PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fenomena perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini tumbuh
semakin pesat, yang juga ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan
yang semakin tinggi dan ketat. Untuk itu konsumen juga dituntut untuk semakin
Menyadari hal itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang
perusahaan rokok lokal maupun rokok impor. Perusahaan rokok lokal terbesar
diantaranya yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. Djarum Kudus, PT. Bentoel
persaingan produsen rokok lokal tersebut semakin bertambah sempit dengan turut
sertanya para produsen rokok impor dalam perebutan pangsa pasar yaitu PT.
perusahaan rokok yang yang telah disebutkan diatas, masing masing perusahaan
1
dapat dinikmati oleh konsumenya begitu saja. Perusahaan rokok tersebut juga
mencari ide supaya produk yang nantinya dipasarkan akan selalu diingat dan
PT. Gudang Garam Tbk. adalah salah satu perusahaan rokok besar dan
diibaratkan sebagai mother brand di industri rokok Indonesia. PT. Gudang Garam
sendiri didirikan oleh seseorang bernama Surya Wonowijoyo (Tjoa Jien Hwie)
pada bulan Juni 1958 dan kantornya berada di kota Kediri,Jawa Timur. Selama
beberapa dekade, Gudang Garam hampir menguasai separuh pasar rokok nasional,
pangsa pasar PT Gudang Garam Tbk. di pasar rokok Indonesia mencapai 49%. PT
berkualitas tinggi, antara lain Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja,
Gudang Garam Surya Signature Menthol, Gudang Garam Surya Profesional Mild,
Gudang Garam Surya Slim, Gudang Garam Surya Slim Menthol, Gudang Garam
Penguasaan pangsa pasar ( market share ) pada rokok gudang garam yang
masih menguasai pangsa pasar pada tahun 2010 – 2019 yang disajikan dalam
Tabel 1.1
Tabel 1.1
2
2015 21,5%
2016 20,8%
2017 21,4%
2018 23,1%
2019 25,6%
https://www.statista.com/statistics/1032580/gudang-garam-estimated-
market-share/
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui rokok Gudang Garam kurang
lebih 10 tahun beruntun yaitu tahun 2010 - 2019. Ditahun 2010 Gudang Garam
market share sebanyak 22% pada pasar rokok Indonesia, kemudian di tahun 2011
mengalami penurunan menjadi 20,1%, dan untuk tahun 2012 menjadi 20,7%,
tahun 2013 mengalami penurunan lagi menjadi 20,6%, dan pada tahun 2014 dan
2015 pangsa pasar sedikit naik menjadi 21,9% dan 21,5%, di tahun 2016 keadaan
market share terlihat penurunan sebesar 20,8%, di tahun 2017 naik sebesar
21,4% ,naik lagi di tahun 2018 sebesar 23,1%, pada akhirnya keadaan semakin
disebabkan karena produk atau barang yang tidak disukai oleh konsumen karena
tidak memenuhi selera pasar juga semakin ketatnya persaingan. Pada dasarnya
minat beli rokok oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain,
merek, harga, gaya hidup, iklan, selera, maupun mutu suatu produk yang
dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu persaingan yang lebih ketat, banyaknya
3
Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kosumen untuk
membeli produk rokok di karenakan kualitas dan desainnya yang sesuai dengan
Tabel 1.2
Daftar Harga Rokok di PT Gudang Garam Tbk Tahun 2021
Produk Harga
Gudang Garam Mild Rp.20.950
Gudang Garam Filter Rp.19.540
Internasional
Gudang Garam Surya 16 Rp.25.160
Gudang Garam Surya Rp.19.300
PRO 16
Gudang Garam Surya Rp.20.050
PRO Mild 16
Gudang Garam Signature Rp.19.525
Mild 16
Gudang Garam Signature Rp.15.040
Sumber : https://www.statista.com/statistics/1032580/gudang-garam-
estimated-market-share/
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas menunjukan, bahwa rokok gudang garam
signature dijual dengan harga paling murah dibanding yang lainnya. Harga rokok
gudang garam signature Rp.15.040, harga rokok gudang garam surya pro 16
Rp.19.300, harga rokok gudang garam signature mild 16 Rp.19.525, harga rokok
gudang garam filter internasional 19.540, harga rokok gudang garam surya pro
mild 16 Rp.20.525, harga rokok gudang garam mild Rp.20.950, harga rokok
Minat beli ulang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas produk,
persepsi harga, dan daya tarik iklan. Fariabel pertama yang dapat mempengaruhi
4
minat beli adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta
dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan
Variabel kedua yang dapat mempengaruhi minat beli adalah harga. Harga
adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayanannya. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatar
juga sangat penting untuk di perhatikan, karena setiap harga yang di tetapkan oleh
harga akan semakin rendah permintaan terhadap produk (Kotler, 2002). Penetapan
menyesuaikan dengan harga dari produk pesaing meraka. Dalam hal ini
produk yang baik karena pada saat ini banyak perusahaan yang mengeluarkan
produk dengan kualitas dan mutu yang relatif sama. Setiap konsumen akan
Variabel ketiga yang dapat mempengaruhi minat beli adalah daya tarik iklan.
Daya Tarik Iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
pembayaran (Kotler 2003). Periklanan adalah suatu proses komunikasi masa yang
5
jasa media massa atas penyiaran iklannya (Suhadang, 2005:13). Iklan yang
menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki kemampuan
fantasi tentang produk, suasana hati (mood) atau citra produk, musik untuk lebih
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari dan Ditas (2018)
Pengaruh kualitas produk, daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli ulang, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nisau Sopwa
dkk (2015) Daya tarik iklan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat
beli ulang. Menurut penelitiaan yang dilakukan oleh Ahmat Chunaini (2017)
terhadap minat beli ulang. Sedangkan menurut Parmin (2013) Menunjukan bahwa
persepsi harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat beli ulang.
6
1.1 Rumusan Masalah
Pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan daya tarik iklan mempengaruhi
2. Daya tarik iklan yang akan diteliti hanya satu produk yaitu rokok gudang
garam signature.
ulang.
ulang.
7
berhubungan dengan kualitas produk, persepsi harga dan daya tarik iklan
A. Bagi peneliti
B. Bagi Universitas
C. Bagi Perusahaan
manfat, suatu informasi tambahan serta dapat sebagai bahan pertimbangan untuk
perusahaan Gudang garam agar lebih memahami suatu perana kualitas produk,
persepsi harga dan daya tarik iklan terhadap minat beli ulang.