Disusun Oleh :
M. TAUFIK ROMADON
K2318045
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) yang berupa laporan
magang pada mata kuliah Pengelolaan Laboratorium. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium, Pembimbing lapangan di PT. Fajar Biofarmaka
Nusantara, teman-teman di PT. Fajar Biofarmaka Nusantara, orang tua dan
keluarga, serta kawan-kawan mahasiswa yang senantiasa memberikan dukungan
dan do’a.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pengerjaan Ujian
Akhir Semester ini. Semoga dapat bermanfaat, dan saya ucapkan terimakasih
penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
D. Fokus Usaha..................................................................................... 3
A. Magang 7
B. Pengelolaan Laboratorium............................................................... 8
C. Kendala Magang 16
iii
BAB IV REKOMENDASI & REALISASI 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan laboratorium merupakan salah satu program perkuliahan yang
mendayagunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran
yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan sumber
daya, terutama pada laboratorium. Laboratorium merupakan sarana pendukung
proses belajar mengajar, baik bersifat rutinitas maupun eksidental berupa suatu
tempat yang digunakan untuk percobaan dan pengamatan yang berhubungan
dengan ilmu Fisika, (Emha, 2006). Sebagus apapun laboratorium tidak akan
berarti apabila tidak ditunjang oleh pengelolaan laboratorium yang baik.
Pengelolaan laboratorium setidaknya dijalankan berkaitan dengan unsur-unsur
pengelolaan. (Susilowati, 2012).
Kegiatan pengelolaan laboratorium dilakukan di suatu badan usaha yakni
PT. Fajar Biofarmaka Nusantara. Perusahaan ini bergerak dibidang obat-obatan
khususnya tradisional dan alami. Pengelompokan obat tradisional dibagi menjadi
tiga, yakni jamu, obat ekstrak alam, dan fitofarmaka. Jamu merupakan obat
tradisional yang biasanya berbentuk serbuk dalam kemasan, pil, atau cairan
dengan bahan baku herbal alami. Khasiat yang diciptakan telah meningkatkan
popularitas obat tradisional, yang ditandai dengan semakin banyaknya badan
usaha yang berdiri di bidang obat tradisional guna untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Pada pelaksanaan magang pengelolaan laboratorium di PT. F-Bion
mahasiswa diminta untuk terjun langsung serta ikut andil dalam kegiatan yang ada
dalam di perusahaan secara offline. Berkaitan dengan pengelolaan laboratorium,
diharapkan mahasiswa mampu mengamati dan mengetahui kondisi pabrik serta
kendala yang ada dalam pabrik tersebut. Sehingga mahasiswa mampu
1
memberikan rekomendasi yang dapat menujang kendala pada perusahaan tersebut
agar menjadi lebih baik.
2
Visi :
1) menyediakan produk farmasi berbahan dasar alam Indonesia yang
EFEKTIF, BERMUTU, AMAN, dan HALAL.
2) Menjadi industri Farmasi yang menghidupkan dan mensejahterakan
perekonomian desa-desa hingga kota.
Misi :
1) Mendirikan UKOT-IEBA berbasis Riset Internal dan Eksternal.
2) Mendirian IOT berbasis padat karya dengan standarisasi dan edukasi.
3) Mendirikan usaha-usaha kecil di desa-desa hingga kota sebagai sebuah
integrasi dari PT. FBN.
D. Fokus Usaha
Ada beberapa fokus usaha PT. F-Bion ini diantaranya yakni Produksi Obat
Tradisional Bahan Alam (UKOT), Pengembangan Obat berbasis bahan alami, dan
pengembangan produk berbasis sirih hitam. Berikut ini adalah beberapa macam
produk yang telah di produksi dan dipasarkan PT. F-Bion:
Jamu Celup Imuno
3
Gambar 1.3. Madu Tolak Maag
Madu ini bermanfaat untuk membantu meringankan gejala penyakit maag.
Jamu Oles Luka Sirih Hitam
Jamu ini bermanfaat untuk menyembuhkan iritasi dalam mulut khususnya
sariawan.
E. Lingkup Penugasan dan Jadwal Magang
Lingkup Penugasan
Penugasan magang mahasiswa di badan usaha menyesuaikan dengan
kegiatan yang ada di PT. F-Bion. Bidang kerja pada badan usaha ini yakni
bagian produksi, bagian marketing atau penjualan, dan bidang administrasi
keuangan. Bagian produksi dibagi menjadi tiga bagian, yakni imuno, tolak
maag, dan produk sirih hitam. Sedangkan bagian marketing atau penjualan
dikelompokkan menjadi dua yakni penjualan dan pemasaran. Bagian
administrasi dan keuangan terbagi menjadi administrasi dan keuangan.
Berikut ini adalah deskripsi dari penugasan pada tiap bagian.
a) Bagian Produksi Imuno
Prosedur pelaksanaan produksi imuno:
- Memastikan kegiatan oven bahan baku jamu imuno dengan berat dan
suhu yang sudah ditetapkan pada SOP PT. Fajar Biofarmaka
Nusantara.
- Kemudian bahan tersebut diserahkan ke bagian filling dan seal untuk
dikemas dalam kantong kemasan dengan target yang telah di
tetapkan PT. Fajar Biofarmaka Nusantara
4
- Kantong kantong yang sudah sesuai dikemas menggunakan kantong
plastik, dimana dalam satu plastik dapat berisi 3 kantong dan 5
kantong
- Dilanjutkan dengan memberikan tanggal kadaluarsa pada kardus
kemas sesuai dengan arahan pabrik
- Memasukkan kemasan plastik kedalam kardus kemas yang telah
diberi tanggal kadaluarsa, masing masing kardus berisi 2 plastik atau
10 kantong jamu imuno
- Merapikan kemasan akhir dari jamu imuno dengan melakukan
proses shrink plastik dengan rapi.
b) Bagian Porduksi Tolak Maag
Prosedur pelaksanaan produksi tolak maag:
- Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, dan pastikan dalam
keadaan sterill
- Melakukan perebusan beberapa bahan baku hingga mencapai batas
tertentu sesuai dengan ketentuan
- Menyaring antara ekstrak bahan baku tersebut dengan alat penyaring
- Mencampurkan madu dalam ekstrak tersebut lalu disaring kembali
- Memasukkan hasil ekstrak yang telah dicampur dengan madu pada
botol berukuran 60 ml sesuai dengan SOP Perusahaan
c) Bagian Produksi Sirih Hitam
Prosedur pelaksanaan produksi sirih hitam:
- Melakukan perawatan rutin kepada tanaman sirih hitam dengan
menambahkan pupuk kedalam polibag sesuai dengan ketentuan
yang ada
- Menyiram tanaman daun sirih hitam sesuai dengan ketentuan,
biasanya 2-3 kali dalam sehari
- Memetik daun hitam yang sudah siap panen, yakni ditandai
dengan daun yang sudah berwarna hitam dan juga tebal (tua).
d) Bagian Marketing atau Penjualan
5
Pada bagian marketing atau penjualan, akan diberikan arahan dan ilmu
mengenai pemasaran produk dan siapa sasaran produk yang dibuat oleh
PT. F-Bion. Tujuannya adalah mengetahui fungsi dan indikasi cara kerja
produk yang dihasilkan, selain itu juga mengetahui bagaimana cara
memasarkan ke masyarakat.
Jadwal Magang
Magang di PT. F-Bion dimulai pada minggu ketiga bulan bulan Oktober,
jadi waktu magangnya adalah 1 bulan dengan syarat mencapai 70 jam.
Penugasan magang dalam satu semester cukup 70 jam saja, dengan
pembagian jamnya disesuaikan dengan kegiatan Mahasiswa dalam tiap
minggunya.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Magang
Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang tidak hanya lulus dengan
nilai yang tinggi tetapi mereka butuh kemampuan berkomunikasi, integritas dan
kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Kualitas yang tidak terlihat
wujudnya (intangible) namun sangat diperlukan dalam dunia kerja ini disebut juga
dengan soft skills. Soft skills didefinisikan sebagai perilaku personal dan
interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja humanis,
termasuk diantaranya kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja dalam
tim, ketahanan mental, disiplin, tanggung jawab dan atribut soft skills lainnya. Hal
tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Harvard University
Amerika Serikat yang mengungkapkan bahwa kesuksesan hanya ditentukan
sekitar 20% oleh hard skills dan sisanya 80% oleh soft skills (Furhan,2011).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka jelas bahwa peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) sebaiknya diperoleh melalui peningkatan kemampuan soft
skills termasuk pada jalur pendidikan yang diterapkan di Indonesia (Suharyanti
dkk, 2013).
Magang adalah model penyiapan calon tenaga kerja dengan melatih siswa
bekerja dibawah asuhan atau bimbingan secara langsung oleh seorang atau
beberapa orang pekerja ahli dalam kurun waktu lama, sehingga siswa magang
benar-benar dapat melakukan pekerjaan seperti yang diajarkan oleh
pembimbingnya (Ahmad Sonhadji, 2012). Program Kerja Praktik (magang)
merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk terjun di
lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya. Magang sendiri juga
merupakan salah satu bentuk kuliah kerja lapangan bagi mahasiswa. Magang juga
memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa karena program yang
dilaksanakan pada dunia usaha atau dunia industri dapat memberikan bekal
pengalaman yang dapat membentuk pribadi mahasiswa yang mempunyai keahlian
7
yang profesional, berkualitas, yang mampu dikembangkan menurut bidang
pekerjaannya (Suharyanti dkk, 2013).
Keterlibatan industri dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan akan
memberikan keuntungan bagi industri itu sendiri. Selain sebagai tanggung jawab
sosial sesuai undang-undang, bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara orang tua, sekolah (pemerintah) dan masyarakat, industri dituntut untuk
membuka diri membantu sekolah-sekolah vokasi menyiapan lulusannya agar
dapat terserap secara cepat oleh DU/DI. Fokus magang industri meliputi dua
aspek, yaitu keteknikan dan aspek manajemen. Dengan demikian magang industri
akan memberikan pengalaman, selain bidang spesialisasi atau bidang keahlian,
juga cara pengelolaan usaha/industri yang dijalankan oleh industri. (Samidjo,
2017).
B. Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan adalah kegiatan merancang, mengoperasikan, memelihara,
dan merawat peralatan dan bahan, fasilitas dan atau segala objek fisik lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu sehingga
mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian, pengelolaan laboratorium adalah
kegiatan merancang, mengoperasikan, memelihara, dan merawat fasilitas yang
terdapat di laboratorium secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
dengan hasil optimal.
Pengelolaan laboratorium menjadi tanggung jawab pengelola dan
pengguna laboratorium. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat hendaknya
memiliki kesadaran untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan
kerja. Hal tersebut dilakukan agar laboratorium selalu berfungsi sebagaimana
mestinya dan untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan ketika bekerja di
laboratorium, serta penanggulangannya jika terjadi kecelakaan.
Menurut (Susilowati, 2012), pengelolaan laboratorium harus dijalankan
berkaitan dengan unsur-unsur pengelolaan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Perancangan kegiatan laboratorium
8
2. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
3. Pemeliharaan atau perawatan peralatan dan bahan
4. Pengevaluasian sistem kerja laboratorium
5. Pengembangan kegiatan laboratorium
9
Area Penimbangan
Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan cara
penimbangan hendaklah dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain
khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area
penyimpanan atau area produksi.
Area Produksi
1) Tata letak ruang produksi sebaiknya dirancang sedemikian untuk:
memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling
berhubungan antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan
tahap produksi dan menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan;
mencegah kesesakan dan ketidakteraturan; dan
memungkinkan terlaksananya komunikasi dan pengawasan yang efektif.
2) Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam
proses hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan
bahan secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat
memperkecil risiko terjadi kekeliruan antara produk obat atau komponen obat
yang berbeda, mencegah pencemaran silang dan memperkecil risiko
terlewatnya atau salah melaksanakan tahapan proses produksi atau
pengawasan.
3) Area dimana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu misalnya pada saat
pengambilan sampel, penimbangan bahan atau produk, pencampuran dan
pengolahan bahan atau produk, pengemasan produk serbuk, memerlukan
sarana penunjang khusus untuk mencegah pencemaran-silang dan
memudahkan pembersihan.
4) Tata letak ruang area pengemasan hendaklah dirancang khusus untuk
mencegah campur baur atau pencemaran-silang
5) Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, seperti
pintu bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah
diamankan sedemikian rupa sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di dalam area produksi yang berfungsi
10
sebagai barier terhadap pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila
sedang tidak digunakan.
Higiene Perorangan
1) Tiap personil yang masuk ke area pembuatan hendaklah mengenakan pakaian
pelindung yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakannya.
2) Untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran dan untuk keamanan
personil, hendaklah personil mengenakan pakaian pelindung yang bersih dan
sesuai dengan tugasnya termasuk penutup rambut. Pakaian kerja kotor dan lap
pembersih kotor (yang dapat dipakai ulang) hendaklah disimpan dalam wadah
tertutup hingga saat pencucian.
3) Hendaklah dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator dengan
bahan awal, produk antara dan produk ruahan yang terbuka dan juga dengan
bagian peralatan yang bersentuhan dengan produk.
4) Personil hendaklah diinstruksikan supaya menggunakan sarana mencuci
tangan dan mencuci tangannya sebelum memasuki area produksi. Untuk
tujuan itu perlu dipasang poster yang sesuai.
Produksi
Pengemasan
11
dari produk lain, sisa produk lain atau dokumen lain yang tidak diperlukan
untuk kegiatan pengemasan yang bersangkutan.
2) Area pengemasan hendaklah dibersihkan secara teratur dan sering selama jam
kerja dan tiap ada tumpahan bahan. Personil kebersihan hendaklah diberi
pelatihan untuk tidak melakukan praktik yang dapat menye babkan campur
baur atau pencemaran silang.
12
BAB III
13
B. Kegiatan Magang di Perusahaan atau Badan Usaha
Beberapa kegiatan pada saat magang di PT. F-Bion antara lain
mempersiapkan produk yang akan dipasarkan, yakni pembuatan jamu celup
imuno. Kegiatan ini diawali dengan memetik bahan baku yakni daun sirih, proses
pengeringan, proses oven, filling, sealing, packing dan marketing. Pekerjaan
mahasiswa tidak runtut mulai dari memetik bahan pokok, dikarenakan kondisional
dengan keadaan perusahaan pada saat mahasiswa mulai masuk magang. Berikut
ini adalah rincian kegiatan yang telah saya kerjakan pada saat magang hingga saat
ini:
14
berat 2,85-2,9 gram
7 Selasa, Proses filling dan sealing serbuk jamu imuno ke
12 Oktober 2021 dalam kantong celup dan kantong plastik dengan
berat 2,85-2,9 gram
8 Rabu, 20 Oktober Proses filling dan sealing serbuk jamu imuno
2021 dalam kantong celup dan kantong plastik.
9 Senin, 25 Oktober Proses filling kantong celup ke dalam kantong
2021 plastik. Dalam satu kantong plastik berisikan 3
buah kantong celup jamu imuno.
Tabel 3.1 Rincian kegiatan di PT. F-Bion
Gambar 3.1. Serbuk jamu imuno Gambar 3.2. Kemasan kardus imuno
15
Gambar 3.3. Proses Oven Gambar 3.4. Proses Sealing
16
C. Kendala Magang
Pada kegiatan magang ini memiliki beberapa kendala dan hambatan dalam
menjalankannya. Antara lain:
1) Tempat dilakukannya filling dan sealing dirasa kurang luas dalam
pengerjaannya, sehingga terbatasnya ruang untuk bergerak.
2) Beberapa ruangan yang tidak seimbang, ada ruangan yang ber-AC dan tidak,
hal ini mempengaruhi kenyamanan pekerja.
3) Proses filling dan sealing yang cukup memakan waktu dalam pengerjaannya
karena masih dikerjakan secara manual.
4) Proses produksi terhenti dikarenakan padamnya listrik dilingkungan sekitar,
karena tidak ada genset untuk menanggulangi hal tersebut.
5) Beberapa produk yang telah selesai di seal/ segel didapati rusak segelnya, hal
ini dikarenakan kurang telitinya pekerja dalam melakukan proses sealing jadi
tidak optimal.
6) Tempat alat-alat yang tidak teratur dengan baik menyebabkan susahnya untuk
mencari alat yang dicari dan memakan waktu yang lebih banyak.
17
BAB IV
A. Rekomendasi
B. Realisasi
Berdasarkan rekomendasi yang sudah penulis jabarkan diatas, hal yang
sekiranya sudah penulis lakukan adalah penataan alat atau pengelompokkan alat
yang digunakan dalam proses produksi jamu imuno agar dalam penggunaannya
dapat efektif dan efisien. Hal tersebut dilakukan tiap selesai kegiatan proses
produksi produk imuno.
Rekomendasi yang lain, seperti penyeimbangan ruangan atau melengkapi
fasilitas dan pengadan genset sebagaimana yang telah penulis jabarkan diatas,
mungkin dari pihak penulis hanya mampu untuk menyarankan atau
merekomendasikan, karena pada realisasinya membutuhkan dana yang cukup
besar. Harapannya, semoga masalah atau suatu faktor penghambat jalannya
produksi dapat segera teratasi dan proses produksi berjalan sebaik mungkin.
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan
POM.
Furhan. (2011). Pengertian Soft Skill dan Hard Skill. Retrieved from
http:///D:/SOFT SKILL/hard-skill-dan-softskill.html
19
LAMPIRAN
20
21