I. Perpipaan
Untuk mengalirkan gas/debu selalu diperlukan saluran pada umumnya :
- dipakai pipa (closed duck)
- kadang2 saluran terbuka (open channel)
Saluran tertutup ada 2 jenis
- Pipa : ukuran & tebalnya menurut standart & dalam berbagai ukuran
- Tube : ukuran & tebalnya sembarang & hanya ukuran kecil
Panjang pipa biasanya = 6 – 12 meter, untu lebih panjang, belokan dan
cabang pakai : sambungan , fitting dll.
Mengatur besar kecilnya aliran pakai kran
Pemilihan pipa yg dipakai untuk aliran zat cair dipenguruhi : (sifat zat
cair : kental, encer, korosif, dll)
- diameter pipa / tube yang ekonomis
- kekuatan pipa terhadap operasi, tekanan, suhu, dll
- ketahanan bahan pipa terhadap pengaruh korosif zat cair
Banyak dipakai pipa standart yg diberikan oleh American Standard
Association (ASA)
Dikenal Schedule Number (Sch.N) dengan rumus :
P
Sch.N = 1.000 x -------
S
Sch.N = bilangan skedul, ada 10 bilangan skedul : 10, 20, 30, 40,
60, 80, 100, 120, 140 dan 160
- makin besar Sch.N besar, maka pipa makin kuat & makin tebal
- pipa ukuran 8 inchi, Sch.N = 40, 80, 120 dan 160.
Tebal pipa biasanya dinyatakan menurut BWG (Birmingham Wire Gage)
antara 7 paling tebal 24 paling tipis
Hubungan antara tekanan kerja, kekuatan pipa, tebal dan jari-
jari pipa dapat dinyatakan dlam rumus ;
Rumus:
3.
Laju volumetrik masuk cyclone:
Laju volumetrik = luasan x Vc = (Vc x Hc) x Vc = Bc(2Bc) xVc
4.
Kapasitas cyclone:
Kapasitas cyclone = kecepatan volumetris x konsentrasi debu
5.
Menghitung jumlah siklon yang dipakai :
Rumus : G = n x m x . , dimana G = jumlah debu yang akan diendapkan
n = jumlah siklon yang digunakan
m = jumlah berat/massa debu per siklon
= effisiensi tiap siklon
Pembersih gas buang berfungsi untuk membersihkan gas buang. Udara dan
bahan masuk alat tersebut secara tangensial sehingga bergerak secara spiral
dalam ruang cyclone. Adanya gerak spiral ini timbul gaya centrifugal yang akan
melempar bahan padat ke dinding dan akhirnya turun kebawah sedangkan
udara keatas. Untuk cyclone standar, kapasitas cyclone sangat ditentukan oleh
diameter minimum dari bahan yang terendapkan . Udara berdebu mengalir
dengan kecepatan masuk ke cyclone sebesar 100 ft/detik. Diameter partikel
minimum 5 dengan densitas 2,7 g/cm3. Partikel berputar dalam cyclone
sampai ke dasar cyclone sebanyak 5 putaran/detik.
Dengan ketentuan bahwa:
Dp min = 5 m = 5 x 10-4 cm; s = 2,7 g/cm3; c = 1,79 x 10-3 g/cm3
Vc = 100 ft/dt = 100 (30,48) = 3.000,48 cm/detik
udara = 1,82 x 10-4 g/cm.detik
Rumus:
Dengan rumus Dp min tersebut di atas, maka Bc dapat dihitung sebagai berikut:
Ukuran cyclone:
Bc = 20 cm; Hc = 2 x 20 cm = 40 cm, Dc 2 x 20 = 80 cm
De = ½ Dc = 40 cm
Zc = Lc = 2 Dc = 160 cm, Sc = Dc/8 10 cm; Jc = Dc/4 = 80/4 = 20 cm
Laju volumetrik masuk cyclone:
Laju volumetrik = luasan x Vc = (Vc x Hc) x Vc = Bc(2Bc) xVc
= 2Bc2 x Vc = 2 (20)2 x3.000,48 cm/detik
= 2400384 cm/detik = 2,4 m/detik
Kapasitas cyclone:
Kapasitas cyclone = kecepatan volumetris x konsentrasi debu
Bila konsentrasi debu 200 g/ft2 = 200(0,0648) g/ft2
Kapasitas cyclone = 2,4 m/detik x 200(0,0648) g/ft3 = 335 g/det
Hc Lc Dc
Zc
Jc
Exhauster
Cyclone