Pendahuluan
Penyakit ginjal dan saluran kemih dapat asimtomatik sampai kerusakan 70-80%
sehingga diperlukan pemeriksaan lab. yang dapat mendeteksi sedini mungkin kelainan tsb.
Peradangan pada sal.kemih bagian bawah dapat naik/asenderen mengenai ginjal sampai
terjadi kegagalan fungsi ginjal.
Urinalisis : informasi diagnostik kelainan morfologik/anatomik sebelum terjadi kelainan
fungsi.
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah
metabolism dan racun tubuh dalam bentuk urin, yang kemudian dikeluarkan dari
tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi
kimia darah.
Gangguan ginjal : Peningkatan BUN dan Kreatinin
patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin
Proses Pembentukan Urin
1. Filtrasi
2. Sekresi
3. Reabsorbsi
Proses Filtrasi
Transport pasif
Glomerulus-capsula Bowmann n Barrier filtrasi
Endothelium kapiler glomerulus (Kapiler Fenestra)
Membrana Basalis: Aselular, gel (Glycoprotein & proteoglycan) n Sel epitel : podocyte.
Sel mesangial : Phagosit, myofilamen
GFR = U V
w
P
w
Clearance : kemampuan ginjal untuk membersihkan suatu zat per satuan waktu.
C = GFR
In
ginjal dapat membersihkan 0,01 mg/ml creatinin dari 200 ml plasma setiap menit
Reabsorbsi
Transport aktif dan pasif
Tubulus-kapiler peritubular
Transport Maximum (Tm)
Renal plasma threshold
Difusi
Difusi difasilitasi : carrier atau transporter
Transport aktif primer
Transport aktif sekunder : Cotransport dan countertransport
Endocytosis
Solvent drag
Mengembalikan/menarik bahan-bahan yang masih digunakan oleh tubuh
no zat jumlah filtrat % reabsorbsi Jumlah diekskresi di
glomerulus (hari) urin (hari)
1 glukosa 170,0 gr 100,0 0,0 gr
2 air 150,0 L 99,0 1,5 L
3 calsium 17,0 gr 98,8 0,2 gr
4 garam 700,0 gr 98,0 15,0 gr
5 phosphat 5,1 gr 80,0 1,2 gr
6 urea 50,0 gr 40,0 30,0 gr
Glukosa Tm
1. VOLUME URIN
Vol. Normal : 1200 – 1500 ml/24 jam
Produksi urin dipengaruhi :
- luas permukaan badan
- intake cairan
- kelembaban udara
- aktifitas fisik/ psikis
- obat : antipiretik, analgesik, diuretik
2. WARNA URIN
Normal disebabkan oleh pigmen:
- urokrom (ginjal)
- uroeritrin (timbunan asam urat)
- urobilin
Patologis :
- seperti teh(bilirubin), merah(darah,Hb,myoglobin), hitam(melanin), hijau(biliverdin),
putih susu(khilus), putih keruh(nanah).
3. KEJERNIHAN
Normal : jernih
Keruh sejak dikemihkan :
fosfat jumlah banyak(tdk ada arti klinis), nanah, khilus, darah
Keruh setelah didiamkan :
amorf fosfat, bakteri berkembang biak
4. BUIH
Normal : setelah dikocok buih cepat hilang
Abnormal :
- buih putih bertahan lama (proteinuria)
- buih berwarna kuning (bilirubinuria)
6. BAU
Abnormal :
- Bau buah-buahan :asaal benda keton
- Amoniak : perombakan amoniak
- Asam sulfat : perombakaan protein
- Bau tinja : perforasi usus ke VU
- Busuk : keganasan sal.kemih
7. GLUKOSURI
Keadaan glukosuria dapat disebabkan :
- gangguan reabsorbsi tubulus
- nilai ambang ginjal terlampaui > 180 mg/dl serum
8. BILIRUBIN
Normal : negatif
Patologis : bilirubin positip (liver disease, obstruksi bilier)
10. HEMOGLOBIN
Normal : negatip
Positip pada anemia hemolitik yang berat
Bedakan Hemoglobinuria dengan hematuria.
11. Nitrit
tes nitrit positip menandakan adanya bakteriuria (bakteri yang mengubah nitrat menjadi
nitrit)
Dipengaruhi 3 faktor : jenis bakteri (Enterobactericeae), jumlah nitrat, lamanya urin di
VU
B. Kelainan Fungsi :
1. Fungsi glomerulus :
ureum, kreatinin, LFG/GFR
2. Fungsi tubulus:
BJ, Na urin, glukosa
3. Fungsi tubulus dan glomerulus :
volume urin, beta 2 mikroglobulin
asam urat darah.
Kreatinin
Merupakan pemeriksaan terbaik dan mudah untuk mengukur permeabilitas glomerulus
Relatif sedikit dipengaruhi oleh daging dalam makanan, kecuali pada GFR yang rendah.
Orang tua GFR turun dan massa otot juga berkurang, maka kadar kreatinin yang normal
belum tentu menyatakan fungsi ginjal normal.
Penurunan bukan karena gangguan fungsi ginjal dapat dijumpai pada perubahan massa
otot : kelaparan, wasting diseases, pasca bedah, dan penderita dalam pengobatan
kortikosteroid. Sedangkan peningkatan pada refeeding
Pada kehamilan GFR meningkat akan menurunkan kreatinin
Ureum
Ureum dibentuk di hati sebagai produk ikatan dari deaminasi asam amino.
Difiltrasi oleh glomerulus dan mendifusi kembali secara pasif di tubuli.
Ureum kurang memberi penilaian fungsi ginjal yang akurat dibandingkan dengan
kreatinin.
Ureum meningkat pada proses katabolik diet tinggi protein(daging) dan perdarahan
saluran cerna. Sebaliknya menurun pada diet rendah protein dan penyakit hati.
Prerenal uremia
Ditemukan pada :
- Dehidrasi
- Diet tinggi protein
- Katabolisme protein
- Starvation
- Reabsorbsi darah pada perdarahan saluran cerna
- Terapi kortisol
- Perfusi menurun/shock
Ratio ureum/kreatinin > 40, dengan kratinin normal
Normal ratio ureum/kreatinin antara 24 - 40