3.12. Menganalisis pengelolan dana kas perusahaan 3.12.1 Menginterpretasikan konsep kas bank
di bank 3.12.2 Mengidentifikasi ruang lingkup
rekonsiliasi bank
3.12.3 Menguraikan prinsip pengelolaan dan
pengendalian internal kas perusahaan di
bank
3.12.4 Menganalisis penyebab perbedaan saldo
kas perusahaan dan saldo di bank
4.12. Melakukan pengelolaan dana kas 4.12.1 Melakukan pembukuan mutasi kas
perusahaan di bank perusahaan di bank
4.12.2 Menyusun laporan rekonsiliasi bank
4.12.3 Menyusun jurnal penyesuaian
Tujuan Pembelajaran
Akuntansi Keuangan XI | 1
Petunjuk Penggunaan Handout
Untuk mendapatkan hasil penguasaan belajar yang maksimal, anda diminta untuk mengikuti saran
cara menggunakan hand out ini sebagai berikut:
1. Perhatikan peta konsep dari hand out ini agar anda dapat mengetahui maksud dan tujuan serta
cakupan pembahasan materi dalam bahan ajar ini.
2. Hand out ini akan digunakan dalam 3x pertemuan dalam materi pengelolaan dana kas perusahaan
di bank
3. Kerjakan setiap aktivitas, latihan, kasus dan tugas yang terdapat pada bahan ajar ini dengan
seksama.
4. Untuk menyamakan persepsi pemahaman anda, bacalah rangkuman yang terdapat pada hand out
5. Pelajarilah umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran pada tiap materi yang terdapat pada hand
out
2 | Akuntansi Keuangan XI
Pengelolaan Dana Kas Perusahaan
di Bank
Akuntansi Keuangan XI | 3
Konsep Kas Bank
Kas adalah aktiva lancar baik berupa uang tunai atau benda lain yang segera dapat dijadikan uang tunai
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada kegiatan umum perusahaan. Kas dapat
berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai
alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
Kas bank adalah jumlah uang tunai yang disimpan di bank dalam bentuk rekening tabungan dan
giro/bilyet yang dapat ditarik setiap saat. Kas juga terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, wesel pos
(money orders), dan deposito. Perusahaan menerima kas terutama melalui penjualan produk/jasa,
melalui penjualan asset lain, melalui pinjaman, dan melalui penerimaan kas dari penanaman modal
pemilik perusahaan. Di sisi lain perusahaan menggunakan kas untuk membayar biaya operasi berjalan
(misal: upah, utility, pajak), untuk membeli tambahan gedung, tanah, dan perluasan operasi lain, untuk
membayar kembali pinjaman dan membayar keuntungan pemilik atas investasi yang telah dilakukan”
4 | Akuntansi Keuangan XI
Pembukuan Mutasi Kas Perusahaan
di Bank
Kas bank merupakan sisa rekening giro perusahaan yang bisa dipakai secara bebas untuk
pembiayaan berbagai transaksi atau kegiatan perusahaan. Ragam transaksi yang dilakukan bisa berupa
penyetoran, penarikan, dan pemindahan. Kas menjadi aktiva paling lancar yang harus disediakan
dalam jumlah yang tepat. Hal ini lantaran kelebihan kas bisa menyebabkan idle kas namun jika
kekurangan bisa menyebabkan tersendatnya aktivitas perusahaan.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka kas bank dari sebuah perusahaan bisa bertambah dan
berkurang. Hal itu tak lain karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan. Transaksi yang
menyebabkan bertambah dan berkurangnya kas bank inilah yang disebut sebagai mutasi kas bank.
Apa itu mutasi kas bank? Bagaimana pula contoh pencatatannya?
A. Pengertian Mutasi Kas Bank
Mutasi dipahami sebagai suatu pemindahan. Begitupun dalam kas bank, mutasI merupakan suatu
pemindahan dari satu akun ke akun lain. Pemindahan akun ini dilakukan karena adanya transaksi –
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.
Akuntansi Keuangan XI | 5
B. Pencatatan Mutasi Kas Bank
Secara sederhana, transaksi penerimaan kas dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas sedangkan
transaksi pengeluaran kas dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas. Jurnal Penerimaan Kas dan
Jurnal Pengeluaran Kas ini akan diposting secara berkala ke dalam Buku Besar agar diketahui saldo
kas perusahaan tersebut. Berikut adalah beberapa mutasi kas yang dilakukan serta dimana
pencatatannya untuk akuntansi perusahaan :
1. Penerima dana uang atau cek yang diterima dari pihak lain. Transaksi penerimaan seperti ini
umumnya akan dicatat dalam buku Jurnal Penerimaan Kas.
2. Penyetoran uang tunai atau cek ke bank. Transaksi ini akan dicatat dalam bentuk Daftar Setoran
ke Bank yang didasarkan pada slip setoran.
3. Pengeluaran kas umum dengan cek atau bilyet giro. Hal ini berupa penarikan uang simpanan di
bank, termasuk pengeluaran untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. Transaksi
ini akan dicatat dalam buku Jurnal Pengeluaran Kas atau di Cek Register.
4. Pengeluaran kas kecil khusus untuk suatu pembayaran yang dianggap rumit jika dibayar memakai
cek atau dalam dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Transaksi ini akan dicatat dalam buku Jurnal
Kas Kecil.
Bagi seorang akuntan di perusahaan, maka harus memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas
bank. Agar lebih memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas bank, berikut adalah contohnya
Mutasi Kas Bank
Tanggal Transaksi
1 Desember 2019 Diterima pembayaran dari Toko A dengan faktur no.10 dam slip setor bank no.200
sebesar Rp10 juta
5 Desember 2019 Pembayaran utang kepada Toko B dengan faktur no.11 melalui cek nomor 12
sebesar Rp20 juta serta mendapatkan potongan Rp500 ribu.
10 Desember 2019 Diterima pembayaran dari Toko C dengan faktur no.21 dan slip setor bank no. 201
sebesar Rp20 juta dan dengan potongan Rp1 juta
15 Desember 2019 Diterima pembayaran dari PT.D atas faktur no.39 dan slip setor bank no.304
sebesar Rp100 juta
20 Desember 2019 Pembayaran utang dengan cek no.300 kepada PT. E sebesar Rp30 juta
23 Desember 2019 Penerimaan atas penjualan tunai sebesar Rp50 juta dengan slip setor no.305
C.Dokumen
6. Dokumen Mutasi
Mutasi Kas
KasBank
Bank
29 Desember 2019 Pengeluaran untuk perlengkapan Rp1 juta, operasional kendaraan Rp500 ribu, air
dan listrik Rp 500 ribu.
6 | Akuntansi Keuangan XI
Berdasarkan informasi catatan kas bank di atas, maka dapat dibuat jurnal kas nya sebagai berikut :
5
Toko B 11 20.000.000 Biaya Angkut 500.000 19.500.000
Des
20
PT.E 300 30.000.000 - 30.000.000
Des
29
Pembayaran 304 Perlengkapan 1.000.000 1.000.000
Des
Ops.
500.000 500.000
Kendaraan
Berdasarkan jurnal di atas,maka bisa dibuat buku besar bulan desember sebagai berikut :
BUKU BESAR
Perlu diingat pula bahwa mutasi kas bank ini harus diawasi dan diperiksa oleh internal perusahaan secara
berkala ataupun sidak. Pemeriksaan tersebut dilakukan melalui beberapa cara seperti menguji catatan dan
dokumen,serta memeriksa fisik kas melalui perhitungan
Akuntansi Keuangan XI | 7
Prinsip Pengelolaan dan
Pengendalian Internal
Kas Perusahaan
“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas disebut arus kas.” (IAI, 2002: 02). Cash on hand adalah saldo kas yang ada ditangan perusahaan (biasa
disebut denga Kas saja), sedang rekening giro adalah kas yang ada di Bank (disebut dengan Kas Bank atau
Bank saja). Kas terdiri dari pengelolaan kas kecil dan kas bank yang menjadi harta perusahaan paling likuid
,karena sifatnya yang sangat likuid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian. Itulah sebabnya
di dalam akuntansi untuk kas, memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan
kas maupun pengeluaran kas.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawasan kas adalah dengan menyetorkan semua kas
yang diterima ke bank. Sehingga perusahaan harus membuat mekanisme untuk mengontrol pengeluaran
atau penerimaan kas dari bank. Pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik semua transaksi
penerimaan atau pembayaran dalam jumlah besar harus dilakukan dengan cek yaitu melalui bank,
sedangkan untuk penerimaan dan pembayaran tunai yang jumlahnya relatif kecil dilakukan melalui kas
kecil.
Agar kas tidak disalahgunakan atau tidak dijadikan objek kecurangan, perlu diadakan pengendalian
terhadap kas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengendalian kas adalah
1. Penerimaan kas
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas dari
piutang dan penerimaan pinjaman dari pembelian kredit.
Prinsip-prinsip pengendalian internal terhadap kas antara lain :
a. Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyampaian kas.
b. Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan harus disetor dalam jumlah yang penuh
ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
c. Dibedakan antara fungsi pengelolan dan pencatat kas.
d. Setiap hari dibuat laporan kas baik dari fungsi pengelola kas maupun dari fungsi pencatatan
penerimaan kas.
e. Secara internal, tanpa pemberitahuan lebih dahulu, diadakan pemeriksaan kas.
f. Catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan catatan setoran
ke bank yang terdapat dalam rekening koran bank.
8 | Akuntansi Keuangan XI
2. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan untuk membayar berbagai macam transaksi dibuatkan prinsip
pengendaliannya. Metode pengendaliannya, antara lain:
a. Setiap pengeluaran kas yang relatif cukup besar dilakukan dengan cek, atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau pemindah bukuan.
b. Pengeluaran kas sifatnya rutin dan tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya relatif
kecil), dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan sistem imprest.
c. Digunakan sistem voucher untu menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran kas memang untuk
perusahaan.
d. Dipisahkan antara yang menulis cek, yang menandatangani dan yang mencatat kas memang untuk
perusahaan.
e. Diadakan pemeriksaan mendadak dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, dengan sistem pengendalian kas ini, transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas dapat direkonsiliasi dengan setoran yang tercantum dalam rekening koran bank, dan
catatan pengeluaran kas (atau register cek) dapat direkonsiliasi dengan cek yang diuangkan ke bank,
yang tercantum dalam rekening koran bank.
3. Pemeriksaan kas
Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Tata cara
pemeriksaan kas adalah :
a. Saldo kas perusahaan dicocokan dengan keadaan fisik uang dan benda-benda lain yang ada pada
perusahaan.
b. Diadakan pengujian terhadap catatan-catatan dan kegiata-kegiatan perusahaan seperti kegiatan
penyimpanan uang di bank atau pengeluaran uang dengan menggunakan cek.
Rekonsiliasi
Akuntansi Keuangan XI | 9
Ruang Lingkup Rekonsiliasi
REKENING KORAN
PT ADIKARYA
Keterangan Debet Kredit Saldo
Saldo awal Rp 55.000.000
Cek Dana Kas Kecil Rp 500.000 Rp 54.500.000
Cek Toserba Parahiyangan Rp 15.000.000 Rp 69.500.000
Cek Toserba Mahakam Rp 10.000.000 Rp 79.500.000
Cek Toserba Mitra Rp 5.000.000 Rp 84.500.000
Bilyet Giro PT Karya Rp 12.500.000 Rp 72.000.000
Bilyet Giro PT Prima Karya Rp 20.000.000 Rp 52.000.000
Penjualan Tunai Rp 12.583.200 Rp 64.583.200
Cek air,listrik,telepon Rp 2.000.000 Rp 62.583.200
Bunga Rp 623.030 Rp 63.206.230
Biaya administrasi Rp 250.000 Rp 62.956.230
Biaya cek Rp 30.000 Rp 62.926.230
Akuntansi Keuangan XI | 11
Berikut ini merupakan beberapa penyebab terjadinya rekonsiliasi bank atau
perbedaan saldo akhir kas perusahaan dengan catatan koran dari pihak perbankan
yaitu :
Piutang Wesel
Piutang wesel bisa diartikan sebagai hutang klien yang menggunakan surat
perjanjian yang mengikat serta menjamin berupa aset jika sewaktu-waktu
terjadi masalah. Pada umumnya, piutang wesel bisa menjadi faktor
terjadinya rekonsiliasi bank dikarenakan dana dikirim lewat jasa bank.
Piutang wesel ini juga biasanya memiliki masa perjanjian kurang dari satu
tahun.
Deposit In Transit
Rekonsiliasi bank juga bisa terjadi akibat adanya perbedaan catatan kas
perusahaan dan bank karena pengaruh deposit in transit. Deposit in transit
juga sering disebut sebagai setoran dalam perjalanan. Pada umumnya,
deposit in transit ini terjadi saat terdapatnya setoran dana di akhir bulan
yang telah dicatat oleh perusahaan pada bulan tersebut. Namun, pihak
bank baru bisa mencatat dana tersebut pada bulan selanjutnya.
Rekonsiliasi bank juga bisa disebabkan oleh beban bank. Beban bank yang
dimaksud bisa berupa beban administrasi, biaya pelayanan ataupun biaya
penulisan cek serta beban bank lainnya. Pendapatan bunga bank yang
belum dicatat sepenuhnya oleh perusahaan juga masuk ke dalam beban
bank.
Kesalahan Pencatatan
Kredit Bank
Rekonsiliasi bank juga bisa terjadi karena terdapatnya kredit bank. Kredit
bank yang dimaksud bisa berupa penagihan ataupun deposito dari pihak
bank. Transaksi jenis ini hanya bisa diketahui jika nasabah menerima
rekening koran.
Not sufficient fund merupakan cek kosong yang tidak memiliki dana. Hal
ini terjadi ketika perusahaan menerima cek pembayaran dari pelanggan.
Namun, setelah dicek, cek tersebut tidak bisa dicairkan karena dana yang
kurang atau tidak cukup di bank.
Akuntansi Keuangan XI | 13
A. Menurut Catatan Perusahaan B. Menurut Catatan/Rekening
Koran Bank
Akuntansi Keuangan XI | 15
2) Bentuk Stafel/ Vertikal. Bentuk staffel di mana semua informasi di dalamnya disusun secara
bertingkat. Pada bagian, terdapat kolom yang berisikan catatan rekonsiliasi saldo kas berdasarkan
catatan dari perusahaan. Adapun bagian bawah kolom berisikan informasi tentang catatan
rekonsiliasi saldo kas berdasarkan rekening koran bank ataupun sebaliknya. Berikut ini merupakan
contoh bentuk rekonsiliasi bank vertikal atau report form.
PT. MAJU PESAT BAROKAH
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Juli 2021
Saldo menurut Perusahaan Rp. 18.420.000
Ditambah:
Jasa giro bank Rp. 267.000
Rp. 18.687.000
Dikurangi:
Beban adm,bank Rp. 48.000
Kesalahan catat Rp. 27.000
Cek kosong Rp. 2.500.000 Rp. 2.575.000
Rp. 16.112.000
Berdasarkan hasil laporan rekonsiliasi bank bentuk pertama segera dapat dibuat jurnal
penyesuaian khusus transaksi-transaksi yang mempengaruhi kas perusahaan, sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian
Saldo kas PT Karya Mandiri menurut catatan buku besar kas per 31 Agustus 2020 adalah sebesar Rp 65.200.000,
sedangkan menurut rekening koran yang diterima dari bank sebesar Rp78.400.00. setelah diadakan pemeriksaan,
penyebab perbedaan tersebut adalah :
1. Bank telah menagih piutang wesel perusahaan nominal Rp 13.000.000, bunga Rp 1.000.000, dan bank
membebani biaya penagihan Rp 600.000.
2. PT Karya Mandiri tertanggal 30 juli 2010 mengirim uang ke bank Rp 600.000, belum tercatat dalam rekening
koran.
3. Perusahaan menerima pelunasan piutang Rp 2.000.000, belum disetor ke bank.
4. Perusahaan menerima cek dari debitur sebagai pelunasan utangnya Rp 8.000.000. Cek tersebut disetor ke
bank, tetapi oleh bank karena tidak ada dananya.
5. Cek yang belum diuangkan Rp 12.000.000.
6. Perusahaan mengeluarkan cek untuk mengisi kas kecil Rp 2.000.000, tetapi oleh bagian akuntansi dicatat
dalam jurnal penerimaan kas.
7. Bank memberi jasa giro sebesar Rp 1.5000.000 dan membebankan biaya administrasi Rp 400.000. suatu
potongan PPh atas jasa giro Rp 300.000.
8. Cek atas nama PT Alfa sebesar Rp 3.000.000 ternyata dicatat oleh bank sebagai pengurang saldo PT Karya
Mandiri dalam rekening koran yang diterima PT Karya Mandiri.
9. PT Karya Mandiri mengeluarkan cek Rp 4.000.000, tetapi dicatat oleh bank dalam rekening PT Indomart,
sehingga tidak muncul dalam rekening koran yang diterima oleh PT Karya Mandiri.
Buatlah rekonsiliasi periode 31 Agustus 2020 dalam bentuk skontro/stafel serta buatlah jurnal penyesuaian
yang diperlukan!
Akuntansi Keuangan XI | 17
PT Karya Mandiri
Rekonsiliasi Bank
31 Agustus 2020
Rp. 15.200.000
Rp. 80.400.000
Dikurangi:
Beban penagihan Rp. 600.000
Cek kosong Rp. 8.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 4.000.000
Biaya administrasi bank Rp. 400.000
Rp. 13.000.000
Rp. 67.400.000
Rp. 8.000.000
Dikurangi: Rp. 86.400.000
Cek yang masih beredar Rp. 12.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 3.000.000
Kesalahan pencatatan Rp. 4.000.000
No. 0107
Rp. 19.000.000
Rp. 67.400.000
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
2020 31 Kas Rp 15.200.000
Agustus Piutang Dagang Rp 13.000.000
Pendapatan bunga Rp 1.000.000
Jasa Giro Rp 1.200.000
31 Beban PPh Pasal 4(2) Rp 300.000
Beban Penagihan Rp 600.000
Beban Administrasi Bank Rp 400.000
Kas Rp 1.300.000
31 Kas Kecil Rp 4. 000.000
Kas Rp 4. 000.000
31 Piutang Dagang Rp 8. 000.000
Kas Rp 8. 000.000
Akuntansi Keuangan XI | 19
Hilaliyah,dkk. (2016). Modul Paket Keahlian Perbankan SMK. Jakarta : Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan
Pariwisata
Umi Muawanah, dkk. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Widiyanti, Ika.2019. Akuntansi Keuangan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara
Shaid, (2021).Https://money.kompas.com/read/2021/12/31/203000326/rekening-koran--
pengertian-fungsi-dan-cara-mencetaknya?page=all. Akses tanggal 23-01-2022 Jam
11.52
Nandy, (2021).Https://www.gramedia.com/literasi/rekonsiliasi-bank/.Akses tanggal 25-
01-2022 Jam 15.34
Carlos, (2021).Https://metro.sindonews.com/read/375978/170/polisi-bongkar-kasus-
mutasi-rekening-koran-palsu-untuk-pinjaman-kredit-1616655797. Akses tanggal
18-01-2022 Jam 13.27