Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

0953123201

PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

MODUL: 8

“COUNTER”

NAMA : VIGO AGMEL SADEWA

NIM : M0519081

KELOMPOK :3

HARI : RABU

TANGGAL : 4 DESEMBER 2019

WAKTU : 07.30-09.15

ASISTEN : M. NIBRAASUDDIIN ALEY ZULKARNAEN

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
Modul 8
COUNTER
VIGO AGMEL SADEWA (M0519081) / Kelompok 3 / RABU, 4 DESEMBER 2019
Email : vigosadewa00@student.uns.ac.id
Asisten : M. NIBRAASUDDIIN ALEY ZULKARNAEN

Abstraksi— Dalam dunia sistem digital, salah satu rangkaian sekuensial yang terdiri dari gabungan dari beberapa flip-
flop adalah counter. Rangkaian counter dibagi menajdi 2 jenis, yaitu sinkron dan asinkron. Dalam setiap rangkaian
counter dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu up dan down. Counter up menghitung nilai output secara urut dari bawah
ke atas, sebaliknya counter down menghitung secara urut dari atas ke bawah. Pada praktikum kali ini, akan diuji
bagaimana counter sinkron dan asinkron yang dirangkai dengan 4 buah flip-flop J-K bekerja.
Kata kunci- counter, sinkron, asinkron

I. PENDAHULUAN

I nformasi menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Di era kemajuan teknologi dan

digitalisasi ini, untuk menyimpan informasi-informasi tersebut, dibutuhkan suatu alat sebagai penyimpan agar tidak
hilang begitu saja. Untuk menyimpan informasi tersebut, counter menjadi salah satu rangkaian yang digunakan
manusia. Counter adalah rangkaian logika sekuensial yang terbentuk dari flip-flop. Counter banyak digunakan untuk
melakukan pencacahan secara naik ataupun turun. Aplikasi counter sendiri contohnya sebagai timer hitung mundur
di lampu lalu lintas, dan counter antrian yang digunakan di bank atau puskesmas.

II. DASAR TEORI


2.1 Pengertian Counter

Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan


untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner.
Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak
(odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan luas
dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan
komunikasi, dan sebagainya .

Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan


menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai rancangan.
Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung
karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up
Counter) dan pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil
ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah menurun,
pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan
awal.

Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau turun yaitu
(1) pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari positif ke negatif atau
sebaliknya, (2) output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan dari
mana. Dari output Q atau Q, (3) indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai output yang
mana. Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas dapat dinyatakan dalam persamaan
EX-OR.

2.2 Counter Sinkron

Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-
flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan
penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu tunda
yang di sebut carry propagation delay. Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada
masing-masing input Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan
pulsa dari sumber, maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama.

Keuntungan dari Counter sinkron adalah mudah didesain untuk keperluan aplikasi yang
lebih kompleks, tidak terjadi propagation delay karena semua flip-flop mendapat input clock
secara bersamaan, memiliki kecepatan yang lebih baik dalam aplikasi counter atau rangkaian
yang lebih besar. Berikut adalah gambar untuk rangkaian Counter Sinkron 2 bit:
Berikut adalah gambar rangkaian counter sinkron 3 bit :

2.3 Counter Asinkron

Seringkali disebut ripple counter. Istilah asinkron merujuk pada kejadian-kejadian yang
tidak mempunyai hubungan waktu yang tetap antara FF satu dengan FF lainnya. Flip-flop
tidak mendapatkan pulsa clock dari satu sumber yang sama. Flip-flop pertama (LSB)
mendapatkan pulsa clock dari sumber clock eksternal, sedangkan flip-flop berikutnya
mendapatkan pulsa clock dari output flip-flop sebelumnya.
Kelebihan dari asynchronous counter adalah pembuatannya yang sangat simpel namun
kekurangan adalah kecepatan yang dihasilkan tidak akan secepat synchronous counter.
Berikut adalah gambar asinkron 2 bit :
Berikut adalah gambar asinkron 3 bit :

2.4 Rangkaian Up/Down Counter

Up Counter adalah jenis counter yang dapat menghitung dengan urutan dari bawah ke
atas. Sedangkan Down Counter adalah kebalikan dari Up Counter yaitu Counter yang dapat
menghitung dengan urutan mulai dari atas ke bawah atau dimulai dari bilangan yang paling
besar menuju bilangan paling kecil. Berikut adalah gambar untuk up counter 4 bit :
Berikut adalah gambar dari down counter 4 bit:

III. ALAT DAN LANGKAH PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
1. Digital trainer atau Digital Work.
2. 7473 (flip-flop JK), 74193 (4 – Bit Synchronous Up/Down Counters), 7490/93 (4 – bit
Asynchronous up counters)
3.2 Langkah Percobaan
1. Counter Naik Asinkron
a. Rangkailah gerbang logika counter naik asinkron berikut ini :

b. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
c. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
2. Counter Turun Asinkron
a. Rangkailah gerbang logika counter turun asinkron berikut ini :

b. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
c. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
e. Rangkailah counter asinkron dengan menggunakan IC 74AC11190.
f. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
g. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
h. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
3. Counter Naik Sinkron
a. Rangkailah gerbang logika counter naik sinkron berikut ini :

b. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
c. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
4. Counter Turun Sinkron
a. Rangkailah gerbang logika counter turun sinkron berikut ini :

b. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
c. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
e. Rangkailah counter sinkron dengan menggunakan IC 74191.
f. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
g. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
h. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.

Membuka aplikasi
digital works Membuat tiap rangkaian
counter dengan
menggunakan flip-flop J-K
dan clock manual
Menyambungkan
clock, vcc, input
dengan switch
input dan terminal
Menjalankan rangkaian
output dengan
digital works.
lampu LED
Mengamati keadaan
output terhadap keadaan
input

Membandingkan
output yang telah
dicatat sebelumnya

IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN


1. Counter Naik Asinkron
Jumlah X3 X2 X1 X0
Detak Clock
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada saat clock belum berdetak, maka

tidak ada output yang menyala. Ketika clock bersetak sekali, maka output X1, X2, dan X3

bernilai 0, dan X1 bernilai 1. Jika disusun maka akan membentuk 0001 yang merupakan

bilangan biner dari angka 1. Pada saat clock berdetak 2 kali, X3, X2, dan X0 bernilai 0, dan

X1 bernilai 1. Jika disusun maka akan membentuk 0010 yang merupakan bilangan biner dari

angka 2, begitu seterusnya hingga clock berdetak 15 kali yang membuat semua outputnya
menyala. Ketika clock berdetak ke 16 kalinya, maka semua outputnya bernilai 0 atau terjadi

reset ke keadaan sebelum clock berdetak.

2. Counter turun asinkron

Jumlah Detak X3 X2 X1 X0
Clock
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2 1 1 1 0
3 1 1 0 1
4 1 1 0 0
5 1 0 1 1
6 1 0 1 0
7 1 0 0 1
8 1 0 0 0
9 0 1 1 1
10 0 1 1 0
11 0 1 0 1
12 0 1 0 0
13 0 0 1 1
14 0 0 1 0
15 0 0 0 1
16 0 0 0 0
17 1 1 1 1
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat, bahwa ketika clock belum berdetak, maka semua

inputnya tidak menyala. Namun, ketika clock berdetak sekali, maka semua outputnya menyala,

jika disusun maka menghasilkan 1111 yang merupakan bilanan biner dari angka 15. Ketika clock

berdetak dua kali, maka output yang menyala adalah X3, X2, dan X1, sementara X0 tidak

menyala. Jika disusun maka akan membentuk 1110 yang merupakan bilangan biner dari angka

14, begitu seterusnya, setiap clock berdetak, maka lampu akan menampilkan bilangan biner dari

suatu angka desimal secara mundur. Hingga clock berdetak 16 kali outputnya semua mati.

Ketika clock berdetak ke 17 kalinya, maka semua outputnya menyala, karena terjadi reset

dimana kembali ke keadaan awal sebelum clock berdetak. Pada dasarnya, cara kerja counter

down asinkron berkebalikan dengan counter up asinkron.

3. Counter naik sinkron


Jumlah X3 X2 X1 X0
Detak Clock
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada saat clock belum berdetak, maka tidak

ada output yang menyala. Ketika clock berdetak sekali, maka output X1, X2, dan X3 bernilai 0,

dan X1 bernilai 1. Jika disusun maka akan membentuk 0001 yang merupakan bilangan biner dari

angka 1. Pada saat clock berdetak 2 kali, X3, X2, dan X0 bernilai 0, dan X1 bernilai 1. Jika

disusun maka akan membentuk 0010 yang merupakan bilangan biner dari angka 2, begitu
seterusnya hingga clock berdetak 15 kali yang membuat semua outputnya menyala. Ketika clock

berdetak ke 16 kalinya, maka semua outputnya bernilai 0 atau terjadi reset ke keadaan sebelum

clock berdetak. Counter ini memiliki input dan output yang sama dengan counter naik asinkron.

4. Counter turun sinkron

Jumlah Detak X3 X2 X1 X0
Clock
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2 1 1 1 0
3 1 1 0 1
4 1 1 0 0
5 1 0 1 1
6 1 0 1 0
7 1 0 0 1
8 1 0 0 0
9 0 1 1 1
10 0 1 1 0
11 0 1 0 1
12 0 1 0 0
13 0 0 1 1
14 0 0 1 0
15 0 0 0 1
16 0 0 0 0
17 1 1 1 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat ketika clock belum berdetak, maka semua

inputnya tidak menyala. Namun, ketika clock berdetak sekali, maka semua outputnya

menyala, jika disusun maka menghasilkan 1111 yang merupakan bilanan biner dari angka

15. Ketika clock berdetak dua kali, maka output yang menyala adalah X3, X2, dan X1,

sementara X0 tidak menyala. Jika disusun maka akan membentuk 1110 yang merupakan

bilangan biner dari angka 14, begitu seterusnya, setiap clock berdetak, maka lampu akan

menampilkan bilangan biner dari suatu angka desimal secara mundur. Hingga clock

berdetak 16 kali outputnya semua mati. Ketika clock berdetak ke 17 kalinya, maka semua

outputnya menyala, karena terjadi reset dimana counter kembali ke keadaan awal sebelum

clock berdetak. Counter ini memiliki input dan output yang sama dengan counter turun

asinkron.
IV.KESIMPULAN

Rangkaian counter up 4 bit yang disusun dari 4 buah flip-flop J-K baik sinkron maupun asinkron memiliki
kombinasi input dan output yang sama, di mana outputnya berupa bilangan biner. Counter down sinkron dan
asinkron juga berlaku demikian. Yang membedakan adalah rangkaian sinkron menggunakan tambahan 2 gerbang
and, dan clocknya langsung terhubung ke tiap-tiap flip-flop.

V. DAFTARPUSTAKA

[1] Modul 8 Counter Sistem Digital.


[2] Rizki, A. Tutorial teknik digital: rangkaian pencacahan (counter) https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-
rangkaian-pencacah-counter/ (diakses pada 11 Desember 2019).
[3] Nurcahyo, Hanif F. Sistem Komputer : Counter https://haniffajar.weebly.com/sistem-komputer.html (diakses
pada 11 Desember 2019).
LAMPIRAN

1. Counter naik asinkron.


2. Counter turun asinkron
3. Counter naik sinkron
4. Counter turun sinkron

Anda mungkin juga menyukai