1. Muhammad Farhan
2. Muhammad Habibillah
3. Nabil Dwi Putra
4. Rana Salsabil Shafa
5. Sabrina Kayla Navindra
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul " SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN (1959-1965)" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN (1959-1965) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Demokrasi Terpimpin oleh Soekarno ....………….………. 1
Sumber : https://ringkasanku.com
Sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia
Sumber : https://retizen.republika.co.id/
Sumber : https://koransulindo.com
Sumber : https://commons.wikimedia.org/
iii
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN ( 1959-1965 )
Dekrit yang dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959
mendapatkan sambutan dari masyarakat Republik Indonesia yang pada
waktu itu sangat menantikan kehidupan negara yang stabil. Latar
belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden
Soekarno:
1
1. Dari Segi Keamanan Nasional : Banyaknya gerakan separatis pada
masa demokrasi liberal menyebabkan ketidakstabilan negara.
3. Dari Segi Politik: Konstante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950.
2
A . Dinamika Politik Masa Demokrasi Terpimpin
3
2. Pembentukan kabinet gotong royong berdasarkan imbangan kekuatan
masyarakat yang terdiri atas wakil partai-partai politik dan kekuatan
golongan politik baru yang diberi nama oleh Presiden Soekarno golongan
fungsional atau golongan karya.
4
Kondisi tersebut membuat Presiden Soekarno berkeinginan untuk
mengubur partai partai politik yang ada, setidaknya menyederhanakan
partai-partai politik yang ada dan membentuk kabinet yang berintikan 4
partai yang menang dalam pemilihan uman 1955. Untuk mewujudkan
keinginannya tersebut, pada tanggal 21 Februari 1957, di hadapan para
tokoh politik dan tokoh militer menawarkan konsepsinya untuk
menyelesaikan dan mengatasi krisis-krisis kewibawaan pemerintah yang
terlibat dari jatuh bangunnya kabinet. Dalam konsepsinya Presiden
Soekamo menghendaki dibentuknya kabinet berkaki empat yang
anggotanya terdiri dari wakil-wakil PNI. Masyumi, NU dan PKI, Selain itu
Presiden Soekamo juga menghendaki dibentuknya Dewan Nasional yang
5
1. Pembentukan Dewan Nasional pada 6 Mei 1957.
Sejak saat itu Presiden Soekamo mencoba mengganti sistem demokrasi
parlementer yang membuat pemerintahan tidak stabil dengan demokrasi
terpimpin.Melalui panitia perumus Dewan Nasional, dibahas mengenai
usulan kembali
ke UUD 1945. Usulan ini berawal dari KSAD Mayor Jenderal Nasution
yang mengajukan usul secara tertulis untuk kembali ke UUD 1945 sebagai
landasan pelaksanaan demokrasi terpimpin. Usulan Nasution ini kurang
didukung oleh wakil-wakil partai di dalam Dewan Nasional yang
cenderung mempertahankan UUD Sementara 1950. Situasi ini pada
awalnya membuat Presiden Soekamo ragu untuk mengambil keputusan,
namun atas desakan Nasution, akhirnya Presiden Soekamo menyetujui
untuk kembali ke UUD 1945.
6
Presiden Soekarno menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus kembali
kepada jiwa revolusi dan mendengarkan amanat penderitaan rakyat. UUD
1945 akan menjadikan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara
kesatuan. Untuk itu, Presiden Soekarno kemudian meminta anggota
Dewan Konstituante untuk menerima UUD 1945 apa adanya tanpa
perubahan dan menetapkannya sebagai UUD RI yang tetap.
7
3. Mengambil Keputusan Melalui Dekrit Presiden.
Presiden Soekarno memerlukan waktu beberapa hari untuk mengambil
langkah yang menentukan masa depan bangsa Indonesia dan
menyelesaikan permasalahan yang ada. Pada tanggal 3 Juli 1959,
Presiden Soekamo memanggil Ketua DPR, Mr. Sartono, Perdana Menteri
Ir. Djuanda, para menteri, pimpinan TNI, dan anggota Dewan Nasional
(Roeslan Abdoel Gani dan Moh. Yamin), serta ketua Mahkamah Agung,
Mr. Wirjono Prodjodikoro, untuk mendiskusikan langkah yang harus
diambil Setelah melalui serangkaian pembicaraan yang panjang mereka
bersepakat mengambil keputusan untuk memberlakukan kembali UUD
1945. Pertemuan tersebut juga menyepakati untuk mengambil langkah
untuk melakukannya melalui Dekrit Presiden.
8
2. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan
segala cara agar tujuan partainya tercapai
9
d.) Reaksi Dengan Adanya Dekrit Presiden
Rakyat menyambut baik sebab mereka telah mendambakan
adanya stabilitas politik yang telah goyah selama masa Liberal.
Mahkamah Agung membenarkan dan mendukung pelaksanaan
Dekrit Presiden.
KSAD meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk
melaksanakan pengamanan Dekrit Presiden.
DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara aklamasi menyatakan
kesediaannya untuk melakanakan UUD 1945.
10
Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan
lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi
Parlemen tertertunda pembentukannya.
11
Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia, dan Presiden Soekarno
sebagai penyeimbang diantara keduanya. Ada tiga kekuatan politik pada
masa demokrasi terpimpin yaitu Presiden Soekarno, Partai Komunis
Indonesia (PKI), dan TNI AD .
12
PKI pun melakukan berbagai upaya untuk memperoleh dukungan politik
dari masyarakat. Berbagai slogan disampaikan oleh pemimpin PKI. Ketika
Presiden Soekarno gagal membentuk kabinet Gotong Royong (Nasakom)
pada tahun 1960 karena mendapat tentangan dari kalangan Islam dan
TNI AD, PKI mendapat kompensasi tersendiri dengan memperoleh
kedudukan dalam MPRS, DPRGR, DPA dan Pengurus Besar Front
Nasional serta dalam Musyawarah Pembantu Pimpinan Revoksi (MPPR).
13
merealisasikan Tri Program Pemerintah, serta mendesak supaya segera
dibentuk Kabinet Gotong Royong yang berporoskan Nasakom
14
sangat mewaspadai kedekatan Soekarno dengan PKI yang digunakan
PKI sebagai sarana pendukung demi gagasan Nasakomisasi sistem
Demokrasi Terpimpin Namun sebaliknya PKI senantiasa memanfaatkan
proyek rasakomasi untuk masuk kedalam pemerintahan dan lembaga
nonstructural yang dianggap penting sekali.
Partai Nasional Indonesia (PNI): Partai ini memiliki akar sejarah dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dibentuk oleh Soekarno dan Hatta
pada tahun 1927, PNI adalah partai nasionalis yang memegang peran
sentral dalam memimpin perjuangan kemerdekaan. Ideologi nasionalis
dan patriotisme menjadi pilar utama PNI.
Partai Golkar: Golkar muncul pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan
Soeharto. Meskipun awalnya berfungsi sebagai wadah bagi berbagai
kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, Golkar
15
menjadi partai dominan yang mendukung pemerintahan Soeharto. Golkar
memiliki jaringan yang kuat di berbagai tingkatan masyarakat dan wilayah.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): PKS adalah partai politik Islam yang
memiliki basis pengaruh di kalangan masyarakat Islam konservatif.
Dengan fokus pada agama dan moralitas, PKS mendapatkan dukungan
dari sebagian kelompok masyarakat yang mengutamakan nilai-nilai
keagamaan dalam politik.
16
Pengaruh dalam Pemilihan Umum: Sentimen regional dan etnis sering kali
berperan dalam pemilihan umum. Calon-calon yang berasal dari daerah
tertentu atau memiliki latar belakang etnis tertentu dapat mendapatkan
dukungan kuat dari kelompok-kelompok tersebut. Ini menciptakan
dinamika politik yang kompleks dalam peta politik nasional
17
1. Konteks Sejarah
Sejak awal abad ke-20, Irian Barat adalah wilayah jajahan Belanda yang
dikenal sebagai Nugini Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1945, Irian Barat tetap menjadi bagian dari wilayah Belanda
meskipun Indonesia meraih kemerdekaan de facto pada tahun 1949.
Perjuangan untuk membebaskan Irian Barat menjadi bagian integral dari
perjalanan Indonesia menuju kedaulatan dan integritas wilayah.
4. Peran Internasional
Peran internasional dalam pembebasan Irian Barat sangat signifikan.
Amerika Serikat dan Uni Soviet, dua kekuatan besar dalam Perang
Dingin, memainkan peran penting dalam membantu menengahi konflik
antara Indonesia dan Belanda. Pada tahun 1962, ditandatangani
Perjanjian New York, yang disebut juga sebagai Perjanjian New York-
Pengakuan atas Kedaulatan Sementara yang memberikan pengelolaan
sementara Irian Barat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
18
Gambar 11 Penandatanganan New York
Agreement
Sumber : https://suarapapua.com/
19
Wilayah yang kini dikenal sebagai Papua, Irian Barat telah menjadi titik
fokus perjuangan politik, diplomasi, dan dinamika internasional yang
rumit. Selama beberapa dekade, upaya pembebasan ini melibatkan
berbagai tahap, kebijakan, konflik, dan negosiasi yang mewarnai
perjalanan sejarah Indonesia secara keseluruhan. Artikel ini akan
menguraikan perjalanan menuju pembebasan Irian Barat dalam konteks
sejarah yang lebih luas, dengan menyoroti berbagai aspek yang
mempengaruhinya.
Sejarah Irian Barat dimulai sebagai wilayah jajahan Belanda yang dikenal
sebagai Nugini Belanda. Meskipun Indonesia meraih kemerdekaan pada
tahun 1945, Irian Barat tetap berada di bawah kekuasaan kolonial
Belanda. Keberadaan wilayah ini dalam negara Indonesia menjadi isu
sensitif yang mencerminkan perjuangan untuk meraih kedaulatan penuh
dan integritas wilayah.
20
memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia bersatu di bawah bendera
merah putih.
21
6. Penentuan Pendapat dan Keputusan Akhir
Melalui proses penentuan pendapat yang kontroversial pada tahun 1969,
Irian Barat akhirnya diputuskan untuk tetap menjadi bagian dari
Indonesia. Namun, proses ini juga menuai kritik terkait legitimasi dan
representativitasnya.
8. Tantangan Pasca-Pembebasan
Setelah pembebasan, Papua menghadapi tantangan dalam
pembangunan, hak asasi manusia, serta sentimen identitas. Upaya untuk
memastikan kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat Papua dalam
pembangunan terus menjadi fokus.
22
Pada awal abad ke-20, Irian Barat adalah bagian dari jajaran jajahan
Belanda di wilayah Nugini Belanda. Eksploitasi sumber daya alam dan
pemukiman Belanda di wilayah ini mencerminkan dominasi kolonial yang
berlangsung selama dekade-dekade awal.
23
Pada tahun 1961, Indonesia mengambil langkah konfrontasi militer
dengan Belanda sebagai upaya untuk membebaskan Irian Barat.
Langkah bersenjata ini mencerminkan tekad dan komitmen Indonesia
dalam mempertahankan wilayah yang dianggap sebagai bagian integral
dari negara.
24
Ketika Indonesia memasuki Irian Barat dengan pasukan bersenjata,
konflik langsung pecah antara Indonesia dan Belanda. Namun, dampak
konflik ini tidak hanya terbatas pada dua negara tersebut. Tetangga-
tetangga di Asia Tenggara juga merasa terlibat dalam konfrontasi ini,
karena dinamika geopolitik di kawasan tersebut.
25
menunjukkan tekad dan komitmen Indonesia dalam membebaskan
wilayah yang dianggap sebagai bagian integral dari negara. Konflik ini
juga mengilustrasikan bagaimana dinamika regional dan geopolitik dapat
memengaruhi perjuangan nasional dan diplomasi.
26
Berdasarkan keprihatinan bersama terhadap eskalasi konflik, Amerika
Serikat dan Uni Soviet berusaha untuk bekerja sama dalam meredakan
ketegangan. Diplomasi bersama ini menghasilkan upaya mediasi dan
penyelesaian konflik yang bertujuan untuk menghindari pertumpahan
darah dan meredakan ancaman eskalasi.
27
kontroversial, penyelesaian damai ini membuka jalan bagi pembebasan
wilayah dan penegasan kedaulatan Indonesia.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkuapadanya.blogspot.co.id/2013/06/makalah-masa-sistem-
demokrasi-terpimpin.html
http://blogkuapadanya.blogspot.co.id/2013/06/makalah-masa-sistem-
demokrasi-terpimpin.html
http://www.mikirbae.com/2016/05/peta-kekuatan-politik-masional-
nusa.html
https://www.google.com/amp/s/ringkasanku.com/sistem-dan-struktur-
politik-dan-ekonomi-indonesia/%3famp
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/15/120000469/perkemb
angan-politik-pada-masa-demokrasi-terpimpin
https://prezi.com/p/4_vcqasvfmbb/sistem-dan-struktur-politik-dan-
ekonomi-indonesia-masa-demokrasi-terpimpin-1959-1965/
https://www.scribd.com/document/428008412/Makalah-Sistem-Dan-
Struktur-Politik-Ekonomi-Indonesia-1959-1965
https://www.hukumonline.com/berita/a/periode-sistem-pemerintahan-
demokrasi-terpimpin-di-indonesia-lt6239a34782507?page=2
https://www.slideshare.net/inkaanabi/makalah-sejarah-sistem-dan-
struktur-politik-dan-ekonomi-masa-demokrasi-terpimpin
https://edu.man3bwi.sch.id/courses/sejarah-indonesia-wajib-kelas-
12/kursus/sistem-dan-struktur-politik-ekonomi-indonesia-masa-
demokrasi-terpimpin-1959-1965/
29