Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Gilang Al Fariz

NIM : 12020116140083
Jawaban Soal UAS Ekonomi Pembangunan I

1. Kebijakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat karbon dan mewujudkan
pembangunan nasional dengan green economy adalah sebagai berikut :

1. Perketat kredit kendaraan agar mengurangi pembelian kendaraan masyarakat


2. Mempermudah investasi kendaraan listrik di Indonesia
3. Mambatasi usia tahun kendaraaan
4. Mempertimbangkan penggantian tenaga batu bara ke sumber tenaga yang lebih ramah
lingkungan
5. Memperketat izin tambang dan mengawasi tambang tambang liar
6. Memperketat AMDAL untuk setiap pembangunan

Berikut tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintah untuk mewujudkan kebijakan
tersebut.
1. Adanya penolakan dari masyarakat
2. Muncul kritik dari perusahaan dan ancaman perusahaan pindah dari Indonesia
3. Masyarakat yang belum mampu untuk menggapai biaya transisi dari non-green
economy ke green economy

3. Menurut saya program kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah tepat untuk
mengatasi permasalahan kualitas pendidikan di Indonesia karena terdapat beberapa
kelebihan pada program tersebut seperti:

1. Menjadikan dunia perkuliahan lebih fleksibel dan lebih baik.


Tujuan utama dari program ini agar mahasiswa bisa belajar lebih dalam mengetahui
perannya sebagai mahasiswa

2. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mendalami studi yang stabil.


Dalam proses penerapan merdeka belajar, mahasiswa diajarkan untuk lebih
mendalami mata kuliah pada studi yang diambil. Selain ilmu yang sudah didapat,
pengalaman pun juga akan membuat mereka lebih maju dan memiliki pemikiran yang
luas.

3. Memberikan wadah kepada mahasiswa untuk terjun ke masyarakat.


Hal yang di dapat dari program ini bisa didapatkan melalui program pengabdian
kepada masyarakat. Kesempatan ini dinilai mampu mewadahi mahasiswa untuk lebih
berkompeten dan terjun langsung ke lingkungan masyarakat.

4. Bisa mempersiapkan diri untuk terjun di dunia kerja.


Mahasiswa diharapkan akan menyesuaikan diri mereka di lingkungan luar kampus,
seperti halnya di dunia kerja. Kegiatan tersebut bisa dilakukan melalui program PKL
atau magang secara berkala.

Meskipun menurut saya sudah tepat, namun program kebijakan ini masih membawa
perubahan yang sedikit dari yang sudah dijalankan pendidikan kuliah sebelum adanya
kebijakan ini. Dan masih ada beberapa hal yang harus dibenahi seperti :

1. Pendidikan dan pengajaran yang belum terencana dengan baik.


prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam merdeka belajar belum
mengulas tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dinilai cukup
problematik.

2. Persiapan SDM yang belum terstruktur


mencanangkan suatu program baru, pasti memerlukan sosialisasi dan persiapan yang
cukup matang untuk para eksekutor di program merdeka belajar ini. Maka, bisa
dipastikan bahwa program merdeka belajar masih perlu menyiapkan para tenaga ahli
dan sosialisasi yang matang agar bisa berjalan dengan baik.

5. Menurut saya, BPJS kesehatan memang merupakan salah satu program untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, program ini cukup berjalan efektif karena
merupakan satu-satunya sarana terkhusus masyarakat menengah kebawah untuk
kesehatan mereka. Namun masih banyak yg perlu dibenahi karena masih
ketidakseimbangan antara supply fasilitas kesehatan, masih lambatnya prosedur yang
berlaku dan masih adanya program JKN yang tidak tepat sasaran.
7. Sejauh ini paket kebijakan ini cukup berhasil karena dukungan instansi usaha yang juga
membutuhkan keuntungan pasca covid 19 dan juga bank bank umum yang menerapkan kredit
longgar pada nasabah. Dilihat dari setiap kebijakan yang pertama peningkatan konsumsi
didukung oleh pengendalian harga harga barang pokok selama covid 19 dan banyaknya bantuan
kepada masyarakat yang membuat masyarakat tetap bisa melalukan konsumsi di luar bahan
pokok. Lalu kebijakan peningkatan aktivitas usaha didukung oleh banyaknya dana bantuan usaha
yang dapat diurus ke bank atau melalui instansi pemerintahan setempat. Untul kebjikan moneter,
pemberlakukan kebijakan moneter ekspansif melalui penurunan BI rate sehingga bank bank
umum juga menurunkan bunga dan menarik nasabah untuk meminjam uang atau menarik
uangnya untuk dibelanjakan.

9. Kebijakan moneter BI untuk merespon dampak covid 19 diantaranya mengatur nilai tukar agar
stabil di pasar, kebijakan ini cukup berhasil karena nilai tukar stabil di angka 14-15 ribu di pasar
nilai tukar bahkan ketika Indonesia mengalami gelombang kedua kemarin, selanjutnya kebijakan
pembiayaan untuk sektor sektor prioritas berjalan cukup baik akan tetapi banyak terjadi
pemotongan yang menyebabkan kadang tidak sampai secara penuh ke yang membutuhkan. Lalu
kebijakan penurunan suku bunga kredit berjalan baik karena banyak pembiayaan yang sampai ke
usaha usaha mikro serta banyak pembangunan usaha baru walau di tengah pandemi. Selanjutnya,
memperkuat digitalisasi dalam sistem pembayaran juga berjalan baik dapat dilihat banyak usaha
mikro yang sudah menggunakan qris dan sistem pembayaran digital lainnya. Hal ini juga
didukung dengan discount rate kepada usaha mikro yang menggunakan qris sehingga usaha kecil
tertarik untuk menggunakannya

11. Kebijakan perdagangan internasional yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai
tukar yakni kebijakan proteksi seperti 1. pengenaan tarif bea masuk untuk barang barang impor
sehingga melindungi barang dalam negeri dan memperoleh pendapatan negara akibat pengenaan
tarif itu harga barang impor akan naik sehingga produksi industri dalam negeri bisa meningkat
karena produknya mampu bersaing di pasar nasional. 2. Penetapan kuota impor 3. Meningkatkan
investasi dan ekspor melalui Online Single Submission (OSS) 4. Meningkatkan jumlah
pariwisata mancanegara dimana ketika pariwisata internasional meningkat cadangan valas dari
devisa akan meningkat pula.

13. Sektor pertanian sudah seharusnya bisa bersaing dengan sektor industri dengan syarat sektor
pertanian mengalami industrialisasi dengan kata lain semuanya bertansformasi menjadi lebih
efektif dan lebih cepat. Penggunaan mesin, bibit bibit unggul, pupuk pupuk pilihan dan
pemanenan yang tidak bergantung pada musim merupakan beberapa langkah untuk
industrialisasi pertanian. Yang menjadi kendala adalah Indonesia kekurangan petani muda yang
sudah mendapat pendidikan mengenai pertanian untuk memimpin perubahan, yang ada sekarang
merupakan petani petani berumur yang tidak mengecap pendidikan sejauh yang dibutuhkan
untuk memimpin perubahan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya atensi pemerintan dan
masyarakat tehadap sektor pertanian. Banyaknya dana petani yang dipotong serta pandangan
rendah masyarakat terhadap pekerjaan sebagai petani jelas membuat para petani muda yang
seharusnya memimpin menjadi tidak tertarik untuk masuk ke sektor pertanian.

Anda mungkin juga menyukai