Anda di halaman 1dari 3

Ibu Yang Tersesat

Dimulai dengan seorang anak yang pergi merantau ke kota besar, sebutlah
namanya Joko. Joko pingin sekaali merantau ke kota metro politan di negeri ini,
Jakarta . berkat ketekunan dan kerja keras anak tersebut berhasil menapaki
hidupnya di negeri rantau , ini dibuktikan anak tersebut bisa membuat rumah
tinggal yang boleh dikatakan sangat layak untuk dihuni dan halaman yang luas di
bandingkan dengam deretan rumah yang lain.

Suatu hari ibu Joko yang berasal dari desa ingin berkunjung kerumah
anaknya yang berada di Jakarta, karena sudah hampir 10 tahun ia tidak pernah
bertemu muka dengan anaknya ,paling kalau ibunya rindu pada anaknya atau kalau
sijoko yang rindu mereka hanya lewat telpon , Nah suatu Ketika ibu Joko
mengutarakan niatnya untuk berkunjung ketempat Joko, karena sudah sekian lama
tidak bertemu muka dan akhirnya ibu nya mengutarakan lewat telpon “ Nak boleh
kan ibu minggu depan ketempat mu, karena ibu kangen sekali dengan mu, melihat
apa yang di utarakan ibunya Joko, ia sangat senang dan membolehkan ibunya
untuk mengunjungi , kata joko kepada ibunya “ Bu kalau ibu nanti berangkat kasih
tau jauh -jauh hari biar Joko yang belikan tiket pesawatnya dari sini dan juga nanti
saya akan transfer ke ibu untuk biaya di perjalanan kata joko, kepada ibunya. Tapi
ibunya menolak ndak usah nak , kata ibu menjawab ,karena perlu di ketahui Ibu
Joko ini juga termasuk ibu tipe yang suka bekerja keras. Setiap hari ibu joko
berjualan di pasar Jadi untuk masalah keuangan tidak terlalu membutuhkan
bantuan anaknya. Nah hari – hari keberangkatan telah tiba, ibu Joko pun berangkat
ke kota tujuan dengan naik pesawat, dan sesampai nya di bandara suekarno
hatta,Joko sudah menanti dan terus menghubungi ibunya via hanphone nya , siapa
tau ibunya sudah tiba. Kemudian selang waktu 1 jam Barulah Joko bertemu dengan
ibunya. Betapa Senang dan harunya mereka berdua berangkulan dan joko memeluk
ibunya yang sudah paru baya dengan gembira sambil berlinang air mata, karena
sudah lama tidak bertemu setelah ia pergi merantau kejakarta. Kemudian Joko
membantu ibu nya membawa perlenkapan dan oleh oleh yang dibawah ibunya
dari kampung ke mobil milik Joko, dimana ia parkirkan. Sesampai di rumah
Joko , ibunya merasa bangga pada anaknya karena bisa bertahan di Jakarta dan
sekarang sudah memiliki rumah yang cukup untuk ditempati 2 keluarga jadi
rumahya , joko terbilang besar dan berada di komplek perumahan yang elit di
Jakarta.

Selang berjalan 1 bulan tinggal di rumah Joko, ibu joko kesepian dan
rupanya merasa bosan karena anaknya ,Joko kerja perginya pagi pagi sekali dan
pulangnya hingga malam, karena ya.. suasana jakarta yang padat dan jalan yang
macet, membuat joko harus pulang malam terus. Nah ibunya joko ini kalau Joko
berangkat ,ngak berapa lama ibu Joko pun keluar berjalan mengitari rumah dan
daerah di sekitar tempat kediaman anaknya joko. Suatu Ketika Ibu Joko di sapa
oleh seorang yang keliatan berwibawa di sekitar gereja dimana tidak jauh dari
tempat tinggalnya Joko. Karena ibu Joko , orang nya lugu dan belum mengenal
wilayah tersebut ditambah lagi tidak ada kenalan lagi, maka sapaan itu di tanggapi
oleh ibu joko, awal nya bapak itu menyapa dengan santai “ Ibu mau kemana”, nah
ibu joko menanggapi dan menjelaskan tujuan nya kemana, sehingga mereka berdua
larut dalam pembicaraan yang menyenangkan. Nah Ketika Ibu Joko mau pamit
kepada pria tua yang mengajak mengbrol itu , pria tua itu, telah menyiapkan
bingkisan kepada siapa saja yang diajak ngobrol. Bingkisan itu isinya ya semacam
kebutuhan sehari -hari berupa mie,gula,susu kaleng dan lainnya. Nah melihat
kesungguhan dan kedermawanan pria tua itu. Ibu Joko terperangah dan kaget
campur senang ,baru kenal aja orang sangat baik pada dirinya, seminggu kemudian
ibu joko bertemu Kembali lagi dengan pria tua tersebut, dan setiap mereka selesai
ngobrol tidak lupa ibu joko dikasih bingkisan yang serupa. Hingga kejadian ini
berjalan sebulan lamanya .

Suatu Ketika ibu joko entah kenapa ingin mengunjungi gereja , dimana pria
tua itu beradea, tapi Ibu joko tidak masuk kedalam gereja itu,

Anda mungkin juga menyukai