Anda di halaman 1dari 3

Saya merupakan salah satu mahasiswa yang aktif dikegiatan akademik maupun non-akademik.

Sejak
tingkat 1, saya sudah terbiasa mengikuti kegiatan-kegiatan positif diluar jam belajar, seperti organisasi
Senat Mahasiswa STIS, Unit-unit Kegiatan Mahasiswa, perlombaan, serta kegiatan-kegiatan pengabdian
masyarakat. Selain itu, saya merupakan delegasi aktif dari Politeknik Statistika STIS dalam keanggotaan
Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia, sehingga membuat saya terbiasa dalam menjalin kerjasama tim
serta berinteraksi dengan orang-orang baru. Saya merupakan sosok yang pandai memanfaatkan waktu
dan semaksimal mungkin menyelesaikan semua tanggung jawab dengan baik. Saya juga merupakan
salah satu penerima bantuan belajar penuh dari pemerintah pada saat SMA, hingga dibangku kuliah pun
saya masih dapat menikmati pendidikan secara gratis melalui sekolah ikatan dinas. Saya juga merupakan
sosok pekerja keras serta penuh rasa syukur. Oleh karena itu, melalui Empowering Indonesia saya
berharap bisa mengabdi lebih jauh kepada Indonesia sebagai bentuk dedikasi serta rasa terimakasih atas
apa yang telah saya dapatkan selama berproses dalam pendidikan.

aya juga merupakan salah satu delegasi Polstat STIS pandai dalam melakukan interaksi dengan orang-
orang baru memiliki pengalaman

Saya merupakan sosok pekerja keras yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik serta penuh rasa
syukur. Saya merupakan salah satu penerima bantuan belajar penuh dari pemerintah pada saat SMA,
hingga dibangku kuliah pun saya juga masih dapat menikmati pendidikan yang berkualitas secara gratis
melalui sekolah ikatan dinas di bawah naungan BPS.. Oleh karena itu

Saya merupakan orang yang pandai memanfaatkan waktu dengan baik, serta

Nama Labuan Bajo menaruh perhatian lebih dimata dunia usai memperoleh status sebagai World Class
Destination. Segala usaha serta upaya dilakukan oleh pemerintah untuk terus membenahi serta
membangun destinasi wisata yang ada di Labuan Bajo hingga ditetapkannya Labuan Bajo sebagai 10
Prioritas destinasi yang ada di Indonesia di bawah Kementrian Pariwisata. Seiring dengan
pengembangan serta rekontruksi pariwisata, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara
pada Labuan Bajo terus meningkat. Namun meningkatnya potensi Sumber Daya Pariwisata tersebut
belum diiringi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pada penduduk Labuan Bajo. Disisi
lain, Labuan Bajo yang memiliki ciri khas keindahan alam belum memiliki cinderamata serta produk khas
yang mengidentikkan Labuan Bajo. Padahal cinderamata merupakan salah ratu sarana andalan untuk
memperkenalkan destinasi wisata di Labuan Bajo ke ranah yang lebih luas.
Oleh karena latar belakang serta pertimbangan tersebut, saya mengusung sebuah program The Bajo’s
Lit. The Bajo’s Lit sendiri merupakan sebuah merk serta branding yang rencananya akan menjadi ikon
produk olahan khas masyarakat Labuan Bajo. Program ini bertajuk Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, yang
mana dalam pelaksanaanya dapat memanfaatkan tenaga semua golongan masyarakat sekitar Labuan
Bajo atau Kabupaten Manggarai Barat yang apabila jika dioptimalkan dapat memberikan profit kepada
masyarakat Labuan Bajo serta memberikan ciri khas dan meningkatkan eksistensi pariwisata Labuan
Bajo. Dengan kemampuan desain grafis yang saya miliki, saya dapat membuat branding serta desain
khas yang menggambarkan keindahan Labuan Bajo semenarik mungkin yang di tuangkan dalam bentuk
cinderamata dan kemasan pada produk tersebut. Melalui desain khusus (branding), cinderamata serta
produk olahan penduduk Labuan Bajo lebih mudah dikenal oleh mata penjuru Indonesia bahkan dunia.
Dalam melaksanakan program ini, saya akan bekerjasama dengan ibu-ibu PKK serta jajaran penggerak
sosial lainnya dikota Kabupaten Manggarai Barat supaya dalam pelaksanaan kegiatannya lebih didukung
oleh masyarakat Labuan Bajo serta diharapkan mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dalam
pelaksanaan program.

Langkah awal yang akan lakukan yaitu membuat branding merk yang aplikabel untuk dijadikan sebagai
ciri khas cinderamata baik dalam bentuk sablon, gantungan kunci, hingga kemasan produk kuliner.
Setelah itu, kami akan mengumpulkan pemuda-pemudi serta ibu-ibu Manggarai Barat untuk melakukan
pelatihan kecil dalam suatu sharing-class serta melakukan sharing-ideas antar peserta pelatihan,
harapannya supaya mereka dapat memunculkan dan mengintegrasikan ide-ide kreatif yang nantinya
dapat dituangkan pada produk-produk olahan khas yang dapat dijadikan ikon terbaru pariwisata Labuan
Bajo. Sharing class akan kami bagi menjadi dua, yaitu kelas kuliner dan kelas non-kuliner. Kelas kuliner
ini lebih difokuskan untuk membuat olahan makanan kering yang terbuat dari ikan (karena Labuan Bajo
kaya akan ikan). Caranya dengan mengelompokkan para pemuda serta ibu-ibu yang hobi memasak
untuk berkolaborasi menciptakan olahan kuliner kering yang lezat serta layak untuk diperjualbelikan
kepada pengujung pariwisata Labuan Bajo. Kelas non-kuliner akan lebih difokuskan untuk membuat
produk-produk cinderamata berupa tas rajut, gantungan kunci, maupun kaos oblong (sablon). Berbekal
dengan kemampuan saya dibidang seni dekorasi, saya dapat melakukan bimbingan, arahan, serta
praktik secara langsung dalam pembuatan cinderamata tersebut. Semua produk-produk hasil dari
pemikiran kreatif para pemuda serta ibu-ibu Kabupaten Manggarai Barat tersebut akan dikemas dan
diberi branding menarik yang mengidentikkan keindahan Labuan Bajo yang telah saya desain
sebelumnya. Kemudian, produk-produk tersebut akan dipasarkan sementara melalui toko oleh-oleh
sekitar Labuan Bajo sebagai modal awal yang kemudian bisa dikembangkan. Semakin meningkatnya
kunjungan wisatawan domestic maupun mancanegara serta belum adanya icon khas dari Labuan Bajo
memberikan peluang besar produk-produk kearifan lokal khas tersebut untuk naik daun dan dikenal
seluruh penjuru nusantara bahkan dunia. Kedepannya, program yang dapat saya rintis secara langsung
hanya dalam waktu 10 hari tersebut dapat berlanjut dan berkembang atas kegigihan pemuda-pemudi
serta ibu-ibu Kabupaten Manggarai Barat dalam meningkatkan perekonomian secara kreatif dan
kebersamaan, serta meningkatkan eksistensi destinasi wisata di Labuan Bajo.

us untuk pembuatan cinderamata khas Labuan Bajo berupa kelas yang pembuatan souvenir
denHarapannya, pelatihan ini mampu meningkatkan kreatifitas pemuda-pemudi serta masyarakat yang
akan menjadi garda penerus kegiatan bermanfaat ini. Selanjutnya, dengan bekal pelatihan tersebut kami
bersama masyarakat Labuan Bajo akan melakukan tahap produksi
Pemandangan yang indah dan Budaya yang masih kental, memberikan daya tarik sendiri bagi
wisatawan domestic maupun mancanegara untuk menjelahai langsung pintu utama ke lokasi pulau
komodo yang sangat mempesona bagi para pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai