Anda di halaman 1dari 5

2PETRUS 3:9

2Pet 3:9 - “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”.

Konfrontasi Calvinisme / Reformed vs Arminianisme tentang ayat ini.

1) Ayat ini banyak dipakai oleh orang Arminian untuk menyerang doktrin tentang predestinasi.
Adam Clarke: “As God is not willing that any should perish, and as he is willing that all should come to
repentance, consequently he has never devised nor decreed the damnation of any man, nor has he
rendered it impossible for any soul to be saved, either by necessitating him to do evil, that he might die for
it, or refusing him the means of recovery, without which he could not be saved” (= Karena Allah tidak
menghendaki bahwa ada siapapun yang binasa, dan karena Ia menghendaki bahwa semua orang
datang pada pertobatan, akibatnya adalah Ia tidak pernah merencanakan atau menetapkan
penghukuman dari siapapun, juga Ia tidak membuatnya mustahil untuk jiwa yang manapun untuk
diselamatkan, atau dengan mengharuskannya untuk melakukan kejahatan, supaya ia bisa mati untuk
hal itu, atau dengan tidak memberinya cara-cara pemulihan, tanpa mana ia tidak bisa diselamatkan).

Pdt. Jusuf B. S. mengatakan bahwa Allah menghendaki semua orang selamat, dan karena itu tidak
mungkin Ia menetapkan sebagian manusia untuk binasa.
Ia berpendapat bahwa Predestinasi “bertentangan dengan rencana dan kehendak Allah sendiri yang
ingin semua orang selamat (2Pet 3:9 / 1Tim 2:4)” - ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’, hal 41.
2Pet 3:9 - “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”.
1Tim 2:3-4 - “(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang
menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”.

Pdt. Jusuf B. S. juga berkata:


“Ia tidak ingin seorangpun binasa, termasuk juga orang fasik yang jahat. Tuhan masih
mengharapkannya untuk bertobat kembali dan diselamatkan” - ‘Keselamatan Tidak Bisa Hilang?’,
hal 15.

Dan ia lalu mengutip Yeh 18:23 dan Yeh 33:11.


Yeh 18:23 - “Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan
ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?”.
Yeh 33:11 - “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang
fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!
Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?”.

2) Penafsiran Calvinisme / Reformed tentang ayat ini.


Perhatikan kata ‘menghendaki’ dalam 2Pet 3:9 dan 1Tim 2:4, dan juga kata ‘berkenan’ dalam Yeh
18:23 dan Yeh 33:11. Ini menunjuk pada ‘kehendak Allah’, tetapi ‘kehendak Allah’ dalam arti apa?
Kalau membahas tentang ‘kehendak Allah’ maka perlu diingat bahwa ada beberapa ‘kehendak
Allah’, yaitu:

a) Kehendak Allah yang menunjuk pada prinsip-prinsip kehidupan yang Ia berikan kepada
manusia, dan ini mencakup baik perintah-perintah maupun larangan-larangan dari Allah untuk
manusia.
Contoh:
Ef 5:17 - “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak
Tuhan”.
Kol 1:9 - “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk
kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk
mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna”.
Kehendak Allah yang ini sering tidak terjadi, karena manusianya tidak taat pada Firman Tuhan.

b) Kehendak Allah yang menunjuk pada hal yang menyenangkan Allah kalau hal itu terjadi.
Kehendak Allah yang ini juga sering tidak terjadi. 1Tim 2:3-4 dan 2Pet 3:9 ini bisa merupakan
ayat yang termasuk di sini.
1Tim 2:3-4 - “(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang
MENGHENDAKI supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan
kebenaran.”.
Catatan: dalam faktanya jelas bahwa tidak semua orang memperoleh pengetahuan akan
kebenaran, apalagi diselamatkan!

c) Kehendak Allah yang menunjuk pada RencanaNya / KetetapanNya yang telah Ia tetapkan
dalam kekekalan.
Kehendak yang ini pasti terlaksana dan tidak mungkin digagalkan oleh apapun / siapapun juga.

Arthur W. Pink: “To say that God the Father has purposed the salvation of all mankind, that God the
Son died with the express intention of saving the whole human race, and that God the Holy Spirit is
now seeking to win the world to Christ; when, as a matter of common observation, it is apparent that
the great majority of our fellow-men are dying in sin, and passing into a hopeless eternity: is to say that
God the Father is disappointed, that God the Son is dissatisfied, and that God the Holy Spirit is
defeated” (= Mengatakan bahwa Allah Bapa telah merencanakan keselamatan untuk semua orang,
bahwa Allah Anak mati dengan maksud yang jelas / tegas untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia, dan bahwa Allah Roh Kudus sekarang berusaha memenangkan dunia bagi Kristus;
padahal, sesuai dengan pengamatan umum, adalah jelas bahwa sebagian besar sesama kita mati
dalam dosa, dan masuk ke dalam kekekalan tanpa harapan: sama dengan mengatakan bahwa
Allah Bapa dikecewakan, Allah Anak tidak dipuaskan, dan Allah Roh Kudus dikalahkan) - ‘The
Sovereignty of God’, hal 21.

Kehendak Allah dalam arti seperti ini terlihat dari banyak ayat seperti ayat-ayat di bawah ini:
1. Ayub 23:13-14 - “(13) Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa
yang dikehendakiNya, dilaksanakanNya juga. (14) Karena Ia akan menyelesaikan apa yang
ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkanNya”.
2. Ayub 42:1-2 - “(1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) ‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup
melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal’”.
3. Maz 33:10-11 - “(10) TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan
rancangan suku-suku bangsa; (11) tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan
hatiNya turun-temurun”.
4. Yes 14:24-27 - “(24) TUHAN semesta alam telah bersumpah, firmanNya: ‘Sesungguhnya
seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah
akan terlaksana: (25) Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeriKu dan menginjak-
injak mereka di atas gunungKu; kuk yang diletakkan mereka atas umatKu akan terbuang dan
demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya.’ (26) Itulah rancangan yang telah
dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. (27)
TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? TanganNya
telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?”.
5. Yes 46:10-11 - “(10) yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman
purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala
kehendakKu akan Kulaksanakan, (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan orang
yang melaksanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku
hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak
melaksanakannya”.

Pembedaan ‘kehendak Allah’ seperti ini memang harus ada karena kalau tidak, akan terjadi
kontradiksi dalam Kitab Suci. Dalam 5 text Kitab Suci yang baru saya sebutkan, terlihat dengan
sangat jelas bahwa kehendak Allah pasti terjadi / tidak mungkin gagal. Kalau ini dianggap
membicarakan ‘kehendak Allah‘ yang sama dengan yang dibicarakan dalam 2Pet 3:9 1Tim 2:3-4
Yeh 33:11 Yeh 18:23, maka kita harus menyimpulkan bahwa semua manusia pasti akan selamat
(Universalisme), dan ini jelas adalah ajaran sesat! Herannya, tetap ada yang percaya seperti itu!

Barclay: “Ever and ever again there shines in Scripture the glint of the larger hope. We are not forbidden
to believe that somehow and some time the God who loves the world will bring the whole world to himself ”
(= Lagi-lagi disana bersinar dalam Kitab Suci suatu kilatan tentang pengharapan yang lebih besar.
Kita tidak dilarang untuk percaya bahwa entah bagaimana dan pada suatu waktu Allah yang
mengasihi dunia akan membawa seluruh dunia kepada diriNya sendiri) - hal 343.

Bagaimana Barclay bisa mempercayai ajaran Universalisme yang sesat ini merupakan sesuatu
yang melampaui akal saya. Ia pasti harus mengabaikan ayat-ayat yang secara jelas menunjukkan
adanya orang yang akan, bahkan sudah, masuk neraka. Contoh:
a. Cerita Lazarus dan orang kaya.
b. Yudas 1:7 - “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang
sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung
siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang”.
c. Mat 11:20-24 - “(20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ
Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah
engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata
kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?
Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari
ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan
lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
d. Yoh 17:12 - “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu
namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada
seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa,
supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”.
e. Mat 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang
itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.

Ayat-ayat yang dipakai oleh Pdt. Jusuf B. S. di atas, yaitu 2Pet 3:9 1Tim 2:3-4 Yeh 33:11
Yeh 18:23, menunjuk pada kehendak Allah yang nomor 2, yaitu sesuatu yang kalau terjadi akan
menyenangkan Allah, tetapi bukan menunjuk pada Rencana / Ketetapan kekal dari Allah, dan
karena itu bisa tidak terjadi. Sebaliknya Predestinasi / pemilihan, yang dipercaya oleh Calvinisme /
Reformed, menunjuk pada Rencana / Ketetapan Allah, dan karenanya pasti terjadi.

Calvin: “But it may be asked, If God wishes none to perish, why is it that so many do perish? To this my
answer is, that no mention is here made of the hidden purpose of God, according to which the reprobate
are doomed to their own ruin, but only of his will as made known to us in the gospel. For God there
stretches forth his hand without a difference to all, but lays hold only of those, to lead them to himself,
whom he has chosen before the foundation of the world” (= Tetapi bisa dipertanyakan, Jika Allah tak
menghendaki seorangpun binasa, mengapa begitu banyak yang binasa? Terhadap ini jawaban saya
adalah, bahwa di sini tidak disebutkan tentang rencana yang tersembunyi dari Allah, menurut mana
orang-orang yang ditentukan untuk binasa ditakdirkan pada kehancuran diri mereka sendiri, tetapi
hanya tentang kehendakNya sebagaimana dinyatakan kepada kita dalam injil. Karena Allah
mengulurkan tanganNya tanpa pembedaan kepada semua orang, tetapi hanya memegang mereka,
untuk membimbing mereka kepada diriNya sendiri, yang telah Ia pilih sebelum penciptaan dunia).

Barnes’ Notes: “‘Not willing that any should perish.’ That is, He does not DESIRE it or WISH it. ... The
passage should not be adduced to prove that God has no PURPOSE, and has formed no PLAN, in regard
to the destruction of the wicked” (= ‘Tidak menghendaki siapapun binasa’. Artinya, Ia tidak
menginginkannya atau mengharapkannya. ... Text ini tidak boleh dikemukakan untuk membuktikan
bahwa Allah tidak mempunyai tujuan, dan tidak membentuk rencana, berkenaan dengan
penghancuran orang-orang jahat).

3) Cara penafsiran yang lain.


Ay 9: “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar TERHADAP KAMU, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”.
KJV: ‘to us-ward’ (= kepada / terhadap kita).
NKJV: ‘toward us’ (= kepada terhadap kita).
ASV: ‘to you-ward’ (= kepada / terhadap kamu).
RSV/NASB: ‘toward you’ (= terhadap kamu).
NIV: ‘with you’ (= dengan kamu).

The Bible Exposition Commentary: New Testament: “If God is long-suffering toward lost sinners, why
did Peter write, ‘The Lord ... is longsuffering to us-ward’? Who is meant by ‘usward’? It would appear that
God is long-suffering to His own people! Perhaps Peter was using the word ‘us’ in a general way, meaning
‘mankind.’ But it is more likely that he was referring to his readers as the elect of God (1Peter 1:2; 2 Peter
1:10). God is long-suffering toward lost sinners because some of them will believe and become a part of
God’s elect people. We do not know who God’s elect are among the unsaved people of the world, nor are
we supposed to know. Our task is to make our own ‘calling and election sure’ (2Peter 1:10; cf. Luke 13:23-
30). The fact that God has His elect people is an encouragement to us to share the Good News and seek to
win others to Christ” [= Jika Allah sabar terhadap orang-orang berdosa yang terhilang, mengapa
Petrus menuliskan, ‘Tuhan ... sabar terhadap kita’? Siapa yang dimaksudkan dengan ‘kita’?
Kelihatannya Allah sabar terhadap umatNya sendiri! Mungkin Petrus menggunakan kata ‘kita’ dalam
arti umum, berarti ‘umat manusia’. Tetapi lebih memungkinkan bahwa ia sedang menunjuk kepada
para pembacanya sebagai orang-orang pilihan Allah (1Pet 1:2; 2Pet 1:10). Allah sabar terhadap orang-
orang berdosa yang terhilang karena sebagian dari mereka akan percaya dan menjadi sebagian dari
orang-orang pilihan Allah. Kita tidak tahu siapa yang adalah orang-orang pilihan Allah di antara
orang-orang dunia yang belum selamat, juga kita tidak diharapkan untuk tahu. Tugas kita adalah
untuk membuat ‘panggilan dan pilihan kita pasti’ (2Pet 1:10; bdk. Luk 13:23-30). Fakta bahwa Allah
mempunyai orang-orang pilihanNya merupakan suatu dorongan bagi kita untuk membagikan Kabar
Baik dan berusaha memenangkan orang-orang lain kepada Kristus].
Catatan: saya tidak tahu dari mana KJV/NKJV mendapatkan kata ‘us’ (= kita). Kitab Suci bahasa
Inggris yang lain menterjemahkan ‘kamu’ seperti Kitab Suci Indonesia.

Sekarang mari kita memperhatikan seluruh kontext yang kita pelajari, dan menyoroti kata-kata
tertentu.
2Pet 3:1-18 - “(1) SAUDARA-SAUDARA YANG KEKASIH, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis
kepadaMU. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh
peringatan-peringatan, (2) supaya KAMU mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan
oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan
oleh rasul-rasulMU kepadaMU. (3) Yang terutama harus KAMU ketahui ialah, bahwa pada hari-hari
zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup
menuruti hawa nafsunya. (4) Kata mereka: ‘Di manakah janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak
bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’
(5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga
bumi yang berasal dari air dan oleh air, (6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa,
dimusnahkan oleh air bah. (7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara
dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. (8) Akan tetapi,
SAUDARA-SAUDARAKU YANG KEKASIH, yang satu ini tidak boleh KAMU lupakan, yaitu, bahwa
di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. (9)
Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian,
tetapi Ia sabar terhadap KAMU, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat. (10) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada
hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam
nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. (11) Jadi, jika segala sesuatu
ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya KAMU harus hidup (12) yaitu KAMU yang
menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan
unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. (13) Tetapi sesuai dengan janjiNya, KITA
menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. (14) Sebab itu,
SAUDARA-SAUDARAKU YANG KEKASIH, sambil menantikan semuanya ini, KAMU harus
berusaha, supaya KAMU kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian
dengan Dia. (15) Anggaplah kesabaran Tuhan KITA sebagai kesempatan bagiMU untuk beroleh
selamat, seperti juga Paulus, saudara KITA yang kekasih, telah menulis kepadaMU menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya. (16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara
tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga
orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi
kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (17)
Tetapi KAMU, SAUDARA-SAUDARAKU YANG KEKASIH, KAMU telah mengetahui hal ini
sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya KAMU jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang
yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganMU yang teguh. (18) Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat KITA, Yesus
Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”.

Kalau kita memperhatikan seluruh kontext, maka orang-orang yang tidak beriman, seperti para
pengejek dalam ay 3, dan orang-orang yang tidak memahami dan tidak teguh imannya dalam ay
16, selalu disebut dengan kata ganti orang ‘mereka’ (ay 4,5,16), sedangkan untuk orang-orang
percaya yang ia sebut ‘saudara-saudaraku yang kekasih’ (ay 1,8,14,17) ia selalu menggunakan kata
ganti orang ‘mu’ atau ‘kamu’ (ay 1,2,3,8,9,11,12,14,15,17), atau kadang-kadang ‘kita’ (ay
13,15,18), berarti mencakup ‘kamu’ dan diri Petrus sendiri.
Jadi, kalau dalam ay 9 digunakan ‘kamu’, itu sangat memungkinkan untuk menunjuk bukan kepada
seadanya orang di dunia ini, tetapi hanya kepada umat Tuhan / orang-orang pilihan saja!

John Owen: “The text is clear, that it is all and only the elect whom he would not have to perish” (=
Textnya jelas, bahwa adalah semua dan hanya orang pilihan yang tidak Ia kehendaki untuk binasa) -
‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 349.
4) Kalau kata-kata ‘kehendak Allah’ diartikan dalam arti ke 3 yaitu rencana kekal Allah, maka ada
banyak text / ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah tidak selalu menghendaki keselamatan
seseorang.
Contoh lain:

a) Mat 11:20-24 - “(20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ
Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah
engkau Betsaida! Karena JIKA DI TIRUS DAN DI SIDON TERJADI MUJIZAT-MUJIZAT
YANG TELAH TERJADI DI TENGAH-TENGAH KAMU, SUDAH LAMA MEREKA
BERTOBAT DAN BERKABUNG. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman,
tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau
Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan
sampai ke dunia orang mati! Karena JIKA DI SODOM TERJADI MUJIZAT-MUJIZAT YANG
TELAH TERJADI DI TENGAH-TENGAH KAMU, KOTA ITU TENTU MASIH BERDIRI
SAMPAI HARI INI. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan
negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.

Yesus berkata bahwa kalau di Tirus, Sidon, dan Sodom ada mujijat-mujijat terjadi, seperti yang
terjadi di Khorazim, Betsaida dan Kapernaum, maka Tirus, Sidon, dan Sodom pasti sudah
bertobat. Tetapi mengapa Tuhan dalam kenyataannya tidak memberi mujijat-mujijat itu kepada
mereka? Jelas karena mereka termasuk orang bukan pilihan dan karena itu Allah memang tidak
menghendaki keselamatan mereka!
Sekarang silahkan dijawab mengapa Allah tidak memberikan mujijat kepada kota-kota Tirus,
Sidon, dan Sodom, padahal Allah tahu bahwa kota-kota itu akan bertobat kalau terjadi mujijat!

b) Mat 11:25-27 - “(25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu ENGKAU SEMBUNYIKAN BAGI ORANG BIJAK DAN
ORANG PANDAI, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang
berkenan kepadaMu. (27) Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun
mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak DAN ORANG
YANG KEPADANYA ANAK ITU BERKENAN MENYATAKANNYA”.

c) Mat 13:13-15 - “(13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka;
karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi:
Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,
namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat
mendengar, dan matanya melekat tertutup; SUPAYA JANGAN mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku
menyembuhkan mereka”.

d) Adanya orang-orang yang sampai mati tak pernah mendengar Injil.

Anda mungkin juga menyukai