KONSEP DASAR
A. Pengertian
menetap atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. (Engram, 1999)
Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
2001)
batas normal, tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. (Reeves, 2001).
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan
darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg menetap atau secara terus-menerus
serta mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi hingga hipertensi
maligna.
6
Serikat, dalam laporannya yang ke-5 pada tahun 1992 (JNC-V), dapat dilihat
7
B. Anatomi dan Fisiologi
paru ke seluruh tubuh . Selain itu juga sistem sirkulasi merupakan sarana
untuk membuang sisa – sisa metabolisme dari sel – sel ke ginjal paru –
paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi sisa metabolisme. Organ
8
Jantung itu terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yakni : otot
atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan dan
cara yang sama yaitu otot rangka, hanya saja lama kontraksi otot – otot
serta kontraktif, malahan serat- serat ini menghambat irama dan berbagai
1. Jantung
Strukturjantung
a. Atrium Kanan
b. Ventrikel kanan
9
dari atrium ke sirkulasi pulmonal ataupun sirkulasi sistemik.
Ventrikel kanan yang berbentuk bulan sabit yang unik berguna untuk
jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari sisi ventrikel kanan, di
dari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja ventrikel kanan lebih
c. Atrium kiri
terdapat katup sejati. Karena itu perubahan tekanan dalam atrium kiri
d. Ventrikel Kiri
e. Katup bikuspidalis
kanan.
10
f. Katuptrikuspidalis
g. Endokardium
sekali, yang terdiri dari jaringan indotel atau selaput lendir yang
h. Myocardium
i. Pericardium
2. Pembuluh Darah
1) Arteri Koronia
11
2) Arteri subklavikula
melewati aksila.
3) Arteri brachialis
4) Arteriradialis
5) Arterikarotis
6) Arteri temporalis
7) Arteri facialis
8) Arteri fulmonalis
kebelakang lutut
9) Arteri tibia
b. Kapiler
12
bawah mikroskop. Kapiler pembentuk anyaman di seluruh jaringan
4. Vena pulmonalis
paru.
C. Etiologi
13
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin
518)
D. Patofisiologi
perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada
14
Walaupun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan
(Mansjoer, 2001).
15
E. Manifestasi Klinik
(Smeltzer : 2001 ).
F. Penatalaksanaan
16
mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler dan menurunkan faktor
dengan obat dari golongan antisimpatis (β bloker, ACEi dan ARB), dan
antagonis).
G. Komplikasi
terjadi mencakup :
1. Perdarahan retina
3. Insufiensi ginjal
H. Pengkajian fokus
1. Aktivitas / istirahat
Takipnea.
17
2. Sirkulasi
palpitasi, perspirasi.
regimen obat)
atau lemah.
kuat
epigastrium.
18
3. Integritas Ego
bicara.
4. Eliminasi
5. Makanan / Cairan
- mual muntah.
6. Neurosensori
19
- Berdenyut, sakit kepala suboksipital.
- Gangguan penglihatan
- Episode epitaksis
7. Nyeri / Ketidaknyamanan
8. Pernafasan
- Riwayat merokok.
9. Keamanan
20
Keluhan / gejala : gangguan koordinasi / cara berjalan episode
serebrovaskuler / ginjal
obat/alkohol.
hari
darah.
Pemeriksaan Penunjang
hiperkoagulabilitas, anemia.
21
12. Kreatinin
13. Glukosa
hipertensi).
14. Elektrokardiografi
konduksi.
17. Urinalisa
adanya diabetes.
terjadinya hipertensi.
22
I. Pathway dan Masalah Keperawatan
Garam, Lemak
Edema Arteriosklerosis
Gangguan KKerusakan
keseimban integritas Vasokontriksi Aliran darah Tekanan vaskuler
gan cairan kulit
(kelebihan) Pembuluh darah serebral
nutrisi
Perubahan
Perfusi jaringan otak Fatique perfusi
jaringan
Intoleransi aktivitas
23
Sinkope
aayyyyy
24
(Brunner & Suddarth, 2001 : 899)
J. Fokus Intervensi
25
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan curah jantung
kembali normal.
- Mempertahankantekanandarahdalam rentang
Intervensi :
dan leher.
26
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat
kemampuan.
diperlukan.
intoleransi fisiologi.
Intervensi :
vaskuler serebral.
terkontrol
27
- Mengungkapkan metode yang memberikan
pengurangan.
Intervensi :
menghentikan perdarahan.
kembali seimbang.
28
Intervensi :
selama 24 jam.
tambahan.
kerusakan kulit.
Intervensi :
29
c. Ubah posisi sering ditempat tidur/kursi, bantu latihan rentang
gerak pasif/aktif.
kelembaban / ekskresi.
siku/tumit
sadar/berorientasi.
Intervensi :
30
d. Dorong latihan kaki aktif/pasif, hindari latihan isometrik.
elektrlit.
normal.
Intervensi :
31
e. Atasi malalah dengan pasien untuk mengidentifikasi cara
mandiri.
aktivitas.
cidera.
32
- Individu akan mengungkapkan suatu keinginan
mencegah cidera.
Intervensi :
menyebabkan vertigo.
33