ri salah satu
tja ra ja n g terpenting u n tu k m e n tja p a i su sun an ke k e lu a rg aa n
parental.
924
O le h k a re n a te rn jata, b ahw a p ad a u m u m n ja bangsa k ita
m e m p r a k te k k a n m o n o g a m i, m a k a s u d a h s e la ja k n ja bahw a
m onogam i d ite ta p k a n sebagai k e te n tu a n p rin s ip m engenai
sifat p e rk a w in a n d a la m hukum kita. M e s k ip u n d e m ik ia n
m asih p e rlu d ia d a k a n k e m u n g k in a n bag i p o ly g a m i, k a re n a
a g am a d a ri golongan-golongan te rte n tu d a la m m a s ja ra k a t
m e m p e rk e n a n k a n n ja setjara m u tla k d a la m batas-batas
te rten tu.
K e m u n g k in a n ja n g terbatas in i d ir u m u s k a n d a la m pasal
12 h u r u f c a ja t 2. B e r h u b u n g dengan k u ra n g se m p u rn a n ja
d a la m p ra k te k h u k u m p e rk a w in a n bagi orang ja n g beragam a
Is la m , m a k a dian ggap p e rlu u n tu k m e n g ad ak an p e n je m p u rn a
an, seperti ja n g d ik e m u k a k a n d alam pasal 12 h u r u f c a ja t
3. D a r i pasal 12 h u r u f f k e te n tu an p o k o k n ja a d a la h t ju k u p
djelas, sedangkan k e m u n g k in a n p e n g e tju a lia n ja n g dim aksud-
k a n a d a la h a k ib a t d a ri ketentuan-ketentuan h u k u m Is la m ja n g
ta k d a p a t d ia b a ik a n oleh penganut-penganutnja.
P asal 12 h u r u f g : K are n a m e n u ru t K e te ta p a n M .P .R .S .
(L ih a t P e nd jelasan N o. 14) hukum ke w arisan d is e lu ru h
In d o n e sia h aru s bex-sifat pai'ental, m a k a sistim k e u ta m a a n
d a n sistim p e n g g an tian h aru s p u la m e n u r u t sistim pare n tal.
D a la m p e la k san aan n ja px-insip m engenai k e u ta m a a n d an
p e n g g a n tia n itu d ap at m e n g an d u n g beberapa variasi te n tan g
k e te n tu an - ke te ntu an h u k u m n ja , h a l m an a tid a k d ap at di-
e la k k a n m its a ln ja d ala m h u k u m ke w arisan p arental m e n u r u t
Q u r ’an. D ju g a sistim k e u ta m a a n ja n g bex*laku d a la m h u k u m
a d a t d i In done sia pada dewasa in i pei'lu m e n d ap a t p e ru b a h a n
bex-hubung dengan pex-njataan M .P .R .S . b a h w a s a n ja „sem ua
h a rta p e n in g g alan ad alah u n tu k d ja n d a dan an ak- anak” .
P e i'n ja ta a n M .P .R .S . itu d iru m u s k a n m e n u r u t h u k u m p are n ta l
m e n d ja d i:
„ H a rta perseorangan d ita m b a h d engan seperdua d a ri
h a rta bersam a d a la m p e i'ka w in an diwax’isi ole h d ja n d a
a ta u d u d a beserta k e tu ru n a n si-peninggal w a ris a n ” .
P asal 12 hux-u f h m e ru p a k a n la n d ju ta n d a ri pasal 5 d a n tid a k
memex-lukan p e n dje lasan chusus.
925
S - 13
22. Pasal 13
H e n d a k n ja d ib e n tu k satu d jaw atan jan g m e ngurus soal-soal
w akaf, zakat, fitra h dan rum ah-ibadat, chas u n tu k orang
Islam .
Pendjelasan. .
920
LAMPIRAN B
No. I.
- R E S O P IM SEM IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963.
' SE M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
D EN G A N
S E R IB U L IM A RATUS O R A N G P E N G U N D JU N G N JA
927
Berhubung dengan itu, maka Presiden akan mengintegrasikan
seluruh kekuatan rakjat dengan aparatur negara, untuk mentjapai
daja djuang jang maksimal.
M EN DU K U N G D AN A K A N SERTA A K TIP M E L A K S A N A K A N
- KEPUTUSAN PRESID EN /PEM IM PIN BESA R R E V O L U S I
INDONESIA.
t.t.d. x
Sekretaris Um um I,
t.t.d.
928
S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
D J A K A R T A
No. II.
R E S O LU SI S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
• D EN G A N
SE R IB U L IM A RATUS O RAN G P E N G U N D JU N G N JA ,
Menimbang:
a. bahwa Seminar Hukum Nasional Indonesia 1963, dengan
pengundjung sedjumlah seribu lima ratus orang, menje-
tudjui sepenuhnja penglihatan Jang M ulia W akil Menteri
Pertama Bidang Dalam Negeri/Menteri Kehakiman
Sahardjo S.H., jang diuraikan dalam pidato beliau,
waktu malam resepsi pembukaan Seminar, bahwa
„P E N G A JO M A N ” adalah attribut dari Presiden Negara
H ukum Republik Indonesia ; ^
MEMUTUSKAN:
929
III. Menugaskan kepada Ketua Umum dan para Ketua Pengurus
Seminar, dengan diantar oleh Jang M ulia W akil Menteri
Pertama bidang Dalam Negeri/Menteri Kehakiman, untuk
m enjampaikan resolusi ini kehadapan Paduka Jang Mulia
Presiden Sukarno.
SEM IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
Ketua Umum,
t.t.d.
Sekretaris Umum I,
t.t.d.
930
S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
D J A K A R T A
No. III.
R E S O L U S I S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963.
S E M IN A R H U K U M 'N A S IO N A L 1963
D EN G A N
S E R IB U L IM A RATUS O RAN G P E N G U N D JU N G N JA .
M ENDENGAR;
pidato Jang M ulia W akil Menteri Pertama Bidang Dalam
Negeri/Menteri Kehakiman, jang diutjapkan di Istana Negara
pada resepsi pembukaan Seminar tanggal 11 Maret 1963 ;
M E N IM B A N G :
bahwa pidato tersebut memuat penemuan-penemuan,
penglihatan-penglihatan dan tjiptaan-tjiptaan dalam bidang
hukum jang telah mendapat fiat Paduka Jang M ulia
Presiden;
bahwa dari pidato tersebut njata bahwa sesungguhnja
pembentuk hukum adalah rakjat sendiri, pendapat mana
telah dibenarkan oleh Paduka Jang M ulia Presiden Sukarno ;
bahwa didaiam pidato tersebut Paduka Jang M ulia Presiden
Sukarno disebut panggali pokok, sedangkan penemuan-
penemuan, penglihatan-penglihatan dan tjiptaan-tjiptaan
dalam bidang hukum adalah galian dalam bidang hukum ,
jang melandjutkan galian-g^lian penggali p o k o k ;
bahwa Seminar menjetudjui sepenuhnja pernjataan-pernjata-
an itu ;
M EM UTUSK A N :
I. M E N JA T A K A N :
bahwa sesungguhnja Bung Karno Presiden Republik Indo-
nesia/Pemimpin Besar Revolusi adalah penggali dasar-dasar
dan azas-azas tata-hukum nasional;
931
II. M E N G A N D JU R :
III. MEMOHON:
kepada Paduka Jang Mulia Presiden untuk memerintahkan :
1. menjampaikan resolusi ini kepada petugas-petugas ter
sebut diatas;
2. Jang Mulia W akil Menteri Pertama Bidang Dalam
Negeri/Menteri Kehakiman, agar supaja melampiri
resolusi ini sebagai kelengkapan, dengan hal-hal jang
telah mendapatkan fiat paduka Jang M ulia Presiden,
seperti termasuk dalam pertimbangan, agar supaja
diperoleh ketegasan dan kedjelasan.
t.t.d.
Sekretaris U m um II,
t.t.d.
(SUTJIPTO S.H.).
Kolonel CKU. Nrp. 13653
932
S E M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
D J A K A R T A
No. IV.
R ESO LU SI SE M IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963.
SEM IN A R H U K U M N A S IO N A L 1963
DEN GAN
SERIBU L IM A RATUS O RAN G P E N G U N D JU N G N JA .
Setelah membahas:
1. Prasaran Prof. Sujono Hadinoto S.H. tentang „RevoIusi
Indonesia dan manifestasinja dalam hukum ” ;
2. Prasaran Wongsonegoro S.H. tentang „Kebudajaan
Indonesia dan I'ealisasinja dalam hukum ” ;
3. Prasaran Dr. Suprapto S.H. tentang „Dasar-pokok,
fungsi, sifat-sifat dan bentuk hukum nasional” ;
4. Prasaran Prof. Dr. Hazairin S.H. tentang „Azas-azas
tata-hukum nasional dalam bidang hukum waris” ;
5. Prasaran Prof. M.M. Djojodiguno S.H. tentang „Azas-azas
tata-hukum nasional dalam bidang hukum perdjodohan” :
6. Prasaran Prof. Oemar Seno A dji S.H. tentang „Azas-
azas tata-hukum nasional dalam bidang hukum pidana” ; .
Memperhatikan:
1. Amanat Paduka Jang Mulia Presiden/Panglima Tertinggi
Angkatan Perang Republik Indonesia dalam resepsl
pembukaan Seminar Hukum N'asional 1963 pada tanggal
11 Maret 1963 di Istana N egara;
2. Pidato Jang Mulia Wakil Menteri Pertama Bidang Dalam
Negeri/Menteri Kehakiman dalam resepsi tersebut;
3. Pidato pembukaan Ketua U m um Seminar Drs. Soesanto
Tirtoprodjo S.H. dalam resepsi tersebut;
Mendengar:
Permusjawaratan dalam rapat-rapat Seminar itu pada tanggal
12 sampai dengan 16 Maret 1963 ;
933
M EM U T U SK A N :
M e n e ta p k a n k e te n tu a n -k e te n tu a n s e p e rti b e r ik u t:
A. B ID A N G „ R E V O L U S I IN D O N E S IA D A N M A N IFE ST A SI-
N J A D A L A M H U K U M ”.
Dengan iktikad m em beri sum bangan sebesar-besarnja
kepada usaha mensukseskan. revolusi, m e n ja d a ii sedalam-
dalam nja, bahwa Revolusi Bangsa Indonesia telah sampai
kepada tingkat m enudju realisasi tjita-tjita m asjaiakat
adil-makmur berdasarkan P antjasila sesuai dengan Am anat
Penderitaan R ak jat dan tu n tu tan budi- nurani u m a t manusia,
dan dengan pertimbangan, bahw a prasaran Prof. Sujono
Hadinoto S.H. jang berdju du l „Revolusi Indonesia dan
manifestasinja dalam hukum ” m em buka d ja la n kearah
pengertian w adjar tentang h u b u n g a n tim bal-balik diantara
huk um dengan kehidupan m anusia d an m asjarakat, diantara
huk um dengan rakjat dan diantara h u k u m dengan revolusi,
serta m enim bulkan pula pengertian w ad ja r tentang arti
h u k u m kedudukan h u k u m dan tugas h u k u m d ida lam revolusi
bangsa Indonesia, oleh karenanja dipand ang pe rlu untuk
mengusulkan bahan-bahan pe rtim bangan berup a prinsip-
prinsip jang dapat dipakai sebagai pegangan po kok bagi setiap
pembina h u k u m Indonesia dipelbagai bidang, dan dengan
berpangkal pikiran kepada P an tjasila d an progressivisme
sebagai dasar pokok dari revolusi Indonesia dan oleh
karenanja djuga sebagai dasar pokok dari h u k u m Indonesia,
serta dengan m enjadari keperluan u n tu k m engintegrasikan
hukum dan revolusi, m engandjui’k a n u n tu k menetapkan
pokok-pokok pikiran sebagai d ibaw ah i n i :
934
politik rakjat berfungsi pengajoman dalam arti mem
bina, mengatur, melindungi tertib masjarakat sosialis
Indonesia dan tertib negara sosialis Indonesia, dimana
terdjamin keseimbangan antara kepentingan per
seorangan dan kepentingan masjarakat.
3. H ukum nasional Indonesia mentjerminkan sifat-sifat
dari azas gotong-rojong, kekeluargaan toleransi dan
anti imperialisme, anti kolonialisme serta anti feodal
isme dalam segala bentuk.
935
B. B ID A N G „K E B U D A JA A N INDONESIA DAN REALISASI-
N J A D A L A M H U K U M ”.
Mengand j urkan
I. Penjempurnaan dasar-dasar dan azas-azas tata-hukum
nasional, dalam rangka realisasi kebudajaan nasional
Indonesia dalam hukum, antara lain menambahkan
unsur-unsur susunan tata-hukum, sumber dan tudjuan
hukum sesuai dengan kesimpulan-kesimpulan jang
bersangkutan naskah-naskah prasaran dan pembahasan.
II. Penjusunan pedoman-pedoman bagi pelaksanaan pem
binaan hukum nasional sebagai kelandjutan x-ealisasi
kebudajaan Indonesia dalam hukum.
III. Pembinaan perundang-undangan nasional dalam bidang
kebudajaan dalam arti luas:
1. atas dasar pangkal pandangan dan isi jang meliputi
seluruh aspek hidup dan kehidupan bangsa Indonesia
dalam rangka jang berpangkal pada kepribadian
Indonesia jang merupakan sumber Agung jang men-
djiwai hukum nasional negara hukum Republik
Indonesia jang berkebudajaan dalam rangka penje
lesaian Revolusi;
2. Sesuai dengan Pola Pembangunan Nasional Semesta
Berentjana.
IV. Penjempurnaan tata-hukum nasional sebagaimana jang
telah diadjukan oleh Lembaga Pembinaan H ukum
Nasional hendaknja dilengkapi dengan penelitian dan
pengudjian oleh tenaga-tenaga dan instansi-instansi
jang berwenang diseluruh wilajah hukum negara
kesatuan Republik Indonesia dengan bimbingan dan
pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia,
sedjalan dengan andjuran J.M. Menteri Kehakim an
dalam pidatonja di Tretes pada tanggal 9 Desember
1961.
V. Pendidikan mental dan rochani hendaknja didjalankan
sedemikian rupa sesuai dengan panggilan budi pekerti
936
kemanusiaan jang luhur dan tjita-tjita moral rakjat
jang luhur seperti tertjantum dalam pendjelasan resmi
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, sehingga djiwa
1945 dapat digelorakan terus-menerus setjara teratur
demi kelantjaran penjelesaian revolusi.
Chusus, guna membentuk „manusia susila berwatak dan
ber-peri-kemanusiaan serta berkeperibadian Indonesia
supaja manusia Indonesia mendjadi manusia sosialis
Indonesia, djangan hanja intelek tanpa watak, tanpa
rasa susila dan tanpa idealisme”, sebagaimana ketentuan
dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana.
Adapun realisasinja dalam hukum sebagai dasar dan
azas tata-hukum nasional ialah bahwa hukum mem
punjai sifat paedagogis „Tut wuri handajani”.
VI. Dalam rangka pembinaan hukum nasional hendaknja
digunakan tata bahasa dan istilah jang tak beku dan
tak kaku, melainkan jang memenuhi irama dari rasa
pengertian selaras dflngan revolusi.
V II. Dalam rangka pembinaan hukum nasional, hendaknja
Lembaga Pembinaan Hukum Nasional dapat mentjipta-
kan sjarat-sjarat rill bagi perkembangan kebudajaan
daerah untuk mewudjudkan dan memupuk kebudajaan
nasional Indonesia.
V III. Hendaknja Lembaga Pembinaan Hukum Nasional me-
njampaikan pernjataan dukungan kepada J.M . Menteri
Agama akan adanja Undang-undang Pokok Agama.
Mengandjurkan :
I. Dasar-pokok hukum nasional Republik Indonesia ialah
Pantjasila jang sesuai dengan tafsiran penggalinja.
II. 1. H ukum nasional berfungsi Pengajoman, dengan pe
ngertian, bahwa didalamnja terkandung dinamika
dan aktivita.
937
2. H ukum nasional bersifat :
a. Gotong-rojong ;
b. Kekeluargaan;
c. Toleransi jang berdasarkan peri-kemanusiaan ;
d. A nti kolonialisme, anti imperialisme dan anti
feodalisme dalam segala manifestasinja;
e. Pemersatuan guna „nation building”.
III. Semua hukum sebanjak mungkin diberi bentuk tertulis.
IV. Selain hukum tertulis diakui berlaku hukum-tidak-
tertulis sepandjang tidak menghambat terbentuknja
masjarakat sosialis Indonesia.
- V. Hukum tertulis mengenai bidang-bidang hukum ter
tentu sedapat mungkin dihimpun dalam bentuk
kodifikasi. .
VI. Bentuk-bentuk tertulis dari pada hukum nasional dan
tjara pengundangannja supaja diselenggarakan sedemi-
kian rupa hingga sebanjak mungkin terdjamin kepastian
hukum, perlindungan kepentingan rakjat dan sedikit
mungkin birokrasi.
VII. Semua peraturan hendaknja dirumuskan setjara se
derhana dan terang, sehingga dapat dirasakan dan
dimengerti oleh rakjat dan hendaknja berurat-berakar
pada bumi Indonesia, sehingga dekat pada rakjat.
V III. Pentjipta dan pelaksanaan hukum harus memelihara
budi-pekerti kemanusiaan jang luhur dan memegang
teguh tjita-tjita moral rakjat jang luhur.
IX . Hukum kolonial merupakan penghambat bagi pem
bentukan hukum nasional berdasarkan Pantjasila, maka
karena itu harus dihapuskan.
B ID A N G „AZAS-AZAS TATA-HUKUM N A S IO N A L D A
LA M B ID A N G H U K U M W A R IS ”.
Mengandjurkan :
I. Tudjuan sosialisme Indonesia sebagai pantjaran Pantjasila
hendaknja selalu mendjiwai penjusunan Undang-undang
hukum waris nasional, dengan mengindahkan prinsip
keseimbangan pembagian antara laki-laki dan perempuan.
II. Kewarisan parental dalam m endjalankannja belum tentu
harus segera berakibat penarikan garis kekeluargaan
. parental seluruhnja. Karena itu dalam usaha m enudju
terlaksananja sistim kekeluargaan parental itu hendaknja
kewarisan parental dilaksanakan dengan kebidjaksanaan
sesuai dengan perkembangan keadaan.
939
13. W aktu berbagi selekas-lekasnja setelah 40 hari
kematian ;
Pengluasan tugas Balai Harta Peninggalan:
a. menurut hukum Islam ;
b. menurut hukum a dat;
14. Zakat. Bait’mal;
15. Kewarisan situnggal (mati punah sepunah-punahnja) ;
16. Suami/isteri saling mewaris dalam monogami dan
polygami.
E. B ID A N G „AZAS-AZAS TATA-HUKUM N A S IO N A L D A
L A M B ID A N G HU K UM P E R K A W IN A N ”.
I. Mengandjurkan :
Adanja pentjatatan resmi dari semua perkawinan.
II. M enjatakan:
1. Perkawinan bertudjuan untuk membentuk brajat
(keluarga).
2. Dalam prinsipnja perkawinan adalah monogami tanpa
menu tup pintu bagi poligami jang harus diatur
sebaik-baiknja dalam peraturan perundang-undangan.
3. Tanggung djawab suami isteri dalam brajat adalah
seimb'ang.
4. Perkawinan harus berdasarkan persetudjuan bulat
kedua mempelai.
5. Kedua mempelai harus sudah mentjapai um ur jang
minimumnja ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.
6. Agar dimungkinkan kepada suami isteri, membuat
perdjandjian tersendiri jang mereka anggap perlu.
7. Agar didjamin djangan ada pertjerajan sewenang-
wenang.
8. Akibat pertjeraian diatur seadil-adilnja.
9. Pelanggaran hukum dalami hal perkawinan dan per
tjeraian harus ditentukan sanksinja, bilamana perlu
dengan saksi pidana.
940
10. Agar Badan Penasehat Perkawinan dan Penjelesaian
Pertjeraian (B.P. 4) diperluas adanja diikut-sertakan
dalam segala kesulitan perkawinan serta diberi
kedudukan hukum .
11. Peraturan perkawinan tidak boleh melanggar azas-
azas pokok daripada sesuatu agama.
III. M engandjurkan:
Supaja selekas mungkin diadakan Undang-undang Per
kawinan.
F. B ID A N G „TATA-HUKUM AZAS-AZAS N A S IO N A L D A
L A M B ID A N G H U K U M P ID A N A ”.
‘ 941
K - 14
jang adil dan makmur berdasarkan atas Pantjasila dan
Manipol/Usdek, sehingga dengan demikian penjelesaian
revolusi dapat terdjamin.
IV. Menjatakan jang dipandang sebagai perbuatan-perbuatan
djahat tadi, adalah perbuatan-perbuatan jang dirumuskan
unsur-unsurnja dalam KrU.H.P. ini, maupun dalam
perundang-undangan lain. Hal ini tidak menutup pintu
bagi larangan perbuatan-pei'buatan hukum adat jang
hidup dan tidak menghambat pembentukan masjarakat
jang ditjita-tjitakan tadi, dengan sanksi adat jang masih
dapat sesuai dengan martabat bangsa.
V. Kemudian dalam Bagian Umum hendaknja dimuat antara
lain :
1. a. Meskipun perbuatan setjara formil termasuk
rumusan delik, tetapi tidak merupakan bahaja bagi
masjarakat, hal mana ditentukan oleh hakim, maka
perbuatan itu tidak merupakan d e lik ;
b. pembelaan terpaksa ;
c. daja paksa;
d. dasar dari pertanggungan djawab pidana, jaitu
dengan sengadja dan kealpaan;
e. tak mampu bertanggung djawab (non compos
mentis) ;
f. delik pertjobaan;
g. delik penjertaan;
h. djenis-djenis pidana, dan dasar serta tu d ju a n n ja ;
i. consursus;
j. ne bis in idem ; '
k. gugurnja kewenangan untuk menuntut dan men
djalankan pidana ;
1. lingkungan berlakunja undang-undang pidana Indo
nesia.
2. Mengenai bagian chususnja, jang tidak mengadakan
lagi penggolongan-penggolongan dalam dua mat jam
delik kedjahatan dan pelanggaran), maka disamping
942
adanja delik-delik jang bersifat universil, hendaknja
dirnasukkan pula djenis-djenis delik seperti disarankan
oleh saudara pemprasaran dalam tjakupan prasarannja.
Sekretaris Um um I,
t.t.d.
(Goemoeljo Wreksoatiuodjo S.H.)
943
LAMPIRAN C.
PE R N JA T A A N D EW A N H A R IA N D EW A N N A S IO N A L K O K S I
944
4. Guna memperkembangkan segala aktivitas dan daja kreatif
rakjat pada hakekatnja koperasi adalah tempat dan wadah
jang paling tepat, karena social control dan social support
adalah. inhaerent dalam tubuh dan sistim kerdja daripada
koperasi.
945
7. Mengingat hal-hal tersebut diatas, memperkembangkan
. koperasi pada tahap revolusi sekarang ini dengan Dekon
akan tertjipta iklim dimana ada pembagian tugas jang djelas
dan terperintji antara Perusahaan Dagang Negara dan
Koperasi dan dengan pengusaha swasta Nasional baik setjara
horizontal m aupun vertikal dengan memperkuat sektor
negara dan sektor koperasi sebagai landasan dan djalan
m enudju Sosialisme Indonesia.
. D EW A N N A S IO N A L K O P E R A S I
M EN TERI K O P E R A S I/K E T U A U M U M K OKSI,
ttd.
( A C H M A D I )
946
Bahagian IV
Ketetapan-ketetapan M.P.R.S. dan Resolusi
M.P.R.S. pacla Siclang’ Umum
ke-I dan ke-II
947
A
Sidang Umum ke - 1
949
A M A N A T N E G A R A P R E S ID E N S U K A R N O
P A D A P E M B U K A A N S ID A N G U M U M K E -
T A N G G A L 10 N O P E M B E R 1960
AM ANAT N E G A R A P R E S ID E N S U K A RN O
pada pembukaan Sidang Umum ke-l, tanggal 10 Nopember I960.
Saudara-saudara sekalian,
Sebagai dikatakan oleh Pedjabat Ketua, maka pada ini hari akan
dibuka Sidang pertama daripada M.P.R.S. Dan pada saat itu saja,
Insja Allah akan mengutjapkan amanat jang oleh Pedjabat Ketua
dinamakan Amanat Negara.
Saudara-saudara, hari ini bukan sadja penting oleh karena sidang
pertama daripada M.P.R.S. dibuka, Insja Allah, tetapi djuga oleh
karena sebagai Saudara-saudara mengetahui hari ini adalah Hari
Pahlawan, jang pada hari ini kita menghormati, memperingati djasa-
djasa pahlawan-pahlawan kita, pahlawan-pahlawan dalam per
djoangan kita mentjari pelaksanaan daripada segenap tjita-tjita kita.
Dalain memperingati segenap tjita-tjita kita, tidak boleh tidak,
kita harus ingat kepada. jang diwaktu achir-achir ini selalu saja
namakan Amanat Penderitaan Rakjat. Rakjat Indonesia, sedjak
ia kehilangan kemerdekaanja, jakni sedjak Indonesia didjadjah oleh
pendjadjahan asing jang berabad-abad lamanja, mendjadilah satu
rakjat jang mendcrita, menderita politik, menderita ekonomi, menderita
sosial, menderita kulturil, bahkan djuga menderita dalam rasa liati
kemanusiaannja. Maka djikalau kita bcrkumpul pada ini hari pada
hari jang amat penting ini, penting kataku tadi, oleh karena hari
^ ini adalah Hari Pahlawan dan hari pembukaan sidang pertama dari
M.P.R.S.,-M.P.R., lembaga jang mutlak diluntut oleh Undang-Undang
Dasar ’45. Maka tidak-boleh-tidak kita harus mcngenangkan akan
penderitaan rakjat itu. Dan sebagai tiap-tiap rakjat jang menderita,
maka rakjat Indonesia ingin melepaskan diri daripada penderitaan itu.
Dan dalam usaha untuk melepaskan diri daripada pendreritaan itu,
sekali lagi rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan-penderitaan,
korbanan-korbanan jang amat pedih. Untuk mengachiri penderitaanj,
rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan.
Ini tampaknja adalah satu paradox, tetapi paradox sedjarah,
historical paradox. Penderitaan Rakjat jang dilakukan oleh rakjat
untuk melepaskan diri daripada penderitaan, sudah dikenal oleh kita
semuanja.
953
Dikenal oleh kita semuanja dalam bentuk pahlawan-pahlawan
jang gugur, jang mereka itu arwahnja pada ini hari kita peringati
dan pahlawan-pahlawan jang gugur ini, bukan sadja jang gugur
sedjak kita memasuki taraf physical-revolution didalam usaha kita
untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, tetapi pahlawan
jang gugur djuga sebelum adanja physical-revolution kita itu. Pah
lawan-pahlawan jang gugur dalam abad ke-17, pahlawan-pahlawan
jang gugur didalam abad ke-18, pahlawan-pahlawan jang gugur di
dalam abad ke-19, pahlawan-pahlawan jang gugur dalam apa kita
namakan Gerakan Nasional. D an bukan sadja pahlawan-pahlawan
jang gugur, tetapi kita pada ini hari djuga memperingati semua
pahlawan-pahlawan jang telah menundjukkan kepahlawanannja diatas
padang pelaksanaan dharma-bakti terhadap Ibu Pertiwi.
Bukan sadja terbajang dihadapan mata chajal kita pahlawan-
pahlawan dari Sultan Agung Hanjokro Kusumo, atau pahlawan-
pahlawan dari Trunodjojo, atau pahlawan-pahlawan dari Sultan
Hasanuddin, atau pahlawan-pahlawan dari Pangeran Diponegoro, atau
pahlawan-pahlawan dari Tengku Tjik Ditiro, atau Im am Bondjol,
bukan hanja pahlawan-pahlawan itu jang gugur dimedan pertempuran
atau tidak gugur dimedan pertempuran, tetapi djuga pahlawan-
pahlawan kita didalam Gerakan Nasional, jang mereka itu bernama
dan kita beri nama pahlawan, oleh karena mereka telah mempersem-
bahkan dharma-baktinja serta korbannja jang pahit-pahit diatasi
persada diatas Ibu Pertiwi. Terbajang dimuka mata chajal kita,
ratusan-ribuan pemimpin-pemimpin kita daripada Gerakan Nasional
itu, jang telah meringkuk didalam pendjara.
Terbajang dihadapan mata chajal kita, pemimpin-pemimpin kita
jang menderita pahit-pedih ditempat-tcmpat pembuangan. Terbajang
dimata chajal kita pemimpin-pemimpin kita, jang dengan muka ber-
senjum menaiki tiang penggantungan. Terbajang dimata chajal kita
pemimpin-pemimpin kita, jang menadahi pelor daripada sekuadron-
sekuadron pendrelan. Terbajang dimuka chajal mata kita deritaan
daripada rakjat kita, jang untuk perdjoangan itu mengorbankan segala
galanja. Ada jang mengorbankan suaminja, ada jang mengorbankan
anaknja, ada jang mengorbankan harta-bendanja, ada jang mengor
bankan isi hati ketjilnja mereka, jang mendjadi tiang daripada djiwa
mereka itu. Pendek kata mengorbankan segala-galanja.
954
Dan mereka ini pahlawan pula, oleh karena sebagai tadi d i
katakan oleh Pedjabat Ketua M.P.R.S., mereka mendjalankan sesuatu
itu sepi ing pamrih. Pahlawan bukan hanja orang jang gugur dimedan
pcrtcmpuran. .
Pahlawan adalah semua orang jang berkorban, menderita, untuk
kepentingan sesama orang, tidak untuk kepentingan diri sendiri.
Dan djikalau kita menanjakan kenapa mereka itu mendjadi
pahlawan, kenapa mereka itu berkorban, kenapa mereka itu sukarcla
menderita, bahkan menderita dengan muka jang bersenjum? Tak-lain
tak-bukan ialah oleh karena mereka itu sadar dan insjaf meng-emban
Amanat Penderitaan Rakjat. Rakjat Indonesia jang telah mendjadi
rakjat jang menderita ingin melepaskan dirinja daripada penderitaan
itu. Dan, sebagai tadi saja katakan untuk melepaskan dirinja daripada
pendeiitaan itu, rakjat Indonesia dan pemimpin-pemimpinnja men
djalankan dengan ichlas penderitaan-penderitaan.
Oleh karena itu maka mereka pantas kita beri nama pahlawan
dan mereka pantas kita hormati dan djiwa kita pada saat*sekarann
ini memandjatkan do’a kehadirat Allah s.w.t. agar supaja penderita
an mereka itu, korbanan mereka itu, diterima oleh Allah s.w.t. denean
pahala jang sctinggi-tingginja. Oleh karena itulah mereka bcrnama
pahlawan, pa-ha-la-wan. Orang jang pantas menerima pahala dari
pada Allah s.w.t.
Dan kita jang duduk disini, anggota-anggota daripada M .P.R,S.,
kita pantas menanja pada diri kita sendiri, insjafkah kita djuga
kepada Amanat Penderitaan Rakjat itu? Insjafkah kita bahwa Amanat
Penderitaan Rakjat itu bukan sadja di-emban oleh pahlawan-pahlawan
jang telah gugur atau pahlawan-pahlawan jang menderita didjaman
jang lampau? Insjafkah kita bahwa Penderitaan Rakjat itu djuga
harus di-emban oleh kita semua jang pada ini hari berkumpul didaiam
gedung jang bersedjarah ini? Jang kita ini menurut Undang-Undang
Dasar ’45 antara lain diwadjibkan untuk menentukan garis besar
daripada halitttn Negara?
Saja minta kepada semua anggota M .P.R.S. pertama-tama dan
lebih dahulu, supaja semua anggota M .P.R.S. nienjedari sedalam-
dalamnja, menginsjafi sedalam-dalamnja bahwa kita ini masing-
masing dan kolektif meng-emban Amanat Penderitaan Rakjat.
955
Terbajanglah Saudara-saudara dalam ingatan saja djalannja per
djoangan rakjat dimasa jang lampau.
Tadi dikatakan oleh Pedjabat Ketua M .P.R.S., bahwa dengan
adanja M .P.R.S. ini telah terpenuhi tuntutan daripada Undang-Undang
Dasar ’45 diatas lapangan perlembagaan ketatanegaraan. Memang
Undang-Undang Dasar ’45 menentukan harus adanja Madjelis Per
musjawaratan Rakjat. Undang-Undang Dasar ’45 adalah Undang-
Undang Dasar daripada satu negara. Undang-Undang Dasar ’45 bukan
sekedar Undang-Undang Dasar daripada sesuatu perkumpulan, tetapi
Undang-Undang Dasar daripada satu negara.
Dalam hal ini Saudara-saudara, kenangkanlah djalannja
perdjoangan kita sampai kita datang kepada bernegara.
Ja, dulu sebelum imperialisme datang disini, kita memiliki
Negara-negara. Dan kemudian, sesudah imperialisme datang
disini kita memiliki pula negaar-negara jang pada hake-
katnja tiada mempunjai penuh atribut-atribut lagi sebagai
negara, oleh karena atribut-atributnja itu telah ditjabut oleh pihak
pendjadjah. Tetapi penderitaan rakjat membuat kita bergerak inen-
djalakan penderitaan-penderitaan dalam abad ke-17, 18, 19 hingga
pada permulaan abad ke-20 kita, sebagai tadi saja katakan, mengin-
djak diatas padangnja Gerakan Nasional, timbulnja serikat-serikat
dan perkumpulan-perkumpulan. Tetapi pada bagian pertama daripada
serikat-serikat dan perkumpulan-perkumpulan kita itu belum kita
dengan tegas mengatakan, bahwa perdjoangan kita menudju kepada
terbentuknja negara, melainkan hanja kepada ditahun kira-kira 1926.
Tegas terpantjang didalam ingatan kita, bahwa kita tidak bisa terhindar
melepaskan diri daripada penderitaan-penderitaan ini, penderitaan
politik, penderitaan ekonomi, penderitaan sosial, penderitaan kulturil
dan Iain-lain sebagainja, bahwa kita tidak bisa melepaskan diri kita
daripada penderitaan-penderitaan ini, djikalau kita tidak mentjapai
lebih dahulu Indonesia Merdeka, kemerdekaan politik.
D ulu sebelum tahun 1926, 1927 itu, berdjalanlah fikiran salah
didalam kalangan bangsa Indonesia, bahwa kita bisa melepaskan
diri kita daripada penderitaan-penderitaan politik, ekonomi, sosial,
kulturil itu dengan memperbaiki ketjerdasan kita, memperbaiki taraf
ekonomi kita dan lain-Iain sebagainja. Hal ini misalnja saja uraikan
956
Tetapi sjukur Alhamdulillah, baik sebagai akibat daripada djalan
nja tjita-tjita dan kejakinan-kejakinan sendiri, maupun setjara empiris,
kira-kira pada tahun 1926, 1927 datanglah satu kejakinan baru jaitu,
bahwa kita hanja bisa mengachiri penderitaan-penderitaan kita ini
kalau kita mentjapai Indonesia Merdeka. Dan dengan terlahirnja
kejakinan ini, mulai bulatlah kejakinan kita, bahwa kita lebih dahulu
harus mendirikan Negara Indonesia. Sebelum tahun 1926, 1927 hal
negara ini belum bcrsemajam didaiam ingatan dan fikiran kita, tetapi
sedjak tahun 1926, 1927 dengan tegas mendjulanglah kelangit.keja
kinan i n i : lebih dahulu didirikan Negara Indonesia, didaiam Negara
tetapi menjongsongnja pula dengan usaha mempersiapkan datangnja
kita, mengachiri penderitaan politik, mengachiri penderitaan ekonomi,
mengachiri penderitaan kulturil, mengachiri penderitaan sosial, me
ngachiri penderitaan-penderitaan lain.
Dan kejakinan 1926, 1927 ini, memberikan impetus pula kepada
usaha kita, kepada penderitaan kita, kepada kesediaan dan keridohan
kita untuk menderita, kepada keichlasan kita untuk menderita, se
hingga apa jang dinamakan Gerakan Nasional makin lama makin
menggema, makin lama makin menggempa dan kita achirnja pada
tanggal 17 Agustus 1945 menjatakan, bahwa 'kita telah mendirikan
negara jang kita namakan Republik Indonesia.
Tatkala pemimpin-pemimpin kita telah melihat fadjar dilangit
Timur menjingsing, bahwa kejakinan mutlak perlunja negara ini
telah mendekat mendjadi realitet, jaitu diwaktu jang kita kenal
dengan nama waktu djaman Djepang, djadi sebelum Proklamasi.
Didjaman Djepang itu Saudara-saudara, pemimpin-pemimpin kita
jang meng-emban Amanat Penderitaan, Rakjat itu, diwaktu djaman
Djepang itu, telah bukan sadja menjongsong fadjar jang akan me
njingsing, akan datangnja negara Indonesia dengan kegembiraan hati,
tetapi menjongsongnja pula dengan usaha mempersiapkan datangnja
negara jang merdeka itu. Antara lain dipersiapkan dasar-dasar negara
jang akan datang, jaitu jang kemudian terkenal dengan Pantja-Sila.
Disini tempatnja saja dengan tegas mengulangi lagi buat seribu
kalinja, bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah dari Djepang, bahwa
kemerdekaan kita adalah hasil daripada perdjoangan rakjat Indonesia
jang berpuluh-puluh tahun. Didaiam kita mendjalankan usaha dan
957
S - 15
perdjoangan untuk membuat kejakinan negara itu suatu realitet, dalam
kita mendjalankan usaha itu kita telah mempersiapkan sendiri hal-hal
jang m utlak perlu untuk negara jang merdeka, antara lain untuk
negara Indonesia jang merdeka dianggap perlu adanja dasar, jaitu
jang sekarang terkenal dengan Pantja Sila.
D a n pemimpin-pemimpin kita djuga mempersiapkan Undang-
U ndang Dasarnja, dikatakan orang bahwa kita mempersiapkan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia itu dibaw ah todongan
bajonet. M emang benar demikian, Saudara-saudara, dibawah todongan
bajonet daripada tentara pendudukan. Pemimpin-pemimpin kita jang
sedar meng-emban Am anat Penderitaan Rakjat itu mempersiapkan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. D an Undang-Undang
Dasar ini jang kemudian disahkan oleh pemimpin-pemimpin kita satu
hari sesudah Proklamasi pada tanggal 18 Agustus 1945 jang sekarang
sudah kondang termasjhur dengan nama Undang-Undang Dasar ’45,
jang sedjurus waktu kita tinggalkan, kemudian, tetapi jang pada tang
gal 5 D ju li 1959 didekritkan oleh Presiden bahwa kita kembali lagi
kepada Undang-Undang Dasar ’45 itu.
Djikalau Saudara-saudara membatja Undang-Undang Dasar ’45
itu njata djelas bahwa semangat daripada Undang-Undang Dasar ’45
ini ialah, apa jang diamanatkan oleh rakjat didalam ia punja pen
deritaan jang berwindu-windu, berabad-abad. M aka oleh karena itu
ada baiknja barangkali saja batjakan lebih dahulu preambule dari
pada Undang-Undang Dasar i t u :
Bahwa sesungguhnja Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiann dan
peri-keadilan.
D a n perdjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat jang berbahagia dongan selamat sentausa
mejnghantarkan rakjat Indonesia kedepam pintu gerbang Negara
Indonesia jang merdeka, bersatu,/bcrdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat Rachma't Tuhan Jang M a h a Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan Luhur, supaja berkehidupan ke-
bangsaan jang bebas, maka Rakjat Indonesia menja'takan dengan
i ini kemerdekaannja.
958
K em udian daripada itu, untuk m e m b en tu k su atu Pem erintah
Negara Indonesia jang m elindungi segenap bangsa Indo nesia
dan seJuruh tum pah darah Indonesia, d a n u n tu k m e m a d ju k an
kesedjahtej-aan um um , m entjerdaskan k e h id u p an bangsa dan
ikut melaksanakan kctertiban dunia ja n g berdasarkan kemer- .
dekaan, perdamaian abadi dan kcadilan sosial, m aka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu d alam suatu Undang-
U ndang Dasar Negara Indonesia jang borbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia jang berkedaulatan rakjat
dengan berdasarkan kepada : .
Ke-Tuhanan Jang M aha Esa,
i Kemanusiaan jang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia,
dan Kerakjatan jang dipim pin oleh h ikm at kebidjaksanaan
dalam Permusjawaratan/Perwakilan serta dengan m e w u
djudkan suatu K eadilan Sosial bagi seluruh R ak jat
Indonesia.
Preambule ini Saudara-saudara, saja ulangi lagi, mentjerminkan
dengan tegas dan djelas Amanat Penderitaan Rakjat. Tertjerminkan
dengan djelas didaiam kata pembukaan ini tiga kerangka sebagai
jang saja utjapkan didaiam pidato saja pada tanggal 17 Agustus
1959, jang kemudian terkenal dengan kata pidato Manipol. Tiga
kerangka: satu negara kesatuan, didalamnja satu masjarakat jang
adil dan makmur didaiam rangkaian persahabatan-persahabatan
dengan semua bangsa didunia. Preambule ini, dibuat dan diran-
tjangkan, kemudian disahkan oleh pemimpin-pemimpin kita sebelum
kita mengadakan proklamasi 17 Agustus ’4.
A pa sebab? Kataku tadi ialah oleh karena pemimpin-pemimpin
kita pada waktu itu semuanja merasa meng-emban Amanat Penderi
taan Rakjat. Sehingga didaiam preambule ini ditjerminkan olehnja
apa jang diamanatkan oleh rakjat dengan deritaannja itu kepada kita
semua. Tiga kerangka ternjata tertulis didalamnja. Dan bukan sadja
tiga kerangka ini, sebagai Saudara-saudarapun mengetahui didaiam
preambule ini telah tertjermin pula dasar-dasar daripada negara jang
akan datang, dan jang kemudian datang, dan jang terkenal dengan
nama Pantja Sila.
959
Tetapi pemimpin-pemimpin kita bukan sekedar mentjerminkan
ketiga kerangka oleh karena telah diamanatkan rakjat, telah men
tjerminkan Pantja Sila, oleh karena Pantja Sila memang adalah
mutiara-mutiara jang sedjak djaman dahulu terpendam didalam
kalbunja bum i Indonesia, dan jang kemudian digali kembali men
djadi Pantja Sila, tetapi pemimpin-pemimpin kitapun dalam
membuat, merantjangkan dan kemudian mengesahkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia itu sendiri telah memikir-
kan perlenibagaan daripada Negara Indonesia Merdeka itu. Antara
lain ditentukan bahwa didalam Negara Republik Indonesia harus
akan ada satu M A D JE L IS P E R M U S JA W A R A T A N RAKJAT. Jang
sekarang kita ini sebagai Madjelis Permusjawaratan R akjat Semen
tara berkumpul bersama sebagai pe-realisasi daripada ketentuan
Undang-Undang Dasar itu.
960
Saudara-saudara, meskipun Saudara-saudara hanja M.P.R.
Sementara, madjelis Saudara terdiri daripada anggauta-anggauta
Dewan Perwakilan Rakjat Gotong-Rojong plus utusan-utusan dari
daerah-daerah dan golongan-golongan.
Saudara dikumpulkan pada ini hari, dikota Bandung jang ber-
sedjarah ini, digedung jang bcrsedjarah ini, pada hari jang selalu
bersedjarah ini, untuk memenuhi apa jang ditentukan pula didaiam
pasal 3 dari Undang-Undang Dasar kita, jaitu : Madjelis Permusja
waratan Rakjat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis
besar daripada haluan Negara. Tetapi oleh karena Saudara-saudara
adalah M.P.R.S. = Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,
jang anggota daripada Dewan Perwakilan Rakjat itu belumlah
anggota jang terpiWi oleh Rakjat, maka bagian pertama daripada
tugas pasal 3 ini, jaitu menetapkan Undang-Undang Dasar, tidak saja
minta kepada Saudara-saudara untuk ditetapkan. Saja mempersila-
kan Saudara-saudara hanja menentukan garis-garis besar daripada
haluan negara sadja. Saja tidak mempcrsilahkan Saudara-saudara
untuk menetapkan Undang-Undang Dasar, sebab kita sekarang ini
telah mempunjai Undang-Undang Dasar, Undang-Undan^ Dasar
Revolusi, jaitu Undang-Undang Dasar 1945. Diatas dasar Undang-
Undang Dasar 1945 inilah Saudara berada. Madjelis Permusjawarat
a n 'R a k ja t Sementara berada oleh karena sedjak 5 D juli 1959,
Undang-Undang Dasar 1945 berdjalan lagi. Madjelis Permusjawarat
an Rakjat Sementara berada oleh karena kita sedjak tanggal 5 Djuli
1959 telah berdiri kembali diatas Undang-Undang Dasar itu. M .P.R.S.
— maka oleh karena itu saja tidak mempersilakan Saudara-saudara
untuk menetapkan satu Undang-Undang Dasar baru, melainkan hanja
menentukan garis-garis besar daripada haluan negara sadja.
Saja ulangi perkataan saja tadi itu : alangkah men-takdjubkan
visio dan penglfhatan daripada pemimpin-pemimpin kita pada waktu
itu, jang bukan sadja menjedari tiga kerangka, jang bukan shdja
melihat lima mutiara, tetapi djuga telah mengerti dengan djelas bah
wa harus didaiam Negara Republik Indonesia itu ada satu Madjelis
Tertinggi jang oleh pemimpin-pemimpin itu dinamakan) Madjelis
Permusjawaratan Rakjat, jang bersidang tidak tiap-tiap hari, tetapi
menurut Undang-Undang Dasarpun sedikitnja sekali dalam lima
tahun. D an Madjelis Permusjawaratan Rakjat ini menentukan garis-
961
garis besar sadja daripada haluan negara. Dan Madjelis Permusja
waratan R ak ja t ini memilih. mandataris, memilih seorang jang dikua-
sakan olehnja untuk melaksanakan garis-garis besar daripada haluan
negara jang ditentukan olehnja itu. Mandataris jang bernama Presiden.
D a n mandataris ini menundjuk pembantu-pembantunja, jang didalam
istilah biasa dinam akan para Menteri. Dan disamping itu ada Dewan
Perwakilan R akjat, jang Dewan Perwakilan Rakjat ini terutama sekali,
sebagai saja katakan didalam pembukaan Dewan Perwakilan Rakjat
tempo hari, membantu mandataris dan pembantu-pembantunja ini
didalam pekerdjaan mengurus negara sehari-hari, terutama sekali di
lapangan perundang-undangan dan didalam lapangan Anggaran
Belandja daripada Negara.
Oleh karena kita ini merasa mernikul Amanat Penderitaan Rakjat
dan A m anat Penderitaan Rakjat itu bukan sekedar agar supaja kita
politis mendjadi lagi satu Negara jang merdeka, satu Negara jang
berbentuk Republik, satu Negara jang berwilajah kekuasaan antara
Sabang dan Merauke, tetapi djuga ingat kerangka jang nomor dua,
jaitu satu masjarakat adil dan, makmur, oleh karena kita mengetahui
bahwa masjarakat jang adil dan makmur itu sebagai saja katakan
didalam pidato-pidato saja achir-achir ini, tidak dapat djatuh dari
langit sebagai air embun diwaktu malam, tetapi harus kita seleng-
garakan, harus kita bina dan harus kita rentjanakan lebih dahulu,
maka kita telah membentuk pula satu Dewan Perantjang Nasional
jang termasjhur dengan nama singkat Depernas. Depernas itu kita
tugaskan untuk membuat pola pembangunan. Pola pembangunan
diatas dasar Am anat Penderitaan Rakjat. Pola pembangunan jang
mempolakan pembangunan masjarakat adil dan m akmur sebagai
diamanatkan oleh penderitaan rakjat itu. Pola pembangunan jang
dus harus bersifat S O S IA L IS M E B E R D A S A R K A N FANTJA-SILA.
Inilah tugas jang kami berikan kepada Depernas pada waktu itu :
buatkan didalam waktu singkat satu pola pembangunan, pola pem
bangunan sosialis berdasarkan Pantja Sila. Inilah sesuai dengan
kepribadian Indonesia, inilah jang diamanatkan oleh penderitaan
rakjat. Buatkan pola jang demikian itu didalam waktu jang singkat.
Dan Depernas telah bersidang didalam gedung jang sama ini, —
gedung jang Saudara-saudara sekarang duduk didalamnja — dan
962
Depernas telah bekerdja dengan gesit dan giat, dan kinilah tempatnja
saja buat kedua kalinja menjatakan salut kchormatan saja kepada
Depernas umumnja, kepada Ketua Depernas chususnja, jaitu Prof.
Mr. M uh. Yamin, jang didaiam waktu singkat telah dapat menjele
saikan satu pola pembangunan jang sebagai Saudara ketahui, —
tetapi belum dalam detailnja, sekedar dari kabar dan warta — , satu
pola pembangunan jang amat luas dan lengkap sekali. Dan oleh karena
pembangunan adalah satu bagian daripada Amanat Penderitaan R ak
jat, oleh karena masjarakat adil dan makmur adalah satu bagian dari
pada apa jang didcritakan oleh rakjat, maka saja akan mempersilakan
Saudara-saudara djuga menindjau hal pembangunan itu.
Tetapi sebagai djuga haluan negara jang didaiam Undang-Undang
Dasar 1945 dikatakan bahwa Saudara-saudara menentukan garis-
garis besar daripada haluan negara, saja disinipun akan memper
silakan Saudara-saudara nanti menentukan garis-garis besar daripada
pembangunan sebagai bagian daripada garis-garis besar haluan
negara, jang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar adalah tugas
daripada Madjelis Permusjawaratan Rakjat.
Dua kali saja menekankan kata saja pada perkataan garis besar.
Saja mempersilakan Saudara-saudara menentukan garis besar dari
pada haluan negara dan sebagai bagian daripada itu garis besar
daripada pembangunan.
A pa arti garis besar? Garis besar berarti tidak memasuki kepada
detail, tidak memasuki kepada hal-hal jang didaiam pidatd
„Lahirnja Pantja Sila” saja namakan ndjelimet. Saja minta Saudara
bekerdja dengan gesit, menentukan sekedar garis-garis besar dari
pada haluan negara, garis-garis besar daripada pembangunan
masjarakat adil dan makmur. . .
Dan garis-garis besar daripada haluan negara itu sebenarnja pun
sudah ada. Tinggal nanti saja sekedar mempersilakan Saudara-
saudara menindjau garis-garis besar daripada haluan. negara jang
sudah ada itu dan djikalau Saudara-saudara setudjui, memperkuat-
kan garis besar daripada haluan negara j<\ng sudah ada itu.
A pa jang saja maksudkan dengan garis besar haluan negara jang
sudah ada? Saudara-saudara mengetahui bahwa baik saja sendiri
maupun kemudian Dewan Menteri jang dinamakan Pemerintah
963
bersama saja, m aupun Dewan Pertimbangan Agung, maupun Dewan
Perantjang Nasional, telah menentukan bahwa apa jang dinamakan
M anifesto P o litik adalah garis besar daripada haluan negara.
Tinggal sekarang saja b erk ata: sebenarnja, sebenarnja garis besar
daripada haluan negara sudah ada, jaitu Manifesto politik dan Usdek.
D isini tempatnja saja niau terangkan, bahwa Usdek itu bukan '
suatu hal disamping Manifesto Politik, tetapi Usdek itu adalah
perasaan daripada Manifesto Politik, sehingga pada hakekatnja
M anifesto Politik adalah Usdek, Usdek adalah Manifesto Politik,
b ukan dua hal jang terpisah satu sama lain.
D jik alau saja berkata : sebenarnja kita telah mempunjai haluan
negara, m aka saja berkata demikian itu berdasarkan pasal IV
A turan Peralihan Undang-Undang Dasar ’45 jang berbunji: Sebelum
M adjelis Permusjawaratan Rakjat, Dewan Perwakilan Rakjat dan
Dew an Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang
Dasar ini, — djadi sebelum Saudara-saudara ada sebagai Madjelis — ,
segala kekuasaannja didjalankan oleh Presiden, dengan bantuan —
bantuan — sebuah Komite Nasional.
D jad i sebelum Saudara-saudara ada sebagai Madjelis — dan
pada waktu saja mengutjapkan pidato 17 Agustus ’59 Saudara-saudara
sebagai Madjelis belum ada — pada waktu itu menurut pasal IV
A turan Peralihan segala kekuasaan didjalankan oleh Presiden. Pada
waktu itu saja mendjalankan kekuasaan itu dengan sah. Pada waktu
itu saja sebagai Presiden pemegang kekuasaan penuh menentukan
haluan negara ialah sebagai saja gambarkan dalam pidato 17 Agustus
59, jang kemudian oleh sidang Dewan Menteri diamini, jang kemudian
oleh Depernas diamini, jang kemudian oleh Dewan Pertimbangan
Agung diamini. M aka ditindjau daripada sudut pasal IV Aturan
Peralihan daripada Undang-Undang Dasar ’45 ini, sebetulnja kita
telah mempunjai garis besar daripada haluan Negara jang dinamakan
Manifesto Politik dan Usdek. Oleh karena itu maka saja berkata
kepada Saudara-saudara, saja mengusulkan Saudara-saudara memper-
kuat garis-garis besar haluan Negara jang bernama Manifesto Politik
dan Usdek ini. D an djikalau saja berkata demikian, pun saja tidak
berdiri sendiri. Dewan- Pertimbangan Agung didalam sidangnja
kem ann dulu, — Saudara-saudara mengetahui bahwa Lembaga
964
- Negara jang lain bernama Dewan Pertimbangan Agung dan Dewan
Pertimbangan Agung ini memberikan pertimbangan-pertimbangan
kepada saja — , mengambil satu resolusi, — resolusi jang diarahkan
kepada saja oleh karena Dewan Pertimbangan Agung adalah Dewan
jang memberi pertimbangan kepada saja sebagai Presiden, tentang
Manipol sebagai garis besar haluan negara dan pola pembangunan
semesta kepada Presiden, sebagai berikut :
965
I
966
Dan djikalau Saudara-saudara sudah menerima amanat saja
kepada Depernas tanggal. 28 Agustus 1959, bahwa inti amanat itu
adalah garis besar daripada pembangunan jang benar-benar ber
dasarkan atas Amanat Penderitaan Rakjat, garis besar daripada
pembangunan jang benar-benar Saudara terima dan setudjui, dji
kalau Saudara telah demikian, Saudara lantas saja persilakan mengadji
pola Depernas jang telah disusun oleh Depernas didaiam sidang-
sidangnja jang tjepat-kilat dalam gedung ini.
Dan saja hanja meminta kepada Saudara-saudara menindjau
garis-garis besar daripada pola pembangunan sadja. Sekali lagi saja
minta djanganlah Saudara-saudara terdjun kedalam persoalan detail,
jang akan meminta waktu lama sekali, oleh karena M .P.R.S. menurut
Undang-Undang Dasar ’45 atau M .P.R. menurut Undang-Undang
Dasar ’45 memang sekedar diminta menentukan garis-garis besar
sadja. Tidak ada” Undang-Undang Dasar ’45 kita mengatakan bahwa
M .P .R . harus menentukan garis-garis ketjil atau garis-garis ndjeli-
met, tetapi sekedar garis-garis besar. Ketjuali itu mengenai pem
bangunan, Saudara-saudara, Amanat Penderitaan Rakjat minta —
menuntut kepada kita sekalian, agar supaja lekaslah kita ini bisa
membangun, agar supaja sebagian daripada Amanat Penderitaan
Rakjat, jaitu masjarakat adil dan .'makmur, lekas terlaksana.
Saudara-saudara barangkali mengetahui bahwa utjapan saja
didaiam sidang Depernas tempo hari ialah : Insja Allah s.w.t. saja
ingin sekali pada tanggal 1 Djanuari 1961, 50 hari lagi, telah me-
ngajunkan tjangkul pertama bagi pembangunan semesta ini di
Pegangsaan Timur 56, tempat kita mengadakan Proklamasi 17
Agustus 1945.
Djadi tindjaulah pola pembangunan bikinan Depernas ini, apakah
pola pembangunan bikinan Depernas ini sesuai apa tidak dengan
amanat jang Presiden berikan pada tanggal 28 Agustus 1959. D jik a
lau Saudara berkata, „Ja sesuai”, maka sebagai diharapkan oleh
Dewan Pertimbangan Agung didaiam putusanhja jang ketiga, jaitu
supaja Presiden mengusulkan kepada M .P.R.S., agar M .P.R.S.
menerima gar^-garis besar pembangunan hasil karya Depernas,
manakala ia sesuai dengan Amanat Presiden tentang pembangunan
semesta berentjana tertanggal 28 Agustus 1959.
967
Saudara-saudara, dus, sebetulnja Saudara-saudara punja pe
kerdjaan itu ja berat, tetapi gampang djuga, sekadar garis-garis besar
sadja jang Saudara harus tindjau. Malahan, pada waktu Saudara
m enindjau garis-garis besar daripada pembangunan ini, jaitu garis-
garis besar pembangunan pada tanggal 28 Agustus 1959, mungkin
sekali, m ungkin sekali saja malah beri tambahan bahan kepada
Saudara-saudara. Bukan sadja bahan jang akan saja berikan kepada
Saudara-saudara berupa pola bikinan Depernas jang ,,sebegini”
pandjangnja, tetapi saja djuga, Insja Allah S.w.t., kemungkinan besar
sekali, akan memberikan kepada Saudara-saudara bahan daripada
sidang-sidang Dewan Menteri mengenai pembangunan. Sebab Dewan
Menteri didalam sidang-sidangnja, para Menteri itu' djuga sudah
m enindjau pola Depernas ini. Sebab Depernas adalah pembantu
daripada Presiden dan Menten-menteri, maka pola pembangunan
bakinan Depernas ini ditindjau oleh para Menteri dan para Menteri
berhubungan dengan itu membuat satu tjatatan, jang tjatatan itu
Insja A llah S.w.t., kemungkinan besar nanti pada waktu Saudara-
saudara nanti delibereer mengenai garis-garis besar pembangunan,
pola pembangunan bikinan Depernas akan saja berikan kepada
Saudara-saudara pula sebagai tambahan bahan-bahan pertimbangan.
Saudara-saudara, maka dengan demikianlah Saudara-saudara
sudah djelas, sebagai tadi saja katakan, pekerdjaan Saudara-saudara
adalah berat dan mulia, tetapi sebenarnja tidak begitu berat dan
mulia, — malahan saja minta kepada Saudara-saudara Jang Mulia,
tetapi tidak terlalu berat, — saja minta kepada Saudara-saudara
djanganlah bertele-tele. Saudara-saudara tahu bahwa Konstituante
jang bersidang didalam gedung ini, bertele-tele sehingga achirnja
terpaksa saja bubarkan Konstituante itu. Tetapi kemudian didalam
gedung ini pula, Depernas bersidang, dan Depernas menebus, mene-
bus noda, jah, noda jang djatuh kedalam tubuh rakjat Indonesia.
Noda, oleh karena bangsa Indonesia didalam revolusi tidak boleh
bertele-tele, padahal Konstituante bertele-tele. N oda ini ditebus oleh
Depernas. Didalam tempo jang singkat Depernas telah menjusun ia
punja pola. Oleh karena itu sebagai saja tadi katakan, ^aja'menjatakan
saluut kehormatan kepada Depernas um um nja, chususnja kepada
Ketuanja, jaitu Prof M r M uh. Yam in.
968
Ingat Saudara-saudara, sebagai tadi saja katakan, pembangunan
semesta harus lekas berdjalan, garis besar haluan Negara harus Jekas
disahkan atau diperkuat oleh Saudara-saudara. Kita sudah memiliki
Negara 15 tahun lamamnja, Negara memerlukan tegas haluannja,
pembangunan memerlukan tegas garis-garis besarnja.
Segala alat perlembagaan jang tadi disebutkan oleh Saudara
Ketua, baik M .P.R ., maupun D.P.A., maupun Mandataris daripada
M .P.R . jang bernama Presiden dengan ia punja pembantu-pembantu
• pelaksanaan mandat daripada M .P.R. itu, maupun lembaga jang
telah saja adakan jang bernama Depernas, semua lembaga-lembaga
ini tak lain tak bukan hanjalah alat, alat revolusi.
Meskipun lembaga-lembaga ini ditjantumkan didaiam Undang-
Undang Dasar ’45 toh saja. berkata lembaga-lembaga ini sekedar
alat revolusi, bahkan Undang-Undang Dasar ’45 adalat alat revolusi.
Bahkan Negara adalah alat revolusi. Negara adalah sekedar satu
bagian sadja daripada Amanat Penderitaan Rakjat. Negara itu adalah
satu alat untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat itu,
jaitu satu masjarakat adil dan makmur, satu hidup merdeka, satu
hidup internasional jang bersahabat dan damai dengan semua bangsa.
Saudara-saudara adalah alat revolusi dan djanganlah Saudara-saudara
bertele-tele, sebab sebagai tempo hari telah saja katakan kepada
Konstituante: Met of zonder Konstituante — dengan atau tanpa
Konstituante — revolusi berdjalan terus. Perkataan itu saja ulangi
sekarang kepada Saudara-saudara: Met of zonder M .P.R.S. — dengan
atau tanpa M .P.R.S. — revolusi berdjalan terus. Revolusi berdjalan
tanpa Presiden Sukarno. Revolusi berdjalan terus tanpa Kabinet
Kerdja. Revolusi berdjalan terus met of zonder D.P.A . Revolusi ber
djalan terus met of zonder D.P.R.-G.R. Revolusi berdjalan terus
met of zonder M .P.R.S. Oleh karena itu saja minta kesedaran tentang
hal ini kepada Saudara-saudara sekalian.
969
D idalam hal garis-garis besar ini ada memang soal-soal prinsipieel,
misalnja didalam hal pembangunan itu bagaimanakah sikap kita
terhadap kepada persoalan investment dan loan dari luar negeri ?
970
minta dus kepada Saudara-saudara individueel, supaja Saudara-
saudara itu konseptor-konseptor, orang-orang jang mengeluarkan
tjipta, orang-orang jang mengeluarkan rentjana baik politik maupun
dilapangan pembangunan. Konseptor-konseptor jang dikumpulkan
didaiam sidang besar jang bernama M.P.R.S.
Ini Saudara-saudara, pekerdjaan jang mulia, oleh karena memang
tidak ada satu bangsa bisa menjelesaikan revolusi tanpa konsepsi.
Revolusi adalah realisasi daripada konsepsi. Dan tidakkah kita telah
berulang-ulang berkata bahwa revolus? kita belum selesai. Konsepsi-
konsepsi masih diperlukan. Adakah diantara Saudara-saudara sese-
orang jang berkata balnva revolusi kita sudah selesai? Djikalau ada
diantara Saudara-saudara jang mengatakan bahwa revolusi kita
sudah selesai, tanja, tanja kepada rakjat, sudahkah revolusi kita
selesai? Tiap-tiap orang dikalangan rakjat akan berkata: revolusi
kita belum selesai. Sebab apa jang diamanatkan oleh rakjat didaiam
penderitaannja jang sepedih-pedihnja, ber-abad-abad, berpuluh-
puluh tahun, ialah belum terpenuhi. Dan oleh karena Amanat
Penderitaan Rakjat ini belum terpenuhi, maka oleh karena itulah
rakjat berkata: revolusi belum selesai. Kita masih didaiam revolusi
dan kita harus melandjutkan revolusi ini. Dan revolusi ini adalah,
sebagai tadi saja katakan, satu paradox: untuk melepaskan diri kita
daripada penderitaan, kita mendjalankan penderitaan-penderitaan.
Untuk melepaskan kita daripada perbudakan, ‘ kita mendjalankan
perdjoangan melawan perbudakan-perbudakan itu meskipun per
djoangan itu meminta penderitaan.
Barangkali ada orang jang berkata: kenapa ini Presiden selalu
mengadjak pemimpin-pemimpin berevolusi, berevolusi? Tidakkah
sudah tjukup penderitaan dalam revolusi itu? Tidakkah tjukup
penderitaan? Kenapa Presiden selalu mengandjurkan: teruskan
revolusi, teruskan revolusi, padahal tiap-tiap manusia mengetahui
bahwa revolusi adalah penderitaan, adalah korbanan dimana perlu,
adalah pemerasan tenaga dengan belum tentu pada saat itu telah
tertebusnja djandji daripada revolusi itu?
Djikalau. ada orang jang berkata demikian kepadaku, aku akan
mendjawab: selama belum ada seorang ibu datang kepada saja,
bahwa ia menjalahkan kepada saja, bahwa puteranja mendjalankan
971
revolusi; selam a belum ada seorang ibu menuduh kepada saja bahwa
saja m e m b u at puteranja itu berdjoang-berdjoang, berdjoang, bahkan
menderita, m enderita, bahkan berkorban, berkorban, selama belum
ada seorang ib u jang berkata demikian kepada saja, saja akan tetap
berkata: revolusi Indonesia belum selesai.
D a n h a l itu saja ulangi lagi kepada Saudara-saudara: Revolusi
k ita b elum selesai. Saudara-saudara adalah alat revolusi. Bekerdja-
la h sebagai alat revolusi! Tjekatan, gesit, tegas, oleh karena rakjat
menunggu-nunggu. R ak ja t menunggu-nunggu akan satu hasil dari
pada perlem bagaan Negara ini, jaitu M .P.R.S.
D engan dem ikian Saudara-saudara, maka amanat jang saja beri
k a n in i saja anggap sebagai peresmian pembukaan sidang pertama
daripada M .P .R .S . ini. Moga-moga Tuhan selalu memberkati kita.
T e rim a kasih.
972
K E T E T A P A N
R E P U B L IK IN D O N E S IA
tentang
sebagai
GARIS-GARIS BESAR D A R IP A D A IIA L U A N NEGARA
973
3 - 10
\
Y>
M A D JE L IS PERM USJAW ARATAN RAKJAT SEM EN T A RA
R E P U B L IK IN D O N E S IA ,
Setelah m em bahas:
1. Amanat Negara jang diutjapkan oleh Presiden pada Pembuka
an Sidang Pertama Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara
pada hari Pahlawan 10 Nopcmber 1960;
2. Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1959, jang bcrdjudul
„Penemuan kembali Revolusi kita” dan jang terkenal sebagai
Manifesto Politik Republik Indonesia;
3. Keputusan Dewan Pertimbangan Agung tentang „Perintjian
Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959” ter
tanggal 25 September 1959 No. 3/Kpts/Sd/II/59, jang telah
disetudjui oleh Presiden dalam „Kata Pengantar" Manifesto
Politik Republik Indonesia pada hari Pahlawan 10 Nopember
1959;
4. Amanat Presiden pada Sidang Pleno pertama Depernas menge-
nai Pembangunan Semesta Berentjana pada tanggal 28 Agustus
1959 jang diutjapkan dan jang tertulis, jang mendjadi bagian
daripada haluan Negara;
5. Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1960 jang terkenal dengan
nama „Djalannja Revolusi Kita” jang mendjadi pedoman pcr-
tama daripada pelaksana Manifesto Politik Republik Indonesia;
6. Pidato Presiden tanggal 30 September 1960 jang diutjapkan
dimuka Sidang Umum P.B.B. jang berdjudul „To build the,
world anew” (Membangun dunia kembali);
Menimbang: bahwa perlu segera ditetapkan garis-garis besar
daripada haluan Negara dengan bagian-bagiannja serta pedoman-
pedoman pelaksanaannja;
975
M e n g in g a t:
1. Am anat Penderitaan Rakjat jang tergambar dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar 1945;
2. Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang/Pemim-
pin Besar Revolusi Indonesia tanggal 5 Djuli 1959;
3. Undang-undang Dasar 1945:
a. Pasal 1 ajat 2 jang menentukan bahwa „Kedaulatan adalah
ditangan Rakjat dan dilakukan sepenuhnja oleh Madjelis
Permusjawaratan Rakjat”;
b. Pasal 3 jo pasal IV Aturan Peralihan;
c. Pasal 2 ajat 3;
4. Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 ;
5. Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960; '
6. Bahwa Rakjat Indonesia diseluruh kepulauan Nusantara Indo
nesia telah menerima dan mempertahankan Manifesto Politik
Republik Indonesia serta perperintjiannja;
Mendengar : Permusjawaratan dalam rapat-rapat M.P.R.S. pada
tanggal 17 s/d 19 Nopember 1960;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan Ketetapan tentang garis-garis besar daripada haluan
Negara sebagai berikut:
Pasal I.
Memperkuat Manifesto Politik Republik Indonesia serta per
perintjiannja sebagai garis-garis besar daripada haluan Negara.
Pasal 11.
Amanat Presiden pada Sidang Pleno Depernas mengenai Pem
bangunan Semesta Berentjana pada tanggal 28 Agustus 1959 jang
diutjapkan dan jang tertulis adalah garis-garis besar daripada haluan
pembangunan.
Pasal III.
Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1960 jang terkenal dengan
nama ,,Djalannja Revolusi Kita” dan pidato Presiden tanceal
30 September 1960 dimuka Sidang Umum P.B.B. jang berdjudul
To build the world anew” (Membangun dunia kembali) ailalah
pedoman-pedoman pelaksanaan Manifesto Politik Republik Indonesia.
976
Pasal IV.
977
PIDATO PENJAMBUTAN PRESIDEN SUKARNO
%
PA D A U PA T JA RA P E N JE R A H A N
979
PIDATO PENJAMBUTAN PRESIDEN SUKARNO
pada Upatjara Penjerahan Ketetapan M.P.R.S. No. I/MPRS/1960,
di Istana Bogor, 21 Nopember 1960.
981
Maka sebagai kelandjutan daripada ketetapan- ketetapan ini
kepada saja diberi kekuasaan penuh untuk melaksanakannja.
Dalam memberi kekuasaan penuh kepada saja itu, saja merasa amat
terharu sekali oleh ketetapan daripada M.P.R.S., bahwa saja ini
dinamakan bukan sadja Presiden, bukan sadja Panglima Tertinggi
Angkatan Perang, tetapi djuga Pemimpin Besar Revolusi. Saudara-
saudara mengetahui, bahwa ambisi saja sebagai jang sudah saja
utjapkan berkali-kali bukanlah untuk mendjadi Presiden, bukanlah
untuk mendjadi Panglima Tertinggi Angkatan Perang, tetapi
sekedar untuk mendjadi Penjambung Lidah daripada rakjat. Ambisi
saja jalah mengabdi kepada rakjat demikian rupa, sehingga segala
apa jang dikenang-kenangkan oleh rakjat, jang dikandung oleh
rakjat didaiam kalbunja, saja bisa mendjadi penjambung lidah
daripada rakjat itu. Karena saudara-saudara telah mengetahui hati
dari utjapan-utjapan saja, bahwa apa jang dikandung didaiam hati
rakjat, apa jang diingini oleh rakjat, tetapi jang rakjat sebagai
tiap-tiap rakjat didunia ini tidak tjukup mempunjai kemampuan
untuk mengutarakannja. jalah apa jang saja namakan Amanat
Penderitaan Rakjat. Amanat Penderitaan Rakjat itulah apa jang
mendjadi idam-idaman rakjat, keinginan rakjat jang didaiam kal
bunja rakjat. Maka ambisi saja jalah terutama sekali untuk men
djadi Penjambung Lidah daripada rakjat dalam mengutarakan
apa jang terkandung didaiam hatinja, jaitu Amanat Penderitaan
Rakjat.
Sekarang M.P.R.S. sebagai PERWAKILAN RAKJAT JANG
TERTIN GG I didaiam Republik Indonesia menjatakan dengan tegas
dan djelas, bahwa saja dinamakan Pemimpin Besar Revolusi, artinja
Pemimpin Besar Revolusi Rakjat Indonesia. Maka sebutan jane
demikian ini, sebagai tadi saja katakan amat mengharukan sekali
kepada saja. Dus sekarang saja bukan sadja diterima sebasai
Penjambung Lidah daripada rakjat, tetapi M.P.R.S. sebagai Wakil
Rakjat jang Tertinggi didaiam perikehidupan kctata-negaraan kita
ini mengaflgkat saja djuga sebagai Pemimpin Besar Revolusi,
sehingga fungsi saja sekarang ini menurut kehendak M.P.R.S. bukan
sekedar mengutarakan apa jang terkandung didaiam kalbu rakjat,
tetapi djuga dipersilakan memimpin rakjat agar supaja apa jang
982
ditjita-tjitakan oleh rakjat itu, jaitu Amanat Penderitaan Rakjat, ter-
laksana. Hal ini bagi saja membawa konsekwensi jang amat berat,
oleh karena sebagai saudara-saudara ketahui pimpinan membawa
tugas-tugas, kewadjiban-kewadjiban jang berat, pertanggungan-djawab
jang amat berat sekali. Memimpin adalah lebih berat daripada sekedar
mengutarakan, apa jang diingini atau dikehendaki oleh rakjat. Saja
sedar sekarang lebih daripada jang sudah-sudah sesudah M.P.R.S.
mengangkat saja mendjadi Pcmimpin Besar Revolusi, saja sedar
sekarang, bahwa kewadjiban saja adalah amat berat sekali, tanggung-
djawab saja adalah amat berat sekali, tetapi insja Allah S.w.t. saja
terima pengangkatan sebagai Pemimpin Besar Revolusi itu dengan
rasa tanggung-djawab jang setinggi-tingginja. Saja Insja Allah akan
beri pimpinan kepada Indonesia ini setjara maksimal dibidang per
tanggungan-djawab dan kemampuan saja, moga-moga Tuhan memberi
bantuan kepada saja setjukup-tjukupnja.
Sekian.
983
K E T E T A P A N
REPUBLIK INDONESIA
No. II/MPRS/1960
tentang
985
t
Setclnh m em bahas:
987
didjelaskan dalam dasar negara Pantjasila, dan niengutamakan
kesadaran hidup bersahadja dan kedjudjuran sesuai dengan
adjaran ke-Tuhanan Jang Maha Esa; '
5. bahwa sjarat pokok unluk pembangunan tata-perekonomian
nasional adalah antara lain pembebasan berdjuta-djuta kaum
tani dan rakjat pada umumnja dari pcngaruh kolonialisme,
imperialisme, feodalisme dan kapitalisme dengan melaksanakan
,,landreform” menurut ketentuan-ketentuan Hukum Nasional
Indonesia, seraja meletakkan dasar-dasar bagi industrialisasi,
terutama industri dasar dan industri berat jang harus diusaha
kan dan dikuasai oleh negara;
\
M engingat:
988
Memutuskan;
Menetapkan Ketetapan tentang Garis-garis Besar Pola Pem
bangunan Nasional Semesta Berentjana Tahapan Pertama 1961—
1969 sebagai berikut:
BAB I.
GARIS-GARIS BESAR POLA PEMBANGUNAN
Pasal 1
Bidang Mental/Agama/Kerochanian/Penelitian
98i)
S - 17
(3) Menetapkan pendidikan -agama mendjadi mata peladjaran
disekolah-sekolah mulai dari sekolah rakjat sampai dengan Universitas-
universitas Negeri dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak
ikut-serta, apabila wali murid/murid dewasa menjatakan keberatannja.
(4) Membina sebaik-baiknja pembangunan rumah-rumah iba-
dah dan lembaga-lembaga keagamaan.
(5) Menjelenggarakan kebidjaksanaan dan sistim pendidikan
nasional jang tertudju kearah pembentukan tenaga-tenaga ahli dalam
pembangunan sesuai dengan sjarat-sjarat manusia Sosialis Indonesia,
jang berwatak luhur.
Pasal 3
Bidang Kesedjahteraan
990
Pasal 4
Bidang Pemerintahan clan Kcamanan/Pertahanan
(1) Untuk mendjamin berhasilnja pelaksanaan Pola Pem
bangunan Nasional Semesta Berentjana Dclapan Tahun: 1961—
1969, diperlukan penjesuaian seluruh aparatur negara dengan
tugasnja dalam rangka pelaksanaan Manifesto Politik dan Amanat
Presiden tentang Pembangunan Semesta Berentjana serta Ketetapan-
ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.
(2) Mengikut-sertakan rakjat dan seluruh alat-kelengkapan
serta seluruh semangat dan daja-kerdja bangsa dalam suatu gerakan
massa (massa-aksi) jang berbentuk satu organisasi Front Nasional.
N (3) Landreform sebagai bagian mutlak daripada revolusi Indo
nesia adalah basis pembangunan semesta jang berdasarkan prinsip,
bahwa tanah sebagai alat produksi tidak boleh didjadikan alat
penghisapan.
(4) Politik keamanan/pertahanan Republik Indonesia berlan
daskan Manifesto Politik Republik Indonesia beserta perperintjian-
nja dan berpangkal kepada kekuatan rakjat dengan bertudjuan
mendjamin keamanan/pertahanan nasional serta turut mengusaha-
^ kan terselenggaranja perdamaian dunia.
(5) Pertahanan Negara Republik Indonesia bersifat defensif-
aktif dan bersikap anti-kolonialisme dan anti-imperialisme dan
berdasarkan pertahanan rakjat semesta jang berintikan tentara sukarela
dan milisi.
(6) Mengingat bahwa djalannja Pembangunan Nasional Semesta
Berentjana adalah berhubungan erat dengan1pelaksanaan keamanan
maka perlu dilaksanakan pembangunan tata-perdesaan jang demokratis
(democratic rural development) jang merata dan berentjana sebagai
salah satu landasan dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional
Semesta.
Pasal 5
Bidang Produksi
(1) Pembangunan Nasional Semesta Berentjana 1961— 1969
supaja ditudjukan kearah pengutamaan produksi bahan keperluan
hidup rakjat jang pokok untuk mentjapai taraf mentjukupi keper-
991
luan serta menudju kearah pembagian pendapatan nasional jang adil
dan merata.
(2) Tjabang-tjabang produksi jang vital untuk perkembangan
perekonomian nasional dan menguasai hadjat hidup rakjat banjak,
dikuasai oleh Negara, djika perlu dimiliki oleh Negara.
(3) Untuk mengembangkan daja produksi guna kepentingan
masjarakat dalam rangka ekonomi terpimpin, perlu diikut-sertakan
rakjat dalam pengerahan semua modal dan potensi (funds and forces)
dalam negeri, dimana kaum buruh dan tani memegang peranan jang
penting.
Pasal 6
Bidang Distribusi dan Perhubungan
(1) Pemerintah menjelenggarakan tata-distribusi barang-barang
keperluan hidup sehari-hari agar dapat sampai ditangan rakjat dengan
tjepat, tjukup, merata, murah dan baik.
(2) Pemerintah mengatur dan menjalurkan distribusi bahan-
bahan penting bagi penghidupan rakjat banjak dengan mengutama-
kan ikut-sertanja koperasi-koperasi, Rukun-rukun Kampung, Rukun-
rukun Tetangga serta sedjenisnja dan swasta Nasional sebagai
pembantu.
(3) Pemerintah menjelenggarakan impor barang-barang kebu
tuhan pokok untuk rakjat dan bahan-bahan baku serta bahan-bahan
penolong untuk industri vital, dan menguasai ekspor bahan-bahan
baku.
(4) Negara menguasai dan menjelenggarakan perhubungan dan
angkutan didarat dan laut jang vital, serta angkutan udara dan
perhubungan telekomunikasi seluruhnja.
Pasal 7
Bidang Keuangan dan Pembiajaan
992
(2) Djika modal nasional guna pembiajaan pembangunan
belum mentjukupi, dapat diadakan kerdja-sama ekonomi dan teknik
dalam arti luas dengan'luar negeri, dengan ketentuan bahwa hal
tersebut:
Pasal 8
Ketentuan Pelaksanaan
BAB III.
LAMP1RAN-LAMP1RAN
Pasal 9
O
993
(2) Lampiran A tersebut pada ajat (1) diatas merupakan
penjempurnaan daripada Garis-garis Besar Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana karya Depernas, sedangkan Lampiran
B dan Lampiran C merupakan pedoman bagi pelaksanaannja.
(3) Isi Lampiran A mempunjai kekuatan sebagai amandemen-
amandemen daripada Buku kesatu Djilid I, II dan III.
BAB IV.
KEKUASAAN PENUH
Pasal 10
994
/. LAMPIRAN '
995
LAMPIRAN : A (PENJEMPURNAAN)
Mentalita1^ ’ 317)
Agama/Kerochanian
4. Ditambahkan perkataan „Kitab-kitab Sutji” kepada kalimat:
12. Biro Penterdjemahan/Penerbitan (Sastra Daerah dan Sastra
Luar Negeri serta buku-buku Keilmuan .......................... ......
kedalam bahasa Indonesia)”.
(Schema I Kebudajaan, Buku kesatu Djilid I halaman 156).
5. Ditambahperkataan „Buku-buku Bahasa Arab” kedalam
angka 6 projek ke IV § 877 halaman 974 Buku ketiga Djilid V.
997
c. inendjaga keamanan dan kesedjahteraan rochani bangsa
Indonesia. (Daftar Lembaga Buku Ketiga).
7. Ditambah ajat c (baru) „Perguruan Tinggi/Fakultas Agama”
(semua agama) jang sifatnja merupakan pendidikan chusus
agama dan ajat c lama mendjadi ajat d baru (Buku kesatu
Djilid I-III § 353 halaman 443).
8. Disisipkan perkataan: „serta kepertjajaan” pada kalimat:
Sifat aseli tjara hidup berfikir.............................
rakjat Indonesia (Buku kesatu Djilid III § 318).
9. Ditambah alinea e (baru) „Spirituil/Kepertjajaan : Pertjaja adanja
Zat Mutlak sebagai pangkal segala apa jang ada dan terdjadi
didunia ini”.
Kebudajaan
10. § 307 sesudah angka 6 ditambah angka 7 (baru): „Biro Pen-
terdjemahan Buku-buku ilmu pengetahuan harus berdasarkan
politik luar negeri jang bebas dan aktif”.
11. Diusulkan supaja perkataan „mempertahankan” ditukar dengan
perkataan „memperkem'bangkan” (§ 305 halaman 425 baris c).
12. Tudjuan pembangunan kebudajaan, mental, agama dan ke-
rochanian, dalam tahap pertama ini adalah untuk menggerakkan
‘ massa-rakjat guna melantjarkan realisasi Sosialisme Indonesia.
13. Kebudajaan jang meliputi kerochanian dan kedjasmanian harus
berdasarkan Pantjasila menudju masjarakat Sosialis Indonesia.
14. § 305 sebagai a (baru) supaja ditambah perkataan : Mem
bentuk manusia Sosialis Indonesia”. ’
15. Diusulkan penambahan kalimat baru: „Persatuan/Sublimasi
unsur kebudajaan daerah mendjadi kebudajaan Indonesia”
sebagai a (1) pada § 306 tentang usaha-usaha untuk mentjapai
tudjuan ............................
16. Pembangunan semesta dibidang kebudajaan dititik-beratkan
p ada:
a. Projek-projek jang dapat menggerakkan kegiatan-kegiatan
kebudajaan setjara massal diseluruh Indonesia,
b. melindungi kebudajaan nasional terhadap pengaruh kebu
dajaan asing jang merusak kepribadian Indonesia,
998
t
c. pusat konsentrasi kekuatan kebudajaan nasional, ialah:
desa, sekolah, pabrik, angkatan bersendjata dan lain seba
gainja,
d. pembangunan kebudajaan harus diselenggarakan dalam
rangka nation building,
e. projek-projek urgen meliputi:
(I) seni suara/musik,
(II) senitari,
(III) sandiwara/senidrama,
(IV) perpustakaan/kesusasteraan,
(V) film,
(VI) taman kebudajaan (museum/national art gallery)-
rakjat, sedikit-dikitnja sebuah ditiap ibukota Das-
wati I,
(VII) perundang-undangan musik, sastra, dan sebagainja,
(VIII) film : Film bukan semata-mata barang dagangan,
melainkan alat pendidikan dan penerangan. Dalam
impor film perlu ditentukan keseimbangan, sesuai
dengan politik luar negeri jang bebas dan aktif.
Film Indonesia perlu dilindungi dari persaingan
dengan luar negeri.
Hanja dengan demikian ia terdjamin dalam kema
djuan dan perkembangannja.
Penerangan Massa
1
999
/
e. Press-house.
f. Pemberian bantuan kertas.
g. Penindjauan kedaerah-daerah pembangunan diseluruh
Indonesia.
h. Undang-undang Pres jang antara lain berisi:
(I) ^penegasan fungsi pers dalam pelaksanaan Manipol
(dalam revolusi dan pembangunan semesta),
(II) penegasan hak-hak dan kewadjiban pers,
(III) penegasan hak-azasi, sesuai dengan U.U.D. pasal 28.
i. Menindjau kembali peraturan-peraturan jang sudah berlaku
• sekarang ini, disesuaikan dengan fungsi dan hak/kewadjiban
pers.
j. Mendorong penerbitan persurat-kabaran chusus untuk go
longan-golongan karya.
k. Membangun pabrik-pabrik kertas koran (newsprint) sehingga
keperluan kertas koran dapat ditjukupi dan tidak tergantung
pada impor.
1. Mendorong dan membentuk usaha-usaha untuk kesedjah
teraan para pekerdja pers. '
18. Pembangunan siaran televisi untuk keperluan pendidikan, jang
dalam tahapan I dibatasi pada tempat-tempat universitas di
Indonesia.
19. Pada Buku kesatu Djilid I § 75 No. 3 supaja ditambah dengan
kalimat: „Penerangan merupakan faktor jang amat penting
sekali untuk berhasilnja pelaksanaan Pembangunan Nasional
Semesta Berentjana”.
20A. Pers sebagai salah satu media public communication jang sangat
penting dalam kehidupan bangsa mempunjai fungsi : v
a. politik,
b. sosial,
c. ekonomi,
d. pendidikan dan kebudajaan, 1
e. sebagai alat pelaksana untuk tertjapainja pembangunan
semesta,
f. untuk menjelesaikan revolusi nasional.
1000
g. kritik dan koreksi,
h. mendjadi alat kolektif berdasarkan tjita-tjita Sosialisme
Indonesia,
i. sebagai barometer,
j. sebagai petundjuk,
k. sebagai pengontrol,
1. ikut melaksanakan Manipol dan terutama haluan Pemba
ngunan Nasional Semesta Berentjana.
1001
lain sebagainja, sehingga dapat mentjapai seluruh
masjarakat sampai dipelosok-pelosok jang terpentjil,
v, mentjapai dunia luar chususnja Asia-Afrika dan penje-
lenggaraan penjiaran chusus ditudjukan ke Irian Barat,
(IV) perluasan dan modernisasi pabrik piringan hitam
sehingga dapat menghasilkan produksi jang besar
untuk mentjukupi keperluan penjebaran kebudajaan
Indonesia setjara luas, kedalam maupun keluar negeri,
(V) pembangunan grafika nasional untuk memperkuat
potensi perusahaan-perusahaan pertjetakan sehingga
dapat mendjadi alat publikasi jang sebaik-baiknja,
(VI) pendidikan kader Manipol dan Pantjasila dengan
penjempurnaan Akademi Penerangan, dan pemba
ngunan training centre Pusat dan Regional,
(VII) pengabadian sumber idee dan inspirasi revolusi, jaitu
idee jang ditjetuskan oleh Presiden Soekarno dalam
tulisan/karangan maupun pidato, baik masa pendja
djahan ataupun sesudah proklamasi 17 Agustus 1945,
sehingga idee tersebut tetap mendjadi sumber kekuatan
dan api bagi bangsa Indonesia didalam kelandjutan
revolusi mentjapai masjarakat Sosialis Indonesia, serta
dapat mendjadi „Pusaka Revojusi” jang mendjiwai
perdjoangan seluruh rakjat Indonesia.
Pendidikan (§ 338)
21. Politik dan sistim pendidikan nasional kita baik jang diseleng
garakan oleh pihak Pemerintah maupun oleh pihak swasta,
dari pendidikan pra-sekolah sampai pendidikan tinggi, supaja
melahirkan warga-negara-warga-negara Indonesia jang berdjiwa
Pantja sila jalah:
(a) ke-Tuhanan Jang Maha Esa
(b) Perikemanusiaan jang adil dan beradab
(c) Kebangsaan
(d) Kerakjatan
(e) Keadilan Sosial
jang berdjiwa patriot komplit, supaja melahirkan tenaga-tenaga
1002
kedjuruan jang ahli dan berdjiwa Revolusi Agustus 1945, suatu
politik dan sistim pendidikan jang menitik-beratkan pada pen
didikan kedjuruan.
Perguruan Tinggi (§ 344)
1003
25. Sjarat-sjarat berdirinja perguruan tinggi: (vide pola pendjelasan).
Mengingat Pembangunan Semesta memerlukan sardjana/tenaga-
tenaga ahli dari fakultas-fakultas exakta, dan mengingat tidak
seimbangnja fakultas budaja/sosial dengan alam/pasti, maka di
, samping menjetudjui pola projek jang sudah memberi tempat
pada fakultas ilmu alam/pasti, supaja setiap pendirian perguru
an tinggi/universitas baru, baik negeri maupun swasta, supaja
sedikitnja terdiri dari 3 fakultas, dimana 2 fakultas harus dari
ilmu alam/pasti/biologi, sedangkan jang satu boleh dari fakultas
sosial/humanity.
Dengan begini arus ketjenderungan usaha-usaha Swastta untuk
asal mendirikan perguruan tinggi tanpa memperhatikan sjarat-
sjaratnja dapat ditjegah. '
26. (a) Sjarat-sjarat studi terpimpin supaja dilengkapi sebagai
berikut:
„Studi terpimpin dilaksanakan setingkat demi setingkat
seiring dengan semakin diperbaiki dan ditjukupi sjarat-sjarat
perbanjakan tenaga pengadjar, alat-alat perlengkapan be-
ladjar dan sjarat-sjarat kesedjahteraan (kehidupan) maha
siswa,
(b) Setudju Universitas mengadakan ’’Extention Course” .
27. Chusus dalam hubungannja dengan perdjoangan pembebasan
Irian Barat, maka Pemerintah supaja lebih banjak memper
hatikan tentang pendidikan tenaga kedjuruan jang berasal dari
putra-putra Irian dan lebih banjak memperhatikan pendirian
projek-projek pendidikan didaerah perbatasan dengan Irian
Barat.
1004
I
■Penelitian
1005
S - 13
Keperluan Minimal (§ 382)
Perumahan (§ 385) •
5. Dalam bidang perumahan hendaknja diusahakan pembangun-
an rumah-rumah jang sehat, nikmat (comportable), tahan lama,
murah harga dan sewanja dan memenuhi norma-norma
kesusilaan.
Bantuan-bantuan untuk pembangunan perumahan hendaknja
disalurkan melalui berbagai djalan dengan tjara-tjara jang
mudah, misalnja koperasi pembangunan perumahan, djawatan
perumahan rakjat, bank perumahan, usaha swasta nasional dan
lain-Iain sebagainja.
6. Dalam soal perumahan, keaktipan Pemerintah hendaknja djangan
hanja berupa pemberian fasilitet dan sebagainja melainkan
hendaknja Pemerintah djuga membangun rumah-rumah, baik
untuk disewakan maupun untuk didjual, terutama ditempat-
tempat industri Negara.
i /
7. Disamping usaha elektrifikasi oleh negara, supaja distribusi mi
njak tahah diusahakan setjara merata, tjepat dan murah.
1006
Kesedjahteraan Sosial (§ 388)
1007
(d) memperbanjak rumah perawatan/pcndidikan (pendidikan
luar biasa) untuk anak-anak buta/lembek ingatan dan se
bagainja.
(e) memasjarakatkan kembali' suku-suku jang hidup terasing.
1008 '
14. Mengenai djaminan terhadap harga hasil produksi tani dan
nelajan discsuaikan dengan c. 4 (g) Buku kesatu Djilid ke-II
§ 390 ditambah untuk nelajan, sehingga berbunji sebagai ber-
ik u t:
I 1009
III. B ID A N G PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/
PERTAHANAN
<
§ 391. Organisasi Negara Kesatuan
§ 393. Desentralisasi
4. Ajat: d.
Isi Otonomi harus riil dan luas. Mengenai otonomi Daerah
hendaknja diberi otonomi jang seluas-Iuasnja seperti Undang-
undang No. 1/1957, menurut kemampuan tiap-tiap Daerah.
5. Ajat a s/d h, supaja didjadikan bagian I.
6. Bagian ke-II, hendaknja dirumuskan sebagai berikut:
Perlu diperhatikan untuk dimuat dalam Undang-undang Pokok
tentang Pemerintahan Daerah itu adalah:
a. Undang-undang No. 22/1948, .
b. Undang-undang No. 1/1957,
c. Penetapan Presiden No. 6/1959,
d. Penetapan Presiden No. 5/1960,
e. Berbagai pikiran lainnja jang telah dirumuskan dalam
bagian kesatu (1) diatas.
1010
8. Mengenai kedudukan Presiden, hendaknja dirumuskan lebih
lengkap dan lebih djelas sebagai berikut:
a. Sebagai' Kepala Negara (menurutpendjelasan tentang
„U.U.D. Negara Indonesia” Umum Angka III mengenai
pendjelasan tentang „Sistim Pemerintah Negara”):
b. Sebagai Kepala kekuasaan EXEKUTIF (menurut „Pendje-
lasan dan seterusnja tersebut diatas, angka IV ”);
c. Tidak BERTANGGUNG DJAWAB KEPADA D.P.R.
(menurut pendjelasan dan seterusnja tersebut diatas, angka
, V);
' Kemudian ditambah dengan :
d. Tunduk dan bertanggung djawab kepada M.P.R. (menurut
„Pendjelasan dan seterusnja” tersebut diatas tentang Sistim
Pemerintah Negara”, angka III).
9. Mengenai Tugas dan Wewenang Presiden:
Hendaknja djuga dirumuskan lebih lengkap dan djelas sebagai
berikut:
(berubah dari perintjian DEPERNAS):
a. Memegang Kekuasaan Pemerintah, (menurut pasal 4 ajat 1
U.U.D.);
b. Membentuk Undang-undang bersama-sama dengan D.P.R.
(sekarang D.P.R.-G.R.) (menurut pasal 5 ajat 1 U.U.D.);
c. Menetapkan Peraturan Pemerintah untuk mendjalankan
Undang-undang (menurut pasal 5 ajat 2 U.U.D.);
d. Memegang Kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Ang
katan Laut dan Angkatan Udara (menurut pasal 10 U.U.D.);
e. Menjatakan Perang, membuat pcrdamaian dan perdjandjian
dengan Negara lain, dengan persetudjuan D.P.R. (sekarang
D.P.R.-G.R. menurut pasal 11 U.U.D.);
f. Menjatakan keadaan bahaja menurut sjarat-sjarat dan ke-
tentuan-ketentuan jang ditetapkan Undang-undang (menu
rut pasal 12 U.U.D.);
g. Mengangkat dan menerima Duta/Konsul (menurut pasal 13
U.U.D.);
1011
)
Ditambah dengan:
1012
a. D.P.R. tidak bisa dibubarkan oleh Presiden (menurut „Pen-
djelasan Tentang Undang-undang Dasar Negara Indonesia”,
angka VII);
b. D.P.R. mengawasi tindakan-tindakan Pemerintah (Presiden
dan Menteri-menteri), (menurut „Pendjelasan Tentang
' Undang-undang Negara Indonesia” tersebut diatas);
c. D.P.R. bersama-sama Presiden membuat Undang-undang
(menurut pasal 20, 21 dan 22 U.U.D.);
d. D.P.R. menetapkan Anggaran Belandja dan Pendapatan,
Padjak-padjak Negara, mata uang dan meminta pertang-
gungan djawab Keuangan (menurut pasal 23 U.U.D.);
13. Mengenai KEDUDUKAN, TUGAS dan WEWENANG BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN disempurnakan sebagai berikut:
Memeriksa tanggung djawab Pemerintah tentang Keuangan
Negara dan melaporkannja kepada D.P.R. (menurut pasal 23
U.U.D. dan „Pcndjelasan Tentang Undang-undang Dasar
Negara Indonesia” Bab VIII);
14. Mengenai D JUM LAH DEPARTEMEN-DEPARTEMEN, seperti
tersebut dalam,halaman 478 dibawah d, sub (3) supaja didjadi-
kan,sebagai berikut:
Untuk efisiensi perlu ditetapkan dengan Undang-undang djum
lah maksimal dari Departemen-departemen menurut kebutuhan
pelaksanaan Pembangunan Semesta Nasional Berentjana.
Mengenai „HUBUNGAN SATU DENGAN LAIN NJA” (halam
an 479, sub e) supaja DIHAPUSKAN sadja, sebab sudah akan
diatur dengan Undang-undang.
15. Mengenai „HAL-HAL LAIN” (halaman 479 sub f), maka
rumusan-rumusan jang tersebut dari No. 1 s/d No. 12 pada
umumnja dapat diterima dengan tjatatan:
No. 11 diganti mendjadi „Sensus harus diadakan untuk ber
bagai hal jang diperlukan menurut ketentuan Undang-undang,
dan kemudian ditambahkan:
16. „No. 13 retooling jang dikehendaki M ANIPOL serta PEDO
MAN PELAKSANAANNJA dan AMANAT PENEGASAN
P.J.M. PRESIDEN tanggal 9 Djanuari 1960, harus dilaksana
kan mulai dari bawah sampai keatas”.
1013
l
§ 395. Pemerintahan Daerah
1014
Dengan tjatatan: Pemerintah Daerah harus Concordant dengan
Pemerintah Pusat baik mengenai hubungan antara Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan anggota-anggota DPRD
maupun mengenai tugas-tugas jang harus dibcrikan kepada
masing-masing anggota BPH.
Mengenai huruf d, tentang: Tjara Pengawasan atas Pemerintah
Daerah.
Supaja ditambah dengan angka 3, jang berbunji sebagai berikut:
3. Pimpinan dan pengawasan Pusat kepada Daerah-daerah
Swatantra dilakukan oleh Biro-biro dari Departemen
DAN OD
Mengenai huruf e, ,,Hal-hal lain” hendaknja disempurnakan
sehingga mendjadi dua ajat, sebagai berikut:
1. Pcmilihan Umum untuk anggota DPRD supaja bersamaan
dengan pemilihan umum untuk DPR dan MPR.
■ 2. Harus segera dibuat Undang-undang Pemilihan Umum jang
baru untuk maksud tersebut ajat (1) jang mengandung
prinsip umum, langsung, bebas dan rahasia.
22. Mengenai huruf f, tentang: „Daerah Swapradja”, diusulkan
perubahan-perubahan sebagai berikut:
Angka 2, supaja diluruskan dihapus.
Angka 3, didjadikan angka 2, dan kemudian ditambah dengan
angka 3 jang berbunji sebagai berikut:
3. Semua Swapradja jang masih ada akan dihapuskan dan
diganti dengan Daerah-daerah Swatantra berdasarkan
Undang-undang Pokok Pemerintah Daerah jang baru,
dengan memperhatikan keadaan Daerah setempat.
Landreform (§ 398)
23. Program Landreform harus selesai dilaksanakan dalam tahun-
tahun pertama (antara 3-5 tahun) tahap pertama Pola Pem
bangunan. Landreform adalah basis pembangunan semesta.
24. UU Pokok Agraria supaja didjadikan pegangan seterusnja
karena sudah mengandung pengolahan jang lebih matang dan
1015
lebih madju, serta djuga lebih mentjakup dasar-dasar fikiran
pokok termuat dalam APP mengenai bidang Agraria.
Koperasi (§ 400)
1016
(b) Djawatan koperasi dibagi d u a :
(I) Djawatan Koperasi Pusat:
(II) Djawatan Koperasi Daerah:
— Djawatan Koperasi Daerah Tingkat I;
— Djawatan Koperasi Daerah Tingkat II;
1017
I
(a) berazas kekeluargaan (gotong-rojong);
(b) bertudjuan memperkembangkan kesedjahteraan masjarakat
dan daerah bekerdja pada umumnja;
(c) berusaha menjelenggarakan salah satu atau beberapa usaha
dalam lapangan perekonomian;
(d) keanggotaannja bersifat sukarela atau atas dasar keke
luargaan;
(e) Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan Koperasi berada
ditangan rapat anggota (demokrasi);
(f) Pembangunan sisa hasil usaha didasarkan atas keseimbangan
djasa; -
(g) Modal Koperasi mempunjai fungsi sosial.
33. B i a j a '
1018
37. Idem huruf h, ditambah dengan angka 5 jang berbunji:
Diadakan peradilan administratip.
38. Mengenai huruf c 2 dan 4, dalam penjempurnaan undang-
undang hukum perkawinan dan hukum waris supaja diper
hatikan adanja faktor-faktor agama, adat dan lain-lainnja.
39. Mengenai huruf c, supaja ditambahkan: Perundang-undangan
mengenai kependjaraan, djaminan sosial dan lain-Iain perun
dang-undangan jang menurut djiwa Amanat Pembangunan
Presiden perlu diadakan.
40. Mengenai huruf d, supaja disamping membangun rumah pen
djara modern:
Politik Keamanan/Pertahanan
41. Sebagai konsekwensi daripada bentuk dan sifat Keamanan/
Pertahanan R.I. itu, maka Angkatan Perang Republik Indo
nesia turut serta menjelesaikan tuntutan-tuntutan revolusi
Nasional, dalam bidangnja masing-masing.
42. Melaksanakan pemulihan keamanan dalam waktu jang sesing-
kat-singkatnja.
Organisasi Keamanan/Pertahanan
43. Penjusunan organisasi Keamanan/Pertahanan Negara diseluruh
pelosok tanah-air diatur dalam Undang-undang Pokok Ke
amanan/Pertahanan.
44. Presiden dalam kedudukannja sebagai Panglima Tertinggi me-
megang kekuasaan penuh atas Angkatan Perang Republik
Indonesia.
1019
45. Susunan Angkatan Perang Republik Indonesia sebagai inti
pertahanan rakjat semesta diatur dengan Undang-undang.
46. Polisi Negara adalah alat revolusi untuk pengamanan dalam
negeri. Kedudukan serta tugas Polisi Negara diatur dalam
Undang-undang Pokok Kepolisian.
47. Mahkamah Agung/Mahkamah Agung Tentara termasuk Ke
djaksaan Agung/Kedjaksaan Agung Tentara adalah alat
revolusi jang berkedudukan sebagai pembantu Presiden.
Kedudukan dan tugas Mahkamah Agung/Mahkamah Agung
Tentara termasuk Kedjaksaan Agung/Kedjaksaan Agung Tentara
diatur dengan Undang-undang.
Pembangunan Angkatan Perang dan Kepolisian Negara
48. Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia dan Ke
polisian Negara haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip haluan
Negara, dasar politik pertahanan Negara dan bentuk pertahanan
Negara.
49. (a) Dibidang mental supaja dilaksanakan indoktrinasi setjara
mendalam tentang Pantjasila, Manifesto Politik Republik
Indonesia beserta perperintjiannja sebagai garis-garis besar
haluan Negara, Amanat Pembangunan Presiden, ^Djalannja
Revolusi Kita”, dan „Membangun Dunia Kembali” sebagai
garis-garis besar haluan pembangunan dan pedoman pelak-
sanaannja kepada anggauta-anggauta Angkatan Perang dan
Kepolisian Negara.
(b) Diadakan usaha penjempurnaan pemeliharaan rochani ditiap-
tiap Angkatan menurut agamanja masing-masing.
50. Mendasarkan kebidjaksanaan pembiajaan pola pembangunan
Angkatan Perang dan Kepolisian Negara pada prinsip kese-
imbangan antara Angkatan, antara bidang Keamanan/Pertahan-
an dengan bidang-bidang lainnja, dengan memperhatikanl kemam
puan keuangan Negara.
1020
Masalah Pmuulang-unthmgan
1021
S - 19
Maksud daripada ini adalah supaja segala sesuatu
untuk mentjapai Tudjuan Nasional kita itu didjalan
kan setjarst teratur, terkoordinasi, efisien, dan atas
dasar tugas dan tanggung dja>vab jang djelas dan tegas.
Demikianlah, maka wakil-wakil dari berbagai golong
an rakjat dimasukkan dalam berbagai organisasi. Ada
jang dimasukkan dalam MPRS. Ada jang dimasukkan
dalam DPR-GR. Ada jang dimasukkan dalam Pe
merintahan. Ada jang dimasukkan dalam DPA. Ada
jang dimasukkan dalam Front Nasional. Tugas dan
tanggung-djawab dari Lembaga-lembaga/Alat-alat Per-
lengkapan Negara ini sudah djelas dan tegas. Angkatan
Bersendjata adalah suatu Golongan Karya. Sedjumlah
anggauta Angkatan Bersendjata di Lembaga-lembaga
tersebut sebagai wakil-wakil golongan Karya Angkatan
Bersendjata, dengan sendirinja anggauta-anggauta
Angkatan Bersendjata jang bersangkutan turut memikul
tanggung-djawab terhadap Lembaga dimana mereka
duduk atau mendjadi anggauta, dan dalam kedudukan
itu mereka mendjalankan tugasnja dalam rangka tang
gung-djawab lembaga tersebut. Tetapi Angkatan Ber
sendjata sebagai suatu organisasi, lebih tepat lagi seba
gai suatu alat kekuasaan Negara, tidak sebagai suatu
golongan karja, berkedudukan dalam bidang Pemerin
tahan. Peranan utama daripada Angkatan Bersendjata
dibidang Pemerintahan adalah Pengamanan usaha per-
wudjudan Tudjuan Nasional dan usaha pemeliharaan
kelangsungan selandjutnja.
Peranan pengamanan itu dilakukan oleh Angkatan
Bersendjata terhadap segala matjam bahaja jang rae-
ngantjam usaha-usaha pentjapaian Tudjuan Nasional
kita, baik jang datang dari luar, dalam hal mana pe
ngamanan itu berwudjud tugas Pertahanan Nasional,
maupun jang datang dari dalam, hal mana pengaman
an itu berwudjud tugas keamanan Dalam Negeri.
Angkatan Bersendjata kita terdiri atas Angkatan
Perang Republik Indonesia dan Polisi Negara.
Sudah mendjadi suatu kelaziman bahwa Pertahanan
Nasional adalah tugas pokok A PR I, dan keamanan
dalam Negeri adalah tugas pokok Polisi, Negara”.
1023
Fakta-fakta jang mernpcngarulii persoalan (§ 405)
59. Ajat a) Berlangsungnja dua proses „stabilisasi” didunia, jang
sangat berpengaruh dalam kehidupan politik inter
nasional.
b) Kepentingan Indonesia dengan politik bebas-aktif
membela kemerdekaan nasional dan mulai melak
sanakan pembangunan ekonomi berentjana.
c) Sifat bangsa Indonesia jang tjinta-damai jang tersimpul
dalam Pantjasila dan letak geografis Indonesia jang
sangat strategis.
d) Berlangsungnja proses isolasi kekuatan-kekuatan
politik jang anti Manipol didaiam negeri.
Ajat d) lama'hapus dengan penggantian diatas.
e) Kegiatan-kegiatan destruktif dan labilitet ekonomis
karena pemberontakan-pemberontakan kontra revolu
sioner dan subversip.
Ajat f) lama tetap.
g) lama tetap.
h) Faktor-faktor tersebut memaksa Indonesia mendja
lankan politik pertahanan jang defensif-aktif, disamping
politik luar negeri jang bebas-aktif.
i) lama tetap.
60. Ajat a) § 406: Ditambah dan berbunji:
,,Kita mempunjai politik jang defensif-aktif, artinja
tidak agresif.
Faham Perang sebagai pentjerminan daripada Pantja
sila, jalah bahwa bangsa Indonesia jang tjinta-damai
dan ingin bersahabat dengan semua bangsa itu, tidak
menghendaki adanja peperangan. Bangsa Indonesia
hanja akan berpcrang djika setelah diusahakan sedjauh
mungkin untuk mentjegahnja, tidak ada lagi djalan
lain untuk menjelesaikan suatu pertikaian dengan
Negara lain, dan Indonesia oleh karenanja dipaksa
untuk mengadakan perlawanan demi kepentingan
Nasional. >
1024
Mengingat djiwa Revolusi Indonesia dan faham bangsa
Indonesia tentang perang, maka mau tak mau Politik
Pertahanan kita harus pula berdjiwa anti-impcrialisme
dan anti-kolonialisme, dan bersifat defensif-aktif serta
menolak adanja atau ikut scrtanja kita dalam perse-
kutuan-persekutuan militer.
Kalau kita dipaksa berperang, maka kita akan pasti
menghadapi suatu perang modern.
Perang modern adalah suatu pertjobaan terhadap
seluruh kekuatan bangsa. la memerlukan mobilisasi
daripada seluruh sumber-sumber kekuatan bangsa, ia
memerlukan pengerahan semua unsur-unsur potensi
perang bangsa itu.
Dari ini djelaslah bahwa penghantjuran pasukan-
pasukan Angkatan Bersendjata musuh dimedan
pertempuran, pasukan-pasukan Angkatan Bersendjata
mana hanja merupakan suatu unsur sadja daripada
potensi ^perang musuh, belumlah merupakan djaminan
kemenangan dalam perang.
Seluruh usaha perang musuh harus dapat dihantjur-
kan. Oleh karena itu, dalam tjita-tjita membangun
Angkatan Bersendjata kita, maka arah pembangunan
harus pertama-tama ditudjukan kepada pembangunan
suatu Angkatan Bersendjata jang modern jang memi
liki suatu ’’strategic offensive element” jang dapat
dilantjarkan terhadap unsur-unsur pendukung 'perang
musuh diwilajah musuh itu sendiri. Pemilikan suatu
’’strategic offensive-element” itu akan merupakan du-
kungan penting bagi diplomasi kita, dan pula merupa
kan suatu ’’deterrent” bagi musuh untuk memulai
peperangan. -
Selandjutnja konsepsi pertahanan kita; harus sekali-
kali tidak boleh merugikan usaha pelaksanaan tugas
Angkatan Bersendjata jang kini sedang didjalankan,
jaitu pemulian keamanan dalam Negeri dan| per
djuangan merebut Irian Barat, tetapi malahan harus
1025
dapat mempcrtjcpat penjelesaian daripada usaha-usaha
itu. Achirnja konsepsi pertahanan kita itu, harus
' dirumuskan dengan memperhatikan pula sifat-sifat
bangsa kita, jang bilamana dipaksa perang akan
mengadakan perlawanan dengan tak mengenai
nienjertfh hingga kemenangan achir tertjapai dengan ,
segala alat dan tenaga apapun jang dapat dikerahkan”.
61. Ajat b) baru berbunji:
„Potensi perang suatu bangsa terdiri atas unsur-unsur
semangat nasional, kekuatan industri dan ekonomi,
Angkatan Bersendjata, kapasitet untuk penjelidikan
dan perkembangan ilmiah, dan tenaga manusia. Dari
unsur-unsur ini, maka djelaslah bahwa Angkatan
Bersendjata merupakan hanja suatu unsur sadja
daripada potensi perang suatu bangsa. Tetapi unsur
tersebut adalah instrumen jang paling aktif ditangan
Pemerintah untuk melakukan tekanan physik setjara
langsung terhadap musuh.
Dan aksi-aksi daripada Angkatan Bersendjata ini ada
lah aksi-aksi jang paling menondjol dibandingkan
dengan aksi-aksi oleh alat-alat lainnja dalam men
tjapai tudjuan Nasional.
Oleh karena itu mau tak mau Angkatan Bersendjata
mendesak memadjukan kebutuhannja akan tenaea
manusia dan materiil. ~
Sudah diterangkan bahwa Angkatan Bersendjata
adalah instrumen jang paling aktif. Namun samangat
Nasional adalah unsur jang paling utama daripada
potensi perang suatu bangsa. oleh karena sekali
semangat Nasional ^untuk melandjutkan perlawanan
terhadap musuh mendjadi patah oleh sebab apapun
djuga, maka musuh berada dalam posisi untuk mudah
niemaksakan kehendaknja. Semangat Nasional ber-
sumber kepada ideologi Negara. Oleh karena itu maka
unluk pembangunan Angkatan Bersendjata indoktrinasi
1026
ideologi Negara, jailu Pantjasila, Manifesto Politik
Republik Indonesia, Amanat Pembangunan Presiden,
„Djalannja Revolusi Kita” dan „Membangun Dunia
Kembali” bagi Rakjat Indonesia pada umumnja, di
samping indoktrinasi Sapta-Marga kepada warga
Angkatan Bersendjata pada chususnja merupakan
suatu usaha jang amat esensiil, usaha mana ditudjukan
supaja Rakjat dan Angkatan Bersendjata, bilamana
bangsa Indonesia dipaksa untuk berperang, mereka
itu tidak kenal •mcnjerah dalam keadaan jang bagai-
manapun djuga dan berusaha dengan tenaga dan alat
jang ada padanja untuk keluar sebagai pemenang.
Kelima unsur daripada potensi perang suatu bangsa
merupakan suatu kesatuan tunggal jang harmonis.
Hal ini berarti, bahwa pembangunan*- Angkatan Ber
sendjata harus disertai dengan pembangunan unsur-
unsur lainnja daripada potensi perang suatu bangsa
setjara selaras. Oleh karena itu sedjalan dengan pem
bangunan Angkatan Bersendjata dan semangat
Nasional maka harus diusahakan:
Pembangunan kekuatan Industri dan Ekonomi, untuk
setjara selfsupporting memenuhi berbagai kebutuhan
materiil untuk Angkatan Bersendjata dan Rakjat. Da
lam hubungan ini, dalam tarap pertama Pembangunan
Semesta perlu mulai dilctakkan dasar-dasar untuk
pembangunan industri guna keperluan Angkatan
Bersendjata.
Pembangunan dibidang penjelidikan dan Perkembangan
llmiah jang penting baik untuk Angkatan Bersendjata
maupun untuk industri.
Dalam hubungan ini lembaga-lembaga Scientific
Research dan Development jang penting untuk
Angkatan Bersendjata perlu dibentuk dalam tahap
pertama Pembangunan Semesta.
Pembangunan tenaga manusia, dalam arti kata pen
didikan dan latihan untuk mendapatkan tenaga-tenaga
1027
terlatih bagi berbagai kebutuhan Angkatan Bersendjata
chususnja dan Negara umumnja. Dalam hubungan
faktor tenaga manusia, perlu dikemukakan keharusan
adanja alokasi jang seimbang daripada tenaga manusia
untuk segala usaha Negara, baik diwaktu daniai
maupun diwaktu perang”. ‘
62. Ajat b), c), d) dan e) lama mendjadi c), cl), e dan f baru.
§ 407:
Ajat b):
Sub 6) hapus.
Ajat a).
1028
Sub 5) Penrndjauan kedudukan dan nasionalisasi perusahaan-
peruhaan asing jang niengexploitasi sumber mineral
dan mengusahakan perkebunan jang menghasilkan
bahan vital, agar untuk kepentingan pertahanan nasio
nal tidak dihadapkan pada kesulitan.
Sub 6) Penjempurnaan sistim distribusi dan penguasaan
(nasionalisasi) transpor vital seperti transpor minjak
jang kini sebagian besar masih ditangan pengusaha
asing (tankervloot), oleh negara.
Ajat f).
Sub I) Diadakan usaha untuk mempertinggi kemakmuran dan
kesedjahteraan sebagai dimaksud oleh program
„Sandang-Pangan” dengan melaksanakan landreform.
*
65. § 409 : \
1029
Ajat b) •
Ajat c) *
6
6. §410:
6
7. §4
11:
Ajat c).
Ajat e).
1030
4
68. § 412:
Ajat b) Pcralatan :
2. Chusus:
(c) Menjesuaikan ketentuan kepegawaian selaras
dengan kebutuhan revolusi, berdasarkan Manifesto
Politik Republik Indonesia. _
(d) Usaha penjaluran tenaga jang tidak mampu
menjesuaikan diri dengan wadjah baru Kepolisian
Negara berdasarkan Manipol dan Amanat Pem
bangunan Presiden dengan tjara jang sesuai dengan
azas perikemanusiaan.
Ajat d) Pendidikan :
2. Chusus :
(c) ditambah anak kalimat: dan Indoktrinasi Manipol.
Amanat Pembangunan Presiden, „Djalannja Re
volusi Kita” dan ..Membangun Dunia Kembali".
69. § 415:
Alinea kedua diubah : '
' Peranan dan kegiatan Angkatan Perang dan Kepolisian Negara
dibidang produksi, nicndckatkannja dengan rakjat setjara lebih
intensif, dalam proses pembangunan negeri terutama dalam
hal industrialisasi dan pelaksanaan landreform.
70. § 415 :
Ajat a).
Sub 1) Tertjiptanja ideologi Pantjasila diseluruh pelosok
kepulauan, dan indoktrinasi Manipol. Amanat Pem
bangunan Presiden, ..Djalannja Revolusi Kita" dan
..Membangun Dunia Kembali”. •
1031
tertjantum dalam § 489 halaman 572 (Buku kesatu Djilid III)
djangan disebut nama sesuatu negara, tjukup disebut ahli luar
negeri.
Industri Ringan
2. Hendaknja § 480 b (Buku kesatu Djilid III) diubah mendjadi:
„Industri ringan (sedang dan besar) dimiliki oleh Negara, oleh
swasta jang modal dan keuntungannja menetap di Indonesia
(domestic-capital).
3. Supaja § 492 (Buku kesatu Djilid III punt 6) ditambah dengan
ajat baru (6 b), jang berbunji:
„Pabrik-pabrik pengavvetan buah-buahan, sajur-majur dan
lauk-pauk”.
Gerakan Koperasi
1. Dalam Buku kesatu Djilid III § 507, alinea terachir jang ber
bunji : „Selain itu perlu diadakan wadjib Koperasi, dimana
setiap anggota masjarakat diharuskan mendjadi anggota Ko
perasi”, sejogianja diganti sebagai berikut: „Menjempurnakan
bimbingan dan mengawasi perkoperasian Rakjat dibidang
produksi, distribusi dan industri” (Sesuai dengan Amanat
Presiden. Lihat Buku kesatu § 20 D. sub 2).
2. Dalam menggerakkan koperasi setjara frontaal perlu melalui
pendidikan, penerangan, bantuan dan fasilitet jang luas dan
berentjana, sehingga kesadaran berkoperasi dimiliki oleh setiap
warga-negara Indonesia.
Perhubungan Darat
1032
T o u r i s in c
4. Buku kesatu Djilid 111 § 538 sub b.l.a. hendaknja berbunji:
Mengingat bahwa Negara kita baru sadja mcngindjak dunia
Tourisme, hendaknja peringanan Frontier Formalities, djika
dikehendaki, diselenggarakan setjara berangsur-angsur demi
keamanan dan kewaspadaan Nasional”.
1033
LAMPIRAN: B (SARAN)
1 /
I. B ID A N G M EN T A L/A G A M A /K E R 0C H A N IA N /PEN EL1T IA N
Nlentalita (§ 317)
Agania/Kerochaniau
Pendidikan
1034
8. Dalam pelaksauaannja supaja pcrsentasc anggaran belandja
untuk bidang P.P. & K. dapat ditindjau begitu rupa hingga
mendapatkan kemungkinan kenaikan sesuai dengan besarnja
tanggung-djawab bidang tersebut didaiam membangun tenaga-
tenaga pembangunan.
v " i
9. Mengenai usul Depernas tentang pemetjahan Departemen P.P.
& K. mendjadi beberapa Departemen (lihat § 347 dan § 394.
a, 2) supaja dipertimbangkan berdasarkan pengalaman praktek
selandjutnja.
1035
16. Mengenai Anggaran Belandja berpendapul:
— menjetudjui usul perbandingan anggaran belandja untuk
pendidikan kedjuruan dengan pendidikan umum mendjadi
7 : 3.
17. Civics hendaknja diberikan mulai dari Sekolah Rakjat setjara
sistimatis, sehingga achirnja dapat terbentuk warganegara jang
berpribadi patriot, sosialis dan demokrat sedjati.
18. Perpustakaan Desa harus dirumuskan dengan tegas dan harus
dimasukkan dalam pola projek pokok.
19. Pemerintah hendaknja membantu pedjabat-pedjabat pemerin
tah dalam melakukan latihan djabatan, dengan mengudjinja ter-
sendiri dan jang mempunjai civil effect.
20. Badan-badan dan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan
(Islam, Nasrani Kristen dan lain-Iain) seharusnja Pemerintah
(Departemen Sosial, Departemen Agama dan Departemen P.P. '
& K.) dalam memberikan subsidi/bantuannja kepada mereka
dalam suasana Usdek dan Manipol ini, didjalankan setjara
perimbangan menurut bilangan penganut-penganutnja, dan
disamping itu hendaknja dalam mereka menerima bantuan dari
Pemerintah atau lainnja itu ditjegah mengadakan propaganda
jang tidak wadjar.
II. B ID A N G KESEDJAHTERAAN ^
Kesedjahteraan Rakjat (§ 384)
1. Supaja selekasnja dilaksanakan Undang-undang Pokok Kese
hatan jang telah disetudjui oleh Pemerintah dan DPR-GR pada
tanggal 30-9-1960, jang memuat diantaranja :
a. Djaminan Kesehatan chusus untuk Pegawai/Buruh dan karya
lain-Iain, dimana harus diperhatikan pula perlindungan ter
hadap hal-hal jang mengganggu dan atau membahajakan
kesehatan. # .
b. Penggunaan dan penjebaran tenaga kesehatan Pemerintah
maupun Swasta setjara adil dan merata. .
c. Usaha pengobatan dan perawatan untuk masjarakat dise
luruh Indonesia setjara merata dan supaja obat-obatan
mudah didapat dengan harga murah.
1036
2. Dalam pembangunan semesta supaja dititik-beratkan terlebih
dahulu usaha-usaha dilapangan preventif maupun kurarit pada
desa-desa dan pelosok-pelosok dengan mempertimbangkan soal
luas dan djarak daerah-daerah.
3. Hasil-hasil research dalam bidang kesehatan hendaknja effektif,
lekas bermanfaat dan tcrasa.
1037
S - 20
Departemen jang berusaha setjara masal untuk menipcrtinggi
achlak dan membimbing rakjat kearah sifat-sifat mental, seperti
jang lajak dimiliki oleh warga-negara kita (§ 192, Djilid II)
dengan menggunakan radio (ditiap-tiap desa satu transistor,
ditiap-tiap asistenan satu projektor jang berkeliling ke-desa-desa),
buku-buku batjaan untuk anak sekolah dan r&kjat, dengan
tjeritera-tjeritera jang menarik dan mendjurus kearah perbaikan
watak seperti kedjuruan, hemat, sederhana, hubungari dalam
keluarga jang mesra, tjinta tanah air dan kasih kepada sesama
manusia dan lain-Iain.
11. Dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Berentjana
tidak boleh tidak akan timbul masalah-masalah sosial baru,
lebih akibat peralihan (transisi) dari masjarakat agraris ke
masjarakat industri. Oleh karena itu disarankan, hendaknja
pagi-pagi sudah dipikirkan oleh Pemerintah dan diambil
langkah-langkah persiapan untuk menghadapi masalah-masalah
sosial baru seperti tersebut diatas, supaja Pembangunan Semes
ta Berentjana jang kita usahakan itu sungguh-sungguh mem-
-bawa kesedjahteraan kepada rakjat dan tidak sebaliknja.
12. Disamping usaha-usaha kesedjahteraan sosial Pemerintah, hen
daknja Pemerintah membantu pembangunan usaha-usaha swasta
nasional, baik jang sudah ada, maupun jang akan didirikan
dalam bidang kesedjahteraan sosial.
13. Jang termaktub dalam Buku kesatu Djilid III tentana Garis
Besar Pembangunan § 620 tentang waktu kerdja harus dinaik-
kan dari 7 djam mendjadi 8 atau 9 djam, tidak boleh berten-
tangan dengan Buku kesatu Djilid I tentang pendahuluan § 20
sub d ajat 1 a.
14. Supaja ada koordinasi jang sebaik-baiknja antara Departemen-
departemen jang menggunakan tenaga kerdja untuk pembangun
an. "
15. Untuk lebih' mendjelaskan kedudukan buruh dalam rangka
Sosialisme Indonesia diadjukan difinisi sebagai dibawah in i:
Buruh dalam pengertian Sosialisme Indonesia adalah „Manusia
1038
sebagai sumber tenaga kerdja jang menentukan dan bertang-
gung-djawab terlaksananja masjarakat adil dan makmur
berdasarkan Manipol” (lihat halaman Manipol).
16. Tanah kosong supaja dikerdjakan oleh petani miskin berdasarkan
. peraturan Pemerintah atau Undang-undang.
17. (1) lama ditambah research.
18. 4. 1. supaja diperhatikan soal perumahan untuk tani dan nelajan
dengan djalan kredit.
19. Perluasan penghargaan dari penemu-penemu sesuai dengan
Amanat Presiden (Buku kesatu Djilid I § 33 ajat d).
20. Supaja dilaksanakan Undang-undang Pokok Agraria, termasuk
pembiajaan-pembiajaannja dalam bidang landreform dan
land use.
1039
berdasarkan perundang-undangan jang telah ada. Tingkat
I I I diadakan pada daerah ketjamatan atau daerah kesatuan
masjarakat hukum jang tjukup besar, atau dari gabungan
beberapa desa”.
„4. Daerah Swatantra Tingkat III pada achirnja harus mcng-
gantikan kesatuan-kesatuan masjarakat hukum terendah” .
„5. Tidak setudju adanja Propinsi administratif.
Pulau Sulawesi supaja dibagi mendjadi 4 Daerah Swatan
tra Tingkat I”. v
,,6. Tidak setudju Pola jang hendak menempatkan swatantra
tingkat I didaerah keresidenan dan tingkat II didaerah
ketjamatan”. >
„7. Keresidenan supaja dihapuskan dan pegawai-pegawainja
ditampung didaiam daerah swatantra I dan II ”.
2. Harus segera adanja ketentuan dalam Undang-undang Organik
jang membagi habis seluruh wilajah R.I. dalam tiga tingkatan
Daerah Swatantra, sebagai pelaksanaan U.U.D. fasal 18.
Desentralisasi (§ 393)
' I
3. Mengharap kepada Presiden untuk membikin Undang-undang
Pokok tentang Pemerintahan Daerah tersebut setjepat mungkin
dengan bekerdja sama dengan DPR-GR. Dan dalam penjusunan
Undang-undang Pokok Pemerintahan Daerah ini hendaklah
dihindarkan doublures terutama mengenai tugas dan wewenang.
4. A ja t: h no. 7 dirobah sebagai berikut:
,.adanja pengawasan jang preventif dan repressif”.
Pemerintahan Daerah (§ 393)
5. (a) Harus segera diadakan satu sadja Undang-undang Pokok
Tentang Pemerintahan Daerah jang mentjakup segala pokok-
pokok (-usul-usul) jang progresif dari U.U. No. 22/1948,
U.U. No. 1/1957, Pen. Pres. No. 6/1959 dan Pen. Pres.
No. 5/1960, sesuai dengan idee demokrasi terpimpin.
(b) Untuk mentjapai efisiensi, setiap penjerahan tugas dan
wewenang hendaknja diatur sedemikian, sehingga tidak me-
ngakibatkan terdjadinja doublures dalam bidang-bidang tugas
dan wewenang tersebut.
1040
Pemeriptahan Desa (§ 396)
1041
Pembangunan Masjarakat Desa (P.M.D.) (§ 397).
1042
(c) s.d.a. 251 sampai 450/km2, 7V£ ha.
(d) s.d.a. 451 /km 2 kcatas, 5 ha.
Itu semuanja mengenai tanah sawah, sedangkan mengenai
tanah kering djumlah tanah ditambah dengan 20% dari
djumlah itu.
d. Kepada pemilik-pemilik tanah jang diambil tanahnja oleh
Negara diberi ganti kerugian jang ditentukan oleh Peme
rintah; tanah-tanah jang dikuasai oleh kaum imperialis dan
jang mendjadi kepunjaan kaum kontra revolusi disita oleh
Pemerintah tanpa ganti kerugian.
e. Batas minimum hanja ditentukan untuk memudahkan
antjer-antjer pembagian tanah kepada mereka jang
kekurangan tanah garapan dan mengingat kesanggupan
mengerdjakan dari seseorang dan sama sekali tidak ditudju
kan untuk melikwidasi tanah garapan kaum tani dibawah
). . minimum. Batas minimum dipcrkirakan 1 — 2 ha.
g. Padjak bumi jang sedjak revolusi sudah dihapus tapi jang
kini dihidupkan kembali sebagai Padjak Hasil Bumi
,i dengan kl. 30 kali lipat, hendaknja ditindjau kembali.
-I!-;if. Untuk mendjamin bahwa tidak akan terdjadi akumulasi
niJt tanah disatu tangan kembali dan dilain fihak disintregasinja
kaum tani jang hanja memiliki tanah garapan dalam djumlah
jang minipi itu, maka hendaknja dipersiapkan oleh
Pemerintah „djalan koperasi produksi pertanian” (gotong-
rojong) bagi kaum tani dengan sukarela dengan tanah
garapan dan tenaga kerdja sebagai sahani Pemerintah mem
beri kredit, bantuan alat dan teknik dan lain-Iain.
12. Kelebihan tanah Pertanian dari batas maximum itu dikuasai
oleh Negara dan dibagikan kepada buruh-tani dan tani-miskin
jang tidak mempunjai/kurang tanah garapan.
Kepada mereka jang setjara defacto menggarap suatu tanah
akan mendapat prioritet didalam pembagian tanah itu, ketjuali
’ kalau kepentingan negara/masjarakat menghendaki lain.
Pemerintah dapat mengambil tindakan lain dengan mengganti
setjara lajak.
1043
13. Melaksanakan setjara konsekwen Undang-undang Pcnghapusan
Tanah Partikelir, Undang-undang Bagi Hasil dan djuga supaja
diadakan Undang-undang tersendiri jang mengatur daerah
kehutanan.
14. Perlu pembentukan Panitia di Pusat maupun daerah dengan
mengikut-sertakan wakil-wakil organisasi massa tani revolusioner
jang akan mendampingi pemerintah dalam melaksanakan
Landreform.
15. Penanaman modal asing dilapangan Agraria tidak dapat dibenar
kan, akan diutamakan bantuan dan pindjaman luar, Negeri
dalam bentuk kredit jang tidak mengikat.
Penjebaran Tenaga Pembangunan (Transmigrasi) (§ 399)
16. a. Harus diadakan persiapan jang pantas dan teliti didaerah
jang bakal ditudju. Djuga diatur transmigrasi kolektif jang
rombongannja meliputi berbagai lapangan keahlian dan
diperhatikan perspektif koordinasi dengan potensi masjarakat
daerah jang ditudju. '
b. Perlu perhatian jang tjukup untuk pembangunan desa
disekitar daerah transmigrasi. Pembangunan didaerah desa-
desa itu supaja seimbang dengan keadaan daerah 'trans
migrasi untuk mentjegah timbulnja perasaan dianak-tirikan
dari penduduk daerah tersebut.
c. Transmigrasi lokal djuga merupakan usaHa jang sedjalan
dengan prinsip mentjegah perasaan dianak-tirikan itu. D i
samping itu perlu koordinasi antar Departemen dan Djawatan
serta Pemerintah Daerah. Perlu pula diikut-sertakan wakil-
wakil dari organisasi massa tani dalam penjelengaraan
transmigrasi.
d. Untuk menampung demobilisasi angkatan bersendjata dan
kaum veteran perlu dibuka tanah baru diluar Djawa,
Madura dan Bali dalam rangka potensi pertahanan nasional
setjara keseluruhan.
e. Djatah transmigrasi dari Rentjana Pola dinaikkan dan di-
sesuaikan dari 250.000 orang mendjadi 1.500.000 untuk
tahap I Pola Pembangunan.
' 1044
17. Penjebaran tenaga pembangunan (Transmigrasi) harus setjara
meluas dan merata keseluruh wilajah Republik Indonesia.
18. Mendorong dan memberikan bantuan kepada transmigrasi
spontan setjara intensif berupa fasilitet untuk pengangkutan dan
pemondokan didalam perdjalanan. Pemerintah Pusat dan Daerah
melaksanakan transmigrasi lokal dengan memberikan bantuan
dan pimpinan seperlunja.
19. Pembukaan tanah tidak diresahkan kepada modal asing, tetapi
dilakukan oleh Pemerintah sendiri (Pusat dan/atau Daerah) dan
Perusahaan-perusahaan Nasional.
Disamping itu dapat diterima kredit jang tidak mengikat dari
luar Negeri untuk pembukaan tanah dan bantuan tenaga-
tenaga ahli.
Koperasi (§ 400)
■ i
1045
Perundang-undangan dan Kcpcndjaraan (§ 402).
1046
(1) Pembangunan Angkatan Bersendjata dalam tahap pertama
dari pada Rentjana Pembangunan Semesta harus merupakan
landasan bagi pembangunan Angkatan Bersendjata djangka
waktu pandjang, dan tiap langkah madju dalam pada itu
harus merupakan hasil jang diharapkan keamanan dalam
Negeri dan menambah kesiapan dalam menghadapi soal
Irian Barat.
(2) Dengan sendirinja kebidjaksanaan pembangunan Angkatan
Bersendjata nanti harus merupakan integran daripada ke
bidjaksanaan Pembangunan Semesta, dan pembangunan
daripada masing-masing Angkatan disynchronisasikan dengan
pembangunan lain-Iain Angkatan.
(3) Pemakaian tenaga asing dalam pembangunan Angkatan
Bersendjata harus diatur dengan suatu peraturan chusus.
Tenaga-tenaga asing itu sebaiknja merupakan perorangan-
perorangan sivil jang bekerdja pada kita atas dasar kon
trak untuk waktu 1 a 2 tahun, dan dimana perlu sesudah
itu kontrak dapat diperpandjang. Tidak tepat kiranja bila
kontrak-kontrak itu mempunjai status diplomatik dan militer,
status mana bisa mempunjai konsekwensi-konsekwensi jang
berat bagi kita”.
IV. B ID A N G PRODUKSI
Pangan
1. Menerima dan menjetudjui garis-garis besar pembangunan
bidang produksi pangan seperti tcrbentang didalam Buku kesatu
Djilid III, § 416 s/d § 449, jang menudju pada selfsupporting.
2. Mengutamakan produksi bahan pangan pada perluasan produksi
padi dan djagung, kehcwanan dan petcrnakan, perikanan darat
dan laut.
3. Mengandjurkan tjara-tjara untuk mcningkatkan produksi pangan
(intensifikasi-ekstensifikasi) sebagai berikut:
(a) Padi dan Djagung:
„ 11. Mengandjurkan agar Pemerintah segera melaksanakan
landreform dan land-use sebagai pelaksanaan Undang-
undang Pokok Agraria”.
1047
1 „22. Menggerakkan setjara massal pemtjerantasan hama
dengan raengikut sertakan aktivitet penerbangan”.
„33. Mengadakan gerakan massal tentang ■pembuatan
pupuk kompos dalam rangka pembersihan kota”.
. „44. Memperluas areal tanah garapan”.
„55. Intensifikasi penanaman, perbaikan tjara bekerdja,
pemupukan, perbaikan bibit, terassering dll”.
„66. Supaja Badan Perusahaan untuk menambah Bahan-
bahan Makanan dan Pembukaan Tanah (B.M.P.T.)
jang ada sekarang benar-benar dapat memberi ban
tuan kepada rakjat tani dalam menambah produksi
beras, terutama ditanah-tanah kering”.
„77. Supaja didaerah-daerah penghasil djagung diadakan
djagung-centra”. .
(b) Kehewanan dan Peternakan:
„11. Mengandjurkan supaja, dalam intensifikasi peter
nakan, lebih diutamakan penjempurnaan bibit-bibit
dalam negeri dan bila perlu baru diimport dari luar
negeri”.
„22. Mengandjurkan supaja, dalam hal memberantas
penjakit ajam, Pemerintah menaruh perhatian terhadap
pembikinan obat ’’Inoly”, hasil penemuan bangsa
Indonesia sendiri. disamping obat-obat lainnja serta
memasukannja kedalam rentjana industri perobahan”.
,,33. Mengandjurkan perhatian terhadap makanan hewan,
antara Jain jang berasal dari > afval pertanian, dan
sebaliknja afval hewan didjadikan pupuk”.
(c) Perikanan Darat & Laut.
„ 11. Mengandjurkan agar didaerah-daerah penghasil ikan
diadakan gerakan penambahan perahu-perahu nelajan
guna menudju terbentuknja armada nelajan.
,>22. Agar para nelajan dilengkapi dengan alat-alat jang
dibutuhkan sesuai dengan kemadjuan teknik, antara
lain motorisasi, bantuan penerbangan dalam segala
kebutuhannja, termasuk pembuatan galangan-galangan
. kapal nelajan.
1048
(d) Pcrkebunan dan Kehutanan.
,.11. Agar supaja diadakan peremadjaan segala tanaman
perdagangan dan menambah areal untuk memper-
tinggi produksi. Peremadjaan itu meliputi perusahaan
perkebunan dan pcrkebunan rakjat”.
„22. Agar diadakan gerakan penghidjauan tanah-tanah
Jang gundul untuk mentjegah erosi jang mendjadi
penghambat besar bagi para petani”. .
„33. Mengandjurkan bantuan penerbangan dalam hal
. pemberantasan kebakaran hutan”.
Menjetudjui rentjana Depernas dalam target usaha tiap tahun
dalam produksi beras dan bahan pangan lainnja, seperti ter-
lukis didalam § 421 s/d § 428, Buku kesatu, Djilid 111, bab 31,
sub 1. •
Menjarankan sebagai kebidjaksanaan penjelenggaraan usaha-
usaha pokok-pokok penting sebagai berikut:
(a) Koperasi:
„11. Agar dalam produksi pangan dipergunakan Koperasi-
koperasi Produksi dilapangan Pertanian, Pcrikanan dan
Kehcwanan”. '
„22. Supaja fungsi Koperasi dimasukkan kedalam § 430,
§ 433 dan § 436 Buku kesatu, Djilid III bab 31,
sub 1”. ’
(b) Perindustrian:
Hendaknja pembangunan perindustrian disesuaikan dengan
hasil produksi pertanian, perikanan, peternakan, serta
memprodusir alat-alat pertanian.
(c) Supaja diadakan BRIGADE PEM BANGUNAN jang mobil
untuk mendjamin lantjarnja pekerdjaan transmigrasi jang
telah direntjanakan dan sebelum diadakan pemindahan
transmigran. _
(b) Perkrcditan:
Perkreditan untuk rakjat tani/nelajan, baik berupa natura
maupun uang, supaja dibcrikan tepat pada waktunja, mudah
dan rendah bunganja, serta setjara kontinu.
1049
(c) Tenaga:
„11. Pengerahan tenaga massa setjara effisien dibidang
produksi tanpa penambahan beban dan pengorbanan
jang berlebihan”.
„22. Ikut sertanja rakjat harus bertudjuan perubahan
susunan masjarakat jang lebih baik, dimana sandang
pangan dan perumahan dapat dipenuhi setjara mini
mal”.
„33. Pendidikan tenaga-tenaga ahli supaja diarahkan untuk
memprodusir tenaga-tenaga spesialisasi disegala bidang
pembangunan. Dalam hal pendidikan ahli-ahli pertanian
supaja diusahakan praktek membimbing rakjat petani”.
Sandang
1050
(c) Mengadakan retooling terhadap aparat-aparat jang ternjata
tidak mampu melaksanakan pola Pembangunan Semesta
Berentjana ini;
(d) Penempatan projek-projek/pabrik-pabrik sandang hendaknja
sedemikian rupa, sehingga dapat mendjamin kelantjaran dan
meratanja distribusi-sandang, sehingga dapat sampai pada
seluruh masjarakat Indonesia, mengingat bahwa Indonesia
adalah negara kepulauan.
Industri Berat
1051
I
Industri Ringan
1. Menjetudjui garis besar pembangunan industri ringan seperti
termaktub didaiam Buku kesatu, Djilid III, Bab 31, Sub 3,
§ 477, § 492 s/d § 495. *
2. Mengandjurkan agar:
(a) Industri ringan dan industri kbnsumsi barang vital milik
modal Negara setjepat dan sebanjak mungkin mendjalan
kan ekspansi dan mendjadi inti dari perusahaan-perusahaan
golongan sedjenis. ►
(b) Tidak men-swastakan perusahaan Negara vital jang sudah
ada.
3. Mengintensifkan kenaikan produksi bahan ekspor.
4. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian untuk menaikkan
produksi dalam negeri berupa hasil-hasil bahan makanan dan
pakaian supaja dalam waktu jang singkat produksi sandang
pangan mentjapai taraf self-supporting.
5. Mengadakan research dibidang pembangunan dengan dasar
„development project”.
6. Mengharuskan keselarasan antara industri berat dan ringan
disatu pihak dengan industri Angkatan Bersendjata dilain pihak.
7. Mengutamakan pendirian industri-industri pengolahan bahan-
bahan mentah hasil dalam negeri mendjadi barang-barang jang
siap untuk dipakai.
8. Menjesuaikan penertiban dan penjempurnaan pelajaran dan
penjebaran galangan-galangan kapal dengan „Nation-building”
dan kebutuhan ekonomi jang merata, mengingat sifat dan
bentuk kepulauan Negara kita.
Perobatan '
1. Menjetudjui maksud pembangunan bidang produksi Perobatan
' seperti termaktub dalam Buku kesatu Djilid III, Bab 31.
2. Mengandjurkan agar:
(a) segera dikeluarkan Undang-undang Pharmasi beserta per-
aturan-peraturan jang mengatur soal-soal dunia pharmasi,
1052
/
1053
S - 21
\
1054
imbang. Unluk mentjapai maksud ini perlu adanja koordinasi
jang baik diantara ketiga djenis perhubungan tersebut.
5. Politik harga. t
Politik harga barang-barang konsumsi dalam negeri didasarkan
kepada azas serendali mungkin sesuai dengan daja beli rakjat
' dengan ketentuan-ketentuan:
persediaan jang tjukup;
persediaan penimbunan,
pengendalian harga,
kelantjaran distribusi dan pengawasan jang tjcrmat.
Perhubungan Darat
1055
(b) djalan jang langsung berkepentingan/berhubungari dengan
objek-objek Pembanunan Semesta ini dalam Bidang Produksi.
(c) perbaikan dan/atau pembuatan djalan-djalan baru antara
Ibukota Daswati I dengan Ibukota 'Kabupaten (Daswati
II).
(d) perbaikan dan/atau pembuatan djalan-djalan baru antara
Ibukota Kabupaten dengan Ibukota Ketjamatan.
11. Pembuatan djalan baru agar diutamakan djalan-djalan „Trans-
Sumatera”, termasuk projek djalan Takengon-BIangkedjeren-
Kotatjane (Atjeh) supaja dimasukkan tahap I, dan „Trans-
Sulawesi”, jang mempunjai nilai strategie sangat besar.
12. Industri jang menjangkut alat-alat kendaraan bermotor supaja
produksinja diperbesar.
13. D.A.M .R.I. sebagai Perusahaan Negara untuk angkutan djalan
raya, baik mengenai djumlah kendaraannja (terutama peng
angkutan dengan truck), maupun mengenai wilajah kegiatannja,
supaja diperluas.
Dengan demikian D.A.M.R.I. dapat didjadikan satu „taman
kendaraan tjadangan strategis" bagi keperluan „Keamanan/
Pertahanan dan dapat mengatur penjaluran barang-barang
penting bagi masjarakat”.
1056
Perhubungan Laut
19. Pembiajaan:
, Dalam hubungan Pelajaran Niaga, Keamanan Pelajaran dan
Kepelabuhan bcrpendapat, agar untuk djangka waktu tertentu
dapat dipertimbangkan penerimaan bantuan luar negeri dari
manapun djuga datangnja jang tidak mengikat dan tidak
merugikan perdjuangan rakjat Indonesia dibidang Pembangunan
Maritim tertentu, antara lain dok-dok, perbengkelan-pelajaran
niaga, termasuk pendidikan tenaga-tenaga ahli/kader, scbagai-
mana disinggung dalam Amanat Presiden pada Pembukaan
Sidang Pertama M.P.R.S. tanggal 10 Nopember 1960.
Perhubungan Utlara
. 1057 v
Prioritas pembangunan diberikan kepada bidang Feederlines,
menjusul intensifikasi dari Inter-island Communication dan
1 achirnja usaha-usaha kearah turut-sertanja Indonesia kedalam
International Network.
1058
mentjapai maksud ini politik perdagangn luar negeri jang
bebas dan aktif harus dilaksanakan setjara lebih intensif dengan
menempuh oreintasi baru dalam pasar dunia sesuai dengan
Manipol dan Amanat Pembangunan Presiden.
Perdagangan luar negeri harus disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan jang urgen dalam pembangunan ekonomi dan tidak
didasarkan kepada maksud mengedjar pendapatan devisen
semata-mata, tetapi lebih dititik-beratkan kepada maksud mcn-
dapatkan barang-barang modal untuk pembangunan dan ketja-
kapan teknik dari luar negeri.
1059
LAMPIRAN : C (HARAPAN)
I. B ID A N G M E N T A L /A G A M A /K E R O C H A N IA N /PE N E LIT IA N
Pendidikan
1060
(e) swasta telali tcrorganisasi dalam membantu pelaksanaan
pendidikan masjarakat.
Adapun alasannja: .
1061
. II. BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAM ANAN/PERTA
HANAN.
Pangan (§ 416)
1062
c. mendapatkan hasil kaju dan minjak Eucalyptus sebagai bahan
export (bahan kesehatan).
7. Supaja diadakan B RIG A D E PEMBANGUNAN jang mobil
untuk mendjamin lantjarnja pekerdjaan transmigrasi jang telah
direntjanakan dan sebelum diadakan pemindahan transmigran.
8. Mengandjurkan supaja Menteri Keuangan ikut duduk didaiam
Badan Pengawas Bank Pembangunan Indonesia (B.P.I.)
9. Supaja dilapangan pertanian, peternakan dan perikanan dimasuk-
kan kegiatan penerbangan sebagai alat pembantu.
10. Mengandjurkan agar keputusan Musjawarah Koperasi Seluruh
Indonesia tanggal 28-5-1960 di Djakarta mendapat perhatian
pelaksana sepenuhnja.
1063
lungan bersih perusahaan-perusahaan asing jang telah ada
di Indonesia, sesuai dengan pikiran-pikiran jang termuat
dalam § 1480 dan § 1482 halaman 3097.
1064
c. Mcngurangi kcuntungan jang didapat oleh modal asing dan
mengendalikan kcuntungan modal Nasional.
Perobatan
1. Industri Pharmasi/Pabrik Obat sedapat mungkin mengutama-
kan pembikinan obat-obat bahan kimia guna memberantas
hama, penjakit hewan, penjakit menular dan penjakit rakjat.
2. Pembangunan Industri Kimia Dasar jang sangat perlu bagi
pertumbuhan Industri Pharmasi Indonesia diselenggarakan oleh
Pemerintah.
3. Pabrik obat assembling dalam Pembangunan Semesta Beren
tjana pada tahap pertama harus diberi prioritas.
4. Bahan obat-obatan jang berasal dari dalam negeri harus men
dapat prioritas untuk diolah. .
5. Distributor-distributor/importir-importir obat-obatan harus
mendjamin tersedianja obat-obat jang dibutuhkan oleh apotik-
apotik/rumah-rumah obat baik patent luar negeri maupun
obat-obat resep lain.
6. Setjara berangsur-angsur diselenggarakan pengobatan dengan
obat-modern seperti obat-obat synthetis, antibiotika. vitamin
dan hormon diseluruh wilajah Indonesia.
7. Sedapat mungkin ditiap-tiap ketjamatan harus ada poliklinik
jang persediaan obat-obat/alat-alat kedokteran diselenggarakan
oleh Bagian Distribusi obat-obatan baik dari Pemerintah maupun
Swasta.
8. Pemerintah menerima djuga sumbangan jang tidak mengikat
berupa obat-obat/resep-resep obat luar negeri.
9. Tiap-tiap daerah hendaknja dapat menguasai sendiri peredaran
obat-obatan dan alat-alat kedokteran jang ada didaerah tersebut.
10. Mengikut-sertakan rakjat dalam memperbanjak produksi
obat-obatan.
11. Mcngusahakan pengerahan semua tenaga dibidanig produksi di-
bahwa satu komando guna memperbanjak hasil produksi.
12. Industri pharmasi serta hasil-hasilnja, baik kepunjaan Peme
rintah maupun Swasta, harus mend'apat perlindungan Peme
rintah. Demikian pula obat-obat pendapatan baru dan obat-obat
patent. '
1065
13. Pada tahap pertama Pemerintah disarankan-sudah siap dengan
hasil penelitian-penelitian jang berguna untuk menghasilkan
beberapa bahan baku pada Pembangunan Semesta tahap ke-II.
IV. BIDANG DISTRIBUSI DAN PERHUBUNGAN '
Dishibusi dan Perdagangan
1. Politik umum distribusi:
(a) Kekuasaan Negara dalam kehidupan ekonomi: Berdasarkan
Sosialisme Indonesia jang mcmandang negara sebagai alat
perdjuangan dan sebagai perumahan bangsa, maka ekonomi
terpimpin mengakui kekuasaan negara atas segala bidang
ekonomi sebagai alat perdjuangan rakjat untuk mentjapai
keadilan dan kemakmuran jang merata, serta untuk menje-
diakan tempat bekerdja bagi bangsa Indonesia dalam usaha-
nja memperoleh keperluan hidup jang lajak. Ini berarti
bahwa kekuasaan negara tidak merupakan sesuatu diktatur
jang mengekang segala kegiatan ekonomi rakjat jang wadjar.
Kekuasaan ekonomi harus digunakan sehingga terdjamin
kenaikan pendapatan serta pembagian kemakmuran jang
merata.
Untuk itu perlu adanja tindakan-tindakan kearah Indonesia
nisasi, nasionalisasi, sosialisasi dan pengkoperasian dalam
bidang distribusi.
(b) Politik perdagangan dalam negeri didasarkan kepada :
Mendekatkan produsen kepada konsumen dengan meng
hilangkan segala rantai perdagangan jang tidak perlu.
(c) Politik perdagangan luar negeri :
Untuk impor, didasarkan atas:
(I) Menjesuaikan dengan pembangunan ekonomi nasional
' jang seimbang.
(II) Mengekspor sedapat mungkin barang-barang djadi-
bahan pcnolong jang tidak dapat diselesaikan di Indo
nesia dan kalau perlu baru bahan mentah.
(d) Organisasi Distribusi:
(I) perusahaan negara.
(II) koperasi.
1066
Politik persediaan, perdagangan/penjaluran.
Pemerintah berkewadjiban mengatur adanja persediaan barang
jang tjukup. Pemerintah perlu nienguasai dalam arti menje-
lenggarakan stock sendiri dalam hal barang-barang vital dan
tidak hanja mengatur atau mengawasi sadja. Pemerintah ber-
kcwadjiban menetapkan tempat persediaan barang jang tepat
dan waktu jang sesuai dengan kebutuhan rakjat.
Djenis dan kwalitcit barang sesuai dengan keperluan dan daja
beli rakjat. .
Lain-lain.
1068
pembcrontakan, seluruh armada perang dan niaga dikerah-
kan untuk mendjamin lantjarnja Iogistik dan lantjarnja
operasi militer.
6. Keamanan — Pelabuhan-pelabuhan dan Kapal-kapal:
Faktor kesatu: Keamanan Navigasi harus terdjamin;
Faktor kedua : Pelabuhan-pelabuhan dan alat-alat tjukup me
menuhi sjarat-sjarat jang minimaal; dan
Faktor ketiga : Kapal-kapal tersebut setjukupnja tonnage
untuk tugasnja.
7. Human Faktor — Management:
Tetapi sekalipun dalam ajat 2 dipenuhi, fungsi perhubungan
laut tidak akan berdjalan lantjar djika faktor-faktor personalia,
sekali lagi faktor personalia, kurang memenuhi dalam tugasnja.
Fungsi perhubungan laut dapat berdjalan, berdjalan baik dan
berguna (effisien) djika tersedia terlebih dahulu keahlian per
sonalia, sebagai faktor utama dalam pembangunan sewindu.
Perhubungan Udara (§ 532)
8. Dalam membangun lapangan terbang supaja diteliti pula faktor-
faktor kemungkinan perpandjangan lapangan terbang itu
dikemudian hari, agar dengan demikian terdjaminlah kemung
kinan daja-guna jang selalu dapat discsuaikan dengan perkem
bangan dunia penerbangan.
Tourisme
9. Perlu diperhatikan mengenai pendidikan bagi guides tentang
haluan politik dan dasar-dasar Negara, patriotisme, kepribadian
nasional, kebudajaan dan adat-istiadat Indonesia.
1069
S - 22
bentuk gotong-rojong dalam bidang kerdja pemerintah dan
usaha-usaha rakjat.
1070
LAMPIRAN KETETAPAIN M.P.R.S. No. II/MPRS/19G0
(Beberapa Paragrap)
tentang
GARIS-GARIS BESAR POLA PEMBANGUNAN NASIONAL
SEMESTA BERENTJANA TAHAPAN PERTAMA
1961 — 1969
1071
DASAR-DASAR AZASI
PEMBANGUNAN SEMESTA - BERENTJANA
BERDASARKAN PANTJA SILA BERPOKOKPADA
AMANAT PRESIDEN
1073
Adil dan Makmur berarti menghindarkan sifat masjarakat jang
adil— tetapi— tidak— makmur atau makmur— tetapi— tidak—
adil.
1074
Berpokok pada dasar2 azasi tersebut, maka Depernas menun-
djukkan serta merinlis djalan-djalan untuk melantjarkan pem
bangunan disegala bidang kehidupan dan penghidupan.
Pada tingkatan berikut Depernas harus menundjukkan program
utama berisi projek pokok jang dihubungkan satu dengan lain
untuk menaikkan pendapatan nasional dan pendapatan perse
orangan Bangsa Indonesia.
1075
Sesudah dipertimbangkan oleh Kabinet maka selekas-lekasnja
sesudab 17 Agustus 1960 Rantjangan Dasar Undang-Undang
Pembangunan Semesta-Berentjana I disahkan oleh Madjelis
Permusjawaratan Rakjat (M.P.R.). M.P.R. djuga memutuskan
tjara melaksanakan Dasar Undang-Undang Pembangunan
Semesta-Berentjana I itu.
Achirnja sesudah diterima oleh M.P.R. mendjadi Putusan M.P.R.,
maka Dasar Undang-Undang Pembangunan Semesta-Berentjana
I mulai dilaksanakan pada bulan Djanuari tahun 1961.
1076
A. Pola Pembangunan bagian Projek
1077
Penjusunan pola Pembangunan bagian Projek- didasarkan pada
perbandingan2 tjara, waktu dan begar hasil jang ditjapai diluar
negeri dan ditanah-air dizaman jang lampau.
1078
Tiap pola pembangunan bagian pembiajaan harus mendjelaskan
berapa hasil jang akan ditjapai dalam bentuk : perluasan kerdja,
produksi, keuntungan rupiah, penghematan akan devizen
luar negeri dari tahun ke-tahun, dan pemberantasan pengang-
guran. .
j. Karena sebagian besar berhasilnja pembangunan terletak pada
modal jang dapat disediakan untuk pembangunan, baik fonds
rupiah maupun fonds devizen luar negeri, maka semua djalan
untuk menambah pemusatan modal perlu ditempuh. Perhatikan-
lah paragraf 71 huruf a s/d o.
Untuk menambah modal pembangunan perlu ditindjau kembali:
1. sistim kredit,
2. sistim iuran,
3. sistim lisensi,
4. sistim penjimpanan,
5. sistim
•
lotere.
k. Untuk melantjarkan pelaksanaan permodalan Pembangunan
Semesta Berentjana dan untuk merealisasi uang bantuan dan
pindjaman dari luar Indonesia, hendaklah dipertimbangkan
terbentuknja Bank Pembangunan dipusat Republik Indonesia
dan dipusat swatantra I diseluruh Indonesia. Bank Pembangunan
melantjarkan kredit pembangunan dan menimbulkan kepertjajaan
kepada modal nasional untuk Pembangunan.
i, Anggaran Belandja untuk Pembangunan harus dipisah dari
Anggaran Belandja untuk routine. Anggaran Belandja untuk
Pembangunan routine hendaklah dibedakan dengan Anggaran
Belandja untuk Pembangunan Semesta-Berentjana.
1079
b. Industrialisasi sebagai pokok struktur ekonomi hanja dimungkin-
kan dengan memiliki industri berat.
1080
hasil bumi dan logam serta hasil bumi Indonesia dengan mesin^
industri dan barang baku untuk melaksanakan Pembangunan
Semesta-Berentjana dari luar negeri.
1081
obatan harus diperkembangkan setjepat mungkin sampai
Indonesia mendjadi selfsupporting dalam waktu empat/lima
tahun.
c. "Pembangunan Industri Sandang-Pangan dengan memperguna-
kan hasil penanaman kapas dan rami, serta melandjutkan
produksi pabrik-pabrik tekstil jang telah ada, mendjadi taraf
selfsupporting jang hendak ditjapai. •
d. Memperhatikan luas daerah, iklim, politik dan alamiah, kesu-
buran tanah, luas laut dan tjukupnja penduduk, maka target
selfsupporting sebagai tudjuan Industri Sandang-Pangan adalah
satu hal jang dapat direalisir.
Untuk menentukan luas, intensity dan kemungkinan Industri
Sandang-Pangan ini, perlu diketahui dengan sungguh-sungguh
trend-trend dalam djumlah kenaikan penduduk (kelahiran),
gerak penduduk (transmigrasi) dan berkurangnja penduduk
(kematian).
1082
Djalan dan tindakan tersebut akan merendahkan harga produksi,
menghemat waktu dan memperbcsar banjaknja produksi. Harga
Sandang-Pangau jang pantas akan terdjamin.
Oleh karena itu sebagai usaha pertama perlu disediakan spare-
parts untuk mengaktipkan alat- perhubungan jang lumpuh.
e. Urat nadi perhubungan laut, urat nadi perhubungan darat perlu
diperbaiki oleh negara, dan kepada rakjat diandjurkan menjedia-
kan djalan-djalan jang menghubungkan mereka kepusat-pusat
ketjil tingkatan distribusi. Djadi djalan-darat dan hubungan laut
harus ditindjau kembali dengan maksud untuk lebih diperhebat,
sehingga menambah lantjarnja pengumpulan dan ekspor hasil
bumi dan mendjamin lalu-lintas produksi serta distribusi hasil
industri Sandang-Pangan pada hari depan.
1083
§ 71. Pelaksanaan Pembangunan Semesta-Berentjana dan sjarat
lantjarnja Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Pembangunan Semesta-Berentjana hanja dapat
dilakukan dengan persiapan jang saksama guna menjelesaikan
suatu pola pembangunan jang memperhitungkan segala kenja-
taan jang dapat mempengaruhi pelaksanaan pembangunan itu.
1084
h. Untuk mendjamin hasil baik pembangunan, maka segala faktor
penghambat dan penghalang pembangunan, berupa apapun
harus diatasi atau ditiadakan.
Soal keamanan merupakan faktor penting dalam pembangunan,
oleh karena itu soal ini harus diselesaikan setjepat mungkin.
Dimana ada keamanan kita membangun.
a. smokkel. .
b. korupsi administrasi.
e. peraturan jang melambatkan dan jang mengurangi devisen.
d. perbedaan kurs jang mengandjurkan smokkel.
e. karena kurang pengertian tentang persetudjuan „from G
to G.” mengenai pertukaran internasional berupa hasil bumi
dengan mesin industri.
1005
*
S - 23
dengan tjabang-tjabangnja dipusat swatantra I mendjamin
lantjarnja membajar biaja Pembangunan.
Setiap pembangunan- harus ditindjau, diawasi dan dinilai
sewaktu-waktu oleh Depernas untuk mendjamin hasilnja bagi
masjarakat dan mendorong Pembangunan dengan langkah-
sedjarah jang pasti menudju masjarakat Adil-Mjakmur berdasar
kan Pantja-Sila.
1087
ternjata dari berbagai uraian dan utjapan, jang bertaburan memenulii
bahasa, adat-istiadat dan kepustakaan Indonesia sepandjang masa.
1088
Unsur- pokok Sosialisme Indonesia.
1089
kebidjaksanaan politik dengan berpokok pada pikiran2 sebagai
berikut:
1090
agar setiap warga-ncgara dapat hidup lajak sebagai manusia
jang merdeka. Usaha untuk memenuhi keperluan sendirf
dilapangan bahan- penting untuk hidup se-hari2, harus
mendjadi tudjuan dari kebidjaksanaan dan seluruh kegiatan
1091
§ 125. Tempat usaha Negara dan svvasta
Dalam tata-perekonomian-Sosialis-Indonesia diakui, bahwa
seluruh usaha dan karya ekonomi tidak mungkin dipikul dan dilak-
sanakan oleh Negara sendiri, oleh sebab itu kepada Swasta diberikan
kedudukan jang lajak sesuai dengan undang2 jang bersangkutan.
Dalam pelaksanaannja, berlaku pokok2 pikiran sebagai berikut:
a. Negara menguasai lapangan2 perekonomian jang menguasai
hidup rakjat banjak.
b. Produksi, pengangkutan dan distribusi bahan penting
diselenggarakan oleh Negara, atau se-kurang2nja dikuasai
oleh Negara.
e. Pemerintah Daerah "cliandjurkan bergerak dalam ketiga
lapangan produksi, pengangkutan dan distribusi.
d. Kooperasi diandjurkan bergerak disegala lapangan, terutama
disektor distribusi.
e. Pihak Swasta diberi tempat jang lajak dalam sektor produksi
dan pengangkutan.
1092
cl. Mendjamin agar setiap warga-ncgaranja dapat menikmati
dan memperkembangkan kebudajaan dan menjempurnakan
hidup kcrochaniannja, sehingga tidak sadja kehidupan lahir
terpelihara, tetapi djuga kehidupan batinnja.
1093
setjara rata dan merata, menurut keselarasan sifat dan
tingkat perbedaan rochaniah serta badaniah para warganja,
baik sebagai perseorangan maupun golongan, hingga
terlaksanalab azas sama-rasa sama-rata, dimana keadilan
disebut Keadilan dalam membagi.
§ 132. Tjatur-upaya
Karena keinsjafan dan kesadaran akan keadilan jang mengisi
dan memenuhi tjipta, rasa dan karsa manusia terhadap sesama atau
pihak lain, lahirlah daja serta karya Budi dan Hati-Nurani manusia,
jang disebut: Tjinta kasih, jang menurut hakekat serta sifat-kodratnja
sudah dengan sendirinja senantiasa melaksanakan keadilan, bahkan
Tjinta-kasih senantiasa menggerakkan dan meringankan kehendak
manusia untuk memadjukan kesedjahteraan pihak lain.
1094
§ 135. Sebagai kelengkapan dari sendi Kepantasan nampak daja
serta karya Budi dan Hati-Nurani m.anusia untuk inengurangi dan
mengorbankan hak2nja sendiri demi kepentingan umum, dan sendi-
pokok ini dinamakan : Keberanian berkorban.
§ 137. Kerakjatan
Jang dimaksud dengan sendi-pokok Kerakjatan ialah :
a. daja serta karya Budi dan Hati-Nurani Manusia untuk saling
menerima dan saling menghormati sesamanja sebagai Pribadi
atau Kepribadian dengan-dan-dalam-masjarakat;
b. m a s j a r a k a t atau „persatuan manusia dibawah sesuatu
pimpinan untuk mengedjar suatu tudjuan tertentu” dianggap
dan diterima djuga sebagai k e p r i b a d i a n .
1095
§ 141. Kesedjahteraan
" Jang dimaksud dengan scndi- pokok kesedjahteraan adalah .
Keselamatan, ketenteraman dan kemakmuran lahir dan bathin dalam
tata-kehidupan dan penghidupan manusia, baik dalam kehidupan
orang-seorang maupun dalam kehidupan bersama.
§ 143. Kebangsaan
Apabila persatuan manusia didalam hidup-bersamanja itu
membangun dan membcntuk suatu kesatuan tertentu dengan
kesadaran, pandangan, tata-tjara hidup dan kebudajaan jang dimiliki
bersama, hingga dalam kesatuan itu persatuan manusia tersebut
merasa dalam satu rumah sebagai tempat-tinggalnja, maka lahirlah
unsur kebangsaan dalam daja serta karya Budi dan Hati-Nurani
manusia.
§ 144. Kemanusiaan
§ 145. Ketuhanan
Didalam tjahaja Kerakjatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan serta
Keadilan untuk mewudjudkan Kesedjahteraan, manusia mengamat-
amati dirinja sendiri dan mengalami dirinja sendiri dalam keadann
jang serba terbatas dan tcrus-menerus mendjadi.
1096
§ 146. Pantja-Sila
Keadilan, Kerakjatan, Kebangsaan, Kemamisiaan dan Ketuhanan
adalah lima dasar tata hidup dan penghidupan Bangsa Indonesia
sepandjang masa, jang setelah digali kembali se-dalam-nja dari
djiwa dan kehidupan Bangsa Indonesia dan dirumuskan sebagai
suatu kesatuan jang bulat, jang disebut Pantja-Sila, terdiri atas
Ketuhanan Jang Maha Esa, Kebangsaan, Kemanusiaan Kerakjatan
dan Keadilan Sosial.
1097
kesadaran dan sikap-djiwa uutuk mencinpatkan serta menghormati
kerdja sebagai kelengkapan dan perbiasan kehidupan manusia.
§ 152. Kekeluargaan
Jang dimaksud dengan azas kekeluargaan ialah : keinsjafan serta
kesadaran Budi dan Hati-Nurani manusia untuk mengerdjakaan
segala sesuatu oleh semua dan untuk semua, dibawah pimpinan
seorang ketua atau sesepuli dan dibawah penilikan para anggota
dari masjarakat atas dasar Pantja-Sila dan Tjatur-upaja Sosialisme
Indonesia.
1098
Proklamasi Kemerdekaan dan Sosialisme Indonesia,
§ 155. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, adalah saat permulaan pembangunan Sosialisme Indonesia dan
merupakan tjetusan berkobarnja Revolusi Indonesia sebagai per-
wudjudan dari niat dan tekad Rakjat Indonesia untuk mengachiri
penderitaannja.
1099
c. Ekonomi-Tcrpiinpin, jaitu tata-perekonomian jang azas2nja
terletak dalam pasal 33 — U.U.D. — 1945.
d. Kepribadian-Indonesia, jang harus selalu mendjadi ukuran
dalam segala tindak dan karya kita.
§ 16 1. Pcmbangunan-Nasional-Semesta-Berentjana
Alat untuk mentjapai Sosialisme Indonesia adalah Pembangunan-
Nasional-Scmesta-Bercntjana, jaitu suatu pembangunan,
a. jang Nasional, jaitu: diseluruh tanah-air Indonesia untuk
mengembangkan bangsa Indonesia;
1100
b. jang Semesta, ja itu : disegala lapangan kehidupan dan
penghidupan masjarakat Indonesia ;
c. jang Berentjana, jaitu : menurut suatu rentjana tertentu.
1101
S - 24
Tugas Dewan Pcrantjang Nasional
1102
Semesta-Berentjana, maka rantjangan tersebut dimadjukan kepada
Madjelis Permusjawaratan Rakjat (M.P.R.) untuk disahkan dimana
M.P.R. djuga memutuskan tjara melaksanakan Dasar Undang2
Pembangunan-Nasional-Semesta-Berentjana.
Aturan Pelaksanaan
§ 169. Pengerahan tenaga dan benda
Berlandaskan azas2 Gotong-rojong dan Kekeluargaan dilakukan
pembangunan masjarakat-Sosialis-Indonesia dengan djalan melaksana
kan Pola Nasional atau Pembangunan-Nasional-Semesta-Berentjana,
jang harus dilaksanakan dengan meng-„ho-lopis-kuntul-baris”-kan
seluruh tenaga rakjat, seluruh alat-kelengkapan bangsa dan seluruh
semangat serta daja-kerdja jang berada diantara Sabang dan Merauke.
1103
\
f
D JA N G K A YVAKTU R E N T JA N A D E L A P A N T AH UN
' ATAU SATU YVINDU
>
1104
p a ta n te rs e b u t s u lit d itja p a i, karena k it a k ek urang an
te n a g a , s e h in g g a te n a g a ja n g 's e d ik it itu h a ru s d ip e r g u n a
k a n p a d a b a n ja k te m p a t d a n u n tu k b e r b a g a i t u d ju a n ,
s e rin g p u la p a d a w a k tu ja n g b e rsa m a a n .
H u b u n g a n k o o rd in a s i a n ta r k a n to r m a s ih s a n g a t tid a k
m em uaskan.
h. P e r h u b u n g a n a n t a r D a e ra h u n tu k s e m e n ta ra m a s ih s a n g a t
la m b a t.
i. U n t u k h a m p ir s e m u a u s a h a b a r u h a ru s d is ia p k a n te n a g a
In d o n e s ia a ta u d id id ik te n a g a In d o n e s ia s a m b il b e k e rd ja .
j. S y n c h ro n is a s i ove rall d ia n ta r a s e m u a p e tu g a s m e m e r lu k a n
w a k tu .
k. U n t u k t u d ju a n p e la k s a n a a n p erlu d ia d a k a n o rg a n is a s i ja n g
d is tre a m lin e d .
M e n u r u t p e n g a la m a n sebuah p a b e rik m e m e r lu k a n w a k tu
k ira- k ira t ig a ta h u n sebelum m e n g h a s ilk a n , d ih it u n g d a r i p e r
m u la a n p e m b itja r a a n h in g g a p e n d iria n dan p e rle n g k a p a n
p a b r ik d ite m p a t ja n g d ite n tu k a n . W a k tu itu la m b a t la u n te n tu
a k a n d a p a t d ip e rs in g k a t, sesudah b e r ta m b a h p e n g a la m a n k it a
d a n se s u d ah k e a d a a n p e rh u b u n g a n d a n p e n g a n g k u ta n diper-
b a ik i.
D a la m g a r is b e s a r n ja d a p a t d ik a ta k a n b a h w a p e rs ia p a n
d id a ia m n e g e ri m e m e rlu k a n w a k tu ja n g a m a t p a n d ja n g .
D ja n g k a w a k tu d e la p a n ta h u n a ta u s a tu w in d u d ip a n d a n g
te p a t se te lah d ip e r h a tik a n se m u a fa k t o r d ia ta s . D ja n g k a
d e la p a n t a h u n m e lip u ti k e s e lu ru h a n p la n n in g . D a la m d ja n g k a
w a k tu itu a d a r e n t ja n a ja n g b e r d ja la n tig a , e m p a t d a n lim a
ta h u n . D a la m w a k tu tig a , e m p a t d a n lim a t a h u n it u d ih a r a p k a n
p ro je k te r s e b u t d a p a t d ia n g g a p selesai d a n tid a k m e m b u t u h k a n
p e n a n a m a n m o d a l ch u su s la g i u n tu k k e m u d ia n h a r i. S e s u d a h
itu p ro je k te rs e b u t s u d a h boleh d ia n g g a p m a s u k la p a n g a n
p e k e r d ja a n ro u tin e , ja n g h a n ja m e m e r lu k a n p e m b ia ja a n r o u t i
ne. P e r lu a s a n n o r m a l d a p a t d ib ia ja i s e n d ir i oleh p r o je k j a n g
b e rs a n g k u ta n .
1105
S e sud ah w a k tu in i b a r u d im u la i m e la k s a n a k a n R e n tja n a II.
§ 179. D ja n g k a w a k tu pendek d an d ja n g k a w a k tu p a n d ja n g
D a r i se k a ra n g s u d a h h a ru s d ip ik ir k a n a p a k a h tid a k se-
b a ik n ja sesudah re n tje n a be rach ir, d im u la i se k a lig u s m endja-
la n k a n d u a re n tja n a . S a tu r e n tja n a d ja n g k a p e n de k ja n g me-
m in ta w a k u p e lak san aan 5 ta h u n h in g g a 8 t a h u n d a n r e n tja n a
d ja n g k a p a n d ja n g ja n g m e m in ta w a k tu p e la k s a n a a n 15 — 20
ta h u n . U n tu k r e n tja n a d ja n g k a p a n d ja n g te rs e b u t d a p a t diam-
b il b ebe rap a b id a n g te rte n tu ja n g m e m p u n ja i k e d u d u k a n a m a t
p e n tin g d a la m k e h id u p an n e g a ra a ta u b id a n g 2 ja n g s a n g a t ke-
tin g g a la n d a n perlu d ik e d ja r m e n u r u t tin d ja u a n n e g a ra . D a la m
r e n tja n a d ja n g k a p a n d ja n g d a p a t k ita m a s u k k a n m is a ln ja :
in d u s tri b a d ja d an besi
lis trik
djalan- d jalan
p e rk ap alan dan
pe ru m ah an r a k ja t ja n g s a n g a t k e tin g g a la n .
K e u n tu n g a n r e n tja n a d ja n g k a p a n d ja n g ia la h k e te n a n g a n
b e k e rd ja dan k e m u n g k in a n ja n g lu a s u n tu k m e n je s u a ik a n
re n tja n a .
K e r u g ia n n ja ialah, b a h w a tid a k a d a te k a n a n w a k t u ja n g
m endesak u n tu k m e n tja p a i targ e t. U n tu k m e n g a ta s i k e s u lita n
te rse b ut d a n m e m p e rta h a n k a n te k a n a n p a d a p e la k s a n a , se-
b a ik n ja r e n tja n a dibagi d a la m be be rap a b a g ia n d e n g a n ta rg e t
te rte n tu u n tu k tia p bag ian, a g a r m e n g u r a n g i a d a n ja fle x ib ility
ja n g te rla lu besar, ja n g d a p a t m e la m b a tk a n p e la k s a n a a n .
1106
L A N D A S A N D A N P E R S IA P A N P E M B A N G U N A N S E R T A
S J A R A T - M IN IM U M M EM BANGUN '
c. E k o n o m i te r p im p in .
D e n g a n e k o n o m i te r p im p in p a h a m k a p ita lis m e , f r e e f ig h t
lib e ra lis m e d a p a t d ile h ja p k a n .
E k o n o m i te r p im p in m e n g ir in g i p e m u s a ta n te n a g a , pem u-
• s a ta n p ro d u k s i d a n p e m u s a ta n in v e s ta si.
D e n g a n e k o n o m i te r p im p in k e p e n tin g a n p e rs e o ra n g a n a t a u
g o lo n g a n tid a k m u n g k in m e n g a la h k a n k e p e n tin g a n u m u m .
D e n g a n e k o n o m i te rp im p in akan p a s ti le b ih t j e p a t k it a v
1107
m e m b a n g u n , lebih re n d a h b ia ja p e m b a n g u n a n , d a n hasil
pem bangunan dapat lebih tje p a t m e r a ta d in ik m a ti oleh
s e lu ru h m a s ja r a k a t. Penjelew engan-penjelew engan d ib i
d a n g ekon om i a k a n le bih m u d a h k it a tje g a h .
d. S ifa t k e p rib a d ia n b a n g s a In d o n e s ia (g o to n g - ro jo n g ).
D e n g a n p en ge m balian k e p a d a k e p r ib a d ia n k it a ja n g a m a t
k u a t ja n g telah te r b u k ti d a p a t m e n g a ta s i u d jia n w a k tu
dan ja n g 'm asih subur h id u p d ik a la n g a n k e b a n ja k a n
m a s ja r a k a t k ita didesa-desa d a p a tla h d ih id u p k a n k e m b a li
s ifa t gotong-rojong b a n g s a k ita . S if a t a sli b a n g s a k it a in i
a d a la h landasan b a ik u n tu k m em bangun s e tja r a lu a s
didesa-desa te m p a t p e m b a n g u n a n in d u s tr i san d a n g - p a n g a n
k ita .
e. K eam anan.
F a k to r k e am an an d a p a t m e n g h a m b a t p e m b a n g u n a n tid a k
s a d ja k a re n a gerak r a k ja t te rb a ta s d a la m d a e r a h ja n g
tid a k am an , te tap i d ju g a k a re n a se b ag ian m o d a l ja n g d a p a t
d ip a k a i u n tu k p e m b a n g u n a n h ila n g k a r e n a d ip e rg u n a k a n
u n tu k m em e lih ara k e a m a n a n . K e a d a a n s e k a ra n g menun-
d ju k k a n b a h w a k ita su d ah m e la m p a u i t it ik p u n t ja k ke-
g ia ta n g a n g g u a n k e a m a n a n . M a k in le k as soal k e a m a n a n
in i diselesaikan, m a k in b a n ja k m o d a l d a n te n a g a d a p a t
d ik e ra h k a n u n tu k p e m b a n g u n a n .
f. P e n g h e n tia n inflasi.
P e m b a n g u n a n tid a k m u n g k in d id ja la n k a n d e n g a n in fla s i
ja n g terus-menerus b e rlak u . G e d ja la ja n g b u r u k in i h a ru s
d ih e n tik a n dengan segera d an t ja r a ja n g tid a k tanggung-
ta n g g u n g .
1108
§ 191. P e rs ia p a n P e m b a n g u n a n
U n tu k m e la k s a n a k a n pem bangunan ja n g d ik e h e n d a k i,
m aka m e n d ja d i keharusan u n tu k m engadakan p e ro b a h a n
s tru k tu r d is e m u a la p a n g a n h id u p b a n g s a In d o n e s ia s e tja r a
r a d ik a l s a m p a i k e ak a r- a k a rn ja .
" S e s u a tu p e n g h a m b a t u ta m a d a r i p e m b a n g u n a n k it a ia la h
s im p a n g - s iu rn ja p ik ir a n d an b e ra n e k a tjit a - t jit a g o lo n g a n
p e n d u d u k d in e g a r a k ita .
B a n ja k se k ali p o te nsi b a n g s a d a n n e g a r a k it a te r b u a n g
u n t u k p e m b itja r a a n - p e m b itja ra a n d a n w a k tu u n t u k b e k e r d ja
m e n d ja d i s a n g a t k u ra n g , se d an g k an w a k tu ja n g s a n g a t k u r a n g
it u t id a k p u la d ip e rg u n a k a n de n g an seb aik - b aik n ja.
P e r o b a h a n te rse b u t h a ru s d id ja la n k a n d e n g a n m e n g e ta h u i
s u n g g u h - s u n g g u h k e a d a a n s e k a ra n g d a n g a m b a r a n ja n g in g in
d it ja p a i, s e h in g g a d je las b a g i k ita m a s a p e ra lih a n ja n g h a r u s
d ilin ta s i. D ib a w a h in i d iu r a ik a n b e rtu r u t- tu ru t p e rs ia p a n ja n g
p e rlu d ia d a k a n d a la m la p a n g a n
I. m e n t a 1 r
II. m a s j a r a k a t
III. p e m e r i n t a h a n
I V. e k o n o m i .
§ 192. M e n t a l ,
U n t u k la n t ja r n ja p e la k s a n a a n p e m b a n g u n a n se m e sta m a k a
s e lu ru h m a s ja r a k a t In d o n e s ia h a ru s m e n g a d a k a n p e r o b a h a n
m e n ta l s e tja r a r a d ik a l le bih d a h u lu . T ja r a b e r p ik ir lib e r a l d a n
k o lo n ia l h a r u s d ig a n ti d e n g an t ja r a b e r p ik ir a ta s d a s a r gotong-
r o jo n g d a n d e m o k ra s i te r p im p in . H a n ja d e ng an p e ru b a h a n
m e n ta l se b ag a i d iu r a ik a n d ia ta s b a r u la h d a p a t d iw u d ju d k a n
m a s ja r a k a t a d il d a n m a k m u r b e r d a s a r k a n P a n t j a S ila . Men-
ta lite t d a h u lu d e n g a n se g a la g e d ja la - g e d ja la j a n g m e r u g ik a n
b a n g s a d a n m e n g h a m b a t p e m b a n g u n a n h a r u s s e g e ra d ia c h ir i
d a n d ig a n ti d e n g a n sifa t- s ifa t ja n g s e m e n d ja k d a h u lu te la h
d im ilik i oleh b a n g s a In d o n e s ia . S e lu r u h m a s ja r a k a t h a r u s di-
d id ik d a la m t j a r a b e r p ik ir d e m ik ia n s e h in g g a a la m p ik ir a n b a r u
in i m e n d ja d i p e n g g e ra k tin d a k a n n ja .
1109
Dasar-dasar jang mendjadi landasan berpikir haruslah :
1. Dasar-dasar Pantja Sila.
2. Semangat gotong-rojong.
3. Asas demokrasi terpimpin.
4. Ekonomi terpimpin.
5. Disiplin nasional.
6. Kerelaan berkorban dan hidup hemat.
7. Mendahulukan kewadjiban daripada hak.
8. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi.
9. Pembangunan hanja dapat ditjapai dengan kerdja keras.
10. Bersahadja dan mengutamakan kedjudjuran.
11. Pandai menghargai waktu.
12. Susila dan budi luhur.
13. Berpikir rasionil dan ekonomis. ,
14. D jiw a pelopor dan kreatip (swadaja).
Seluruh kegiatan pendidikan dan alat kom unikasi massa
(potensi Departemen Pendidikan Pengadjaran dan Kebudajaan,
Departemen Penerangan, Departemen D alam Negeri dan Oto-.
nomi Daerah, Departemen Pengerahan Tenaga R a k ja t) harus
dikerahken setjara teratur dan terus-menerus dalam usaha
mentjapai perobahan itu. Sifat-sifat asli-lama jan g baik harus
kita gali dan dihidupkan kembali.
Tjara baru masjarakat berfikir akan m erupakan daja
penggerak jang hebat bagi pembangunan.
Dengan memusatkan usaha ini disekolah-sekolah tidak
sadja terdjangkau oleh kita ± 10% dari penduduk (9 d ju ta),
tetapi jang lebih penting lagi ialah bahw a generasi baru kita
telah terdidik dalam djalan pikiran jang diperlutan. Generasi
baru kita jang masih hidup dalam iklim persekolahan lebih
m udah menerima perobahan mental ini. Tempat usaha kedua,
ialah desa. Dengan mengerdjakan perobahan mental ini dika-
langan m asjarakat desa, m aka kita m entjapai bagian terbesar
dari m asjarakat kita. M asjarakat desa ini telah menundjukkan
dinamika dan kesetiaan dizaman revolusi. Tempat usaha ketiga
1110
ia la h p e ru sa h a a n - p e ru s a h a a n besar (in d u s tr i, p e rk e b u n a n , p e r
h u b u n g a n ).
U s a h a in te n s ip d a n te r a tu r se rta te ru s m e n e ru s d ia n t a r a
k e tig a g o lo n g a n d ia ta s a k a n p a s ti m e m b e ri h a sil, d jik a petugas-
1 p e tu g a s d a la m la p a n g a n p e n d id ik a n d a n k o m u n ik a s i m a s s a
d a p a t d id jiw a i le b ih d u lu d e n g a n s ifat- sifat d ia ta s . S e m u a p e tu
gas d ia ta s h a ru s m e n d a h u lu k a n p e k e rd ja a n lu a r d a r ip a d a
t in g g a l m e n g h a d a p i m e d ja .
g 193. M a s ja r a k a t
S e b e lu m k e m e rd e k a a n m a k a m a s ja r a k a t In d o n e s ia d a la m
s e m u a la p is a n d a n s e k to r n ja d ik u a s a i oleh d u a p e n g a ru h b e s a r
ia it u : •
a. fe o d alism e .
b. k o lo n ia lis m e .
K e d u a p e n g a ru h te rse b u t sa lin g b a n tu - m e m b a n tu meng-
liis a p te n a g a d a n k e k a ja a n r a k ja t u n tu k k e p e n tin g a n m e re k a
se n d iri. P e n g h is a p a n itu m e n g a k ib a tk a n b a h w a k e in g in a n r a k
j a t u n t u k m e m p e r b ik i tin g k a ta n h id u p n ja le n ja p s e lu r u h n ja .
N ila i- n ila i ja n g b e r la k u p a d a w a k tu itu d id a s a rk a n p a d a previ-
lege-previlege k e d u a g o lo n g a n te rse b ut. G o lo n g a n B e la n d a ,
g o lo n g a n a s in g la in d a n g o lo n g a n In d o n e s ia n in g r a t m e n a m b a h
b e b a n r a k ja t . D is k r im in a s i d ise m u a la p a n g a n d ip e lih a r a d e n g a n
b a ik oleh k a u m a ta s a n .
R a s a t a n g g u n g d ja w a b r a k ja t te r h a d a p n e g a r a n ja berku-
r a n g d a n m a la h a n h ila n g , k a r e n a m e re k a tid a k m e r a s a k a n
b e r k e p e n tin g a n a ta s k e m a d ju a n n e g ara, j a n g t id a k m e m b e r i
h a r a p a n a p a p u n p a d a m e re k a u n tu k m a s a d e p an . R a s a kebang-
gaan b e rn e g ara dengan se g a la asp e k - asp e k n ja te la h h ila n g
s a m a se k a li. R a s a b e n tji d a n m e n e n ta n g p e m e r in ta h k o lo n ia l
k a u m fe o d a l, s ik a p d e m ik ia n itu m a k in m e lu a s d a n m e n d a la m .
S e s u d a h t e r t ja p a in ja k e m e rd e k a a n , m a k a s t r u k t u r m a s ja
rakat b e ro b a h m e n d ja d i m a s ja r a k a t ja n g penuh d in a m ik a
d a la m s e g a la la p a n g a n h id u p d e n g a n se g a la ekses-ekses d a r i
s u a tu proses j a n g se d a n g b e rg o la k . Ekses-ekses te r s e b u t h a r u s
V
1111
s e tje p a t m u n g k in d ih ila n g k a n d a n p o te n si ja n g se h at dipergu-
n a k a n d e n g an b id ja k s a n a u n tu k m e n g e m b a lik a n s if a t m a s ja
rakat ja n g a sli d a la m a la m m erdeka. D a la m m e n e n tu k an
k e b id ja k s a n a a n itu p e rlu d ip e rh a tik a n un sur- un su r ja n g be
r ik u t :
a. m a s ja r a k a t b e rd a s a rk a n P a n t ja Sila,
b. m a s ja r a k a t d e m o k rasi ja n g b e r m u s ja w a r a h sebelum meng-
a m b il sesuatu tin d a k a n , '
c. m a s ja r a k a t ja n g b e rd a s a rk a n k e k e lu a rg a a n d a n gotong-
r o jo n g d a la m m e la k u k a n sesuatu p e k e rd ja a n ,
d. m a s ja r a k a t ja n g m e ra sa b e r ta n g g u n g d ja w a b a ta s kese-
la m a ta n ne gara d an u m u m ,
e. m a s ja r a k a t ja n g de ngan k e s a d a ra n m a u m e m e ra s k e r in g a t
k a re n a m e rasa b e r ta n g g u n g d ja w a b d a n b a n g g a a ta s ke-
s e la m a ta n dan k e m a d ju a n n e g a ra n ja ,
f. m a s ja r a k a t ja n g m e m e rlu k a n k e p e n tin g a n r a k ja t dan
bukan kep e n tin g an sesuatu g o lo n g a n k e tjil, w a la u p u n
g o lo ng an k e tjil itu b e rs ifa t n asio n al.
g. m a s ja r a k a t ja n g tid a k m e n d ja u h k a n d ir i d a r i P e m e rin ta h ,
te ta p i m e n g h a rg a i d an m e m b a n tu P e m e r in ta h sebagai
P e m e r in ta h n ja sendiri. °
§ 194. Pemerintah
^ P e m e rin ta h m e lin d u n g i d e n g a n s e k u a t te n a g a k e u n tu n g a n
g o lo n g a n p e n d ja d ja h . K e p e n tin g a n r a k ja t tid a k m e n d ja d i per-
tim b a n g a n .
1112
b e rh a s iln ja p e m b a n g u n a n , lebih-lebih k a r e n a m e n u r u t U n d a n g -
u n d a n g 1945, P e m e rin ta h m e n d u d u k i te m p a t j a n g p e n tin g s e k a li
d a la m p e la k s a n a a n keg ia tan - k e g iatan e k o n o m i j a n g m e m p e ng-
a r u h i k e h id u p a n r a k ja t.
P e m e r in ta h N a s io n a l h a ru s m e n d ja la n k a n ke g iatan - ke giat-
a n n ja d e n g a n b e rp o k o k p a d a p ikiran- d ib a w a h in i :
a. P e m e r in ta h n a sio n a l h a n ja b e rp e d o m a n p a d a p e n g a b d ia n
k e p a d a k e p e n tin g a n r a k ja t.
b. P e m e r in ta h n a sio n a l m e n g a n d ju r k a n d a n m e m b e ri te m p a t
ja n g lu a s k e p a d a in is ia tif r a k ja t j a n g s a n g g u p d a n m a u
m e n ju m b a n g k a n te n a g a n ja guna p e rb a ik a n m a s ja r a k a t
d a n negara.
c. P e m e r in ta h n asio n a l in g in b e r tin d a k t je p a t k a r e n a in s ja f
a k a n k e tin g g a la n ja n g h a ru s d ik e d ja r .
d. P e m e rin ta h n a sio n a l se b a n ja k m u n g k in m enanam uang
d a la m k e g ia ta n 2 p e m b a n g u n a n d a n tid a k d a la m a d m in is
tra si.
e. P e m e r in ta h n a s io n a l b e rani b e r tin d a k te r h a d a p k e k u a s a a n
im p e ria lis m e d a n feodalism e.
f. P e m e r in ta h n a s io n a l b e rd ja la n d ju d ju r d e n h e m a t k a r e n a
d id o ro n g oleh p e ras aan ta n g g u n g - d ja w a b u n tu k se g e ra
m e m p e rb a ik i tin g k a ta n p e n g h id u p a n r a k ja t .
g. P e m e rin ta h n a sio n a l m e m e lih a ra h u b u n g a n b a ik dengan
se m u a bangsa- bangsa d id u n ia in i.
h. P e m e r in ta h n a sio n a l ik u t b e ru s a h a s e tja r a p o s itip m e n g
a c h iri p e n in d a s a n d a n p e n g h is a p a n d is e lu r u h d u n ia .
i. P e m e r in ta h n a sio n a l ik u t m e m b e ri s u m b a n g a n k e p a d a ke-
b a h a g ia a h se lu ru h m an u sia.
§ 195. P e r u b a h a n m e n tal' P e g a w a i N e g e ri
Jang p e rta m a - ta m a p e rlu d it j ip t a k a n ia la h p e ro b ah an
m e n ta l p e g a w a i negeri. S etiap p e d ja b a t h aru s m e n g in s ja f i,
b a h w a d a la m P e m e r in ta h a n ia a d a la h p e n g a b d i k e p a d a m a s j a
r a k a t (civ il s e r v a n t). S ik a p k o lo n ia l j a n g m e n g a n g g a p b a h w a
r a k ja t itu u n tu k P e m e r in ta h te la h m e n g a k ib a t k a n k e la m b a t a n
p e rp u ta ra n ro d a P e m e rin ta h a n .
1113
Sikap tersebut telah menjebabkan penjalah-gunaan ke
kuasaan diham pir semua bidang pemerintahan. Meladeni masja
rakat diartikan sebagai suatu kebaikan petugas, tidak sebagai
sesuatu hal ja n g mendjadi kewadjiban. Karena lam batnja me
ladeni m asjarakat, m aka banjak projek pembangunan kandas,
m endjadi banjak initiatip rak ja t gagal dan iklim membangun
sangat dingin. Oleh karena itu usaha merobah sikap djiwa
petugas Pemerintah adalah suatu tindakan ja n g m utlak, jang
harus segera dikerdjakan setjara tegas.
D alam dunia kepegawaian ini perlu diberi perhatian
-chusus kepada tenaga pimpinan. Mereka ini harus diberi dja-
minan agar dapat bertindak tegas u ntuk m entjapai hasil jang
baik dalam lapangan pekerdjaannja. Pim pinan ja n g bekerdja
supaja populer akan merugikan negara dikemudian hari.
Pendidikan dan seleksi tenaga pim pinan ini harus mendapat
perhatian utama.
1114 .
I
b a n g a n p o litis d ja n g a n la h m e n g a la h k a n p e r tim b a n g a n r a s io n il
d a n e k o n o m is d a la m p e n g a tu r a n p e rk e m b a n g a n a u t o n o m i in i,
lebih-lebih karena sudah d ite n tu k a n d a la m U ndang-undang
D a s a r b a h w a daerah- daerah a k a n d ib e ri a u to n o m i seluas-luas-
n ja .
Sesudah e m p a t belas ta h u n m e rd e k a keuangan dae rah
DUtonom b e lu m d ju g a te ru ru s d e n g an b a ik . D a e ra h - d a e ra h
m e n g a n g g a p d ir in ja d ik e k a n g , se rin g m e ra s a k a n d ia n a k - tir ik a n ,
se d a n g k a n p u s a t d ih a d a p k a n p a d a su a san a- su a s an a j a n g p a h it
ja n g m e n g a k ib a tk a n b a n ja k k e te g a n g a n . H a l in ip u n d is e b a b k a n
k a re n a k it a te r ik a t p a d a p ik ira n - p ik ira n k o lo n ia l. D & lam h a l in i
p e rlu d ite m p u h d ja la n ja n g s in g k a t d a n se d e rh a n a. S u m b e r ke
u a n g a n u n t u k p u s a t d a n d a e ra h h e n d a k n ja d ite n tu k a n d e n g a n
sederhana. P u s a t m is a ln ja m e n e rim a p a d ja k p e n d a p a ta n d a n
iu r a n ja n g te r te n tu d a n d a e ra h m e n e rim a iu r a n k e k a ja a n d a n
iu ra n - iu ra n lain .
D ilu a r k e d u a fa k to r in i d ite ta p k a n s u a tu fo r m u le s u b s id i
ja n g fle x ib le u n tu k m e m b a n tu d a e ra h ja n g k u r a n g m a m p u .
D e n g a n a d a n ja sum ber-sum ber sendiri, su b s id i d a n k e m u n g
k in a n m e n d a p a t k re d it, d a p a tla h d ih a r a p k a n , b a h w a p e m b a
ngunan o leh d a e ra h akan m em egang p e ra n a n ja n g sangat
p e n tin g , .
§ 198. P e m b a n g u n a n m a s ja r a k a t D e sa '
P e r h a tia n k e p a d a desa h a ru s segera d ip e rb e s a r. D e s a h a r u s
d ib e ri te n ag a- te n ag a a h li d a la m la p a n g a n k o p e ra s i, p e r t a n ia n
d a n p e r in d u s tr ia n , k e s e h a ta n d an p e n d id ik a n . M e r e k a in i t id a k
p e rlu b e r k a n to r sen diri, tju k u p la h d ite m p a tk a n d ik a n t o r K e p a la
D esa. S u m b e r- su m be r k e u a n g a n h a ru s p u la d ib e r ik a n k e p a d a
desa a g a r d a p a t m e n d ja la n k a n p ro je k - p ro je k k e t jil j a n g lang-
s u n g .m e m p e n g a r u h i k e h id u p a n desa se p e rti : s e k o la h , po likli-
n ik , k o p e ra si, k e b u n b ib it, p e n g a ir a n d a n s e b a g a in ja .
§ 199. P e m b a g ia n tu g a s a n ta r a P e m e r in ta h P u s a t d a n P e m e
r in t a h D a e ra h
D a la m p e m b a g ia n tu g a s h a r u s la h d iu s a h a k a n a g a r P e m e
r in ta h P u s a t d a p a t m e m im p in , m e r e n tja n a k a n d a n m e n g a w a s i
/ 1115
d a n P e m e rin ta h D ae rah d a p a t m e la k sa n a k a n d e n g an tje p a t
d e n g an segala keberanian d an ta n g g u n g d ja w a b .
§ 200. Perekonomian
S tr u k tu r perek on om ian d iza m a n ja n g la m p a u m e n d ja d ik a n
In d o n e s ia la n d a sa n ja n g k u a t d an luas u n tu k m e n tja r i keun-
tu tig a n s e b a n ja k - b a n ja k n ja bagi kaum p e n d ja d ja h dengan
te m an - te m an n ja. K e ad aan tersebut m e n g a k ib a tk a n b ah w a
e ko n o m i In d o n e s ia m e ru p a k a n ekonom i ekspo r b a h a n d an eko
n o m i im p o r hasil-hasil in d u s tri lu a r negeri. B a h a n - b a h a n u n tu k
k e p e rlu a n h id u p sehari-hari tid a k d iin d a h k a n k a re n a tid a k
m e ru p a k a n ke p entingan kaum p e n d ja d ja h . D e m ik ia n d ju g a
p e ra w a ta n kesehatan d an p e n d id ik an tid a k d ip e rh a tik a n ,
d ja n g a n la g i d jam in an - d jam in an sosial.
In d u s tr i dan teknologi ja n g su dah te r n ja ta d a la m se d jarah
negara-negara d un ia ini, m e n d ja d i d ja la n ja n g u n g g u l dan V
tje p a t u n tu k m e m perbaiki tin g k a ta n h id u p se s u a tu b an g sa i
tid a k d ip erk em b an g kan sam a sekali. In d u s tr i j a n g d a p a t me-
n a m b a h pe rluasan pekerdjaan dan m e n a m b a h h a s il p rod u ksi
s e tja r a besar-besaran tid a k m e n d ap a t p e rh a tia n . Ekonom i
In d o n e sia te tap d ip e rta h an k an sebagai s u a tu e k o n o m i agraris.
§ 202. D ja la n ja n g h a ru s dite m p uh
M e n tjip ta k a n ekonom i ja n g sed jauh m u n g k in d a p a t me-
r.ja d a rk a n p e rk e m b a n g a n n ja p a d a sum ber d a n p ote n si dalam
negeri (ind ep en dent e conom y). K eadaan ekonom i ja n g demikian
tid a k a k a n m u n g k in d itja p a i oleh sesuatu n e g a ra h in g g a 100%
1116
k a r e n a tid a k s e m u a b a h a n ja n g d ip e rlu k a n oleh s e s u a tu n e g a r a
d a p a t d ip e ro le h d a la m n e g a r a itu sen diri. L e ta k g e o g r a fis d a n
s t r u k t u r geo lo g is se tiap n e g a r a m e n e n tu k a n b a n ja k n jji s u m b e r
ja n g ad a dan h a l in i m e n e n tu k a n tin g k a ta n b e r d iri s e n d iri
(.independency) d a r i e k o n o m i n e g a ra itu .
In d o n e s ia d a la m t in d ja u a n in i m e m p u n ja i b a n ja k se k a li
s u m b e r- sum be r ja n g d a p a t m e m b u a t e k o n o m i In d o n e s ia m e n
d ja d i s a tu e k o n o m i ja n g s e d ja u h m u n g k in d a p a t b e rd iri s e n d iri
d a n d a la m s e d ik it s a d ja te r g a n tu n g p a d a n e g a r a la in .
P e r k e m b a n g a n e k o n o m i d ia ta s a k a n d ju g a m e m b a n tu pe-
n je le n g g a r a a n p o litik p e rta h a n a n k it a d e n g a n b a ik .
§ 204. P e r u b a h a n S tr u k tu r e k o n o m i d a n g a m b a r a n m acro-
c k o n o m i In d o n e s ia
S t r u k t u r e k o n o m i d ia ta s h a ru s d ir o b a h d e n g a n r a d ik a l.
G a m b a r a n m acro- ekono m i In d o n e s ia u n tu k m a s a d e p a n a d a la h
sebagai b e r ik u t :
a. S e g a la k e g ia ta n p ro d u k s i (p e r ta n ia n d a n p e r in d u s tr ia n )
b a ik j a n g d iu s a h a k a n oleh P e m e r in ta h m a u p u n S w a s ta
h a r u s d it u d ju k a n k e p a d a ,p e n g a b d ia n p a d a t jit a - tjita u n t u k
m e m e n u h i k e p e n tin g a n r a k ja t, te r u ta m a k e b u t u h a n h id u p
p o k o k a g a r se tia p w a r g a n e g a r a d a p a t h id u p la ja k s e b a g a i
m a n u s ia j a n g m e rd e k a . P o litik s e lfs u p p o r tin g d ila p a n g a n
b a h a n k e b u tu h a n h id u p p o k o k , h a r u s m e n d ja m in t u d ju a n
d a r i s e lu r u h k e g ia ta n p ro d u k si.
b. S e lu r u h k e g ia ta n d is tr ib u s i d ia t u r s e d e m ik ia n rup a, se
h in g g a b a r a n g k e p e rlu a n h id u p se h ari- h ari s a m p a i d e n g a n
t je p a t d a n m e r a ta s e rta m u r a h d it a n g a n r a k j a t m e la lu i
u s a h a k o p e r a s i r a k ja t .
c. S e g a la k e g ia ta n p e r ta n ia n d a n in d u s t r i d ib a w a p a d a s u a t u
t in g k a ta n , s e h in g g a ekspor In d o n e s ia m e n in g k a t pada
e k s p o r b a r a n g - b a r a n g d ja d i ja n g b e r a r t i m e n a m b a h kesem-
' 1117
S - 25
patan bekerdja bagi rakjat Indonesia dan menambah keun-
tungan bagi negara.
d. S e g ala k e g ia ta n im p o r d itu d ju k a n p a d a b a ra n g - b a ra n g
ja n g d a p a t m e n a m b a h p ro d u k s i d a la m negeri, se h in g g a
k e s e m p a ta n b e k e rd ja b e rta m b a h , im p o r b e rkurang dan
> te r tja p a i p e n g h e m a ta n devisen.
e. K e g ia ta n p ro d u k s i d a n im p o r p e rlu d is in c h r o n is ir d e n g an
b a ik d a n b id ja k s a n a u n tu k m e m p e r s in g k a t w a k tu j a n g d i
b u tu h k a n u n tu k m e n a ik k a n tin g k a ta n h id u p r a k ja t .
I. N e g a r a h a ru s segera m e m u la i d e n g a n p e m b a n g u n a n in d u s
tr i b e ra t d an in d u s tri k im ia dasar.
D e n g a n tid a k a d a n ja in d u s tri b e r a t d a n in d u s t r i k im ia ,
m a k a sebu tan selfsu p p o rtin g m e ru p a k a n s e m b o ja n j a n g t id a k
m u n g k in direalisir, k are n a a c h ir n ja p ro d u k s i d a n p e n g a n g k u t a n
iik a n te rg a n tu n g p ad a su m b e r2 d ilu a r negeri.
M e n g ik u ti garis n a ik k e b u tu h a n h id u p d a r ip a d a p e n d u d u k
ja n g setiap ta h u n b e rtam b ah d en gan 2,3% h a n ja m u n g k in , d jik a
b a n g s a Ind o n esia sudah m e m e k an isir a la t p ro d u k s i.
D e n g a n dem okrasi te rp im p in d a n e k o n o m i te r p im p in a k a n
b e ra lih u n tu k sebagian besar p a d a lin g k u n g a n k e g ia ta n N e g a r a
d e n g an ke te n tu an , b ah w a p ih a k p a r tik e lir ja n g p ro g re s s ip a k a n
d ib e ri te m p a t ja n g la ja k .
a. N e g a r a m en g uasai b id a n g J ek o n o m i ja n g m e n g u a s a i h id u p
r a k ja t. .
c. K e p a d a P e m e rin ta h D a e ra h d ia n d ju r k a n u n tu k b e rg e ra k
d a la m la p a n g a n d iatas.
1118
\
d. D ia n d ju r k a n agar k o p e ra si b e rg e ra k d is e g a la la p a n g a n
te r u ta m a p a d a p e rm u la a n d ise k to r d is trib u s i.
e. P ih a k p a r tik e lir d ib e ri te m p a t ja n g la ja k d a la m s e k to r p r o
d u k s i p e n g a n g k u ta n d a n d istrib u si.
§ 206. A p a r a t p e rk re d ita n
D a la m h u b u n g a n s tr u k tu r p e re k o n o m ia n h a ru s p u la k it a
m e m in ta p e r h a tia n a k a n k e h a ru s a n a d a n ja a p a r a t p e rk re d ita n
d ip u s a t d a n d id a e ra h , istim e w a u n tu k k e p e n tin g a n p e m b a n g u n
an. D e n g a n a d a n ja p e rk re d ita n , m a k a k e p e r tja ja a n kepada
p e m b a n g u n a n b e r ta m b a h besar, k a re n a u a n g te la h tersedia.
S e b e lu m p e m b a n g u n a n d im u la i p e rlu se k ali d ia d a k a n t in
d a k a n - tin d a k a n p e rs iap a n . D e pe rn as a k a n m e n g a m b il in is ia tip
u n tu k m e n g a d a k a n in v e n ta ris a s i te n a g a d a n a lat- alat b e sa r
k ita , s.ehingga p a d a k e tik a k it a tib a p a d a p e r in tjia n d a n p e la k
s a n a a n r e n tja n a , te la h d a p a t d ik e ta h u i a p a ja n g k it a m ilik i.
§ 208. P e r u b a h a n ala t- a la t d an P ro se d u r
S a la h s a tu w a ris a n d a r i e konom i lib e ra l d iz a m a n j a n g lam-
p a u ia la h a d a n ja b e ra n e k a d je nis a la t b e rb a g a i d je n is p ro s e d u r
ja n g d ip e rg u n a k a n d in e g a ra k ita . H a l in i d id ju m p a i d a la m
la p a n g a n a d m in is tra s i, la p a n g a n p e n g a n g k u ta n , la p a n g a n
in d u s tri, la p a n g a n p e r u m a h a n d a n s e b a g a in ja . K e a d a a n d e m i
k ia n s a n g a t m a h a l d a n a m a t m e n ju litk a n k it a d a la m penje-
le n g g a ra a n p e m b e lian , d a la m la p a n g a n p e m e lih a r a a n d a n p e
n je d ia a n te n a g a . K e a d a a n d ia ta s p erlu segera d ip e r b a ik i k a r e n a
s a n g a t m e r u g ik a n n e g a ra .
P r o d u k s i k it a s e rin g e rg a n g g u k a r e n a a la t- a la t t id a k d a p a t
d ig a n ti, s e d a n g k a n p e m b u a ta n a lat- alat k it a d id a ia m n e g e ri
b e lu m m u n g k in .
§ 209. N o r m a lis a s i d a n s ta n d a rd is a s i
D e p e rn a s akan m e n g a m b il in is ia tip m e n ju s u n s u a tu
r e n tja n a n o r m a lis a s i d a n s tn d a rd is a s i u n t u k b id an g - p e n tin g .
1119
I
I
§ 210. S ja ra t- s ja ra t m in im u m u n tu k m e m b a n g u n
A g a r a d a d ja m in a n , b a h w a p e m b a n g u n a n ja n g dilaksana-
k a n m e n tja p a i tu d ju a n m a k a h aru s d id ja m in d a h u lu a d a n ja
b e b e ra p a sja ra t- s ja ra t m in im u m . H a n ja d a la m ik lim sjarat-
s ja r a t m in im u m tersebut b a ru la h d a p a t d ih a r a p k a n terseleng-
g a r a n ja p e m b a n g u n a n itu .
D ia n ta r a sjarat- sjarat itu ja n g u ta m a ia la h :
a. M in im u m k e am an an ja n g m e n d ja m in tata- te rtib k e h id u p a n
n e g a ra d a n k e a m a n a n d iri d an h a r ta sendiri.
c. M in im u m p e ngetahu an te n ta n g p o te n s r m a s ja r a k a t ja n g
s a n g a t p e n tin g u n tu k djenis usaha, t it ik p e r m u la a n usaha ,
te m p a t usaha , luas u s a h a d an tu d ju a n u s a h a .
J a n g s a n g a t d ib u tu h k a n ia la h k e te ran g a n - k e te ra n g a n me-
ngenai : '
p ro d u k si, p e rdag a ng an, h arg a, k e u a n g a n n e g a ra , penda-
p a ta n . S ta tis tik ja n g selengkap-lengkapnja h a r u s la h dise-
d ia k a n .
d. M in im u m p e n g e ta h u a n [tentang p e n d u d u k .
K a r e n a p e n d u d u k ja n g m e n d ja d i o b je k d a n se b a lik n ja
d ju g a m e n d ja d i p e lak san a d a ri setiap p e m b a n g u n a n , m a k a
p e n g e ta h u a n te n ta n g p e n d u d u k in i a d a la h s u a tu s ja r a t
' m u tla k u n tu k setiap p e re n tja n a a n d a n p e la k s a n a a n p e m b a
ngunan.
1120
\
U s a h a sensus d a la h s a tu - sa tu n ja d ja la n ja n g d a p a t diper-
t j a j a i u n t u k m e n g u m p u lk a n segala b a h a n te rse b u t.
J a n g p e rlu d ik e ta h u i te n ta n g p e n d u d u k ia la h :
1. d ju m la h p e n d u d u k ,
2. n a tio n a l incom e,
3. p e n je b a r a n p e n d a p a ta n ,
4. p e n d id ik a n ,
5. upah,
, 6. k o n s u m s i,
7. s im p a n a n ,
8. d ju m la h te n a g a d a la m sektor p e m b a n g u n a n didaerah-
d a e ra h .
D e n g a n a d a n ja sensus d a n p e n tja ta ta n g e r a k a n p e n d u d u k
s e tja r a terus- m enerus, m a k a soal-: tr a n s m ig r a s i, u r b a n is a s i
a k a n d a p a t le b ih b a ik d ik u a s a i.
D a la m k e e m p a t la p a n g a n in i m a s ih b a n ja k k e k u ra n g a n -
k e k u r a n g a n . H a l d e m ik ia n tid a k d a p a t d ip a k a i se b ag a i a la s a n
u n t u k m e n u n d a k e g ia ta n p e m b a n g u n a n . S a m b il m e le ta k k a n
aa s a r- d a sr ja n g s e h a t u n tu k la p a n g a n d ia ta s k it a m u la i m e m
bangun.
1121
§ 212. P e n e litia n d a la m la p a n g a n P e r ta m b a n g a n
§ 213. P e n e litia n d a la m la p a n g a n P e r ta n ia n
H a l j a n g d e m ik ia n b e r la k u d ju g a u n t u k : re se arch struk-
t u r a t a n a h p e r ta n ia n k it a , d jik a k it a s u n g g u h - s u n g g u h in g in
m e n g u a s a i p e rs o a la n s a n d a n g - p a n g a n k it a d e n g a n se p e n uh n ja.
H a s il s a w a h a ta u la d a n g d a n h a s il k a p a s k it a te r g a n t u n g u n tu k
s e b a g ia n b e s a r p a d a p e n g e ta h u a n k it a m e n g e n a i t a n a h p e rta n i
a n k it a , k a r e n a soal b ib it, p e n ja k it d a n p e m u p u k a n s a m a pen-
t in g n j a d a la m p e n je le sa ia n p e rs o a la n in i, m a k a h a l in ip u n
h a r u s la h m e n d a p a t p e r h a tia n k it a se b a ik - b a ik n ja .
■ /
§ 214. P e n je lid ik a n L a u t d a n H u t a n
P e r k e m b a n g a n p e n g e ta h u a n te n ta n g la u t a n k it a m e n d ja d i
k e h a r u s a n u n t u k le b ih m e n g u a s a i m a s a d e p a n k e h id u p a n b a n g
s a k ita .
H u ta n - h u ta n k it a m e n u n g g u p e n je lid ik a n . H in g g a seka-
r a n g a m a t p it jik p e n g e ta h u a n k it a m e n g e n a i k e k a ja a n dan
k e m u n g k in a n h u ta n k it a m e n a m b a h k e s e d ja h te r a a n k it a . '
§ 215. P o te n s i te n a g a p e n e litia n
U n t u k p e n je lid ik a n ta n a h , h u ta n d a n la u t a n p e r lu d ia d a k a n
s a tu r e n tja n a p e n d id ik a n tersen diri. D a la m r e n t ja n a I h aru s
k it a m e n g h a s ilk a n , r a tu s a n te n a g a ja n g d a p a t m e n e liti potensi
k e tig a s u m b e r ta d i.
S e m u a in i a k a n m e m u d a h k a n p e k e r d ja a n k it a n a n t i d jik a
k it a m e n ju s u n R e n t ja n a I I .
1122
policy batu-bara dan diesel,
policy pendidikan kita. ,
policy djaminan kesedjahteraan rakjat dan sebagainja.
§ 220. Kesimpulan
Struktur ekonomi negara jang telah digariskan diatas,
serta bahan-bahan lengkap mengenai penduduk akan men
djadi petundjuk djalan jang baik sekali dalam pembuatan
rentjana pembangunan.
1123
GARIS-GARIS BESAR RENTJANA PEMBANGUNAN
NASIONAL-SEMESTA-BERENTJANA
1124
Harus pula diingat bahwa setiap bangsa dalam ruangan keluarga
bangsa2 sekarang menerima pengaruh dari dan mcmpcngaruhi
bangsa2 lain. Rumah tangga tertutup telah mendjadi sedjarah.
Tjara melaksanakan pembangunan ialah mempergunakan tanah,
modal dan tenaga jang ada di Indonesia dengan se-baik2nja.
Tempat bertolak ekonomi Indonesia pada saat ini ialah pertani-
an, sehingga sepantasnja pertanian ini mendapat perhatian pertama
dari Pemerintah. Keadaan jang ditudju ialah industri. Sektor
pertanian ini harus dikerahkan agar sanggup memenuhi kekurangan
keperluan hidup rakjat se-hari2 dan membiajai pembangunan industri.
Rentjana-I harus diartikan sebagai langkah pertama dalam
perdjalanan jang djauh. Tidak akan mungkin segala lapisan clan
tingkatan hidup diberi kepuasan. Rentjana-I bertudjuan menggerak
kan potensi jang dinamis supaja berputar terus hingga tertjapai
puntjak produksi.
Apa jang akan ditjapai pada Rentjana-I ini sudah dibatasi oleh
sumber skill, kekuatan dan kelantjaran organisasi kita dan uang
jang ada.
Bahagian besar dari Rentjana ini harus digunakan tidak untuk
menambah keperluan se-hari2, tetapi untuk mentjiptakan alat
prodyksi untuk waktu jang akan datang. Dengan lain perkataan,
kita hendak memupuk modal untuk menggerakkan modal jang belum
dipakai.
1125
pertimbangan diatas maka pada Rentjana I diberikan beberapa
nada2 tinggi, jang tidak berarti bahwa nada2 lain tidak diperhatikan.
§ 237. Pendidikan
Dilapangan mental, projek3 berikut mendapat perhatian chusus:
a. Menjesuaikan mental masjarakat seluruhnja dengan dasar2
pembangunan.
b. Perobahan curriculum disemua tingkatan dan lapangan
pengadjaran dan pendidikan supaja sesuai dengan Usdek.
c. Penjempurnaan dan perluasan Perguruan Tinggi.
d. Penjempurnaan dan perluasan Pendidikan Teknik.
e. Mendirikan Museum, Perpustakaan National Air Gallery,
Biro Penterdjiemah dan Taman Kebudajaan di Ibu Kota
Daswati I.
f. Penterdjemahan kitab2 sutji.
g. Untuk mendjamin kegiatan kebudajaan didirikan satu
Departemen tersendiri.
1126
f. Untuk maksucl diatas Madjelis Umu Pengetaliuan Indonesia
dimasukkan sebagai badan pembantu sebuah Departemen
baru ja itu : Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan jang bertanggung djawab atas perkembangan
perguruan tinggi dan penelitian nasional.
, , , 109.000.000 , , , „ , ,
diperlukan — ---■— X 1 dokter = 3516 dokter.
ol.UUU
1127
f. Penerangan listrik perlu diperbaiki dengan tambahan projek
listrik besar serta memberi listrik kepada se-kurang2nja 1.000
kota2 besar dan ketjil dengan mesin agregat (micro-hydro
electric projects).
g. Persediaan air minum akan diperbaiki disemua ibu kota
Daswati I jang memerlukannja, scdangkan di-desa- akan
dimulai memperkenalkan tjara modern dan sederhana untuk
menjediakan air minum setjara besar-an.
h. Kekurangan perumahan akan dikedjar setjara ber-angsun-
dengan mendirikan scbuah Bank Perumahan dengan modal
jang ber-angsur2 dinaikkan hingga Rp. 2 miljar dalam
Rentjana I ini.
i. Djaminan sosial bagi pegawai, buruh dan tani harus diperbaiki
berdasarkan pokok pikiran :
a. hidup lajak.
b. kesanggupan menambah produksi.
c. keachlian.
d. pendidikan.
§ 240. Pemerintahan
1128
a. Pendidikan pegawai negeri pada beberapa pusat di Indonesia
(Medan, Djakarta, Surabaja, Makasar) oleh Lembaga
Administrasi Negara.
b. Pembinaan lnikum nasional oleh Lembaga Hukum Nasional.
c. Pendirian beberapa pendjara modern.
d. Landreform.
e. Koperasi.
f. Pembangunan Masjarakat Desa.
§ 241. Produksi .
Bidang- produksi perlu diperkembangkan sungguh2 untuk
memenuhi keperluan dalam negeri dan untuk menambah volume
dan nilai ekspor. Untuk maksud ini harus diusahakan penambahan
djumlah tenaga listrik dan uap jang ada, hingga dimungkinkan
pendirian pabrik2 guna membuat barang konsumsi dalam negeri
dan untuk mengurangi impor semen, aspal dan sebagainja.
Pada tahap ini harus diletakkan dasar2 jang kuat untuk'
perkembangan industri kimia dasar dan industri berat. Se-tidak2nja
harus ditjapai satu pilot-projek dalam tiap lapangan pokok ini
dengan hasil jang memadai untuk diolah lebih landjut. Melipat-
gandakan produksi dan ekspor serta memiliki valuta asing jang
tjukup akan memberi djaminan jang kuat bagi valuta nasional
sehingga nilai rupiah akan naik atau bertambah keras.
Perlu didjuilankan usaha research jang sungguh2 dalam lapangan
ini dan pendidikan tenaga perintis dalam ketiga lapangan tersebut.
§ 242. Sandang-pangan
Soal kebutuhan hidup jang primer seperti pangan dan sandang
diharapkan dibawa pada tingkatan selfsupporting, sehingga tertjapai
keadaan jang dapat berkembang sendiri dengan tidak meminta
investasi jang luar biasa setiap tahun.
Dibidang industri pangan harus disediakan tjukup bibit, tjukup
obat hama dan pupuk sebagai produksi Msaha dalam negeri.
Target dilapangan pangan ialah 100 kg untuk setiap vvarga
negara dalam tahun 1961 jang akan mendjadi 115 kg dalam tahun
1968.
1129
I
§ 243. Distribusi
Dilapangan distribusi harus diusahakan gerak tjepat jang tera-
tur supaja barang2 dengan murah dan setjara merala tiba kepada
rakjat. Untuk ini usaha koperasi dan swasta harus distimulir. Peru
sahaan Swasta jang telah membuktikan kesanggupannja dalam
bidang ini perlu dipupuk. Pemerintah rnenguasai ekspor bahan jang
diperlukan untuk mentjari devisen buat negara. .
1130
Pendidikan tenaga kader harus didua-kalikan hasilnja untuk
menaikkan kesanggupan nasional kita dalam Rentjana II.
§ 247. Turisme -
•
1131
§ 248. Penanaman modal dalam Pembangunan Semesta
Walaupun tudjuan pembangunan jang akan dilaksanakan te
lah djelas, sehingga telah ada petundjuk2 guna usaha jang akan di
kerdjakan, namun persoalan ini tidaklah mudah untuk dipetjahkan.
Penanaman modal dalam pembangunan semesta menimbulkan
dua persoalan pokok :
a. Dilapangan apa kita tanam modal itu ?
b. Berapa besar djumlah modal jang akan ditanam ?
' Untuk mendjawab pertanjaan pertama, maka seluruh bidang
pembangunan dapat kita golongkan dalam beberapa golongan besar.
Penggolongan jang dapat diambil ialah :
M en tal :
pendidikan, kebudajaan, kesehatan, kesedjahteraan dan peneli
tian dan sebagainja.
Physik :
produksi, komunikasi dan distribusi.
Penggolongan lain ialah :
mental,
usaha2 menambah keuangan,
usaha2 menambah kesedjahteraan.
Penggolongan lain lagi ialah :
mental,
pertanian,
industri,
keuangan.
Penggolongan jang umum dipergunakan oleh banjak negara
jang mempunjai rentjana pembangunan ialah :
Pertanian,
Irigasi dan pertambangan,
Transport dan perhubungan, .
Dinas kesedjahteraan, ‘
Serbaneka.
Penggolongan jang sedjauh mungkin mendekati tjorak pembangun
an di Indonesia, setelah diperhatikan keinginan bangsa Indonesia
1132
clan program Pemerintah sekarang serta amanat pembangunan pada
Depernas dan amanat Presidcn pada peringatan peritiwa2 nasional
adalah sebagi berikut :
1133
S - 26
V II. Distribusi (distribusi, komunikasi dan turisme).
VIII. Keuangan.
Seluruh projek dibagi dalam dua golongan jaitu : •
I. projek untuk menambah kesedjahteraan rakjat jang akan
disebut projek A dan ^
II projek untuk mentjari biaja guna membiajai semua pemba
ngunan jang disebut projek B.
Sekarang perlu didjawab pertanjaan2 diatas. Berapakah djum
lah keseluruhan modal jang akan ditanam dan berapa dalam tiap
bidang atau sektor ? Pertanjaan ini menimbulkan pertanjaan lain.
Berapakah kekajaan rakjat ? Berapa pendapatan rakjat ? Berapa
dibutuhkan untuk hidup lajak ? Adakah sisa atau simpanan jang
akan ditanam didaiam pembangunan ? Djika tidak ada simpanan
sampai dinianakah rakjat dapat diminta atau dipaksa mengurangi
biaja liidupnja, agar ada. jang disisihkan untuk digunakan untuk
pembangunan. Djawaban2 pertanjaan diataslah jang menentukan be-
samja modal jang dapat ditanam.
Sudah tentu bahwa jang diingini sebagai hasil penanaman modal
adalah kenaikan tingkat hidup rakjat seluruhnja dalam struktur
jang tertentu.
Tidak perlu didjelaskan, bahwa ada hubungan jang erat antara
besarnja modal jang ditanam dengan kenaikan tingkat -hidup jang
ingin ditjapai. Makin besar modal, makin tjepat dan tinggi kenaikan
tingkat hidup jang diperoleh. Ada pula hubungan antara besarnja
hasil jang diperoleh dengan pilihan bidang jang dikerdjakan.
Inilah djalan pikiran jang lazim digunakan.
Untuk Indonesia tidak perlu djalan pikiran ini diikuti seluruh
nja, karena Indonesia mempunjai sumber2 jang hingga kini belum
dipergunakan se-baik2nja, jaitu : kekajaan alam seperti minjak, lo-
gam, hutan dan kekajaan perairan. Dengan mengarahkan pikiran
kedjurusan ini, maka teori simpanan untuk membiajai pembangun
an dapat dilepaskan untuk sebagian.
Persoalan modal mendjadi berkisar pada : pengerahan modal
lain untuk menggerakkan sumber2 tadi.
1134
Dapatkah kita menarik modal lain dengan mcngadakan iklim
jang schat. Daja pcnarik inenentukan besar modal jang dapat di-
peroleb. Kita sudah tenhi ingin membangun seluas dan setjepat
mungkin. Djika daja pcnarik sangat besar maka besarnja modal jang
ditarik tidak perlu dichawatirkan, melihat pasaran modal dunia se-
karang. ' —
Faktor waktu dan kesanggupan teknis kitalab jang mendjadi
pokok menentukan ketjepatan perputaran roda pembangunan kita.
Penggarapan sumber- diatas dengan mempergunakan modal
asing lebih tepat Iagi, djika diperhatikan beban rakjat kita jang
sudah amat berat. Hal ini djelas sekali digambarkan oleh defisit
anggaran belandja negara dan djumlah uang muka Bank Indonesia
kepada Pemerintah.
Sekarang timbul pertanjaan: berapa kira2 dari keseluruhan
modal jang tersedia harus ditanam dalam bidang2 jang tersebut
diatas. Amanat Presiden, ratio berpikir, keadaan alam, keadaan in
dustri, pertanian, perlnibungan dan sebagainja, memberi petundjuk
jang djelas. Pada pertimbangan diatas harus pula ditambahkan
keinginan2 jang hidup dikalangan masjarakat atau target jang ingin
ditjapai.
M e n t a l:
Keadaan jang ingin ditjapai ialah pcntjiptaan mental dan moral
jang sehat untuk pembangunan. Persediaan tenaga jang sanggup
melaksanakan pembangunan.
Kesedjahteraan :
Perawatan kesehatan jang sangat diperlukan serta pormulaan
usaha-’ untuk memberi djaminan- sosial kepada penduduk.
Perumahan, air minum, penerangan, gadji dan upah serta dja
minan lain untuk pegawai, tani dan buruh, seluruhnja dengan
tudjuan menambah produksi.
Pemerintahan :
Reorganisasi Pemerintahan jang memungkinkan bertindak tje
pat dan efisien untuk melaksanakan pembangunan.
Titik berat haruslah diletakkan pada kesanggupan mendorong -
1135
dan memberi fasilitas kepada masjarakat terutama pada ma
sjarakat desa jang mendjadi landasan pembangunan.
Keamanan :
Perlengkapan Angkatan Perang dan Polisi.
Pangan: —
Selfsupporting bahan makanan dengan djumlah jang lajak de
ngan harga jang dapat dibajar oleh setiap warga negara.
Sandang:
Selfsupporting bahan pakaian dalam hal pengolahan dan perse
diaan sebagian bahan baku didaiam negeri dalam djumlah jang
lajak dengan harga jang dapat dibajar.
Industri termasuk industri obat'an :
Menambah tenaga listrik, memulai industri kimia dasar dan
industri berat dan memperkembangkan industri menengah dan
ringan untuk menambah barang keperluan rakjat. (Consumer —
goods).
Persediaan obat-an jang sangat diperlukan jang sedapat mung
kin dibuat sendiri dan dapat terbeli pula oleh rakjat.
Pengangkutan dan Perhubungan :
Pentjukupari volume angkutan laut dan darat untuk mengedar-
kan bahan- penting untuk keperluan hidup se-hari2.
Meratakan djaringan Pos Telepon dan Telegram keseluruh In
donesia dengan mengutamakan ekstensifikasi daripada inten
sifikasi.
Keuangan :
Untuk menjehatkan keuangan setjara radikal perlu diadakan
usaha menambah devisen dan membatasi mengalirnja devisen
untuk hal jang tidak perlu dan mentjegah penjelundupan.
Pendjelasan2 diatas memberi petundjuk berapa modal seharus
nja ditanam dalam setiap sektor. -
Pembagian jang njata diuraikan dalam pola projek pembangu-
' nan. .
Dalam bidang moneter perlu diadakan orientasi baru dengan
menitik-beratkan penggunaan devisen jang tepat.
1136 .
1. Pada tahun2 pertama harus sungguh2 diusahakan pcngerasan
rupiah.
Djumlah investasi ialah kira1 13 prosen dari pendapatan nasional
setiap tahun.
2. Dalam memperbaiki keuangan kita harus menempuh djalan
kodrat alam :
I. Menambah produksi kita dengan mcnggerakkan kekajaan
alam sendiri dan
II. Menambah hasil dan djumlah tenaga pekerdja.
Tidak. ada satu sistim didunia ini jang Input dari nilai2 ini.
Anggaran Belandja jang seimbang perlu ditjapai agar lambat
laun diperoleh perbaikan nilai rupiah kita.
3. Dalam memikirkan sumber2 keuangan untuk pembiajaan pem
bangunan kita, per-tama2 harus dilihat sumber2 dalam negeri
jang sedang diusahakan.
Kedua, sumber2 dalam negeri jang belum diolah dengan se-baik2
nja.
4. Keinginan kita ialah mengeksploitasi sumber2 alam kita sendiri,
sebagai pelaksanaan djiwa Undang2 Dasar pasal 33. “
Depernas mengerti bahwa soal ini untuk djangka waktu dekat
jang akan datang belum mungkin dikerdjakan. Itulah sebabnja,
maka Depernas memilih bentuk Perusahaan Negara dengan
kontraktor-. Dalam menentukan sjarat2 perlu kita bertindak ber-
hati2 sekali.
5. Landreform jang akan memberi penghasilan jang lebih besai
kepada kaum tani akan pasti menambah pendapatan negara.
6. Untuk menjambut kegiatan membangun oleh Pemerintah Dac-
rah diadakan satu alokasi tersendiri.
7. Diandjurkan agar dalam sjarat2 bekerdja perusahaan minjak
asing jang telah ada di Indonesia diadakan perobahan2 jang
' lebih menguntungkan.
8. Batu bara kita harus dibuat mendjadi salah satu sumber pem
biajaan. '
1137
t
\
PIDATO PENJAM BUTAN PRESIDEN SUKARNO
PA D A UPATJARA PENJERAHAN
1139
f •
PIDATO PENJAMBUTAN PRESIDEN SUKARNO
pada Upatjara Penjerahan Ketetapan M.P.R.S. No Il/MPRS/1960,
di Istana Merdeka, 13 Desember 1960.
1141
Maka dengan ini saudara-saudara, atas nama rakjat dan negara
Republik Indonesia sekali lagi saja mengutjap penghargaan saja
terhadap kepada M.P.R.S. jang telah berkarya dengan tjara jang
demikian effektif serta ge'sitnja.
1142
Kita sekarang telah mempunjai tempat mendjedjakkan kaki
dengan setjara njata, jaitu pola ini, dan~pola ini didasarkan atas
ideologi __revolusi jang sudah tegas dan njata pula, jaitu Manipol
Usdek jang sebagai satu; dilihat daripada Manipol/Usdek itu amanat
jang saja berikan pada Depernas tertulis dan tidak tertulis adalah
satu garis pula.
Nah, sekarang segala sesuatu itu sudah djelas terang; bumi sudah
terbentang dihadapan kita untuk mendjedjakkan kaki kita diatasnja.
Marilah kita mengindjak bumi itu, berdjalan diatas bumi itu sampai
kita mentjapai apa jang ditangiskan oleh rakjat kepada kita semua,
jaitu pemenuhan daripada Amanat Penderitaan Rakjat itu adanja.
Sekian.
1143
1
amanat
SAMBUTAN PRESIDEN SUKARNO
Saudara-saudara sekalian,
Sungguh amat berbahagialah saja, bahwa pada saat sekarang ini
hendak dilakukan upatjara penutupan sidang pertama daripada
Madjelis Permusjawaratan Rakjat Scmentara Republik Indonesia
sesudah Madjelis itu dalam waktu jang amat singkat, jaitu 27 hari,
dapat menjelesaikan tugasnja dengan tjara jang amat mengagumkan.
Terlebih-lebih lagi kegembiraan saja, oleh karena sabagai tadi
dikatakan oleh Pedjabat Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat
Sementara, upatjara pada ini malam disaksikan oleh Tamu Agung
kita Paduka Jang Mulia Presiden Pakistan. Kehadiran 'beliau itu
menambah sifat meriahnja upatjara ini dan menambah sifat kese-
djarahan daripada penutupan sidang ini. Laksana penutupan sidang
M.P.R.S., Madjelis tertinggi didalam Republik Indonesia, disaksikan
oleh inata dunia luar, bahwa sidang itu telah menjelesaikan pekcr-
djaannja dengan tjara jang tidak bertele-telc, dengan tjara jang gesit
sekali, sebagai jang saja harapkan didalam amanat saja pada tanggal
10 Nopember jang lalu.
1147
dengan djelas dan tegas, bahwa tjara bermusjawarah clan bermujakat
dapat didjalankan dengan sebaik-baiknja.
Saudara sekalian, tatkala kita membuka M.P.R.S. jang pertama,
sidangnja jang pertama pada tanggal 10 Nopember jang lalu, sebagai
jang saja katakan, sebenarnja kita telah mempunjai dugaan besar
bahwa Manipol Usdek, garis besar daripada Pola Depernas, garis
besar daripada Amanat Presiden jang telah diberikan kepada
Depernas, akan dibenarkan oleh M.P.R.S.
Kita sekarang berdiri dihadapan pintu gerbang daripada pelaksa
naan apa jang telah diputuskan oleh M.P.R.S. itu, dan pada saat
kita menghadapi pintu gerbang jang telah kita lalui itu, Saudara-
saudara telah melimpahkan satu kehormatan jang junat besar sekali
kepada diri saja, oleh karena Saudara-saudaralah jang mengatakan
bahwa saja ini bukan sadja Presiden Republik Indonesia, bukan
sadja Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia,
tetapi Saudara-saudara menamakan saja djuga P E M IM P IN BESAR
DARIPADA REVOLUSI INDONESIA.
Tatkala ketetapan jang pertama disampaikanj kepada saja di
Istana Bogor, telah saja sambut istilah Pemimpin Besar Revolusi
Indonesia jang diberikan oleh Saudara-saudara kepada saja itu dengan
rasa bukan sadja terima kasih, bukan sadja rasa terharu, tetapi djuga
dengan rasa pertanggungan-djawab jang amat besar sekali.
Saja katakan, bahwa saja punja ambisi jang terbesar ialah sekedar
untuk mendjadi penjambung lidah daripada Rakjat Indonesia.
Penjambung lidah daripada rakjat jang menderita, penjambung-
lidah daripada rakjat jang ingin mentjapai satu penghidupan jang
lajak dan makmur, penjambung lidah daripada rakjat jang telah
mendjalankan korbanan-korbanan jang amat pedih sekali untuk
mentjapai apa jang saja katakan Amanat Penderitaan Rakjat. Maka
sekarang, Saudara-saudara bukan sadja rupa-rupanja Saudara-
saudara membenarkan ambisi saja itu, jaitu mendjadi penjambung
lidah daripada Rakjat Indonesia, tetapi Saudara-saudarapun mena
makan saja Pemimpin Besar daripada Revolusi.
Tanggung-djawab jang amat besar diletakkan oleh Saudara-
saudara diatas pundak saja, dan tanggung-djawab itu saja rasakan
sedalam-dalamnja, tetapi sebagai tadi saja katakan di Bogor pula,
1148
saja mengharap agar supaja saja, djikalau benar diangkat oleh
seluruh rakjat Indonesia sebagai Pemimpin Besar Revolusi, supaja
rakjat itu mengikuti pimpinan daripada Pemimpin Besar itu. Sebab
hanja dengan rakjat jang bergerak setjara massal dengan satu
pimpinan jant, revolusioner, maka revolusi Indonesia akan mentjapai
tudjuannja.
. 1149
S - 27
Didunia luaran orang mengambil sesuatu keputusan majority diatas
minority. Bahwa majority, lima puluh prosen, lebih satu, selalu benar
dan lima puluh prosen kurang satu selalu’ salah.
Kita tidak membenarkan sistim jang demikian itu. Kita mengam
bil keputusan-keputusan dengan tjara musjawarah dan mufakat.
Maka dengan demikian, meskipun berlainan sistimnja, tetapi tetap
kita mer.djundjung tinggi kepada alam demokrasi, mendj'undjung ting
gi kepada sebagai apa jang saja katakan, salah satu sumber daripada
kekuatan kita sekalian.
Dengan mendjalankan sistim kita ini, jaitu sistim musjawarah dan
mufakat, Saudara-saudara anggota daripada M.P.R.S., dibawah pim
pinan Pedjabat Ketua dan Wakil-wakil Ketuanja, telah dengan gesit
bekerdja. Dan disini saja mengutjapkan banjak terimakasih dan
penghargaan kepada Saudara-saudara sekalian. Manakala saja tempo
hari membuka saja punja topi, memberi salut kehormatan kepada
Depernas, sekarang saja membuka topi, memberi salut kehormatan
kepada M.P.R.S. Moga-moga tjaranja bersidang M.P.R.S. mendjadi
tjontoh bagi lembaga-lembaga demokrasi kita seterusnja.
Saudara-saudara, didaiam ketetapan-ketetapan Saudara-saudara
garis-garis besar telah diletakkan. Diletakkan oleh Saudara-saudara
dengan tjara jang gesit kataku. Diletakkan oleh Saudara-saudara
dengan tjara mengingat benar-benar apa jang mendjadi harapan
daripada Rakjat. Ditetapkan oleh Saudara-saudara dengan mengi-
ngat benar-benar apakah jang dituntut oleh revolusi. Revolusi ber
djalan dengan tjepat, Saudara-saudara bekerdja dengan tjepat.
Revolusi adalah kata orang satu ,,razende inspirate van de geschie-
denis”, satu inspirasi jang laksana taufan daripada sedjarah. Revolusi
berdjalan dengan tjara jang demikian, Saudara-saudara pun bekerdja
dengan tjara jang demikian. Revolusi mempunjai tudjuan dan
harapan-harapan. Tiada sesuatu revolusi jang tidak m em puDjai
tudjuan dan harapan. Tiada sesuatu revolusi jang tidak mempunjai
tudjuan dan harapan, dan Saudara-saudara tetap mengedjar tudjuan
dan harapan itu.
Manakala tempo hari saja berkata, dengan M.P.R.S. atau tanpa
M.P.R.S., revolusi akan berdjalan terus, malahan saja berkata,
djanganlah revolusi berdjalan terus „over Uw Hoofden heen”,
djanganlah revolusi berdjalan terus dengan meliwati Saudara-saudara
1150
punja kepala, ternjatalah, bahwa M.P.R.S. telah bekerdja demikian
rupa, sehingga harus dikatakan bukaa revolusi itu berdjalan „over
Uw Hoofden hcen , tetapi revolusi berdjalan dengan Saudara-saudara
sekalian.
Saudara-saudara ternjata mengerti benar-benar akan kchendak
daripada revolusi. Revolusi kita adalah satu revolusi Rakjat, maka
oleh karena itu M.P.R.S. adalah satu ..gempungan" daripada
Rakjat Depernas adalah satu „gempungan” daripada Rakjat. Lihat
perbedaan Depernas kita ini dengan Dewan-dewan Perantjaiife diluar
negeri.
Manakala diluar negeri Dewan-dewan Perantjangan terdiri dari
pada hanja orang-orang ahli sadja, hanja terdiri daripada expert-
expert sadja, maka Depernas tersusun daripada wakil-wakil Rakjat
jang sedjati. Putera-putera rakjat jang scdjati.
Didaiam Depernas bukan sekedar expert jang berfikir, bukan
sekedar expert-expert jang menentukan pola, tetapi pada hakekatnja
rakjat menentukan pola, dan saja, bcrgembira sekali bahwa pola
jang disusun oleh rakjat itu dalam garis-besamja dibenarkan pula
oleh M.P.R.S. djuga. Satu gempungan daripada rakjat sebagai tadi
saja katakan. Maka, sekarang kita telah sampai saat pelaksanaan.
Dan tempo hari saja mengeluarkan harapan bahwa pada tangeal
1 Djanuari jang akan datang, Insja Allah S.w.t., kita mengajunkan
tjangkul pembangunan jang pertama, dan bukan sadja sekedar
mengajunkan tjangkul pembangunan jang pertama, tetapi disebutkan
pula tempatnja, Pegangsaan Timur 56, tempat dimana Proklamasi
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dibatjakan.
Pernah sesudah saja mengutjapkan utjapan itu, saja memfikir-
fikirkan. Djikalau M.P.R.S. selesai dengan pekerdjaannja didaiam
bulan Desember ini, sekarang adalah bulan Desember, sekarang
adalah tanggal 7 Desember, tinggal 24 hari lagi, kita sampai pada
tanggal 1 Djanuari 1961, tjangkul pertama itu kita ajunkan untuk
apa?. Telah dikatakan untuk pembangunan, tetapi pembangunan
apa?. Dan tempatnja sudah ditentukan, di Pegangsaan Timur 56,
dikota Djakarta. Saja berfikir beberapa malam lamanja, dan achir
nja saja sampai kepada satu kesimpulan. Kesimpulan itu ialah,
Pembangunan Semesta, apalagi Pembangunan Semesta Berentjana,
1151
sebagai jang ditentukan didalam Pola Depernas, dan jang~garis-garis
besarnja dibenarkan oleh M.P.R.S., Pembangunan Semesta Beren
tjana sematjam ini tidak bisa kita laksanakan tanpa rakjat cljelaia.
Dan didalam Gedung Pola itu rakjat bisa melihat, visuil, apa
jang akan dibangun. Didalam Gedung Pola itu kita akan melihat
blueprint-blueprint, misalnja daripada Djatiluhur. Dan bukan sadja
blueprint, tetapi maquete-maquete daripada Djatiluhur. Sehingga
orang, rakjat Indonesia dari jang terpeladjar sampai jang paling
rendah pcngctahuannja, bisa melihat dengan tjara visuil apa jang
sedang kita kerdjakan di Djatiluhur. Disitu pula akan kita lihat
blueprint dan maquete dari pembangunan pabrik besi dan badja,
jang akan kita dirikan disitu, agar disitu rakjat bisa melihat blueprint-
blueprint dan maquet-maquet daripada tanur besar jang akan kita
dirikan di Kalimantan dan lain-lain sebagainja.
1152
Saudara-saudara, maka dengan utjapan jang demikian ini dan
dengan do'a kehadirat Allah S.w.t. agar supaja Allah S.w.t. selalu
memberi taufik dan hidajah kepada kita umumnja, chususnja kc-
pada saja, jang oleh Saudara-saudara diangkat mendjadi pelaksana
jang bcrkuasa penuh daripada segenap kctctapan-ketctapan daripada
M.P.R.S., maka saja hendak menutup atau memberi amanat
sambutan kepada upatjara penutupan sidang pertama daripada
M.P.R.S. ini.
Saudara-saudara, satu hal jang saja bcritahukan kepada Saudara-
saudara ialah, bahwa M.P.R.S., atau M.P.R., adalah satu Madjelis
jang dituntut adanja oleh U.U.D. 1945. Itu berarti bahwa bersidang
atau tidak bersidang, M.P.R.S. harus ada. Bersidang atau tidak ber
sidang, M.P.R.S. atau M.P.R. harus ada. Itu berarti bahwa saudara-
saudara sesudah sidang pertama ini, sebagai M.P.R.S., tidak akan saja
bubarkan. M.P.R.S. berdjalan terus, hanja sidangnja jang pertama
pada saat sekarang ini hendak ditutup dan Saudara-saudara
mcnunggu panggilan untuk hadir pada sidang jang kedua jang akan
diadakan.
Demikian pula mengenai Depernas. Meskipun Depernas ini bukan
suatu lembaga jang dikchendaki oleh U.U.D. 1945, tetapi didaiam
Undang-undang Depernas itu disebut bahwa Depernas menilai dan
mengawasi pelaksanaan daripada polanja, maka sebagai tempo hari
saja katakan. Depernas selalu stand by. Saja minta agar supaja
Depernas membentuk — ini saja.utjapkan disini, supaja didengar
oleh anggota-anggota Depernas, — Depernas saja harap supaja
membentuk satu badan, satu panilia pekerdja. Djangan' terlalu
banjak anggotanja, panitia pekerdja ini jang selalu dckat kepada
saja, harus selalu dckat kepada saja, untuk menilai, mengawasi
pelaksanaan daripada pola Depernas jang garis besarnja telah
dibenarkan oleh M.P.R.S. dan jang pelaksanaannja diserahkan
mutlak kepada Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang/
Pemimpin Besar Revolusi. '
Sekian, Saudara Pedjabat Kctua. saja punja kata sambutan. Sekali
lagi saja katakan, moga-moga Tuhan mcmberkati kepada kita
sekalian.
Terima kasih.
1153
B
Sidang Umum ke - II
t
%
K E T E T A P A N
H IA D JE L IS P E R M U S JA W A R A T A N R A K JA T S E M E N T A R A
R E P U B L IK IN D O N E S IA
No. III/M P R S /1 9 6 3
te n ta n g
P E N G A N G K A T A N P E M IM P 1N B E S A R R E V O L U S I
IN D O N E S IA B U N G K A R N O
M E N D J A D I P R E S ID E N R E P U B L IK IN D O N E S IA
S E U M U R H ID U P
1157
<
%
KETETAPAN M ADJELIS PERM USJAW ARATAN RAKJAT
SEMENTARA REPU B LIK IN D O N ESIA No. III/MPRS/1963
TENTANG PEN G A N G KA TA N PEM IM PIN BESAR REVOLUSI
INDONESIA BUNG KARNO M ENDJADI PRESIDEN REPU BLIK
IN DO N ESIA SEUM UR HIDUP.
Menimbang:
1. bahwa kini Revolusi Indonesia belum selesai dan dengan Keteta-
pan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara No. I/M PRS
/1 960 Presiden Sukarno diangkat mcndjudi Pcmimpin Besar Re-
volusi Indonesia;
1159
5. hasrat kuat dari berbagai golongan Rakjat dan daerah Republik
Indonesia agar Bung Karno, Pemimpin Besar Revolusi Indone
sia jang kini mendjabat Presiden Republik Indonesia diangkat
mendjadi Presiden seumur hidup;
Mengingat:
1. Dekrit Presiden tanggal 5 Djuli 1959;
2. Amanat Penderitaan Rakjat jang termaktub dalam Pembukaan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945;
3. Pasal I ajat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
4. Pasal 7 Undang-undang Dasar 1945;
5. Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959;
6. Ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara No I dan
II tahun 1960.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan:
Pasal I.
Dr Ir HA D JI SUKARNO (BUNG KARNO),
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, jang kini mendjabat Presiden Re
publik Indonesia, dinjatakan dengan karunia Allah untuk mendjadi:
1160
Pasal II.
Menjampaikan Ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Se
mentara ini kepada segenap Rakjat Indonesia untuk dimaklumi dan di-
djundjung tinggi.
Ketua,
ttd.
(Chairul Saleh)
J.M . K E T U A K O M IS I H A L U A N N E G A R A
P R O F . D R H. R O E S L A N A B D U L G A N I
mengenai
B ung Karno
1163
Jang M ulia Saudara Ketua dan para W akil Ketua M PRS,
Saudara-saudara sekalian,
1165
8 - 28
Sebab, Saudara Ketua, hasrat-kuat dan hasrat-murni dari
masjarakat kita, dari Rakjat kita dan dari berbagai-bagai daerah
dari Tanah-Air kita, jang menginginkan Bung Karno mendjadi
Presiden seumur hidup adalah landasan-dasar bagi kita untuk me
njusun Rentjana Ketetapan ini. Hasrat itu, jang didjiwai oleh semangat
„sepi ing pamrih” tetapi penuh dengan semangat „rame ing gawe”,
jang dus adalah suatu semangat dan djiwa Proklamasi dan Revolusi
kita, perlu disalurkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknja dan
setertib-tertib mungkin. Hasrat itu adalah hasrat-revolusioner, hasrat
demi kepentingan Revolusi kita bersama.
Dan dimana MPRS kita sekarang ini adalah tidak hanja Lem
baga Negara Republik Indonesia jang tertinggi, melainkan pula adalah
alat-Revolusi dan alat-Rakjat kita, maka Komisi bulat berpendapat,
bahwa MPRS inilah merupakan forum jang setepat-tepatnja untuk
menjalurkan dan melaksanakan hasrat-revolusioner jang kuat dan
murni itu tadi. Ini tidak mengurangi kesadaran kita, bahwa tanggung-
djawab kita itu adalah bertambah besar, apalagi bila diingat konselc-
wensinja dibidang keamanan dan pengamanan rentjana putusan ini,
sehingga Komisi telah menindjaunja setjara serieus dari segala segi
dan sudutnja.
1166
r
ini adalah termasuk apa jang dinjatakan sebagai „aturan-aturan dasar
jang timbul dan terpelihara dalam praktijk penjelenggaraan Negara”,
dengan ketegasan, bahwa praktijk penjelenggaraan Negara kita itu
tidak terdjadi dalam suatu suasana jang statis, mendingin dan mem-
beku; melainkan dalam suatu suasana jang dinamis, menjala-rijala
dengan Apinja Revolusi jang tak kundjung padam, karena memang
Revolusi Nasional kita adalah belum selesai.
1167
untuk menjingkirkan dan mengenjahkan segala pihak dan golongan
jang menentang dan hendak merobohkan Pimpinan Presiden Bung
Karno tadi itu.
1168
agama Islam untuk „djangan mengutjapkan sesuatu jang akan kita
sekalian perbuat, ketjuali jang kita sandarkan kehadlirat Allah”.
Menimbang :
1. bahwa kini Revolusi Indonesia belum selesai dan dengan
Ketetapan Madjelis Permusawaratan Rakjat Sementara No. 1/
MPRS/1960 Presiden Sukarno diangkat mendjadi Pemimpin
Besar Revolusi Indonesia;
2. bahwa dengan Ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat
Sementara No. II/M PRS/1960 Presiden Sukarno diangkat
mendjadi Mandataris Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen
tara dengan kekuasaan penuh;
v 1169
pemersatu dari seluruh kekuatan rakjat revolusioner, sehingga
memenuhi sjarat-sjarat sebagai Presiden baik ditindjau dari segi
Revolusi, maupun Konstitusi 1945, maupun dari segi agama
umumnja, chususnja agama Islam sebagai walijul amri;
Mengingat:
M E M U T U S K A N :
1170
Menetapkan :
Pasal I.
Pasal II.
Ketua,
(Chairul Saleh)
1171
4
1172
SAMBUTAN-SAMBUTAN
m e ngen ai
PE N G A N G K A T A N P E M IM P IN B E S A R R E V O LU S I
BUNG KARNO
M E N D JA D I
PR E SID E N R E P U B L IK IN D O N E S IA SEUM UR H ID U P
1173
\
I
1175
semangat serta tekad jang tersimpul didalam Pantjasila tidak me-
nunggal dengan pribadi Bung Karno.
1176
M.P.R.S., jang mewakili pradjurit-pradjurit pembanunan bidang-
bidang tersebut diatas, sebagai konsekwensi dari pada tekad untuk
mengangkat dan mengamankan Bung Karno mendjadi Presiden
seumur hidup.
* Sungguh berat pula tanggung djawab jang harus kita pikul
bersama untuk setjara konsekwen mentaati dan melaksanakan, pim
pinan dan komando dari Presiden jang kita angkat seumur hidup
itu, demi untuk sukses-nja program Pemerintah, teristimewa untuk
menanggullangi kesulitan-kesulitan ekonomi.
Benar-benar merupakan tekad kita jang kokoh dan bulat untuk
melaksanakan komando Presiden guna meningkatkan produksi setjara
sungguh-sungguh dan konsekwen, tanggung-djawab jang kita letakkan
pada pundak kita sekalian untuk mengadakan mobilisasi total, baik
mental, maupun materiil.
Sadarkah kita nanti, bahwa kita akan mengchianati keputusan
kita sendiri, manakala kita tidak patuh dan konsekwen terhadap
komando Presiden hingga mengakibatkan gagalnja program Pemerin
tah, teristimewa program Pangan dan Sandang.
Saudara Pimpinan dan Sidang M.P.R.S. jang kami mulijakan,
sehubung dengan keputusan M. P. R. S. pengangkatan Bung Karno
mendjadi Presiden seumur hidup, kami menjadari akibat-akibat jang
akan dan mungkin timbul, berupa usaha-usaha kontra revolusioner,
baik dari dalam maupun dari luar, jang akan membahajakan revolusi
Indonesia.
Usaha untuk mempertinggi kewaspadaan Nasional, sebagai kon
sekwensi mutlak dari keputusan jang kita ambil itu, harus mendjadi
suatu kenjataan.
Demi keselamatan tudjuan dan djalannja Revolusi, kami ingin
mengingatkan kita semua isi amanat P.J.M. Presiden pada tanggal
1 Mei jang berbunji seperti berikut:
Kepada seluruh Angkatan Bersendjata saja tandaskan, bahwa
dengan penghapusan keadaan bahaja ini, tidaklah berarti tugasmu
telah selesai, lalu boleh beristirahat dan dapat bertopang dagu me-
nantikan datangnja kebahagiaan dan kemakmuran.
.1177
Tugasmu masih tetap berat, pertanggungan-djawabmu masih besar
sebagai patriot dan anak Revolusi maupun sebagai Alat Negara.
1178
SAMBUTAN K E L O M P O K A ID IT D A LA M M.P.R.S.
ATAS KETETAPAN M.P.R.S. No. IU / 1963,
DIUTJAPKAN O L E H M .H. LUKMAN.
1179
kemerdekaan nasional. Djika bergantung kepada golongan Komunis,
maka didalam konsiderans itu dapat dirumuskan setjara lebih djelas
dan tegas lagi arti penting dan hubungannja antara peranan Bung
Karno sebagai pelopor dan penggalang persatuan nasional Rakjat
Indonesia dengan penjelesaian revolusi nasional kita.
1180
hari bclakangan ini harus membuka mata kita!”, niaksudnja tidak
lain daripada peristiwa pengatjauan dan perusakan seperti peristiwa
tanggal 10 Mei di Bandung, jang ditimbulkan oleh kaum kontra-
revolusioner dengan mengorbankan rasialisme, sehingga tidak hanja
menimbulkan kerugian materiil jang tidak ketjil tetapi djuga menodai
martabat R .I.
Adalah tidak lain dari Bung Kamo sendiri jang tidak djemu-
djemunja selalu mengingatkan dan mengandjurkan untuk persatuan
nasional b e rd a s a rk a n 'sembojan Bhineka Tunggal Ika, demi kesatuan
nasional dan Republik Indonesia. Bung Kamo tidak hanja menggalang
persatuan nasional dalam rangka pembinaan kesatuan nasional Indo
nesia tetapi djuga dan terutama sekali dalam rangka perdjuangan
anti-kolonialisme dan anti-imperialisme.
1181
S - 29
Disamping Pantja Sila sebagai alat pcmersatu Rakjat Indonesia
jang digaii oleh Bung Karno sendiri, adalah djuga sembojan per
satuan nasional berporoskan Nasakom ditjiptakan oleh Bung Karno
untuk mempersatukan Rakjat Indonesia berdasarkan aliran-aliran
politik jang hidup dikalangan Rakjat Indonesia.
1182
jang diberikan oleh Rakjat banjak kepada beliau. Seperti selalu di
katakan oleh Bung Karno sendiri, tanpa Rakjat Bung Karno bukanlah
apa-apa.
1103
I
1184
Sdr. Kctua, berdasarkan alasan-alasan scpcrli jang baru kami
utarakan diatas, sebagai tambahan dari pertimbangan-pertimbangan
jang termaktub dalam rentjana ketetapan Madjelis kita, jang sedang
kita bitjarakan bersama ini, dan pertimbangan-pertimbangan itu kami
setudju semua, maka kami atas nama Golongan Keristcn dan Katolik
dalam madjelis ini jang didalamnja tergabung dalam Kelompok
Musjawarah Chairul Saleh menjatakan dapat menerima dan men
dukung „Pengangkatan madjelis ini tentang Pengangkatan Bung
Karno mendjadi Presiden Seumur Hidup” .
1185
SAMBUTAN SDR. KA'RUBUY.
M E N G IN G A T akan :
1186
4. BUNG K A R N O sebagai scornng jang mcmadukan dalam
dirinja djiwa revolusioner dan djiwa kcagamaan atau KE-
TAATAN kepada T U H A N JA N G M A H A KUASA sehing-
ga dapat menjetuskan tata masjarakat Sosialisme Indonesia
dalam Sosialisme mana nania TUHAN dimuliakan, didjun-
djung tinggi. Ordc baru ini bukan sadja didjadikan tudjuan
bagi bangsa Indonesia, melainkan tclah mendjadi perhatian
diseluruh dunia pada uinumnja dan di bagian dunia ASIA-
A FR1K A pada chususnja.
T c r i m a k a s i Ii.
1187
SAMBUTAN D A R I PEM BITJARA PERTAM A K E L O M P O K
M U SJA W A R A H SDR. ID H A M C H A L ID ,
SDR. A N W A R T JOK RO A M IN O T O .
1188
Sidang Jang Mulia, dengan Ketetapan sebagai pernjataan hasrat
Rakjat ini, ikatan antara Rakjat Indonesia dengan Bung Karno dibikin
lebih kuat. Bung Karno adalah satu dengan Rakjat, rakjat adalah
satu dengan Bung Karno, tidak untuk sehari, tidak untuk sebulan,
tidak untuk selahun, tctapi untuk 'sclama Bung Karno masih hidup
didunia ini, bahkan sebagai Bapak Indonesia beliau akan berkekalan
satu dengan rakjat untuk selama-lamanja.
Ada orang bertanja kepada saja : „Apakah dengan ketetapan
ini kita tidak menaruhkan Bung Karno didalam baliaja jang per
manent?”. >
Saja djawab : ,,Mungkin”, tetapi tanpa ketetapan inipun sering-
kali Bung Karno ada dalam bahaja. Tidak peitjuma Bung Karno
sering berseru ,,viverc pericoloso”,"dan beliau memang tidak hanja
njerempet bahaja, tetapi — saja tirukan perkataan Bapak Roeslan
Abdulgani — Bung Karno adalah sering ber-„Vivere pericolo
seniante”, bukan hidup „njerempet” bahaja tetapi „didalam” bahaja
(colosemante).
Dengan ketetapan sekarang ini, Bung Karno dalam Pericolo
semantc itu tidak berdiri sendiri, tetapi „kalau Bung Karno dalam
keadaan bahaja, maka scluruh Rakjat dalam keadaan Bahaja”. Dan
bahaja itu tidak dihadapi oleh Bung Karno seorang diri, tetapi serentak
dan sercmpak kita hadapi bersama. Dihadapi oleh Rakjat seluruhnja,
dari Sabang sampai Merauke.
Sebab kita sudah bertekad, bersama-sama Pemimpin Besar
Revolusi mendjalankan Revolusi Nasional kita, kita bersama-sama
Bung Karno ber „vivere pericoloso”, njerempet bahaja, bukan
njerempet bahaja didorong oleh „A S M A R A H A R T A ” , bukan nje-
rempct bahaja didorong oleh „A S M A R A .............. j^nS la in ’, tetapi
didorong oleh semangat A M O R P A T R IA , tjinta kepada Tanah Air,
semangat jang didorong oleh hubulwathan.
Sedang buat kita golongan Islam, tjinta kepada Tanah Air itu
adalah perkara jang besar sekali, tidak hanja tjinta disebabkan oleh
instinct (atau flaluri) kita, tetapi dihubungkan dengan IM A N , di-
hubungkan dengan K E P E R T JA JA A N kita kepada Allah Subhanahu
wn Ta’ala, sehingga adalah Wadjib, dan harus hukumnja tiap-tiap
1189
Muslim itu mendjadi Nasionalis, atau Patriot jang mempunjai se-
dalam-dalamnja perasaan A M O R PA T RIA (tjinta kepada Tanah
Air).
1190
SAMBUTAN SDR. A.M. HANAFI
D A R I K E L O M P O K C H A IH U L SALEH.
Saudara Ketua, jang saja muliakan dan sidang MPRS jang inulia,
1191
\
1192
(
1193
Maka dalam hubungan ini baik sekali kita perhatikan kaidah
, hukum, jang menjatakan, bahwa hukum atau ketentuan-ketentuan
undang-undang tidak boleh merintangi perkembangan revolusi, karena
funksi hukum adalah sekedar mentjatat dan meruniuskan ketentuan-
ketentuan untuk mendjamin kelantjaran djalannja revolusi. ,
1194
Memang, djalannja icvolusi Indonesia adalah uuik. Dikatakan
unik, karena didaiam figur Bung Karno kita telah mengintegrasikan
kedudukan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia dengan Kedudukan
Presiden Republik Indonesia, jang bersifat konstitutionil. Karena ke
njataan, bahwa kedudukan Presiden Republik Indonesia, maka mem-
pcrkuat lagi alasan untuk menjatakan Bung Karno mendjadi Presiden
Republik Indonesia seumur hidupnja.
Patut djuga diperhatikan, bahwa dalam rangka perdjuangan
melaksanakan tiga rangka revolusi kita, seperti didjelaskan didaiam
Manipol, kita perlu menggalang kesatuan aksi dari kckuatan-kekuatan
the new emerging jorces didunia ini untuk mempertjepat likwidasi
imperialisme, the old established forces didunia kita ini.
1195
annja dalam Haluan Negara tidak boleh menjeleweng dari
pada tudjuan Revolusi 17 Agustus 1945.
1196
c
I
SAMBUTAN K E L O M P O K A L I SA ST ROAM IDJOJO/NASIONA-
LIS P.N .I./FRO N T M A R IIA E N IS D A L A M M.P.R.S. ATAS
KETETAPAN M.P.R.S. No. UI/1963, DIBATJAKAN O L E II
W A K IL KETUA P.N.I. D r M . ISA
1 1 97
a- 30
Disamping itu kitapun tak dapat melengahkan mata dan pera
saan, bahwa penderitaan rakjat kian berat, selalu menantikan selesai
dan berhasilnja revolusi pantjamuka ini, tapi jang dengan segala
ketekunan dan ketaatan mengikuti dan turut bahu membahu dalam
perdjuangan revolusi.
1198
insin kami kemukakan dengan tegas, bahwa sclama revolusi belum
selesai, maka untuk menjelamatkan Revolusi itu sewaktu-waktu
hukum revolusi itulah jang harus berlaku.
1199
Memang benar, bahwa MPRS tidak diatur dalam Undang-
undang Dasar ’45, akan tetapi MPRS ini diatur dalam pasal 3,
diktum memutuskan dari pada Dekrit Presiden 5 Djuli 1959. Dekrit
Presiden inilah jang menjatakan berlakunja kembali Undang-undang
Dasar ’45, maka oleh karenanja kita dapat menarik kesimpulan
bahwa Dekrit Presiden ini paling sedikit sama tingginja atau kekuatan
hukumnja dengan Undang-undang Dasar ’45. Berhubung dengan
itu maka dapat menarik kesimpulan lagi, bahwa pasal-pasal dalam
Undang-undang Dasar ’45 sebagai anak daripada Undang-undang
Dasar itu, sama tingginja atau kekuatan hukumnja dengan pasal-
pasal dalam diktum memutuskan daripada Dekrit Presiden.
Dalam pasal IV, Aturan peralihan Undang-undang Dasar ’45
dinjatakan bahwa selama belum dapat dibentuk M PR menurut
Undang-undang Dasar ’45, segala kekuasaannja didjalankan oleh
Presiden. Akan tetapi dengan keluarnja Dekrit Presiden terutama
pasal 3 diktum memutuskan, jang mengatur adanja MPRS, ini berarti
bahwa pasal 4 Aturan peralihan Undang-undang Dasar ’45 itu sudah
dirobah oleh pasal 3 Dekrit tersebut. Dengan demikian maka kita
dapat menarik kesimpulan, bahwa djika kita membatja pasal IV
Aturan peralihan Undang-undang Dasar ’45 dalam hubungannja
dengan pasal 3 Dekrit, maka kekuasaan-kekuasaan MPR, selandjutnja
harus didjalankan oleh Presiden bersama-sama MPRS.
1200
Presiden/Pcmimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno, adalah
sjah dan setjara juridis konstitusionil dapat dipertanggung djawab-
(can terhadap siapapun djuga.
1201
SAM BUTAN KETUA K E L O M P O K IS L A M D A L A M MPRS
Apabila pada sa’at ini kami selaku wakil Kelompok W akil Ketua
M PRS K.A. Idham Chalid, jaitu Kelompok Islam menjampaikan
kata sambutannja menjambut Ketetapan M PRS No. I l l tahun 1963
tentang pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi/Presiden Sukarno
sebagai Presiden seumur hidup, maka sambutan dan pernjataan sikap
jang kami utjapkan ini tentu diantarkan dan didasarkan atas perasaan
tanggung djawab bukan sadja terhadap bangsa dan rakjat Indonesia
serta terhadap general kita jang akan datang, akan tetapi jang lebih
besar dari ini, ialah pertanggungan djawab jang penuh kepada Tuhan
Jang Maha Esa, jang mentjiptakan dan jang menggerakkan bangsa
dan rakjat Indonesia, termasuk djuga jang mentjiptakan dan jang
mentakdirkan Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi
Indonesia.
1. Pertimbangan Politik;
1202
pertimbangan politik.
1203
mutlak; dan begitu pula kiranja bagi golongan lain masing-masing
ada perekatnja. Selandjutnja dengan Dekrit 5 Djuli itu djuga
kesalahan-kesalahan kita dalam bidang-bidang ketata-negaraan dan
bidang-bidang lainnja dapat diperbaiki dan diluruskan.
Kita semua mejakinkan bahwa apapun djuga jang telah dan akan
terdjadi, namun Revolusi jang kini masih berkobar itu harus kita
selesaikan, dan kita tjukup diperingatkan oleh sedjarah kita sendiri
bahwa pimpinan pemerintahan dan — pimpinan Revolusi harus dan
1204
wadjib berada disatu tangan, jaitu tangan jang berwatak Revolusi,
tangan jang mengerti dinamiknja Revolusi dan tangan pemersatu
jang setia setjara konsekwen kepada landasan Revolusi jaitu Pantja
Sila.
Pertimbangan A gam a:
Saudara Ketua jang kami muliakan! Sepandjang s e d j a r a h Islam
tidak pernah didapati bahwa ada pemilihan Kepala Negara dengan
dibatasi waktunja 5 tahun atau sepuluh tahun, selama Kepala N egara
itu memenuhi sjarat-sjarat kepemimpinan. Dus ini artinja bahw a
sampai seumur hidupnja pun seorang Kepala Negara sah m enduduki
12 0 5
djabatannja manakala ia memenuhi sjarat-sjarat tsb. Kemudian djuga
terhadap Pemimpin Besar Revolusi/Presiden kita Bung Karno kami
jakini bahwa beliau memenuhi sjarat-sjarat tersebut; sedangkan karena
beliau djuga sebagaimana biasa jang djuga mempunjai sifat-sifat jang
sama seperti dipunjai oleh manusia-manusia lainnja, maka kami
Kelompok Islam selalu dan senantiasa berdoa dan memohon ke-
hadirat Tuhan Jang mentjiptakan Bung Karno jang kita tjintai itu,
agar selalu dan tetap memberikan karunia kekuatan-kekuatan dan
taufiq-hidajatnja agar beliau tetap kuasa memimpin kita sekalian
hingga achir hajatnja.
1206
SAMBUTAN KOLONEL DJUIIARTONO
DARI KELOMPOK CIIAIRUL SALEH.
Saudara Ketua M adjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara jang
mulia, para anggota M adjelis dan sidang jang kami muliakan.
Pertama-tama kam i karyawan Indonesia mengutjapkan tcrima
kasih jang sebesar-besarnja kepada sidang Madjelis jang mulia ini
jang telah memberi kesempatan menjanipaikan pokok-pokok pikiran
dan perasaan kam i, berhubung dengan Keputusan Agung M PRS
tentang pengangkatan P .J.M . Presiden Sukarno/Pemimpin Besar
Revolusi dan Bapak Karyawan Agung Indonesia mendjadi Presiden
seumur hidup.
Perkenankanlah kam i Barisan Karyawan Indonesia jang tcrga-
bung dalam Kelom pok M usawarah Chairul Saleh dan jang terdin dari.
1207
untuk menjampaikan perasaan, isi hati dan pendapat kami berhubung
dengan Ketetapan M P R S jang agung tersebut.
Saudara Ketua, bagi kami karjawan Indonesia, Penetapan itu
bukan sadja kita setudjui, tapi kita mendukung sepenuhnja dan
bahkan lebih dari itu kami berani dan akan memikul segala konsek-
wensinja jang timbul sebagai akibat dari pada sikap kami mendukung
keputusan itu. Bagi kami Karjawan Indonesia, Pribadi Bung Karno
tidak dapat kita pisahkan d a r i: „
Pertama:
Revolusi Indonesia, adjaran dan konsepsinja jang agung.
K e d u a :
Kepemimpinannja dalam Revolusi dan sebagai negarawan.
Ketiga:
Djasa-djasanja kepada Bangsa, Negara dan Karjawan Indonesia.
Adjaran Revolusi Indonesia jang bersumber pada -Pantja Sila,
Gotong-rojong, musjawarah dan mupakat merupakan pentjerminan
dari kepribadian Bangsa Indonesia dan jang merupakan hasil pera-
daban Bangsa Indonesia warisan Nenek mojang sepandjang masa,
berhasil dengan pasti meletakkan dasar-dasar ideologis dan konsep
sionil dan memberikan kejakinan penuh bagi karjawan Indonesia,
untuk dapat memberikan sumbangan bagi penjelesaian revolusi kita
jang agung itu. Pantjasila sebagai Dasar filsafah negara telah tjukup
mendapat udjian sedjarah, sebagai alat pemersatu bangsa dan falsafah
jang meletakkan dasar-dasar tertib kehidupan kenegaraan disegala
bidang. Pantjasila sebagai falsafah hidup Bangsa Indonesia telah _
meletakkan dasar hidup Bangsa Indonesia, sikap hidup terhadap diri
pribadinja, sikap hidup terhadap Tuhannja Jang M aha Esa, sikap
hidup kemasjarakatan dan sikap hidup kenegaraannja. Pantjasila telah
pula meletakkan garis-garis jang terperintji bagi pedoman pelaksanaan
Revolusi Indonesia, sebagaimana digariskan dalam M anipol, Djarek,
Membangun Dunia Kembali, Resopim dan Takem. Pantjasila sebagai
Hogere Optrekking dari Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat dan
Manifesto Komunis, memberikan petundjuk kepada kita semua, bah
wa Pantjasila memiliki sifat-sifat jang Universil jang berlaku pula bagi
pemb-naan tata mondial dewasa ini.
1208
Dan djustru inilah bukti gcnialiteitnja B U N G K A R N O jang
luar biasa dalam sedjarah dunia. Bilamana teori kemerdekaan dari
John Lock dikembangkan oleh Thomas Jefferson didalam Declaration
of Independence Amerika dilaksanakan oleh George Washington,
Paul Rellier, diperdjelas oleh Abraham Lincoln didalam pidato
Cottysburgnja jang masjur itu; bilamana adjaran Marx dan Engels
dilaksanakan oleh Lenin dan dikonsolidasikan oleh Stalin; m aka
BUNG KA RN O djugalah jang melaksanakan adjaran itu didalam
Revolusi Rakjat Indonesia jang besar ini, B U N G K A R N O djuga
jang memperdjelas dan mempertegas adjaran itu didalam M a n ip o l/
USDEK, BUNG K A R N O djugalah jang sekarang berdjuang mati-
matian mempertaruhkan njawanja, digranat, dimortir, dim itralijur,
dipistoli, — mengkosolidasikan adjaran Pantjasila itu, sehingga
dapatlah dikataka'a bahwa segenap hidup B U N G K A R N O selama
ini telah ia serahkan seluruhnja untuk kedjajaan Revolusi Rakjat
Indonesia, dan disinilah letak kebenaran B U N G K A R N O Pem im pin
Besar Revolusi Indonesia itu didalam sedjarah dunia.
1209
Seumur hidup, jang berarti, Madjelis telah melengkapkan perdjalanan
Revolusi Indonesia dan memenuhi tuntutan karjawan Indonesia dan
segenap lapisan masjarakat.
1210
Dan kami Golongan Karja Buruh dan Tani telah mendapatkan
tempat sebagai Soko Gurunja Revolusi, jang derap dan langkah palu
godam kami telah, sedang dan akan selalu mcnggema dalam djadjaran
barisan karjawan progressip dan revolusioner untuk menjelesaikan
revolusi menudju masjarakat Indonesia jang bebas dari penghisapan
manusia atas manusia berdasarkan Pantja Sila.
1211
/
PIDATO-PENJERAHAN DAN PENDJELASAN
KETETAPAN M.P.R.S. No. III/MPRS/1963
TENTANG
PENGANGKATAN P E M IM P IN B E S A R R E V O L U S I IN D O N E S IA
DALAM
R A P A T U M U M D I A L U N -A L U N B A N D U N G .
T A N G G A L 20 M E I 1963.
1213
S . 31
Bung Karno,
Paduka Jang M ulia Presiden,
Mandataris M.P.R.S.,
Presiden Republik Indonesia Seumur H idup,
Ketiga, pada hari ini kita lakukan dari pihak Pim pinan M .P .R .S .
atas nama seluruh Anggauta, Seluruh M .P.R.S. dan dengan dcmikian
atas nama seluruh rakjat, dengan resmi Ketetapan, M .P.R.S. N o. I l l /
MPRS/1963, tentang P E N G A N G K A T A N B U N G K A R N O S E B A
GAI PRESIDEN R E P U B L IK IN D O N E S IA S E U M U R H ID U P .
/
Adapun Ketetapan M .P.R.S. No. III/JM P R S /1963 ini, kam i dari
pihak Pimpinan M .P.R.S. dan seluruh M .P.R .S. m endahulukannja
daripada Ketetapan-ketetapan lainnja djustru untuk m endjam in
pelaksanaan daripada Ketetapan-ketetapan lainnja jang akan me-
njusul. Maka Ketetapan M .P.R.S. No. I1 I/M P R S /1 9 6 3 ini adalah
djuga dan mesti diartikan sebagai bukti-penjaluran hasrat m urni
daripada rakjat Indonesia, sebagai bukti kesatuan hati antara
seluruh M.P.R.S., Badan Legislatif Tertinggi didalam Negara R e p u
blik Indonesia, dengan Mandatarisnja, sebagai buk ti kekom pakan
antara Pemimpin Besar Revolusi dengan R akjat Revolustoner
Indonesia, sebagai bukti membadjanja tckad seluruh rakjat d an
Pemimpin Besarnja untuk melaksanakan H aluan N egara dan a uan
Pembangunan Negara, sebagai suatu bukti kebulatan tekad seluruh
tenaga-revolusioner - menghadapi tenaga kontra-rcvolusioner ari
dalam dan luar negeri jang sekarang sedang fliengatjau! a a
I
1215
alasan-alasan lainnja sebagaimana terlera didaiam Kct« a p an
M P R S No III/M P R S /1 9 6 3 itu, dengan hormat sekarang saja
meminta idjin untuk membatjakannja dengan resmi d.hadapan
Paduka Jang M ulia Presiden dan dihadapan chalajak ramai, Rakjat
Bandung jang tertjinta.
1216
SOSIALISME BUKAN BENDA JANG
DJATUH DARI LANGIT
1219
Saudara-saudara sekalian, bahwa Revolusi Indonesia tidak selesai
dalam satu dua hari, bahwa Revolusi Indonesia itu memang belum
selesai, bahwa Revolusi Indonesia itu sudah bertahun-tahun berdjalan,
tetapi masih akan berdjalan bertahun-tahun lagi. Sebabnja ialah,.
oleh karena Revolusi Indonesia itu adalah revolusi jang besar, bukan
revolusi jang ketjil-ketjilan, bukan revolusi peujeum, dulur-dulur,
tetapi revolusi maha besar. Malahan sebagai jang saja katakan dalam
pidato saja di Sidang Paripurna M .P.R.S. beberapa hari jang lalu,
satu revolusi jang termodern didunia ini.
1220
mcndirikan partai Tung M ing Hui. Ja, partainja nam anja Tung M in g
Hui. Revolusi berdjalan terus sampai sekarang. Presiden L iu Shao-chi,
jang beberapa bulan jang lalu datang di Indonesia, berkata djuga,
revolusi kami belum selesai, 1895 sampai 1963, 68 tahun, belum
selesai.
1221
j
1222
jang dinamakan Perserikatan Budi Utomo. D a n itu ditjap oleh kita
sebagai permulaan Kebangkitan Nasional. Tetapi seterusnja R ak ja t
Indonesia berdjoang terus, berdjalan terus, berdjoang terus, berdjalan
terus, berdjalan terus, sehingga Kebangkitan Nasional jang dim ulai
dengan Budi Utomo itu, melebar, melebar, mclcbar, m cndalam , men-
dalarn, mendalam, melalui beberapa phase, kata orang asing, beberapa
tingkat. Achirnja memuntjak pada tanggal 17 Agustus 1945, achirnja
memuntjak kepada kedjadian-kedjadian jang achir ini.
Djangan kira kita ini berdiri sendiri. Kita adalah hasil daripada
perdjoangan-perdjoangan jang lalu. Dan perdjoangan jang lalu itu
hasil daripada perdjoangan-perdjoangan jang lalu lagi. Itu adalah
sedjarah.
1223
I
Indonesia ini dari tahun 1908 sampai sekarang dalam beberapa ang-
katan. Mula-niula angkatan jang pertama itu tadi, jaitu angkatan
Perintis. Kedua, kataku, angkatan Pentjoba. Ketiga, angkatan Pene-
gak. Keempat, angkatan Pendobrak. Kelima, angkatan Pelaksana.
Satu, Perintis. Dua, Pentjoba, Tiga, Penegak. Empat, Pendobrak.
Lim a, Pelaksana.
1224
dengan pemerintah Belanda. Sugan bad (barangkali sadja — R ed),
leu, Saudara-saudara. ada perkataan sugan bae, ditjoba, sugan bae,
bisa, mentjapai apa jang ditjita-tjitakan oleh R ak jat Indonesia dengan
djalan kerdja-sama dengan pemerintah Belanda. R ak jat digerakkan.
Timbullah satu gerakan nasional jang besar, jang diikuti oleh puluhan
ribu, ratusan ribu, djutaan manusia Indonesia. Tetapi djalannja untuk
mentjapai apa jang ditjita-tjitakan itu dengan djalan bekerdja-sama
dengan pemerintah Belanda. Dalam istilah politik dinainakan djalan
kooperasi. Bukan kooperasi dagang seperti sekarang, bukan. Kooperasi
artinja kerdja-sama. '
Didaiam angkatan ini kita kenal nama-nama jang besar,
Saudara-saudara, namanja Tjokroaminoto, namanja A bdul M uis,
namanja Hadji Agus Salim, namanja D r Sutomo. N am a besar,
Saudara-saudara, dan saja ulangi, kita itu ada hubungannja dengan
mereka, Saudara-saudara, djangan Saudara-saudara ada pikiran .......
uh, Tjokroaminoto mah Tjokroaminoto, atau, A bdul M uis mah A bd u l
Muis, Salim mah Salim. Tidak! Bolehlah kita katakan, kita inipun
anaknja Tjokroaminoto, kita inipun anaknja Abdul Muis, kita inipun
anaknja Hadji Agus Salim. Sebagai tadi kukatakan, rangkaian ini
tidak bisa dipisahkan satu sama lain, ini beranak ini, ini beranak m i,
ini beranak ini, ini beranak kita sekaiang ini.
Tetapi ternjata, Saudara-saudara, djalan jang ditjoba mereka itu,
jaitu djalan dengan kerdja-sama dengan pihak Belanda, tidak bisa
membawa kita kepada tertjapainja kita punja isi hati jang sebaga*
kukatakan tadi sudah berpuluh-puluh tahun,
berkobar-kobar didaiam kita punja dada. M alahan kita hhat bah *
tjara jang demikian itu adalah tjara jang membawa hasil jang tidak
baik. Kita sering ditipu oleh pihak Belanda, S a u d a ra -sa u d a ra , karena
kita melalui djalan jang salah, jaitu djalan kerdja-sama dengan pihak
imperialis.
Saja dulu sering ngintil, ngintil itu ikut, A bdul Muis kedaerah
Garut, ngiring (ikut) Abdul Muis, S au d ara -sau d ara . Sering ngiring
Tjokroaminoto. Sering ngiring Hadji Agus Salim. W ah selalu p id a to -
pidatonja, Saudara-saudara, hebat, tetapi achirnja ialah, m a n ki
bekerdja bersama-sama dengan pihak pemerintah agung; pem enntan
1225
I
1226
Tetapi achirnja saja dengan kawan-kawan, Saudara-saudara,
niendapat kejakinan, lha ieu mah salah, salah ieu, salah. Lantas de
ngan kawan-kawan dikeluarkan utjapan jang pedas. Tidak, djikalau
ingin mempcrbaiki nasib Rakjat Indonesia, tidak ada djalan lain
melainkan Indonesia harus merdeka lebih dahulu. Indonesia merdeka!
Indonesia merdeka! Indonesia merdeka! Sekarang! Sekarang!
Sekarang! Dan djalannja ialah tidak dengan bekerdja-sama dengan
pemerintah Belanda, tetapi malahan tidak mau kerdja-sama dengan
pemerintah Belanda, bahkan menentang pemerintah Belanda, bahkan
menentang pemerintah Belanda dengan revolutionnaire massa-actie
daripada Rakjat djelata.
1227
kataku dalam bahasa Perantjis, tanpa exploitation de l’homme par
l’homme, tidak ada orang jang menghisap kepada orang lain, sama-
rasa sama-rata, gemah-ripah loh-djinawi tata-tentrem kerta-rahardja.
Djangan seperti sekarang, Saudara-saudara, ada jang djembel, ada
jang lapar, ada djuga jang gendut perutnja dengan perbuatan jang
selalu begini ...............
Kita harus melaksanakan ini, kita harus melaksanakan Amanat
Penderitaan Rakjat ini. Tetapi nah, Saudara-saudara, djalannja
melaksanakan itu harus dengan djalan jang benar! Djangan melalui
djalan-djalan jang salah! Djangan, — seperti jang aku katakan
kemarin, Saudara-saudara, didaiam pidato saja di Djakarta — ,
mengira bahwa masjarakat jang adil dan makmur itu bisa ditjapai
dengan perbuatan-perbuatan teror, Saudara-saudara. Tidak bisa!
1228
Agustus 1945, kalau setadinja Rakjat Indonesia misalnja belum kita
persatukan. Apa kira, Saudara-saudara, kita bisa mengadakan p ro k
lamasi 17 Agustus 1945, kalau orang Djawa tetap berdiri sendiri
__sebag.ii orang Djawa? Orang Sunda tetap berdiri sendiri sebagai
orang Sunda? Orang Madura tetap berdiri sendiri sebagai orang
Madura? Orang Banten tetap berdiri sendiri sebagai orang Banten?
Orang Mmangkabau tetap berdiri sendiri sebagai orang Minangkabau?
Orang Atjeh tetap berdiri sendiri sebagai orang Atjeh? O rang Bugis
tetap berdiri sendiri sebagai orang Bugis? Orang Bali tetap b e rd iri
sendiri sebagai orang Bali? .Orang Tim or tetap berdiri sendiri sebagai
orang Timor?
Tidak! kita tidak bisa mengadakan proklamasi 17 Agustus 1945
kalau Indonesia belum bersatu Rakjatnja. Kalau Rakjat Indonesia
belum bersatu-padu mendjadi satu bandjir besar jang berdjum lah
70. 80. 90 djuta manusia. Oleh karena kita tadinja digembleng.
Saudara-saudara. digembleng oleh Budi Otomo. digembleng qlch
Sarekat Islam, digembleng oleh Partai Komunis Indonesia, digem
bleng oleh Sarekat Rakjat, digembleng oleh Partai Nasional Indonesia,
digembleng oleh Partai Buruh Indonesia, digembleng, digembleng,
digembleng, digembleng, dipersatukan, dipersatukan, dipersatukan,
achirnja pada tanggal 17 Agustus kita brsa, bisa, bisa mengadakan
proklamasi.
Djangan mengira proklamasi, sekali lagi kukatakan, bisa k ita
atlakan kalau tidak lebih dahulu ada usaha jang hebat itu, Saudara-
saudara, untuk mempersatukan Rakjat Indonesia!
Demikian pula, Saudara-saudara, tjita -tjita bangsa Indonesia
jang satu lagi untuk hidup didaiam satu masjarakat jang a d il dan
makmur, masjarakat sama-rata sama-rasa, tjukup sandang tju k u p
pangan, masjarakat gemah-ripah loh-djinawi tata-tcntrem ke rta -
rahardja, djangan kira itu bisa kita adakan hanja dengan perbuatan
tcror sadja, Saudara-saudara. Tidak! Kita harus berusaha, m em bina,
membina, menjusun, menjusun alam jang kita nam akan alam
sosialisme.
1229
S - 32
I
1230
akan memberi pimpinan, pimpinan kepada p c rd jo a n g a n R a k ja t
Indonesia jang hebat sekali berpuluh-puluh taliun, d jik a la u A lla h
S.W.T. memberi umur pandjang kepada saja. Dan nioga-m oga A lla h
memberi taufik hidajat kepada saja. Berkat, berkat, b crk at- rach m at
agar supaja bisa memenuhi harapan Rakjat Indonesia, m e m im p in
Revolusi ini. memimpirr Republik Indonesia ini, S audara-saudara,
sampai kepada tudjuan jang kita tudjukan. .
1231
)
1232
Saja lidak berkata, bahwa tidak ada orang jang memang besar
kepala, Saudara-saudara, itu memang orang jang ........... halah
tcung-tcuingcun, tcung-teuingcun, kunaon make gede hulu kitu
( ........... halah terlalu, kenapa pakai besar kepala begitu — Red).
Kunaon make ........... sedan-sedanan Kunaon make Impala-Impala-
an ........... Itu lho ........... sombong. Saja tidak mengatakan bahwa
orang jang demikian itu adalah orang jang ........... hhh! Tidak!
Tetapi djanganlah mengira bahwa kita bisa mendatangkan sosialisme
dengan tjara membakar ia punja montor, membakar ia punja mobil,
membakar ia punja rumah, membakar ia punja gedung. T id ak ’
Tidak! Sekali lagi tidak! Sosialisme adalah hasil daripada perdjoangan
kita. Perdjoangan jang berpuluh-puluh tahun.
1233
Rakjat Indonesia, dengan bantuan Rakjat Indonesia, bersama-sama
dengan Rakjat Indonesia, insja Allah S.W.T., aku akan memberi
pimpinan kepada perdjoangan Rakjat untuk mendjadi satu bangsa
jang besar, scdjahtera,' adil dan makmur.
Sekian, terimakasih. .
♦
' 1234
\
K E T E T A P A N
M A D JE L IS P E R M U S JA W A R A T A N R A K J A T S E M E N T A R A
R E P U B L IK IN D O N E S IA
No. IV /M PRS/1963
tentang
P E D O M A N -P E D O M A N P E L A K S A N A A N G A R IS - G A R IS
BESAR H A LU A N N E G A R A D A N H A L U A N P E M B A N G U N A N
, 1235
/
M A D JE L IS P E R M U S JA W A R A T A N R A K JA T S E M E N T A R A
R E P U B L IK IN D O N E S IA
\
Setelah mcmbahas :
Menimbang :
1237
/
Mcngingat:
1. Amanat Penderitaan Rakjat jang terkandung dalam pembukaan
Undang-undang Dasar 1945;
2. Dekrit Prcsidcn/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik
Indonesia tanggal 5 Djuli 1959;
3. Undang-undang Dasar 1945 pasal 1 ajat (2); ,
4. Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 dan No. 1 tahun 1960;
5. Ketetapan MPRS No. 1 dan II/M P R S /1960; .
6. Ketetapan M.P.R.S. No. 1II/M P R S /1963;
Mcndengar :
M e m u t u s k a n :
Pasal I.
Am&nat-amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1961 jane ter-
kcnal dengan nama ..Resopim” dan tanggal 17 Agustus 1962 jang
terkenal dengan nama ,,Takem adalah pedoman-pedoman pelaksa-
naan Manifesto Politik Republik Indonesia.
1238
P
asa
l II.
..Deklarasi Ekonomi” adalah pedoman pelaksanaan garis-garis
besar haluan pembangunan dibidang ekonomi.
P
asa
l11
1.
,,Ambcg-Parania-Arta” adalah landasan-kerdja dalam mclak-
sanakan Konsepsi Pembangunan seperti terkandung dalam Kcte-
lapan MPRS No. 1dan II tahun I960.
Pasal IV.
Mcnu«askan dcncan kekuasaan penuh kepada Prcs,dc" /
ila u ir is MPRS^Peniimpin BeSar Rcvoiusi „,dones,a unu* "C u .
sanakan putusan-putusan ini.
Ketua,
(CHA1RUL SALEH)
, , ' W a k il K etua,
Wakil ketua. ud
1239
R E S O L U S I
M A D J E L IS P E R M U S JA W A R A T A N R A K J A T S E M E N T A R A
R E P U B L IK IN D O N E S IA
tentang
A M A N A T D A N IC H T IS A R T A H U N A N P R E S I D E N /
M A N D A T A R IS M .P.R.S.
mengenai
P E L A K S A N A A N K E T E T A PA N -K E T E T A P A N M .P .R .S .
1241
I
’ 11 i: s o l u s i i
M A D JE L IS PE11MUSJ AW A ll ATAN RAKJAT SEM EN TARA
R E P U B L IK IN D O N E SIA
No. I/Res/M PllS/1963
_ tenlang
AMANAT DAN IC IIT IS A R T A IIU N A tf PIIESI D E N /M ANDA-
TAK1S M A D JE L IS PERM USJAW ARATAN RAKJAT SEMENTARA
m cngenai
PELAKSANAAN KETETAPAN-KETETAPAN M A D JE LIS PER
M U SJAW A RAT A N RAKJAT SEMENTARA
No. I DAN II/MPRS/1960.
Menimbang :
bahwa perlu mengemukakan pendapat mcngenai kebidjaksanaan
Presiden sebagai Mandataris M.P.R.S. dalam melaksanakan Ketetap
an M.P.R.S. No. I dan Il/M P R S /1 960.
1243
M engingat:
1. Ketetapan M P R S No. I dan II/ M P R S / 1960;
2. „ ' „ „ III/M PR S /1963;
3. „ „ IV /M PRS/1963;'
< 4. Peratuan Presiden No. 4/1961; ' ^
5. Keputusan Presiden. No. 124/1961;
6. Keputusan M P R S No. I/M PRS/1963 pasal 2d dan 26 serta 27.
Memperhatikan :
Hasil laporan Komisi-komisi Pembangunan A, B, C, D, E dan F
Sidang Umum ke-Il MPRS.
M e m u t u s k a n :
Menetapkari :
Pendapat Madjelis Permusjavvaratan Rakjat Sementara Tentang
Amnnat Presiden/Mandataris MPRS Mengenai Pelaksanaan Kete-
tapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara No. I dan I I /
MPRS/1960 sebagai b e rila it:
B A B I.
Konsepsi Pembangunan Manipol-Usdek.
Pasal 1.
(1) Ketetapan M PRS No. I/M PRS/1960 jang berisi Manifesto Politik
Republik Indonesia Sebagai Garis-garis Besar Daripada Hainan
Negara dan Ketetapan MPRS No. II/M P R S/1960 jang
berisi Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta
Berentjana Tahapan Pertama 1961-1969, merupakan hanja Satu
Konsepsi sadja, sekalipun dalam bentuk hukumnja berwudjud
d u a Ketetapan.
(2) Berdasarkan ketentuan termaktub pada ajat (1) pasal ini, ke-
satuan dari konsepsi termaksud tidak b o 1e h ditjerai-berai-
kan dan dipetjah-petjah.
B A B II. -
Tentang Penerimaan Amanat Presiden/Mandataris
MPRS Berikut Lampirannja. /
Pasal 2. '
Menerima dengan baik kebidjaksanaan Presiden/Mandataris
M P R S dalam melaksanakan Ketetapan MPRS No. I dan I I /
1244
\
* B A B III.
Tentang Pelaksanaan Ketetapan-ketetapan M PRS.
Pasal 3
(1) Menjambut dengan gembira Kemenangan-kemenangan Nasional
dibawah kepemimpinan Presiden/Mandataris M P R S dengan
tertjapainja pemulihan keamanan dan pembebasan Irian Barat
dari kolonialisme-imperialisme Belanda.
(2) Menjambut dengan gembira hasil pelaksanaan M anipol dalam
penggalangan persatnan Nasional Revolusioner dengan tenvu-
djudnja perkembangan Organisasi Front Nasional jang mentjer-
minkan bertambah kokohnja kegotong-rojongan Nasional ber-
poroskan Nasakom serta pertumbuhan unsur karya dan organi
sasi massa lainnja.
(3) Menjambut dengan gembira hasil pelaksanaan M anipol dalam %
bidang politik Luar Negeri Republik Indonesia dengan politik
bebas-aktip jang anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, dengan.
a. Semakin besarnja peranan Republik Indonesia dalam Pcrdju-
angan Bangsa-Bangsa untuk kemerdekaan nasionalnja, mc-
nentang kolonialis dan neo-kolonialisme, dan untuk perdamai-
an dunia.
b. Semakin meningkatnja aktivitas Republik Indonesia dalam
menggalang dan memupuk setia-kawan Negara-Neeara A sia
, Afrika cbususnja dan Negara-Negara The New Em erging
Forces” umumnja.
Maka dalam hubungan ini, m enjetudjui dan m e n du ku n g pe
laksanaan ,.Games of The New Em erging Forces” * atau
Ganefo.
(4) Menjambut dengan penuh pengertian usaha-usaha N ation Bull- .
ding jang kini ditingkatkan lagi k e ta ra f: Character B u ild in g .
' 1245
S - 33
seperti lerurai dan tergambar djelas dalam Amanat Presiden/
dalam pdaksanaannja. scdang scdjumlah projek pembangunan
Mandataris M PRS : „Ambcg Parama Arta” .
(5) Kemenangan-kemenangan tersebut pada ajat (1), (2) dan (3)
serta usaha-usaha termaktub dalam ajat (4) pasal ini, perlu
dikonsolidasi demi untuk memperlantjar penjelesaian Revolusi.
Pasal 4.
(1) Menjadari dengan penuh bahwa kemenangan-kemenangan ter
maktub dalam pasal 3 memerlukan „beja”, jang akibat-akibatnja
terasa dalam bidang pembina Kesedjahteraan Rakjat pada
umumnja dan bidang Ekonomi-keuangan pada chususnja.
(2) Dalam rangka kesadaran termaksud pada ajat (1) pasal ini,
dengan penuh rasa tanggung-djawab mengkonstatir bahwa per-
kembangan pelaksanaan projek-projek Pembangunan Nasional
Semesta Berentjana Tahapan Pertama, baik projek A maupun
projek B, pada umumnja belum berdjalan lantjar, ketjuali bebe-
rapa projek A. Sedjumlah projek-projek pembangunan, jang
sudah dimulai mengalami keseretan dan kematjetariTkematjetan
dalam pelaksanaannja, sedang sedjumlah projek pembangunan
jang seharusnja telah dimulai, ternjata belum dilaksanakan.
(3) Tidak lantjamja pelaksanaan Pembangunan projek-projek ter
maksud d j u g a disebabkan antara lain oleh karena :
a. Merosotnja keadaan ekonomi-moneter jang mengakibatkan
kesulitan-kesulitan dalam pembiajaan Rupiah maupun
Devisa;
b. Kesimpang-siuran dan kelambatan dalam alokasi pembiajaan
serta menurunnja nilai Rupiah dan tak terkendalikannja
masalah harga;
c.. Kurang tersedianja dan sulit mendapatkannja alat-alat per-
lengkapan serta bahan-bahan bangunan termasuk didalamnja
bahan-bahan baku/penolong dan spare-parts;
cl. Kurangnja tcnaga -kerdja baik dalam kwantitas m aupun
kwalitasnja, jaitu kekurangan tenaga ahli dan kedjuruan
serta manpower, tenitama untuk Daerah-daerah Luar Djawa;
e. Rendah dan merosotnja taraf hidup kaum Pegawai, kaum
Buruh, kaum Nelajan dan Kaum Tani tak bertanah;
1246
\
B A B IV.
Tentang Bidang-bidang Pembangunan.
Pasal 5.
Bidang Mental/Agama/ Kerochanian/Penelitian.
(1) Perlu dikeluarkan pedoman/peraturan bagi para petugas pendi-
dikan untuk mendjamin pelaksanaan setepat-tepatnja dan se-
baik-baiknja pendidikan Pantjasila dan Manipol beserta Pedo-
man-Pedoman pelaksanaannja.
(2) Ketetapan M PRS No. II/M P R S / 1960 Bab II pasal 2 ajat (3)
mengemti pendidikan Agama, jang berbunji : ,,menetapkaii pen
didikan agama mendjadi mata peladjaran disekolah-sekolah
mulai dari Sekolah Rakjat sampai dengan Universitas Negeri
dengan pengertian bahwa murid-murid berhak tidak ikut serta,
apabila wali murid-murid dewasa menjatakan keberatannja” ,
supaja dilaksanakan setjara njata.
(3) Meluaskan gerakan olah raga jang memupuk pemeliharaan djas-
rrianiah Rakjat, untuk mengliasilkan potensi nuinusia sehat dan
kuat bagi pembinaan dan pembangunan Bangsa.
(4) a. Berpangkal pada Pantjasila dan M anipol bahwa Revolusi
Indonesia dilaksanakan dalam dua tahap dan bahwa tahap
sekarang adalah untuk mentjiptakan ekonomi nasional dan
demokratis dengan mengikis habis sisa-sisa imperialisme dan
sisa-sisa feodalisme, maka ilmu pada um um nja, serta Ilm u
1247
Sosial-Ekonomi dan Politik pada chususnja jang diadjarkan
di Perguruan-Pergurucin Tinggi dan semua kegiatan dalam
pembangunan mental harus berlandaskan garis-garis pokok
Parvtjasila dan Manipol untuk dapat mengambil peranan aktip
dalam penjelesaian revolusi.
b. Djurusan-djurusan ilmu exakta supaja mendapat prioritas,
terutama dalam penambahan kader-kader ahli dibidang pro-
duksi.
c. Untuk pengakuan bagi Perguruan-Perguruan Tinggi swasta
maka ketentuan-ketentuan tersebut pada sub a diatas harus
dipenuhi sebagai sjarat.
Pasal 6.
Bidang Kesedjahteraan.
(1) B ID A N G KESEHATAN : ,
a. Bersamaan dengan niengusahakan penambahan rumalj-
rumah sakit, balai-balai pengobatan dan laboratoria,
menjempurnakan produksi serta distribusi obat-obatan,
termasuk intensifikasi penjelidikan, pertjobaan dan pengguna-
an obat-obatan aseli Indonesia.
1248
\
\
1249
segera dapat terwudjudnja maksud Mandataris tcrscbut dcmi
kelantjaran Pembangunan Nasional Semesta Berentjana.
(3) Untuk mendjamin kelantjaran Pemerintah Daerah dalam rang-
ka pelaksanaan Pembangunan*, perlu segera Pemerintah mcng-
adjukan kepada DPR-G R Rantjangan Undang-undang tentang
Otonomi dan Desentralisasi dan Rantjangan Undang-undang
tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah sebagai
kelandjutan dari pada karya Panitia Negara Urusan Otonomi
dan Desentralisasi.
(4) Untuk mentjapai j>enjempurnaan Pemcrintahan demokratis di
Desa-Desa perlu segera dihapuskan IG O /IG O B , dan diganti
dengan Undang-undang Kedesaan Nasional jang demokratis.
(5) Meneruskan pembangunan Angkatan Bersendjata dibidang mo-
dernisasi peralatan, organisasi, komando dan personalia serta
indoktrinasi Pantjasila dan Manipol sesuai dengan Ketetapan
M P R S No. II/ M P R S / 1960 beserta lampiran-lampirannja A
dan B dibidang Keamanan dan Pertahanan. Dengan berpegang
teguh kepada dasar Pertahanan Rakjat Semesta jang berintikan
Militer Sukarela dan milisi, menetapkan kekuatan minimal bagi
tiap-tiap Angkatan sesuai dengan tugas-tugas jang dihadapi
dalam keadaan biasa dengan tidak mengendorkan kewaspadaan
dan kesiap-siagaan terhadap bahaja-bahaja agresi imperialisme,
kolonialisme dan neo-kolonialisme serta kontra-revolusi dalam
negeri.
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan Program Pemerintah
terutama untuk menitik-beratkan pengerahan segala funds dan
fosces untuk mensukseskan program sandang-pangan, Anskat-
an Bersendjata disediakan untuk dimanfaatkan dengan meng-
ikut-sertakan setjara produktif dalam segala bidang pembangun
an atas permintaan penanggung-djawab projek, sesuai dengan
D E K O N angka 33, tanpa mengurangi tugas-tugas pokoknja.
berdasarkan Keputusan Presiden No. 371 tahun 1962.
(6) Dalam hubungan dengan Pembangunan Angkatan Bersendjata
tersebut pada ajat (5), perlu diperhatikan bahwa Angkatan
Kepolisian telah memiliki Undang-undang Pokok Kepolisian jang
mengandung prinsip-prinsip revolusioner, prinsip-prinsip mana
1250
.supaja dipergunakan pcnjcsuaian penindjauan Iain-lain
u n tu k
Undang-undapg jang berhubungan dengan tugas Kepolisian
Negara.
Pasal 8.
Bidang Produksi.
1251
(5) Dilaksanakan dengan sungguh-sungguh managemcnt-terbuka
di Perusahaan.-perusahaan Negara, djuga di Departemen-Depar-
temen dan Djawatan-Djawatan, dengan membentuk Devvan-
Dewan Pertimbangan Departenien-Departemen/Djawatan-
Djaw atan seperti halnja Dewan-Dewan Perusahaan tanpa
pilihkasih dan mentjerminkan kegotong-rojongan nasional setjara
demokratis .
H ak dan tugas Dewan-Dewan tersebut harus konkrit, jaitu
memusjawaratkan djatah-produksi, rehabilitasi alat-alat pro-
duksi, masalah-masalah bahan baku/penolong serta spare-parts,
ongkos produksi, penegakan maupun retooling organisasi,
personalia dan mental, pentjegahan salah-urus/pentjolengan/
manipulasi, dan lain-lain untuk management jang baik dan
peningkatan produksi.
(6) G una meningkatkan kegairahan kerdja mempertinggi produksi,
chusus untuk kaum tani dan nelajan jang merupakan tenaga
pokok jang terbesar, supaja Undang-Undang Perdjandjian Bagi
Hasil dilaksanakan lebih tjermat serta disegerakan adanja Un-
dang-Undang Bagi Hasil untuk Nelajan.
(7) Demi kepentingan produksi perlu segera diadakan Undang-
undang Pokok Perburunan jang mendjamin hak dan kewadjiban
kaum buruh.
(8) Hal-hal jang mengenai transmigrasi 'sebagaimana tertjantum
dalam Ketetapan M PRS No. II/M P R S /1960, supaja segera
diatur dalam suatu Undang-undang Pokok Transmigrasi.
Pasal 9.
Bidang Distribusi dan Perhubungan.
(1) Supaja diadakan koordinasi jang scbaik-baiknja diantara PDN-
PDN , Kooperasi-kooperasi dan badan-badan swasta. serta
ditetapkan bidang dan batas tugasnja dengan menitikberatkan
prioritas pada koperasi setjara njata dengan fasilitas-fasilitas
organisatoris serta permodalan jang tepat. Dalam hubungan ini
supaja dibentuk Undang-Undang Kooperasi jang baru.
(2) Pemerintah supaja mentjukupi alokasi/persediaan bahan-bahan
pokok kebutuhan Rakjat, bahan-bahan baku/penolong dan
spare-parts.
1252
3. Supaja segera dilaksanakan penjerhanaan dan spcsialisasi
PDN-PDN, serta dilaksanakannja retooling personalia sesuai
dengan D E K O N ajat 34.
(4) Expor bahan-bahan penting diselenggarakan oleh Pemerintah,
dan politik impor harus diabdikan pada kepentingan produksi
dan Pembangunan Nasional Semesta Bcrentjana.
(5) Supaja diadakan koordinasi jang sebaik-baiknja dibidang Per-
hubungan Darat, Laut dan Udara serta Pos dan Telekomunikasi
untuk niengabdi kelantjaran pelaksanaan program sandang-
pangan dan berhasilnja pelaksanaan Pola Pembangunan Nasio
nal Semesta Berentjana sesuai dengan D E K O N ajat 28.
Mengenai perhubungan didarat, perlu dilaksanakan dengan in-
tensip perbaikan dan pemeliharaannja (rehabilisasi).
Mengenai perhubungan udara perlu dilaksanakan setjara inten-
sip projek-projek jang telah ditetapkan dalam Ketetapan M P R S
No. II/ M P R S / 1960. ,
(6) Diikut-sertakannja wakil-wakil organisasi masjarakat jang re-
presentatip dalam Dewan-Dewan Distribusi, Dewan Impor-Expor,
Dewan Angkutan, Dewan Pengawas Penjaluran spare-parts dan
ban.
(7) Politik harga harus ditudjukan untuk mcntjegah kenaikan
harga dan tarip menudju terlaksananja Ketetapan M P R S
No. II/M P R S /1 9 6 0 lampiran B bab V ajat 5, jang harus d i
laksanakan setjara berentjana berdasarkan tingkat perkcni-
bangan produksi dan mendjamin peningkatan daja-bcli Rakjat-
pekerdja termasuk para Petani-produsen.
Pasal 10.
1253
garan devisa, dan Anggaran kredit, jang kesemuanja itu dalam
rangka rentjana pembangunan fisik (physical plan) dan finan
cial plan dalam bentuk Undnng-Undang.
1254
B A .B V.
Pasal II.
Pasal 12.
Agar tertjapai kegotong-rojongan Nasional berporoskan Nasa-
kom untuk menanggulangi kesulitan-kcsulitan ekonomi, maka perlu
diadakan pengintegrasian antara Pemerintah dan Rakjat jang ter-
organisasi, dalam Bidang Administrasip maupun Eksckutip dipusat
maupun didaerah-daerah. begitu pula antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah-Pemcrintah Daerah dengan Badan-Badan Lcgislatip.
Pasal 13.
Berdasarkan bahan termaktub dalam Memorandum Pimpinan
MPRS seperti termaktub pada pasal 11 dan bahan-bahan jang ter-
kandung dalam Resolusi ini, mcngandjurkan kepada Mandataris
MPRS agar Aparatur Perentjanaan Pembangunan seperti dimak
sud pada pasal 7 dapat mengolah bahan-bahan termaksud untuk
menjempurnakan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana
Tahapan Pertama termaktub dalam Ketetapan MPRS No. II/M P R S /
I960, demi untuk mensukseskan pelaksanaannja.
1255
B A B - VI.
Usui tentang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana.
Pasal 14.
Supaja semua projek-projek Nation-Building dan projek-projek
Pariwisata didjadikan projek-projek Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berentjana Tahapan Pertama.
Pasal 15.
Pendapat-Pendapat jang diadjukan dalam Sidang Umum ke-II
MPRS berupa usul-usul probahan, tambahan-tambahan dan kebi-
djaksanaan pelaksanaan Projek Pola Pembangunan Nasional Semes
ta Berentjana ditampung oleh Pimpinan MPRS, dengan menjerta-
kan hasil-karya Komisi-Komisi Pembangunan Sidang Umum ke-II
M P R S /1963, jaitu dari Komisi A sampai dengan Komisi F, jang
mendjadi bagian integral dari pada Resolusi ini sebagaimana dilam-
pirkan.
Pasal 16.
Mengusulkan perentjanaan projek Pembangunan untuk Daerah
Irian Barat sebagai penambahan terhadap Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berentjana.
Pasal 17.
Menjerahkan penjusunan usul-usul seperti dimaksud pada pasal
15 dan 16 diatas kepada Pimpinan MPRS guna diteruskan kepada
Presiden/Mandataris MPRS untuk diolah oleh Badan Perentjanaan
Pembangunart Nasional jang segera akan dibentuk. -
BANDUNG, 22 M E I 1963.
M A D JELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA
REPUBLIK INDONESIA.
K e t u a,
(CHAIRUL SALEH)
Wakil ketua, Wakil Ketua.
ttd. ttd.
(Ali Sastroamidjojo S.II.) (K.H. Idham Chalid)
Wakil Ketua, Wakil Ketua,
ttd. ttd.
(D.N. Aidit) (Brig. Djen. Wilujo Puspojmlo)
1256