Anda di halaman 1dari 3

Tugas sejarah bulu tangkis

Nama : Salsa Billa


Absen : 15

Mulanya bulu tangkis pertama kali ditemukan atau diciptakan bukan sebagai olahraga dengan
memukul shuttlecock, melainkan suatu upacara adat atau sebagai hiburan.
Pada 2000 tahun lalu, ada yang menyebutkan olahraga bulu tangkis dimainkan di Mesir, Cina
dan India. Olahraga ini sudah dimainkan menggunakan alat sebagai objek pukulan. Akan tetapi
belum menggunakan sebuah alat sebagai pemukulnya.

Kemudian permainan ini dikembangkan di Mesir Kuno, India, dan Cina menggunakan kaki.
Terdapat sejarah yang mencatat awal mula permainan bulu tangkis berasal dari negara
Tiongkok, Jianzi dengan melakukan sebuah permainan yang menggunakan objek dan
mempertahankannya agar tidak jatuh di lantai menggunakan kaki.
Menurut versi lain, bulu tangkis telah dimainkan di Inggris sejak pertengahan zaman. Pada
waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledore) dan menjaga kok tetap di udara
dan mencegahnya dari menyentuh tanah.

Permainan ini cukup populer di kalangan warga London, karena permainan ini dimainkan di
setiap sudut jalan. Pada tahun 1854 di London sebuah majalah memublikasikan kartun tentang
permainan ini.

Sementara pada saat zaman kolonial Inggris, para tentara membawa permainan ini ke Jepang,
Cina, dan Siam (Thailand). Kemudian permainan ini menjadi permainan yang dilakukan di
negara kolonial Inggris.

Permainan Kompetitif Pertama

Saat belajar permainan bulu tangkis dengan cara khas tradisional setempat, tentara Inggris ini
membuat adaptasi mereka sendiri untuk olahraga. Adaptasi olahraga bulu tangkis yang mereka
lakukan terutama dengan menambahkan jaring.

Tentara Inggris tersebut juga menyebut olahraga bulu tangkis sebagai "Poona" atau "Poonah".
Nama lain bulu tangkis tersebut diambil dari nama kota mereka bermarkas, yaitu Pune.

Berawal dari permainan tersebut bulu tangkis dikembangkan menjadi olahraga yang lebih
kompetitif sebagai hiburan. Permainan yang kompetitif pertama kali dimainkan di India, Pune
pada abad ke-19 dan dikembangkan oleh tentara Inggris.

Kemudian para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penjual mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore a new game" (Battledore bulu
tangkis sebuah permainan baru).
Hal ini menggambarkan permainan tersebut dimainkan Gedung Badminton (Badminton House)
estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Organisasi Internasiona
Permainan badminton pada zaman itu belum jelas tentang peraturan yang digunakan. Maka
pada tahun 1877 rancangan peraturan pertama kalinya ditulis oleh Klub Badminton Bath di
Inggris.

Baru pada tahun 1893 dibentuklah Asosiasi Bulutangkis di Inggris dan digelar pertandingan
internasional pada tahun 1899. Kejuaraan ini populer dengan nama All England dan dikenalkan
ke negara-negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan negara Skandinavia.

Setelah dipelopori Asosiasi Bulutangkis di Inggris maka bulu tangkis sangat pesat
berkembangnya. Olahraga ini sangat populer dikalangan masyarakat dan berkembang di
negara mana pun.

Sejak saat itu, kemudian dibentuklah organisasi tingkat dunia yang dinamakan IBF atau
International Badminton Federation yang didirikan pada 1934. Pelopornya adalah negara
Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, Prancis, serta
India yang bergabung sebagai afiliasi pada 1936.

Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, terdapat usulan
pergantian nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation
(BWF).

Bulu Tangkis Indonesia


Perkembangan bulu tangkis di Indonesia tak lepas dari daerah jajahan Inggris yaitu Malaysia
dan Singapura yang disusupkan di Indonesia bagian barat yaitu Sumatera kira-kira tahun 1930,
bahkan hingga Jakarta.

Pada tahun 1933, perkumpulan bulu tangkis sudah ada di Jakarta yang popular, yaitu
"Bataviase Badminton Bond" dan "Bataviase Badminton League" kemudian kedua perkumpulan
tersebut bergabung menjadi "Bataviase Badminton Unie" (BBU).

Kemudian pada masa penduduk Jepang tahun 1942, bulu tangkis berkembang secara pesat
karena suasana anti barat yang diciptakan Jepang kemudian diusulkan untuk mengganti istilah
Badminton yang dianggap asing dengan istilah Indonesia.

RMS. Tri Tjondrokusumo pada saat itu yang menjabat sebagai ketua ISI bagian Badminton,
mengusulkan nama "bulu tangkis" sebagai pengganti nama badminton, sehingga dapat diterima
dengan kalangan umum di Pulau Jawa dan di seluruh Nusantara.

Baru pada tanggal 4-6 Mei 1951 para tokoh bulutangkis Indonesia menyelenggarakan kongres
di Bandung. Tepat pada 5 Mei 1951, badan bulu tangkis tingkat nasional lahir dan diberi nama
PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).
Pertemuan tanggal 5 Mei 1951 juga merupakan awal sejarah bulu tangkis di Kota Bandung dan
dicatat sebagai kongres pertama PBSI dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja.

Anda mungkin juga menyukai