Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

SURAT DINAS

Oleh:

Pembimbing : Aida Novitasari, S.Kep,.

Nama: Nur Maulidiah Rahmawati

NIM: P27820119082

TINGKAT I REGUKER B

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Surat Dinas”.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya agar dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Surabaya, 17 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
1.3 TUJUAN............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 PENGERTIAN SURAT DINAS.......................................................................3

2.2 FUNGSI SURAT DINAS..................................................................................3

2.3 CIRI –CIRI SURAT DINAS.............................................................................4

2.4 PERSYARATAN DALAM PENULISAN SURAT DINAS...........................4

2.5 JENIS-JENIS SURAT DINAS..........................................................................5

2.6 SISTEMATIKA DAN STRUKTUR SURAT DINAS......................................7

2.7 PENULISAN SURAT DINAS YANG BAIK DAN BENAR..........................9

2.8 BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM SURAT DINAS..........................9

2.9 CONTOH SURAT DINAS..............................................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

3.1 KESIMPULAN................................................................................................14

3.2 SARAN............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam suatu instansi selalu dibutuhkan suatu komunikasi yang


bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung
dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis
yang disebut dengan surat.

Surat merupakan karya tulis manusia yang cukup populer. Surat adalah
salah satu alat komunikasi yang ada dalam peradaban manusia. Berbicara
dengan tulisan tentu berbeda dengan berbicara dalam lisan. Sebagaimana
kebiasaan kita di Indonesia, salam pembukaan hanya dipakai pada pembicaraan
atau pidato resmi. Sedangkan dalam pembicaraan biasa maupun pembicaraan
bisnis, salam pembukaan tidak pernah dipakai.

Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting
diketahui agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu
tugas yang sesuai dengan isi atau maksud dari surat tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Dari Surat Dinas?


2. Apa Fungsi Surat Dinas?
3. Apa Saja Yang Menjadi Syarat Penulisan Surat Dinas?
4. Apa Saja Jenis-Jenis Surat Dinas?
5. Bagaimana Sistematika Dan Struktur Surat Dinas?
6. Bagaimana Penulisan Surat Dinas Yang Baik Dan Benar?
7. Bahasa Apa Yang Sebaiknya Digunakan Dalam Surat Dinas?
8. Bagaimana Contoh Surat Dinas?

1
1.3 TUJUAN

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Surat Dinas


2. Untuk Mengetahui Fungsi Surat Dinas
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Yang Menjadi Syarat Penulisan Surat Dinas
4. Untuk Mengetahui Saja Jenis-Jenis Surat Dinas
5. Untuk Mengetahui Sistematika Dan Struktur Surat Dinas
6. Untuk Mengetahui Penulisan Surat Dinas Yang Baik Dan Benar
7. Untuk Mengetahui Bahasa Apa Yang Sebaiknya Digunakan Dalam Surat
Dinas
8. Untuk Mengetahui Contoh Surat Dinas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SURAT DINAS

Surat dinas adalah suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau
lembaga dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu surat
yang berisikan permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi
atau lembaga. Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu
pemerintah atau swasta. Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di
pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di instansi atau lembaga swasta. Biasanya
isinya berupa urusan seperti penyampain pengumuman, pemberian suatu izin,
pemberian tugas dan lain-lain

Surat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu
dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga
surat jabatan. Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena
dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat
resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas. Menulis surat dinas tentu
berbeda dengan menulis kedua jenis surat yang lain yaitu surat pribadi dan surat
niaga. Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu mengenai sistematika,
isi, dan bahasa surat.

2.2 FUNGSI DARI PENLISAN SURAT DINAS

Secara umum fungsi surat dinas adalah Sebagaimana tercermin dalam


rumusan pengertiannya yaitu sebagai alat komunikasi tertulis untuk
menyamapaikan pesan atau informasi. Akan tetapi secara khusus fungsi surat
dapat disebut sebagai   berikut :

1. Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan
lawan bicaranya. Oleh karena itu, isi surat merupakan gambaran mentalitas
pengirimnya.

3
2. Surat dinas sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipka dan dapat
dilihat lagi jika diperlukan
3. Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat
instruksi
4. Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam diatas putih, terutama surat surat
perjanjian
5. Surat dinas sebagai alat bukti tentang yang dikomunikasikan, yang
selanjtunya sebagai bukti sejarah, seperti pada surat surat tentang
perubahandan perkembanagan suatu instansi, yuridis dan adminstratif.

2.3 CIRI-CIRI SURAT DINAS

Kita dapat mengenali sebuah surat dari karakteristiknya yang berbeda dengan
jenis surat lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri surat dinas pada umumnya:

1. Terdapat kepala surat (kop surat) serta nama instansi/ lembaga pada bagian
kepala surat.
2. Surat dinas memiliki nomor surat dan juga lampiran sebagai berkas
pendukung.
3. Surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi, serta dibuat dalam
format tertentu.
4. Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai
bentuk kesopanan dalam berkomunikasi melalui surat.
5. Surat dinas harus dilengkapi dengan stempel atau cap dari instansi/
lembaga yang mengeluarkannya.

2.4 PERSYARATAN DALAM MENULIS SURAT DINAS

Surat resmi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berdasarkan


pendapat Semi (1989) dan Sudarsa (1992), dapat dikemukakan bahwa untuk
menulis surat yang baik, penulis surat harus memperhatikan hal -hal sebagai
berikut:

1. Surat resmi harus memiliki maksud yang jelas. Setiap surat yang ditulis

4
harus jelas bagi yang membaca.
2. Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas. Bahasa yang digunakan
tidak berbelit-belit. Setiap kata yang digunakan mempunyai fungsi
tertentu, tidak ada kata yang berlebih atau tidak berfungsi.
3. Surat resmi harus disusun dengan singkat. Supaya tidak menggunakan
kertas yang terlalu banyak dan tidak menggunakan waktu yang lama untuk
membacanya.
4. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang
dituliskan harus informasi yang lengkap dan tepat.
5. Surat resmi harus menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik.
Dapat memberikan kesan yang menarik dan positif kepada pembaca
sehingga pembaca termotivasi untuk menanggapinya dengan baik.
6. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya
format yang dipilih, ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan
alamat, sehingga terlihat sebagai suatu surat yang terencana dan nyaman
untuk dilihat.

2.5 JENIS – JENIS SURAT DNAS

A. Surat Permohonan

Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak


lain. Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam
suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk meresmikan suatu acara,
Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi, Permohonan izin,
Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu.

Surat permohonan lazimnya dikirimkan kepada instansi yang secara structural


organisasi lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau pejabat yang lebih rendah,
lebih tepat disebut sebagai surat permintaan atau penugasan Dalam surat
permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai berikut:

1. Identitas pemohon.
2. Isi permohonan.

5
3. Tujuan dan alasan memohon.
4. Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
5. Pernyataan kesungguhan dalam memohon.

B. Surat Pemberitahuan

Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru


yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya
mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk
surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.

1. Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat


2. Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah
pokok yang akan diberitahukan.
3. Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal
yang disampaikan.

C. Surat Keterangan

Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau


barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat
berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat keterangan
tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat
oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang
vang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus
disebutkan:

1. data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;


2. data pribadi pihak vang diterangkan;
3. isi keterangan;
4. keterangan tanggal berlakunya surat; dan
5. pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.

D. Memo dan Nota Dinas

6
Memo merupakan singkatan dari kata memorandum, yang berasal dari kata
memory yang berarti ingatan. Istilah nota berasal dari kata note yang berarti
catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antar pejabat di
lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo
pribadi.

Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal
orang yang dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.

2.6 SISTEMATIKA DAN STRUKTUR SURAT DINAS

A. Kepala Surat.

Kepala surat yang lengkap terdiri atas (a) nama instansi, (b) alamat lengkap,
(c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, (e) alamat kawat, (f) lambing/logo.
Penulisan nama instansi hendaknya jangan disingkat. Begitu juga kata jalan,
telepon, kotak pos, jangan disingkat jln., telp., pos., kotpos.

B. Tanggal Penulisan Surat.

Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu ditulis dengan angka. Bulan ditulis dengan


huruf secara lengkap (November bukan Nov.), dan tahun ditulis dengan angka,
dan setelah tahun tidak diikuti tanda baca apapun. Sebelum tanggal tidak
dicantumkan nama kota/daerah karena nama kota dan daerah sudah tercantum
pada kepala surat.

C. Nomor, Lampiran, dan Perihal Surat.

Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan huruf awal capital, dan


diikuti dengan tanda titik dua.

D. Alamat Surat

1. Nama dari penerima surat diawali huruf capital pada setiap unsurnya,


bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya.

7
2. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup
ditulis Yth. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. tidak diperlukan karena
kata kepadaberfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang
menyatakan arah.
3. Jika digunakan kata sapaan Bapak pada awal penerima, kata itu hendaknya
ditulis penuh, yaitu Bapak. Kata saudara cukup ditulis Sdr.
4. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik atau memiliki pangkat
sebelum namanya, maka kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr. Tidak digunakan.
5. Jika ditunjukkan nama jabatan seseotang, kata sapaan tidak digunakan.

E. Penulisan Salam.

Salam pembuka yang lazim digunakan yaitu ungkapan dengan


hormat, dengan penulisan (Dengan hormat,) sedangkan salam penutupnya
adalah hormat kami, hormat saya, Wassalam, dengan ketentuan yang sama
dengan salam pembuka (Hormat kami,)

F. Isi Surat.

Isi surat terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi/inti, dan penutup surat.


Usakan untuk menggunakan bahasa yang formal.

G. Nama Pengirim.

Nama pengirim ditulis dibawah tanda tangan di bawah salam penutup.


Penulisan nama dapat mengikut sertakan gelar/jabatan, tetapi tidak perlu
menggunakan huruf kapital seluruhnya, tidak perlu diberi tanda kurung, digaris
bawah, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca apapun. Tanda tangan
diperlukan sebagai keabsahan surat.

H. Tembusan Surat.

Kata tembusan ditulis denmgan huruf awal huruf kapital dan diikuti tanda titik
dua, tanpa digarisbawahi. Tembusan hanya digunakan jika surat itu memerlukan

8
tembusan. Tembusan adalah pihak-pihak yang mensdapat
tembusan/salinan surat selain yang dialamatkan.

Ketentuan tembusan:

1. Jika pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, hendaknya diberi
nomor urut sesuai jenjang jabatan pada instansi itu. Jika tembusan hanya
satu, tidak perlu diberi nomor.
2. Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan  atau nama orang
dan bukanm nama kantos/instansi.
3. Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
4. Dibelakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk
perhatian, untuk menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain
yang mengikat.
5. Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan
tulisan Arsip atau Tertinggal karena setiap surat resmi/dinas itu harus
memiliki arsip.

2.7 PENULISAN SURAT DINAS YANG BAIK DAN BENAR

Surat yang baik dan benar adalah surat yang disusun dan ditulis mengikuti syarat-
syarat,yaitu :

1. Tidak mengandung makna ganda.


2. Antara penerima dan pengirim memiliki maksud yang sama
3. Sederhana
4. Tepat menggunakan kata dalam pemakaiannya
5. Tulisannya tersusun rapi dan berurutan

2.8 BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM SURAT DINAS

Menurut Kosasih dan Finoza dalam Ulyani (2012: 78 - 83) ciri-ciri bahasa
dalam surat dinas sebagai berikut.

1. Bahasa yang jelas

9
Bahasa yang digunakan dalam surat - menyurat harus jelas. Bahasa yang jelas
akan memudahkan penerima surat untuk menangkap maksud yang diiinginkan
pengirim surat. Bahasa yang jelas, yaitu bahasa yang tidak rancu dan tidak
mengandung arti pleonasme.

2. Bahasa Baku

Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan ataupun


penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang sudah
dibakukan. Bahasa baku, yaitu bahasa yang digunakan bukan ragam bahasa
percakapan, tidak dipengaruhi bahasa asing, dan tidak dipengaruhi bahasa
daerah.

3. Bahasa Lugas dan Kalimat Singkat

Bahasa yang lugas, yaitu bahasa yang sederhana serta kalimat yang singkat
dan lengkap. Kalimat yang singkat, yaitu kalimat yang tidak terbelit-belit,
isinya langsung membicarakan persoalan utama dan tidak memberikan
keterangan di luar pokok persoalan tersebut.

4. Pemilihan Kata

Penggunaan kata dalam surat dinas harus benar-benar teliti. Surat dinas sendiri
merupakan alat komunikasi secara tertulis sehingga kata yang digunakan
sebaiknya membuat penerima surat paham dengan maksud penulis surat serta
tidak menimbulkan salah pemahaman.

5. Penggunaan Ejaan yang Tepat

Penulisan surat harus memperhatikan ejaan yang tepat dan baku. Sebab, ejaan
merupakan elemen yang sangat penting dalam penulisan surat yang
menyangkut penulisan huruf, kata, unsur reserapan, dan tanda baca.

2.9 CONTOH SURAT DINAS

10
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman DIY
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SMA 3 Yogyakarta
Jl. Yos Sudarso No.7, Kotabaru, Gondokusuman, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224

Email :
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 50/57/SMA3Y/2017

1. Pejabat berwenang yang memberi perintah: Nanang, S.pd,.M.Si


2. Nama pegawai yang di perintah: Jatmiko, S.E
3. a. Pangkat/Golongan menurut PGPS: Penata Muda/III/B

1. Jabatan: Kepala Tata Usaha


2. Tingkat menurut peraturan perjalanan dinas:
3. Gaji Pokok : -

1. Maksud Perjalanan Dinas:


2. Alat Angkut Yang Dipergunakan: Kendaraan Umum
3. a. Tempat Tujuan : Malang

1. Tempat Berjalan: Jogja, Malang


2.   a. Tanggal Berangkat : 14 November 2017
3. Tanggal Harus Kembali: 21 November 2017
4. Lamanya Perjalanan Dinas : 7 hari
5. Pengikut : Nama, Pangkat, Jabatan Subki  II/B   

1. Pembebanan Anggaran : a. Instansi : Dinas P dan K SMA 3 yogyakarta


2. Mata Anggaran  :Bos Tahunan 2017

                                                                                               Dikeluarkan di :
Yogyakarta
Pada tanggal :
14 November 2019
Kepala Sekolah

Nanang, S.Pd, M.Pd

11
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
Jalan Mayjend Prof. Dr. MOESTOPO 8C Surabaya
Telepon (031) 5030379, 5034222, 5017345 Kode Pos 60286

12 November 2019
Nomor : A.007/PH/PPL/POLTEKKESSBY/X/2018 Yth. Direktur RSUD Dr. Soetomo
Lampiran : Dua lembar Jalan Mayjend Prof. Dr. Moestopo 6-8
Hal : Pengajuan Praktik Pengalaman Lapangan di -
SURABAYA
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) sebagai tugas akhir yang wajib ditempuh oleh
mahasiswa DIII Keperawatan Soetomo Tahun Akademik
2018/2019, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Maulidiah Rahmawati

NIM : P27820119082

Tempat dan Tanggal Lahir : Pacitan, 07 Juni 2000

Dengan surat ini saya mengajukan permohonan kepada


Direktur RSUD Dr. Soetomo agar dapat melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) selama dua bulan dengan waktu
pelaksanaan mulai tanggal 29 Desemeber 2019 hingga 29
Februari 2020 di RSUD Dr. Soetomo yang beralamat di Jalan
Mayjend Prof. Dr. Moestopo Nomor 6-8 Surabaya. Sebagai bahan
pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :

1. Fotokopi kartu mahasiswa

2. Kartu Hasil Studi terakhir dengan IPK (Indeks Prestasi


Kumulatif)

12
Demikian surat permohonan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya, saya berharap Bapak/Ibu dapat memenuhi permohonan
saya. Atas perhatian dan kerbijaksanaannya saya sampaikan
terima kasih.

Tembusan :
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
2. Arsip

Hormat saya,

Nur Maulidiah Rahmawati


NIM. P27820119082

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESMPULAN

Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasidengan


mempergunakan surat sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan
salah satu alat komunikasi yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam
tugas sehari-hari dalam kantor. Surat merupakan salah satu alat komunikasi
tertulis yang berasal dari satupihak dan ditujukan dari pihak lain untuk
menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting artinya
dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi. Perlu diusahakan
agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaiannegatif terhadap surat akan
dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.

3.2 SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting


dalam suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari
proses komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat
menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat
berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya surat menyurat
yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu
bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).

14
DAFTAR PUSTAKA

Ritonga, Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia Praktis, Medan : Bartong Jaya

Dimas.2016.”INDONESIA CERDAS MAKALAH SURAT DINAS”[Online]


Tersedia : https://article466.wordpress.com/2016/05/15/makalah-surat-dinas/.

17 November 2019

Yudha,Puang.2019.” CONTOH SURAT DINAS”[Online]


Tersedia : https://id.scribd.com/doc/45198666/CONTOH-SURAT-DINAS
18 November 2019

Maxmanroe.2019. “Pengertian Surat Dinas dan Ciri-Cirinya, Fungsi, serta


Contohnya” [ Online]
Tersedia : https://www.maxmanroe.com/vid/surat/pengertian-surat-dinas.html
19 November 2019

Karinov. 2019. “Contoh Surat Dinas dan Cara Pembuatannya [Update 2019]”
[Online]
Tersedia: https://karinov.co.id/contoh-surat-dinas-cara-pembuatannya/
Diakses : 19 November 2019

15

Anda mungkin juga menyukai