Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

Pergeseran Modal Sosial dalam Pelaksanaan Upacara Adat Mandi Belimau


Di Dusun Limbung Desa Jada Bahrin Kecamatan Merawang
Kabupaten Bangka
Herdiyanti, M.Si, Jamilah Cholilah, M.A

ABSTRAK

Praktik upacara adat mandi belimau merupakan salah satu ritual adat yang diselenggarakan
oleh masyarakat Dusun Limbung menjelang bulan puasa ramadhan. Ada kekhasan yang
muncul dari praktik upacara adat ini yaitu partisipasi masyarakat dalam memeriahkan
kegiatan ritual adat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang pergeseran modal
sosial dalam pelaksanaan upacara adat mandi belimau di Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin
Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka yang saat ini diahlikan pelaksanaanya di Desa
Kimak.

Teori yang digunakan untuk menganalisis dinamika dalam pelaksanaan upacara adat mandi
belimau yaitu teori modal sosial Fukuyama. Adapun metode penelitian adalah penelitian
kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi terlibat,
wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi sebagai data sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan upacara adat mandi belimau dapat
menyatukan elemen-elemen masyarakat dalam memeriahkan kegiatan. Upacara adat
disinyalir menjadi modal sosial masyarakat dalam menciptakan keharmonisan sosial. Namun,
upacara adat ini mengalami pergeseran terkait dengan pelaksanaan upacara atau ritual mandi
belimau yang ada di Dusun Limbung, Desa Jada. Kondisi ini disebabkan beberapa factor
salah satu diantaranya yakni perubahan pola pikir masyarakat yang semakin berkembang dan
realistis terhadap pelaksanaan upacara adat mandi belimau.Pola pikir ini menyebabkan modal
sosial masyarakat mengalami pergeseran sehingga ritual upacara adat mandi belimau
diahlikan di Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Dinamika pergeseran
modal sosial ini memunculkan beberapa respon dari masyarakat umum yang dirasakan sangat
subjektif.

Kata Kunci : Social Capital, Upacara Mandi Belimau, Pergeseran

1
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

A. Pendahuluan dapat dipisahkan dalam sebuah tradisi


Setiap daerah memiliki ragam tradisi, masyarakat lokal Provinsi Kepulauan Bangka
setiap daerah terkait tradisinya memiliki nilai- Belitung. Oleh karenanya fokus kajian tulisan
nilai lokal dan keunikan yang berbeda. Salah ini mengenai upacara adat melayu di Desa
satu keunikan yang menarik dari setiap tradisi Jada Bahrin dan Desa Kimak. Namun, untuk
yang ada yakni upacara adat.Upacara adat efisiensi waktu penulis hanya memfokuskan
merupakan salah satu bentuk identitas budaya pada salah satu objek kajian yakni di Desa
lokal suatu masyarakat. Upacara adat sebagai Jada Bahrin. Upacara adat yang akan dikupas
manifestasi ritual adat yang sangat penting lebih mendalam yakni mengenai upacara adat
bagi masyarakat yang dilaksanakan dalam Mandi Belimau. Mandi belimau merupakan
periode tertentu. Upacara adat sangat menarik salah satu upacara adat yang sudah menjadi
untuk dikaji dalam konteks globalisasi saat bagian dari tradisi masyarakat Desa Jada
ini. Menurut beberapa ahli seperti Bahrin. Upacara adat ini dilakukan setiap satu
Koentjaraningrat (1980:140) menjelaskan tahun sekali sebagai bentuk keyakinan dalam
bahwa upacara adat merupakan serangkaian menyambut bulan ramadhan dan memberikan
kegiatan yang dilakukan secara bersama oleh kemudahan mencapai apa yang diinginkan.
masyarakat dalam suatu komunitas sebagai Ritual upacara adat ini sudah berlangsung
bentuk kebangkitan dalam diri kurang lebih 300 tahun yang lalu dan
masyarakat.Ragam upacara adat seperti dilaksanakan di tepi sungai Limbung, Dusun
upacara perkawinan, upacara kematian, Limbung, Desa Jada Bahrin, Kecamatan
upacara pengukuhan dan sebagainya. Merawang.
Selanjutnya upacara adat merupakan Dalam menjawab masalah yang akan
serangkaian kegiatan yang bersifat tradisional dikaji terutama mengenai pergeseran pratik
yang dilakukan secara turun temurun yang upacara adat mandi belimau di Dusun
memiliki makna dan tujuan di dalamnya Limbung, peneliti berusaha mengidentifikasi
(Thomas Wiyasa, 2000: 1). kondisi yang terjadi dengan menggunakan
Upacara adat merupakan serangkaian konsep modal sosial dari salah satu tokoh
keseharian aktivitas masyarakat lokal yang modal sosial yakni Fukuyama. Fukuyama
sifatnya menjadi suatu kebutuhan dan bisa (2008) menjelaskan bahwa modal sosial
juga hanya sekedar sebagai bentuk perayaan merupakan salah satu asset yang memiliki
(Ibrahim, et. al:2015). Upacara adat peranan penting dalam menghubung dan
merupakan dua sisi mata uang yang tidak memperkuatkan kehidupan masyarakat.
2
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

Modal sosial menurut Fukuyama merupakan C. Tinjauan Pustaka


syarat bagi suatu pembangunan manusia dari 1. Perspektif Budaya Masyarakat
berbagai aspek kehidupan. Menurutnya Dalam karyanya Trust: The Social
berbagai permasalahan yang terjadi pada Virtues and the Creation of Prosperity (1995)
dasawarsa ini salah satunya yakni Salah satu penelitian dari tokoh modal sosial
melemahnya modal sosial di tengah arus yakni Fukuyama menjelaskan pada
globalisasi. Asumsi Fukuyama yakni jika penelitiannya di beberapa negara di Asia,
modal sosial dalam suatu masyarakat seperti Cina dan Jepang. Hasil penelitian
melemah maka akan terjadi ketimpangan menunjukkan bahwa untuk mencapai
kondisi sosial di dalam masyarakat. Modal keberhasilan ekonomi diperlukan adanya
sosial merupakan salah satu konsep yang organisasi atau kelembagaan dalam skala
relevan untuk mendeskripsikan pergeseran besar dan korporasi yang demokratis. Namun,
terhadap pelaksanaan upacara adat mandi bagi Fukuyama kelembagaan tersebut akan
belimau di Dusun Limbung. Modal sosial berfungsi dengan baik jika didukung adanya
merupakan konsep yang dibangun dari sebuah peranan kebiasaan yang bersifat tradisional
pemikiran bahwa setiap individu tidak bisa dalam budaya lokal. Selain itu peraturan,
hidup dan tumbuh dengan sendirinya. Setiap kontrak, dan rasionalitas ekonomi semata
individu maupun masyarakat merupakan tidak cukup menjamin stabilitas dan
makhluk sosial yang tidak mampu mengatasi kesejahteraan masyarakat secara
masalah tanpa ada intervensi dari individu merata.Namun dibutuhkannya nilai-nilai
lain maupun masyarakat lainnya. Konsep resiprositas, tanggungjawab moral, kewajiban
modal sosial memberikan pemahaman terhadap masyarakat dan kepercayaan yang
bagaimana hubungan sosial terbentuk melalui lebih didasarkan pada adat kebiasaan.
partisipasi antara individu dan masyarakat. Kemudian Fukuyama melihat pada
fokus keyakinan bahwa nilai-nilai budaya
B. Rumusan Masalah yang berkaitan dengan kepercayaan pada
Bagaimana dinamika pergeseran modal suatu bangsa merupakan faktor penentu
sosial terhadap pelaksanaan upacara adat perkembangan ekonomi negara bersangkutan.
Mandi Belimau di Dusun Limbung, Desa Akhirnya, Fukuyama menyimpulkan
Jada Bahrin, Kabupaten Bangka? pembedaan pada dua kategori negara terkait
kajian penelitiannya. Kategori pertama adalah
negara yang memiliki tingkat kepercayaan
3
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

yang rendah (low-trust society) dalam nilai kelompok masyarakat yang memiliki nilai-
budayanya. Masyarakat demikian sulit untuk nilai budaya yang berbeda, dengan lebih
dapat mengembangkan usaha-usaha yang mengutamakan persamaan yang terdapat pada
berskala besar karena dalam nilai budayanya kedua pihak. Kelompok masyarakat yang
tingkat kepercayaan terbatas pada lingkungan secara tradisional kurang memiliki nilai-nilai
keluarga atau familistik. Di luar lingkungan budaya yang merupakan modal sosial
keluarga itu kepercayaan sulit ditumbuhkan. jembatan ini cenderung lebih mementingkan
Fukuyama menyebut Cina, Perancis dan kelompok sendiri, bersifat eksploitatif dan
Korea sebagai contoh-contoh negara yang mudah terlibat dalam konflik dengan
masyarakatnya memiliki nilai budaya kelompok lain. Konflik akan lebih mudah lagi
kepercayaan rendah. Kondisi yang berbada terjadi kedua pihak sama-sama tidak memiliki
sebaliknya terjadi pada negara seperti modal sosial yang saling menjembatani.
Amerika Serikat, Jepang dan Jerman. Ketiga 2. Perspektif Hubungan Sosial
negara tersebut menurut Fukuyama Berikutnya pada penelitian Putnam,
masyarakatnya memiliki nilai-nilai budaya berdasarkan hasil penelitiannya yang
dan tingkat kepercayaan yang tinggi (high dilaporkan dalam buku tersebut Putnam
trust society). menyimpulkan modal sosial yang berwujud
Pada nilai-nilai budaya yang dimiliki norma-norma dan jaringan keterkaitan
kelompok masyarakat yang pertama secara merupakan prakondisi bagi perkembangan
tradisional terdapat keseimbangan antara ekonomi. Selain itu juga merupakan prasyarat
modal sosial yang mengatur keharmonisan yang mutlak diperlukan bagi terciptanya tata
dan solidaritas hubungan internal sesama pemerintahan yang baik dan efektif. Putnam
anggota kelompok, yang disebut dengan mengkaji pada mengenai perkembangan
istilah bonding social capital atau modal ekonomi dan tata kelola pemerintahan di
sosial pengikat, dengan modal sosial yang Polandia. Menurut Putnam ditemukan data
memungkinkan terciptanya kerjasama dan empiric terutama mengenai kondisi
hubungan yang saling menguntungkan pemerintah di Polandia. Menurutnya
dengan warga dari kelompok etnik lain, yang pemerintah di Polandia berhasil menghimpun
disebut dengan istilah bridging social capital para pakar dan pengusaha tanpa memandang
atau modal sosial jembatan. Disebut modal ideologi untuk membangun negara pada masa
sosial jembatan karena menjembatani pasca komunisme. Sebagaimana
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara dikemukakan Sztompka (2004), berbeda
4
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

dengan negara-negara Eropa Timur lain yang pelaksanaannya (Ibrahim dkk:2015). Kondisi
melakukan ―dekomunikasi‖ atau pembersihan ini disebabkan adanya perubahan pola pikir
pemerintahan dari unsur-unsur pengikut masyarakat terhadap upacara adat tersebut.
paham komunisme, pemerintah Polandia Perubahan pola pikir inilah yang
justru menunjukkan kemauan politik yang menyebabkan nilai-nilai budaya nganggung
baik dan melupakan pertentangan ideologi menjadi terkikis dan perlahan menghilang
masa lampau. Seluruh lapisan masyarakat dalam tradisi sebagian masyarakat Bangka.
yang memiliki kemampuan pemikiran dan Namun, peran pemerintah daerah tetap
material tanpa memandang ideologi diajak dilaksanakan dengan melakukan pemekaran
dan diberi kepercayaan untuk bersama-sama dan sosialisasi serta mengingatkan
membangun negara. Dengan masyarakat lokal untuk bisa menjaga dan
dikesampingkannya perbedaan ideologi maka melestarikan budaya lokal yang merupakan
pemerintah dan masyarakat Polandia lebih ciri khas masyarakat Bangka Belitung.
berpeluang untuk berkonsentrasi dalam Kondisi ini membantu meningkatan
membangun ekonomi. Kasus Polandia ini partisipasi masyarakat dalam berbagai
memperlihatkan bahwa modal sosial berupa upacara adat. Adapun salah satu rekomendasi
kepercayaan dan jaringan hubungan antara yang ditawarkan pada penelitian ini yakni
pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat penambahan kurikulum mengenai budaya
merupakan salah satu kunci utama bagi lokal di lembaga pendidikan formal. Hal ini
kelancaran pelaksanaan pembangunan bertujuan agar budaya lokal tetap eksis dan
ekonomi. dipahami oleh generasi-generasi muda yang
3. Perspektif Upacara Adat merupakan generasi penerus Bangsa terutama
Penelitian tentang upacara adat yang Bangka Belitung. Selain itu diharapkan
ada di Bangka Belitung tetap eksis dan generasi muda dapat mempraktekkan budaya
bertahan di tengah tantangan globalisasi saat lokal dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
ini (Ibrahim dkk, 2015:137). Upacara adat wujud pelestarian dari tradisi budaya
yang ada di Bangka khususnya memiliki masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
ragam variasi kemeriahannya terutama Belitung.
mengenai pelaksanaan upacara adatnya. Sementara penelitian yang berbeda
Penelitian menjelaskan bahwa ada salah satu sudut pandang yakni penelitian mengenai
upacara adat seperti nganggung mengalami ―Peran Modal Sosial Dalam Pelestarian
pergeseran terutama dalam proses Budaya Lokal.‖ Penelitian ini dimaksudkan
5
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

untuk meneliti peran modal sosial dalam yang banyak menarik perhatian ilmuan sosial
masyarakat desa Jatinom terhadap perayaan dalam menerapkannya pada kajian ilmu
upacara tradisional Yaaqowiyyu di Kelurahan sosial. Beragam tokoh memiliki konsep yang
Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten berbeda-beda dalam mengkaji modal sosial.
Klaten, Jawa Tengah. Penelitian ini Salah satu tokoh modal sosial yang terkenal
memfokuskan pada modal sosial yang ada selain Pierre Bourdieu yakni Putnam.Putnam
pada masyarakat Jatinom saat perayaan merupakan salah satu tokoh yang memiliki
upacara tradisional Yaaqowiyyu. Masyarakat pengaruh yang sangat penting bagi
Jatinom mampu mempertahankan keberadaan perkembangan konsep modal sosial.Putnam
mereka dan terus membuat apem dan mendifinisikan modal sosial sebagai salah
menyetorkannya pada perayaan Yaaqowiyyu. seperangkat hubungan yang bersifat
Di dalam masyarakat desa Jatinom, modal horizontal di dalam individu, komunitas
sosial merupakan hal yang telah lama maupun masyarakat. Artinya hubungan yang
mengikat kuat dan menjadi salah satu ciri terbentuk terdiri dari “networks of civic
khas dariwarganya. Penelitian menunjukkan engagements” hubungan yang saling
bahwa hubungan masyarakat Jatinom masih mengikat diatur oleh norma-norma sebagai
erat baik antar individu maupun kelompok. bentuk produktivitas masyarakat maupun
Rasa kebersamaan, kekeluargaan dan rasa komunitas. Dalam penelitiannya Putnam
saling percaya menjadi penting dan prioritas menyimpulkan bahwa modal sosial
bagi masyarakat dan semuanya terangkum merupakan salah satu perwujudan dari norma
dalam modal sosial yang masih kuat di dan jaringan yang saling mengikat. Asumsi
masyarakat Jatinom. Partisipasi masyarakat dasar dari modal sosial menurut Putnam
dalam pelaksanaan Yaaqowiyyu sangat tinggi (Field:2010) ada dua hal yakni adanya
hal ini terlihat dalam kegiatan pembuatan jaringan hubungan dengan norma-norma yang
apem yag dilakukan oleh masyarakat. saling mengikat dan keduanya saling
Masyarakat sangat sukarela membuat apem mendukung sebagai upaya keberhasilan bagi
untuk kepentingan pelaksanaan Yaaqowiyyu. orang-orang yang termasuk dalam jaringan
tersebut. Point penting mengapa Putnam
D. Kerangka Teori mengatakan hal demikian yakni dalam sebuah
Modal Sosial merupakan salah satu jaringan sosial harus disertai pertama,adanya
konsep yang sangat relevan dalam displin koordinasi dan komunikasi sebagai bentuk
ilmu sosial. Modal sosial merupakan konsep dalam menumbuhkan rasa saling percaya di
6
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

antara sesama anggota masyarakat maupun suatu masyarakat berlaku norma saling balas
komunitas. Kedua, kepercayaan (trust) membantu dan kerjasama yang kompak
memiliki implikasi positif dalam kehidupan melalui suatu ikatan jaringan hubungan
bermasyarakat. Hal ini dibuktikan dengan kelembagaan sosial. Fukuyama menganggap
suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang- kepercayaan itu sangat berkaitan dengan akar
orang yang memiliki rasa saling percaya budaya, terutama yang berkaitan dengan etika
(mutual trust) dalam suatu jaringan sosial dan moral yang berlaku.Ia berkesimpulan
memperkuat norma-norma mengenai bahwa tingkat rasa saling percaya dalam suatu
keharusan untuk saling membantu.Ketiga, masyarakat tidak terlepas dari nilai-nilai
kerjasama merupakan keberhasilan yang budaya yang dimiliki masyarakat
diperoleh akibat dari adanya norma dan rasa bersangkutan. Selain itu Fukuyama (2001),
saling percaya yang terbentuk di antara menjelaskan bahwa norma merupakan salah
anggota masyarakat maupun komunitas. satu bagian dari modal sosial yang
Keberhasilan kerjasama yang terjadi pada saat terbentuknya norma tidak diciptakan oleh
ini menjadi ukuran keberhasilan dalam birokrat atau pemerintah. Namun, norma
mendorong kerjasama selanjutnya. terbentuk melalui tradisi, sejarah, tokoh
Seyogyanya Putnam menjelaskan bahwa kharismatik yang membangun sesuatu tata
modal sosial sebagai seperangkat kehidupan cara perilaku seseorang atau sesuatu
sosial jaringan-jaringan, norma-norma dan kelompok masyarakat, didalamnya kemudian
kepercayaan yang merupakan akses bagi akan timbul modal sosial secara spontan
individu, komunitas mmaupun masyarakat dalam kerangka menentukan tata aturan yang
untuk bertindak bersama lebih efektif untuk dapat mengatur kepentingan pribadi dan
mencapai tujuan-tujuan secara bersama. kepentingan kelompok. Norma merupakan
Selanjutnya Fukuyama, Fukuyama elemen modal yang sangat penting dalam
merupakan salah satu tokoh modal sosial mengatur hubungan dan jaringan sosial yang
memberikan pengaruh yang cukup penting ada dalam masyarakat.
bagi perkembangan konsep modal sosial. Dalam karyanya Trust The Social
Fukuyama berpendapat pilar dari modal sosial Virtues and the Creation of Prosperity (1995)
yakni kepercayaan. Fukuyama menggunakan Salah satu penelitian dari tokoh modal sosial
konsep kepercayaan untuk mengukur tingkat yakni Fukuyama menjelaskan pada
modal sosial.Ia berpendapat modal sosial penelitiannya di beberapa negara di Asia,
akan menjadi semakin kuat apabila dalam seperti Cina dan Jepang. Ditemukan bahwa
7
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

untuk mencapai keberhasilan ekonomi Konsep modal sosial yang digunakan


diperlukan adanya organisasi-organisasi oleh peneliti dalam kajian ini dengan
ekonomi berskala besar dan korporasi yang menggunakan fokus pada satu tokoh dari
demokratis. Namun, bagi Fukuyama konsep modal sosial di atas yakni Fukuyama.
kelembagaan tersebut akan berfungsi dengan Konsep modal sosial merupakan salah satu
baik didukung adanya peranan kebiasaan konsep yang saat ini marak dikaji oleh para
yang bersifat tradisional dalam budaya lokal. peneliti terutama dalam mengkaji kehidupan
Selain itu peraturan, kontrak, dan rasionalitas sosial masyarakat. Modal sosial dipercaya
ekonomi semata tidak cukup menjamin sebagai salah satu sumber daya sosial yang
stabilitas dan kesejahteraan masyarakat secara keberadaannya bermanfaat bagi kehidupan
merata. Namun dibutuhkannya nilai-nilai masyarakat. Hal ini menjadi pertimbangan
resiprositas, tanggungjawab moral, kewajiban sebagai komparasi pemikiran dari kedua
terhadap masyarakat dan kepercayaan yang tokoh tersebut untuk menganalisa dan
lebih didasarkan pada adat kebiasaan. Selain mendeskripsikan fokus kajian peneliti
itu, modal sosial mendorong masyarakat mengenai pergeseran modal sosial dalam
untuk melakukan tindakan dalam mencapai pelaksanaan upacara adat Mandi Belimau di
tujuan secara bersama. Tindakan bersama ini Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin,
dilakukan untuk mewujudkan tujuan dalam Kabupaten Bangka. Studi ini berusaha
bermasyarakat. Dalam melakukan tindakan mendeskripsikan pergeseran modal sosial
bersama dibutuhkan kerjasama antar dalam pelaksanaan upacara adat Mandi
masyarakat. Kerjasama ini penting dilakukan Belimau masyarakat Dusun Limbung yang
sebagai salah satu upaya menguatkan ikatan menjadi tradisi masyarakat setempat. Modal
antar masyarakat. Selanjutnya, Fukuyama sosial memiliki hubungan yang sangat erat
(2001) menjelaskan bahwa jaringan dengan kehidupan masyarakat. Peran modal
merupakan hubungan saling percaya yang sosial dalam masyarakat sangat penting
didasarkan pada moral yang bersumber dari terutama dalam menjaga nilai-nilai budaya
nilai-nilai dan norma yang ada dalam lokal masyarakat itu sendiri. Hal ini
masyarakat. Jaringan merupakan elemen diwujudkan dengan cara saling bekerjasama
modal sosial yang dapat menumbuhkan antar warga dalam menjaga nilai-nilai budaya
partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan lokal yang ada dalam masyarakat. Selain itu,
bermasyarakat. modal sosial berperan dalam membantu
masyarakat untuk saling percaya dan
8
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

bekerjasama dalam upaya mempertahankan Belimau, prosesi adat dan ritual, simbol dan
budaya lokal agar tetap eksis di tengah makna yang terkandung di dalam
tantangan globalisasi saat ini.Masyarakat penyelenggaraannya. Selain itu, pendekatan
yang saling percaya akan menghasilkan suatu ini juga menguraikan tentang ragam bentuk
hubungan timbal-balik dan saling tukar- pelestarian dan upaya pemerintah didalam
menukar kebaikan. Hal ini merupakan salah melestarikan salah satu tradisi dan budaya
satu faktor dari terbentuknya ikatan emosional lokal melayu di tengah perkembangan
yang kuat dari dalam masyarakat. modernisasi dan globalisasi.
1. Lokasi Penelitian
E. Metode Penelitian Penelitian mengenai upacara adat
Penelitian ini adalah penelitian Mandi Belimau dilakukan di Dusun Limbung,
deskriptif, yang bertujuan untuk Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang,
mendiskripsikan secara terperinci tentang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan
fenomena upacara adat Mandi Belimau di Bangka Belitung. Pertimbangan dalam
Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin, memilih lokasi dikarenakan di dusun ini yang
Kecamatan Merawang, Kabupaten menyelenggarakan upacara adat Mandi
Bangka,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Belimau. Desa ini memiliki akar historis yang
Metode penelitian ini menggunakan panjang dan turun temurun serta memiliki
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut nilai budaya (tradisi) yang menjadi ciri khas
Bailey dalam Mukhtar (2013 :110) penelitian di kabupaten Bangka.
kualitatif deskriptif selain mendiskusikan 2. Sumber Data
berbagai kasus yang sifatnya umum tentang Data yang dikumpulkan dalam
berbagai fenomena sosial yang ditemukan, penelitian ini berupa data primer. Data ini
juga harus mendeskripsikan hal-hal yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan,
bersifat spesifik yang dicermati dari sudut yang diperoleh dengan cara melakukan
kemengapaan dan kebagaimanaan terhadap wawancara secara mendalam. Peneliti akan
suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang memberi pertanyaan langsung dengan
ditemukan di permukaan lapisan sosial, juga seperangkat pertanyaan yang berpedoman
dapat tersembunyi di balik sebuah perilaku pada ragam upacara adat Mandi Belimau
yang ditunjukkan. Melalui pendekatan ini, yang mentradisi pada masyarakat setempat
akan digali sebanyak-banyaknya informasi, kepada tokoh masyarakat setempat,
yaitu data tentang upacara adat Mandi
9
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

masyarakat/ komunitas, serta perangkat adat dilakukan dengan cara mewawancarai


dan perangkat desa. informan kunci. Waktu yang digunakan untuk
3. Teknik Pengumpulan Data wawancara dilakukan maksimal dalam 2 kali
Penelitian ini menggunakan teknik pertemuan. Lokasi wawancara dilakukan di
pengumpulan data melalui wawancara, yaitu balai desa atau di rumah adat setempat
mengumpulkan keterangan dan informasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi
tentang ragam upacara adat Mandi Belimau. tertentu.
Wawancara dilakukan kepada : 4. Teknik Analisis Data
a) Tokoh masyarakat yaitu kepala desa dan Data yang diperoleh selanjutnya
aparat desa yang mengetahui dianalisa dengan tujuan menyederhanakan
perkembangan kehidupan masyarakat. data ke dalam bentuk yang lebih mudah
b) Tokoh adat yaitu orang yang memiliki dibaca dan diinterpretasikan. Dalam
otoritas adat atau memiliki peran penting penelitian ini berlandaskan pada analisis
di wilayah desa yang mampu induktif. Analisis ini dilakukan berdasarkan
mempengaruhi masyarakat dalam pengamatan di lapangan atau pengalaman
mengambil suatu keputusan. empiris berdasarkan data yang diperoleh dari
Teknik wawancara yang digunakan wawancara kemudian disusun fakta-fakta
dalam penelitian ini adalah wawancara lapangan untuk kemudian ditarik kesimpulan.
semistruktur dan menggunakan pedoman
wawancara, berupa pertanyaan yang F. Hasil Penelitian dan Pembahasan
berpedoman pada ragam pengetahuan lokal 1. Pergeseran modal sosial dalam
atau budaya lokal yang mentradisi pada pelaksanaan upacara adat Mandi
masyarakat setempat.Wawancara yang Belimau
digunakan adalah wawancara mendalam, Berdasarkan hasil penelitian di
khususnya dalam hal menanyakan hal-hal lapangan ditemukan beberapa fakta yang
tertentu, seperti tentang upacara adat Mandi menarik untuk dijabarkan pada bab
Belimau. Wawancara dilakukan pertama-tama pembahasan. Kondisi sosial ekonomi
dengan tokoh masyarakat/tokoh adat/ masyarakat Dusun Limbung terbilang cukup
pemangku kepentingan. Secara bersamaan varian.Variasi tersebut merupakan
juga dilakukan wawancara kepada pada karakteristik dari masing-masing daerah,
perangkat desa atau pemerintah daerah khususnya masyarakat perdesaan khususnya
terkait. Pengumpulan data primer ini masyarakat Dusun Limbung.
10
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

a. Partisipasi masyarakat masyarakat. Namun, dua tahun terakhir


Partisipasi merupakan salah satu kondisi menjadi berbeda terutama partisipasi
indikator dari modal sosial merupakan masyarakat terhadap pelaksanaan upacara
instrument yang sangat penting dalam adat Mandi Belimau di dusun tersebut.
membangun interaksi sosial masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu
1
Menurut Fukuyama (2000) menjelaskan informan menjelaskan bahwa partisipasi
bahwa partisipasi yang terjadi dalam masyarakat mulai mengalami kemunduran.
kelompok masyarakat maupun masyarakat Hal ini disebabkan oleh pola pikir masyarakat
secara umum merupakan hasil dari pola yang semakin terbuka terhadap perubahan.
interaksi masyarakat. Interaksi masyarakat Perubahan sosial menjadi suatu keniscayaan
jika dibentuk secara continueakan yang harus dihadapi oleh masyarakat Dusun
menghasilkan tingkat partisipasi yang tinggi. Limbung. Perubahan pola pikir ini terkait
Salah satu tujuan modal sosial yang dengan mind set masyarakat yang
dikemukakan oleh Fukuyama yakni mengikat menganggap pelaksanaan upacara adat Mandi
hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat Belimau tidak perlu diselenggarakan setiap
melalui kerjasama. Menurutnya, semakin tahunnya karena dianggap merepotkan
tinggi tingkat kerjasama kelompok masyarakat.
masyarakat maka modal sosialnya semakin Rendahnya partisipasi masyarakat
tinggi.Kerjasamanya yang terbentuk tidak juga disebabkan oleh faktor ekonomi yang
serta merta berdiri sendiri tanpa indikator membuat masyarakat memutuskan
yang mendorong terbentuknya pelaksanaan upacara adat Mandi Belimau
kerjasama.Indikator yang mendukung dialihkan di Desa Kimak. Selama ini
terbentuknya kerjasama yakni partisipasi. pelaksanaan upacara adat diselenggarakan di
Adanya partisipasi memudahkan masyarakat Dusun Limbung, namun dalam
untuk melakukan interaksi secara continue. perkembangannya kehidupan masyarakat
Berdasarkan hasil temuan di lapangan Dusun Limbung tidak mengalami kemajuan
ditemukan bahwa adanya pola interaksi yang ekonomi. Sedangkan dalam kegiatan tersebut,
terjadi di Dusun Limbung. Pola interaksi yang mereka biasanya menyediakan jamuan
terjadi bervarian dilakukan oleh masyarakat makanan di tiap-tiap rumah. Maka biaya yang
Dusun Limbung. Interaksi yang dibangun dikeluarkan untuk menunjang upacara adat
dengan maksud membangun hubungan sosial
yang lebih intens antar individu maupun 1
Kades Desa Jada Bahrin Sadik
11
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

inilah tidak sebanding dengan penghasilan kehidupan yang terjadi di Dusun


yang mereka peroleh setiap tahunnya. Limbung.Berdasarkan informasi dari
2
Selain itu, beberapa tokoh adat masyarakat3 bahwa kondisi yang ada saat ini
menganggap makna ritual upacara adat Mandi berubah dari sebelumnya. Modal sosial yang
Belimau disalahartikan oleh masyarakat. dimiliki masyarakat Dusun Limbungdalam
Masyarakat menganggap bahwa ritual pelaksanaan upacara adat Mandi Belimau
tersebut bisa mensucikan diri dan sebelum dua tahun terakhir terbilang cukup
diperuntukkan untuk memperoleh tinggi. Partisipasi yang dibangun oleh
keberuntungan dari pelaksanaan ritual masyarakat melalui kerjasama menjadikan
tersebut. Padahal, hakikat dari upacara adat masyarakat kooperatif dalam melestarikan
Mandi Belimau yakni sebagai bentuk tradisi budaya upacara adat yang sudah
penghormatan bagi para sejarahwan atau berlangsung sejak lama4.
pahlawan Depati Bahrin yang dilakukan b. Kepercayaan
secara islam.Selain itu, ritual ini memiliki Menurut Fukuyama (2002:36)
makna yang sangat mendalam yakni mengikat kepercayaan merupakan suatu sikap yang
tali silaturahmi dari berbagai kalangan dimiliki masyarakat dalam menjalin
masyarakat yang berasal dari luar desa untuk hubungan sosial dengan masyarakat lainnya.
hadir dan memeriahkan acara tersebut. Paling Kepercayaan merupakan salah satu indikator
tidak, pada saat perayaan tamu-tamu berasal dari modal sosial. Terbentuknya kepercayaan
dari pejabat daerah, tokoh masyarakat dan merupakan hasil dari kerjasama yang
beberapa sesepuh keturunan Depati Bahrin dibangun di dalam masyarakat. Kondisi
hadir dalam kegiatan tersebut untuk lapangan ditemukan beberapa factor yang
menelusuri napak tilas perjalanan sejarah sang mendukung terjadinya frekuensi kepercayaan
Depati. Namun, karena pola pikir yang atau saling percaya menjadi rendah. Salah
semakin berkembang membuat masyarakat satu realitas yang ditemukan di lapangan
tidak memahami arti sesungguhnya dari ritual berdasarkan hasil wawancara dari salah satu
tersebut.Rendahnya partisipasi masyarakat
membuat kondisi modal sosial masyarakat 3
Masyarakat Limbung Solihin dan Asri
4
menjadi rendah. Rendahnya pertisipasi Upacara adat mandi belimau merupakan upacara
adat sudah berlangsung kurang lebih 300 tahun silam,
tersebut mempengaruhi tingkat solidaritas namun sempat berhenti, namun dijalankan kembali
kurang lebih 10 tahun ini. Berdasarkan kepercayaan
masyarakat setempat dalam setiap dinamika
masyarakat setempat tradisi ini diperkenalkan sebagai
bentuk penghormatan kepada pahlawan Depati
2
Tokoh adat mandi belimau Hj. Ilyas Bahrin.
12
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

5
informan menjelaskan bahwa masyarakat sebelumnya, hal ini juga didukung dengan
6
memiliki rasa kepercayaan yang rendah pernyataan salah satu informan yang
terhadap para tokoh adat. Bagi masyarakat menjelaskan bahwa kondisi saat ini sangat
setempat makna dari pelaksanaan upacara jauh berbeda terutama mengenai pola
adat mandi belimau yakni mensucikan diri interaksi masyarakat. Pola interaksi
dalam menyambut bulan ramadhan dan masyarakat dulunya terbilang cukup erat
bentuk penghormatan kepada para pahlawan dikarenakan perayaan dari tradisi upacara adat
Depati Bahrin sekaligus menjalin hubungan yang dilaksanakan di Dusun
sesama manusia dari berbagai daerah yang Limbung.Misalnya, mulai dari menyambut
berkunjung di Dusun Limbung. Namun, dari upacara sampai dengan pelaksanaan upacara
para tokoh adat dan aparatur desa tidak bisa adat Mandi Belimau sekaligus perayaan
memaksakan bahwa upacara adat harus tetap lebaran yang dilakukan oleh masyarakat
berlangsung di Dusun Limbung. Oleh Dusun Limbung.
karenanya, pengambilan keputusan disepakati c. Norma
secara bersama bahwa upacara adat dialihkan Fukuyama (2000), norma merupakan
di Desa Kimak semenjak dua tahun terakhir bagian dari modal sosial yang terbentuknya
ini. Alasan pemilihan di Desa Kimak karena tidak diciptakan oleh birokrat atau
di desa tersebut ada ritual ziarah kubur yang pemerintah. Norma terbentuk melalui tradisi,
pelaksanaannya bertepatan dengan ritual adat sejarah, tokoh kharismatik yang membangun
Mandi Belimau. sesuatu tata cara perilaku seseorang atau
Berdasarkan realitas yang ditemukan sesuatu kelompok masyarakat, didalamnya
di lapangan dapat dideskripsikan bahwa kemudian akan timbul modal sosial secara
modal sosial sangat penting untuk diterapkan spontan dalam kerangka menentukan tata
dan dikembangkan dalam kehidupan aturan yang dapat mengatur kepentingan
masyarakat karena memiliki fungsi sebagai pribadi dan kepentingan kelompok. Merujuk
pengikat dan penghubung masyarakat dalam pada kondisi sosial di Dusun Limbung yang
kehidupan sosialnya. Rasa saling percaya berkaitan dengan pelaksanaan upacara adat
menjadi syarat dalam membangun hubungan mandi belimau, norma yang dimiliki
sosial terutama dalam melestarikan tradisi masyarakat diadopsi dan dipatuhi oleh
upacara adat Mandi Belimau. Kondisi yang masyarakat setempat. Salah satu norma yang
terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari diadopsi dan dijalankan oleh masyarakat

5 6
Informan Limbung Nurul Hidayah Informan Dusun Limbung (Amru dan Rustami)
13
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

secara bersamaan yakni ritual upacara adat Peran pemerintah memberikan andil dalam
mandi belimau. Namun, norma yang menggerakkan partisipasi masyarakat. Di
berlangsung tidak berjalan efektif tengah situasi ekonomi yang lemah,
dikarenakan perubahan kondisi sosial yang pemerintah kabupaten berinisiatif juga
terjadi di Dusun Limbung. Salah satu mengadakan pameran di sekitar lokasi. Salah
indikator dari perubahan kondisi sosial satunya adalah festival Depati Bahrin. Banyak
masyarakat yakni perubahan pola pikir masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
masyarakat. Perubahan pola pikir masyarakat tersebut dan mereka terhibur dengan
salah satunya perkembangan rasionalitas kegiatannya. Hal ini dilakukan agar
masyarakat yang menjadi lebih kritis terhadap mendorong keterlibatan masyarakat tetap
eksistensi tradisi upacara adat Mandi mengenal dan melestarikan nilai-nilai
Belimau. Berdasarkan hasil temuan di kebudayaan warisan nenek moyang serta
lapangan perkembangan rasionalitas mengenang perjalanan sejarah pahlawan-
ditunjukkan dengan sikap menolak Depati Bahrin yang makamnya ada di desa
keberadaan upacara adat Mandi Belimau tersebut.
tersebut. Penolakan yang dilakukan secara
bersama berdasarkan hasil dari kesepakatan G. Kesimpulan
masyarakat melalui forum musyawarah yang Modal sosial telah dipercaya sebagai
dipelopori oleh Kepala Dusun Limbung. modal yang mampu meningkatkan eksistensi
2. Peran pemerintah dalam masyarakat Dusun Limbung, Desa Jada
menggerakkan modal sosial Bahrin. Namun, dalam perkembangannya
masyarakat dalam pelaksanaan upacara adat Mandi
Peran pemerintah memberikan andil Belimau telah menyebabkan terjadinya
dalam menggerakkan partisipasi masyarakat. pergeseran modal sosial masyarakat. Salah
Dalam perkembangannya pelaksanaan satu penyebabnya adalah partisipasi
upacara adat Mandi Belimau sudah dialihkan masyarakat yang rendah dalam memeriahkan
ke Desa Kimak. Walaupun demikian, pelaksanaan upacara adat. Partisipasi yang
masyarakat Dusun Limbung dapat ikut rendah ini disebabkan beberapa factor yakni
merayakan upacara adat di Desa Kimak. pengembangan pola pikir yang lebih rasional
Selama kurun waktu dua tahun sejak secara kritis untuk menghilangkan budaya
dipindahkannya perayaan di Desa Kimak atau tradisi upacara adat mandi belimau oleh
belum terjadi masalah didalam masyarakat. masyarakat Dusun Limbung. Hal ini
14
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017

dikarenakan masyarakat menganggap tidak Field, John. 2010. Modal Sosial. Bantul:
efektif terkait kondisi perekonomian Kreasi Wacana.
masyarakat setempat. Selain itu, pemaknaan Ibrahim, Dkk. Upacara Adat di Provinsi
terhadap ritual upacara adat yang dianggap Kepulauan Bangka Belitung. Pangkalpinang:
lebih mengarahkan pada hal yang mistis atau CV. TALENTA SURYA PERKASA. 2015
ghaib. Koentjaraningrat. 1980. ―Beberapa Pokok
Oleh karenanya, untuk melestarikan Antropologi Sosial. Dian Rakyat‖. Jakarta.
keberadaan modal sosial diperlukan Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian
kondisi yang menumbuhkannya seperti Deskriptif Kualitatif. Jakarta:GP Press Group.
adanya kemapanan kondisi ekonomi Putnam, R.D. 2000.Bowling Alone: The
masyarakat, penerapan kepemimpinan Collapse and a Revival of American
transformasional, partisipasi masyarakat dan Community. New York: Simon and Schuster.
penerimaan terhadap keragaman. Dalam Sztompka, Piotr, 2004, ―Sosiologi Perubahan
praktiknya modal sosial yang tinggi terkadang Sosial‖, Jakarta, Prenada Media.
mempunyai dampak negatif. Kohesivitas
kelompok dan solidaritas anggota yang tinggi Penelitian
memicu munculnya fanatisme kelompok yang Peran Modal Sosial Dalam Pelestarian
memandang kelompok lain lebih rendah. Budaya Lokal (dalam masyarakat desa
Jatinom terhadap perayaan upacara tradisional
H. Daftar Pustaka Yaaqowiyyu di Kelurahan Jatinom,
Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. Upacara Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa
Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Tengah.
Harapan. 2000
Fukuyama, Francis. 1995. Trust : The Social
Virtue and The Creation of Properity, New
York Free Press.
Fukuyama, Francis, 2001, Sosial Capital;
Civil Society and Development, Third World
Quarterly, Vol 22.
Fukuyama, Francis, 2008. Trust, Kebijakan-
kebijakan Sosial. Yogyakarta: Qolam.

15

Anda mungkin juga menyukai