Anda di halaman 1dari 202

BUPATI DEMAK

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI DEMAK


NOMOR 35 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DEMAK


TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK,
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 263 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
merupakan dokumen perencanaan pembangunan
Pemerintah Daerah yang memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta
rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
b. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 264 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah menyusun RKPD
yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5657) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3079);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3373);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
16. Peraturan Pemerintahan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 9);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Demak Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Demak Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 6);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Demak (Lembaran
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 3);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Demak (Lembaran Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Nomor 5);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 11);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2018
tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Demak Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 2);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2019.

Pasal 1
(1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2019, yang selanjutnya disingkat RKPD
Tahun 2019, adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dimulai pada
tanggal 1 Januari 2019 dan berakhir pada tanggal 31
Desember 2019.
(2) RKPD Tahun 2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan;
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah;
Bab III Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah;
Bab IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah;
Bab V Rencana Kerja dan Pendanaan daerah;
Bab VI Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Bab VII Penutup.

Pasal 2
(1) RKPD Tahun 2019 merupakan penjabaran tahun pertama
dari Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016-2021.
(2) RKPD Tahun 2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi:
a. pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dalam menyusun Rencana Kerja OPD Tahun 2019; dan
b. pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Tahun Anggaran 2019.

Pasal 3
Dalam menyusun RAPBD Tahun Anggaran 2019, Pemerintah
Daerah menggunakan RKPD Tahun 2019 sebagai bahan
pembahasan kebijakan umum dan prioritas anggaran di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 4
Pelaksanaan lebih lanjut RKPD Tahun 2019 dituangkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Demak
Tahun Anggaran 2019.

Pasal 5
Rincian lebih lanjut RKPD Tahun 2019 adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 6
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Demak.

NO JABATAN PARAF Ditetapkan di Demak


1 SEKDA pada tanggal 28 Juni 2018
2 ASISTEN I
3 KABAG HUKUM BUPATI DEMAK,
4 KA BAPPEDA TTD
LITBANG HM. NATSIR
Diundangkan di Demak
pada tanggal 29 Juni 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DEMAK,


TTD
SINGGIH SETYONO
BERITA DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2018 NOMOR 35
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN DEMAK TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK


TAHUN 2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... I-1
1.2 Dasar Hukum ........................................................................... I-2
1.3 Hubungan antar Dokumen ....................................................... I-3
1.4 Maksud dan Tujuan ................................................................. I-8
1.5 Sistematika Dokumen RKPD ..................................................... I-9

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH


2.1 Kondisi Umum Daerah ............................................................ II-1
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi .............................................. II-1
2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ...................................... II-1
1. Luas dan Batas Wilayah Adminsitrasi ............................. II-1
2. Letak dan Kondisi Geografis ........................................... II-2
3. Topografi ......................................................................... II-2
4. Geologi ............................................................................ II-3
5. Hidrologi ......................................................................... II-3
2.1.1.2 Penggunaan Lahan ............................................................ II-4
2.1.1.3 Kondisi Demografi Daerah ................................................. II-5
2.1.1.4 Potensi Pengembangan Wilayah ......................................... II-6
2.1.1.5 Wilayah Rawan Bencana .................................................... II-7
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ......................................... II-8
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ................ II-8
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Ekonomi ..... II-8
2. Laju Inflasi ...................................................................... II-13
3. Indeks Gini dan Indeks Williamson ................................. II-14
4. Nilai Tukar Petani ........................................................... II-14
5. Kemiskinan ..................................................................... II-15
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ............................................... II-16
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ....................................................... II-17
2.1.3.1 Fokus Layanan Wajib Pelayanan Dasar ............................. II-17
1. Pendidikan ...................................................................... II-17
2. Kesehatan ....................................................................... II-22
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ........................... II-27
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman .............. II-30
5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat ..................................................................... II-31
6. Sosial .............................................................................. II-33
2.1.3.2 Fokus Layanan Wajib Bukan Pelayanan Dasar .................. II-36
1. Tenaga Kerja ................................................................... II-36
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ........ II-38
3. Pangan............................................................................ II-39
4. Pertanahan ..................................................................... II-42
5. Lingkungan Hidup .......................................................... II-42
6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil .............. II-43
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.............................. II-44
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana .......... II-45
9. Perhubungan .................................................................. II-47
10. Komunikasi dan Informatika......................................... II-48
11. Kepemudaan dan Olahraga ........................................... II-49
12. Statistik ........................................................................ II-50
13. Persandian .................................................................... II-50
14. Kebudayaan .................................................................. II-51
15. Perpustakaan................................................................ II-52
16. Kearsipan ..................................................................... II-53
2.1.3.3 Fokus Layanan Pilihan ...................................................... II-53
1. Kelautan dan Perikanan ................................................. II-53
2. Pariwisata ....................................................................... II-54
3. Pertanian ........................................................................ II-56
4. Perdagangan ................................................................... II-58
5. Perindustrian .................................................................. II-59
6. Transmigrasi ................................................................... II-61
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ...................... II-62
2.2.1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar............................................. II-62
2.2.2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar ................................. II-82
2.2.3 Urusan Pilihan ...................................................................... II-103
2.2.4 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan .............................. II-112
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ................................... II-126
2.3.1 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan
Urusan Pemerintah Daerah ................................................. II-126
2.3.1.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar .................. II-126
2.3.1.2 Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar ....... II-127
2.3.1.3 Urusan Pilihan ................................................................... II-130
2.3.1.4 Permasalahan Urusan Penunjang Pembangunan............... II-132
BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ........................................... III-1
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah ...................................................... III-1
3.1.2 Tantangan dan Prospek Pengembangan Perekonomian
Daerah.................................................................................. III-9
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................................ III-9
3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .................................... III-9
3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah ........................................... III-13
3.3 Proyeksi Keuangan Daerah .................................................... III-18

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH


4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ....................................... IV-1
4.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2019 ................. IV-1

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH


5.1 Urusan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayaranan Dasar ..... V-1
5.2 Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan Denagan
Pelayanan Dasar .................................................................... V-3
5.3 Urusan Pilihan ..................................................................... V-6
5.4 Fungsi Penunjang Pemerintahan .......................................... V-7
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
6.1 Indikator Kinerja Utama Daerah Tahun 2019 ........................ VI-1

BAB VII PENUTUP……………………………………………………………………….. VII-1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Pasal 260 Undang-Undang Nomor


23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Rencana
Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional. Dokumen perencanaan
pembangunan Daerah terdiri dari RPJPD, RPJMD dan RKPD.
RPJPD merupakan merupakan penjabaran dari visi, misi,
arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan Daerah jangka
panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. RPJMD
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta Program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai
dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu
5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan
RPJMN. Sedangkan RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD
yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas
pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman
pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. RKPD menjadi pedoman
Kepala Daerah dalam menyusun KUA serta PPAS.
RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 merupakan
perwujudan Tahun ke tiga dalam RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016 – 2021 yang mengambil tema ’Penguatan sektor
perekonomian (pertanian, perikanan, pariwisata, perindustrian,
perdagangan, UMKM) menuju kemandirian pangan.
RKPD memuat kerangka ekonomi daerah, program prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta
prakiraan maju dengan kerangka pendanaan dan pagu indikatif
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
maupun sumber - sumber lain yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Penyusunan RKPD dilaksanakan dengan
pendekatan teknokratik, perencanaan dari bawah (bottom up
planning), arahan kebijakan Pemerintah (top down planning),
pendekatan politik dan partisipatif sebagai kerangka landasan
filosofi, serta dilakukan melalui pentahapan yaitu: persiapan
penyusunan, penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 1


rancangan RKPD, pelaksanaan Musrenbang RKPD 2019 yang
sebelumnya didahului dengan kegiatan Forum Perangkat Daerah,
perumusan rancangan akhir, dan penetapan RKPD Kabupaten
Demak.

1.2 Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2019, itu sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan;
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 2


15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah.
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2013 – 2018;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2006-2025;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Demak;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak 2011 –
2031.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Demak 2016 – 2021.

1.3 Hubungan Antar Dokumen


Penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Demak Tahun
2019 berpedoman pada:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Demak Tahun 2016 – 2021;
2. Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Tengah;
3. Arah dan kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional
Tahun 2019 yang mengambil tema “ Pemerataan
Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas’;
4. Program Strategis Nasional Tahun 2019;
5. Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2019 yang mengambil tema “ Peningkatan Daya Saing Daerah
melalui Pemerataan Pembangunan dan Pemanfaatan Iptek.
Pembangunan Tahun 2019 diprioritaskan pada:
1. Penanggulangan Kemiskinan;
2. Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah;
3. Kualitas Hidup dan Daya Saing SDM;
4. Pengelolaan SDA – LH dan Penanggulangan Bencana;
5. Ketahanan Pangan dan Energi;
6. Kesenjangan Wilayah;
7. Tata Kelola Pemerintahan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 3


6. Surat Edaran Bupati Demak tentang Arah Kebijakan
Pembangunan Untuk Penyusunan RKPD Tahun 2019.

Rencana pembangunan Kabupaten Demak Tahun 2019


diprioritaskan pada “Penguatan sektor perekonomian (pertanian,
perikanan, pariwisata, perindustrian, perdagangan, UMKM)
menuju kemandirian pengan. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
1) Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan kelautan menuju
kedaulatan pangan;
2) Meningkatkan kinerja perindustrian dan perdagangan serta
kapasitas koperasi dan UMKM;
3) Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja;
4) Meningkatkan daya saing pariwisata dan pelestarian
kebudayaan.

Sasaran tercapainya prioritas tersebut adalah:


1) Meningkatnya poduktivitas dan produksi pertanian, perkebunan
dan peternakan;
2) Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan;
3) Meningkatnya ketersediaan, distribusi, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
4) Meningkatnya perkembangan industri kecil dan menengah;
5) Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan penataan PKL;
6) Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi;
7) Menurunnya angka pengangguran;
8) Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata dalam PAD;
9) Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya
daerah.

RKPD tahun 2019 juga merupakan bagian dalam mewujudkan 9


Misi dan 16 Program Unggulan Bupati. Adapun kebijakan-kebijakan yang
dilakukan tercantum dalam RPJMD 2016-2021 didasarkan pada masing-
masing Misi, yaitu sebagai berikut:
A. Misi 1 : Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan
pemerintah dan perilaku masyarakat.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini yaitu :
- Pelaksanaan pembangunan dan kehidupan masyarakat
harus berlandaskan pada nilai-nilai keagaman.
B. Misi 2 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih,
efektif, efisien, dan akuntabel.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini yaitu:
a. Reformasi birokrasi difokuskan pada peningkatan kualitas
ASN dalam penyusunan perencanaan, penganggaran,
pengawasan dan monitoring evaluasi berdasarkan prinsip
akuntabilitas, dan transparan;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 4


b. Peningkatan kinerja keuangan difokuskan pada
pengelolaan aset daerah;
c. Mempercepat perwujudan Smart City melalui pembuatan
sistem informasi pada pelayanan publik (pendidikan,
kesehatan, penanaman modal, kependudukan catatan
sipil, pengelolaan SDA dan Perumahan serta
penanggulangan kemiskinan), peningkatan pemahaman
masyarakat dalam penerapan Smart City.
C. Misi 3 : Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat
pengangguran.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Intensifikasi dan optimasi lahan, penerapan teknologi tepat
guna, peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan
sarana pertanian ditingkat poktan/gapoktan, perencanaan
dan pengawasan, penggunaan pupuk bersubsidi dan
pestisida, pengaman pertanaman dan produksi dari
gangguan OPT dan bencana alam (banjir, kekeringan dan
intrusi air laut), peningkatan kapasitas sumberdaya
manusia pertanian, perkebunan dan peternakan dan
kelembagaan petani, pekebun dan peternak, perlindungan
plasma nutfah pertanian dan varietas lokal unggulan
daerah yang mendukung peningkatan pendapatan
keluarga petani pengembangan komoditas perkebunan
tahunan pada lahan kritis dan kawasan lindung dalam
upaya perlindungan tanah dan pencegahan bencana,
peningkatan jumlah usaha peternakan, optimalisasi peran
dan fungsi rumah potong hewan, peningkatan jumlah
akseptor insemenasi buatan, peningkatan jumlah sentra
peternakan rakyat, pembinaan dan penertiban ternak
bantuan pemerintah, partisipasi kegiatan promosi produk
pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan
dan peternakan ditingkat kabupaten, provinsi maupun
nasional, penguatan peran desa agropolitan, optimalisasi
peran dan fungsi lumbung desa modern, optimalisasi
peran poskeswan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan dan zoonosis, pengendalian peredaran
ternak dari dalam dan luar daerah, pengujian mutu
bahan pangan asal ternak yang beredar dimasyarakat,
koordinasi dengan instansi/lembaga yang menangani
perijinan, pertanahan dan penegak Perda serta pembinaan,
pengawasan dan pengendalian kegiatan yang mengarah
atau berpotensi melakukan alih fungsi lahan pertanian;
b. Meningkatkan produksi perikanan di fokuskan pada
peningkatan produksi perikanan tangkap;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 5


c. Pengembangan industri kecil menengah dan besar
difokuskan pada pembinaan industri kecil menjadi industri
menengah serta daya saing produk produk unggulan;
d. Peningkatan daya saing sektor perdagangan difokuskan
pada penataan pasar tradisional yang memenuhi
persyaratan dan penataan PKL;
e. Peningkatan usaha mikro kecil difokuskan pada
pertumbuhan usaha kecil, dan pengembangan usaha
mikro menjadi usaha kecil;
f. Peningkatan kualitas koperasi difokuskan pada
pengembangan koperasi tidak aktif menjadi koperasi aktif;
g. Pengurangan pengangguran terbuka difokuskan pada
peningkatan kapasitas calon tenaga kerja dan penempatan
tenaga kerja;
h. Peningkatan daya saing sektor pariwisata difokuskan pada
peningkatan kontribusi pariwisata pada Pendapatan Asli
Daerah dan pengembangan destinasi baru.
D. Misi 4 : Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,
kewilayahan dan meningkatkan keterpaduan perkembangan
antara kota dan desa.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar difokuskan pada
perbaikan jalan kondisi buruk, pembangunan jaringan
irigasi pada wilayah selatan Kabupaten Demak dan
drainase;
b. Pemenuhan sarana dan prasarana pemukiman sehat di
fokuskan pada penyediaan air bersih pada semua
penduduk, penataan kawasan kumuh dan peningkatan
akses sanitasi dasar;
c. Peningkatan kualitas perencanaan tata ruang difokuskan
pada revisi RTRW, penyusunan dokumen RTR lainnya dan
penyediaan ruang terbuka publik serta mempertahankan
LP2B;
d. Peningkatan pelayanan perhubungan darat difokuskan
pada penyediaan angkutan pada akses atau jaringan jalan
dan penyediaan rambu rambu lalu lintas.
E. Misi 5 : Meningkatkan Pelayanan kualitas Pendidikan dan kesehatan
sesuai standar serta perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Peningkatan kualitas pendidikan difokuskan pada
peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
dan pengurangan penduduk usia sekolah yang tidak
sekolah;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 6


b. Peningkatan minat baca difokuskan pada peningkatan
kunjungan pemustaka;
c. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat difokuskan
pada penurunan AKI, AKB, AKABA, gizi buruk,
peningkatan kualitas FKTP, pembangunan Rumah Sakit
Tipe D di daerah Karangawen dan peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat;
d. Penanganan PMKS difokuskan pada fakir miskin,
penyandang disabilitas dan anak terlantar, program
keluarga harapan serta penguatan kelembagaan
penanganan PMKS;
e. Penanganan kemiskinan difokuskan pada kelurahan/
desa dengan zona merah pada data kemiskinan PBDT
2015.
F. Misi 6 : Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan
masyarakat yang kondusif.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Peningkatan ketertiban, keamanan dan perlindungan
masyarakat difokuskan pada peningkatan patroli pada
daerah rawan;
b. Penanganan bencana difokuskan pada daerah rawan
bencana.
G. Misi 7 : Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Peningkatan prestasi pemuda dan olahraga difokuskan
pada prestasi olahraga unggulan dan prestasi wirausaha
pemuda;
b. Pengendalian pertumbuhan penduduk difokuskan
pengurangan unmetneed dan pengendalian jumlah
anggota keluarga;
c. Peningkatan partisipasi dan keswadayaan masyarakat
dalam pembangunan difokuskan pada peningkatan peran
lembaga desa/kelurahan;
d. Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender serta
perlindungan anak difokuskan pada penanganan
kekerasan perempuan dan anak.
H. Misi 8 : Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
a. Peningkatan investasi difokuskan pada peningkatan/
pelayanan perijinan dan non perijinan pada PTSP;
b. Peningkatan pelayanan publik difokuskan pada
peningkatan kepuasan masyarakat atas pemberian

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 7


pelayanan di semua Perangkat Daerah yang memberikan
pelayanan publik.
I. Misi 9 : Mewujudkan Kelestarian Lingkungan Hidup dalam
Pengelolaan Sumberdaya Alam.
Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ini, yaitu:
- Peningkatan kualitas sumberdaya lingkungan difokuskan
pada pencegahan terjadinya pencemaran, penanaman
mangrove di wilayah pesisir dan kebersihan kota,
perbaikan kualitas lingkungan.

Selain itu, RKPD Kabupaten Demak juga memperhatikan


beberapa dokumen perencanaan pembangunan daerah yang bersifat
multi sektoral antara lain : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Demak (Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6
Tahun 2011) dan RTRW Provinsi Jawa Tengah (Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010), Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD); Rencana Aksi Daerah
Pangan dan Gizi dan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goal`s) tahun 2015 – 2030
sebagai tindak lanjut dari Tujuan Pembangunan Millenium.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka RKPD
Kabupaten Demak Tahun 2019 dapat sejalan dengan arah kebijakan
pembangunan yang telah ditegaskan dalam RKP Nasional 2019,
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Hal ini sesuai dengan
kebijakan pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah
dengan dokumen rencana pembangunan secara nasional. Dengan
demikian maka pencapaian hasil-hasil pembangunan daerah
berkontribusi dalam pencapaian keberhasilan pembangunan secara
nasional.

1.4 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Demak Tahun
2019 adalah tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan
tahunan yang merupakan penjabaran dari perencanaan jangka
menengah dan perencanaan jangka panjang daerah.
Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Demak Tahun
2019 adalah:
1. Menyusun pedoman pembangunan tahun 2019 yang akan
menjadi acuan bagi Perangkat Daerah dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah;
2. Menjadi landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun
Anggaran 2019, sebagai dasar penyusunan Rancangan APBD
Kabupaten Demak Tahun Anggaran 2019;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 8


3. Menjadi pedoman dalam rangka menjamin keterkaitan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan daerah.

1.5 Sistematika RKPD


Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Demak Tahun 2019 ini disusun berdasarkan
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah secara sistematis disusun sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan,
maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen
perencanaan dan sistematika RKPD.
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Pada bab ini menguraikan tentang kondisi
eksisting Kabupaten Demak; berdasarkan aspek
geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKP
Daerah Tahun 2017, dan isu-isu strategis
pembangunan daerah.
BAB III Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah
Memuat kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan
tahun berjalan, arah kebijakan ekonomi daerah,
serta arah kebijakan keuangan daerah.
BAB IV Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah
Memuat perumusan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah berdasarkan hasil evaluasi
dan analisis pelaksanaan RKPD tahun laludan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.
BAB V Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah
Memuat rencana kerja dan kegiatan prioritas
daerah yang disusun berdasarkan evaluasi
pembangunan tahunan, dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran, prioritas dan fokus
pembangunan daerah tahun 2019.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 9


BAB VI Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Memuat indikator penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang bertujuan untuk memberi panduan
dalam pencapaian kinerja tahunan yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun
Indikator Kinerja Kunci pada akhir tahun
perencanaan.
BAB Arah
VII Kebijakan
Penutup Pembangunan Kabupaten Demak Tahun
penyusunan
MemuatRKPD
harapan
Kabupaten.
berkenaan dengan pelaksanaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Demak Tahun 2019.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB I - 10


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Kondisi Umum Daerah


2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Secara administratif luas wilayah Kabupaten Demak
adalah 89.743 ha terdiri dari 14 kecamatan, 243 desa dan
6 kelurahan. Kemudian terbagi menjadi 786 dusun,
1.324 RW dan 6.940 RT, dengan batas-batas administrasi
Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara
dan Laut Jawa;
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus
dan Kabupaten Grobogan;
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Semarang;
• Serta sebelah Barat berbatasan dengan Kota Semarang.
Jarak terjauh dari B arat ke Timur sepanjang
49 km, sedangkan dari Utara ke Selatan terbentang
sepanjang 41 km. Semua wilayah kecamatan di Kabupaten
Demak mudah dijangkau dan memiliki akses transportasi
umum dengan mudah, terutama pusat-pusat
perkembangan perekonomian daerah. Wilayah
administrasi Kabupaten Demak dapat dilihat dari peta
berikut.

Peta 2.1
Peta Administrasi Kab. Demak

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 1


2. Letak dan Kondisi Geografis
Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa
Tengah terletak pada koordinat 6°43’26” - 7°09’43” Lintang
Selatan dan 110°27’58” - 110°48’47” Bujur Timur.

3. Topografi
Wilayah Kabupaten Demak terdiri atas dataran
rendah, kawasan pantai/pesisir serta perbukitan, dengan
rata-rata ketinggian permukaan antara 0-100 meter
diatas permukaan air laut (DPL). Berdasarkan letak
ketinggian dari permukaan air laut, wilayah Kabupaten
Demak dibatasi atas 3 region, sebagai berikut:
a. Region A : 0-3 meter, meliputi sebagian besar
Kecamatan Bonang, Demak, Karang tengah, Mijen,
Sayung dan Wedung.
b. Region B : 3-10 meter, meliputi sebagian besar di
tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Demak;
10-25 meter, meliputi sebagian besar Kecamatan
Dempet, Karangawen dan Mranggen; 5-100 meter,
meliputi sebagian besar Kec. Karangawen dan
Mranggen
c. Region C : lebih dari 100 meter, meliputi
sebagian kecil Kecamatan Karangawen dan Mranggen.
Kemiringan Lahan di Kabupaten Demak sebagian
besar relatif datar, yaitu berada pada lahan dengan
kemiringan 0 – 8%. Sedangkan pada bagian selatan
Kabupaten Demak memiliki kemiringan lahan yang
sangat bervariasi terutama di wilayah Desa
Banyumeneng dan Sumberejo. Kedua desa ini memiliki
lahan dengan kemiringan 0 – 2%, 2 – 8%, 8 – 15%,
15 - 40%, dan lebih besar dari 40%.
Luas lahan berdasarkan kelas kelerengan dengan
perincian sebagai berikut:

Tabel 2.1
Luas Lahan Berdasarkan Kelas Lereng Kabupaten Demak
Luas Lahan Berdasarkan Kelas Luas (Ha)
Lereng
Datar (0-2 derajat) 88.765
Bergelombang (2-15 derajat) 834
Curam (15-40 derajat) 408
Sangat curam (> 40 derajat) 136
Sumber: Demak Dalam Angka Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 2


4. Geologi
Ada beberapa jenis tanah yang ada di Kabupaten
Demak, yaitu: (1) Alluvial hidromorf, terdapat di sepanjang
pantai; (2) Regosol, terdapat di sebagian besar Kecamatan
Karangawen dan Kecamatan Mranggen; (3) Gromosol
kelabu tua, terdapat di Kecamatan Bonang, Kecamatan
Wedung, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Mijen,
Kecamatan Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Gajah,
Kecamatan Demak, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan
Dempet dan Kecamatan Sayung, dan (4) Mediteran,
terdapat di sebagian besar Kecamatan Karangawen dan
Kecamatan Mranggen.
Sebagian besar kondisi tanah yang ada di
Kabupaten Demak pada musim kemarau menjadi keras
dan retak-retak, sehingga tidak dapat ditanami secara
intensif untuk pertanian. Pada musim penghujan tanahnya
bersifat lekat sekali dan volumenya membesar, serta
lembab sehingga agak sulit untuk ditanami dan
memerlukan sistem drainase yang memadai. Pada
beberapa daerah tertentu kondisi air tanah yang asin dapat
mempengaruhi usaha-usaha petani. Gejala- gejala yang
disebabkan oleh air tanah yang asin terutama nampak
pada dekat pantai dan sungai/saluran pembuangan yang
pada musim kemarau dimasuki air laut.
Struktur Geologi Kabupaten Demak terdiri dari: (1)
Struktur Aluvium terdapat hampir semua Kecamatan di
Kabupaten Demak yaitu di Kecamatan Mijen, Bonang,
Demak, Gajah, Karanganyar, Wonosalam, Karangtengah,
Dempet, Sayung, Guntur, Mranggen dan Karangawen; (2)
Miosen, fasies sedimen terdapat di sebagian Kecamatan
Karangawen yaitu di Desa Jragung dan sebagian di
Kecamatan Mranggen; (3) Pliosen, fasies sedimen terdapat
di sebagian kecamatan Karangawen yaitu di Desa Jragug
dan sebagian di Kecamatan Mranggen; (4) Plistosen, fasies
gunung api terdapat di sebagian Kecamatan Karangawen
(Desa Margohayu dan Wonosekar) dan terdapat di
Kecamatan Mranggen (Desa Sumberejo); dan (5) Pliosen,
fasies batu gamping yaitu hanya terdapat di Kecamatan
Mranggen.
5. Hidrologi
Sistem jaringan sumber daya air di Kabupaten
Demak meliputi sistem air baku dan irigasi serta sistem
penggunaan air tanah. Sistem air baku dan irigasi meliputi
Daerah Aliran Sungai Babon, Daerah Aliran Sungai
Tuntang, Daerah Aliran Sungai Jragung dan Daerah Aliran

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 3


Sungai Serang. Sedangkan, peningkatan prasarana air
irigasi terdiri atas pencegahan pendangkalan saluran
irigasi dan peningkatan pintu-pintu air berada diseluruh
bendungan dan jaringan irigasi. Peningkatan prasarana air
irigasi meliputi:
1. Daerah Irigasi Sedadi Dempet;
2. Daerah Irigasi Klambu Kiri;
3. Daerah Irigasi Sedadi Godong;
4. Daerah Irigasi Guntur Kanan;
5. Daerah Irigasi Guntur Kiri;
6. Daerah Irigasi Polder Batu;
7. Daerah Irigasi Gablok;
8. Daerah Irigasi Glapan Kanan;
9. Daerah Irigasi Glapan Kiri;
10. Daerah Irigasi Jragung;
11. Daerah Irigasi Pelayaran Sayung Baru;
12. Daerah Irigasi Pelayaran Buyaran;
13. Daerah Irigasi Dolok Kanan;
14. Daerah Irigasi Dolok Kiri; dan
15. Daerah Irigasi Pucanggading Kanan.
Selain pemanfaatan air baku dan air irigasi, di
wilayah Kabupaten Demak juga memanfaatkan
pengambilan air tanah dalam. Air tanah dalam yaitu air
tanah yang berada di bawah lapisan air tanah dangkal dan
diantara 2 lapisan bebatuan impermeable. Air tanah dalam
ini disebut juga air artetis. Kawasan yang memanfaatkan
air tanah dalam meliputi: Kecamatan Sayung, Kecamatan
Karangtengah, Kecamatan Demak, Kecamatan Bonang dan
Kecamatan Wedung.

2.1.1.2 Penggunaan Lahan


Secara administrasi luas wilayah Kabupaten Demak
adalah 89.743 Ha, terdiri atas 14 kecamatan, 243 desa dan 6
kelurahan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Demak
merupakan lahan persawahan yang subur mencapai seluas
52.315 Ha (sebesar 58,29% dari luas wilayah) dan selebihnya
seluas 37.428 Ha (sebesar 41,71%) merupakan lahan kering
yang dipergunakan untuk perumahan-pemukiman, industri,
perdagangan dan perkantoran serta prasarana umum lainnya.
Berdasarkan data penggunaan lahan, lahan
persawahan di Kabupaten Demak merupakan sawah
berpengairan irigasi sebesar 33.754 (37,61%) dan tadah hujan
18.424 (20,52%) sehingga Kabupaten Demak merupakan salah
satu sektor basis penghasil padi di Jawa Tengah dengan jumlah

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 4


produksi padi pada tahun 2017 sebanyak 653.942 ton.
Sedangkan untuk lahan kering 13,09% digunakan untuk
tegal/kebun dan 10,83% digunakan untuk tambak.
2.1.1.3 Kondisi Demografi Daerah
Jumlah penduduk tahun 2016 di Kabupaten Demak
sebanyak 1.129.298 jiwa. Jumlah tersebut meningkat
dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1.117.901 jiwa, atau terjadi
peningkatan sebanyak 11.397 jiwa (1,01%). Jumlah penduduk
perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Penduduk
perempuan sebanyak 569.810 jiwa (50,46%) dan laki-laki
sebanyak 559.488 jiwa (49,54%). Sedangkan jumlah rumah
tangga (RT) sebanyak 307.621 RT, dengan rata-rata anggota
keluarga sebanyak 3,67 (4 jiwa per Rumah Tangga). Rata-rata
anggota RT sama dengan rata-rata anggota RT di Jawa Tengah
sebesar 3,7 per RT. Penyebaran penduduk Kabupaten Demak
berdasarkan wilayah kecamatan (2016) dapat dikemukakan
sebagai berikut.
Table 2.2
Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2016
Jumlah
Kepadatan
Kecamatan Luas (Km²) Penduduk
(jiwa/Km2)
(jiwa)
1. Mranggen 72.22 184.758 2.558

2. Karangawen 66.95 89.150 1.332

3. Guntur 57.53 76.859 1.336

4. Sayung 78.69 105.152 1.336

5. Karangtengah 51.55 62.678 1.216

6. Bonang 83.24 101.587 1.220

7. Demak 61.13 101.238 1.656

8. Wonosalam 57.88 75.959 1.312

9. Dempet 61.61 53.312 865

10. Kebonagung 41.99 40.139 956

11. Gajah 47.83 43.729 914

12. Karanganyar 67.76 70.563 1.041

13. Mijen 50.29 51.191 1.018

14. Wedung 98.76 72.983 739


Jumlah (2016) 897.43 1.129.298 1.258
2015 897.43 1.117.901 1.246
2014 897.43 1.106.328 1.233
2013 897.43 1.094.472 1.220
2012 897.43 1.082.472 1.206
Sumber: Demak Dalam Angka Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 5


Kepadatan penduduk di Kabupaten Demak (2016)
mencapai sebesar 1.258 jiwa/Km2. Kecamatan terpadat
terdapat di Kecamatan Mranggen dengan tingkat kepadatan
2.558 jiwa/km2, sedangkan wilayah kecamatan dengan tingkat
kepadatan terendah adalah Kecamatan Wedung sebesar 739
jiwa/Km2.
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Demak
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Perkembangan
penduduk tahun 2012-2016 berdasarkan jenis kelamin dapat
dikemukakan dalam tabel berikut.
Tabel 2.3
Perkembangan Penduduk Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2016
Jumlah
No Tahun Laki-Laki Perempuan
(jiwa)

1 2012 536.367 546.105


1.082.472

2 2013 542.310 552.162


1.094.472

3 2014 548.195 558.133


1.106.328

4 2015 553.876 564.025


1.117.901

5 2016 559.488 569.810


1.129.298
Sumber : Kabupaten Demak Dalam Angka Tahun 2017

Penduduk Kabupaten Demak tahun 2012 sebanyak


1.082.472 jiwa meningkat menjadi sebanyak 1.129.298 jiwa
pada tahun 2016 atau selama empat tahun meningkat
sebanyak 48.826 jiwa.
Berdasarkan kelompok umur, sebagian besar penduduk
Kabupaten Demak termasuk dalam usia produktif (15-64)
tahun yaitu sebanyak 768.286 orang (68,03%), dan selebihnya
296.599 orang (26,26%) berusia di bawah 15 tahun dan 64.517
orang (5,71 %) berusia 65 tahun ke atas.

2.1.1.4 Potensi Pengembangan Wilayah


Penataan ruang di Kabupaten Demak bertujuan
mewujudkan ruang wilayah daerah berbasis sektor pertanian
dan perikanan yang unggul didukung sektor perdagangan dan
jasa, industri, usaha mikro kecil menengah, dan pariwisata.
Pola rencana ruang di Kabupaten Demak terdiri dari kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah
kawasan yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya berupa kawasan resapan air dengan luas
± 622 Ha yang meliputi Kecamatan Karangawen dan Kecamatan
Mranggen. Kawasan Budidaya terdiri dari kawasan hutan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 6


produksi, kawasan pertanian, kawsan pertambangan, kawasan
pariwisata dan kawasan permukiman dan kawasan industria,
dan ruang terbuka hijau.
Pengembangan ruang terbuka hijau kawasan
permukiman perkotaan dengan luas kurang lebih 4.563.
Pengembangan Kawasan pertanian lahan bawah pangan
direncanakan kurang lebih 55.569 di seluruh wilayah
Kabupaten Demak. Sedangkan, kawasan pertanian tanaman
pangan berkelanjutan di Daerah ditetapkan 58.891 hektar yang
terdiri atas:
a. Lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang
lebih 54.000 Ha (lima puluh empat ribu delapan ratus)
hektar; dan
b. Lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan dengan
luas kurang lebih 4.891 Ha. Penetapan lokasi lahan
pertanian pangan berkelanjutan dan cadangan lahan
pertanianpangan berkelanjutan diatur lebih lanjut oleh
Bupati.
Rencana kawasan peruntukan industri dengan luas
lebih 6.696 Ha hektar meliputi : Kecamatan Bonang,
Kecamatan Demak, Kecamatan Gajah, Kecamatan Karang
Tengah, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen,
Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Mijen, Kecamatan
Mranggen, Kecamatan Sayung dan Kecamatan Wonosalam yang
terdiri dari industri besar, industri menengah dan industri
kecil.

2.1.1.5 Wilayah Rawan Bencana


Secara umum, wilayah rawan bencana di Kabupaten
Demak meliputi:
1. Wilayah rawan banjir yang terdapat di semua wilayah
kecamatan di Kabupaten Demak.
2. Wilayah rawan gelombang pasang dan abrasi terdapat di
Kecamatan Sayung, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan
Bonang dan Kecamatan Wedung. Permasalahan gelombang
pasang dan rob yang cukup parah terjadi di Kecamatan
Sayung, yang menyebabkan beberapa desa tenggelam dan
masuk dalam kategori kumuh. Permasalahan rob
merupakan hal yang sulit ditangani terutama oleh
pemerintah Kabupaten Demak, karena membutuhkan
penanganan khusus dan biaya yang besar, sehingga
memerlukan campur tangan dari pemerintah pusat.
3. Wilayah rawan kekeringan juga terjadi di hampir seluruh
Kabupaten Demak. Hal ini terjadi apabila musim kemarau

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 7


panjang sampai mengakibatkan tanah persawahan
menjadi retak-retak.
4. Wilayah rawan longsor meliputi: Kecamatan Mranggen dan
Kecamatan Karangawen.
Tabel 2.4
Jumlah Daerah Rawan Bencana Alam yang Dipantau
Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016


Jumlah Daerah Rawan
36 24 22 81 22
Bencana Alam Yang Dipantau
Sumber: BPBD Kabupaten Demak Tahun 2018
(Lokasi)

Bencana alam yang terjadi selama tahun 2012 sampai


dengan tahun 2017 adalah banjir, kebakaran, angin topan dan
kalap. Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Demak
terdiri atas kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombang
pasang dan abrasi, kawasan rawan longsor, kawasan rawan
kekeringan, kawasan rawan angin topan.

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Ekonomi
Perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan Provinsi Jawa Tengah pada khusunya, selama kurun
waktu 3 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi
yang positif, begitu juga dengan perkembangan perekonomian
di Kabupaten Demak. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Demak Tahun 2016 sebesar 5,04% lebih rendah dari tahun
2015 sebesar 5,93%. Laju pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Demak dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Demak Tahun 2012-2016
Laju Pertumbuhan
No Tahun
Ekonomi
1 2012 4,46
2 2013 5,27
3 2014 4,29
4 2015 5,93
5 2016 5,04
Sumber: BPS Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 8


7
6 5,93
5 5,27 5,04
4,46 4,29
4
3
2
1
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: BPS Kabupaten Demak Tahun 2018


Grafik 2.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Demak Tahun 2012-2016

PDRB pada tingkat kabupaten menggambarkan


kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah
pada suatu waktu tertentu. PDRB digunakan dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan lapangan usaha dan pendekatan
pengeluaran. Pertumbuhan PDRB berdasarkan Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012-2016 sebagai
berikut.
Tabel 2.6
Distribusi Pertumbuhan PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 – 2016
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 27,66 27,71 25,39 25,65 24,28
B Pertambangan dan Penggalian 0,42 0,4 0,41 0,41 0,4
C Industri Pengolahan 26,7 27,05 28,49 28,54 29,63
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Daur Ulang 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
F Konstruksi 8,19 8,12 8,38 8,39 8,37
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 15,6 15,47 15,5 15,47 15,65
H Transportasi dan Pergudangan 2,57 2,52 2,65 2,69 2,65
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,4 2,26 2,28 2,2 2,16
J Informasi dan Komunikasi 1,74 1,67 1,62 1,57 1,61
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,44 2,44 2,5 2,51 2,59
L Real Estate 1,18 1,14 1,2 1,19 1,22
M,N Jasa Perusahaan 0,22 0,22 0,23 0,24 0,25
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 3,87 3,75 3,77 3,68 3,59
P Jasa Pendidikan 3,82 3,98 4,16 4,09 4,19

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 9


No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,69 0,69 0,72 0,71 0,72
R,S,T, U Jasa Lainnya 2,37 2,42 2,55 2,5 2,54
Perkembangan PDRB (ADHB) (%) 100 100 100 100 100
Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2017
Sektor industri merupakan sektor penyumbang urutan
pertama dalam penyusunan PDRB Kabupaten Demak, yaitu
sebesar 27,75%. Berdasarkan sumber data dari Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM ada 7.706 unit
usaha dengan tenaga kerja sebanyak 54.401 orang. Unit usaha
tersebut merupakan gabungan dari industri besar/sedang dan
kecil. Jenis industri yang berkembang terdiri dari industri
makanan dan minuman, industri sandang, bahan bangunan
serta industry kerajinan rakyat.
Selain sektor industri, komponen penyumbang besar
terhadap PDRB di Kabupaten Demak yaitu: sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan sebesar 24,28%, sektor perdagangan
sebesar 15,65%, sektor kontruksi sebesar 8,37% dan sektor
jasa pendidikan sebesar 4,19%. Sedangkan laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Demak menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2012-2016 sebagai berikut.
Tabel 2.7
Distribusi Pertumbuhan PDRB (ADHB) Berdasarkan Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012 – 2016
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian Kehutanan, dan Perikanan 26,75 25,8 23,92 23,93 22,54
B Pertambangan dan Penggalian 0,44 0,42 0,42 0,41 0,4
C Industri Pengolahan 26,09 26,9 27,77 27,79 28,74
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,1 0,11 0,11 0,11 0,11
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Daur Ulang 0,08 0,08 0,08 0,07 0,07
F Konstruksi 8,43 8,42 8,5 8,46 8,54
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 16,4 16,4 16,62 16,63 16,77
H Transportasi dan Pergudangan 2,82 2,88 2,97 3,03 3,04
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,58 2,53 2,57 2,53 2,52
J Informasi dan Komunikasi 1,97 2,06 2,19 2,26 2,35
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,31 2,28 2,32 2,33 2,39
L Real Estate 1,27 1,29 1,35 1,35 1,38
M,N Jasa Perusahaan 0,22 0,22 0,24 0,24 0,25
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 3,85 3,73 3,72 3,59 3,5
P Jasa Pendidikan 3,54 3,64 3,83 3,91 3,98
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,67 0,67 0,72 0,73 0,74
R,S,T, U Jasa Lainnya 2,48 2,58 2,67 2,63 2,67
Perkembangan PDRB (ADHB) (%) 100 100 100 100 100
Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 10


Sumber : Kab Demak Dalam Angka Tahun 2017
Grafik 2.2
Persentase Sektor-Sektor Penyumbang PDRB
Kabupaten Demak Tahun 2016

Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku tahun 2016


sebesar Rp. 20.843.920,87 juta rupiah meningkat dari tahun
2015 sebesar 19.330.295,28 juta rupiah. Peningkatan ini terjadi
berturut-turut dari 2012. Hal ini menunjukkan kecenderungan
yang positif dalam perekonomian di Kabupaten Demak.
Selebihnya pertumbuhan PDRB dapat dilihat dari table berikut.

Tabel 2.8
Produk Domestik Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012-2016
Tahun
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
(juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah)
Pertanian, Kesehatan, dan
1 3.929.184,74 4.370.166,06 4.412.703,18 4.957.469,45 5.060.735,28
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 59.730,55 62.930,19 71.442,67 79.551,78 84.059,09
3 Insdustri Pengolahan 3.792.965,98 4.265.324,32 4.952.193,13 5.516.695,87 6.176.952,27
4 Pengadaan Listrik dan Gas 13.194,58 13.816,71 15.246,41 16.622,99 18.238,22
Pengadaan Air, Pengelolaan
5 Sampah, Limbah dan Daur 10.213,29 11.094,57 11.963,82 12.955,00 13.631,63
Ulang
6 Kontruksi 1.163.129,90 1.280.982,24 1.456.526,73 1.622.519,66 1.744.622,12
Perdagangan Besar dan
7 Eceran, Reparasi Mobil dan 2.216.099,47 2.439.795,18 2.693.577,73 2.990.495,78 3.261.932,98
Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 365.176,93 397.694,41 459.753,93 520.839,53 553.330,23

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 11


Tahun
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
(juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah)
Penyediaan Akomodasi dan
9 340.585,63 356.768,93 395.635,96 425.101,64 449.396,82
Makanan Minuman
10 Informasi dan Komunikasi 247.395,33 263.219,98 280.843,83 304.426,26 334.601,23
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 346.143,63 385.467,75 435.251,70 485.196,47 538.876,30
12 Real Estate 167.714,30 179.753,10 208.972,27 230.186,48 253.342,35
13 Jasa Perusahaan 30.998,44 35.438,89 40.067,41 45.551,79 51.405,11
Administrasi Pemerintahan,
14 549.211,19 591.676,56 656.035,52 711.429,93 748.672,16
Pertahanan dan Jaminan Sosial
15 Jasa Pendidikan 542.163,76 627.183,18 723.251,04 789.874,43 873.415,24
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 97.498,50 108.108,67 125.574,79 137.523,44 150.765,47
Sosial
17 Jasa Lainnya 336.155,85 381.276,47 442.356,96 483.854,78 529.944,37

Produk Domestik Regional Bruto 14.207.562,06 15.770.997,22 17.381.397,08 19.330.295,28 20.843.920,87

PDRB Per Kapita (Rupiah) 13.124.793,00 14.409.383,00 15.712.580,00 17.291.537,00 18.455.715,00


Sumber: Demak dalam Angka Tahun 2017

Sedangkan nilai PDRB atas Dasar Harga Konstan tahun


2016 sebesar Rp. 15.665.204,78 juta rupiah meningkat dari
tahun 2015 sebesar 14.913.837,51 juta rupiah. Peningkatan ini
juga berturut-turut dari tahun 2012. Hal ini menunjukkan
kecenderungan yang positif dalam perekonomian di Kabupaten
Demak. Selebihnya pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan dapat dilihat dari table berikut.

Tabel 2.9
Produk Domestik Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012-2016
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian Kehutanan, dan
1 3.430.569,19 3.482.389,26 3.367.148,04 3.568.630,08 3.531.701,43
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 56.031,98 57.107,20 59.176,76 60.463,56 62.471,25
3 Industri Pengolahan 3.345.669,57 3.630.720,10 3.909.987,58 4.144.938,68 4.501.770,24
4 Pengadaan Listrik dan Gas 13.231,38 14.492,90 15.352,68 16.330,25 17.297,72
Pengadaan Air, Pengelolaan
5 Sampah, Limbah, dan Daur 10.028,90 10.375,10 10.717,48 11.147,25 11.501,73
Ulang
6 Konstruksi 1.080.689,30 1.137.070,55 1.196.920,82 1.262.142,93 1.338.123,93
Perdagangan Besar dan
7 Eceran, Reparasi Mobil dan 2.103.259,55 2.214.102,43 2.339.527,54 2.480.422,72 2.627.538,97
Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 362.243,42 388.412,21 418.490,31 451.159,70 476.281,59

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 12


No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
Penyediaan Akomodasi dan
9 330.921,42 342.056,26 361.784,17 377.709,41 394.811,63
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 252.131,41 277.891,51 308.431,79 337.471,85 368.856,74
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 295.973,96 307.907,38 327.280,09 346.838,14 374.982,19
12 Real Estate 163.396,36 173.574,23 189.842,48 201.861,38 215.466,84
13 Jasa Perusahaan 27.871,11 30.277,70 33.220,76 35.899,62 38.868,52
Administrasi Pemerintahan,
14 Pertahanan dan Jaminan Sosial 494.070,19 502.858,40 523.576,17 536.089,64 548.061,96
Wajib
15 Jasa Pendidikan 453.446,14 491.425,33 539.732,44 582.749,11 623.152,28
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 85.593,16 90.860,63 101.060,88 108.464,32 116.371,37
Sosial
17 Jasa Lainnya 318.100,00 347.705,30 376.169,82 391.518,87 417.946,39
Perkembangan PDRB (ADHB) (%) 12.823.227,04 13.499.226,49 14.078.419,81 14.913.837,51 15.665.204,78
PDRB Per Kapita (Rupiah) 11.845.959 12.333.749 12.726.727 13.340.881 13.870.353
Sumber: Demak dalam Angka Tahun 2017

Dilihat dari laju pertumbuhan PDRB, kinerja


perekonomian Kabupaten Demak melambat pada tahun 2016
dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu sebesar 5,93%
menjadi 5,04%. Pada Tahun 2016 hampir semua sektor
ekonomi mengalami peningkatan kecuali sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan.

2. Laju Inflasi
Laju inflasi sebagai tolok ukur kestabilan perekonomian
daerah saat ini sangat penting keberadannya dalam
perencanaan dan penetapan anggaran daerah. Pada Tahun
2016, inflasi di Kabupaten Demak mencapai angka 2,70 %,
lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,8 %. Inflasi
tertinggi terjadi pada bulan juli yaitu sebesar 1,04 %.
Penyebab inflasi tahun 2016 terutama disebabkan oleh
andil kelompok makanan yang cukup besar yaitu sebesar 7,34
% dan kelompok makanan jadi sebesar 4,49 %. Laju inflasi di
Kabupaten Demak dari tahun 2011 sampai tahun 2016 sebagai
berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 13


INFLASI (%)
10,00
9,00 8,69
8,00 8,22
7,00
6,00
5,00
4,00 4,10 INFLASI (%)
3,49
3,00 2,80 2,70
2,00
1,00
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2017


Grafik 2.3
Laju Inflasi Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2016

3. Indeks Gini dan Indeks Williamson


Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan
tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai
Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai
0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang
sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama.
Selama kurun waktu tahun 2013 – 2017 perkembangan Indeks
Gini di Jawa Tengah menunjukkan angka yang cenderung
membaik. Sedangkan di Kabupaten Demak Indeks Gini dari
tahun 2012 sampai tahun 2017 sudah menunjukkan
perubahan yang positif walau masih belum optimal. Indeks gini
pada Tahun 2012 sebesar 0,383 menurun pada tahun 2017
sebesar 0,365.
Guna melihat tingkat kesenjangan antar wilayah
kabupaten Demak digunakan Indeks Williamson. Pada kurun
waktu tahun 2012 – 2016, Indeks Williamson Jawa Tengah
semakin menurun yaitu dari 0,64 menjadi 0,62. Kondisi ini
menggambarkan kesenjangan antar wilayah di Kabupaten
Demak yang semakin mengecil.

4. Nilai Tukar Petani


Salah satu indikator untuk mengukur tingkat
kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP).
Pengukuran NTP dilakukan dengan membandingkan indeks
harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang
dibayar petani (Ib) dalam persen pada sub sektor tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan dan
perikanan.
Selama tiga tahun terakhir, capaian NTP mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2014 NTP Kabupaten Demak sebesar

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 14


103,17. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 103,27
dan menurun kembali pada tahun 2016 menjadi 103,03. NTP
pada tahun 2016 mengalami titik terendah disebabkan oleh
rendahnya harga jual gabah petani akibat pengaruh kondisi
iklim yang ekstrim (curah hujan yang tinggi) sehingga untuk
pengeringan hasil panen padi kurang maksimal, yang
menyebabkan tingginya kadar air gabah, sehingga harga relatif
jatuh. Namun begitu masih relative lebih tinggi dari NTP
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 99,35.

5. Kemiskinan
Secara absolute, kemiskinan merupakan
ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok
minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan
pendidikan yang diperlukan untuk bias hidup dan bekerja.
Berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, ada 3 (tiga)
indikator kemiskinan yang digunakan yaitu:
1. Persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis
kemiskinan;
2. Indeks Kedalaman kemiskinan, yang merupakan ukuran
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan;
3. Indeks keparahan kemiskinan, yang memberikan gambar
mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk
miskin.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Demak dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2012 turun
menjadi 178.100 jiwa atau 16,73% dari jumlah penduduk
sejumlah 1.082.472 jiwa, pada tahun 2013 menjadi 172.500
jiwa atau 15,72 % dari jumlah penduduk sejumlah 1.094.472
jiwa. Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin turun menjadi
161.600 jiwa atau 14,60 %, pada tahun 2015 jumlah penduduk
miskin turun menjadi 160.900 jiwa atau 14,44%, dan pada
tahun 2016 jumlah penduduk miskin turun menjadi 159.231
atau sebesar 14,10%. Data sementara untuk tahun 2017
jumlah penduduk miskin menurun sebesar 13,41%. Jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Demak dari Tahun 2012
sampai dengan Tahun 2017 sebagai berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 15


Tabel 2.10
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Demak Tahun 2012-2017
No Tahun Jumlah Penduduk Miskin Persentase
1 2013 172.500 15,72%
2 2014 161.600 14,60%
3 2015 160.900 14,44%
4 2016 158.800 14,10%
5 2017 152.620 13,41%
Sumber : Kab. Demak Dalam Angka, 2018

Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat di


Kecamatan Bonang, Karangawen dan Mranggen. Jumlah
penduduk miskin yang semakin menurun dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: pendidikan, ketenaga kerjaan,
kesehatan, pola konsumsi,dan fasilitas perumahan.
Peningkatan fasilitas pada beberapa faktor tersebutlah yang
menjadikan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Demak
semakin menurun dari tahun ke tahun.

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial


Beberapa indikator yang dapat menggambarkan
kesejahteraan sosial antara lain: Angka Harapan Hidup,
Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah., dan
Indeks Pembangunan Manusia. Berdasarkan data statistik
dapat disimpulkan bahwa dalam waktu lima tahun terakhir
tingkat kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Demak
semakin membaik. Kondisi ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11
Perkembangan Angka Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata
Lama Sekolah dan IPM yang Disesuaikan Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016*
1 Angka Harapan Hidup 75,12 75,16 75,18 75,21 75,27
2 Harapan Lama Sekolah 11.62 11.84 12.43 12.44
3 Rata-rata Lama Sekolah 7.22 7.44 7.45 7.46
4 IPM 67,55 68,38 68,95 69,75
Sumber : BPS Kabupaten Kudus Demak 2017

Harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya


sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. Harapan lama
sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas.
Indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 16


ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun)
yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Angka Harapan Hidup di Kabupaten Demak Tahun 2016
relatif meningkat menjadi 75,27 dibanding Tahun 2015 sebesar
75,21. Demikian halnya Rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Kudus relatif meningkat dari Tahun 2015 sebesar 7,45 menjadi
7,46. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat
semakin membaik.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum


Pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
kabupaten dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

2.1.3.1 Fokus Layanan Wajib Pelayanan Dasar


Analisis kinerja atas layanan wajib pelayanan
dasar dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yaitu:
1. Pendidikan
Dalam rangka menyediakan Sumber Daya Manusia
(SDM) berkualitas, salah satu faktor penting yaitu
meningkatkan derajat pendidikan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Pemerintah Kabupaten Demak memberikan
perhatian khusus terhadap penyelenggaraan pendidikan
melalui jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
antara lain melalui peningkatan pemenuhan sarana dan
prasarana pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan
(SNP), Bantuan bagi siswa dari keluarga kurang mampu
berupa Beasiswa Miskin dan Kartu Indonesia Pintar (BSM,
KIP), pendidikan gratis bagi warga miskin berupa Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Sekolah
Daerah (BOSDA)/Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan
peningkatan kualitas tenaga pendidik.
Layanan urusan pendidikan dapat dilihat dari
indikator Angka Partisipasi Sekolah, rasio ketersediaan
sekolah, dan rasio jumlah guru dan siswa sebagaimana
tertera pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 17


Tabel 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) dengan Isian Versi APK
Tahun 2013 – 2017Kabupaten Demak
No Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
1 SD/MI
Jumlah Murid 100.640
1.1 103.422 109.422 95.170
Usia 7-12 Th (siswa) 102.742
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 Th
1.2 121.039 119.039 111.419 108.805 107888
(orang)
1.3 APK SD/MI/Paket A (%) 85,45 % 91,92 % 85,42 92,50 95,23
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah Murid Usia 13-15 Th (siswa) 49.720 60.102 46.407 39.673 42.588
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 Th
2.2 64.520 64.320 59.616 56.281 54.419
(orang)
2.3 APK SMP/MTs/Paket B (%) 77,06 % 93,44 % 77,84 70,59 78,26
3 SMA/SMK/MA
3.1 Jumlah Murid Usia 16-18 Th (siswa) 29.303 30.305 34.524 32.182 34.122
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 Th
3.2 56.412 61.333 60.664 47.349 57.026
(orang)
3.3 APK SMA/SMK/MA/Paket C (%) 51,94 % 49,41 % 56,91 67,97 59,84
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa


Angka Partisipasi Kasar pada jenjang pendidikan dasar dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan dari tahun 2016
sebesar 92,50% menjadi 95,23% di tahun 2017. Begitu juga
APK SMP/MTs?Paket B mengalami kenaikan walaupun
nilainya masih relatif rendah yaitu sebesar 78,26%. Hal ini
berarti masih terdapat penduduk usia 13-15 tahun yang
tidak sekolah pada jenjang pendidikan menengah.

Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2013– 2017 Kabupaten Demak
No Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Usia 7-12 Th
Jumlah Murid 100.640
1.1 103.422 109.422 95.170
Usia 7-12 Th (siswa) 102.742
Jumlah Penduduk Kelompok
1.2 121.039 119.039 111.419 108.805 107888
Usia 7-12 Th (orang)
1.3 APS 7-12 Th (%) 85,45 % 91,92 % 85,42 92,50 95,23
2 Usia 13-15 Th
Jumlah Murid Usia 13-15 Th
2.1 49.720 60.102 46.407 39.673 42.588
(siswa)
Jumlah Penduduk Kelompok
2.2 64.520 64.320 59.616 56.281 54.419
Usia 13-15 Th (orang)

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 18


No Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
2.3 APS Usia 13-15 Th (%) 77,06 % 93,44 % 77,84 70,59 78,26
3 Usia 16-18 Th
Jumlah Murid Usia 16-18 Th
3.1 29.303 30.305 34.524 32.182 34.122
(siswa)
Jumlah Penduduk Kelompok
3.2 56.412 61.333 60.664 47.349 57.026
Usia 16-18 Th (orang)
3.3 APS Usia 16-18 Th (%) 51,94 % 49,41 % 56,91 67,97 59,84
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Tahun 2018

Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan


seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sedang
bersekolah dan juga sebagai ukuran daya serap, pemerataan
dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia
sekolah. APS SD/MI usia 7-12 tahun pada Tahun 2013
tercapai 85,45% meningkat setiap tahunnya hingga di Tahun
2017 tercapai 95,23%. Kondisi ini menggambarkan
penduduk usia sekolah SD/MI telah terlayani secara baik.
Adapun APS SMP/MTs usia 13-15 tahun di Kabupaten
Demak juga cenderung naik, yaitu pada Tahun 2013
mencapai 77,06 naik menjadi 78,26 di Tahun 2017. Untuk
APS SMA/MA/SMK usia 16-18 tahun pada Tahun 2013
mencapai 51,94 cenderung fluktuatif dan tahun 2017 sebesar
59,84%. Dengan demikian penduduk usia 16-18 yang
bersekolah di Kabupaten Demak baru mencapai 59,84%,
sedangkan sisanya tidak sekolah. Hal ini disebabkan
keterbatasan pembiayaan dari orang tua, pilihan sekolah di
kabupaten/kota lain, dan keinginan siswa melanjutkan ke
Pondok pesantren. Pemberian beasiswa dan dana untuk
sekolah oleh Pemerintah yang dimaksudkan untuk menjamin
setiap anak bisa bersekolah, masih diperlukan untuk
meningkatkan APS di Kabupaten Demak, terutama pada
tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK demi mewujudkan
program Pemerintah Wajib Belajar 12 tahun, namun
dibutuhkan kecermatan sehingga dapat tepat sasaran.

Tabel 2.14
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2013–2017Kabupaten Demak
NO Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
1 SD/MI
1.1 Jumlah Gedung Sekolah (unit) 614 612 624 624 626
1.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-
121.039 119.039 111.419 108.805 107.888
12 Th (orang)
1.3 Rasio 185,36 194,60 178,55 174,37 172,34

2 SMP/MTs

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 19


NO Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
2.1 Jumlah Gedung Sekolah (unit) 216 220 217 219 216
2.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia
64.520 64.320 59.616 56.281 54.419
13-15 Th (orang)
2.3 Rasio 298,70 292,36 274,73 256,99 251,94

3 SMA/SMK/MA
3.1 Jumlah Gedung Sekolah (unit) 160 164 169 169 170
3.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia16-
56.412 61.333 60.664 47.349 57.026
18 Th (orang)
3.3 Rasio 352,58 373,98 358,96 280,17 335,44
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Tahun 2018

Pelayanan pendidikan dapat dilihat dari rasio


ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah. Rasio
ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah untuk
jenjang pendidikan SD/MI dari Tahun 2013 sampai dengan
2017 cenderung fluktuatif, dari 185,36 di tahun 2013
menjadi 194,60 di tahun 2014 dan kemeudian turun menjadi
178,55 di tahun 2015. Untuk jumlah gedung sekolah naik
dari tahun 2013 sebanyak 614 unit menjadi 626 unit di
tahun 2017.
Adapun jenjang SMP/MTs rasio ketersediaan sekolah
cenderung fluktuatif, dimana Tahun 2013 sebesar 298,70%
dan turun menjadi 251,94% di tahun 2017. Dengan melihat
rasio ketersediaan sekolah per penduduk SMP/MTs
menunjukkan bahwa pelayanan pendidikan berupa
penyediaan sekolah relatif memadai, namun yang perlu
mendapat perhatian adalah kesenjangan kualitas sarpras
yang cukup lebar di desa dibandingkan di kota.
Untuk jenjang SMA/MA pada Tahun 2017 rasio
gedung sekolah dibandingkan jumlah penduduk usia 16-18
tahun mencapai 335,44 dimana besaran rasio juga
mengalami naik-turun dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Besaran rasio ketersediaan sekolah tingkat
SMA/MA sebesar 23,00 menunjukkan masih kurang
memadai penyediaan sekolah tingkat SMA/MA, apalagi
untuk menunjang wajib belajar 12 tahun.

Tabel 2.15
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2013 - 2017
Kabupaten Demak
No Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
1 SD/MI
1.1 Jumlah Guru (orang) 7.063 7.509 6.767 6347 6.202
1.2 Jumlah Murid (siswa) 116.035 118.151 115.556 117.063 118.073

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 20


No Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016 2017
1.3 Rasio 16,42 15,73 17,07 18,44 19,03
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah Guru (orang) 5.030 4.583 4.992 3.020 4.091
2.2 Jumlah Murid (siswa) 55.975 59230 57685 55710 54.948
2.3 Rasio 11,12 12,92 11,55 18,44 13,43
3 SMA/MA
3.1 Jumlah Guru (orang) 2.717 3.650 4.203 3.031 2.949
3.2 Jumlah Murid (siswa) 26.127 38.829 34.768 44.612 46.363
3.3 Rasio 9,61 10,63 8,27 14,71 15,72
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Tahun 2018

Pelayanan pendidikan dapat dilihat dari rasio jumlah


guru terhadap murid sebagaimana tertuang pada table di
atas. Dapat dilihat perkembangan rasio guru terhadap murid
tingkat SD/MI, SPM/MTs dan SMA/MA. Rasio jumlah guru
terhadap murid jenjang pendidikan SD/MI Tahun 2013
sampai dengan Tahun 2017 menunjukkan trend yang
cenderung naik. Begitu juga rasio guru untuk SMP/MTs yang
juga mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 2017 rasio
guru turun dari 18,44% di tahun 2016 menjadi 13,43% di
tahun 2017. Untuk SMA/MA perkembangannya juga
fluktuatif dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelayanan pendidikan
berupa penyediaan guru cenderung mengalami peningkatan,
namun masih perlu memperhatikan dalam rangka
peningkatan kualitas guru. Adapun untuk pendidikan gratis
di sekolah negeri, mulai SD sampai dengan SMP telah
dibiayai oleh Pemerintah Daerah. Untuk SMA baru
teranggarkan untuk biaya operasionalnya di Tahun 2015 dan
Tahun 2016. Sedangkan untuk sekolah-sekolah swasta juga
mendapatkan dana BOS dengan besaran yang lebih kecil,
sehingga masih diperbolehkan untuk memenuhi kebutuhan
operasionalnya dari iuran siswa. Namun dengan adanya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dimana terdapat pembagian urusan
kewenangan khususnya di Bidang Pendidikan, bahwa untuk
Program Pendidikan Menengah (Dikmen) yaitu SMA/SMK
sederajat pengelolaannya menjadi kewenangan Provinsi,
sedang Pemerintah Kabupaten menangani Pendidikan Dasar
(Dikdas), Pendidikan Non Formal dan PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini).

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 21


Tabel 2.16
Angka Putus Sekolah Tahun 2013 s.d 2017
Kabupaten Demak
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Angka Putus Sekolah Usia 7 – 12 (SD/MI) 0,09 0,07 0,07 0,10 0,03
2 Angka Putus Sekolah Usia 13 – 15 (SMP/MTs) 0,06 0,5 0,05 0,42 0,21
Angka Putus Sekolah Usia 17 – 19
3 0,6 0,5 0,07 0,05
(SMA/MA/SMK
Sumber :Dindikbud Kab. Demak Tahun 2018

Angka putus sekolah usia 7–12 (SD/MI) di Kabupaten Demak


pada tahun 2013 sebesar 0,09% dan pada tahun 2014 turun
sebesar 0,07% dan tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar
0,08%. Pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 0.10%,
sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0.03%.
Capaian Angka Putus Sekolah di kecamatan yang tertinggi
adalah kecamatan Mranggen dan Karangawen sebesar 0.08 .
Sedangkan angka putus sekolah di kecamatan yang terendah
adalah Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wonosalam, Gajah dan
Wedung. Penyebab tingginya angka putus sekolah yang paling
dominan adalah faktor ekonomi.

2. Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan sangat terkait, dapat mempengaruhi aspek
demografi/kependudukan, keadaan dan perkembagan
perekonomian. Sebagai upaya peningkatan kualitas hidup
manusia, pembangunan bidang kesehatan merupakan
komponen penting untuk mendorong produktivitas masyarakat.
Hal ini dikarenakan apabila kondisi kesehatan manusia terjaga,
maka dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam meningkatkan
kesejahteraan. Pembangunan kesehatan dilakukan melalui
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dimana sebagai
upaya pencegahan terhadap kejadian kesakitan upaya yang
dilakukan adalah promotif dan preventif. Upaya meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan telah didukung melalui
pemenuhan sarana prasarana dan tenaga medis serta paramedis
yang masih perlu ditingkatkan. Tabel berikut menunjukkan
jumlah puskesmas dan Pustu sebagai sarana pelayanan
kesehatan dasar di Kabupaten Demak.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 22


Tabel 2.17
Jumlah Puskesmas dan Pustu Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Puskesmas 27 27 27 27 27
2. Jumlah Pustu 52 52 52 52 52
3. Jumlah Penduduk 1.162.997 1.176.720 1.117.901 1.129.402 1.140.675
4. Rasio Puskesmas per 0,0232 0,0229 0,0242 0,0239 0,0237
1000 penduduk
5. Rasio Pustu per
0,0447 0,0442 0,0465 0,0460 0,0456
1000 penduduk
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas, disebutkan bahwa jumlah


puskesmas pada tahun 2017 masih sama dengan tahun
sebelumnya yaitu 27 unit. Begitu juga dengan jumlah pustu
yang sama dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 52 unit.
Rasio puskesmas sebesar 0,0237 dan rasio pustu sebesar 0,0456
pada tahun 2017.
Tabel 2.18
Jumlah Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2013 – 2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Rumah Sakit Umum
1 1 1 1 1
(Pemerintah)
2. Jumlah Rumah Sakit 0 0 0 0 0
AD/AU/AL/POLRI
3. Jumlah Rumah Sakit Swasta:
a. Rumah Sakit Umum Swasta
2 2 2 2 2
b. Rumah Sakit Bersalin
c. Rumah Sakit Anak
4. Jumlah seluruh Rumah Sakit 3 3 3 3 3
5. Jumlah Penduduk 1.162.997 1.176.720 1.117.901 1.129.402 1.140.67
Su Rasio (per 1000 penduduk) 0,00258 0,00255 0,00268 0,00266 0,00026
5
mb
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018 3
er:
Din
Rasio jumlah rumah sakit dibanding jumlah penduduk
as
Kes
pada tahun 2017 tidak ada peningkatan dari tahun 2016 karena
eha tidak ada penambahan rumah sakit sedangkan jumlah
tan penduduk mengalami penambahan tetapi tidak signifikan.
Ka Sampai dengan Tahun 2017 di Kabupaten Demak hanya
bup
terdapat 3 sarana kesehatan (rumah sakit) milik pemerintah dan
ate
n
swasta yang dapat diakses oleh masyarakat dan belum terdapat
De Rumah Sakit Bersalin serta Rumah Sakit Anak. Hal ini
ma menyebabkan masih rendahnya rasio jumlah rumah sakit
k terhadap jumah penduduk. Untuk tahun 2019 direncanakan
Tah
terdapat penambahan satu rumah sakit lagi yaitu Rumah Sakit
un
20
Karangawen yang diharapkan dapat menambah pelayanan
18 kepada masyarakat di bidang kesehatan.
6.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 23


Tabel 2.19
Jumlah Dokter di Kabupaten Demak
Tahun 2013 – 2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Dokter 140 141 160 161 188
2. Jumlah Penduduk 1.162.997 1.176.720 1.117.901 1.129.402 1.140.675
3. Rasio (per 1000 7
0,120 0,120 0,143 0,143 0,165
penduduk)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018

Menurut standart WHO, target Indonesia Sehat 2010,


perlu disediakan 40 dokter umum untuk melayani 100.000
penduduk. Berdasarkan data Tabel di atas, rasio jumlah dokter
per jumlah penduduk pada Tahun 2017 mengalami kenaikan
bila dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jumlah dokter
tersebut belum mencapai rasio ideal tiap dokter terhadap
100.000 penduduk berdasarkan Indonesia Sehat 2010 yaitu 40
per 100.000 jumlah penduduk (satu orang dokter melayani 2.500
penduduk), sehingga perlu penambahan lagi jumlah dokter di
Kabupaten Demak.
Tabel 2.20
Jumlah Tenaga Perawat, Bidan dan Tenaga Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Demak Tahun 2013 – 2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Perawat 408 669 584 629 640
2. Jumlah Bidan 381 487 416 379 423
3. Jumlah Tenaga
78 165 164 165 174
Kesehatan Lainnya
4. Jumlah Penduduk
JuP 1.162.9977 1.176.720 1.117.901 1.129.402 1.140.675
5. Rasio (per 1000
0,745 1,123 1,041 1,039 1,084
penduduk)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018

Untuk rasio jumlah tenaga perawat, bidan dan tenaga


kesehatan lainnya dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2017
cenderung tidak mengalami peningkatan, namun menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014. Hal ini disebabkan
karena tenaga kesehatan hanya mengalami sedikit penambahan,
namun tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 24


Tabel 2.21
Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan
Angka Kematian Balita Kabupaten Demak
Tahun 2013 – 2017
No Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
1 Angka Harapan Hidup
75,16 75,18 75,21 75,27 75,27
(tahun)
2 Angka Kematian Ibu
116,48 81,68 106,46 72,53 67,14
Melahirkan
3 Angka Kematian Bayi
5,8 6,4 7,2 6,1 6,3
(per 1000 KH)
4 Angka Kematian
1,12 1,3 1,65 1,6 3,06
Balita (per 1000 KH)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas, untuk mengukur peningkatan


derajat kesehatan masyarakat antara lain dengan indikator
Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian
Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup. AHH cenderung
mengalami peningkatan dari Tahun 2012 sampai Tahun 2016.
Kasus kematian ibu dari tahun 2013-2017 cenderung mengalami
penurunan. pada Tahun 2015 mengalami peningkatan yang
signifikan (106,46 per 100.000 kelahiran hidup), angka ini lebih
tinggi dibanding target nasional maupun target Provinsi Jawa
Tengah yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian terbanyak adalah penyebab langsung diantaranya
karena penyakit penyerta atau penyakit kronis seperti jantung,
TB Paru, hepatitis dan hipertensi. Faktor penyebab kematian
yang lain adalah faktor usia, jumlah anak (paritas), eklamsia,
perdarahan dan emboli. Tahun 2016 sampai tahun 2017 angka
Kematian Ibu cenderung mengalami penurunan dan sudah lebih
rendah pabila dibandingkan dengan target yang diharapkan
sebesar 102/100.000 KH.
Faktor penyebab kematian ibu karena perdarahan,
infeksi dan adanya 3 terlambat (terlambat merujuk, terlambat
sampai ditempat rujukan, terlambat mendapatkan pertolongan).
Penyakit penyerta saat kehamilan seperti penyakit pada jantung,
paru serta asma, hipertensi, DM juga mempengaruhi kematian
pada ibu. Penanganan kasus Kematian Ibu memerlukan
kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sektoral
terkait. Dinas Kesehatan telah berupaya untuk melaksanakan
kegiatan yang mengacu pada rencana aksi nasional tentang
penurunan AKI dan AKB dengan dukungan dana baik dari APBN
(DAK Non Fisik), APBD, dan Pajak rokok. Program kegiatan
sudah dilaksanakan dengan baik dan capaiannya juga

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 25


menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Untuk itu kerja
sama lintas sektoral (Dinpermasdes P2KB, Dindikbud,
Kementrian Agama, PKK, dan pihak lain terkait) harus diperkuat
lagi agar ibu hamil benar-benar merupakan kehamilan yang
diinginkan dan kondisi ibu sehat.
Angka Kematian Bayi mengalami kenaikan dari Tahun
2013 sampai Tahun 2015, dan menurun pada tahun 2016
namun sedikit meningkat kembali pada tahun 2017. Angka
Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Demak Tahun 2015 sebesar 7,2
per 1000 Kelahiran Hidup (KH) masih lebih rendah dibandingkan
target nasional yaitu 23 per 1000 KH. Tahun 2016 terjadi
penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 6,1 per 1000 KH.
Analisis penyebab kematian bayi tertinggi karena kasus BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah) yang membutuhkan intervensi
adekuat karena belum ada kematangan organ. Penyebab BBLR
adalah persalinan sebelum waktunya atau prematur, disamping
itu kasus yang lain adalah asfiksia (kegagalan bayi baru lahir
untuk bernapas secara spontan & teratur), sepsis (kondisi medis
serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang
disebabkan oleh infeksi), kelainan congenital aspirasi. Program
kegiatan pelayanan anak memang sudah cukup baik capaian
targetnya tapi belum diikuti oleh kualitas layanannya sehingga
masih perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan petugas, untuk
itu di program anak dilaksanakan pelatihan manajemen asfiksia
dan BBLR.
Angka Kematian Balita (AKBa) dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017 cenderung mengalami kenaikan. Tahun
2016 AKBa sebesar 1,6 per 100 Kelahiran Hidup (KH) dan tahun
2017 meningkat menjadi 6,3 per 1000 KH. Kecenderungan
Angka Kematian Balita dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun
2017 mengalami kenaikan dikarenakan faktor lain-lain yang
intervensinya memang sulit penanganannya contoh, kanker,
talasemia, kelainan jantung walaupun masih ditemukan juga
kasus-kasus yang sebenarnya bisa ditangani secara adekuat
(memenuhi syarat/memadai) agar tidak timbul kematian
misalnya DBD, DIARE, FEBRIS.

Tabel 2.22
Status Gizi Balita Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
1 Balita Gizi Kurang 9,44 10,00 7,59 6,26 6,17
2 Balita Gizi Buruk 1,38 1,53 1,38 0,95 0,94
3 Cakupan Balita gizi buruk 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang mendapatkan
perawatan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 26


Perkembangan persentase balita gizi kurang cenderung
mengalami penurunan dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun
2017. Sedangkan persentase balita gizi buruk pada Tahun 2014
sampai dengan tahun 2017 mengalami penurunan hanya sedikit
meningkat pada tahun 2014. Cakupan balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan sebesar 100%.

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Sarana-prasarana (infrastruktur/pekerjaan umum)
memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung
aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta dalam memfasilitasi
interaksi dan komunikasi antar kelompok masyarakat.
Peningkatan kualitas infrastruktur, terutama jalan, jembatan,
irigasi dan pasar memiliki fungsi sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi daerah yang memungkinkan orang, barang dan jasa
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, serta mendorong
produksi dan distribusi komoditi ekonomi, sehingga sangat
mendukung daya saing ekonomi daerah. Selain itu penyediaan air
bersih dan pembangunan sanitasi yang memadai sangat
diperlukan mengingat wilayah Kabupaten Demak masih sangat
potensial rawan kekeringan.
Tabel 2.23
Kondisi Jalan Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
Kondisi
Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Jalan
Baik/ meter 33.696,83 373.110,95 374.006,62 386.162,15 390.472,25
Sedang % 77,77 87,48 87,69 90,54 91,54
Sumber: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Demak Tahun 2017

Prasarana jalan di Kabupaten Demak sudah terbangun


cukup baik. Hal ini memang menjadi prioritas Kabupaten Demak
mengingat fungsi jalan yang sangat vital dalam menunjang
kegiatan perekonomian daerah. Jalan yang dibangun bahkan
sudah sampai pada jalan poros desa dan penghubung antar
kecamatan dengan total panjang jalan kabupaten sebanyak
426.510 km dan panjang jalan negara/provinsi sebanyak 42.860
km.
Aspek pelayanan umum dilihat dari kondisi jalan di
Kabupaten Demak sudah tergolong baik. Kondisi jalan baik dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terus mengalami
peningkatan. Hal ini dilaksanakan guna memberikan pelayanan
kepada masyarakat di bidang pelayanan umum. Pada tahun
2016 sudah 91,54% kondisi jalan di Kabupaten Demak dalam
kondisi baik. Dari total 426.559,15 meter hanya 36.086,9 dalam
kondisi rusak ringan sampai berat. Selebihnya kondisi jalan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 27


dalam kondisi baik di Kabupaten Demak dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.24
Jumlah dan Kondisi Jembatan Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
Kondisi
Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Jembatan
Baik Unit 77 101 148 220 231
% 25,67 33,67 49,33 73,33 77,00
Sumber: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Demak Tahun 2017

Pembangunan jembatan di Kabupaten Demak dari


tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan
baik dari aspek peningkatan kondisi jembatan maupun
peningkatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa proporsi jembatan
dalam kondisi baik pada tahun 2016 mengalami peningkatan
menjadi 77% dibandingkan tahun 2015 sebesar 73,33%.
Tabel 2.25
Kondisi Daerah Irigasi Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
Kondisi Daerah
Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Irigasi
Ha 1.464,46 1.465,28 1.466,09 1,466,90 1.467,72
Baik
%
Jumlah 1.464
Ha 1.465 1.466 1.467 1.368
Pembulatan
Persentase % 90,01 90,06 90,11 90,16 90,21
Sumber: Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Demak Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, kondisi Irigasi dalam keadaan


baik sebesar 1.467,72 Ha. Daerah irigasi dalam kondisi baik di
Kabupaten Demak pada tahun 2016 telah mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 panjang
drainase terbangun adalah 1.588,83 meter dan 1.298 meter atau
sekitar 81,69% dalam kondisi baik. Kondisi Daerah Irigasi (DI)
dengan kondisi baik perlu dipertahankan kualitasnya melalui
pemeliharaan, sehingga mampu mengairi lahan pertanian secara
optimal, sedangkan DI dengan kondisi rusak sedang rusak
ringan dan rusak berat perlu dilakukan rehabilitasi sehingga
kondisinya menjadi baik untuk meningkatkan ketersediaan air
irigasi. Pada tahun 2016 luas lahan pertanian di Kabupaten
Demak sebesar 52.315 Ha (58,29% dari luas wilayah), dan
lahan pertanian yang merupakan sawah berpengairan irigasi
sebesar 33.754 (37,61%).
Penataan Ruang yang dilaksanakan di Kabupaten
Demak meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 28


dan pengendalian pemanfaatan ruang. Rencana umum yang
disusun berupa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
yang sudah di tetapkan melalui Perda Nomor 16 Tahun 2012.
Sedangkan rencana rinci disusun sebagai perangkat operasional
rencana umum tata ruang, yang terdiri atas 6 (enam) Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan dan 2 (dua)
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Kabupaten.
Dokumen tata ruang yang telah disusun tahun 2012 – 2016.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.26
Perencanaan Penataan Ruang Tahun 2012-2016
Kabupaten Demak
KEGIATAN
2013 2014 2015 2016 2017
1. Peyusunan draf 1. Peyusunan draf 1. Peyusunan draf 1. Peyusunan draf 1. Keputusan DPRD
RDTRK RDTRK RDTRK Bonang RDTRK Kabupaten
Karanganyar Karangtengah 2. Peyusunan draf Kebonagung Demak Nomor 4
2. Peyusunan draf RDTRK Wedung 2. Peyusunan KLHS Tahun 2017
RDTRK 3. Peyusunan KLHS RDTRK tentang
Karangawen RDTRK Bonang Kebonagung Rancangan
3. Peyusunan draf 4. Peyusunan draf 3. Penyusunan Revisi Peraturan Daerah
RDTRK Mijen KLHS RDTRK RTRW Kabupaten Tentang
Wedung Demak Tahun 2011- Perubahan Atas
5. Penyusunan 2031 Peraturan Daerah
Review Perda Kabupaten
Kabupaten Demak Demak Nomor 6
Nomor 6 Tahun Tahun 2011
2011 tentang tentang Rencana
RTRW Kabupaten Tata Ruang
Demak Tahun Wilayah
2011-2031 Kabupaten
6. Penetapan Pelaksanaan Peninjauan Demak Tahun
2011 – 2031
untuk Ditetapkan
Menjadi
Peraturan Daerah
2. Persetujuan
Bersama Bupati
Demak dan
Dewan
Perwakilan
Rakyat Daerah
Kabupaten
Demak Nomor 5
/MoU/2017
Terhadap
Rancangan
Peraturan Daerah
tentang
Perubahan Atas
Peraturan Daerah

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 29


KEGIATAN
2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten
Demak Nomor 6
Tahun 2011
tentang Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Kabupaten
Demak Tahun
2011 – 2031
untuk Ditetapkan
Menjadi
Peraturan Daerah
3. Konsultasi Publik
I Revisi RTRW
Kabupaten
Demak Tahun
2011-2031.
4. Konsultasi Publik
II Revisi RTRW
Kabupaten
Demak Tahun
2011-2031
Sumber: Bappeda Litbang Kabupaten Demak Tahun 2018

Pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian


pemanfaatan ruang lebih diarahkan untuk monitoring dan
evaluasi pemanfaatan ruang melalui mekanisme perizinan serta
sosialisasi regulasi penataan ruang dan pelatihan pengendalian
pemanfaatan ruang untuk aparat Pemerintah daerah.
Permasalahan dalam pemanfaatan ruang salah satunya adanya
alih fungsi lahan karena peningkatan pembangunan ekonomi
pada sektor perdagangan, industri, dan perumahan.
Pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang lebih
diarahkan untuk monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang
melalui mekanisme perizinan serta sosialisasi regulasi penataan
ruang dan pelatihan pengendalian pemanfaatan ruang untuk
aparat Pemerintah daerah. Permasalahan dalam pemanfaatan
ruang salah satunya adanya alih fungsi lahan karena
peningkatan pembangunan ekonomi pada sektor perdagangan,
industri, dan perumahan.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
telah dilaksanakan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana perumahan dan permukiman yang layak
huni dan sehat, pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan
bahaya kebakaran, pemberdayaan komunitas perumahan dan
pemeliharaan areal pemakaman.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 30


Tabel 2.27
Capaian Indikator Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Demak Tahun 2013-2017

TAHUN
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Rumah Tangga
1 221.333 223.330 233.479 233.679 243.972
Bersanitasi
Persentase Penduduk
3 yang Mengakses Air 35,47 46,80 50,23 56,35
Minum
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Demak Tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas, indikator keberhasilan yang


telah dicapai antara lain terwujudnya fasilitas permukiman yang
layak huni dan bersanitasi banik. Capaian penduduk yang
mengakses air minum mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Pada Tahun 2016 sebesar 56,35%. Peningkatan
pelaksanaan program PAMSIMAS, pembuatan embung desa,
bantuan hibah air minum merupakan upaya yang dilakukan
pemerintah Kabupaten Demak dalam peningkatan akses
masayakat terhadap kebutuhan air minum.

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan


Masyarakat
Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Demak dalam rangka menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat agar tetap kondusif adalah melalui
kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan
tindak kejahatan, pengembangan wawasan kebangsaan,
pemberantasan penyakit masyarakat dan pembinaan kepada
anggota linmas. Partisipasi personil Linmas juga sangat
diperlukan dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan di
lingkungan masyarakat guna membentuk personil Linmas yang
handal dan berkualitas.

Tabel 2.28
Rasio Jumlah Linmas Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah Linmas 7437 7437 7391 7391 7391
2. Jumlah Penduduk 1.092.62 1.098.1 1.99.436 1.100.061 1.113.01
2 32 4
3. Rasio jumlah Linmas 68,07 65,50
63,67 67,76 66,96
per 10.000
penduduk
Sumber: Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 31


Perkembangan rasio jumlah linmas menunjukkan
kepedulian masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan
lingkungan sebagaimana tertera pada tabel di atas. Berdasarkan
tabel tersebut terlihat bahwa Rasio jumlah Linmas per 10.000
penduduk sebesar 66,96 per 10.000 penduduk pada tahun
2016. Jumlah linmas pada tahun 2016 sebesar 7.391 jiwa.

Tabel 2.29
Jumlah LSM Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah LSM lokal
2. Jumlah LSM nasional 56 68 84 99 111
3. Jumlah LSM
0 0 0 0 0
asing/internasonal
4. Jumlah LSM 56 68 84 99 111
Sumber: Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak Tahun 2017

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan wujud


partisipasi masyarakat dalam upaya pengabdian dan kontrol
kegiatan di bidang tertentu. Semakin besar jumlah LSM
menunjukkan kontrol masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang meningkat. Berdasarkan tabel di
atas, jumlah LSM tahun 2016 tercatat sejumlah 111. Peran serta
LSM diharapkan mampu sebagai sarana penyalur aspirasi
anggota dan atau masyarakat dan sarana komunikasi sosial
timbal balik antara anggota dan atau antara organisasi
kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik tetap
berjalan sebagaimana mestinya dan dapat membantu
Pemerintah Daerah ikut menciptakan suasana yang kondusif
untuk mensukseskan pembangunan.

Tabel 2.30
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Polisi 49 59 59 58 135
Pamong Praja
2. Jumlah Penduduk 1.063.768 1.160.896 1.063.768 1.080.700 1.116.343
3. Rasio jumlah Polisi 0,48 0,42 0,48 0,41 1,2
Pamong Praja per
10.000 penduduk
Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Demak Tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas, jumlah Polisi Pamong Praja di


Kabupaten Demak hanya mengalami sedikit kenaikan dari tahun
2013. Sebagai upaya membantu menjaga keamanan dan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 32


ketertiban pada tahun 2017 terdapat penambahan jumlah polisi
pamong praja sebanyak 77 personil dari 58 menjadi 135.
Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan penataan
lingkungan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Demak adalah penertiban terhadap pelaksanaan Peraturan
Daerah. Pelaksanaan penertiban ini dilaksanakan secara terpadu
antara Instansi Pemerintah, yaitu Satuan Polisi Pamong Praja
serta instansi vertikal lainnya. Dalam rangka peningkatan
ketertiban di Kabupaten Demak, beberapa upaya yang telah
dilakukan yaitu penertiban PKL, pengamanan demo dan
penanganan konflik di daerah bekerjasama dengan instansi
terkait, razia pelajar dan operasi PEKAT. Selain itu, dilakukan
mitigasi bencana melalui pembentukan desa tangguh bencana,
penanganan bencana daerah, dan perbaikan fasilitas publik
akibat bencana.

Tabel 2.31
Jumlah Penegakan PERDA dan Penyelesaian Penegakan PERDA
Kabupaten Demak Tahun 2013 – 2017
NO Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Penegakan PERDA 1.348 795 750 650 316
2. Penyelesaian
744 790 396 523 316
penegakan PERDA
Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Demak Tahun 2018

Dari tabel di atas, diketahui bahwa penegakan perda


pada tahun 2017 mencapai 650 kasus dengan penyelesaian
penegakan perda mencapai 523 kasus.

6. Sosial
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Demak dalam
perlindungan sosial dilaksanakan antara lain melalui Program
Peningkatan Jaminan Sosial, Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program Pembinaan Para
Penyandang Cacat dan Trauma, Program Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana, PKS, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya), Program Pembinaan Panti Asuhan/Pati
Jompo, Program Penanganan Korban Bencana dan Program
Pengembangan Nilai-Nilai Kepahlawanan.
Pelaksanaan Urusan Sosial Demak diberikan melalui
pemberian fasilitasi bantuan sosial dan hibah berupa uang
kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang
bergerak dibidang sosial, yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta
tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Pemberian bantuan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 33


sosial kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau
masyarakat bersifat tidak secara terus menerus dan selektif yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko
sosial.

Tabel 2.32
Kinerja Pelayanan Sosial Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah sarana sosial 223 228 238 238 238
2 Jumlah PMKS 151312 161672 145094 157500 157500
3 Jumlah PMKS terlayani 22 517 33 219 24 171 29 190 38 795
4 Jumlah PSKS 557 557 557 557 557
Sumber: DINSOSP2PA Kabupaten Demak Tahun 2017

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilaksanakan


melalui penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) yang didukung dengan penguatan kapasitas Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Adapun jenis PMKS terdiri
dari psikotik, lansia terlantar, Pengemis Gelandangan dan Orang
Terlantar (PGOT), disabilitas; sedangkan PSKS yang merupakan
potensi pendukung yang bersama-sama dengan
pemerintah/pemerintah daerah untuk penanganan PMKS antara
lain yaitu Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana, Pekerja Sosial
Masyarakat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),
Penyuluh Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial, Dunia Usaha
yang aktif melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial.

Tabel 2.33
Jumlah PMKS yang Ditangani Pemerintah Kabupaten Demak
Tahun 2016-2017
Tahun
NO SUB BAGIAN
2016 2017
1 Anak Balita Terlantar 424 126
2 Anak Terlantar 161 278
3 Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (Abh) 5 11
4 Anak Jalanan 24 172
5 Anak Dengan Kedisabilitasan 231 1368
# Disabilitas Fisik :
- Rungu/Wicara ( Tuna Laras )
- Mata ( Tuna Netra)
- Tubuh ( Tuna Daksa )
# Disabilitas Fisik Dan Mental ( Disabilitas Ganda)
# Disabilitas Mental :
- Mentak Eks Psikotik (Tuna Laras )
- Mental Reterdasi ( Tuna Grahita )

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 34


Tahun
NO SUB BAGIAN
2016 2017
Anak Yang Menjadi Korban Kekerasan Atau Diperlalukan
6 Salah 3 12
7 Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus 62 1
8 Lanjut Usia Terlantar 6364 8388
9 Penyandang Disabilitas : 902 3468
# Disabilitas Fisik Dan Mental ( Disabilitas Ganda)
# Penyandang Disabilitas Fisik :
- Mata ( Tuna Netra)
- Rungu/Wicara ( Bisu Tuli )
- Tubuh ( Tuna Daksa )
# Penyandang Disabilitas Mental
- Mental Eks Psikotik (Tuna Laras )
- Mental Reterdasi ( Tuna Grahita )
10 Tuna Susila 5 2
11 Gelandangan 10 28
12 Pengemis 24 170
13 Pemulung 158 182
14 Kelompok Minoritas 2 1
15 Eks Warga Binaan Lp 164 107
16 Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) 3 25
17 Korban Penyalahgunaan Napza 1 70
18 Korban Trafficking 2 11
19 Korban Tindak Kekerasan 6 211
20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial (Pmbs) 6 72
21 Korban Bencana Alam 3 351
22 Korban Bencana Sosial 0 0
23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (Wrse) 674 992
24 Fakir Miskin 143176 156239
25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 122 122
26 Komunitas Adat Terpencil 1414 1417
Sumber: DINSOSP2PA Kabupaten Demak Tahun 2017

Pelaksanaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial


berpedoman pada empat pilar yakni perlindungan sosial,
jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.
Pilar perlindungan sosial dan pilar jaminan sosial diarahkan
melalui pemberian bantuan dan jaminan hidup bagi masyarakat
miskin non produktif (lansia, difabel, penyakit kronis, dan
psikotik), sedangkan pilar rehabilitasi sosial dan pilar
pemberdayaan sosial diarahkan melalui pembinaan mental,
pemberian pelatihan ketrampilan serta akses permodalan dan
bantuan alat kewirausahaan yang dilaksanakan pada
panti/sasana/rumah pelayanan sosial baik milik
pemerintah/pemerintah daerah dan swasta/masyarakat. Muara

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 35


dari penanganan PMKS adalah mendorong dan menciptakan
kemandirian sehingga mampu melaksanakan fungsi sosial
secara optimal. Salah satu media/alat untuk mendukung proses
rehabilitasi sosial adalah pemberian stimulan/bantuan sosial
berupa barang bagi PMKS potensial sesuai kemampuan dan
minat. Pada Tahun 2017 Pemerintah Provinsi telah menyalurkan
bantuan sosial kepada PMKS sebanyak 19.954 jiwa (0,40 persen)
meningkat jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.
Jumlah PMKS yang ditangani Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak sebagai
berikut.

2.1.3.2. Fokus Layanan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


1. Tenaga Kerja
Upaya pembangunan daerah melalui urusan ini,
diarahkan bagi perluasan kesempatan kerja/berusaha
khususnya bagi penganggur dan mengurus rumah tangga
sehingga diharapkan dapat meningkatkan potensi dan daya
saing dalam mencari ataupun menciptakan lapangan kerja
mandiri. Namun demikian kendala yang dihadapi pemerintah
yaitu peningkatan penyerapan tenaga kerja tidak sebanding
dengan pertumbuhan calon tenaga kerja.
Tingkat perekonomian rumah tangga biasanya
dipengaruhi oleh keberadaan anggota rumah tangga yang
bekerja. Semakin banyak anggota rumah tangga yang bekerja
biasanya perekonomian akan lebih baik. Kesempatan kerja
merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Kemampuan penyerapan
tenaga kerja secara langsung akan sangat berkaitan dengan
tingkat pengangguran. Semakin besar kemampuan penyerapan
tenaga kerja maka semakin rendah pula tingkat pengangguran
yang tercipta.
Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Demak
bekerja pada sektor pertanian, dan perikanan dengan jumlah
141.674 atau sebesar 26,51% pada tahun 2016. Selain itu
masyarakat juga bekerja di sektor industri pengolahan sebanyak
101.623 (19,01%), sektor perdangangan 123.086 (23,03%), dan
jasa kemasyarakatan 167.918 (31,42%).
Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Demak
Tahun 2016 sebesar 4,47% mengalami penurunan dari tahun
2015 sebesar 6,02% dan tahun 2014 sebesar 5,17%. Hal ini
menunjukkan perkembangan yang positif. Selengkapnya dapat
dilihat dalam grafik berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 36


Sumber : BPS dan Dinnakerind Tahun 2017
Grafik 2.5
Persentase Tinkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Jumlah penduduk usia produktif (15-64 th) di
Kabupaten Demak sebanyak 781.573 dan penduduk yang
bekerja pada tahun 2016 sebanyak 534.301 orang yang terdiri
dari 316.456 laki-laki dan 217.845 perempuan. Jumlah
pengangguran yang ada di Kabupaten Demak yaitu sebesar
247.272 (31,63%), merupakan jumlah yang cukup tinggi.
Banyaknya pengangguran terjadi karena masih rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Demak dan
sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada.
Menurut Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
banyaknya pencari kerja yang mendaftar selama tahun 2016
sebanyak 7.013 orang. Sebagian besar dari pencari kerja
tersebut berpendidikan setingkat SLTA (3.752 orang) dan
selebihnya 770 orang berpendidikan setingkat SLTP, 1596 orang
berpendidikan Diploma/Perguruan Tinggi dan 292 orang
berpendidikan SD.

Tabel 2.34
Perkembangan UMR Kabupaten Demak dari Tahun 2013-2017
Upah Minimum Regional
No Tahun
(UMR)
1 2013 Rp. 995.000,00/bln
2 2014 Rp. 1.280.000,00/bln
3 2015 Rp. 1.535.000,00/bln
4 2016 Rp. 1.745.000,00/bln
5 2017 Rp. 1.900.000,00/bln
Sumber: Dinpmptsp Kab. Demak Tahun 2017

Dari tahun ke tahun Kabupaten Demak terus


melakukan perbaikan terkait kesejahteraan masyarakat. Hal ini

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 37


dapat dilihat dari jumlah UMR yang mengalami kenaikan dari
semula Rp. 995.000,00 pada tahun 2013 naik hingga Rp.
1.900.000,00 pada tahun 2017. Pemerintah Kabupaten Demak
berupaya mengurangi jumlah pengangguran dengan melakukan
perbaikan di sector ketenaga kerjaan.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Pemberdayaan perempuan dapat dilihat dari partisipasi
peran aktif perempuan di semua bidang kehidupan yang dapat
diukur diantaranya dari jumlah keanggotaan perempuan di
DPRD, sebagaimana tabel berikut. Jumlah anggota DPRD yang
berjenis kelamin perempuan pada tahun 2016 sebanyak 7 orang
dari jumlah anggota DPRD (semua jenis kelamin) sebanyak 50
orang, sehingga rasio keterlibatan perempuan dalam DPRD
adalah 14 %.

Tabel 2.35
Jumlah Keanggotaan Perempuan di DPRD Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah DPRD Perempuan 9 9 7 7 7
2. Jumlah Anggota DPRD 49 49 50 50 50
3. Rasio 18 % 18 % 14% 14 % 14 %
Sumber: DINSOSP2PA Kabupaten Demak Tahun 2017

Jumlah keanggotaan perempuan dalam DPRD di


Kabupaten Demak dari tahun 2012 ke tahun 2016 tidak
mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa keterwakilan
perempuan dalam parlemen masih kurang dan perlu lebih
ditingkatkan.

Tabel 2.36
Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak
dari Tindakan Kekerasan Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah KDRT 27 19 30 18 30
2. Jumlah penyelesaian KDRT 27 19 30 18 30
3. persentase penyelesaian KDRT 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Jumlah kekerasan terhadap anak 48 50 55 59 58
Jumlah penyelesaian kekerasan
5. 48 50 55 59 58
terhadap anak
persentase penyelesaian kekerasan
6. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
terhadap anak
Sumber: DINSOSP2PA Kabupaten Demak Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 38


Salah satu upaya yang dilaksanakan dalam upaya
perlindungan perempuan dan anak diantaranya melalui
penyelesaian pengaduan terhadap Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT). Dari Tahun 2012 sampai Tahun 2016 semua
pengaduan dapat diselesaikan seluruhnya. Untuk jumlah kasus
KDRT mengalami fluktuatif dari tahun 2012 sebanyak 27 kasus
dan turun menjadi 19 kasus pada tahun 2013 dan naik kembali
pada tahun 2013 sejumlah 30 kasus. Begitu juga dengan kasus
Namun pada kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan
mengalami kenaikan dari sebelumnya pada Tahun 2012
sebanyak 48 kasus meningkat menjadi 58 kasus di tahun 2018.
Peningkatan ini karena keberhasilan sosialisasi tentang
kesadaran hokum yang diterima baik oleh masyarakat, sehingga
mereka melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya ke
DINSOSP2PA untuk mendapat perlindungan dan penyelesaian
lebih lanjut.

3. Pangan
Kabupaten Demak merupakan salah satu lumpung padi
di Jawa Tengah. Luasnya lahan pertanian dan perkebunan di
Kabupaten Demak menjadi salah satu faktor cukup besarnya
komoditi/hasil pertanian di Kabupaten Demak. Untuk hasil
perkebunan yang terdapat di Kabupaten Demak adalah kelapa,
kapok randu, tembakau dan tebu. Sedangkan, untuk komoditi
bahan makanan pokok terdapat padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan shorgum dengan
jumlah panen sebagai berikut.

Tabel 2.37
Luas Panen, Produktivitas, Produksi Padi dan Palawija
Di Kabupaten Demak Tahun 2016-2017
Produktivitas Total Produksi
Luas Panen (Ha)
No Komoditas (Kw/Ha) (Ton)
2016 2017 2016 2017 2016 2017
1 Padi 98.539 98.884 61,76 64,47 608.532 643.942
2 Jagung 22.211 26.288 75,13 77,74 166.876 204.372
3 Kedelai 70 99 25,29 24,57 177 243
4 Kacang Tanah 103 85 11,84 11,95 122 102

5 Kacang Hijau 19.118 25.977 13,36 14,12 25.540 36.683

6 Ubi Kayu 151 150 212,45 202,10 3.208 3.031


7 Ubi Jalar 98 55 169,18 149,35 1.658 821
8 Sorghum 74 72 50,34 67,08 372 483
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Demak Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 39


Ketersediaan pangan di Kabupaten Demak mengalami
surplus di beberapa komoditas yaitu padi sebesar 270.944 ton,
jagung sebesar 180,944 ton, kacang hijau 33.890 ton, daging
8.204 ton, cabai merah 244 ton serta bawang merah 48.596 ton.
Sedangkan untuk komoditas yang ketersediannya minus yaitu:
kedelai, kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, telur, susu dan cabai
rawit untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah dikirim dari
luar daerah. Data ketersediaan pangan di Kabupaten Demak
Tahun 2016 dan 2017 sebagai berikut.

Tabel 2.38
Data Ketersediaan Pangan di Kabupaten Demak
Tahun 2016-2017
Penyediaan (ton) Surplus/Minus (Ton)
No Komoditi
2016 2017 2016 2017
1 Padi 287.948,00 379.253,50 180.742,00 270.944,00
2 Jagung 148.520,00 181.891,10 130.063,00 180.997,00
3 Kedelai 168,00 230,00 (21.922,00) (11.060,00)
4 Kacang Tanah 106,00 88,20 (3.651,00) (24,30)
5 Kacang Hijau 23.752,00 34.115,20 22.523,00 33.890,00
6 Ubi Kayu 3.076,00 2.905,80 (3.967,00) (4.434,00)
7 Ubi Jalar 1.459,00 722,50 229,00 (407,00)
8 Daging 11.381,86 15.387,00 4.563,00 8.204,00
9 Telur 84,33 3.503,40 (7.182,00) (4.222,00)
10 Susu 1,60 1,30 (7.488,00) (2.438,00)
11 Cabai Merah 6.317,00 3.537,20 (11.122,00) 244,00
12 Cabai Rawit 635,70 572,70 (3.243,00) (3.550,00)
13 Bawang Merah 59.905,30 51.753,30 55.926,00 48.596,00
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Demak Tahun 2017

Pada tahun 2017 Standar Nasional Angka Kecukupan


Energy (AKE) yaitu 2.150,0 Kkal/kapita/hari. Jika dibandingkan
dari AKE masyarakat Kabupaten Demak tahun 2017 adalah
1.713 Kkal/kapita/hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa Angka
Kecukupan Gizi (AKG) dari sisi energi, konsumsi energi
masyarakat di Kabupaten Demak masih dibawah standar
nasional. Namun jika dilihat dari kualitas konsumsi, yaitu dari
skor Pola Pangan Harapan (PPH), maka skor PPH Kabupaten
Demak dari tahun 2013 s/d tahun 2017 mencapai 89%, namun
jumlah ini tidak mengalami peningkatan dari tahun–tahun
sebelumnya. yang mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan skor PPH pada tahun sebelumnya. Penurunan skor PPH
tahun 2017 disebabkan karena adanya perubahan perhitungan
standar angka kecukupan kalori/energy dari 2000
Kkal/Kapita/Hari menjadi 2.150 Kakal/Kapita/Hari, sehingga
hasil perhitungan skor PPHnya turun.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 40


Tabel 2.39
Pola Konsumsi dan Tingkat Kecukupan Gizi Penduduk
Tahun 2012 – 2017 Kabupaten Demak
Angka
Angka Kecukupan Energi Kab. Demak (Kkal/Kpt/hr) Skor PPH Kabupaten Demak (%)
Kecuku
pan
Skor
Energi/S
Kelompok PPH
No tandar
Pangan maks
Nasiona 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(%)
l (Kkal/
kap/hr)
2016
1 Padi-padian 1.075,0 1011,2 1.001,8 990,1 889,4 880,5 759,5 25,0 23,5 23,3 24,7 22,2 22,0 19,0
2 Umbi-
129,0 69,0 65,0 51,0 105,0 104,5 86,3 2,50 1,6 1,5 1,3 2,5 2,5 2,2
umbian
3 Pangan
258,0 245,4 255,7 213,0 250,2 247,6 305,4 24,0 22,8 23,8 21,3 24,0 24,0 24,0
Hewani
4 Minyak &
215,0 189,6 200,0 212,0 57,7 57,8 37,1 5,0 4,4 4,7 5,0 1,4 1,4 0,9
Lemak
5 Buah/Biji
64,5 26,2 24,1 19,0 22,1 22,3 16,9 1,0 0,6 0,6 0,5 0,6 0,6 0,4
berminyak
6 Kacang-
107,5 163,2 158,3 133,0 205,9 201,5 212,1 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
kacangan
7 Gula 107,5 63,3 69,4 62,0 86,3 85,6 109,4 2,50 1,5 1,6 1,5 2,2 2,1 2,5
8 Sayur dan
129,0 108,2 106,3 106,0 114,0 111,5 161,8 30,0 25,2 24,7 26,4 28,5 27,9 30,0
buah
9 Lain-lain 64,5 9,4 10,3 14,0 18,5 18,2 24,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TOTAL 2.150,0 1.885,4 1.890,8 1.800,1 1.749,1 1.729,6 1.713,1 100,0 89,6 90,1 90,7 91,4 90,5 89,0
Sumber: Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Demak Tahun 2018

Angka Kecukupan Energi 2.150 Kkal/kapita/hari


merupakan angka standar kebutuhan energi nasional bagi setiap
individu agar mampu menjalankan aktifitas sehari – harinya.
Adapun Angka Kecukupan Energi di Kabupaten Demak sebesar
1.713,1 Kkal/kapita/hari. Pola konsumsi masyarakat belum
menerapkan diversifikasi makanan dalam mengkonsumsi bahan
pangan. Kontribusi konsumsi terbesar masih didominasi oleh
kelompok padi – padian terutama beras, dibandingkan kelompok
pangan yang lain.
Kebijakan penanganan keamanan pangan diarahkan
untuk menjamin tersedianya pangan segar yang aman untuk
dikonsumsi agar masyarakat terhindar dari bahaya, baik karena
cemaran kimia maupun mikroba yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
sehingga aman untuk dikonsumsi dan mendukung terjaminnya
pertumbuhan/perkembangan kesehatan dan kecerdasan
manusia.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 41


4. Pertanahan
Urusan Pertanahan dilaksanakan dalam Program
Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan pemanfaatan
tanah serta Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan.
Capaian yang dihasilkan dari kegiatan tersebut yaitu:
Persetifikatan tanah Pemkab telah terbit 51 Sertifikat Hak Pakai
atas nama Pemkab Demak dan 17 peta bidang tanah milik
Pemkab Demak dan Pembakuan nama Rupabumi Unsur Alami
di Wilayah Kab. Demak telah terlaksananya rakor pemutakhiran
Rupabumi dan Sejarah Pengertian Nama Rupabumi Unsur
Alami. Untuk Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
dilaksanakan dengan terlaksanany papanisasi tanah milik
Pemkab dan tercapainya tertib administrasi tukar menukar
tanah desa. Dengan hasil terpasangnya 7 papan (penanda tanah
milik Pemkab Demak), dan terpasangnya 50 patok beton
(penanda tanah milik Pemkab Demak). Untuk kegiatan tukar
menukar tanah kas desa hasilnya yaitu dengan dikeluarkannya
1 ijin penataan tanah kas desa (Desa Gebang Kec. Bonang, serta
3 proses kajian tim pertimbangan terhadap permohonan tukar
menukar tanah kas desa (Desa Tugu Kecamatan Sayung , Desa
Mlaten Kec. Gajah dan Desa Kedungwaru Kidul)

5. Lingkungan Hidup
Urusan Lingkungan Hidup diupayakan dengan
melaksanakan Program Pengendalian Pencemaran dan Persakan
Lingkungan, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam, Program pengembangan Kinerja Pengolahan
Persampahan, dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses
Informasi SDA dan LH. Data upaya pelayanan sarana dan
prasarana urusan lingkungan hidup dari tahun 2012 - 2016
tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.40
Kinerja Indikator Lingkungan Hidup Tahun 2012-2016
Kabupaten Demak
No Jenis Informasi Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Sarana dan Prasarana
Persampahan
- Dumptruck Unit 3 3 3 3 3
- Truck arm roll Unit 5 5 10 10 10
- Container Unit 21 21 21 29 29
- Excavator Unit 1 2 2
- Becak sampah Unit
- Becak motor sampah Unit 4 4 9 9 9
- TPA Lokasi 2 2 2 2 2
2 Jumlah tenaga Orang
outsourcing kebersihan
Sumber: Dinas Lingkunagn Hidup Kab. Demak Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 42


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pelayanan dari
aspek lingkungan hidup dapat dilihat dari pelayanan
persampahan perkotaan dan sarana prasarana persampahan
yang dimiliki oleh Kabupaten Demak.
Kinerja urusan lingkungan hidup dapat dilihat dari
indikator presentase penanganan sampah, Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) per Satuan Penduduk dan Penegakan Hukum
Lingkungan sebagaimana dalam tabel berikut.

Tabel 2.41
Persentase Penanganan Sampah Tahun 2012 - 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

Volume sampah yang


1. 19.277,55 18.182,25 19.811,25 20.494,35 27.586,80
ditangani (m3/hari)
Volume produksi
2. 42.839 40.405 44.025 45.543 61.304
sampah (m3/hari)
Sumber: Dinas Lingkunagn Hidup Kab. Demak Tahun 2017

Penanganan sampah dalam kurun waktu 5 tahun (2012-


2016) mengalami kecenderungan naik. Hanya terjadi sedikit
panurunan pada tahun 2012. Untuk tahun 2016 penanganan
sampah yang terangkut ke TPA naik menjadi 27.586,8 m3.

6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil


Berdasarkan Peraturan presiden Nomor 26 tahun 2009
tentang penerapan KTP berbasis NIK secara Nasional, maka
dalam rangka mendukung terwujudnya database kependudukan
yang akurat secara nasional, pemerintah Kabupaten Demak
berkewajiban memberikan pelayanan administrasi
kependudukan. Pada tahun 2014 melalui program nasional
tentang pelaksanaan KTP elektronik, masa berlaku KTP non
elektronik dan pencetakan berakhir pada 31 Desember 2014.
Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan tidak
dipungut biaya. Berdasarkan UU no 24 tahun 2013. Perubahan
atas UU no 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Perkembangan pelayanan KTP Elektronik mengalami fluktuasi
dikarenakan sangat bergantung pada ketersediaan Blangko KTP
Elektronik yang disediakan oleh Pemerintah Pusat. Menghadapi
hal tersebut, sambil menunggu ketersediaan blanko oleh
Pemerintah Pusat, sebagaimana araham Pemerintah Pusat
dilaksanakan kebijakan untuk mengeluarkan surat keterangan
sebagai pengganti sementara KTP. Data pelayanan urusan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil dapat dilihat dari
tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 43


Tabel 2.42
Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, Akta
Nikah dan Akta Perceraian di Kabupaten Demak Tahun 2013-2017
TAHUN
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin 1.098.132 1.099.436 1.100.461 1.113.014 1.118.014
a. Laki-laki 551.968 555.990 555.725 563.656 566.155
b. Perempuan 543.858 545.446 544.736 549.358 552.491
2 Penduduk berdasarkan status perkawinan
a. Belum kawin 472.197 460.462 462.917 473.911 472.523
b. kawin 571.029 575.925 294.628 583.276 590.142
c. cerai hidup 10.981 14.228 14.084 13.483 14.161
d. cerai mati 43.925 44.524 44.134 42.344 41.780
3 Jumlah Penduduk wajib KTP 823.599 830.715 822.858 825.048 833.333
Jumlah penduduk telah memilik akta kelahiran
4 272.470 282.016 291.273 300.429 301.787
(usia 0 -18 tahun)
Jumlah penduduk belum memiliki akta
5 77.475 67.098 58.174 50.651 41.587
kelahiran (usia 0 -18 tahun)
6 Jumlah penduduk memiliki Kartu Keluarga 340.421 351.202 360.316 345.490 346.527
Jumlah Penduduk memiliki Akta Nikah (non
7 29 34 41 35 28
muslim)
Jumlah Penduduk memiliki Akta Perceraian
8 3 2 8 5 9
(non muslim)
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Demak Tahun 2018

Kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah


Kabupaten Kudus dalam rangka pelaksanaan e-KTP adalah
menjamin ketersediaan sarana pendukung di setiap tempat
pelayanan KTP elektronik, mempersiapkan tenaga teknis, serta
menjaga akurasi database kependudukan melalui pelayanan
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Jumlah penduduk
wjib KTP di Kabupaten Demak pada tahun 2017 sebesar 833.333
dan jumlah penduduk belum memiliki akta kelahiran sebesar
41.587 jiwa.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Pemberdayaan masyarakat dan desa adalah upaya
untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat
desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan
budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan
pemerintah desa dan kelurahan, lembaga pemberdayaan
masyarakat dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dan desa dilakukan dengan
melibatkan kader pemberdayaan masyarakat dan lembaga
pemberdayaan masyarakat desa. Perkembangan jumlah lembaga

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 44


dan kader pemberdayaan masyarakat sebagaimana pada tabel
berikut.

Tabel 2.43
Perkembangan Upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Tahun 2013–2017 Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Unit
Pengelola Kegiatan 14 14 14 14 14
(PNPM Perdesaan)
2 Jumlah Posyandu
1.228 1.234 1.236 1.239 1.313
Aktif
3 Jumlah PKK Aktif 249 249 249 249 249
4 Jumlah Pasar Desa 0 10 10 15 19
5 Jumlah BKM (PNPM
25 25 25 25 25
Perkotaan)
Sumber: Dinpermasdes P2KB Kabupaten Demak Tahun 2018

Dari tabel diatas, perkembangan jumlah lembaga dan


Kader Pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Demak yang
terdiri dari UPK (PNPM Mandiri Perdesaan), BKM (PNPM Mandiri
Perkotaan), Posyandu Aktif, PKK dan Pasar Desa serta cenderung
stagnan/tidak mengalami kenaikan maupun penurunan.

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
mempunyai peran penting untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk, melalui kegiatan antara lain: penyiapan dukungan
kelembagaan yang efektif, optimalisasi pendayagunaan tenaga
program Keluarga Berencana, penyediaan sarana prasarana,
serta manajemen dan pembiayaan. Rasio akseptor Keluarga
Berencana dari Tahun 2013 sampai Tahun 2017 relatif dinamis.
Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2016 kemarin
dan naik kembali pada tahun 2017.

Tabel 2.44
Rasio Akseptor KB Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah akseptor KB 210.797 215.435 221.263 214.596 153.975
Jumlah Pasangan Usia
2. 277.424 278.786 269.518 266.328 209.843
Subur
3. Rasio akseptor KB 75,98% 77,28 82,10 80,58 73,37
Jumlah PUS yang istrinya
4. 17.901 19.623 18.165 11.919 12.150
di bawah usia 20 tahun
Cakupan PUS yang
5. istrinya di bawah usia 20 6,45% 7,03% 6,73 4,47 5,79
tahun
Sumber: Dinpermasdes P2KB Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 45


Dari data tabel di atas diketahui bahwa rasio akseptor
Keluarga Berencana (KB) Tahun 2013-2017 mengalami
penurunan, dari 80,58% pada tahun 2016 menjadi 73,37% pada
tahun 2017. Hal ini terjadi karena Pasangan Usia Subur (PUS)
belum terlayani KB atau unmeet need, dimana perempuan yang
telah menikah dalam usia subur tidak menginginkan kehadiran
anak atau menunda kehadiran anak namun tidak menggunakan
alat kontrasepsi.
Tabel 2.45
Metode Kontrasepsi KB Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Metode KB 2013 2014 2015 2016 2017
1. Suntik 147.111 149.851 153.558 148.463 118.843
2. Pil 22.029 21.235 21.867 18.838 11.123
3. Kondom 3.786 4.191 4.729 4.144 1.014
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
4. 9.362 9.886 9.934 10.312 5.446
Rahim)
5. Implan/Susuk 19.836 21.235 21.870 23.236 11.899
6. MOW (Medis Operasi Wanita) 7.586 8.144 8.320 8.823 5.190

7. MOP (Medis Operasi Pria) 1.087 1.045 985 780 360


Sumber: Dinpermasdes P2KB Kabupaten Demak Tahun 2018

terlihat metode kontrasepsi yang banyak digunakan oleh


peserta KB Baru adalah Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(Non MKJP), yaitu metode suntik dan pil, sedangkan untuk
metode MKJP yang banyak dipakai adalah Alat Implan/Susuk
dan AKDR/Spiral.
Adapun perkembangan keluarga pra sejahtera ke
keluarga sejahtera I dari Tahun 2012 – 2016 cenderung dinamis,
hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.46
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tahun 2013 – 2017 Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah keluarga 128.604 127.691 127.691 135.046 83.590
prasejahtera
2. Jumlah keluarga 81.847 82.897 82.897 82.897 138.257
sejahtera I
3. Jumlah KK 351.000 355.791 344.959 349.968 319.682
4. persentasekeluarga 36,64% 35,88% 37,01% 38,58% 26,15%
prasejahtera
5. persentasekeluarga 23,31% 23,29% 23,29% 23,29% 43,25%
sejahtera I
Sumber: Dinpermasdes P2KB Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 46


Jumlah keluarga pra sejahtera pada Tahun 2013
sebesar 128.604 KK dan dari tahun ke tahun mengalami
penurunan menjadi 127.691 KK pada tahun 2015 dan naik
kembali menjadi 135.046 KK pada tahun 2016. Namun, turun
kembali pada tahun 2017 sebesar 83.590 KK. Adapun jumlah
Keluarga Sejahtera I cenderung mengalami kenaikan dari 82.897
KK pada tahun 2016 dan menjadi 138.257 KK pada tahun 2017.
Lonjakan drastis persentase keluarga sejahtera I ini
dipicu oleh perbedaan definisi output tahapan keluarga sejahtera
hasil Pendataan Keluarga (PK) 2015 yang diselenggarakan secara
terpusat oleh BKKBN. Dalam PK 2015 output tahapan keluarga
sejahtera hanya terbagi menjadi tiga (3) tahapan yaitu Keluarga
Prasejahtera, Keluarga Sejahtera I, dan Keluarga Sejahtera II.
Berbeda dengan PK tahun-tahun sebelumnya dimana tahapan
keluarga sejahtera terbagi menjadi lima (5) tahapan.
Pada PK 2015 secara definisi Keluarga Prasejahtera
mewakili gambaran keluarga secara ekonomi menengah ke
bawah, Keluarga Sejahtera I mewakili keluarga menengah dan
Keluarga Sejahtera II mewakili keluarga dengan ekonomi
menengah ke atas.

9. Perhubungan
Pelayanan urusan perhubungan dapat dilihat dari
keberadaan terminal dan jumlah kendaraan yang transit
sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.47
Sarana dan Prasarana Perhubungan Tahun 2012-2016
Kabupaten Demak
Sarana Satuan Jumlah (buah)
No
Prasarana 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Alat Uji Unit 1 1 1 1 1 1
Kendaraan
2 Traffic Light Simpang 1 1 1
3 Warning Light Unit 4 5 4 4 1 4
4 Rambu-rambu Buah 196 389 552 349 234 131
lalu lintas
5 Marka M2 1923.5 2500 3955 2186 3366 1595
6 Guardrail M’ 40 144
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Demak Tahun 2018

Dalam upaya mendukung pelayanan prima kepada


pengguna jasa perhubungan serta kebijakan preventif dan
represif guna mewujudkan ketertiban, kelancaran, keamanan
dan keselamatan lalu lintas, maka penyediaan sarana dan
prasarana menjadi prioritas untuk mewujudkan sistem
transportasi yang efektif, efisien, ramah lingkungan, dan dapat

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 47


menjangkau ke seluruh wilayah serta menghubungkan antar
dan inter moda angkutan.
Terkait dengan hal tersebut, perlu diadakan
pengendalian lalu lintas dalam bentuk penyediaan perlengkapan
lalu lintas guna ketertiban, kelancaran dan keamanan lalu lintas
di jalan raya. Hal tersebut dapat terlihat dari masih sedikitnya
sarana prasarana lalu lintas seperti traffic light, alat uji
kendaraan dan guardrail.

10. Komunikasi dan Informatika


Kinerja urusan komunikasi dan informatika dapat
dilihat dalam indikator rasio wartel/warnet terhadap penduduk,
jumlah penyiaran radio/TV lokal, website milik pemerintah
daerah dan pameran/expo. Rasio wartel/warnet sebanyak
0,11777. Selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2.48
Rasio Wartel/Warnet per 1000 Penduduk Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah
1 136 154 149 142 133
wartel/warnet
Jumlah
2 1,082,472 1,094,472 1,106,328 1,117,901 1,129,298
penduduk
Rasio
3 0.12564 0.14071 0.13468 0.12702 0.11777
wartel/warnet
Sumber: Dinkominfo Kabupaten Demak Tahun 2017

Jumlah warnet/ wartel di Kabupaten Demak pada tahun


2016 sebanyak 133 unit yang mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya. Penurunan jumlah wartel/warnet merupakan
dampak dari berkembangnya teknologi informasi yang sangat
cepat, maraknya peningkatan pengguna gadget di masyarakat
yang didukung dengan kemudahan akses baik secara online
maupun mendapatkan paket data yang semakin terjangkau.
Tabel 2.49
Persentase Satuan Kerja dan Perangkat Daerah yang Memiliki Website Tahun
2012-2016 Kabupaten Demak
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah OPD 46 46 46 46 46
2 Jumlah OPD Memiliki Website - - 2 9 13
3 %tase 0,43 19,5 28,26
Sumber: Dinkominfo Kabupaten Demak Tahun 2017

Adapun website milik pemerintah daerah telah ada sejak


tahun 2014. Sedangkan persentase Satuan Kerja dan Perangkat
Daerah di Kabupaten Kudus yang memiliki website Tahun 2016

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 48


sebesar 28,26%. Di era teknologi canggih seperti ini, jumlah
SKPD yang memiliki website ada sebanyak 13 OPD dari total 46
OPD.
Ketersediaan sarana komunikasi dan informasi dengan
biaya yang makin terjangkau akhirnya menciptakan makin
terjangkaunya biaya komunikasi dan informasi memudahkan
masyarakat untuk cepat dalam menerima segala informasi yang
dibutuhkan.
Tabel 2.50
Perkembangan Jumlah Menara Telekomunikasi Bersama
Tahun 2012 – 2016 Kabupaten Kudus
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Menara 118 130 162 171 176
Telekomunikasi Bersama
Sumber: Dinkominfo Kabupaten Demak Tahun 2017

Jumlah menara telekomunikasi bersama pada tahun 2016


mencapai 176 unit, dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yang hanya 171 unit. Pada tahun 2012 menara
telekomunikasi bersama di Kabupaten Demak mencapai 118
unit.

Dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi daerah


dan memperkuat basis produksi masyarakat, perlu ditopang
dengan sarana produksi, teknologi dan inovasi yang handal.
Untuk hal tersebut, diperlukan upaya pengembangan dan
penerapan Iptek dan Inovasi Daerah, serta peningkatan
kreativitas dan inovasi masyarakat berupa teknologi dan inovasi
yang bermanfaat dan mudah diterapkan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu implementasi penerapan
iptek dan inovasi daerah di Kabupaten Demak adalah:
• Demak Smart City merupakan bentuk pelayanan public yang
mempermudah masyarakat dalam mengakses data apapun
berkaitan dengan pelayanan public dan mengetahui program
pemerintah Kabupaten Demak secara mudah dan cepat;
• Penerapan e-Planning e-Budgeting dimana perencanaan dan
penganggaran terintegrasi dalam satu system;
• Aplikasi perijinan online untuk mewujudkan pelayanan
public di bidang perijinan dan penanaman modal yang
semakin berkualitas, murah, cepat, tepat dan pasti dengan
menempatkan kepuasan masyarakat.

11. Kepemudaan dan Olahraga


Dalam penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga
diprioritaskan pada peningkatan pengembangan prestasi

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 49


pemuda dan olahraga serta peningkatan pemerataan pelayanan
pendidikan non formal.
Prestasi yang diraih baik di tingkat provinsi maupun di
tingkat nasional cukup menggembirakan. Namun demikian
pembibitan dan pembinaan perlu terus dilakukan guna
mendukung capaian prestasi olahraga di Kabupaten Demak.

Tabel 2.51
Capaian Urusan Bidang Pemuda dan Organisasi Olahraga
Tahun 2015– 2017 Kabupaten Demak
No Uraian 2015 2016 2017
1. Jumlah organisasi pemuda 25 28 28
2. Jumlah kegiatan kepemudaan 20 21 6
3. Jumlah pemuda yang mampu
berwirausaha 10 15 17
4. Jumlah organisasi olahraga 93 95 95
5. Jumlah gedung olahraga 1 1 1
6. Rasio lapangan olah raga 1 1 4
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Demak Tahun 2018

Dari tabel diatas, terlihat bahwa organisasi pemuda pada


tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 28 organisasi
dibanding pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2017
mengalami stagnan atau tetap menjadi 28. Untuk jumlah
organisasi olahraga mengalami kenaikan pada tahun 2016, yang
tadinya berjumlah 93 pada tahun 2015 menjadi 95, sedangkan
pada tahun 2017 tetap yaitu sejumlah 27. Untuk gedung
olahraga pada tahun 2016 masih sama jumlahnya dari tahun
2015 yaitu 1 gedung. Sedangkan pada tahun 2017 tetap.

12. Statistik
Urusan Statistik dilaksanakan guna menyediakan
publikasi data dan informasi statistik yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan pemerintah sebagai wujud
peningkatan pelayanan statistik daerah. Kebutuhan akan data
statistik senantiasa di-update setiap tahunnya, guna memenuhi
informasi statistik yang lebih transparan dan murah, data-data
ini telah dipublikasikan melalui web Kabupaten Demak
(www.demakkab.go.id). Adapun penyusunan data statistik
Kabupaten Demak meliputi Data dan Statistik, Sekilas Statistik
Kabupaten Demak, PDRB serta buku Analisis Situasi
Pembangunan Manusia.

13. Persandian
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi dan sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 50


maka urusan persandian memegang peranan yang penting
dalam upaya pengamanan informasi. Meskipun era keterbukaan
informasi berjalan, ada unsur-unsur pemerintahan terkait jenis
informasi rahasia, pengembangan kapasitas SDM persandian
yang telah berjalan, namun belum bisa dijabarkan. Selama ini
pelaksanaan baru pada kirim terima berita rahasia.

14. Kebudayaan
Pelaksanaan urusan kebudayaan ditujukan untuk
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang religius dan
berbudaya serta memiliki kompetensi dan daya saing global.
Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Demak
melaksanakan kegiatan berdasar pada indikator dari kinerja
pelayanan kebudayaan yang meliputi:
1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya;
2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya;
3. persentasebenda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan;
4. Jumlah benda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan;
5. Total benda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang
dimiliki.

Pada tahun 2016, telah dicapai penyelenggaraan seni dan


budaya sebanyak 8 kali, jumlah sarana penyelenggaraan seni
dan budaya sebanyak 6 buah, persentase benda, situs dan
Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebesar 154% dengan
jumlah benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan dan dimiliki sebanyak 85 buah, melalui pelaksanaan
Program Pengembangan Nilai Budaya, Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya, Program Pengelolaan Keragaman Budaya dan
Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan
Budaya. Sedangkan kinerja pelayanan Kebudayaan dari Tahun
2012 – 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.51
Kinerja Pelayanan Kebudayaan Tahun 2015 – 2017
Kabupaten Demak

No Indikator 2015 2016 2017

1. Penyelenggaraan festival seni dan 8 kali 8 kali 8 kali


budaya
2. Sarana penyelenggaraan seni dan 5 bh 6 bh 6 kali
budaya
3. persentasebenda, situs dan 154 154 154
kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 51


No Indikator 2015 2016 2017

4. Jumlah benda, situs dan kawasan 154 bh 154 bh 154 bh


Cagar Budaya yang dilestarikan
5. Total benda, situs dan kawasan 85 bh 85 bh 85 bh
Cagar Budaya yang dimiliki
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak Tahun 2017

Dari tabel di atas, terlihat bahwa penyelenggaraan festival


seni dan budaya di Kabupaten Demak pada tahun 2017 terjadi 8
kali dengan sarana penyelenggaran seni dan budaya sebanyak 6
buah. Jumlah benda, situs dan kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan ada sebanyak 154 buah pada tahun 2017.

15. Perpustakaan
Dalam upaya meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat dan sebagai penunjang kelangsungan pendidikan
serta untuk meningkatkan budaya baca masyarakat, peran
perpustakaan umum sangat diperlukan dalam memberikan
pelayanan dan penyediaan bahan bacaan bagi masyarakat.
Perpustakaan merupakan media untuk mendukung pendidikan
masyarakat yang merupakan bagian integral dari kegiatan
pembangunan nasional. Fungsi utama dari perpustakaan
adalah sebagai lembaga layanan bahan pustaka dan informasi
kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi
dan rekreasi. Perkembangan kinerja urusan perpustakaan dapat
dilihat pada Tabel 2.65 sampai dengan 2.67 berikut ini.
Tabel 2.52
Capaian Indikator Bidang Perpustakaan Tahun 2015 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2015 2016 2017
1. Persentase kunjungan
5,31 5,31 9,13
perpustakaan
2. Persentase Peningkatan
perpustakaan desa dan 7,14 7,91 13,64
masyarakat
3. Persentase Peningkatan koleksi
11,46 12,1 8,84
buku
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Demak Tahun 2017

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa pada tahun


2017 persentase kunjungan mengalami kenaikan yang pada
tahun 2015 sebesar 5,31 menjadi 9,31 pada tahun 2017. Untuk
persentase Peningkatan perpustakaan desa dan masyarakat
mengalami kenaikan yang pada tahun 2015 sebesar 7,14
menjadi 13,64 pada tahun 2017. Untuk persentase Peningkatan
koleksi buku relatif mengalami penurunan yang pada tahun
2015 sebesar 11,46 menjadi 8,84 pada tahun 2017.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 52


16. Kearsipan
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, tertib
pengarsipan menjadi suatu keharusan, bermanfaat sebagai
bukti kegiatan dan merupakan wujud dilaksanakannya
akuntabilitas instansi/lembaga, arsip sebagai salah satu
sumber data yang sangat penting. Arsip sebagai data terekam
dalam bentuk apapun media perekamnya, adalah sumber data
yang diakui legalitasnya karena orisinalitas dan otentitas arsip
dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai tulang punggung
manajemen pemerintahan dalam pembangunan.

Tabel 2.53
Indikator Kearsipan Tahun 2015 – 2017
Kabupaten Demak
No Indikator 2015 2016 2017
Persentase perangkat daerah yang
1. 8,75 9,09
menerapkan arsip secara baku (%)
2. Persentase SDM perangkat daerah
yang memiliki pengetahuan bidang 26,32 27,74
kearsipan
3. Persentase arsip yang terduplikasi 10 62,4
Sumber : Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kab. Demak Tahun 2017

2.1.3.3 Fokus Layanan Pilihan


1. Kelautan dan Perikanan
Layanan Urusan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Demak dilaksanakan dengan pembinaan dan pengembangan
perikanan, melalui peningkatan kualitas SDM dan sarana
prasarana perikanan, baik budidaya, tangkap maupun
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP).
Pengembangan budidaya perikanan darat (air tawar) diarahkan
pada pengembangan komoditas lele, nila, gurami, karper,
bandeng polikultur dan udang vaname. Berbagai upaya sudah
dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan, antara lain
dengan optimalisasi lahan yang kurang produktif,
memberdayakan Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit Perbenihan
Rakyat (UPR) melalui pembangunan kolam/bak UPR, peralatan
dan induk unggul yang bersertifikat untuk mencukupi
kebutuhan benih ikan di Kabupaten Demak. Selain itu juga
dikembangkan budidaya ikan (pembesaran) melalui kolam
terpal, kolam permanen, tambak, dan mina padi. Secara
keseluruhan, dalam periode 2012-2016 produksi usaha
perikanan di Kabupaten Demak mengalami perkembangan yang
cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 53


Tabel 2.53
Produksi Perikanan Tahun 2012 – 2016
Kabupaten Demak
Produksi (ton)
No. Jenis Usaha
2012 2013 2014 2015 2016
1. Budidaya air tawar 25.726,519 28.080,940 30.372,348 30.372,348 33.246,950
2. Perairan Umum 1.399,500 1.556,989 5.808,575 1.293,360 1.799,500
3. Pengolahan Ikan 13.647,90 11.607,50 11.948,30 12.150,00 12.150,03
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Demak Tahun 2017

Berdasarkan Tabel diatas di atas, produksi perikanan


budidaya mencapai 33.246.950 ton pada tahun 2016,
meningkat sebesar 2.874.602 ton dibandingkan produksi
budidaya pada tahun 2015 sebanyak 30.372,348 ton. Jenis ikan
budidaya air tawar meliputi ikan lele dan jenis ikan bersisik
(nila, gurami, karper dan bandeng) yang banyak diusahakan
oleh Kelompok Pembudidaya Ikan, baik di kolam tanah, kolam
terpal, kolam permanen, maupun tambak. Produksi perikanan
perairan umum relatif besar, sebesar 1.799,500 ton pada tahun
2016.
Selain usaha budidaya, juga ada usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan, dengan produk olahan seperti
pengasapan ikan di Desa Wonosari Kecamatan Bonang. Usaha
pengolahan ikan yang ada saat ini sebagian besar masih bersifat
tradisional dengan skala produksi yang masih kecil. Berbagai
upaya sudah dilakukan guna persiapan MEA 2016. Dimana
produk olahan ikan harus memenuhi Sertifikasi Kelayakan
Produk (SKP) untuk dapat bersaing di pasar bebas. SKP
menitikberatkan pada cara pengolahan yang baik (Good
Manufacturing Procces/GMP), sehingga dihasilkan produk yang
aman, layak dikonsumsi, higienis, tanpa meninggalkan limbah
(zero waste).

2. Pariwisata
Pariwisata mempunyai peran penting dalam
Pembangunan Daerah, karena sektor Pariwisata berperan
penting dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran
sebagaimana diamanatkan dalam Undang–Undang Nomor 10
tahun 2009 tentang Kepariwisataan, bahwa Pariwisata
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hal tersebut
sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Kudus yang
memiliki visi “Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Agamis,
lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif,
Berkepribadian dan Demokrastis”. Untuk itu pariwisata
melaksanakan pemberdayaan masyarakat/rakyat untuk

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 54


menggerakkan potensi desa dengan program pengembangan
destinasi pariwisata.
Kegiatan pariwisata yang dapat dinikmati oleh
masyarakat di obyek daerah tujuan wisata, yang dikunjungi
wisatawan antara lain: jasa transportasi, jasa atraksi wisata,
jasa penginapan, kuliner, dan souvenir. hal ini menunjukkan
bahwa manfaat pariwisata menimbulkan efek pemberdayaan
masyarakat melalui transaksi ekonomi. Kabupaten Demak
memiliki potensi obyek wisata cukup besar yang mempunyai
daya tarik wisata untuk dikunjungi oleh wisatawan. Di
Kabupaten Demak terdapat wisata alam, wisata buatan dan
wisata religi. Wisata religi dengan tujuan makam Sunan Kalijaga
dan masjid Agung Demak. Wisata Pantai Morosari di Sayung,
Pantai Morodemak, Pantai Istambul di Tambakbulusan, Wisata
Mangrov di Kedungmutih dan Taman Ria beberapa wisata
budaya di daerah tertentu dan pada waktu tertentu. Tabel
berikut ini menginformasikan perkembangan jumlah wisatawan
pada berbagai obyek wisata.
Pelaksanaan urusan Pariwisata ditujukan untuk
mencapai kinerja pelayanan pariwisata, yang dapat ditunjukkan
melalui indikator jumlah wisatawan mancanegara, jumlah
wisatawan nusantara, lama tinggal dan potensi wisata.
Sedangkan kinerja pelayanan Pariwisata dari Tahun 2012 –
2016 dapat dilihat pada tabel 2.70.

Tabel 2.54
Kinerja Pelayanan Pariwisata Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
NO INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah wisatawan 768 674 467 571 805
mancanegara
2. Jumlah wisatawan 1,232,799 1,521,822 1,425,520 1,522,874 1,675,765
Nusantara
3. Lama tinggal ½ jam 1 jam 1 jam 1-1/2 jam 1-1/2 jam
4. Potensi wisata 5 5 5 5 6
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Tahun 2017

Pada tahun 2017, jumlah wisatawan mancanegara


mencapai 805 orang, jumlah wisatawan Nusantara mencapai
1.675.765 orang dengan lama tinggalnya 1 – ½ jam serta jumlah
potensi wisatanya menjadi 6 lokasi, meliputi wisata alam dan
buatan. Pencapaian pelayanan tersebut dilaksanakan melalui
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program
Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Program
Pengembangan Kemitraan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 55


Potensi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Demak sebanyak 6 lokasi, dengan perkembangan kunjungan
wisata pada tahun 2013 – 2017 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 2.55
Perkembangan Kunjungan Wisata Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
Pengunjung (orang)
NO OBYEK WISATA
2013 2014 2015 2016 2017
1. Masjid Agung Demak 612.930 600.751 534.092 591.740 662.570

2. Makam Sunan Kalijaga 845.005 859.885 815.423 868.930 949.135


3. Pantai Morosari 50.539 31.161 47.070 30.999 23.761
4. Taman Ria 50.539 31.161 47.070 28.511 37.053
5. Pantai Morodemak 2.700 3.060 3.621 3.265 4.061

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Tahun 2017

Dari Tabel 2.71 dapat dilihat, bahwa obyek wisata


Makam Sunan Kalijaga menempati posisi teratas berdasarkan
jumlah pengunjung dari tahun 2013 sampai dengan 2017 yaitu
sejumlah 949.135 orang, Makam Sunan Kalijaga dan Masjid
Agung Demak merupakan salah satu unggulan obyek wisata
Kabupaten Demak dan menempati urutan kedua di Jawa
Tengah dalam jumlah kunjungan wisata.

3. Pertanian
Layanan pilihan urusan Pertanian meliputi tanaman
pangan, perkebunan dan peternakan. Layanan urusan
pertanian dilaksanakan melalui pengelolaan lahan dan air yang
diarahkan untuk mendukung peningkatan dan pengembangan
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Tabel 2.56
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Padi Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Luas tanam padi (Ha) 100.836 96.664 99.006 100.645 100.203
2. Luas panen padi (Ha) 100.610 96.675 98.618 98.538 99.884
3. Produksi padi (Ton GKG) 586.079 567.745 653.547 608.532 643.942
Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Demak Tahun 2017

Dari tabel di atas, diketahui bahwa luas tanam padi di


Kabupaten Demak pada tahun 2017 mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya 2015 seluas 100.645 Ha menjadi 100.203
Ha. Untuk luas panen padi juga mengalami kenaikan pada
tahun 2017 seluas 99.884 Ha. Produksi padi pada tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 56


mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebesar 608.532 ton
menjadi 643.942 ton pada tahun 2017.

Tabel 2.57
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Jagung Tahun 2013 – 2016
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Luas tanam jagung (Ha) 22.603 27.467 21.065 24.091 26.003
2. Luas panen jagung (Ha) 21.615 26.082 21.065 22.211 26.226
3. Produksi jagung (Ton) 164.932 192.153 167.700 166.876 198.268
Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2017

Luas tanam jagung di Kabupaten Demak pada tahun


2017 sebesar 26.003 Ha dengan luas panen sebanyak 26.226
Ha dan tingkat produksi jagung pada tahun 2016 sebesar
27.661 ton. Jumlah produksi jagung di Kabupaten Demak
mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang hanya produksi
jagung sebanyak 166.8760 ton menjadi 198.268 di tahun 2017.

Tabel 2.58
Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Kedelai Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Luas tanam kedelai (Ha) 959 243 127 46 297
2. Luas panen kedelai (Ha) 2.921 411 122 70 99
3. Produksi kedelai (Ton) 6.613 1.027 314 177 243
Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2017

Untuk komoditas kedelai tahun 2017 angka capaian


luas tanam, panen dan produksi mengalami kenaikan jika
dibandingkan angka capaian di Tahun 2016. Perkembangan
luas tanam dan produksi tebu tercantum pada tabel di bawah
ini.
Tabel 2.59
Luas Tanam dan Produksi Tebu Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Luas tanam gula putih (Ha) 42,10 39,78 11,62 4,27 4,27
2. Luas tanam gula merah (Ha) - - 27,38 32,73 32,73
3. Produksi gula putih (Ton) 193,20 159,38 25,82 13,52 13,52
4. Produksi gula merah (Ton) - - 188,92 206,20 206,20
Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2017

Pada tahun 2017 luas tanam gula putih sebesar 4,27 Ha


dan luas tanam gula merah sebesar 32,73 Ha. Produksi gula
putih tahun 2017 sebesar 13,52 ton dan untuk produksi gula
merah sebesar 206,20 ton. Luas tanam maupun produksi gula

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 57


putih dan gula merah, pada tahun 2017 mengalami
stagnan/tetap. Hal ini antara lain disebabkan karena diganti
dengan tanaman lain, yaitu ketela pohon dan kencur, sehingga
mempengaruhi produktivitas.
Peternakan yang berkembang di Kabupaten Demak
adalah ternak besar (sapi dan kerbau) dan ternak kecil
(kambing) dan unggas. Produksi ternak mengalami peningkatan
terutama ternak unggas sebagaimana tercantum pada Tabel
2.76.
Tabel 2.60
Jumlah Ternak Tahun 2013 – 2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Sapi (ekor) 3.680 4.070 4.841 4.982 2.017
2. Kerbau (ekor) 2.787 3.004 3.065 3.122 5.632
3. Kambing (ekor) 44.907 45.938 46.022 48.026 3.002
4. Ayam buras (ekor) 563.384 570.040 562.015 586.712 583.998
Sumber : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Tahun 2017

Dari tabel 2.76 diatas dapat dilihat bahwa terdapat


penurunan populasi ternak sapi pada tahun 2016 sebanyak
4.982 ekor menjadi 2.017 ekor pada tahun 2017. Untuk ternak
kerbau pada tahun 2017 sebanyak 5.632 ekor, ternak kambing
sebanyak 3.002 ekor dan ternak ayam buras paling banyak
yaitu 583.998 ekor.

4. Perdagangan
Urusan Perdagangan diprioritaskan pada peningkatan
efisiensi perdagangan dalam negeri melalui pengembangan
pasar dan distribusi barang/produk serta meningkatkan
promosi dan kerja sama pemasaran. Secara ringkas capaian
urusan perdagangan Kabupaten Demak pada tahun 2015 –
2017 terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.61
Capaian Indikator bidang Perdagangan Tahun 2015 – 2017
No Uraian 2015 2016 2017

1 Prosentase UTTP yang di tera 9,000 10,000 400


Jumlah temuan barang yang
2 tidak memenuhi standar yang 0 1 3
berlaku
Prosentase produk unggulan
3 yang di terima di pasar 17 17 17
internasional
Jumlah nilai bersih ekspor
4 15,175,038 15,933,790 26,450,750.85
perdagangan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 58


No Uraian 2015 2016 2017
Kontribusi perdagangan
5 15.17 15:20 15.65
dalam PDRB
Prosentase Peningkatan
6 88.8 100 98.79
Retribusi Pasar
Prosentase pertumbuhan
7 pusat perbelanjaan dan toko 0 0 27.18
swalayan
Prosentase sarana distribusi
8 barang (gudang ) yang 17 17 16.33
mempunyai ijin
Prosentase pasar yang
memenuhi persyaratan
9 5 5 5
kesehatan, keamanan,
ketertiban dan kenyamanan
Prosentase Lokasi Pedagang
10 20 20 30
Kaki Lima yang ditata
Prosentase Pembinaan
11 Pedagang Kaki Lima dan 20 20 5.35
Asongan
Sumber : Dindagkop UKM Kab. Demak Tahun 2017

Dari tabel diatas secara garis besar pada tahun 2015–


2017 dapat dilihat nilai bersih ekspor perdagangan mengalami
fluktuatif, kontribusi perdagangan dalam PDRB juga mengalami
turun naik, prosentase pertumbuhan pusat perbelanjaan dan
toko swalayan justru meningkat. Situasi ini disebabkan kondisi
perekonomian kita belum stabil dan nilai tukar dolar terhadap
rupiah naik.

5. Perindustrian
Banyak perusahaan yang telah didirikan di Kabupaten
Demak, salah satunya adalah perusahaan garmen. Perusahaan
Industri di Kabupaten Demak seperti industri anyaman, industri
sepatu dan sandal, industri bandeng presto, dan sebagainya.
Perusahaan industri tersebut tersebar di beberapa Kecamatan
yang berada di Kabupaten Demak. Perusahaan Industri tersebut
yang menjadi leading sector (penggerak ekonomi) di Kabupaten
Demak.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 59


Tabel 2.62
Jumlah Perusahaan Industri dan Jumlah Tenaga Kerja
Tahun 2012 – 2016 Kabupaten Demak

2012 2013 2014 2015 2016

No Kecamatan Perus./ Perus./ Perus./ Perus./ Perus./


Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Unit Unit Unit Unit Unit
Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
Usaha Usaha Usaha Usaha Usaha
1 Sayung 394 1388 395 1390 395 1392 396 1448 459 1457
2 Bonang 936 2910 936 2910 937 2910 937 2937 958 2952
3 Demak 742 3311 742 3317 744 3318 744 3348 751 3364
4 Dempet 307 680 307 680 308 680 308 700 360 719
5 Guntur 491 1722 491 1722 491 1722 491 1735 517 1740
6 Karanganyar 390 1098 390 1100 390 1103 390 1108 442 1116
7 Karangtengah 537 1020 537 1021 537 1022 537 1032 570 1042
8 Kebonagung 201 822 203 825 203 827 203 847 201 851
9 Karangawen 262 943 262 943 262 943 263 980 286 983
10 Wedung 1042 3021 1042 3021 1042 3021 1042 3051 1086 3066
11 Wonosalam 422 1425 422 1425 422 1425 423 1455 422 1464
12 Mranggen 1134 3611 1135 3612 1136 3614 1136 3676 1134 3688
13 Mijen 491 1409 491 1409 491 1409 492 1440 503 1446
14 Gajah 217 729 218 730 218 733 218 769 336 771
Jumlah 7566 24089 7571 24105 7576 24119 7580 24526 8025 24659
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak Tahun 2016

Tabel di atas menunjukkan seluruh perusahaan industri


di Kabupaten Demak Tahun 2012–2016 yang dalam
perkembangannya selalu mengalami perubahan ke arah yang
lebih maju dan meningkat jumlahnya.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 60


Tabel 2.63
Jumlah IKM Tahun 2012 - 2016 Kabupaten Demak
2012 2013 2014 2015 2016
Nilai Nilai
Nilai Nilai Nilai
No Kecamatan Perus./ Perus./ Prod.( Perus./ Produk Perus./ Perus./
Prod.(Ju Produksi Produksi
Unit Unit Juta Unit si (Juta Unit Unit
ta Rp.) (Juta Rp.) (Juta Rp.)
Usaha Usaha Rp.) Usaha Rp.) Usaha Usaha
1 Sayung 394 - 395 - 395 - 396 - 459 -
2 Bonang 936 - 936 - 937 - 937 - 958 -
3 Demak 742 - 742 - 744 - 744 - 751 -
4 Dempet 307 - 307 - 308 - 308 - 360 -
5 Guntur 491 - 491 - 491 - 491 - 517 -
6 Karanganyar 390 - 390 - 390 - 390 - 442 -
7 Karangtengah 537 - 537 - 537 - 537 - 570 -
8 Kebonagung 201 - 203 - 203 - 203 - 201 -
9 Karangawen 262 - 262 - 262 - 263 - 286 -
10 Wedung 1042 - 1042 - 1042 - 1042 - 1086 -
11 Wonosalam 422 - 422 - 422 - 423 - 422 -
12 Mranggen 1134 - 1135 - 1136 - 1136 - 1134 -
13 Mijen 491 -
491 491 - 492 - - 503 -
14 Gajah 217 -
218 218 - 218 - - 336 -
Jumlah 7566 7571 7576 7580 8025
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah


perusahaan/unit usaha dari tahun 2012 – 2016 mengalami
kenaikan. Dengan meningkatnya jumlah unit usaha diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

6. Transmigrasi
Porsentase Pengiriman calon transmigran sejak tahun
2015–2017 mencapai 100% KK. Kendala pelaksanaan urusan
ini adalah jumlah kuota yang disediakan oleh Pemerintah
Provinsi sangat terbatas dan tidak sebanding dengan animo
masyarakat yang mendaftar sebagai calon transmigran, serta
belum adanya kepastian lokasi daerah calon penerima
transmigran karena penentuan lokasi dilaksanakan oleh
Pemerintah dalam hal ini oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

Tabel 2.64
Capaian Pengiriman Transmigran Tahun 2015-2017
Kabupaten Demak
No Uraian 2015 2016 2017
1 Persentase Transmigrasi 50 50 100
yg diberangkatkan
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 61


2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai
Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
Evaluasi ini mencakup uraian evaluasi pencapaian kinerja
pembangunan daerah meliputi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD tahun 2017 dengan realisasi RPJMD sampai dengan tahun
2016. Evaluasi pelaksanaan program RKPD tahun 2017 meliputi
seluruh program yang dikelompokkan menurut kategori urusan
wajib/pilihan dan SKPD, menyangkut realisasi capaian target kinerja
program tahun lalu terhadap RPJMD baik urusan wajib maupun
pilihan.
Selanjutnya evaluasi pelaksanaan urusan dan program RKPD
tahun 2016 dan realisasi RPJMD sampai dengan tahun 2016
dijabarkan sebagai berikut.

2.2.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar


1. Pendidikan
Kinerja penyelenggaran urusan Pendidikan ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 58 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.65
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Terhadap Target RKPD Tahun 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi
Aspek/Fokus/Bida
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Status
ng/Urusan/Indikat Capaian
pada Terhadap
No or Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir Target
Pembangunan 2017
2015 2016 2017 periode RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
I PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
APK (Angka
Partisipasi Kasar)
1 % 66.27 56% 60% 77.00 32.99 Dindikbud
PAUD usia 0-6
tahun
APK (Angka
Partisipasi Kasar)
2 % 47.63% 56% 60% 77.00 35.85 Dindikbud
PAUD usia 0-3
tahun
APK (Angka
Partisipasi Kasar)
3 % 55.99% 77% 78% 84.00 57.69 Dindikbud
PAUD usia 4-6
tahun
% lembaga PAUD
4 % 53% 56% 60% 80.00 3.45 Dindikbud
yang terakreditasi
Rasio Guru
5 Terhadap Murid % 40.00% 50.00 51.00 61.00 80.31 Dindikbud
PAUD
Rasio Guru PAUD
6 % NA 50.00 50.00 61.00 Dindikbud
Terhadap

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 62


Kondisi
Aspek/Fokus/Bida
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Status
ng/Urusan/Indikat Capaian
pada Terhadap
No or Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir Target
Pembangunan 2017
2015 2016 2017 periode RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penduduk Usia 0 -
6
Rasio Lembaga
PAUD Terhadap
7 % NA 55.00 60.00 71.00 Dindikbud
Penduduk Usia 0 -
6
PROGRAM
II PENDIDIKAN
NON FORMAL
AL (Angka lulus)
pendidikan
8 % NA 90% 92% 91.76 Dindikbud
kesetaraan paket
A
AL (Angka lulus)
pendidikan
9 % NA 90.00 92 100 82.61 Dindikbud
kesetaraan paket
B
Persentase
Lembaga Kursus
10 dan Pelatihan % NA 40.00 42 50 60 Dindikbud
(LKP) berkinerja A
dan B
Penduduk usia
11 >15 tahun melek % 95 95.00 96 100 98.41 Dindikbud
huruf
Persentase PKBM
12 % NA 50.00 52 60 70 Dindikbud
sesuai standar
Jumlah TBM
(Taman Bacaan
13 unit NA 50.00 55 75 55 Dindikbud
Masyarakat)

PROGRAM
WAJIB BELAJAR
PENDIDIKAN
14
DASAR
SEMBILAN
TAHUN
Angka Partisipasi
15 Sekolah % 97.00 98.00 98.75 89.54 Dindikbud
Pendidikan Dasar
% APK SD/ MI
16 % 106.36 100.17 105 109.65 Dindikbud
/Paket A
% APM SD/ SD/
17 % 85.42 84.20 80 95.23 Dindikbud
MI /Paket A
% APK SMP /
18 % 98.76 90.00 92 102.38 Dindikbud
MTs/ Paket B
% APM SMP
19 % 77.84 67.24 80 78.26 Dindikbud
/MTs/ Paket B
Angka Putus
20 % 0.079 0.07 0.07 0.03 Dindikbud
Sekolah SD /MI
Angka Putus
Sekolah SMP/
21 % 0.05 .0,06 0.06 0.21 Dindikbud
MTs

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 63


Kondisi
Aspek/Fokus/Bida
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Status
ng/Urusan/Indikat Capaian
pada Terhadap
No or Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir Target
Pembangunan 2017
2015 2016 2017 periode RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Angka Kelulusan
22 % 100.00 99.55 100 100 Dindikbud
SD/MI
Angka Kelulusan
23 % 99.98 99.86 99 100 Dindikbud
SMP/MTs
Nilai Rata-Rata
24 Nilai 7.09 7.13 7 7.47 Dindikbud
UN /US SD /MI
Nilai Rata-Rata
25 Nilai 6.86 6.88 6.5 4.47 Dindikbud
UN SMP//MTS
AM (Angka
Melanjutkan) dari
26 % 99.99 95.00 95 96.8 Dindikbud
SD/MI ke
SMP/MTs
AM (Angka
Melanjutkan) dari
27 % 85.51 80.00 80 96.71 Dindikbud
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Rasio
ketersediaan
28 sekolah / % 100 100.00 100 100 Dindikbud
penduduk usia
sekolah
% Ruang kelas
29 SD/MI sesuai % 65.52 75.25 75 79.28 Dindikbud
standar nasional
% Ruang kelas
30 SMP/MTs sesuai % 65.52 75.25 75 71.06 Dindikbud
standar
Persentrase
SD/MI yang
31 memiliki Ruang % NA 20.00 20 26.4 Dindikbud
UKS sesuai
Standar
Persentrase
SMP/MTs yang
32 memiliki Ruang % NA 25.00 30 52.23 Dindikbud
UKS sesuai
Standar
Rasio WC di
SD/MI sesuai
33 % NA 50.00 60 70.9 Dindikbud
standar terhadap
Jumlah Murid
Persentase SD/MI
memiliki ruang
34 % NA 40.00 40 50 Dindikbud
guru sesuai
standar
% SD/MI yang
memiliki
35 % NA 45.00 50 82.41 Dindikbud
perpustakaan
sesuai Standar
% SMP/MTs yang
memiliki
36 perpustakaan % NA 55.00 60 67.14 Dindikbud
sesuai Standar

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 64


Kondisi
Aspek/Fokus/Bida
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Status
ng/Urusan/Indikat Capaian
pada Terhadap
No or Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir Target
Pembangunan 2017
2015 2016 2017 periode RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rasio Jumlah WC
perempuan
37 % NA 45.00 50 52.5 Dindikbud
terhadap jumlah
murid perempuan
Persentase SD
38 /MI memiliki Lab % NA 20.00 20 9.11 Dindikbud
TIK sesuai standar
Persentase SD/MI
memiliki lapangan
untuk olahraga,
39 % NA 50.00 50 50 Dindikbud
upacara dan
bermain sesuai
standar
% SD/MI yang
40 memiliki sanitasi % NA 55.00 60 70.9 Dindikbud
layak
% SMP/MTs yang
41 memiliki sanitasi % NA 55.00 60 79.59 Dindikbud
layak
% Rasio Guru
42 % NA 15.00 16 17.75 Dindikbud
Siswa
% Rasio Guru Per
43 % NA 1.20 1.3 1.55 Dindikbud
Kelas Rata-rata
%
sekolah/madrasah
44 yang menerapkan % NA 30.00 40 40 Dindikbud
Pendidikan
Karakter
Rata-rata nilai
sikap siswa SD
/MI, SMP /MTs
45 % NA 30.00 40 40 Dindikbud
minimal baik
(pendidikan
karakter)
% sekolah
46 berakreditasi % NA 45.00 70 90 90.02 Dindikbud
minimal B
%satuan
pendidikan yang
47 meningkat indek % 80 84 90.02 Dindikbud
efektifitasnya
berdasarkan SNP
% SD/MI
48 melaksanakan % NA 85.00 90 91.85 Dindikbud
MBS dengan baik
% SMP/MTs
49 melaksanakan % NA 85.00 90 84.72 Dindikbud
MBS dengan baik.
% SD/MI yang
50 % NA 85.00 90 90 Dindikbud
Menggunakan TIK
% SMP/MTs yang
Menggunakan TIK
51 % NA 85.00 90 90 Dindikbud

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 65


Kondisi
Aspek/Fokus/Bida
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Status
ng/Urusan/Indikat Capaian
pada Terhadap
No or Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir Target
Pembangunan 2017
2015 2016 2017 periode RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
PENINGKATAN
III MUTU PENDIDIK
DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
Persentase
Pendidik PAUD
52 % NA 75.00 80 77.65 Dindikbud
berkualifikasii
S1/D4
Persentase
Pendidik SD
53 % NA 90.00 92 93.42 Dindikbud
berkualifikasi
S1/D4
Persentasee
Pendidik SMP
54 % NA 88.00 90 95.42 Dindikbud
berkualifikasi
S1/D4
Persentase
Pendidik PAUD
55 % NA 25.00 30 37.27 Dindikbud
bersertifikat
Pendidik
Persentase
Pendidik SD
56 % NA 45.00 50 48.5 Dindikbud
bersertifikat
Pendidik
Persentase
Pendidik SMP
57 % NA 50.00 54 50.63 Dindikbud
bersertifikat
Pendidik
PROGRAM
MANAJEMEN
IV
PELAYANAN
PENDIDIKAN
Meningkatnya
mutu, kualitas dan
58 kuantitas Dindikbud
Pelayanan
Pendidikan.
PROGRAM
V PENDIDIKAN
TINGGI

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pendidikan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 58 target indikator,

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 66


sebanyak 40 target berstatus telah tercapai dan 18 target tidak
tercapai.

2. Kesehatan
Kinerja penyelenggaran urusan Kesehatan ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 52 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2016 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.66
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM OBAT
I DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
Persentase
ketersediaan obat
1 % 90 100 100 100 100 Dinkes
sesuai dengan
kebutuhan
PROGRAM UPAYA
II KESEHATAN
MASYARAKAT
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
2 % 100 100 100 100 100 Dinkes
pasien masyarakat
miskin
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
3 % 73.63 100 100 100 100 Dinkes
masyarakat miskin

PROGRAM
PENGAWASAN
III
OBAT DAN
MAKANAN
Jumlah kasus
4 kasus 0 0 0 - 0 Dinkes
keracunan makanan
PROGRAM
PROMOSI
IV KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Persentase rumah
tangga berperilaku
5 % 68 69 69 72 100 Dinkes
hidup bersih dan
sehat (PHBS).
Cakupan
Penjaringan
6 % 100 100 100 100 100 Dinkes
kesehatan siswa SD
dan setingkat
Cakupan
7 % 100 100 100 100 100 Dinkes
Desa/Kelurahan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 67


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siaga Aktif
PROGRAM
KEMITRAAN
V PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
Persentase
penduduk yang
8 memiliki Jaminan % 53 50 60 100 76,82 Dinkes
pemeliharaan
Kesehatan
PROGRAM
VI PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
Prevalensi balita gizi
9 % 7.59 8 8 8 6,17 Dinkes
kurang
Prevalensi balita
dengan berat badan
10 % 8.97 9.4 9.4 9 Dinkes
rendah / kekurangan
gizi
Cakupan Balita Gizi
11 Buruk mendapat % 100 100 100 100 100 Dinkes
perawatan
Persentase Balita
12 ditimbang berat % 83.37 86 86 90 85,82 Dinkes
badannya (D/S)
Persentase Bayi 0-6
13 bulan mendapat ASI % 5,.77 57.00 57.00 60.00 59,85 Dinkes
Eksklusif
Cakupan pemberian
makanan
pendamping ASI
14 % 100 100 100 100 100 Dinkes
pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga
Miskin
Cakupan RT
15 mengkonsumsi % 79.12 83.00 83.00 90.00 84,62 Dinkes
garam beryodium
Persentase Balita
usia 6-59 bulan
16 % 100 100 100 100 99,72 Dinkes
mendapat kapsul
vitamin A
Persentase Ibu hamil
17 mendapat 90 tabelt % 96.88 97.5 97.5 100 98,24 Dinkes
besi
Persentase ibu hamil
18 % 8.59 8.4 8.4 8 7 Dinkes
mengalami KEK
Persentase Ibu hamil
19 % 8.73 8.6 8.6 8.2 11,52 Dinkes
yang anemia
Persentase
20 kecamatan bebas % 92.85 92.85 92.85 100 92,86 Dinkes
rawan gizi
PROGRAM
VII PENGEMBANGAN
LINGKUNGAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 68


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEHAT
Cakupan Rumah
21 % 70.15 82 82 90 82 Dinkes
Sehat
Angka Bebas jentik
22 % 95 95 95 95 95 Dinkes
aedes
Cakupan Kualitas Air
minum yang
23 % 71 70 70 90 73,44 Dinkes
memenuhi syarat
kesehatan
Persentase tempat
umum yang
memenuhi syarat
24 % 63.3 82 82 90 80 Dinkes
kesehatan (Hotel,
Taman, rekreasi dan
tempat hiburan, dll)
Cakupan kecamatan
yang melaksanakan
25 % 2 0 0 - 0 Dinkes
tatanan kabupaten
sehat
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN
VIII PENANGGULANGA
N PENYAKIT
MENULAR
Cakupan Desa/
kelurahan Universal
26 Desa 100 100 100 100 100 Dinkes
Child Immunization
(UCI)
Cakupan Desa/
Kelurahan
mengalami KLB yang
27 dilakukan Desa 100 100 100 100 0 Dinkes
penyelidikan
epidemiologi < 24
jam
Angka kejadian
tuberkulosis (insiden
semua kasus/
28 % 67.00 68.00 68.00 71.00 36,55 Dinkes
100.000 penduduk/
tahun)

Tingkat kematian
karena tuberkulosis
29 % 0.2 0.2 0.2 0.2 0,7 Dinkes
(per 100.000
penduduk)
Proporsi jumlah
kasus Tuberkulosis
30 yang terdeteksi % 70.00 70.00 70 70 100 Dinkes
dalam program
DOTS (CDR)
Proporsi kasus
Tuberkulosis yang
31 berhasil diobati % 100.00 100.00 100.00 100.00 100 Dinkes
dalam program
DOTS ( Sucses rate)

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 69


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total
32 % 0.007 0.010 0.010 0.01 0,01 Dinkes
populasi usia 15 - 49
tahun
Proporsi penduduk
usia 15-24 tahun
yang memiliki
33 pengetahuan % 70 75 75.00 90.00 NA Dinkes
komprehensif
tentang HIV dan
AIDS
Proporsi penduduk
yg terinfeksi HIV
34 lanjut yang memiliki % 100.00 100.00 100.00 100.00 100 Dinkes
akses pd obat
antiretroviral
Angka kejadian
35 malaria per 1.000 % 0.0063 0.01 0.01 0.01 0,03 Dinkes
penduduk
Angka kesakitan ( IR
36 ) Demam Berdarah % < 20 < 49 < 49 < 49 12,01 Dinkes
Dengue (DBD)
Persentase
37 Kematian DBD ( % <1% <1% <1% 2,92 Dinkes
CFR )
Angka kejadian diare
38 % 21.4 21.4 21.4 21.4 26,30 Dinkes
per 1.000 penduduk
jumlah kasus
39 filariasis yang di % 100 100 100 100 100 Dinkes
tangani
penemuan Acute
40 Flaccid Paralysis kasus 23 27 27 27 27 Dinkes
(AFP)
persentase Jumlah
41 kasus leptospirosis % 100 100 100 100 Dinkes
ditangani
Persentase
42 penemuan kasus kasus 50 50 50 40 41 Dinkes
kusta baru
PROGRAM
PENGADAAN,
PENINGKATAN
DAN PERBAIKAN
IX SARANA DAN
PRASARANA
PUSKESMAS/PUSK
ESMAS PEMBANTU
DAN JARINGANNYA
Cakupan puskemas
persatuan penduduk
43 % 2,42 2,2 2,42 2,2 2,37 Dinkes
(per 100.000
penduduk)
Program pengadaan,
44 peningkatan sarana
dan prasarana

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 70


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah
sakit mata
Rasio tempat tidur
RS persatuan
45 % 44.37 44.72 44.72 48 44,53 Dinkes
penduduk (per 1.000
penduduk)
PROGRAM
PENINGKATAN
X PELAYANAN
KESEHATAN ANAK
BALITA
Cakupan pelayanan
46 kesehatan anak % 80 85 85 449 98 Dinkes
balita
PROGRAM
PENINGKATAN
XI PELAYANAN
KESEHATAN
LANSIA
proporsi Cakupan
47 Pemeriksaaan Pra % 100 100 100 100 100 Dinkes
Usila dan Usila
PROGRAM
PELAYANAN
XII
KESEHATAN
PENDUDUK MISKIN
Cakupan pelayanan
48 kesehatan dasar % 100 100 100 100 Dinkes
penduduk miskin
PROGRAM
PENINGKATAN
XIII KESELAMATAN IBU
MELAHIRKAN DAN
ANAK
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
49 tenaga kesehatan % 100 100 100 100 100 Dinkes
yang memiliki
kompetensi
kebidanan / (FKTP)
Cakupan kunjungan
50 % 96 97 97 99 97,75 Dinkes
bayi
Cakupan kunjungan
51 % 95 96 96 98 98,24 Dinkes
Ibu hamil K4
Cakupan pelayanan
52 % 100 100 100 100 99,96 Dinkes
nifas
Cakupan neonatus
53 dengan komplikasi % 100 100 100 100 100 Dinkes
yang ditangani
Cakupan komplikasi
54 kebidanan yang % 100 100 100 100 100 Dinkes
ditangani

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 71


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase BBLR
yang ditangani
55 sesuai dengan % 100 100 100 100 100 Dinkes
standar oleh tenaga
kesehatan
PROGRAM
PENINGKATAN
PELAYANAN
XIV
KESEHATAN BLUD
(OPERASIONAL
BLUD)
Bed Occupancy
56 % 80.2 77.6 80,41 63,69 RSUD
Rate (BOR)(%)
Average Length of RSUD
57 hari 5.09 5 5 4,91
Stay (AvLOS (Hari))
Turn Over Interval RSUD
58 hari 1.01 1.8 1,85 2,18
(TOI) (Hari)
Bed Turn Over RSUD
59 kali 71.86 76.09 77,45 60,91
(BTO) (Kali)
Net Death Rate RSUD
60 % 21.68 22.65 22,99 18,68
(NDR) (0/00)
Gross Death Rate RSUD
61 % 19.61 46.31 42 38,55
(GDR)
Maternal Death Rate RSUD
62 % 0.29 - 0,19 0
(0/00)
Neonatal Death Rate RSUD
63 % 1.92 - 1,8 2,09
(0/00)
Kepuasan pelanggan RSUD
64 % 87.72 ≥89,0 ≥88,0 87,12
(%)
PROGRAM RSUD
PROMOSI
XV KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Prosentase pasien RSUD
berpeliraku hidup
65 % 90 90 90 90
bersih dan sehat
(PHBS)
PROGRAM RSUD
PENINGKATAN
SARANA DAN
XV
PRASARANA RS/RS
JIWA/RS PARU-
PARU/ RS MATA
Jumlah Sarpras RSUD
66 sesuai dengan Jml 25 25 27 130 27
ketentuan
PROGRAM
STANDARISASI
XVI
PELAYANAN
KESEHATAN
persentase
67 puskesmas yang % - 20 30 100 70,37 Dinkes
terakreditasi

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 72


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rasio dokter per
satuan penduduk
68 % 14 1 1 1.44 19,90 Dinkes
(per 100.000
penduduk)

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Kesehatan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 68 target indikator,
sebanyak 42 indikator berstatus telah tercapai, 26 indikator
berstatus tidak tercapai.

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Kinerja penyelenggaran urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 10
target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel
berikut.

Table 2.67
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Terhadap
Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidang/Urusa Capaian
Terhadap
No n/Indikator Kinerja Satuan Tahun OPD
2015 2016 2017 Target RKPD
Pembangunan Daerah 2017
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PROGRAM
I PEMBANGUNAN JALAN
DAN JEMBATAN
Kondisi jalan dan jembatan
1 % 92.54 92.54 92.54 95,28 Dinputaru
dalam kondisi baik
Kondisi Jalan Poros desa
2 % 25.00 25.00 25.00 26 Dinputaru
dalam keadaan baik
PROGRAM
REHABILITASI/PEMELIHA
II
RAAN JALAN DAN
JEMBATAN
Kondisi jalan dan jembatan
3 % 92.54 92.54 92.54 95,28 Dinputaru
dalam kondisi baik
PROGRAM
PENINGKATAN SARANA
III
DAN PRASARANA
KEBINAMARGAAN
4 Kondisi jalan dan jembatan % 92.54 92.54 92.54 95,28 Dinputaru

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 73


Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidang/Urusa Capaian
Terhadap
No n/Indikator Kinerja Satuan Tahun OPD
2015 2016 2017 Target RKPD
Pembangunan Daerah 2017
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dalam kondisi baik
PROGRAM
PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN
VI
JARINGAN IRIGASI ,
RAWA DAN JARINGAN
PENGAIRAN LAINNYA
Kondisi Jariangan irigasi
5 % 90.21 90.21 90.21 90,5 Dinputaru
dala kondisi baik
PROGRAM
PEMBANGUNAN
VII
SALURAN DRAINASE
ATAU GORONG-GORONG
Kondisi Drainase dalam
6 % 54.26 54.26 54.26 54,3 Dinputaru
kondisi baik
PROGRAM
VIII PEMBANGUNAN TURAP /
TALUD / BRONJONG
PROGRAM
IX PENGELOLAAN RUANG Dinputaru
TERBUKA HIJAU (RTH)
Ketersediaan dok
Bappeda
7 pengelolaan ruang terbuka dok 1 dok 1 dok 1 dok
Litbang
hijau (RTH)
PROGRAM
X PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
PROGRAM
PENGEMBANGAN
XI
KINERJA PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
8 % 6.60 6.60 6.60 DinLH
PROGRAM
XII PERENCANAAN TATA
RUANG
Jumlah dok/laporan
Bappeda
9 tentang perencanaan tata dok 5 dok 5 dok 5 dok
Litbang
ruang
PROGRAM
PENGEMBANGAN,
PENGELOLAAAN DAN
XIII
KONVERSI SUNGAI,
DANAU DAN SUMBER
DAYA AIR LAINNYA
PROGRAM
XIV PENGELOLAAN AREAL
PEMAKAMAN
Persentase areal
10 % 100 100 100 Dinperkim
pemakaman yang dikelola

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 74


Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja
tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 15
target indikator, 4 indikator berstatus tidak tercapai dan 6
indikator berstatus tercapai.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Kinerja penyelenggaran urusan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak
5 target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel
berikut.
Tabel 2.68
Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi kinerja Terhadap OPD
g/Urusan/Indikator
pada akhir Capaian target
No Kinerja Satuan
2015 2016 2017 periode Tahun 2017 RPJMD
Pembangunan
RPJMD Tahun
Daerah
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
LINGKUNGAN
I
SEHAT
PERUMAHAN
Jml laporan
1 koordinasi P2KKP laporan - - 1 1 laporan 1 Laporan Dinperkim
Kabupaten
PROGRAM
II PENGEMBANGAN 66.68 76.68
PERUMAHAN
Jumlah rumah yang
2 unit 2.457 7.285 853 Dinperkim
di rehab
PROGRAM
PENYEDIAAN DAN
III
PENGOLAHAN AIR
BAKU
persentase rumah
3 % 76,68 88,21 Dinperkim
tangga bersanitasi
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KINERJA
IV
PENGELOLAAN
AIR MINUM DAN
AIR LIMBAH
Persentase
penduduk yang
4 % 52.23 68.23 75,24 Dinperkim
mengakses air
minum layak
PROGRAM
PEMBANGUNAN
V
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 75


Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi kinerja Terhadap OPD
g/Urusan/Indikator
pada akhir Capaian target
No Kinerja Satuan
2015 2016 2017 periode Tahun 2017 RPJMD
Pembangunan
RPJMD Tahun
Daerah
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase
infrastruktur
5 % 100 100 100 Dinperkim
pedesaan dalam
kondisi baik

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Perumahan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 5 target indikator,
sebanyak 4 indikator berstatus telah tercapai, 1 indikator
berstatus tidak tercapai.

5. Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Kinerja penyelenggaran urusan Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat ditunjukkan oleh capaian kinerja
sebanyak 23 target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan
RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang
pada tabel berikut.
Tabel 2.69
Capaian Kinerja Urusan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Status
Kondisi Kinerja Awal Target
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/In Capaian Terhadap
No dikator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun Target OPD
Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PROGRAM PENCEGAHAN
DINI DAN
I
PENANGGULANGAN
KORBAN BENCANA.
Tingkat Respontime bencana
1 menit NA NA 30 60 BPBD
alam, Non Alam dan Sosial
Tingkat Terdeteksinya
2 Bencana Alam, Non Alam dan % NA NA 100 100 BPBD
Sosial
3 Dok Penanggulangan Bencana dok 0 0 3 3 BPBD
Persentase Penduduk yang
4 memiliki Pengetahuan tentang % NA NA 0.3 0.3 BPBD
Kesiapsiagaan Bencana
Pembentukan Desa Tangguh
5 Desa 3 3 3 3 BPBD
Bencana

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 76


Status
Kondisi Kinerja Awal Target
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/In Capaian Terhadap
No dikator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun Target OPD
Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pembentukan Sekolah Aman
6 Sekolah 0 28 70 14 BPBD
Bencana
Persentase Sarana dan
7 Prasarana terdampak yang % NA NA 100 100 BPBD
ditangani
Persentase Masyarakat
8 terdampak yang mendapat % NA NA 100 100 BPBD
penanganan
PROGRAM KEMITRAAN
II PENGEMBANGAN
WAWASAN KEBANGSAAN
Persentase Ormas yang
9 mendapatkan peningkatan % 19 22 33 33 Kesbang
Wasbang
10 Persentase Ormas aktif % 18.75 22.22 28 24.45 Kesbang
Kasus konflik antar umat
11 Kasus 0 0 0 0 Kesbang
beragama
Keberadaan aliran yang
12 menyimpang dari nilai-nilai Jumlah 0 0 0 0 Kesbang
agama
PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT UNTUK
III
MENJAGA KETERTIBAN DAN
KEAMANAN
Persentase kecamatan yang
13 % 71.43 71.43 78.57 78.57 Satpolpp
memenuhi SPM rasio Linmas
Persentase jumlah anggota
14 % 18.6 19.,6 21.,1 21.1 Satpolpp
Satlinmas terlatih
Persentase pos siskamling
15 % 62.56 62.56 67.1 Satpolpp
aktif tingkat desa
Persentase penanganan
16 konflik sosial yang terjadi % 100 100 100 100 Kesbang
dimasyarakat
PROGRAM PENINGKATAN
PEMBERANTASAN
IV
PENYAKIT MASYARAKAT
(PEKAT)
Persentase penurunan jumlah
kasus hukum penyalahgunaan
17 % 100 100 100 100 Kesbang
Narkoba yang dilakukan oleh
pelajar
Persentase peningkatan
18 jumlah kegiatan pembinaan % 5 20 20 20 Kesbang
politik daerah
Persentase partisipasi Tdk ada Tdk ada Tdk ada
19 % 67.7 Kesbang
masyarakat dalam Pemilu Pemilu Pemilu Pemilu
PROGRAM PENINGKATAN
V KEAMANAN DAN
KENYAMANAN LINGKUNGAN
Cakupan patroli petugas
20 kali 120 120 120 108 Satpol PP
Satpol PP
PROGRAM PEMELIHARAAN
VI KANTRANTIBMAS DAN
PENCEGAHAN TINDAK

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 77


Status
Kondisi Kinerja Awal Target
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/In Capaian Terhadap
No dikator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun Target OPD
Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KRIMINAL
Persentase pelanggaran
Peraturan Daerah, Keputusan
21 % 100 100 100 100 Satpol PP
Kepala Daerah yang
terselesaian
PROGRAM PENINGKATAN
PEMBERANTASAN
VII
PENYAKIT MASYARAKAT
(PEKAT)
Persentase pelanggaran
Peraturan Daerah, Keputusan
22 % 100.00 100.00 100.00 58.33 Satpol PP
Kepala Daerah yang
terselesaian
PROGRAM PENINGKATAN
KESIAGAAN DAN
VIII
PENCEGAHAN BAHAYA
KEBAKARAN
Prosentase Tingkat waktu
tanggap (response time rate)
23 % 100 100 100 100 Satpol PP
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Ketertiban Umum


dan Perlindungan Masyarakat, apabila dibandingkan antara
realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 23 target indikator, sebanyak 5 indikator berstatus tidak
tercapai dan 18 indikator berstatus telah tercapai.

6. Sosial
Kinerja penyelenggaran urusan Sosial ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 16 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 78


Tabel 2.70
Capaian Kinerja Urusan Sosial Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Target akhir Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan periode Tahun Target OPD
Pembangunan 2015 2016 2017 RPJMD 2017 RKPD tahun
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
I PENINGKATAN
JAMINAN SOSIAL
Persentase (%) fakir
miskin yang
1 % 14.7 22.2 30.2 29.5 26,14 Dinsos
mendapatkan
perlindungan sosial
Persentase (%) anak
telantar yang
2 % 1.1 1.2 1.3 1.8 2,24 Dinsos
mendapatkan
perlindungan sosial
Persentase (%)
penyandang cacat
fisik dan mental,
3 serta lanjut usia tidak % 6.8 6.7 9.6 26.5 7,57 Dinsos
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial
PROGRAM
PELAYANAN DAN
II REHABILITASI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
Persentase (%) anak
yang mendapatkan
layanan rehabilitasi
4 % 12.44 12.79 13.13 14.51 9,21 Dinsos
sosial berbasis
keluarga dan
masyarakat
Persentase (%)
lanjut usia terlantar
yang mendapatkan
5 % 0.66 1.24 1.65 4.13 2.08 Dinsos
pelayanan sosial
berbasis keluarga
dan masyarakat
Persentase (%) tuna
sosial selain orang
dengan HIV/AIDS
6 yang mendapatkan % - 10.04 15.06 25.4 13,97 Dinsos
rehabilitasi sosial
berbasis keluarga
dan masyarakat
PROGRAM
PEMBINAAN PARA
III PENYANDANG
CACAT DAN
TRAUMA
Persentase (%)
penyandang
7 % 1.27 3.06 3.31 4.33 3,94 Dinsos
disabilitas yang
mendapatkan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 79


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Target akhir Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan periode Tahun Target OPD
Pembangunan 2015 2016 2017 RPJMD 2017 RKPD tahun
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
layanan rehabilitasi
sosial berbasis
keluarga dan
masyarakat
PROGRAM
PEMBINAAN EKS
PENYANDANG
PENYAKIT SOSIAL
IV
(EKS NARAPIDANA,
PSK, NARKOBA
DAN PENYAKIT
SOSIAL LAINNYA)
Persentase Eks
penyandang
penyakit sosial (eks
Narapidana, PSK,
8 % 19.27 17.82 26.72 45.08 27,65 Dinsos
Narkoba Dan
penyakit Sosial
Lainnya) yang telah
terbina
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
FAKIR MISKIN,
KOMUNITAS ADAT
TERPENCIL (KAT)
V
DAN PENYANDANG
MASALAH
KESEJAHTERAAN
SOSIAL (PMKS)
LAINNYA
Persentase (%)
PMKS skala
kab/kota yang
menerima program
pemberdayaan
9 sosial melalui % 0.94 1.18 1.23 1.47 1,12 Dinsos
Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial
ekonomi sejenis
lainnya
Persentase lembaga
pengumpul
10 % - - 1.85 10.37 0,93 Dinsos
sumbangan sosial
yang mendapat ijin
Persentase (%)
Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
11 (PSKS) yang % 13.33 13.33 13.72 14.9 10,9 Dinsos
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
PROGRAM
VI PEMBINAAN PANTI
ASUHAN/PANTI

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 80


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Target akhir Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan periode Tahun Target OPD
Pembangunan 2015 2016 2017 RPJMD 2017 RKPD tahun
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JOMPO
Persentase (%)
panti sosial skala
kabupaten/kota yang
12 % 81.40 83.72 88.37 100 72,5 Dinsos
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial
PROGRAM
VII PENANGANAN
KORBAN BENCANA
Persentase (%)
korban bencana
kab/kota yang
terpenuhi kebutuhan
13 % 9.85 7.56 7.56 7.56 6,50 Dinsos
dasarnya pada saat
pra bencana,
tanggap darurat dan
pasca bencana
Persentase (%)
korban bencana
(alam dan sosial)
Kabupaten/kota yang
14 % - - 100 100 100 Dinsos
mendapatkan
layanan dukungan
psikososial pada
saat pasca bencana
Jumlah TMP yang
15 unit 1 1 1 1 1 Dinsos
terawat
PROGRAM
PENGEMBANGAN
VIII
NILAI-NILAI
KEPAHLAWANAN
Persentase Veteran,
keluarga pahlawan
16 % - 15.38 30.77 15,38 Dinsos
yang mendapat
bantuan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Sosial, apabila


dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan target
RKPD Demak 2017, dari sejumlah 16 target indikator, hanya 6
indikator berstatus telah tercapai, dan 10 indikator berstatus tidak
tercapai.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 81


2.2.2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
1. Tenaga Kerja
Kinerja penyelenggaran urusan Tenaga Kerja ditunjukkan
oleh capaian kinerja sebanyak 18 target indikator kinerja dalam
RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-
2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.71
Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Status
Kondisi Kinerja Awal Target Target
Aspek/Fokus/Bidang/Ur Capaian Terhadap
akhir
No usan/Indikator Kinerja Satuan Tahun Target OPD
periode
Pembangunan Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD
RPJMD
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
PENINGKATAN
I KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA
1 Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
% 78.87 88.73 80.00 87.91 47,64 Dinakerind
pelatihan berbasis
kompetensi
2 Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
% 72.73 - 75.00 72.73 72 Dinakerind
pelatihan berbasis
Kewirausahaan
3 Persentase perijinan
lembaga pelatihan kerja % 82.86 82.86 85.71 97.50 97,56 Dinakerind
swasta
4 Persentase akreditasi
lembaga pelatihan kerja % - - 6.67 28.57 7,32 Dinakerind
swasta
5 Persentase
produktivitas lembaga % - - 10.00 30.77 7,32 Dinakerind
pelatihan swasta
6 Persentase
produktivitas perusahan % - - 1.36 6.78 1,0 Dinakerind
kecil
II PROGRAM
PENINGKATAN
KESEMPATAN KERJA
7 Pencari kerja yang
% 32.53 40.57 40.77 44.00 40,46 Dinakerind
ditempatkan
8 Persentase pengisian
% 40.43 42.39 43.48 54.35 61,78 Dinakerind
lowongan kerja
9 TKI yang terlindungi Pra
% 100.00 100.00 100 100 100 Dinakerind
dan Pasca Penempatan
10 Persentase IMTA yang
melaksanakan % 100.00 100.00 100 100 100 Dinakerind
perpanjangan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 82


Status
Kondisi Kinerja Awal Target Target
Aspek/Fokus/Bidang/Ur Capaian Terhadap
akhir
No usan/Indikator Kinerja Satuan Tahun Target OPD
periode
Pembangunan Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD
RPJMD
tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
III PROGRAM
PERLINDUNGAN DAN
PENGEMBANGAN
LEMBAGA
KETENAGAKERJAAN

11 Persentase Perusahaan
% 3.51 2.18 4.37 13.10 3,49 Dinakerind
yang memiliki PKB
12 Persentase Perusahaan
% 11.62 12.01 12.45 14.19 13,76 Dinakerind
yang memiliki PP
13 Besaran Kasus yang
diselesaiakan dengan % 25.00 70.00 70.00 50.00 28 Dinakerind
Perjanjian Bersama
14 Angka sengketa
pengusaha-pekerja % 100 100 100 100 100 Dinakerind
yang diselesaikan
15 Persentase lembaga
ketenagakerjaan yang % 53.33 71.67 71.67 100.00 118,33 Dinakerind
aktif
16 Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
% 64.23 56.31 83.68 85.00 98,25 Dinakerind
program BPJS
Ketenagakerjaan
17 Persentase Perusahaan
yang menerapkan % - 2.18 4.37 13.10 6,55 Dinakerind
Struktur Skala Upah
18 Rasio Pencapaian KHL
% 104,90 103,89 110,97 111 108,88 Dinakerind
dengan UMK

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Ketenagakerjaan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 18 target indikator,
sebanyak 15 indikator berstatus telah tercapai, dan 3 indikator
berstatus tidak tercapai.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Kinerja penyelenggaran urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak
10 target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel
berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 83


Tabel 2.72
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidan Kondisi Kinerja Awal Target
Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
2015 2016 2017 Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan
tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PROGRAM
PENINGKATAN
KUALITAS HIDUP
I
DAN
PERLINDUNGAN
PEREMPUAN
1 Kasus KDRT kasus 30 30 29 16 KP2PA
2 Kasus kekerasan
kasus 50 53 51 48 KP2PA
terhadap anak
3 Kasus kekerasan
terhadap kasus 25 25 23 16 KP2PA
perempuan
4 Kasus Trafiking kasus 2 2 2 0 KP2PA
II PROGRAM
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
PENGARUSUTAM
AAN GENDER DAN
ANAK
5 Persentase
Kelembagaan PUG % 37.33 37.33 38.5 37,04 KP2PA
dan PUHA aktif
III PROGRAM
PENINGKATAN
PERAN SERTA
DAN
KESETARAAN
GENDER DALAM
PEMBANGUNAN
6 Persentase
kontribusi
pendapatan % 35.9 35.9 36 36 KP2PA
perempuan dalam
keluarga
7 Angka perceraian kasus 2284 2284 2235 1967 KP2PA
8 Anak yang
berhadapan dengan kasus 25 25 23 27 KP2PA
hukum
9 Angka pernikahan
kasus 442 442 390 205 KP2PA
dini
IV PROGRAM
KESERASIAN
KEBIJAKAN
PENINGKATAN
KUALITAS ANAK
DAN PEREMPUAN
10 Rasio perempuan
dalam Jabatan rasio 10.28 10.28 11 14 KP2PA
publik

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 84


Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan Anak, apabila dibandingkan antara
realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 10 target indikator, sebanyak 6 indikator tersebut
berstatus telah tercapai dan 4 indikator berstatus tidak tercapai.

3. Pangan
Kinerja penyelenggaran urusan Pangan ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 18 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.73
Capaian Kinerja Urusan Pangan
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/I Capaian
Terhadap
No ndikator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun OPD
2015 2016 2017 Target RKPD
Daerah 2017
tahun 2017
PENINGKATAN KETAHANAN
I PANGAN PERTANIAN /
PERKEBUNAN
1 Penanganan Daerah Rawan
% 62 41,70 Dinpertan
Pangan
2 Skor Pola Pangan Harapan Angka
94.8 87,40 Dinpertan
(PPH) score
3 Ketersediaan Pangan Utama % 31.75 379,254 Dinpertan
4 Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses % 100 100 Dinpertan
pangan didaerah
5 Stabilitas Harga dan pasokan
% 80 92,86 Dinpertan
pangan
6 Penguatan cadangan pangan ton 673 6,89 Dinpertan
7 Jumlah desa berstatus mandiri
desa 12 10 Dinpertan
pangan
8 Persentase desa yang
memiliki lumbung pangan % 9.24 9,63 Dinpertan
masyarakat
9 Persentase wilayah
kecamatan yang memiliki % 30 71 Dinpertan
lembaga distribusi pangan
10 Pengawasan dan pembinaan
% 89.09 88,23 Dinpertan
keamanan pangan
II PROGRAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI
11 Persentase kelompok tani dan
% 100 100 Dinpertan
gapoktan yang dibina dan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 85


No Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/I Satuan Kondisi Kinerja Awal Target Capaian Status OPD
ndikator Kinerja Pembangunan
disuluh Tahun Terhadap
III PROGRAM Daerah
PENINGKATAN 2017 Target RKPD
PEMASARAN HASIL tahun 2017
PRODUKSI PERTANIAN /
PERKEBUNAN
12 Jumlah kemitraan kerja sama
bh 3 2 Dinpertan
yang dijalin
13 Jumlah pameran/promosi yang
kali 6 6 Dinpertan
diikuti
IV PROGRAM PENINGKATAN
PENERAPAN TEKNOLOGI
PERTANIAN/PERKEBUNAN
14 Laporan hasil litbang teknologi
ada/tdk ada ada Dinpertan
tepat guna
15 Pelatihan penerapan teknologi
kali 6 6 Dinpertan
tepat guna
V PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI PERTANIAN /
PERKEBUNAN
16 Jumlah kursus dan
demonstrasi penyuluhan % 100 100 Dinpertan
pertanian/perkebunan
VII PROGRAM
PEMBERDAYAAN
PENYULUH PERTANIAN /
PERKEBUNAN LAPANGAN
17 SDM Penyuluh yang
mempunyai kompetensi sesuai % 60 51,58 Dinpertan
standart
VIII PROGRAM PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN
18 Persentase penguatan
Dinpertan
cadangan pangan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pangan, apabila


dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan target
RKPD Demak 2017, dari sejumlah 18 target indikator, sebanyak 12
indikator berstatus telah tercapai, 6 indikator berstatus tidak
tercapai.

4. Pertanahan
Kinerja penyelenggaran urusan Pertanahan ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 4 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 86


Tabel 2.74
Capaian Kinerja Urusan Pertanahan Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi
Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/Indikator kinerja pada Capaian
No Satuan Target OPD
Kinerja Pembangunan Daerah 2015 2016 2017 akhir periode Tahun 2017
RPJMD
RPJMD
Tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM PENATAAN PENGUASAAN,
PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN
I
PEMANFAATAN TANAH

1 jumlah bidang tanah milik pemkab eks


bondo deso yang desa berubah status
bidang 20 78.03 20 Setda
menjadi kelurahan yang telah
tersertifikasi
2 Persentase Tanah Pemkab yang
% 50 Setda
bersertifikat
3 ,persentase rupabumi unsur buatan yg te
% 40 100 40 Setda
ridentifikasi
II PENYELESAIAN KONFLIK-KONFLIK
PERTANAHAN
4 Persentase tanah milik pemerintah yang
telah terpapanisasi dan persentase % 100 100 100 Setda
tukar-menukar tanah kas yang difasilitasi

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pertanahan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 4 target indikator,
sebanyak 4 indikator berstatus telah tercapai.

5. Lingkungan Hidup
Kinerja penyelenggaran urusan Lingkungan Hidup
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 8 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada table berikut.
Tabel 2.75
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/Indi Capaian Terhadap
No kator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun Target OPD
2015 2016 2017
Daerah 2017 RKPD tahun
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PROGRAM PENGENDALIAN
I PENCEMARAN DAN
PERUSAKAN LH
1 Prosentase pemantauan status
mutu air, rasio cakupan
% 20 20 20 20 DinLH
pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDAL

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 87


Kondisi Kinerja Awal Target Status
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/Indi Capaian Terhadap
No kator Kinerja Pembangunan Satuan Tahun Target OPD
2015 2016 2017
Daerah 2017 RKPD tahun
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
II PROGRAM PERLINDUNGAN
DAN KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM (SDA)
2 Rasio cakupan penghijauan
wilayah penghijauam wilayah Ha 5 5 5.011 5.011 DinLH
konservasi dan rawan abrasi
III PROGRAM PENGEMBANGAN
KINERJA PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
3 Prosentase kelompok
masyarakat yang melakukan kelompok 5 10 3 3 DinLH
pengelolaan sampah standar 3 R
IV PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS DAN AKSES
INFORMASI SDA DAN LH
4 Informasi mengenai luasan lahan
dan/atau tanah untuk produksi
dok 5 5 8 8 DinLH
biomassa yang telah ditetapkan
status kerusakannya
5 Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
6 Standart IKLH indeks 37 37 65 47.91 DinLH
7 Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
8 Persentase RTH Publik di
% 0 0 0 0 DinLH
wilayah perkotaan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Lingkungan


Hidup, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017
dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 8 target indikator,
sebanyak6 indikator berstatus telah tercapai, 2 indikator berstatus
tidak tercapai.

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Kinerja penyelenggaran urusan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 6
target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel
berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 88


Tabel 2.76
Capaian Kinerja Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidan Kondisi Kinerja Awal Target
Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
2015 2016 2017 Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan
tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I PROGRAM
PENATAAN
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
1 Rasio penduduk ber
KTP % 89 89 90 97.11 Dindukcapil

2 Rasio bayi ber-akte


kelahiran % 89 89 90 91.48 Dindukcapil

3 Kepemilikan akta
kelahiran % 87 87 88 87.89 Dindukcapil

4 Rasio pasangan
berakte nikah % 100 100 100 100 Dindukcapil

5 Ketersediaan
database Ada Ada Ada Ada Dindukcapil
kependudukan
6 Cakupan Akte
Kematian % 1 1 1 7.49 Dindukcapil

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Kependudukan


dan Catatan Sipil, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja
tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 6
target indikator, sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai, 1
indikator berstatus tidak tercapai.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Kinerja penyelenggaran urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 11 target
indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten
Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 89


Tabel 2.77
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Terhadap
Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi Kinerja Awal Target Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PENINGKATAN
KAPASITAS
I APARATUR
PEMERINTAHA
DESA
1 % Desa memiliki
RPJM desa dan
Dinpermasdes
APBdes, RKPDes % 100 100 100 100
P2KB
seuai dengan
peraturan yang ada
2 persentase
aparatur desa yang
memiliki
Dinpermasdes
kompetensi % 100 100 100 100
P2KB
menyususn dok
perencanaan dan
penganggaran
II PROGRAM
PENGEMBANGAN
LEMBAGA
EKONOMI
PEDESAAN
3 Persentase
terbentuknya Dinpermasdes
% 8.23 8.23 8.23 32,5
Bumdes, 5 desa P2KB
tiap tahun
4 Persentase
perkembangan
Posyantek yang
Dinpermasdes
ada di masyarakat % 21.42 21.42 21.42 21,14
P2KB
(2 posyantek tiap
kecamatan sampai
tahun 2021)
III PROGRAM
PENINGKATAN
KEBERDAYAAN
MASYARAKAT
PEDESAAN
5 Rata-rata jumlah Dinpermasdes
% 16.9 16.9 16.9 16,9
kelompok binaan P2KB
6 % LPM Aktif Dinpermasdes
% 100 100 100 100
P2KB
7 Persentase Dinpermasdes
% 100 100 100 100
posyandu aktif P2KB
8 persentase PKK Dinpermasdes
% 100 100 100 100
aktif P2KB
9 % kelompok adat Dinpermasdes
% 35.7 35.7 35.7 35,7
istiadat yang dibina P2KB
IV PROGRAM
PENINGKATA
PARTISIPASI

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 90


Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi Kinerja Awal Target Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MASYARAKAT
DALAM
MEMBANGUN
DESA
10 Persentase
partisipasi Dinpermasdes
% 0 0 17 17
masyarakat dalam P2KB
membangun desa
V PROGRAM
PENINGKATAN
PRAN
PEREMPUAN DI
PEDESAAN
11 Persentase
kelompok Dinpermasdes
% 0 0 36.6 36,6
peremuan yang P2KB
dibina

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pemberdayaan


Masyarakat dan Desa, apabila dibandingkan antara realisasi
kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 11 target indikator, sebanyak 10 indikator berstatus telah
tercapai, dan 1 indikator berstatus tidak tercapai.

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Kinerja penyelenggaran urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 15
target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD
Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel
berikut.
Tabel 2.78
Capaian Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi Kinerja Awal Target Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I PROGRAM
KELUARGA
BERENCANA
1 Persentase KB aktif % 75.64 76 76.5 73,34 Dinpermasdes

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 91


Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi Kinerja Awal Target Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P2KB
II PROGRAM
PELAYANAN
KONTRASEPSI
2 Angka kelahiran
Dinpermasdes
pada remaja usia % 46 44 58.6 58,6
P2KB
15-19 tahun
3 Dinpermasdes
% 0 15.41 1.7 16,2
Drop out KB P2KB
4 Cakupan PUS yang
Dinpermasdes
istrinya dibawah 20 % 0 58.6 30 58
P2KB
tahun
5 Dinpermasdes
% 1.5 1.67 100 0,89
Cakupan KB Pria P2KB
III PROGRAM
PEMBINAAN
PERAN SERTA
MASYARAKAT
DALAM
PELAYANAN
KB/KR YANG
MADIRI
6 Cakupan
penyediaan alat
dan obat Dinpermasdes
% 0 25 100 100
kontrasepsi untuk P2KB
memenuhi
permintaan
7 PROGRAM
PENGEMBANGAN
PUSAT
PELAYANAN
INFORMASI DAN
KONSELING KRR
8 Prosentase
kecamatan memiliki Dinpermasdes
% 100 100 100 100
fasilitas pelayanan P2KB
konseling remaja
9 Dinpermasdes
% 100 100 100 100
Rasio PPKBD P2KB
IV PROGRAM
PENYIAPAN
TENAGA
PENDAMPING
KELOMPOK BINA
KELUARGA
10 Prosentase desa /
kelurahan yang Dinpermasdes
% 0 100 100 100
mempunyai tribina P2KB
aktif
V PROGRAM
PENGEMBANGAN
MODEL
OPERASIONAL
BKB POSYANDU

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 92


Aspek/Fokus/Bidan
Kondisi Kinerja Awal Target Status
g/Urusan/Indikator
Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan OPD
Tahun 2017 Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PADU
11 Prosentase BKB Dinpermasdes
% 0 100 100 100
Aktif P2KB
VI PROGRAM
PENGEMBANGAN
BAHAN
INFORMASI
TENTANG
PENGASUHAN
DAN PEMBINAAN
TUMBUH
KEMBANG ANAK
12 Prosentase
terpenuhinya Dinpermasdes
% 0 100 100 100
informasi tumbuh P2KB
kembang anak
VIII PROGRAM
PENINGKATAN
PENANGGULANG
AN NARKOBA,
PMS TERMASUK
HIV/AIDS
13 % PIK KRR yg
mendapatkan
Dinpermasdes
pengetahuan yg % 100 100 100 100
P2KB
kompeehensif ttg
HIV AIDS
IX PROGRAM
PROMOSI
KESEHATAN IBU
BAYI DAN ANAK
BALITA MELALUI
KELOMPOK
KEGIATAN
DIMASYARAKAT
(PPKS )
14 Menurunya resiko
Dinpermasdes
kelahiran bayi dg % 100 100 100 100
P2KB
BBLR
X PENINGKATAN
KAPSITAS SDM
PENYULUH KB
15 Rasio Petugas
Dinpermasdes
Lapangan Penyuluh % 0 0 40 100
P2KB
KB

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Keluarga


Berencana dan Keluarga Sejahtera, apabila dibandingkan antara

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 93


realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 15 target indikator, sebanyak 13 indikator berstatus
telah tercapai, 2 indikator berstatus tidak tercapai.

9. Perhubungan
Kinerja penyelenggaran urusan Perhubungan ditunjukkan
oleh capaian kinerja sebanyak 11 target indikator kinerja dalam
RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-
2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.79
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Status
Kondisi Kinerja Kondisi
Target Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan Awal kinerja Capaian
Target
No /Indikator Kinerja Satuan pada akhir Tahun OPD
RKPD
Pembangunan Daerah periode 2017
2015 2016 2017 tahun
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM REHABILITASI
DAN PEMELIHARAAN
I
PRASARANA DAN
FASILITAS LLAJ
1 Jumlah terminal terpelihara Lokasi 3 3 3 5 66.70% Dinhub
2 Alat uji dalam kondisi baik unit 9 9 9 15 100% Dinhub
II PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN ANGKUTAN
3 Tersedianya angkutan
umum yang melayani
wilayah yang telah tersedia unit 598 598 598 608 72% Dinhub
jaringan jalan untuk jaringan
jalan kabupaten
Rekom ijin trayek yang
unit 100 100 100 115 100% Dinhub
4 dikeluarkan
5 Penurunan angka
rasio 517.5 517.5 517.5 339.53 0% Dinhub
kecelakaan
III PEMBANGUNAN SARANA
DAN PRASARANA DINHUB
PERHUBUNGAN
6 Jumlah terminal tersedia lokasi 3 3 4 7 50% Dinhub
7 Jumlah halte tersedia lokasi 7 7 8 12 50% Dinhub
IV PROGRAM
PENGENDALIAN DAN
DINHUB
PENGAMANAN LALU
LINTAS
8 Persentase sarana
perlengkapan jalan dalam
kondisi baik (rambu, marka,
% 30 30 45 100 215% Dinhub
APILL, warninglight,
guardrail, cermin tikungan,
paku jalan dll)
VI PROGRAM PENINGKATAN
KELAIKAN
DINHUB
PENGOPERASIAN
KENDARAAN BERMOTOR

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 94


Status
Kondisi Kinerja Kondisi
Target Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan Awal kinerja Capaian
Target
No /Indikator Kinerja Satuan pada akhir Tahun OPD
RKPD
Pembangunan Daerah periode 2017
2015 2016 2017 tahun
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9 Persentase uji kir angkutan
% 30 30 45 100 40.20% Dinhub
umum
VII PROGRAM PELAYANAN
PERKAPALAN
10 Ijin pas kecil kapal dan
pemasangan tanda
unit 1140 1140 1140 1200 106% Dinhub
kebangsaan kapal dibawah
7 Gt diterbitkan
VIII PROGRAM
PEMBANGUNAN
PRASARANA DAN
FASILITAS
PERHUBUNGAN
11 Jumlah dok pengelolaan
jaringan transportasi dan dok 1 1 2 12 0% Dinhub
LLAJ

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Perhubungan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 11 target indikator,
sebanyak 4 indikator berstatus tercapai, 7 indikator berstatus
tidak tercapai.

10. Komunikasi dan Informatika


Kinerja penyelenggaran urusan Komunikasi dan Informatika
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 6 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.80
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Terhadap Target
RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Status
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Terhada
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/ Capaian
pada p Target
No Indikator Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir RKPD
Pembangunan Daerah 2017
2015 2016 2017 periode tahun
RPJMD 2017

PROGRAM
PENGEMBANGAN
I
KOMUNIKASI, INFORMASI
DAN MEDIA MASSA

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 95


Kondisi Status
Kondisi Kinerja Awal Target kinerja Terhada
Aspek/Fokus/Bidang/Urusan/ Capaian
pada p Target
No Indikator Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir RKPD
Pembangunan Daerah 2017
2015 2016 2017 periode tahun
RPJMD 2017

1 PersentaseSKPD yang
% 50 50 50 100 100 Dinkominfo
memiliki portal web site
2 Persentase instansi
pemerintah daerah yang % 50 50 50 100 100 Dinkominfo
menggunakan e-Gov
3 persentase menara
telekomunikasi/bts yang
unit 176 176 176 196 183 Dinkominfo
memiliki ijin dan
diperpanjang
4 Sistem infirmasi Pelayanan
% n/a n/a 2 6 3 Dinkominfo
Publik yang berbasis IT
II PROGRAM FASILITASI
PENINGKATAN SDM
BIDANG KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
5 Persentase SDM SKPD
yang memiliki pengetahuan
% 30 30 32 40 40 Dinkominfo
dan keterampilan dalam
bidang TIK
III PROGRAM KERJASAMA
INFORMASI DAN MEDIA
MASSA
6 Badan publik yang telah
% 40 40 40 60 36 Dinkominfo
menyampaikan DIP

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

• Status thdp Target Capaian Target RPJMD s/d 2016 telah tercapai
Akhir RPJMD:
Capaian Target RPJMD s/d 2016 akan tercapai
Capaian Target RPJMD s/d 2016 perlu upaya
keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Komunikasi dan


Informatika, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun
2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 6 target
indikator, sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai, dan 1
indikator berstatus tidak tercapai.

11. Koperasi dan UKM


Kinerja penyelenggaran urusan Koperasi dan UKM
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 6 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 96


Tabel 2.81
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
/Urusan/Indikator kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
2015 2016 2017
Pembangunan periode 2017 RKPD tahun
Daerah RPJMD 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penciptaan iklim
usaha kecil
I
menengah yang
kondusif
1 Jumlah usaha mikro Dindagkop
unit 675 675 675 1200 765
kecil yang dibina UKM
III Pengembangan
kewirausahan dan
keunggulan
kompetitif UKM
2 Prosentase usaha
Dindagkop
mikro menjadi usaha % 0.60 0.60 0.60 2.5 0,45
UKM
kecil
3 Prosentase Dindagkop
% 2.30 2.30 2.30 4.40 2,30
Peningkatan UMKM UKM
III Pengembangan
sistem pendukung
usaha bagi UMKM
4 Prosentase UMKM
yang telah mengikuti Dindagkop
% 37.48 37.48 37.48 62.69 37,48
pameran promosi UKM
produk
5 Persentase UMKM
yang menjalin Dindagkop
% 0.7 0.7 0.7 1.5 0,7
kemitraan dengan UKM
pelaku usaha besar
IV Peningkatan kualitas
kelembagaan
koperasi
6 Prosentase koperasi Dindagkop
% 80 80 80 84 82,90
aktif UKM

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Koperasi dan


UMKM, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017
dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 6 target indikator,
sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai, indikator 1 berstatus
tidak tercapai.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 97


12. Penanaman Modal
Kinerja penyelenggaran urusan Penanaman Modal
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 12 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 2.82
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Kondisi
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Capaian Terhadap
kinerja pada
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
akhir periode
Pembangunan 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017 RPJMD
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENINGKATAN
PROMOSI DAN
KERJASAMA
INVESTASI
1 Presentase nilai dan
jumlah Investasi
% 15 15 15 30 62.3 Dinpmptsp
yang berhasil
ditanamkan
2 Tersedianya
informasi peluang
kali 1 1 1 1 1 Dinpmptsp
usaha sektor/bidang
usaha unggulan
3 Terselenggaranya
fasilitasi pemerintah
kali 1 1 1 1 Dinpmptsp
daerah dalam rangka
kerjsama kemitraan
4 4.Terselenggaranya
promosi peluang kali 3 3 3 3 3 Dinpmptsp
penanaman modal
5 5. Tersedianya
informasi potensi
peluang investasi jenis 15 15 15 15 16 Dinpmptsp
melalui panggung
reklame dan baliho
6 6. Terselenggaranya
sosialisasi kebijakan
penanaman modal kali 1 1 1 2 1 Dinpmptsp
kepada masyarakat
dunia usaha
II PROGRAM
PENINGKATAN
IKLIM INVESTASI
DAN REALISASI
INVESTASI
7 Jumlah investor
berskala nasional Jumlah 4 4 4 20 339 Dinpmptsp
(PMDN/PMA)
8 Jumlah nilai investasi US$ US$ US$ US$ US$
berskala nasional 45.284.500. 45.284.500.0 45.284.50 271.718.200. 8.426.700
(PMDN/PMA) 000 (PMA) 00 (PMA) 0.000 000 (PMA) (PMA)
Nilai Dinpmptsp
2.141.667.0 2.141.667.00 (PMA) 12.981.252.0 1.250.422.
00.000 0.000 2.141.667. 00.000 600
(PMDN) (PMDN) 000.000 (PMDN) (PMDN)

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 98


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Kondisi
Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Capaian Terhadap
kinerja pada
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
akhir periode
Pembangunan 2017 RKPD tahun
2015 2016 2017 RPJMD
Daerah 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(PMDN)
9 Jumlah Izin dan
nonperizinan bidang
dok
penanaman modal
/ketetap 6.9 6.9 6.9 42000 4689 Dinpmptsp
melalui Pelayanan
an
Terpadu Satu Pintu
(PTSP)
10 Terselenggaranya
bimbingan
pelaksanaan
Kegiatan kali 2 2 2 10 2 Dinpmptsp
Penanaman Modal
kepada masyarakat
dunia usaha
11 Terimplementasikan
nya Sistem
Pelayanan Informasi
sudah sudah sudah sudah sudah sudah Dinpmptsp
dan Perizinan
Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE)
III PROGRAM
PENYIAPAN
POTENSI
SUMBERDAYA,
SARANA DAN
PRASARANA
DAERAH
12 Tersedianya data
dan informasi lahan
industri dan
tercapainya
pemetaaan pemohon % 90 90 90 90 90 Dinpmptsp
perizinan , kualitas
pelayanan publik dan
kelancaran perizinan
yang ditetapkan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Penanaman


Modal, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017
dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 12 target
indikator, sebanyak 11 indikator berstatus telah tercapai, 1
indikator berstatus tidak tercapai.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 99


13. Kepemudaan dan Olahraga
Kinerja penyelenggaran urusan Kepemudaan dan Olahraga
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 12 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.83
Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Terhadap Target RKPD
Tahun 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang Status
/Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD
2015 2016 2017
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
PENGEMBANGAN
I DAN KESERASIAN
KEBIJAKAN
PEMUDA
1 Jumlah Kegiatan
unit 20 21 21 84 6 Dinpora
Kepemudaan
II PROGRAM
PENINGKATAN
PERAN SERTA
KEPEMUDAAN
2 Jumlah organisasi
kelompok 25 28 28 112 28 Dinpora
pemuda
III PROGRAM
PENINGKATAN
UPAYA
PENUMBUHAN
KEWIRAUSAHAAN
DAN KECAKAPAN
HIDUP PEMUDA
3 Jumlah pemuda
yang mampu orang 10 15 20 100 17 Dinpora
berwirausaha
IV PROGRAM
PENINGKATAN
PERAN SERTA
KEPEMUDAAN
4 Jumlah Organisasi
kelompok 93 95 95 100 95 Dinpora
Olaraga
5 Prosentase
Organisasi Olahraga % 90 90 90 95 92 Dinpora
Aktif
V PROGRAM
PEMBINAAN DAN
PEMASYARAKATA
N OLAHRAGA
6 Jumlah Kegiatan
kegiatan 20 21 21 21 21 Dinpora
Olahraga
7 Jumlah Tenaga
orang NA 75 150 350 200 Dinpora
Pembina Mahir
VI PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN DAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 100


Aspek/Fokus/Bidang Status
/Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD
2015 2016 2017
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MANAJEMEN
OLAHRAGA
8 Jumlah Klub
unit 10 11 11 11 11 Dinpora
Olaraga
9 Jumlah Organisasi
kelompok 93 95 95 95 95 Dinpora
Olahraga
VII PROGRAM
PENINGKATAN
SARANA
PRASARANA
OLAHRAGA
10 Gelanggang /Balai
Remaja (Selain Milik unit 1 1 1 2 0 Dinpora
Swasta)
11 Jumlah gedung
unit 1 1 1 2 4 Dinpora
olahraga
12 Rasio Lapangan
285 285 285 285 70 Dinpora
olahraga

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Kepemudaan dan


Olahraga, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun
2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 12 target
indikator, sebanyak 8 indikator berstatus telah tercapai, 4
indikator berstatus tidak tercapai.

14. Statistik
Kinerja penyelenggaran urusan Statistik ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 2 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 101


Tabel 2.84
Capaian Kinerja Urusan Statistik Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021

Status
Kondisi
Kondisi Kinerja Awal Target Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Uru kinerja Capaian
Target
No san/Indikator Kinerja Satuan pada akhir Tahun OPD
RKPD
Pembangunan Daerah periode 2017
tahun
2015 2016 2017 RPJMD
2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENGEMBANGAN
DATA/INFORMASI/STA
TISTIK DAERAH
1 Tersedianya data dan
% 100 100 Dinkominfo
informasi statistik daerah
2 Persentase kreativitas
dan inovasi yang masuk 11.11% Bappeda Litbang
SIDa

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Statistik, apabila


dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan target
RKPD Demak 2017, dari sejumlah 2 target indikator, sebanyak 1
indikator berstatus telah tercapai dan 1 indikator tidak tercapai.

15. Persandian
Kinerja penyelenggaran urusan Persandian ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 1 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 2.85
Capaian Kinerja Urusan Persandian Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021

Status
Kondisi
Kondisi Kinerja Awal Target Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Uru kinerja Capaian
Target
No san/Indikator Kinerja Satuan pada akhir Tahun OPD
RKPD
Pembangunan Daerah periode 2017
tahun
2015 2016 2017 RPJMD
2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENINGKATAN
PELAYANAN DAN
KINERJA APARATUR
PEMERINTAH

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 102


Status
Kondisi
Kondisi Kinerja Awal Target Terhadap
Aspek/Fokus/Bidang/Uru kinerja Capaian
Target
No san/Indikator Kinerja Satuan pada akhir Tahun OPD
RKPD
Pembangunan Daerah periode 2017
tahun
2015 2016 2017 RPJMD
2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase pemanfaatan
persandian dalam
komunikasi antar
% 100 100 100 100 100 Dinkominfo
pemerintah Kabupaten
Demak dengan Pusat
dan Provinsi (%)

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Persandian,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 1 target indikator dan
telah tercapai.

2.2.3. Urusan Pilihan


1. Pertanian
Kinerja penyelenggaran urusan Pertanian ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 37 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 2.86
Capaian Kinerja Urusan Pertanian Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang/ Terhadap
kinerja Capaian
Urusan/Indikator Target
No Satuan pada akhir Tahun OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 RKPD
periode 2017
Daerah tahun
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROGRAM
PENINGKATAN
PRODUKSI
I PERTANIAN
TANAMAN PANGAN
DAN
HORTIKULTURA
1 Produktivitas padi kw/ha 66,27 61,9 63.22 68.81 64,47 Dinpertan

Produksi pertanian
tanaman pangan
utama :
2 Padi ton 625.604,76 610.414 623.477 678.585 643.942 Dinpertan
3 Jagung ton 167.700 169.436 169.436 169.436 204.372 Dinpertan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 103


Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang/ Terhadap
kinerja Capaian
Urusan/Indikator Target
No Satuan pada akhir Tahun OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 RKPD
periode 2017
Daerah tahun
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Kedelai ton 314 317 317 317 243 Dinpertan
5 Kacang Hijau ton 35.330 34.722 35.590 678.585 36.683 Dinpertan
Produksi komoditas
hortikultura :
6 Bawang merah ton 48.905 37.953 40.230 50.790 53.354 Dinpertan

7 Cabe ton 5.293 4.405 4.625 5.622 4.225 Dinpertan


8 Jambu air ton 9.980 8.904 9.349 11.364 9.980 Dinpertan
9 Belimbing ton 3.468 3.575 3.647 3.947 2.710 Dinpertan
10 Mangga ton 11.833 12.129 12.432 13.723 13.709 Dinpertan
11 Pisang ton 26.747 27.416 28.101 31.019 31.820 Dinpertan
12 Semangka ton 15.870 16.267 16.673 18.404 9.927 Dinpertan
13 Melon ton 6.921 7.094 7.271 8.026 625 Dinpertan
14 Tanaman obat ton 568 582 597 659 393 Dinpertan
PROGRAM
PENINGKATAN
II
PRODUKSI
PERKEBUNAN

Produksi komoditas
Dinpertan
perkebunan:

15 Tembakau ton 1,200 1.215 2.859 3.034 2.091 Dinpertan


16 Kelapa ton 610.00 622 630 682 637 Dinpertan
17 Tebu ton 2490 2502 164 171 117 Dinpertan

PROGRAM
PENINGKATAN
III
PRODUKSI HASIL
PETERNAKAN

Produksi daging : Dinpertan

18 Ternak besar ton 653,21 660,09 666,69 693,76 530,40 Dinpertan

19 Ternak kecil ton 423,41 398,59 408,56 450,97 452,06 Dinpertan

20 Unggas ton 9.270,77 7.576,81 8.258,72 11.657,86 15.194,37 Dinpertan

Produksi telur: Dinpertan

21 Ayam ton 2.348,57 1.896,77 1.991,605 2.420,81 1.378,15 Dinpertan


22 Itik ton 2.044,82 2.031,13 2.041,29 2.082,42 1.731,16 Dinpertan

23 Burung Puyuh ton 407,66 402,92 404,92 413,08 467,46 Dinpertan

Populasi komoditas
Dinpertan
peternakan:

24 Sapi ekor 4.841 4.325 4.498 5.262 5.632 Dinpertan


25 Kerbau ekor 3.065 3.092 3.108 3.170 3.002 Dinpertan
26 Kambing ekor 46.022 45.547 46.486 50.436 49.263 Dinpertan
27 Domba ekor 72.637 71.590 72.607 76.820 77.741 Dinpertan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 104


Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang/ Terhadap
kinerja Capaian
Urusan/Indikator Target
No Satuan pada akhir Tahun OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 RKPD
periode 2017
Daerah tahun
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

28 Ayam pedaging ekor 8.467.600 6.653.910 7.319.301 10.716.188 14.020.300 Dinpertan

29 Ayam Kampung ekor 562.015 590.773 596.681 620.909 583.998 Dinpertan

30 Itik ekor 225.686 250.83 251.457 253.981 239.741 Dinpertan


PROGRAM
PENINGKATAN
PEMASARAN HASIL
PRODUKSI
IV PERTANIAN
TANAMAN PANGAN,
HORTIKULTURA,
PERKEBUNAN DAN
PETERNAKAN
Nilai hasil penjualan
produk unggulan
pertanian, 176.000.000 230.000.0 486.000.00 375.000.00
31 rupiah Dinpertan
perkebunan dan .000 00 0 0
peternakan yang
dipromosikan
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN
VII
PENANGGULANGAN
PENYAKIT TERNAK

Angka morbiditas
Dinpertan
hewan ternak

32 Sapi % 10 10 10.00 9.20 6,90 Dinpertan


33 Kerbau % 8 8 8.00 7.20 2,00 Dinpertan
34 Kambing % 15 15 15.00 14.20 3,20 Dinpertan
35 Domba % 15 15 15.00 14.20 0,30 Dinpertan
36 Unggas % 7 7 7.00 6.20 0 Dinpertan
PROGRAM
PENGENDALIAN
ALIH FUNGSI LAHAN
VIII PERTANIAN
PANGAN KE NON
PERTANIAN
PANGAN
Jmlh lahan pertanian
pangan yang beralih
37 ha 400 375 38 30 37 Dinpertan
fungsi menjadi non
pertanian pangan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 105


Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pertanian,
apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 37 target indikator,
sebanyak 17 indikator berstatus telah tercapai, 20 indikator
berstatus tidak tercapai.

2. Pariwisata
Kinerja penyelenggaran urusan Pariwisata ditunjukkan oleh
capaian kinerja sebanyak 8 target indikator kinerja dalam RKPD
Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021,
seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.87
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja
Target Status
Awal Kondisi
Aspek/Fokus/Bidang/Ur Capaian Terhadap
kinerja pada
No usan/Indikator Kinerja Satuan Tahun Target OPD
akhir periode
Pembangunan Daerah 2015 2016 2017 2017 RKPD tahun
RPJMD
2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA
1 Kontribusi sektor
1,430,0 1,480,0 1,490,00 1,728,755,
pariwisata terhadap Rp 2,200,000,000 Dinparta
00,000 00,000 0,000 000
PAD
2 1,969,0 1,969,0 1,969,00
Kunjungan wisata 0rang 2,900,968 1,728,755 Dinparta
00 00 0
II PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESTINASI WISATA
3 Jumlah Objek Wisata objek 5 5 5 7 6 Dinparta
4 Jumlah Gedung
Unit - - - 1 0 Dinparta
Pertunjukan
III PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
5 Jumlah restoran unit 10 10 10 10 Dinparta
6 Jumlah penginapan/
unit 5 5 5 5 5 Dinparta
hotel
7 Presentase pelaku jasa
dan usaha pariwisata % 0 0 0 1 0 Dinparta
yang bersertifikasi
8 Jumlah event bersama
sewilayah Kedungsepur Tampilan 2 3 4 10 5 Dinparta
dan Pakudjembara

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 106


Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Pertanian,
apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 8 target indikator,
sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai, 3 indikator
berstatus tidak tercapai.

3. Perdagangan
Kinerja penyelenggaran urusan Perdagangan ditunjukkan
oleh capaian kinerja sebanyak 10 target indikator kinerja dalam
RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-
2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.88
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi kinerja
Urusan/Indikator Capaian Terhadap
pada akhir
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
2015 2016 2017 periode
Pembangunan 2017 RKPD
RPJMD
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN
I
PENGAMANAN
PERDAGANGAN
prosentase UTTP Dindagkop
1 % 9,000 10,000 500 7000 400
yang di tera UKM
Jumlah temuan
barang yang tidak Dindagkop
2 Temuan 0 1 1 3 3
memenuhi standar UKM
yang berlaku
PENINGKATAN
KERJASAMA
II
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Prosentase produk
unggulan yang di Dindagkop
3 % 17 17 17 18 17
terima di pasar UKM
internasional
PENINGKATAN
DAN
III
PENGEMBANGAN
EKSPOR
Jumlah nilai bersih 15,175,03 16,730,47 26,450,750 Dindagkop
4 USD ($) 15,933,790 20,336,002
ekspor perdagangan 8 9 .85 UKM
Kontribusi
Dindagkop
5 perdagangan dalam % 15.17 15:20 15.25 15.45 15.65
UKM
PDRB
PROGRAM
PENINGKATAN
IV EFISIENSI
PERDAGANGAN
DALAM NEGRI

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 107


Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Awal Target Status
Kondisi kinerja
Urusan/Indikator Capaian Terhadap
pada akhir
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
2015 2016 2017 periode
Pembangunan 2017 RKPD
RPJMD
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prosentase
Dindagkop
6 Peningkatan % 88.8 100 100 100 98.79
UKM
Retribusi Pasar
Prosentase
pertumbuhan pusat Dindagkop
7 % 0 0 25 50 27.18
perbelanjaan dan UKM
toko swalayan
Prosentase sarana
distribusi barang Dindagkop
8 % 17 17 20 50 16.33
(gudang ) yang UKM
mempunyai ijin
Prosentase pasar
yang memenuhi
persyaratan
Dindagkop
9 kesehatan, % 5 5 5 25 5
UKM
keamanan,
ketertiban dan
kenyamanan
PEMBINAAN
PEDAGANG KAKI
V
LIMA DAN
ASONGAN
Prosentase Lokasi
Dindagkop
Pedagang Kaki Lima % 20 20 30 50 30
UKM
yang ditata
10 Prosentase
Pembinaan Dindagkop
% 20 20 20 30 5.35
Pedagang Kaki Lima UKM
dan Asongan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Perdagangan,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 10 target indikator,
sebanyak 6 indikator berstatus telah tercapai dan 4 indikator
tidak tercapai.

4. Perindustrian
Kinerja penyelenggaran urusan Perindustrian ditunjukkan
oleh capaian kinerja sebanyak 8 target indikator kinerja dalam
RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-
2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 108


Tabel 2.89
Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang Status
Kondisi kinerja
/Urusan/Indikator Kondisi Kinerja Awal Target Capaian Terhadap
pada akhir
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
periode
Pembangunan 2017 RKPD
2015 2016 2017 RPJMD
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGEMBANGAN
I INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH
Persentase Indusri
1 % 65 65 65 80 98,43 Dinakerin
kecil dan menengah
Kontribusi sektor
2 Industri terhadap % 28.75 28.75 28.75 29.3 29,85 Dinakerin
PDRB
Prosentase
3 % 0.66 0.66 0.66 0.75 1,93 Dinakerin
pertumbuhan IKM
PENINGKATAN
KEMAMPUAN
II
TEKNOLOGI
INDUSTRI
Prosentase IKM
yang terfasilitasi
4 dalam peningkatan % 17.5 17.5 17.5 19.5 12,41 Dinakerin
desain dan
pengendalian mutu
PENATAAN
III STRUKTUR
INDUSTRI
Jumlah kawasan
5 kawasan 1 1 1 1 1 Dinakerin
klaster industri
PENGEMBANGAN
SENTRA-SENTRA
IV
INDUSTRI
POTENSIAL
Jumlah sistem
6 informasi industri web 2 2 2 3 0 Dinakerin
nasional
PENINGKATAN
KAPASITAN DAN
VI PENGGUNAAN
IPTEK SISTEM
PRODUKSI
persentase SDM
industri kecil yang
7 % 0 10.55 12 20 10,11 Dinakerin
mengikuti kapasitas
ketrampilan
cakupan bina unit
8 % 0 17 20 25 25,71 Dinakerin
usaha IKM

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 109


Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Kehutanan,
apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 8 target indikator,
sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai dan terdapat 3
indikator yang tidak dapat tercapai.

5. Perikanan dan Kelautan


Kinerja penyelenggaran urusan Perikanan dan Kelautan
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 14 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada table berikut.

Tabel 2.90
Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Terhadap Target RKPD
Tahun 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021

Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi
Urusan/Indikator Capaian Terhadap
kinerja pada
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
akhir periode
Pembangunan 2017 RKPD tahun
RPJMD
Daerah 2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENGEMBANGAN
BUDIDAYA
PERIKANAN
1 Produksi perikanan
Ton 33.071 33.071 35.8 190.871 35.471 Dinlutkan
budidaya
2 Cakupan bina
kelompok Kelompok 199 199 163 260 163 Dinlutkan
pembudidaya
3 Tingkat cakupan bina
kelompok % 60 60 61 91 47 Dinlutkan
pembudidaya
II PROGRAM
PENGEMBANGAN
PERIKANAN
TANGKAP
4 Produksi perikanan
Ton 5.511 5.7 29.5 4,818.84 Dinlutkan
tangkap
5 Persentase kondisi
Tempat Pelelangan
% 50 50 60 100 70 Dinlutkan
Ikan (TPI) kategori
baik
6 Cakupan bina
Kelompok 104 150 170 250 168 Dinlutkan
kelompok nelayan
III PROGRAM
OPTIMALISASI
PENGELOLAAN
DAN PEMASARAN
PRODUKSI
PERIKANAN
7 Tingkat konsumsi
% 34.87 34.87 35 39 36.09 Dinlutkan
makan ikan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 110


Aspek/Fokus/Bidang/ Status
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi
Urusan/Indikator Capaian Terhadap
kinerja pada
No Kinerja Satuan Tahun Target OPD
akhir periode
Pembangunan 2017 RKPD tahun
RPJMD
Daerah 2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 Produksi hasil olahan
ton 12.150 12.150 12.500 71.884 7.819.21 Dinlutkan
ikan
9 Jumlah usaha
unit 1064 1.064 1.125 1.500 1.045 Dinlutkan
pengolahan ikan
10 Cakupan bina
kelompok pengolah kelompok 65 65 88 115 24 Dinlutkan
dan pemasar
IV PROGRAM
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
MASYARAKAT
PESISIR
11 Produksi garam ton 105.587 105.587 139.000 755.000 48.364,09 Dinlutkan
12 Cakupan bina
kelompok petani Kelompok 41 41 41 127 41 Dinlutkan
garam
V PROGRAM
PENINGKATAN
MITIGASI BENCANA
ALAM LAUT DAN
PRAKIRAAN IKLIM
LAUT
13 Jumlah masyarakat
pesisir yang
orang 138,142 138,142 138,142 142,606 138,205 Dinlutkan
terlindungi dari
abrasi dan rob
14 Luas lahan yang
terlindungi dari ha 2,470 2,470 2,470 2,485 2,470 Dinlutkan
abrasi dan rob

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Perikanan dan


Kelautan, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun
2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 14 target
indikator, 6 indikator berstatus telah tercapai dan 8 indikator
tidak tercapai.

6. Transmigrasi
Kinerja penyelenggaran urusan Transmigrasi ditunjukkan
oleh capaian kinerja sebanyak 1 target indikator kinerja dalam
RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-
2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 111


Tabel 2.91
Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi
Capaian Status Terhadap
Urusan/Indikator kinerja pada
No Satuan Tahun Target RKPD OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 akhir periode
2017 tahun 2017
Daerah RPJMD
I PROGRAM
PENGEMBANGAN
WILAYAH
TRANSMIGRASI
1 Persentase
Transmigrasi yg % 50 50 50 100 100 Dinsos
diberang katkan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan Transmigrasi,


apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan
target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 1 target indikator dan
berstatus telah tercapai.

2.2.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Perencanaan Daerah
Kinerja penyelenggaran Fungsi Penunjang Perencanaan
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 14 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.92
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Perencanaan Terhadap Target RKPD
2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Urusan/Indikator Capaian
kinerja pada Terhadap
No Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir periode Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 2017
RPJMD tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENGEMBANGAN
DATA/INFORMASI
1 Persentase
Bappeda
ketersediaan data % - - 100% 100% 100%
Litbang
perencanaan
2 Tingkat penggunaan
teknologi informasi Bappeda
% - - 50% 100% 50%
dalam pengolahan Litbang
data daerah
II PROGRAM
PERENCANAAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 112


Aspek/Fokus/Bidang/
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Urusan/Indikator Capaian
kinerja pada Terhadap
No Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir periode Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 2017
RPJMD tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PEMBANGUNAN
DAERAH
3 Tingkat kelengkapan
dok utama
perencanaan Bappeda
% 100% 100% 100% 100% 100%
(RPJPD, RPJMD, Litbang
Renstra, RKPD,
Renja, KUA & PPAS)
4 Tingkat partisipasi
Bappeda
masyarakat dalam % - - 80% 97% 80%
Litbang
perencanaan daerah
III PROGRAM
PENINGKATAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
DAERAH
5 Persentase
Bappeda
ketersediaan dok % 100% 100% 100% 100% 100%
Litbang
KUA dan PPAS
IV PROGRAM
REFORMASI
BIROKRASI
6 Jumlah laporan RAD Bappeda
laporan 1 0 1 1 1
PPK Litbang
VII PROGRAM
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI
7 Persentase
ketersediaan dok Bappeda
% - - 100 100% 100%
perencanaan Litbang
ekonomi
VIII PROGRAM SISTEM
INOVASI DAERAH
(SIDA)
8 Persentase
kreativitas dan Bappeda
% - - 11,112 100% 21%
inovasi yang masuk Litbang
SIDa
IX PROGRAM
PERENCANAAN
PEMERINTAHAN
DAN SOSIAL
BUDAYA
9 Persentase
ketersediaan dok
Bappeda
perencanaan % - - 13.58% 100% 13,58%
Litbang
pemerintahan sosial
dan budaya
X PROGRAM
KERJASAMA
PEMBANGUNAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 113


Aspek/Fokus/Bidang/
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Urusan/Indikator Capaian
kinerja pada Terhadap
No Kinerja Satuan Tahun OPD
akhir periode Target RKPD
Pembangunan 2015 2016 2017 2017
RPJMD tahun 2017
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 Persentase
Ketersediaan dok
Bappeda
kerjasama % - - 20% 100% 20%
Litbang
pembangunan
daerah
XI PROGRAM
PENGEMBANGAN
WILAYAH
PERBATASAN
11 Persentase
Ketersediaan dok /
Bappeda
laporan % 10% 20% 30% 100% 30%
Litbang
pengembangan
wilayah perbatasan
XII PROGRAM
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
WILAYAH
STRATEGIS DAN
CEPAT TUMBUH
12 Persentase
Ketersediaan dok
rencana Bappeda
% 10 15 23.81% 100% 25%
pengembangan Litbang
wilayah strategis dan
cepat tumbuh
XIII PROGRAM
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
KOTA-KOTA
MENENGAH DAN
BESAR
13 Persentase
Ketersediaan
dok/laporan rencana Bappeda
% - - 3.12% 100% 23%
pengembangan kota- Litbang
kota menengah dan
besar
XIV PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS
KELEMBAGAAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
14 Persentase
Bintek/sosialisasi
Bappeda
tentang perencanaan % - - 20% 100% 20%
Litbang
yang
diselenggarakan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 114


Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja Fungsi Penunjang


Perencanaan, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun
2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 14 target
indikator, sebanyak 14 indikator berstatus telah tercapai.

2. Kepegawaian
Kinerja penyelenggaran Fungsi Penunjang Keuangan
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 8 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.93
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Keuangan Terhadap Target RKPD 2017
dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Awal Target Status
Urusan/Indikator Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
2015 2016 2017
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENINGKATAN
LAYANAN
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
(PROGRAM
PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN
APARATUR)
1 Indeks kepuasan
ASN terhadap
pelayanan nilai NA NA C C BKPP
administrasi
kepegawaian
II PROGRAM
PENINGKATAN
FORMASI JABATAN
SESUAI DENGAN
KOMPETENSI
(PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS
SUMBERDAYA
APARATUR)
2 Persentase jabatan
% 93 93 93 89,75 BKPP
yang terisi
3 Persentase pejabat
yang memiliki
% 71.43 71.43 71.43 70,45 BKPP
kompetensi
manajerial

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 115


Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Awal Target Status
Urusan/Indikator Kondisi kinerja Capaian Terhadap
No Kinerja Satuan pada akhir Tahun Target OPD
2015 2016 2017
Pembangunan periode RPJMD 2017 RKPD
Daerah tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(diklatpim)
4 Persentase aparatur
sipil yang memiliki
kompetensi teknis
% 33 33 33 30,55 BKPP
dan fungsional (diklat
teknis dan
fungsional)
5 Persentase pegawai
ASN yang mengikuti
tugas belajar sesuai % 100 100 100 100 BKPP
dengan kebutuhan
formasi
III PROGRAM
PENYEDIAAN SDM
APARATUR SESUAI
KEBUTUHAN
FORMASI DAN
STANDAR
KOMPETENSI
(PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS
SUMBERDAYA
APARATUR)
6 Persentase
pemahaman
pegawai % NA NA 7 35 7 BKPP
terhadapaturan
kepegawaian
IV PROGRAM
IMPLEMENTASI
PERATURAN
KEPEGAWAIAN
(PROGRAM
PENINGKATAN
DISIPLIN
APARATUR)
7 Persentase ASN
yang memperoleh
% 7 7 7 35 7 BKPP
sosialisasi aturan
kepegawaian
VII PROGRAM
PENINGKATAN
DISIPLIN
APARATUR
8 Persentase ASN
dengan tingkat
% 78 78 78 92 78 BKPP
kehadiran pegawai
sangat tinggi

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 116


Berdasarkan tabel capaian kinerja Fungsi Penunjang
Keuangan, apabila dibandingkan antara realisasi kinerja tahun
2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari sejumlah 8 target
indikator, sebanyak 5 indikator berstatus telah tercapai, 3
indikator berstatus tidak tercapai.

3. Inspektorat
Kinerja penyelenggaran Fungsi Penunjang Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan ditunjukkan oleh capaian kinerja
sebanyak 6 target indikator kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan
RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021, seperti tertuang
pada table berikut.
Tabel 2.94
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Kondisi Status
Target
Urusan/Indikator Awal kinerja Capaian Terhadap
Satua
No Kinerja pada akhir Tahun Target OPD
n
Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah RPJMD tahun 2017
I Program
Peningkatan
Profesionalisme
tenaga pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
1 Prosentase tenaga
pemeriksa yang
menguasai
% 0 0 93 100 161,76 Inspektorat
teknik/teori
bidang
pengawasan.
2 Level Kapabilitas
level NA 1 2 3 2 Inspektorat
APIP
3 Persentase
Pelaksanaan
Tindak Lanjut
Hasil
% NA NA 85 97 90,33 Inspektorat
Pemeriksaan APIP
dan Aparat
Pengawas
eksternal
II Program
Peningkatan
sistem
pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
4 Prosentase Hasil
Pelaksanaan
% 0 0 91,96 476.51 100 Inspektorat
Pembinaan dan
Pengawasan APIP
5 Level Maturitas
level NA 1 2 3 1,614 Inspektorat
SPIP

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 117


Aspek/Fokus/Bidang/ Kondisi Kinerja Kondisi Status
Target
Urusan/Indikator Awal kinerja Capaian Terhadap
Satua
No Kinerja pada akhir Tahun Target OPD
n
Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah RPJMD tahun 2017
III Penataan dan
Penyempurnaan
kebijakan sistem
dan prosedur
pengawasan
6 Cakupan
kebijakan tentang
sistem dan % 0 0 100 100 100 Inspektorat
prosedur
pengawasan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja Fungsi Penunjang


Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, apabila dibandingkan
antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak
2017, dari sejumlah 6 target indikator, sebanyak 5 indikator
berstatus telah tercapai, 1 indikator berstatus tidak tercapai.

4. Sekretariat Daerah
Kinerja penyelenggaran Fungsi Penunjang Sekretariat Daerah
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 55 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.95
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Sekretariat Daerah
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
1 meningkatnya kualitas sangat sangat
Nilai LPPD Tinggi Tinggi Tinggi Setda
dok LPPD. tinggi tinggi
2 Persentase progres
kinerja fisik/keuangan % 100 100 100 100 100 Setda
APBD dan APBN
3 Nilai LKjIP Kabupaten
Indeks C CC B B CC Setda
Demak

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 118


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
II PENATAAN
PENGUASAAN,
KEPEMILIKAN,
PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN
TANAH
4 Persentase rupa bumi
unsur buatan yang
teridentifikasi, dan % 38.38 57.83 62.88 78.03 62.88 Setda
tanah kas desa yang
teriden tifikasi
III PENYELESAIAN
KONFLIK-KONFLIK
PERTANAHAN
Persentase tanah
milik pemerintah yg
telah ter papanisasi
% 100 100 100 100 50% Setda
dan persentase tukar
menukar tanah kas
yang difasilitasi
IV PENATAAN DAERAH
OTONOMI BARU
5 tersedianya kajian
tentang pemekaran dok 0 0 1 2 0 Setda
wilayah
V PENDIDIKAN
POLITIK
MASYARAKAT
6 persentase partisipasi
masyarakat dalam % 67.7 0 0 70 0 Setda
pemilu
VI PENINGKATAN
PELAYANAN
KEDINASAN KDH
DAN WAKIL KDH
7 Persentase kegiatan
kedinasan KDH dan
% 78.6 100 100 100 100 Setda
Wakil KDH yang
terlayani dengan baik
8 terpenuhinya fasilitasi
bulan 12 12 0 48 0 Setda
kegiatan keprotokolan
9 Terpenuhinya
kebutuhan dinas KDH bulan 12 12 12 60 12 Setda
dan WKDH
VII PENINGKATAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
10 Jumlah kelurahan
yang tanahnya di kelurahan 5 5 5 5 0 Setda
lelang
11 Jumlah BUMD yang
memperoleh hasil
unit 4 4 4 6 4 Setda
opini laporan
keuangan WTP

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 119


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 Laporan keuangan
yang tersusun tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Setda
waktu dan tepat mutu
VIII REFORMASI
BIROKRASI
13 Persentase aparatur
yang meningkat
% 16 32 48 388 48 Setda
kapasitasnya dalam
pelayanan PATEN
14 Nilai LKjIP Kabupaten
Indeks C CC B A CC Setda
Demak
IX PENGEMBANGAN
DATA/INFORMASI/ST
ATISTIK DAERAH
15 Persentase
kecamatan yang telah
memiliki buku profil % 0 0 0 100 0 Setda
unggulan dan buku
administrasi kec
X PENINGKATAN
KAPASITAS
APARATUR
PEMERINTAHAN
DESA
16 Persentase lembaga
desa yang
% 407 459 9.79 26.05 7.3 setda
mendapatkan
pelatihan
XI PENINGKATAN
KERJASAMA ANTAR
PEMERINTAH
DAERAH
17 persentase perjanjian
kerjasama yang % 4 4 100 100 100 Setda
dilaksanakan
XII PENGEMBANGAN
WILAYAH
PERBATASAN
18 Jumlah pilar
perapatan baru dan 5 dan 12 5 dan 12 5 dan 12 5 dan 12 25 dan 60 6 dan 12 Setda
pilar yang dipelihara
XIII PENATAAN
PERATURAN
PERUNDANG-
UNDANGAN
19 Persentase jumlah pra
raperbup yang pra raperbup 175 100 100 100 100 Setda
tersusun
20 terwujudnya kepastian
hukum dalam
% 90 90 100 100 100 Setda
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
21 Jumlah perbup yang
dok 0 0 1 5 4 Setda
disusun

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 120


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
22 tersedianya pedoman
dan petunjuk teknis
dok 0 0 1 5 0 Setda
yang disusun/
ditetapkan
XIV PENINGKATAN SDM
BIDANG
KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
23 Persentase SDM
Humas yang memiliki
% 0 0 20 100 20 Setda
kompetensi
kehumasan
XV KERJASAMA
INFORMASI DAN
MEDIA MASSA
24 Persentase kegiatan
Pemkab yg dipublikasi % 100 100 100 100 100 Setda
kan
XVI PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI,
INFORMASI DAN
MEDIA MASSA
25 tersedianya saran dan
prasarana alat studio
yang di tingkatkan, unit/paket 2 2 2 10 2 Setda
yang tersertifikasi dari
kementerian
XVII PENGKAJIAN DAN
PENELITIAN BIDANG
KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
26 tersedianya dok
dok 0 0 1 5 1 Setda
evaluasi kehumasan
XVIII OPTIMALISASI
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
27 tersedianya sistem
jaringan doktasi sistem 1 1 1 1 1 Setda
informasi hukum
XIX PERBAIKAN SISTEM
ADMINISTRASI
KEARSIPAN
28 jumlah pemeliharaan
sistem jaringan unit 1 1 1 1 1 Setda
doktasi hukum
XX PENYELAMATAN
DAN PELESTARIAN
DOK/ARSIP DAERAH
29 Persentase perda dan
perbup daerah yang
% 100 100 100 100 100 Setda
telah di doktasikan
dalam JDIH

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 121


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XXI PENANGANAN
PENGADUAN
MASYARAKAT
30 Persentase
penyelesaian
% 1 paket 3 paket 100 100 100 Setda
sengketa hukum
Pemda
XXII SISTEM
PENDUKUNG BAGI
UKM
31 Jumlah kelompok
usaha mikro menjadi Unit 126 134 7 190 7 Setda
usaha kecil
XXIII PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
PETANI
32 Persentase serapan
% 92.7 97 95 95.9 98.4 Setda
dana DBHCHT
XXIV PENINGKATAN
PELAYANAN
ANGKUTAN
33 Tersedianya dok
dok 0 0 1 2 0 Setda
kajian akademik
XXV PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BIDANG EKONOMI
34 Jumlah LKM yang
Unit 0 0 2 3 2 Setda
difasilitasi
XXVI PELAYANAN DAN
REHABILITASI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
35 Persentase RTS yang
menerima % 100 100 100 100 100 Setda
raskin/rastra
XXVI PENINGKATAN
I SISTEM
PENGAWASAN
INTERNAL DAN
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN KDH
36 Persentase pekerjaan
fisik sampel yang % 6 7 61 105 100 Setda
sesuai standar mutu
XXVI PENINGKATAN
II SARANA DAN
PRASARANA
APARATUR
37 Persentase pekerjaan
yang dilelangkan % 100 100 100 100 100 Setda
melalui ULP
XXIX PENGEMBANGAN
NILAI BUDAYA
38 Konflik intern umat Ada/tidak
Tidak ada Tidak ada 0 tidak ada Tidak ada Setda
seagama ada

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 122


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XXX KEMITRAAN
PENGEMBANGAN
WAWASAN
KEBANGSAAN
39 Konflik intern umat Ada/tidak Tidak
Tidak ada Tidak ada tidak ada Tidak ada Setda
seagama ada ada
XXXI PENINGKATAN
PENGHAYATAN
PENGAMALAN DAN
PENGEMBANGAN
NILAI NILAI
KEAGAMAAN
40 Konflik ulama umaro Ada/tidak Tidak
Tidak ada Tidak ada tidak ada Tidak ada Setda
ada ada
XXXI MANAJEMEN
I PELAYANAN
PENDIDIKAN
41 persentase sekolah
% 5 5.5 2 10 0.4 Setda
yang memiliki UKS
XXXI PENDIDIKAN NON
II FORMAL
42 Persentase guru non
formal yang dibina
% 9 4 10 50 10 Setda
(guru madin dan guru
TPQ)
XXXI WAJIB BELAJAR
V PENDIDIKAN DASAR
SEMBILAN TAHUN
43 Persentase
pemenang lomba
% 10 20 20 20 20 Setda
tingkat provinsi dan
nasional
XXX PENDIDIKAN ANAK
V USIA DINI
44 Persentase jumlah
peserta rakor guru % 100 100 100 100 100 Setda
paud
XXX PENGEMBANGAN
VI BUDAYA BACA DAN
PEMBINAAN
PERPUSTAKAAN
45 Persentase aparatur
% 0 0 100 100 100 Setda
yang mengikuti rakor
XXX PENGEMBANGAN
VII KEBIJAKAN DAN
MANAGEMEN
OLAHRAGA
46 Persentase
pelaksanaan % 100 100 100 100 100 Setda
peringatan HAORNAS
XXX PENINGKATAN
VIII PERAN SERTA
KEPEMUDAAN

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 123


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
47 Persentase
pemenang lomba % 0 0 50 50 5 Setda
pemuda pelopor
XXXI PEMBINAAN DAN
X PEMASYARAKATAN
OLAHRAGA
48 Persentase aparatur
% 60 60 65 75 65 Setda
yang mengikuti senam
XXX PENINGKATAN
X KAPASITAS
PEMUDA
49 Persentase organisasi
pemuda yang
% 50 50 20 80 20 Setda
mengikuti rakor
kepemudaan
XXX PENINGKATAN
XI UPAYA
PENUMBUHAN
KEWIRAUSAHAAN
DAN KECAKAPAN
HIDUP
50 Persentase lansia
% 17 17 90 95 90 Setda
yang mengikuti rakor
XXX PEMBINAAN PANTI
XII ASUHAN DAN PANTI
JOMPO
51 Persentase anak panti
yang mengikuti lomba % 25 25 25 100 25 Setda
dan silaturahmi
XXX PENCEGAHAN DINI
XIII DAN
PENANGGULANGAN
KORBAN BENCANA
ALAM
52 Persentase kejadian
bencana yang % 30 30 30 30 5 Setda
dipantau
XXX PENINGKATAN
XIV KUALITAS HIDUP
DAN
PERLINDUNGAN
PEREMPUAN
53 Persentase organisasi
wanita yang mengikuti % 80 80 20 100 20 Setda
rakor
XXX PEMBERDAYAAN
XV FAKIR MISKIN,
KOMUNITAS ADAT
TERPENCIL (KAT)
DAN PENYANDANG
MASALAH
KESEJAHTERAAN
SOSIAL

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 124


Kondisi Kinerja Awal Target Kondisi Status
Aspek/Fokus/Bidang/
kinerja Capaian Terhadap
Urusan/Indikator
No Satuan pada akhir Tahun Target OPD
Kinerja Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD
Daerah
RPJMD tahun 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
54 Persentase fakir
miskin yang diberi % 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 Setda
zakat fitrah
XXX PEMBINAAN DAN
XVI PENGEMBANGAN
APARATUR
55 Persentase OPD yang
telah di analisis
% 70 90 25 100 25 Setda
jabatan dan evaluasi
jabatan

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja Fungsi Penunjang


Penelitian dan Pengembangan, apabila dibandingkan antara
realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 55 target indikator sebanyak 45 indikator berstatus telah
tercapai dan 10 indikator berstatus tidak tercapai.

5. Sekretariat Dewan
Kinerja penyelenggaran Fungsi Penunjang Sekretariat Dewan
ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 3 target indikator
kinerja dalam RKPD Demak 2017 dan RPJMD Kabupaten Demak
Tahun 2016-2021, seperti tertuang pada tabel berikut.

Tabel 2.96
Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Sekretariat Dewan
Terhadap Target RKPD 2017 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021
Aspek/Fokus/Bid Kondisi Status
Kondisi Kinerja Awal Target
ang/Urusan/Indik kinerja pada Capaian Terhadap
No ator Kinerja Satuan akhir Tahun Target OPD
Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD tahun
Daerah RPJMD 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM
PENINGKATAN
KAPASITAS
LEMBAGA
PERWAKILAN
RAKYAT
DAERAH
1 Jumlah ranperda
yang ditetapkan
unit 12 7 21 115 6 SETDPRD
menjadi perda
dalam prolegda

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 125


Aspek/Fokus/Bid Kondisi Status
Kondisi Kinerja Awal Target
ang/Urusan/Indik kinerja pada Capaian Terhadap
No ator Kinerja Satuan akhir Tahun Target OPD
Pembangunan 2015 2016 2017 periode 2017 RKPD tahun
Daerah RPJMD 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Jumlah perda
inisiatif yang
unit 0 1 6 40 3 SETDPRD
disahkan menjadi
perda
3 Tersedianya dok
hasil reses Dok 270 270 270 1.35 50 SETDPRD
DPRD

Keterangan:
• Status thdp Target Target 2017 tercapai
RKPD 2017:
Target 2017 tidak tercapai

Berdasarkan tabel capaian kinerja Fungsi Penunjang


Penelitian dan Pengembangan, apabila dibandingkan antara
realisasi kinerja tahun 2017 dengan target RKPD Demak 2017, dari
sejumlah 3 target indikator sebanyak 3 indikator tersebut berstatus
tidak tercapai.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah


2.3.1 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah
Daerah
2.3.1.1 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
a. Pendidikan
1. Rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Demak;
2. Masih tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Demak;
3. Rendahnya Kesadaran masyarakat untuk pendidikan PAUD;
4. Kurangnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam
kondisi baik.
b. Kesehatan
1. Masih ditemukannya kasus kematian ibu, bayi dan balita;
2. Masih ditemukannya gizi buruk;
3. Tingginya usia harapan hidup belum diimbangi dengan
penanganan kualitas lansia dengan baik;
4. Masih ditemukannya penyakit menular (DBD, HIV AIDS,
Filariasis, TB, Kusta) dan Penyakit tidak menular cenderung
mengalami peningkatan.
5. Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam mewujudkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
c. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1. Masih belum seluruh jaringan irigasi dan drainase dalam kondisi
baik;
2. Rasio lahan terbuka hijau untuk publik belum sesuai dengan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 126


ketentuan;
3. Belum semua rumah tangga mampu mengakses air bersih;
4. Belum seluruh rumah tangga memiliki sanitasi sehat
(pengelolaan air limbah);
5. Pengelolaan sampah belum optimal.
d. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1. Penanganan pemukiman kumuh belum optimal (Universal
Accses);
2. Belum seluruh rumah tidak layak huni mendapat penanganan
menjadi rumah layak huni.
e. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
1. Masih kurangnya kualitas SDM dalam perwujudan ketentraman,
ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat dapat dilihat
dari persentase anggota linmas yang terlatih;
2. Rawan gangguan keamanan ketertiban hal ini dikarenakan
Kabupaten Demak merupakan wilayah perlintasan dari Jakarta
menuju Surabaya;
3. Rawan bencana banjir, rob, abrasi dan kekeringan;
4. Kabupaten Demak merupakan daerah industri yang rawan
kebakaran;
5. Kurangnya SDM dan sarpras dalam penanganaan bencana dan
kebakaran.
f. Sosial
1. Belum optimalnya penanganan PMKS terutama pada fakir
miskin dan keluarga rentan;
2. Belum Seluruh Panti Sosial menyediakan sarana dan prasarana
pelayanan kesejahteraan social;
3. Terbatasnya kualitas PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial) dalam penanganan PMKS;
4. Belum optimalnya rehabsos pada disabilitas (penyandang cacat),
anak kebutuhan khusus, dan lanjut usia;
5. Masih kurangnya kualitas sarana dan prasarana dalam
melakukan Rehabsos di Kabupaten Demak.

2.3.1.2 Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


a. Tenaga Kerja
1. Tingginya angka pengangguran, hal ini dapat dilihat jumlah
penganggur terbuka (TPT).
2. Belum optimalnya pelatihan tenaga kerja dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
3. Belum optimalnya penempatan tenaga kerja.
4. Belum optimalnya penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
5. Belum seluruh perusahaan melakukan perlindungan terhadap
tenaga Kerja dengan BPJS Ketenagakerjaan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 127


6. Belum optimalnya penanganan permasalahan tenaga kerja
migran.
b. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Belum optimalnya peran kelembagaan PUG.
2. Masih kurangnya peran lembaga layanan korban kekerasan
anak dan perempuan sampai ke tingkat desa/kelurahan.
3. Tingginya kasus kekerasan pada anak dan perempuan.
4. Belum tersedianya data terkait dengan PUG dan PUHA
(Pengarustamaan Hak Anak).
5. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di
Kabupaten Demak belum sesuai harapan.
c. Pangan
1. Masih adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan
penyakit ternak;
2. Terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;
3. Masih adanya ancaman banjir, kekeringan, iklim ekstrim dan
intrusi air laut yang mencemari persawahan;
4. Masih rendahnya populasi ternak sapi dan kerbau betina
produktif;
5. Belum memadainya sarana dan prasarana usaha pertanian;
6. Turunnya tingkat kesuburan tanah;
7. Kurangnya permodalan petani;
8. Rendahnya harga jual hasil pertanian pada saat panen raya;
9. Kurangnya minat generasi muda di bidang pertanian;
10. Potensi daerah rawan pangan di Kabupaten Demak masih tinggi,
diantaranya potensi rawan pangan transien oleh banjir, rob dan
angin barat serta rawan pangan kronis akibat kemiskinan;
11. Masih sedikitnya jumlah dan belum optimalnya lumbung pangan
masyarakat.
d. Pertanahan
1. Masih banyaknya bidang tanah yang belum bersertifikat.
e. Lingkungan Hidup
1. Masih rendahnya pengawasan terhadap kondisi lingkungan di
Kabupaten Demak lemah;
2. Masih rendahnya kesadaran kegiatan usaha dalam pemeliharaan
lingkungan, terlihat dengan meningkatnya kasus pelanggaran
hukum lingkungan;
3. Banyak terjadi pencemaran lingkungan air.
f. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Belum semua penduduk memiliki administrasi kependudukan;
2. Rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan pembaharuan
data kependudukan;
3. Belum tersebarnya sarana dan prasarana pencatatan
kependudukan diseluruh kecamatan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 128


g. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1. Belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat desa dalam
upaya pemberdayaan masyarakat;
2. Kesiapan pemerintah desa dalam penerapan Undang-Undang
tentang desa masih belum optimal.
h. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam rangka
mengendalikan kelahiran;
2. Masih kurangnya tenaga petugas lapangan KB;
3. Masih kurangnya pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga.
i. Perhubungan
1. Belum tersedianya perlengkapan jalan di jalan Kabupaten;
2. Belum optimalnya penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas
parkir;
3. Belum optimalnya jaringan trayek dengan jalan;
4. Belum memiliki transportasi massal.
j. Komunikasi dan Informatika
1. Belum optimalnya pengelolaan informasi dan komunikasi publik
Pemerintah;
2. Belum optimalnya Pengelolaan e-government di lingkup
Pemerintah Daerah.
k. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
1. Rendahnya pengelolaan Koperasi;
2. Belum optimalnya Pemberdayaan usaha mikro;
3. Belum optimalnya pengembangan usaha mikro dengan orientasi
peningkatan skala usaha menjadi usaha kecil.
l. Penanaman Modal Daerah
1. Belum optimalnya penyelenggaraan promosi investasi
penanaman modal melalui kerjasama investasi dalam dan luar
negeri;
2. Belum sinkronisasinya regulasi antar pusat dan daerah dalam
penanaman modal;
3. Masih rendahnya realisasi investasi dibandingkan dengan yang
mengajukan permohonan.
m. Kepemudaan dan Olahraga
1. Belum optimalnya pembinaan kepemudaan dan pengembangan
organisasi kepemudaan;
2. Belum optimalnya pengembangan dan pembinaan olahraga;
3. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
dalam pengembangan olahraga.
n. Statistik
1. Belum lengkapnya data yang disajikan dalam buku statistik
daerah sesuai dengan kebutuhan informasi pembangunan
daerah;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 129


2. Belum tepatnya waktu penerbitan buku statistik daerah.
o. Persandian
1. Pengelolaan persandian belum optimal karena belum
sepenuhnya ditangani tenaga ahli persandian sehingga
persandian masih sebatas sarana komunikasi antar instansi
pemerintah;
2. Belum optimalnya penyelenggaraan persandian untuk
pengamanan informasi Pemerintah Daerah.
p. Kebudayaan
1. Masih perlunya pembinaan, perlindungan dan pelestarian
peninggalan sejarah benda purbakala/situs atau benda cagar
budaya;
2. Masih perlunya meningkatkan jumlah grup kesenian (kroncong,
karawitan dan tayub);
3. Masih perlunya pembinaan dan pengendalian organisasi
penghayat aliran kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam
mengamalkan kepercayaannya;
4. Belum optimalnya promosi budaya daerah melalui festival;
5. Belum optimalnya fungsi museum, karena masih menjadi satu
dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak;
6. Masih terbatasnya tenaga ahli di bidang pengelolaan benda
pusaka (museum).
q. Perpustakaan
1. Masih rendahnya minat baca masyarakat, hal ini dapat dilihat
dari jumlah kunjungan diperpustakaan dan tidak
berkembangnya perpustakaan desa;
2. Belum optimalnya pelestarian naskah kuno milik Daerah.
a. Kearsipan
1. Masih rendahnya sistem duplikasi arsip ke dalam bentuk
elektronik;
2. Masih rendahnya kesadaran OPD untuk melakukan pengelolaan
arsip secara baku;
3. Sedikitnya jumlah arsiparis/pengelola arsip.

2.3.1.3 Urusan Pilihan


a. Kelautan dan Perikanan
1. Belum optimalnya pemberdayaan dan pengembangan ekonomi
masyarakat nelayan;
2. Belum optimalnya pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI).
b. Pariwisata
1. Masih rendahnya kualitas produk dan jasa pariwisata serta
kurang tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di
lingkungan objek wisata yang berdampak pada daya saing dan
daya jual destinasi baru (bahari dan agro) rendah;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 130


2. Kerjasama pemerintah daerah dengan dunia usaha pariwisata
dan masyarakat di lingkungan objek wisata belum terjalin secara
optimal, hal ini dikarenakan masih lemahnya jejaring kerjasama,
koordinasi serta ketepaduan dalam pengembangan pariwisata.
Kondisi tersebut ditunjukkan dengan kondisi destinasi wisata
yang tidak banyak perubahan;
3. Masih rendahnya kreativitas promosi dunia pariwisata terutama
dalam memanfaatkan perkembangan teknologi infromasi.
c. Pertanian
1. Belum optimalnya produktivitas dan produksi pertanian
tanaman pangan dan holtikultura;
2. Belum optimalnya produktivitas dan produksi tanaman
perkebunan;
3. Belum optimalnya hasil produksi peternakan;
4. Belum optimalnya pemasaran hasil produksi pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan;
5. Masih adanya penyakit ternak dan munculnya penyakit hewan
yang dapat menular ke manusia (zoonosis);
6. Masih tingginya alih fungsi lahan dari pertanian ke non
pertanian.

d. Perdagangan
1. Belum optimalnya pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan
dan izin usaha toko swalayan;
2. Kurangnya fasilitas penyimpanan bahan distribusi, berbahaya
dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan;
3. Belum optimalnya penataan dan pembinaan pedagang kaki lima
dan asongan;
4. Belum optimalnya penyelenggaraan ekspor ditandai dengan nilai
ekspor yang semakin menurun;
5. Belum optimalnya perlindungan hak-hak konsumen.
e. Perindustrian
1. Kurangnya SDM Industri kecil tentang penguasaan teknologi
industri;
2. Belum tersedianya penataan kawasan industri;
3. Masih rendahnya pemanfaatan bahan baku lokal;
4. Masih rendahnya kualitas produk IKM;
5. Belum optimalnya penerapan industri hijau.
f. Transmigrasi
1. Rendahnya calon transmigran untuk mendapatkan program
transmigrasi;
2. Terbatasnya kuota dari Provinsi Jawa Tengah.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 131


2.3.1.4 Permasalahan Urusan Penunjang Pembangunan
a. Perencanaan Pembangunan
1. Belum optimalnya kualitas dokumen perencanaan baik tahunan
maupun lima tahunan;
2. Belum tersedianya data perencanaan yang akurat dan
akuntabel;
3. Belum tersedinya tenaga fungsional perencana.
b. Keuangan Daerah
1. Belum optimalnya pengelolaan sumber-sumber pendapatan asli
daerah;
2. Masih kurangnya kualitas pelaporan keuangan;
3. Belum optimalya pengelolaan aset daerah.
c. Inspektorat
1. Masih ditemukannya pelaksanaan pembangunan tidak sesuai
dengan perencanaan;
2. Masih kurangnya kualitas tenaga pengawas;
3. Masih kurangnya kapasitas tenaga APIP.
d. Kepegawaian
1. Masih belum optimalnya penataan kepegawaian sebagaimana
amanat UU ASN;
2. Masih ditemukannya ASN yang tidak displin;
3. Masih belum optimalnya kompetensi ASN;
4. Masih kurangnya jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan
terutama tenaga kesehatan dan pendidik.
e. Sekretariat Dewan
1. Belum optimalnya kapasitas legislatif;
2. Masih banyak produk produk hukum yang belum diterbitkan
sesuai dengan peraturan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB II - 132


BAB III
KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah


3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah
Perekonomian daerah merupakan sub sistem dari
perekonomian nasional dan dunia. Sebelum diuraikan kondisi
ekonomi Kabupaten Demak, akan diuraikan mengenai kondisi
perekonomian dunia dan nasional.
1. Kondisi Perekonomian Dunia
Perkembangan ekonomi global di tahun 2018
diproyeksikan akan membaik, namun Pemerintah tetap
mewaspadai berbagai tantangan global yang diperkirakan
akan dihadapi di sepanjang tahun 2018. Pertama,
pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diproyeksikan masih
akan terus berlanjut. Ekonomi Tiongkok akan melanjutkan
pertumbuhan yang berkelanjutan dengan melakukan
pengembangan kembali dari menufaktur ke jasa-jasa.
Kedua, masih lemahnya harga komoditas utama sebagai
akibat dari turunnya permintaan dan lemahnya ekonomi
dunia. Sebagai negara yang sebagian besar masih bertumpu
pada ekspor komoditas khususnya minyak dan gas bumi,
maka Indonesia masih harus menghadapi risiko belum
membaiknya harga minyak dunia yang telah mengalami
penurunan drastis sejak tahun 2011. Meski diperkirakan
membaik, namun peningkatan harga minyak dunia ke
depan diperkirakan akan terbatas dengan laju yang relatif
lambat. Ketiga, masih berlanjutnya ketidakpastian
perekonomian global akibat dinamika di berbagai negara
maju. Membaiknya perekonomian Amerika Serikat di tahun
2018 akan signifikan jika proposal pemotongan pajak
pemerintah baru sepenuhnya dilaksanakan. Namun jika
Amerika melakukan pembangunan kebudayaan yang
menimbulkan ketidakpastian tinggi maka akan
memundurkan investasi global.
Selain itu, berlakunya MEA juga memberikan
peluang dan tantangan tersendiri, mengingat MEA akan
membuka peluang yang lebih luas bagi peningkatan ekspor
dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga
menimbulkan tantangan yaitu meningkatnya persaingan
bagi produk-produk Indonesia yang relatif sejenis dengan
produk negara-negara ASEAN. (Nota Keuangan RAPBN
Tahun 2018).

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 1


Kondisi perekonomian dunia pada kuartal terakhir
tahun 2016, ekonomi global masih dibayang-bayangi oleh
ketidakpastian, dimana di satu sisi ekonomi AS sudah
menunjukkan perbaikan kondisi yang ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, tingkat
pengangguran yang stabil dan kenaikan inflasi. Namun di
sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa masih
terbatas dan saat ini muncul resiko politik menyusul
keluarnya Inggris dari European (Brexit).
Fenomena Brexit menunjukkan kemenangan partai
yang mengusung kebijakan populis dan Anti Kemapanan
yang kemudian diikuti oleh Perancis dan Italia pada akhir
2016 dan kemungkinan Jerman dan Belanda pada tahun
2017 ini. Sementara ekonomi Jepang masih tertekan dengan
dibayangi ketidakberhasilan Abenomics. Namun, dari sisi
lain dari dunia, India dan China (dan juga Indonesia) dapat
menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan
diperkirakan menjadi tulang punggung pertumbuhan
ekonomi global.
Ekonomi global diperkirakan akan menghadapi
keseimbangan baru dimana pertumbuhan ekonomi negara
berkembang akan meningkat lebih tinggi dari negara maju,
namun upaya negara berkembang untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi melalui ekspor akan
terhambat karena negara-negara maju akan lebih
proteksionis, yang mengakibatkan melambatnya
pertumbuhan perdagangan dunia (perdagangan dunia saat
ini tumbuh sebesar 2,3 persen, terendah sejak 2009),
sehingga dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi,
negara-negara berkembang harus dapat bergantung pada
sumber-sumber domestik seperti konsumsi dan investasi.

2. Kondisi Perekonomian Nasional


Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan
perekonomian global dan memitigasi dampaknya terhadap
perekonomian domestik, Pemerintah sebagaimana tertuang
pada Nota Keuangan RAPBN Tahun 2018, akan terus
berupaya memperkuat fondasi perekonomian nasional agar
mampu bertahan dan tetap tumbuh secara
berkesinambungan. Untuk itu, dalam tahun 2018
Pemerintah akan menempuh kebijakan ekspansi fiskal dan
terarah yang dapat secara efektif meningkatkan aktivitas
ekonomi masyarakat dengan fokus untuk mendukung
percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 2


antarwilayah, serta kegiatan ekonomi produktif. Kebijakan
fiskal yang ekspansif untuk mendorong perekonomian
tersebut harus selaras dengan upaya untuk menjaga
kesinambungan fiskal dalam jangka menengah dan sesuai
dengan ketersediaan ruang fiskal, mengingat pendapatan
negara tahun 2018 sangat dipengaruhi kinerja pendapatan
negara tahun 2017 yang kurang optimal. Melambatnya
perekonomian domestik pada tahun 2017 akibat
melemahnya perekonomian global diperkirakan akan
menyebabkan realisasi pendapatan negara lebih rendah
daripada targetnya (shortfall). Dengan demikian, tantangan
pengelolaan pendapatan negara tahun 2018 adalah
memobilisasi pendapatan negara tahun 2018 dengan
meningkatkan rasio perpajakan terhadap PDB menjadi
sekitar 11%.

Beberapa tantangan pembangunan domestik yang


perlu menjadi perhatian utama pemerintah mengarahkan
agar swasta dan BUMN meningkatkan peran optimal
expenditurenya. Usaha-usaha yang telah diisi swasta dan
BUMN dilarang masuk adalah penajaman program prioritas,
sehingga setiap program betul-betul mendorong
produktivitas serta mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi dan investasi. Karena kapasitas fiskal terbatas
untuk mendorong investasi. Perekonomian nasional masih
menghadapi keterbatasan kapasitas produksi dan daya
saing sebagai konsekuensi dari terbatasnya ketersediaan
infrastruktur, pasokan energi, serta kualitas sumber daya
manusia. Oleh sebab itu, Pemerintah akan mendorong
kapasitas sektor manufaktur dan industri pengolahan agar
tumbuh dan mampu bersaing di pasar internasional.
Peningkatan daya saing dan produktivitas industri nasional
diupayakan melalui pengembangan sumber daya manusia
yang kompetitif, pembaruan permesinan industri, inovasi
dan akses terhadap sumber teknologi, serta memanfaatkan
jaringan produksi global (global production network). Di
samping itu, akses masyarakat terhadap pembiayaan akan
dipermudah khususnya bagi koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah sehingga dapat mendorong tumbuhnya
sektor riil secara lebih nyata.
Pada sisi lain, struktur perekonomian domestik
dengan laju permintaan dan konsumsi domestik yang tinggi
perlu terus dijaga dengan upaya pemerintah menjaga laju
inflasi dalam negeri pada tingkat yang rendah 2,5 – 4,5

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 3


untuk menjamin daya beli masyarakat. Adapun dari sisi
stabilitas ekonom. Pemerintah menjaga nilai tukar pada
tingkat aman dalam rangka menjaga kepercayaan
masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi telah berhasil
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
ditandai oleh tren penurunan tingkat kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan. Meskipun angka kemiskinan
cenderung menurun, namun terdapat kecenderungan
dimana golongan bawah mengalami pertumbuhan lebih
rendah dibandingkan golongan atas. Hal ini berarti capaian
pertumbuhan ekonomi masih dibayangi oleh terjadinya
kesenjangan pembangunan antar wilayah, karena distribusi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut wilayah
yang masih didominasi oleh Provinsi di Sumatera-Jawa-Bali
yakni sekitar 80 persen dari total PDB. Sementara itu,
tantangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan tetap
penting bagi bangsa Indonesia, mengingat kebutuhan
pangan domestik yang terus meningkat untuk mengimbangi
peningkatan laju jumlah penduduk dari tahun ke tahun.
Peningkatan jumlah penduduk tersebut membutuhkan
pemenuhan kebutuhan pangan domestik sebagai salah satu
prasyarat bagi pelaksanaan pembangunan.

Proyeksi dan tantangan keuangan negara serta


kebijakan fiskal pada 2018 pada Penyusunan RKP 2018
dilakukan menggunakan prinsip money follows
program yang dilaksanakan dengan pendekatan tematik,
holistik, integratif, dan spasial dengan memperhatikan pada
pengendalian perencanaan, penguatan perencanaan dan
penganggaran, penguatan perencanaan berbasis
kewilayahan, dan penguatan integrasi sumber pendanaan.
Pada tahun 2018, Indonesia menargetkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 5,4 - 6,1 persen. Untuk mendorong
pencapaian target tersebut, pemerintah berupaya untuk
berinvestasi secara selektif dan memfasilitasi kebijakan
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Enam sektor utama yang memiliki sumbangan
terbesar terhadap pertumbuhan adalah industri pengolahan
(terutama nonmigas), informasi dan komunikasi, pertanian,
konstruksi, jasa keuangan, dan perdagangan. Sementara
itu, tiga sektor prioritas yang akan ditingkatkan perannya
terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan
adalah industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 4


Konsumsi dan investasi juga menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi, dengan kebutuhan investasi sebesar
5.191,5 - 5.293,7 triliun rupiah. Pemerintah pusat juga
memastikan pentingnya kontribusi daerah untuk mendorong
pertubuhan ekonomi.
Dalam RKP 2018, pemerintah mencanangkan 10
Prioritas Nasional dan 30 Program Prioritas yang
direncanakan hingga tingkat proyek dengan lokasinya
(Provinsi / Kabupaten / Kota) sehingga dapat lebih mudah
untuk dikendalikan. Revisi terhadap proyek prioritas harus
mendapat persetujuan Kementerian PPN/Bappenas dan
Kementerian Keuangan. Kebijakan prioritas nasional
penanggulangan kemiskinan fokus pada jaminan dan
bantuan sosial tepat sasaran yang meliputi Program
Keluarga Harapan bagi 6 juta keluarga termiskin,
rastra/bantuan pangan non-tunai bagi keluarga sangat
miskin, miskin dan rentan, bantuan iuran kesehatan bagi
94,4 juta penduduk miskin dan rentan (termasuk bayi baru
lahir), subsidi energi bagi masyarakat sangat miskin, miskin
dan rentan, dan perluasan kepesertaan jaminan kesehatan
dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah
fokus terhadap percepatan kepemilikan identitas hukum
(akta kelahiran, NIK), terfasilitasinya akses terhadap
pelayanan kesehatan untuk mengurangi angka stunting,
penyediaan infrastruktur dasar: sanitasi, air minum, jalan,
dan jembatan, bantuan pembiayaan KPR swadaya, sejahtera
tapak, dan satuan rumah susun, serta penyediaan rumah
bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi juga dibidik sebagai penggerak
ekonomi rakyat, dengan memperhatikan aspek registrasi
usaha skala mikro dan kecil, pengembangan sarana dan
prasarana usaha bagi UMKM, fasilitasi sertifikasi,
standardisasi, merek, dan pengemasan, juga akses UMKM
untuk mendapat kredit, dan perbaikan tata kelola dan
kelembagaan koperasi.

3. Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Tengah


Pada tahun 2018 merupakan tahun terakhir
perwujudan visi pembangunan jangka menengah 2013-
2018. Karenanya pada tahun tersebut pembangunan
diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan dan berdikari. Prioritas program yang
dilakukan antara lain penurunan kemiskinan dan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 5


pengangguran, pembangunan infrastruktur, perwujudan
kedaulatan pangan dan energi serta perbaikan tata kelola
pemerintahan, demokratisasi dan pemantapan kondusivitas
wilayah. Fokus pembangunan yang mengarah pada
pengurangan kemiskinan dan penurunan disparitas wilayah
akan menjadi salah satu agenda penting dalam mewujudkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa
Tengah secara lebih berkeadilan. Implementasi program,
dilakukan melalui perencanaan berbasis holistik, tematik
dan integratif serta perubahan pola penganggaran dengan
pendekatan money follow program. Sementara, lokus
pembangunan dilakukan melalui pendekatan berbasis
spasial dengan pelibatan multi stakeholder. Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target sasaran
prioritas pembangunan yang pada akhirnya mampu
memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Pembangunan di Jawa Tengah terus menunjukkan
pertumbuhan. Kondisi perekonomian Jawa Tengah
berdasarkan publikasi BPS dalam “Beberapa Kondisi Makro
Sosial Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Edisi Januari 2017”
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan selama
kurun waktu 2011 – 2016 ditunjukkan dengan angka
pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif dari sebesar 5,30
persen, 5,34 persen, 5,11 persen, 5,27 persen, 5,47 persen,
dan 5,28 persen. Perekonomian Jawa Tengah pada 2016
tumbuh 5,28 persen atau lebih tinggi daripada pertumbuhan
ekonomi nasional yang hanya 5,02 persen. Lapangan usaha
yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian
Jawa Tengah 2016 yakni industri pengolahan sebesar 34,82
persen. Setelah industri pengolahan, menyusul kemudian
pertanian dengan pertumbuhan 15,05 persen serta
perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil, dan sepeda
motor yang tumbuh 13,39 persen. Secara keseluruhan
ketiga lapangan usaha tersebut mempunyai kontribusi
sebesar 63,26 persen terhadap PDRB Jawa Tengah. Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Jawa Tengah
atas dasar harga berlaku, pada 2016 senilai Rp.32,1 juta,
meningkat 3,04 persen dibandingkan PDRB per kapita 2015
yang nilainya hanya Rp.29,96 juta. Inflasi menunjukkan
angka yang fluktuatif, dimana pada 2011 inflasi tercatat
2,68 persen, 2012 sebesar 4,24 persen, 2013 sebesar 7,99
persen, 2014 sebesar 8,22 persen, 2015 sebesar 2,73 persen
dan 2016 sebesar 2,36 persen.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 6


Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah selama
lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun.
Pada tahun 2012 penduduk miskin sebanyak 14,98 persen.
Pada 2016 tahun penduduk miskin turun menjadi 13,27
persen, namun penurunan tersebut mesti tetap dipercepat
melalui perwujudan masyarakat berdikari. Demikian pula
dengan jumlah penganggur dan tingkat pengangguran
terbuka juga terus menurun, dari 2012 sebesar 5,61 persen,
menjadi 4,63 persen pada 2016. Meskipun Pemerintah
Provinsi sudah melakukan berbagai upaya penurunan
pengangguran, diperlukan peran aktif masyarakat untuk
dapat lebih menekan angka pengangguran.

4. Kondisi Perekonomian Kabupaten Demak


Perkembangan ekonomi makro Kabupaten Demak
tidak terlepas dari pertumbuhan perekonomian nasional dan
Provinsi Jawa Tengah pada umumnya. Berdasarkan pada
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 dan
mempertimbangkan kondisi ekonomi global, maka
pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019 diproyeksilan
sebesar 5,4 – 5,8%, dengan asumsi: (1) perekonomian dunia
terus mengalami pemulihan, (2) tidak ada gejolak dan krisis
ekonomi dunia baru yang terjadi, (3) berbagai kebijakan
yang telah ditetapkan dalam agenda pembangunan dapat
terlaksana. Untuk mendukung stabilitas ekonomi yang
kokoh maka laju inflasi direncanakan pada besaran 2,5 –
4,5 persen. Inflasi yang terkendali memungkinkan nilai
tukar dan suku bunga yang kompetitif sehingga mendorong
sektor riil bergerak dan berkembang dengan sehat.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat
dari Nilai PDRB yang menunjukkan kenaikan dari tahun
2015 sebesar 19.330.295,28 juta rupiah menjadi
20.843.920,87 juta rupiah pada tahun 2016. Sektor industri
merupakan sektor penyumbang urutan pertama dalam
penyusunan PDRD Kabupaten Demak, yaitu sebesar
27,75% disusul dengan sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan sebesar 24,28%, sektor perdagangan sebesar
15,65%, sektor kontruksi sebesar 8,37% dan sektor jasa
pendidikan sebesar 4,19%.
Tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Demak Tahun 2016 sebesar 5,04%, namun begitu masih
lebih rendah dari pertumbugan perekonomian Jawa Tengah

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 7


sebesar 5,4% dan perekonomian nasional sebesar 5,19 persen.
Pemerintah Kabupaten Demak untuk tahun 2019
menargetkan:
1. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan: 6,1% – 6,3 %.
2. Inflasi ditargetkan 4% - 5%.
3. Jumlah penduduk miskin 11,6%.
4. Tingkat pengangguran terbuka di perkirakan 5,23%.
Arah kebijakan ekonomi Kabupaten Demak Tahun
2019 diprioritaskan pada “Penguatan sektor perekonomian
(pertanian, perikanan, pariwisata, perindustrian,
perdagangan, UMKM) menuju kemandirian pengan. Hal ini
sejalan dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 ditujukan dalam
rangka pemantapan pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan prioritas pada upaya pencapaian
daya saing wilayah dan masyarakat Jawa Tengah yang
berlandaskan keunggulan sumber daya manusia yang
berkualitas, pelayanan dasar yang makin luas, infrastruktur
wilayah yang makin berkualitas dan kondusivitas wilayah
yang makin mantap serta kemampuan ilmu dan teknologi
yang makin meningkat.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan
perekonomian yang berkualitas sebagaimana arahan
kebijakan nasional maka peningkatan perekonomian
daerah didorong agar mengembangkan potensi unggulan
daerah yang menjadi basis ekonomi kerakyatan,
menciptakan kondusifitas daerah dan keserasian
pertumbuhan ekonomi antar sektor dan antara pusat
pertumbuhan perekonomian Kabupaten Demak. Kebijakan
peningkatan promosi penanaman modal, peningkatan
pariwisata, percepatan penanggulangan kemiskinan dan
pengangguran dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis
unggulan daerah.
Upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi
tersebut dilakukan melalui perbaikan iklim investasi,
mendorong berkembangnya sektor riil, penguatan
infrastruktur perlu terus diupayakan agar pertumbuhan
ekonomi dapat menciptakan pemerataan kekuatan ekonomi
pada semua wilayah dan sektor usaha.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 8


3.1.2 Tantangan dan Prospek Pengembangan Perekonomian
Daerah
Beberapa hal yang menjadi tantangan dan prospek
p e m b a n g u n a n ekonomi Kabupaten Demak pada tahun
2019 adalah sejalan dengan visi dan misi pembangunan
daerah, adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan ekonomi masih kurang optimal, lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata Jawa Tengah.
b. Masih rendahnya kualitas tenaga kerja yang
memasuki pasar kerja, baik pendidikan dan
keterampilan di sektor industri sehingga
mengakibatkan daya saing yang rendah di pasar kerja.
Hal ini berdampak pada cukup tingginya pengangguran
(2015) yaitu sebesar 6,02%.
c. Meningkatnya permintaan produk yang berkualitas
menuntut peningkatan standar kualitas bagi produk
barang dan jasa termasuk hasil industri dari UMKM dan
kerajinan.
d. Belum terpadunya pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan (angka kemiskinan tahun 2015 sebesar
14,44% lebih besar dari Jawa Tengah 13,55%), tingkat
pengangguran terbuka (TPT) sebesar 6,02% dan
setengah penganggur serta perlindungan sosial melalui
program terpadu dan berkelanjutan.
e. Belum meratanya sarana dan prasarana pendukung
(jalan, jembatan, jaringan irigasi, pemenuhan air baku/
irigasi, sekolah dan sarana kesehatan) yang dapat
menunjang perkembangan perekonomian daerah secara
merata dan pertumbuhan penanaman modal yang
berkualitas.
f. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik belum
optimal dalam rangka pelayanan perizinan penanaman
modal, promosi potensi unggulan daerah dan
pengembangan pariwisata serta pengembangan ”city
branding” dalam rangka peningkatan ekonomi kreatif .

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah


3.2.1 Arah kebijakan Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah Kabupaten Demak diperoleh dari
beberapa sumber yaitu: Pendapatan Asli Daerah(PAD), Pendapatan
Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan dari Pemerintah Pusat;
Pendapatan dari Pemerintah Provinsi; Lain-lain Pendapatan yang Sah.
Total Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Demak pada
Tahun 2017 sebesar Rp. 2.060.866.621.959,00 dan Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 9


mengalami penurunan menjadi Rp. 1.958.433.585.400,00. Untuk
Tahun 2019 pendapatan daerah ditargetkan sebesar
1.906.707.779.000,00. Terjadi penurunan proyeksi pendapatan dari
tahun 2018 sebesar Rp. 51.725.806.400,00. Penurunan itu terjadi
pada komponen dana bagi hasil pajak dan Dana Alokasi Khusus.
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur
dan secara rasional dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.
Total pendapatan daerah Kabupaten Demak Tahun 2017,
perkiraan Tahun 2018 dan Target Tahun 2019 dapat dilihat dalam
tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III - 10


Tabel 3.1
Realisasi dan Proyeksi / Target Pendapatan Kabupaten Demak
Tahun 2016 sampai Tahun 2020
Jumlah
Proyeksi / Target Proyeksi / Target
No Uraian
Realisasi Tahun 2016 Realisasi Tahun 2017 Tahun Berjalan 2018 pada Tahun Rencana pada Tahun Rencana
2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4.1 Pendapatan asli daerah 287.457.500.571,00 309.614.748.737,00 275.726.614.400,00 321.647.808.340,00 291.661.090.000,00
4.1.1 Pajak daerah 90.281.108.771,00 128.976.505.206,00 97.007.000.000,00 122.532.000.000,00 108.812.000.000,00
4.1.2 Retribusi daerah 18.564.132.022,00 21.053.350.530,00 21.914.564.400,00 24.866.033.340,00 26.124.040.000,00
Hasil pengelolaan kekayaan daerah
4.1.3 12.602.886.274,00 15.195.096.590,00 15.468.750.000,00 18.346.000.000,00 15.468.750.000,00
yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan asli daerah
4.1.4 166.009.373.504,00 144.389.796.411,00 141.336.300.000,00 155.723.775.000,00 141.256.300.000,00
yang sah

4.2 Dana perimbangan 1.266.900.747.202,00 1.230.548.143.827,00 1.223.523.727.000,00 1.109.517.603.000,00 1.223.523.727.000,00


Dana bagi hasil pajak/bagi hasil
4.2.1 51.315.790.629,00 44.853.998.071,00 45.489.703.000,00 41.454.624.000,00 45.489.703.000,00
bukan pajak
4.2.2 Dana alokasi umum 908.643.744.000,00 892.681.795.000,00 894.376.873.000,00 894.376.873.000,00 894.376.873.000,00
4.2.3 Dana alokasi khusus 306.941.212.573,00 293.012.350.756,00 283.657.151.000,00 173.686.106.000,00 283.657.151.000,00

Lain-lain pendapatan daerah yang


4.3 398.101.674.427,00 520.703.729.395,00 459.183.244.000,00 475.722.368.000,00 613.540.278.338,00
sah
4.3.1 Hibah 3.485.693.900,00 9.524.315.300,00 90.458.360.000,00 90.462.680.000,00 90.458.360.000,00
4.3.2 Dana darurat

4.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari 123.239.631.828,00 145.226.886.757,00 105.062.241.000,00 121.694.000.000,00 105.062.241.000,00

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 11


Jumlah
Proyeksi / Target Proyeksi / Target
No Uraian
Realisasi Tahun 2016 Realisasi Tahun 2017 Tahun Berjalan 2018 pada Tahun Rencana pada Tahun Rencana
2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
pemerintah daerah lainnya

Dana Penyesuaian dan Otonomi


4.3.4 200.677.958.000,00 211.595.493.000,00 263.662.643.000,00 263.565.688.000,00 263.662.643.000,00
Khusus
Bantuan Keuangan dari provinsi
4.3.5 69.409.448.000,00 61.781.832.000,00 - - 61.781.832.000,00
pemerintah daerah lainnya**)
Pendapatan Lainnya 1.288.942.699,00 92.575.202.338,00 - - 92.575.202.338,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1.952.459.922.200,00 2.060.866.621.959,00 1.958.433.585.400,00 1.906.707.779.000,00 2.128.725.095.338

Sumber : BPKPAD Kab. Demak Tahun 2018

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 12


Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Daerah maka
Kebijakan Perencanaan Pendapatan sebagai berikut:
a. Optimalisasi pendapatan pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.
b. Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.
c. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan BUMD.
d. Optimalisasi pemanfaatan dan pemberdayaan aset.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana sumber daya
manusia yang ada guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
f. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka
optimalisasi penerimaan dana bagi hasil pajak/bukan pajak dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah.
g. Peningkatan dukungan operasional pemungutan pajak dan
retribusi.
h. Merencanakan penerimaan pendapatan daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang memiliki kepastian hukum
dengan perkiraan yang terukur, rasional, dan sesuai dengan potensi
riil.

3.2.2 Arah kebijakan Belanja Daerah


Anggaran Belanja Daerah akan mempunyai peran riil dalam
peningkatan kualitas layanan publik dan sekaligus menjadi stimulus
bagi perekonomian daerah apabila terealisasi dengan baik. Dengan
demikian, secara ideal seharusnya Belanja Daerah dapat menjadi
komponen yang cukup berperan dalam peningkatan akses masyarakat
terhadap sumber-sumber daya ekonomi yang bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat. Pada gilirannya, apabila kesejahteraan
masyarakat telah meningkat maka diharapkan akan berdampak
kepada perekonomian daerah secara luas. Untuk menggambarkan
seberapa besar belanja pemerintah daerah yang digunakan dalam
upaya untuk menyejahterakan penduduk di suatu daerah.
Besarnya belanja daerah di Kabupaten Demak selama lima
tahun terakhir juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2017
besarnya realisasi belanja sebesar Rp 1.986.479.116.398,00
mengalami penurunan apabila dibanding dengan tahun 2016 sebesar
2.065.356.315.666,00 dan tahun 2018 total belanja turun menjadi Rp
2.014.063.460.400,00. Untuk total usulan belanja tahun 2019
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp.
2.087.062.821.520,00.
Secara rinci perkembangan belanja daerah Kabupaten Demak
tahun 2016-2019 dapat dilihat pada tabel berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 13


Tabel 3.2
Realisasi dan Proyeksi / Target Belanja Kabupaten Demak
Tahun 2016 sampai Tahun 2020
Jumlah
Proyeksi / Target Proyeksi / Target
No Uraian
Realisasi Tahun 2016 Realisasi Tahun 2017 Tahun Berjalan 2018 pada Tahun Rencana pada Tahun Rencana
2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5.1 Belanja Tidak Langsung 1.074.076.693.553 1.075.852.437.848 1.192.779.782.100 1.274.608.972.785 1.220.905.300.710
5.1.1 Belanja pegawai 752.842.435.733 721.147.838.019 788.813.534.100 830.000.000.000 809.472.481.818
5.1.2 Belanja bunga 4.477.857.785
5.1.3 Belanja subsidi 1.500.000.000
5.1.4 Belanja hibah 15.450.795.900 21.136.625.970 44.305.800.000 48.361.884.000 44.824.177.860
5.1.5 Belanja bantuan sosial 3.195.000.000 2.413.450.000 6.274.800.000 8.174.800.000 6.348.215.160
Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
5.1.6
dan Pemerintah Desa* 9.452.400.630 10.636.961.859 11.706.990.000 14.868.743.000 14.705.616.947
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
5.1.7
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa* 292.507.936.040 320.423.773.000 339.678.658.000 361.225.688.000 343.554.808.925
5.1.8 Belanja tidak terduga 628.125.250 93.789.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

5.2 Belanja Langsung 991.279.622.113 910.626.678.550 821.283.678.300 1.485.910.544.679 797.959.026.000


5.2.1 Belanja pegawai 87.694.960.358 115.627.512.210 127.940.329.168 97.726.134.527 -
5.2.2 Belanja barang dan jasa 268.181.913.803 337.740.590.391 347.120.321.847 525.970.993.737 -
5.2.3 Belanja modal 635.402.747.952 457.258.575.949 346.223.027.285 862.213.416.415 -
TOTAL JUMLAH BELANJA 2.065.356.315.666 1.986.479.116.398 2.014.063.460.400 2.760.519.517.464 2.018.864.326.710
Sumber : BPKPAD Kab. Demak Tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 14


Berdasarkan tabel di atas, belanja tidak langsung dalam
kurun waktu tahun 2016 – 2018 rata-rata mengalami peningkatan.
Peningkatan yang terjadi dari tahun 2017 ke tahun 2018 untuk
komponen Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 116.927.344.252 atau
naik 10,86%. Kenaikan terjadi pada semua komponen, baik belanja
pegawai, belanja hibah, belanja bantuan social dan belanja bagi hasil
kepada pemerintah desa. Namun, kenaikan terbesar pada komponen
belanja hibah yaitu sebesar 109,6%.
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari
laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada
akhir periode tersebut. Informasi yang dapat disajikan di neraca antara
lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk
memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi.
Posisi keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak tahun 2016 -
2017 sebagaimana tercantum dalam table berikut.

Tabel 3.3
Neraca Pemerintah Daerah Kabupaten Demak
Per 31 Desember 2016 dan 2017
2016 2017
No Uraian
(Rp) (Rp)
1 ASET
a ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 51.541.049.666,00 105.589.650.586,00
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 436.834,00 35.016.023,00
Kas di BLUD 663.901.722,00 6.331.581.099,00
Kas di Bendahara FKTP 14.736.401.962,00 9.061.541.891,00
Kas di Bendahara BOS 1.921.617.971,00 3.557.940.338,00
Kas Lainnya 0,00 0,00
Setara Kas 0,00 0,00
Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00
Piutang Pendapatan 57.120.353.419,75 65.548.030.559,75
Piutang Lainnya 0,00 0,00
Penyisihan Piutang -24.327.408.016,13 -30.466.019.026,25
Beban Dibayar Dimuka 220.578.446,17 257.204.459,00
Persediaan 17.107.082.235,18 18.754.722.277,00
JUMLAH ASET LANCAR 118.984.014.239,97 178.669.668.206,50
b INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Jangka Panjang Non Permanen
Investasi Jangka Panjang kepada Entitas
0,00 0,00
Lainnya
Investasi dalam Obligasi 0,00 0,00
Investasi dalam Proyek Pembangunan 0,00 0,00
Dana Bergulir 382.345.433,00 382.345.433,00

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 15


2016 2017
No Uraian
(Rp) (Rp)
Deposito Jangka Panjang 0,00 0,00
Investasi Non Permanen Lainnya 0,00 0,00
Penyisihan Inestasi jangka panjang -382.345.433,00 -382.345.433,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang Non
0,00 0,00
Permanen
Investasi Jangka Panjang Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 143.592.494.512,56 161.355.369.295,42
Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Investasi Jangka Panjang Permanen 143.592.494.512,56 161.355.369.295,42
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 143.592.494.512,56 161.355.369.295,42
c ASET TETAP
Tanah 658.848.258.294,00 1.109.444.711.829,00
Peralatan dan Mesin 356.309.874.447,27 413.075.269.866,93
Gedung dan Bangunan 929.977.501.865,45 1.052.852.924.808,58
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.475.088.057.494,92 2.582.331.599.731,44
Aset Tetap Lainnya 47.455.851.544,98 58.369.531.348,59
Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.553.788.645,00 59.638.489.004,00
Akumulasi Penyusutan -624.196.052.377,69 -747.407.445.935,49
JUMLAH ASET TETAP 2.854.037.279.913,93 4.528.305.080.653,05
d DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0,00 0,00
JUMLAH DANA CADANGAN 0,00 0,00
e ASET LAINNYA
Tagihan Jangka Panjang 0,00 0,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 116.320.000,00 898.320.000,00
Aset Tidak Berwujud 1.510.616.000,00 206.944.533,00
Aset Lain-lain 227.413.067.729,87 57.596.787.533,48
JUMLAH ASET LAINNYA 229.040.003.729,87 58.702.052.066,48
JUMLAH ASET 3.345.653.792.396,33 4.927.032.170.221,45
2 KEWAJIBAN
a KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 432.909,00 27.217.087,00
Utang Bunga 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka 3.157.455.335,66 3.760.184.073,67
Utang Beban 9.918.625.364,00 13.086.648.548,00
Utang Jangka Pendek Lainnya 933.758.079,00 1.074.690.797,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 14.010.271.687,66 17.948.740.505,67
b KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri 0,00 0,00
Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN 14.010.271.687,66 17.948.740.505,67
3 EKUITAS 3.331.643.520.708,67 4.909.083.429.715,78
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 3.345.653.792.396,33 4.927.032.170.221,45

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 16


Dari tabel di atas, jumlah kewajiban dan ekuitas dana meningkat
sebesar 47,26 persen. Hal ini didukung meningkatnya Jumlah Investasi
Jangka Panjang sebesar 12,37 persen, Jumlah Aset Tetap 58,66 persen,
namun Jumlah Aset Lainnya turun 74,37 persen. Adapun Kewajiban Jangka
Pendek meningkat sebesar 28,11 persen.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 17


3.3 Proyeksi Keuangan Daerah
Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan
pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang
perlu dibayar atau akan diterima kembali. Dalam penganggaran
pemerintah daerah pembiayaan daerah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman dan hasil divestasi. Sementara itu pengeluaran
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali
pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan
penyertaan modal oleh pemerintah daerah.
Dalam kurun waktu tahun 2016-2018 penerimaan
pembiayaan daerah mengalami penurunan dari sebesar Rp
207.633.750.741,00 pada tahun 2016 turun menjadi Rp
66.963.348.825,00 pada tahun 2017 dan turun kembali pada
tahun 2018 menjadi Rp. 64.894.875.000,00. Pengeluaran
pembiayaan daerah juga cenderung mengalami penurunan dari
sebesar Rp 27.796.000,00 pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp
16.800.000.000,00 pada tahun 2017 dan turun kembali pada
tahun 2018 sebesar Rp. 9.265.000.000,00. Selisih pembiayaan
netto mengalami penurunan dari sebesar Rp 179.819.993.000,00
pada tahun 2016 menjadi Rp 50.141.357.000,00 pada tahun
2017 dan naik pada tahun 2018 menjadi Rp. 55.629.875.000,00.
Secara rinci perkembangan realisasi pembiayaan daerah
Kabupaten Demak tahun 2016-2018 dapat dilihat pada Tabel
berikut.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 18


Tabel 3.3
Realisasi dan Proyeksi / Target Belanja Kabupaten Demak
Tahun 2016 sampai Tahun 2020

Jumlah
Jenis Penerimaan dan Pengeluaran
No Proyeksi / Target pada Proyeksi / Target pada
Pembiayaan Daerah Realisasi Tahun 2016 Realisasi Tahun 2017 Tahun Berjalan 2018
Tahun Rencana 2019 Tahun Rencana 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


6.1 Penerimaan pembiayaan 207.633.750.741 66.963.348.825 64.894.875.000 245.400.000.000 60.400.000.000

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun


6.1.1 207.615.992.677 66.941.357.275 64.894.875.000 95.400.000.000 60.400.000.000
sebelumnya (SILPA)

6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 150.000.000.000 0

6.1.2 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 17.758.064 21.991.550 0 0 0

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 207.633.750.741 66.963.348.825 64.894.875.000 185.400.000.000 60.400.000.000

6.2 Pengeluaaran pembiayaan 27.796.000.000 16.800.000.000 9.265.000.000 65.044.957.820 81.505.534.610

6.2.1 Penyertaan modal (Investasi) daerah 27.796.000.000 16.800.000.000 9.265.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000

6.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 0 0 0 39.044.957.820 55.505.534.610

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 27.796.000.000 16.800.000.000 9.265.000.000 65.044.957.820 81.505.534.610

JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO 179.837.750.741 50.163.348.825 55.629.875.000 180.355.042.180 (21.105.534.610)


Sumber: BPKPAD Kab. Demak tahun 2017

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 19


Surplus/defisit menunjukkan selisih antara pendapatan
dan belanja daerah. Jika pendapatan lebih besar daripada
belanja, maka terjadi surplus, kalau sebaliknya maka terjadi
defisit. Besaran defisit menunjukkan tingkat belanja yang tidak
dapat dipenuhi oleh pendapatan daerah. Dalam Kurun tahun
2015-2017 Kabupaten Demak mengalami surplus dan defisit
anggaran seperti terlihat pada gambar berikut.

140.000.000.000,00

120.000.000.000,00

124.550.854.386,00
100.000.000.000,00
114.986.894.000,00

66.941.357.275,00
80.000.000.000,00

60.000.000.000,00
40.000.000.000,00

20.000.000.000,00
-
Sumber: BPKPAD Kab. Demak tahun 2017 SILPA

2015 2016
2017 3.1
Grafik Column1 Column2
SILPA Kabupaten Demak Tahun 2015-2017

Pelampauan Pendapatan atau penghematan belanja pada


realisasi APBD sebelumnya akan menghasilkan sisa dana. Sisa
dana tersebut dinamakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang
disingkat SiLPA. Namun demikian, mengingat bahwa APBD
dibuat sebelum berakhirnya tahun anggaran maka SiLPA yang
terdapat di APBD merupakan nilai estimasi. Semakin besar SiLPA
pada dasarnya menunjukkan semakin besarnya dana publik
yang belum atau tidak digunakan dalam belanja atau
pengeluaran pembiayaan lain sehingga mengendap di kas daerah
sebagai dana idle. Kondisi yang terjadi di Kabupaten Demak
selama periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 SiLPA
cenderung meningkat. Pada tahun 2015 SiLPA sebesar Rp
114.986.894.000,00 dan mengalami penurunan 2016 menjadi
Rp 66.941.367.275,00 dan naik kembali pada tahun 2017
menjadi Rp. 124.550.854.386,00. Hal ini menunjukkan bahwa di
Kabupaten Demak masih banyak dana publik yang belum
digunakan dalam belanja maupun pengeluaran yang lain.
Sehingga masih ada dana yang mengendap di kas daerah atau
tidak terserap.
Besarnya SiLPA pada akhir tahun tentunya menjadi salah
satu sumber pembiayaan pada tahun berikutnya untuk

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 20


mendanai belanja daerah. Rasio ini diharapkan akan semakin
turun mengingat tingginya SiLPA yang terjadi bisa ditengarai oleh
karena rendahnya penyerapan belanja daerah, yang pada
dasarnya mengidikasikan tidak efisien dan efektifnya
perencanaan kegiatan di daerah. Sumber SiLPA selain itu adanya
dana dari pusat yang tidak terserap. Sehingga rasio ini juga perlu
dicermati oleh pemerintah pusat dalam melakukan kebijakan
transfer ke daerah yang efisien dan efektif.
Kebijakan Belanja Daerah memprioritaskan pada pos
belanja wajib antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan
pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil
serta belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun
yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang tersedia
dengan jumlah belanja wajib yang dikeluarkan merupakan pagu
indikatif untuk belanja langsung setiap OPD.
Dalam menentukan belanja daerah terdapat 3 elemen
penting yaitu Masyarakat, Pemerintah Daerah dan DPRD dengan
peran dan fungsinya masing-masing. APBD sebagai perwujudan
dari amanah rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD
digunakan sebaik-baiknya untuk pemberian pelayanan kepada
masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyakat.
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi
kerja (berorientasi kepada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran, efisiensi
penggunaan alokasi anggaran dan efektivitas pelaksanaan
Tupoksi masing-masing OPD.
Belanja daerah meliputi belanja langsung dan belanja
tidak langsung. Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
program/kegiatan. Sementara itu belanja langsung merupakan
belanja yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Penghitungan alokasi belanja langsung
untuk pembangunan memperhitungkan kebutuhan pengeluaran
yang bersifat wajib dan mengikat, baik pada unsur belanja
daerah maupun pengeluaran pembiayaan daerah.
Arah pengelolaan Belanja Daerah tahun 2019 sebagai
berikut:
a. Belanja Tidak Langsung
merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,
meliputi:
1) Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam
bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 21


yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundang-
undangan;
2) Belanja Bunga dari pejabat daerah digunakan untuk
pembayaran bunga atas pinjaman pemerintah daerah
kepada pihak lainnya;
3) Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan
biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu
agar harga jual produksi/ jasa yang dihasilkan dapat
terjangkau oleh masyarakat banyak;
4) Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang/jasa
kepada pemerintah daerah atau pemerintah daerah
lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya;
5) Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan,
pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan
bantuan partai politik;
6) Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak
daerah dan retribusi daerah kepada kabupaten/kota;
7) Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus
kepada pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah
desa;
8) Belanja Tak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam dan bencana
sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun
sebelumnya yang telah ditutup.

b. Belanja langsung
merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung
dengan program dan kegiatan, yang mengarah pada
pencapaian visi dan misi Kabupaten Demak meliputi :
1) Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS,
honorarium non PNS dan uang lembur, Belanja Pegawai
BLUD, Belanja Jasa Non PNS;
2) Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan
pakai habis, bahan material, jasa kantor, sewa alat
berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat
kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan
atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan
dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan,

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 22


sosialisasi, bimbingan teknis, perjalanan pindah tugas
dan lain sebagainya;
3) Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah,
gedung, alat-alat berat, alat-alat angkutan darat
bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-
alat angkutan air bermotor, alat-alat angkutan air tidak
bermotor, alat-alat bengkel, pengolahan

Disamping hal tersebut di atas, Belanja Langsung


diharapkan dapat memberikan manfaat secara luas bagi
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip :
1) Efisiensi, sehingga dapat meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
2) Efektivitas, yang diprioritaskan pada program/kegiatan
untuk mendorong program/kegiatan yang mempunyai
daya ungkit (leverage) atau pengaruh ganda (multiplier
effect) yang lebih besar misalnya peningkatan
infrastruktur, perluasan pertumbuhan ekonomi,
perluasan kesempatan kerja, penanggulangan
kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan,
peningkatan akses pelayanan kesehatan, peningkatan
pelayanan kepemerintahan, serta pencapaian visi dan
misi Kabupaten Demak.
3) Akuntabilitas, kejelasan tolok ukur dan targetnya, yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana
yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Demak.
4) Transparansi, dimaksudkan bahwa setiap pengeluaran
dipublikasikan dan dipertanggung-jawabkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB III- 23


BAB IV
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan


RKPD adalah penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), dan RKPD Tahun 2019 merupakan
tahun ketiga RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 yang
diprioritaskan pada “Penguatan sektor perekonomian (pertanian,
perikanan, pariwisata, perindustrian, perdagangan, UMKM) menuju
kemandirian pangan”.
Tahun 2019 merupakan tahap ketiga (2016-2021) RPJPD
Kabupaten Demak Tahun 2006-2025. Tahap ketiga RPJPD
ditujukan untuk mewujudkan pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi, mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,
mewujudkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan
kehidupan sosial budaya dan kemasyarakatan yang agamis dan
demokratis dan meweujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan
yang baik dengan mempertimbangkan keberlanjutan program
pembangunan yang relevan dengan prioritas nasional, RKPD
Provinsi Jawa Tengah dan Pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten
Demak.

4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2019


a. Arah Kebijakan Pembangunan Nasional Jangka Menengah
Tahun 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2019
Berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019, kebijakan
pembangunan nasional diarahkan pada upaya pencapaian visi
dan misi pembangunan nasional tahun 2015-2019. Visi
tersebut adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,
Mandiri, Dan Berpekribadian Berlandaskan Gotong Royong”,
yang dilakukan melalui 7 misi pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian indonesia sebagai negara
kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 1


5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan
nasional jangka menengah tersebut, ditetapkan sembilan
agenda prioritas yang disebut “Nawa Cita”, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
negara;
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratif, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi
sistema dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sector-sektor strategis;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Implementasi kesembilan agenda prioritas pembangunan
nasional tersebut dijabarkan dalam strategi pembangunan
nasional dalam 3 (tiga) dimensi pembangunan yaitu :
1. Dimensi pembangunan manusia meliputi pendidikan,
kesehatan, perumahan, mental/karakter;
2. Dimensi pembangunan sektor unggulan meliputi kedaulatan
pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan,
kemaritiman dan kelautan, pariwisata dan industri;
3. Dimensi pemerataan dan kewilayahan yaitu antar kelompok
pendapatan, dan antar wilayah meliputi desa, pinggiran, luar
jawa, dan kawasan timur.
Ketiga dimensi tersebut, perlu didukung oleh kondisi
kepastian dan penegakan hukum, keamanan dan ketertiban,
politik dan demokrasi, serta tata kelola pemerintahan dan
reformasi birokrasi.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 2


Pembangunan nasional jangka menengah dilaksanakan
untuk mencapai sasaran utama pembangunan nasional di
tahun 2019, antara lain meliputi :
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 – 5,8%;
2. Laju inflasi sebesar 3,5%;
3. PDB per kapita sebesar Rp.72.217 ribu;
4. Tingkat kemiskinan sebesar 7,0 – 8,0%;
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,98;
6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,0 – 5,0%.
Perencanaan pembangunan nasional tahun 2019 dalam
rangka mendukung pencapaian sasaran utama pembangunan
nasional tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2019. Tema RKP Tahun 2019 adalah “Pemerataan
Pembangunan untuk Pembangunan Berkualitas”. Pendekatan
yang digunakan dalam proses perencanaan pembangunan
nasional tahun 2019 adalah Tematik, Holistik, Integratif, dan
Spasial melalui penguatan kebijakan Money Follow Program.
Rencana pembangunan nasional tahun 2019
diprioritaskan pada :
1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan
peningkatan pelayanan dasar;
2. Pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui penguatan
konektivitas dan kemaritiman;
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri,
dan jasa produktif;
4. Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air;
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.

b. Prioritas Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2019


Pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2019 diarahkan
pada upaya pencapaian sasaran dan target akhir tahap III
pembangunan jangka panjang tahun 2015-2019. Dengan
memperhatikan hasil kinerja pembangunan tahun sebelumnya,
berbagai permasalahan dan isu strategis serta kebijakan
pembangunan nasional, maka kebijakan pembangunan daerah
tahun 2019 ditujukan untuk “Peningkatan Daya Saing Daerah
Melalui Pemerataan Pembangunan Dan Pemanfaatan Iptek”.
Guna percepatan pencapaian tujuan pembangunan daerah tahun
2019 tersebut, ditetapkan prioritas pembangunan daerah tahun
2019, meliputi :
1. Penanggulangan kemiskinan;
2. Penguatan daya saing ekonomi daerah;
3. Kualitas hidup dan daya saing SDM;
4. Pengelolaan sumber daya alam lingkungan hidup;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 3


5. Ketahanan pangan dan energi;
6. Kesenjangan wilayah;
7. Tata kelola pemerintahan.
Prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah
tahun 2019 tersebut dijabarkan lebih rinci dalam fokus
pembangunan, yaitu sebagai berikut :
1. Penanggulangan kemiskinan, difokuskan pada :
a. Penyediaan basic life acces untuk penduduk miskin
perkotaan dan perdesaan melalui penanganan perumahan
dan penyehatan lingkungan permukiman (RTLH, sanitasi,
air bersih, listrik); penanganan kawasan permukiman
kumuh; peningkatan akses pendidikan, kesehatan, pangan,
pemberdayaan dan perlindungan sosial bagi PMKS; dan
kepemilikan administrasi kependudukan.
b. Penguatan sustainable livelihood melalui keperantaraan
akses terhadap asset, modal, manajemen dan pasar;
peningkatan start up wirausaha baru; peningkatan
keterampilan dan kompetensi tenaga kerja berkelanjutan.
c. Penguatan basis data, basis spasial, berbasis komunitas
dan pendampingan yang kontinyu, serta gotong royong
pelibatan seluruh komponen potensi (swasta dan pihak
lainnya) dalam kesetiakawanan sosial.

2. Penguatan daya saing ekonomi daerah, difokuskan pada :


a. Peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan
melalui peningkatan kemampuan petani dalam budidaya
pertanian; asuransi petani; peningkatan prasarana sarana
pertanian termasuk jaringan irigasi; pengembangan
teknologi tepat guna di bidang pertanian dan perkebunan;
revitalisasi peran balai pertanian.
b. Peningkatan kualitas produk pertanian yang berdaya saing
melalui peningkatan kemampuan petani dalam pengolahan
produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah; serta
didukung dengan pengembangan jejaring pemasaran
berbasis kelompok (corporate farming).
c. Peningkatan produksi dan kualitas hasil perikanan melalui
peningkatan kapasitas nelayan; peningkatan prasarana dan
sarana perikanan tangkap (alat tangkap ramah lingkungan,
kapal, TPI); perbaikan kualitas benih dan pakan ikan
mandiri.
d. Optimalisasi potensi sumber daya hutan melalui
peningkatan kualitas tata kelola kehutanan; penerapan
Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK); peningkatan keterlibatan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 4


masyarakat sebagai mitra usaha kehutanan (hutan
tanaman rakyat, hutan rakyat); peningkatan kapasitas
mesyarakat dalam pengolahan hasil hutan; serta
pemanfaatan sumber daya hutan non kayu.
e. Peningkatan produksi dan produktivitas usaha dan industri
kecil, mikro, dan menengah melalui peningkatan nilai
tambah dan diversifikasi produk; hilirisasi industri;
mengembangkan inovasi teknologi produksi; keperantaraan
akses modal dari perbankan dan lembaga keuangan non
perbankan; peningkatan akses pasar dengan
mengembangkan digital ekonomi; pengembangan kawasan
indistri; keperantaraan kemitraan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan indsutri besar; fasilitasi standarisasi
dan sertifikasi produk UMKM; serta peningkatan
infrastruktur jaringan produksi, distribusi, promosi
perdagangan antar daerah provinsi di Indonesia.
f. Pengembangan inovasi teknologi dengan pengembangan
Technopark serta peningkatan kreativitas dan inovasi
masyarakat;
g. Peningkatan pariwisata berbasis masyarakat melalui
perbaikan prasarana dan sarana, serta manajemen
pengelolaan daerah wisata, dan meningkatkan kapasitas
pelaku pariwisata; aksesibilitas menuju daerah tujuan
wisata; serta peran serta swasta dan masyarakat dalam
industri pariwisata.
h. Perbaikan iklim investasi yang semakin kondusif melalui
pemberian kemudahan perijinan investasi (perijinan satu
pintu, waktu perijinan, dan prosedur perijinan); perbaikan
sistema dan layanan perijinan mudah, murah, cepat, tepat;
kebijakan investasi sejalan dengan prioritas daerah untuk
pengurangan kemiskinan dan peningkatan daya saing
wilayah; pengembangan digital investment promotion;
pengembangan investasi berbasis produk-produk unggulan
kabupaten/kota; serta mendorong perwujudan investasi
hijau.
3. Kualitas hidup dan daya saing Sumberdaya Manusia (SDM)
difokuskan pada :
a. Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan
melalui peningkatan keterjangkauan biaya pendidikan
melalui sekolah gratis untuk pendidikan menengah dan
khusus; pengembangan kurikulum berbasis skill,
knowledge, attitude; pengembangan learning culture;
penguatan pendidikan kejuruan dan vokasi estándar
nasional dan/atau estándar internacional; meningkatkan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 5


kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik; meningkatkan
manajemen mutu penyelenggaraan pendidikan;
mengoptimalisasi peran lembaga pemerintah dan non
pemerintah dalam mendukung pengembangan pendidikan;
mengefektifkan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam
membangun strategi peningkatan kualitas pendidikan;
pengembangan teknologi informasi dalam mendukung
pengembangan pendidikan; dan peningkatan
pengembangan pendidikan khusus dan inklusi sesuai
kewenangan provinsi.
b. Peningkatan upaya promotif dan preventif dengan tetap
memperbaiki upaya kuratif dan rehabilitatif melalui
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan;
peningkatan dan pemerataan prasarana dan sarana
kesehatan; pengembangan SIM RS Rujukan Online;
peningkatan kualitas dan pemerataan cakupan tenaga
kesehatan; serta peningkatan capaian wilayah Open
Defecation Free (tidak buang air besar sembarangan).
c. Mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi,
kualifikasi, dan berdaya saing tinggi melalui penguatan
program pendidikan link and match berbasis demand-
driven; mendorong peningkatan keterampilan dan keahlian
tenaga kerja berbasis kompetensi (estándar, pelatihan,
sertifikasi kompetensi berstandar nasional dan/atau
internacional bagi lulusan pendidikan kejuruan dan vokasi
dalam mendukung demand tenaga kerja ke depan;
mendorong kebijakan pengembangan pusat-pusat ekonomi
baru; mengembangkan budaya inovatif; dan mendorong
kebijakan afirmatif untuk pemanfaatan tenaga kerja local.
d. Pemanfaatan Bonus Demografi melalui peningkatan
kualitas penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang
didukung peran lintas sector/program antara lain:
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan investasi.
e. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
dan anak, serta pembangunan keluarga melalui
peningkatan keterlibatan perempuan dalam proses politik
dan jabatan publik; peningkatan kampanye anti kekerasan
terhadap perempuan dan anak; peningkatan kesejahteraan
dan perlindungan hak anak; serta peningkatan bina
keluarga balita, bina keluarga remaja dan bina keluarga
lansia.
f. Peningkatan peran serta Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) melalui penguatan pengetahuan dan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 6


ketrampilan dalam mendukung penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
g. Pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi untuk peningkatan minat dan budaya baca
masyarakat.
h. Peningkatan penyadaran dan pemberdayaan kepemudaan
melalui peningkatan dan pengembangan generasi muda
mandiri dan berdikari, pengembangan kepedulian dan
kepeloporan pemuda dalam pembangunan, peningkatan
daya tangkal pemuda terhadap pengaruh destruktif,
pemberdayaan organisasi kepemudaan dan kepramukaan.
i. Pembibitan, pembinaan dan pemasyarakatan serta
kelembagaan olahraga melalui penyelenggaraan Pusat
Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP),
penyelenggaraan kuantitas dan kualitas kompetisi olahraga
berkelanjutan, pengembangan olahraga unggulan daerah,
peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan
pembudayaan/pemassalan olahraga, peningkatan kualitas
sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan,
peningkatan mutu dan manajemen organisasi olahraga, dan
pengembangan industri olahraga.
j. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan melalui
pengembangan seni budaya, pelestarian cagar budaya, dan
pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dan
penanggulangan bencana, difokuskan pada:
a. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup melalui rehabilitasi hutan dan lahan, perhutanan
sosial, konservasi daerah hulu dan tangkapan air
berbasiskan pemberdayaan masyarakat; perkuatan
Lembaga Masyarakat Di sekitar Hutan (LMDH); pengelolaan
sumber daya air dengan konservasi sumber air,
pengendalian banjir, pengendalian pemanfaatan air tanah;
pengelolaan, pengendalian perijinan dan pengawasan usaha
pertambangan; pengelolaan wilayah pesisir dengan
rehabilitasi kawasan mangrove, terumbu karang dan
pesisir; pengelolaan lingkungan dengan pengendalian
pencemaran air, tanah, dan udara, pengelolaan limbah
secara komunal berbasis kawasan dan masyarakat, serta
peningkatan Ruang Terbuka Hijau.
b. Penanggulangan bencana berbasis pengurangan risiko
bencana melalui peningkatan kapasitas, memperkuat
kebijakan dan kelembagaan, pengembangan sistema

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 7


informasi, penanganan tematik daerah rawan bencana,
memperkuat kesiapsiagaan dan penanganan darurat, serta
mengembangkan sistema rehabitasi dan rekonstruksi pasca
bencana.
5. Ketahanan pangan dan energi, dengan fokus pada :
a. Perwujudan ketahanan pangan masyarakat dan daya saing
pangan melalui peningkatan ketersediaan pangan dengan
mempertahankan luasan lahan pertanian; penyediaan
infrastruktur pengolahan, penyimpanan, meningkatkan
kewirausahaan, manajemen dan bisnis petani serta
distribusi pangan; peningkatan aksesibilitas pangan dengan
menjaga stabilitas harga dan pasokan; peningkatan
konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA) dengan pengembangan diversifikasi pangan,
membangun kesadaran masyarakat terhadap pangan
beragam, serta peningkatan kuantitas, nilai tambah dan
keragaman produk pangan; peningkatan mutu dan
keamanan pangan; pengembangan dan penerapan inovasi
teknologi paska panen.
b. Pemerataan akses energi dan listrik melalui penyediaan
infrastruktur ketenagalistrikan dengan meningkatkan
koordinasi dengan PLN sebagai penyedia jaringan listrik dan
pengembangan listrik perdesaan; pengembangan listrik
murah dan hemat; pengembangan energi baru terbarukan
dengan pemanfaatan biogás, biomassa, gas rawa, mikro
hidro dan tenaga surya; serta budaya hemat energi.
6. Kesenjangan wilayah, dengan fokus pada :
a. Penguatan insfrastruktur konektivitas melalui peningkatan
kehandalan dan keselamatan jalan – jembatan mendukung
pengembangan kawasan strategis dan pemerataan antara
wilayah, serta menghubungkan pantura-pansela dan daerah
perbatasan; pengembangan angkutan umum lintas regional,
perkotaan – perdesaan; peningkatan sarana prasarana
simpul dan pemaduan moda transportasi (terminal,
pelabuhan, bandara dan stasiun).
b. Pemerataan prasarana sarana dasar dan ekonomi melalui
penyediaan rumah umum bagi masyarakat berpenghasilan
rendah; peningkatan jaringan air minum layak berbasis
kawasan dan masyarakat; meningkatkan kualitas dan
kapasitas pasar, pusat perdagangan, dan pusat jasa
lainnya.
c. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah
selatan, barat dan timur yang diwujudkan dengan
penetapan kawasan peruntukan industri baru wewenang

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 8


provinsi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan
dukungan dana untuk pengembangannya serta
meningkatkan peran dan fungsi perkotaan yang semula
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) menjadi Pusat Kegiatan Wilayah
Promosi (PKWp).
7. Tata kelola pemerintahan, difokuskan pada :
a. Peningkatan pelayanan publik dengan membangun
pemerintah yang melayani melalui upaya perkuatan
keterbukaan informasi, transparansi, serta mendorong
partisipasi publik.
b. Perwujudan pemerintahan yang bersih dan akuntabel
melalui pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
inovatif, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam
birokrasi; membangun sistema manajemen pembangunan
berbasis kinerja melalui penguatan proses perencanaan,
penganggaran, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah; meningkatkan pengawasan melalui perkuatan
kapabilitas AParatur Pemeriksa Internal Pemerintah (APIP)
dan perkuatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
(SPIP); meningkatkan pengendalian produk hukum, dan
penegakan perda; meningkatkan profesionalisme ASN
melalui peningkatan kinerja, kompetensi, disiplin, dan
penataan ASN.
c. Perwujudan kelembagaan birokrasi yang profesional melalui
perbaikan tata laksana organisasi; peningkatan efisiensi
dan efektivitas kelembagaan dengan melakukan evaluasi
berkala pada kinerja kelembagaan menuju struktur
berbasis kinerja; peningkatan profesionalisme ASN dalam
upaya-upaya clean and clear goverment dan menerapkan
“keperantaraan dan enterpreuneur” dalam tata kelola
pemerintahan.
d. Peningkatan kualitas kehidupan demokrasi dalam rangka
mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kondusivitas
wilayah Jawa Tengah dalam rangka mendukung
pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif.

Arah kebijakan, prioritas dan fokus pembangunan daerah


Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 merupakan upaya untuk
mencapai target sasaran pembangunan Tahun 2019 yang
meliputi:
a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 – 5,6%;
b. Inflasi sebesar 4 + 1%;
c. PDRB/kapita sebesar Rp.28,6 juta;
d. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,33 – 4,43%;
e. Kemiskinan sebesar 11,01 – 12,01%.
RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 9
c. Prioritas Pembangunan Kabupaten Demak Tahun 2019
Pembangunan daerah Kabupaten Demak tahun 2019
diarahkan pada upaya pencapaian sasaran dan target akhir tahap
III pembangunan jangka panjang 2016-2021. Pembangunan
jangka panjang tahap III diprioritaskan pada :
1. Mewujudkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui:
a. Perekonomian dikembangkan dengan fokus utama untuk
memperkuat perekonomian daerah namun tetap
berorientasi pada penguatan daya saing ekonomi daerah
baik pada tingkat regional maupun dalam percaturan
ekonomi nasional.
b. Struktur ekonomi diperkuat dengan memposisikan sektor
industri sebagai sector unggulan yang memberikan
kontribusi yang significan terhadap PDRB, seimbang
dengan sector pertanian dalam arti luas, jasa dan
perdagangan.
c. Perlu adanya peningkatan investasi daerah dalam taraf yang
berarti sehingga dapat mendorong tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.
d. Sektor pariwisata perlu dikembangkan secara lebih
profesional sehingga mampu mendorong kegiatan ekonomi
daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
perluasan kesempatan kerja serta menjaga kelestarian
budaya, utamanya yang bernuansa religius.
e. Kebijakan sector ketenagakerjaan diarahkan pada
penciptaan kesempatan kerja yang seluas-luasnya di
lapangan kerja formal serta peningkatan kesejahteraan
pekerja di sector informal.
f. Peningkatan nilai tambah di sector pertanian dalam arti
luas dalam upaya untuk pembangunan perdesaan,
pengentasan kemiskinan, pemerataan ekonomi untuk
masyarakat miskin sekaligus untuk memperkuat ketahanan
dan swasembada pangan.
g. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana
transportasi, telekomunikasi, perumahan/permukiman,
persampahan dan drainase, energi serta air bersih/air
minum sebagai penunjang aktivitas ekonomi daerah serta
menumbuhkan sumber-sumber pembiayaan yang tangguh
guna mendukung perekonomian daerah.
2. Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
melalui :
a. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui Peningkatan upaya

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 10


kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat
dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
manajemen kesehatan.
b. Pembangunan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
diarahkan pada pengembangan sistema layanan kesehatan
dengan indikator adanya kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau, adanya komunikasi kepada
masyarakat berkaitan dengan semua persoalan kesehatan
masyarakat, adanya pelayanan kesehatan oleh tenaga
dokter dan paramedis yang profesional, adanya proses
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, ramah dan nyaman,
serta adanya prasarana kesehatan yang memadahi dan
representatif.
3. Mewujudkan kualitas pelayanan pendidikan, melalui:
a. Peningkatan perbaikan sarana dan menambah prasarana
pendidikan
b. Peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar
khususnya pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun dengan
prioritas meningkatkan daya tampung dan bantuan kepada
anak-anak dari keluarga kurang mampu, cacat ataupun
bertempat tinggal terpencil kurang dapat memanfaatkan
fasilitas pendidikan agar mendapatkan kesempatan belajar
dan kesempatan meningkatkan ketrampilan.
c. Perlu adanya pengembangan pendidikan yang berorientasi
kesepadanan dan kesetaraan melalui pengembangan
kurikulum local pada sekolah umum dengan pengembangan
sekolah kejuruan, sesuai pasar kerja yang dibutuhkan.
d. Pengembangan budaya baca di kalangan masyarakat
khususnya jajaran pendidikan melalui optimalisasi
perpustakaan, menyediakan bahan bacaan bermutu dan
pengembangan metode pengajaran yang merangsang anak
didik untuk memiliki kultur baca.
e. Peningkatan mutu pendidikan dasar melalui sekolah
unggulan, mengembangkan dan memberdayakan SLTP
Terbuka.
f. Peningkatan kesejehteraan guru dengan memberikan
tambahan honorarium mengajar, honorarium kelebihan jam
mengajar serta penghargaan bagi guru-guru yang
berprestasi.
g. Peningkatan pendidikan masyarakat (luar sekolah) dengan
cara: a) menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan,
kursus dan pelatihan kepada masyarakat melalui
penyelenggaraan kelompok-kelompok belajar, kursus,

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 11


kelompok belajar usaha (KBU), optimalisasi Balai Latihan
Kerja (BLK), dan b) meningkatkan ketrampilan dan keahlian
kerja melalui pelatihan institucional dengan On The Job
Training di perusahaan.
4. Mewujudkan kehidupan sosial budaya dan kemasyarakatan
yang agamis dan demokratis melalui:
a. Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
yang diarahkan pada peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi yang terjangkau
b. Penanggulangan kemiskinan yang diarahkan pada
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak
dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan
prinsip kesetaraan.
c. Peningkatan pelayanan pendidikan yang mencakup semua
jalur, jenis dan jenjang pendidikan secara bermutu dan
terjangkau disertai dengan pembebasan biaya pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar
d. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan manajemen kesehatan
e. Pemanfaatan fungsi dan peran agama sebagai landasan
moral dan etika dalam pembangunan
f. Peningkatan kerukunan hidup beragama dengan
meningkatkan rasa saling percaya dan harmonisasi antar
kelompok masyarakat sehingga tercipta suasana kehidupan
masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan
harmonis.
5. Mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik
melalui:
a. Peningkatan tingkat pendidikan aparatur Pemerintah
Kabupaten Demak, baik pendidikan formal maupun
informal
b. Peningkatan sarana prasarana pelayanan melalui program
e-goverment.
c. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan
peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah
d. Peningkatan kepastian hukum, perlindungan hukum,
kesadaran hukum serta pelayanan hukum berdasarkan
keadilan, kebenaran, ketertiban dan kesejahteraan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan yang tertib, teratur,
lancar serta berdaya saing.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 12


Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan RKPD
Kabupaten Demak Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% – 6,3%
2. Angka kemiskinan sebesar 10,6%
3. Tingkat pengangguran Terbuka sebesar 5,23%
4. Total Fertility Rate sebesar 1,8%
Dengan mendasarkan pada permasalahan pembangunan
di Kabupaten Demak Tahun 2019, maka dapat dirumuskan
prioritas pembangunan sebagai berikut :
1. Pengurangan angka kemiskinan
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Tingkat angka penggangguran
4. Perwujudan dan peningkatan good governance
5. Pengembangan infrastruktur
Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Demak Tahun
2019 tersebut dijabarkan lebih rinci dalam fokus pembangunan,
yaitu sebagai berikut :
1. Pengurangan angka kemiskinan, dengan fokus pada:
a. Penanganan rumah tidak layak huni berdasarkan data
PBDT 2015.
b. Peningkatan kualitas dan pendampingan petani
c. Pembangunan kapasitas petani budidaya dalam mencapai
sertifikasi CBIB
d. Peningkatan kualitas ruang kelas
e. Peningkatan sekolah memiliki laboratorium dan
perpustakaan
2. Pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada:
a. Pembangunan pasar/rehabilitasi
b. Pembangunan Sub Terminal;
c. Pelatihan dan pendampingan pada usaha mikro;
d. Peningkatan kapasitas pelaku perdagangan dalam rangka
peningkatan ekspor;
e. Penataan PKL;
3. Pengurangan Tingkat Angka Pengangguran, dengan fokus
pada:
a. Peningkatan kualitas dan ketrampilan nelayan budidaya
dan tangkap;
b. Pembangunan dan rehabilitasi destinasi pariwisata.
4. Perwujudan dan peningkatan good governance, dengan fokus
pada:
a. Sinkronisasi penyusunan EPlanning, EBudgeting dan E
Evaluasi;
b. Peningkatan kinerja dan kapasitas Aparatur Sipil Negara;
c. Peningkatan sarana prasarana pelayanan publik;

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 13


d. Pembangunan Shelter penanganan korban kekerasan
perempuan dan anak;
e. Sistem pelayanan publik yang mudah diakses (pelayanan
pendidikan, kesehatan dan administrasi kependudukan)
f. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga;
g. Pembinaan pemuda dan atletik
5. Pengembangan infrastruktur, dengan fokus pada:
a. Rehabilitasi jalan rusak dan sedang;
b. pembangunan embung di wilayah selatan dan jaringan;
c. pembangunan PAMSIMAS, pembangunan jalur perpipaan
PDAM;
d. PEningkatan akses sanitasi;
e. Rehabilitasi drainase;
f. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier.

Penjabaran keterkaitan fokus pada masing-masing prioritas


pembangunan, indikator dan target kinerja, serta program
prioritas pembangunan daerah tahun 2019 disajikan pada tabel
berikut:

Tabel 4.2
Keterkaitan Prioritas dan Fokus Pembangunan Kabupaten Demak
Tahun 2019 dengan Prioritas Provinsi dan Nasional
Prioritas RKPD
Prioritas dan Fokus Pembangunan
No 2019 Provinsi Prioritas Nasional
Tahun 2019 Kabupaten Demak
Jawa Tengah
1 Pengurangan angka kemiskinan, Prioritas 1 Prioritas 1
dengan fokus pada: Penanggulangan Pembangunan
a) Penanganan rumah tidak layak kemiskinan manusia melalui
huni berdasarkan data PBDT pengurangan
2015 kemiskinan dan
b) Peningkatan kualitas dan peningkatan
pendampingan petani pelayanan dasar
c) Pembangunan kapasitas petani
budidaya dalam mencapai
sertifikasi CBIB
d) Peningkatan kualitas ruang
kelas
e) Peningkatan sekolah memiliki
laboratorium dan perpustakaan
f) Pemberian beasiswa melalui
beasiswa miskin daerah
g) Pengadaan sarana prasarana
Rumah Sakit

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 14


Prioritas RKPD
Prioritas dan Fokus Pembangunan
No 2019 Provinsi Prioritas Nasional
Tahun 2019 Kabupaten Demak
Jawa Tengah
2 Pertumbuhan ekonomi, dengan Prioritas 2 Prioritas 3
fokus pada: Penguatan daya Peningkatan nilai
a) Pembangunan saing ekonomi tambah ekonomi
pasar/rehabilitasi daerah melalui pertanian
b) Pembangunan Sub Terminal industry dan jasa
produktif
c) Pelatihan dan pendampingan
pada usaha mikro
d) Peningkatan kapasitas pelaku
perdagangan dalam rangka
peningkatan ekspor
e) Penataan PKL
3 Pengurangan tingkat angka Prioritas 1 Prioritas 1
pengangguran, dengan fokus pada: Penanggulangan Pembangunan
a) Peningkatan kualitas dan kemiskinan manusia melalui
ketrampilan nelayan budidaya pengurangan
dan tangkap Prioritas 3 kemiskinan dan
b) Pembangunan dan rehabilitasi Kualitas hidup peningkatan
destinasi pariwisata dan daya saing pelayanan dasar
SDM
4 Perwujudan dan peningkatan good Prioritas 7 Prioritas 1
governance, dengan fokus pada: Tata kelola Pembangunan
a) Sinkronisasi penyusunan E pemerintahan manusia melalui
Planning, E Budgeting dan E pengurangan
Evaluasi kemiskinan dan
b) Peningkatan kinerja dan peningkatan
kapasitas Aparatur Sipil Negara pelayanan dasar
c) Peningkatan sarana prasarana
pelayanan publik
d) Pembangunan Shelter
penanganan korban kekerasan
perempuan dan anak
e) Sistem pelayanan public yang
mudah diakses (pelayanan
pendidikan, kesehatan dan
administrasi kependudukan)
f) Pembangunan CCTV di setiap
pelayanan public dan area
publik
g) Peningkatan sarana dan
prasarana olahraga
h) Pembinaan pemuda dan atletik
5 Pengembangan infrastruktur, Prioritas 4 Prioritas 2
dengan fokus pada: Pengelolaan Pengurangan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 15


Prioritas RKPD
Prioritas dan Fokus Pembangunan
No 2019 Provinsi Prioritas Nasional
Tahun 2019 Kabupaten Demak
Jawa Tengah
a) Rehabilitasi jalan rusak ringan Sumberdaya kesenjangan antar
dan sedang Alam-LH dan wilayah melalui
b) Pembangunan embung di penanggulangan penguatan
wilayah selatan dan jaringan bencana konektivitas dan
c) Pembangunan PAMSIMAS, kemaritiman
pembangunan jalur perpipaan
PDAM
d) Peningkatan akses sanitasi
e) Rehabilitasi drainase
f) Pembangunan dan rehabilitasi
jaringan irigasi tersier

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB IV - 16


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan daerah


Kabupaten Demak tahun 2019 yang ditujukan untuk mewujudkan
peningkatan, pengembangan, dan penguatan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya
saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya
alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat, maka program dan
kegiatan prioritas daerah dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: Program
prioritas yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah; dan
Program prioritas yang berhubungan dengan permasalahan layanan dasar
dan tugas/fungsi tiap Perangkat Daerah. Penjabaran program prioritas ke
dalam pelaksanaan urusan pemerintahan disusun dengan mengacu pada
prioritas dan sasaran pembangunan daerah.
Rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah
tahun 2019 dijabarkan dalam 6 (enam) urusan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, 18 (delapan belas) urusan wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar, 6 (enam) urusan pilihan dan 5 (lima)
fungsi penunjang urusan pemerintahan. Berikut ini diuraikan program
yang akan dilaksanakan pada tahun 2019.

5.1 Urusan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar


1. Pendidikan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
c. Program Pendidikan Non Formal
d. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
f. Program Pendidikan Tinggi

2. Kesehatan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 1


h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
i. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya
j. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
k. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
l. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
m. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
n. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD (Operasional
BLUD)
p. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
d. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
e. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
f. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
g. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
h. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
i. Program Perencanaan Tata Ruang
j. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan
b. Program Pengembangan Perumahan
c. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
d. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat


Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam
b. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 2


c. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban
dan Keamanan
d. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
(PEKAT)
e. Program Pendidikan Politik Masyarakat
f. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
g. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal
h. Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran

6. Sosial
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
b. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
c. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
d. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

5.2 Urusan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar


1. Tenaga Kerja
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak
c. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3. Pangan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan)
b. Program peningkatan kesejahteraan petani
c. Program peningkatan hasil produksi pemasaran
pertanian/perkebunan

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 3


d. Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
e. Program peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
f. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lapangan
4. Pertanahan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah :
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
5. Lingkungan Hidup
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
c. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan
Administrasi Kependudukan.
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
c. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
d. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
e. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Keluarga Berencana
b. Program Pelayanan Kontrasepsi
c. Program Pembinaan Peran serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri
d. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR
e. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 4


9. Perhubungan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
c. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
e. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor
f. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
10. Komunikasi dan Informatika
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
b. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan
Komunikasi
c. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi
d. Program Kerjasama Informasi dan Mas Media.
11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Rencana program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
12. Penanaman Modal
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya Sarana dan Prasarana
Daerah
13. Kepemudaan dan Olahraga
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
c. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda
d. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 5


e. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
14. Statistik
Program yang akan dilaksanakan adalah Program
Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
15. Kebudayaan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Nilai Budaya
b. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan
Budaya
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
d. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
16. Perpustakaan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
b. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan
17. Kearsipan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
b. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
c. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
d. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan

5.3 Urusan Pilihan


1. Kelautan dan Perikanan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
c. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
d. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
e. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan
Prakiraan Iklim Laut
2. Pariwisata
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 6


3. Pertanian
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Produksi Pertanian Tanaman Pangan dan
Holtikultura
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
c. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
4. Energi dan Sumber Daya Mineral
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
5. Perdagangan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
6. Perindustrian
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
c. Program Penataan Struktur Industri
d. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

5.4 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Perencanaan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Data/Informasi
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
d. Program Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya
e. Program Kerjasama Pembangunan
f. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
g. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
h. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan
Besar
i. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 7


2. Kepegawaian
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
d. Program Fasilitasi Pindah/purna Tugas PNS
3. Pengawasan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
b. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
c. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
4. Keuangan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
5. Sekretariat Dewan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
b. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
6. Sekretariat Daerah
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
c. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
d. Program Pendidikan Politik Masyarakt
e. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH dan Wakil
KDH
f. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
g. Program Reformasi Birokrasi
h. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
i. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
j. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 8


k. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
l. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
m.Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi
n. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
o. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
p. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan
Informasi
q. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan
r. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM
s. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
t. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
u. Program Pengembangan Nilai Budaya
v. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
w. Program Pendidikan Non Formal
x. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
y. Program Pendidikan Anak Usia Dini
z. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
aa. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup
bb. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam
cc. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
dd. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Perangkat Daerah,
direncanakan program yang bersifat pendukung operasional Perangkat
Daerah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Fokus kegiatan pada penyediaan jasa surat menyurat, jasa komunikasi
sumber daya air dan listrik, Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
dalam dan luar daerah.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Fokus kegiatan pada pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor,
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, serta
peningkatan sarana dan prasarana kantor.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Fokus kegiatan pada pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Fokus kegiatan pada pendidikan dan pelatihan formal.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Fokus kegiatan pada laporan kinerja Perangkat Daerah.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB V- 9


BAB VI
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

6.1 Indikator Kinerja Utama Daerah Tahun 2019


Dalam rangka upaya pencapaian prioritas pembangunan daerah
tahun 2019, maka ditetapkan target pada indikator kinerja utama daerah
tahun 2019 sebagai berikut.

Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Utama Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2019
Target
No Sasaran Pembangunan Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2019

1 Meningkatnya kerukunan antar/intra umat Kasus konflik antar umat beragama Tidak Ada Tidak ada
beragama
2 Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Persentase ASN yang memiliki pendidikan Persen 9,21
Aparatur pasca sarjana
3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur Meningkatkan nilai LKJIP Indeks BB
4 Meningkatnya nilai laporan keuangan daerah Nilai opini BPK Indeks WTP (Untuk LKPD
2018)
5 Terwujudnya Smart City Jumlah Sistem Informasi pelayanan publik Unit Sistem 1 unit
berbasis IT
6 Meningkatnya produktivitas dan produksi Produksi pertanian tanaman pangan utama
pertanian, perkebunan dan peternakan padi Ton 650.447
Jagung Ton 219.425
Kacang hijau Ton 37.392
7 Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan Jumlah produksi perikanan tangkap Ton 5.900
8 Meningkatnya ketersediaan, distribusi, Ketersediaan Pangan Utama Ton 386.462
keanekaragaman dan keamanan pangan
9 Meningkatnya perkembangan industri kecil dan Persentase pertumbuhan industri kecil dan Persen 0,69
menengah menengah
10 Meningkatnya nilai ekspor, kualitas pasar dan Persentase lokasi PKL yang ditata Persen 40
penataan PKL Persentase pasar yang memenuhi Persen 33
persyaratan
Nilai bersih ekspor perdagangan Rupiah 18.445.353
11 Meningkatnya kapasitas UMKM dan koperasi Persentase usaha mikro menjadi usaha kecil Persen 1,30
Persentase koperasi aktif Persen 82

12 Menurunnya angka pengangguran TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Persen 5,23


13 Meningkatnya kontribusi pendapatan pariwisata Jumlah pendapatan dari sektor pariwisata Rupiah 2M
dalam PAD
14 Meningkatnya pelestarian keragaman dan Persentase Benda, Situs dan Kawasan Persen 80
kekayaan budaya daerah Cagar Budaya yang dilestarikan
15 Meningkatnya kualitas kondisi jalan dan Proporsi panjang jaringan jalan dalam Persen 94,54
jembatan kondisi baik
16 Meningkatnya kualitas drainase Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan Persen 56,26
aliran air tidak tesumbat

17 Terpeliharanya jaringan irigasi yang Persentase Luas daerah irigasi kabupaten Persen 90,31
berkelanjutan dalam kondisi baik

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB VI - 1


Target
No Sasaran Pembangunan Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2019

18 Terpenuhinya sara dan prasarana permukiman Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Unit 83.834
yang sehat, teratur dan berkelanjutan
19 Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang Persentse tesedianya informasi mengenai Persen 71
rencana tata ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta rencana rincinya melalui
peta analog dan perta digital
20 Meningkatnya pengendalian pemanfaatan Persentase tersedianya luasan RTH public Persen 6
ruang sebesar 20% dari luas wilayah kawasan
perkotaan
21 Meningkatnya pelayanan perhubungan darat Persentase sarana perlengkapan jalan Persen 70
dalam kondisi baik
22 Meningkatnya partisipasi pendidikan pada Angka Harapan lama sekolah Tahun 13,3
jenjang pendidikan dasar PAUD dan
pendidikan non formal
23 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan APK SMP/MTs Persen 96
dasar PAUD dan Dikdas
24 Meningkatnya jumlah kunjungan perpustakaan Pertumbuhan kunjungan perpustakaan Persen 5,98
25 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat AKI ( Angka Kematian Ibu ) Persen/100. 102
dan pelayanan kesehatan 000 Klh
AKB ( Angka Kematian Bayi ) Persen/1.00 7,1
0 Klh
Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Persen/100. 0,358
000
Penduduk
26 Meningkatnya Penanganan PMKS dan Persentase PMKS yang mendapatkan Persen 32,54
Penanggulangan kemiskinan secara terpadu perlindungan sosial
27 Menurunnya angka kriminalitas Angka kriminalitas yang ditandatangani Persen 66
28 Meningkatnya penegakan peraturan daerah Persentase Penegakan Peraturan Daerah Persen 100
29 Meningkatnya kesadaran Masyarakat dalam Jumlah Desa Tangguh Bencana Desa 3
penanganan bencana
30 Meningkatnya partisipasi pemuda dan olahraga Jumlah medali olahraga yang diterima Unit 149
Persentase organisasi pramuka aktif Persen 85
31 Meningkatnya pelestarian Kesenian Lokal Jumlah Event Kesenian Unit 4
32 Terkendalinya pertumbuhan penduduk Total Fertelity Rate ( TFR) Persen 2,08
33 Meningkatnya Partisipasi dan Keswadayaan Tingkat Swadaya masyarakat terhadap Persen 21
Masyarakat dalam Pembangunan program pemberdayaan masyarakat
34 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender Menurunnya kasus kekerasan terhadap Kasus 55
dan anak anak
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Kasus 19
yang ditandatangani
35 Meningkatnya jumlah investasi baik PMA Nilai Investasi PMA ( juta ) Us$ 50.968,69
maupun PMDN (.000)
Nilai Investasi PMDN (Juta) Rupiah 2.162.052
(Juta)
36 Meningkatnya jumlah Perjanjian dan non Jumlah ijin yang dilayani PTSP ( Pelayanan Dok 7.050
perjanjian yang dilayani oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
Terpadu Satu Pintu )
37 Meningkatnya kualitas pelayanan Publik Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 82,31
berdasarkan Standart Pelayanan (Nilai Survei Kepuasan Masyarakat )
38 Penghargaan Kota Terbersih Penghargaan kota terbersih Indeks adipura
Sumber: RPJMD Kab. Demak Tahun 2016-2021

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB VI - 2


BAB VII
PENUTUP

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD)


Kabupaten Demak Tahun 2019 mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak
Tahun 2016 – 2021, memperhatikan arahan kebijakan Nasional dan
Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor : 050/0196604 tentang Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan serta Pedoman Penyelenggaraan
Musrenbang RKPD Tahun 2019 serta Surat Bupati Demak Nomor
050/0016 tentang Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan untuk
Penyusunan RKPD Tahun 2019.
Prioritas pembangunan tahun 2019 mengikuti prinsip money
follow priority programs dan berorientasi pada pendekatan Tematik,
Holistik, Integratif dan Spasial (THIS). Hasil capaian pembangunan
diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan langsung kepada
masyarakat secara adil dan merata. Dalam pelaksanaannya melibatkan
seluruh pihak (peran aktif masyarakat, dunia usaha dan akademisi).
Dokumen RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 diharapkan mampu
mensinergiskan seluruh pelaku pembangunan dan dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program kegiatan.
Sehubungan hal tersebut untuk menjaga kesinambungan
pembangunan daerah, maka RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019
harus menjadi pedoman oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan tahun 2019 dan
menjadi landasan bagi penyusunan KUA-PPAS dan RAPBD Kabupaten
Demak tahun 2019.
RKPD sebagai pedoman bagi OPD untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi terutama berkaitan dengan pencapaian
prioritas, menangani permasalahan dan kendala serta pelaporan
pencapaian sasaran pembangunan daerah. RKPD Kabupaten Demak
Tahun 2019 juga menjadi wadah seluruh pemangku kepentingan
pembangunan daerah termasuk dunia usaha/dunia industri dan
masyarakat dalam pelaksanaan program/kegiatan partisipasi dan
swadaya dalam pembangunan daerah.
Selain itu, program dan kegiatan pembangunan dalam
pelaksanaannya, mempertimbangkan seluruh potensi dan pembiayaan
yang tersedia baik dari Pemerintah Pusat, anggaran Provinsi Jawa
Tengah dan APBD Kabupaten Demak melalui sinkronisasi dan
sinergitas dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan.
Pelaksanaan program/kegiatan RKPD Kabupaten Demak 2019 adalah
pelaksanaan Visi Pembangunan : “Terwujudnya Masyarakat Demak
Yang Agamis Lebih Sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif, Kondusif,
Berkepribadian dan Demokratis”.

RKPD Kabupaten Demak Tahun 2019 BAB VII - 1

Anda mungkin juga menyukai