Anda di halaman 1dari 17

KESELAMATAN KERJA DI PROYEK

KONTRUKSI DI AUSTRALIA

By Triska Faradina
Mengetahui secara garis besar
pelaksanaan system
keselamatan kerja di Australia
OBJECTIVE
Penerapan system keselamatan
kerja di perusahaan konstruksi
di Australia
AGENDA
Sistem Regulasi and
peraturan tentang
Skala / Kategori
Kesehatan dan Manajemen Resiko
perusahaan konstruksi
Keselamatan Kerja di
Australia

“Incident Reporting” Gambaran “Lifting


Gambaran “Working at
dan manajemen Operations” di
Height” di perusahaan
Kecelakaan di tempat perusahaan konstruksi
konstruksi Tier 1
Kerja Tier 1
Tingkatan Sistem Perundang-undangan dan
Peraturan tentang Keselamatan Kerja

• Pekerja yang dilindungi menurut WHS Act, termasuk:


The Work • Pekerja
• contractors/ / subcontractors
Health and • apprentices and trainees
• work experience students (siswa magang)
Safety Act • Pekerja sukarela
• WHS Act juga memberikan perlindungan kepada
2011 masyarakat yang bisa terkena dampak untuk Kselamatan
dan Kesehatan meraka akibat dari kegiatan konstruksi
• Safe Work Australia adalah Lembaga national
pemerintah yang bertanggung jawab untuk
membuat dan mengevaluasi WHS Act, Regulasi
Regulasi dan dan Code of Practice
Peraturan • Selain bertugas sebagai pembuat undang-
undang, Safe Work Australia juga bertugas
Keselamatan untuk:
Kerja  Memastikan peraturan dilaksanakan
 Inspeksi Lapangan
 Memberikan saran
Sistem Regulasi
and peraturan
tentang
Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja di Australia
Contoh
Codes of
Practice
• Ada beberapa jenis alat / mesin yang termasuk
dalam kategori “High Risk – Beresiko Tinggi” dan
mengharuskan operator nya untuk mendapatkan
lisensi / surat ijin operasi dari Safe Work Ausralia:
 Cranes
 Forklifts
High Risk  Hoist
Work License  Pressure equipment (contoh: turbin, boiler)
 Scaffolding
 Dogging
 Rigging
 MEWP boom lift lebih dari 11m
• Lisensi ini hanya berlaku maximum 5 tahun dan
diakui di seluruh Ausralia.
• Mayoritas perusahaan Tier 1 di
Australia menerapkan system untuk
mem-verifikasi bahwa seseorang yang
mempunyai License adalah benar-
benar competent.
Verification of
Competency
• VOC ini TIDAK dikeluarkan oleh Safe
Work Australia, tetapi oleh pihak ketiga
seperti Lembaga training atau juga bisa
dilakukan oleh supervisor lapangan
dimana si pekerja bekerja.
Skala / Kategori perusahaan konstruksi dilihat dari nilai
project dan

• TIER 1
Perusahaan konstruksi yang mampu untuk menyelesaikan project dengan nilai ≥ $500
million (Rp. 5 trilliun). Mempunyai multi-site, kerja sama multinational, bidang
pekerjaan yang lebih kompleks.
• TIER 2
Perusahaan konstruksi yang mampu untuk menyelesaikan project dengan nilai ≥ $100
million (Rp. 1 trilliun)
• TIER 3
Perusahaan konstruksi yang mampu untuk menyelesaikan project dengan nilai kurang
dari Rp. 1 trilliun. Biasanya perusahaan – perusahaan ini yang mengerjakan proyek
membangun rumah, sekolah,
PRE – TENDER
MANAJEMEN
RESIKO
SELAMA
PROYEK
BERLANGSUNG
Manajemen Resiko
PRE - TENDER
• Proses manajemen resiko bermula dari proses Ketika perusahaan
memasukkan “tender proyek” ke klien (swasta atau pemerintah).
• Di dalam “tender proyek” ini, sudah harus ada informasi tentang
gambaran bagaimana perusahaan akan mengatur, mengontrol dan
mengevaluasi resiko keselamatan di proyek yang akan dikerjakan.
• Bentuk dokumen nya bisa seperti “Risk Profile” secara garis besar
tentang proyek konstruksi yang akan dikerjakan
Manajemen Resiko

SELAMA PROYEK BERLANGSUNG


• Workplace Risk Assessment (WRA)
Dokumen ini berisi tentang bagaimana perusahaan akan menidentifikasi, mengontrol dan mengevaluasi resiko
di proyek. Dokumen ini sifat nya “high level” yang menjadikan prosedur sebagai referensi. Dokumen ini dibuat
dan dirreview oleh level senior (Project Manager, Superintendent).
• Activity Method Statement (AMS)
Dokumen ini berisi tentang “methodology engineering” untuk membangun suatu pekerjaan (misalnya
membangun atap stadion). Metodology ini harus seimbang dengan peraturan keselamatan yang ada (baik
perundang-undangan dan aturan internal perusahaan)
Dokumen ini dilengkapi oleh insinyur yang bertanggung jawab atas bagian pekerjaan tersebut. Pekerjaan tidak
akan dimulai sebelum AMS ini direview dan ditanda tangani oleh Project Manager, Safety manager,
superintendent, Environmental Manager dan Quality manager.
• JSEA / SWMS / TRA
• START CARD
Setiap incident harus dilaporkan ke area
supervisor segera mungkin – termasuk near miss
Jika terjadi Incident dibawah ini, maka WAJIB
untuk di laporkan ke Safe Work Australia:

Incident
Reporting
Process
Jika jenis kecelakaan kerja nya tidak termasuk dalam
kategori “notifiable incident”, maka butuh persetujuan
dari area manager sebelum MENGINTERVENSI area
kecelakaan (incident scene)

Incident “Injured Person – IP”, HARUS didampingi oleh wakil


Reporting dari perusahaan untuk ke klinik medis atau Rumah
Sakit untuk menerima perawatan medis.
Process
Untuk kasus kecelakaan kerja, surat keterangan dokter
harus lah berupa “Workcover Certificate Capacity”
sesuai dengan peraturan dari Safe Work Australia. Jadi
tidak bisa hanya dengan surat keterangan medis biasa.
• Di surat “Workcover Certificate of Capacity” ini
harus detil tentang kondisi di pekerja yang
terluka:
Incident  “FIT” untuk Kembali bekerja melakukan
semua pekerjaan sebelum terkena
Reporting kecelakaan
Process  Mempunyai keterbatasan medis yang
disebabkan oleh kecelakaan kerja
 “Unfit” untuk Kembali bekerja
melakukan “full duties”. Ini bisa
dikatakan “Loss Time Injury” untuk
perusahaan / proyek.
• Jika “Injured Person” Kembali bekerja dan mempunya beberapa
keterbatasan medis / kondisi fisik, maka sebagai perusahaan kita
harus menyiapkan dokumen “Return to Work Plan” yang mencakup
Manajemen informasi dari dokter yang merawat.
• Misalnya “IP” hanya boleh mengangkat barang tidak boleh lebih
“Injured dari 5kg atau tidak boleh naik tangga. Maka perusahaan WAJIB
menyedikan jenis pekerjaan yang bisa memenuhi persyaratan dari
Person” di dokter ini.

tempat kerja • Dokumen ini harus direview ditanda tangani oleh si pekerja,
supervisor lapangan dan “return to work coordinator”.
• Pekerja dan supervisor lapangan harus mematuhi informasi yang
sudah disetujui di dokumen ini
• KENAPA KITA HARUS MEMONITOR KONDISI PEKERJA YANG
MEMPUNYAI KETERBASAN MEDIS DAN FISIK AKIBAT
KECELAKAAN KERJA? – SHARE CASE

Anda mungkin juga menyukai