Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Fenomena perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini tumbuh

semakin pesat, yang juga ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan

yang semakin tinggi dan ketat. Untuk itu konsumen juga dituntut untuk semakin

selektif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut menyebabkan

perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup,

mengembangkan perusahaan dan menetapkan laba secara optimal serta

memperkuat posisi dalam mengahadapi perusahaan pesaing dimana dalam

pelaksanaanya strategi pemasaran sangatlah harus dipikirkan secara matang.

Menyadari hal itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Di Indonesia saat ini terdapat beberapa perusahaan rokok, baik

perusahaan rokok lokal maupun rokok impor. Perusahaan rokok lokal terbesar

diantaranya yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. Djarum Kudus, PT. Bentoel

Internasional Investama Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Terbatasnya wilayah

persaingan produsen rokok lokal tersebut semakin bertambah sempit dengan turut

sertanya para produsen rokok impor dalam perebutan pangsa pasar yaitu PT.

Philip Morris dan PT. BAT (British American Tobacco).Dari beberapa

perusahaan rokok yang yang telah disebutkan diatas, masing masing perusahaan

tersebut tidak hanya menciptakan, memproduksi dan menjual produknya untuk.

1
dapat dinikmati oleh konsumenya begitu saja. Perusahaan rokok tersebut juga

mencari ide supaya produk yang nantinya dipasarkan akan selalu diingat dan

menimbulkan minat beli dimata konsumen.

PT. Gudang Garam Tbk. adalah salah satu perusahaan rokok besar dan

diibaratkan sebagai mother brand di industri rokok Indonesia. PT. Gudang Garam

sendiri didirikan oleh seseorang bernama Surya Wonowijoyo (Tjoa Jien Hwie)

pada bulan Juni 1958 dan kantornya berada di kota Kediri,Jawa Timur. Selama

beberapa dekade, Gudang Garam hampir menguasai separuh pasar rokok nasional,

pangsa pasar PT Gudang Garam Tbk. di pasar rokok Indonesia mencapai 49%. PT

Gudang Garam telah menghasilkan beragam produk rokok kretek yang

berkualitas tinggi, antara lain Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja,

Gudang Garam Internasional,Gudang Garam Surya, Gudang Garam Signature,

Gudang Garam Surya Signature Menthol, Gudang Garam Surya Profesional Mild,

Gudang Garam Surya Slim, Gudang Garam Surya Slim Menthol, Gudang Garam

Surya Slim White Edition, dll.

Penguasaan pangsa pasar ( market share ) pada rokok gudang garam yang

masih menguasai pangsa pasar pada tahun 2010 – 2019 yang disajikan dalam

Tabel 1.1

Tabel 1.1

Data Market Share Rokok Gudang Garam


Tahun Market Share
2010 22 %
2011 20,1%
2012 20,7%
2013 20,6%
2014 21,9%

2
2015 21,5%
2016 20,8%
2017 21,4%
2018 23,1%
2019 25,6%
https://www.statista.com/statistics/1032580/gudang-garam-estimated-
market-share/
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui rokok Gudang Garam kurang

lebih 10 tahun beruntun yaitu tahun 2010 - 2019. Ditahun 2010 Gudang Garam

market share sebanyak 22% pada pasar rokok Indonesia, kemudian di tahun 2011

mengalami penurunan menjadi 20,1%, dan untuk tahun 2012 menjadi 20,7%,

tahun 2013 mengalami penurunan lagi menjadi 20,6%, dan pada tahun 2014 dan

2015 pangsa pasar sedikit naik menjadi 21,9% dan 21,5%, di tahun 2016 keadaan

market share terlihat penurunan sebesar 20,8%, di tahun 2017 naik sebesar

21,4% ,naik lagi di tahun 2018 sebesar 23,1%, pada akhirnya keadaan semakin

terlihat naik di tahun 2019 sebesar 25,6%.

Dalam pemasaran tingkat penjualan atas produksi yang dimiliki

perusahaan dapat mengalami kenaikan dan penurunan, penurunan dapat

disebabkan karena produk atau barang yang tidak disukai oleh konsumen karena

tidak memenuhi selera pasar juga semakin ketatnya persaingan. Pada dasarnya

minat beli rokok oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain,

merek, harga, gaya hidup, iklan, selera, maupun mutu suatu produk yang

dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu persaingan yang lebih ketat, banyaknya

perusahaan yang memproduksi rokok, maka perusahaan dituntut untuk

memperbaiki produknya dan meningkatkan program pemasarannya dengan cara

memahami perilaku konsumen dalam proses pembelian produk rokok.

3
Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kosumen untuk

membeli produk rokok di karenakan kualitas dan desainnya yang sesuai dengan

keingan kosumen. Berikut merupakan daftar harga rokok di PT Gudang Garam

Tbk, sebagai berikut:

Tabel 1.2
Daftar Harga Rokok di PT Gudang Garam Tbk Tahun 2021
Produk Harga
Gudang Garam Mild Rp.20.950
Gudang Garam Filter Rp.19.540
Internasional
Gudang Garam Surya 16 Rp.25.160
Gudang Garam Surya Rp.19.300
PRO 16
Gudang Garam Surya Rp.20.050
PRO Mild 16
Gudang Garam Signature Rp.19.525
Mild 16
Gudang Garam Signature Rp.15.040
Sumber : https://www.statista.com/statistics/1032580/gudang-garam-
estimated-market-share/
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas menunjukan, bahwa rokok gudang garam

signature dijual dengan harga paling murah dibanding yang lainnya. Harga rokok

gudang garam signature Rp.15.040, harga rokok gudang garam surya pro 16

Rp.19.300, harga rokok gudang garam signature mild 16 Rp.19.525, harga rokok

gudang garam filter internasional 19.540, harga rokok gudang garam surya pro

mild 16 Rp.20.525, harga rokok gudang garam mild Rp.20.950, harga rokok

gudang garam surya 16 Rp.25.160. Harga-harga tersebut menjadi bahan

pertimbangan konsumen dalam melakukan minat beli.

Minat beli ulang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas produk,

persepsi harga, dan daya tarik iklan. Fariabel pertama yang dapat mempengaruhi

4
minat beli adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta

dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan atau tersirat (Phillip Kolter,2002:49). Kualitas produk merupakan

hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan

produk yang dihasilkan dapat bersaing dipasar.

Variabel kedua yang dapat mempengaruhi minat beli adalah harga. Harga

adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

produk dan pelayanannya. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatar

belakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya. Harga

juga sangat penting untuk di perhatikan, karena setiap harga yang di tetapkan oleh

perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan, biasanya semakin tinggi

harga akan semakin rendah permintaan terhadap produk (Kotler, 2002). Penetapan

harga perusahaan menyesuaikan dengan biaya produksi, selain itu juga

menyesuaikan dengan harga dari produk pesaing meraka. Dalam hal ini

perusahaan dituntut untuk menetapkan harga yang terjangkau dengan kualitas

produk yang baik karena pada saat ini banyak perusahaan yang mengeluarkan

produk dengan kualitas dan mutu yang relatif sama. Setiap konsumen akan

melakukan minat beli.

Variabel ketiga yang dapat mempengaruhi minat beli adalah daya tarik iklan.

Daya Tarik Iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau

jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran (Kotler 2003). Periklanan adalah suatu proses komunikasi masa yang

melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar

5
jasa media massa atas penyiaran iklannya (Suhadang, 2005:13). Iklan yang

menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki kemampuan

untuk menarik pasar (audience) sasaran. Pesan-pesan yang akan disampaikan

dapat disajikan dalam gaya penyampaian yang berbeda-beda yaitu dengan

menampilkan cuplikan kehidupan individu atau kelompok, gaya hidup individu,

fantasi tentang produk, suasana hati (mood) atau citra produk, musik untuk lebih

menghidupkan pesan, simbol kehidupan untuk menciptakan karakter yang

mempersonifikasikan produk, memamerkan keahlian dan pengalaman perusahaan

dalam menghasilkan produk, bukti-bukti ilmiah keunggulan produk, bukti

kesaksian dari orang-orang terkenal (Riyanto,2008).

Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari dan Ditas (2018)

Pengaruh kualitas produk, daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli ulang, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nisau Sopwa

dkk (2015) Daya tarik iklan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat

beli ulang. Menurut penelitiaan yang dilakukan oleh Ahmat Chunaini (2017)

menunjukan bahwa persepsi harga berpengaruh yang positif dan signifikan

terhadap minat beli ulang. Sedangkan menurut Parmin (2013) Menunjukan bahwa

persepsi harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Berdasarkan uraian dan latarbelakang diatas,penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “PENGARUH KUALITA PRODUK, PERSEPSI HARGA,

DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI ULANG” (studi

pada konsumen rokok Gudang Garam Signature Desa Ngawensari Kec.

Ringinarum Kab. Kendal )

6
1.1 Rumusan Masalah

Pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan daya tarik iklan mempengaruhi

minat beli rokok gudang gara

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang ?

2. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap mnat beli ulang ?

3. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap minat beli ulang ?

1.2 Batasan Masalah

1. Penelitian ini dimaksud agar masalah tidak menyimpang dari masalah

yang di teliti, dan membahas variabel independen kualitas produk,

persepsi harga dan daya tarik iklan.

2. Daya tarik iklan yang akan diteliti hanya satu produk yaitu rokok gudang

garam signature.

3. Data yang diambil melalui penyebaran kuesioner.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap minat beli

ulang.

2. Mengetahui bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap minat beli ulang.

3. Mengetahui bagaimana pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli

ulang.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini daharapkan mampu memberikan berkaitan dengan minat beli

ulang rokok gudang garam signature, sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan dan mengembangkan kebijakan yang

7
berhubungan dengan kualitas produk, persepsi harga dan daya tarik iklan

terhadap minat beli ulang.

A. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang

manajemen pemasaran mengenai kualitas produk, persepsi harga dan daya

tarik iklan terhadap minat beli ulang.

B. Bagi Universitas

Penelitian ini digunakan untuk pengembangan teori pemasaran dan

diharapkan mampu dijadikan sebagai sumbangan pemikiran untuk

penelitin selanjutnya tentang kualitas produk, persepsi harga dan daya

tarik iklan terhadap minat beli ulang.

C. Bagi Perusahaan

Sebagaia bahan masukan dan pengambilan kebijakan agar dapat memberikan

manfat, suatu informasi tambahan serta dapat sebagai bahan pertimbangan untuk

perusahaan Gudang garam agar lebih memahami suatu perana kualitas produk,

persepsi harga dan daya tarik iklan terhadap minat beli ulang.

Anda mungkin juga menyukai