Anda di halaman 1dari 20

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.12. Menganalisis pengelolan dana kas perusahaan 3.12.1 Menginterpretasikan konsep kas bank
di bank 3.12.2 Mengidentifikasi ruang lingkup
rekonsiliasi bank
3.12.3 Menguraikan prinsip pengelolaan dan
pengendalian internal kas perusahaan di
bank
3.12.4 Menganalisis penyebab perbedaan saldo
kas perusahaan dan saldo di bank
4.12. Melakukan pengelolaan dana kas 4.12.1 Melakukan pembukuan mutasi kas
perusahaan di bank perusahaan di bank
4.12.2 Menyusun laporan rekonsiliasi bank
4.12.3 Menyusun jurnal penyesuaian

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran scientific,


model pembelajaran problem based learning , peserta didik mampu:
3.12.1 Menginterpretasikan pengertian kas bank dengan benar, tepat dan lancar
3.12.2 Menginterpretasikan ruang lingkup rekonsiliasi bank dengan benar,tepat dan lancar
3.12.3 Menguraikan prinsip pengelolaan dan pengendalian internal kas perusahaan di bank dengan
kritis,lancar dan tepat
3.12.4 Menganalisis penyebab perbedaan saldo kas perusahaan dan saldo di bank dengan kritis,
lancar dan tepat
4.12.1 Melakukan pembukuan mutasi kas perusahaan di bank dengan teliti,kerjasama dan
komunikatif
4.12.2 Menyusun laporan rekonsiliasi bank dengan teliti, kerjasama dan komunikatif
4.12.3 Menyusun jurnal penyesuaian dengan teliti,kerjasama dan komunikatif

Akuntansi Keuangan XI | 1
Petunjuk Penggunaan Handout
Untuk mendapatkan hasil penguasaan belajar yang maksimal, anda diminta untuk mengikuti saran
cara menggunakan hand out ini sebagai berikut:
1. Perhatikan peta konsep dari hand out ini agar anda dapat mengetahui maksud dan tujuan serta
cakupan pembahasan materi dalam bahan ajar ini.
2. Hand out ini akan digunakan dalam 3x pertemuan dalam materi pengelolaan dana kas perusahaan
di bank
3. Kerjakan setiap aktivitas, latihan, kasus dan tugas yang terdapat pada bahan ajar ini dengan
seksama.
4. Untuk menyamakan persepsi pemahaman anda, bacalah rangkuman yang terdapat pada hand out
5. Pelajarilah umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran pada tiap materi yang terdapat pada hand
out

Pengendalian Internal Kas Perusahaan

PENCATATAN OLEH PERUSAHAAN PENCATATAN OLEH BANK

SALDO PERKIRAAN KAS SALDO REKENING KORAN

Laporan Rekonsiliasi Bank

2 | Akuntansi Keuangan XI
Pengelolaan Dana Kas Perusahaan
di Bank

Pada kegiatan usaha bank diperlukan adanya


laporan yang dibuat oleh bank baik laporan
keuangan maupun non keuangan untuk keperluan
intern atau ekstern. Dalam pembuatan laporan
terkait kegiatan usaha bank tersebut, sering ditemui
terjadinya penyimpangan kewenangan.
Penyimpangan kewenangan tersebut salah satunya
adalah pemalsuan transaksi perbankan. Hal itu
yang terjadi pada kasus pemalsuan rekening koran
untuk pengajuan kredit (KPR maupun pinjaman
bank lainnya). Kas bank menjadi harta perusahaan paling likuid ,karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering
menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Itulah sebabnya di dalam akuntansi untuk kas, memerlukan
prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Salah satu
tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawasan kas adalah dengan menyetorkan semua kas yang diterima ke
bank. Namun dalam hal ini rekening koran bank justru menjadi sasaran kecurangan. Salah satu pengendalian
dan pengawasan terhadap kas dengan melakukan penyesuaian/rekonsiliasi bank atas bukti transaksi antara pihak
bank dan nasabah sehingga perusahaan pun dapat mengetahui kekeliruab atau kesalahan yang terjadi antara
kedua belah pihak

Akuntansi Keuangan XI | 3
Konsep Kas Bank

Kas adalah aktiva lancar baik berupa uang tunai atau benda lain yang segera dapat dijadikan uang tunai
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada kegiatan umum perusahaan. Kas dapat
berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai
alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas bank adalah jumlah uang tunai yang disimpan di bank dalam bentuk rekening tabungan dan
giro/bilyet yang dapat ditarik setiap saat. Kas juga terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, wesel pos
(money orders), dan deposito. Perusahaan menerima kas terutama melalui penjualan produk/jasa,
melalui penjualan asset lain, melalui pinjaman, dan melalui penerimaan kas dari penanaman modal
pemilik perusahaan. Di sisi lain perusahaan menggunakan kas untuk membayar biaya operasi berjalan
(misal: upah, utility, pajak), untuk membeli tambahan gedung, tanah, dan perluasan operasi lain, untuk
membayar kembali pinjaman dan membayar keuntungan pemilik atas investasi yang telah dilakukan”

4 | Akuntansi Keuangan XI
Pembukuan Mutasi Kas Perusahaan
di Bank

Kas bank merupakan sisa rekening giro perusahaan yang bisa dipakai secara bebas untuk
pembiayaan berbagai transaksi atau kegiatan perusahaan. Ragam transaksi yang dilakukan bisa berupa
penyetoran, penarikan, dan pemindahan. Kas menjadi aktiva paling lancar yang harus disediakan
dalam jumlah yang tepat. Hal ini lantaran kelebihan kas bisa menyebabkan idle kas namun jika
kekurangan bisa menyebabkan tersendatnya aktivitas perusahaan.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka kas bank dari sebuah perusahaan bisa bertambah dan
berkurang. Hal itu tak lain karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan. Transaksi yang
menyebabkan bertambah dan berkurangnya kas bank inilah yang disebut sebagai mutasi kas bank.
Apa itu mutasi kas bank? Bagaimana pula contoh pencatatannya?
A. Pengertian Mutasi Kas Bank

Mutasi dipahami sebagai suatu pemindahan. Begitupun dalam kas bank, mutasI merupakan suatu
pemindahan dari satu akun ke akun lain. Pemindahan akun ini dilakukan karena adanya transaksi –
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.

B. Dokumen Mutasi Kas Bank


Dokumen mutasi kas bank dibagi menjadi dua, yaitu dokumen penerimaan kas dan dokumen
pengeluaran kas.
1. Dokumen penerimaan kas
a. Faktur penjualan tunai.
b. Daftar surat pelunasan piutang dari debitur.
c. Memo dari bank atas penerimaan piutang melalui transfer
d. Bukti setor ke bank, untuk mengecek dana yang disetorkan ke bank.
e. Bukti penerimaan kas yang dibuat perusahaan.
2. Dokumen pengeluaran kas
a. Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan.
b. Faktur pembelian tunai.
c. bukti penerimaan barang.
d. Bukti pengeluaran kas kecil
e. Faktur pembelian kredit, sebagai bukti pendukung pembayaran.

Akuntansi Keuangan XI | 5
B. Pencatatan Mutasi Kas Bank
Secara sederhana, transaksi penerimaan kas dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas sedangkan
transaksi pengeluaran kas dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas. Jurnal Penerimaan Kas dan
Jurnal Pengeluaran Kas ini akan diposting secara berkala ke dalam Buku Besar agar diketahui saldo
kas perusahaan tersebut. Berikut adalah beberapa mutasi kas yang dilakukan serta dimana
pencatatannya untuk akuntansi perusahaan :
1. Penerima dana uang atau cek yang diterima dari pihak lain. Transaksi penerimaan seperti ini
umumnya akan dicatat dalam buku Jurnal Penerimaan Kas.
2. Penyetoran uang tunai atau cek ke bank. Transaksi ini akan dicatat dalam bentuk Daftar Setoran
ke Bank yang didasarkan pada slip setoran.
3. Pengeluaran kas umum dengan cek atau bilyet giro. Hal ini berupa penarikan uang simpanan di
bank, termasuk pengeluaran untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. Transaksi
ini akan dicatat dalam buku Jurnal Pengeluaran Kas atau di Cek Register.
4. Pengeluaran kas kecil khusus untuk suatu pembayaran yang dianggap rumit jika dibayar memakai
cek atau dalam dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Transaksi ini akan dicatat dalam buku Jurnal
Kas Kecil.

D. Contoh Cara Pencatatan Mutasi Kas Bank

Bagi seorang akuntan di perusahaan, maka harus memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas
bank. Agar lebih memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas bank, berikut adalah contohnya
Mutasi Kas Bank
Tanggal Transaksi

1 Desember 2019 Diterima pembayaran dari Toko A dengan faktur no.10 dam slip setor bank no.200
sebesar Rp10 juta

5 Desember 2019 Pembayaran utang kepada Toko B dengan faktur no.11 melalui cek nomor 12
sebesar Rp20 juta serta mendapatkan potongan Rp500 ribu.

10 Desember 2019 Diterima pembayaran dari Toko C dengan faktur no.21 dan slip setor bank no. 201
sebesar Rp20 juta dan dengan potongan Rp1 juta

15 Desember 2019 Diterima pembayaran dari PT.D atas faktur no.39 dan slip setor bank no.304
sebesar Rp100 juta

20 Desember 2019 Pembayaran utang dengan cek no.300 kepada PT. E sebesar Rp30 juta

23 Desember 2019 Penerimaan atas penjualan tunai sebesar Rp50 juta dengan slip setor no.305
C.Dokumen
6. Dokumen Mutasi
Mutasi Kas
KasBank
Bank
29 Desember 2019 Pengeluaran untuk perlengkapan Rp1 juta, operasional kendaraan Rp500 ribu, air
dan listrik Rp 500 ribu.

6 | Akuntansi Keuangan XI
Berdasarkan informasi catatan kas bank di atas, maka dapat dibuat jurnal kas nya sebagai berikut :

Jurnal Kas Masuk


Debet Kredit
Nomor
Tgl Ket. Ref Kas Bank Potongan Piutang Rekening No. Jumlah
Slip
Penjualan Dagang Rek

1 Toko A 200 10.000.000 - 10.000.000


Des

10 Toko C 201 20.000.000 1.000.000 21.000.000


Des

15 PT. D 304 100.000.000 - 100.000.000


Des

23 Penjualan 305 50.000.000 - 50.000.000 305 50.000.000


Des Tunai

180.000.000 1.000.000 181.000.000

Jurnal Kas Keluar


Debet Kredit
Nomor
Tgl Ket. Ref Utang Potongan
Slip Rekening Jumlah Kas Bank
Dagang Pembelian

5
Toko B 11 20.000.000 Biaya Angkut 500.000 19.500.000
Des

20
PT.E 300 30.000.000 - 30.000.000
Des

29
Pembayaran 304 Perlengkapan 1.000.000 1.000.000
Des

Ops.
500.000 500.000
Kendaraan

Air dan listrik 500.000 500.000

Total 50.000.000 2.000.000 500.000 51.500.000

Berdasarkan jurnal di atas,maka bisa dibuat buku besar bulan desember sebagai berikut :
BUKU BESAR

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo

1 Desember Saldo D 100.000.000

31 Desember Rekap Penerimaan KKM 181.000.000 D 281.000.000

31 Desember Rekap Pengeluaran KKK 51.500.000 D 229.500.000

Perlu diingat pula bahwa mutasi kas bank ini harus diawasi dan diperiksa oleh internal perusahaan secara
berkala ataupun sidak. Pemeriksaan tersebut dilakukan melalui beberapa cara seperti menguji catatan dan
dokumen,serta memeriksa fisik kas melalui perhitungan

Akuntansi Keuangan XI | 7
Prinsip Pengelolaan dan
Pengendalian Internal
Kas Perusahaan

“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas disebut arus kas.” (IAI, 2002: 02). Cash on hand adalah saldo kas yang ada ditangan perusahaan (biasa
disebut denga Kas saja), sedang rekening giro adalah kas yang ada di Bank (disebut dengan Kas Bank atau
Bank saja). Kas terdiri dari pengelolaan kas kecil dan kas bank yang menjadi harta perusahaan paling likuid
,karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Itulah sebabnya
di dalam akuntansi untuk kas, memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan
kas maupun pengeluaran kas.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawasan kas adalah dengan menyetorkan semua kas
yang diterima ke bank. Sehingga perusahaan harus membuat mekanisme untuk mengontrol pengeluaran
atau penerimaan kas dari bank. Pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik semua transaksi
penerimaan atau pembayaran dalam jumlah besar harus dilakukan dengan cek yaitu melalui bank,
sedangkan untuk penerimaan dan pembayaran tunai yang jumlahnya relatif kecil dilakukan melalui kas
kecil.
Agar kas tidak disalahgunakan atau tidak dijadikan objek kecurangan, perlu diadakan pengendalian
terhadap kas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengendalian kas adalah
1. Penerimaan kas
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas dari
piutang dan penerimaan pinjaman dari pembelian kredit.
Prinsip-prinsip pengendalian internal terhadap kas antara lain :
a. Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyampaian kas.
b. Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan harus disetor dalam jumlah yang penuh
ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
c. Dibedakan antara fungsi pengelolan dan pencatat kas.
d. Setiap hari dibuat laporan kas baik dari fungsi pengelola kas maupun dari fungsi pencatatan
penerimaan kas.
e. Secara internal, tanpa pemberitahuan lebih dahulu, diadakan pemeriksaan kas.
f. Catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan catatan setoran
ke bank yang terdapat dalam rekening koran bank.

8 | Akuntansi Keuangan XI
2. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan untuk membayar berbagai macam transaksi dibuatkan prinsip
pengendaliannya. Metode pengendaliannya, antara lain:
a. Setiap pengeluaran kas yang relatif cukup besar dilakukan dengan cek, atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau pemindah bukuan.
b. Pengeluaran kas sifatnya rutin dan tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya relatif
kecil), dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan sistem imprest.
c. Digunakan sistem voucher untu menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran kas memang untuk
perusahaan.
d. Dipisahkan antara yang menulis cek, yang menandatangani dan yang mencatat kas memang untuk
perusahaan.
e. Diadakan pemeriksaan mendadak dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, dengan sistem pengendalian kas ini, transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan setoran yang tercantum dalam rekening koran bank, dan
catatan pengeluaran kas (atau register cek) dapat direkonsiliasi dengan cek yang diuangkan ke bank,
yang tercantum dalam rekening koran bank.
3. Pemeriksaan kas
Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Tata cara
pemeriksaan kas adalah :
a. Saldo kas perusahaan dicocokan dengan keadaan fisik uang dan benda-benda lain yang ada pada
perusahaan.
b. Diadakan pengujian terhadap catatan-catatan dan kegiata-kegiatan perusahaan seperti kegiatan
penyimpanan uang di bank atau pengeluaran uang dengan menggunakan cek.

PENCATATAN OLEH PERUSAHAAN PENCATATAN OLEH BANK

SALDO PERKIRAAN KAS SALDO REKENING KORAN

Rekonsiliasi

Akuntansi Keuangan XI | 9
Ruang Lingkup Rekonsiliasi

Perusahaan dapat memanfaatkan catatan pihak


Rekonsiliasi
bank untuk mengawasi catatan kas perusahaan
Bank

Proses penyesuaian informasi yang merinci perbedaan


antara catatan keuangan di bank sebagai pengelola transaksi
dan catatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan pihak bank
berupa rekening koran (bank statement) sehingga bisa dicatat
dalam laporan keuangan perusahaan dengan benar.

Perbedaan catatan informasi keuangan tersebut muncul ketika nasabah yang


melakukan transaksi belum dicatat oleh pihak bank, dalam kasus ini rekening
koran nasabah dianggap yang benar. Sebaliknya, jika terdapat perbedaan dari
catatan pos-pos lainnya, maka rekening koran dari pihak bank dan catatan
perusahaan perlu melakukan penyesuaian

Laporan alur keluar masuk uang nasabah di rekeningnya dalam


kurun waktu tertentu sesuai permintaan. Rekening koran
menjadi bukti bahwa nasabah memiliki penghasilan atau arus
kas di bank tersebut

10| Akuntansi Keuangan XI


BANK SIMULASI
JAKARTA
Tlp.098125580331, Fax.88899143, Email:banksimulasi_jkt@yahoo.com

REKENING KORAN
PT ADIKARYA
Keterangan Debet Kredit Saldo
Saldo awal Rp 55.000.000
Cek Dana Kas Kecil Rp 500.000 Rp 54.500.000
Cek Toserba Parahiyangan Rp 15.000.000 Rp 69.500.000
Cek Toserba Mahakam Rp 10.000.000 Rp 79.500.000
Cek Toserba Mitra Rp 5.000.000 Rp 84.500.000
Bilyet Giro PT Karya Rp 12.500.000 Rp 72.000.000
Bilyet Giro PT Prima Karya Rp 20.000.000 Rp 52.000.000
Penjualan Tunai Rp 12.583.200 Rp 64.583.200
Cek air,listrik,telepon Rp 2.000.000 Rp 62.583.200
Bunga Rp 623.030 Rp 63.206.230
Biaya administrasi Rp 250.000 Rp 62.956.230
Biaya cek Rp 30.000 Rp 62.926.230

1. Mengecek ketelitian pencatatan kas perusahaan dengan pencatatan kas


di bank.
2. Mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah dilakukan oleh
bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
3. Untuk membuktikan bahwa semua transaksi kas dan pencatatannya
telah dilakukan dengan benar

Secara umum, sebuah perusahaan sedikitnya akan melakukan proses


rekonsiliasi bank ini selama sekali dalam setiap akhir bulan. Rekonsiliasi
bank ini akan dilakukan setelah bank yang bersangkutan mengirimkan
laporan bank perusahaan yang berisikan saldo awal kas, berbagai jenis
transaksi selama satu bulan serta saldo akhir kas pada bank tersebut.

Akuntansi Keuangan XI | 11
Berikut ini merupakan beberapa penyebab terjadinya rekonsiliasi bank atau
perbedaan saldo akhir kas perusahaan dengan catatan koran dari pihak perbankan
yaitu :

Piutang Wesel

Piutang wesel bisa diartikan sebagai hutang klien yang menggunakan surat
perjanjian yang mengikat serta menjamin berupa aset jika sewaktu-waktu
terjadi masalah. Pada umumnya, piutang wesel bisa menjadi faktor
terjadinya rekonsiliasi bank dikarenakan dana dikirim lewat jasa bank.
Piutang wesel ini juga biasanya memiliki masa perjanjian kurang dari satu
tahun.

Deposit In Transit

Rekonsiliasi bank juga bisa terjadi akibat adanya perbedaan catatan kas
perusahaan dan bank karena pengaruh deposit in transit. Deposit in transit
juga sering disebut sebagai setoran dalam perjalanan. Pada umumnya,
deposit in transit ini terjadi saat terdapatnya setoran dana di akhir bulan
yang telah dicatat oleh perusahaan pada bulan tersebut. Namun, pihak
bank baru bisa mencatat dana tersebut pada bulan selanjutnya.

Beban dan Pendapatan Bank

Rekonsiliasi bank juga bisa disebabkan oleh beban bank. Beban bank yang
dimaksud bisa berupa beban administrasi, biaya pelayanan ataupun biaya
penulisan cek serta beban bank lainnya. Pendapatan bunga bank yang
belum dicatat sepenuhnya oleh perusahaan juga masuk ke dalam beban
bank.

12| Akuntansi Keuangan XI


Outstanding Check

Outstanding check merupakan cek yang masih beredar dan dapat


menyebabkan terjadi suatu rekonsiliasi bank. Singkatnya, outstanding
check ini telah tercatat oleh perusahaan akan tetapi, belum sepenuhnya
tercatat dari pihak bank. Pada kasus lainnya, bisa juga cek tersebut belum
sempat dicairkan oleh pihak bank kepada penerima cek.

Kesalahan Pencatatan

Faktor penyebab rekonsiliasi bank selanjutnya adalah terjadinya kesalahan


pencatatan. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh pihak bank ataupun dari
pihak perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, penanggung jawab
perusahaan yang mengurus laporan keuangan perusahaan melakukan
kesalahan pencatatan nominal uang atau sebaliknya, karyawan bank yang
bertindak selaku penanggung jawab pengelolaan uang perusahaan juga
melakukan kesalahan pencatatan.

Kredit Bank

Rekonsiliasi bank juga bisa terjadi karena terdapatnya kredit bank. Kredit
bank yang dimaksud bisa berupa penagihan ataupun deposito dari pihak
bank. Transaksi jenis ini hanya bisa diketahui jika nasabah menerima
rekening koran.

Not Sufficient Fund

Not sufficient fund merupakan cek kosong yang tidak memiliki dana. Hal
ini terjadi ketika perusahaan menerima cek pembayaran dari pelanggan.
Namun, setelah dicek, cek tersebut tidak bisa dicairkan karena dana yang
kurang atau tidak cukup di bank.

Akuntansi Keuangan XI | 13
A. Menurut Catatan Perusahaan B. Menurut Catatan/Rekening
Koran Bank

Menambah jika: Menambah jika :


1. Penerimaan yang sudah dicatat 1. Setoran/penerimaan yang sudah dicaat
oleh bank, tapi belum dicatat oleh oleh perusahaan, tapi belum dicatat
perusahaan. Contohnya : transfer oleh bank. Contohnya : setoran dalam
bank, jasa giro, hasil inkaso proses, penerimaan tagihan belum
bank,dll. disetor ke bank.
2. Kesalahan mencatat pengeluaran 2. Kesalahan mencatat pengeluaran terlalu
terlalu besar/tinggi. tinggi.
3. Kesalahan mencatat penerimaan 3. Kesalahan mencatat penerimaan terlalu
terlalu rendah. rendah.

Mengurangi jika : Mengurangi jika :


1. Pengeluaran yang sudah dicatat 1. Pengeluaran yang sudah dicatat oleh
oleh bank, namun belum dicatat perusahaan, belum dicatat oleh bank.
oleh oerusahaan. Contohnya : Contohnya : cek dalam peredaran.
biaya administrasi bank, cek di 2. Kesalahan mencatat pengeluaran
tempat (pengambilan uang dari terlalu rendah.
bank tidak mempergunakan cek 3. Kesalahan mencatat penerimaan terlalu
melainkan menggunakan formulir tinggi.
khusus dari bank)
2. Kesalahan mencatat pengeluaran
terlalu rendah.
3. Kesalahan mencatat penerimaan
terlalu tinggi.
4. Setoran cek yang ditolak/tidak
cukup dana.

14| Akuntansi Keuangan XI


1. Buat dua kolom untuk bank dan rekening bank menurut perusahaan, tulis saldo
menurut bank dan saldo menurut perusahaan
2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo menurut bank yaitu :
3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo menurut buku
4. Hitunglah saldo menurut bank dan saldo menurut perusahaan yang telah
disesuaikan, keduanya saldonya harus sama.
5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir tiga di atas yaitu hal-
hal yang tercantum pada saldo menurut perusahaan.
6. Berbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan,
sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

Dalam menyusun laporan rekonsiliasi bank, terdiri beberapa bentuk yaitu :


1) Bentuk Skontro (account form).Dalam bentuk ini saldo rekening koran bank dan saldo kas
bank memurut catatan perusahaan disajıkan dengan bentuk sebelah menyebelah (bentuk
horisontal)
PT. MAJU PESAT BAROKAH
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Juli 2021
Saldo menurut Rp. 18.420.000 Saldo Rp. 16.848.000
Perusahaan menurut
Ditambah: Bank
Jasa giro bank Rp. 267.000 Ditambah: Rp. 2.900.000
Rp. 18.687.000 Setoran
Dikurangi: dlm proses Rp. 1.200.000
Beban adm,bank Rp. 48.000 Uang kas
Kesalahan catat yang belum Rp. 4.100.000
Cek kosong Rp. 27.000 disetor
Rp. 2.500.000
Rp. 2.575.000 Dikurangi:
Cek dalam Rp. 1.800.000
peredaran Rp. 2.400.000
No. 0101 Rp. 636.000
No. 0104 Rp. 4.836.000
Rp. 16.112.000 No. 0107
Rp. 16.112.000

Akuntansi Keuangan XI | 15
2) Bentuk Stafel/ Vertikal. Bentuk staffel di mana semua informasi di dalamnya disusun secara
bertingkat. Pada bagian, terdapat kolom yang berisikan catatan rekonsiliasi saldo kas berdasarkan
catatan dari perusahaan. Adapun bagian bawah kolom berisikan informasi tentang catatan
rekonsiliasi saldo kas berdasarkan rekening koran bank ataupun sebaliknya. Berikut ini merupakan
contoh bentuk rekonsiliasi bank vertikal atau report form.
PT. MAJU PESAT BAROKAH
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Juli 2021
Saldo menurut Perusahaan Rp. 18.420.000
Ditambah:
Jasa giro bank Rp. 267.000
Rp. 18.687.000
Dikurangi:
Beban adm,bank Rp. 48.000
Kesalahan catat Rp. 27.000
Cek kosong Rp. 2.500.000 Rp. 2.575.000

Rp. 16.112.000

Saldo rekening koran bank


Ditambah:
Setoran dalam proses Rp. 2.900.000
Uang kas yang belum disetor Rp. 1.200.000

Dikurangi: Rp. 4.100.000


Cek dalam peredaran: Rp. 20.948.000
No. 0101 Rp. 1.800.000
No. 0104 Rp. 2.400.000
No. 0107 Rp. 636.000
Rp. 4.836.000
Rp. 16.112.000

Berdasarkan hasil laporan rekonsiliasi bank bentuk pertama segera dapat dibuat jurnal
penyesuaian khusus transaksi-transaksi yang mempengaruhi kas perusahaan, sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit


2021 31 Kas Rp 36.800.000
Juli Pendapatan jasa giro Rp 36.800.000
31 Beban administrasi bank Rp 23.000.000
Kas Rp 23.000.000
31 Piutang usaha Rp 6.000.000
Kas Rp 6.000.000
31 Piutang usaha Rp 18.000.000
Kas Rp 18.000.000
Jumlah Rp 83.800.000 Rp 83.800.000

16| Akuntansi Keuangan XI


Penyusunan Laporan
Rekonsiliasi Bank

Saldo kas PT Karya Mandiri menurut catatan buku besar kas per 31 Agustus 2020 adalah sebesar Rp 65.200.000,
sedangkan menurut rekening koran yang diterima dari bank sebesar Rp78.400.00. setelah diadakan pemeriksaan,
penyebab perbedaan tersebut adalah :
1. Bank telah menagih piutang wesel perusahaan nominal Rp 13.000.000, bunga Rp 1.000.000, dan bank
membebani biaya penagihan Rp 600.000.
2. PT Karya Mandiri tertanggal 30 juli 2010 mengirim uang ke bank Rp 600.000, belum tercatat dalam rekening
koran.
3. Perusahaan menerima pelunasan piutang Rp 2.000.000, belum disetor ke bank.
4. Perusahaan menerima cek dari debitur sebagai pelunasan utangnya Rp 8.000.000. Cek tersebut disetor ke
bank, tetapi oleh bank karena tidak ada dananya.
5. Cek yang belum diuangkan Rp 12.000.000.
6. Perusahaan mengeluarkan cek untuk mengisi kas kecil Rp 2.000.000, tetapi oleh bagian akuntansi dicatat
dalam jurnal penerimaan kas.
7. Bank memberi jasa giro sebesar Rp 1.5000.000 dan membebankan biaya administrasi Rp 400.000. suatu
potongan PPh atas jasa giro Rp 300.000.
8. Cek atas nama PT Alfa sebesar Rp 3.000.000 ternyata dicatat oleh bank sebagai pengurang saldo PT Karya
Mandiri dalam rekening koran yang diterima PT Karya Mandiri.
9. PT Karya Mandiri mengeluarkan cek Rp 4.000.000, tetapi dicatat oleh bank dalam rekening PT Indomart,
sehingga tidak muncul dalam rekening koran yang diterima oleh PT Karya Mandiri.
Buatlah rekonsiliasi periode 31 Agustus 2020 dalam bentuk skontro/stafel serta buatlah jurnal penyesuaian
yang diperlukan!

Akuntansi Keuangan XI | 17
PT Karya Mandiri
Rekonsiliasi Bank
31 Agustus 2020

Saldo menurut Perusahaan 31 Agustus 2020 Rp. 65.200.000


Ditambah:
Penerimaan piutang Rp. 13.000.000
Pendapatan bunga Rp. 1.000.000
Jasa giro bank Rp. 1.200.000

Rp. 15.200.000
Rp. 80.400.000

Dikurangi:
Beban penagihan Rp. 600.000
Cek kosong Rp. 8.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 4.000.000
Biaya administrasi bank Rp. 400.000

Rp. 13.000.000
Rp. 67.400.000

Saldo rekening koran bank


Ditambah: Rp. 78.400.000
Setoran dalam perjalanan Rp. 6.000.000
Uang kas yang belum disetor Rp. 2.000.000

Rp. 8.000.000
Dikurangi: Rp. 86.400.000
Cek yang masih beredar Rp. 12.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 3.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 4.000.000
No. 0107
Rp. 19.000.000
Rp. 67.400.000

Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
2020 31 Kas Rp 15.200.000
Agustus Piutang Dagang Rp 13.000.000
Pendapatan bunga Rp 1.000.000
Jasa Giro Rp 1.200.000
31 Beban PPh Pasal 4(2) Rp 300.000
Beban Penagihan Rp 600.000
Beban Administrasi Bank Rp 400.000
Kas Rp 1.300.000
31 Kas Kecil Rp 4. 000.000
Kas Rp 4. 000.000
31 Piutang Dagang Rp 8. 000.000
Kas Rp 8. 000.000

18| Akuntansi Keuangan XI


1. Kas terdiri dari pengelolaan kas kecil dan kas bank yang menjadi harta perusahaan paling likuid
,karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Salah
satu tindakan kecurangan kas yaitu pemalsuan mutasi rekening koran. Oleh karena itu dibutuhkan
pengawasan kas dengan melakukan rekonsiliasi bank
2. Rekonsiliasi Bank Proses penyesuaian informasi yang merinci perbedaan antara catatan
keuangan di bank sebagai pengelola transaksi dan catatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan
pihak bank berupa rekening koran (bank statement) sehingga bisa dicatat dalam laporan
keuangan perusahaan dengan benar.
3. Berikut ini merupakan beberapa penyebab terjadinya rekonsiliasi bank atau perbedaan saldo
akhir kas perusahaan dengan catatan koran dari pihak perbankan.
 Piutang Wesel
 Deposit In Transit
 Beban dan Pendapatan Bank
 Outstanding Check
 Kesalahan Pencatatan
 Kredit Bank
 Not Sufficient Fund
4. Langkah-langkah dalam melakukan rekonsiliasi bank
a. Buat dua kolom untuk bank dan rekening bank menurut perusahaan, tulis saldo menurut
bank dan saldo menurut perusahaan
b. Tambahkan atau kurangkan pada saldo menurut bank
c. Tambahkan atau kurangkan pada saldo menurut buku
d. Hitunglah saldo menurut bank dan saldo menurut perusahaan yang telah disesuaikan,
keduanya saldonya harus sama.
e. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada butir tiga di atas yaitu hal-hal yang
tercantum pada saldo menurut perusahaan.
f. Berbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, sampaikan
pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

Akuntansi Keuangan XI | 19
Hilaliyah,dkk. (2016). Modul Paket Keahlian Perbankan SMK. Jakarta : Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan
Pariwisata
Umi Muawanah, dkk. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Widiyanti, Ika.2019. Akuntansi Keuangan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara
Shaid, (2021).Https://money.kompas.com/read/2021/12/31/203000326/rekening-koran--
pengertian-fungsi-dan-cara-mencetaknya?page=all. Akses tanggal 23-01-2022 Jam
11.52
Nandy, (2021).Https://www.gramedia.com/literasi/rekonsiliasi-bank/.Akses tanggal 25-
01-2022 Jam 15.34
Carlos, (2021).Https://metro.sindonews.com/read/375978/170/polisi-bongkar-kasus-
mutasi-rekening-koran-palsu-untuk-pinjaman-kredit-1616655797. Akses tanggal
18-01-2022 Jam 13.27

20| Akuntansi Keuangan XI

Anda mungkin juga menyukai