Anda di halaman 1dari 28

sebuah masukan harus tajam Menghujam mengkuliti apa yang tersurat menohok apa yang tersirat

menjalur hingga ke jantung permasalahan karena sebuah perubahan dimulai dari sebuah masukan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh izin memperkenalkan diri

saya Iwan Setiawan mahasiswa dari kampus STIA BANTEN Kabupaten Pandeglang

Bapak dan Ibu anggota DPR RI yang saya hormati sebagai salah satu negara berkembang

sebagai salah satu negara berkembang pembahasan tentang rancangan undang-undang pengawasan
obat dan makanan menjadi topik yang paling hangat diperbincangkan di negara kita sekarang inibBukan
Tanpa Alasan kepedulian warga masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang sehat makanan yang
bergizi seimbang serta keamanan produk makanan masih sangat rendah Menurut data yang telah
dikumpulkan oleh badan Kementerian Kesehatan

badan litbangkes Kementerian Kesehatan tahun 2020 dari 25.000 masyarakat usia sampai 70 tahun di
seluruh Indonesia terdapat 1.28 47,7% populasi belum mengetahui keamanan produk makanan yang
telah mereka konsumsi setiap hari saudara-saudara yang saya hormati Salah satu contohnya adalah
kurangnya edukasi kepada masyarakat serta masih banyak 1.49 produk makanan produk obat-obatan
yang tidak layak konsumsi masih tersebar di pasaran

hal ini mengakibatkan maraknya terjadi kasus gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat saudara-
saudara yang saya hormati pada awal tahun 2023 ini terdapat kasus gagal ginjal yang dialami oleh
seorang balita balita tersebut memiliki riwayat dalam mengkonsumsi obat penurun demam setelah 3
hari mengkonsumsi obat tersebut Apa yang terjadi balita tersebut mengalami batuk demam bahkan
sampai tidak bisa buang air kecil sama sekali setelah dilakukan pemeriksaan secara

balita tersebut divonis positif gagal ginjal akut progresif aktivitas

dan yang lebih mirisnya lagi balita itu pun sampai meninggal dunia Oleh karena itu saudara-saudara
yang saya hormati pemerintah harus segera mengambil sikap terhadap kejadian seperti ini agar kejadian
seperti ini tidak akan terulang lagi di negara kita serta pemerintah harus memberikan edukasi kepada
masyarakat memberikan edukasi kepada pelaku usaha untuk mengkonsumsi dan menjual

produk-produknya Sesuai dengan standar kalau memang masih ada para pelaku usaha yang menjual
produknya tidak sesuai dengan BPOM laporkan tindaklanjuti agar mendapatkan efek jerah di kemudian
hari Selain itu BPOM sebagai badan pengawasan obat dan makanan harus lebih meningkatkan kualitas
dalam pengawasan secara kompleks serta meningkatkan kualitas sumber daya para pekerjanya agar
bekerja sesuai dengan standar yang ada

bahkan pemerintah dan BPOM harus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas dari segi produksi
distribusi sampling bahkan sampai uji coba untuk mengidentifikasi Apakah sudah sesuai atau tidak
dengan standar yang sudah ada saudara-saudara yang saya hormati demikianlah masukan terhadap
perancangan undang-undang pengawasan obat dan makanan yang dapat saya sampaikan karena
sebuah perubahan tidak akan kita dapatkan jika kita tidak memulai dari

sesuai atau tidak dengan standar produksi yang sudah ada saudara-saudara yang saya hormati
demikianlah masukan terhadap perancangan undang-undang pengawasan obat dan makanan yang
dapat saya sampaikan karena sebuah perubahan tidak akan kita dapatkan jika kita tidak memulai dari
sekarang Jika Kita Bersama saya yakin kita pasti akan bisa mengatasi permasalahan yang ada di
Indonesia merdeka wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

ya Selamat pagi Pak Kaka Kanwil buka di MIN sudah hadir bersama-sama dengan kami di aula balitbang
kumham Bapak saya balik bangku Paham Bapak Joni Simamora bagaimana bapak Pak Kamil dan Bu
kadip Semoga selalu sehat ya pak di sana ya Pak tetap semangat sehat selalu Selamat pagi Pak Kaka
Kanwil yang selamat pagi ibu ibu Selamat pagi Bapak Ibu Alhamdulillah pak sehat pak sehat kan Pak
syukur sehat-sehat jadi gini ibu di sana satu pasang kami juga satu pasang kalau di kalau di model ini
sama nih ya gitu kan teman lama terima kasih terima kasih ini Yogyakarta yang pertama sebagai
penghouse atau pengampu opini kita luar biasa persiapannya sudah meski yang pertama terlihat
persiapan ini sudah cukup matang ini terlihat Sudah pengalaman yang di rekan-rekan dari Jogja untuk
menyelenggarakan tugas-tugas virtual termasuk seminar opini ini Terima kasih beralih nanti kalau sudah
para pihak lengkap tepat di pukul 09.00 boleh kita mulai kira-kira begitu Pak Agung Bu Rahmi ya baik
Mbak Susan mungkin dari jumlah peserta ya dari jumlah pendaftar tadi yang sudah disampaikan
sejumlah 464 ya Tetapi kalau dilihat dari yang join ini baru di 357 ya mbak ya Iya betul ibu karena
beberapa berada di dalam satu ruangan Ibu tidak mengikuti sendiri-sendiri oh ya Oke Baik Mbak Susan
untuk seluruh narasumber sudah join ya mbak ya sombong ibu baik mohon izin Bapak Ibu peserta opini
kebijakan pada pagi hari ini sebelum acara dimulai mohon berkenan kami menyampaikan beberapa tata
tertib untuk kita sama-sama laksanakan bagi seluruh peserta Dimohon untuk menggunakan nama dan
identitas asli sesuai dengan form pendaftaran serta menampilkan video untuk dikonfirmasi kehadiran
sesuai presensi Kemudian Bapak Ibu peserta dapat menggunakan virtual background yang sudah di-
share melalui chat dan selama kegiatan kami akan menonaktifkan semua mic secara otomatis dan pada
sesi tanya jawab nanti bapak ibu dapat menyampaikan pertanyaan melalui chat maupun melalui rise
hand kepada bapak ibu mohon maaf tidak bisa merekam kegiatan pada pagi hari ini dan Bapak Ibu
sekalian yang saat ini mungkin nanti atau terkendala dengan kegiatan melalui Zoom dapat mengikuti
kegiatan melalui YouTube channel kami di Kemenkumham jogja.co.id dan apabila Bapak Ibu sekalian
dalam mengikuti kegiatan ini anda kendala Silahkan bapak ibu dapat menghubungi wa admin di 0878
45805533 mohon izin kami ulangi di 0 8 7 8 4 5 8 0 5 5 5 3 3 baik Bapak Ibu sekalian Selamat mengikuti
kegiatan opini kebijakan Semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari ilmu yang sudah dishare
oleh para narasumber dan kita akan mulai tepat pada pukul 9 terima kasih mohon izin Bapak Ibu yang
kami hormati karena masih ada waktu sekitar 4 menit mohon berkenan untuk seluruh peserta
mengaktifkan kamera video selama kegiatan berlangsung kemudian untuk link absensi akan kami share
di chat pada pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat dan untuk e sertifikat materi akan dikirimkan melalui
link registrasi pada pukul 13.00 waktu Indonesia bagian barat dan untuk kegiatan pada pagi hari ini akan
ada doorprize 3 paket data untuk penanya terbaik baik Mbak Susan silakan kita mulai sudah tepat pukul
9 Terima kasih baik terima kasih Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi salam sejahtera bagi kita
semua selalu Om Swastiastu nama budaya salam kebajikan Dan salam sehat bagi kita semua
sebelumnya mohon izin untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu saya Susanti lilandari sebagai
pemandu acara webinar pada pagi hari ini hingga acara selesai nanti yang terhormat Bapak Iwan
Kurniawan bcip shmsi PLT Kepala balitbang kumham Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
yang kami hormati Bapak Agung rektono Seto sarjana ekonomi MSI Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta para pimpinan tinggi Pratama pada Kementerian Hukum
dan HAM di seluruh Indonesia dan para narasumber di sini ada Bapak Doktor Desta Titi Raharja S.Sos
MSI dari pusat studi pariwisata Universitas Gadjah Mada ada ibu dokter Anda titik Sulistiani Kepala
Bidang pengembangan kapasitas Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Bapak rodes ober
Adiguna pardosi analis hukum balitbangkumham Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia para
pejabat administrator Kemudian Bapak Xaverius Fani Noviandri pemanahan analis hukum bagian hukum
setda kota Yogyakarta selaku moderator dan seluruh peserta webinar opini kebijakan baik dari pegawai
Kementerian Hukum dan HAM di seluruh Indonesia pemerintah daerah akademisi dan seluruh peserta
yang berbahagia Alhamdulillah puji dan syukur kita hantarkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Tuhan Yang Maha Esa dimana pada pagi hari ini kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan
untuk bersama-sama menimba ilmu dari para narasumber yang sangat luar biasa meski dilaksanakan
melalui virtual Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia opini kebijakan pada pagi hari
ini mengusung tema analisis isu kebijakan tentang pekerjaan anak di sektor pariwisata baik Bapak Ibu
sekalian berikut kami bacakan susunan acara pada kegiatan pagi hari ini yang pertama yaitu pembukaan
selanjutnya pemutaran video singkat keterlibatan anak dalam sektor pariwisata dilanjutkan dengan
laporan penyelenggara kemudian sambutan sekaligus pembukaan secara resmi kegiatan opini kebijakan
pemaparan materi oleh panellis sekaligus tanya jawab dan closing statement dan yang terakhir adalah
penutup Bapak Ibu yang kami hormati mengawali kegiatan pagi hari ini marilah kita menundukkan
kepala sejenak memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa agar kegiatan pada
hari ini berjalan dengan lancar membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua mohon izin mohon
dengan sikap sempurna karena Berdoa dimulai Berdoa selesai terima kasih bapak ibu hadirin yang
berbahagia selanjutnya marilah kita saksikan bersama pemutaran video singkat keterlibatan anak dalam
sektor pariwisata persembahan dari tim kreatif Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa
Yogyakarta Selamat menyaksikan kppad provinsi Bali soroti banyak anak-anak di bawah umur yang
mencoba mengais rupiah di jalanan kota Denpasar akibat libur panjang sekolah akibat pandemi jumlah
anak usia sekolah yang bekerja menjadi pedagang oleh-oleh di kawasan wisata Mandalika Lombok
Tengah terus meningkat [Musik] [Musik] pekerjaan anak dalam kondisi berbahaya [Musik] [Musik] baik
apresiasi luar biasa kepada tim kreatif dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa
Yogyakarta beginilah kondisi di Indonesia Bapak Ibu sekalian masih banyak anak yang terlibat di dalam
industri pariwisata di Indonesia untuk itu Kenapa pada pagi hari ini kegiatan opini kebijakan mengusung
tema terkait dengan keterlibatan anak di sektor pariwisata bapak ibu hadirin yang berbahagia
selanjutnya laporan penyelenggara kegiatan sosialisasi hasil penelitian hukum dan HAM melalui daring
opini kebijakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta
Kepada yang terhormat Bapak Agung rektono Seto di silahkan Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh Selamat pagi selanjutnya Om Swastiastu nama budaya salam kebajikan Salam sehat yang
terhormat tlt Kepala Badan penelitian dan pengembangan hukum dan HAM Kemenkumham yang saya
hormati pimpinan tinggi pertama jajaran Balikpapan hukum dan HAM Kemenkumham pimpinan tinggi
Pratama pada Kanwil Kemenkumham seluruh Indonesia tanah sumber satu Kepala Bidang
pengembangan kapasitas Dinas Pariwisata DIY ibu peneliti pusat studi pariwisata Universitas Gadjah
Mada bapak smsi Bapak Ibu Kepala UPT di seluruh Indonesia analis hukum ahli Batam pertama pelitbang
hukum HAM Bapak tordes Adiguna padosi SH Bapak Ibu pejabat administrator pengawas pejabat
fungsional serta hadir sekalian yang berbahagia pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa karena atas nama nya kita dapat hadir
bersama-sama pada hari ini untuk mengikuti kegiatan diskusi dari opini kebijakan tahun 2023 dengan
topik analisis isu kebijakan tentang pekerjaan anak pariwisata dalam keadaan sehat walafiat Bapak PLT
Kepala Badan yang kami hormati perkenankan kami melaporkan beberapa hal terkait pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut A dasar hukum 1 undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia 2 peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia Nomor 43 tahun 2016
tentang pedoman penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia di lingkungan
Kementerian Hukum dan hak asasi manusia tiga peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia 44
tahun 2016 tentang pemanfaatan hasil penelitian hukum dan hak asasi manusia di lingkungan
Kementerian Hukum dan hak asasi manusia keempat peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia
nomor 30 tahun 2018 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM B
tujuan kegiatan adapun tujuan kegiatan diskusi Opik dari opini kebijakan tahun 2023 ini yaitu 1
memberikan analisis dan evaluasi terkait isu pekerjaan anak di sektor pariwisata 2 mengidentifikasi
destinasi wisata yang telah memenuhi indikator tempat sosial dalam penilaian pariwisata berkelanjutan
untuk ditetapkan sebagai model percontohan Aktivitas pariwisata yang lama anak 3 mengkonsolder
mengkonsolidasikan pelaksanaan kebijakan pemenuhan dan perlindungan hak anak yang terlibat dalam
aktivitas kepariwisataan di tingkat daerah 4 mensosialisasikan hasil analisis kebijakan badan penelitian
hukum dan HAM di kantor wilayah sumber Adapun sumber dalam kegiatan diskusi dari opini ini adalah
satu Kepala Bidang pengembangan kapasitas Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta peneliti
pusat studi pariwisata Universitas Gadjah Mada bapak Dr Desta Titi Raharja smsi dan analis hukum ahli
pertama kali bangkumham Bapak Adiguna padosi tempat dan waktu kegiatan dilaksanakan di Kanwil
Kemenkumham serta kegiatan diskusi dari opini diikuti oleh seluruh kepala kantor wilayah Indonesia
kepala unit pesona teknis di seluruh Indonesia Kepala Dinas Pariwisata sedii perhimpunan hotel dan
restoran Indonesia DIY mahasiswa serta masyarakat umum baik secara dalil Melalui aplikasi Zoom dan
channel YouTube sebanyak 492 peserta adapun kegiatan ini dibiayai dengan Diva Kanwil Kemenkumham
2023 demikian laporan pelaksanaan kegiatan yang dapat kami sampaikan dan untuk selanjutnya kami
mohonkan pertanyaan Bapak PLT Kepala Badan penelitian dan pengembangan HAM RI untuk
memberikan sambutan dan lahan sekaligus membuka acara ini Sekian dan terima kasih
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terima kasih kepada Bapak Kepala Kantor Wilayah
yang telah berkenan menyampaikan laporan kegiatan ibu bapak hadirin yang berbahagia selanjutnya
marilah kita simak bersama sambutan dan arahan PLT kepala balitbang hukum dan HAM Kementerian
Hukum dan HAM Republik Indonesia sekaligus membuka kegiatan secara resmi Kepada yang terhormat
Bapak Iwan Kurniawan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi salam sejahtera
untuk kita semua selalu yang kami hormati Bapak Agung restono Seto Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum yang hak Yogyakarta yang kami hormati ibu dokter Anda titik Sulistiani Kepala
Bidang pengembangan kapasitas pariwisata Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta suatu sumber
yang saya hormati bapak anak narasumber dokter Desta Tri raharjana esos MSI peneliti pada pusat studi
pariwisata Akademi Universitas Gadjah Mada yang saya hormati mas rodes Adiguna pardosi sarjana
hukum analis hukum bagi para pemuda dan tentu saja yang kami banggakan moderator kita Bapak
satelius Fani Novianti pemahaman sarjana hukum serta hadirin para peserta kegiatan opini kebijakan
yang berbahagia puji dan syukur tentu marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah
Subhanahu Wa Ta'ala pagi ini dalam keadaan sehat walafiat Insya Allah dalam situasi hati yang
berbahagia kita bertemu kembali dalam forum opini ini adalah tahun ketiga opini dan pada tahun ketiga
ini karena ada beberapa penyesuaian terkait dengan perubahan nomor pelacur kami dimana Kalau
dahulu Kami sangat dibantu oleh para peneliti sebagai pemangku corbisnis pada balita hukum dan HAM
saat ini pemangku tugas dan fungsi selaput bisnis adalah para analis kebijakan Oleh karena itu pada
tahun ketiga ini opini yang biasa hanya opini saja tetapi tajuk pada mulai kali ini kopi ini adalah opini
tentang kebijakan Bapak Ibu sekalian kegiatan ini memang sengaja kami inisiasi untuk menjebakkan
antara pemangku kebijakan yaitu pemerintah masyarakat dan para akademisi terhadap isu-isu aktual
terkait bidang hukum yang sedang berkembang dan berdinamika di negara kita kali ini kami akan
mengangkat sebuah isu kebijakan tentang pekerjaan anak di sektor pariwisata tentu ini akan menarik
kalau kita kaji lebih mendalam di satu sisi sektor pariwisata tentu sangat mendukung pertumbuhan
ekonomi negara kita apalagi saat ini kita sedang giat dan sangat bergairah untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata tetapi anak yang dilibatkan dalam sektor industri ini
Tentu juga punya banyak persoalan mulai dari bagaimana mendefinisikan anak kemudian Bagaimana
peran anak seharusnya dalam membantu orang tua khususnya yang diarahkan untuk bekerja Apakah ini
tidak menghilangkan hak-hak anak selaku hak dasarnya ataukah ada hal-hal lain yang barangkali dalam
diskusi ini akan banyak dapat Saya kira saya berharap forum ini sekali lagi menjadi forum kebanggaan
kita semua forum Di mana kita dapat berdiskusi untuk membahas isu-isu aktual sekaligus dapat
menyimpulkan beberapa hal yang barangkali dapat kita sepakati Saya kira itu yang dapat kami
sampaikan namun sebelum kami akhiri Kami ingin juga menyampaikan informasi bahwa topi ini
kebijakan ini adalah opini kebijakan untuk tahun 2023 dan akan bergulir terus dari provinsi ke provinsi
setidaknya sampai dengan bulan Agustus yang akan datang demikian Mari kita kelorakan kegiatan ini
Mari kita interaktif dalam kegiatan supaya kegiatan ini memperoleh hasil seperti yang kita harapkan
bersama dan Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim opini kebijakan pertama tahun 2023 yang
kita mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertajuk pekerjaan anak di sektor pariwisata dengan ini
saya nyatakan Selamat mengikuti opini kebijakan wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh Baik terima kasih kepada bapak PLT kepala balitbang hukum dan HAM
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia yang telah berkenan memberikan arahan dan
motivasi sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini mohon izin kepada bapak para pimpinan tinggi di
balitbang hukum dan HAM Bapak kakanwil serta hadirin yang berada di ruangan ini Serta seluruh
peserta sebelum memasuki acara selanjutnya mohon berkenan untuk kita dapat bersua foto bersama
dengan para narasumber dan seluruh peserta mohon kepada tim it untuk mempersiapkan diri untuk tim
it sudah siap mohon izin bapak ibu dengan mungkin gaya pertama dengan sikap duduk sempurna
dengan hitungan 3 2 1 baik yang kedua mohon berkenan Bapak Ibu sekalian untuk tangan mengepal di
depan dada Bapak Ibu sekalian kita gelorakan Jogja Istimewa Sebagai penyelenggara pertama opini
kebijakan mohon izin Bapak Ibu sekalian seluruh peserta dalam hitungan 3 2 1 Baik terima kasih Bapak
Ibu sekalian mohon izin perlu kami sampaikan kepada seluruh peserta opini kebijakan pada pagi hari ini
untuk menambahkan semangat dari panitia penyelenggara akan memberikan 3 giveaway berupa saldo
gopay ke peserta penanya terbaik 3 peserta penanya terbaik Bapak Ibu yang kami hormati memasuki
acara inti yaitu pemaparan materi oleh panelis diskusi dan tanya jawab sekaligus closing statement yang
akan dipandu secara langsung oleh moderator kita Bapak Xaverius Fanny novianri pemanahan analisis
hukum bagian hukum setda kota Yogyakarta selaku moderator kepada bapak Xaverius sudah siap bapak
kepada bapak Xaverius di silahkan Baik terima kasih atas waktu yang diberikan kepada kami Sebelumnya
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi Shalom Om Swastiastu namo udayas salam
kebajikan dan salam sejahtera bagi kita semuanya yang kami hormati PLT kepala balitbang hukum dan
HAM Kemenkumham Bapak Iwan Kurniawan bcipshmsi yang kami hormati Bapak Ibu pimpinan tinggi
Pratama di lingkungan Balit bank hukum dan HAM Kemenkumham yang kami hormati kepala Kanwil
Kemenkumham kami hormati kepala-kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM seluruh
Indonesia atau yang mewakili para pimpinan tinggi pada kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM
seluruh Indonesia kemudian yang kami hormati Bapak Ibu narasumber Kepala UPT jajaran Kanwil
Kemenkumham seluruh Indonesia atau yang mewakili kepala-kepala Dinas Pariwisata seluruh daerah Isti
Yogyakarta baik di tingkat kabupaten kota maupun provinsi atau yang mewakili ketua phri di atau yang
mewakili dan seluruh peserta webinar opini kebijakan pada pagi hari ini puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas kasih karunia nikmat dan rahmatnya kita semua diperkenankan untuk bertemu dalam
forum yang berbahagia ini dalam keadaan sehat bahagia tanpa kurang suatu apapun sebagaimana
dalam undangan maupun leaflet forum opini kebijakan pada pagi hari ini mengangkat tema analisis isu
kebijakan tentang pekerjaan anak di sektor pariwisata kita ketahui bersama sebagai konsekuensi sebuah
negara hukum maka segala bentuk kehidupan bernegara harus berdasarkan ketentuan atau hukum yang
berlaku salah satunya berkaitan dengan pekerja undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang
tenagakerjaan Sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta
kerja dan terakhir dengan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta kerja mengatur mengenai larangan
mempekerjakan anak anak di sini didefinisikan sebagai setiap orang yang berumur di bawah 18 tahun
namun demikian ada beberapa pengecualian yang diberikan oleh undang-undang untuk anak dapat
melakukan pekerjaan tentu dengan persyaratan yang ketat sepanjang tidak mengganggu kesehatan fisik
mental dan sosial kemudian bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan Kemudian untuk
mengembangkan bakat dan minat serta persyaratan-persyaratan teknis lain seperti adanya izin tertulis
dari orang tua wali kemudian perjanjian kerja waktu kerja dan lain sebagainya selain daripada itu
beberapa regulasi terkait juga turut bersinergi mengatur terkait pekerjaan anak seperti undang-undang
nomor 20 tahun 1999 tentang pengesahan Konvensi Ilo nomor 138 tentang usia minimum
diperbolehkan bekerja ada pula undang-undang nomor 1 tahun 2000 tentang pengesahan Konvensi Ilo
nomor 182 mengenai pelarangan dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak juga ketentuan yang berkaitan dengan 6 undang-undang kita nomor 39 tahun 1999 tentang
HAM kemudian ada pula Perpres Nomor 53 Tahun 2021 tentang ranham tahun 2021 2025 serta
permenkumham nomor 22 tahun 2021 tentang kriteria daerah kabupaten kota peduliham yang
mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan P5 HAM penghormatan perlindungan pemajuan
penegakan dan pemenuhan HAM yang mana salah satunya adalah terkait dengan hak anak pada
kenyataannya dijumpai pekerja-pekerja anak yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan data dari
Kementerian tenaga kerja pekerjaan anak yang telah ditarik dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak

sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2020 adalah sebanyak 134.456 orang pekerjaan anak dari jumlah
pekerjaan anak yang ada sebanyak 1.709.000 712 anak angka yang sangat luar biasa ini berdasarkan
data susenas 2018 yaitu survei sosial ekonomi nasional dari BPS beberapa faktor utama yang ditengarai
menjadi penyebab persoalan ini adalah faktor ekonomi dan juga pendidikan ditambah situasi selama
pandemi covid 19 lalu direktur Ilo Jakarta dan Timor Leste mejiko miamoto menyatakan pandemi covid
19 telah mengakibatkan hilangnya pendapatan rumah tangga dan meningkatkan potensi anak-anak
dalam kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi di sini tentu sangat luas salah satunya yang akan kita bahas
pada pagi siang hari ini yaitu pada sektor pariwisata misalnya tempat wisata penginapan kuliner jasa
tour and travel sewa kendaraan dan lain sebagainya kebijakan sebagai sebuah wadah diskusi dan
pertukar pikiran yang digagas oleh hukum dan HAM Kemenkumham kali ini mengangkat tema yang
sangat aktual analisis isu kebijakan tentang pekerjaan anak di sektor pariwisata telah hadir bersama kita
para narasumber yang berkometan di bidangnya yang akan membagikan buah-buah pemikiran untuk
kita diskusikan bersama berkaitan dengan tema yang diangkat pada pagar ini yang pertama kami
memperkenalkan dari badan hukum dan HAM Bapak Rhodes Kober Adiguna pardo sisa beliau analisis
hukum ahli pertama nanti akan membagikan materi isu pekerjaan anak di sektor pariwisata Selamat pagi
Pak Selamat pagi Pak Kemudian yang kedua dari Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
ada beliau Ibu daerah titik Sulistiani beliau merupakan kepala bidang pengembangan kapasitas yang
akan membagikan materi dengan judul kebijakan pengembangan SDM pariwisata di Daerah Istimewa
Yogyakarta pagi Bu selamat pagi Bapak Terima kasih dan yang ketiga adalah akademisi dari pusat studi
pariwisata Universitas Gadjah Mada beliau Bapak dokter Desta Titi Raharja S.Sos MSI yang akan
membagikan materi dengan judul implementasi undang-undang perlindungan anak di daerah
Yogyakarta dan tindakan apa saja yang telah dilakukan untuk menanggulangi fenomena pekerjaan di

sektor pariwisata Selamat pagi Pak Desta terima kasih Adapun nanti Untuk teknis para narasumber
paparan pertama akan disampaikan oleh Bapak Rhodes dengan alokasi waktu 20 menit kemudian
paparan kedua oleh ibu dokter Anda titik Sulistiani alokasi waktu 15 menit kemudian dilanjut paparan
ketiga Bapak Doktor Desta Titi Raharja dengan alokasi waktu 15 menit setelah para narasumber
menyampaikan materi baru di sesi akhir para peserta kami persilahkan untuk menyampaikan
pertanyaan yang bisa dengan dua cara yaitu menulis komen dan juga recent [Musik] kemudian kami
sampaikan pula untuk peserta nanti link absen akan di share pukul 10.00 kemudian juga untuk
keperluan sertifikat nanti akan di share pukul 12.30 Satu informasi tambahan lagi adalah kegiatan ini
juga ditayangkan melalui channel YouTube Kanwil Kemenkumham DIY baik supaya segera saja kita mulai
tidak perlu Terlalu berlama-lama kita akan mulai dengan paparan dari sesi yang pertama yang akan
disampaikan oleh Bapak rodes Kober Adiguna pardosi kepada bapak kami persilahkan Terima kasih Pak
moderator Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi salam sejahtera untuk kita
semua yang terhormat Bapak Iwan Kurniawan bcip SH MSI sebagai kepala PLT Kepala Badan penelitian
dan pengembangan hukum dan HAM yang terhormat Bapak sekretaris badan penelitian hukum dan
HAM Pak Joni dan juga para pimpinan tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
khususnya di balik bank Hukum dan HAM bapak agungsi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya narasumber pada kegiatan hari ini ibu dokter Anda
titik Sulistiani dari Dinas Pariwisata Yogyakarta selaku kepala bidang pengembangan kapasitas pariwisata
Bapak Doktor Desta Titi Raharja S.Sos MSI selaku akademisi dari Universitas Gadjah Mada dan
moderator pada kegiatan pagi ini yaitu bapak Xaverius Fani Noviandri SH analis hukum pada sekretariat
daerah kota Yogyakarta dan para pimpinan tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
serta Bapak Ibu para peserta opini kebijakan pada hari ini Perkenalkan nama saya rodesh ober Adiguna
pardosi SH saya analis hukum pada badan penelitian hukum dan HAM dan juga selaku anggota tim
kajian analisis isu kebijakan terkait dengan pekerjaan anak di sektor pariwisata mungkin untuk
menyingkat waktu kita akan memaparkan Bagaimana analisis isu kebijakan yang sudah kita lakukan pada
Tahun 2022 baik Pada kesempatan ini hal yang akan kita angkat adalah terkait dengan isu kebijakan
pekerjaan anak di sektor pariwisata selain selanjutnya adapun yang melatarbelakangi adanya kajian ini
yaitu bisa dilihat dari beberapa latar belakang yang sudah coba kami susun yang pertama yaitu arahan
dari Presiden terkait dengan isu perempuan dan anak ini arahan yang ditujukan kepada Menteri
pemberdayaan perempuan dan anak yang mana salah satu Fokus dari dari arahan tersebut yaitu
penurunan jumlah pekerjaan anak kemudian juga adanya amanat ranham 2021 sampai dengan 2025
yaitu optiminalisasi pekerjaan anak sejalan dengan standar Konvensi anak hal ini dikaitkan dengan fakta
bahwa belum sejalannya penanganan pekerjaan anak di berbagai sektor khususnya terkait kegiatan
usaha baik sektor yang dikelola pemerintah maupun swasta kemudian juga adanya Penelitian yang
dilakukan oleh PPA pada tahun 2018 yang mana menemukan fakta bahwa potensi eksploitasi anak dan
lemahnya pengawasan di sektor usaha pariwisata kemudian juga adanya data dari Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia pada tahun 2021 yang mana melihat bahwa partisipasi dalam bekerja itu cenderung
menghilangkan kesempatan mereka untuk mengenyam bangku pendidikan yaitu dengan data sekitar
740.000 anak mengalami putus sekolah dan dari 940.000 anak tersebut 0,2% atau 3000 anak mengalami
putus sekolah dikarenakan faktor memilih untuk bekerja Bagaimana kajian ini melihat 2 lopus yang
sudah kita susun yaitu Jogjakarta dan juga Nusa Tenggara Barat pada kegiatan opini kali ini kita akan
memfokuskan pada Bagaimana temuan kita di Yogyakarta selain itu juga yang mendasari daripada
pemilihan lokasi kajian di Yogyakarta mungkin sebelumnya yaitu adanya hasil asesment yang dilakukan
oleh ICP Indonesia dan envr ini juga melihat bagaimana di Jogjakarta ke faktor yang mempengaruhi dari
adanya pekerjaan anak yang dominan adalah terkait dengan 4 faktor yang pertama yaitu adanya supply
ediment artinya masih adanya kesempatan peluang pekerjaan sehingga anak-anak di mengisi daripada
peluang pekerjaan tersebut yang kedua yaitu faktor ekonomi Bagaimana sektor wisata itu menjadi
andalan di dalam di dalam meningkatkan perekonomian selanjutnya juga kita melihat bahwa adanya
sudut pandang orang tua dalam konteks ini sudut pandang orang tua ini adalah ketika anak dianggap
lebih baik menghabiskan waktu dengan bermanfaat yaitu salah satunya dengan misalnya melanjutkan
usaha keluarga ini faktor yang cukup dominan terus juga adanya pengaruh hidup dimana meningkatnya
teknologi informasi dan media sosial itu juga mempengaruhi bagaimana anak menjadi menjadi
menginginkan menjadi menciptakan pola pikir yang konsumtif yang ini juga akhirnya menjadikan anak-
anak berperilaku hedonistik selain itu juga kita juga bisa melihat data bahwa sebenarnya pada daerah
Yogyakarta itu komposisi-komposisi pekerjaan anak laki-laki itu 82% dibanding dengan perempuan 18%
selain selanjutnya Adapun bagaimana kita menganalisis daripada isu-isu pekerjaan anak ini yaitu dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dengan metode kualitatif ini kita
ingin melihat bagaimana fenomena yang ada dengan kondisi nyata keberadaan pekerjaan di industri
pariwisata kondisi anak tempat dan pelaksanaan pariwisata dari penggiat pariwisata masyarakat dan
pemerintah daerah sedangkan deskriptif analisis yaitu untuk menggambarkan fenomena atau sifat
tertentu dengan penggambaran yang real apa adanya sedangkan teknik pengumpulan datanya yang
primer kita melakukan wawancara dan diskusi kelompok terfokus atau mgd yang ini juga kita sudah
laksanakan dan juga untuk pengumpulan data primer juga dapat kita lakukan juga melalui daring
menggunakan aplikasi Zoom meeting yang menjadi informan kita yaitu dari 3 kelompok utama yaitu
pemerintah lembaga non pemerintah pelaku desa wisata atau kelompok masyarakat setempat dan juga
adanya tambahan data sekunder melalui studi literatur maupun kepustakaan selain selanjutnya
bagaimana kita melihat potret fenomena pekerjaan anak ini kita mengambil dari 4 bahasan yang nanti
akan kita coba dalamin dan kita telusuri yaitu kita melihat yang pertama dari perubahan arah kebijakan
pariwisata di Indonesia pra reformasi dan pasca reformasi yang kedua penerjemahan internasional yang
ketiga pariwisata dan perlindungan anak yang keempat perumusan kebijakan oleh institusi serta
pelaksanaannya Nah untuk untuk pembahasan yang pertama yang itu perubahan arah kebijakan
pariwisata di Indonesia ini kita melihat dari 3 variabel yaitu Bagaimana hubungan antara pariwisata hak
asasi manusia dan demokratisasi dan ini hal ini juga akan mencerminkan bagaimana kehidupan politik
budaya dan ekonomi yang ada pada saat tersebut Nah di sini kita dapat melihat potret Bagaimana
kebijakan pariwisata tersebut yang pertama kita melihat dari pra reformasi di sini dari segi politik yaitu
adanya penguatan identitas dan kebanggaan nasional hal ini juga kita lihat dari adanya penyeragaman
visa pariwisata nasional tanpa visi pariwisata nasional tanpa mempertimbangkan kebutuhan
kenyamanan dan hak-hak kelompok masyarakat di sini dapat kita lihat Bagaimana lebih konkritnya yaitu
pengembangan Bali sebagai destinasi wisata internasional melalui ekspansi Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai untuk mengakomodasi penerbangan jarak jauh dan juga pengembangan Desti winasa
destinasi wisata encles seperti Nusa Dua Nah dengan adanya politik seperti Saat Pra reformasi di kita
melihat bahwa efeknya yaitu adanya kerusakan luas habitat alamiah daratan dan lautan Mengubah
sistem Pengelolaan tanah dan perairan serta menekan sumber air bersih bagi masyarakat sehingga juga
itu juga berimplikasi pada mengganggu nilai agama dan budaya dalam situs saklar sakral warga
setempat sedangkan di sini juga aspek ekonomi itu juga sangat dominan sehingga ini dijadikan salah satu
sarana penghasil devisa dan mendorong Bagaimana terwujudnya pembangunan berkelanjutan
sedangkan dari segi sosial budaya yaitu adanya dominasi negara atas budaya lokal Sehingga dalam
beberapa case dapat kita lihat bahwa pencanangan seperti misalnya Sapta Pesona itu juga itu juga
mempengaruhi bagaimana pemerintah pada saat itu menggerus daripada hak-hak kelompok masyarakat
asli atau India sedangkan arah kebijakan pariwisata pasca reformasi itu dipengaruhi oleh secara politik
kita melihat adanya desentralisasi yaitu keterlibatan pemerintahan daerah untuk mengatur secara
regulasi daerah masing-masing yaitu sejak keluarnya undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang
pemerintahan daerah di sini terlihat adanya keleluasaan daripada daerah untuk Bagaimana
mengembangkan kebijakan pariwisata di daerah masing-masing Namun demikian pada kebijakan
pariwisata Setelah reformasi ini juga kita menemukan bahwa eksploitasi berlebihan tersebut juga
berpengaruh terhadap sumber daya vital termasuk juga eksploitasi pada perempuan dan anak
sedangkan dari segi ekonomi kita melihat bahwa konsep pariwisata yang berkembang menjadi
pariwisata yang berbasis masyarakat dan ini juga tidak luput dari permasalahan yaitu kebijakan yang
berbasis masyarakat ini lebih condong berorientasi pada kebutuhan pasar dan juga kebutuhan
konsumen selain itu juga kita melihat bahwa dari segi sosial dan budaya juga adanya peran serta
pemanfaatan budaya lokal dia dari sisi yang berbeda juga juga menciptakan kerusakan pewarisan
budaya selanjutnya sedangkan dari segi penerjemahan norma HAM internasional kita melihat bahwa
sebenarnya Indonesia sudah menterjemahkan norma-norma HAM internasional tersebut di sini kita
dapat melihat kompetensi Ilo nomor 138 Konvensi ailo nomor 182 dan juga Konvensi anak sudah
diterjemahkan menjadi beberapa beberapa ketentuan mulai dari undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang usia minimum anak diperbolehkan bekerja undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 Tentang
pelarangan dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerja terburuk untuk anak undang-
undang nomor 10 tahun 2012 tentang pengesahan kompetensi anak undang-undang nomor 13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan khususnya mengenai batasan usia anak untuk bekerja Keputusan
Presiden Nomor 59 Tahun 2022 tentang penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan untuk anak undang-
undang nomor 13 tahun 2003 membatasi anak untuk bekerja Namun demikian masih memberikan
kesempatan untuk anak melakukan pekerjaan sepanjang memenuhi syarat yang ditentukan di dalam
undang-undang terus juga undang-undang 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang diubah
dengan undang-undang 35 tahun 2013 yaitu tentang perlindungan khusus melakukan pekerjaan bagi
anak sepanjang memenuhi syarat yang ditentukan Namun demikian penerjemahan norma internasional
ini juga dilihat bahwa secara hukum internasional itu adalah hukum dalam peradaban barat sehingga
ketentuan internasional itu yang juga berkenaan dengan HAM itu tidak dapat juga di kita katakan dapat
berlaku universal karena perbedaan kultur antara barat dan timur ini juga menimbulkan Bagaimana
hukum internasional itu tidak sepenuhnya sesuai dengan eh nilai-nilai ketimuran yang kita anut di
Indonesia yang mana itu juga bagaimana nilai-nilai ketimuran itu yang cenderung konservatif berbeda
dengan nilai-nilai barat yang cenderung liberal dalam konteks pariwisata ini kita melihat juga bahwa
pariwisata itu tidak sepenuhnya dikelola oleh industri ataupun dalam Scope yang cukup besar tapi juga
untuk gambaran di Indonesia kita melihat bahwa pariwisata itu juga dikelola oleh masyarakat dalam
scoop yang lebih kecil sehingga dalam prosesnya juga masih menerapkan Bagaimana norma-norma yang
hidup di masyarakat kepercayaan-kepercayaan serta adat istiadat lokal setempat next Nah dengan
demikian kita juga melihat bagaimana pariwisata dan perlindungan anak dengan dua model pendekatan
pariwisata yang pertama itu pariwisata berkelanjutan pariwisata berkelanjutan ini diartikan sebagai
pelibatan semua pihak di daerah yang memiliki potensi wisata yang bisa memanfaatkan sumber daya
alam dengan tujuan memenuhi kebutuhan ekonomi sosial dan budaya Nah kita melihat potret ini di
wilayah Yogyakarta itu berlaku secara sebagian besar atau secara umum menerapkan konsep pariwisata
berkelanjutan salah satu yang menjadi klausul indikator penghormatan HAM dari pariwisata
berkelanjutan yaitu destinasi dan para pemangku kepentingan pariwisata itu harus memiliki komitmen
untuk mematuhi aturan mencegah dan menjaga agar tidak terjadinya pelanggaran HAM termasuk
perdagangan manusia perbudakan modern dan pekerjaan anak sedangkan pemerintah selaku otoritas
lokal itu dapat melakukan langkah-langkah yang strategis dengan melibatkan investor pariwisata di sini
kita melihat bagaimana hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah selaku otoritas lokal yang pertama
yaitu program pencegahan adanya meditasi anak dalam bentuk program sosialisasi yang kedua adanya
penindakan dan mendorong program corporate sosial responsibility atau CSR untuk menyelenggarakan
program peningkatan kemandirian ekonomi bagi masyarakat sedangkan dengan model pendekatan
pariwisata berbasis komunitas communitas cbt ini program yang diprakarsai oleh masyarakat setempat
yang mereka sudah memiliki kesadaran akan adanya potensi daerah wisata untuk dikembangkan
sehingga ini timbul dari bawah masyarakat yang langsung menyadari dan juga Mereka melihat bahwa
partisipasi masyarakat di sini juga tidak tidak menyampingkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat
tersebut jadi kita melihat bahwa berbasis komunitas ini yaitu kegiatan Dengan mengintegrasikan seluruh
aspek dimensi yang ada meliputi aspek ekonomi sosial dan budaya keterlibatan masyarakat dan aktor
dalam meng-inisiasi dan mengelola program desa wisata ini kita dapat lihat ketika kita di Jogja itu di
desa wisata langgerang dan ini salah satu contoh juga desa wisata yang ada di NTB yaitu bilibate di sini
masyarakat menghargai dan memperkuat kebudayaan dan juga mempersiapkan kemandirian ekonomi
di masa mendatang ataupun melanjutkan perjuangan orang tuanya selama berkarya di desa wisata
dalam konteks politik di desa wisata langgeran ini didukung juga oleh peraturan daerah setempat yaitu
dengan terbitnya Peraturan Gubernur nomor 40 tahun 2020 tentang kelompok sadar wisata dan Desa
Kampung wisata dan juga ini adanya peraturan kabupaten Gunungkidul nomor 13 tahun 2020 tentang
perlindungan dan pemenuhan akan selain selanjutnya izin Pak rodes mengingatkan 5 menit lagi makasih
sedangkan dari konteks yang terakhir kita melihat bagaimana perumusan kebijakan oleh institusi serta
pelaksanaannya di sini kami mengambil teori yang diambil yang digunakan oleh fund meter and vanfort
di sini ada dari 5 aspek yang pertama adalah standar dan sasaran standar ini adalah untuk melihat
parameter yang dianggap perlu dan juga target spesifik yang dapat dicapai yang kedua sumber daya
sumber daya ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan dan juga
sumber daya finansial selain itu juga Bagaimana pemanfaatan waktu sedangkan yang ketiga karakteristik
agen pelaksana yaitu untuk melihat bagaimana agen pelaksana itu secara formal dan informal terlibat
dalam pengimplementasian kebijakan yang keempat sikap atau kecenderungan para pelaksana yaitu
untuk melihat bagaimana standar tujuan yang sudah disusun itu dipahami oleh masing-masing
implementator implementator atau pemangku kebijakan sehingga standar tersebut dapat tercapai
selanjutnya yang kelima yaitu Bagaimana komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksanaan itu
untuk melihat bagaimana penerimaan atau penolakan penolakan dari agen pelaksana kebijakan yang
mana Ini juga sangat mempengaruhi keberhasilan yang kebijakan itu juga biasanya bersifat Top And Top
Down sehingga bagaimana implementasi dan dapat dilaksanakan di tataran di bawah saya selanjutnya
sedangkan hasil temuan kita dengan pendekatan implementasi kebijakan ini kita melihat bahwa standar
dan sasaran yang sudah dilakukan itu sudah cukup tepat Namun demikian juga masih bergantung pada
karakteristik instansi pelaksana masing-masing di sini kita melihat bahwa di tataran aturan pelaksana itu
juga berbeda-beda disesuaikan dengan pengaruh daripada otonomi daerah atau desentralisasi tadi terus
terkait dengan variabel yang kedua sumber daya kita melihat bahwa sumber daya ini masih terbentur
dengan minimnya anggaran dan juga belum dilakukannya pemaksimalan terhadap potensi yang ada
karena seperti yang kita sudah coba dapatkan data itu masih minimnya terkait dengan pemanfaatan
media massa atau elektronik yang dapat menghimbau untuk memberikan salah satu bentuk pencegahan
terhadap kerja anak di sektor informal sedangkan dari segi karakteristik agen pelaksana kita melihat
bahwa ketepatan tugas yang dilakukan dengan lembaga yang harus mengemban tugas itu sudah cukup
tepat hal ini kita terlihat terlihat dari pelibatan organisasi non di dalam penyelesaian isu anak namun
memang masih terkendala apabila koordinasi tersebut tidak dilakukan dengan baik sehingga kadang-
kadang tidak tidak bersifat continue dan tidak berlanjut seperti itu Sedangkan dari sikap atau
kecenderungan para pelaksana di sini kita melihat bahwa inisiatif telah ada inisiatif dari masing-masing
institusi di dalam melihat Bagaimana terjadinya isu pekerjaan anak di sini juga pada provinsi Yogyakarta
kita melihat telah adanya forum asosiasi pengusaha sahabat anak Indonesia di Yogyakarta Dan ini juga
sudah mencakup di beberapa wilayah di Jogjakarta seperti di kota Jogja kabupaten Bantul dan
Kabupaten Sleman sedangkan Bagaimana komunikasi antar organisasi di sini kita melihat masih terdapat
sebenarnya sudah cukup Lumayan sudah cukup baik hanya memang masih terdapat ketidak sinkrongan
ataupun masih terlihat Bagaimana pembagian kewenangan itu masih terdapat keracuan Namun
demikian kita juga melihat bahwa sebenarnya komunikasi sudah cukup baik hanya saja untuk kasus-
kasus tertentu ketika misalnya berkenaan dengan pekerjaan informal khususnya itu masih masih
terdapat miss komunikasi pemangku kepentingan mana yang harus menyelesaikan isu tersebut selain
selanjutnya dari berbagai potret yang telah disebutkan di atas akhirnya kita tim kajian itu mengambil 3
alternatif kebijakan yang pertama yaitu mengoptimalkan Kerangka kerja kebijakan hak asasi manusia
yang ada yang dalam hal ini kita ambil contoh misalnya penghargaan kota dan kabupaten kota peduli
HAM Nah di sini bagaimana kita lebih konkritnya dengan memaksimalkan partisipasi publik di dalam
membentuk kebijakan kemudian juga adanya memformonisasikan mekanisme penilaian capaian HAM
yang berkelanjutan Yang kedua alternatif yang kedua melakukan identifikasi destinasi wisata yang
memenuhi indikator dampak sosial dalam penilaian pariwisata berkelanjutan untuk ditetapkan sebagai
praktek-praktik atau model percontohan Nah di sini kita melihat bahwa penggunaan kerangka
pendekatan pariwisata berkelanjutan dan berbasis komunitas itu dapat dilihat dari pedoman Peraturan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif atau kepala Badan pariwisata dan ekonomi kreatif Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang pedoman destinasi pariwisata berkelanjutan sehingga dengan
alternatif kedua ini kita mau melihat bahwa terdapat pilot-pilot Project desa wisata yang cukup baik
yang ketiga yaitu mengonsolidasikan pelaksanaan kebijakan pemenuhan dan perlindungan hak anak
yang terlibat dalam aktivitas kepariwisataan di tingkat daerah Adapun yang menjadi menjadi kekuatan
daripada alternatif ini yaitu keseragaman standar pelaksanaan kebijakan pemenuhan dan perlindungan
hak anak yang kedua terlibatnya keseluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pemenuhan dan
perlindungan hak anak yang ketiga adanya forum komunikasi yang efektif untuk menjawab isu terkini
permasalahan hak anak yang keempat menciptakan pola komunikasi yang bersifat kontinu antar
pemangku kepentingan dan pelaksanaan kebijakan pemenuhan dan perlindungan hak anak yang dapat
dilakukan secara berkala dari beberapa apa analisis yang kita sudah lakukan Inilah tiga alternatif
kebijakan yang coba kita Susun dan coba kita paparkan dan juga kita coba ingin ditindaklanjuti dari
bagaimana tim melakukan analisis isu kebijakan anak di sektor pariwisata mungkin seperti itu paparan
dari tim lebih dan kurangnya saya ucapkan Mohon maaf terima kasih assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua Baik terima kasih Pak rodes atas
paparannya kita boleh tepuk tangan tapi dari tempat masing-masing ya kita lanjut ke Sesi paparan
narasumber kedua dari ibu dokter Anda titik Sulistiani pengembangan kapasitas Dinas Pariwisata
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beliau akan membawakan materi kebijakan pengembangan SDM
pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Ibu titik kami persilakan baik kita tunggu sebentar
nampaknya belum bisa bergabung kembali Bu Titik kepada Pak Desta apakah masih bergabung ya kita
tukar untuk sesi kedua diisi oleh Bapak Desta siap oke waktu 15 menit Pak Desta akan memberikan
materi implementasi undang-undang perlindungan anak di daerah Yogyakarta dan tindakan apa saja
yang telah dilakukan untuk menanggulangi fenomena pekerjaan anak di sektor pariwisata kepada
pariwisata kami persilakan Selamat pagi salam sehat dari Jogja untuk para hadirin di acara yang cukup
strategic ini opini kebijakan analisis isu kebijakan tentang pekerjaan nah di sektor pariwisata mudah-
mudahan suara saya bisa clear terdengar Pak Xaverius bagaimana bisa jelas Pak Selamat pagi bang
radius radius pardosi jumpa lagi di acara ini dan tentunya Saya sangat senang sekali atau nama pusat
Suri pariwisata mendapatkan kesempatan untuk sharing bersama mempertajam temuan-temuan dari
rekan-rekan Di Kanwil peneliti di Kementerian Hukum dan HAM dan tentunya apa yang tadi disampaikan
oleh bank pardosi ini menjadi pembuka kita Bapak Ibu sekalian sebelum nanti Ibu titik dari Dinas
Pariwisata di akan banyak menyampaikan beberapa poin-poin apa yang terjadi di Yogyakarta mohon izin
saya besarkan slide mudah-mudahan bisa lebih baik lebih nyaman lebih besar lebih jelas bisa terbaca
Bapak Ibu sekalian Saya destati tirarjana dari pusat Suri pariwisata misalnya Gajah Mada Jogjakarta Saya
belajar dan besar di Jogja dan banyak menekuni terkait dengan isu-isu wisata kerakyatan dan tentunya
kami sangat berharap pada diskusi pagi hari ini di seluruh Indonesia ada beberapa sharing yang mudah-
mudahan bisa diambil hikmahnya dari apa yang diangkat pada kesempatan pagi hari ini nah ada
beberapa outline diskusi dan terima kasih kepada sahabat-sahabat saya di puspar UGM yang banyak
membantu memberikan banyak gambar banyak cerita terkait dengan kondisi-kondisi Setidaknya di Jogja
yang ingin saya angkat tapi juga di beberapa daerah di Indonesia sependek yang saya pahami terkait
dengan kepariwisataan Nah Bapak Ibu sekalian ini saya tertarik dengan salah satu foto nih bangsaberius
salah satu foto di pojok kanan ini bagaimana kalau kita sering naik kapal dan di salah satu daerah di
Indonesia ada sebuah kegiatan yang bisa ikut apa ya sebut itu sebagai bagian dari atraksi wisata di
tengah laut begitu kira-kira Jadi anak-anak itu menyelam Mengambil koin nah ini tentu saja menjadi
salah satu fenomena yang masih ada di Indonesia nah ini yang saya kira kita tidak bisa menutup mata
dari berbagai data yang mungkin nanti Pesta akan sampaikan pada kesempatan pagi ini Nah ada 8 poin
apa dan siapa itu pekerjaan nah secara regulasi tentu kita juga bisa membaca kemudian ada data yang
Saya kira saya juga berbagai sumber saya ungkap dan mudah-mudahan bisa mempertajam rekan-rekan
dari tim kajian kemudian juga faktor-faktor munculnya pekerjaan anak secara umum tidak hanya dalam
konteks tourism industry tapi juga pada bidang-bidang yang lain namun jangan lupa Bapak Ibu sekalian
kita harus ikuti aturan main dunia ada Global etic of tourism jadi ini saya kira menjadi salah satu rujukan
bank pardosi untuk memperkuat referensi Anda terkait dengan kebijakan ini bagaimana sedikit akan
saya sampaikan kemudian masuk pekerjaan anak di sektor pariwisata ini fakta bangsavirus ini harus
diakui masih ada di Indonesia dan mohon izin bagi rekan-rekan di 10 destinasi prioritas atau 5 destinasi
prioritas mungkin ada salah satunya di tempat Bapak Ibu sekalian kemudian regulasi Perlindungan Anak
yang tadi sedikit sudah dibicarakan dan tentunya sebagian yang akan kita ungkap adalah yang di
Jogjakarta dan ada dua poin lagi konteks di dalam melindungi anak dan juga upaya menekan pekerjaan
anak di sektor pariwisata Nah Bapak Ibu sekalian rekan-rekan yang hadir pada kesempatan pagi ini di
beberapa menit ke depan mudah-mudahan bisa cukup waktunya Sekali lagi saya tidak perlu membaca
semuanya tapi intinya adalah di Indonesia masih banyak ditemukan untuk pekerjaan anak tidak hanya di
sektor pariwisata tapi tentunya ada di berbagai kegiatan ekonomi yang lain kalau di dalam regulasi
tentunya sangat ditegaskan pekerjaan itu adalah mereka atau individu yang masih berumur di 18 tahun
nah ini Tentunya menjadi sebuah persoalan di beberapa daerah di Indonesia terlepas itu dari faktor
ekonomi ataupun ada faktor eksternal lainnya nah tentunya diasumsikan bahwa pada umumnya
kegiatan-kegiatan yang menjadikan anak itu harus bekerja Ini juga akan mengganggu hak asasi manusia
sebagai anak dan lain sebagainya nah indikator-indikator yang selalu dipakai satu anak bekerja setiap
hari dan kita tahu Bapak Ibu sekalian rekan-rekan yang saya hormati bagaimana jenis kegiatannya bisa
sektor informal ya pada umumnya mayority di sektor informal kemudian anak tereksploitasi baik secara
fisik maupun psikis kemudian anak bekerja pada waktu yang panjang ini harus kita bunyi di beberapa
daerah yang mungkin bisa kita ungkapkan ada beberapa pabrik ada beberapa industri yang mengerjakan
itu yang implikasinya tentu Waktu Sekolah terganggu bahkan ekstrimnya tidak sekolah Nah Oleh sebab
itu Ilo sebagai lembaga dunia yang juga menentang tentang pekerjaan anak menyepakati 12 Juni sebagai
hari apa ya hari yang jangan ada lagi eksploitasi tentang anak sebelum masuk ke pekerja wisata dalam
konteks anak-anak ini saya sampaikan potret buram ataupun fakta secara fenomenologi apa yang terjadi
di Indonesia sebagian gambar ini saya ambil di internet jadi kegiatan-kegiatan yang saya rekam dan saya
potret yang saya temukan di media sosial yang ini Tentunya menjadi poin penting untuk kita refleksikan
di Indonesia bagaimana Kementerian kita yang memiliki tugas untuk itu Dan juga bagaimana tujuan
sistem termasuk sdgs di Indonesia terkait dengan kesejahteraan dan juga tentunya mengurangi
pekerjaan anak di Indonesia kemudian tentunya kita juga ingin menyampaikan dan sekali lagi Bapak Ibu
sekalian kalau di sini di sebelah kanan ini mohon izin ada beberapa faktor penguat yang saya dapatkan
dari berbagai sumber bagaimana faktor penguat munculnya pekerjaan anak ya tentunya kita ketahui
bersama faktor kemiskinan ya ini salah satu yang mungkin bisa kita diskusikan di kesempatan ini
kemudian rendahnya pendidikan dan perkembangan ekonomi informal kemudian adanya rendah biaya
dikeluarkan oleh pengusaha akibat adanya sistem kontrak dan sebagainya misalnya kemudian tidak
adanya organisasi pekerja dan juga ada berbagai hal lain ada beberapa pandangan-pandangan budaya
yang tadi masih juga menguat di Indonesia tentang nilai anak itu istilah saya nilai anak Bagaimana anak
dipersepsikan untuk kemudian bisa diharapkan membantu perekonomian rumah tangga kemudian yang
lain adalah teknologi informasi yang saya kira tadi di bagian awal disampaikan juga sebagai pengantar
itu diduga semua Bapak Ibu sekalian akan mampu memicu juga terkait dengan pekerjaan Nah
selanjutnya nah ini fakta juga bangsa serius Bapak Ibu sekalian saya ambil dari berbagai sumber ternyata
dari sensus penduduk 2020 tercatat di Indonesia jumlah penduduk ada 270 juta 29,5% itu anak-anak
berusia 0 sampai 17 tahun atau sekitar [Musik] 79,71 juta jiwa Nah dari itu semua ada dua koma 63%
anak usia 10 sampai 17 tahun menjadi pekerja per 2021 nah ini tentu mudah-mudahan tidak keliru
datanya rekan-rekan yang saya rujuk dari BPS Bapak Ibu sekalian kalau kita cermati Mohon diperhatikan
ada fluktuasi yang luar biasa dan tadi salah satu faktor eksternal yang Disinggung adalah persoalan
pandemi ternyata terutama di beberapa kawasan pariwisata diduga juga memicu munculnya pekerja
informal nah tentu dengan berbagai variasi usia dan salah satunya tampaknya juga dari anak-anak
Kemudian dari data yang kami temukan juga pekerjaan nah ini Bapak Ibu sekalian adalah pekerja
keluarga dan pekerja tidak dibayar nah ini tentu menjadi satu Dilema juga pada beberapa hal yang
tentunya ini perlu diperhatikan secara seksama kemudian anak-anak bekerja di mana Nah dari data yang
saya baca ternyata anak-anak itu bekerja di lapangan usaha jasa nah jasa ini Tentu juga bervariasi dan
Ada dugaan tentunya di sektor tourism Indah stik Selain itu ada di pertanian dan di manufaktur nah ini
sekali lagi kita ketahui di 2019 sempat mengalami keturunan tapi di 2020 prosentase mengalami
peningkatan di angka 3,25% dan Mengalami penurunan kembali di 2021 dan tentunya mudah-mudahan
bagaimana agar prosentase ini semakin kecil ya kita berharap ada banyak kebijakan yang bisa konsisten
di jalankan banyak pihaknya lebih peduli dan juga banyak perhatian dari publik atau masyarakat untuk
juga mampu menjadi filter untuk jangan sampai terjadi pekerjaan Kesimpulannya adalah fenomena
gunung es ini Bapak Ibu sekalian susah untuk diungkapkan secara eksplisit tapi ada Nah dari banyak tesis
banyak referensi menyebutkan Sekali lagi Tidak hanya di Indonesia tapi juga di belahan dunia lain
bagaimana fenomena gunung es salah satunya juga dari terjadinya fakta pekerjaan itu nah ini menjadi
keprihatinan kita dan mudah-mudahan berangkat dari Jogja yuk kita tunjukkan bukti bahwa Jogja ramah
anak destinasi ramah anak dan lebih kece lagi destinasi yang bertanggung jawab Oke itu sesi 1 Bapak Ibu
sekalian dan Pada kesempatan ini saya ingin share pada forum ini bagaimana pariwisata itu di tingkat
dunia juga diatur dan kita juga bisa baca adanya Global code of etic for durism ada banyak tentang etika-
etika menjalankan bisnis pariwisata ini saya yakin di industri pariwisata di Indonesia rekan-rekan asosiasi
sudah membaca ini dan mudah-mudahan juga bisa dijalankan dipahami oleh birokah kita di pariwisata
Bagaimana pariwisata itu sebagai alat pemenuhan kebutuhan individual dan kolektif artinya apa
bagaimana Indonesia ini bisakah menerapkan turism for all di pariwisata untuk semua tapi dalam artian
bagaimana juga kita perlu aturan kita perlu memahami jangan terjadi eksploitasi jangan terjadi
pemanfaatan pada usia yang belum waktunya nah saya tidak perlu baca di butir 4 Bapak Ibu sekalian
tapi saya highlight dengan warna merah Bagaimana trafficking Bagaimana eksploitasi seksual anak dan
di kawasan-kawasan pariwisata itu mau tidak mau juga tidak suka juga kadang kala menjadi sebuah
Dilema 5 menit lagi pak istra Oke Baik saya akan loncat Bapak Ibu sekalian ternyata Indonesia Sekali lagi
juga peduli dengan itu banyak tekanan dari dunia untuk kemudian mampu mengarahkan Indonesia agar
menerbitkan atur Bagaimana dengan Jogja Nah Bapak Ibu sekalian yang saya hormati Yogyakarta pun
sudah merespon Pak Xaverius sangat memahami ini yuk Kita buktikan sudahkah itu diterapkan
pertanyaan saya ya nomor 2018 ini pak gubernur mengeluarkan tentang penyelenggaraan perlindungan
anak saya geser ke kanan bagian bawah mencegah upaya memperkerjakan anak ini saya kira ini
tantangan bagi kita termasuk kami akademisi di Gajah Mada yang peduli dengan destinasi bertanggung
jawab Bagaimana menempatkan anak nah banyak aturan-aturan lain yang saya kira bagaimana tadi ada
upaya untuk mengarus utamakan Perlindungan Anak Bangsa serius bank pardosi pengaruh utamanya
saya pakai istilah itu dan Tampaknya ada berbagai regulasi yang mendorong itu menuju ke upaya
kabupaten dan kota layak anak berapa persen di Indonesia yang sudah berani mendiklir itu akan kita
lihat pak mohon izin beberapa menit lagi nah apa yang terjadi saat ini Bapak Ibu sekalian Saya ingin
tunjukkan saja datanya Ini komplekstas isu pekerjaan yang saya ambil mohon izin Bang pardos ini sambil
dari polisi paper kajian pekerjaan anak dan tampaknya di beberapa wilayah di Indonesia masih kita
temukan dan ini foto lama dari mantan menteri pariwisata kita situasi di Mandalika yang mungkin nanti
rekan-rekan dari Mandalika bisa memberikan klarifikasi terkait dengan itu tapi yang saya temukan data
beberapa waktu yang lalu di 2017 katakan begitu ini Bapak Ibu sekalian tadi ditanyakan salah satu
alternatif adalah identifikasi destinasi yang rentan terhadap pekerjaan anak dan juga ataupun kekerasan
terhadap anak ataupun tindakan-tindakan yang lain yang agar hak anak ini bisa panjenengan persani ada
di Lombok ada di Karangasem Bali ada di Garut dan sebagainya ada di Samosir dan sebagainya dan ini
Tentunya data yang perlu diupdate lagi nah ini saya sekali lagi tidak memungkinkan untuk melakukan
data primer dan saya hanya mengambil dari berbagai sumber ini contoh Bapak Ibu sekalian keterlibatan
anak di dalam pariwisata yang sekali lagi belum tentu mereka juga pas kalau disebut pekerjaan nah ini
saya kira nanti bisa menjadi sebuah bahan diskusi temuan-temuan Bang bardosi dan kawan-kawan di
Jogjakarta itu tadi Bagaimana sekali lagi ada ruang-ruang ekspresi budaya ekspresi sosial yang bisa
dimainkan dan diberikan kepada anak-anak tanpa merasa mereka tereksploitasi Pendekatan apa yang
saya kira bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata industri pariwisata di masing-masing daerah di Indonesia
untuk kemudian bisa memberikan ruang ekspresi media-media itu Nah saya kira ini sekali lagi Bapak Ibu
sekalian yang bisa kita amati nah Monggo kalau mau datang ke Jogja bangsa verius ini saya ambil dari
berbagai sumber di Yogyakarta di Sleman tepatnya mudah-mudahan dari Kabupaten Sleman bisa hadir
dan mengamini bahwa di Kampung Leles ini sudah ada penerapan yang luar biasa hati-hati memasuki
kawasan ramah anak gitu jadi sekali lagi ada upaya dari kolektivitas di sana untuk kemudian
menertibkan yang lebih keren lagi di kabupaten Gunungkidul Ada forum anak Gunung Kidul yang Bapak
Ibu bisa lihat di blogspot mereka bertujuan untuk menyuarakan hak-hak anak nah ini sekali lagi dengan
suporting sebagai destinasi Jogja Istimewa tentunya kita berharap Bagaimana penerapan yang lebih
proporsional memberikan ruang terhadap anak kemudian yang lain Bapak Ibu sekalian sejatinya di
Indonesia juga sudah bisa kita lihat dan ini referensi yang sudah dibaca teman-teman peneliti bahwa
sudah ada buku panduan meskipun baru dalam konteks wisata perdesaan ramah anak yang ingin kita
dorong adalah kementerian pariwisata kita bagaimana bisa menciptakan panduan destinasi ramah anak
Jadi bukan tidak hanya pada desa wisata atau wisata desa tapi bagaimana kita bisa melihat sebuah
destinasi yang ramah anak ya pilot project pada 5 DSP misalnya nah ini Tentunya membutuhkan
Sporting luar biasa nah ini yang tadi saya tekankan bangsa serius dan Bapak Ibu sekalian Bagaimana
aktor yang bisa bermain untuk melindungi anak-anak ini saya kira panduan juga sudah ada perlindungan
anak terpadu berbasis masyarakat yang dalam upaya ini adalah untuk mencegah kekerasan terhadap
anak saya mengasumsikan kalau ada Pok Darwis distinasi destinasi itu sadar dengan ramah anak
tentunya tidak akan terjadi itu nah ini contoh ini bukan pekerjaan anak Bapak Ibu ini adalah anak-anak
yang sedang berwisata nah ini anak-anak yang sedang berwisata di desa di kampung di daerah-daerah
yang ini sekali lagi Bagaimana anak-anak bisa mendapatkan nilai nilai edukasi dari kegiatan wisata
mereka nah terakhir apa yang bisa dikerjakan satu aktivasi masyarakat dalam pembangunan wisata
ramah anak jadi ini tentu perlu komitmen konsistensi dan local champion yang bisa mendorong adanya
model kegiatan wisata ramah anak kemudian diperkuat pelestarian budaya dan tradisi yang sekali lagi
bisa memberikan ruang ekspresi terhadap anak-anak kemudian tidak kalah penting adalah kolaborasi
antar aktor ini senyampang dengan adanya regulasi yang sudah diterbitkan di berbagai kabupaten dan
terakhir tentunya asumsi saya semakin meningkat taraf hidup masyarakat maka anak-anak tidak disuruh
bekerja nah ini sekali lagi Bagaimana pariwisata baik pariwisata berkelanjutan pariwisata berkualitas ini
menjadi tanggung jawab kita bersama kita jauhkan dan hindarkan waktu belajar anak-anak Jangan
sampai hilang karena harus bekerja dan lain sebagainya demikian bangsa serius Bapak Ibu sekalian
terima kasih atas perhatiannya dan semoga bermanfaat saya akhiri Selamat pagi assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Pak Desta atas paparannya sekali lagi Mari kita plus tapi dari
tempat masing-masing Nggih bapak ibu memaparkan tadi keterlibatan anak di sektor pariwisata ibarat
fenomena gunung es susah diungkapkan tapi faktanya ada tadi disampaikan beberapa Potret contoh-
contoh pekerjaan adik pariwisata kemudian juga disampaikan juga potret upaya-upaya yang sudah
dilakukan oleh pemerintah Pemerintah Daerah khususnya di Yogyakarta dengan menerbitkan regulasi
kemudian juga upaya-upaya pencapaian apa namanya seperti Kampung ramah anak kota layak atau
mungkin Kabupaten layak anak dan juga Jadi ada penyampaian menarik Bagaimana ajakan Sisi paling
bawah kok Darwis itu bisa juga peka terhadap pekerjaannya terima kasih Pak Desta kita langsung ke Sesi
ketiga tadi seharusnya sesi kedua tetapi karena ada persoalan teknis Ibu titik menjadi sesi ketiga akan
membawakan materi kebijakan pengembangan SDM pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta kalau
kasih waktu 15 menit kepada Ibu Titi kami persilahkan Terima kasih Pak Mohon maaf tadi ada kesalahan
teknis baik yang kami hormati bapak kepala PLT kepala balitbang Hukum dan HAM yang kami hormati
Bapak Kepala Kantor Wilayah hukum dan HAM DIY dan Bapak Ibu para narasumber dan juga bapak ibu
beserta yang tidak bisa kami Sebutkan satu persatu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom nama budaya salam kebajikan Om Swastiastu Rahayu Bapak Ibu untuk siang hari ini kami akan
sharing mengenai kebijakan pengembangan SDM pariwisata di Daerah Istimewa Jogjakarta kalau kita
melihat pengelolaan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif itu kita ada pelatihan utama kapasitas SDM itu
ada pemandu umum khusus ekowisata sejarah desa wisata dan yang lain-lain ini bisa pelatihan sekaligus
nanti sertifikasi kemudian juga ada pelatihan penunjang spa barista manajemen homesta kemudian ada
bahasa asing front office accounting dan lain-lainnya pendampingan dari pemerintah juga ada asosiasi
terkait individu yang berkompeten untuk saat ini kita ada peraturan-peraturan daerah yaitu ada
peraturan daerah tahun 2020 ini tentang kepramuwisataan dan di sini akan di Bagaimana seorang
pramuwisata ini akan bisa untuk lebih profesional dan kompeten di bidangnya kemudian Bagaimana
cara untuk mendapatkan KTP atau lisensi Dan juga bagaimana nanti dia akan melaksanakan amanah
yang diberikan di dalam Perda Nomor 40 di sini juga ada nantinya Bagaimana syarat utama harus lulus
dengan sertifikasi kebudayaan dan keistimewaan Jogjakarta nah ini caranya akan lebih gampang karena
apa kita juga sudah ada yang namanya air sertifikasi nah ini untuk memudahkan para pemandu untuk
mendapatkan lisensi atau KTP dan juga untuk memudahkan para pengguna pemandu dari luar Daerah
Istimewa Jogjakarta untuk datang ke Jogja tentunya bisa memilih pembantu yang diinginkan Kemudian
dari peraturan Perda ini akan diteruskan dengan petunjuk pelaksanaan Perda nomor 4 tahun 2020 ini
tentang pramuwisata di sana juga akan disebutkan bahwa bagaimana pakaian yang digunakan oleh para
pelaku pariwisata di dalam melaksanakan tugasnya di kemanduan ini juga sudah di mulai disosialisasikan
dan mulai di lakukan pelaksanaannya Kemudian ada beberapa pemandu ya memang sudah memakai
apa yang sesuai petunjuk dari Pergub nomor 10 tahun 2021 kemudian selain Pergub ini kami juga ada
namanya tadi sudah disebutkan oleh narasumber pertama bahwa ada juga Pergub mengenai
pembentukan Mpok Darwis desa wisata dan juga penjaminan mutu itu di Pergub nomor 40 tahun 2020
Kemudian kami juga sudah melakukan sertifikasi itu di Tahun 2022 itu ada 400 sertifikat yang sudah
diterbitkan dan sertifikasi ini sudah standar ASEAN kemudian yang kami latih dan juga kami sertifikasi di
Tahun 2022 2019-2022 itu ada sekitar 3355 dan yang sudah tersertifikasi itu ada 674 orang kemudian
kita melihat arahan pengembangan kepariwisataan DIY Tahun 2022 sampai 7 itu adalah nilai penting
pengembangan SDM DIY itu peningkatan SDM merupakan salah satu misi Gubernur dan Wakil Gubernur
DIY tahun 2022-2027 selain itu pengembangan budaya inovasi kemanfaatan teknologi informasi dan
pelestarian lingkungan warisan budaya sangat tergantung pada kapabilitas SDM kita lihat apa arahan
dan dalam pengembangan kepariwisataan DIY yang merupakan visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama adalah mengoptimalkan Sinergi pariwisata dengan
budaya pendidikan kemudian juga ekonomi kreatif melalui kolaborasi program antar sektor sehingga
bahwa pariwisata tidak hanya bisa dikembangkan oleh Dinas Pariwisata saja tetapi bisa dengan
beberapa sektor yang ada yang bisa mendukungnya kemudian mengoptimalkan pengembangan
ekosistem kepariwisataan yang melibatkan Wilayah selatan DIY dan di wilayah-wilayah dengan tingkat
kemiskinan tinggi dan mengembangkan desa wisata dengan mengembangkan desa wisata berbasis
pertanian Kerajinan atau komoditas produk kreatif lainnya dan juga ada memfasilitasi dan mempercepat
di organisasi sektor pariwisata yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan untuk
itu Dinas Pariwisata telah mengembangkan visiting Jogja jika ini bisa berkembang untuk mempermudah
para wisatawan yang ingin berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta bisa mendownload visiting Jogja
dan bisa reservasi langsung dengan misi tank Jogja Kemudian untuk meningkatkan daya saing SDM dan
standar usaha pariwisata yang berstandar internasional kemudian meningkatkan kelembagaan desa
wisata dan tata kelola industri pariwisata yang berkelanjutan sustainable tourism development
kemudian ini ada beberapa hal yang memang sedang kita kembangkan Kalau sebelum pandemi kita
kebanyakan gemas tulisan dan setelah pandemi itu kebijakan kepariwisataan kita adalah pariwisata yang
berkualitas dan bertanggung jawab Kemudian untuk digitalisasi ini tadi kami juga ada yang namanya
issertifikasi yang di depan tadi kami sudah sebutkan bahwa insertifikasi ini ada beberapa keuntungan
yang di bisa didapatkan oleh pramuwisata antara lain adalah mempermudah pramuwisata dalam
mendapatkan KTP dan sertifikasi kompetensi tentang budaya dan keistimewaan dengan cepat jadi tidak
perlu mencari harus kemana harus pergi kemana tetapi di rumah pun bisa untuk melaksanakan
mendapatkan KTP atau lisensi ini adalah menghemat waktu dan biaya kemudian Tersedianya data
pramuwisata DIY yang sudah kompeten ini akan nanti di dalam barcode para wisatawan akan bisa
memilih kira-kira memerlukan pemandu yang seperti apa yang diinginkan itu bisa memilih sesuai di
barcode yang sudah ada semua kurikulum buktinya para pemandu kemudian satu hal lagi bahwa jika
ada pemandu dari luar Jogja yang membawa rombongan untuk masuk berwisata di Yogyakarta ini harus
menyerahkan ke pemanduannya ke DIY karena ini diharapkan bahwa pemandu itu nanti akan bisa
menceritakan budaya ataupun destinasi yang ada di DIY ini dengan tidak keliru karena pemandu ini
merupakan satu ujung gerobak dari kepariwisataan jika salah menginformasikan maka berakibat yang
batal sehingga inilah yang selalu kita tingkatkan sdmnya agar kompetensi bidangnya kemudian Selain itu
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 itu tentang rencana induk
pembangunan kepariwisataan nasional atau riparnas itu tahun 2010 sampai tahun 2025 bagian ketiga
pembangunan sumber daya manusia pariwisata kemudian pasal 60 pembangunan SDM pariwisata
sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 huruf b meliputi SDM pariwisata di tingkat pemerintah dan SDM
pariwisata di dunia usaha dan masyarakat pasal 64 ada strategi untuk pembangunan SDM pariwisata di
dunia usaha dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 itu meliputi huruf a meningkatkan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi di setiap destinasi
pariwisata karena visi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta adalah di tahun 2025 bisa terkemuka di
Asia Tenggara berkelanjutan dan bisa berdaya saing dan juga bisa untuk mensejahterakan masyarakat
Kemudian Bapak Ibu untuk Dinas Pariwisata sendiri kami itu juga ada pendataan tujuan pendataan SDM
tapi khusus pendataan itu di Desa Kampung wisata dan Mpok Darwis ini adalah kalau di kota Jogjakarta
namanya Kampung wisata Tetapi kalau di Kabupaten namanya desa wisata kami melakukan pendataan
ini di sdmnya yang terlibat dalam pengelolaan operasional desa wisata atau Kampung wisata dan Mpok
Darwis di ini kemudian juga melakukan pendataan kualitas kualifikasi sumber daya manusia yang terlibat
dalam pengelolaan operasional desa wisata atau Kampung wisata dan pokdaris di ini kemudian
menyusun database kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan
operasional desa wisata dan kampung kita menganalisis ketersediaan sumber daya manusia yang
terlibat dalam pengelolaan operasional Desa Kampung wisata dan Mpok Darwis di ini kemudian juga
memberikan rekomendasi pengembangan peningkatan kapasitas SDM yang terlibat dalam pengelolaan
operasional Desa Wisata Kampung wisata dan pokdaris nilai penting pengembangan database SDM desa
wisata dan Kampung wisata serta kita bisa mengidentifikasi dan analisis kuantitas dan kualitas sdm yang
terlibat dalam pengelolaan dan operasional desa wisata sangat diperlukan sebagai dasar pengembangan
kebijakan dan strategi pengembangan SDM yang tepat sasaran intervensi yang tepat sasaran akan
sangat ditentukan oleh pengembangan database yang berkualitas Oleh karena itu pendataan dan
pengembangan kuantitas dan kualitas sdm di desa dan Kampung wisata DIY sangat penting untuk
dilaksanakan kemudian sasaran untuk pendataan SDM itu siapa saja yaitu yang ada di desa Kapuk wisata
dan Mpok Darwis ini akan bisa teridentifikasinya jumlah dan kualitas sdm manusia SDM yang terlibat
dalam pengelolaan operasional Desa Kampung wisata kemudian tersusunnya database jumlah kualitas
sdm yang terlibat dalam pengelolaan kemudian rumuskan rekomendasi pengembangan peningkatan
kapasitas SDM yang terlibat dalam pengelolaan Desa Kampung wisata dan pendataan Desa Kampung
wisata dan kok Darwis itu adalah Jumlah SDM yang ada di desa atau Kampung wisata dan Darwis
kemudian kualitas kualifikasi SDM Desa Wisata Kampung wisata dan Mpok Darwis kemudian jumlah
desa wisata yang diteliti itu ada sebanyak 80 desa wisata kemudian desa wisata yang dimaksud adalah
desa wisata yang berklasifikasi desa wisata Mandiri maju dan berkembang yang tersebar di 5 kabupaten
kota di DIY jumlah 80 sebetulnya seluruh jumlah desa wisata dan Kampung wisata di DIY di Tahun 2022
akhir itu ada sekitar 205 desa dan Kampung wisata kemudian di sana sudah ada kita sudah mereka
bahwa terdiri dari 4 kelas pertama adalah Rintisan Kemudian yang kedua adalah berkembang setelah
berkembang maju dan mandiri dan bagaimana Desa Rintisan itu bisa berkembang menjadi berkembang
itu langsung dilaksanakan klasifikasi setiap pada tahun sekali kemudian kalau desa wisata yang sudah
Mandiri itu salah satu contoh tadi ngelanggaran ini sudah Mandiri Dan ini juga bisa menjadikan peluang
pendapatan pekerjaan dan bisa menekan kemiskinan dan desa wisata Nglanggeran merupakan desa
wisata yang terbaik di dunia itu di tahun 2021 ditetapkan oleh UN double Uto jadi mewakili Indonesia
sebetulnya perwakilannya ada tiga satu di Jogja ngageran satu lagi di NTB dan satunya di NTT namun
pada pengumuman terakhir tanggal 5 Desember itu desa nglanderland yang mewakili Indonesia
ditetapkan sebagai desa wisata terbaik dunia kemudian Kami lanjutkan Bapak Ibu analisis datanya 5
menit lagi ya Ibu siap jumlah desa wisata dan sebaran desa wisata per Kabupaten kemudian ada jumlah
kok Darwis dan sebarannya kemudian di situ nanti kami juga ada profil SDM berdasarkan gender
berdasarkan usia lama keterlibatannya kemudian ada Latar belakang pendidikan SDM berdasarkan
pekerjaan yang dimiliki dan yang lain-lain kemudian kita lihat aja datanya sebenarnya dalam
pengumpulan data kita ada beberapa kendala yang pertama adalah karena kesibukan pengurus desa
desa wisata karena ada pekerjaan yang lain kemudian ada keraguan untuk mengisikan Nik Jadi kami
setiap mengadakan kegiatan itu harus berdasarkan dengan Nik sehingga di sini akan bisa terlihat bahwa
yang bisa mengikuti mengelola kepariwisataan itu adalah [Musik] mereka yang sudah berusia 18 tahun
keatas karena harus memiliki KTP dan Nik ini menjadi satu suatu kebijakan dan harus dilaksanakan ini
kita bisa melihat ada beberapa file SDM desa wisata itu di luar so kemudian ada data file SDM desa
wisata dalam so mungkin bisa diperlihatkan sekilas saja Kemudian di sini kami juga ada data file yang
sudah terisi kemudian di sana ada juga jumlah total Desa Kampung wisata DIY dan beberapa ini ujian
Bagaimana data itu kita peroleh dan kita analisis dan Bapak Ibu ternyata di sini kami juga mengenai
gender dan di dalam kesimpulannya di dalam pengambilan pendataan dan survei yang kita lakukan di 80
desa wisata dan Kampung wisata itu ternyata terdapat beberapa kesimpulan yang bisa kami kami
simpulkan seperti berikut usia rata-rata di dalam pengelolaan Desa Wisata Kampung wisata dan kok
Darwis di DIY ini di desa wisata rata-rata usianya 32 tahun kemudian Kalau di kampung wisata ini
usianya adalah 39 tahun kok Darwis rata-rata 34 tahun kemudian pengelola usia muda kurang dari 35
tahun tetapi di atas 17 tahun itu sekitar 50% itu di desa wisata kemudian Kalau di kampung wisata itu
ada 30% dan Mpok Darwis rata-rata adalah 42% kemudian pengelolaan perempuan kita juga data
ternyata yang mengelola Desa Kampung wisata di DIY untuk perempuan itu 29% itu di desa wisata
kemudian di kampung wisata itu ada 37% dan rata-rata pengelola kok Daris itu 25% kemudian pengelola
yang memiliki pekerjaan lain selain mengelola kepariwisataan itu ada 89% itu di desa wisata kemudian di
kampung wisata ada 88% dan Mpok Darwis 88% juga kemudian pengelola yang memiliki sertifikasi yang
memiliki sertifikasi ternyata belum banyak di desa wisata baru 15% dari pengelola yang sudah kompeten
Kemudian dari kampung wisata masih 6% dan baru 12% Nah inilah yang perlu kita tingkatkan di dalam
program-program berikutnya kita perlu mengadakan dan memfasilitasi sertifikasi agar SDM di dalam
pengelolaan kepariwisataan ini lebih profesional kemudian pengelolaan yang berpendidikan sarjana itu
untuk desa wisata baru 17% kemudian Kampung wisata 31% dan Mpok Darwis 20% dan kita bisa juga
mengambil kesimpulan bahwa rata-rata pengelola Desa Kampung wisata dan kok Darwis ini adalah
lulusan dari SMA pendidikannya SMA tapi juga ada yang S3 ada yang S2 tetapi itu tidak banyak tapi yang
paling banyak adalah yang SMA Nah inilah yang nantinya akan bisa database ini akan bisa untuk
dilakukan pengambilan kebijakan berikutnya dengan program-program agar karena kita mempunyai visi
untuk terkemuka di Asia Tenggara bahkan dunia sehingga tentu SDM ini sangat penting dan kami akan
segera untuk membuat program-program Bagaimana yang tingkat SMA ini akan bisa untuk lebih
meningkatkan di pendidikannya lagi dan bisa profesional di bidangnya mungkin itu yang bisa kami
sampaikan satu lagi bapak ibu bahwa ternyata SDM pariwisata DIY ini tidak ada yang dibawa umur
Karena semua kami kegiatan melakukan kegiatan berdasarkan Nik kemudian kami juga ini untuk
paparan untuk SDM di erap juga akan segera karena baru beralih ke pariwisata sehingga menjadi salah
satu tujuan bagaimana kita harus bisa membuat produk-produk dan SDM yang kompeten dan juga
profesional Baik bapak ibu itu yang bisa kami sampaikan bagaimana SDM kepariwisataan di DIY ini untuk
bisa dikembangkan dan bisa dijadikan SDM yang profesional dan juga mungkin itu yang bisa kami
sampaikan terima kasih kurang lebihnya kami mohon maaf Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh Terima kasih Ibu titik sudah menyampaikan paparannya berkaitan dengan kebijakan
pengembangan SDM pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa hal tadi sudah disampaikan
Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah DIY baik melalui penerbitan regulasi
regulasi kemudian juga kebijakan supaya Bagaimana meminimalisir atau mungkin mencegah terjadinya
pekerjaannya di sektor pariwisata disampaikan tadi Bagaimana upaya menggunakan berbasis Nik
sehingga bisa diketahui usia dari pekerja-pekerja sektor pariwisata kemudian juga beberapa upaya
digitalisasi kemudian juga bagaimana dengan pengembangan visiting Jogja Desa Kampung wisata dan
juga Pak Darwis bagaimana upaya-upaya itu dilakukan secara terpadu Sinergi juga dengan regulasi yang
ada sehingga sampai pada kesimpulan dari Dinas Pariwisata DIY bahwa SDM di pariwisata di kota Jogja
di daerah Yogyakarta itu tidak ada yang masuk kategorian Terima kasih ibu tiri Mari kita beri oplos dari
tempat masing-masing kembali tentunya Oke baik kita sampai pada Sesi selanjutnya yaitu tanya jawab
akan kami bagi menjadi dua sesi yang pertama akan dipilih beberapa pertanyaan yang disampaikan
melalui Chat Zoom nanti panitia yang memilih saya tinggal membacakan kemudian nanti sesi yang kedua
adalah melalui recehan kita masuk ke tanya jawab sesi yang pertama akan saya bacakan baik ada dua
pertanyaan yang sudah dipilih oleh panitia yang pertama dari saudara Ferry asal instansi banten dengan
narasumber yang dituju atau adalah Bapak rodes ober Adiguna pardose pertanyaannya upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi adanya pekerjaan anak di mana faktor kesejahteraan sepertinya sebagai
faktor penyebab utama Saya ulangi upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi adanya pekerjaan anak
di mana faktor kesejahteraan sepertinya sebagai faktor penyebab utama itu pertanyaan pertama
kemudian pertanyaan kedua dari saudara Nur Agus hidayana menurut aku hidayana asal instansi Lapas
narkotika kelas 2A Samarinda narasumber yang dituju adalah kepada bapak dokter Desta Titi Raharja SS
MSI pertanyaannya adalah Apakah pekerjaan anak seni dalam kurung film sinetron iklan termasuk
dalam kategori eksploitasi lalu Bagaimana langkah pemerintah dalam mengatur regulasi terhadap
pekerjaan anak dalam seni Saya ulangi Apakah pekerjaan anak seni dalam kurung film sinetron iklan
termasuk dalam kategori eksploitasi lalu Bagaimana langkah pemerintah dalam mengatur regulasi
terhadap pekerja anak dalam seni Terima kasih itu dulu dua penanya untuk sesi pertama dari Zet Zoom
walaupun sudah ada narasumber yang dituju kepada dua narasumber tetapi tidak kemungkinan
barangkali Ibu titik juga bisa ikut memberikan tanggapan kami persilahkan kepada Pak rodes dan
budesta untuk menanggapi terima kasih silahkan Pak pardosi Terima kasih Pak moderator atas
kesempatannya dan juga tadi ada pertanyaan dari Kanwil Banten terkait dengan upaya apa yang bisa
dilakukan untuk mengurangi pekerjaan anak dimana faktor kesejahteraan menjadi faktor yang utama ini
menarik karena bagaimanapun ketika dihadapkan dengan kesejahteraan ini menjadi faktor Bagaimana
anak-anak harus di akhirnya dimanfaatkan untuk bekerja Namun kita bisa melihat potret yang sudah
dilakukan oleh beberapa desa wisata seperti langgeran dan juga misalnya Billy Bante Dimana mereka
menggunakan pendekatan Community community this tourism artinya [Musik] inisiatif daripada
Bagaimana memanfaatkan anak itu timbul dari kearifan lokal dan budaya setempat budaya lokal yang
masih menjunjung nilai-nilai anak nilai-nilai yang hidup di masyarakat setempat Sehingga dalam konteks
ini anak-anak tidak di eksploitasi secara berlebihan di luar daripada konteks yang seharusnya nah dapat
kita lihat bahwa Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kedua desa wisata yang jadi percontohan tersebut
dimana anak-anak tetap mengenyam pendidikan mereka tetap masih mendapatkan apa yang menjadi
hak daripada seorang anak yaitu pendidikan tetapi di saat yang disaat yang bersamaan juga ketika
dihadapkan dengan apa peningkatan kesehatan keluarga mereka juga dilibatkan dalam sektor-sektor
pariwisata tapi ini juga dengan adanya filtrasi daripada nilai-nilai yang hidup di masyarakat tersebut
berkaitan dengan apa Bagaimana anak adalah sebagai warisan budaya masyarakat setempat mungkin
seperti itu yang bisa saya sampaikan terima kasih saya kembalikan ke Pak moderator Terima kasih Pak
rodes atas tanggapannya kita ke pertanyaan kedua yang ditujukan kepada bapak Desta kami persilakan
Terima kasih atas tanggapannya dan saya mencoba untuk memberikan konteks yang lebih agak sedikit
luas Bapak Ibu sekalian terkait dengan apa yang terjadi mungkin tadi disoroti terkait dengan eksploitasi
dalam tanda petik kemudian juga pelibatan anak di sektor ekonomi kreatif dalam tanda petik ini menjadi
sebuah diskusi yang menarik nah persoalannya adalah dari mana atau perspektif Siapa itu melihat
pemberlakuan dan pelibatan anak di bawah umur untuk bekerja bekerja menghasilkan sesuatu ini yang
saya kira penting sehingga ketika tadi ada tafsir eksploitasi ini tergantung dari mana melihat apakah
termasuk kegiatan-kegiatan kita iklan cilik itu yang menjadi sebuah bentuk eksploitasi nah ini tentu
kembali kepada hati nurani dari orang tua masing-masing itu yang pertama namun yang kedua yang
saya sampaikan sekarang ada peluang juga yang saya kira tadi putih sudah sampaikan Bagaimana
pengembangan ekonomi dan pariwisata ini tidak bisa dilepaskan sejatinya adalah bagaimana dan ruang
yang seperti apa agar kegiatan anak-anak terutama dari bank bisa disampaikan untuk pelestarian dan
pengembangan aset-aset budaya itu juga bisa melibatkan anak-anak dengan kata lain tentunya sebagai
kasus mohon izin tadi sahabat kita dari Samarinda sedang membayangkan desa wisata budaya Pampang
yang ada di Samarinda sana Ini juga memberikan ruang kepada anak-anak di sela-sela jam istirahatnya di
luar jam sekolah untuk kemudian diatur bagaimana Eh ada sutradara dalam tanda petik untuk kemudian
bisa mendayagunakan potensi-potensi anak itu di sektor ekonomi kreatif bagaimana di sela-sela
kegiatan mereka bermain justru juga bisa memberikan tampilan kepada wisatawan misalnya terkait
dengan tarian daya ataupun alat musik Dayak yang bisa kita lihat di desa wisata Pampang nah ini
Tentunya tidak beda jauh dengan sahabat-sahabat saya yang ada di Saung Angklung Udjo Bandung
sebuah ekspresi budaya yang saya kira itu juga melibatkan anak-anak pertanyaannya adalah Apakah itu
kategori eksploitasi nah ini tentunya harus didefinisikan dulu Bagaimana aktivitas yang tentu menekan
fisik mental ataupun ataukah justru mereka Happy bahagia begitu kira-kira ini Tentunya menarik untuk
kemudian tidak bisa di generalisir yang disampaikan Bang tadi temuan dipilih Bante sahabat saya Mas
Fahrul di sana tentu ada informasi yang menarik bagaimana anak-anak juga terlibat di situ ya permainan
tradisional kemudian mengajak diskusi atau anak-anak bermain dengan bule-bule itu dan ini kan
menjadikan sesuatu yang habis tidak semuanya harus diukur secara ekonomis sekali lagi Bapak Ibu
sekalian bagaimana kita memaknai itu tentunya saya tetap konsisten Pak tegakkan hukum terutama di
industri pariwisata yang formal saya yakin di titik temen-temen GP sudah sadar temen-temen Asita
sudah sadar tidak mempekerjakan anak di bawah umur dan ini akan ditugas kita bersama Bagaimana
forum koordinasi ya begitu forum koordinasi antar UPT antar lembaganya Saya kira nanti putih bisa
tegaskan bahwa di Jogja sudah ada konsistensi menjalankan itu semua demikian Bang Baik terima kasih
Pak Desta jawaban yang sangat menarik dari beberapa kami highlight bagaimana sudut pandang
mengenai pekerjaan anak ini supaya tidak di generalisir perlu dikaji barangkali dengan seksama apa-apa
yang dilakukan oleh anak-anak tadi disampaikan contoh-contoh misalnya di sang Angklung Udjo ya
kemudian juga Desa Pampang ya Samarinda karena memang sejatinya di undang-undang
Ketenagakerjaan pun larangan itu tidak mutlak ada beberapa yang diperbolehkan tetap memang dengan
syarat-syarat yang yang ketat nah syarat-syarat yang ketat itulah tugas kita bersama untuk memastikan
bagaimana implementasi atau penerapannya Baik terima kasih dua narasumber sudah menanggapi kami
berikan ruang kepada Ibu titik barangkali ada Sumbang pikir yang Anda disampaikan juga terhadap Dua
pertanyaan tadi memang kalau anak-anak ini memang masih perlu adanya pendidikan itu bisa secara
formal maupun pendidikan yang non formal pendidikan non formal itu biasanya di lingkup keluarga
ataupun di sekitar itu bisa untuk Bagaimana anak-anak ini bisa mencintai budayanya bisa mencintai adat
tradisi dan lingkungan yang ada di desanya ini memang perlu untuk ditanamkan dari kecil Kalau
pendidikan formalnya tentunya di sekolah-sekolah ini bagaimana desa wisata ini tadi melibatkan
beberapa anak-anak ini ataupun biasanya di budaya ya budaya ada permainan tradisional anak ada
budaya Bagaimana anak-anak ini nantinya bisa melestarikan melestarikan budaya yang ada jadi memang
tidak untuk menjadi salah satu untuk menjadikan apa ya jasa yang tadi uang itu tidak harus mereka
dapatkan tapi bagaimana mereka itu bisa membuat budaya ini menjadi bisa dilestarikan dan bisa
menyenangkan buat anak itu sendiri jadi memang kalau saya setuju dengan tadi Pak dosi dan Pak Desta
sudah menyampaikan dan ini memang kita tidak menutup kemungkinan yang memang kalau di desa
wisata atau tempat-tempat destinasi wisata tentunya pasti dalam melestarikan budaya itu melibatkan
seluruh masyarakat baik itu anak-anak maupun orang dewasa jadi itu tapi kalau di dalam pekerjaan di
bidang pariwisata kita memang apa harus benar-benar yang sudah usia di atas 17 atau yang sudah
mendapatkan KTP ini yang baru harus kita utamakan terutama di industri pariwisata mungkin itu bapak
tanggapan kami terima kasih Terima kasih Bu Titi atas semua pikirnya bagaimana juga tadi atensinya
hak-hak anak khususnya pendidikan juga supaya juga jadi perhatian berkaitan dengan apa namanya
pekerjaan-pekerjaan yang dimungkinkan dilakukan oleh anak Terima kasih sesi pertama telah berakhir
untuk tanya jawab kita masuk ke Sesi kedua dari recehand ada dua yang sudah dipilih oleh panitia yang
pertama dari balitbang hukum dan HAM Bapak Doni kami persilahkan Monggo langsung ya terima kasih
Pak moderator Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam pagi menjelang siang
yang pertama-tama yang saya kami hormati Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Yogyakarta beserta jajaran para narasumber beserta Bapak Ibu para UPT di seluruh Indonesia ada
mohon izin Pak moderator ada dua pertanyaan yang pertama ini Saya tunjukkan kepada Ibu Titi terkait
Saya tertarik dengan Pak moderator bilang ada beberapa ada beberapa poin indikator bahwa anak yang
bekerja anak yang anak di bawah umur yang bekerja di sektor pariwisata itu dapat menuju kepada pasal
68 undang-undang tenaga kerja yang kita ketahui ada beberapa yaitu izin tertulis dari orang tua
kemudian terkait dengan waktu kerja kemudian upah mohon izin Ibu Bagaimana bentuk pengawasan
dari pemerintah provinsi ataupun kota yang dilakukan oleh pemerintah Yogyakarta terkait dengan tiga
hal tersebut dan yang kedua kepada ibu juga mohon Nanti Pak Desta juga bisa memberikan masukan
kepada kami yang kedua adalah bagaimana tadi yang Ibu utarakan terkait juga dengan pemerintah
provinsi ini Bu Bagaimana Apa yang dilakukan pemerintah ketika untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan anak yang bekerja di sektor informal yang bisa saya berikan pada saat ini Terima kasih Pak
moderator Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi
wabarakatuh Terima kasih Pak Doni atas pertanyaannya secara khusus diberikan kepada Ibu Titi namun
juga yang pertanyaan kedua juga tadi juga disampaikan ada harapan Pak Desta juga ikut menjawab kami
persilahkan Langsung Ibu Titi Terima kasih untuk Pak Doni Kael atas dua pertanyaannya dan nanti kami
mohon bantuan Pak Desta ikut serta di dalam memberikan [Musik] Apa jawaban yang pertama adalah di
sektor di peraturan ya Bapak peraturan khususnya di saya harus pasal 68 itu Boleh dapatkan izin
bapaknya itu sesuai dengan undang-undang yang di sana memang untuk pelaksanaan [Musik] untuk
undang-undang ini pasti ada penegak hukumnya tentu Kami juga akan tidak melakukan sendiri tetapi
berkolaborasi dengan beberapa instansi yang terkait kita akan melihat permasalahan yang ada jika itu di
bidang pendidikan tentu Kami juga akan menggandeng Diknas kemudian juga juga pasti kita juga
menggandeng dihukum dan HAM ini juga jadi memang kami tadi sudah berbicara mengenai pendidikan
formal maupun pendidikan non formal Biasanya kalau ada kegiatan-kegiatan baik itu kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah maupun kadang pusat itu juga pasti juga akan melibatkan beberapa
anak yang usia di bawah umur tapi biasanya itu di bidang budaya jadi untuk pelestarian budaya tentu
kami melibatkan itu pasti kami harus ada izin izin dari sekolah yang dimana anak-anak ini melakukan
pendidikan di sana dan izin ini kalau diberikan kami akan langsung tidak lanjutin bisa melakukan Tetapi
kalau tidak diijinkan ya mungkin kami akan menunda tidak akan melibatkan anak-anak yang di tentunya
yang terlibat di sini pasti yang menyenangkan jadi pasti menyenangkan buat anak-anak sendiri dan tentu
tidak ke arah yang kekerasan atau yang kurang menyenangkan buat anak tapi yang diarahkan adalah
kegiatan yang memang anak-anak itu mereka merasa nyaman dan merasa senang karena pariwisata ini
memang menyuguhkan hal-hal yang menarik dan menyenangkan Kemudian yang kedua terkait dari
pemprot kalau permasalahan ini untuk anak-anak yang bekerja di non formal ini kami juga tidak bisa
sendirian Pasti Kami akan bergabung dan tadi Pak Desta sudah ini ada Forum Komunikasi antar upd
maupun kemitraan dengan beberapa asosiasi dan yang lain-lain tentunya ini pasti akan kami bicarakan
bersama-sama dan nanti tentu akan menjadikan solusi dengan hasil kolaborasi dan hasil Sinergi dari
beberapa [Musik] menangani secara bersama-sama jika ada anak yang bekerja di non formal tapi
memang kita harus tetap untuk menekan bahwa anak-anak ini bukan saatnya dia harus mencari uang di
eksploitasi Tetapi bagaimana mereka harus belajar dulu menambah ilmu dan akan bisa nantinya sebagai
bekal kalau mereka sudah di atas 17 atau 18 atau di saat mereka bekerja Mungkin itu Jadi kami
melakukan secara koordinasi bersama-sama kalau durasi bersama-sama antar upd atau antar instansi
yang terkait di dalam penanganan anak ini dan khususnya ya pekerjaan non formal yang anak-anak
mungkin itu bapak mungkin kami highlight jadi pentingnya koordinasi Sinar kita dengan opd maupun
lembaga terkait kepada Pak Adista kami persilahkan tambahannya Baik terima kasih sharing saya ajak
bapak ibu untuk melihat Meskipun tidak secara langsung ke salah satu sudut yang ada di Samosir ada
beberapa kampung yang juga punya kegiatan ekonomi kreatif tenun Bapak Ibu sekalian kita tahu salah
satu DNA di Toba adalah tenun selain tentu dan atau baik itu sendiri dan Tampaknya ada proses atau
persoalan regenerasi regenerasi pewaris seni tenun itu nah Padahal kita tahu kalau kita amati di
lapangan selesai sekolah mereka anak-anak yang usia di bawah 18 tahun itu juga dengan sukarela ya
dengan kesadaran mereka membantu orang tuanya menenun tentu tadi ada kekuatiran dari Pak Doni
Bagaimana dengan izin orang tua bagaimana dengan upah Bagaimana dengan jam kerja ini Tentunya
sekali lagi di Indonesia sangat bervariasi Bagaimana menilai terkait dengan nilai anak itu Bapak Ibu
sekalian Saya antropologi sekali lagi sehingga saya lihat titik pada tim kajian ini untuk melihat makna
anak dari berbagai perspektif kebudayaan sekali lagi menjadi satu catatan Oh Ternyata anak-anak di
Toba pasca sekolah dia juga dengan sukarela tanpa tekanan membantu orang tua meskipun juga ada
yang melakukan kegiatan yang lain sehingga Kesimpulannya adalah Sekali lagi saya melihat pekerjaan
anak dalam konteks kepariwisataan dan ekonomi kreatif itu bisa berbasis pada koleksial Bu Titik jadi
pada kelompok pada kelompok misalnya di desa wisata atau Desa kreatif maka harus ada pengawasan
begitu yang tadi Bu Titik baru tekankan bagaimana kelompok sadar wisata atau pengelola desa wisata
atau Desa budaya itu betul-betul melibatkan anak-anak untuk berkegiatan berekspresi budaya Setelah
sekolah dan sekali lagi tujuannya tidak untuk memberi upah nah ini saya sehingga kegiatan yang mereka
lakukan kalaupun mendapat upah yaitu tentu bisa di apa ya di akuisisi atau digantikan dengan apresiasi
yang lain nah ini sehingga segala lagi jangan sampai ada kesan di mata wisatawan asing pariwisata di
Indonesia itu mengeksploitasi anak ini kalau ini konteksnya industri pariwisata dan anak-anaknya ini
yang kami lihat ini yang saya kira kita sepakat termasuk kegelisahan apa yang terjadi di Mandalika kita
tahu dengan adanya F1 adanya Mandalika ternyata juga memberikan peluang tadi bahwa dosis di awal
ada supply entimen jelas itu pertanyaannya adalah bagaimana saat Pol PP bagaimana orang tua
bagaimana Dinas Pariwisata untuk menghimbau nah pertanyaannya sosialisasi tentang undang-undang
jangan mempekerjakan anak itu sudah dijalankan belum Saya kira itu pertanyaan balik Terima kasih
Bang saya Terima kasih Pak Desta oplos Tepuk tangan untuk tanggapan pertanian pertama kita langsung
lanjut ke pertanyaan kedua sesi Reason ini terpilih saudara Mirza dari lpka Palembang Oke silahkan Ibu
Assalamualaikum buat semuanya Selamat siang mohon izin saya Mirza dari LPK Palembang yang saya
ingin tanyakan apa Baiknya yang dilakukan oleh orang tua atau pemerintah untuk meminimalisir anak
pekerja di sektor pariwisata sementara terkadang anak-anak itu sendiri itu tanpa paksaan dari orang tua
terima kasih itu saja ibu Oke ditujukan kepada tiga narasumber barangkali ya Monggo kepada para
narasumber buat oke apa yang mungkin perlu dilakukan oleh orang tua untuk meminimalisir anak-anak
menjadi pekerja namun di sisi lain kadang-kadang anak-anak ini apa disampaikan memiliki inisiatif
sendiri untuk melakukan pekerjaan gitu ya dari Pak rodes dulu mungkin Baik Pak moderator saya akan
merespon terkait dengan pertanyaan dari ibu Mirza dari lpka Palembang ketika kita lihat ini daripada
sudut pandang orang tua tentu ini sangat berpengaruh besar terkait dengan Bagaimana terjadinya
praktek pekerjaan karena seperti yang tadi sudah saya coba sampaikan di awal faktor sudut pandang
orang tua ini mengambil peran yang cukup dominan dalam prakteknya selain daripada faktor yang lain
supply anime faktor ekonomi dan juga gaya hidup artinya ketika sudut pandang orang tua dalam konteks
ini tidak menjadi problem ataupun bukan menjadi masalah tapi sudut pandang anak yang ingin bekerja
di sektor pariwisata Mungkin ini yang perlu pemahaman bahwa sebenarnya anak-anak itu tidak
Selayaknya Untuk bekerja jadi anak-anak adalah penerus bangsa mereka juga harus mengutamakan
pendidikan dan apa yang harusnya bisa dilakukan tentu ini adalah bagian daripada koordinasi para
pemangku kepentingan yang pertama kalau menurut pandangan saya itu adalah pengawasan
pengawasan lokasi ataupun destinasi wisata dimana dari pengawasan ini tentu akan melahirkan
bagaimana tindak lanjut Apa yang harus dilakukan terkait dengan pekerjaan yang kedua sosialisasi
sosialisasi dan juga pemahaman yang diberikan bahwa pekerja anak khususnya seperti yang sudah
narasumber sampaikan tadi terkait dengan pemberian upah itu tentu tidak tidaklah sesuatu yang baik
dilakukan kepada anak terus yang ketiga adalah bagaimana anak-anak itu di di berikan suatu aktivitas
yang tentu itu juga bermanfaat khususnya untuk perkembangan perkembangan pendidikan ataupun
Bagaimana perkembangan kompetensi anak itu di luar daripada konteks mereka menjadi Apa pekerjaan
terkait dengan Bagaimana praktek juga yang bisa kita lihat bahwa dalam dalam kasus-kasus tertentu
permasalahan ini menjadi sesuatu yang sulit untuk memisahkan anak daripada sektor wisata kadang-
kadang itu karena memang keterlibatan anak ini dipandang sebagai keterlibatan dalam unsur
meneruskan budaya lokal ataupun penerusan daripada adat istiadat wilayah tersebut nah terkait
dengan hal ini saya juga sependapat dengan pendapat dari kedua narasumber bahwa memang perlu
pembatasan bagaimana anak-anak itu walaupun juga di dalam konteks mewariskan budaya apa yang
bisa mereka lakukan dan apa yang menjadi prioritas anak ketika mereka masih Harusnya mendapatkan
pendidikan sektor formal dibanding dengan informal mungkin seperti itu eee tanggapan dari saya terkait
dengan pertanyaan tadi dari ibu Mirza dari lpka Palembang Terima kasih Ibu saya kembalikan kepada
moderator Terima kasih Pak rodes Selanjutnya mohon tanggapan dari ibu Titi Terima kasih Bapak
pertanyaan dari ibu saya berpendapat bahwa orang tua ini sebetulnya pendidikan utama utama buat
anak-anak Karena dimana dari mereka yang tahu persis bagaimana Harus yang harus dilakukan untuk
mendidik anaknya itu Jadi sebetulnya orang tua pasti tahu apa sih potensi yang ada di anaknya ini nah
ini yang perlu dikembangkan tetapi bukan diegoisasi untuk menghasilkan sejumlah uang nah ini
Kebetulan kalau saat-saat ini memang banyak orang tua yang ingin anaknya itu bekerja terutama di
bidang Iqra biasanya bidang seni ini ada potensi Terus akhirnya melupakan pendidikannya ini yang
kurang kurang sepakat kami jadi bagaimanapun orang tua di dalam mendidik anaknya harus tahu mana
yang prioritas yang harus diprioritaskan [Musik] tentu yang kedua adalah di lingkungan lingkungan ini
juga sangat sangat mempengaruhi di dalam Bagaimana anak ini bisa berkembang dan bertumbuh
dengan apa yang diharapkan biasanya anak-anak ini kalau sudah mendapat lingkungan yang bagus ini
juga akan membawa dia ke suatu kesuksesan jadi perlu adanya orang tua ini melakukan pengawasan
karena mungkin banyak kesibukan orang tua yang sehingga untuk mengawasi anaknya ini juga akan
berkurang Nah inilah perlu adanya sosialisasi sebetulnya ya sosialisasi Bagaimana perlindungan terhadap
anak-anak karena ini adalah mempengaruhi tumbuh kembangnya anak di masa depan Nah ini sangat
perlu kemudian meskipun ada pendidikan formal ini Kita juga harus tetap ada pengawasan jadi orang
tua ini akan lebih utama yang akan menjadikan anak ini lebih baik lagi tumbuh kembangnya dan lebih
sukses Saya harap kok semua dari orang tua itu bisa menyediakan waktu lah untuk anaknya sehingga
tidak akan apa untuk salah arah untuk kedepannya jadi misalnya kalau di tempat-tempat memang kita
orang tua di tempat destinasi suatu destinasi yang kita harus melihat apa yang bisa mendukung anak ini
bisa bekerja tapi dengan senang hati meskipun mungkin tidak ada uang yang masuk tetapi dia
melakukan kegiatan itu yang menyenangkan ini akan membawa tubuh kembang anak itu akan lebih
bagus Nah inilah tetap peran orang tua menjadi yang utama untuk anak-anak dan kami mohon jika ada
peraturan regulasi mengenai Perlindungan Anak ini juga harus sampai kepada masyarakat paling bawah
sudah mengetahui sehingga ini akan bisa dicegah anak-anak untuk dieksploitasi dalam pekerjaan
khususnya yang pariwisata mungkin itu Bapak Terima kasih Baik Terima kasih Bu Titi atas tanggapannya
terakhir dari Pak Desta kami mohonkan Tanggapan saya belajar menjadi orang tua nih Bang
pertanyaannya tidak mudah dijawab Saya kira ini sangat-sangat elementer Bagaimana peran dan
kontribusi dari pemerintah nah ini Tentunya menurut pandangan saya yang mungkin masih harus
belajar tentang kehidupan ini pertama juga kita tidak bisa apa ya memalingkan apa yang terjadi di
kondisi sosial budaya kembali saya sekali lagi menyampaikan Bagaimana ada faktor-faktor internal yang
tentunya negara tidak bisa intervensi artinya apa kalau memang negara berkewajiban dan punya
keinginan untuk menekan praktek-praktek pekerjaan Nah maka tentu perlu ada siasat-siasat strategi
strategi tertentu yang tidak semuanya harus dalam bentuk Punishment Ya ini yang saya kira perlu dia
pikirkan betul-betul bagaimana dengan mereka yang memang orang tuanya tahu kalau anaknya itu
mencuri waktu ataupun mencuri kesempatan untuk kemudian mendapatkan sesuatu karena ada
kebutuhan itu nah namun Saya sangat berharap bagaimana tadi yang ditekankan Bu Titik lingkungan dan
juga tentunya bagaimana yang ada di situ juga bisa ikut diperankan ini berharap tentunya tidak hanya
dari Kementerian Hukum saja tapi juga dari dinas sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
perempuan antara begitu ya anak dan perempuan ini saya kira penting untuk kemudian melakukan
pendekatan agar tadi pertanyaannya bagaimana agar anak yang sudah bisa merasakan uang ini
kemudian seringkali lupa belajar ini tentu menjadi sebuah berharap mendorong dan memotivasi anak
untuk belajar setinggi-tingginya dengan berbagai media yang ada kemudian mampu mengatasi dampak
globalisasi termasuk juga penggunaan handphone Misalnya ini tentu saja kadangkala akan memicu
faktor-faktor ingin memiliki uang harus kemudian banyak sekali sumber ya yang mereka lakukan ada
sebagian yang perlu ditegalkan artinya harus diproses lebih lanjut tapi ada juga yang perlu didiskusikan
secara kekeluargaan ini mungkin tidak begitu clear tapi pada intinya sekali lagi pada kesempatan ini
bagaimana upaya untuk menekan pekerjaan anak ya tegakkan regulasi tadi tegakkan regulasi lakukan
sosialisasi terkait dengan pekerjaan Nah itu dilarang baik itu di industri maupun di rumah-rumah atau di
desa-desa lewat rapat-rapat RT riwayat Dusun dan sebagainya karena Indonesia ini kan masih punya
basis ke keluarga nah ini saya kira yang mudah-mudahan Meskipun mungkin tidak tuntas tapi mudah-
mudahan ini juga masih ada kepercayaan bahwa kita bisa gunakan dimensi-dimensi sosiokultural untuk
menekan itu jadi tidak semuanya harus dilegalkan secara hukum itu ya kira-kira terima kasih Bang saya
serius Terima kasih Pak Desta kita beri plus untuk para narasumber yang sudah memberikan tanggapan
atas pertanyaan kedua di sesi kedua Baik bapak dan ibu sesuai kesepakatan kita tanya jawab terbagi dua
sesi dan masing-masing sesi telah berjalan semuanya dengan demikian sesi tanya jawab telah selesai
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan membagikan
buah-buah pikirnya bahwasanya dalam kegiatan diskusi pada pagi siang hari ini juga kepada segenap
Bapak Ibu peserta opini webinar opini kebijakan pada pagi siang hari ini diskusi berjalan dengan menarik
dinamis sejak jam pukul 9 tadi kurang lebih 2 setengah jam kita berdinamika bersama mudah-mudahan
hasil-hasil atau buah-buah pemikiran yang ada dalam diskusi pada pagi siang hari ini dapat menjadi hal
yang memiliki kontribusi dalam upaya penyusunan kebijakan-kebijakan pemerintah kedepannya
khususnya yang berkaitan dengan pekerja anak di sektor pariwisata secara khusus kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada balitbang kumham Kemenkumham dan juga jajaran Kanwil
Kemenkumham DIY khususnya yang memberikan kesempatan kepada kami pada pagi siang hari ini
untuk moderatory acara pada pagi siang hari ini banyak salahnya atau kurang lebihnya kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan selanjutnya waktu kami kembalikan kepada saudara pembawa acara
kami akhiri wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Baik terima kasih luar biasa sekali
presentasi dari para panelis dipandu oleh moderator apresiasi yang tinggi-tingginya untuk narasumber
dan moderator baik Bapak Ibu yang kami hormati Selanjutnya kami mohon berkenan kepada bapak Ses
balitbang hukum dan HAM untuk memberikan closing statement kegiatan opini kebijakan pada pagi hari
ini dipersilahkan bapak Terima kasih MC kita yang luar biasa pada pagi menjelang siang hari ini yang saya
hormati rekan-rekan seluruhnya jadi ada Bapak kakanwil Kemenkumham Yogyakarta Bapak Agung
mungkin sudah bergeser ya Ada ibu Kadir administrasi yang kumham ibu ibu luar biasa tadi sudah
bergeser juga sepertinya mudah-mudahan masih mengikuti yang luar biasa telah memberikan paparan
ada saudara rodes perdusih Ibu Bapak dokter Destra Tri Raharja dari UGM Terima kasih Pak sama ibu
dokter Anda TV Sulistiani dan rekan-rekan semua saudara Xaverius juga yang telah luar biasa menjadi
moderator dalam forum kita ini forum pertama obrolan kebijakan opini kebijakan yang dilakukan di
tahun 2023 boleh berlangsung dengan baik Saya sampaikan terima kasih atas penyelenggaraan yang
baik dari Kanwil DIY boleh tepuk tangan kita untuk kami Terima kasih juga untuk partisipasi yang aktif
dan jumlah peserta yang sudah sampai melebihi kota Eh jumiting sebagian besar termonitor tadi
mengikuti secara Zoom YouTube ya banyak yang mengikuti karena memang banyak yang tidak boleh
join di Juminten kita baik tentang materi telah disampaikan luar biasa Pak Dokter Desta Tri Raharja telah
juga tadi menambah melengkapi secara luar biasa menggambarkan tentang topik yang kita bahas pada
pagi hari ini bahwa isu-isu yang telah isu-isu terkait yang telah dianalisis oleh balitbang hukum dan HAM
semakin lengkap dan terlihat di sektor riilnya melalui paparan yang disampaikan oleh Pak Dokter Desta
Raharja Terima kasih pak dan juga dijawab juga atau diberikan bukti-bukti atau informasi-informasi
lengkap oleh ibu dokter Anda titik Sulistiani tentang bagaimana Yogyakarta dengan seluruh layanannya
tadi tergambarkan kami monitor kami simak tadi kalau di Jogjakarta seluruh pelaku usaha itu sudah
memiliki mekanisme Catatan sejarah daring dan tercatat di situ bahwa tidak satupun pelaku usaha anak
nah cuma ada tambahan dari Pak Dokter tadi memang kalau di sektor formal tidak ada mereka hanya di
Paparan Pak Mereka banyak di sektor informal sehingga karena memang sektor formal tidak
mengakomodasi mereka pasti ditolak tapi di sektor informal ini menjadi ranahnya terlihat juga terbaca
juga terdengar juga tadi bahwa memang banyak faktor yang mendorong mereka terjun ke dunia
pekerjaan itu diantaranya isu-isu yang sedang negara kita sedang upayakan perbaikan yaitu isu-isu
tentang kemiskinan dan kemiskinan dari dulu ya selalu menjadi masalah untuk menyebabkan individu
anak-anak yang menjadi masuk ke dunia pekerjaan ini Terima kasih semua boleh kita diskusikan secara
bebas pada pagi menjelang siang hari ini rekan-rekan juga yang telah menyampaikan pernyataan tadi
sudah menyampaikan apa yang menjadi ketidakjelasannya telah dijawab dengan baik oleh narasumber
kita dengan demikian saya sampaikan salam dari balik penghukum dan HAM dan terima kasih kepada
Kanwil DIY yang telah dengan antusias dan bersemangat untuk menyelenggarakan kegiatan ini dan
mengundang para pihak yang tepat dengan kemampuan bidangnya termasuk moderator kita yang
mengetahui topiknya sehingga jalannya seminar jarak jauh virtual ini boleh berlangsung dengan sukses
Terima kasih maka mudah-mudahan apa yang kita kerjakan pada pagi hingga siang hari ini mendapat
berkenan dari Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi kebaikan untuk kita semua dan juga masyarakat
Indonesia kiranya sektor pariwisata semakin Jaya dan anak-anak kita semakin bisa menggapai impiannya
dan tidak harus banyak orang yang boleh harus berkecimpung di dunia kerja karena keterbatasan-
keterbatasannya Kiranya Tuhan yang menguatkan kita semua dengan menyebut puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Pengasih maka seminar opini kebijakan pertama yang dilakukan oleh Kanwil
Kemenkumham di Yogyakarta secara resmi dinyatakan ditutup wabillah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh dan selamat siang untuk kita semua Salam dari kami di Balikpapan terima
kasih dan HAM yang telah berkenan berikan closing statement sekaligus menutup secara resmi kegiatan
opini kebijakan pada siang pada pagi hingga siang hari ini sebelumnya mungkin Kami Perlu laporkan
kepada bapak saya bahwasanya untuk peserta opini kebijakan yang sudah melakukan registrasi di opini
kebijakan pada pagi hari ini adalah 972 peserta yang mengikuti Zoom sebanyak 500 peserta dan
selebihnya mengikuti melalui live streaming di youtube channel Kemenkumham Jogja Terima kasih
untuk antusiasme dari bapak ibu peserta kegiatan opini kebijakan pada hari ini dan kami umumkan
untuk tiga pertanyaan terbaik yang pertama Bapak Fery Setiawan dari Kanwil Kemenkumham Banten
Kemudian yang kedua Bapak Nur Agus hidayana dari Lapas narkotika kelas 2A Samarinda dan ibu Mirza
dari lpka Palembang bapak ibu dapat menghubungi ke nomor 0878 4580 5533 untuk nanti dikirimkan
hadiahnya baik Bapak Ibu sekalian Alhamdulillah kita telah sampai di penghujung acara tentunya Terima
kasih kami yang tak terhingga kepada bapak PLT kepala balik bank hukum dan HAM Kemenkumham
Republik Indonesia Bapak Ses balik bangku HAM Bapak kkmil para pimpinan tinggi Pratama di seluruh
Indonesia para narasumber dan moderator panitia penyelenggara serta para peserta yang telah
menyimak acara dari awal hingga akhir semoga banyak ilmu yang kita dapatkan banyak masukan yang
bermanfaat untuk perbaikan regulasi eee khususnya terkait penyelenggaraan pariwisata bagi
masyarakat dan umumnya bagi bangsa Indonesia kita tercinta baik Bapak Ibu sekalian saya Selanjutnya
mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan sampai jumpa di opini kebijakan berikutnya
wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum wabarakatuh [Musik]

Anda mungkin juga menyukai