Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.

1 (2019)

PERAN LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM HUBUNGANNYA


DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V DI SDN
TELUK DALAM 6 BANJARMASIN

AGUS DIAN MAWARDI


NIDN 1130086801

Dosen FKIP Universitas Achmad Yani Banjarmasin

ABSTRAK
Lingkungan sekolah yang mendukung baiknya hasil belajar siswa jika semua
komponen yang terkait dengan lingkungan sekolah sudah dikatakan baik. Dan
sebaliknya jika lingkungan sekolah masih belum bias dikatakan lingkungan yang
baik maka prestasi yang didapat oleh siswa pun akan kurang.
Tujuan penelitian untuk mengetahui keadaan lingkungan sekolah, mengetahui
hasil hasil belajar siswa dan mengetahui hubungan lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa di SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan penelitian deskriptif
kuantitatif analisis statistik rumus pearson product moment. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa pada Kelas V SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin
yang berjumlah 22 orang. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus.
Lingkungan belajar mempunyai rata-rata besaran 61,5455, sedangkan hasil
hasil belajar adalah sekitar 77,1364. Adanya hubungan (korelasi positif) antara
lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa sebesar r=0,911 dengan tingkat
interpretasi hubungan (korelasi) sangat kuat. Hasil uji taraf Sig. 5%, ternyata maka
thitung 10,7349 > ttabel 0,867, sehingga hipotesis yang berbunyi “Tidak adanya peran
lingkungan sekolah dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa Kelas V di SDN
Teluk Dalam 6 Banjarmasin” ditolak dan Ha yang berbunyi “Adanya peran
lingkungan sekolah dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa Kelas V di SDN
Teluk Dalam 6 Banjarmasin” diterima. Berdasarkan perhitungan koefisien
determinan (R2) Sebesar 0,8299, maka angka ini menunjukan bahwa lingkungan
sekolah mempengaruhi hasil hasil belajar siswa Kelas V di SDN Teluk Dalam 6
Banjarmasin sebesar 82,99% dan sisanya 17,11% dipengaruhi oleh faktor lainya.
Disarankan aga kepala sekolah dan guru menjaga lingkungan belajar yang sudah baik
bagi peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar

PENDAHULUAN secara langsung maupun tidak langsung


Bila membicarakan dunia pendidikan, kepada aktivitas siswa sekolah tersebut.
maka pada umumnya selalu berhubungan Sementara lingkungan bagi suatu
dengan sekolah. Dalam pelaksanaan sekolah adalah bagian yang tidak dapat
kegiatannya, sekolah tersebut selalu terpisahkan dari aktivitas sekolah tersebut.
bersinggungan dengan lingkungan yang ada Kebanyakkan, keberadaan sekolah dibuat
di sekitarnya. Lingkungan yang ada di karena tuntutan dari kebutuhan
sekitar dekat sekolahan tersebut selalu lingkungannya dari aspek pendidikan bagi
berinteraksi dengan kegiatan sekolah, baik lingkungan masyarakatnya. Karena
kebutuhan pendidikan dari masyarakat

51
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

tersebut itulah, sekolah dibangun atau dengan SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin.
didirikan. Dalam perkembangannya, Karana secara geografis atau posisi di
lingkungan sekolah berkembang sesuai lapangan, SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin
bertambahnya penduduk dan aktivitas ini terletak pada lingkungan perumahan yang
lainnya, seperti aktivitas ekonomi, maupun relatif padat. Secara histori, siswa yang
aktivitas masyarakat lainnya. bersekolah di situ adalah penduduk dekat
Sementara, lingkungan sekolah dengan SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin
mempunyai aktivitasnya sendiri yang juga. Artinya, secara kebiasaan, lingkungan
terpisah dengan lingkungan yang ada di sekolahnya hampir sama dengan lingan yang
sekitar masyarakat yang ada. Melalui ada di lingkungan rumahnya.
pendidikan manusia dapat mempelajari Hasil observasi sementara, hasil
bagaimana cara meningkatkan dan prestasi belajar siswa dirasakan masih
mengembangkan potensi berupa intelektual, kurang menggembirakan, termasuk
mental, sosial, emosional dan kemandirian lingkungan sekolah yang kurang
dalam kehidupan sehingga menghasilkan memberikan dukungan kepada kegiatan
manusia yang berkualitas dan mampu proses belajar mengajar pada SDN Teluk
menjawab tantang zaman. Dalam 6 Banjarmasin ini. Dari hasil
Di dalam kegiatan sekolah yang observasi singkat tersebut, diperkirakan akan
selalu menjadi prioritas adalah prestasi adanya hubungan antara lingkungan dengan
belajar siswa dalam mengikuti proses belajar prestasi siswa di sekolah tersebut.
mengajar (PBM) sesuai dengan kurikulum Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
yang diberikan kepadanya. di atas, penulis tertarik untuk melakukan
Lingkungan yang baik jika semua penelitian dengan judul “Hubungan
warga sekolah bekerja sama untuk Lingkungan Sekolah Dengan Prestasi Belajar
menciptakan kenyamanan bersama dalam Siswa Kelas V Di Sdn Teluk Dalam 6
melakukan kegiatan belajar mengajar. Setiap Banjarmasin.”
siswa mempunyai kemampuan yang berbeda
dalam belajar, jadi penerimaan ilmu yang LANDASAN TEORI
didapat terutama tergantung pada kondisi A. Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah siswa belajar. Jika 1. Pengertian
lingkungan sekolah mendukung proses Lingkungan dapat diartikan sebagai
kegiatan belajar mengajar maka hasil yang kesatuan yang terdiri dari ruang suatu
didapat akan maksimal atau sesuai dengan benda, daya, keadaan dan mahluk hidup
yang diharapkan. “Lingkungan sekolah yang termasuk manusia dan perilakunya yang
mendukung baiknya prestasi belajar siswa mempengaruhi kelangsungan kehidupan
jika semua komponen yang terkait dengan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
lingkungan sekolah sudah dikatakan baik. hidup lainnya.
Dan sebaliknya jika lingkungan sekolah Sedangkan sekolah merupakan
masih belum bias dikatakan lingkungan yang suatu wahana tempat kegiatan dan proses
baik maka prestasi yang didapat oleh siswa pendidikan berlangsung. Di sekolah
pun akan kurang. Jadi lingkungan sekolah diadakan kegiatan pendidikan,
erat hubungannya dengan prestasi yag akan pembelajaran dan latihan (Tu’u, 2004:18).
dicapai siswa”(Daryanto, 2009:45). Sekolah merupakan lembaga pendidikan
Hasil pengamatan di lapangan, formal yang prosesnya dilakuka secara
menarik untuk diteliti SDN Teluk Dalam 6 sistematis dalam melaksanakan program
Banjarmasin ini, jika pendapat Daryanto di bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam
atas yang menyatakan bahwa lingkungan membantu siswa sehingga megembangkan
sekolah mempunyai hubungan dengan potensinya baik yang menyangkut aspek
prestasi belajar siswanya. Hal ini menarik moral, spiritual, intelektual, emosional
untuk diamati dan dianalisis bila dikaitkan maupun sosial.

52
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

Sehingga lingkungan pendidikan menyebabkan proses belajar-mengajar


dapat diartikan sebagai kumpulan berbagai itu kurang lancar.
faktor yang berpengaruh terhadap d. Relasi siswa dengan siswa
pendidikan atau berbagai lingkungan Selain melibatkan guru dalam
tempat proses pendidikan berlangsungan. proses belajar, lingkungan peran relasi lain
Lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang adalah antara siswa dengan siswa lainnya.
dalam lembaga pendidikan formal yang Siswa yang mempunyai sifat kurang
memberikan pengaruh pembentukan sikap menyenangkan, rendah diri atau mengalami
dan pengembangan potensi siswa. tekanan batin akan diasingkan dalam
2. Faktor-faktor dalam lingkungan sekolah kelompoknya. Jika hal ini semakin parah,
Slameto (2013:64) mengemukakan akan berakibat terganggunya belajar. Siswa
bahwa faktor-faktor dalam lingkungan tersebut akan malas untuk sekolah dengan
sekolah yang mempengaruhi belajar berbagai macam alasan yang tidak-tidak.
meliputi: Jika terjadi demikian, siswa tersebut
a. Metode mengajar memerlukan bimbingan dan penyuluhan.
Metode mengajar adalah suatu Menciptakan relasi yang baik antar siswa
cara atau jalan yang harus dilakukan di akan memberikan pengaruh positif terhadap
dalam mengajar. Metode mengajar belajar siswa.
yang dipakai dapat mempengaruhi e. Disiplin sekolah
belajar siswa. Apabila metode Kedisiplinan sekolah erat
mengajar guru kurang baik akan hubungannya dengan kerajinan siswa
mempengaruhi belajar siswa yang dalam sekolah dan belajar. Kedisiplinan
tidak baik pula. Agar siswa dapat sekolah meliputi kedisiplinan guru dalam
belajar dengan baik, maka pemilihan mengajar, pegawai sekolah dalam bekerja,
metode mengajar harus diusahakan kepala sekolah dalam mengelola sekolah,
yang setepat, efisien dan efektif dan BK dalam memberikan layanan.
mungkin. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata
b. Kurikulum tertib dan bekerja dengan disiplin membuat
Kurikulum dapat diartikan siswa disiplin pula. Dalam proses belajar,
sebagai sejumlah kumpulan kegiatan disiplin sangat diperlukan untuk
yang diberikan kepada siswa. Kegiatan mengembangkan motivasi yang kuat. Agar
itu sebagian besar adalah menyajikan siswa belajar lebih maju, maka harus
bahan pelajaran agar siswa dapat disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di
menerima, menguasai dan rumah dan lain-lain.
mengembangkan bahan pelajaran itu. f. Alat pelajaran
Kurikulum yang kurang baik akan Alat pelajaran berhubungan dengan
berpengaruh tidak baik pula terhadap cara belajar siswa, karena alat pelajaran
belajar. tersebut dipakai siswa untuk menerima
c. Relasi guru dengan siswa bahan pelajaran dan dipakai guru waktu
Proses belajar mengajar mengajar. Alat pelajaran yang lengkap dan
melibatkan antara guru dengan siswa. tepat akan mempercepat proses penerimaan
Proses ini sangat dipengaruhi oleh materi pelajaran. Jika siswa mudah
relasi kedua pihak tersebut. Relasi guru menerima pelajaran dan menguasainya,
dengan siswa baik, membuat siswa belajar akan lebih giat dan lebih maju. Alat
akan menyukai gurunya, juga akan pelajaran yang baik dan lengkap sangat
menyukai mata pelajaran yang dibutuhkan guna memperlancar
diberikan gurunya sehingga siswa kegiatan belajar-mengajar.
berusaha mempelajari sebaik-baiknya. g. Waktu sekolah
Guru yang kurang dapat berinteraksi Waktu sekolah adalah waktu yang
dengan siswa secara baik diutuhkan selama terjadinya proses belajar

53
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

mengajar di sekolah. Waktu sekolah akan


mempengaruhi belajar siswa. Memilih Menurut Sardiman, (2007:21)
waktu sekolah yang tepat akan memberikan menyatakan bahwa:
pengaruh yang positif terhadap belajar. “Definisi belajar mengajar dapat
Sekolah di pagi hari adalah adalah waktu dijabarkan dalam pengertian luas,
yang paling tepat dimana pada saat itu sebagai kegiatan fisik-fisik menuju ke
pikiran masih segar dan kondisi jasmani perkembangan pribadi
masih baik. seutuhnya.Kemudian dalam arti
B. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-prinsip sempit, belajar dimaksudkan sebagai
Belajar usaha penguasaan materi ilmu
1. Pengertian belajar pengetahuan yang merupakan
Belajar dapat diartikan sebagai sebagai kegiatan menuju
proses, artinya dalam belajar akan terjadi terbentuknya kepribadian seutuhnya.
proses melihat, membuat, mengamati, Relevan dengan ini, ada pengertian
menyelesaikan masalah atau persoalan , bahwa belajar adalah penambahan
menyimak dan latihan. pengetahuan. Definisi ini banyak di
Menurut Hilgard &Bower dalam praktiknya banyak dianut
(Fathurrohman, 2007:5): oleh sekolah-sekolah. Para guru
“Belajar berhubungan dengan berusaha memberikan ilmu
perubahan tingkah laku seseorang pengetahuan sebanyak-banyaknya
terhadap sesuatu situasi tertentu dan siswa giat untuk mengumpulkan
yang disebabkan oleh peng- atau menerimanya.Sebagai
alamannya yang berulang-ulang konsekuensi dari pengertian yang
dalam situasi itu, dimana perubahan terbatas ini, kemudian muncul banyak
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan pendapat yang mengatakan bahwa
atau dasar kecendrungan respon belajar itu menghafal. Sudah barang
pembawaan, kematangan atau tentu pengertian seperti ini belum
keadaan-keadaan sesaat seseorang memadai.”
(misalnya kelelahan, pengaruh obat Menurut Anitah (Sardiman,
dan sebagainya).” 2007:24) “belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku yang diperoleh
Menurut Soemanto (2006:104) menyatakan melalui latihan dan perubahan itu
bahwa: disebabkan karena ada dukungan dari
“Belajar merupakan proses dasar dari lingkungan yang positif yang
perkembangan hidup manusia. menyebabkan terjadinya interaksi
Dengan belajar, manusia melakukan edukatif”.
perubahan-perubahan kualitatif Dari beberapa definisi tersebut di
individu sehingga tingkah lakunya atas dapat disimpulkan bahwa belajar
berkembang. Semua aktivitas dan pada sebenarnya adalah proses
prestasi hidup manusia tidak lain perubahan yang terjadi di dalam diri
adalah hasil dari belajar. Kita pun seseorang setelah melakukan aktivitas
hidup dan bekerja menurut apa yang tertentu. Walaupun pada kenyataannya
telah kita pelajari. Belajar itu bukan tidak semua perubahan termasuk
sekedar pengalaman. Belajar adalah kategori belajar. Contohnya perubahan
suatu proses, dan bukan suatu hasil. fisik seperti mabuk, gila dan sebagainya.
Karena itu belajar berlangsung secara Dalam belajar yang menjadi
aktif dan integratif dengan perhatian terpenting adalah “proses”
menggunakan berbagai bentuk bukan hasil yang diperolehnya. Artinya,
perubahan untuk mencapai suatu belajar harus diperoleh dengan usaha
tujuan.” sendiri. Adapun orang lain itu hanya

54
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

sebagai perantara/media atau penunjang pangkalnya, tetapi lebih abstrak,


dalam kegiatan belajar, agar belajar itu menyangkut persoalan- persoalan
dapat berhasil dengan baik. Ketika penghayatan, dan keterampilan
seorang anak mendapatkan hasil tes berpikir serta kreativitas untuk
yang bagus tidak bisa dikatakan sebagai menyelesaikan dan merumuskan
belajar apabila hasil tesnya itu suatu masalah atau konsep.”
didapatkan dengan cara yang tidak e) “Pembentukan sikap
benar, misalnya hasil mencontek. Pembentukan sikap mental dan
2. Tujuan belajar perilaku anak didik, tidak akan
Tujuan belajar adalah sejumlah terlepas dari soal penanaman
kegiatan hasil belajar yang dapat nilai. Oleh karena itu, guru tidak
menunjukan bahwa siswa telah sekedar “pengajar”, tetapi betul-
melakukan tugas belajar, yang betul sebagai pendidik yang akan
umumnya meliputi pengetahuan, memindahkan nilai-nilai itu
keterampilan dan sikap-sikap yang kepada anak didiknya. Dengan
baru, yang diharapkan tercapai oleh dilandasi nilai-nilai itu, anak
siswa. didik/siswa akan tumbuh
Dalam proses belajar, siswa kesadaran dan kemauannya,
diharuskan berusaha agar lambat-laun untuk mempraktikkan segala
ia mampu mencapai aktualitas diri sesuatu yang sudah
dengan sebaik-baiknya. dipelajarinya.”
Ada beberapa tujuan belajar Sedangkan menurut teori
berdasarkan jenisnya menurut Humanistik (Irham,2013:189) “Tujuan
Sardiman (2011:25-28), yaitu: utama proses pembelajaran adalah
a) “ Untuk mendapatkan pengetahuan bertujuan agar siswa dapat
Pemilikan pengetahuan dan mengembangkan dirinya, yaitu
kemampuan berpikir sebagai yang membantu masing-masing individu
tidak dapat dipisahkan. Dengan kata untuk mengenali diri mereka sendiri
lain, tidak dapat dipisahkan. Dengan sebagai manusia yang unik dan
kata lain tidak dapat mengembangkan membantu mewujudkan dan
kemampuan berpikir tanpa mengembangkan potensi-potensi yang
bahanpengetahuan, sebaiknya ada pda diri mereka masing-masing”.
kemampuan berpikir akan Melalui belajar diharapkan dapat
memperkaya pengetahuan.” terjadi perubahan atau peningkatan
b) “Penanaman konsep dan keterampilan yang bukan hanya dari aspek kognitif,
Penanaman konsep atau merumuskan tetapi juga pada aspek lainnya. Intinya
konsep, juga memerlukan suatu tujuan belajar adalah usaha ingin
keterampilan. Jadi soal keterampilan mendapatkan pengetahuan,
yang bersifat jasmani maupun keterampilan, dan penanaman sikap
rohani.” mental/nilai-nilai. Pencapaian tujuan
c) “Keterampilan jasmaniah adalah belajar berarti akan menghasilkan hasil
keterampilan-keterampilan yang belajar.
dapat dilihat, di amati, sehingga akan 3. Prinsip-prinsip belajar
menitikberatkan pada keterampilan Prinsip Belajar merupakan
gerak/penampilan dari anggota tubuh suatu hubungan yang terjadi antara
sesorang yang sedang belajar.” peserta didik dengan pendidik agar
d) “Keterampilan rohani lebih rumit, siswa mendapat motivasi belajar yang
karena tidak selalu berurusan dengan berguna bagi dirinya sendiri. Dan juga,
masalah-masalah keterampilan yang prinsip belajar dapat digunakan sebagai
dapat dilihat bagaimana ujung landasan berfikir, landasan berpijak,

55
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

dan sumber motivasi agar Proses c. Siswa sebagai organisme


Belajar dan Pembelajaran dapat keseluruhan
berjalan dengan baik antara pendidik d. Terjadi transfer
dan peserta didik. e. Belajar adalah reoganisme
Prinsip-prinsip belajar menurut pengalaman
Gulo (2008:77) adalah: f. Belajar harus dengan insight
a) “Prinsip motivasi, dimana guru g. Belajar lebih berhasil jika
berperan sebagai motivator yang berhubungan dengan minat,
merangsang dan membangkitkan keinginan, dan tujuan siswa
motif-motif yang positif dari dalam kehidupan sehari-hari.
siswa dalam proses belajar h. Belajar berlangsung terus
mengajar.” menerus”.
b) “Prinsip latar atau konteks, yaitu
prinsip keterhubungan bahan Dari prinsip-prinsip dalam teori
baru denganapa yang telah Gestalt di atas dapat diuraikan yaitu
diperoleh siswa sebelumnya. belajar itu berdasarkan secara
Dengan perolehan yang ada keseluruhan dan suatu proses, artinya
inilah siswa dapat memproses orang berusaha menghubungkan suatu
bahan baru.” pelajaran yang sebanyak mungkin dan
c) “Prinsip keterarahan,yaitu belajar bagi anak-anak baru dapat
adanya pola pengajaran yang mempelajari dan merencanakan bila ia
menghubung-hubungkan seluruh telah matang untuk menerima bahan
aspek pengajaran.” pelajaran itu.
d) “Prinsip belajar sambil bekerja, Siswa belajar tidak hanya
yaitu mengintegrasikan inteleknya saja, tetapi juga emosinya
pengalaman dengan kegiatan dan jasmaninya, belajar pada pokoknya
fisik dan pengalaman dengan yang terpenting pada penyesuaian
kegiatan intelektual.” pertama ialah mendapat respon yang
e) “Prinsip perbedaan tepat. Pengalaman adalah suatu
perorangan,yaitu kenyataan interaksi antara seseorang dalam
bahwa ada perbedaan-perbedaan lingkungannya. Belajar itu harus
tertentu diantara setiap siswa, insight dan terus menerus ,artinya
sehingga mereka tidak suatu saat dalam proses belajar dimana
deperlakukan secara klasikal.” seseorang melihat pengertian tentang
f) “Prinsip menemukan, yaitu sangkut paut dan hubungan-hubungan
membiarkan sendiri siswa tertentu dalam unsur yang mengandung
menemukan informasi yang masalah, siswa tidak hanya terpaku
dibutuhkan dengan pengarahan pada ilmu yang didapat di sekolah
seperlunya dari guru.” tetapi juga harus memperoleh
g) “Prinsip pemecahan masalah, pengetahuan di luar sekolahnya.
yaitu mengarahkan siswa untuk
peka pada masalah dan 4. Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
mempunyai keterampilan untuk Mempengaruhi Hasil Belajar
mampu menyelesaikannya.” a. Hasil belajar
Sedangkan prinsip-prinsip Masalah belajar ialah masalah
belajar menurut teori Gestalt bagi setiap manusia, dengan belajar
(Daryanto,2009:9-10) adalah: manusia memperoleh keterampilan,
“a. Belajar berdasarkan keseluruhan kemampuan sehingga terbentuklah
b. Belajar adalah suatu proses sikap dan bertambahlah ilmu
perkembangan pengetahuan. Sehingga hasil belajar itu

56
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

adalah suatu hasil nyata yang dapat Sikap merupakan kemampuan


dicapai oleh siswa dalam usaha menjadikan nilai-nilai sebagai
menguasai berbagai kecakapan jasmani standar perilaku.”
dan rohani di sekolah yang diwujudkan
dalam bentuk raport pada setiap Dari kutipan pendapat di atas
semester. dapat di simpulkan bahwa hasil belajar
Menurut pemikiran Gagne adalah perubahan dalam perilaku
(Suprijono, 2010:5-6), hasil belajar secara keseluruhan aspek potensi
berupa: kemanusiaan. Artinya, hasil
a. “Informasi verbal yaitu pembelajaran dikategorikan oleh para
kapabilitas mengungkapkan ahli pendidikan sebagaimana tidak
pengetahuan dalam bentuk dilihat secara terpisah melainkan
bahasa, baik lisan maupun tertuli secara terhubung dan komprehensif.
s. Kemampuan merespon secara Untuk mengetahui
speifik terhadapa rangsangan perkembangan tentang hasil yang telah
spesifik. Kemampuan tersebut dicapai oleh seseorang dalam belajar,
tidak memerlukan manipulasi maka harus dilakukan evaluasi. Untuk
symbol, pemcahan masalah menentukan kemajuan yang dicapai
maupun penerapan aturan.” maka harus ada kriteria (patokan) yang
b. “Keterampilan intelektual yaitu mengacu pada tujuan yang telah
kemampuan mempresentasikan ditentukan, sehingga dapat diketahui
konsep dan lambang seberapa besar pengaruh strategi
keterampilan intelektual terdiri belajar mengajar terhadap keberhasilan
dari kemampuan belajar siswa.
mengategorisasi, kemampuan b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
analitis-sintesis fakta konsep dan Hasil Belajar
mengembangkan prinsip-prinsip Keberhasilan belajar sangat
keilmuan. Keterampilan dipengaruhi oleh bebrapa faktor.
intelektual merupakan Faktor-faktor tersebut dapat
kemampuan melakukan aktivitas dikelompokan menjadi dua kelompok
kognitif bersifat khas.” yaitu faktor dalam diri siswa sendiri
c. “Strategi kognitif yaitu (intern) dan faktor dari luar diri siswa
kecakapan menyalurkan dan (ekstern).
mengarahkan aktivitas Menurut Syah (2010:53) bahwa
kognitifnya sendiri. Kemampuan faktor-faktor yang mempengaruhi
ini meliputi penggunaan konsep belajar adalah sebagai berikut:
dan kaidah dalam memecahkan “Pertama, Faktor Internal yaitu
masalah.” faktor yang berasal dari dalam
d. “Keterampilan motorik yaitu diri.Faktor ini dapat dibedakan
kemampuan melakukan menjadi dua aspek, yaitu aspek
serangkaian gerak jasmani dalam fisiologis dan aspek psikologis.
urusan dan koordinasi, sehingga Kedua, Faktor Eksternal yaitu
terwujud otomatisme gerak faktor yang berasal dari
jasmani.” lingkungan. Faktor ini dibedakan
e. “Sikap adalah kemampuan menjadi dua aspek, yaitu sosial
menerima atau menolak objek dan non sosial. Ketiga, Faktor
berdasarkan penilaian terhadap Pendekatan Belajar, faktor ini
objek tersebut. Sikap berupa juga berpengaruh untuk
kemampuan menginternalisasi keberhasilan belajar siswa.
dan eksternalisasi nilai-nilai. Pendekatan belajar dapat

57
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

dipahami sebagai segala cara sekolah), guru, pelaksanaan


atau strategi yang digunakan pembelajaran, dan teman sekolh.
siswa dalam menunjang aktivitas Guru merupakan factor yang
dan efesiensi proses paling berpengaruh terhadap
pembelajaran materi tertentu.” proses maupun hasil belajar,
Sedangkan menurut Anitah (Slameto, sebab guru merupakan manager
2007:2.7): atau sutradara dalam kelas.
a. “Faktor dari dalam diri siwa yang Dalam hal ini, guru harus
berpengaruh terhadap hasil memiliki kompetensi dasar yang
diantaranya adalah kecakapan, disyaratkan dalam profesi guru.”
minat, bakat, usaha, motivasi, c. Hubungan Lingkungan Sekolah
perhatian, kelemahan, dan Dengan Hasil Belajar Siswa
kesehatan, serta kebiasaan siswa. Hasil belajar yang ada di sekolah
Salah satu hal penting dalam tidak hanya dipengaruhi oleh
kegiatan belajar yang harus bagaimana anak-anak rajin dalam
ditanamkan dalam diri siswa belajar dan dapat memahami pelajaran
bahwa belajar yang dilakukannya disekolah, tapi juga pegaruh kondisi
merupakan kebutuhan dirinya. lingkungan sekolah yang mendukung.
Minat belajar berkaitan dengan Lingkungan sekolah yang dapat
seberapa besar individu merasa mendukung hasil belajar siswa adalah
suka atau tidak suka terhadap lingkungan yang sesuai dengan yang
suatu materi yang dipelajari dibutuhkan siswa dan guru yang ada di
siswa. Minat inilah yang harus lingkungan sekolah tersebut.
dimunculkan lebih awal dalam Menurut Slameto (2013:64)
diri siswa. Minat, motivasi, “Faktor lingkungan sekolah yang
perhatian siswa dapat mempengaruhi belajar meliputi metode
dikondisikan oleh guru. Setiap mengajar, kurikulum, relasi guru
individu memiiki kecakapan dengan siswa, relasi siswa dengan
(ability) yang berbeda-beda. siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
Keckapan tersebut dapat waktu sekolah, standar pelajaran diatas
dikelompokan berdasarkan ukuran, keadaan gedung, metode
kecepatan belajar, yakni sangat belajar dan tugas rumah.”
cepat, sedang dan lambat. Lingkungan yang baik jika semua warga
Demikian pula pengelompokan sekolah bekerja sama untuk menciptakan
kemampuan siswa berdasarkan kenyamanan bersama dalam melakukan
kemampuan penerimaan, kegiatan belajar mengajar. Setiap siswa
misalnyanproses pemahamannya mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
harus dengan cara perantara belajar, jadi penerimaan ilmu yang didapat
visual, verbal, dan atau dibantu terutama tergantung pada kondisi lingkungan
dengan alat media.” sekolah siswa belajar. Jika lingkungan
b. “Faktor dari luar diri siswa yang sekolah mendukung proses kegiatan belajar
memengaruhi hasil belajar mengajar maka hasil yang didapat akan
diantaranya factor lingkungan maksimal atau sesuai dengan yang
fisik dan nonfisik (termasuk diharapkan. “Lingkungan sekolah yang
suasana kelas dalam belajar, mendukung baiknya prestasi belajar siswa
seperti riang gembira, jika semua komponen yang terkait dengan
menyenangkan), lingkungan lingkungan sekolah sudah dikatakan baik.
social budaya, lingkungan Dan sebaliknya jika lingkungan sekolah
keluarga, program sekolah masih belum bias dikatakan lingkungan yang
(termasuk dukungan komite baik maka prestasi yang didapat oleh siswa

58
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

pun akan kurang. Jadi lingkungan sekolah angket, sedangkan Hasil Belajar (Y) didapat
erat hubungannya dengan prestasi yag akan dari dokumentasi sekolah berupa nilai siswa.
dicapai siswa”(Daryanto, 2009:45). Populasi penelitian adalah kelas V
yang berjumlah 22 orang siswa, sedangkan
METODE PENELITIAN teknik samplingnya adalah menggunakan
Penelitian yang digunakan adalah pendekatan sensus semua siswa pada
metode penelitian korelasi dengan populasi tersebut.
pendekatan deskriptif kuantitatif dan Ujicoba validitas pada intrumen
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran penelitian pada setiap butir pertanyaan pada
mengenai ada tidaknya hubungan variabel masing-masing variabel dilakukan
lingkungan sekolah (X) dengan hasil belajar menggunakan aplikasi SPSS for Window
(Y). versi 20.0 dan Ms. Excel pada uji validitas
Untuk mendapatkan data pada dengan product moment pada taraf
vaariabel Lingkungan Sekolah (X), peneliti signifikansi 1% dan 5%, untuk uji reliabilitas
menggunakan alat perekam data berupa dengan penggunakan Cronbach's Alpha
dengan hasil:
Tabel 1. Hasil Uji Validasi Variabel Lingkungan Sekolah (X)
Correlations
Uraian rhtung Hasil
LS1 Pearson Correlation ,837**
Valid
LS2 Pearson Correlation ,754* Valid
LS3 Pearson Correlation ,922** Valid
LS4 Pearson Correlation ,674* Valid
LS5 Pearson Correlation ,810**
Valid
LS6 Pearson Correlation ,778**
Valid
LS7 Pearson Correlation ,837** Valid
LS8 Pearson Correlation ,754* Valid
LS9 Pearson Correlation ,922** Valid
LS10 Pearson Correlation ,926** Valid
LS11 Pearson Correlation ,754* Valid
LS12 Pearson Correlation ,922** Valid
LS13 Pearson Correlation ,754* Valid
LS14 Pearson Correlation ,922** Valid
LS15 Pearson Correlation ,926** Valid
LS16 Pearson Correlation ,922** Valid
LS17 Pearson Correlation ,754* Valid
LS18 Pearson Correlation ,922** Valid
LS19 Pearson Correlation ,926** Valid
LS20 Pearson Correlation ,922** Valid
N 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

59
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X)


Case Processing Summary
N %
Valid 10 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,979 20

Dari hasil uji didapat bahwa data HASIL PENELITIAN DAN


angket ternyata Reliabel, hal ini dapat dilihat PEMBAHASAN
dari nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,979. Tabel 3. Gabungan dari Hasil Jawaban
Jika nilai rtabel = 0,632, maka nilai Alpha Angket Positif dan Negatif Lingkungan
Cronbach lebih besar dari rtabel, maka data Sekolah Siswa Kelas V Sekolah Dasar
angket tersebut adalah reliabel. Negeri Teluk Dalam 6 Banjarmasin

JAWABAN
NO NAMA JUMLAH
POSITIF NEGATIF
1 Iful 28 30 58
2 Noor Arifin 28 30 58
3 Azizah 27 30 57
4 Nur Aisyah 28 30 58
5 Dadang 30 36 66
6 Naldisyah 29 36 65
7 Humainah 30 34 64
8 Arbani 31 31 62
9 Solihin 28 29 57
10 Rinjani 33 38 71
11 Ruslita 29 33 62
12 Mulyadi 30 36 66
13 Hendra 27 31 58
14 Farhan 30 34 64
15 Rusmawita 28 31 59
16 Johansyah 28 31 59
17 M. Ismail 29 36 65

60
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

18 Saifullah 31 30 61
19 Jumarianto 28 29 57
20 Rusnani 28 30 58
21 Hermansyah 29 33 62
22 Maynani 30 37 67
Jumlah 639 715 1354

a. Data Hasil Belajar Siswa kelas V di Sekolah Dasar Teluk Dalam 6


Sata hasil belajar siswa Banjarmasin, dapat dilihat pada tabel
menggunakan nila rata-rata raport siswa berikut:
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019

Tabel 4. Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Teluk Dalam 6
Banjarmasin

No. Nama-nama siswa Kelas Hasil Belajar

1. Iful V 75
2. Noor Arifin V 74
3. Azizah V 75
4. Nur Aisyah V 75
5. Dadang V 80
6. Naldisyah V 80
7. Humainah V 78
8. Arbani V 78
9. Solihin V 75
10. Rinjani V 80
11. Ruslita V 78
12. Mulyadi V 80
13. Hendra V 75
14. Farhan V 78
15. Rusmawita V 76
16. Johansyah V 74
17. M. Ismail V 80
18. Saifullah V 78
19. Jumarianto V 76
20. Rusnani V 74
21. Hermansyah V 78
22. Maynani V 80
Jumlah 1,697

Untuk membuat analisis terhadap tabulasi pada kedua variabel tersebut dalam
kedua variable, maka dilakukan rekapitulasi satu tabel untuk memudahkan perhitungan

61
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

regresi. Adapun rekap hasil tabulasi yang dimaksud sebagai berikut:

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Penelitian Antara Variabel X dan Variabel Y


Lingkungan
Hasil Belajar
No. Nama-nama siswa Kelas Sekolah
(Y)
(X)
1. Iful V 58 75
2. Noor Arifin V 58 74
3. Azizah V 57 75
4. Nur Aisyah V 58 75
5. Dadang V 66 80
6. Naldisyah V 65 80
7. Humainah V 64 78
8. Arbani V 62 78
9. Solihin V 57 75
10. Rinjani V 71 80
11. Ruslita V 62 78
12. Mulyadi V 66 80
13. Hendra V 58 75
14. Farhan V 64 78
15. Rusmawita V 59 76
16. Johansyah V 59 74
17. M. Ismail V 65 80
18. Saifullah V 61 78
19. Jumarianto V 57 76
20. Rusnani V 58 74
21. Hermansyah V 62 78
22. Maynani V 67 80
Jumlah 1,354 1,697

1. Analisis Data
a. Perhitungan Korelasi
Perhitungan analisa statistik deskriptif dan korelasi menggunakan SPSS
versi 20 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Nilai Descriptive Statistics dengan SPSS 20


Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Lingkungan Sekolah 61,5455 3,98482 22
Prestasi belajar 77,1364 2,27398 22

Dari data N=22 di atas menunjukkan bahwa besarnya variabel


lingkungan belajar mempunyai rata-rata besaran 61,5455, sedangkan hasil
prestasi belajar adalah sekitar 77,1364.

62
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

Tabel 7. Hasil Korelasi X dan Y Menggunakan SPSS versi 20


Correlations
Lingkungan Prestasi belajar
Sekolah
Pearson Correlation 1 ,911**
Sig. (2-tailed) ,000
Lingkungan Sekolah Sum of Squares and Cross-
333,455 173,364
products
Covariance 15,879 8,255
N 22 22
Pearson Correlation ,911** 1
Sig. (2-tailed) ,000
Prestasi belajar Sum of Squares and Cross-
173,364 108,591
products
Covariance 8,255 5,171
N 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil tabel 7 menunjukkan bahwa besarnya thitung dengan ttabel pada taraf Sig.
hasil korelasi pada taraf sig. sebesar nilai 5%, maka thitung 10,7349 > ttabel 0,867,
0,000 yang berarti bahwa terjadi adanya sehingga hipotesis yang berbunyi “Tidak
hubungan (korelasi positif) antara adanya hubungan lingkungan sekolah
lingkungan sekolah dengan prestasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SDN Teluk
siswa sebesar 0,911 dengan tingkat Dalam 6 Banjarmasin” ditolak dan Ha yang
hubungan (korelasi) sangat kuat antara berbunyi “Adanya hubungan lingkungan
variable bebas (X) dalam penelitian ini sekolah dengan prestasi belajar siswa di
variable lingkungan sekolah dengan hasil SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin” diterima.
prestasi belajar variable terikat (Y). 2. Pembahasan
Adapun besarnya kontribusi variabel X Pembahasan ini dibuat berdasarkan
dengan Y didalam keterhubungan tersebut perhitungan dengan menggunakan SPSS
adalah: versi 20 maupun perhitungan manual di atas
KP = (0,911)2 x 100% maka hasilnya dapat diterangkan sebagai
KP = 82,99% berikut:
Artinya bahwa, koefisien determinasi1. Analisa statistik deskriptif menjelaskan
variabel X dengan Y sebesar 82,99% yang bahwa dari data N=22 di atas menunjukkan
menunjukkan bahwa besarnya sumbangan bahwa besarnya variabel lingkungan belajar
variabel X (lingkungan sekolah) pada mempunyai rata-rata besaran 61,5455,
prestasi belajar (Y) sebesar 82,99% sedangkan hasil prestasi belajar adalah
sedangkan sisanya 7,11% adalah faktor sekitar 77,1364.
diluar lainnya. 2. Analisa statitik menggunakan SPSS versi 20
mengungkapkan adanya hubungan (korelasi
b. Pengujian Hipotesis positif) antara lingkungan sekolah dengan
Dalam pengujian hipotesis pada prestasi belajar siswa sebesar 0,911 dengan
penelitian ini menggunakan uji pada nilai t tingkat interpretasi hubungan (korelasi)
seperti yang ditampilkan pada rumus di sangat kuat antara variable bebas (X) dalam
bawah ini: penelitian ini variable lingkungan sekolah
𝑟√n − 2 dengan hasil prestasi belajar variable terikat
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = (Y)
√1 − 𝑟 2
Hasil perhitungan manual didapat nilai t hitung Untuk dapat membuktikan hasil uji pada
3.
sebesar 10,7349. Jika dibandingkan hipotesis, dilakukan perhitungan manual

63
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

didapat nilai thitung sebesar 10,7349. Jika Saran-Saran


dibandingkan besarnya t hitung dengan ttabel1. Bagi Sekolah
pada taraf Sig. 5%, ternyata maka thitung Agar kepala sekolah beserta staf hendaknya
10,7349 > ttabel 0,867, sehingga hipotesis dapat mempertahankan bahkan
yang berbunyi “Tidak adanya hubungan meningkatkan lingkungan sekolah yang
lingkungan sekolah dengan prestasi belajar mampu meningkatkan hasil belajar bagi para
siswa di SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin” peserta didik. Seperti berusaha untuk
ditolak dan Ha yang berbunyi “Adanya melengkapi sarana dan prasarana yang masih
hubungan lingkungan sekolah dengan kurang.
prestasi belajar siswa di SDN Teluk Dalam 2.6 Bagi Guru
Banjarmasin” diterima. Agar guru menjaga lingkungan belajar yang
4. Berdasarkan perhitungan koefisien sudah baik bagi peserta didik agar tujuan
2
determinan (R ) Sebesar 0,8299, maka angka pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
ini menunjukan bahwa lingkungan sekolah 3. Bagi Peneliti
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa di Agar adanya penelitian selanjutnya tentang
SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin sebesar masalah yang belum terungkap dalam
82,99% dan sisanya 17,11% dipengaruhi penelitian ini.
oleh faktor lainya.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Daryanto,(2009). Panduan Proses Pembelajaran
Hasil pembahasan dan perhitungan Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.
dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobby Sutikno (2007)
1. Secara deskriptif variabel lingkungan belajar Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika
mempunyai rata-rata besaran 61,5455, Aditama
sedangkan hasil prestasi belajar adalah
sekitar 77,1364. Gulo, W. (2008). Strategi Belajar
2. Adanya hubungan (korelasi positif) antara Mengajar.Jakarta: Grasindo.
lingkungan sekolah dengan prestasi belajar
siswa sebesar r=0,911 dengan tingkat Irham, Muhamad.(2013). Psikologi Pendidikan
interpretasi hubungan (korelasi) sangat kuat. Teori Dan Aplikasi dalam Proses
3. Jika dibandingkan besarnya t hitung dengan Pendidikan.Jogjakarta: Ar-Russ Media
ttabel pada taraf Sig. 5%, ternyata maka thitung
10,7349 > ttabel 0,867, sehingga hipotesis Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun
yang berbunyi “Tidak adanya peran Tesis. Bandung: Alfa Beta.
lingkungan sekolah dalam hubungannya
dengan hasil belajar siswa Kelas V di SDN Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Hasil Belajar
Teluk Dalam 6 Banjarmasin” ditolak dan Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Ha yang berbunyi “Adanya peran lingkungan
sekolah dalam hubungannya dengan hasil Sardiman, A.M.(2011). Interasi & Motivasi Belajar
belajar siswa Kelas V di SDN Teluk Dalam Mengjar. Jakarta: PT.Raja Grasindo Persada
6 Banjarmasin” diterima.
4. Berdasarkan perhitungan koefisien
Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
determinan (R2) Sebesar 0,8299, maka angka Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
ini menunjukan bahwa lingkungan sekolah
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa Soemanto,
di Wasty.(2006).Psikologi
SDN Teluk Dalam 6 Banjarmasin sebesar Pendidikan.Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
82,99% dan sisanya 17,11% dipengaruhi
oleh faktor lainya. Suprijono, Agus.(2010). Cooperative

64
Jurnal Pahlaan Vol.14 / No.1 (2019)

Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subana. 2000. Statistic pendidikan. Bandung :


Pustaka Setia

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:


Alfabeta

Sugiyono 2013. Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta

Syah,Muhibbin.(2010). Psikologi
Pendidikan.Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Tu’u,Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan


Prestasi Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

65

Anda mungkin juga menyukai