Anda di halaman 1dari 3

3. a.

 Awal perkembangan koperasi di Indonesia diawali oleh R. Aria Wiraatmadja yang pada
tahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Melihat minat
antusiasme masyarakat, ia memperlebar fungsi bank tersebut agar bisa menyentuh
kehidupan perekonomian pribumi.
 Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo . Dr Sutomo sangat memiliki
peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan kehidupan rakyat.
 Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun
1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat
untuk penyebaran koperasi di Indonesia.
 Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya.Hari itu kemudian
ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia. Pada tanggal 12 Juli 1953, mengadakan
kembali Kongres Koperasi yang ke-2 di Bandung. Kongres koperasi ke -2 mengambil
salah satu putusan untuk mengangkat Moh. Hatta sebagai bapak koperasi di Indonesia.
 Perkembangan koperasi dalam sistem ekonomi terpimpin
Peraturan konsep pengembangan koperasi secara misal dan seragam dan dikeluarkan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang salah satunya yaitu bahwa pemerintah
wajib mengambil sikap yang aktif dalam membina Gerakan Koperasi berdasarkan azas-
azas demokrasi terpimpin, yaitu menumbuhkan, mendorong, membimbing, melindungi
dan mengawasi perkembangan Gerakan Koperasi.
 Perkembangan koperasi pada masa orde baru
Semangat Orde Baru yang dimulai titik awalnya 11 Maret 1996 segera setelah itu
pada tanggal 18 Desember 1967 telah dilahirkan Undang-Undang Koperasi yang baru
yakni dikenal dengan UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Konsideran
UU No. 12/1967 tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Bahwa koperasi bersama-sama dengan sektor ekonomi Negara dan swasta bergerak di
segala sektor ekonomi Negara dan swasta bergerak di segala kegiatan dan kehidupan
ekonomi bangsa dalam rangka memampukan dirinya bagi usaha-usaha untuk
mewujudkan masyarakat Sosialisme Indonesia berdasarkan Panvcasila yang adil dan
makmur di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian mengandung
pikiran-pikiran yang nyata-nyata hendak :
a. menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung daripada politik.
Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah perjuangan ekonomi rakyat.
b. menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas dan sendi-sendi dasar koperasi dari
kemurniannya.
 Perkembangan koperasi pada masa reformasi
Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi yang
otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas kebutuhan
yang tinggi seperti jasakeuangan, pelayananinfrastruktur serta pembelian bersama.
Dengan otonomi selain peluang untuk memanfaatkan potensi setempat juga terdapat
potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkat daerah. Reformasi kelembagaan
koperasi menuju koperasi dengan jatidirinya akan menjadi agenda panjang yang harus
dilalui oleh koperasi di Indonesia. Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan
lembaga keuangan koperasi (koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan
kegiatan ekonomi di lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya
lokal yang masih diperlukan. Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam
membangun sistem pembiayaan mikro di tanah air yang merupakan tulang punggung
gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat.

b.
Koperasi Zombie yaitu koperasi yang hanya muncul ketika sedang ada bantuan program.
Selain itu Koperasi dengan model Zombie juga tidak aktif dalam menjalankan usaha dan
tak melakukan rapat anggota tahunan (RAT).
c.
Arah kebijakan pembangunan dalam RPJMN 2015-2019, terutama:
● NAWACITA (6). Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
● NAWACITA (7). Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.

Lalu muncul kebijakan yang dinamakan kebijakan reformasi koperasi yang merupakan
langkah terobosan dan percepatan pemberdayaan koperasi yang memuat : strategi,
kebijakan dan program pemberdayaan Koperasi, yang fokus, sistimatis dan tepat sasaran.
Tujuan Reformasi Koperasi adalah berkembangnya koperasi menjadi organisasi sebagai
organisasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan memberikan
kemanfaatan kepada masyarakat dengan tetap menerapkan nilai dan prinsip koperasi
sehingga memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Anda mungkin juga menyukai