BAB VII
FILUM PLATIHELMINTHES
7.1 Pengertian
Platyhelmintes berasal dari bahasa Yunani platy
+ helmintes, platy = pipi, helmintes = cacing. Bila
dibandingkan dengan porifera dan coelenterata, maka
kedudukan filum platyhelmintes adalah lebih tinggi
setingkat (Jasin, 1992).
7.2 Morfologi dan anatomi
Bentuk tubuh platyhelmintes pipih memanjang,
seperti pita, dan seperti daun. Panjang tubuh
bervariasi, ada yang beberapa milimeter hingga
belasan meter. Tubuh tertutup oleh lapisan epidermis
bersilia yang tersusun oleh sel-sel sensitium.
Sementara pada Trematoda dan Cestoda parasit tidak
memiliki epidermis bersilia dan tubuhnya tertutup
oleh kutikula. Kerangka luar dan dalam sama sekali
tidak ada sehingga tubuhnya lunak. Bagian yang
tengah hanya ditemukan pada kutikula, duri dan gigi
pencekram (Kastawi, 2005).
f. Alat indra
Alat indra berupa bintik mata dan indra aurikel
yang keduanya terletak dibagian kepala. Bintik mata
merupakan titik hitam yang terletah dibagian dorsal
dari kepala. Masing-masing bintik mata terdiri dari
2. Kelas Trematoda
Cacing pipih ini lebih dikenal dengan sebutan
flukes, dan hampir semua anggotanya hidup sebagai
parasi. Bentuk tubuh lonjong sampai panjang, dewasa
berukuran 0,2 mm sampai 6 cm (Kastawi, 2005).
Hidup sebagai endoparasit pada beberapa
vertebrata seperti ikan, amphibi, reptile, burung dan
mamalia termasuk manusia (Kastawi, 2005).
a. Ciri-ciri umum
1) Tubuh dorso ventra
2) Hidup sebagai parasit pada vertebrata
f. Sistem ekskresi
Sistem eksresi sama dengan sistem eksresi
planaria, hanya saluran utama yang mempunyai
lubang pembuangan keluar (Kastawi, 2005).
3. Kelas Cestoda
Dikenal dengan sebutan cacing pita dan
merupakan parasit pada vertebrata. Tubuh cacing
dewasa terdiri atas scolex, leher yang pendek dan
strobila. Scolex dilengkapi alat penghisap (sucker)
dan kait, untuk melekat pada dinding usus inang
(Kastawi, 2005).
a. Sistem gerak
Cacing trematoda dan cestoda parasit dewasa
tidak bergerak aktif. Cacing-cacing dewasa pada
umumnya menetap pada organ tubuh tertentu dari
inang. Larva cestoda berbeda dengan larva trematoda
dalam hal pergerakan. Larva beberapa cestoda
berpindah dari inang yang satu ke inang yang lainnya
bergerak secara pasif (Kastawi, 2005).
b. Sistem ekskresi
Pada cestoda terdapat 4 saluran ekskresi
longitudinal. Dua saluran yang ada pada sisi ventral
f. Peranan
Kebanyakan filum ini hidup sebagai parasit,
maka umumnya merugikan manusia, baik langsung
sebagai pada tubuh manusia maupun sebagai parasit
pada binatang peliharaan seperti: babi, sapi, biri-biri,
anjing, dan sebagainya. Usaha-usaha untuk mencegah