ABSTRAK
Praktik upacara adat mandi belimau merupakan salah satu ritual adat yang diselenggarakan
oleh masyarakat Dusun Limbung menjelang bulan puasa ramadhan. Ada kekhasan yang
muncul dari praktik upacara adat ini yaitu partisipasi masyarakat dalam memeriahkan
kegiatan ritual adat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang pergeseran modal
sosial dalam pelaksanaan upacara adat mandi belimau di Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin
Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka yang saat ini diahlikan pelaksanaanya di Desa
Kimak.
Teori yang digunakan untuk menganalisis dinamika dalam pelaksanaan upacara adat mandi
belimau yaitu teori modal sosial Fukuyama. Adapun metode penelitian adalah penelitian
kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi terlibat,
wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi sebagai data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan upacara adat mandi belimau dapat
menyatukan elemen-elemen masyarakat dalam memeriahkan kegiatan. Upacara adat
disinyalir menjadi modal sosial masyarakat dalam menciptakan keharmonisan sosial. Namun,
upacara adat ini mengalami pergeseran terkait dengan pelaksanaan upacara atau ritual mandi
belimau yang ada di Dusun Limbung, Desa Jada. Kondisi ini disebabkan beberapa factor
salah satu diantaranya yakni perubahan pola pikir masyarakat yang semakin berkembang dan
realistis terhadap pelaksanaan upacara adat mandi belimau.Pola pikir ini menyebabkan modal
sosial masyarakat mengalami pergeseran sehingga ritual upacara adat mandi belimau
diahlikan di Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Dinamika pergeseran
modal sosial ini memunculkan beberapa respon dari masyarakat umum yang dirasakan sangat
subjektif.
1
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
yang rendah (low-trust society) dalam nilai kelompok masyarakat yang memiliki nilai-
budayanya. Masyarakat demikian sulit untuk nilai budaya yang berbeda, dengan lebih
dapat mengembangkan usaha-usaha yang mengutamakan persamaan yang terdapat pada
berskala besar karena dalam nilai budayanya kedua pihak. Kelompok masyarakat yang
tingkat kepercayaan terbatas pada lingkungan secara tradisional kurang memiliki nilai-nilai
keluarga atau familistik. Di luar lingkungan budaya yang merupakan modal sosial
keluarga itu kepercayaan sulit ditumbuhkan. jembatan ini cenderung lebih mementingkan
Fukuyama menyebut Cina, Perancis dan kelompok sendiri, bersifat eksploitatif dan
Korea sebagai contoh-contoh negara yang mudah terlibat dalam konflik dengan
masyarakatnya memiliki nilai budaya kelompok lain. Konflik akan lebih mudah lagi
kepercayaan rendah. Kondisi yang berbada terjadi kedua pihak sama-sama tidak memiliki
sebaliknya terjadi pada negara seperti modal sosial yang saling menjembatani.
Amerika Serikat, Jepang dan Jerman. Ketiga 2. Perspektif Hubungan Sosial
negara tersebut menurut Fukuyama Berikutnya pada penelitian Putnam,
masyarakatnya memiliki nilai-nilai budaya berdasarkan hasil penelitiannya yang
dan tingkat kepercayaan yang tinggi (high dilaporkan dalam buku tersebut Putnam
trust society). menyimpulkan modal sosial yang berwujud
Pada nilai-nilai budaya yang dimiliki norma-norma dan jaringan keterkaitan
kelompok masyarakat yang pertama secara merupakan prakondisi bagi perkembangan
tradisional terdapat keseimbangan antara ekonomi. Selain itu juga merupakan prasyarat
modal sosial yang mengatur keharmonisan yang mutlak diperlukan bagi terciptanya tata
dan solidaritas hubungan internal sesama pemerintahan yang baik dan efektif. Putnam
anggota kelompok, yang disebut dengan mengkaji pada mengenai perkembangan
istilah bonding social capital atau modal ekonomi dan tata kelola pemerintahan di
sosial pengikat, dengan modal sosial yang Polandia. Menurut Putnam ditemukan data
memungkinkan terciptanya kerjasama dan empiric terutama mengenai kondisi
hubungan yang saling menguntungkan pemerintah di Polandia. Menurutnya
dengan warga dari kelompok etnik lain, yang pemerintah di Polandia berhasil menghimpun
disebut dengan istilah bridging social capital para pakar dan pengusaha tanpa memandang
atau modal sosial jembatan. Disebut modal ideologi untuk membangun negara pada masa
sosial jembatan karena menjembatani pasca komunisme. Sebagaimana
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara dikemukakan Sztompka (2004), berbeda
4
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
dengan negara-negara Eropa Timur lain yang pelaksanaannya (Ibrahim dkk:2015). Kondisi
melakukan ―dekomunikasi‖ atau pembersihan ini disebabkan adanya perubahan pola pikir
pemerintahan dari unsur-unsur pengikut masyarakat terhadap upacara adat tersebut.
paham komunisme, pemerintah Polandia Perubahan pola pikir inilah yang
justru menunjukkan kemauan politik yang menyebabkan nilai-nilai budaya nganggung
baik dan melupakan pertentangan ideologi menjadi terkikis dan perlahan menghilang
masa lampau. Seluruh lapisan masyarakat dalam tradisi sebagian masyarakat Bangka.
yang memiliki kemampuan pemikiran dan Namun, peran pemerintah daerah tetap
material tanpa memandang ideologi diajak dilaksanakan dengan melakukan pemekaran
dan diberi kepercayaan untuk bersama-sama dan sosialisasi serta mengingatkan
membangun negara. Dengan masyarakat lokal untuk bisa menjaga dan
dikesampingkannya perbedaan ideologi maka melestarikan budaya lokal yang merupakan
pemerintah dan masyarakat Polandia lebih ciri khas masyarakat Bangka Belitung.
berpeluang untuk berkonsentrasi dalam Kondisi ini membantu meningkatan
membangun ekonomi. Kasus Polandia ini partisipasi masyarakat dalam berbagai
memperlihatkan bahwa modal sosial berupa upacara adat. Adapun salah satu rekomendasi
kepercayaan dan jaringan hubungan antara yang ditawarkan pada penelitian ini yakni
pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat penambahan kurikulum mengenai budaya
merupakan salah satu kunci utama bagi lokal di lembaga pendidikan formal. Hal ini
kelancaran pelaksanaan pembangunan bertujuan agar budaya lokal tetap eksis dan
ekonomi. dipahami oleh generasi-generasi muda yang
3. Perspektif Upacara Adat merupakan generasi penerus Bangsa terutama
Penelitian tentang upacara adat yang Bangka Belitung. Selain itu diharapkan
ada di Bangka Belitung tetap eksis dan generasi muda dapat mempraktekkan budaya
bertahan di tengah tantangan globalisasi saat lokal dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
ini (Ibrahim dkk, 2015:137). Upacara adat wujud pelestarian dari tradisi budaya
yang ada di Bangka khususnya memiliki masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
ragam variasi kemeriahannya terutama Belitung.
mengenai pelaksanaan upacara adatnya. Sementara penelitian yang berbeda
Penelitian menjelaskan bahwa ada salah satu sudut pandang yakni penelitian mengenai
upacara adat seperti nganggung mengalami ―Peran Modal Sosial Dalam Pelestarian
pergeseran terutama dalam proses Budaya Lokal.‖ Penelitian ini dimaksudkan
5
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
untuk meneliti peran modal sosial dalam yang banyak menarik perhatian ilmuan sosial
masyarakat desa Jatinom terhadap perayaan dalam menerapkannya pada kajian ilmu
upacara tradisional Yaaqowiyyu di Kelurahan sosial. Beragam tokoh memiliki konsep yang
Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten berbeda-beda dalam mengkaji modal sosial.
Klaten, Jawa Tengah. Penelitian ini Salah satu tokoh modal sosial yang terkenal
memfokuskan pada modal sosial yang ada selain Pierre Bourdieu yakni Putnam.Putnam
pada masyarakat Jatinom saat perayaan merupakan salah satu tokoh yang memiliki
upacara tradisional Yaaqowiyyu. Masyarakat pengaruh yang sangat penting bagi
Jatinom mampu mempertahankan keberadaan perkembangan konsep modal sosial.Putnam
mereka dan terus membuat apem dan mendifinisikan modal sosial sebagai salah
menyetorkannya pada perayaan Yaaqowiyyu. seperangkat hubungan yang bersifat
Di dalam masyarakat desa Jatinom, modal horizontal di dalam individu, komunitas
sosial merupakan hal yang telah lama maupun masyarakat. Artinya hubungan yang
mengikat kuat dan menjadi salah satu ciri terbentuk terdiri dari “networks of civic
khas dariwarganya. Penelitian menunjukkan engagements” hubungan yang saling
bahwa hubungan masyarakat Jatinom masih mengikat diatur oleh norma-norma sebagai
erat baik antar individu maupun kelompok. bentuk produktivitas masyarakat maupun
Rasa kebersamaan, kekeluargaan dan rasa komunitas. Dalam penelitiannya Putnam
saling percaya menjadi penting dan prioritas menyimpulkan bahwa modal sosial
bagi masyarakat dan semuanya terangkum merupakan salah satu perwujudan dari norma
dalam modal sosial yang masih kuat di dan jaringan yang saling mengikat. Asumsi
masyarakat Jatinom. Partisipasi masyarakat dasar dari modal sosial menurut Putnam
dalam pelaksanaan Yaaqowiyyu sangat tinggi (Field:2010) ada dua hal yakni adanya
hal ini terlihat dalam kegiatan pembuatan jaringan hubungan dengan norma-norma yang
apem yag dilakukan oleh masyarakat. saling mengikat dan keduanya saling
Masyarakat sangat sukarela membuat apem mendukung sebagai upaya keberhasilan bagi
untuk kepentingan pelaksanaan Yaaqowiyyu. orang-orang yang termasuk dalam jaringan
tersebut. Point penting mengapa Putnam
D. Kerangka Teori mengatakan hal demikian yakni dalam sebuah
Modal Sosial merupakan salah satu jaringan sosial harus disertai pertama,adanya
konsep yang sangat relevan dalam displin koordinasi dan komunikasi sebagai bentuk
ilmu sosial. Modal sosial merupakan konsep dalam menumbuhkan rasa saling percaya di
6
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
antara sesama anggota masyarakat maupun suatu masyarakat berlaku norma saling balas
komunitas. Kedua, kepercayaan (trust) membantu dan kerjasama yang kompak
memiliki implikasi positif dalam kehidupan melalui suatu ikatan jaringan hubungan
bermasyarakat. Hal ini dibuktikan dengan kelembagaan sosial. Fukuyama menganggap
suatu kenyataan bagaimana keterkaitan orang- kepercayaan itu sangat berkaitan dengan akar
orang yang memiliki rasa saling percaya budaya, terutama yang berkaitan dengan etika
(mutual trust) dalam suatu jaringan sosial dan moral yang berlaku.Ia berkesimpulan
memperkuat norma-norma mengenai bahwa tingkat rasa saling percaya dalam suatu
keharusan untuk saling membantu.Ketiga, masyarakat tidak terlepas dari nilai-nilai
kerjasama merupakan keberhasilan yang budaya yang dimiliki masyarakat
diperoleh akibat dari adanya norma dan rasa bersangkutan. Selain itu Fukuyama (2001),
saling percaya yang terbentuk di antara menjelaskan bahwa norma merupakan salah
anggota masyarakat maupun komunitas. satu bagian dari modal sosial yang
Keberhasilan kerjasama yang terjadi pada saat terbentuknya norma tidak diciptakan oleh
ini menjadi ukuran keberhasilan dalam birokrat atau pemerintah. Namun, norma
mendorong kerjasama selanjutnya. terbentuk melalui tradisi, sejarah, tokoh
Seyogyanya Putnam menjelaskan bahwa kharismatik yang membangun sesuatu tata
modal sosial sebagai seperangkat kehidupan cara perilaku seseorang atau sesuatu
sosial jaringan-jaringan, norma-norma dan kelompok masyarakat, didalamnya kemudian
kepercayaan yang merupakan akses bagi akan timbul modal sosial secara spontan
individu, komunitas mmaupun masyarakat dalam kerangka menentukan tata aturan yang
untuk bertindak bersama lebih efektif untuk dapat mengatur kepentingan pribadi dan
mencapai tujuan-tujuan secara bersama. kepentingan kelompok. Norma merupakan
Selanjutnya Fukuyama, Fukuyama elemen modal yang sangat penting dalam
merupakan salah satu tokoh modal sosial mengatur hubungan dan jaringan sosial yang
memberikan pengaruh yang cukup penting ada dalam masyarakat.
bagi perkembangan konsep modal sosial. Dalam karyanya Trust The Social
Fukuyama berpendapat pilar dari modal sosial Virtues and the Creation of Prosperity (1995)
yakni kepercayaan. Fukuyama menggunakan Salah satu penelitian dari tokoh modal sosial
konsep kepercayaan untuk mengukur tingkat yakni Fukuyama menjelaskan pada
modal sosial.Ia berpendapat modal sosial penelitiannya di beberapa negara di Asia,
akan menjadi semakin kuat apabila dalam seperti Cina dan Jepang. Ditemukan bahwa
7
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
bekerjasama dalam upaya mempertahankan Belimau, prosesi adat dan ritual, simbol dan
budaya lokal agar tetap eksis di tengah makna yang terkandung di dalam
tantangan globalisasi saat ini.Masyarakat penyelenggaraannya. Selain itu, pendekatan
yang saling percaya akan menghasilkan suatu ini juga menguraikan tentang ragam bentuk
hubungan timbal-balik dan saling tukar- pelestarian dan upaya pemerintah didalam
menukar kebaikan. Hal ini merupakan salah melestarikan salah satu tradisi dan budaya
satu faktor dari terbentuknya ikatan emosional lokal melayu di tengah perkembangan
yang kuat dari dalam masyarakat. modernisasi dan globalisasi.
1. Lokasi Penelitian
E. Metode Penelitian Penelitian mengenai upacara adat
Penelitian ini adalah penelitian Mandi Belimau dilakukan di Dusun Limbung,
deskriptif, yang bertujuan untuk Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang,
mendiskripsikan secara terperinci tentang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan
fenomena upacara adat Mandi Belimau di Bangka Belitung. Pertimbangan dalam
Dusun Limbung, Desa Jada Bahrin, memilih lokasi dikarenakan di dusun ini yang
Kecamatan Merawang, Kabupaten menyelenggarakan upacara adat Mandi
Bangka,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Belimau. Desa ini memiliki akar historis yang
Metode penelitian ini menggunakan panjang dan turun temurun serta memiliki
penelitian kualitatif deskriptif. Menurut nilai budaya (tradisi) yang menjadi ciri khas
Bailey dalam Mukhtar (2013 :110) penelitian di kabupaten Bangka.
kualitatif deskriptif selain mendiskusikan 2. Sumber Data
berbagai kasus yang sifatnya umum tentang Data yang dikumpulkan dalam
berbagai fenomena sosial yang ditemukan, penelitian ini berupa data primer. Data ini
juga harus mendeskripsikan hal-hal yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan,
bersifat spesifik yang dicermati dari sudut yang diperoleh dengan cara melakukan
kemengapaan dan kebagaimanaan terhadap wawancara secara mendalam. Peneliti akan
suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang memberi pertanyaan langsung dengan
ditemukan di permukaan lapisan sosial, juga seperangkat pertanyaan yang berpedoman
dapat tersembunyi di balik sebuah perilaku pada ragam upacara adat Mandi Belimau
yang ditunjukkan. Melalui pendekatan ini, yang mentradisi pada masyarakat setempat
akan digali sebanyak-banyaknya informasi, kepada tokoh masyarakat setempat,
yaitu data tentang upacara adat Mandi
9
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
5
informan menjelaskan bahwa masyarakat sebelumnya, hal ini juga didukung dengan
6
memiliki rasa kepercayaan yang rendah pernyataan salah satu informan yang
terhadap para tokoh adat. Bagi masyarakat menjelaskan bahwa kondisi saat ini sangat
setempat makna dari pelaksanaan upacara jauh berbeda terutama mengenai pola
adat mandi belimau yakni mensucikan diri interaksi masyarakat. Pola interaksi
dalam menyambut bulan ramadhan dan masyarakat dulunya terbilang cukup erat
bentuk penghormatan kepada para pahlawan dikarenakan perayaan dari tradisi upacara adat
Depati Bahrin sekaligus menjalin hubungan yang dilaksanakan di Dusun
sesama manusia dari berbagai daerah yang Limbung.Misalnya, mulai dari menyambut
berkunjung di Dusun Limbung. Namun, dari upacara sampai dengan pelaksanaan upacara
para tokoh adat dan aparatur desa tidak bisa adat Mandi Belimau sekaligus perayaan
memaksakan bahwa upacara adat harus tetap lebaran yang dilakukan oleh masyarakat
berlangsung di Dusun Limbung. Oleh Dusun Limbung.
karenanya, pengambilan keputusan disepakati c. Norma
secara bersama bahwa upacara adat dialihkan Fukuyama (2000), norma merupakan
di Desa Kimak semenjak dua tahun terakhir bagian dari modal sosial yang terbentuknya
ini. Alasan pemilihan di Desa Kimak karena tidak diciptakan oleh birokrat atau
di desa tersebut ada ritual ziarah kubur yang pemerintah. Norma terbentuk melalui tradisi,
pelaksanaannya bertepatan dengan ritual adat sejarah, tokoh kharismatik yang membangun
Mandi Belimau. sesuatu tata cara perilaku seseorang atau
Berdasarkan realitas yang ditemukan sesuatu kelompok masyarakat, didalamnya
di lapangan dapat dideskripsikan bahwa kemudian akan timbul modal sosial secara
modal sosial sangat penting untuk diterapkan spontan dalam kerangka menentukan tata
dan dikembangkan dalam kehidupan aturan yang dapat mengatur kepentingan
masyarakat karena memiliki fungsi sebagai pribadi dan kepentingan kelompok. Merujuk
pengikat dan penghubung masyarakat dalam pada kondisi sosial di Dusun Limbung yang
kehidupan sosialnya. Rasa saling percaya berkaitan dengan pelaksanaan upacara adat
menjadi syarat dalam membangun hubungan mandi belimau, norma yang dimiliki
sosial terutama dalam melestarikan tradisi masyarakat diadopsi dan dipatuhi oleh
upacara adat Mandi Belimau. Kondisi yang masyarakat setempat. Salah satu norma yang
terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari diadopsi dan dijalankan oleh masyarakat
5 6
Informan Limbung Nurul Hidayah Informan Dusun Limbung (Amru dan Rustami)
13
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
secara bersamaan yakni ritual upacara adat Peran pemerintah memberikan andil dalam
mandi belimau. Namun, norma yang menggerakkan partisipasi masyarakat. Di
berlangsung tidak berjalan efektif tengah situasi ekonomi yang lemah,
dikarenakan perubahan kondisi sosial yang pemerintah kabupaten berinisiatif juga
terjadi di Dusun Limbung. Salah satu mengadakan pameran di sekitar lokasi. Salah
indikator dari perubahan kondisi sosial satunya adalah festival Depati Bahrin. Banyak
masyarakat yakni perubahan pola pikir masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
masyarakat. Perubahan pola pikir masyarakat tersebut dan mereka terhibur dengan
salah satunya perkembangan rasionalitas kegiatannya. Hal ini dilakukan agar
masyarakat yang menjadi lebih kritis terhadap mendorong keterlibatan masyarakat tetap
eksistensi tradisi upacara adat Mandi mengenal dan melestarikan nilai-nilai
Belimau. Berdasarkan hasil temuan di kebudayaan warisan nenek moyang serta
lapangan perkembangan rasionalitas mengenang perjalanan sejarah pahlawan-
ditunjukkan dengan sikap menolak Depati Bahrin yang makamnya ada di desa
keberadaan upacara adat Mandi Belimau tersebut.
tersebut. Penolakan yang dilakukan secara
bersama berdasarkan hasil dari kesepakatan G. Kesimpulan
masyarakat melalui forum musyawarah yang Modal sosial telah dipercaya sebagai
dipelopori oleh Kepala Dusun Limbung. modal yang mampu meningkatkan eksistensi
2. Peran pemerintah dalam masyarakat Dusun Limbung, Desa Jada
menggerakkan modal sosial Bahrin. Namun, dalam perkembangannya
masyarakat dalam pelaksanaan upacara adat Mandi
Peran pemerintah memberikan andil Belimau telah menyebabkan terjadinya
dalam menggerakkan partisipasi masyarakat. pergeseran modal sosial masyarakat. Salah
Dalam perkembangannya pelaksanaan satu penyebabnya adalah partisipasi
upacara adat Mandi Belimau sudah dialihkan masyarakat yang rendah dalam memeriahkan
ke Desa Kimak. Walaupun demikian, pelaksanaan upacara adat. Partisipasi yang
masyarakat Dusun Limbung dapat ikut rendah ini disebabkan beberapa factor yakni
merayakan upacara adat di Desa Kimak. pengembangan pola pikir yang lebih rasional
Selama kurun waktu dua tahun sejak secara kritis untuk menghilangkan budaya
dipindahkannya perayaan di Desa Kimak atau tradisi upacara adat mandi belimau oleh
belum terjadi masalah didalam masyarakat. masyarakat Dusun Limbung. Hal ini
14
Jurnal Society, Volume V, Nomor 2, Desember 2017 2017
dikarenakan masyarakat menganggap tidak Field, John. 2010. Modal Sosial. Bantul:
efektif terkait kondisi perekonomian Kreasi Wacana.
masyarakat setempat. Selain itu, pemaknaan Ibrahim, Dkk. Upacara Adat di Provinsi
terhadap ritual upacara adat yang dianggap Kepulauan Bangka Belitung. Pangkalpinang:
lebih mengarahkan pada hal yang mistis atau CV. TALENTA SURYA PERKASA. 2015
ghaib. Koentjaraningrat. 1980. ―Beberapa Pokok
Oleh karenanya, untuk melestarikan Antropologi Sosial. Dian Rakyat‖. Jakarta.
keberadaan modal sosial diperlukan Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian
kondisi yang menumbuhkannya seperti Deskriptif Kualitatif. Jakarta:GP Press Group.
adanya kemapanan kondisi ekonomi Putnam, R.D. 2000.Bowling Alone: The
masyarakat, penerapan kepemimpinan Collapse and a Revival of American
transformasional, partisipasi masyarakat dan Community. New York: Simon and Schuster.
penerimaan terhadap keragaman. Dalam Sztompka, Piotr, 2004, ―Sosiologi Perubahan
praktiknya modal sosial yang tinggi terkadang Sosial‖, Jakarta, Prenada Media.
mempunyai dampak negatif. Kohesivitas
kelompok dan solidaritas anggota yang tinggi Penelitian
memicu munculnya fanatisme kelompok yang Peran Modal Sosial Dalam Pelestarian
memandang kelompok lain lebih rendah. Budaya Lokal (dalam masyarakat desa
Jatinom terhadap perayaan upacara tradisional
H. Daftar Pustaka Yaaqowiyyu di Kelurahan Jatinom,
Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. Upacara Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa
Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Tengah.
Harapan. 2000
Fukuyama, Francis. 1995. Trust : The Social
Virtue and The Creation of Properity, New
York Free Press.
Fukuyama, Francis, 2001, Sosial Capital;
Civil Society and Development, Third World
Quarterly, Vol 22.
Fukuyama, Francis, 2008. Trust, Kebijakan-
kebijakan Sosial. Yogyakarta: Qolam.
15