Anda di halaman 1dari 8

doi: mkts.v24i1.

18966

Indeks Stakeholders Pengelolaan Daerah Aliran Sungai


dengan Pendekatan KISS di Indonesia
Ignatius Sriyana
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
sriyana@live.undip.ac.id

Received: 16 Mei 2018 Revised: 19 Juli 2018 Accepted: 24 Juli 2018

Abstract

Integrated watershed management (IWM) using KISS (coordination, integration, synchronisation, and
synergy) method is believed to be the answer for problems lingering the integrated watershed management
in Indonesia. How successful the management is depends on how capable of stakeholders are to performing
coordination, integration, synchronisation, and synergy in managing the watershed. This study aimed at
measuring the rates of coordination, integration, synchronisation, and synergy performed by each
stakeholder by applying an "Index Rate" instrument. Research findings revealed that, simultaneously, the
coordination, integration, synchronisation, and synergy obtained by the watershed management
stakeholders resulted in a moderate rate (71.4). Partially, the rates obtained were as follows: moderate
coordination (72.69); moderate integrity (72.50); moderate synchronisation (70.34); and moderate synergy
(70.05).

Keywords: Indexs, stakeholders, watershed, KISS


.
Abstrak

Pengelolaan daerah aliran sungai terpadu (PDAST) dengan metode KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi
dan sinergitas) dipandang sebagai jawaban atas problematika dalam pengelolaan DAS terpadu di Indonesia.
Seberapa besar keberhasilan pengelolaan DAS terpadu tersebut ditentukan oleh seberapa besar para
stakeholder telah melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas dalam melakukan pengelolaan
DAS. Penelitian ini bertujuan mengukur seberapa besar tingkat koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas telah dilakukan oleh masing-masing stakeholder dengan menggunakan instrument “Angka
Indeks”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas yang telah dilakukan oleh stakeholder DAS termasuk dalam kriteria sedang dengan angka indeks
71,4. Secara parsial tingkat koordinasi memiliki kriteria sedang dengan indeks 72,69; timgkat integritas
memiliki kreteria sedang dengan indeks 72,50; tingkat sinkronisasi memiliki kreteria sedang dengan indeks
70,34 dan tingkat sinergitas memiliki kriteria sedang dengan indeks 70,05.

Kata kunci: Indeks, stakeholders, DAS, KISS

Pendahuluan penurunan, hal tersebut dapat terindentifikasi


dimana kalau musim hujan terjadi banjir, musim
Terjadinya penurunan kualitas lingkungan pada kemarau mengalami kekurangan, erosi sedimentasi
daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia dan terjadi penurunan kualitas air (Erdogan, 2013).
disebabkan adanya pengelolaan sumber daya alam Menurut Jones, et al (2002) kesehatan DAS
yang tidak ramah lingkungan dan meningkatnya dipakai sebagai ukuran seberapa baik kegiatan
potensi ego sektoral dan ego kewilayahan karena dalam pengelolaan sumber daya, yang mampu
pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam menyeimbangkan kebutuhan antropogenik dan
pada DAS tersebut (Peraturan Pemerintah Nomor fungsi ekologi dan integritas di dalam DAS. Untuk
37, 2012), terkadang terjadi konflik kepentingan. mewujudkan perubahan akibat terdegradasinya
Degradasi lingkungan pada DAS tersebut lingkungan pada DAS yang ada perlu pendekatan
menunjukkan bahwa kesehatan DAS mengalami pengelolaan DAS terpadu yang melibatkan

79
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

stakeholders (Mutekanga, et al., 2013; Winnegge, penyelenggaraan pengelolaan DAS yang telah
2005; Bewket, 2003). dilaksanakan oleh stakeholders, supaya dapat
diketahui program mana yang kurang dan perlu
Stakeholders (pemangku kepentingan) ditingkatkan.
didefinisikan sebagai kelompok atau individu yang
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh Tujuan penelitian ini adalah mengukur seberapa
pencapaian tujuan korporasi, dimana jika besar tingkat KISS (koordinasi, integrasi,
sekelompok individu dapat mempengaruhi sinkronisasi dan sinergitas), yang telah dilakukan
perusahaan atau dipengaruhi olehnya, dan oleh masing-masing stakeholders dalam
membalas maka manajer harus khawatir terhadap pengelolaan DAS dengan menggunakan instrumen
kelompok individu tersebut, perlu langkah strategi angka indeks.
eksplisit yang dilakukan oleh manager untuk
menangani stakeholders tersebut (Freeman, 1984). Variabel, populasi dan sampel
Tetapi lebih jauh pemikiran (Freeman, 2004),
perlunya strategi hubungan stakeholders, sangat Variabel yang diukur dalam penelitian ini ada
membantu untuk menangani jenis perubahan 4(empat) variabel yaitu: koordinasi, integrasi,
itu menghadapi perusahaan mereka, daripada sinkronisasi dan sinergitas. Semua variabel
tugas (merumuskan, menerapkan, mengevaluasi). penelitian diukur secara ordinal dengan skala likert
Stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan DAS melalui indikator-indikator yang membangunnya.
di Indonesia meliputi beberapa instansi diantaranya Indikator variabel koordinasi meliputi:
pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan keterlibatkan stakeholders, frekwensi pertemuan
tinggi, asosiasi profesi, anggota legestatif, antar stakeholders, keterlibatan masyarakat,
kuminitas peduli sungai, lembaga swadaya koordinasi dalam perencanaan, koordinasi dalam
masyarakat, komunitas peduli DAS, BUMN, pelaksanaan kegiatan, dan koordinasi dalam
masyarakat. Semua harus disusun, diatur secara program monitoring dan evaluasi. Indikator
strategis (Freeman & McVea, 2001), supaya variabel integrasi meliputi: integrasi dalam
dengan partisipasi atau keterlibatan semua perencanaan, adanya kesepakatan wilayah kerja,
stakeholders tersebut maka hasil penyelesaian akan adanya kesepakatan wilayah substansi kerja,
dicapai (Grigg, 1998) sesuai harapan. Menurut pembagian beban biaya dan manfaat antar
Donaldson & Preston (1995) mendefinisikan stakeholders, integrasi dalam program monitoring
gagasan stakeholders perusahaan, teori ini telah dan evaluasi. Indikator variabel sinkronisasi
berhasil menjadi deskriptif, instrumental dan meliputi: sinkronisasi data, sinkronisasi program
normative, dimana kinerja organisasi harus kerja, sinkronisasi waktu pelaksanaan program
diperiksa apakah stakeholders berkinerja baik atau kegiatan, adanya tujuan secara parsial yang
tidak. Hal serupa dalam penyenggaraan proporsional, adanya tujuan lintas sektoral,
pengelolaan DAS di Indonesia. Pendekatan ini kesesuaian program monitoring dan evaluasi.
melihat perusahaan sebagai kumpulan berupa Indikator variabel sinergitas meliputi: adanya
hubungan antara berbagai kegiatan antar kesepakatan perencanaan program, pelaksanaan
stakeholders, maka seorang manajer harus kegiatan dengan pendekatan adaptif terhadap
berupaya dengan menggabungkan satu dengan perubahan kondisi yang dinamis dan sesuai dengan
lainnya, sehingga membuat mereka saling karakteristik wilayah DAS, keterlibatan
berinteraksi dalam proses penciptaan nilai masyarakat dalam kegiatan di wilayah hulu, tengah
(Sciarelli & Tani, 2013), bila mengalami konflik dan hilir, pelaksanaan kegiatan mencerminan kerja
antara stakeholders maka perlu penyelesaian sama yang saling melengkapi.
dengan pendekatan diadakan pertemuan, negosiasi,
dialog antar Stakeholders, menuju kesepakatan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bersama dengan transparansi dan keadilan, saling stakeholders DAS di Indonesia, dan sebagai
berbagi pengetahuan tentang perencanaan, sampelnya adalah peserta Focus Group Discussion
termasuk mengembangkan jejaring, sehingga dapat (FGD) Hari Air Dunia XV111, “Kemitraan dalam
meningkatkan kerjasama dalam penggunaan upaya pelestarian dan perlindungan sumber daya
sumber daya pada DAS (Chanya et al., 2013). air” oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Permasalahan saat ini dalam penyelenggaraan Perumahan Rakyat & Kementerian Lingkungan
RPDAST, melalui program (Borisova et al., 2012) Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada
perencanaan, pelaksanaan, peran serta dan tanggal 6 april 2018, bertempat di Universitas
pemberdayaan masyarakat, pendanaan, monitoring Diponegoro Semarang, yang terdiri dari 65
dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan yang perwakilan wilayah DAS dari seluruh Indonesia.
telah dilaksanakan oleh stakeholders belum Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
diketahui dengan pasti. Dengan permasalahan angket, yaitu dengan membagikan kuesioner
tersebut, maka sejauh mana realisasi disertai lembar wawancara.

80
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

Metode Analisis statemen kuesioner ke I, Xi adalah score jawaban


atas statemen kuesioner ke i dan n adalah jumlah
Analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua item jawaban.
tahapan, yaitu analisis uji kualitas data yang
meliputi uji validitas dan reliabilitas dan analis Teknik score dan skala linkert (dimodifikasi)
diskriptif dengan menggunakan metoda angka jawaban atas pertanyaan dibentang dari STS
indeks (sangat tidak setuju) score:1, TS (tidak setuju)
score: 2, S (setuju) score: 3, SS (sangat setuju)
Uji validitas dan reliabilitas score: 4.

Setelah diperoleh data yang pengukurannya Penentuan interval katagori (p):


menggunakan kuesioner selanjutnya dilakukan uji p = (DTT - DTR) / k (2)
validitas dan reliabilitas terhadap data yang
diperoleh tersebut, bila diperoleh hasil yang tidak dimana p merupakan panjang interval katagori;
valid maka data-data yang yang diperoleh dengan DTT merupakan data tertinggi, yaitu nilai angka
item tersebut tidak digunakan. Validitas indeks dimana seluruh responden menjawab. DTR
menunjukan sejauh mana kesesuaian merupakan data terendah, yaitu nilai angka indeks
kuesioner/instrumen ukur dengan data yang dimana seluruh responden menjawab STS, dan k
diukur. Validitas diperoleh melalui teknik korelasi adalah jumlah kategori yang ditentukan oleh
product moment pearson, sedangkan reliabilitas peneliti secara arbiter.
alat ukur diketahui melalui koefisien Alpha
Cronbach. Kedua analisis tersebut dihitung dengan Kategori yang diperoleh sebagai berikut: dengan
menggunakan program komputer Statistical menggunakan data terendah, data tertinggi dan
Packages for Social Science (SPSS) versi 20.00 interval katagori maka dapat disusun tabel kategori
(Ghozali, 2011) validitas dan reliabilitas. pada Tabel 1.

1. Kriteria validitas Tabel 1. Batasan indeks kategori


No Indeks Kategori *
Corrected item ─ total corelation (r test) >r 1 25,00 -- < 50,00 kurang
kritical (r table), maka item pernyataan adalah 2 50,00 -- < 75,00 sedang
valid sehingga akan menghasilkan data yang valid, 3 75,00 -- 100,00 bagus
dan sebaliknya, corrected item ─ total corelation
(r test) <r kritical (r table) maka item pernyataan
adalah tidak valid sehingga akan menghasilkan
Hasil
data yang tidak valid juga.
Uji validitas dan reliabilitas
2. Kriteria reliabilitas
1. Uji validitas variabel “koordinasi”
Koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 maka variabel
Dari hasil analisis validitas dengan menggunakan
yang diukur dengan item-item pernyataan tersebut
program SPSS diperoleh hasil (Tabel 2).
adalah reliabel, dan sebaliknya. Koefisien
Cronbach’s Alpha <0,6 maka variabel yang diukur
Nilai corekted item – total correlation untuk semua
dengan item-item pernyataan tersebut adalah tidak
indikator lebih besar dari 0,23 yang artinya seluruh
reliabel.
indikator yang membangun variabel “koordinasi”
adalah valid atau sesuai antara instrument dengan
Analisis indeks yang diukurnya.
Analisis ini untuk mengukur seberapa besar tingkat 2. Uji reliabilitas variabel “koordinasi”
KISS, yang telah dilakukan oleh masing-masing
stakeholders dalam pengelolaan DAS. Tahapan Analisis reliabilitas variabel koordinasi dengan
dalam perhitungan indeks meliputi: menentukan menggunakan program SPSS diperoleh hasil
angka indeks, menentukan katagori, membuat Cronbach's Alpha = 0,863, Cronbach's Alpha
simpulan. Penentuan angka indeks dengan Standardized Items = 0,862, dan N of Items = 6.
menggunakan Persamaan 1 dan Persamaan 2 Koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0,862 > 0,6,
(Ferdinand, 2006 ). hal ini menunjukkan bahwa seluruh instrument
I = (Σ Fi . Xi) : n (1) yang digunakan untuk mengukur variabel
“koordinasi” adalah reliable.
dimana I adalah indeks, Fi adalah prosentase
jumlah responden yang memberikan jawaban atas

81
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

Tabel 2. Validitas variabel koordinasi Tabel 4. Validitas variabel “sinkronisasi”


Indikator/item Corrected r tabel Justifikasi Indikator Corrected R tabel Justifikasi
instrumen item-total item-total
correlation Sinkronisasi-1 0,417 0,23 valid
Koordinasi-1 0,663 0,23 valid Sinkronisasi-2 0,776 0,23 valid
Koordinasi-2 0,664 0,23 valid Sinkronisasi-3 0,677 0,23 valid
Koordinasi-3 0,670 0,23 valid Sinkronisasi-4 0,639 0,23 valid
Koordinasi-4 0,698 0,23 valid Sinkronisasi-5 0,545 0,23 valid
Koordinasi-5 0,657 0,23 valid Sinkronisasi-6 0,691 0,23 valid
Koordinasi-6 0,306 0,23 valid
6. Uji reliabilitas variabel “sinkronisasi”
Koordinasi-7 0,430 0,23 valid
Analisis reliabilitas variabel sinkronisasi dengan
3. Uji validitas variabel “integrasi” menggunakan program SPSS diperoleh hasil
Cronbach's Alpha = 0,875, Cronbach's Alpha
Dari hasil analisis validitas variabel integrasi Standardized Items = 0,878, dan N of Items = 6.
dengan menggunakan program SPSS diperoleh Koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0,875 >0,6,
hasil pada Tabel 3. hal ini menunjukan bahwa seluruh instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel “sinkronisasi”
Tabel 3. Validitas variabel “integrasi” adalah reliable.
Indikator Corrected R tabel Justifikasi
7. Uji validitas variabel “senergitas”
item-total
Integrasi-1 0,639 0,23 valid Dari hasil analisis validitas variabel senergitas
Integrasi-2 0,809 0,23 valid dengan menggunakan program SPSS diperoleh
Integrasi-3 0,581 0,23 valid hasil pada Tabel 5.
Integrasi-4 0,679 0,23 valid
Integrasi-5 0,638 0,23 valid Tabel 5. Validitas variabel “sinergitas”
Integrasi-6 0,603 0,23 valid Indikator Corrected R tabel Justifikasi
item-total
Nilai corected item – total correlation untuk semua sinergitas-1 0,654 0,23 valid
indikator lebih besar dari 0,23, yang artinya
sinergitas-2 0,625 0,23 valid
seluruh indikator yang membangun variabel
“Integrasi” adalah valid atau sesuai antara sinergitas-3 0,769 0,23 valid
instrument dengan yang diukurnya. sinergitas-4 0,742 0,23 valid
sinergitas-5 0,695 0,23 valid
4. Uji reliabilitas variabel “integrasi” sinergitas-6 0,612 0,23 valid

Analisis reliabilitas variabel integrasi dengan Nilai corected item – total correlation untuk semua
menggunakan program SPSS diperoleh hasil indikator lebih besar dari 0,23, yang artinya
Cronbach's Alpha = 0,863, Cronbach's Alpha seluruh indikator yang membangun variabel
Standardized Items = 0,862, dan N of Items = 6. “sinergitas” adalah valid atau sesuai antara
Koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0,862 > 0,6, instrument dengan yang diukurnya.
hal ini menunjukanbahwa seluruh instrument yang
digunakan untuk mengukur variabel “integrasi” 8. Uji reliabilitas variabel “sinergitas”
adalah reliable.
Analisis reliabilitas variabel sinergitas dengan
5. Uji validitas variabel “sinkronisasi” menggunakan program SPSS diperoleh hasil
Cronbach's Alpha = 0,875, Cronbach's Alpha
Dari hasil analisis validitas variabel sinkronisasi Standardized Items = 0,878 dan N of Items = 6.
dengan menggunakan program SPSS diperoleh Koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0,875>0,6,
hasil pada Tabel 4. Nilai corected item – total hal ini menunjukan bahwa seluruh instrumen
correlation untuk semua indikator lebih besar dari yang digunakan untuk mengukur variabel
0,23 yang artinya seluruh indikator yang “sinkronisasi” adalah reliable.
membangun variabel “sinkronisasi” adalah valid
atau sesuai antara instrument dengan yang
diukurnya.

82
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Indeks stakeholders dalam pengelolaan DAS integrasi, dengan angka indeks 72,50. Terbaik
ketiga adalah variabel sinkronisasi, dengan angka
Analisis ini mendiskripsikan besaran tingkat KISS indeks 70,34 dan terbaik keempat adalah variabel
yang telah dilakukan oleh stakeholders dalam sinergitas, dengan angka indeks 70,05.
pengelolaan DAS di Indonesia. Diskripsi
dijabarkan secara umum maupun parsial per Variabel koordinasi
masing-masing variabel KISS, yakni variabel
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas Untuk variabel koordinasi masih terdapat lima
pada Tabel 6. Dalam penentuan kategori indeks indikator yang kreterianya masih “sedang”, yaitu
stakeholders dibedakan menjadi tiga klasifikasi pengelolaan DAS mengacu pada RPDAST (k.2),
dengan batasan besaran indeks dimana besaran dalam pengelolaan DAS sering melakukan
indeks (25,00 s/d < 50,00) diklasifikasikan pertemuan incidental dengan pihak/instansi lain
kategori kurang besaran indeks (50,00 s/d < 75,00) (k.3), dalam pengelolaan DAS sering melakukan
diklasifikasikan kategori sedang, dan besaran pertemuan terjadual dengan pihak/instansi lain
indeks (75,00 s/d < 100,00) diklasifikasikan (k.4), dalam perencanaan DAS masukan dari
kategori baik. Analisis dengan metode angka masyarakat cukup diakomodir (k.6), ini sebagai
indeks memberikan hasil secara umum salah satu mekanisme koordinasi (Grigg, 2016),
pengelolaan DAS di Indonesia termasuk dalam untuk saling bertemu, sehingga terhindar dari
kriteria “sedang” dengan angka indeks 71,4. konflik antar stakeholders. Mengkomunikasikan
Keempat variabel pengelolaan DAS, yakni: hasil monev dengan pihak lain yang relevan.
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas,
semuanya termasuk dalam kriteria “sedang” , Ada dua indikator yang sudah termasuk kriteria
dengan kisaran angka indeks 70,05 s/d 72,69. baik, yaitu dalam penentuan RPDAST sudah
melibatkan multi pihak yang relevan (k.1) dan
Secara rating dari yang terbaik dapat dinyatakan: dalam pengelolaan DAS sering melibatkan
terbaik pertama adalah variabel koordinasi, dengan kelompok-kelompok masyarakat yang relevan
angka indeks 72,69. Terbaik kedua adalah Variabel (k.5).

Tabel 6. Hasil analisis indeks


Indeks Katagori Indeks Katagori Indeks Katagori indeks
Variabel Item/indikator
item item variabel variabel stakeholders stakeholders
koordinasi k.1 75,38 baik 72,69 sedang
k.2 71,15 sedang
k.3 73,46 sedang
k.4 73,46 sedang
k.5 75,77 baik
k.6 66,92 sedang
k.7 72,69 sedang
integrasi i.1 75,40 baik 72,50 sedang
i.2 74,60 sedang
i.3 71,37 sedang
i.4 68,65 sedang
i.5 70,83 sedang
i.6 74,15 sedang 71,40 sedang
sinkronisasi sk.1 70,16 sedang 70,34 sedang
sk.2 70,08 sedang
sk.3 68,55 sedang
sk.4 72,18 sedang
sk.5 71,72 sedang
sk.6 69,35 sedang
sinergitas sn.1 69,92 sedang 70,05 sedang
sn.2 70,97 sedang
sn.3 70,56 sedang
sn.4 68,95 sedang
sn.5 68,95 sedang
sn.6 70,97 sedang

83
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

sudah menyamakan waktu pelaksanaan program.


(2) Dokumen RPDAST sudah berdasarkan data
dari multi pihak. (3) Pelaksanaan kegiatan pengel-
laan DAS sudah ada kesesuaian waktu dengan
multi pihak. (4) Dalam pengelolaan DAS sudah
memiliki target sektoral yang jelas. (5) Dalam
pengelolaan DAS sudah memiliki target lintas
sektoral yang jelas. (6) Kegiatan monitoring
evaluasi DAS sudah sesuai dengan masing-masing
program instans.

Gambar 1. Indeks koordinasi

Variabel integrasi

Untuk variabel integrasi masih terdapat lima


indikator yang kreterianya masih “sedang”, yaitu
pengelolaan DAS sudah ada pembagian wilayah
kerja dengan lembaga lain secara proporsional
(i.2), dalam pengelolaan DAS sudah ada
pembagian substansi kegiatan dengan lembaga lain
secara pro-porsional (i.3), dalam pengelolaan DAS
sudah mencerminkan pembagian beban biaya dan
manfaat dengan lembaga lain secara proporsional
(i.4), sehingga tercapai efisiensi biaya dan waktu Gambar 3. Indeks sinkronisasi
(Charlton & Tufgar, 1991), hasil monitoring
evaluasi pengelolaan DAS sudah terintegrasi Variabel sinergitas
dengan lembaga lain yang relevan (i.5), hasil
monitoring evaluasi pengelolaan DAS dapat Untuk variabel sinergitas, sebagai variabel yang
menumbuhkan kesepakatan program dengan menunjukkan para pihak saling mengisi satu
instansi lain (i.6). dengan yang lain, bila beda pendapat atau
mengalami konflik, diselesaikan dengan cara win
Hanya ada satu indikator yang kriterianya “baik”, win solusion, secara sosial, tidak mencari menang
yaitu: penyusunan program RPDAST menyatukan atau kalah (Mirchi et al., 2010). Semua indikator
program stakeholders secara proporsional (i.1). masuk kriteria “sedang” sehingga semua indikator
harus diupayakan perbaikan. Keenam indikator
tersebut adalah (1) Penyusunan RPDAST sudah
mencerminkan kesepakatan bersama antar
stakeholder. (2) Kegiatan pengelolaan DAS sudah
berorientasi pada tujuan yang adaptif terhadap
perubahan kondisi yang dinamis dan sesuai dengan
karakteristik wilayah DAS. (3) Bentuk dan jenis
kegiatan pengelolaan DAS sudah adaptif terhadap
perubahan kondisi yang dinamis dan sesuai dengan
karakteristik wilayah DAS. (4) Dalam pengelolaan
DAS disediakan jenis kegiatan yang dapat
mengakomodir masukan dan keterlibatan
masyarakat. (5) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan
DAS sudah mencerminkan kerja sama yang saling
Gambar 2. Indeks integrasi melengkapi antar multi pihak di wilayah DAS
(hulu, tengah dan hilir). (6) Hasil monitoring
Variabel sinkronisasi evaluasi pengelolaan DAS dari masing-masing
puhak dapat saling memberikan sumbangan dalam
Untuk variabel sinkronisasi semua indikator pengelolaan DAS terpadu.
termasuk kriteria “sedang” sehingga semua
indikator harus diupayakan perbaikan. Keenam
indikator tersebut adalah (1) Penyusunan RPDAST

84
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

jelas, kesesuaian program kegiatan monitoring


evaluasi dengan masing-masing program instansi

Variabel sinergitas memiliki enam indikator yang


semuamya termasuk dalam kriteria “sedang” dan
harus diupayakan perbaikan, keenam indikator
tersebut meliputi: penyusunan RPDAST harus
mencerminkan kesepakatan bersama antar multi
pihak, kegiatan pengelolaan DAS harus adaptif
terhadap perubahan kondisi yang dinamis dan
sesuai dengan karakteristik wilayan DAS, bentuk
dan jenis kegiatan pengelolaan DAS harus adaptif
terhadap perubahan kondisi yang dinamis dan
Gambar 4. Indeks sinergitas sesuai dengan karakteristik wilayan DAS, dalam
kegiatan pengelolaan harus dapat mengakomodir
Kesimpulan masukan dan keterlibatan masyarakat, kegiatan
pengelolaan DAS harus mencerminkan kerja sama
Tingkat ukuran KISS yang telah dilakukan oleh yang saling melengkapi antar multi pihak di
stakeholders dalam pengelolaan DAS di Indonesia, wilayah DAS (hulu, tengah dan hilir), hasil
pada umumnya masih termasuk dalam katagori program monitoring evaluasi DAS dari masing
sedang (indeks: 74,31), yakni variabel koordinasi, masing pihak harus dapat saling memberikan
integrasi, sinkronisasi dan sinergitas masuk dalam sumbangan, karena hal tersebut merupakan elemen
kriteria sedang. kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan
(Gregersen et al., 2007), dalam pengelolaan DAS
Unsur koordinasi masih terdapat lima indikator terpadu.
yang memiliki kriteria sedang, dan harus
ditingkatkan pelaksanaannya, kelimanya adalah: Saran
menjadikan RPDAST sebagai acuan utama dalam
pengelolaan DAS, melakukan pertemuan–
Tingkatkan saat pelaksanaan fisik mengacu pada
pertemuan incidental dengan pihak/instansi lain,
dokumen perencana yang telah di sepakati
melakukan pertemuan yang terjadual dengan
bersama, berikut peningkatan intensitas pertemuan
pihak/instansi lain, mengakomodir masukan-
antar stakeholders. Perlu peningkatan keterlibatan
masukan dari masyarakat yang relevan,
masyarakat dalam pembuatan dokumen
mengkomunikasikan hasil monitoring evaluasi
perencanaan dan tingkatkan koordinasi hasil
dengan pihak lain yang relevan.
monitoring dan evaluasi kepada stakeholders.
Tingkatkan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
Unsur integrasi memiliki lima indikator yang
pembagian wilayah dan substansi, sehingga
kreterianya sedang, dan harus ditingkatkan,
capaian integrasi lebih baik. Proposinalitas dalam
kelimanya adalah melakukan pembagian wilayah
pembebanan biaya maupun nilai manfaat bagi
kerja yang proporsional dengan pihak lain,
semua stakeholders perlu ditingkatkan. Tingkatkan
melakukan pembagian substansi kegiatan dengan
sinkronisasi perencanaan dokumen baik waktu
lembaga lain secara proporsional, kegiatan
maupun data yang digunakan, tugas dan waktu
pengelolaan DAS harus mencerminkan pembagian
pelaksanaan oleh stakeholders, berikut hasil
beban biaya dan manfaat dengan lembaga lain
monitoring dan evaluasi. Adanya perbedaan
secara proporsional, hasil monitoring evaluasi
kegiatan yang harus dilakukan oleh stakeholders
DAS harus terintegrasi dengan lembaga lain yang
untuk mencapai sinergitas perlu ditingkatkan.
relevan (i.5) hasil monitoring evaluasi DAS dapat
menumbuhkan kesepakatan program dengan
instansi lain. Ucapan Terima Kasih

Semua indikator sinkronisasi memiliki kriteria Ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada yang
sedang dan keenamnya harus diupayakan terhormat Menteri Pekerjaan Umum dan
perbaikan. Keenam indikator tersebut: penyusunan Perumahan Rakyat, Menteri Lingkungan Hidup
RPDAST sudah menyamakan waktu pelaksanaan dan Kehutanan Republik Indonesia, dan Rektor
program, dokumen RPDAST harus berdasarkan Universitas Diponegoro Semarang atas
data dari multi pihak, adanya kesesuaian waktu kesempatan yang telah diberikan kepada kami,
dengan multi pihak, menentukan target sektoral serta seluruh peserta Focus Group Discussion Hari
yang jelas, menentukan target lintas sektoral yang Air Dunia XV111, “Kemitraan dalam Upaya
Pelestarian dan Perlindungan Sumber Daya Air

85
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86
Ignatius Sriyana
Indeks Stakeholders Pengelolaan…

yang telah berkenan mengisi kuesioner, Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate
wawancara/diskusi terkait penelitian yang kami dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5. Semarang:
lakukan. BP Universitas Diponegoro

Daftar Pustaka Freeman, R. E. (2004). The Stakeholder Approach


Revisited.https://www.researchgate.net/publicatio
Bewket, W. (2003). Towards integrated watershed n/228946075
management in highland Ethiopia: the Chemoga
watershed case study. Tropical Resource Gregersen, H.M. P.F. Ffolliott and K.N. Brooks
Management Papers 44 [PhD dissertation], (2007). Integrated Watershed Management. CABI
Netherland: The Wageningen University and Head Office Nosworthy Way Wallingford
Research Centre. Oxfordshire OX10 8 DE UK b site:
Wewww.cabi.org
Borisova, T., Racevskis, L., & Kipp, J. (2012).
Stakeholder analysis of a collaborative watershed Grigg, N. S. (1998). Coordination: the key to
management process: A Florida case study. integrated water management. Water Resources
JAWRA Journal of the American Water Resources Update, 111, 23-29.
Association, 48(2), 277-296.
Grigg, N. S. (2016). Integrated Water Resource
Chanya, A., Prachaak, B., & Ngang, T. K. (2014). Management, DOI 10.1057/978-1-137-57615-6_1
Conflict Management on use of watershed
resources. Procedia-Social and Behavioral Jones, C., Palmer, R. M., Motkaluk, S., & Walters,
Sciences, 136, 481-485. M. (2002). Watershed health monitoring:
emerging technologies. CRC Press.
Charlton, D. L., & Tufgar, R. (1991). Integrated
watershed management approach for small Mirchi, A., Watkins Jr, D., & Madani, K. (2010).
southern Ontario rural/urban watersheds. Canadian Modeling for watershed planning, management,
Water Resources Journal, 16(4), 421-432. and decision making. In Jeremy C. Voughn (Ed),
Watersheds: Management, restoration and
Donaldson, T., & Preston, L. E. (1995). The environmental impact. (pp. 1-25). New York:
stakeholder theory of the corporation: Concepts, Nova Science Publishers.
evidence, and implications. Academy of
management Review, 20(1), 65-91. Mutekanga, F. P., Kessler, A., Leber, K., & Visser,
S. (2013). The use of stakeholder analysis in
Erdogan, R. (2013). Stakeholder involvement in integrated watershed management: Experiences
sustainable watershed management. In Murat from the Ngenge Watershed, Uganda. Mountain
Ozyavuz (Ed), Advances in Landscape Research and Development, 33(2), 122-131.
Architecture (pp 131-168). Rijeka: InTech.
Republik Indonesia. (2012). Peraturan Pemerintah
Ferdinand, A. (2006). Metode penelitian No 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah
manajemen, pedoman penelitian untuk penulisan Aliran Sungai. Jakarta: Sekretariat Negara.
skripsi, tesis dan disertasi ilmu manajemen.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Sciarelli, M., & Tani, M. (2013). Network
Diponegoro. approach and stakeholder management. Bussiness
System Review, 2(2), 175-190.
Freeman, R. E. (1984). Strategic management : A
stakeholder approach. Boston: Blackwell Winnegge, R. (2005). Participatory Approach in
Publishing. Integrated Watershed Management. Paper
presented at Proceedings of Topics of Integrated
Freeman, R. E., & McVea, J. (2001). A Watershed Management, 3, 187-202.
stakeholder approach to strategic management. The
Blackwell handbook of strategic management,
183-201.

86
Media Komunikasi Teknik Sipil, Vol 24, No. 1, 2018, 79-86

Anda mungkin juga menyukai