Anda di halaman 1dari 19

Epidemiologi

Kekurangan
Energi Protein
(KEP)

Annisa Yuri Ekaningrum, MSi


Wardina Humayrah, SGz, MSi
Proporsi Status
Gizi Buruk dan
Gizi Kurang
pada Balita,
2007-2018
Proporsi Status
Gizi Buruk dan
Gizi Kurang
pada Balita
Menurut
Provinsi,
2013-2018
Proporsi Status
Gizi Sangat
Pendek dan
Pendek pada
Balita,
2007-2018
Proporsi
Status Gizi
Kurus pada
Balita,
2007-2018
UNICEF
Conceptual
Framework of
Malnutrition
Kekurangan Energi Protein

– Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori Protein adalah keadaan kurang gizi
pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein
– Gizi buruk
Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih tanda berikut:
a. Sangat kurus
b. Edema, minimal pada kedua punggung kaki
c. BB/PB atau BB/TB < -3 SD
d. LILA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
Klasifikasi
KEP
Diagnosis KEP
Etiologi KEP
Etiologi KEP (2)
KEP Ringan pada Balita

Gejala klinis yang muncul diantaranya adalah


pertumbuhan linier terganggu atau terhenti, kenaikan
berat badan berkurang atau terhenti, ukuran lingkar
lengan atas (LILA) menurun

Nilai z-skor indeks berat badan menurut tinggi badan


(BB/TB) juga menunjukkan nilai yang normal atau
menurun, tebal lipatan kulit normal atau berkurang,
dan biasanya disertai anemia ringan
KEP Ringan pada Balita (2)

– Keadaan patologi dapat menujukkan perubahan nyata pada komposisi tubuh seperti akan muncul edema karena
penderita memiliki lebih banyak cairan ekstraselular. Konsentrasi kalium tubuh menurun sehingga menimbulkan
gangguan metabolik tubuh. Kelainan yang ditunjukkan pada organ tubuh penderita KEP diantaranya permukaan
organ pencernaan menjadi atrofis sehingga pencernaan makanan menjadi terganggu dan dapat timbul gangguan
absorbsi makanan dan sering mengalami diare. Pada jaringan hati terdapat timbunan lemak sehingga hati terlihat
membesar. Pankreas tampak mengecil, akibatnya produksi enzim pankreas mengalami gangguan. Pada ginjal
terjadi atrofis sehingga terjadi perubahan fungsi ginjal seperti berkurangnya filtrasi.
– Pada sistem endokrin, biasanya sekresi insulin rendah, hormon pertumbuhan meningkat, TSH meningkat, tetapi
fungsi tiroid menurun. Keadaan patologi dapat menujukkan perubahan nyata pada komposisi tubuh seperti akan
muncul edema karena penderita memiliki lebih banyak cairan ekstraselular. Konsentrasi kalium tubuh menurun
sehingga menimbulkan gangguan metabolik tubuh. Kelainan yang ditunjukkan pada organ tubuh penderita KEP
diantaranya permukaan organ pencernaan menjadi atrofis sehingga pencernaan makanan menjadi terganggu dan
dapat timbul gangguan absorbsi makanan dan sering mengalami diare. Pada jaringan hati terdapat timbunan
lemak sehingga hati terlihat membesar. Pankreas tampak mengecil, akibatnya produksi enzim pankreas
mengalami gangguan. Pada ginjal terjadi atrofis sehingga terjadi perubahan fungsi ginjal seperti berkurangnya
filtrasi.
KEP Berat pada Balita

Marasmus
Marasmus Kwashiorkor
Kwashiorkor
BB sangat rendah < 60 % BB sesuai Edema pada seluruh tubuh
dengan usianya Moon face
Berat badan anak sampai di
Bengkak pada punggung kaki
Ukuran kepala tidak sebanding bawah -3 SD
dengan ukuran tubuh Otot mengecil
Lengan atas mengecil
Mudah terkena infeksi penyakit LILA < 14 cm
Rambut tipis dan mudah rontok Ruam merah pada kulit berubah
Anak menjadi berwajah lonjong menjadi coklat kehitaman dan kurus, tetapi ada gejala edema,
dan tampak lebih tua (old man mengelupas kelainan rambut, kulit
face)
Nafsu makan berkurang
Kulit kering dan berlipat
bersamaan dengan hilangnya Rambut tipis, merah jagung
lemak subkutan Infeksi, anemia diare mengering dan kusam, otot
Tingkat kesadaran menurun Rewel menjadi lemah, menurunnya
Bentuk perut cekung serta diare Timbunan cairan pada rongga kadar protein (albumin) dalam
kronik perut darah
Dampak KEP

– Gangguan pertumbuhan
– Perkembangan mental
– Mudah terkena penyakit infeksi
– Mempengaruhi fungsi intelegensia
Pencegahan KEP

Berikan Makanan Monitoring pertumbuhan


Pendidikan gizi kepada
ASI (Breast feeding) Pendamping ASI (MPASI) anak dengan
masyarakat
sejak usia 6 bl menggunakan KMS

Pemberian makanan
Pendidikan dan
suplemen (Food
pemeliharaan kesehatan : Memperbaiki hygiene
Suplementation) dan
Pemeriksaan kesehatan Imunisasi lingkungan, air bersih dan
(Micronutrient
secara teratur di BKIA, jambankeluarga
Supplementation) : Vit A,
Puskesmas
Fe, Yodium, dll

Menganjurkan keluarga
berencana

Anda mungkin juga menyukai