Anda di halaman 1dari 7

Dialog Skenario Peer Teaching

SPT tahunan orang pribadi


Pertemuan ke 1

(Menyapa dan bertanya kabar)

A : Assalamualaikum, selamat pagi adek-adek

PD : Waalaikumsalam, Pagi juga bu

A : Bagaimana kabarnya semua?

PD : Alhamdulillah baik luar biasa bu

A : Ibu ada pantun nih buat kita semua, adek-adek tolong bantu sautin ya, pakai kata cakep. Siap

PD : siap bu

A : Sore hari beli martabak, (cakep)


Martabak manis dibelah-belah. (cakep)
Semenjak Corona merebak,
Lama sudah tidak ke sekolah.

A : satu lagi nih


Saat hujan terdengar halilintar
Suaranya sangat keras dan nyaring
Saat pandemi tetaplah belajar
Walau pun belajarnya dilakukan secara daring
(Absensi)

A : Sebelum kita lanjut, Ibu mau cek kehadiran dulu ya. Sebentar ibu cek dulu ya. Kayaknya
semuanya sudah hadir ya?

PD : iya bu sudah

A : Jangan lupa isi absensi nya ya lewat google form yang ada di blog seperti biasanya.

PD : baik bu.

(Berdoa)

A : Sebelum kita memulai rangkaian pembelajaran di hari ini, Ibu minta salah satu siswa untuk
memimpin doa demi kelancaran pembelajaran kita. Silahkan kepada ketua kelas untuk memimpin
doa.

SEFI : Baik, terimakasih bu atas kesempatannya. Teman – teman sebelum memulai kegiatan belajar,
marilah kita berdoa menurut kepercayaan dan agama kita masing-masing agar hari ini kita diberi
kelancaran dalam kegiatan belajar aamiin, berdoa dimulai…… berdoa selesai.

A : Terimakasih kepada de Sefi yang dengan lancar memimpin doanya hari ini.
(Motivasi)

A : Di masa pandemi ini, ibu tetap mengajak adek – adek semua untuk tetap menjaga kesehatan kita.
Kita harus membiasakan pola hidup yang sehat, seperti makan teratur, jam tidur harus terjaga,
jangan lupa olahraga, dan tetap gunakan masker serta bawa hand sanitizer jika keluar rumah ya.
Karena jika diri kita sehat, apapun yang akan kita kerjakan akan terasa nyaman. Siapkan untuk tetap
menjaga kesehatan adek – adek?

PD : Siap bu

A : Ibu mau cerita dulu nih adek-adek. Simak baik-baik ya

Seorang anak muda berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah engkau tunjukkan
dimana jalan menuju sukses?”

“Uhm…..,” Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke
arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak
mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-
tiba ia berseru, “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang
menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”

Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya sekali lagi, “Guru, yang
manakah jalan menuju sukses.”

Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu kembali berjalan ke arah itu lagi.
Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi. Ia berpikir, ini pasti hanya
gurauan. Dan anak muda itupun merasa dipermainkan.

Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, “Guru, aku sudah menuruti petunjukmu.
Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah
jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!”

Sang guru akhirnya berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik
tembok itu.”

Nah, jadi adek-adek jika suatu saat nanti adek-adek sedang mencari kesuksesan atau sedang
mengejar impian, kemudian dihadapi dengan rintangan yang berat jangan langsung menyerah ya,
siapa tau jika kita berhasil mengatasi rintangan tersebut kita berhasil meraih impian atau kesuksesan
kita. Mari kita berdoa Bersama, semoga kita semua diberi kekuatan dan keterampilan untuk
mengatasi setiap masalah yang menghalangi impian kita. Aamiin

PD : Aamiin

(Apersepsi)

A : Oh iya adek-adek, ada yang masih inget ga apa yang sudah dipelajari minggu kemarin? Coba yang
masih inget, ibu mau denger dong suaranya.

Dian : Minggu kemarin kita belajar tentang pengisian ssp bu, atau surat setoran pajak. Langkahnya
dimulai dari mengisi NPWP, nama dan alamat wajib pajak, nomer dan alamat objek pajak, sampai
yang terakhir menigisi jumlah terbailang dari pajaknya, oh iya dan ditanda tangani juga bu.

A : wah betul sekali de Dian minggu kemarin kita sudah belajar tahapan untuk pengisian Surat
Setoran Pajak ya adek-adek. Tapi pengisian SSP secara manual ini sudah tidak berlaku lagi ya, karena
banyak kelemahannya. Sejumlah kelemahan yang menonjol adalah buruknya kualitas data
pembayaran, serta banyaknya pembatalan transaksi yang dilakukan perbankan. Penyebab
dibatalkannya transaksi biasanya karena kesalahan petugas teller maupun wajib pajak itu sendiri.
Alasan lain diubahnya sistem pembayaran pajak adalah karena pembayaran pajak secara manual
sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Minggu kemarin juga kita sudah
belajar pengganti dari SSP ini, ada yang bisa jelaskan adek-adek?

Ilham : Saya bu, penggantinya adalah pengisian secara elektronik bu dengan SSE atau Surat Setoran
Elektronik. SSE dilakukan lewat situs DJP online. Tahapannya dengan masuk ke akun djponline, lalu
klik bagian e-billing, isi data di formulir SSE, lalu submit dan dapatkan id billing nya.

A : 100 buat de ilham, jangan lupa ya tahap selanjutnya adalah pembayaran pajaknya, bisa ke teller
bank, kantor pos, atau dengan pembayaran online. Caranya cukup menginput id billingnya lalu bayar
sesuia nominal pajaknya.

(Penjelasan materi)

A: Baik adek-adek, sekarang kita akan masuk ke materi selanjutnya ya tentang SPT tahunan orang
pribadi. Semua bahan materi nya sudah ibu siapkan di blog yang sudah ibu berikan kemarin via
whattsapp group ya adek-adek. Silahkan dibuka. Disitu sudah ada materi, lkpd, video, dan juga form
absensi. https://sites.google.com/view/spt-tahunan-op/home

A : Materi SPT tahunan orang pribadi ini ibu bagi menjadi 3 pertemuan. Untuk hari ini, pertemuan
pertama, tujuan pembelajarannya adalah:

1. Menjelaskan bentuk dan ketentuan pada SPT tahunan PPh pasal 21 dengan baik dan benar.
2. Menjelaskan mekanisme pemungutan PPh pasal 21/26 dengan baik dan benar.

A : Ada yang sudah baca materi ajar yang ada di blog ini adek – adek? Ada di bagian modul. Coba ibu
mau denger dong suaranya ada yang bisa jelasin apa itu SPT?

Zakiah : Saya bu, dari materi ajar yang ada di blog ibu, dijelaskan bahwa SPT adalah surat yang oleh
wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau
bukan objek pajak.

A : Keren sekali de zakiah, iya benar ya spt atau surat pemberitahuan tahunan adalah surat yang oleh
wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau
bukan objek pajak. Selain itu SPT juga dipergunakan untuk melaporkan harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut SPT Tahunan yang
meliputi SPT Tahunan Orang Pribadi dan SPT Tahunan Badan. Regulasi mengenai setiap wajib pajak
melaporkan SPT adalah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 4 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dalam undang undang tersebut ditegaskan, pemerintah
mengharuskan seluruh wajib pajak untuk melaporkan SPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemberlakukan SPT adalah karena sistem perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment
system. Ada yang masih inget adek – adek apa itu self assesment system? Ini sudah dipelajari di
mapel administrasi pajak bagian sistem pemungutan pajak.

Aditya : Saya bu, tapi mungkin saja salah, jadi tolong dikoreksi ya bu.

A : jangan takut salah de adit, silahkan utarakan apa yang dipahami de adit Tentang self assesment
system.
Aditya: baik bu. Self assesment system adalah Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan
menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada di tangan Wajib Pajak.

A : Wow benar sekali de adit Jawabannya. Nah adek-adek balik lagi ke materi ya, Pemberlakukan SPT
adalah karena sistem perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment system, artinya wajib
pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan melaporkan besaran
pajaknya ke kantor pajak, kantor pos, situs djponline, atau ke penyedia jasa layanan aplikasi.

SPT ini ada dua bentuk ya adek – adek, pertama adalah formulir kertas dan yang kedua adalah
dokumen elektronik melalui e-filing, e-form atau e-spt. Untuk formulir kertas biasanya digunakan
untuk pelaporan manual dengan datang langsung ke kantor pajak. Dan dokumen elektronik
digunakan untuk pelaporan digital melalui situs djp online.

Formulir SPT ada 3 ya adek-adek, 1770, 1770 S dan 1770 SS, bedanya adalah:

1. SPT Tahunan 1770 SS ini dikhususkan untuk wajib pajak perorangan atau pribadi dengan
penghasilan tahunan kurang dari Rp 60 juta. Digunakan apabila wajib pajak mendapat penghasilan
yang hanya bekerja pada satu perusahaan atau memiliki penghasilan bersumber dari satu
perusahaan saja.

2. SPT Tahunan 1770 S dikhususkan untuk wajib pajak perorangan atau pribadi dengan penghasilan
tahunan lebih dari RP 60 juta. Juga digunakan apabila wajib pajak mendapat penghasilan yang
berasal lebih dari satu sumber.

3. SPT Tahunan 1770 ini dikhususkan untuk wajib pajak perorangan yang sumber penghasilannya
dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Digunakan oleh wajib pajak yang bekerja pada lebih dari
satu pemberi kerja, memiliki penghasilan yang dikenakan PPh Final, memiliki penghasilan dalam
negeri lain (bunga, royalti dan sebagainya), atau penghasilan luar negeri.

Nah, itulah 3 formulir SPT tahunan untuk orang pribadi. Ibu mau nanya nih, jika Ibu adalah seorang
dokter dengan penghasilan setahun lebih dari Rp 60 juta. Tolong de …. Jawab dong, dengan kondisi
ibu seperti ibu, maka ibu harus mengisi formular SPT yang mana ya?

Agung: Uhm…. Maaf bu, saya kurang mengerti pertanyaannya. Tadi saya sedikit mengantuk.

(ice breaking)

A : Hm, sepertinya kita harus mengadakan sesi ice breaking dulu ya adek-adek, untuk
mengembalikan focus dan konsentrasi kita. Sebentar ibu siapkan dulu bahannya. Jadi nanti ibu
tampillkan beberapa potongan gambar, terus adek-adek tebak kira2 objek yang ada di potongan
gambar itu apa. Setelah adek-adek menjawab, maka ibu akan tampilkan gambar penuhnya, nanti
kita tahu deh objek apa sebenarnya yang ada pada potongan gambar tersebut. Siap adek-adek?

PD : Siap bu

(Back to topic)

A : sudah ya adek-adek ice breakingnya. Mari kita focus lagi ke materinya.

Untuk mekanisme pemungutan pajak PPh 21 dan 26, Jika wajib pajaknya adalah orang pribadi
penerima penghasilan dari pemberi kerja yang bertindak sebagai pemotong PPh Pasal 21/26, Anda
perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Meminta dan mendapatkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 (1721-A1 dan 1721-A2) atas
penghasilan yang diterima dan dipotong PPh Pasal 21 secara berkala.

2. Apabila wajib pajaknya berstatus sebagai pegawai tetap dan penerima pensiun yang PPh Pasal 21
nya dipotong oleh pemberi kerja maupun dana pensiun, maka wajib pajak berhak menerima bukti
pemotongan setiap awal tahun.

3. Apabila wajib pajaknya berstatus sebagai penerima honorarium, bukan pegawai, dan peserta
kegiatan yang penghasilannya dipotong PPh Pasal 21-nya oleh pemberi penghasilan, maka wajib
pajak berhak menerima bukti pemotongan PPh Pasal 21 setelah penghasilan dibayarkan.

4. Apabila wajib pajaknya menerima penghasilan dari pemberi kerja, namun PPh Pasal 21-nya tidak
dipotong, maka penghasilan tersebut wajib diperhitungkan dan dilaporkan melalui SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi serta membayar kekurangan pajaknya menggunakan kode billing dengan kode MAP
411125 dan kode jenis setoran 200.

(Memulai PBL)

A : Adek – adek, sekarang kita ke blog bagian “kegiatan belajar di pertemuan ke 1“ ya. Disana ada
video, mari kita simak baik baik videonya.

PD : Baik bu.

(Selesai tonton video)

A : Nah, ada yang bisa jelaskan ke ibu video itu tentang apa sih?

Putri: Menurut saya, video tersebut menjelaskan tentang amnesti pajak, yaitu bagi orang2 yang
tidak melaporkan pajaknya. Dengan adanya amnesti pajak, maka dapat menghapuskan sanksi
administrasi dan juga pajak terhutangnya, bu.

A : 100 buat de putri, Iya benar sekali ya. Dari video tersebut ternyata kita tahu bahwa banyak orang
indonesia yang seharusnya melaporkan harta kekayaan dan pajaknya malah tidak melaporkannya.
Padahal kan banyak sekali keuntungan dari kita melapor dan membayar pajak bagi Indonesia, salah
satunya adalah pembangunan jalan, jembatan, sekolah gratis, dan peningkatan layanan kesehatan.

A : Nah adek – adek, sekarang ibu mau kalian untuk berdiskusi tentang masalah ini ya. Temanya
tentang “Pentingnya membayar dan melaporkan pajak” terutama disaat adanya amnesti pajak. Ibu
bagi kelompok dulu ya. 1 kelompok terdiri dari 5-6 orang. Karena kelas ini terdiri dari 25 orang, maka
dibentuk 5 kelompok ya, masing2 memiliki 5 orang anggota. Pembagiannya sesuai nomer absen,
kelompok 1 dengan nomer absen 1-5, kelompok 2 nomer absen 6-10, dan seterusnya ya. Untuk
pembagian kelompoknya sudah mengerti adek-adek?

PD : sudah bu

A : baik, silahkan bergabung sesuai dengan kelompoknya ya. Diskusikan tentang “Pentingnya
membayar dan melaporkan pajak” terutama disaat adanya amnesti pajak. Untuk bahan dan sumber
diskusinya dapat dari modul yang ada di blog ataupun dari sumber internet yang terpercaya ya.
Jangan lupa tuliskan sumber nya di bagian akhir dari lembar jawaban. Lembar jawabannya dapat
kalian unduh di blog ini di bagian LKPD tugas kelompok 1. Jadi tulis hasil diskusi mu di lembar
jawaban itu juga ya. Untuk waktu diskusinya adalah 45 menit.

PD : baik bu
(Sudah 45 menit)

A : Adek-adek, sudah 45 menit berlalu. Silahkan upload lembar jawabannya ke google drive ibu di
sini https://bit.ly/Jawaban-Tugas-Kelompok-1

PD : baik bu

A : Ibu mau denger dong dari kelompok 1, coba jelaskan hasil diskusi kelompoknya. Monggo,
mungkin ke de Tika Sebagai ketua kelompok 1.

Tika : Baik bu. Menurut kami, “Pentingnya membayar dan melaporkan pajak” terutama disaat
adanya amnesti pajak adalah

Jika melaporkan pajak tepat waktu, manfaat bagi si wajib pajak adalah terhindar dari sanksi
administrasi berupa denda. Manfaat bagi negara adalah pembangunan fasilitas publik seperti
jembatan, jalan, dan sekolah dapat terealisasi. Dan manfaat lapor pajak disaat amnesti pajak adalah
dapat menghapus pajak terutang dari Wajib Pajak yang kebetulan belum diterbitkan oleh ketetapan
pajak. Nantinya, Wajib Pajak tidak akan dikenai sanksi administrasi perpajakan dan juga tidak akan
mendapatkan sanksi pidana di bidang perpajakan. Begitu bu

A : wow, keren ya jawabannya. Benar ya yang dikatakan de tika bahwa ternyata membayar dan
melaporkan pajak itu banyak manfaatnya, apalagi sekarang ada program amnesti pajak nih, pajak
terutang dari Wajib Pajak yang kebetulan belum diterbitkan oleh ketetapan pajak dapat dihapus jika
lapor pajak Ketika amnesti pajak. Jadi jika adek-adek nanti sudah berpenghasilan, jangan lupa bayar
dan laporkan pajak kalian ya.

PD : siap bu

A : Baik adek-adek, sampai disini, apakah ada yang belum paham dari materi yang telah ibu jelaskan?

April : Saya bu

A : Silahkan de april

april : Terimakasih bu. Tadi ibu menjelaskan tentang bentuk SPT tahunan ada 2, yaitu formulir kertas
dan yang kedua adalah dokumen elektronik melalui e-filing, e-form atau e-spt. Saya mau bertanya
apa bedanya e-filling, e-form dan e-spt ya bu?

A : Baik de april, langsung ibu jawab ya. Pada e-Filling selama pengisian SPT wajib Pajak
harus selalu terkoneksi dengan internet, dan untuk Wajib Pajak yang membutuhkan waktu lama
untuk mengisi SPT terutama Daftar Harta dan Kewajiban serta sering terjadi session habis pada
saat pengisian SPT, akibatnya Wajib Pajak harus login ulang dan mengisi kembali SPT nya
dari awal lagi. Sementara untuk penggunaan e-SPT, pengguna harus menginstall aplikasi e-
SPT sesuai jenis SPT yang dilaporkan dan dapat mengalami kendala apabila terdapat
pembaharuan (update) versi e-SPT.

Atas dasar kendala-kendala yang kerap dialami Wajib Pajak di atas, e-Form hadir sebagai
alternative Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT dengan lebih mudah dan efisien. Hal ini
dimungkinkan karena 1 aplikasi viewer dapat digunakan untuk mengisi berbagai formulir
elektronik dari berbagai jenis pajak, formulir yang diisi memiliki tampilan yang sama dengan
formulir versi hard copy, dan waktu pengisian formulir tidak perlu terkoneksi internet secara
terus menerus, koneksi internet diperlukan hanya pada saat akan mengambil formulir dan pada
saat mengunggahnya saja.
Sudah jelas de april?

april : Jelas bu, terimakasih banyak.

A : kembali kasih de april Ada lagi yang ingin bertanya? Oh iya sambil menunggu ada yang ingin
bertanya, adek-adek tolong tulis rangkuman dari materi pembelajaran hari ini ya, silahkan ketik di
kolom komentar google classroom. Ada yang ingin bertanya lagi? Baik, sepertinya sudah mengerti
semuanya ya. Ibu mau baca rangkuman kegiatan hari ini dulu deh yang sudah adek-adek ketik di
kolom komentar.

Dari de Sefi, hari ini belajar tentang SPT tahunan orang pribadi, SPT tahunan ada 2 bentuknya, yaitu
formulir kertas dan dokumen elektronik berupa e-filing, e-form dan e-spt. Formulir SPT ada 3 yaitu
1770, 1770 S dan 1770 SS. Mekanisme pemungutan pph 21/26 bagi wajib pajak adalah meminta
bukti potong dengan berbagai skenario yang tadi dijelaskan.

Baik, benar sekali ya de sefi, tapi disini ibu koreksi pada kalimat formulir spt ada 3 yaitu 1770, 1770 S
dan 1770 SS. Itu kurang tepat karena, SPT tahunan itu ada yang untuk orang pribadi dan badan.
Formulir yang disebutkan tadi yaitu 1770, 1770 S dan 1770 SS adalah untuk SPT tahunan orang
pribadi.

A : Untuk kegiatan belajar hari ini ibu cukupkan sampai disini. Oh iya adek-adek, jangan lupa ya
dibaca materi spt tahunan orang pribadinya, tetap lihat lihat blog ini, karena pertemuan selanjutnya
masih membahas SPT tahunan orang pribadi.

PD : baik bu

A : Wassalamualaikum wr wb, sampai jumpa minggu depan adek-adek

PD : Waalaikum salam bu

Anda mungkin juga menyukai