Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

"Manajemen Pendidikan Islam"

Dosen : Drs. H. Aminuddin, M.S.I.

Nama : Muhammad Mas'ud

Nim : 203111030

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Kelas : 3 A

Tanggal ujian : 21 Oktober 2021

1). a).Manajemen pendidikan dilihat dari sisi bidang (ruang lingkup/komponen)

1. a.Manajemen pendidikan dilihat dari sisi bidang (ruang lingkup/komponen) biasanya


berhubungan dengan sesuatu yang diterapi oleh manajemen. Seperti manajemen dalam ruang lingkup
pendidikan, kesiswaan, kurikulum, perlengkapan, keuangan, personalia, dan sebagainya.

b.Manajemen pendidikan dilihat dari sisi keduanya (proses dan bidang).Manajemen pendidikan dilihat
dari sisi proses dan bidang, berarti manajemen pendidikan tersebut merupakan perpaduan antara
proses dan ruang lingkup. Manajemen pendidikan dilihat dari sudut proses merupakan siklus dari
manajemen, artinya 4 kegiatan yaitu planning, organizing, actuating, controlling.manajemen tersebut
akan terus berlanjut sampai tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan manajemen pendidikan dilihat
dari sisi bidang atau ruang lingkup, biasanya berhubungan dengan sesuatu yang diterapi oleh
manajemen.

2).Manajemen Islam ciri khas dan ciri tambahan :

a. Ciri khas : Al Quran telah menjelaskan bahwasanya Allah SWT menciptakan manusia untuk dijadikan
seorang Khalifatullah (Pemimpin dimuka bumi) , sesuai dengan apa yang telah disampaikan bahwasanya
seorang pemimpin memiliki kewajiban untuk menjaga, mengatur, dan memgelola bumi ini . Berangkat
dari hal tersebut manusia sebisa mungkin untuk dapat memanajemen kehidupannya baik dari segala
aspek,karena semua hal yang ia lakukan akan dimintai pertanggung jawaban diAkhirat kelak.
b. Ciri tambahan : Hidup manusia tidak akan terlepas dari manajemen, karena dengan manajemen
manusia akan dapat melangsungkan kehidupannya,baik hablu minallah, minannas dan hablu minal
alam, ke 3 aspek tersebut perlu adanya manajemen,jika tidak diatur, di kelola dengan baik maka
manusia tersebut akan sulit berkembang .

3).Salah satu prinsip manajemen & penerapan :

1.Keahlian :

Pada hakikatnya, seluruh prinsip manajemen tidak bisa dipisahkan karena antara prinsip satu dengan
yang lainnya sangat berkesinambungan,prinsip prinsip tersebut harus bekerjasama untuk mencapai
tujuannya.

Keahlian merupakan sebuah hal yang fundamental dalam dunia manajemen, terkhusus dalam
manajeman pendidikan Islam, dalam manajemen Islam Sumber daya Manusia sangat diperhatikan serta
menjadi gagasan utama, karena sangat menyangkut yang namanya pengorganisasian. Sumber daya
manusia yang memiliki keahlian yang berbeda, akan dapat diklasifikasi sesuai dengan bidang atau
tempat yang menjadi ahlinya. Dari pengklasifikasian tersebut akan terbentuk semacam tugas dan
tanggungjawab bagi orang tersebut.

4).peran pemimpin pendidikan dalam fungsi actuating :

Dalam manajemen pendidikan islam pada fungsi actuating, peran pemimpin sangat dibutuhkan,karena
hal ini sangat erat hubungannya dengan pelaksanaan. dalam hal ini pemimpin merupakan seseorang
yang dipastikan mengetahui inti dari manajemen yang dipimpinya, kembali lagi pada Sumber Daya
Manusia, didalam Actuating terdapat kegiatan, yang dari hal tersebut membutuhkan seorang pemimpin
yang Sumber Dayanya di atas rata rata. Baik lebih dari sisi komunikasi, berfikir, bertindak dan
sebagainya.

Seorang pemimpin wajib hukumnya memiliki cara berkomunikasi yang baik, dengan komunikasi yang
sesuai dengan harapan, akan memudahkan pemimpin untuk menyampaikan motivasinya kepada para
anggotanya.Dengan penyampaian yang baik, jelas akan menanggulangi anggota agar tidak salah tafsir.
Motivasi dari pemimpin sangat menunjang keberhasilan suatu manajemen, karena akan menentukan
arah manajemen tersebut, disamping itu, komunikasi secara otodidak oleh pemimpin akan koordinasi
yang baik dan memudahkan dalam mencapai sebuah tujuan.

5).Fungsi perencanaan :

1.a. Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.


b.Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada pelaksanaan rencana yang
telah disusun.
c. Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala sumber daya yang dimiliki organisasi.
e. Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap pelaksanaan, sehingga dapat
meningkatkan kerja sama/koordinasi.
f. Menetapkan tolok ukur (kriteria) kemajuan pelaksanaan program setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai