Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan gizi dirumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan
keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh.
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya
proses perjalanan Penyakit dapat berpengaruh dengan keadaan gizi pasien. Sering terjadi
kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk
perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya
penyakit dan kekurangan gizi (Ruliana, 2016).
Proses asuhan gizi menggunakan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yakni suatu
proses yang sistematis, penyelesaian masalah yang digunakan oleh profesional dietetik untuk
berpikir kritis dan membuat keputusan guna mengatasi masalah terkait gizi dan menyediakan
asuhan gizi yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Proses asuhan gizi menggunakan lima
langkah yang disebut ADIME:Asesmen (Pengkajian), Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi,
Monitoring, dan Evaluasi (Ruliana, 2016).
Seorang ahli gizi harus memiliki keahlian dan potensi dalam melaksanakan tugasnya,
memberikan pelayanan gizi kepada pasien baik berupa konsultasi, maupun pengaturan diet
bagi pasien rawat inap.Kegiatan-kegiatan pelayanan gizi klinik meliputi 4 tahapan, yaitu
pengkajian gizi, perencanaan pelayanan gizi dengan menetapkan tujuan dan strategi,
implementasi pelayanan gizi, monitoring, dan evaluasi pelayanan gizi (Herawati, 2014)

Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2014). Anemia
sebagai keadaan bahwa level hemoglobin rendah karena kondisi patologis. Defisiensi Fe
merupakan salah satu penyebab anemia, tetapi bukanlah satu-satunya penyebab anemia (Ani,
2016).

Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus, yang dalam kepustakaan
ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri, leiomyoma uteri atau uterine
fibroid. (Prawirohardjo,1996).

Penyakit Graves adalah salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang
menjadi penyebab umum hipertiroid, yaitu sekitar 60- 80% dari seluruh kasus hipertiroid di
dunia. Penyakit Graves melibatkan thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) yang berikatan
dengan thyroidstimulating hormone receptor (TSHR) pada kelenjar tiroid. Penyakit Graves
merupakan kelainan autoimun terbanyak, yang mengenai 2 – 2,5% wanita dan 0,2 – 0,6%
pria di seluruh dunia (Harding et al, 2003).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah yaitu bagaimana
merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi klinik pada pasien dengan diagnosa
anemia, mioma uteri, dan graves disease diruang seroja kelas IB di RSUD Undata Palu?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu merencanakan dan melakukan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di
rumah sakit yang meliputi analisis tentang pengkajian, diagnosa, intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi, dan membuat laporan mengenai studi kasus gizi klinik pada
pasien dengan penyakit anemia, mioma uteri, dan graves disease diruang seroja kelas
IB di RSUD Undata Palu.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mampu melakukan skrinning gizi pada pasien
b. Mampu melakukan Assesment Gizi
c. Mampu melakukan diagnosa gizi pada pasien
d. Mampu melakukan intervensi gizi (rencana/implementasi asuhan gizi pasien)
e. Mampu melakukan monitoring evaluasi pelayanan gizi pasien
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi (Jurusan Gizi dan Rumah Sakit)
Dapat memberikan informasi bagi Jurusan Gizi dan Rumah Sakit dalam hal
penatalaksanaan diet pada pasien dengan diagnosa penyakit anemia, mioma uteri, dan
graves disease diruang seroja kelas IB di RSUD Undata Palu
1.4.2 Bagi pasien
Diharapkan dapat mengetahui dan memahami diet yang diberikan sesuai dengan
kondisi penyakit dan pasien dapat menerapkan perilaku konsumsi sesuai dengan
anjuran diet sehingga tercapai keadaan sehat.
1.4.3 Bagi mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman belajar
mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan proses asuhan gizi klinik.
BAB II
PENATALAKSANAAN DIET
PADA KASUS ANEMIA, MIOMA UTERI, DAN GRAVES DISEASE
2.1 Gambaran Umum Penyakit
2.1.1 Anemia
1. Pengertian
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan
jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan
(Arisman, 2014). Anemia sebagai keadaan bahwa level hemoglobin rendah karena
kondisi patologis. Defisiensi Fe merupakan salah satu penyebab anemia, tetapi
bukanlah satu-satunya penyebab anemia (Ani, 2016).
2. Etiologi
Penyebab anemia dipengaruhi status gizi yang diperngaruhi oleh pola makan,
sosial ekonomi, lingkungan dan status kesehatan (Rizal, 2007). Menurut hasil
penelitian Ansari (2008) bahwa penyebab utama anemia selama kehamilan di
seluruh dunia adalah kekurangan zat besi sekunder karena asupan makanan kronis
yang tidak memadai, diperkuat oleh tuntutan fisiologis dari janin dan ekspansi
volume darah ibu selama kehamilan. Anemia sangat ditentukan oleh absorpsi zat
besi, diet yang mengandung zat besi, kebutuhan zat besi yang meningkat dan
jumlah zat besi yang hilang (Pratama, 2016).
3. Patofisiologi
Anemia defisiensi besi ditandai dengan produksi sel darah merah (mikrositik)
dan kadar hemoglobin dalam darah yang kurang. Anemia mikrositik ini adalah
tahap terakhir dari defisiensi besi, dan ini merupakan titik akhir dari periode
kekurangan zat besi yang lama. Ada banyak penyebab anemia defisiensi besi
(stropler, 2017). anemia dapat disebabkan oleh adanya Reactive Oxygene Species
(ROS) dalam sel darah merah. ROS dalam sel darah merah dapat menimbulkan
stres oksidatif. Keseimbangan zat besi sangat penting untuk mempertahankan
eritropoiesis normal. Keseimbangan optimal sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
wanita hamil (luchi yoshihito, 2012).

2.2.2 Mioma Uteri


1. Pengertian
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
yang menumpangnya. Oleh karena itu, dalam pustakaan dikenal juga istilah
fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid (Prawirohardjo, 2009).
Mioma uteri adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak.
Istilah sederhananya adalah daging tumbuh dirahim. Mioma uteri penyakit yang
berbentuk tumor berbeda dengan kanker, mioma uteri tidak mempunyai
kemampuan menyebar keseluruh tubuh konsistensinya padat dan sering mengalami
degenerasi dalam kehamilan dan sering kali ditemukan pada wanita berumur 35-45
tahun (Setiati, 2012).

2. Etiologi
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum diketahui.
Stimulasi estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri. Hipotesis
ini didukung oleh adanya mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia
reproduksi dan kejadiannya rendah pada menopause. Ichimura mengatakan bahwa
hormone ovarium dipercaya menstimulasi pertumbuhan mioma karena adanya
peningkatan insidennya setelah menarche (Prawirohardjo, 2009).

3. Patofisiologi
Kebanyakan mioma uteri tumbuh tanpa menimbulkan keluhan atau gejala.
Pada perempuan lain mungkin mengeluh perdarahan menstruasi lebih banyak dari
biasa, atau nyeri sewaktu menstruasi, perasaan penuh dan ada tekanan pada rongga
perut, atau keluhan anemi karena kurang darah atau nyeri pada waktu bekerja.
Perempuan lain yang mengidap miom mengeluh susah hamil atau mudah
keguguran (Yatim, 2008).

4. Gambaran Umum Pasien


Seorang pasien yang bernama Ny. Nursam masuk ke RS dengan keluhan
utama yaitu badan lemah. Berdasarkan data antropometri BB 35 kg dan TB 145
cm. Dari hasil pemeriksaan biokimia HB 5,1 g/dl, HCT 18,7 %, RDW-CV 22,4 %,
Basopil 2,1 %, limfosit 75,7 %, monosit 0,8 %, eritrosit 3,44 juta/ul, MCH 14,8 pg,
MCHC 27,3 g/dl, neutrofil 18,8 %, FT4 1,96 pmol/l, TSH 0,002 ulu/ml.
Pemeriksaan fisik/klinis TD 110/70 mmHg, respirasi 22 x/menit, suhu 37,2 °C,
nadi 100 x/menit.
Pasien memiliki kebiasaan makan yaitu 3 kali sehari, tidak memilih-milih
makanan, suka mengonsumsi roti goreng seperti donat sebagai snack, pasien tidak
menyukai makanan yang menimbulkan penyakit mag. Pasien memiliki alergi yaitu
pada ikan kering seperti ikan teri dan tidak memiliki pantangan makanan apapun.
Berdasarkan recall 24 jam pertama diperoleh E : 582 kkal (32% ), P : 34,9 gr
(37%), L : 24,8 gr (50%), KH: 51,2 gr (19%).

A. Assessment
1. Client History
a. Data pasien
Nama : Ny. Nursam
Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 12 juni 1975
Alamat : Kec. Null kota kabupaten donggala
Agama : Islam
Tanggal MRS : 16 juni 2021
No. RM : 0042 646
Diagnosa : Anemia, Mioma uteri, Graves disease
(hipertiroid)
Keluhan : Badan lemah

b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit terdahulu : Mioma uteri, maag
- Riwayat penyakit sekarang : Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien di
diagnosa mengalami Anemia, Mioma uteri, Graves disease (hipertiroid)
- Riwayat keluarga : -
2. Food Habit
a. Dietary History :
Pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, tidak memilih-milih
makanan, suka mengonsumsi roti goreng seperti donatsebagai snack.
Pasien tidak suka makanan yang menimbulkan penyakit maag. Pasien
memiliki alergi yaitu ikan kering seperti ikan teri tetapi tidak memiliki
makanan pantangan apapun.

b. Anamnesa MRS :
Berdasarkan hasil anamnesa di RS didapatkan hasil nafsu makan pasien
menurun :
E : 582 kkal (32% ) defisit
P : 34,9 gr (37%) defisit
L : 24,8 gr (50%) defisit
KH: 51,2 gr (19%) defisit
3. Antropometri
- BB
- TB : 37 kg
- BBA : 145 cm
- IMT
- LLA : 37 kg
: 17,6 (Underweight)
: 21,5

4. Biokimia
Pemeriksaan Hasil lab Nilai normal Satuan Status
HB 5,1 12-16 g/dl Rendah
HCT 18,7 36-47 % Rendah
RDW-CV 22,4 11,5-14,5 % Tinggi
Basopil 2,1 0-1 % Tinggi
Limfosit 75,7 20-40 % Tinggi
Monosit 0,8 2-8 % Rendah
Eritrosit 3,44 4,1-5,1 Juta/ul Rendah
MCH 14,8 27-31 pg Rendah
MCHC 27,3 31-37 g/dl Rendah
Neutrofil 18,8 50-70 % Rendah
FT4 1,96 10,6-19,4 Pmol/l Rendah
TSH 0,002 0,4-4,2 Ulu/ml Rendah
5. Klinis/fisik
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan Status
Tekanan darah 110/70 ≤120/80 Mmhg Normal
Pernapasan 20 20-30 x/menit Normal
Suhu 37,2 36-37 °C Tinggi
Nadi 100 60-100 X /menit Normal
Pemeriksaan Hasil
Ya Tidak
Perubahan BB √
Nafsu makan kurang √
Kesulitan √
mengunyah/menelan
Mual/muntah √
Diare √
Konstipasi √
Alergi √
Status Gizi Normal √

Kode Problem Etiologi Sign/Symptomp


IDNT
N1.2.1 Asupan oral Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil
tidak adekuat nafsu makan pasien recall 24 jam
menurun E : 582 kkal (32% ), P
: 34,9 gr (37%), L :
24,8 gr (50%), KH:
51,2 gr (19%)

NC.2.2 Perubahan data Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil


laboratorium perubahan fisiologis laboratorium yaitu HB
terkait tubuh dan penyakit 5,1 (rendah)
permasalahn anemia dan mioma
gizi uteri

NC- 3.1 Berat badan Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil


kurang penyakit yang dialami perhitungan IMT yaitu
(underweight) 17,6 (underweight).

B. DiagnosaGizi

Keterangan NI-2.1
Meningkatkan
asupan makan
Asupan oral tidak pasien agar
P Tujuan
adekuat mencukupi
kebutuhan gizi 80-
110 %
Berkaitan dengan Memberi modifikasi
nafsu makanan dengan
E Strategi
makan pasien porsi kecil tapi
menurun sering
Ditandai dengan hasil Asupan oral
recall
S Target meningkat mulai 80-
24 jam yakni
kebutuhan gizi yang 110 %
deficit : E : 582 kkal
(32% ), P : 34,9 gr
(37%), L : 24,8 gr
(50%), KH: 51,2 gr
(19%)
C. INTERVENSI GIZI

Keterangan NC-2.2

KeteranganPerubahan data NC- 3.1 Memperbaiki dan


P laboratorium terkait Tujuan mempertahankan
gizi
Berat badan kurang status normal berat
Meningkatkan
P Tujuan
(underweight)
Berkaitan dengan Strategi badan pasien
Mempercepat
perubahan fisiologis
Berkaitan dengan Strategi penyembuhan
Memberikan
E tubuh dan penyakit
1. Pemberian
E Makanan dan
penyakit Zat Gizi melalui
makanan yangasupan
anemia yang
dan dialami
mioma tinggi
makanan
energi dan zat besi
uteri
Ditandai dengan hasil IMT mencapai
S perhitungan Hasil laboratorium
laboratoriumIMT
yaituyaitu
HB Target normal yaitu 18,5 -
17,6 (underweight). mendekati
24,9 normal
5,1 (rendah)
a. Preskripsi diet
- Jenis diet : diet energi tinggi protein tinggi
- Bentuk makanan : Biasa
- Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan
- Rute : oral

b. Tujuan diet :
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
- Menambah berat badan hinggan mencapai berat badan normal.

c. Syarat diet :
- Energy tinggi, yaitu 45 kkal/kg BB
- Protein tinggi, yaitu 2,5 g/kg BB
- Lemak cukup, yaitu 25 % dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhanenergi total.
- Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna

d. Perhitungan kebutuhan

- BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)


= 655 + (9,6 x 37) + (1,8 x 145) – (4,7 x 46)
= 655 + 355,2 + 261– 216,2
= 1.055 kkal

- TEE = BMR x FA x FS
= 1.055 x 1,3 x 1,3
= 1.782 kkal

- Protein = 2,5 x kg BB
= 2,5 x 37
= 92,5 gr

- Lemak = 25% x TEE


= 25% x 1.782
= 445,5 kkal
= 49,5 gr

- KH = 60% x TEE
= 60% x 1.782
= 1.069,2 kkal
= 267,3 gr
2. Rencana Edukasi
a. Tujuan edukasi
- Meningkatkan pengetahuan pasien tentang diet energi tinggi protein tinggi
- Memberikan pemahaman tentang gambaran umum penyakit
- Meningkatkan pengetahuan tentang makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari

b. Sasaran : pasien dan keluarga pasien


c. Tempat : ruangan seroja
d. Media : Leaflet, buku foto makanan
e. Metode : Ceramah dan tanya jawab

3. Konseling Gizi
- Memberikan pemahaman akan pentingnya hidup sehat dan mengatur pola
makan
- Memberikan pemahaman tentang pemilihan bahan makanan yang tepat sesuai
dengan prinsip diet lambung

4. Koordinasi dengan pihak lain


- Dokter : pemberian obat untuk pasien
- Perawat : memonitoring keadaan fisik/klinis pasien
- Keluarga : memberikan dukungan/ motifasi kepada pasien

PERENCANAAN DIET
Waktu Menu Bahan URT Gr Energ Protei Lema KH
makanan i n k
(gr)
(kkal) (gr) (gr)

Pagi Nasi putih Beras 2 200 258 5,32 0,56 55,8


jam centon
07.00 g
Telur Telur 1 btr 50 77 6,26 5,28 0,56
rebus ayam ras
Pepes Tahu 1 ptg 50 63 5,71 3,56 2,46
tahu

Sayur Brokoli ½ bh 50 27 1,15 1,35 3,49


bening
Wortel 1 ptg 50 27 0,37 1,24 4
brokoli
Buah Pisang 1 bh 50 44 0,55 0,17 11,42
Pisang
Seling Jus jambu Jambu 1 bh 50 34 1,27 0,48 7,16
an jam biji biji
10.00
Madu 1 sdm 5 15 0,02 0 4,12
Siang Nasi putih Beras 2 200 258 5,32 0,56 55,8
jam centon
13.00 g
Hati ayam Hati 2 ptg 75 87 12,69 3,62 0
goreng ayam
asam
Minyak 1 sdm 5 90 0 10 0
manis

Sayur Bayam 1 ikat 50 20 1,44 1,12 1,84


bening
Wortel I ptg 50 27 0,37 1,24 4
bayam
Tempe Tempe 1 ptg 25 19 1,02 0,51 2,64
kukus
Buah Jeruk 1 bh 50 24 0,47 0,06 5,88
Jeruk
Seling Banana Pisang 1 bh 50 58 0,39 0,09 15,48
an jam smoothie raja
16.00 Jeruk 1 bh 50 24 0,47 0,06 5,88
manis
Yogurt 1 btl 25 16 1,31 0,39 1,76

Mala Nasi putih Beras 2 200 258 5,32 0,56 55,8


m jam centon
18.00 g
Ayam Ayam 1 ptg 50 84 12,51 3,32 0
panggang bagian
paha

Tempe Tempe 1 ptg 25 49 3,73 3,1 2,23


bacem
Minyak 1 sdm 5 90 0 10 0
Sayur Daun 1 ikat 50 30 2,36 0,64 5,36
bening katuk
Kacang 1 ikat 50 29 0,91 1,55 3,8
panjang
Jagung 1 50 43 1,61 0,59 9,51
manis tongkol
Buah Pepaya 1 ptg 50 20 0,31 0,07 4,91
Pepaya
Total asupan 1772 90,88 45,12 263,9
Kebutuhan 1.782 92,5 49,5 267,3
% kecukupan 99% 98% 91% 98%

D. MONITORING DAN EVALUASI


1. Rencana monitoring

Parameter Target Waktu


Asupan makanan Asupan makanan Setiap hari
mencapai 80-110 % 2. Hasi
Antropometri meningkatkan status Akhir perawatan l
gizi mendekati normal
Biokimia Memperbaiki dan Akhir perawatan
mencapai nilai normal

Fisik/klinis Mempertahankan kadar Setiap hari


normal
monitoring
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan diperoleh rata-rata asupan pasien selama di
Rumah sakit yaitu E 41 %, P 40 %, L 64 %, KH 27 %, Hal ini disebab kan nafsu makan
pasien kurang karena demam.

Parameter H-1 H-2 H-3 Rata- Standar hasil


rata pemband
ing

Asupan E 32% 56% 35% 41% 1.782 Defisit


kkal

P 37% 47% 37% 40% 92,5 gr Defisit

L 50% 95% 48% 64% 49,5 gr Defisit

KH 19% 37% 25% 27% 267,3 gr Defisit

Antropo BB 37 kg 37 kg - - - Tetap
metri

Biokimia HB 5,1 12-16 Rendah


g/dl

HCT 18,7 36-47 % Rendah

RDW- 11,5- Tinggi


22,4
CV 14,5 %

Basopil 0-1% Tinggi


2,1

Limfosi 20-40% Tinggi


75,7
t
Monosi 2-8% Rendah
0,8
t

Eritrosi 4,1-5,1 Rendah


3,44
t juta/ul

MCH 27-31 pg Rendah


14,8

MCHC 31-37 Rendah


27,3
g/dl

Neutrof 50-70 % Rendah


18,8
il

FT4 10,6- Rendah


1,96
19,4
pmol/l

TSH 0,4-4,2 Rendah


0,002
ulu/ml

Ureum 20,8 <50 Normal


-
mg/dl

Kreatin 0,98 0,6-1,1 Normal


-
in mg/dl

Glukos 96 70-200 Normal


-
a mg/dl

Na 135,0 136-146 Rendah


-
7 mmol/l
K 3,71 3,5-5,0 Normal
-
mmol/l

Cl 100.5 98-106 Normal


-
1 mmol/l

Fisik/ TD 100/6 100/6 <120/


110/7
klinis 0 0 0 <80
mmHg

NADI 90 78 60-100
67
x/menit

SUHU 38,5 40 36-37 °C


37,2

RESPI 20 20 20-30
20
RASI x/menit

Lampiran 1. Hasil recall 24 jam pasien

Recall hari pertama


Wakt Menu Bahan URT Gr Energ Protei Lema KH
u makanan i n (gr) k (gr) (gr)
(kkal)

Pagi Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


jam centong
07.00
Telur Telur 1 btr 50 77,6 6,3 5,3 0,6
rebus ayam

Siang Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


jam centong
13.00
sayur Labu 1 ptg 5 1,0 0,0 0,0 0,2
bening siam kcl

Wortel 1 ptg 5 1,80 0,05 46,2 0,40


kcl

Ayam Ayam 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0


bakar bagian
paha

Mala Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


m jam centong
18.00
Sayur Labu 1 ptg 5 1,0 0,0 0,0 0,2
bening siam kcl

Wortel 1 ptg 5 1,80 0,05 46,2 0,40


kcl

Ikan Ikan 1 ptg 50 109,0 8,4 7,8 1,5


kembung kembun
bb g
kuning
Minyak 1 sdm 20 90 0 10 0

Total 582 34,9 24,8 51,2


Kebutuhan 1782 92,5 49,5 267,3
% kecukupan 32% 37% 50% 19%

Recall Hari Kedua

Wakt Menu Bahan URT Gr Energ Protei Lema KH


u makanan i n (gr) k (gr) (gr)
(kkal)

Pagi Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


jam centong
07.00
Telur Telur 1 btr 50 77,6 6,3 5,3 0,6
rebus ayam

Seling Biscuit Biscuit 2 20 101,4 2,1 3,5 15,6


an keping
jam
10.00

`siang Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


jam centong
13.00
Sayur Daging 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0
sop ayam
daging paha
wortel
Wortel 1 ptg 5 3 0,04 0,12 0,4
kcl

Tempe Tempe 1 ptg 25 19 1,02 0,51 2,64


kukus

Ayam Ayam 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0


bakar bagian
paha

Seling Donat Donat 1 ptg 50 200 2,6 10,9 23,1


an
jam
16.00

Mala Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


m jam centong
18.00
Sayur Labu 1 ptg 5 1,0 0,0 0,0 0,2
bening siam kcl

Wortel 1 ptg 5 1,80 0,05 46,2 0,40


kcl

Tempe Tempe 1 ptg 25 19 1,02 0,51 2,64


kukus

Ikan Ikan 1 ptg 50 109,0 8,4 7,8 1,5


kembung kembun
bb g
kuning
Minyak 1 sdm 20 90 0 10 0

Total 1000, 43,6 47,3 100,3


8
Kebutuhan 1782 92,5 49,5 267,3
% kecukupan 56% 47% 95% 37%

Recall hari ketiga

Wakt Menu Bahan URT Gr Energ Protei Lema KH


u makanan i n (gr) k (gr) (gr)
(kkal)
Pagi Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0
jam centong
07.00
Telur Telur 1 btr 50 77,6 6,3 5,3 0,6
rebus ayam

Seling Buah Pisang 1 bh 50 46,0 0,5 0,3 11,7


an Pisang
jam
10.00

Siang Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


jam centong
13.00
Sayur Labu 1 ptg 5 1,0 0,0 0,0 0,2
bening siam kcl

Wortel 1 ptg 5 1,80 0,05 46,2 0,40


kcl

Tempe Tempe 1 ptg 25 19 1,02 0,51 2,64


kukus

Ayam Ayam 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0


bakar bagian
paha

Mala Bubur Beras 1 100 72,9 1,3 0,1 16,0


m jam centong
18.00
Sayur Daging 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0
sop ayam
daging paha
wortel
Wortel 1 ptg 5 3 0,04 0,12 0,4
kcl

Ayam Ayam 1 ptg 40 85,6 8,1 5,7 0,0


bakar bagian
paha

Total 637,7 35,1 24,2 68,6


Kebutuhan 1782 92,5 49,5 267,3
% kebutuhan 35% 37% 48% 25%
2.5. Hasil dan Pembahasan
pasien masuk rumah sakit di diagnosis dokter mengidap anemia, mioma uteri
serta graves disease (hipertiroid). Tidak ada keluarga pasien yang mengidap penyakit
yang sama dengan pasien. suka mengonsumsi roti goreng seperti donat sebagai
snack. Pasien tidak suka makanan yang menimbulkan penyakit maag. Pasien
memiliki alergi yaitu ikan kering seperti ikan teri tetapi tidak memiliki makanan
pantangan apapun.
Setelah menghitung IMT pasien maka diperoleh hasil 17,6 yang menandakan
pasien masuk dalam kategori underweight. Pasien diberikan diet energi tinggi protein
tinggi, pemberian diet bertujuan untuk Menambah berat badan hinggan mencapai
berat badan normal.
2.5.1 Asupan Makan
1. Asupan Energi
Asupan energi
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 582 1000,8 637,7
Persentase
32% 56% 35% 1782
kecukupan
Target keccukupan 100% 100% 100%
Tabel 2.1
Asupan energi

120%
100%
80%
60% asupan
40% kebutuhan
20%
0%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Gambar 2.1
Asupan Energi
Berdasarkan asupan energi, pasien memiliki asupan energi yang mengalami
defisit karena asupan pasien <80%. Terjadi sedikit kenaikan pada hari kedua tetapi
mengalami penurunan kembali pada hari ketiga dikarenakan demam yang diderita
pasien sehingga nafsu makan pasien kurang.

2. Asupan Protein
Asupan Protein
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 34,9 43,6 35,1
Persentase kecukupan 37% 47% 37% 92,5
Target keccukupan 100% 100% 100%
Tabel 2.2
Asupan Protein
120%
100%
80%
60% asupan
40% kebutuhan
20%
0%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3

Gambar 2.2
Asupan protein
Berdasarkan asupan protein, pasien memiliki asupan protein yang mengalami
defisit dimana <80% asupan. Pada hari kedua sudaha mengalami peningkatan dari
hari pertama tetapi pada hari ketiga mengalami penurunan kembali dikarenakan
demam yang dialami pasien.

3. Asupan lemak

Asupan Lemak
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 24,8 47,3 24,2
Persentase kecukupan 50% 95% 45% 49,5
Target keccukupan 100% 100% 100%
Tabel 2.3
Asupan Lemak

120%
100%
80%
60% asupan
40% kebutuhan
20%
0%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Gambar 2.3
Asupan Lemak

Berdasarkan asupan lemak. Pasien memiliki defisit ditandai pada hari pertama
dan ketiga, sedangkan pada hari kedua asupan lemak pasien memiliki kecukupan
dimana >80% asupan.

4. Asupan Karbohidrat
5. Asupan Karbohidrat
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 51,2 100,3 68,6
Persentase kecukupan 19 % 37% 25% 267,3
Target keccukupan 100% 100% 100%
Tabel 2.4
Asupan Karbohidrat
120%
100%
80%
60% asupan
40% kebutuhan
20%
0%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Gambar 2.4
Asupan Karbohidrat
Berdasarkan asupan karbohidrat, pasien mengalami defisit ditandai pada recall 24
jam pada hari pertama sampai ketiga, pada hari kedua sudah mengalami peningkatan
tetapi pada hari ketiga mengalami penurunan kembali.

2.5.3 Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan Hasil lab Nilai Satuan Status


Hari Hari Hari normal
-1 -2 -3
HB 5,1 - - 12-16 g/dl Rendah
HCT 18,7 - - 36-47 % Rendah
RDW-CV 22,4 - - 11,5-14,5 % Tinggi
Basopil 2,1 - - 0-1 % Tinggi
Limfosit 75,7 - - 20-40 % Tinggi
Monosit 0,8 - - 2-8 % Rendah
Eritrosit 3,44 - - 4,1-5,1 Juta/ul Rendah
MCH 14,8 - - 27-31 pg Rendah
MCHC 27,3 - - 31-37 g/dl Rendah
Neutrofil 18,8 - - 50-70 % Rendah
FT4 1,96 - - 10,6-19,4 Pmol/l Rendah
TSH 0,00 - - 0,4-4,2 Ulu/ml Rendah
2
Ureum - 20,8 - <50 mg/dl normal
Kreatinin - 0,98 -

laboratorium
Berdasarkan tabel diatas, Pemeriksaan biokimia dilakukan di hari pertama.

Anda mungkin juga menyukai