Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKONOMI MAKRO

Poin-Poin Penting Kuliah Chatib Basri

Rima Melati Anggraeni


Kelas FA Matrikulasi
Magister Ilmu Ekonomi UB
Poin-Poin Penting Kuliah Chatib Basri
1. Ekonom biasanya menyalahkan politik atau institusi sebagai penyebab terhambatnya pelaksanaan
reform di Indonesia. Hal ini dikarenakan para pembuat kebijakan mengetahui apa yang harus
mereka lakukan tetapi tidak memahami bagaimana cara mengeksekusinya dengan baik.
2. Kegagalan reform untuk diterapkan di Indonesia disebabkan best practice reform di skala
internasional belum mempertimbangkan pengaruh institusi serta sistem politik yang berlaku di
Indonesia.
3. Dilema dalam melakukan reform adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan seringkali menjadi
fokus utama pemerintah dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh untuk jangka panjang.
4. Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan reform karena merupakan negara yang
menganut sistem presidensial dan memiliki banyak partai politik sehingga untuk melaksanakan
reform tidak hanya meyakinkan presiden tapi juga parlemen yang di dalamnya terdapat pihak
oposisi (no single majority)
5. Chatib Basri memulai perubahan di BKPM dari hal terkecil, yaitu dengan memperbaiki website
BKPM menjadi lebih menarik dan informatif, melakukan training ke pegawai BKPM agar mampu
berkomunikasi lebih baik dengan pihak asing sehingga memperlancar kegiatan foreign direct
investment di Indonesia.
6. Hasil dari best practice ditujukan untuk jangka panjang sementara politikus dan Pemerintah
mengutamakan pendekatan yang tepat untuk jangka pendek.
7. Untuk melakukan reform, perlu meyakinkan politikus bahwa reform tersebut tidak hanya bermanfaat
untuk jangka panjang tetapi juga terlihat efeknya dalam jangka pendek sehingga dapat dianggap
sebagai keberhasilan yang mampu menaikkan elektabilitas mereka dalam pemilu selanjutnya.
8. Terdapat 3 kasus reform yang di Indonesia: diantaranya 1. Penyesuaian makroekonomi di tengah
taper tantrum, 2. Micro reform pada BKPM, 3. Micro reform atas waktu tunggu di bea cukai.
9. The case of taper tantrum mengurangi defisit fiskal dengan cara memangkas subsidi bahan bakar,
memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga sebesar 175 mbps, mengijinkan
depresiasi nilai tukar, mempersiapkan kesepakatan bilateral swap, menekan inflasi dengan
membuka impor, bilateral currency swap dengan Jepang, Cina, dan India.
10. Kebijakan pengurangan pengeluaran serta pengalihan pengeluaran ditambah dengan BLT dan
PNPM menghasilkan pertumbuhan yang lambat dan dianggap kurang populer dalam dunia
politik. Beberapa pihak yang kontra menyatakan bahwa lonjakan harga berpotensi memicu
inflasi yang berdampak buruk bagi rakyat miskin serta pertumbuhan yg lambat juga
menimbulkan efek negatif di dunia kerja. Akan tetapi kebijakan ini mampu mengurangi defisit
saat ini, menghasilkan pertumbuhan yang lebih sustainable, mengembalikan kepercayaan
pasar serta mencegah indonesia dari krisis keuangan
11. Perlunya mengelola ekspektasi dan membangun komunikasi yang baik dengan media maupun
masyarakat untuk menyampaikan setiap kebijakan yang diterapkan sehingga maksud dari
kebijakan tersebut dipahami dengan baik dan didukung oleh masyarakat.
12. Melembagakan reform seperti lpdp
13. Hal penting yang dapat dijadikan sebagai pelajaran adalah kita perlu membuat policy secara
bijak terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan sebab sumberdaya yang ada
pun terbatas. Perlunya menciptakan success story, membangun kredibilitas politik, lalu
berpindah pada target lain yang lebih kompleks.
14. Pada situasi ekonomi yang buruk, politikus menyediakan ruang dan dukungan pada ekonom untuk
memperbaiki ekonomi yang sedang buruk, namun saat situasi ekonomi membaik, enggan
menggunakan kekuatan politis mereka untuk mengadopsi kebijakan yang tidak populer untuk
jangka pendek, walaupun kebijakan tersebut sangat penting untuk jangka panjang.
15. Kepemilikan reform merupakan kunci penting penentu keberhasilan reform
16. Adanya tekanan eksternal dapat meningkatkan efektivitas tapi juga bisa bersifat kontraproduktif,
bergantung pada rezim politik yang berkuasa
17. Kebijakan yang dilaksanakan harus sesuai untuk jangka pendek, namun tetap bersifat sustainable untuk
jangka panjang
18. Kebijakan sebaiknya fokus pada permasalahan, dan fleksibel dalam menentukan solusi, bukan sebaliknya.
Tidak ada solusi tunggal dalam melaksanakan reform pada negara-negara tertentu, hal tersebut bergantung
pada hambatan politik, kualitas serta kapasitas birokrasi untuk melaksanakan reform.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai